Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, TINGKAT PELATIHAN, DAN


FAKTOR SOSIAL TERHADAP PEMANFAATAN INFORMASI
LAPORAN ARUS KAS DI KOTA PALANGKA RAYA
KALIMANTAN TENGAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian

Dosen Pengampu:

Andreas Fajar Christmas, S.E., M.Sc

Disusun Oleh :

Ariya Saputra

NIM: BCA 117 106

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpakan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
proposal yang berjudul “PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, TINGKAT
PELATIHAN DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP PEMANFAATAN LAPORAL
ARUS KAS DI KOTA PALANGKA RAYA KALIMANTAN TENGAH”. Penulisan
proposal ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Metode Penelitian pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya.

Penulis sadar bahwa terselesaikannya penulisan proposal ini berkat bantuan dari
berbagai pihak, penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, hal ini
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis, oleh karena itu penulis
menerima segala kritik, saran, dan masukan yang membangun atas proposal ini, untuk
tujuan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Penulis berharap proposal yang jauh
dari sempurna ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, 23 Oktober 2019

Penulis,

(Ariya Saputa)

NIM : BCA 117 106

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................4
1.5 Sistematika Penulisan.........................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Landasan Teori....................................................................................................6
2.1.1 Teori Sikap dan Perilaku.............................................................................6
2.1.2 Laporan Arus Kas........................................................................................6
2.1.3 Pendidikan.................................................................................................11
2.1.4 Pengalaman................................................................................................12
2.1.5 Tingkat Pelatihan.......................................................................................12
2.1.6 Faktor Sosial..............................................................................................13
2.2 Penelitian Terdahulu.........................................................................................13
2.3 Model Penelitian...............................................................................................19
2.4 Pengembangan Hipotesis..................................................................................19
2.4.1 Pendidikan.................................................................................................19
2.4.2 Pengalaman................................................................................................20
2.4.3 Tingkat Pelatihan.......................................................................................21
2.4.4 Faktor Sosial..............................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN 22
3.1. Data...................................................................................................................22
3.1.1. Jenis dan Sumber Data..............................................................................22
3.1.2. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................22

ii
3.2. Desain Penelitian..............................................................................................23
3.3. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Pengujian Instrumen...............23
3.3.1. Variabel Penelitian.....................................................................................23
3.3.2. Definisi Operasional..................................................................................23
3.4. Pengujian Instrumen.........................................................................................25
3.4.1. Uji Validasi................................................................................................25
3.4.2. Uji Reliabilitas...........................................................................................25
3.5. Teknik Analisis.................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA 26

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem akuntansi sektor publik di Indonesia mulai berkembang sejak masa


reformasi sampai dengan sekarang ini. Demi meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara pemerintah menetapkan undang-undang di
bidang keuangan negara, yaitu Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Halim, 2014).

Undang- undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mengatur
tentang prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara sebagai dasar pelaksanaan
reformasi menejemen keuangan pemerintah. Didalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 mewajibkan pemerintah untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/APBD, yang meliputi Laporan Realisasi APBN/APBD, Laporan
Posisi Keuangan, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan (Halim, 2014)

Laporan keuangan relevan akan menyediakan informasi yang relevan pula


mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan selama satu periode akuntansi. Laporan keuangan berguna untuk mengetahui
nilai sumber daya ekonomi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan operasional
pemerintah, serta menilai kondisi keuangan (PP No.71 Tahun 2010).

Laporan keuangan merupakan alat penyedia dan pemberi informasi yang


dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan mempunyai informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja manajemen, dan arus kas yang digunakan sebagai
informasi dalam pengambilan keputusan ekonomi (Halim, 2017).

Pada instansi di pemerintahan laporan keuangan mempunyai fungsi sebagai


pertanggungjawaban atas pengelola sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepada instansi pemerintah untuk mencapai tujuan yang diinginkan,

1
sebagai sarana komunikasi informasi keuangan kepada masyarakat, sebagai bahan
evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh instansi pemerintah (Halim, 2017).

Bentuk dan isi laporan keuangan pemerintah telah diatur didalam Standar
Akuntansi Pemerintah, yaitu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 yang
diubah dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Maksud dari penetapan
Standar Akuntansi Pemerintah yaitu untuk memberikan manfaat yang lebih bagi para
pengguna yang memerlukan informasi laporan keuangan pemerintah (Halim, 2014).

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi pengguna informasi laporan


keuangan dalam memanfaatkan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan.
Seperti tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan, pengetahuan akuntansi serta
kesesuaian antara informasi yang dibutuhkan pengguna dengan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan.

Faktor pengalaman juga memiliki peranan yang sangat penting dalam menilai dan
memilih informasi yang relevan di dalam laporan keuangan guna mengambil keputusan
yang tepat. Faktor lain yang memengaruhi pengguna yaitu masa kerja, tingkat pelatihan
dan posisi di dalam pemerintahan dimana semuanya berperan dalam menilai dan
memilih informasi yang relevan serta berpengaruh terhadap pemahaman atas laporan
keuangan. Selain itu faktor sosial, perasaan, dan konsekuensi memengaruhi juga suatu
individu dalam menggunakan suatu informasi laporan keuangan ( Cahyadi, 2009 ).

Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh pendidikan, pengalaman, tingkat


pelatihan dan faktor sosial terhadap pemanfaatan informasi laporan keuangan yang lebih
berfokus pada Laporan Arus Kas (LAK). Laporan Arus Kas penting untuk dijadikan
fokus dalam penelitian ini karena Laporan Arus Kas merupakan laporan keuangan yang
memberikan informasi mengenai perubahan kas dan/atau setara kas berdasarkan
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama satu periode akuntansi.

2
1.2 Rumusan Masalah

Arus kas merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang menghasilkan
informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan daerah dalam pengambilan keputusannya.
Permasalahan penelitian ini adalah penggunaan dan peran faktor pendidikan,
pengalaman, tingkat pelatihan serta faktor sosial dalam memilih informasi didalam
laporan arus kas, maka masalah penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Apakah pendidikan memengaruhi pengguna dalam pemilihan informasi di dalam


Laporan Arus Kas.?
2. Apakah pengalaman memengaruhi pengguna dalam memilih informasi di dalam
Laporan Arus Kas.?
3. Apakah tingkat pelatihan memengaruhi pengguna dalam pemilihan informasi di
dalam Laporan Arus Kas.?
4. Apakah faktor sosial memengaruhi pengguna dalam pemilihan informasi di dalam
Laporan Arus Kas.?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta manganalisis peran faktor
pendidikan, pengalaman dan faktor sosial dalam memilih informasi Laporan Arus Kas,
yang diterapkan dalam hal-hal sebagai berikut:

1. Mengetahui apakah pendidikan berdampak pada pemilihan informasi di dalam


Laporan Arus Kas.
2. Mengetahui apakah pengalaman berdampak pada pemilihan informasi di dalam
Laporan Arus Kas.
3. Mengetahui apakah tingkat pelatihan berdampak pada pemilihan informasi didalam
Laporan Arus Kas.
4. Mengetahui apakah faktor sosial berdampak pada pemilihan informasi di dalam
Laporan Arus Kas.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memfokuskan pada apakah faktor pendidikan, pengalaman dan faktor
sosial dapat memengaruhi pengguna informasi didalam Laporan Arus Kas dalam

3
pengambilah sebuah keputusan. Untuk itulah penelitian ini diharapkan memberikan
beberapa manfaat dan kegunaan antara lain sebagai berikut:

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai faktor
yang memengaruhi pemanfaatan informasi di dalam Laporan Arus Kas yang
terdapat di dalam Laporan Keuangan Pemerintah di Kota Palangka Raya,
Kalimantan Tengah.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi penulis dan para
pembaca bahwa dalam pengambilan suatu keputusan diperlukan individu yang baik
dalam memilih dan memanfaatkan informasi di Laporan Arus Kas untuk
pengambilan sebuah keputusan di masa mendatang.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa faktor
pendidikan, pengalaman, tingkat pelatihan dan faktor sosial dapat memberikan
pengaruh terhadap pemanfaatan informasi di dalam Laporan Arus Kas.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dimaksudkan untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi


penelitian. Penelitian ini terdiri dari tiga bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4
Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, model penelitian, dan
pengembangan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab menjelaskan tentang populasi dan sampel, jenis dan sumber data, serta
metode analisis yang digunakan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Teori Sikap dan Perilaku

Teori sikap dan perilaku (theory of attitude and behavior) yang dikembangkan
oleh Triandis (1980) yang mengatakan bahwa sikap merupakan gambaran seseorang
untuk melakukan sesuatu, sedangkan perilaku merupakan ekspresi atau keinginan
seseorang yang dipengeruhi oleh sikap. Triandis (1980) menjelaskan bahwa faktor
sosial dan perasaan dapat memengaruhi tujuan dari perilaku yang selanjutnya akan
memengaruhi perilaku orang tersebut.

5
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi sikap seseorang, seperti pengalaman
pribadi, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama
yang dijalankannya, serta faktor emosional dari individu itu sendiri (Anwar, 2013).

Maka dari itu didalam pengambilan suatu keputusan diperlukanlah individu yang
baik, serta mempunyai keuanggulan dari individu-individu lainnya. Dalam penelitian
ini, penulis akan menjelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi aspek
dari seorang individu, yaitu berupa faktor pendidikan, pengalaman, tingkat pelatihan
dan faktor sosial. Aspek dari individu inilah yang dapat memengaruhi individu dalam
menggunakan informasi yang ada di Laporan Arus Kas guna pengambilan keputusan
yang tepat.

2.1.2 Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas (LAK) adalah suatu laporan keuangan yang menunjukkan atau
menggambarkan kondisi arus kas masuk dan arus kas keluar, perubahan bersih yang
berasal dari kegiatan operasi, kegiatan investasi, kegiatan pendanaan, dan kegiatan
pembiayaan yang berkaitan dengan suatu entitas selama satu periode akuntansi (FASB
No.98)

Laporan Arus Kas (LAK) memberikan informasi yang historis mengenai


perubahan kas masuk dan kas keluar dan/atau setara kas dari suatu entitas selama satu
periode akuntansi yang mengelompokkan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan dalam satu periode akuntansi (PSAK Nomor
02 tentang Laporan Arus Kas).

Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi


historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan
mengkalsifikasikan arus kas berdasrakan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
selama satu periode akuntansi (PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas).

Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan,


perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, serta saldo kas pada

6
tanggal pelaporan. Arus kas masuk dan arus kas keluar diklasifikasikan berdasarkan
aktivitas operasi, investasi, aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran (PSAP
Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas).

Laporan Arus Kas menggambarkan arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas.
Arus kas masuk dapat berasal dari penerimaan tunai pendapatan, penjualan aset tetap,
pencairan dana cadangan, dan penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, pinjaman
bahkan penerimaan atas potongan pembayaran yang dilakukan pemerintah (PSAP
Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas).

Di dalam PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas (LAK), laporan arus kas
mempunyai tujuan sebagai pemberi informasi mengenai sumber kas, pengeluaran kas,
perubahan kas dan/atau setara kas, dalam satu periode akuntansi. Informasi didalam
laporan arus kas disajikan guna untuk mempertanggungjawabkan dan dalam
pengambilan sebuah keputusan.

Yang menyajikan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban dalam


pelaporan yaitu unit pemerintah yang terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah,
dan satuan organisasi didalam lingkungan pemerintah. Unsur yang disajikan dalam
Laporan Arus Kas terdiri dari penerimaan kas yang berasal dari aliran kas masuk ke
Bendahara Negara/Daerah dan pengeluaran kas yang berasal dari aliran kas keluar dari
Bendahara Negara/Daerah (Halim, 2014).

Didalam PSAP Nomor 03 Laporan Arus Kas (LAK) disajikan berdasarkan


aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Aktivitas operasi adalah
aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional
pemerintah selama satu periode akuntansi. Aktivitas investasi adalah aktivitas
penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset
tetap dan investasi lainnya yang tidak termasuk dalam setara kas. Aktivitas pendanaan
adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan pemberian
piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang jangka panjang yang mengakibatkan
perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang dan utang jangka panjang.

7
Aktivitas-aktivitas dalam penyajian Laporan Arus Kas diuraikan lebih rinci
sebagai berikut:

a) Aktivitas Operasi, menunjukkan kemampuan operasi pemerintah dalam


menghasilkan kas yang cukup membiayai aktivitas operasinya di masa yang akan
datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas masuk dari
aktivitas operasi terutama diperoleh dari:
1. Penerimaan perpajakan;
2. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP);
3. Penerimaan hibah;
4. Penerimaan bagian laba perusahaan negara/daerah dan investasi lainnya;
5. Penerimaan lain-lain/ penerimaan dari pendapatan luar biasa;
6. Penerimaan transfer.

Arus kas keluar untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pengeluaran:

1. Pembayaran pegawai;
2. Pembayaran barang;
3. Bunga;
4. Subsidi;
5. Bantuan sosial;
6. Hibah;
7. Pembayaran lain-lain/ kejadian luar biasa; dan
8. Pembayaran transfer.
b) Aktivitas Investasi, menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam
rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat dimasa
yang akan datang. Arus kas masuk dari aktivitas investasi terdiri dari:
1. Penjualan aset tetap;
2. Penjualan aset lainnya;
3. Pencairan dana cadangan;
4. Penerimaan investasi; dan
5. Penjualan investasi dalam bentuk sekuritas.

Arus kas keluar dari aktivitas investasi terdiri dari:

1. Perolehan aset tetap;


2. Perolehan aset lainnya;
3. Pembentukan dana cadangan;
4. Penyertaan modal pemerintah; dan

8
5. Pembelianinvestasi dalam bentuk sekuritas.
c) Aktivitas pendanaan, menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas yang
berhubungan dengan perolehan atau pemberian pinjaman jangka panjang. Arus kas
masuk dari aktivitas pendanaan terdiri dari:
1. Penerimaan utang luar negeri;
2. Penerimaan dari utang obligasi;
3. Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah daerah; dan
4. Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah pusat.

Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan terdiri dari:

1. Pembayaran pokok utang luar negeri;


2. Pembayaran pokok utang obligasi;
3. Pengeluaran kas untuk dipinjamkkan kepada pemerintah daerah; dan
4. Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada pemerintah pusat.

Dalam PSAP nomor 03 tentang Laporan Arus Kas (LAK), pelaporan arus kas atas
dasar arus kas bersih, arus kas atas mata uang asing, bunga dan bagian laba, investasi
dalam perusahaan negaara/daerah dan unit operasi lainnya. Transaksi bukan kas tidak
dilaporkan dalam Laporan Arus Kas (LAK) sedangkan transaksi kas dan setara kas
dilaporkan dalam Laporan Arus Kas (LAK) yang jumlahnya sama dengan pos terkait di
Laporan Posisi Keuangan (Neraca).

Laporan Arus Kas (LAK) mempunyai ciri khas dalam penyajiannya. Laporan ini
hanya disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Hal ini diatur dalam
paragraf 13 PSAP 03 SAP Berbasis Akrual yang berbunyi sebagai berikut:

“Entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas
adalah unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum”.
Selanjutnya dalam paragraf 14 disebutkan: “unit organisasi yang mempunyai
fungsi perbendaharaan adalah unit yang ditetapkan sebagai perbendaharaan
umum negara dan/atau kuasa bendaharawan umum negara/daerah.

Di pemerintah pusat, unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum adlaah


Bendaharawan Umum Negara (BUN). Di pemerintah daerah unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan umum adlah bendahara unit daerah (BUD). Dengan demikian

9
yang membuat Laporan Arus Kas di pemerintah pusat adalah bendahara umum negara
dan di pemerintah daerah adalah bendahara umum daerah (Halim & Kusufi, 2017).

Laporan Arus Kas dapat disajikan dalam dua metode. Entitas pelaporan dapat
menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan cara sebagai berikut:

1. Metode Langsung, metode ini mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan


dan pengeluaran kas bruto.
2. Metode Tidak Langsung, dalam metode ini surplus dan defisit disesuaikan dengan
transaksi operasional nonkas, penangguhan atau pengakuan, dan penerimaan kas
atau pembayaran yanga lalu atau akan datang, serta unsur pendapatan dan belanja
dalam bentuk kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi dan pendanaan.

2.1.3 Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan dan


mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pembelajaran keahlian khusus,
pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijakan (www.wikipedia.org).

Pendidikan merupakan proses pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan,


yang diperoleh melalui pembelajaran secara terstruktur dengan waktu yang relatif lama.
Latar belakang pendidikan akan meningkatkan pengetahuan pada bidang pendidikan
yang dijalaninya. Pendidikan dapat menumbuhkan kemampuan untuk menimbang dan
memilih informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan.

Orang yang berpendidikan akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak, serta
memahami tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada dirinya. Pendidikan
formal bertujuan memberikan seseorang pengetahuan dasar, teori, logika, kemampuan,
analisis, serta pengambangan watak dan kepribadian.

Kebutuhan informasi laporan keuangan pemerintah berdasarkan karakter


responden yang terbagi menjadi pendidikan SMU, Diploma, Sarjana, dan Pasca Sarjana

10
serta latar belakang pendidikan akuntansi atau non-akuntansi. Peningkatan jenjang
pendidikan formal akan berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman dalam laporan
keuangan ( Cahyadi, 2009).

Tingkat pendidikan dan latar belakang pendidikan memiliki pengaruh yang


signifikan terhadap kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan pemerintah. Yang
berkesimpulan bahwa karakteristik responden, tingkat peendidikan dan latar belakang
pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebutuhan informasi
pengguna laporan keuangan di pemerintahan ( Cahyadi, 2009) .

2.1.4 Pengalaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengalaman diartikan sebagai


sesuatu yang pernah dialami (dijalani, dirasai, ditanggung). Pengalaman kerja
memberikan kontribusi terhadap kemampuan seseorang dalam menangani
pekerjaannya. Pengalaman dapat diperoleh langsung dari praktek dan secara tidak
langsung seperti membaca. Sehingga ketika seseorang berpengalaman akan mengetahui
di mana titik kritis pada suatu aktivitas di bidang yang pernah dialaminya.

Pengalaman merupakan pengganti yang dapat mewakili pengetahuan dan keahlian


sebab pengalaman memberikan pengetahuan dan keahlian dalam memecahkan suatu
masalah, pengalaman dapat menumbuhkan kemampuan mengolah informasi serta
membentuk informasi yang relevan dapam pengambilan keputusan .

2.1.5 Tingkat Pelatihan

Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu


dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu pelatihan merupakan bagian dalam
mencapai tujuan organisasi. Dengan pelatihan dapat mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan para pegawai yang dilatih .

Pelatihan berkaitan dengan aktivitas-aktivitas seseorang dalam bekerja, dimana


pelatihan dapat meningkatkan kinerja seseorang dalam pekerjaan yang dikerjakannya.

11
Pelatihan memberikan pengembangan yang sifatnya luas dan memfokuskan suatu
individu untuk memperoleh suatu pengetahuan baru.

Berbeda dengan pendidikan, pelatihan dalam proses pembelajarannya


dilaksanakan dalam waktu yang pendek, sedangkan pendidikan pada umumnya
memiliki rentang waktu belajar yang relatif panjang. Dapat disimpulkan bahwa
pelatihan dapat meningkatkan suatu pengetahuan, sikap dan keterampilan seorang
individu untuk menghadapi pekerjaannya dimana pelatihan dapat meningkatkan kualitas
kinerja saat ini dan di masa yang akan datang.

2.1.6 Faktor Sosial

Kebiasaan individu dalam memanfaatkan informasi yang tersedia biasanya


dipengaruhi oleh faktor sosial, selain faktor pendidikan, faktor pengalaman, dan faktor
pelatihan. Faktor sosial merupakan tingkat seseorang individu menganggap bahwa
orang lain meyakinkan dirinya untuk menggunakan sesuatu (Triandis, 1980).

Pengguna informasi dalam laporan keuangan cendrung melibatkan rekan, atasan


atau bantuan organisasi salam menentukan jenis informasi yang akan digunakan dalam
pengembilan keputusan. Sehingga faktor sosial dapat memengaruhi pemanfaatan
informasi dalam laporan keuangan terhadap baik buruknya jenis informasi yang
digunakan.

Faktor sosial yang dapat memengaruhi kebiasaan dimana faktor sosial


memengaruhi terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Faktor sosial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan personal komputer.

2.2 Penelitian Terdahulu

Banyak peneliti yang telah mengkaji penggunaan informasi dari laporan keuangan.
Umumnya penelitian tersebut menggunakan data sekunder dan fokus di sektor
privat/swasta. Sedangkan penelitian yang menggunakan data primer akan fokus ke

12
sektor publik/pemerintah. Berkenaan dengan kegunaan informasi keuangan yang
menunjukkan bahwa laporan keuangan sebagai sumber informasi utama untuk
mengambil suatkeputusan.

Studi dari Sudarno (2008) melalui penelitian data primer mengatakan bahwa
laporan keuangan penting untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
investasi. Adapun hasil dari pengujian yang dilakukan Fontanella (2010) dari hasil
wawancaranya menghasilkan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah belum
dimanfaatkan dengan baik.

Sedangkan penelitian Sudarno (2013) menghasilkan jenis laporan keuangan yang


berisi informasi relevan adalah Laporan Realisasi Anggaran (LRA, Laporan Posisi
Keuangan (LPK), Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK). Penelitian ini mengatakan bahwa informasi relevan bersifat tepat waktu
sehingga digunakan dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan, perencanaan,
pengandalian terhadaplaporan keuangan adalah Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan
Laporan Arus Kas (LAK).

Penelitian yang berhubungan dengan pemanfaatan informasi arus kas sesuai dengan
penelitian Clinch et al (2000) yang mengatakan bahwa komponen arus kas operasi dan
komponen akrual berhubungan dengan return saham. Replika penelitian yang
dilakukandi Indonesia dilakukan oleh Anggoro (2002) yang mengatakan bahwa
komponen arus kas dan komponen akrual bermanfaat untuk mendeteksi laba abnormal
di masa depan.

Dalam penelitian primer, Martiningsih (2008) mendapatkan hasil bahwa informasi


kondisi keuangan, kepatuhan terhadap aturan, kinerja, perencanaan dan penganggaran,
serta naratif diperlukan dalam laporan keuangan pemerintah sedangkan informasi
kondisiekonomi tidak diperlukan dalam laporan keuangan pemerintah.

Penelitian Fontanella (2010) mendapatkan hasil yang signifikan positif pengaruh


pengetahuan akuntansi terhadap laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan latar

13
belakang pendidikan tidak signifikan terhadap pemanfaatan laporan keuangan
pemerintah daerah.

Berbeda dengan penelitian Cahyadi (2009) yang mengatakan bahwatingkat


pendidikan, masa kerja, pelatihan, dan posisi di pemerintahan berpengaruh positif dan
signifikan terhadappemahaman terhadap laporan keuangan daerah. Penelitian Cahya
didukung oleh penelitian Sudarno (2008) yang mendapatkan bahwa investor yang
berpangalaman selalu memperhatikan isu-isu global sebagai dasar keputusan
investasinya.

Sudarno (2013) juga mendukung bahwa tingkat pendidikan berhubungan dengan


laporan keuangan khususnya Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Posisi
Keuangan(LPK), serta Laporan Arus Kas (LAK). Adapun penelitian Sudarno (2013)
pada sektor publik/pemerintah berbeda dengan hasil penelitian Sudarno (2008) pada
sektor privat/swasta yang mendapatkan bahwa pengalaman dan kebiasaan tidak
berhubungan dengan Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Posisi
Keuangan(LPK), serta Laporan Arus Kas (LAK) dan Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK).

14
Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Metode Variabel Hasil


Peneliti
1. Sudarno Regrasi Devenden : LRA,  Jenis laporan keuangan yang
(2013) Berganda LPK, LAK, CALK, berisi informasi relevan
Keputusan LRA, LPK, LAR, dan CALK
Indevenden :  Tingkat pendidikan

Pendidikan, berhubungan dengan LRA,

pengalama, LPK, dan LAK


 Pengalaman dan kebiasaan
Kebiasaan
(budaya) tidak berhubungan
(budaya)
dengan LRA, LPK, LAR, dan
CALK
 Informasi relevan yang
bersifat tepat waktu sehingga
digunakan dalam
pengambilan keputusan
dalam pengelolaan,
perencanaan, pengendalian
adalah LRA dan LAK.
2. Dwi Analisis Dependen : Tingkat pendidika, masa kerja,
Cahyadi Regresi Pemahaman atas pelatihan, dan posisi di

15
(2009) laporan keuangan pemerintahan berpengaruh
daerah positif dan signifikan
Indevenden : terhadap pemahaman atas
Pendidikan, masa laporan keuangan daerah.
kerja, pelatihan,
dan posisi di
pemerintahan
3. Fontanella Analisis Dependen :  Pengetahuan akuntansi secara
(2010) Regresi pemanfaatan stattistik mempunyai
laporan keuangan pengaruh positif dan
pemda dalam signifikan terhadap
perencanaan, pemanfaatan laporan
penganggaran, dan keuangan pemerintah daerah,
pengambilan sedangkan variabel latar
keputusan. belakang pendidikan
Indevenden : latar menunjukkan hasil yang
belakang tidak signifikan.
pendidikan dan  Hasil wawancara

pengetahuan menunjukkan bahwa laporan

akuntansi keuangan belum

pengguna dimanfaatkan
4. Sudarno  Statistik Dependen :  Laporan keuangan penting
(2008) korelasi keputusan investasi untuk dijadikan pengambilan
pearson Indevenden : keputusan investasi
 Regresi pengalaman  Investor yang berpengalaman
berganda Mediating : selalu memperhatikan isu-isu

penggunaan global sebagai dasar

informasi keputusan investasinya.


5. Martinings  One Dependen : laporan  Informasi kondisi keuangan,
ih (2008) sample keuangan kepatuhan terhadap aturan,

16
test pemerintah kinerja, perencanaan dan
 Content Independen : penganggaran, serta naratif
analysis informasi kondisi diperlukan dalam laporan
 MANOV
keuangan, keuangan pemerintah
A  Informasi kondisi ekonomi
ekonomi,
tidak diperlukan dalam
kepatuhan hukum,
laporan keuangan pemerintah
kinerja,
perencanaan dan
pengendalian,
naratif
6. Paulson Kualitatif Penggunaan  Informasi dalam sistem
(2006) informasi akuntansi akuntansi akrual
akrual di instansi dimanfaatkan sesuai dengan
pemerintah lingkungan organisasi dan
situasi keuangan yang
diharapi
 Sistem akuntansi berbasis
akrual kurang dimanfaatkan
pemerintah dalam
penyusunan anggaran dan
pengambilan keputusan.

17
2.3 Model Penelitian

Model penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Pendidikan

Pengalaman
Pemanfaatan informasi
Laporan Arus Kas
(LAK)

Tingkat Pelatihan

Faktor Sosial

2.4 Pengembangan Hipotesis


2.4.1 Pendidikan

Pendidikan menumbuhkan kemampuan untuk menimbang dan memilih informasi


serta membentuk informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan. Sesuai dengan
teori sikap dan perilaku, maka semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka dapat
mempengaruhi individu dalam menentukan sikap dan perilaku untuk memilih dan
memanfaatkan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan karena informasi yang
relevan biasanya digunakan oleh pengguna informasi laporan keuangan dalam
mengambil keputusan.

18
Orang yang berpendidikan akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak,
pendidikan formal akan memberikana dasar-dasar pengetahuan, logika, kemampuan,
analisis, serta mengembangkan watak dan kepribadian.

Dalam penelitian yang dilakukan Cahyadi (2009) mendapatkan bahwa peningkatan


jenjang pendidikan formal berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman laporan
keuangan sehingga hubungan antara pendidikan dengan informasi laporan keuangan
dihipotesisikan sebagai berikut:

H1 : pendidikan berpengaruh positif terhadap pemanfaatan informasi Laporan Arus


Kas

2.4.2 Pengalaman

Pengalaman merupakan sesuatu yang pernah dialami, sesuai denga teori sikap dan
perilaku maka semakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang maka akan dapat
mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam bertindak untuk memilih dan
memanfaatkan informasi yang tepat. Sehingga pengalaman dalam menggunakan
informasi laporan keuangan dalam pengambilan keputusan menentukan jenis-jenis
informasi yang relevan untuk perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian.

Hasil penelitian Cahyadi (2009) berpendapat bahwa masa kerja dan posisi di
pemerintahan berpengaruh positif terhadap pemahaman atas laporan keuangan daerah.
Sehingga hubungan antara pengalaman dan pemanfaatan informasi laporaan keuangan
dihipotesiskan sebagai berikut:

H2 : Pengalaman berpengaruh positif terhadap pemanfaatan informasi Laporan Arus


Kas

19
2.4.3 Tingkat Pelatihan

Pelatihan pada umumnya dilakukan oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan suatu karyawan. Pelatihan memberikan
manfaat kepada para karyawan dalam miningkatkan kinerja serta untuk menguasai
keterampilan khusus dan memperbaiki setiap kekurangan karyawan dalam
melaksanakan tugasnya .

Hasil penelitian yang dialakukan oleh Muhazid (2014) berpendapat bahwa tingkat
pelatihan berpengaruh positif terhadap pemanfaatan informasi dari laporan keuangan
yang dihipotesiskan sebagai berikut :

H3 : Tingkat Pelatihan berpengaruh positif terhadap pemanfaatan informasi Laporan


Arus Kas

2.4.4 Faktor Sosial

Menurut teori sikap dan perilaku, perilaku orang-orang dan organisasi


menggambarkan faktor sosial yang berkembang. Hal ini berpengaruh kuat dalam
penggunaan informasi laporan keuangan yang akan membentuk suatu kebiasaan
seseorang dalam pekerjaannya. Hasil penelitian Rahmawati (2008) mengemukakan
bahwa faktor sosial memiliki pengaruh positif terhadap pemenfaatan informasi pada
akuntan publik. Sehingga hubungan antara faktor sosial dengan pemanfaatan informasi
laporan keuangan dihipotesiskan sebagai berikut:

H4 : Faktor sosial berpengaruh positif terhadap pemanfaatan informasi Laporan Arus


Kas

20
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Data
3.1.1. Jenis dan Sumber Data

Data penelitian yang digunakan adalah data primer. Metode penelitian yang
digunakan yaitu metode kuantitatif. Data primer dalam penelitian ini adalah data berupa
isian kuesioner tentang pemanfaatan informasi yang ada dalam laporan keuangan
khususnya Laporan Arus Kas (LAK). Sumber data penelitian adalah jawaban atas
kuesioner yang dibagikan kepada responden yang bekerja pada instansi pemerintah di
Kota Palangka Raya seperti pimpinan/pelaksana (Dinas dan Satuan Kerja Perangkat
Daerah), unsur pengawasan (DPRD), dan unsur pemeriksa (inspektorat) laporan
keuangan pemerintah di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Pengumpulan data
melalui survei menggunakan kuesioner, yang dikirim langsung ke responden oleh
peneliti.

3.1.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah pimpinan/pelaksana (Satuan Kerja Perangkat


Daerah), pada laporan keuangan pemerintah di Kota Palangka Raya, Kalimantan
Tengah. Sedangkan dalam sampel menggunakan metode Convenience sampling yaitu
anggota populasi yang dengan senang hati bersedia berpartisipasi dalam penelitian.

21
3.2. Desain Penelitian

Pengumpulan data menggunakan teknik survey, yaitu pendistribusian kuesioner


kepada seluruh populasi. Pendistribusian kuesioner dilakukan dengan mendatangi
langsung populasi. Tindak lanjut penelitian yaitu memantau langsung di lapangan
mengenai pengisian dan penyebaran kuesioner yang dilakukan.

3.3. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Pengujian Instrumen


3.3.1. Variabel Penelitian

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel pemanfaatan informasi


Laporan Arus Kas (LAK). Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan,
pengalaman, tingkat pelatihan dan faktor sosial.

3.3.2. Definisi Operasional


3.3.2.1. Pemanfaatan informasi Laporan Arus Kas

Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen yaitu variabel pemanfaatan


informasi Laporan Arus Kas (LAK). Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun
2010 dijelaskan bahwa Laporan Arus Kas (LAK) adalah bagian dari laporan keuangan
yang menyajikan informasi penerimaan kas dan pengeluaran kas selama satu periode
akuntansi.

Tujuan pelaporan arus kas adalah sebagai sumber informasi penggunaan,


perubahan kas dan/atau setara kas selama satu periode akuntansi. Laporan Arus Kas
adalah salah satu laporan keuangan pokok yang dapat memberikan perubahan aktiva
bersih bagi pengguna. Melalui informasi yang diperoleh dalam Laporan Arus Kas
(LAK) para pengguna laporan dapat mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas
suatu entitas.

Pemanfaatan Laporan Arus Kas (LAK) merupakan variabel yang tidak dapat
diukur secara langsung. Pengukurannya menggunakan indikator pemanfaatan Laporan

22
Arus Kass (LAK) yang ditur melalui kuesioner dengan 12 item pertanyaan dan disusun
dengan penelitian terdahulu Sudarno (2013).

3.3.2.2. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan.


Pendidikan diperoleh melalui pembelajaran dalam waktu yang relatif lama. Pendidikan
dlam penelitian ini diukur dari tingkat pendidikan tertinggiyang berhasil diselesaikan
responden. Tringkat pendidikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah diploma
sampai S3.

3.3.2.3. Pengalaman

Pengalaman dapat timbul karena kebiasaan dalam melakukan suatu yang sering
dilakukan saat bekerja. Dalam penelitian ini masa kerja dapat dijadikan dan digunakan
sebagai tolak ukur pengalaman dalam melaksanakan tugas sebagai pengambilan
keputusan ketika melakukan perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian. Pengukuran
masa kerja dihitung dari jumlah tahun bekerja para responden.

3.3.2.4. Tingkat Pelatihan

Tingkat pelatihan pada umumnya akan meningkatkan keterampilan dan


pengetahuan suatu karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Proses pelatihan
dilakukan dengan memberikan pembelajaran jangka pendek yang menggunakan cara
dan prosedur yang sistematis dan terorganisir. Tingkat pelatihan akan memberikan
perubahan terhadap kinerja seorang karyawan dalam suatu bidang khusus. Tingkat
pelatihan dalam penelitian ini diukur dengan indikator dalam kuesioner.

3.3.2.5. Faktor Sosial

Faktor sosial merupakan variabel yang tidak dapat diukur secara langsung.
Pengukurannya menggunakan indikator yang diukur dengan 5 pertanyaan yang
menyangkut kebudayaan sosial yang terlampir dalam kuesioner.

23
3.4. Pengujian Instrumen
3.4.1. Uji Validasi

Uji Validasi dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Sah memiliki arti bahwa kuesioner yang digunakan mampu untuk mengukur
apa yang sebenarnya diukur.

3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validasi dan hanya pada pertanyaan-pertanyaan
yang telah dianggap sah (valid). Uji reliabilitas adalah uji untuk mengetahui kehandalan
alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukur yang digunakan secara berulang
memperoleh hasil yang relatif konsisten maka alat ukur tersebut dianggap handal dan
reliabel.

3.5. Teknik Analisis

Analisis data mengacu pada penganalisisan data untuk menjawab pertanyaan-


pentanyaan penelitian dan sekaligus mengesahkan hipotesis-hipotesis yang diajukan.
Dengan menggunakan teknik statistik dalam analisis data.

24
DAFTAR PUSTAKA

Komite Standar Akuntansi Pemerintah. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun


2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Jakarta: Salemba Empat.

Cahyadi, Dwi. 2009. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Masa Kerja, Pelatihan dan Posisi
Di Pemerintahan Terhadap Pemahaman Laporan Keuangan Daerah (Studi
Empiris Pada Eksekutif dan Legislatif di Lembaga Pemerintahan Kabupaten
Banjarnegara)

Mardiasmo. 2009 Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

PASP Nomor 03: Laporan Arus Kas.

Halim, Abdul. 2014. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Keuangan.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Halim, Abdul. Kusufi, Muhammad Syam. 2017. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi
Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul. Kusufi, Muhammad Syam. 2017. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi
Sektor Publik :Tinjauan Atas PSAP yang Terkait Dengan Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.

Pratiwi, 2014. Pengaruh Pendidikan , Pengalaman, dan Faktor Sosial Terhadap


Pemanfaatan Informasi Laporan Arus Kas ( Studi Pada Instansi Pemerintahdi
Jawa Tengah ). Diponegoro Journal of Accounting.

Halim, Abdul dan M. Syam Kufuri. 2012. Akuntansi Sektor Publik, edisi ke-4. Jakarta:
Salemba Empat.

25
Halim, Abdul. Kusufi, Muhammad Syam. 2017. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi
Sektor Publik :Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP). Jakarta: Salemba Empat.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pendidikan (diakses tanggal 18 Oktober 2019)

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pengalaman (diakses tanggal 18 Oktober 2019)

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia (diakses tanggal 18 Oktober 2019)

Sudarno. 2013. Pengaruh Pendidikan, Pengalaman,dan Faktor Sosial Terhadap


Pemanfaatan Informasi Laporan Arus Kas. Undergraduate thesis, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis.

Muzahid, Mukhlisul. 2014. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kualitas Pelatihan, Dan


Lama Pengalaman Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Skpd) Di Kabupaten Aceh Utara. ACEH : Staf
pengajar Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe.

Murina, Sasha. 2017. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kualitas Pelatihan, dan


Pengalaman Kerja Aparatur Desat erhadap Pemahaman Laporan Keuangan
Desa (Studi pada Kecamatan Banda Aceh Kota Banda Aceh). Jurnal Ilmiah
Banda Aceh : Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Universitas Syiah Kuala

FR Rais, LW Fitri. 2017. Pengaruh Tingkat Pendidikan,Pengalaman, Faktor Sosial dan


Pengetahuan Akuntansi Terhadap Pemanfaatan Catatan Atas Laporan
Keuangan. Skripsi Surakarta : IAIN Surakarta.

Rahmiati, Diana. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap


Pemanfaatan Teknologi Informasi. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan.

Muhazid, Mukhlisul. 2014. Pengaruh tingkat pendidikan, kualitas pelatihan, dan Lama
Pengalaman Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan
Kerja Perangkat Daerah(SKPD) di Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Akuntansi
dan Manajemen.

Departemen Pendidikan Nasionel. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesi. Edidi IV.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

26

Anda mungkin juga menyukai