Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Ariya Saputra
JURUSAN AKUNTANSI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpakan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
proposal yang berjudul “PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, TINGKAT
PELATIHAN DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP PEMANFAATAN LAPORAL
ARUS KAS DI KOTA PALANGKA RAYA KALIMANTAN TENGAH”. Penulisan
proposal ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Metode Penelitian pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya.
Penulis sadar bahwa terselesaikannya penulisan proposal ini berkat bantuan dari
berbagai pihak, penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, hal ini
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis, oleh karena itu penulis
menerima segala kritik, saran, dan masukan yang membangun atas proposal ini, untuk
tujuan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Penulis berharap proposal yang jauh
dari sempurna ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis,
(Ariya Saputa)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................4
1.5 Sistematika Penulisan.........................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Landasan Teori....................................................................................................6
2.1.1 Teori Sikap dan Perilaku.............................................................................6
2.1.2 Laporan Arus Kas........................................................................................6
2.1.3 Pendidikan.................................................................................................11
2.1.4 Pengalaman................................................................................................12
2.1.5 Tingkat Pelatihan.......................................................................................12
2.1.6 Faktor Sosial..............................................................................................13
2.2 Penelitian Terdahulu.........................................................................................13
2.3 Model Penelitian...............................................................................................19
2.4 Pengembangan Hipotesis..................................................................................19
2.4.1 Pendidikan.................................................................................................19
2.4.2 Pengalaman................................................................................................20
2.4.3 Tingkat Pelatihan.......................................................................................21
2.4.4 Faktor Sosial..............................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN 22
3.1. Data...................................................................................................................22
3.1.1. Jenis dan Sumber Data..............................................................................22
3.1.2. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................22
ii
3.2. Desain Penelitian..............................................................................................23
3.3. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Pengujian Instrumen...............23
3.3.1. Variabel Penelitian.....................................................................................23
3.3.2. Definisi Operasional..................................................................................23
3.4. Pengujian Instrumen.........................................................................................25
3.4.1. Uji Validasi................................................................................................25
3.4.2. Uji Reliabilitas...........................................................................................25
3.5. Teknik Analisis.................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA 26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Undang- undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mengatur
tentang prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara sebagai dasar pelaksanaan
reformasi menejemen keuangan pemerintah. Didalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 mewajibkan pemerintah untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/APBD, yang meliputi Laporan Realisasi APBN/APBD, Laporan
Posisi Keuangan, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan (Halim, 2014)
1
sebagai sarana komunikasi informasi keuangan kepada masyarakat, sebagai bahan
evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh instansi pemerintah (Halim, 2017).
Bentuk dan isi laporan keuangan pemerintah telah diatur didalam Standar
Akuntansi Pemerintah, yaitu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 yang
diubah dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Maksud dari penetapan
Standar Akuntansi Pemerintah yaitu untuk memberikan manfaat yang lebih bagi para
pengguna yang memerlukan informasi laporan keuangan pemerintah (Halim, 2014).
Faktor pengalaman juga memiliki peranan yang sangat penting dalam menilai dan
memilih informasi yang relevan di dalam laporan keuangan guna mengambil keputusan
yang tepat. Faktor lain yang memengaruhi pengguna yaitu masa kerja, tingkat pelatihan
dan posisi di dalam pemerintahan dimana semuanya berperan dalam menilai dan
memilih informasi yang relevan serta berpengaruh terhadap pemahaman atas laporan
keuangan. Selain itu faktor sosial, perasaan, dan konsekuensi memengaruhi juga suatu
individu dalam menggunakan suatu informasi laporan keuangan ( Cahyadi, 2009 ).
2
1.2 Rumusan Masalah
Arus kas merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang menghasilkan
informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan daerah dalam pengambilan keputusannya.
Permasalahan penelitian ini adalah penggunaan dan peran faktor pendidikan,
pengalaman, tingkat pelatihan serta faktor sosial dalam memilih informasi didalam
laporan arus kas, maka masalah penelitiannya adalah sebagai berikut:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta manganalisis peran faktor
pendidikan, pengalaman dan faktor sosial dalam memilih informasi Laporan Arus Kas,
yang diterapkan dalam hal-hal sebagai berikut:
Penelitian ini memfokuskan pada apakah faktor pendidikan, pengalaman dan faktor
sosial dapat memengaruhi pengguna informasi didalam Laporan Arus Kas dalam
3
pengambilah sebuah keputusan. Untuk itulah penelitian ini diharapkan memberikan
beberapa manfaat dan kegunaan antara lain sebagai berikut:
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai faktor
yang memengaruhi pemanfaatan informasi di dalam Laporan Arus Kas yang
terdapat di dalam Laporan Keuangan Pemerintah di Kota Palangka Raya,
Kalimantan Tengah.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi penulis dan para
pembaca bahwa dalam pengambilan suatu keputusan diperlukan individu yang baik
dalam memilih dan memanfaatkan informasi di Laporan Arus Kas untuk
pengambilan sebuah keputusan di masa mendatang.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa faktor
pendidikan, pengalaman, tingkat pelatihan dan faktor sosial dapat memberikan
pengaruh terhadap pemanfaatan informasi di dalam Laporan Arus Kas.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
4
Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, model penelitian, dan
pengembangan hipotesis.
Bab menjelaskan tentang populasi dan sampel, jenis dan sumber data, serta
metode analisis yang digunakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teori sikap dan perilaku (theory of attitude and behavior) yang dikembangkan
oleh Triandis (1980) yang mengatakan bahwa sikap merupakan gambaran seseorang
untuk melakukan sesuatu, sedangkan perilaku merupakan ekspresi atau keinginan
seseorang yang dipengeruhi oleh sikap. Triandis (1980) menjelaskan bahwa faktor
sosial dan perasaan dapat memengaruhi tujuan dari perilaku yang selanjutnya akan
memengaruhi perilaku orang tersebut.
5
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi sikap seseorang, seperti pengalaman
pribadi, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama
yang dijalankannya, serta faktor emosional dari individu itu sendiri (Anwar, 2013).
Maka dari itu didalam pengambilan suatu keputusan diperlukanlah individu yang
baik, serta mempunyai keuanggulan dari individu-individu lainnya. Dalam penelitian
ini, penulis akan menjelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi aspek
dari seorang individu, yaitu berupa faktor pendidikan, pengalaman, tingkat pelatihan
dan faktor sosial. Aspek dari individu inilah yang dapat memengaruhi individu dalam
menggunakan informasi yang ada di Laporan Arus Kas guna pengambilan keputusan
yang tepat.
Laporan Arus Kas (LAK) adalah suatu laporan keuangan yang menunjukkan atau
menggambarkan kondisi arus kas masuk dan arus kas keluar, perubahan bersih yang
berasal dari kegiatan operasi, kegiatan investasi, kegiatan pendanaan, dan kegiatan
pembiayaan yang berkaitan dengan suatu entitas selama satu periode akuntansi (FASB
No.98)
6
tanggal pelaporan. Arus kas masuk dan arus kas keluar diklasifikasikan berdasarkan
aktivitas operasi, investasi, aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran (PSAP
Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas).
Laporan Arus Kas menggambarkan arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas.
Arus kas masuk dapat berasal dari penerimaan tunai pendapatan, penjualan aset tetap,
pencairan dana cadangan, dan penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, pinjaman
bahkan penerimaan atas potongan pembayaran yang dilakukan pemerintah (PSAP
Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas).
Di dalam PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas (LAK), laporan arus kas
mempunyai tujuan sebagai pemberi informasi mengenai sumber kas, pengeluaran kas,
perubahan kas dan/atau setara kas, dalam satu periode akuntansi. Informasi didalam
laporan arus kas disajikan guna untuk mempertanggungjawabkan dan dalam
pengambilan sebuah keputusan.
7
Aktivitas-aktivitas dalam penyajian Laporan Arus Kas diuraikan lebih rinci
sebagai berikut:
Arus kas keluar untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pengeluaran:
1. Pembayaran pegawai;
2. Pembayaran barang;
3. Bunga;
4. Subsidi;
5. Bantuan sosial;
6. Hibah;
7. Pembayaran lain-lain/ kejadian luar biasa; dan
8. Pembayaran transfer.
b) Aktivitas Investasi, menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam
rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat dimasa
yang akan datang. Arus kas masuk dari aktivitas investasi terdiri dari:
1. Penjualan aset tetap;
2. Penjualan aset lainnya;
3. Pencairan dana cadangan;
4. Penerimaan investasi; dan
5. Penjualan investasi dalam bentuk sekuritas.
8
5. Pembelianinvestasi dalam bentuk sekuritas.
c) Aktivitas pendanaan, menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas yang
berhubungan dengan perolehan atau pemberian pinjaman jangka panjang. Arus kas
masuk dari aktivitas pendanaan terdiri dari:
1. Penerimaan utang luar negeri;
2. Penerimaan dari utang obligasi;
3. Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah daerah; dan
4. Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah pusat.
Dalam PSAP nomor 03 tentang Laporan Arus Kas (LAK), pelaporan arus kas atas
dasar arus kas bersih, arus kas atas mata uang asing, bunga dan bagian laba, investasi
dalam perusahaan negaara/daerah dan unit operasi lainnya. Transaksi bukan kas tidak
dilaporkan dalam Laporan Arus Kas (LAK) sedangkan transaksi kas dan setara kas
dilaporkan dalam Laporan Arus Kas (LAK) yang jumlahnya sama dengan pos terkait di
Laporan Posisi Keuangan (Neraca).
Laporan Arus Kas (LAK) mempunyai ciri khas dalam penyajiannya. Laporan ini
hanya disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Hal ini diatur dalam
paragraf 13 PSAP 03 SAP Berbasis Akrual yang berbunyi sebagai berikut:
“Entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas
adalah unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum”.
Selanjutnya dalam paragraf 14 disebutkan: “unit organisasi yang mempunyai
fungsi perbendaharaan adalah unit yang ditetapkan sebagai perbendaharaan
umum negara dan/atau kuasa bendaharawan umum negara/daerah.
9
yang membuat Laporan Arus Kas di pemerintah pusat adalah bendahara umum negara
dan di pemerintah daerah adalah bendahara umum daerah (Halim & Kusufi, 2017).
Laporan Arus Kas dapat disajikan dalam dua metode. Entitas pelaporan dapat
menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan cara sebagai berikut:
2.1.3 Pendidikan
Orang yang berpendidikan akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak, serta
memahami tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada dirinya. Pendidikan
formal bertujuan memberikan seseorang pengetahuan dasar, teori, logika, kemampuan,
analisis, serta pengambangan watak dan kepribadian.
10
serta latar belakang pendidikan akuntansi atau non-akuntansi. Peningkatan jenjang
pendidikan formal akan berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman dalam laporan
keuangan ( Cahyadi, 2009).
2.1.4 Pengalaman
11
Pelatihan memberikan pengembangan yang sifatnya luas dan memfokuskan suatu
individu untuk memperoleh suatu pengetahuan baru.
Banyak peneliti yang telah mengkaji penggunaan informasi dari laporan keuangan.
Umumnya penelitian tersebut menggunakan data sekunder dan fokus di sektor
privat/swasta. Sedangkan penelitian yang menggunakan data primer akan fokus ke
12
sektor publik/pemerintah. Berkenaan dengan kegunaan informasi keuangan yang
menunjukkan bahwa laporan keuangan sebagai sumber informasi utama untuk
mengambil suatkeputusan.
Studi dari Sudarno (2008) melalui penelitian data primer mengatakan bahwa
laporan keuangan penting untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
investasi. Adapun hasil dari pengujian yang dilakukan Fontanella (2010) dari hasil
wawancaranya menghasilkan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah belum
dimanfaatkan dengan baik.
Penelitian yang berhubungan dengan pemanfaatan informasi arus kas sesuai dengan
penelitian Clinch et al (2000) yang mengatakan bahwa komponen arus kas operasi dan
komponen akrual berhubungan dengan return saham. Replika penelitian yang
dilakukandi Indonesia dilakukan oleh Anggoro (2002) yang mengatakan bahwa
komponen arus kas dan komponen akrual bermanfaat untuk mendeteksi laba abnormal
di masa depan.
13
belakang pendidikan tidak signifikan terhadap pemanfaatan laporan keuangan
pemerintah daerah.
14
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
15
(2009) laporan keuangan pemerintahan berpengaruh
daerah positif dan signifikan
Indevenden : terhadap pemahaman atas
Pendidikan, masa laporan keuangan daerah.
kerja, pelatihan,
dan posisi di
pemerintahan
3. Fontanella Analisis Dependen : Pengetahuan akuntansi secara
(2010) Regresi pemanfaatan stattistik mempunyai
laporan keuangan pengaruh positif dan
pemda dalam signifikan terhadap
perencanaan, pemanfaatan laporan
penganggaran, dan keuangan pemerintah daerah,
pengambilan sedangkan variabel latar
keputusan. belakang pendidikan
Indevenden : latar menunjukkan hasil yang
belakang tidak signifikan.
pendidikan dan Hasil wawancara
pengguna dimanfaatkan
4. Sudarno Statistik Dependen : Laporan keuangan penting
(2008) korelasi keputusan investasi untuk dijadikan pengambilan
pearson Indevenden : keputusan investasi
Regresi pengalaman Investor yang berpengalaman
berganda Mediating : selalu memperhatikan isu-isu
16
test pemerintah kinerja, perencanaan dan
Content Independen : penganggaran, serta naratif
analysis informasi kondisi diperlukan dalam laporan
MANOV
keuangan, keuangan pemerintah
A Informasi kondisi ekonomi
ekonomi,
tidak diperlukan dalam
kepatuhan hukum,
laporan keuangan pemerintah
kinerja,
perencanaan dan
pengendalian,
naratif
6. Paulson Kualitatif Penggunaan Informasi dalam sistem
(2006) informasi akuntansi akuntansi akrual
akrual di instansi dimanfaatkan sesuai dengan
pemerintah lingkungan organisasi dan
situasi keuangan yang
diharapi
Sistem akuntansi berbasis
akrual kurang dimanfaatkan
pemerintah dalam
penyusunan anggaran dan
pengambilan keputusan.
17
2.3 Model Penelitian
Pendidikan
Pengalaman
Pemanfaatan informasi
Laporan Arus Kas
(LAK)
Tingkat Pelatihan
Faktor Sosial
18
Orang yang berpendidikan akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak,
pendidikan formal akan memberikana dasar-dasar pengetahuan, logika, kemampuan,
analisis, serta mengembangkan watak dan kepribadian.
2.4.2 Pengalaman
Pengalaman merupakan sesuatu yang pernah dialami, sesuai denga teori sikap dan
perilaku maka semakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang maka akan dapat
mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam bertindak untuk memilih dan
memanfaatkan informasi yang tepat. Sehingga pengalaman dalam menggunakan
informasi laporan keuangan dalam pengambilan keputusan menentukan jenis-jenis
informasi yang relevan untuk perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian.
Hasil penelitian Cahyadi (2009) berpendapat bahwa masa kerja dan posisi di
pemerintahan berpengaruh positif terhadap pemahaman atas laporan keuangan daerah.
Sehingga hubungan antara pengalaman dan pemanfaatan informasi laporaan keuangan
dihipotesiskan sebagai berikut:
19
2.4.3 Tingkat Pelatihan
Pelatihan pada umumnya dilakukan oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan suatu karyawan. Pelatihan memberikan
manfaat kepada para karyawan dalam miningkatkan kinerja serta untuk menguasai
keterampilan khusus dan memperbaiki setiap kekurangan karyawan dalam
melaksanakan tugasnya .
Hasil penelitian yang dialakukan oleh Muhazid (2014) berpendapat bahwa tingkat
pelatihan berpengaruh positif terhadap pemanfaatan informasi dari laporan keuangan
yang dihipotesiskan sebagai berikut :
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Data
3.1.1. Jenis dan Sumber Data
Data penelitian yang digunakan adalah data primer. Metode penelitian yang
digunakan yaitu metode kuantitatif. Data primer dalam penelitian ini adalah data berupa
isian kuesioner tentang pemanfaatan informasi yang ada dalam laporan keuangan
khususnya Laporan Arus Kas (LAK). Sumber data penelitian adalah jawaban atas
kuesioner yang dibagikan kepada responden yang bekerja pada instansi pemerintah di
Kota Palangka Raya seperti pimpinan/pelaksana (Dinas dan Satuan Kerja Perangkat
Daerah), unsur pengawasan (DPRD), dan unsur pemeriksa (inspektorat) laporan
keuangan pemerintah di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Pengumpulan data
melalui survei menggunakan kuesioner, yang dikirim langsung ke responden oleh
peneliti.
21
3.2. Desain Penelitian
Pemanfaatan Laporan Arus Kas (LAK) merupakan variabel yang tidak dapat
diukur secara langsung. Pengukurannya menggunakan indikator pemanfaatan Laporan
22
Arus Kass (LAK) yang ditur melalui kuesioner dengan 12 item pertanyaan dan disusun
dengan penelitian terdahulu Sudarno (2013).
3.3.2.2. Pendidikan
3.3.2.3. Pengalaman
Pengalaman dapat timbul karena kebiasaan dalam melakukan suatu yang sering
dilakukan saat bekerja. Dalam penelitian ini masa kerja dapat dijadikan dan digunakan
sebagai tolak ukur pengalaman dalam melaksanakan tugas sebagai pengambilan
keputusan ketika melakukan perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian. Pengukuran
masa kerja dihitung dari jumlah tahun bekerja para responden.
Faktor sosial merupakan variabel yang tidak dapat diukur secara langsung.
Pengukurannya menggunakan indikator yang diukur dengan 5 pertanyaan yang
menyangkut kebudayaan sosial yang terlampir dalam kuesioner.
23
3.4. Pengujian Instrumen
3.4.1. Uji Validasi
Uji Validasi dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Sah memiliki arti bahwa kuesioner yang digunakan mampu untuk mengukur
apa yang sebenarnya diukur.
Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validasi dan hanya pada pertanyaan-pertanyaan
yang telah dianggap sah (valid). Uji reliabilitas adalah uji untuk mengetahui kehandalan
alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukur yang digunakan secara berulang
memperoleh hasil yang relatif konsisten maka alat ukur tersebut dianggap handal dan
reliabel.
24
DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, Dwi. 2009. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Masa Kerja, Pelatihan dan Posisi
Di Pemerintahan Terhadap Pemahaman Laporan Keuangan Daerah (Studi
Empiris Pada Eksekutif dan Legislatif di Lembaga Pemerintahan Kabupaten
Banjarnegara)
Halim, Abdul. Kusufi, Muhammad Syam. 2017. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi
Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Halim, Abdul. Kusufi, Muhammad Syam. 2017. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi
Sektor Publik :Tinjauan Atas PSAP yang Terkait Dengan Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
Halim, Abdul dan M. Syam Kufuri. 2012. Akuntansi Sektor Publik, edisi ke-4. Jakarta:
Salemba Empat.
25
Halim, Abdul. Kusufi, Muhammad Syam. 2017. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi
Sektor Publik :Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP). Jakarta: Salemba Empat.
Muhazid, Mukhlisul. 2014. Pengaruh tingkat pendidikan, kualitas pelatihan, dan Lama
Pengalaman Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan
Kerja Perangkat Daerah(SKPD) di Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Akuntansi
dan Manajemen.
Departemen Pendidikan Nasionel. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesi. Edidi IV.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
26