KECIL DAN
MENENGAH
DOSEN PENGAMPUH:
SULVARIANY TAMBURAKA, S.E., M.Si.
ANGGOTA KELOMPOK 4
01 02
Kategori UMKM Berdasarkan Omzet Kategori UMKM Berdasarkan skala usaha
Kategori UMKM didasarkan dari berapa besar Kategori UMKM juga dapat dibedakan
jumlah omzet yang didapatkan setiap berdasarkan skala usahanya untuk
tahunnya tertera dalam Undang-Undang (UU) menentukan berapa persen pajak yang harus
Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM. dibayar, diantaranya adalah:
a. Skala usaha mikro a. Skala usaha mikro
b. Skala usaha kecil b. Skala usaha kecil
c. Skala usaha menengah c. Skala usaha menengah
C. Kewajiban Pajak UMKM
Pajak yang dibayarkan atau dilaporkan setiap bulannya biasa disebut Pajak Masa,
terdiri dari:
a. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21
b. PPh Pasal 23
c. PPh Pasal 26
d. PPh Pasal 4 ayat (2)
e. PPh Final UMKM PP 23/2018 (Pajak Final UMKM)
f. PPN
2. Pajak Tahunan
1. PPh Badan
UKM dengan kategori pengusaha dengan skala usaha menengah
dikenakan PPh Badan yang dibayarkan setahun sekali atau melalui angsuran PPh
Pasal 25 yang dibayarkan setiap bulan.
D. Tarif Pajak UMKM
Pajak UMKM sejatinya adalah PPh Pasal 4
ayat (2), yang praktiknya diatur lebih lanjut
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2018 (PP 23/2018). Melalui peraturan tersebut,
disebutkan bahwa pengusaha dengan peredaran
bruto tertentu (UMKM) dengan omzet tidak
melebihi Rp4,8 miliar per tahun dikenakan tarif
sebesar 0,5%. Peraturan ini berlaku sejak
tanggal 1 Juli 2018 dan diperuntukkan untuk
pelaku UMKM yang meliputi orang pribadi dan
badan (koperasi, firma, CV, dan perseroan
terbatas).
E. Dasar Penghitungan PPh Pajak UMKM
Guna mengetahui jumlah PPh Terutang, UKM harus mengetahui Dasar Pengenaan Pajak (DPP) pajak
penghasilannya, dengan cara: Menghitung jumlah Penghasilan Kena Pajak, kemudian mengalikannya dengan
tarif pajak badan bagi WP Badan atau mengalikan dengan tarif pajak progresif PPh Pasal 17 ayat (1) bagi WP
Pribadi Pengusaha UMKM ataupun WP Badan yang memiliki kewajiban memungut PPh 21 karyawan harus
memerhatikan pajak progresif WP Pribadi ini.
Sesuai PMK Nomor 101/PMK.010/2016 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak, berikut
besar PTKP Orang Pribadi:
• Rp54.000.000 = PTKP untuk WP Orang Pribadi
• Rp4.500.000 = Tambahan PTKP untuk WP yang kawin
• Rp54.000.000 = Tambahan PTKP untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan
suami
• Rp4.500.000 = Tambahan PTKP untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis
keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk
setiap keluarga
1. Rumus PPh Pajak UMKM adalah sebagai berikut!
a). Rumus untuk mencari Penghasilan Kena Pajak WP Orang Pribadi adalah:
Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Neto – PTKP
b). Sedangkan rumus untuk mencari PPh Terutang adalah:
PPh Terutang = Penghasilan Kena Pajak x Tarif PPh Pasal 17
c). Rumus pajak perusahaan (WP) Badan dalam hal ini UKM adalah:
PPh Badan = Penghasilan Kena Pajak x Tarif PPh Badan
d). Jika untuk PPh Badan UMKM/UKM dengan tarif PPh Final, ada beberapa cara penghitungan, yakni:
• Mekanisme PPh OP secara Umum
• PPh Final PP 23/2018
• Mekanisme Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN)
2. Contoh Perhitungan Pajak PPh Final UMKM Berapa Persen Besarnya:
Contoh 1,
Pak Kelik sebagai pengusaha dengan omzet dalam setahun mencapai
Rp3.500.000.000 dan mendirikan usahanya pada tahun 2018.
Artinya, Pak Kelik sebagai WP Prbadi yang melakukan usaha dengan skala UKM
dapat memanfaatkan tarif PPh Final 0,5% sesuai PP 23 Tahun 2018.
Karena Pak Kelik merupakan WP Pribadi yang dapat menggunakan fasilitas PPh
Final setengah persen hingga 7 tahun terhitung sejak 2018 dan berakhir pada
2024.
F. Cara Menghitung Pajak UMKM
Perhitungan pajak UMKM sangat mudah. Anda hanya perlu menjumlahkan omzet di
dalam sebulan, lalu dikalikan tarif 0,5% saja.
Contoh :
Anda memiliki usaha kecil dengan omzet sebulan sebesar Rp15.000.000. Tentu saja
omzet sebulan ini sudah memenuhi syarat menggunakan PP 23 Tahun 2018. Jadi
perhitungan pajaknya adalah:
Omzet bulanan sebesar Rp15.000.000 dengan Tarif pajak 0,5%.
Jadi Rp15.000.000 x 0,5% = Rp75.000
Dengan hasil perhitungan di atas, maka pajak UMKM yang harus dibayarkan oleh
Anda pada bulan tersebut adalah Rp75.000.
G. Cara Lapor SPT
UMKM
Lapor pajak tidak hanya berlaku untuk
wajib pajak (WP) orang pribadi,
melainkan juga WP badan usaha. Adapun
yang dimaksud WP badan usaha di sini
adalah termasuk Usaha Mikro Kecil
Menengah alias UMKM.
Berikut ini beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum lapor spt
tahunan UMKM.
03.
Cara lapor SPT
tahunan UMKM
H. Batas Waktu Pembayaran dan Pelaporan SPT
Pajak UMKM
1. Pajak Bulanan
Batas Waktu Pembayaran Pajak Bulanan:
o Batas waktu pembayaran PPh 21, PPh 23. PPh 26, dan PPh Pasal 4 ayat (2)
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya
o Batas waktu pembayaran PPh Final PP 23/2018 dan PPh 25 paling lambat
tanggal 15 bulan berikutnya
o Batas waktu pembayaran PPN paling lambat akhir bulan berikutnya