Anda di halaman 1dari 61

PROSEDUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


KABUPATEN SELUMA

LAPORAN TUGAS AKHIR

OLEH
NUR AFRIDA YANTI
C0C018031

UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
2021

i
PROSEDUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
KABUPATEN SELUMA

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada

Universitas Bengkulu

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam

Menyelesaikan Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh
NUR AFRIDA YANTI
C0C018031

UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
2021

ii
Laporan Tugas Akhir oleh Nur Afrida Yanti ini
elah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Bengkulu,13,08,2021
Pembimbing,

Dr.Robinson,SE,M.Si.,Ak,CA
NIP 197603082000031003

Mengetahui,
Koordinator Program Studi Diploma III Akuntansi

Isma Coryanata, SE, M.Si., Ak, CA


NIP 19740306 199903 2 001

iii
Laporan Tugas akhir oleh Nur Afrida Yanti ini

telah dipertahankan di depan dewan penguji pada hari 13/Agustus/2021

Bengkulu,13/08/2021

Dewan penguji :

Ketua,

Dr.Robinson,SE,M.Si.,Ak,CA

NIP 197603082000031003

Anggota I, Anggota II,

Eddy Suranta . SE.M.Si.,Ak,CA Lisa Martiah.N.P ,SE,M.Si.,Ak,CA


NIP 197103131996011011 NIP 19741129299932001

Mengetahui,
a.n Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Wakil Dekan Bidang Akademik

Dr. Fachruzzaman, SE, MDM, Ak, CA, Asean CPA


NIP 19710313 199601 1 001

iv
MOTTO:

“Untuk jadi maju memang

banyak hambatan. Kecewa

semenit dua Menit boleh,

tapi setelah itu harus bangkit

lagi”.

PERSEMBAHAN :

1. Ibu dan Ayah yang senantiasa memberikan Kasih

sayang,Dukungan dan doa.

2. Adik-adikku tercinta

3. Almamaterku Kebanggaanku.

4. Dia yang akan mendampingiku.

v
KATA PENGANTAR

Dengan senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah

STW, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “

Prosedur Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah”.

Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat dalam rangka memperoleh gelar Diploma Fakultas Ekonomi

dan Bisnis jurusan D III Akuntansi Universitas Bengkulu. Dalam

penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, karena itu dalam kesempatan ini

penulis banyak menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Robinson, SE,M.Si.,Ak,CA selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan dukungan yang sangat

besar dalam penulisan Laporan ini.

2. Bapak Dr Fachruzzaman, SE,MDM, Ak,CA Asean CPA

selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu.

3. Ibu Isma Coryanata, SE, M.Si.,Ak,CA selaku Ketua program

vi
Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Bengkulu.

4. Seluruh staf pengajar (Bapak / Ibu Dosen) Fakultas Ekonomi

Universitas Bengkulu.

5. Untuk keDua orang tua ku ucapkan terima kasih untuk semua

pengorbananmu,terima kasih untuk kasih sayangmu,Doa

mu,selalu menyemangati ku disetiap langkahku.

6. Keluarga besar Program Studi Diploma III Akuntansi yang

selalu mendukung dan memberikan bantuan kepada penulis.

Untuk membalas budi baik semua pihak, hanya kehadirat Tuhan

yang Maha Esa penulis panjatkan doa, semoga jasa baik segenap

pihak akan mendapat ganjaran yang setimpal dan diridhoi oleh Allah

AWT. Akhirnya dengan kerendahan hati penulis mengaturkan maaf,

kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan Laporan Tugas

Akhir ini, akan penulis jadikan pedoman dimasa yang akan datang .

vii
Demikianlah penulis harapkan, semoga Laporan Tugas Akhir ini

dapat memberikan manfaat baik bagi penulis sendiri, maupun bagi

pembaca serta almamater yang tercinta. Amin yarobbal-alamin.

Tais,23Maaret 2021

Nur Afrida Yanti

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LAPORAN TUGAS AKHIR..................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR..................iii

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR....................iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................v

KATA PENGANTAR..................................................................................viii

DAFTAR ISI.................................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................1


1.2 Perumusan Masalah...........................................................3
1.3 Tujuan Pelaporan...............................................................3
1.4 Manfaat Pelaporan.............................................................3
1.5 Metode Pengumpulan Data................................................4
1.6 Ruang Lingkup Pelaporan.................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Prosedur...........................................................6


2.2 Proses Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).....6
2.3 Fungsi dan Tujuan LAKIP.................................................6
2.4 Landasan Hukum LAKIP Badan Pengelola Keuangan
Daerah................................................................................9
2.5 Prosedur Penyusunan LAKIP............................................10
2.6 Dokumen Pendukung LAKIP............................................11
2.7 Format dan Isi LAKIP.......................................................11

BAB III TEMUAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Sejarah Singkat Badan Pengelolaan Keuangan Daerah.....15
4.2 Visi dan Misi BPKD Kabupaten Seluma.......................... 16
4.3 Tugas dan Fungsi BPKD Kabupaten Seluma.................... 16
4.4 Struktur Organisasi BPKD Kabupaten Seluma.................17
4.5 Pihak-pihak Yang Terkait Dalam Pelaksanaan LAKIP.....18
4.6 Dokumen-Dokumen Yang digunakanDalamPelaporan
LAKIN...............................................................................19
4.7 Prosedur Penyusunan LAKIP Pada BPKD Kabupaten
Seluma...............................................................................20
4.8 Pembahasan.......................................................................21

ix
x
BAB IV PENUTUP
4.9 Simpulan............................................................................27
4.10 Saran..................................................................................28

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 2. Perjanjian Kinerja (PK) BPKD kabupaten Seluma

Lampiran 3. Pengukuran Kinerja Sasaran BPKD Kabupaten Seluma

Lampiran 4. SDM BPKD Kabupaten Seluma Menurut Unit Organisasi

dan Jenjang Pendidikan 2017

xii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi

setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan

mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu

diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban

yang tepat, jelas,terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara

berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas

dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang

lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab

dipandang perlu adanya laporan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah. Sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi

dan tujuan instansi pemerintah dan dalam rangka perwujudan good

governance telah dikembangkan media pertanggungjawaban Laporan

Kinerja (LAKIP).

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Seluma

1
2

disusun sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan peraturan hukum terkait lainnya. Pertanggungjawaban

dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan masing-

masing, lembaga-lembaga pengawasan dan penilaian akuntabilitas dan

akhirnya disampaikan kepada Presiden selama kepala pemerintahan.

Laporan tersebut mengembangkan kinerja instansi pemerintah yang

bersangkutan melalui Sistem Kinerja. Acuan bagi setiap instansi

pemerintah dalam menyusun Laporan Kinerja (LAKIP) sebagai wujud

akuntabilitas instansi pemerintah. Pedoman ini juga diharapkan dapat

membantu penyusunan rencana stratejik dan rencana kinerja, serta

pelaksanaan pengukuran kinerja, sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dari SAKIP secara keseluruhan.

Kinerja pemerintah daerah adalah capaian capaian atas

penyelenggaraan urusan pemerintah daerah yang diukur dari masukan,

proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak. Proses penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) perlu dilakukan dengan

prosedur yang baik, agar proses penyusunannya dapat terlaksana

sesuai tahapan, dilaksanakan oleh

2
3

pihak yang berwenang serta dengan dokumen yang tepat. Selanjutnya,

dengan prosedur yang baik tersebut, diharapkan LAKIP yang

dihasilkan akan lebih berkualitas. Kinerja Pemerintah didefinisikan

sebagai hasil dari kegiatan dan program pemerintah yang hendak atau

telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan

kuantitas dan kualitas terukur (PP Nomor 8 Tahun 2006).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun

Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Prosedur Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi (LAKIP) Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

(BPKD) Kabupaten Seluma”. Penulis mengangkat judul ini sebagai

Laporan Tugas Akhir dikarenakan berkaitan dengan ilmu yang

didalami penulis dalam bidang Akuntansi.

1.2Rumusan masalah

Berdasarkan Latar belakang yang dikemukakan diatas, maka

rumusan masalah dalam Laporan Tugas Akhir ini adalah bagaimana

Prosedur Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah kabupaten Seluma?

.3 Tujuan pelaporan

Adapun tujuan akhir ini adalah Menyajikan dan menjelaskan

Prosedur Penyusunan Laporan Kinerja (LAKIP) yang baik oleh Badan

3
4

Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Seluma.

1.4Manfaat pelaporan

Adapun manfaat pelaporan pengamatan dalam tugas akhir, antara

lain :

1. Bagi penulis :

Memenuhi salah satu syarat dalam penyelesaian pembelajaran

pada program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Bengkulu.

2. Bagi Pembaca :

Dapat dijadikan bahan referensi untuk menambah pengetahuan

dan wawasan dalam penulisan Laporan Kinerja (LAKIP) pada

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten

Seluma.

3. Bagi Universitas Bengkulu :

Sebagai referensi dan tambahan literatur.

1.5Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data merupakan rencana yang akan

digunakan sebagai rencana, struktur dan strategi untuk menyelesaikan

laporan tugas akhir. Dalam hal ini, penulis membutuhkan data-data

yang bersumber pada :

4
1. Wawancara

Wawancara adalah cara untuk mengumpulkan data dengan

mengajukan pertanyaan kepada bagian yang terkait. Metode ini

dilakukan dengan tanya jawab secara langsung yang

berhubungan dengan data yang diperlukan.

2. Library Search

Pengumpulan data yang dilakukan dengan menyelidiki atau

membaca benda-benda tertulis seperti dibuku, majalah,

dokumen, dan sebagainya. Sebagai bahan referensi untuk

memperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapatan dari para

ahli.

3. Observasi

Metode ini merupakan pencarian data dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung. Penulis mengumpulkan data

dengan cara mengamati langsung kegiatan atau dokumen yang

kemudian diolah menjadi data untuk laporan.

1.6Ruang lingkup pelaporan

Sesuai dengan fungsinya, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

(BPKD) Kabupaten Seluma dalam tugasnya di bidang pengelolaan

membuat LAKIP yang merupakan perwujudan kewajiban instansi

5
pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau

kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Agar

pembahasan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka

dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis membatasi pokok

permasalahan pada Prosedur Penyusunan Laporan Kinerja (LAKIP)

pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten

Seluma.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

.1 Pengertian Prosedur

Dalam tatanan suatu kegiatan tidak pernah terlepas dari suatu

aturan dimana aturan tersebut dibuat agar kegiatan yang dilakukan

dapat nerjalan sesuai dengan yang diinginkan oleh pelaku kegiatan.

Aturan-aturan itu dapat disebut juga dengan prosedur dalam

menjalankan kegiatan dapat dijadikan acuan untuk menjamin

berjalannya kegiatan dan penanganan yang seragam. Oleh sebab itu

akan dijelaskan mengenai pengertian prosedur menurut para ahli

terlebih dahulu.

Menurut Mulyadi (2016:4) prosedur adalah suatu urutan klerikal,

biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu depertemen atau

lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam

transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

Puspitawati (2011:23) dalam buku yang berjudul “Sistem

Informasi Akutansi” sebagai berikut: “Serangkai langkah/kegiatan

klerikal yang tersusun secara sistematis berdasarkan urutan-urutan

yang terperinci dan harus diikuti untuk dapat menyelesaikan suatu

permasalahan.

7
Menurut Baridwan (2009:30) prosedur merupakan urutan

pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu

bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang

seragam terhadap transaksi yang sering terjadi.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah

urutan kegiatan atau aktivitas yang melibatkan beberapa orang dalam

satu depertemen atau lebih yang dilakukan secara berulang-ulang

dengan cara yang sama.

.2 Pengertian Laporan Kinerja (LAKIP)

Penyusunan LAKIP berdasarkan siklus anggaran yang berjalan 1

tahun. Dalam pembuatan LAKIP suatu instansi pemerintah harus

dapat menentukan besaran kinerja yang dihasilkan secara kuantitatif

yaitu besaran dalam LAKIP adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.LAKIP merupakan produk akhir SAKIP yang

menggambarkan kinerja yang dicapai oleh suatu instansi pemerintah

atas pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai APBN/APBD.

satuan jumlah atau persentase. Manfaat dari LAKIP bisa dijadikan

bahan evaluasi terhadap instansi pemerintah yang bersangkutan

selama 1 tahun anggaran.

Dalam penilaian LAKIP, materi yang dievaluasi meliputi 5

8
komponen. Komponen pertama adalah perencanaan kinerja, terdiri

dari renstra, rencana kinerja tahunan, dan penetapan kinerja dengan

bobot 35. Komponen kedua, yakni pengukuran kinerja, yang meliputi

pemenuhan pengukuran, kualitas pengukuran, dan implementasi

pengukuran dengan bobot 20.

Pelaporan kinerja yang merupakan komponen ketiga, terdiri dari

pemenuhan laporan, penyajian informasi kinerja, serta pemanfaatan

informasi kinerja, diberi bobot 15. Sedangkan evaluasi kinerja yang

terdiri dari pemenuhan evaluasi, kualitas evaluasi, dan pemanfaatan

hasil evaluasi, diberi bobot 10. Untuk pencapaian kinerja, bobotnya

20, terdiri dari kinerja yang dilaporkan (output dan outcome), dan

kinerja lainnya.

.3 Fungsi dan Tujuan LAKIP

Menurut keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara

No.239/IX/6/8/2003 tentang perbaikan Pedoman Penyusunan

Laporan Kinerja (LAKIP) disebutkan bahwa Fungsi Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah :

a. Wujud tertulis pertanggungjawaban satuan kerja perangkat

daerah SKPD kepada pemberi wewenang dan mandat

b. LAKIP berisi tentang kinerja instansi dan akuntabilitasnya yaitu

9
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan atau program atau kabijakan dalam mewujudkan visi,

misi, tujuan, sasaran organisasi dan merupakan media

akuntabilitas setiap satuan kerja perangkat daerah SKPD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

c. Sebagai media informasi tentang sejauh mana penentuan

prinsip prinsip good governance termasuk penerapan fungsi-

fungsi manajemen secara benar di satuan kerja perangkat daerah

SKPD yang bersangkutan.

Tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP

adalah :

a. Untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah kepada

pihak pemberi mandat atau amanat.

b. Pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah kepada unit

kerja yang lebih tinggi atau pertanggungjawaban dari unit yang

lebih tinggi atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada

atasan

c. Perbaikan dalam perencanaan khususnya perencanaan jangka

menengah dan pendek Manfaat Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah adalah :

10
a. Meningkatkan akuntabilitas, kredibilitas instansi dimata

instansi yang lebih tinggi dan akhirnya meningkatkan

kepercayaan masyarakat terhadap Satuan Kerja Perangkat

Daerah

b. Merupakan umpan balik untuk peningkatan Kinerja

Satuan Kerja Perangkat Daerah 24

c. Dapat mengetahui dan menilai keberhasilan dan

kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab

Satuan Kerja Perangkat Daerah

d. Mendorong satuan kerja perangkat daerah SKPD untuk

menyelenggarakan tugas umum pemerintah dan

pembangunan secara baik, sesuai ketentuan, peraturan

perundang undangan yang berlaku serta kebijakan yang

transparan dan dapat dipertanggungjawaban kepada

masyarakat.

e. Menjadi instansi yang akuntabel sehingga dapat

beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap

aspirasi masyarakat dan lingkungan.

Tujuan LAKIP Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP

adalah untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah kepada

11
pihak-pihak yang memberi mandat/amanah Selain itu penyampaian

LAKIP kepada pihak yang berwenang juga bertujuan untuk memenuhi

antara lain :

1. Pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah ke unit yang

lebih tinggi, atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada

atasan

2. Pengembilan keputusan dan pelaksanaan perubahan-perubahan

kearah perbaikan dalam mencapai penghematan, efesiensi, dan

efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, serta ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan

3. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka

.4 Landasan Hukum LAKIP Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah

Landasan hukum penyusunan Laporan Kinerja LAKIP adalah

sebagai berikut:

1. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

2. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah

3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

12
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

5. Peraturan MENPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Cara

Reviu atas Laporan Kinerja

6. Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatue Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman

Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah

7. Surat Keputusan MENPAN Nomor KEP-135/M.PAN/9/2004

tentang pedoman Umum Evalusi Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah

8. Keputusan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Nomor

121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah di Daerah sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perubahan

atas Keputusan Kapala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja

13
Perwakilan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

9. Peraturan Kepala BPKD No. 44 Tahun 2012 tentang Petunjuk

Teknis Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

10.Peraturan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Nomor

9 Tahun 2015 tentang pedoman peyusunan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah

.5 Prosedur Penyusunan LAKIP

Berdasarkan Nomor 7 Tahun 1999, prosedur penyusunan LAKIP

adalah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan dan menyusun perencanaan strategik

2. Merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan,

sasaran dan strategi instansi pemerintah

3. Merumuskan indikator kinerja instansi pemerintah dengan

pedoman pada kagiatan yang doinan, menjadi isu nasional dan

vital bagi pencapaian visi dan misi instansi pemerintah

4. Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

dengan seksama

5. Mengukur Pencapaian Kinerja dengan:

14
a) Perbandingan Kinerja aktual dengan rencana atau target

b) Perbandingan Kinerja aktual dengan tahun-tahun

sebelumnya

c) Perbandingan Kinerja aktual dengan kinerja di negara-

negara lain atau dengan standar internasional

6. Melakukan evaluasi Kinerja dengan:

a) Menganalisis hasil pengukuran Kinerja

b) Menginterpretasikan data yang diperoleh

c) Menbuat pembobotan (rating) keberhasilan pencapaian

program

d) Membandingkan pencapaian program dengan visi dan misi

instansi pemerintah

.6 Dokumen Pendukung LAKIP

Dokumen pendukung Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) :

1. Struktur Organisasi BPKD Kabupaten Seluma

2. Reviu Rencana Strategi (Renstra) BPKD Kabupaten Seluma

3. Perjanjian Kinerja (PK) BPKD Kabupaten Seluma Tahun

4. Pengukuran Kinerj Sasaran BPKD Kabupaten Seluma

5. SDM BPKD Kabupaten Seluma menurut Unit Organisasi dan

15
Jenjang Pendidikan

6. Mailing List publikasi BPKD Kabupaten Seluma

.7 Format dan Isi LAKIP

Agar LAKIP dapat lebih berguna sebagai umpan balik bagi pihak-

pihak yang bekepentingan, maka bentuk dan isinya diseragamkan

tanpa mengabaikan keunikan masing-masing instansi pemerintah.

LAKIP menyajikan uraian tentang kinerja instansi pemerintah dalam

arti keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran dan tujuan instansi

pemerintah. Disamping itu, perlu juga dimasukkan hubungan antara

anggaran pemerintah yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat

yang diperolah. Format laporan akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah minimal terdiri atas :

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

dalam rencana stratejik serta sejauh mana instansi pemerintah

mencapai tujuan dan sasaran utama tersebut, serta kendala-kendala

yang dihadapi dalam pencapaiannya. Disebutkan pula langkah-

langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala yang

mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.

Format LAKIP menurut SK LAN Nomor 239 sekurang-kurangnya

16
adalah sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN

Pada bagian ini dijelaskan hal-hal umum tentang instansi serta

uraian singkat mandat apa yang dibebankan kepada instansi

(gambaran umum tupoksi).

II. RENCANA STRATEGI

Pada bab ini disajikan gambaran singkat mengenai: Rencana

strategi dan Rencana Kinerja. Pada awal bab ini disajikan gambaran

singkat sasaran yang ingin diraih instansi pada tahun yang

bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi

instansi . Uraian singkat tentang rencana strategis instansi mulai dan

visi-misi, tujuan, sasaran serta kebijakan dan program instansi.

Rencana Kinerja disajikan rencana kinerja pada tahun yang

bersangkutan. Terutama menyangkut kegiatan-kegiatan dalam rangka

mencapai sasaran sesuai dengan program pada tahun tersebut, dan

indikator keberhasilan pencapaiannya

III. AKUNTABILITAS KINERJA

Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran Kinerja, evaluasi

dan analisis akuntabilitas Kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan

secaara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala,

17
dan. Permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif

yang akan diambil.

Selain itu dilaporkan pula akuntabilitas keuangan dengan cara

menyajikan alokasi dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi

atau tugas-tugas lainnya, termasuk analisi tentang capaian indikator

kinerja efisiensi.

IV. PENUTUP

Mengemukakan tinjauan sacara umum tentang keberhasilan dan

kegagalan,permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan

kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah

yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Setiap bentuk Penjelasan lebih lanjut, Perhitungan-perhitungan,

gambar;dan aspek pendukung seperti SDM; sarana prasarana, metode,

dan aspek lain dan data yang relevan, hendaknya tidak diuraikan

dalam badan teks laporan, tetapi dimuat dalam lampiran. Keputusan-

keputusan atau peraturan-peraturan dan perundang-undangan tertentu

yang merupakan kebijakan yang ditetapkan dalam rangka pencapaian

visi,misi tujuan, dan sasaran perlu dilampirkan.

18
Jika jumlah lampiran cukup banyak, hendaknya dibuat daftar

lampiran, daftar gambar, dan daftar tabel secukupnya.

19
BAB III

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

.1 Sejarah Singkat Berdirinya Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah

Sejarah terbentuknya Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kabupaten Seluma diawali dengan adanya Peraturan Daerah

Kabupaten Seluma No 06 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Seluma yang mendasari

terbentuknya Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DPPKAD) Kabupaten Seluma.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Seluma No.8 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten

Seluma dan Peraturan Bupati Kabupaten Seluma No 32 Tahun 2016

tentang kedudukan dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas dan

Badan Daerah Kabupaten Seluma, maka Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Seluma berubah

menjadi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Seluma.

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Seluma dimulai dari

Bagian Keuangan Sekretariat Pemerintah Daerah Kabupaten Seluma

20
pada tahun 2003-2005 dipimpin oleh Bapak Bakrir lair, selanjutnya

masih Bagian Keuangan Sekretariat Pemerintah Daerah Kabupaten

Seluma pada tahun 2005-2010 dipimpin Oleh Bapak Irihadi, M.Si.

Pada tahun 2010 berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Seluma

Nomor 06 tahun 2009 Bagian Keuangan Sekretariat Pemerintah

Daerah Kabupaten Seluma menjadi Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dipimpin oleh Bapak Drs.

Mulkan Tajuddun. MM pada tahun 2010-2011. Pada Tahun 2011-

2014 DPPKAD Kabupaten Seluma kembali di Pimpin Oleh Bapak

Irihadi, S, Sos, M,Si. Pada Tahun 2014-2016, DPPKAD Kabupaten

Seluma di pimpin oleh Pelaksanaan Tugas Bapak Deddy Ramdhani.

SE, M.SE, MM yang kemudian didefenitifkan sebagai Kepala Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Seluma pada tahun 2016. Pada tahun 2017 sampai awal tahun 2020

dengan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Seluma 08 tahun

2016 dan peraturan Bupati No. 32 tahun 2016 pada Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Seluma menjadi

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Seluma dengan

dipimpin oleh Bapak Deddy Ramdhani, SE, M.SE, MA. Selanjutnya

kepemimpinan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

21
Seluma diteruskan oleh Bapak Marah Halim SP.MP. M.Si. M.AK

hingga saat ini.

.2 Visi BPKD Kabupaten Seluma

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah memiliki visi sebagai

berikut:

“Manjadi pengelola keuangan yang hendak prima dalam pelayanan

untuk meningkatkan pendapatan daerah tertib dalam administrasi dan

optimal dalam penatausahaan dan pengelolaan aset daerah untuk

kelangsungan pembiayaan otonomi daerah.”

Misi BPKD Kabupaten Seluma

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah memiliki misi sebagai

berikut:

1. Meningkatkan kualitas SDM.

2. Mengembangkan implementasi teknologi informasi.

3. Meningkatkan tata kerja sesuai dengan sistem dan prosedur.

4. Meningkatkan budaya kerja aparatur dalam pelayanan publik.

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana.

6. Mengintensifkan pemungutan pajak daerah.

7. Menginensifkan dan mengakstensifkan pemungutan retribusi

daerah dan pendapatan lain-lain.

22
8. Meningkatkan teknik administrasi pengelolaan aset daerah.

9. Mengoptimalkan pemanfaatan dan pemberdayaan aset daerah

opini Wajar Tanpa Pengecualian terhadap LKPD Kabupaten

Seluma.

.4 Tugas dan Fungsi BPKD Kabupaten Seluma

Tugas, fungsi dan kewenangan BPKD telah ditetapkan berdasarkan

Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2017 tetang Tugas pokok, Fungsi

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah.

1. Tugas

a. Penyusunan APBD yang tepat waktu

b. Optimalisasi Pengelolaan Kas

c. Penerapan Sistem Informasi terhadap Pengelolaan

Keuangan Daerah

d. Tersediannya Standar Oerasional Prosedur Daerah

e. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

f. Tersedianya Peraturan tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan yang Komperhensif dan Efektif

g. Pelaporan Keuangan yang Akuntabel dan tepat waktu

2. Fungsi

a. Perumusan kebijakna teknis di bidang Pengelolaan

23
Keuangan dan aset daerah

b. Penyusunan kebijakan perencana pembangunan daerah

dalam jangka panjang dan jangka menengah serta tahunan

c. Penyelenggaraan urusan Pemerintah dan pelayanan umum

dibidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

d. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang Pengelolaan

Keuangan Daerah

e. Pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah yang telah

ditetapkan dengan Peraturan Daerah

f. Pembinaan kelompok Jabatan Fungsional

g. Pelaksanaan Ketatausahaan

h. Mencatat dan menilai prestasi kerja dan prilaku kerja

bawahan sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karir

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya

.5 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Struktur Organisasi dan tata kerja Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah

Kepala Badan

Jabatan Fungsional

24
Sekretariat

a. Sub Bidang Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bidang Perencanaan dan Pelaporan

c. Sub Bidang Keuangan

1. Bidang Pengelolaan Keuangan

a. Sub Bidang Kas Daerah dan Pelaporan

b. Sub Bidang Perbendaharaan

c. Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

2. Bidang Anggaran

a. Sub Bidang Perencanaan Anggaran

b. Sub Bidang Pengendalian Angaran

c. Sub Bidang Evaluasi Anggaran

3. Bidang Pendapatan

a. Sub Bidang Pendapatan dan Penetapan

b. Sub Bidang Penagihan Pajak&Restribusi dan Distribusi

c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Pendapatan

4. Bidang Pengelolaan Keuangan Aset Daerah

a. Sub Bidang Inventarisasi

b. Sub Bidang Penyimpanan dan Distribusi

c. Sub Bidang Pemeliharaan dan Penghapusan

25
.6 Pihak-Pihak yang Terkait dalam Pelaksanaan LAKIP

Dalam melaksanakan Laporan Kinerja (LAKIP) ada beberapa

pihak yang terkait didalamnya. Pihak-pihak yang terkait adalah

sebagai berikut :

1. Kepala

Sebagai pemegang kendalian wewenang pada BPKD, apabila telah

di reviu oleh Pengendalian Teknis dan disetujui. Laporan

selanjutnya di tandatangani oleh Kepala dan akan dikirim ke

BPKD Kabupaten Seluma.

2. Ketua Tim

Bertugas sebagai Pimpinan/Ketua dalam menjalankan pelaporan

LAKIP dan sebagai Pengetur jalannya tugas pelaporan agar sesuai

dengan konsep penugasan. Dalam menjalankan tugasnya ketua

tidak dapat bekerja sendiri sehingga dibentuklah Tim Pelaporan.

3. Tim Pelaporan

Merupakan kumpulan beberapa orang yang telah dipimpin oleh

ketua untuk membantu melaksanakan pelaporan LAKIP. Tim

pelaporan bertugas menyusun rencana penugasan agar pelaporan

berjalan dengan terarah, efektif dan efisien.

4. Pengendalian Teknis (Dalnis)

26
Yang terkait dalam pembuatan LAKIP (Laporan Kinerja) adalah

Subag Bina

Program yang bertugas sebagai pengecek ulang/reviu hasil laporan

agar dapat disetujui oleh Kepala BPKD Kabupaten Seluma.

.7 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pelaporan LAKIP

Dalam melaksanakan Tugas Pelaporan LAKIP ini digunakan

beberapa dokumen sebagai alat kendali agar Pelaporan berjalan

dengan terarah dan efisien. Beberapa contoh dokumen dokumen yang

digunakan pada saat pelaporan adalah :

1. Sruktur Organisasi BPKD kabupaten Seluma (Lampiran 1)

2. Perjanjian Kinerja (PK) BPKD Kabupaten Seluma Tahun 2017

(Lampiran 2)

3. Pengukuran Kinerja Sasaran BPKD Kabupaten Seluma

(Lampiran3)

4. SDM BPKD Kabupaten Seluma menurut Unit Organisasi dan

Jenjang Pendidikan 2017 (Lampiran 4)

.8 Prosedur Penyusunan Laporan Kinerja (LAKIP) Pada BPKD


Kabupaten seluma.

Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kabupaten Seluma adalah sebagai pedoman dan gambaran tingkat

27
pencapaian pelaksanaan setiap program/kegiatan dan kebijaksanaan

yang telah direncanakan dan sebagai tolak ukur kinerja keberhasilan

aparatur Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Seluma

serta untuk perbaikan kinerja dimasa-masa yang akan datang.

LAKIP Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Seluma

disusun melalui program penyusunan laporan yang melibatkan pihak

yang berwenang membuat menerima LAKIP. Serta pengguna LAKIP.

Prosedur penyusunan LAKIP Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kabupaten Seluma adalah sebagai berikut :

1. Membuat surat perintah tugas tim penyusunan LAKIP

Surat perintah tugas tim penyusunan LAKIP ini dibuat oleh Kepala

BPKD Kabupaten Seluma . Kepada BPKD Kabupaten Seluma

akan menunjuk beberapa orang pegawai BPKD Kabupaten Seluma

untuk melaksanakan tugas dalam rangka penyusunan dan

pengetikan Laporan Kinerja (LAKIP) BPKD Kabupaten Seluma.

Susunan tim pelaporan LAKIP BPKD Kabupaten Seluma adalah :

Koordinator : Kepala BPKD Kabupaten Seluma

Katua : Kasubbag Bina program BPKD Kabupaten

Seluma

Sekretaris : Pegawai BPKD Kabupaten Seluma

28
(ditentukan oleh Kepala BPKD Kabupaten

Seluma)

Anggota : Pegawai BPKD Kabupaten Seluma

(ditentukan oleh Kepala BPKD Kabupaten

Seluma)

Surat perintah tugas tim penyusun LAKIP ini kemudia diedarkan

ke masing-masing bidang untuk diumumkan ke semua pegawai.

2. Kepala bagian Bina Program dibantu kepada sub bagian umum

menginformasikan pengumpulan dokmen-dokumen pendukung

LAKIP kepada kepala masing-masing bidang BPKD Kabupaten

Seluma. Dokumen yang diperlukan dalam penyusunan LAKIP

adalah sebagai berikut :

1. Struktur Organisasi BPKD Kabupaten Seluma

2. Reviu Rencana Strategis (Renstra) BPKD Kabupaten Seluma

3. Perjanjian Kinerja (PK) BPKD Kabupaten Seluma tahun

4. Pengukuran Kinerja Sasaran BPKD Kabupaten Seluma

5. SDM BPKD Kabupaten Seluma menurut Organisasi dan

Jenjang Pendidikan

6. Mailing List Publikasi BPKD Kabupaten Seluma

3. Tim penyusunan LAKIP ini kemudian melakukan pembagian kerja

29
tim penyusun LAKIP. Tim Penyusun LAKIP bertugas untuk

mengelola informasi dari internet dan eksternal yang berkaitan

dengan pencapaian kegiatan. Anggota tim penyusun LAKIP yang

berasal dari Bidang penyusunan program membuat rekap DIPA

(Daftar isian Pelaksanaan Anggaran) tahun laporan (menentukan

jumlah kegiatan, dana, harga barang/jasa yang dibeli, sisa dana

setiap kegiatan yang ada pada DIPA tersebut) serta mengumpulkan

rencana strategi lima tahunan yang telah dibuat. Mempedomani

penetapan kinerja yang dibuat pada awal tahun laporan pada waktu

menerima DIPA (Sasaran, program, dan kegiatan) yang ada pada

DIPA dan Non DIPA yang akan dilaksanakan diisikan pada

formulir RKT (Rencana Kinerja Tahunan), dengan demikian

RKT(Rencana Kinerja Tahunan) yang ada pada LAKIP isinya

adalah rekap DIPA dan non DIPA tahun yang akan dilaporkan

dengan LAKIP. Atas dasar penetapan kinerja dilakukan

pengukuran kinerja kegiatan. Pengaturan kinerja kegiatan

dilakukan oleh anggota tim penyusun LAKIP berdasarkan

indikator kegiatan. Pengukuran Kinerja kegiatan dilakukan dengan:

1) Perbandingan antara kinerja aktual dengan rencana atau

target

30
2) Perbandingan antara Kinerja aktual dengan kinerja tahun-

tahun sebelumnya

3) Membandingkan pencapaian tahun berjalan dengan tahun-

tahun sebelumnya

4) Membandingkan kumulatif pencapaian kinerja dengan target

selesainya rencana strategis.

4. Rencana dilakukannya pengukuran kinerja, maka tahap selanjutnya

adalah evaluasi kinerja. Evaluasi bertujuan agar diketahui

pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam

rangka pencapaian misi, agar dapat ternilai dan dipelajari guna

perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan

datang. Selain itu dapat evaluasi kinerja, dapat dilakukan dengan :

Analisis efisiensi (untuk mengetahui tingkat efisiensi kegiatan)

a. Analisis efektifitas (untuk mengetahui keserasian antara

tujuan dengan hasil, manfaat, dampak)

b. Analisis akuntabilitas (mengetahui keterkaitan antara hasil

dengan kegiatan, program, kebijakan, sasaran, tujuan, misi,

dan visi)

5. Setelah Itu anggota yang berasal dari bagian keseketariat

melakukan penyusunan dan pengetikan draf LAKIP. Setelah

31
penyusunan dan pengetikan draf LAKIP dilakukan maka tahapan

selanjutnya adalah pengoreksian LAKIP oleh Kasubbag Bina

Program selaku ketua tim penyusunan LAKIP.

6. Menyampaikan LAKIP Kepada BPKD Kabupaten Seluma untuk

penandatangan dokumen LAKIP kapada BPKD Kabupaten

Seluma.

.9 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung pada Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Seluma, dalam

melaksanakan Laporan Kinerja (LAKIP) ada beberapa pihak yang

terkait didalamnya.yaitu pihak-pihak yang terkait sebagai pemegang

kendali wewenang pada BPKD. Apabila telah di reviu oleh

Pengendalian Teknis dan disetujui maka laporan selanjutnya di

tandatangani oleh Kepala dan akan dikirim ke BPKD Kabupaten

Seluma. Kemudian BPKD bertugas sebagai Pimpinan/Ketua dalam

menjalankan pelaporan LAKIP dan sebagai pengatur jalannya tugas

pelaporan agar sesuai dengan konsep penugasan. Dalam menjalankan

tugasnya ketua tidak dapat bekerja sendiri sehingga dibentuklah Tim

Pelaporan.

Dalam melaksanakan Tugas Pelaporan LAKIP digunakan beberapa

32
dokumen sebagai alat kendali agar Pelaporan berjalan dengan terarah

dan efisien, dokumen yang digunakan pada saat pelaporan adalah

Sruktur Organisasi BPKD kabupaten Seluma, Perjanjian Kinerja (PK)

BPKD Kabupaten Seluma Tahun 2017,Pengukuran Kinerja Sasaran

BPKD Kabupaten Seluma,SDM BPKD Kabupaten Seluma menurut

Unit Organisasi dan Jenjang Pendidikan 2017.

Prosedur penyusunan LAKIP Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah Kabupaten Seluma yaitu yang pertama membuat surat perintah

tugas tim penyusunan LAKIP. Surat perintah tugas tim penyusunan

LAKIP ini dibuat oleh Kepala BPKD Kabupaten Seluma . Kepala

bagian Bina Program dibantu oleh sub bagian umum untuk

menginformasikan pengumpulan dokumen-dokumen pendukung

LAKIP kepada kepala masing-masing bidang BPKD Kabupaten

Seluma. Tim penyusunan LAKIP ini kemudian melakukan pembagian

kerja tim penyusun LAKIP. Tim Penyusun LAKIP bertugas untuk

mengelola informasi dari internet dan eksternal yang berkaitan dengan

pencapaian kegiatan. Anggota tim penyusun LAKIP yang berasal dari

Bidang penyusunan program membuat rekap DIPA (Daftar isian

Pelaksanaan Anggaran) tahun laporan (menentukan jumlah kegiatan,

dana, harga barang/jasa yang dibeli, sisa dana setiap kegiatan yang ada

33
pada DIPA tersebut) serta mengumpulkan rencana strategi lima

tahunan yang telah dibuat. Mempedomani penetapan kinerja yang

dibuat pada awal tahun laporan pada waktu menerima DIPA (Sasaran,

program, dan kegiatan) yang ada pada DIPA dan Non DIPA yang

akan dilaksanakan diisikan pada formulir RKT (Rencana Kinerja

Tahunan), dengan demikian RKT(Rencana Kinerja Tahunan) yang

ada pada LAKIP isinya adalah rekap DIPA dan non DIPA tahun yang

akan dilaporkan dengan LAKIP. Atas dasar penetapan kinerja

dilakukan pengukuran kinerja kegiatan.

Setelah Tim Penyusunan LAKIP melakukan pengukuran kinerja,

maka tahap selanjutnya adalah evaluasi kinerja, Evaluasi bertujuan

agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang

dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat ternilai dan

dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang

akan datang. Selain itu dapat evaluasi kinerja, dapat dilakukan dengan

Analisis efisiensi (untuk mengetahui tingkat efisiensi

kegiatan),Analisis efektifitas (untuk mengetahui keserasian antara

tujuan dengan hasil, manfaat, dampak),Analisis akuntabilitas

(mengetahui keterkaitan antara hasil dengan kegiatan, program,

kebijakan, sasaran, tujuan, misi, dan visi). Setelah Itu anggota yang

34
berasal dari bagian keseketariat melakukan penyusunan dan

pengetikan draf LAKIP. Setelah penyusunan dan pengetikan draf

LAKIP dilakukan maka tahapan selanjutnya adalah pengoreksian

LAKIP oleh Kasubbag Bina Program selaku ketua tim penyusunan

LAKIP. Menyampaikan LAKIP Kepada BPKD Kabupaten Seluma

untuk penandatangan dokumen LAKIP kapada Tim.

35
BAB IV

PENUTUP

.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dan disampaikan

dalam laporan yang berjudul “Prosedur Penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP) Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Seluma” maka penulis

mencoba menarik kesimpulan sebagai berikut:

Prosedur penyusunan LAKIP Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah Kabupaten Seluma yaitu yang pertama membuat surat perintah

tugas tim penyusunan LAKIP. Surat perintah tugas tim penyusunan

LAKIP ini dibuat oleh Kepala BPKD Kabupaten Seluma . Kepala

bagian Bina Program dibantu oleh sub bagian umum untuk

menginformasikan pengumpulan dokumen-dokumen pendukung

LAKIP kepada kepala masing-masing bidang BPKD Kabupaten

Seluma. Tim penyusunan LAKIP ini kemudian melakukan pembagian

kerja tim penyusun LAKIP. Tim Penyusun LAKIP bertugas untuk

mengelola informasi dari internet dan eksternal yang berkaitan dengan

pencapaian kegiatan. Anggota tim penyusun LAKIP yang berasal dari

36
Bidang penyusunan program membuat rekap DIPA (Daftar isian

Pelaksanaan Anggaran) tahun laporan (menentukan jumlah kegiatan,

dana, harga barang/jasa yang dibeli, sisa dana setiap kegiatan yang ada

pada DIPA tersebut) serta mengumpulkan rencana strategi lima

tahunan yang telah dibuat. Mempedomani penetapan kinerja yang

dibuat pada awal tahun laporan pada waktu menerima DIPA (Sasaran,

program, dan kegiatan) yang ada pada DIPA dan Non DIPA yang

akan dilaksanakan diisikan pada formulir RKT (Rencana Kinerja

Tahunan), dengan demikian RKT(Rencana Kinerja Tahunan) yang

ada pada LAKIP isinya adalah rekap DIPA dan non DIPA tahun yang

akan dilaporkan dengan LAKIP. Atas dasar penetapan kinerja

dilakukan pengukuran kinerja kegiatan.

Setelah Tim Penyusunan LAKIP melakukan pengukuran kinerja,

maka tahap selanjutnya adalah evaluasi kinerja, Evaluasi bertujuan

agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang

dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat ternilai dan

dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang

akan datang. Selain itu dapat evaluasi kinerja, dapat dilakukan dengan

Analisis efisiensi (untuk mengetahui tingkat efisiensi

kegiatan),Analisis efektifitas (untuk mengetahui keserasian antara

37
tujuan dengan hasil, manfaat, dampak),Analisis akuntabilitas

(mengetahui keterkaitan antara hasil dengan kegiatan, program,

kebijakan, sasaran, tujuan, misi, dan visi). Setelah Itu anggota yang

berasal dari bagian keseketariat melakukan penyusunan dan

pengetikan draf LAKIP. Setelah penyusunan dan pengetikan draf

LAKIP dilakukan maka tahapan selanjutnya adalah pengoreksian

LAKIP oleh Kasubbag Bina Program selaku ketua tim penyusunan

LAKIP. Menyampaikan LAKIP Kepada BPKD Kabupaten Seluma

untuk penandatangan dokumen LAKIP kapada Tim.

.2 Saran

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2020

Pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Seluma telah

dilakukan dengan baik, dan penulis memberikan saran kepada

pegawai yang berwenang dalam penyusunan LAKIP bisa

meningkatkan capaian kinerjanya, supaya capaian pelaporan pegawai

sesuai dengan terget yang telah ditetapkan yaitu 100 persen dan

Laporan Akuntabilitas Kierja Instansi Pemerintah Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah Kabupaten Seluma di tahun 2020 menjadi bahan

perhatian untuk perbaikan dalam rangka peningkatan capaian kinerja

di tahun-tahun yang akan datang.

38
DAFTAR PUSTAKA

Baridwan , Zaki. (2009). Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur


dan Metode. Yogyakarta: YKPN.

BPKD Kabupaten Seluma, Laporan Kinerja(LAKIP).(2017):


Kabupaten Seluma.

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No.239/IX/6/8/2003


tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja
(LAKIP).Jakarta.

Mulyadi (2016). Sistem Akuntansi. Jakarta: Selemba Empat


Peraturan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Bimokrasi Nomor 29 Tahun 2010, tentang Penduan
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja Jakarta.

Puspitawati, Lilis., Dewi Anggadini, Sri. (2011). Sistem Informasi


Akuntansi. Yogyskarta: Graha Ilmu

DAP MPR RI NO XII/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Negara


Yang Bersih dan Bebas KKN.

39
L

40
Lampiran 1

5
Lampiran 2

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA


BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERH
Alamat : Jl. Soekarno – Hatta Pematang Aur No. 1TaisKode
POS 38576 Telp/Fax : (0736) 9150013 – 9150014 email :

bpkd.seluma@gmail.com
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020
Nomor : 900/ /BPKD/I/2020

Dalam rangka mewujudkan menajemen pemerintah yang


efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi hasil,
kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Marah Halim, SP.
MP. M.Si. M.Ak Jabatan :
Kepala Badan PKD Kabupaten
Seluma Selanjutnya disebut
Pihak Pertama
Nama : H. Bundra Jaya
Jabatan : Bupati Seluma
Selaku atasan Pihak Pertama, Selanjutnya disebut Pihak Kedua

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja


yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam
rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti
yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja
tersebut menjadi tanggung jawab kami.

5
Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan
serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja
dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang akan
diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan
sanksi.

Tais, Januari
2020
Pihak Kedua, Pihak Pertama,

6
Lampiran 3

PENGUKURAN KINERJA SASARAN

BPKD KABUPATEN SELUMA 2017

Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target Realisasi Tingkat Program

Pencapaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.1Meningkatny Persentase konsultan yang 99,11 99,11 100 Penyediaan dan
a kepercayaan merasa puas dengan Pelayanan
kualitas data statistik.
penguna Informasi
94,29 94,29 100
terhadap Persentase konsumen yang Statistik
kualitas data selalu menjadikan data dan
informasi statistik BPKD
BPKD
sebagai rujukan utama.

Persentase pemukakhirkan 100 100 100


data MFD dan MBS

5
Jumlah release data yang 65 65 65
tepat waktu.

Jumlah Publikasi/Laporan
37 37 100
yang terlibat tepat waktu.

Jumlah Publikasi/Laporan
sensus yang terbit tepat 1 1 1
waktu.
99,71 99,43 99,71
Persentase pemasukan
dokumen (Response rate).
99,36 98,83 99,47
- Persentase
pemasukan dokumen
(response rate)
survei dengan 100 99,78 99,78
pendekatan rumah
tangga
- Persentase
pemasukan dokumen

6
(response rate) 100 100,41 100,41
survei dengan
pendekatan usaha
- Persentase
pemasukan dokumen
(Response rate)
survei dengan
pendekatan non
rumah tangga non
usaha.

Lampiran 4

No. Unit Organisasi Jenjang Pendidikan Jumlah


S3 S2 S1/DIV DIII SLTA SLTP SD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Kepala BPKD Kabupaten 1 1
Kepala Bagian Tata Program 1 1
Sub Bagian Bina Program 2 2
Sub Bagian Keuangan 1 3 1 5
Sub Bagian Kepegawaian & 2 1 3

7
Hukum
Sub Bagian Perlengkapan 1 1
Kepala Bidang Statistik 3 1 3 7

Sosial
Seksi Statistik 1 1

Kependudukan
Seksi Statistik Kesejahteraan 1 1 2

Rakyat
Seksi Statistik Ketehanan 1 1 2

Produksi
Kepala Bidang Statistik 1 1

Produk
Seksi Statistik Pertanian 1 2 3

8
9
5

Anda mungkin juga menyukai