ALFIRA
C 02 19 305
ALFIRA
C 02 19 305
ii
LEMBAR PENGESAHAN
ALFIRA
C 02 19 305
Telah Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui,
Koordinator Program Studi
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada
kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul
“ANALISIS PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH (PP) NOMOR 71
TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP)
PADA LAPORAN OPERASIOANL KANTOR CAMAT TINAMBUNG”.
Laporan proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan
skripsi pada program Strata-1 di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Sulawesi Barat.
Penyusunan proposal skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
Pihak, maka pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima
Kasih kepada :
1. Kedua orang tua saya, Muh. Ramli dan Almh. Harisa yang telah memberikan
doa, dukungan, motivasi serta selalu memberikan saya semangat dalam
penulisan proposal penelitian ini.
2. Bapak Prof. Muhammad Abdy., M.Si., PhD Selaku Rektor Universitas
Sulawesi Barat.
3. Ibu Dr. Dra. Enny Radjab, M.AB selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sulawesi Barat yang telah memberikan bimbingan dan arahan hingga
tersusunnya proposal skripsi ini.
4. Bapak Dr. Wahyu Maulid Adha, SE., M.M selaku wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi Universitas Sulawesi Barat.
5. Ibu Dr. Nur Fitriayu Mandasari, SE., M.Si selaku wakil Dekan II Fakultas
Ekonomi Universitas Sulawesi Barat.
6. Ibu Nuraeni M, S.Pd., M.Ak selaku Pembimbing Akademik sekaligus
Koordinator Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Sulawesi Barat.
iv
7. Ibu Sitti Hadijah S.Pd., M.Ak dan Bapak Sufyan Amirullah S.E., M.Ak selaku
dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan bimbingan dan arahan
hingga tersusunnya proposal skripsi ini.
8. Ibu Nurhidayah S.Pd. M.Ak yang telah memberikan banyak bantuan selama
semester akhir ini.
9. Sahabat dan teman-teman tercinta yang telah memberikan bantuan dan
dukungan baik secara moril maupun materil.
10. Seluruh dosen dan staff pegawai di lingkup Fakultas Ekonomi dan
Universitas Sulawesi Barat.
ALFIRA
C02 19 305
v
Daftar Isi
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………...i
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….…..ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..vi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....1
vi
2.1.8 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah No 12 .............................. 23
vii
BAB I
PENDAHULUAN
pengelolaan keuangan baik di negara maupun di daerah yang lebih dikenal dengan
good governance (tata kelola yang baik). Keberhasilan dalam melaksanakan tugas
membangun negara sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan merupakan salah
satu ciri good governance. Tata pemerintahan yang baik mensyaratkan bahwa
dalam undang-undang.
diperlukan untuk meningkatkan kualitas tata kelola keuangan negara dan pelaporan
1
2
yang baik menurut SAP adalah laporan keuangan yang memenuhi Pkarakteristik
relevan, dapat dipahami, andal, dan dapat dibandingkan. SAP mengatur 3 (tiga)
dalam hal laporan keuangan, yaitu (1) mengatur waktu pengakuan dan pencatatan
suatu transaksi, (2) mengatur pengukuran nilai uang dan (3) mengatur penggunaan
dasar akuntansi.
Pemerintah Indonesia untuk semua instansi pemerintah pusat maupun daerah harus
hukum penerapan SAP berbasis akrual adalah PP No. 71 Tahun 2010 tentang SAP
yang mengatur tentang penggunaan basis akrual dalam penegelolaan dan pelaporan
kas menuju akrual (cas to accrual). PP No. 71 Tahun 2010 menyebutkan bahwa
ekonomi dan transaksi lainnya diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan
keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa melihat waktu kas atau
setara kas diterima atau dibayarkan. Dalam akuntansi basis akrual, informasi yang
yang dihasilkan jauh lebih signifikan dan menyediakan informasi yang lengkap
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123. Penjelasan Atas Peraturan
Negara Pasal 184 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
informasi yang jelas tentang kegiatan suatu entitas ekonomi dalam suatu periode
dibutuhkan pihak seperti instansi pemerintah sebagai pejabat yang dipercaya oleh
nilai sumber daya keuangan yang digunakan untuk menjalankan berbagai kegiatan
gambaran sumber daya keuangan yang meningkatkan ekuitas dan akses terhadap
perubahan ekuitas dan ada rasio dalam neraca yang bisa dipertimbangkan.
Fenomena yang terdapat dalam penelitian ini yaitu dimana kita ketahui
bahwa penyusunan laporan operasional menjadi suatu hal yang sangat penting
dalam kelancaran suatu kegiatan entitas pemerintahan. Perlu diketahui untuk dapat
salah satu elemen yang sangat penting bagi entitas tersendiri untuk mencapai
kapasitas yang baik dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab yang telah di
amanahkan. Dengan adanya kapasitas sumber daya yang berkualitas maka akan
Nomor 71 Tahun 2010 berbasis akrual yang memudahkan dalam proses pelaporan
operasional menjadi lebih baik. Namun dari hasil wawancara peneliti menemukan
Informasi Akuntansi.
adalah:
sesuai dengan PSAP No. 12 yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah (PP)
Bagi instansi hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi
LANDASAN TEORI
(KSAP,2015).
dan tanggal efektif berlaku standar tersebut. Selain itu, SAP memiliki Kerangka
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dalam (Mentu &
7
8
1. Basis Akuntansi
ekuitas.
disajikan berasama laporan keuangan dengan basis kas. Basis akrual untuk
laporan operasional sebagai etunjuk bagi pendapatan yang diakui ketika hak
Nilai historis dapat berupa aset yang dicatat sebesar pengeluaran kas setara
dengan kas yang dibayar. Aset yang dicatat juga bisa sebesar nilai wajar dari
Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih
3. Realisasi (Realization)
laporan yang wajib disusun, maka pendapatan basis kas harus diakui setelah
wajar transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan. Maka dari itu,
segala bentuk harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi, dan bukan hanya aspek formalitasnya saja. Jika substansi transaksi
5. Periodisitas (Periodicity)
Agar kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimiliki
pelaporan harus dibagi menjadi beberapa periode pelaporan. Periode utama yang
6. Konsistensi (Consistency)
kejadian yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan.
Keadaan tersebut bukan berarti tidak boleh terjadi perubahan dari satu metode
akuntansi ke metode akuntansi yang lain, namun metode akuntansi yang dipakai
dapat diganti dengan syarat. Adapun syarat tersebut adalah metode yang baru
diterapkan harus mampu memberikan informasi yang lebih baik daripada metode
ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau Catatan atas Laporan
Keuangan.
dalam laporan keuangan aset tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak
Sampai dengan tahun 2003, SAP menggunakan cash basis, sedangkan dari
tahun 2004 sampai 2014, SAP menggunakan cash toward accrual basis (basis
kas menuju akrual). SAP berbasis kas menuju akrual ini adalah SAP yang
aset, utang, dan ekuitas dana berbasis akrual. Sejak tahun 2015, Indonesia sudah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri dan strategi penerapan SAP Berbasis
nyata dari SAP sebelumnya yang diatur dengan Peraturan Peraturan Pemerintah
nomor 24 tahun 2005 ini wajib digunakan akuntansi berbasis akrual oleh
akuntansi berbasis kas menuju akrual (cash menuju akrual). Perubahan dasar
akuntansi ini tidak segera muncul karena memang diharuskan oleh undang-
menjelaskan bahwa:
12
yang diatur dalam PP No. 24 tahun 2005 dengan mengacu pada International
peraturan juga kondisi Indonesia. Karena akuntansi basis akrual (accrual basis)
PP No. 71 Tahun 2010 meliputi SAP Berbasis Akrual dan SAP Cash
Based Toward Accruals, yang terdiri dari tiga lampiran itu adalah:
a. SAP berbasis akrual tercantum dalam Lampiran I dan berlaku sejak saat itu
tanggal ditetapkan dan dapat diterapkan langsung oleh setiap entitas.
c. SAP berbasis kas ke akrual dalam Lampiran II berlaku selama masa transisi
entitas yang belum siap untuk diimplementasikan SAP Berbasis Akrual.
Indra, Lintje dan Treesje (2015), menyatakan bahwa manfaat yang dapat
yang dihasilkan dapat memberikan informasi keuangan yang terbuka, jujur dan
membiayai seluruh pengeluaran dan apakah generasi yang akan datang ikut
dilakukan oleh suatu entitas pelapor. Menurut PSAK No. 1 (2015;1) “Laporan
tersturuktur dari posisi keuangan dan kinerja keungan suatu entitas”. Laporan ini
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini atau dalam periode tertentu.
lembaran kertas dengan angka tertulis di atasnya tetapi itu juga penting untuk
memikirkan aset nyata yang ada di balik angka itu. Di samping itu, informasi
laba/rugi, laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas
membutuhkannya.
merupakan hal dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagi alat untuk
Kontrol.
dan hasil operasi suatu organisasi, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
keuangan;
berlaku umum.
informasi yang berkaitan dengan kondisi keuangan entitas pelapor pada waktu
keuangan.
lengkap bahwa ada 5 unsur atau komponen laporan keuangan yaitu: 1. Neraca
17
dalam periode keuangan ini yang merupakan hak pemerintah dan tidak boleh
3. Neraca
dan ekuitas pada tanggal tertentu. Unsur-unsur yang aset, kewajiban, dan ekuitas
a. Aset adalah sumber daya keuangan yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, yang darinya pemerintah
mendatang, dan yang dapat diukur dalam satuan moneter. termasuk sumber
publik dan sumber daya yang dilestarikan karena alasan sejarah dan budaya.
19
dalam neraca diperoleh dari saldo akhir ekuitas dalam laporan perubahan
ekuitas.
kewajiban lancar dan jangka panjang di neraca. Neraca berisi informasi tentang
aset/barang yang akan digunakan pada tahun buku berikutnya (aset jangka
pendek) dan yang akan digunakan dalam jangka panjang (aset jangka panjang).
entitas pelapor menyajikan pada setiap laporan keuangan aktiva dan kewajiban
yang mencakup jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu
12 (dua) tahun. dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah yang
diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan.
sebagai aset lancar dan jangka panjang dan liabilitas sebagai liabilitas jangka
neraca
20
yaitu:
d. Persediaan
f. Aset Tetap
i. Ekuitas
4. Laporan Operasional
Laporan Keuangan Daerah (LKPD) yang memuat daftar kegiatan akuntansi dan
sebelumnya.
kewajiban.
c. Transfer adalah hak atau kewajiban untuk menerima uang dari entitas
pelapor atau kewajiban untuk membayar uang dari atau kepada entitas
d. Biaya tak terduga adalah pendapatan tak terduga yang dihasilkan dari
peristiwa atau transaksi yang tidak dalam kegiatan bisnis normal, tidak
diharapkan secara rutin atau rutin, dan berada di bawah kendali atau
program. Penambahan judul laporan kinerja dan uraian yang berlaku serta
sebagai berikut:
a. Modal awal
d. Modal akhir.
Laporan arus kas berisi informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas
sumber daya keuangan pemerintah. Informasi ini juga dapat digunakan untuk
budget/transfer.
laporan kegiatan, neraca, dan arus kas. Lampiran laporan keuangan berisi
informasi tentang prinsip akuntansi yang diterapkan oleh entitas pelapor dan
informasi lain yang harus digunakan dalam SAP, serta pernyataan yang
negara/wilayah.
b. Pembayaran tunai adalah semua arus kas yang berasal dari kas
negara/daerah.
g. Uraian dan penjelasan setiap pos yang disajikan dalam laporan keuangan
i. Informasi lain yang diperlukan untuk penyajian wajar yang tidak disajikan
PSAP 12 berlaku untuk pelaporan kinerja untuk setiap entitas pelapor dan
nasional/daerah.
operasi keuangan unit pelapor yang tercermin dari pendapatan, beban, dan
dan pengeluaran LO dari kegiatan unit atau seluruh badan publik sedemikian
jatuh tempo (full due accounting cycle) sedemikian rupa sehingga tercipta
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit- LO,
yang adalah untuk kinerja yang relatif dapat diterima. Laporan kegiatan
dijelaskan lebih rinci dalam lampiran laporan keuangan tahunan, yang memuat
hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi satu tahun, seperti kebijakan
1. Pendapatan LO
2. Beban
3. Kelebihan/Defisit Kegiatan
6. Pos Luarbiasa
27
7. Surplus/Defisit-LO
jika disyaratkan oleh PSAP atau jika presentasi tersebut diperlukan untuk
Dalam situasi tertentu, apabila tanggal laporan suatu entitas berubah dan Laporan
Operasional tahunan disajikan dengan suatu periode yang lebih pendek dari satu
tahun.
No.12,
sedangkan
penelitian
kedua yaitu
dengan
merangkum ,
meyajikan data
dan menarik
kesimpulan
dari hasil
penelitian.
lainnya diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat transaksi.
Kerangka berfikir dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana
dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor. 71 Tahun 2010 tentang SAP Berbasis
diterapkan secara penuh pada tahun 2015. Oleh karena itu, untuk melaksanakan
sesuai dengan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual. Dari hasil observasi
masalah penelitian. Berikut ini kerangka berfikir yang telah dibuat peneliti dalam
Analisis
Hasil Penelitian
METODE PENELITIAN
33
34
Sugiyono (2015) jenis data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema dan
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.
Data kualitatif adalah jenis data berupa informasi yang diperoleh melalui
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung
dari sumber pertama, artinya data yang diperoleh berasal dari sumber asli (tidak
laporan operasional.
b. Data Sekunder
35
Data sekunder adalah data yang peroleh peneliti atau pengumpulan data
secara tidak langsung. Artinya data diperoleh berasal dari dokumen, penelitian
terdahulu dan buku yang dijadikan sebagai referensi. Data sekunder dalam
1. Observasi
dilakukan dengan turun langsung memeriksa atau memastikan keadaan yang ada
2. Wawancara
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-
hal yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit atau kecil. Wawancara
laporan operasional.
36
3. Dokumentasi
untuk memperolah data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen,
tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat
Teknik Analisis Data merupakan metode atau cara yang digunakan untuk
mengolah data menjadi suatu hasil atau informasi yang valid. Pada penelitian ini
analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
pengakuan dan pelaporan laporan operasional terkait pendapatan dan beban pada
a. Pendapat-LO
b. Beban
37
antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan dicatat dalam
lainnya.
Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus diungkapkan dalam
f. Surplus/Defisit LO
Luar Biasa deanga Pos Luar Biasa. Jumlah Ini akan menjadi bagian yang
digunakan untuk pengumpulan data yang dapat dijadikan sebagai alat bukti dari
1. Kamera
2. Alat Tulis
3. Buku
https://doi.org/10.52859/jba.v6i1.44
Erlina, 2015 Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual, Medan: Brama Ardian
Hartati, S., Hendri, E., & Lilianti, E. (2020). Analisis Penerapan Standar Akuntansi
39
40
Mentu, E. P., & Sondakh, J. J. (2016). Penyajian Laporan Keuangan Daerah Sesuai
Prov. Sulut. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Mia, O., Raharjo, K., & Andini, R. (2016). Pengaruh Penerapan Standar
Jurnal Lingkar
Mulyana. (2014). Penerapan pemerintah dalam laporan operasional. laporan
operasional, 1-9.
Rosana, L., & Bharata, R. W. (2023) dalam Niu et al 2014. Implementasi Standar
https://doi.org/10.54957/jurnalku.v3i1.366
41
Brawijaya).
Bandung: ALFABETA
1Mei 2017).