Oleh :
NRP : 194030046
BANDUNG
2022
i
Nama : S onia
Mengetahui,
NIDN. 0408077101
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT, karena atas berkat
kerja sampai dengan menyusun laporan dengan judul laporan “STRATEGI DAN
BANDUNG TAHUN 2023”. Yang mana kuliah praktek kerja ini dilaksanakan di
Kota Bandung. Laporan praktek kerja ini dibuat sebagai hasil pertanggung
pengetahuan dan pengalaman bagi Penulis yang berguna sebagai bekal untuk
memasuki dunia kerja yang sebenarnya. Penulisan ini merupakan kewajiban yang
harus dilakukan oleh setiap mahasiswa guna melaporkan kegiatan yang dilakukan
Dalam hal ini, penulis mengetahui bahwa untuk menyusun laporan ini,
guna mendukung penyusunan dari laporan ini. Dalam kesempatan kali ini Penulis
kehidupan di dunia.
3. Almh. Ibu Cucu Rohayati, malaikat berwujud Ibu yang menjadi motivator
4. Kedua kakak dan kedua adik penulis, yang terus memberikan motivasi
5. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Eddy Yusuf Sp., M.Si., M.Kom., IPU., selaku
6. Bapak Dr. H. Atang Hermawan, SE., M.S.I.E., Ak., CSRS., CSRA., CPF.,
7. Bapak Prof. Dr. H. Horas Djulius, SE, selaku Kepala Program Studi
9. Ibu Hj. Neni M. Santoso, SE., M.Si, selaku Dosen Pembingbing yang telah
(KPK) ini;
Pasundan Bandung;
Bandung, yang telah memberikan izin serta bantuan kepada penulis dalam
12. Rifo Rausyan Fikri, sahabat terdekat penulis yang telah membantu dan
13. Intan Kusuma Wardani dan Hamdan Abdul Ghopur (19 EPA), teman
sekaligus partner pada saat melakukan Kuliah Praktek Kerja (KPK) yang
kepada penulis.
Kuliah Praktek Kerja (KPK) ini bisa berjalan dengan lancar, walaupun penulis
masih sangat membutuhkan kritik dan saran agar kedepannya penulis bisa
menjadi
v
lebih baik lagi. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis maupun pihak yang
membutuhkan.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................4
1.4 Manfaat.........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................19
KERJA (KPK)......................................................................................................19
3.3 Pembahasan................................................................................................24
BAB IV................................................................................................................134
4.1 Kesimpulan...............................................................................................134
4.2 Saran/Rekomendasi..................................................................................136
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................138
LAMPIRAN........................................................................................................140
ix
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
Kota Bandung
2023
x
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Pasundan
BAB I
PENDAHULUAN
tujuan yang dikehendaki dan dilaksanakan secara sistematis mulai dari tahapan
prosesnya, dinamika pembangunan di Kota Bandung tidak bisa lepas dari peran
kebijakan adalah merupakan tahapan awal dari proses pembangunan yang sangat
terkandung visi, misi, tujuan dan sasaran serta pilihan cara-cara untuk mencapai
Panjang
2
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahunan, dan (iii)
kota Bandung untuk tahun 2023 salah satunya harus berpedoman kepada RPJMD
2018 - 2023 dan bersifat indikatif. Perencanaan yang dilaksanakan secara efektif
dan efisien sebagai pola strategis pembangunan akan memberikan nilai tambah
(value added) pada pencapaian pembangunan daerah dari segi kuantitas maupun
kepentingan. Oleh karena itu, strategi diturunkan dalam sejumlah arah kebijakan
dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu
rangka
3
beberapa faktor diantaranya pencapaian indikator sasaran yang termuat dalam tiap
misi. Hal ini penting, sebagai dasar untuk menentukan langkah yang harus
semakin jelas tahapan dan ukuran target yang akan dicapai setiap tahunnya.
disusun saat ini keselarasan antara visi, misi daerah, serta sasaran pokok, dan arah
kebijakan di kolaborasi dalam visi, misi kepala daerah, serta strategi dan arah
juga merupakan program atau agenda strategis kepala daerah pada periode
RPJMD yang akan menjadi prioritas atau target selama lima tahun yang secara
pembangunan daerah dilaksanakan untuk menjawab visi misi kepala daerah yang
Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahunan dari tahun 2018 –
2023, penulis bermaksud untuk melakukan tinjauan dalam bentuk laporan Kerja
4
2023”
2023?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja (KPK) terbagi menjadi dua,
tahun 2023;
1.4 Manfaat
Kerja (KPK).
6
Masyarakat.
3. Pasal 5 dan 6 ayat 3 Satuta Universitas Pasundan tentang Misi dan Tujuan
Universitas Pasundan.
Kerja (KPK) dilakukan selama lima (5) hari penuh setiap minggu dengan sistem
tiga (3) hari Work From Home (WFH) selama hari Senin, Selasa, dan Rabu dan
dua
(2) hari Work From Office (WFO) selama hari Kamis dan Jumat.
Aceh No.36, Babakan Ciamis, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat
Pembangunan
8
(1) bulan kerja yang terhitung mulai tanggal 01 Juni 2022 sampai dengan 30 Juni
2022. Adapun jadwal pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja (KPK) sebagai berikut:
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
Pertama kali pembentukkan Bappeda bermula pada tahun 1972 ketika Pemerintah
Indonesia yang bersifat regional dan local serta ditetapkan dengan SK Gubernur
regional;
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah kota Bandung.
Pembangunan;
Wiayah;
1. Tugas Pokok
pembangunan;
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2. Fungsi
fungsi :
6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
I. Kepala Badan
Pelaporan membawahkan :
membawahkan:
Daya Alam
Sumber Daya Alam mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian tugas Kepala
Badan lingkup perencanaan ekonomi, sumber daya keuangan dan sumber daya
Daya Alam I;
Bidang yang ditempuh dalam Kuliah Praktek Kerja (KPK) adalah Bidang
dan pembangunan;
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
19
BAB III
KERJA (KPK)
tanggal 01 Juni 2022 sampai dengan 30 Juni 2022 dengan metode Day Release,
yaitu pada hari atau jam tertentu selama kurang lebih satu (1) bulan. Penulis
(KPK) secara offline (Work From Office) juga secara online (Work From Home)
Pembangunan Ekonomi.
kewajiban mata kuliah sesuai dengan apa yang tertera pada Kartu Rencana Studi
ekonomi
20
masyarakat kuas. KPK ini pun memberikan kesempatan kepada setiap mahasiswa
untuk :
1. Memiliki pengalaman kerja yang baik yang sesuai dengan bidang studi
maupun yang tidak, yang harus didalami sebelum benar – benar memasuki
dunia kerja. Selain itu, juga akan memperoleh surat keterangan kerja
serta kinerja di lapangan yang terkadang tidak sesuai dengan teori – teori
2022
2. Kamis, 02 Juni Merekap surat usulan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
3. Jum’at, 03 Juni Merekap tambahan surat usulan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
5. Selasa, 07 Juni Mempelajari materi Monev Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota
6. Rabu, 08 Juni Membuat Power Point mengenai materi Monev Dana Alokasi
Kawasan di Sekitarnya
9. Senin, 13 Juni Merekap surat usulan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
10. Selasa, 14 Juni Menginput tambahan data Rencana Kerja Rencana Kerja
12. Kamis, 16 Juni Menganalisa data Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2017
2022
13. Jum’at, 17 Juni Menganalisa data Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun
2022 2018
14. Senin, 20 Juni Menganalisa data Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2019
2022
15. Selasa, 21 Juni Menganalisa data Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2020
2022
23
16. Rabu, 22 Juni Menganalisa data Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2021
2022
17. Kamis, 23 Juni Menganalisa data Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2023
2022
18. Jum’at, 24 Juni Merevisi Surat Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan Sosialisasi
20. Selasa, 28 Juni Merevisi Surat Laporan Sambutan Sosialisasi Outdoor Ketentuan
Cukai Tahun
2022
22. Kamis, 30 Juni Merevisi Surat Permohonan Ijin kepada Satgas
Tahun 2022
3.3 Pembahasan
tahunan yang berisi penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah dengan
pentingnya menterjemahkan secara arif tentang visi, misi, dan agenda Kepala
Daerah terpilih dalam tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pembangunan yang
merespon kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta kesepakatan tentang tolak ukur
depan.
1) Strategis
RPJMD harus erat kaitannya dengan proses penetapan kearah mana daerah
akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam 5 tahun
3) Politis
4) Perencanaan Bottom-up
penyusunan RPJMD.
program RKPD, Renja SKPD, Kebijakan Umum Anggaran, dan APBD. Kerangka
urusan wajib, dan urusan pilihan pemerintah daerah. Adapun fungsi Pemda
sosial.
teknokratis strategis, alur partisipatif, dan alur proses legislasi dan politik. Ke 3
alternatif- alternatif tujuan, strategi, kebijakan, dan program sesuai kaidah teknis
partisipatif.
bagi stackholder LSM, CSO, atau CBO untuk memberikan kontribusi yang afektif
Perda RPJMD. Pada alur ini diharapkan DPRD dapat memberikan kontribusi
pemikirannya, review dan evaluasi atas hasil - hasil dari proses alur strategis
Pasal 41
Pasal 42
Pasal 43
42, mencakup:
Pasal 44
a) pendahuluan;
Pasal 45
masukan dan saran sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah.
(2) Masukan dan saran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dirumuskan dalam
berita acara kesepakatan dan ditandatangani oleh Kepala BAPPEDA dan Kepala
Perangkat Daerah.
Pasal 46
(1) Dalam hal terdapat jeda waktu antara pemilihan Kepala Daerah sampai dengan
(2) Rancangan teknokratik RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disusun
a) pendahuluan;
i) penutup.
Pasal 47
ayat (1) huruf b, dimulai sejak Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah terpilih
dilantik.
(2) Penyusunan rancangan awal RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dimaksud dalam Pasal 46 ayat (2) dengan berpedoman pada visi, misi dan
(3) Penyusunan rancangan awal RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
mencakup:
(4) Penyusunan rancangan awal RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
(5) Hasil perumusan rancangan awal RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat
a) pendahuluan;
i) penutup.
Pasal 48
(1) Rancangan awal RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (4),
(2) Forum konsultasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan
paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah rancangan awal RPJMD disusun, dan di
(6) Hasil konsultasi publik provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
(7) Hasil konsultasi publik kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
dirumuskan dalam berita acara kesepakatan yang ditandatangani oleh setiap unsur
Pasal 49
dalam Pasal 48 ayat (8) kepada Kepala Daerah untuk memperoleh persetujuan
(2) Kepala Daerah mengajukan rancangan awal RPJMD kepada DPRD untuk
(3) Pengajuan rancangan awal RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
harus disampaikan paling lambat 40 (empat puluh) hari sejak Kepala Daerah dan
dimaksud pada ayat (2), paling lambat 10 (sepuluh) hari sejak diterima oleh ketua
DPRD.
(5) Hasil pembahasan dan kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
dirumuskan dalam nota kesepakatan yang ditandatangani oleh Kepala Daerah dan
ketua DPRD.
(7) Dalam hal sampai batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4), tidak
tercapai kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) maka Kepala Daerah
Pasal 50
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (6) kepada Menteri dan/atau gubernur
untuk dikonsultasikan.
(2) Konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lambat
Pasal 51
Pembangunan Daerah.
(2) Konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan untuk memperoleh
(3) Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disampaikan dalam bentuk
Pasal 52
(2) Konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan untuk memperoleh
(3) Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dalam bentuk surat kepala
BAPPEDA provinsi.
Pasal 53
(2) Konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan paling lambat 5
(3) Dokumen diterima secara lengkap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri
atas:
c) nota kesepakatan hasil rancangan awal RPJMD provinsi dengan DPRD; dan
Pasal 54
(2) Konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan paling lambat 5
(3) Dokumen diterima secara lengkap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri
atas:
DPRD; dan
Pasal 55
Pasal 56
(2).
Pasal 57
Pasal 56 kepada Kepala Daerah sebagai bahan penyusunan surat edaran Kepala
Perangkat Daerah.
Pasal 58
(2) Rancangan awal RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menjadi dasar
Perangkat
Daerah.
Pasal 59
(1) Rancangan awal Renstra Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ayat (1).
Pasal 60
Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (2) kepada BAPPEDA untuk
diverifikasi.
(2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk memastikan kesesuaian
Pasal 61
rancangan awal RPJMD provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1)
Pasal 62
Pasal 63
ayat (1), paling lambat 70 (tujuh puluh) hari setelah Kepala Daerah dilantik.
39
dan kesepakatan terhadap tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program
Pasal 64
tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, dan program pembangunan Daerah yang
(3) Musrenbang RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dihadiri oleh para
pemangku kepentingan.
(4) Musrenbang RPJMD dilaksanakan paling lambat 75 (tujuh puluh lima) hari
(5) Pejabat dari kementerian/lembaga tingkat pusat atau dari unsur lain terkait
Pasal 65
Musrenbang RPJMD.
40
Pasal 66
Pasal 67
dalam Pasal 66 ayat (2) yang dimuat dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang
hukum.
(2) Penyampaian rancangan akhir RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
(1).
41
Pasal 68
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 ayat (3), kepada kepala BAPPEDA untuk
tentang RPJMD.
ayat (2), yang akan disampaikan kepada DPRD, dipaparkan kepala BAPPEDA
Pasal 69
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (3) kepada DPRD untuk dibahas
ayat (1), terdiri dari rancangan Peraturan Daerah dan rancangan akhir RPJMD.
42
dimaksud pada ayat (1), paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah Kepala
Penetapan RPJMD
Pasal 70
yang telah dievaluasi oleh Menteri menjadi Peraturan Daerah Provinsi tentang
RPJMD provinsi paling lambat 6 (enam) bulan setelah gubernur dan wakil
gubernur dilantik.
(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dilaksanakan
Pasal 71
tentang RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70, anggota DPRD dan
3 (tiga) bulan.
43
Pasal 72
pemerintahan Daerah.
b. Pembangunan Daerah
perubahan sosial ekonomi ke arah yang lebih baik. Pembangunan adalah segala
sesuatu yang bersifat dinamis, bukan statis. Hal ini disebabkan pembangunan
selalu mengalami perubahan dari yang belum ada menjadi ada, dari yang belum
bagus menjadi lebih bagus lagi. Dengan demikian pembangunan mengandung arti
Beberapa pengertian pembangunan yang diajukan oleh para ahli sebagai berikut:
makmur”.
perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara
terencana”.
sadar yang dilakukan seseorang atau kelompok orang ke arah yang lebih baik
dengan mengerahkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
bangsa dalam rangka pencapaian tujuan bangsa dan negara yang telah
ditentukan.
free);
proses pencapaian nilai yang dianut suatu bangsa secara makin meningkat;
servitude).
ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan baik pada level makro (nasional),
batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
bagian dari negeri. Di negara lain, daerah adalah istilah yang dipakai sejumlah
negara untuk istilah bagi wilayah administrasinya seperti región yang digunakan
di Chili.
47
ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dan sektor
maksimal potensi sumber daya alam dan mengembangkan sumber daya manusia
dan bantuan dari pemerintah. Dengan demikian ciri pokok pembangunan daerah
adalah :
industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan
produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu
jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Dalam upaya untuk
sumberdaya yang
48
ada) harus mampu meanksir potensi setiap sumberdaya yang diperlukan untuk
desa di Indonesia menjadi desa swasembada melalui tahap – tahap desa swadaya
secara optimal dan terpadu dalam mengisi otonomi daerah yang nyata, dinamis,
serasi dan bertanggung jawab serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
kewenangan yang lebih luas untuk mengatur dan mengelola berbagai urusan
daerah diatur dalam UU Nomor 25 Tahun 1999 yang kemudian diganti dengan
UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah
tidak hanya kesiapan aparat pemerintah saja, tetapi juga masyarakat untuk
daya secara optimal. Pembangunan daerah harus sesuai dengan kondisi potensi
pelaksanaan prioritas
50
pembangunan daerah kurang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-
masing daerah, maka pemanfaatan sumber daya yang ada akan menjadi kurang
Logic model adalah alat yang menyampaikan skema, program, atau proyek
singkat, format yang visual. Logic model ini menjelaskan tindakan yang
direncanakan dan hasil yang diharapkan. Logic model adalah gambaran ringkas
51
yang menjelaskan hubungan antara masukan, kegiatan, keluaran, dan hasil serta
digunakan adalah teori logic model dari Knowlton dan Phillips (2013) sebagai
metode analisisnya.
Secara umum, teori logic model dari Knowlton dan Phillips digunakan
kemajuan dari suatu program. Melalui logic model juga dapat dijelaskan mengenai
model menawarkan sebuah cara untuk dapat mengungkapkan dan secara bersama-
Konsep logic model menyediakan sebuah road map yang spesifik dan
terukur mulai dari awal hingga akhir. Secara sederhana, melalui logic model
digambarkan sebuah alur mulai dari aksi - aksi atau kegiatan yang dilaksanakan
sampai dengan hasil yang diharapkan. Logic model membantu penyusunan desain,
monitoring dan evaluasi pada level Pemerintah Kota Bandung. Model ini dapat
diuji untuk kelayakan, dan lebih detailnya dapat menyelaraskan dengan kegiatan,
sumber daya, output pada urusan teknis atau perangkat daerah. Hubungan antara
52
unsur - unsur terjadi berdasarkan hubungan sebab akibat (kausal), serta dapat
menjadi acuan dalam menyusun rencana aksi pemerintah maupun pada perangkat
daerah. Visualisasi logic model dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :
Pada penentuan strategi dan arah kebijakan yang akan menjadi panduan
Pemerintah Kota Bandung dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
strategi dan intermediate term outcome untuk arah kebijakan dan menjadi dasar
bagi penentuan program prioritas. Melalui penerapan instrumen ini dapat dilihat
menggunakan logic model. Sejalan dengan konsep logic model yang digunakan
dilakukan, output yang dihasilkan, serta outcome apa yang diharapkan pada
perangkat daerah
53
untuk mencapai tujuan akhir dalam hal ini adalah visi Wali Kota Bandung yang
harus dicapai dalam waktu lima (5) tahun. Jabaran model kerangka logis mulai
dari input, aktivitas, output serta outcome dalam rangka pencapaian dampak
(impact) dituangkan dalam sebuah bagan pohon kinerja atau disebut pula dengan
pendek;
6) Out of the box yaitu untuk mencari yang terbaik bukan mempertahankan
kondisi eksisting;
strategis.
strategi setiap misi Kota Bandung Tahun 2018-2023 didalam RPJMD disajikan
Tabel 3.2 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Setiap Misi Kota Bandung Tahun
ARAH
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
1. Membangun 1). Meningkatnya 1). Meningkatkan mutu Meningkatkan
masyarakat Kota kualitas Pendidikan infrastruktur jaminan
Bandung yang masyarakat Pendidikan Pendidikan dan
mandiri dengan 2). Meningkatnya 2). Meningkatkan mutu Kesehatan yang
jaminan Pendidikan, derajat kesehatan proses pembelajaran bermutu, adil
Kesehatan dan masyarakat 3). Meningkatkan mutu dan merata
Sosial yang pendidik dan tenaga
bermutu, adil dan kependidikan
merata berlandaskan 4). Meningkatkan
nilai – nilai Agama Akuntabilitas
dan Budaya pengelolaan pendidikan
5). Meningkatkan
budaya baca
6). Meningkatkan
kualitas lingkungan
sehat
7). Meningkatkan
budaya hidup
sehat
8). Meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan
2. Terlaksananya Meningkatnya 1). Meningkatkan Melaksanakan
reformasi birokrasi kapasitas dan profesionalisme SDM reformasi
yang efektif dan akuntabilitas aparatur birokrasi melalui
efisien kinerja birokrasi 2). Meningkatkan pemanfaatan
integritas aparatur teknologi
56
pemenuhan
kesempatan kerja bagi
angkatan kerja
8). Mendorong
terciptanya lapangan
pekerjaan baru berbasis
padat karya Mendorong
daya saing koperasi
dan UMKM untuk
mendukung penguatan
ekonomi kerakyatan
yang kreatif
Menurunnya jumlah
penduduk miskin 9).
Meningkatkan kualitas
pelayanan dasar dan
bantuan/jaminan sosial
bagi warga miskin
10). Mewujudkan
ketahanan pangan dan
pertanian perkotaan
yang berkelanjutan
11). Membangun rusun
untuk seluruh lapisan
masyarakat dengan
memperhatikan fungsi
dan keseimbangan
lingkungan hidup
4. Terwujudnya Meningkatnya 1) Meningkatkan
infrastruktur dan ruang kota yang ketersediaan lahan
tata ruang kota yang aman, nyaman,
59
minum 18).
Meningkatkan
pembiayaan dan
pemberdayaan
masyarakat kawasan
kumuh
19). Meningkatkan
akses air bersih
20). Meningkatkan
ketersediaan dan
pasokan sumber
air baku
21). Mengurangi
tingkat kehilangan air
22). Meningkatkan
indeks kualitas air
Meningkatkan indeks
kualitas udara
23). Meningkatkan
penanganan sampah
24). Mengurangi
sampah dari sumber
dalam pembiayaan
pembangunan pembangunan sesuai
peraturan perundang-
undangan melalui
kerjasama daerah
(Kerjasama Daerah,
PINA, KPBU,
Penugasan BUMD,
Obligasi Daerah, TJSL,
Sumbangan Pihak
Ketiga, dll)
Sedangkan untuk tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan setiap misi
berikut :
Misi 1
berdaya saing
Sasaran :
Strategi :
Pelayanan Kesehatan
Dalam Pembangunan
Arah kebijakan :
Lingkungan
64
Pangan
Pemajuan Kebudayaan
Misi 2 :
bersih
Strategi :
Prima
Arah Kebijakan :
Keuangan
Kepegawaian Daerah
Misi 3 :
dan Berkeadilan
Strategi :
3) Meningkatnya Investasi
Arah Kebijakan :
Mikro
Pangan
Misi 4 :
Sasaran :
Strategi :
7) Menurunnya Genangan
Arah Kebijakan :
Privat
Persampahan
16) Meningkatnya Akses Air Minum Perpipaan dan Akses Air Minum Non
Perpipaan
18) Meningkatnya Kapasitas Parkir Air dan Kapasitas Saluran Drainase Jalan
Misi 5 :
dan Terintegrasi
Strategi :
Arah kebijakan :
2023
dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu
berikut:
daerah ke dalam rencana kerja yang actionable. Segala sesuatu yang secara
Sumber : Autentifikasi Perda 3 tahun 2019 RPJMD 2018 – 2023 dan diolah
72
terwujudnya rencana tata ruang Kota Bandung yang handal dan berkualitas
efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai perdagangan dan jasa
pusat-pusat pelayanan;
dilakukan melalui strategi membuka peluang investasi dan kemitraan bagi sektor
strategi:
kota.
pelayanan prasarana kota yang terpadu dengan sistem regional dilakukan melalui
strategi :
75
kerjasama antardaerah;
ada;
umum; dan
dan ekonomi kreatif bertaraf nasional, maka kebijakan pengembangan pola ruang
mengembangkan pola ruang daerah yang kompak, intensif dan hijau, serta
wilayah terbangun. Konsep pola ruang Kota Bandung di masa mendatang akan
diarahkan menuju kota yang kompak (compact city). Pengembangan compact city
pada struktur yang sudah ada, mengkombinasikan fungsi - fungsi dalam tingkat
77
bagian wilayah kota, menyebarkan fasilitas dalam rangka membatasi lalu lintas
perancangan kota yang dapat diterapkan antara lain, meliputi: green city,
Selain itu, badan air yang ada di Kota Bandung juga potensial untuk
Kebijakan yang menyangkut tentang pola ruang meliputi kebijakan pola ruang
kawasan lindung, kawasan budidaya serta daya dukung dan daya tampung
ruang diatas maka strategi pengembangan pola ruang Kota Bandung adalah
sebagai berikut:
meliputi :
jalur hijau sempadan sungai, jalur tegangan tinggi, dan jalur rel kereta api;
c) Mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan tidak memberi
izin alih fungsi ke fungsi lain di dalam mencapai penyediaan ruang terbuka
hijau;
bencana.
a) Mengembangkan pola ruang kota yang kompak, intensif dan hijau, serta
yang terdiri atas SWK Arcamanik, SWK Ujungberung, SWK Kordon, dan
SWK Gedebage;
bawahannya;
parkir yang memadai bagi kegiatan pada kawasan peruntukan lainnya; dan
ekonomi.
ruang; dan
tata ruang dan pola tata ruang, yaitu pengembangan program perwujudan tata
serta arahan pengenaan sanksi bagi pelanggaran tata ruang. Dalam rangka
ruang, dan standar kinerja sebagai rujukan bagi penerbitan izin yang lebih
pembiayaan pembangunan;
Daerah.
khususnya mengenai fokus atau tema pembangunan tahunan dalam satu periode
sasaran yang termuat dalam tiap misi. Hal ini penting, sebagai dasar untuk
sasaran misi dimaksud, sehingga semakin jelas tahapan dan ukuran target yang
menentukan fokus atau tema pembangunan 5 tahun ke depan, yang tertuang dalam
tabel berikut :
INDIKATOR CAPAIAN
Harapan Hidup
bahwa pencapaian misi 1 dikategorikan baik terlihat dari capaian UHH yang
mencapai 73,86 tahun, angka kelulusan sebesar 100%, rata-rata nilai ujian SD
sebesar 76,72, rata-rata nilai ujian SMP sebesar 57,02, dan Harapan Lama Sekolah
(HLS) sebesar 13,9 Tahun. Berdasarkan capaian tersebut dan disesuaikan dengan
strategi yang harus dilakukan, maka dalam rangka memenuhi atau mencapai target
misi 1 maka terkait pendidikan, dan kesehatan menjadi prioritas atau fokus
INDIKATOR CAPAIAN
Keuangan daerah
Bandung
bahwa pencapaian misi 2 dikategorikan sangat baik terlihat dari capaian nilai
evaluasi AKIP Kota yang mendapat predikat A, nilai LPPD Kota yang mendapat
predikat Sangat Tinggi (ST), indeks kepuasan masyarakat yang berada pada angka
80, serta level kematangan Smart City yang mencapai level 4 (integrative),
sedangkan untuk opini BPK terhadap LKPD masih berada pada predikat Wajar
dilakukan, maka dalam rangka memenuhi atau mencapai target misi 2 terkait tata
opini
84
BPK sehingga hal ini menjadi prioritas atau fokus pembangunan selama 2-3
tetap terus melakukan peningkatan dan perbaikan akan tetapi tidak menjadi
5. Tingkat 8,44 %
Pengangguran
Terbuka
bahwa pencapaian misi 3 dikategorikan baik terlihat dari capaian PDRB Per
kapita Kota
85
yang mencapai 69,20 Juta rupiah, indeks daya saing pariwisata yang mencapai
tingkat pengangguran terbuka yang berada pada angka 8,44%, serta angka
dengan strategi yang harus dilakukan, maka dalam rangka memenuhi atau
kemiskinan sehingga hal ini harus menjadi prioritas atau fokus pembangunan
INDIKATOR CAPAIAN
Infrastruktur dan Tata Ruang Kota yang 2. Lama genangan 120 Menit
bersih
86
kota
bahwa pencapaian misi 4 dikategorikan baik terlihat dari capaian persentase RTH
yang mencapai 12,2%, lama genangan yang tertangani mencapai 120 menit, titik
sebesar 9,76%, indeks kualitas lingkungan hidup yang berada pada angka 35,23
capaian tersebut dan disesuaikan dengan strategi yang harus dilakukan, maka
dalam rangka memenuhi atau mencapai target misi 4 terkait permasalahan RTH,
macet, banjir, kawasan kumuh, sampah, dan kualitas lingkungan, perlu mendapat
dukungan penuh sehingga hal ini harus menjadi prioritas atau fokus
INDIKATOR CAPAIAN
Lainnya program/agenda
Pembangunan program/agenda
prioritas pembangunan
dari swasta
partisipasi dan
88
Obligasi Daerah TJSL dan Sumbangan Pihak Ketiga) yang belum memiliki angka.
dilakukan, maka dalam rangka memenuhi atau mencapai target misi 5 maka
sehingga hal ini harus menjadi prioritas atau fokus pembangunan selama 5 tahun
ke depan.
Berdasarkan hasil analisa atas capaian kinerja sasaran misi, maka dapat
terlihat sasaran yang masih memerlukan penanganan khusus, serta waktu yang
pencapaian target visi dan misi kepala daerah. Pembangunan Kota Bandung yang
telah dilaksanakan pada tahun 2019 dan 2020 serta 3 (tiga) tahun sisa periode
RPJMD sampai dengan tahun 2023 diarahkan pada beberapa fokus pembangunan.
10. Macet 10. Kawasan 10. Kawasan 11. Kualitas 11. Kualitas
Hidup Hidup
90
Hidup
14. Pembiayaan
Pembangunan
tahun mulai 2019 sampai dengan 2023 disajikan pada Tabel berikut ini :
yang unggul, nyaman, sejahtera, dan yang unggul, nyaman, sejahtera, dan
2019 dasar, perekonomian kota dan kualitas dasar, perekonomian kota dan kualitas
Infrastruktur yang didukung oleh tata infrastruktur yang didukung oleh tata
kelola pemerintahan yang efektif dan kelola pemerintahan yang efektif dan
efisien efisien.
melalui
91
infrastruktur yang didukung oleh tata infrastruktur yang didukung oleh tata
2020 kelola pemerintahan yang efektif dan kelola pemerintahan yang efektif dan
efisien efisien.
2022 berwawasan lingkungan menuju Kota yang nyaman, sejahtera, dan berdaya
berdaya saing
disusun saat ini keselarasan antara visi, misi daerah, serta sasaran pokok, dan arah
kebijakan di elaborasi dalam visi, misi kepala daerah, serta strategi dan arah
kepala daerah pada periode RPJMD yang akan menjadi prioritas atau target
selama lima tahun yang secara langsung didedikasikan untuk mencapai sasaran
strategis daerah yang kemudian diturunkan ke dalam tujuan dan sasaran strategis
dengan indikator kinerja yang jelas dan terukur. Selain dalam rangka menjawab
Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal, urusan pemerintah wajib yang
1) Pendidikan;
2) Kesehatan;
6) Sosial.
menjadi bagian dari program pembangunan daerah Kota Bandung sebagai berikut
:
94
Program
Perangkat
Pelayanan Dasar
Nonformal Pendidikan
pendidikan 3
Angka putus
sekolah SMP 4
Persentase siswa
mendapat bantuan
pendidikan 5
Persentase
masyarakat yang
mendapat bantuan
pendidikan
Program
Perangkat
Pelayanan Dasar
kesehatan pada
lansia
4. Pelayanan PD Penanggung
Kesehatan
5. Pelayanan PD Penanggung
6. Pelayanan PD Penanggung
Lanjut Kesehatan
penyakit
97
Penyakit tidak
menular
tidak menular
9. Pelayanan PD Penanggung
Jiwa Berat
Penyakit menular
jam
Program
Perangkat
Pelayanan Dasar
menempati hunian
yang layak
99
2. Persentase
Penyediaan dan
Rehabilitasi rumah
dan Korban
Bencana
3.Persentase
Penyediaan Rumah
bagi Masyarakat
yang terkena
relokasi program
Pemerintah
program pemerintah
daerah
kabupaten/kota
MASYARAKAT
Program
Perangkat
Pelayanan Dasar
Program 2. Cakupan
3. Persentase
penegakan perda
bencana sesuai
jenis ancaman
bencana
Pemadaman dan
Penyelamatan
Program
Perangkat
Pelayanan Dasar
pemenuhan
rehabilitasi sosial
dasar
dasarnya
Pengemis diluar
Panti
Bencana Bagi
Korban Bencana
Kabupaten/kota
daerah yang telah disampaikan pada proses politik. Adapun program prioritas
periode sebelumnya,
pelaksanaan kedua
anggaran RW
Olahraga
Pemuda dan
Olahraga
Jawab Urusan
Kepegawaian
pendampingan Anak
pembinaan Pemberdayaan
politik, Perlindungan
perempuan di bidang
ekonomi,
(3). pembinaan
perempuan di bidang
106
mempromosikan, Anak
memenuhi dan
kawasan strategis
pengembangan pariwisata
sebagaimana tertuang
pembangunan
Underpass PUPR
Retensi PUPR
107
difabel
dan sarana
12. 25.000 Sambungan Dalam kaitan mengatasi Bandung PDAM
kebocoran saja),
administrasi (meteran
(berkurang 12%).
174.000 SR.
Olahraga dan
Kecamatan
sumber. Kebersihan
Perdagangan
peternakan, perikanan,
pembentukan co -
working space,
direncanakan dibangun
menitikberatkan pada
pembentukan kelompok
dikembangkan dengan
keluarga),
masyarakat PD Penanggung
meningkatkan usaha
ekonomi dan
mengembangkan
kewirausahaan 2.
kelompok masyarakat,
secara bertahap
Mampu Pemakaman
peningkatan
20. Subsidi Harga 1. Subsidi harga sembako Bandung PD penanggung
beras diperuntukkan
2. Anggaran subsidi
bersumber dari
APBD
disubsidi di seluruh
Bandung
kebutuhan yg terkait
tidak mampu
Ibadah di KUMKM
Kelurahan
113
Madrasah
mewujudkan Bandung
Bandung menfasilitasi
gratis
Berjama’ah, Gerakan
114
Bandung untuk
meyemarakan tempat
seperti Kementerian
khusus, gratis sertifi kasi tanah tempat ibadah yang dilakukan dengan mekanisme
hibah, penambahan 25.000 sambungan air bersih baru yang diampu oleh PDAM
dan tahun 2020 berbeda dengan nomenklatur program pembangunan daerah tahun
2021-2023. Hal ini disebabkan oleh penerapan Peraturan Menteri Dalam Negeri
2020, yang dimulai dari APBD tahun 2021 sampai dengan saat ini. Adapun
Tabel 3.16
(Target)
Pendidikan SD
116
Pembinaan dan
Pengembangan
Pendidikan SMP
pendidikan
peningkatan mutu
pendidik dan
tenaga
kependidikan
derajat kesehatan
kesehatan masyarakat
promosi dan
pemberdayaan
masyarakat
3. program - 70 % -
pengembangan
lingkungan
sehat, upaya
kesehatan kerja
117
dan keshatan
olahraga
pengadaan
sarana prasarana
rumah sakit/
rumah sakit
jiwa/ rumah
sakit paru-
paru/rumah sakit
mata
pengadaan,
peningkatan,
dan perbaikan
sarana prasarans
fasilitas
kesehatan
pengelolaan
sumber
daya
kesehatan
118
pencemaran dan
perusakan udara
kinerja
pengelolaan
persampahan
pengelolaan
sarana dan
prasarana
berencana (KB)
masyarakat peningkatan
119
koordinasi
ketentraman dan
ketertiban umum
pemberdayaan
desa dan
kelurahan
pengembangan
kebudayaan
5. program 8, 42 % 1, 60 % 8, 42%
pengembangan
kesenian
tradisional
penguatan
ideology
pancasila dan
karakter
kebangsaan
120
kinerja
penyelenggaraan
pemerintah
daerah
3. program - 17, 46 % 20 %
penataan
penguasaan,
pemilikan,
penggunaan, dan
pemanfaatan
tanah
4. program - 80 % 78 %
dukungan
reformasi
birokrasi dan
pencegahan
korupsi
121
5. program - 80 80,19
pelayanan
perizinan
pengembangan
sumber daya
manusia
penyelenggaraan
persandian
untuk
pengamanan
informasi
pengelolaan
arsip
pengelolaan
pendapatan
daerah
pencatatan sipil
122
pengembangan
sentra-sentra
industry
potensial
peningkatan dan jt
pengembangan
ekspor
123
pengembangan
budidaya
perikanan
5. Program - 68. 08 -
penigkatan kw/h
produksi
pertanian atau
perkebunan
6. Program - 36.750 -
peningkatan ekor
produksi
peternakan
7. Program - 9. 76% -
penataan
kawasan
pemukiman
kesempatan peningkatan
produktivitas
tenaga kerja
124
karya
3. Program - 25 % 70, 58 %
pengembangan
ekonomi
4. Program
pengembangan
kreativitas dan
5. Program
pemberdayaan
bidang pangan
pertanian dan
perikanan
Meningkatnya 1. Program 67,54 % - 67,54 %
pertumbuhan peningkatan
pemerataan destinasi
perekonomian pariwisata
pengembangan
iklim
125
penanaman
modal
penanaman
modal
pengembangan
ekspor
pengawasan dan
pemeriksaan
koperasi
pengendalian (RTH)
pemanfaatan ruang
yang berkualitas
126
lingkungan pelayanan
perizinan
4. program - N/A -
pengelolaan
areal
5. Program
perencanaan
6. program %
pemberdayaan
kewilayahan
Meningkatnya 1. program - 100 % 88%
infrastruktur pembangunan
dan prasarana
pengelolaan
sarana dan
prasaraa sumber
daya air
127
perlindungan
dan konservasi
sumbae daya
alam
dan prasarana
penerangan
jalan umum
5. program - 70 % -
pengembangan
lingkungan
sehat
penyelenggaraan
dan peningkatan
kualitas
perumahan
penyelenggaraan
penanggulangan
darurat bencana
128
peningkatan menit
kesiap siagaan
operasi
pemadaman dan
penyelamatan
Meningkatnya 1. program - 2, 16 % 9, 76 %
bersih kawasan
pemukiman
2. program - 42 % -
penurunan
tingkat
kehilangan air
3. program - 15.000 SR -
peningkatan
cakupan
pelayanan
4. program - 3.042 -
penignkatan Ltr/det
kapasitas
produksi
129
dalam
pembangunan
partisipasi peningkatan
kolaborasi pemerintah
perumusan dan
implementasi
kebijakan
ekonomi
3. program - 400 -
peningkatan
promosi dan
kerja sama
investasi
130
4. program - N/A -
pelayanan
perizinan
Meningkatnya - - - -
partisipasi
kolaborasi
pembangunan
Selain program pembangunan daerah pada tabel diatas yang di biayai oleh
pendanaannya di luar APBD Kota, antara lain yang bersumber dari APBD
Provinsi, KPBU, dan Swasta. Rencana proyek strategis Kota Bandung Tahun
2018 – 2023.
131
Tabel 3.17
APBD
I. Proyek strategis
Nasioanal
1.1 Infrastruktur
Ketenagalistrikan
distribusi nasional
II Infrastruktur strategis
provinsi
km)
Kiaracondong
(1,96 km)
Bandung – Ciwidey
Padalarang – Bandung –
Cicalengka
2.5 Infrastruktur
perumahan dan
permukiman
perumahan dan
permukiman
centre
budaya
Raya al – Jabar
DAS Citarum)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
5 (lima) tahunan yang berisi penjabaran dari visi, misi, dan program kepala
tentang visi, misi, dan agenda Kepala Daerah terpilih dalam tujuan,
dan aspirasi masyarakat serta kesepakatan tentang tolak ukur kinerja untuk
pemerintah.
short term outcome untuk strategi dan intermediate term outcome untuk
arah kebijakan dengan menggunakan alat analisis berupa Logic Model dan
tersebut strategi dan arah kebijakan yang dipilih dalam mencapai sasaran
isu strategis pembangunan melalui tujuan, sasaran, dan strategi setiap misi
Hal ini penting, sebagai dasar untuk menentukan langkah yang harus
sehingga semakin jelas tahapan dan ukuran target yang akan dicapai setiap
tahunnya.
136
sasaran strategis dengan indikator kinerja yang jelas dan terukur. Selain
minimal (SPM) dan untuk menjawab program prioritas kepala daerah yang
4.2 Saran/Rekomendasi
2. Untuk beberapa program prioritas Wali Kota Bandung yang secara tidak
Kota
137
Bandung dapat terealisasi dengan lancar dan alangkah baiknya salah satu
DAFTAR PUSTAKA
https://bappeda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-
rpjmd-
26#:~:text=RPJMD%20%28Rencana%20Pembangunan%20Jangka%20M
enengah%20Daerah%29%20merupakan%20dokumen,berpedoman%20pa
da%20RPJP%20Daerah%20serta%20memperhatikan%20RPJM%20Nasio
nal
https://bappelitbang.bandung.go.id/v2/gambaran-litbang-kota-bandung
dari:
https://kumparan.com/feradis-nurdin/penyusunan-rencana-pembangunan-
jangka-menengah-daerah-1vCKcsg4ZOW
https://m.facebook.com/941889379252611/photos/2386156188159249/
139
dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-dan-tujuan-
pembangunan-daerah.html
Bandung).
LAMPIRAN