Anda di halaman 1dari 50

PRESEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI ETIKA PELAPORAN

KEUANGAN

(STUDI KASUS PADA MAHASISWA AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA)

LAPORAN PROPOSAL

Disusun Oleh:

Sirilus Amalio Ndori

1810020096

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL

Berdasarkanhasil seminar proposal yang diselenggarakan pada:

Hari :

Tanggal :

Menerangkanbahwa:

Nama Lengkap : Sirilus Amalio Ndori

NIM : 1810020096

Program Studi : Akuntansi

JudulPenelitian :”Presespsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Etika Pelaporan

Keuangan ( Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis di Universitas Nusa Cendana )”

Proposal inidinyatakansah dan memenuhisyaratuntukmenulisskripsidenganp

embimbing:

TIM SEMINAR

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Anthon Simon Y. Kerihi, M.Si Herly M. Oematan, SE, M.Si

NIP.19610808 199802 1 001 NIP.19810227 200801 2 016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, karena atas berkat

dan karunianya, peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul

”Presespsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Etika Pelaporan Keuangan ( Studi Kasus

Pada Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Nusa

Cendana )”. Penulisan proposal ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pada Program StudiAkuntansi, FakultasEkonomi dan Bisnis, Universitas Nusa

Cendana. Peneliti menyadari bahwa dalam proses penyusunan proposal ini, banyak

mendapatkan bantuan moril dari berbagai pihak yang sangat membantu sehingga

proposal ini dapat diselesaikan. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang

tulus kepada:

1. Bapak Dr. Drh. Maxs U.E. Sanam,M.Sc, selakuRektor Universitas Nusa

Cendana.

2. Ibu Dr. Apriana H.J. Fangidae, M.Si selaku DekanFakultasEkonomi dan Bisnis,

Universitas Nusa Cendana.

3. Bapak Dr. Anthon Simon Y. Kerihi, M.SiselakuDosenPembimbing 1 yang

telahmeluangkanwaktu, tenaga dan pikirandalammemberikanbimbingan,

masukan dan saran bagipenyelesaian proposal ini.

4. Ibu Herly M. Oematan, SE, M.Si, selakupembimbing 2 yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan, masukan dan saran

bagi penyelesaian proposal ini.

ii
5. Seluruh Dosen Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana,

khususnya Bapak/Ibu Dosen Program Studi Akuntansi dan Bapak Santhino

G.A. Mangkini, SH selaku pegawai Program Studi Akuntansi yang telah

membantu dalam penyelesaian Proposal.

6. Keluarga tercinta, Bapak Yohanis Ndori, dan Ibu Maria Fransiska Bhoa,

AdikRistan Ndori, Wanda Ndori, dan Ristof Ndori, sertakeluargabesar yang

selalumendukungbaiksecaramorilmaupunmateril.

7. Seluruhteman-temanASGARD Angkatan 2018 ProgramStudiAkuntansi.

8. Berbagai pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

membantu peneliti dalam menyusun proposal, baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Peneliti menyadari proposal ini jauh dari kesempurnaan,. Oleh karena itu peneliti

mengarapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan proposal ini dimasa yang akan

datang. Harapan peneliti, semoga proposal ini dapat memberikan manfaat dan masukan

bagi pembaca sehingga dapat membantu peneliti lainnya.

Kupang, januari 2022

Peneliti

iii
Daftar Isi

HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL..................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

Daftar Isi.........................................................................................................................iv

Daftar Tabel....................................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................6

1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................6

1.4 Manfaat penelitian............................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................8

2.1 Kajian Teori...........................................................................................................8

2.1.1 Presepsi.............................................................................................................8

2.1.2 Etika...............................................................................................................13

2.1.3 Laporan Keuangan.......................................................................................17

2.2 Kajian Empirik....................................................................................................28

2.3 Kerangka Berpikir...............................................................................................31

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................33

iv
3.1 Jenis Penelitian.....................................................................................................33

3.2 Pendekatan Penelitian.........................................................................................33

3.3 Jenis dan Sumber Data........................................................................................33

3.3.1 Data Primer...................................................................................................34

3.3.2 Data Sekunder...............................................................................................34

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................34

3.5 Definisi Variabel Penelitian................................................................................34

3.6 Populasi dan Sample............................................................................................35

3.6.1 Populasi..........................................................................................................35

3.6.2 Sampel............................................................................................................36

3.7 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................36

3.8 Teknik Analisis Data...........................................................................................37

v
Daftar Tabel

Tabel 2.1.........................................................................................................................28

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum laporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan

uang dan transaksi yang terjadi dalam bisnis, baik transaksi pembelian maupun

penjualan dan transaksi lainnya yang memiliki nilai ekonomi dan moneter.

Biasanya laporan ini dibuat dalam periode tertentu. Penentuannya ditentukan

oleh kebijakan perusahaan apakah dibuat setiap bulan atau setiap satu tahun

sekali, terkadang perusahaan juga menggunakan keduanya. Laporan keuangan

merupakan informasi yang dapat digunakan digunakan oleh berbagai

pengguna kepentingan untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan yang sangat

berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Informasi dalam

laporan keuangan diharapkan akan digunakan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan.

Namun tidak sedikit pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab

menyalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No. 1 menyatakan laporan keuangan dibuat untuk memberikan

informasi-informasi keuangan suatu perusahaan terhadap semua pihak, baik

masyarakat maupun para pengguna informasi tersebut. Keuangan merupakan

unsur terpenting di dalam bisnis, karena ini yang menjadi penentu usaha akan

berkembang atau sebaliknya. Atas dasar itu, untuk membangun bisnis dari awal

dibutuhkan akuntan atau seorang yang mengelola keuangan bisnis yang terampil

dan berpengalaman, harus dibuat dengan tepat, cermat dan diperlukan

1
tanggungjawab yang tinggi. Di dalam penyusunan laporan keuangan, akuntan

selalu dituntut untuk bertindak sesuai dengan etika yang telah ditetapkan.

Peristiwa mengenai pelanggaran disiplin dalam dunia kerja menjadisalah

satu kendala yang sering menghambat kesuksesan suatu profesidalam besaing

pada masa mendatang, termasuk hal yang mengenaietika.Dengan berbagai

alasan dan tujuan baik benar atau salah terkadang penyajian laporan

keuangan yang telah dibuat oleh akuntan menyimpang dari etika dan sikap

positif seorang akuntan maka tidak mengherankan jika sejak dahulu etika

selalu menyeroti akuntan dalam menyajikan laporan keuangan.Kemampuan

seorang akuntan untuk dapat mengerti dan peka terhadap persoalan etika juga

sangat dipengaruhi oleh lingkungan dia berada. Dunia pendidikan akuntansi

mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku etis seorang akuntan maupun

calon akuntan. Hal tersebut dikarenakan keberadaan mata kuliah yang

mengandung muatan etika tidak terlepas dari misi yang diemban oleh

pendidikan perguruan tinggi akuntansi sebagai subsistem pendidikan tinggi,

yang tidak saja bertanggung jawab pada pengajaran ilmu pengetahaun bisnis dan

akuntansi (transparan ilmu pengetahuan) semata kepada mahasiswanya, tetapi

juga bertanggung jawab mendidik mahasiswanya agar mampu mempunyai

kepribadian (Personality) yang utuh sebagai manusia. Dalam pendidikan

akuntansi inilah, seorang akuntan pendidik dituntut untuk dapat menyampaikan

tentang pendidikan etika sebaik mungkin dan sejelas mungkin.

Mahasiswa akuntansi sendiri dikenal mempunyai kebiasaan atau ciri

khas tersendiri yang muncul akibat kebiasaan kuliahnya, sehingga ada fakta

2
anak akuntansi secara khusus. Hal itulah yang kemudian membedakan dengan

anak jurusan lain tentu dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Mahasiswa akuntansi membuat laporan dan menjumlahkan berbagai hal dan

selalu menelitinya dengan seksama dari awal hingga akhir agar hasilnya balance.

Mereka dikenal sebagai pribadi yang bertanggungjawab. Mahasiswa akuntansi

seringkali mengerjakan soal hitungan, membuat laporan keuangan, jurnal, dan

lain sebagainya berdasarkan data dan fakta yang ada seperti halnya nota dan

faktur. Wawasan anak akuntansi sangat luas, khususnya dalam hal keuangan,

neraca dagang, arus pasar modal, saham, dan sebagainya. Cakupan wawasan

tersebut bahkan tidak hanya di Indonesia saja, namun juga tentang negara lain.

Secara umum, lulusan akuntansi bekerja sebagai akuntan atau auditor. Tentu

sebagian besar lembaga dan instansi baik swasta maupun pemerintahan

membutuhkan tenaga tersebut. Hal itu membuat peluang kerja anak akuntansi

terbuka sangat lebar, sehingga bisa dikatakan mudah mencari pekerjaan. Bahkan

industri skala menengah ke bawah pun membutuhkan tenaga finance atau

akuntan. Tak heran jika banyak anak akuntansi yang segera mendapat pekerjaan

sejenak setelah lulus dan bahkan sebelumnya.

Berbagai penelitian telah dilakukan sebelumnya terhadap etika

penyusunan laporan keuangan, seperti penelitian Yulianti dan Fitriani (2005), ia

mengatakan bahwa etika mahasiswa akuntansi sebagai dasar menentukan

kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan mutu para akuntan profesional di

Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan

menyangkut etika dan sikap positif akuntan Indonesia. Gibson (1996:110)

3
mengatakan bahwa dalam bidang profesi akuntansi sangatlah sulit menghindari

sebuah kecurangan yang memang sudah menjadi kebiasaan yang kadang sengaja

dilakukan agar mendapat keuntungan tersendiri. Gibson (1996:110) juga

menambahkan bahwa hal inilah yang sering memicu timbulnya sebuah krisis

kepercayaan. Tindakan kecurangan seperti memanipulasi laporan keuangan

memang merupakan sebuah kelemahan oleh seorang profesi akuntansi, seperti

yang dikatakan oleh Wyatt (2004) dalam Shantanu dkk (2014), bahwa salah satu

yang menyebabkan kelemahan sebagai seorang akuntansi adalah perasaan tidak

pernah puas atas apresiasi yang diberikan sebagai balas jasa atas kinerjanya yang

pada akhirnya melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan etika dan aturan

yang telah ditetapkan.

Sudah dijelaskan diatas dunia pendidikan sangat diperlukan dalam

menghasilkan mahasiswa atau seorang akuntan yang dapat bekerja sesuai

dengan standar etika yang berlaku. Sehingga dapat mewujudkan dan

memberikan dampak yang baik terhadap dunia era globalisasi yang semakin

modern ini. Kemampuan seorang akuntan diharapkan dapat mengerti dan peka

terhadap segala hal yang akan terjadi dalam memasuki dunia kerja. Seorang

akuntan juga dapat menghindari hal-hal yang dapat merugikan. Seorang

akuntan diharapkan dapat mengelola keuangan dengan baik dan bertanggung

jawab. Melakukan semua hal secara konsisten serta menanamkan sifat

disiplin. Kejujuran dalam akuntansi berarti seorang akuntan harus

melaporkankondisi keuangan perusahaan apa adanya dan tidak ada niat untuk

melakukan kecurangan dan harus jujur mengakui jika ada kesalahan atau terjadi

4
kecurangan dalam keuangan perusahaan. Akhir – akhir ini marak terjadinya

penyimpangan ataupun pelanggaran etika dalam pelaporan keuangan. Skandal

yang terjadi melibatkan akuntan yang telah memberikan penilaiandan

rekomendasi, dimana informasi ini tidak mencerminkan keadaan

yangsebenarnya. pelanggaran terhadap kode etik profesi oleh akuntan akan

menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat. Terjadinya

kasuspenyimpangan kode etik tersebut menunjukkan bahwa menegakkan kode

etik akuntan tidaklah mudah.Profesi akuntan sering dihadapkan pada dilema etis

dari setiap jasa yang ditawarkan. Situasi konflik dapat terjadi ketika seorang

akuntan publik harus membuat profesional judgement dengan

mempertimbangkan sudut pandang moral. Situasi konflik atau dilema etis

merupakan tantangan bagi profesi akuntan publik. Untuk itu mutlak diperlukan

kesadaran etis yang tinggi, yang menunjang sikap dan perilaku etis akuntan

publik dalam menghadapi situasi konflik tersebut. Terdapat banyak faktor (baik

eksternal maupun internal) yang mempengaruhi sikap dan perilaku etis akuntan

publik.

Dalam perkembangan jaman yang sudah semakin modern membuat

etika seorang akuntan semakin dilupakan, serta dengan keadaan sekarang

yang dilanda virus covid 19 yang telah terjadi sejak tahun 2020, yang

membuat ekonomi terganggu dan menjadi kesempatan bagi banyak kalangan

yang tahu menahu serta dengan sengaja melanggar etika dalam pelaporan

keuangan. Pentingnya penelitian ini dilakukan agar mengetahui sejauh mana

pola pikir mahasiswa akuntansi universitas nusa cendana tentang etika dalam

5
pelaporan keuangan yang menjadi suatu hal penting dalam menjadi seorang

akuntan. Etika seseorang harus dididik sebelum memasuki dunia kerja dan

tanggapan atau pola pikir tentang laporan keuangan yang baik dan benar di

kalangan mahasiswa akuntansi univesitas nusa cendanayang menjadikan hal

ini bahan untuk diteliti. Serta mencapai tujuan dari laporan keuangan yaitu

memberikan informasi yang benar bagi penggunanya. Sehingga dapat

mengurangi pemikiran – pemikiran yang merusak atau melanggar etika

dalam laporan keuangan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif atau menggunakan

pendekatan kuantitatif karena penelitian ini menggunakan angka-angka, hal ini

sesuai dengan pendapat sugiyono (2012) menjelaskan bahwa ciri penelitian

kuantitatif baik dalam proses maupun hasil penelitian menghadapi dalam bentuk

angka-angka.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan

kuisioner.

Maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Presepsi

Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika Pelaporan Keuangan”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Presepsi

Mahasiswa Akuntansi Tentang Etika Pelaporan Keuangan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah“untuk mengetahui Kapabilitas Mahasiswa

Akuntansi dalam Mempresepsi Etika Penyusunan Laporan Keuangan yang harus

di Implimentasikan secara Bartanggung Jawab.”

6
1.4 Manfaat penelitian

a. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharapkan Memberikan kontribusi pengetahuan dan

informasi khususnya bagi akademika mengenai Presepsi Mahasiswa Akuntansi

Terhadap Etika Pelaporan Keuangan.

b. Bagi objek penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kondisi sejauh mana

Presepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap Etika Pelaporan Keuangan.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam melakukan

penelitian di masa yang akan datang.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Presepsi

2.1.1.2 Pengertian Presepsi

Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris perception

berasal dari bahasa Latin perceptio, dari percipere, yang artinya menerima atau

mengambil. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus inderawi

(sensory stimuli).

Persepsi adalah proses pemahaman atau pemberian makna atas suatu

informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan

terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang

selanjutnya diproses oleh otak. Istilah Persepsi biasanya digunakan untuk

mengungkapkan tentang pengalaman terhadap suatu benda ataupun suatu

kejadian yang dialami. Persepsi ini didefinisikan sebagai proses yang

menggabungkan dan mengorganisir data-data indra kita (pengindraan) untuk

dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling

kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri. Persepsi berlangsung saat seseorang

menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ-organbantunya

yang kemudian masuk kedalam otak. Di dalamnya terjadi proses berpikir yang

pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman.

8
Bimo Walgito mengatakan persepsi adalah suatu proses yang didahului

oleh penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu

melalui alat indra atau disebut proses sensoris. Proses itu tidak berhenti begitu

saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan

proses persepsi.

Menurut William James persepsi terbentuk atas dasar data-data yang

kita peroleh dari lingkungan yang diserap oleh indra kita, serta sebagian

lainnya diperoleh dari pengolahan ingatan (memori) kita (diolah kembali

berdasarkan pengalaman yang kita miliki).

Dari beberapa pengertian persepsi di atas dapat disimpulkan bahwa

persepsi adalah tindakan penilaian dalam pemikiran seseorang setelah

menerima stimulus dari apa yang dirasakan oleh pancaindranya. Stimulus

tersebut kemudian berkembang menjadi suatu pemikiran yang akhirnya

membuat seseorang memiliki suatu pandangan terkait suatu kasus atau kejadian

yang tengah terjadi.

2.1.1.3 Jenis – Jenis Presepsi

Persepsi terbagi menjadi dua, yaitu: persepsi terhadap objek

(lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia atau sosial. Persepsi terhadap

manusia lebih sulit dankompleks karena manusia bersifat dinamis. Kedua jenis

persepsi ini memiliki perbedaan yaitu:

a. Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik, sedangkan

terhadap manusia melalui lambang-lambang verbal dan nonverbal.

Manusia lebih efektif daripada kebanyakan objek dan lebih

9
sulitdiramalkan.

b. Persepsi terhadap objek menanggapi sifat-sifat luar, sedangkan terhadap

manusia menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif,

harapan, dansebagainya).

c. Objek tidak bereaksi, sedangkan manusia bereaksi. Dengan kata lain,

objek bersifat statis, sedangkan manusia bersifat dinamis. Oleh karena

itu, persepsi terhadap manusia dapat berubah dari waktu ke waktu, lebih

cepat daripada persepsi terhadapobjek.

Persepsi manusia atau sosial adalah proses menangkap arti objek-objek

sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dilingkungan kita. Setiap orang

memiliki gambaran berbeda-beda mengenai realitas disekelilingnya. Ada

beberapa prinsip penting mengenai persepsi sosial, yaitu:

1. Persepsi berdasarkan pengalaman yaitu persepsi manusia terhadap

seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu

berdasarkan pengalaman dan pembelajaran masa lalu mereka berkaitan

dengan orang, objek atau kejadian yangserupa.

2. Persepsi bersifat selektif. Setiap manusia sering mendapatkan

rangsangan indrawi. Atensi kita pada suatu rangsangan merupakan

faktor utama yang menentukan selektifitas kita atas rangsangantersebut.

3. Persepsi bersifat dugaan. Terjadi karena data yang kita peroleh

mengenai objek tidak pernah lengkap sehingga proses persepsi yang

bersifat dugaan ini memungkinkan kita menafsirkan suatu objek dengan

makna yang lebih lengkap dari suatu sudut pandangmanapun.

10
4. Persepsi bersifat evaluatif. Artinya kebanyakan dari kita mengatakan

bahwa apa yang kita persepsikan itu adalah suatu yang nyata akan

tetapi, terkadang alat-alat indra dan persepsi kita menipu kita sehingga

kita juga ragu seberapa dakat persepsi kita dengan realitassebenarnya.

5. Persepsi bersifat kontekstual. Maksudnya bahwa dari semua pengaruh

dalam persepsi kita, konteks merupakan salah satu pengaruh yang paling

kuat. Ketika kita melihat seseorang, suatu objek atau suatu kejadian,

konteks rangsangan sangat mempengaruhi struktur kognitif,

pengharapan oleh karenanya juga persepsikita.

Dari beberapa penjelasan di atas kita dapat melihat bahwa kita

terkadang melakukan kekeliruan dalam mempersepsikan lingkungan fisik.

Kondisi mempengaruhi kita terhadap suatu benda. Misalnya ketika kita disuruh

mencicipi sebuah minuman, mungkin pendapat kita akan berbeda dengan

pendapat orang lain karena kita memiliki persepsi yang berbeda-beda.

Sedangkan persepsi terhadapmanusia yaitu proses menangkap arti objek-objek

sosial dan kejadian yang kita alami dilingkungan kita, sebab setiap orang

memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap lingkungan sosialnya.

2.1.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Presepsi

Dalam proses persepsi, banyak rangsangan yang masuk ke panca indra

namun tidak semua rangsangan tersebut memiliki daya tarik yang sama.

Menurut Rhenal kasali, persepsi ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:10

a. Latar belakang budaya

Persepsi itu terkait oleh budaya. Bagaimana kita memaknai suatu

11
pesan, objek atau lingkungan bergantung pada sistem nilai yang kita

anut. Semakin besar perbedaan budaya antara dua orang semakin besar

pula perbedaan persepsi mereka terhadap realitas.

b. Pengalaman masalalu

Audience atau khalayak, umumnya pernah memiliki suatu

pengalaman tertentu atas objek yang dibicarakan. Makin intensif

hubungan antara objek tersebut dengan audiens, maka semakin banyak

pengalaman yang dimiliki oleh audiens. Selama audiens menjalin

hubungan dengan objek, ia akan melakukan penilaian. Pada produk-

produk tertentu, biasanya pengalaman dan relasi itu tidak hanya di

alami oleh satu orang saja, melainkan sekelompok orang sekaligus.

Pengalaman masa lalu ini biasanya diperkuat oleh informasi lain,

seperti berita dan kejadian yang melanda objek.

c. Nilai-nilai yangdianut

Nilai adalah komponen evaluatif dari kepercayaan yang dianut

mencakup kegunaan, kebaikan, estetika, dan kepuasan. Nilai bersifat

normatif, pemberitahu suatu anggota budaya mengenai apa yang baik

dan buruk, benar dan salah, apa yang harus diperjuangkan, dan lain

sebagainya. Nilai bersumber dari isu filosofis yang lebih besar yang

merupakan bagian dari lingkungan budaya, oleh karena itu nilai bersifat

stabil dan sulitberubah.

d. Berita-berita yangberkembang

Berita-berita yang berkembang adalah berita-berita seputar

12
produk baik melalui media massa maupun informasi dari orang lain

yang dapat berpengaruh terhadap persepsi seseorang. Berita yang

berkembangmerupakansalah satu bentuk rangsangan yang menarik

perhatian khalayak. Melalui berita yang berkembang di masyarakat

dapat mempengaruhi terbentuknya persepsi pada benak khalayak.

Dari berita yang berkembang membuat khalayak mampu memberikan

pengaruh baik secara sadar dan tidak sadar, hal ini mampu sampai kepada

khalayak melalui beberapa tahapan dan untuk mengetahuinya maka digunakan

Teori Stimulus Respons. Teori ini pada dasarnya merupakan reaksi atau efek

secara stimulus tertentu dan menjelaskan bagaimana media massa itu mampu

mempengaruhi khalayak sehingga sampai terjadi perubahan pada sikapnya.

Dengan demikian seseorang dapat menjelaskan suatu prinsip yang sederhana,

dimana efek merupakan reaksi terhadap stimulustertentu.

Teori ini menggambarkan proses komunikasi secara sederhana yang

hanya melibatkan dua komponen media massa. Pengirim pesan, yaitu media

penyiaran yang mengeluarkan stimulus, dan khalayak media massa sebagai

penerima yang menanggapinya dengan menunjukkan respon sehingga

dinamakan teori stimulus respons.

2.1.2 Etika

2.1.2.1 Pengertian Etika

Dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara atau bahkan

pergaulan antar negara diperlukan suatu sistem yang mengatur

bagaimana pergaulan tersebut dilakukan. Bagaimana dalam tata

13
kehidupanpergaulan tersebut dapat diciptakan rasa saling menghormati,

seperti yang dikenal dengan sopan santun, tata krama, tata cara atau

protokoler dan lain-lain. Sistem pedoman pergaulan ini diperlukan

untuk menjaga kepentingan masing-masing pihak agar merasa senang,

tenang, tenteram, dan terlindungi tanpa merugikan kepentingannya serta

terjamin agar perbuatan yang dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan

yang berlaku yang secara umum dianggap perbuatanyang baik.

Secara etimologi, kata etika atau etik berasal dari kata

ethos(bentuk jamaknya “ta etha”) bahasa Yunani, yang berarti karakter,

watak kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan kebiasaanhidup

yang baik, baik pada diri sendiri maupun kepada masyarakat atau

kelompok masyarakat. Ini berarti bahwa etika berkaitan dengan nilai-

nilai, tata cara hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan

diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke

generasi berikutnya.

2.1.2.2 Jenis – Jenis Etika

Secara umum etika dapat dibagi menjadi dua, yaitu etika umum

dan etika khusus. Etika Umum berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar

bagaimana manusia bertindak atau mengambilkeputusan secara etis

dengan berpegang pada teori-teori etika dan prinsip-prinsipmoral dasar

yang menjadi tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu

tindakan. Etika umum dapat Di logican dengan ilmu pengetahuan, yang

membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.Sedangkan Etika

14
Khusus merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang

kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berupa: bagaimana sesorang

mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan

kegiatan khusus yang dilakukan berdasarkan cara, teori dan prinsip-

prinsip moral dasar. Penerapan dapat juga berupa: bagaimana seseorang

menilai perilakunya sendiri dan perilaku orang lain dalam bidang

kegiatan/kehidupan khusus secara etis.

Menurut Bertensetika Dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

Etika sebagai Praktis

 Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau

justru tidak dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan.

 Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai

dan norma moral.

Etika sebagai Refleksi

 Pemikiran moral tentang apa yang dilakukan dan khususnya

tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

 Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis

etis sebagai objeknya.

 Menilai baik buruknya perilaku orang.

 Dapat dijalankan pada taraf popular maupun ilmiah.

15
2.1.2.3 Etika Bisnis

Berikut ini adalah definisi etika bisnis menurut para ahli:

 HilldanJones

Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara

salah dan benar. Di mana hal tersebut dapat memberikan pemhekalan

kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertinibangkan untuk

mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral

yang kompleks.

 Velasques

Studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah.

Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan

dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.

 Yosephus

Etika Bisnis secara hakiki merupakan Applied Ethics (etika

terapan). Di sini, etika bisnis merupakan wilayah penerapan prinsip-

prinsip moral umum pada wilayah tindak manusia di bidang ekonomi,

khususnya bisnis. fadi, secara hakiki sasaran etika bisnis

adalahperilakumoral pebisnis yang herkegiatan ekononi.

 Steade Et Al

Etika bisnis adalah standard etika yang berkaitan dengan tujuan

dan cara membuat keputusan bisnis (Novia,2017).

16
2.1.3 Laporan Keuangan

2.1.3.1 Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia

(2015) dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No. 1 dikemukakan bahwa

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan dan

laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan yang lengkap biasanya

meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang

dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau

laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu termasuk

juga skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut,

misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta

pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Menurut Kasmir dalam (Winarno, 2017) menyimpulkan bahwa,

“laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan

perusahaan pada saat iniatau dalam suatu periode tertentu”.

Menurut (Suteja, 2018) “laporan keuangan adalah suatu laporan yang

menggambarkan posisi keuangan dari hasil suatu proses akuntansi selama

periode tertentu yang digunakan sebagai alat komunikasi bagi pihak-pihak yang

berkepentingan”.

Menurut Munawir dalam (Sari,2017)“laporan keuangan merupakan alat

yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi

17
keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan

yangbersangkutan”.

Menurut Soemarso dalam (Suteja, 2018) “laporan keuangan adalah

laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak di luar

perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”.

Didalam PSAK No.1 dalam (Sari,2017)“laporan keuangan adalah

penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.

Laporan ini menampilkan sejarah entitas yang dikuantifikasi dalam

nilaimoneter.

2.1.3.2 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Hans (2016 : 126) adalah

memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus

kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan

dalam membuat keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga merupakan

wujud pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka dalam mengelola suatu entitas. Dengan demikian

laporan keuangan tidak dimaksudkan untuk tujuan khusus, misalnya dalam

rangka likuidasi entitas atau menentukan nilai wajar entitas untuk tujuan

merger dan akuisisi. Juga tidak disusun khusus untuk memenuhi kepentingan

suatu pihak tertentu saja misalnya pemilik mayoritas. Pemilik adalah

pemegang instrumen yang diklasifikasikan sebagaiekuitas.

Menurut Hutauruk (2017 : 10) tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

18
perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang

disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar

pengguna. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua

informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan

ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari

kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non

keuangan.

Berdasarkan beberapa referensi buku yang telah dijelaskan sebelumya,

maka tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi

keuanganperusahaan sehingga dapat digunakan untuk mengetahui kinerja

perusahaan yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan oleh

manajemen dimasa yang akan datang.

Tujuan laporan keuangan dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) dalam (Sari, 2017) adalah memberikan informasi mengenai

posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi

sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan

ekonomi.

2.1.3.3 Karakteristik Laporan Keuangan

Menurut Dwi Martani dalam (Nasution, 2018) laporan keuangan

berisikan

informasikeuanganyangpadahakikatnyaadalahinformasikuantitatif.Agarinforma

si tersebut berguna bagi pemakai informasi tersebut harus memenuhi

19
karakteristik kualitatif. Dengan karakteristik kualitatif tersebut, informasi

kuantitatif dalamlaporan keuangan dapat memenuhi kebutuhan pemakai.

Menurut PSAK, ada empat karakteristik kualitatif pokok laporan

keuanganyaitu:

1. Dapatdipahami.

Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai agar

dapatdigunakan untuk pengambilan keputusan. Untuk dapat dipahami, para

pemakai laporan keuangan diasumsikan memiliki pengetahuan yang

memadai tentang aktivitas ekonomi, bisnis akuntansi, serta kemauan untuk

mempelajariinformasi.

2. Dapatdibandingkan.

Untuk dapat menganalisis tren kinerja dan melihat posisi entitas dalam

lingkungan usaha, pemakai perlu membandingkan laporan keuangan entitas

antar periode dan membandingkannya dengan entitas lain.Untuk tujuan

perbandingan antar periode dan dengan entitas lain, maka pengukuran dan

penyajian dan transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan

secara konsisten antar periode dan konsisten dengan entitas lain. Karena

pemakai ingin membandingkan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan

posisi keuangan antar periode, maka entitas perlu menyajikan informasi

periode sebelumnya dalam laporan keuangan. Informasi keuangan harus

disajikan secara komparatif dengan periode sebelumya.

3. Relevan.

Relevan berhubungan dengan kegunaan informasi tersebut dalam

20
pengambilan keputusan. Informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut

memengaruhi keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan membantu

mengevaluasiperistiwa masalalu, masa kini atau masa depan, menegaskan

dan mengoreksi hasil evaluasi di masa lalu penyajiannya tidak dapat

diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat

menyesatkan.

4. Jenis – JenisLaporanKeuangan

Menurut Harahap (2013 : 106) jenis laporan keuangan perusahaan

yang merupakan informasi utama bagi pengguna laporan keuangan adalah

neraca dan laba rugi. Berikut merupakan penjelasan mengenai neraca dan

laba rugi:

1. Neraca

Neraca atau disebut juga posisi keuangan menggambarkan posisi

keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu, sering disebut per

tanggal tertentu misalnya per tanggal 31 Desember 2017. Posisi yang

digambarkan dibagi menjadi dua posisi yaitu sisi debit untuk Aset dan sisi

kredit untuk Liabilitas (Harahap, 2011 : 209). Dalam neraca terdapat

klasifikasi yaitu:

1) Aset(Aktiva)

PSAK mendefinisikan “Aset merupakan keuntungan ekonomi yang

diperoleh atau dikuasai dimasa yang akan datang oleh lembaga

tertentu sebagai akibat transaksi yang sudah berlaku”. Aset ini terdiri

dari tiga bagian yaitu :

21
a) AsetLancar

Aset lancar merupakan kas dan sumber daya lainnya yang

diharapkan dapat dijual, ditagih atau digunakan selama satu

tahun atau satu siklus operasi perusahaan. Adapun

contohdariaset lancar yaitu: kas, piutang usaha/dagang,

persediaan, perlengkapan, peralatan kantor, biaya dibayar

dimuka. Dalam penyusunan aset lancar harus didasarkan pada

likuiditasnya, yaitu kemampuan aset untuk diubah menjadi

kas.

b) AsetTetap

Aset tetap merupakan aset berwujud yang diperoleh untuk

digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan dimana masa

manfaat aset ini lebih dari satu tahun, kecuai tanah

disusutkan. Contoh dari aset tetap yaitu: peralatan, kendaraan,

bangunan, mesin.

c) Aset TakBerwujud

Aset tak berwujud merupakan aset yang diperoleh untuk

digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan. Perbedaan

yang mendasar dari aset tetap dan aset tak berwujud yaitu

fisik dan masa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan.

Dimana aset tak berwujud tidak memiliki bentuk fisik dan

masa manfaat atas aset tersebut karena tidak pasti.

2) Liabilitas(Kewajiban)

22
Menurut Harahap (2012 : 211) menyatakan kewajiban adalah jumlah

yang harus dipindahkan setiap tutup buku ke periode tahun

berikutnya berdasarkan pencatatan yang sesuai dengan prinsip

akuntansi. Liabilitas terdiri dari dua bagian yaitu kewajiban 15 lancar

dan kewajiban jangka panjang serta modal pemilik.

a) KewajibanLancar

Suatu dapat diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar jika

dalam jangka waktu dua belas bulan dapat diselesaikan dari

tanggal laporan posisi keuangan atau siklus normal operasi

perusahaan. Sebagai contoh yaitu hutang usaha dan hutang

bank (jatuh tempo kurang satutahun).

b) Kewajiban JangkaPanjang

Suatu kewajiban jangka panjang jika perkiraan penyelesaian

lebih dari satu tahun dari tanggal laporan posisi keuangan.

Contoh yaitu hutang obligasi dan hutang bank.

c) ModalPemilik

Modal pemilik merupakan bagian hak pemilik dalam

perusahaan yang merupakan nilai sisa dari aset suatu

perusahaan setelah dikurangi dengan liabilitas.

2. Laba rugi

Laba rugi adalah sebuah laporan terperinci mengenai seluruh

pendapatan dan biaya untuk mengetahui laba rugi yang diterima

perusahaan selama periode tertentu. Adapun unsur-unsur dalam

23
laporan laba rugi menurut (Harahap, 2013: 241) antara lain:

a. Pendapatan

Pendapatan adalah hasil yang diterima perusahaan dari penjualan

barang atau jasa yang dibebankan kepada pelanggan yang menerima

jasa.

b. Beban

Beban adalah arus kas keluar aset atau munculnya pasiva selama

suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang atau kegiatan

lain perusahaan untuk mencari laba, yang dapat menjadi pengurang

penghasilan.

c. Laba/Rugi

Laba/rugi adalah selisih antara pendapatan dan total beban usaha

pada periode tersebut. Jika selisih tersebut positif maka akan

menghasilkan laba, sedangkan jika selisih tersebut negatif maka

akan menghasilkan rugi usaha.

Berdasarkan PSAK/Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

menyebutkan lima jenis laporan keuangan:

1. Laporan laba rugi digunakan untuk mengetahui apakah

perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian dalam

periodetertentu.

2. Laporan perubahan modal digunakan untuk mengetahui apakah

modal perusahaan bertambah atau berkurang dalam satu

periodetertentu.

24
3. Neraca digunakan untuk mengetahui jumlah harta, hutang dan

modal perusahaan dalam satu periodetertentu.

4. Laporan arus kas digunakan untuk mengetahui berapa

pertambahan ataupun pengurangan kas perusahaan dalam satu

periodetertentu.

5. Catatan atas laporan keuangan digunakan untuk menjelaskan

secara rinci atau detail mengenai keadaanperusahaan.

3. LaporanPosisiKeuangan

Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi

informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu

perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya

diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya

arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan

umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan

investasi serta kegiatankeuangan.

1. Kegiatan operasional untuk perusahaan dagang terdiri dari

membeli barang dagangan, menjual barang dagangan tersebut

serta kegiatan lain yang terkait dengan pembelian dan penjualan

barang. Untuk perusahaan jasa, kegiatan operasional antara lain

adalah menjual jasa kepada pelanggannya. Kegiatan ini akan

mengakibatkan terjadinya uang masuk untuk pendapatan dan

aliran uang keluar untuk biaya. Baik pendapatan dan biaya yang

terjaditelahdilaporkandalamlaporanlabarugi,namunbesarnyapenda

25
patantersebut belum tentu sama dengan uang yang diterima karena

perusahaan umumnya menggunakan dasar akrual untuk mengakui

pendapatan. Demikian halnya dengan biaya, biaya yang

dilaporkan laba rugi belum tentu sama dengan arus keluar untuk

biaya tersebut.

2. Kegiatan investasi merupakan kegiatan membeli atau menjual

kembali investasi pada surat berharga jangka panjang dan aktiva

tetap. Jika perusahaan membeli investasi/aktiva tetap akan

mengakibatkan arus keluar dan jika menjual investas/aktiva tetap

akan mengakibatkan adanya arus kas masuk keperusahaan.

3. Kegiatan keuangan atau ada yang menyebutnya kegiatan

pendanaan, adalah kegiatan menarik uang dari kreditor jangka

panjang dan dari pemilik serta pengembalian uang kepadamereka.

Pengertian Arus Kas menurut Darsono dan Ashari (2005:90) :

“arus kas yaitu suatu laporan yang memuat informasi tentang sumber

dan pengguanaan kas perusahaan selama periode tertentu, misalnya satu

bulan atau satu tahun”. Laporan arus kas digunakan oleh manajemen

untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung, dan

merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa yang akan

datang. Laporan arus kas juga digunakan oleh kreditur dan investor

dalam menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan dalam

menghasilkan laba.

4. LaporanPerubahanEkuitas

26
Menurut Rivai, Veithzal dan Idroes (2007:619) mengemukakan

bahwa : “laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang

menggambarkan perubahan saldo akun ekuitas seperti modal disetor,

tambahan modal disetor, laba yang ditahan dan akun ekuitas lainnya”.

Menurut Kasmir (2008:9) laporan perubahan modal adalah laporan

keuangan yang menggambarkan jumlah modal yang dimiliki

perusahaan saat ini dan juga menunjukkan perubahan modal serta

sebab-sebab berubahnya modal.

Menurut Hery (2012:5) laporan perubahan modal adalah laporan

keuangan yang menyajikan ikhtisar perubahan pos-pos ekuitas suatu

perusahaan untuk satu periode tertentu. Selama periode tersebut,

perubahan ekuitas pemegang saham dapat disebabkan oleh penerbitan

dan pembelian kembali saham, serta penginvestasian kembali laba

bersih yang masih tersisa (setelah pembagian dividen) kedalam

perusahaan.

Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan

lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi

mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun

laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya

penyimpangan, salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk

meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk

mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau

perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan

27
pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi

yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan

informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas

Laporan Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam

laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari

kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas Laporan Keuangan dapat

mencakup informasi tentang hutang, kelangsungan usaha, piutang, kewajiban

kontinjensi, atau informasi kontekstual untuk menjelaskan angka-

angkakeuangan.

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan komponen laporan

keuangan yang baru yang kedudukannya menggantikan Nota Perhitungan

Anggaran. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan, daftar rinci,

dan analisis suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan

Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai.

2.2 Kajian Empirik

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

NO Judul, Nama, dan Jenis Hasil Penelitian


TahunPenelitian Penelitian
1 “DAMPAK KODE Kuantitatif Terdapat dampak yang memperkuat faktor-
ETIK PADA
PENGARUH faktor situasional pada pengaruhfaktor-faktor
FILOSOFI ETIS DAN
INTENSITAS ETIS individual dalam pengambilan keputusan etis
TERHDADAP

28
PENGAMBILAN yaitu: (1) Terdapat dampak kode etik pada
KEPUTUSAN ETIS
AKUNTAN PUBLIK”. pengaruh idealismeter- hadap kesadaran etis,
SuryadiWinata (2013)
sementara pada relativisme, magnitude

consequence, social consensus, dan temporal

immediacy tidakber- pengaruh pada

pengambilan keputusan etis akuntan publik,

(2) Kode etik tidak mempunyai pengaruh

pada semua pengaruh dimensi-dimensi pada

faktor-faktorindi- vidual filosofi etis dan

intensitas etis terhadap pertimbangan etis

akuntan publik, (3) Kode etik tidak

mempunyai pengaruh yang memperkuat

pengaruh idealisme, relativisme, magnitude

consequence, social consensus dan temporal

immediacy terhadap intense etis akuntan

publik.

2 “PERSEPSI Kuantitatif Disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan


MAHASISWA persepsi mengenai manajemen laba, salah
AKUNTANSI saji dalam laporan keuangan, pengungkapan
TERHADAP ETIKA informasi yang sensitif, biaya dan manfaat
PENYUSUNAN (cost & benefit) pengungkapan informasi
LAPORAN antara mahasiswa akuntansi yang bekerja di
KEUANGAN”. Lupita bagian keuangan dan mahasiswa akuntansi
Ruth yang belum pernah bekerja. Dalam persepsi
LaurensiaPaathMardati mengenai tanggungjawab terhadap pengguna
llah (2017) laporan keuangan, ditemukan bahwa terdapat
perbedaan persepsi mengenai tanggungjawab
terhadap pengguna laporan keuangan antara
mahasiswa akuntansi yang bekerja di bagian
keuangan dan mahasiswa akuntansi yang
belum pernah bekerja.
3 “PERSEPSI Kuantitatif 1)Terdapat perbedaan persepsi mengenai
MAHASISWA
AKUNTANSI manajemen laba antara mahasiswa semester

29
TERHADAP ETIKA atas dan mahasiswa semester bawah.
PENYUSUNAN
LAPORAN 2)Tidak terdapat perbedaan persepsi
KEUANGAN”
(STUDI KASUS mengenai salah sajiantaramahasiswa
PADA MAHASISWA
AKUNTANSI semester atas dan mahasiswa semester
FAKULTAS
EKONOMI DAN bawah.
BISNIS
UNIVERSITAS 3)Tidak terdapat perbedaan persepsi
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA). Anis mengenai pengungkapan informasi antara
Setyaningrum (2018)
mahasiswa semester atas dan mahasiswa

semester bawah.

4)Tidak terdapat perbedaan persepsi

mengenai biaya dan manfaat antara

mahasiswa semester atas dan mahasiswa

semester bawah.

5)Tidak terdapat perbedaan persepsi


mengenai tanggungjawab antara mahasiswa
semester atas dan mahasiswa semester
bawah.
4 PERSEPSI Kuantitatif Hasil penelitian menunjukan terdapat
perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi
MAHASISWA semester awal dan mahasiswa akuntansi
semester akhir terhadap kasus manajemen
AKUNTANSI laba dan etika pelaporan keuangan

TERHADAP KASUS

MANAJEMEN LABA

DAN ETIKA

PELAPORAN

KEUANGAN

(STUDY PADA

PERGURUAN

30
TINGGI DI KOTA

BENGKULU)Sendiko,

Panji and Marietza,

Fenny (2017)

5 PERSEPSI Kuantitatif Hasil peneliti memberikan bukti empiris


bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi
MAHASISWA terhadap etika pelaporan laporan keuangan.
Sebagian besar mahasiswa akuntansi
AKUNTANSI menyatakan tidak setuju terhadap tindakan
manajemen laba, salah saji atas laporan
TERHADAP ETIKA keuangan, pernyataan bahwa biaya
pengungkapan informasi lebih besar
PELAPORAN disbanding manfaatnya, tanggungjawab
penyaji laporan terbatas kepada investor saja.
LAPORAN Sedangkan untuk variable pengungkapan
informasi sensitif, sebagian besar mahasiswa
KEUANGAN. akuntansi menyatakan setuju dan
mendukung tindakan tersebut supaya
Sia Lavenia Bernice dihasilkan laporan keuangan yang lengkap.
Gwandiyanto (2018)

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menggambarkan pola hubungan antar variabel.

Berdasarkan deskripsi di atas, pola hubungan yang terjadi adalah etika pelaporan

keuangan terhadap presepsi mahasiswa akuntansi yang tergambarkan dalam

kerangka berpikir pada penelitian ini sebagai berikut.

Gambar 2.1

KerangkaBerpikir

Etika PresepsiMahasisw
PelaporanKeuanga aAkuntansi
n
(Y)
(X)

31
Sumber: Peneliti, 2021

Pola kerangka berpikir di atas merupakan pola kerangka berpikir kausal (sebab-

akibat) yang menggambarkan pengaruh etika pelaporan keuangan terhadap presepsi

mahasiswa akuntansi. Kerangka berpikir ini mau menggambarkan tujuan yang ingin

dicapai oleh peneliti, yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan presepsi mahasiswa

akuntansi tentang etika pelaporan keuanagan.

32
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian survei. Metode penelitian survei adalah metode yang

digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan

buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data yaitu

dengan membagikan kuisioner (Sugiyono, 2016).

3.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah pendekatan

kuantitatif asosiatif dengan hubungan kausal. Pendekatan Kuantitatif adalah

pendekatan penelitian yang memandang suatu realitas itu dapat

diklasifikasikan, konkrit, teramati dan terukur, hubungan variabelnya bersifat

sebab akibat dimana data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya

menggunakan statistik (Sugiyono, 2016). Rumusan masalah asosiatif dengan

hubungan kausal adalah penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam

bentuk hubungan sebab akibat atau bersifat menanyakan hubungan antara dua

variabel atau lebih (Sugiyono, 2016).

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan bersifat kuantitatif yaitu data yang berupa

angka-angka. Bahan dasar setiap permasalahan yang bersifat statistik

biasanya berkaitan dengan data kuantitatif. Penelitian yang dilakukan peneliti

33
merupakan penelitian kuantitatif.Adapun sumber data yang digunakan oleh

penulis dalam penelitian ini, yaitu:

3.3.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari tanggapan

responden atas pernyataan-pernyataan yang terdapat di dalam kuesioner atau

angket yang disebarkan melaui google form kepada mahasiswa semester 8

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan disatukan yang

diperoleh dari studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh instansi

lain, berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Data sekunder pada

penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dari penelitian sebelumnya

dan kepustakaan atau sumber lainnya yang menginformasikan bagaimana

presepsi mahasiswa tentang etika pelaporan keuangan.

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Prodi Akuntansi FEB Universitas Nusa Cendana

selama 1 (satu) bulan terhitung mulai tanggal febuari 2022 sampai maret 2022.

3.5 Definisi Variabel Penelitian

Menurut Sugyiono (2017:60) yang dimaksud dengan variabel penelitian

adalahsegala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untukdipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

34
ditarik kesimpulannya. Penelitian ini hanya sebatas menguji perpedaan persepsi

mahasiswa akuntansi tingkat bawah dan mahasiswa akuntansi tingkatatas.

Variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu variabel mandiri,

yaitu antara variabel satu dengan variabel yang lain tidak berhubungan dan tidak

saling mempengaruhi. Adapun variabel dalam penelitian ini meliputi :

1. Manajemen laba dalam laporan keuangan dengan indikator

ketepatan waktu dalam penyajian informasikeuangan.

2. Salah saji dalam laporan keuangan. Pengukuran indikatornya adalah

a) Pengungkapan resikoperusahan.

b) Keakuratan informasikeuangan.

3. Pertanggungjawaban terhadap pengguna laporan keuangan

dengan indikator kadar pertanggungjawaban terhadap

pengguna laporankeuangan

3.6 Populasi dan Sample

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2016). Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa/mahasiswi S1

Reguler semester 8 Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Nusa Cendana saat ini yang berjumlah 214 orang.

35
3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2019:136). Dalam penentuan jumlah

sempel yang digunakan, diambil dengan menggunakan rumus Slovin

sebagai berikut:

n = N / (1+ (N × e2))

Di mana :

n: ukuransampel

N: Ukuranpopulasi

e: kelonggaran ketidak telitian karenakesalahan

pengambilan sampel yang dapat ditolerir dalam penelitian

ini diambil sebesar 5% (Umar 2003:120)

n = 214

1 +(214)(0,05) 2

= 214

1,5

= 142,66 = 143

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan kuisioner

(angket). Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden

36
untuk dijawab (Sugiyono, 2016). Data yang diperoleh dari kuesioner yaitu

berupa jawaban responden terhadap pertanyaan di dalam lembar yang sudah

disediakan oleh peneliti. Tujuan dibuatnya kuesioner adalah untuk

memperoleh data outcome dari mahasiswa/mahasiswi semester 8 Prodi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana. Kuesioner

pada penelitian ini menggunakan skala Likert dengan skor satu sampai lima.

Skala Likert merupakan alat yang digunakan untuk mengembangkan

instrumen yang digunakan untuk mengukur sikap, persepsi dan pendapat

seseorang atau sekelompok orang terhadap potensi dan permasalahan suatu

objek, rancangan suatu produk, proses membuat produk dan produk yang telah

dikembangkan atau diciptakan (Sugiyono, 2016).

3.8 Teknik Analisis Data

Regresi linier sedehana adalah salah saturegresi linier yang digunakan untuk

mengestimasi hubungan antara dua variabel dalam penelitian kuantitatif. Dimana

regresi linier ini mampu membuat satu asumsi tambahan yang mengkorelasikan

antara variabel independen dan dependen melalui garis yang paling sesuai dari

titik data garis lurus, artinya bukan kurva atau semacam faktor pengelompokan.

Hal ini sesuai dengan yang diterangkan oleh Sugiyono (2011), Regresi linier

sederhana adalah regresi linier yang didasarkan pada hubungan fungsional

ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel

dependen.Cara Hitung Regresi Linier Sederhana :

Model persamaan untuk menghitung regresi linier sederhana yaitu:

Y = a + bX

37
Nilai-nilai a dan b bisa dalam penghitungannya dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

n Σ XY −( Σ X )( ΣY )
b= 2 2 dan a = Y - b X
n Σ X −( X )

Dimana: Y =
∑ Yi dan X = ∑ Xi
n n

Keterangan : a = konstanta, dan koefisien regresi (b) adalah kontribusi

besarnya perubahan nilai variabel bebas (X) terhadap perubahan variabel terikat

(Y).Dari rumus dan cara menghitunganya tersebut, sejatinya seorang peneliti

dapat menggunakan regresi linier sederhana jika kita ingin mengetahui:

1. Seberapa kuat hubungan antara dua variabel (misalnya hubungan antara etika

laporan keuangan dan presepsi dari mahasiswa).

2. Nilai variabel terikat pada nilai tertentu dari variabel bebas (misalnya pengaruh

etika pelaporan keuangan terhadap presepsi mahasiswa).

38
Daftar Pustaka

JalaluddinRakhmat,PsikologiKomunikasi,

(Bandung:PTRemajaRosdakarya,2011),h.50. Sumanto, Psikologi Umum,

(Yogyakarta: CAPS, 2014), h. 52.

Abdul Rahman Saleh, Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam,

(Jakarta:Kencana, 2004), h. 110.

Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),

h. 86.

Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), h.

88. Sumanto, Op. Cit., h. 53.

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT Rosda Karya Offset, 2015),

h.184. Ibid., h. 191-207.

Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia, (Jakarta: Grafiti, 2007), h. 23.

Rhenald Kasali, Manajemen Public Relation dan Aplikasinya di Indonesia,

(Jakarta: Grafiti, 2006), h.21.

Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001), h. 198.

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: PT Kencana Prenadamedia

Group, 2006), Cet. Ke-7, h. 281.

Hidajanto Djamal, Dasar-dasar Penyiaran, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 65.


Humrah, Persepsi Masyarakat Desa Teluk Payo Terhadap Acara Warta SumSel

Di TVRI, Skripsi, (Jurusan Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang: 2017).

Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cifta, 2009), h. 152.

Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh.

Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Munawir, S. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 1-

10. Jakarta: Rajawali Pers.

Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Cetakan Keempat

Belas, Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Cetakan Keempat

Belas, Yogyakarta: Penerbit Liberty

Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Cetakan Keempat

Belas, Yogyakarta: Penerbit Liberty

Hutauruk, Martinus Robert 2017.Akuntansi Perusahaan Jasa Aplikasi Program

Zahir Accounting Versi 6.Jakarta Barat : Indeks

Sari, D. I. (2017). Analisa Rasio Likuiditas Laporan Keuangan Pada Adira

Dinamika Multi Finance Tbk. Moneter - Jurnal Akuntansi Dan Keuangan,

4(1), 48–55.

https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter/article/view/1537/1245

Nasution, M. R. (2018). Analisis Rasio Profitabilitas Sebagai Alat Untuk

Menilai Kinerja Keuangan Pada Pt Jayawi Solusi Abadi Medan.


http://repository.uinsu.ac.id/5357/https://akuntansi.undana.ac.id/jumlah-

mahasiswa/

Sendiko, Panji and Marietza, Fenny (2017) PERSEPSI MAHASISWA

AKUNTANSI TERHADAP KASUS MANAJEMEN LABA DAN ETIKA

PELAPORAN KEUANGAN (STUDY PADA PERGURUAN TINGGI DI

KOTA BENGKULU) SKRIPSI. Undergraduated thesis, Universitas

Bengkulu.

Komite Etika Ikatan Akuntan Indonesia.Jakarta,GrhaAkuntan,JalanSindanglaya

No. 1 Menteng

Anda mungkin juga menyukai