Disusun Oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
LAPORAN HASIL MAGANG
PADA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
Disusun Oleh:
Telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Hasil Magang pada tanggal 10 Juli
2023 sampai dengan 10 Agustus 2023.
Menyetujui,
Mengetahui,
Menerangkan bahwa apa yang tertulis dalam laporan ini adalah benar.
Penulis
KATA PENGANTAR
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Magang yang dilaksanakan di Kantor Badan
Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Provinsi Sulawesi Tenggara dan ditempatkan di
bagian divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Penyusunan laporan ini merupakan salah
satu persyaratan bagi penulis untuk memenuhi syarat konversi mata kuliah Manajemen Risiko
dalam rangka menyelesaikan magang.
Laporan magang ini disusun berdasarkan pengalaman selama melakukan magang di
Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Provinsi Sulawesi Tenggara yang
dilaksanakan dari tanggal 10 Juli 2023 – 10 Agustus . Sehingga begitu banyak pelajaran yang
telah diperoleh di sana. Berbagai tantangan dan kendala pun telah dihadapi oleh penulis.
Ungkapan terima kasih penulis tujukan kepada pihak-pihak yang sudah banyak membantu
baik itu membantu dalam hal memberikan bimbingan, arahan, maupun dorongan positif
kepada penulis.
Dalam kesempatan ini, dan dalam pelaksanaan magang serta dalam penyusunan laporan
penulis Menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan
magang, antara lain;
1. Bapak Dr. Erwin Hadisantoso, SE., M.Si. Ak., CA Selaku Ketua Prodi Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Halu Oleo.
2. Bapak I Made Selaku Koordinator Magang Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi & Bisnis Universitas Halu Oleo
3. Bapak Iwan Rompo Banne, S.Sos., M.Si. Selaku Ketua Badan Pengawas Pemilihan
Umum (BAWASLU) Provinsi Sulawesi Tenggara
4. Bapak Rapiuddin, M.T. Selaku Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
(BAWASLU) Provinsi Sulawesi Tenggara
5. Ibu Tien Novita U. Silondae, S.Pi., M.AP. Sebagai Kepala Bagian Administrasi Badan
Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Provinsi Sulawesi Tenggara
6. Rekan-rekan PKL : Andika Putri Cahyani Balaka, Alim Ramadhani Isfandy,
Zauhariatuz Nur Azizah, Aliadin, dan Afifah Diva Anastasya.
Atas Segala dukungan dan partisipasinya baik moril maupun material dalam
setiap kegiatan magang dengan berkat serta dukungan dari segala pihak saya dapat
menyelesaikan kegiatan ini dengan baik.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
DAFTAR LAMPIRAN
Wewenang Bawaslu :
1. Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan adanya
pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang mengahrr
mengenai Pemilu;
2. Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran, administrasi Pemilu;
3. Memeriksa, mengkaji, dan memuttrs pelanggaran politik uarg;
4. Menerima, memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi, dan memutus
penyelesaian sengketa proses Pemilu;
5. Merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan mengenai hasil
pengawasan terhadap netralitas aparatur sipil-negara, netralitas anggota Tentara
Nasional Indonesia, dan netralitas anggota Kepolisian Republik Indonesia; '
6. Mengambil alih sementara tugas, wewenang, dan kewajiban Bawaslu Provinsi dan
Bawaslu Kabupaten/Kota secara berjenjang jika Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kabupaten Kota berhalangan sementara akibat dikenai sanksi atau akibat lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
7. Meminta bahan keterangan yang dibuhrhkan kepada pihak terkait dalam rangka
pencegahan dan penindakan pelanggaran administrasi, pelanggaran kode etik,
dugaan tindak pidana Pemilu, dan sengketa proses Pemilu;
8. Mengoreksi putusan dan rekomendasi Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kabupaten/Kota apabila terdapat hal yang bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundangundangan;
9. Membentuk Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/ Kota, dan Panwaslu LN;
10. Mengangkat, membina, dan memberhentikan anggota Bawaslu Provinsi, anggota
Bawaslu Kabupaten/Kota, dan anggota Panwaslu LN; dan
11. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Kewajiban Bawaslu :
1. Bersikap adil dalam menjalankan tugas dan wewenang;
2. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Pengawas
Pemilu pada semua tingkatan;
3. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden dan DPR sesuai dengan
tahapan Pemilu secara periodik darr/atau berdasarkan kebutuhan
4. Mengawasi pemutakhiran dan pemeliharaan data pemilih secara berkelanjutan
yang ditakukan oleh KPU dengan memperhatikan data kependudukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
5. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
E. Tujuan Strategis
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah lembaga independen di Indonesia
yang memiliki peran strategis dalam pengawasan dan pengawalan pelaksanaan
pemilu. Beberapa tujuan strategis Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) antara lain:
1. Menjaga Keberlangsungan Demokrasi
Bawaslu bertujuan menjaga keberlangsungan sistem demokrasi di Indonesia.
Dengan memastikan pelaksanaan pemilu yang bersih, adil, dan transparan,
Bawaslu berperan dalam memelihara fondasi demokrasi di negara tersebut.
2. Menjamin Keadilan Pemilu
Bawaslu memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap pemilu
berlangsung secara adil. Ini mencakup mengawasi distribusi keadilan dalam
pemilihan calon, alokasi dana kampanye, dan perlakuan yang setara terhadap
semua peserta pemilu.
3. Mencegah Kecurangan
Salah satu tujuan utama Bawaslu adalah mencegah terjadinya pelanggaran dan
kecurangan dalam pemilu. Ini mencakup pengawasan terhadap penyebaran
informasi palsu, money politics, atau segala bentuk upaya untuk memanipulasi
hasil pemilu.
4. Menjaga Netralitas
Bawaslu harus tetap netral dan independen dalam menjalankan fungsi
pengawasannya. Netralitas ini penting agar Bawaslu dapat diakui sebagai lembaga
yang adil dan dapat dipercaya oleh semua pihak yang terlibat dalam pemilu.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Indonesia memiliki beberapa nilai dasar yang menjadi
landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai tersebut mencerminkan prinsip-
prinsip dasar yang mendukung keberhasilan Bawaslu dalam melaksanakan pengawasan
pemilu. Beberapa nilai dasar Bawaslu meliputi:
1. *Netralitas:* Bawaslu harus tetap netral dalam semua keputusan dan tindakan yang
diambil. Netralitas ini diperlukan agar Bawaslu dapat dianggap sebagai lembaga yang adil dan
tidak terikat pada kepentingan politik tertentu.
2. *Keadilan:* Prinsip keadilan menjadi dasar dalam menanggapi pelanggaran atau sengketa
pemilu. Bawaslu berkomitmen untuk memberikan perlakuan yang adil kepada semua pihak
yang terlibat dalam proses pemilu.
8. *Kerja Sama:* Bawaslu berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak-pihak terkait,
seperti KPU (Komisi Pemilihan Umum), DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu),
dan pihak-pihak lainnya, guna mencapai tujuan bersama dalam menyelenggarakan pemilu
yang adil dan demokratis.
Nilai-nilai dasar tersebut membentuk landasan moral dan etika bagi Bawaslu dalam
menjalankan tugasnya sebagai lembaga pengawas pemilu.
1. Netralitas
Bawaslu harus tetap bebas dari preferensi atau kecenderungan politik tertentu.
Netralitas memastikan bahwa keputusan yang diambil oleh Bawaslu didasarkan pada
fakta dan hukum, bukan pada pertimbangan politik atau kepentingan pribadi.
Netralitas adalah dasar untuk kepercayaan publik terhadap lembaga pengawas pemilu.
Tanpa netralitas, Bawaslu dapat kehilangan kredibilitasnya dan dianggap tidak adil
oleh berbagai pihak.
2. Keadila
Bawaslu berkomitmen untuk memberikan perlakuan yang adil kepada semua pihak
yang terlibat dalam proses pemilu. Keadilan mencakup penanganan sengketa
dengan objektif dan tanpa diskriminasi. Prinsip keadilan mendukung kepercayaan
masyarakat bahwa Bawaslu akan menanggapi pelanggaran atau sengketa dengan
cara yang adil dan sesuai dengan norma hukum.
4. Partisipasi Masyarakat
Bawaslu menghargai peran aktif masyarakat dalam pengawasan pemilu. Masyarakat
diundang untuk berpartisipasi dalam pengawasan dan memberikan masukan yang
dapat memperkaya pemahaman Bawaslu terhadap dinamika pemilu. Dengan
melibatkan masyarakat, Bawaslu dapat mendapatkan informasi lebih banyak dan
menjaga agar proses pemilu tetap terbuka dan transparan.
5. *Independensi:*
- *Makna:* Bawaslu harus menjaga jarak dari tekanan politik atau kepentingan
pribadi. Independensi memastikan bahwa Bawaslu dapat beroperasi secara bebas dan
tanpa campur tangan yang dapat memengaruhi hasil pengawasannya.
- *Pentingnya:* Independensi adalah prasyarat untuk lembaga pengawas pemilu
agar dapat diakui sebagai lembaga yang adil dan dapat dipercaya.
6. *Akuntabilitas:*
- *Makna:* Bawaslu harus dapat bertanggung jawab atas setiap keputusan dan
tindakan yang diambilnya. Ini mencakup transparansi dalam proses pengambilan
keputusan dan kemampuan untuk menjelaskan dan mempertanggungjawabkan
tindakan kepada publik.
- *Pentingnya:* Akuntabilitas memperkuat kepercayaan publik dan meyakinkan
masyarakat bahwa Bawaslu bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip demokratis.
7. *Profesionalisme:*
- *Makna:* Anggota Bawaslu diharapkan menjalankan tugas mereka dengan tingkat
profesionalisme yang tinggi. Ini mencakup pemahaman yang mendalam tentang aturan
dan regulasi pemilu, serta kemampuan untuk menilai situasi secara objektif.
- *Pentingnya:* Profesionalisme memastikan bahwa Bawaslu dapat bekerja secara
efisien dan efektif, serta dapat menghadapi tantangan kompleks yang mungkin timbul
selama pemilu.
8. *Kerja Sama:*
- *Makna:* Bawaslu berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak-pihak terkait,
seperti KPU, DKPP, dan pihak-pihak lainnya, guna mencapai tujuan bersama dalam
menyelenggarakan pemilu yang adil dan demokratis.
- *Pentingnya:* Kerja sama memungkinkan pertukaran informasi yang efektif,
koordinasi tindakan, dan pencapaian tujuan bersama dalam menjamin pelaksanaan
pemilu yang berkualitas.
Manajemen risiko di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah suatu proses yang
dirancang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko-risiko yang mungkin
terjadi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab bawaslu. Berikut adalah penjelasan
mengenai manajemen risiko di badan pengawas pemilu:
1. Identifikasi risiko:
1) pelanggaran hukum:* potensi terjadinya pelanggaran hukum dalam proses
pemilu, seperti politik uang, pemalsuan dokumen, atau intimidasi terhadap
pemilih.
2) teknologi dan keamanan informasi:* risiko terkait dengan keamanan data
dan informasi dalam penggunaan teknologi untuk pemilu, termasuk potensi
serangan siber atau manipulasi data.
3) ketidaknetralan dan kepentingan politik:* risiko konflik kepentingan atau
ketidaknetralan dalam pengawasan pemilu karena afiliasi politik atau
tekanan eksternal.
2. Evaluasi risiko:
1) probabilitas dan dampak:* menilai seberapa mungkin suatu risiko terjadi
(probabilitas) dan seberapa besar dampaknya jika risiko tersebut terjadi.
2) prioritasi risiko:* mengidentifikasi risiko yang memiliki tingkat prioritas
tinggi untuk diatasi dengan cepat dan efektif.
3. Pengelolaan risiko:
1) Pengembangan kebijakan dan prosedur:* membuat kebijakan dan prosedur
yang jelas untuk mengurangi risiko, seperti pedoman penanganan pelanggaran
atau langkah-langkah keamanan data.
2) Penguatan sumber daya manusia:* pelatihan bagi personel bawaslu agar
mampu mengidentifikasi, melaporkan, dan menangani risiko dengan efektif.
3) Penggunaan teknologi secara aman:* memastikan sistem dan teknologi yang
digunakan aman dari ancaman siber, serta memiliki keandalan dalam
mendukung proses pemilu.
4) Kerjasama dengan pihak eksternal:* bekerjasama dengan lembaga-lembaga
terkait dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengurangi risiko konflik
kepentingan atau tekanan politik.
Manajemen risiko yang baik di bawaslu akan membantu memastikan integritas, keamanan,
dan keadilan dalam pelaksanaan pemilu serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
proses demokratis.
[12.18, 3/1/2024] sherly widya sari: baik, mari kita jabarkan poin-poin tersebut lebih detail:
- *pelanggaran hukum:*
- mencakup potensi pelanggaran hukum seperti politik uang, pemalsuan dokumen, atau
intimidasi terhadap pemilih.
- langkah-langkah identifikasi dapat melibatkan analisis historis pemilu sebelumnya,
laporan pengamat pemilu, dan pemantauan berkelanjutan terhadap potensi pelanggaran.
- *prioritasi risiko:*
- memberikan prioritas kepada risiko yang memiliki dampak tinggi dan probabilitas tinggi.
- memastikan fokus utama pada mitigasi risiko yang paling signifikan untuk keberhasilan
pemilu yang adil dan transparan.
- *pemantauan kontinu:*
- melakukan pemantauan berkelanjutan terhadap implementasi kebijakan dan prosedur
yang telah ditetapkan.
- menyusun laporan kemajuan dan mengidentifikasi perubahan situasional yang dapat
mempengaruhi risiko.
- *evaluasi periodik:*
- melakukan evaluasi teratur terhadap program manajemen risiko untuk memastikan
relevansi dan efektivitasnya.
- menyesuaikan strategi manajemen risiko jika terjadi perubahan dalam lingkungan
operasional atau ancaman potensial.
- *komunikasi efektif:*
- membangun sistem komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan, termasuk
publik, untuk menjelaskan tindakan yang diambil dalam mengelola risiko.
- menyediakan saluran komunikasi yang terbuka dan responsif.
- *transparansi:*
- menjaga tingkat transparansi dalam setiap langkah-langkah yang diambil untuk
mengatasi risiko.
- memberikan informasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah yang diambil untuk
memastikan integritas pemilu.
Manajemen risiko yang efektif di badan pengawas pemilu menjadi kunci untuk mengamankan
proses pemilu dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap integritas demokrasi
BAB III
KEGIATAN MAGANG
A. Aktivitas Kegiatan Magang
Adapun Pelakanaan Kegiatan Praktik Kerja Yang dilakukan Selama di Badan
Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yaitu :
No Hari, Tanggal Keterangan
.
1. Senin, 10 Juli Upacara dan penerimaan mahasiswa magang serta pembagian
2023 divisi
2. Kamis, 13 Juli Mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis “Aparatur Pengawas Pemilu
2023 Dalam Rangka Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024 Lingkup
Sekretariat Bawaslu Provinsi Dan Bawaslu Kabupaten/Kota” di
Hotel Claro Kendari sebagai penyelenggara.
3. Kamis, 13 Juli Sosialisasi Penyelesaian Sengketa “Identifikasi Potenai Sengketa
2023 Pada Pemilu Tahun 2023” di Swiss Bell Hotel Kendari sebagai
penyelenggara.
4. Jumat, 14 Juli Mengikuti kegiatan Sosialisasi “ Penyelesaian Sengketa Proses
2023 Pada Pemilu Tahun 2024” di Swiss Bell Hotel Kendari sebagai
penyelenggara
5. Jumat, 18-21 Mengikuti kegiatan Tes Wawancara “Calon Anggota Bawaslu
Juli 2023 Kabupaten/Kota Bombana, Buton, Buton Selatan, Buton Tengah,
dan Buton Utara Periode 2023-2028”
6. Sabtu, 22 juli Mengikuti Kegiatan Outbound di Agraa Wisata, Pondidaha,
2023- minggu, Kabupaten Konawe
23 juli 2023
7. Senin, 14 Penarikan mahasiswa magang di kantor Bawaslu Prov Sulawesi
Agustus 2023 Tenggara dan Mengikuti Penutupan kegiatan magang dengan
makan bersama pegawai Bawaslu Prov. Sulawesi Tenggara
8. Selasa, 1 Mengantarkan Surat di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara, di
Agustus 2023 Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo, dan di Rektorat
Universitas Halu Oleo
9. Rabu, 2 Ikut menyelenggarakan kegiatan Evaluasi Kerawanan Tahapan
Agustus 2023 Pemilu Tahun 2024 di SwissBell Hotel Kendari
8. Jumat, 4 Pemeriksaan Kebugaran dan Skrining PTM Oleh Dinas Kesehatan
Agustus 2023 Kota kendari
B. Pelaksanaan Kerja
Dalam melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan selama 30 (tiga puluh)
hari kerja, yaitu dimulai pada tanggal 10 Juli 2023 sampai dengan tanggal 10
Agustus 2023 (tanggal dimulainya pekerjaan pertama sampai selesai), saya
diarahkan mengenai tugas yang akan dikerjakan selama melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL).
1. Menginput Surat Masuk di EXCEL
Tugas yang pertama adalah menginput setiap surat-surat masuk baik surat internal
maupun eksternal. Setelah itu surat yang masuk tersebut saya disposisi untuk ditinjau
oleh penerima yang dituju seperti Ketua Bawaslu, Kepala Sekretariat, serta para
Kepala Sub Bagian. Lembar diposisi tersebut diserahkan kepaada setiap penerima
yang dituju dalam surat dan ditanda tangani. Tugas selanjutnya adalah memprin out
kertas disposisi dan mengguntingnya jika kertas tersebut telah habis
2. Mengarsip Surat Masuk dan Surat Keluar
Setiap surat masuk yang sudah diinput di dalam excel dan telah didisposisi maka
setiap surat tersebut di arsipkan. Cara mengarsipkan surat tersebut yaitu di bagi
menjadi 3 bagian. Bagian pertama surat masuk Internal berarti surat tersebut berasal
dari Bawaslu Kaabupateen/Kota di sulawesi Tenggara maupun suraat individu dari
pegawai Bawaslu Kabupaaten/Kota. Kedua yaitu surat masuk internal yaang berasal
daari pusat seperti surat masuk dari Bawaslu Republik Indonesiaa dan Lingkup
Kementrian. Ketiga yaitu surat eksternal yang pengirimnya bukan dari pihak Badab
Pengawas Pemilu atau Lingkup Kementrian tetapi dari luar seperti KPU, Puskesmas,
Polda, Universitas, dan lain sebagainya.
Sedangkan surat keluar di arsipkan berdasarkan jenis suratnya seperi KP. Selain itu
memeriksa kembali masing-masing surat masuk dan keluar di masing-masing tempat
arsip agar sesuai dengan formatnya.
3. Membuat Surat perjalanan dinas
Setiap pegawai Badan Pengawas Peemilu setelah melakukan perjalanan dinas akaan
dibuatkan SPPD yaitu biaya transportasi dari asal sampai tempat tujuan maupun dari
tempat tujuan untuk kembali lagi ke tempat asal. Selain itu memprint-out tiap-tiap
SPPD yang telah dibuat masing-masing pegawai.
4. Mengikuti Setiap kegiatan yang dilakukan intansi di luar kantor
Setiap kegiatan di luar kantor kami slalu turut dilibatkan menjadi Notulen, Absensi,
dokumentasi, dan Operator.
5. Mengantar Surat
Setiap ada surat keluar dari intansi berupa surat fisik maka kami akan antarkan ke
tempat yang dituju dan meminta kertas tanda terima terima surat yang sudah
ditandatangi penerima surat dan yang membawakan surat
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelah saya melakukan magang, ada beberapa saran yang akan disampaikan
yang berhubungan dengan magang yang telah saya jalani sebagai berikut:
1. Saran Untuk Dunia Pendidikan
2. Saran Untuk Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara
1) Sangat diharapkan agar instansi dalam hal ini Bawaslu Provinsi Sulawesi
Tenggara memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada mahasiswa
jurusan akuntansi untuk mengikuti magang di instansi ini.
2) Diharapkan Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara memberikan kesempatan yang
sebesar-besarnya terhadap mahasiswa dengan membimbing mahasiswa dalam
pekerjaan-pekerjaan di lapangan yang tidak diketahui oleh mahasiswa, sehingga
praktikan dapat memiliki pengetahuan yang sebelumnya tidak didapatkan di
bangku kuliah bisa didapatkan di instansi ini.
L
A
M
P
I
R
A
N
Kegiatan Rutinitas (sehari-hari)
Bimbingan teknis
Sosialisasi
Penarikan Magang