Penghasilan) Pasal
25
Dosen pengampu: Retno Cahyaningati, S.E.,
M.Akun.
Berlinando sisen B.P (222133954)
Krisdyanti (222133910)
Materi
Misalnya angsuran pajak bulan maret 2017 disetor paling lambat tanggal 15
April 2017.
Pelaporan (penyampaian SPT) masa atas angsuran pajak tersebut dilakukan
paling lambat 20 hari setelah masa pajak berakhir. Sarana untuk melaporkan
angsuran tersebut adalah SSP lembar ketiga.
PERHITUNGAN ANGSURAN PPH PASAL 25 BAGI WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI
Pajak Penghasilan yang terutang untuk Tuan Hakim berdasarkan Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2016 sebesar Rp50.000.000.
Pajak yang telah dipotong atau dipungut oleh pihak ketiga serta yang terutang atau
dibayar di luar negeri dalam tahun 2016 sebagai berikut.
• ✔ Pajak Penghasilan yang dipungut oleh pihak lain (PPh Pasal 22) sebesar
Rp30.000.000.
• ✓ Pajak Penghasilan yang dipotong oleh pihak lain (PPh Pasal 23) sebesar
Rp15.000.000.
Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk
bulan- bulan sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
disampaikan sebelum batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan
Tahunan Pajak Penghasilan sama dengan besarnya angsuran pajak untuk
bulan terakhir tahun pajak yang lalu.
MENGHITUNG ANGSURAN PPH UNTUK BULAN- BULAN
SEBELUM BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPH
Contoh 1
Contoh 2
Apabila surat pemberitahuan Pajak Penghasilan disampaikan oleh Wajib Pajak
Badan (Perdana) pada akhir bulan April 2017, yaitu batas akhir penyampaian
SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan, besarnya angsuran pajak yang harus
dibayar oleh PT Perdana pada bulan Januari, Februari, dan Maret 2017 adalah
sebesar angsuran pajak bulan Desember 2016. Misalnya, besarnya angsuran
pajak bulan Desember 2016 adalah Rp5.500.000 sehingga angsuran PPh untuk
bulan Januari sampai dengan Maret 2017 masing-masing adalah Rp5.500.000.
MENGHITUNG ANGSURAN PPH PASAL 25 APABILA DALAM TAHUN
BERJALAN DITERBITKAN SURAT KETETAPAN PAJAK UNTUK
TAHUN PAJAK YANG LALU
Contoh 1
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak 2016 yang
disampaikan Wajib Pajak dalam bulan Februari 2017, perhitungan besarnya angsuran
pajak yang harus dibayar adalah Rp1.250.000 (satu juta dua ratus lima puluh ribu
rupiah). Dalam bulan Juni 2017, telah diterbitkan surat ketetapan pajak tahun pajak
2016 yang menghasilkan besarnya angsuran pajak setiap bulan sebesar Rp2.000.000
(dua juta rupiah).
Berdasarkan ketentuan tersebut, besarnya angsuran pajak mulai bulan Juli 2017
adalah sebesar Rp2.000.000 (dua juta rupiah). Penetapan besarnya angsuran pajak
berdasarkan surat ketetapan pajak tersebut bisa sama, lebih besar, atau lebih kecil dari
angsuran pajak sebelumnya berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan.
MENGHITUNG ANGSURAN PPH PASAL 25 APABILA DALAM TAHUN
BERJALAN DITERBITKAN SURAT KETETAPAN PAJAK UNTUK
TAHUN PAJAK YANG LALU
Contoh 2
Wajib Pajak PT Perdana pada tahun 2016 melaporkan SPT Tahunan PPh dengan jumlah PPh
terutang sebesar Rp125.000.000. Pajak-pajak yang telah dibayarkan melalui
Pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga serta yang terutang atau dibayar di luar negeri dalam
tahun 2016 sebagai berikut.
• Pajak yang dibayar di luar negeri sebesar Rp25.750.000. Dari jumlah tersebut yang boleh
dikreditkan sebesar Rp20.000.000.
Surat Pemberitahuan Tahunan PPh disampaikan pada tanggal 30 April 2017. Angsuran pajak
LANJUTAN
Besarnya angsuran pajak dalam tahun 2017 dihitung sebagai berikut.
a. Angsuran PPh bulan Januari s.d. Maret 2017 adalah sama dengan angsuran bulan terakhir
tahun 2016, yaitu Rp3.000.000.
b. Angsuran PPh bulan April s.d. Agustus 2017 dihitung sebagai berikut.
PPh terutang berdasar SPT Tahunan PPh tahun 2016 Kredit pajak tahun 2016: Rp125.000.000
Penghasilan kena pajak PT Putra Jaya tahun 2016 adalah Rp700.000.000. Sisa kerugian tahun
sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan Rp800.000.000. Sisa kerugian yang belum
dikompensasikan tahun 2016 adalah Rp100.000.000 (= sisa rugi Rp800.000.000,
dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak tahun 2016 sebesar Rp700.000.000).
Perusahaan Ananda dimiliki oleh Tuan Hakim (K/1). Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan Tahun Pajak 2016 disampaikan pada bulan Januari 2017. Data yang terdapat
dalam SPT tersebut adalah:
5% x Rp 50.000.000. Rp 2.500.000
Rp90.750.000
Apabila pada tahun 2016 tidak ada Pajak Penghasilan yang dipotong atau dipungut oleh
pihak lain dan pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri sesuai dengan ketentuan
Wajib Pajak
Memperoleh
Contoh 1
Penghasilan Tidak
Teratur
Wajib Pajak PT A pada tahun 2016 memperoleh total peredaran bruto sebesar
Rp14.800.000.000. Penghasilan neto yang bersifat teratur dari usaha dagang sebesar
Rp148.000.000 dan penghasilan tidak teratur dari menyewakan kendaraan dengan kontrak
selama 3 (tiga) tahun yang dibayar sekaligus pada tahun 2016 sebesar Rp72.000.000.
Mengingat penghasilan yang tidak teratur tersebut diterima sekaligus pada tahun 2016
maka penghasilan yang dipakai sebagai dasar penghitungan angsuran PPh Pasal 25 pada
tahun 2017 adalah hanya dari penghasilan teratur tahun 2016. Dengan catatan bahwa
dalam tahun 2016, Wajib Pajak A telah dipungut PPh Pasal 22 oleh pihak lain sebesar
Rp2.900.000 sehingga angsuran PPh Pasal 25 untuk tahun 2017 dihitung sebagai berikut.
Wajib Pajak Memperoleh Penghasilan Tidak
Penghasilan neto (teratur). Teratur
Rp148.000.000
Tidak ada sisa kerugian yang bisa dikompensasikan sehingga besarnya PKP adalah
Rp148,000,000.
PPh Pasal 22. Pasal 23, dan Pasal 24 Tahun Pajak 2016 yang. Rp 42.500.000
Dapat ddikreditka
Angsuran PPh Pasal 25 bulan Januari sampai dengan Maret 2017 masing-masing sebesar
Rp8.000.000 (sama dengan angsuran PPh Pasal 25 bulan Desember 2016).
Angsuran PPh Pasal 25 bulan April sampai dengan Mei 2017 sama dengan Rp8.000.000,
Lanjutan
PPh Pasal 25 bulan April sampai dengan Mei 2017 yang telah disetor sebesar Rp8.000.000
sebulan, padahal yang seharusnya sebesar Rp8.958.333 sehingga terdapat kekurangan sebesar
Rp958.333 setiap bulan untuk bulan April sampai dengan Mei 2017. Jumlah tersebut harus disetor
dan terutang bunga sebagai berikut.
a. Untuk Masa April 2017, terutang bunga 2% (dua persen) per bulan dihitung sejak 16 Mei
2017 sampai dengan tanggal penyetoran.
b. Untuk Masa Mei 2017, terutang bunga 2% (dua persen) per bulan dihitung sejak 16 Juni
2017 sampai dengan tanggal penyetoran.
Jika penghitungan kembali PPh Pasal 25 untuk bulan April sampai dengan Desember 2017
menghasilkan jumlah yang lebih kecil daripada jumlah PPh Pasal 25 untuk bulan April dan Mei
2017 maka kelebihan setoran bulan April dan Mei tersebut dapat diperhitungkan dengan setoran
bulan Mei 2017, dan seterusnya.
WAJIB PAJAK DIBERIKAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU
PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPH
PPh Tahun Pajak 2016 pada tanggal 10 Januari 2017, dengan melampirkan penghitungan
PPh Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24 Tahun Pajak 2016 yang dapat dikreditkan sebesar Rp
42.500.000.
Izin perpanjangan waktu penyampaian SPT Tahunan PPh diberikan sampai dengan 30 Juni 2017.
SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2016 disampaikan pada 10 Juni 2017, dengan data sesungguhnya
sebagai berikut.
WAJIB PAJAK DIBERIKAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU
PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPH
PBesarnya angsuran PPh Pasal 25 dalam tahun 2017 adalah:
Angsuran PPh Pasal 25 bulan Januari sampai dengan Maret 2017 masing-masing sebesar Rp4.000.000.
Angsuran PPh Pasal 25 bulan April sampai dengan Mei 2017 dihitung berdasarkan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2016
(penghitungan sementara), yaitu:
Kredit pajak diperbolehkan (Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24). Rp 42.500.000 (-)
Angsuran PPh Pasal 25 untuk bulan April sampai dengan Mei 2017:
Rp57.500.000÷12. Rp4.791.667
Angsuran PPh Pasal 25 untuk bulan April sampai dengan Desember 2017 dihitung berdasarkan SPT Tahunan PPh
tahun pajak 2016 (penghitungan sesungguhnya), yaitu:
Kredit pajak diperbolehkan (Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24) Rp 42.500.000 (-)
WAJIB PAJAK MEMBETULKAN SENDIRI SPT TAHUNAN PPH YANG
MENGAKIBATKAN ANGSURAN BULANAN LEBIH BESAR DARIPADA ANGSURAN
BULANAN SEBELUM PEMBETULAN
Contoh 1
a. SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2016 PT Perdana disampaikan pada tanggal 25 April 2017
dengan data sebagai berikut.
PPh Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24 yang dapat dikreditkan. Rp 42.500.000
b. Besarnya angsuran PPh Pasal 25 untuk bulan Desember 2016 adalah Rp6.000.000.
c. Wajib Pajak melakukan pembetulan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2016 pada tanggal 16
Agustus 2017, dengan data baru sebagai berikut.
PPh Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24 yang dapat dikreditkan. Rp 42.500.000
• Angsuran PPh Pasal 25 bulan Agustus sampai dengan Desember 2017 dihitung kembali
berdasarkan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2016 setelah pembetulan, yaitu:
PT Angkasa terdaftar sebagai Wajib Pajak pada KPP Yogyakarta pada tanggal 1 Februari 2016.
Peredaran usaha bruto menurut pembukuan bulan Februari 2016 sebesar Rp500.000.000. Setelah
dikurangi dengan pengurangan/biaya yang diperkenankan, didapatkan penghasilan neto sebesar Rp
100.000.000.
12 x Rp33.000.000 Rp396.000.000