KANTOR
BADAN PENGAWAS PEMILU (BAWASLU)
SULAWESI TENGGARA
DISUSUN OLEH:
ALIADIN
B1C121215
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Jurusan
ii
KATA PENGANTAR
iii
Atas Segala dukungan dan partisipasinya baik moril maupun material
dalam setiap kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan berkat serta
dukungan dari segala pihak kami dapat menyelesaikan kegiatan ini dengan baik.
“Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”
iv
DAFTAR ISI
Disusun Oleh:............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB IV PENUTUP...............................................................................................11
4.1 Kesimpulan..............................................................................................11
4.2 Saran........................................................................................................11
L.............................................................................................................................11
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi.............................................................................6
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kegiatan PKL........................................................................................10
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat magang....................................................................................14
Lampiran 2 Surat balasan magang.......................................................................14
Lampiran 3 penerimaan mahasiswa magang Sekaligus Bimbingan Mengenai
tugas yang akan di kerjakan...................................................................................15
Lampiran 4 Mengikuti Kegiatan Bawaslu...........................................................16
Lampiran 5 Menulis Kwintasi Perjalanan Dinas Pegawai Bawaslu....................17
Lampiran 6 Memeriksa Surat Internal Sesuai Kode Surat...................................18
Lampiran 7 Pengantaran Surat Ke Kantor Gubernur Sultra dan Mengisi Absen
Kehadiran..............................................................................................................17
Lampiran 8 Penarikan Mahasiswa Magang
Lampiran 9 Absensi ………………………………………………………
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
didapatkan di bangku perkuliahan dan pada akhirnya memiliki kepekaan yang
tinggi terhadap persoalan-persoalan yang ada.
Dalam pelaksanaan PKL, mahasiswa dituntut untuk lebih peka terhadap
lingkungan dan tanggap akan permasalahan serta mampu berinteraksi yang baik
dengan para karyawan. Kegiatan PKL ini bermanfaat untuk menambah wawasan
mahasiswa, melatih kedisiplinan, keterampilan, tanggung jawab dan penyelesaian
permasalahan. Selain itu, seorang mahasiswa juga harus mampu membuat
keputusan dan menentukan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapinya
kelak. Mahasiswa harus mampu menganalisis pemasalahan tersebut, mencari
materi tambahan mengenai permasalahan tersebut agar lebih memahami
permasalahan lalu kemudian dapat menentukan solusi yang paling baik hingga
permasalahan tersebut mendapatkan penyelesaian. Melalui PKL inilah mahasiswa
dapat secara langsung tidak hanya mengaplikasikan ilmu yang selama ini
didapatkan selama bangku perkuliahan tetapi dapat melakukan analisis dan juga
memberikan koreksian terhadap sistem yang digunakan pada perusahaan tempat
praktikan melaksanakan kegiatan PKL ini.
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo
mewajibkan mahasiswa untuk mengambil mata kuliah PKL. Hal ini dikarenakan
sebagai cara berlatih mahasiswa untuk mempraktikan ilmu yang sudah didapatkan
dan mendapatkan pengetahuan baru, keterampilan serta pengalaman sebagai
latihan sebelum terjun ke dalam dunia kerja sesungguhnya.
1.2 Tujuan Kegiatan PKL
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan Praktik Kerja
Lapangan(PKL) ini yaitu sebagai berikut :
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada Magang ini yaitu sebagai berikut :
1. Mendapatkan pengalaman secara nyata tentang dunia kerja sesungguhnya,
2. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan
membandingkannya dengan kenyataan pada dunia kerja.
3. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa di dunia kerja
salah satunya yaitu tentang interaksi kepada karyawan yang lain dan tentang
etika profesi yang harus dijalani.
2
4. Dapat mengenal lebih jauh tentang ilmu yang selama ini diberikan di
perkuliahan melalui praktik kerja di lingkungan kerja sebenarnya
5. Melatih kemampuan Praktik untuk mampu bersikap mandiri serta
bertanggung jawab
1.3 Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan PKL selama 1 bulan yaitu:
Waktu : 08.00 s/d 16.00 WITA
Hari : Senin s/d Jumat
Tanggal : 10 Juli s/d 10 Agustus 2023
Nama Instansi: Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU)
Provinsi Sulawesi Tenggara
Alamat: Jl. Dr. Sam Ratulangi, Kemaraya, Kec. Kendari Barat ,Kota Kendari,
Sulawesi Tenggara Kode pos 93121
BAB II
GAMBARAN SINGKAT INSTANSI
Krisis kepercayaan terhadap pelaksanaan pemilu ini berlanjut hingga Pemilu 1977
dengan adanya kecurangan dan pelanggaran yang lebih masif. Kritik datang dari
politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia
(PDI) meminta kepada pemerintah untuk meningkatkan kualitas pemilu pada
1982 dengan memperbaiki UU.
3
Barulah pada 1982, pengawas pemilu dibentuk dengan nama Panitia Pengawas
Pelaksanaan Pemilu (Panwaslak Pemilu). Panwaslak ini merupakan penyempurna
dan bagian dari Lembaga Pemilihan Umum (LPU) dan saat itu lembaga itu masih
bagian dari Kementrian Dalam Negeri. Era reformasi, tuntutan penyelenggara
pemilu yang bersifat mandiri tanpa dibayang- bayangi penguasa semakin kuat.
Kemudian dibentuklah lembaga penyelenggara pemilu yang bersifat independen
dan dinamakan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Seiring nama yang berubah dari Panwaslak ke Panwaslu hingga menjadi Bawaslu,
kantor lembaga pengawas demokrasi ini pun berpindah. Dalam buku
Kepemimpinan Pengawasan Pemilu Sebuah Sketa karangan Nur Hidayat Sardini
disebutkan, semula kantor Bawaslu ada di Lantai 2 Gedung KPU, pindah ke Jalan
Proklamasi, Jakarta, dan akhirnya di Jalan MH Thamrin Nomor 14, Jakarta Pusat.
Penguatan terhadap lembaga ini kembali terjadi dari lembaga Ad hoc menjadi
lembaga tetap melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang
Penyelenggara Pemilu dengan dibentuknya sebuah lembaga tetap yang dinamakan
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Meskipun, aparat Bawaslu ditingkat daerah
mulai dari provinsi, kabupaten kota hingga tingkat kelurahan kewenangan
pembentukannya menurut tersebut masih merupakan kewenangan KPU.
4
Sampai pada keputusan Mahkamah Konstitusi atas judicial review (JR), yang
dilakukan Bawaslu atas UU Nomor 22 Tahun 2007 itu yang memutuskan
kewenangan pengawas pemilu sepenuhnya menjadi wewenang Bawaslu, begitu
juga dalam merekrut pengawas pemilu yang menjadi tanggung jawab Bawaslu.
Setelah 12 Tahun berdiri lembaga ini mengalami banyak perkembangan dan
kewenangannya. Hingga kini penguatan terhadap lembaga pengawas pemilu
itupun semakin terjadi, setidaknya Bawaslu hingga tingkat kabupaten kota telah
berubah statusnya dari adhoc menjadi permanen.VISI
Terwujudnya Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai Lembaga Pengawal
Terpercaya dalam Penyelenggaraan Pemilu Demokratis, Bermartabat, dan
Berkualitas.
VISI
5
6. Membangun Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai pusat pembelajaran
pengawasan pemilu baik bagi pihak dalam negeri maupun pihak luar negeri.
2.2 STRUKTUR ORGANISASI
6
2.3 TUJUAN STRATEGIS
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah lembaga independen di
Indonesia yang memiliki peran strategis dalam pengawasan dan
pengawalan pelaksanaan pemilu. Beberapa tujuan strategis Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) antara lain:
1. Menjaga Keberlangsungan Demokrasi
Bawaslu bertujuan menjaga keberlangsungan sistem demokrasi di
Indonesia. Dengan memastikan pelaksanaan pemilu yang bersih, adil,
dan transparan, Bawaslu berperan dalam memelihara fondasi
demokrasi di negara tersebut.
2. Menjamin Keadilan Pemilu
Bawaslu memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap
pemilu berlangsung secara adil. Ini mencakup mengawasi distribusi
keadilan dalam pemilihan calon, alokasi dana kampanye, dan
perlakuan yang setara terhadap semua peserta pemilu.
3. Mencegah Kecurangan
Salah satu tujuan utama Bawaslu adalah mencegah terjadinya
pelanggaran dan kecurangan dalam pemilu. Ini mencakup pengawasan
terhadap penyebaran informasi palsu, money politics, atau segala
bentuk upaya untuk memanipulasi hasil pemilu.
4. Menjaga Netralitas
Bawaslu harus tetap netral dan independen dalam menjalankan fungsi
pengawasannya. Netralitas ini penting agar Bawaslu dapat diakui
sebagai lembaga yang adil dan dapat dipercaya oleh semua pihak yang
terlibat dalam pemilu.
7
dapat melibatkan penanganan aduan, penyelidikan, dan tindakan
korektif jika ditemukan pelanggaran.
1. Netralitas: Bawaslu harus tetap netral dalam semua keputusan dan tindakan
yang diambil. Netralitas ini diperlukan agar Bawaslu dapat dianggap sebagai
lembaga yang adil dan tidak terikat pada kepentingan politik tertentu.
2. Keadilan:Prinsip keadilan menjadi dasar dalam menanggapi pelanggaran atau
sengketa pemilu. Bawaslu berkomitmen untuk memberikan perlakuan yang adil
kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pemilu.
3. Ketelitian dan Keterbukaan: Bawaslu mengutamakan ketelitian dalam
mengumpulkan dan menganalisis informasi terkait pemilu. Keterbukaan juga
menjadi prinsip utama, di mana Bawaslu berupaya memberikan informasi yang
transparan kepada masyarakat.
4. Partisipasi Masyarakat: Bawaslu menghargai partisipasi aktif masyarakat dalam
pengawasan pemilu. Nilai ini tercermin dalam upaya Bawaslu untuk melibatkan
8
masyarakat dalam proses pengawasan dan memberikan informasi yang dapat
meningkatkan pemahaman publik tentang pemilu.
5. Independensi: Bawaslu harus menjaga independensinya dari tekanan politik
atau kepentingan tertentu. Independensi ini penting agar Bawaslu dapat bekerja
tanpa adanya intervensi yang dapat memengaruhi integritasnya.
6. Akuntabilitas: Bawaslu bertanggung jawab untuk memberikan
pertanggungjawaban atas tindakan dan keputusannya. Ini melibatkan transparansi
dalam proses pengambilan keputusan serta kemampuan untuk
mempertanggungjawabkan langkah-langkah yang diambil.
7. Profesionalisme: Anggota Bawaslu diharapkan menjalankan tugas mereka
dengan tingkat profesionalisme yang tinggi. Ini mencakup pemahaman yang
mendalam tentang aturan dan regulasi pemilu, serta kemampuan untuk menilai
situasi secara objektif.
8. Kerja Sama: Bawaslu berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak-pihak
terkait, seperti KPU (Komisi Pemilihan Umum), DKPP (Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu), dan pihak-pihak lainnya, guna mencapai tujuan bersama
dalam menyelenggarakan pemilu yang adil dan demokratis.
Nilai-nilai dasar tersebut membentuk landasan moral dan etika bagi Bawaslu
dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga pengawas pemilu.
2.5 MANAJEMEN RESIKO BAWASLU SULTRA
Manajemen risiko di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah suatu
proses yang dirancang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola
risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
bawaslu. Berikut adalah penjelasan mengenai manajemen risiko di badan
pengawas pemilu:
1.Identifikasi risiko:
1).pelanggaran hukum: Potensi terjadinya pelanggaran hukum dalam proses
pemilu, seperti politik uang, pemalsuan dokumen, atau intimidasi terhadap
pemilih.
9
2).teknologi dan keamanan informasi: Risiko terkait dengan keamanan data dan
informasi dalam penggunaan teknologi untuk pemilu, termasuk potensi serangan
siber atau manipulasi data.
3).ketidaknetralan dan kepentingan politik: Risiko konflik kepentingan atau
ketidaknetralan dalam pengawasan pemilu karena afiliasi politik atau tekanan
eksternal.
2.Evaluasi risiko:
1).probabilitas dan dampak: Menilai seberapa mungkin suatu risiko terjadi
(probabilitas) dan seberapa besar dampaknya jika risiko tersebut terjadi.
2).prioritasi risiko: Mengidentifikasi risiko yang memiliki tingkat prioritas tinggi
untuk diatasi dengan cepat dan efektif.
3.Pengelolaan risiko:
1). Pengembangan kebijakan dan prosedur: Membuat kebijakan dan prosedur
yang jelas untuk mengurangi risiko, seperti pedoman penanganan pelanggaran
atau langkah-langkah keamanan data.
2). Penguatan sumber daya manusia: Pelatihan bagi personel bawaslu agar mampu
mengidentifikasi, melaporkan, dan menangani risiko dengan efektif.
3). Penggunaan teknologi secara aman: Memastikan sistem dan teknologi yang
digunakan aman dari ancaman siber, serta memiliki keandalan dalam mendukung
proses pemilu.
4). Kerjasama dengan pihak eksternal: Bekerjasama dengan lembaga-lembaga
terkait dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengurangi risiko konflik
kepentingan atau tekanan politik.
10
5.Komunikasi dan transparansi:
1).komunikasi efektif: Membangun komunikasi yang efektif dengan pemangku
kepentingan, termasuk pihak terkait dan masyarakat, untuk menjelaskan tindakan
yang diambil dalam mengelola risiko.
2).transparansi: Menjaga tingkat transparansi dalam setiap langkah-langkah yang
diambil untuk mengatasi risiko.
11
penyelesaian sengketa proses pada pemilu tahun
Hotel Swiss-Belhotel
2024 Bawaslu se Kabupaten/Kota
20 Juli – 21 Juli 2023 OUT BOUND
08.00 – selesai
12
Dimana yang kami input yakni Dokumentasi Kondisi Barang, NUP
barang, Harga barang, kemudian menetukan harga barang yang akan di
lelang pekerjaan di laksanakan 31 juli sampai dengan 8 agustus 2023
4. Membantu rekan magang bagian Divisi Organisasi & SDM menulis
kwintansi perjalanan dinas pegawai dan Memeriksa Surat Internal Sesuai
Kode Surat
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan laporan yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
pengalaman nyata tentang dunia kerja, menerapkan ilmu yang telah dipelajari
selama perkuliahan, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan di dunia
kerja, mengenal lebih jauh tentang ilmu yang diajarkan di perkuliahan melalui
praktik kerja di lingkungan kerja sebenarnya, serta melatih kemampuan praktik
untuk bersikap mandiri dan bertanggung.
Selama sebulan mengikuti magang di kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi
Tenggra penulis banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman yang tidak
didapatkan di bangku perkuliahan. Penulis juga banyak mendapatkan kesempatan
untuk mengasah kedispilinan, Kerjasama tim, bekerja dalam tekanan dan cara
berkomunikasi yang baik dalam melaksanakan pekerjaan sesama tim.
4.2 Saran
1. Saran untuk mahasiswa:
a. Manfaatkan kesempatan PKL dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan
pengalaman nyata tentang dunia kerja. Gunakan waktu yang ada untuk
belajar dan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang sebenarnya.
b. Terapkan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan dalam praktik kerja.
Bandingkan teori dengan kenyataan di dunia kerja dan cari peluang untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan.
c. Mempersiapkan diri sebelum melaksankan magang serta mencari informasi
terkait instansi yang dituju sebelum melaksankan magang.
2. Saran untuk instansi:
a. Memberikan gambaran yang lebih rinci tentang tugas dan fungsi instansi,
serta peran yang dimainkan dalam pemeriksaan keuangan. Hal ini dapat
membantu mahasiswa untuk lebih memahami lingkungan kerja dan tugas-
tugas yang harus dilakukan selama PKL.
14
b. Menyediakan panduan atau petunjuk yang jelas tentang tugas dan tanggung
jawab yang harus dilakukan oleh mahasiswa selama PKL. Hal ini dapat
membantu mahasiswa untuk lebih fokus dan efektif dalam melaksanakan
tugas-tugas yang diberikan.
c. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengamati dan
menganalisis sistem yang digunakan pada instansi, serta memberikan
masukan atau rekomendasi perbaikan jika diperlukan. Hal ini dapat
membantu instansi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
pelaksanaan tugas-tugasnya.
d. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk mahasiswa selama
PKL, seperti tempat kerja yang nyaman dan peralatan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan.
15
L
A
M
P
I
R
A
N
16
Lampiran 1 surat magang
17
Lampiran 3 penerimaan mahasiswa magang Sekaligus Bimbingan Mengenai
tugas yang akan di kerjakan
18
Lampiran 4 Mengikuti Kegiatan Bawaslu
19
Lampiran 5 Menulis Kwintasi Perjalanan Dinas Pegawai Bawaslu
20
Lampiran 6 Pengantaran Surat Ke Kantor Gubernur Sultra dan Mengisi Absen
Kehadiran
21
Lampiran 8 penarikan mahasiswa magang
22
Lampiran 9 Absensi
23
24