Anda di halaman 1dari 84

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN

SOLVABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


DENGAN RETURN SAHAM SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2016-2021

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Akuntansi pada
Program Studi Akuntansi

Disusun oleh:

HESTI INDRIYANI

2018124350012

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD


DAHLAN JAKARTA

2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Likuiditas Dan


Solvabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Return Saham
Sebagai Variabel Intervening Pada
Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar
Di BEI Periode 2016-2020
Nama : Hesti Indriyani

NIM : 2018124350012

Prodi : S1 Akuntansi / Akuntansi Keuangan

Telah diujikan pada tanggal Agustus 2022 dihadapan tim


penguji sidang skripsi dan dinyatakan LULUS.

Pembimbing Penguji

Henny Mulyati, SE, M.Comm Dr. Eng Saiful Anwar, M.SI


NIDN:0401018102 NIDN:

KetuaProgram Studi Wakil Rektor 1


BidangAkademik

Mulia Alim,SE, M.Si Sutia Budi, SE,M.Si

NIDN:0401018102 NIDN :0009057901

2
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Hesti Indriyani

NIM : 2018124350012

Prodi : S1 Akuntansi / Akuntansi Keuangan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Likuiditas Dan


Solvabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Return Saham
Sebagai Variabel Intervening Pada
Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar
Di BEI Periode 2016-2020

Tangerang, 06 Agustus 2022

Mengetahui: Mengetahui:

Ketua Program Studi Pembimbing


Skripsi

Mulia Alim,SE, M.Si Henny Mulyati, SE, M.Comm


NIDN:0401018102 NIDN: 0016017308

3
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul


“Analisis Pengaruh Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Return Saham Sebagai Variabel Intervening Pada
Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di BEI Periode 2016-
2020’’.adalah karya saya dengan arahan dosen pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Jika
dikemudian hari ditemukan unsur plagiarism dalam skripsi ini, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Tangerang, 06 Agustus 2022

Hesti Indriyani
2018124350012

4
Halaman Persembahan

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, kita memuji-Nya, dan meminta
pertolongan, pengampunan serta petunjuk kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah
dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa mendapat dari
petunjuk Allah, maka tidak akan ada yang menyesatkannya dan barang siapa yang
sesat maka tidak ada pemberi petunjuk baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Semoga doa,
shalwat tercurah pada junjungan dan suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW,
keluarganya, dan sahabat serta siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat.
Aamiin.
Dengan halaman ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan
mempersembahkan skripsi ini kepada:
1. Kepada kedua orang tua saya yaitu Bapak Kotip dan Ibu Sumiyati yang se-
lalu memberikan doa, dukungan, motivasi, pengorbanan serta kesabaran yang
selama ini diberikan kepada saya.
2. Kepada kakak dan adik Nur Pratman dan Isman Fauzi, tiada waktu yang
paling berharga dalam hidup selain menghabiskan waktu dengan kalian.
Walaupun kita berjauhan. Terima kasih untuk semangat dari kalian, semoga
awal dari kesuksesan saya ini dapat membanggakan kalian.
3. Kepada Ibu Henny Mulyati, SE, M.Comm selaku dosen pembimbing saya
yang bijaksana, dan sabar yang sungguh luar biasa membimbing saya sampai
penyusunan skripsi ini selesai. Terima kasih atas bantuannya, dan ilmunya
yang selama ini dilimpahkan kepada saya dengan rasa tulus dan ikhlas.
4. Kepada Teman-temanku Maria Anjelina, Faruq Jauhari, Widi Nursiyami,
dan Feni Apriliani terima kasih atas supportnya selama ini sampai saya bisa
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terima kasih 4 tahunnya atas suka dan
dukanya di Kampus tercinta kita Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan
Karawaci. Sukses selalu untuk kita.

5
5. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikan
pembuatan Tugas Akhir maupun dalam penyusunan Tugas Akhir yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.

6
Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbil alaamin segala puji dan syukur


penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan karuniannya
berupa nikmat iman, nikmat ihsan dan nikmat sehat wal a’fiat,
Shalawat beriringkan salam tidak lupa kami panjatkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW kedua Orang Tua saya, sehingga
peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini berisi hasil penelitian yang
telah dilakukan Penulis.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karerna itu kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima dengan senang hati.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulis dalam
penyusunan skripsi tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik
bantuan moral maupun material. Untuk itu dengan hati yang tulus
penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Mukhaer Pakkanna, SE, M.M. Selaku Rektor
Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta.
2. Bapak Mulia Alim, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan
3. Ibu Henny Mulyati, SE, M.Comm Sebagai Dosen Pembimbing
yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
untuk membimbing proses penulisan skripsi dan memberi
tentang materi penulisan.
4. Bapak Dr. Eng Saiful Anwar, M.SI Sebagi Dosen Penguji yang
telah memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Institut Teknologi dan Bisnis
Ahmad Dahlan, yang telah memberi

7
Penulis menyadari jika skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari berbagai pihak.
Semoga skripsi ini kedepannya dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan semua pihak khususnya dalam bidang Akuntansi, dan bagi pihak
yang membantu dalam penulisan skripsi ini kebaikannya mendapatkan
balasan dari Allah SWT. Aamiin

Tangerang, 06 Agustus 2022

Hesti Indriyani

8
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis


pengaruh likuiditas dan solvabilitas terhadap nilai perusahaan dengan
return saham sebagai variabel intervening pada perusahaan otomotif
dan komponen yang terdaftar di BEI. Populasi penelitian adalah
laporan keuangan perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2021 yaitu sejumlah 14 perusahaan.
Teknik sampling yang digunakan menggunakan purposive sampling
dan diperoleh 9 perusahaan sebagai sampel penelitian. Data penelitian
menggunakan data sekunder dari yaitu berupa laporan keuangan
perusahaan yang diperoleh dari web idn.financial.co.id. Metode analisis
menggunakan analisis regresi linier sederhana dan path analysis
dengan bantuan aplikasi SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan
likuditas (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Likuditas (CR) berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap return saham. Solvabilitas (DER) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan .Solvabilitas (DER) berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Likuiditas(CR)
secara tidak langsung berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan melalui return saham sebagai variabel mediasi.Solvabilitas
(DER) secara tidak langsung berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan melalui return saham sebagai variabel
mediasi.

Kata kunci: Likuiditas (X1), Solvabilitas (X2), Nilai Perusahaan


(Y), Return Saham (Z)

9
Abstrack

This study aims to determine and analyze the effect of liquidity


and solvency on firm value with stock returns as a variable that
intervenes in automotive and component companies listed on the IDX.
The research population is the financial statements of automotive and
component companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2016-
2021, namely the number of 14 companies. The sampling technique
used was purposive sampling and obtained 9 companies as research
samples. The research data uses secondary data in the form of
company financial statements obtained from the idn.financial.co.id
web. The method of analysis used simple linear regression analysis
and path analysis with the help of SPSS 20 application. The results
showed that li-quidity (CR) had a positive and significant effect on firm
value. Liquidity (CR) has a positive but not significant effect on stock
returns. Solvency (DER) has a negative and significant effect on firm
value. Solvency (DER) has a negative and insignificant effect on stock
returns. Liquidity (CR) indirectly has a negative and significant effect
on firm value through stock returns as a mediating variable. Solvency
(DER) indirect-ly has a negative and significant effect on firm value
through stock returns as a medi-ating variable.

Keywords: Liquidity (X1), Solvency (X2), Firm Value (Y), Stock


Return (Z)

1
0
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................2
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI..........................................................................3
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI................................................................4
Halaman Persembahan..................................................................................................5
Kata Pengantar...............................................................................................................7
Abstrak...........................................................................................................................9
Abstrack.......................................................................................................................10
DAFTAR ISI...............................................................................................................11
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................14
BAB I...........................................................................................................................15
PENDAHULUAN.......................................................................................................15
1.1 Latar Belakang................................................................................................15
1.2 Pembatasan Masalah.......................................................................................18
1.3 Rumusan Masalah...........................................................................................18
1.4 Tujuan Penelitian............................................................................................19
1.5 Kegunaan Penelitian.......................................................................................19
1.5.1 Aspek Teoritis.......................................................................................19
1.5.2 Aspek Praktis........................................................................................19
BAB II.........................................................................................................................21
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS................21
2.1 Tinjauan Pustaka.............................................................................................21
2.1.1 Teori Sinyal..........................................................................................21
2.1.2 Shareholder Theory..............................................................................21
2.1.3 Likuiditas..............................................................................................21
2.1.4 Solvabilitas...........................................................................................22
2.1.5 Nilai Perusahaan................................................................................22
2.1.6 Return Saham......................................................................................22
2.2 Penelitian Terdahulu Yang Relevan..........................................................23
2.3 Kerangka Pemikiran..................................................................................24
2.5.1 Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan................................25
2.5.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Return Saham.....................................26
2.5.3 Pengaruh Solvabilitas terhadap Nilai Perusahaan..............................26
2.5.4 Pengaruh Solvabilitas tehadap Return Saham...................................27
2.5.5 Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan dengan Return Saham
sebagai variabel mediasi................................................................................27
2.5.6 Pengaruh Solvabilitas terhadap Nilai perusahaan dengan Ret...........28
urn Saham sebagai variabel mediasi..............................................................28
BAB III........................................................................................................................29
METODE PENELITIAN............................................................................................29

1
1
3.1 Desain Penelitian.......................................................................................29
3.2 Obyek dan Waktu Penelitian.....................................................................29
3.3 Variabel Penelitian....................................................................................29
3.4 Operasionalisasi Variabel..........................................................................30
3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................................30
3.6 Teknik Pengambilan Sampel.....................................................................31
3.6.1 Populasi................................................................................................31
3.6.2 Sampel................................................................................................32
3.7 Teknik Analisis Data.................................................................................34
3.7.1 Analisis Deskriptif................................................................................34
3.7.2 Uji Asumsi Klasik................................................................................34
3.7.3 Analisis Regresi....................................................................................37
3.7.4 Uji Hipotesis........................................................................................37
BAB IV........................................................................................................................40
ANALISIS DAN PEMBAHASAN.............................................................................40
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian.........................................................40
4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia............................................................40
4.1.2 Fungsi Bursa Efek..............................................................................41
4.1.3 Tugas Bursa Efek...............................................................................42
4.1.4 Tujuan Bursa Efek.............................................................................42
4.1.5 Kewajiban Bursa Efek.......................................................................43
4.2 Deskripsi Data...........................................................................................43
4.3 Teknik Analisis Data......................................................................................46
5.1 Kesimpulan............................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................74
LAMPIRAN................................................................................................................77

1
2
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1...............................................................................................................................15
Tabel 3 1................................................................................................................................53
Tabel 3 2................................................................................................................................54
Tabel 4.3 1.............................................................................................................................55
Tabel 4.3 2.............................................................................................................................56
Tabel 4.3 3.............................................................................................................................57
Tabel 4.3 4.............................................................................................................................57
Tabel 4.3 5.............................................................................................................................61
Tabel 4.3 6.............................................................................................................................61
Tabel 4.3 7.............................................................................................................................62
Tabel 4.3 8.............................................................................................................................63
Tabel 4.3 9.............................................................................................................................65
Tabel 4.3 10...........................................................................................................................65

1
3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1..........................................................................................................................25
Gambar 1 ........................................................................................................................49
Gambar 3 ........................................................................................................................49
Gambar 5 ........................................................................................................................50
Gambar 7..............................................................................................................................52
Gambar 8..............................................................................................................................52
Gambar 9 ........................................................................................................................55
Gambar 11............................................................................................................................59

1
4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu perusahaan dapat bertahan dalam situasi ekonomi
apapun, yang dibuktikan dengan kemampuannya untuk
memaksimalkan nilainya dan beroperasi secara stabil. (Panggabean
dkk, 2018: 72). Nilai perusahaan yang maksimum sangat penting untuk
mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Sedangkan untuk
memenuhi tujuan jangka pendek perusahaan, dengan memperoleh
keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber daya yang ada.
Nilai perusahaan yang maksimum mencerminkan kesejahteraan
pemegang saham, hal itu berpengaruh juga terhadap tingginya harga
saham.
Menurut data yang dirilis Bursa Efek Indonesia, harga saham
perusahaan dipengaruhi oleh laba periode berjalan. Semakin tinggi laba
suatu perusahaan, semakin besar minat investor dan akan semakin
mempengaruhi harga saham. Investor menderita kerugian dan tidak
bisa mendapatkan pengembalian yang diharapkan karena keputusan
investasi yang salah. Oleh karena itu, investor dapat
mempertimbangkan indikator keuangan saat berinvestasi untuk menilai
kinerja suatu perusahaan (Purba, 2019: 68).
Pada kesepakatan awal Jum’at (14 Januari 2022), saham emiten
otomotif mendatar, ditengah sentimen positif penjualan mobil di tanah
air yang bangkit pada tahun 2021. Pergerakan saham otomotif
berdasarkan data Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut. Bursa
BEI (09:38) WIB:

1
5
Tabel 1. 1
Pergerakan Saham Otomotif

Nomor Nama Perusahaan Kenaikan Harga/Saham

1. Indomobil Sukses +1,25% Rp. 810/saham


Internasional (IMAS)
2. Astra International (ASII) 0,00% Rp. 5.775/saham

3. Selamat Sempurna (SMSM) 0,00% Rp. 1.405/saham

4. Astra Otoparts (AUTO) 0,00% Rp 1.115/saham

5. Indomobil Multi Jasa (IMJS) -0,51% Rp. 392/saham

Sumber: Bursa BEI, data diolah


Berdasarkan data di atas, saham emiten Salim IMAS Group
meningkat 1,25% menjadi Rp 810/saham. Pangsa dealer mobil yang
terdaftar di bawah merek Audi, Nissan dan Suzuki terus naik 1,27%
Kamis lalu. Meskipun naik dalam dua hari, saham IMAS telah jatuh Rp
6,90/saham dalam seminggu. Di sisi lain, saham ASII belum bergerak,
stagnan di Rp 5.775/saham pada harga penutupan kemarin. Bursa
memang mendatar, namun nilai transaksi kendaraan yang tercatat dari
Toyota, Daihatsu hingga Isuzu sudah mencapai Rp 18 miliar. AUTO,
anak perusahaan ASII, juga flat di Rp
1.115 per saham seharga Rp. 1.115/saham. Sementara IMJS, anak
usaha IMAS, turun 0,51% menjadi Rp 392/saham setelah harga
penutupan kemarin flat. (Fernando, Aldo.’’Penjualan Mobil Bangkit,
Saham Otomotif Malah Tidur CNBC Indonesia.’’CNBC Indonesia.
Januari 14, 2020).

Berdasarkan data diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa


kinerja perusahaan yang bagus terlihat dari penjualan mobil yang
meningkat tidak terlalu berpengaruh terhadap meningkatnya harga
saham otomotif, karena ada beberapa saham yang cenderung stagnan

1
6
dan ada yang turun yaitu anak usaha IMAS dan IMJS, sehingga nilai
perusahaan masih cenderung rendah dilihat dari harga saham secara
keseluruhan dari 5 perusahaan tersebut.
Memahami situasi keuangan suatu perusahaan dapat
menggunakan analisis pelaporan keuangan, dan indikator keuangan
perusahaan digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan.
Penelitian ini menggunakan indikator keuangan untuk menilai posisi
return saham dan nilai perusahaan otomotif. Tujuan utama melakukan
investasi untuk meningkatkan kesejahteraan. Dengan kata lain,
mengharapkan keuntungan berupa deviden dan capital gain.
Pengembalian ekuitas yang tinggi adalah harapan yang ingin dicapai
investor. Pengembalian investor adalah jumlah peluang yang dapat
diperoleh investor melalui serangkaian tinjauan. Dalam memperkirakan
return yang akan dicapai, investor melakukan analisis kinerja
keuangan. (Mende dan Rate, 2017:2204). Dalam penelitian ini akan
dianalisis pengaruh dari tiga rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas dan
solvabilitas.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan variabel x yang
berbeda, tahun pengambilan sampel, dan jumlah sampel yang berbeda
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dwikirana, dkk
(2016) dan penelitian ini dilakukan didasarkan pada perbedaan hasil
penelitian terdahulu. Menurut Ryangga, dkk (2020), bahwa likuiditas
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi dibantah oleh
Hapsak (2018), bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Menurut Mende dan Rate (2017), bahwa likuiditas tidak
berpengaruh terhadap return saham, tetapi dibantah oleh Dewi (2016),
bahwa likuiditas yang dilakukan pengujian secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap return saham. Penelitian oleh Permana
dan Rahyuda (2019), bahwa solvabilitas secara simultan

1
7
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan tetapi dibantah oleh
penelitian Itsnaini dan Subardjo (2017), bahwa solvabilitas
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Menurut Herlina,
dkk (2019), bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap return
saham, tetapi dibantah oleh penelitian Firmansyah, dkk (2020),
solvabilitas berpengaruh positif terhadap return saham. Menurut
penelitian Dwikirana, dkk (2016: 2) nilai perusahaan lazim diukur
dengan menggunakan PBV (Price to Book Value).
Semakin tinggi PBV, maka semakin tinggi return saham yang
diberikan kepada para investor. Namun pada kenyataannya yang
ditunjukkan oleh tabel fenomena gap pada tahun 2011 ke tahun 2012,
ketika PBV mengalami peningkatan, return saham yang dihasilkan
justru mengalami penurunan.
Dengan latar belakang sebagaimana yang telah diuraikan diatas
dan perbedaaan hasil penelitan terdahulu, maka peneliti tertarik untuk
membuat penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Likuiditas Dan
Solvabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Return Saham
Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Otomotif Yang
Terdaftar Di BEI Periode 2016-2020’’.
1.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah. Penulis menetapkan batasan
masalah pada dua rasio keuangan yaitu rasio likuiditas (CR) dan
solvabilitas (DER) dengan variabel dependen nilai perusahaan dan
return saham sebagai variabel intervening. Unit analisis dalam
penelitian adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode
2016- 2021.
1.3 Rumusan Masalah
1.1.1 Apakah likuiditas berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan otomotif yang tercatat di BEI?

1
8
1.1.2 Apakah likuiditas berpengaruh signifikan terhadap return
saham perusahaan otomotif yang tercatat di BEI?
1.1.3 Apakah solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan otomotif yang tercatat di BEI?
1.1.4 Apakah solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap
return saham otomotif yang tercatat di BEI?
1.1.5 Apakah likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan
dengan return saham sebagai variabel mediasi?
1.1.6 Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dengan return saham sebagai variabel
mediasi?
1.4 Tujuan Penelitian
1.1.1 Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap nilai
perusahaan otomotif yang tercatat di BEI.
1.1.2 Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap return
saham perusahaan otomotif yang tercatat di BEI.
1.1.3 Untuk mengetahui pengaruh solvabilitas terhadap nilai
perusahaan otomotif yang tercatat di BEI.
1.1.4 Untuk mengetahui pengaruh solvabilitas terhadap return
saham otomotif yang tercatat di BEI.
1.1.5 Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap nilai
perusahaan dengan return saham sebagai variabel
mediasi.
1.1.6 Untuk mengetahui pengaruh solvabilitas terhadap nilai
perusahaan dengan return saham sebagai variabel
mediasi.
1.5 Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna terutama
dalam beberapa aspek, yaitu:

1
9
1.5.1 Aspek Teoritis
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam
pengembangan ilmu akuntansi keuangan khususnya tentang
pengaruh rasio likuiditias dan solvabilitas terhadap nilai perusahaan
dan return saham.
1.5.2 Aspek Praktis

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah


wawasan, memperluas pengetahuan dan dapat
memberikan informasi yang berkaitan dengan rasio
likuiditas dan solvabilitas terhadap nilai perusahaan dan
pengembalian saham sehingga dapat diperoleh
gambaran perbandingan yang jelas mengenai kesesuaian
fakta dengan teori yang ada.
2. Bagi Calon Investor

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat


menjadi bahan pertimbangan investor dalam
memutuskan untuk membeli atau menjual saham dengan
tepat dan bijaksana.
3. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat


menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan dan kebijakan perusahaan khususnya
perusahaan otomotif.
4. Bagi Akademisi

Hasil dari penelitian ini bagi pembaca,


diharapkan dapat berguna sebagai tambahan informasi

2
0
dalam membuat karya ilmiah. Bagi peneliti, diharapkan
dapat berguna sebagai bahan rujukan untuk penelitian
selanjutnya yang sejenis.

2
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka


2.1.1 Teori Sinyal
Penelitian ini menggunakan teori dasar yaitu teori sinyal. Teori
sinyal menurut (Syafruddin dan Lokollo, 2013: 2), menjelaskan
mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk berbagi informasi
keuangan dengan pihak luar. Adanya asimetri informasi antara
perusahaan dengan pihak eksternal, mendorong perusahaan untuk
memberikan informasi tersebut. Salah satu cara untuk mengurangi
asimetri informasi adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak
luar dalam bentuk informasi keuangan yang dapat diandalkan untuk
mengurangi ketidakpastian tentang prospek masa depan perusahaan.
2.1.2 Shareholder Theory
Menurut (Rosmiati Tarmizi, dkk 2018: 23), teori pemegang
saham (shareholder theory) adalah hubungan manajemen dengan
pemegang saham mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai melalui
aktivitas manajemen dan meminimalkan kerugian yang mungkin
dialami pemegang saham. Dalam menciptakan nilai perusahaan,
manajemen harus mampu mengelola seluruh sumber daya perusahaan,
termasuk karyawan (human capital), aset fisik (physical capital), dan
structural capital. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan dengan cara mengelola sumber daya perusahaan
yang dikelola dengan baik dan digunakan untuk kepentingan
pemegang sahamnya.
2.1.3 Likuiditas
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka

22
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (Ryan Ryangga dkk,
2020: 152). Pengukurannya menggunakan Current Ratio untuk
mengukur kemampuan likuiditas perusahaan dengan rumus sebagai
berikut:
Current Ratio = Aktiva Lancar
Utang Lancar

2.1.4 Solvabilitas
Panggabean dkk. (2018: 66) menyatakan solvabilitas adalah
seberapa besar perbandingan beban utang yang ditanggung dengan
aktiva yang dimiliki perusahaan. Peneliti menggunakan Debt to Equity
Ratio untuk mengukur kemampuan solvabilitas perusahaan dengan
rumus sebagai berikut:
DER = Total Utang
Total Ekuitas

2.1.5 Nilai Perusahaan


Menurut Brigham dan Joel (2012: 7), tujuan utama manajemen
adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham, yang berarti
memaksimalkan harga saham biasa perusahaan. Nilai saham digunakan
untuk mengukur nilai dari sebuah perusahaan. Semakin tinggi harga
saham maka semakin baik nilai perusahaan. Peneliti menggunakan
price book value untuk mengukur nilai perusahaan dengan rumus:

PBV= Harga saham per lembar


Book value
2.1.6 Return Saham
Return saham adalah hasil investasi di pasar modal. Pendapatan
belum dihasilkan tetapi dapat mencapai pengembalian yang diharapkan

23
di masa depan. Pengembalian yang terjadi dihitung berdasarkan data
historis. Pengembalian yang direalisasikan sangat penting karena
digunakan sebagai dasar untuk pengembalian dan risiko yang
diharapkan di masa depan (Rosmiati Tarmizi, dkk: 2018: 24). Peneliti
menggunakan rumus sebagai berikut untuk menghitung return saham:

Return saham= (Pt-Pt-1)


Pt-1
Keterangan:

Pt : Harga saham di periode ke-t

Pt-1 : Harga saham pada periode (t-1)

2.2 Penelitian Terdahulu Yang Relevan


Ratna Ratri Dwi Murwanti dengan judul Pengaruh Likuiditas,
leverage, dan profitabilitas terhadap return saham dengan nilai
perusahaan perusahaan sebagai variabel intervening. Berdasarkan
penelitian diperoleh hasil ada pengaruh positif dan signifikan antara
likuiditas (Current Ratio) terhadap Return saham. Ada pengaruh negatif
dan signifikan antara leverage (Debt to Equity Ratio) terhadap return
saham. Ada pengaruh positif dan signifikan antara profitabilitas
(Return On Assets) terhadap return saham. Ada pengaruh positif dan
signifikan antara likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan. Ada
pengaruh negatif dan signifikan antara leverage (DER) terhadap nilai
perusahaan (PBV). Ada pengaruh positif dan signifikan antara
profitabilitas (ROA) terhadap nilai perusahaan (PBV).Pengujian
pengaruh tak langsung menunjukkan nilai perusahaan (PBV) mampu
memediasi pengaruh antara likuiditas (CR) terhadap return saham.
Nilai perusahaan (PBV) tidak mampu memediasi pengaruh antara

24
profitabilitas (ROA) terhadap return saham. Nilai perusahaan (PBV)
tidak mampu memediasi pengaruh antara Leverage (DER) terhadap
return saham.
Sekar Aditya Dwikirana, Prasetiono dengan judul Analisis
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Dan Leverage Terhadap
Return Saham Dengan Nilai Perusahaan Sebagai Variabel Intervening.
Berdasarkan penelitian diperoleh hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa ROE memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap PBV, sedangkan ROE dan PBV memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap Return Saham;
Hesti Widya Palupi Hapsak dengan judul Analisis Likuiditas,
Solvabilitas, Dan Rentabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan
penelitian diperoleh hasil bahwa likuiditas dan rentabilitas berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan solvabilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Ketiga
variabel independen mempengaruhi nilai perusahaan sebesar 26,9%.

Stacy Mende dan Paulina Van Rate dengan judul Pengaruh


Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas terhadap Return Saham.
Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa secara parsial current
ratio, debt to equity ratio, dan return on

asset tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham sedangkan


secara parsial simultan atau bersamaan ketiga variabel x tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran menjelaskan hubungan antara masing-
masing variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen
(terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah likuiditas
yang diukur menggunakan current ratio dan solvabilitas yang diukur

25
menggunakan debt to equity ratio. Rasio-rasio tersebut digunakan
untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan. Kinerja keuangan
perusahaan tersebut dapat menentukan nilai perusahaan dan return
saham. Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian terdahulu dapat
disusun kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 1. 1
Kerangka Berpikir

Likuiditas

Nilai
Return
saham Perusahaan

Solvabilitas

2.4 Hipotesis
2.5.1 Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (Ryan Ryangga dkk,
2020: 152). Semakin tinggi likuiditas perusahaan semakin baik kinerja

26
perusahaan tersebut. Perusahaan dengan kinerja yang baik akan
membuat investor percaya sehingga akan mempengaruhi naiknya harga
saham. Harga Saham yang tinggi berarti nilai perusahaan meningkat.
Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Hapsak (2018), bahwa likuiditas berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Sehingga hipotesis untuk penelitian ini
sebagai berikut:

H1: Likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan


2.5.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Return Saham
Semakin tinggi likuiditas perusahaan berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Akan berimbas dengan meningkatnya harga saham.
Harga saham yang meningkat akan mempengaruhi return saham yang
semakin besar. Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi (2016), bahwa likuiditas yang
dilakukan pengujian secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham. Sehingga hipotesis untuk penelitian ini sebagai
berikut:

H2: Likuiditas berpengaruh terhadap return saham


2.5.3 Pengaruh Solvabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Panggabean dkk. (2018: 66) menyatakan solvabilitas adalah
seberapa besar perbandingan beban utang yang ditanggung dengan
aktiva yang dimiliki perusahaan. Baik buruknya suatu perusahaan dapat
dipengaruhi oleh solvabilitas atau leverage. Berdampak baik jika dilihat
dari beban bunga sebagai pengurang pajak dan pihak kreditur yang
memberikan pinjaman dana kepada perusahaan untuk memantau
kemampuan perusahaan dalam membayar utang, sedangkan berdampak
negatif jika perusahaan tidak mampu membayar hutang pada keadaan
ekonomi yang memburuk, hal tersebut dapat mempengaruhi nilai

27
perusahaan. Jika perusahaan tidak memperoleh pendapatan dari
penggunaan dana hasil dari pinjaman tersebut sebesar beban tetap yang
harus dibayar. Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Permana dan Rahyuda (2019), bahwa
solvabilitas secara simultan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Sehinga hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H3: Solvabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan
2.5.4 Pengaruh Solvabilitas tehadap Return Saham
(Panggabean dkk, 2018: 67) menyatakan solvabilitas atau
Leverage keuangan suatu perusahaan dapat mempengaruhi laba per
saham, tingkat risiko, dan harga saham, yang semuanya mempengaruhi
nilai perusahaan. Dengan kata lain, semakin tinggi leverage atau rasio
utang, semakin besar risiko investasi dan keuangan suatu perusahaan.
Dapat diartikan bahwa meningkatnya hutang meningkatkan risiko
perusahaan dan menurunkan harga saham perusahaan. Pernyataan
tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Firmansyah, dkk (2020), solvabilitas berpengaruh positif terhadap
return saham. Sehingga hipotesis dalam penelitian adalah sebagai
berikut:

H4: Solvabilitas berpengaruh terhadap return saham


2.5.5 Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan dengan Return
Saham sebagai variabel mediasi
Menurut Kasmir (2012: 10), semakin tinggi rasio lancar,
semakin tinggi tingkat kinerja jangka pendek perusahaan. Semakin
likuid suatu perusahaan, semakin baik kinerja jangka pendeknya, dan
investor akan semakin percaya pada perusahaan, hal tersebut
mempengaruhi kenaikan harga saham, dan meningkatkan return harga

28
saham. Harga saham yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan.
Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Hapsak (2018). Sehingga hipotesis untuk penelitian ini
adalah:
H5: Return Saham memediasi hubungan antara Likuiditas
dan Nilai Perusahaan
2.5.6 Pengaruh Solvabilitas terhadap Nilai perusahaan dengan Ret
urn Saham sebagai variabel mediasi
Baik atau buruknya nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh
solvabilitas. Menurut Brigham dan Joel (2011:171), ketika hutang
meningkat, demikian juga risiko perusahaan, dan hal ini meningkatkan
biaya ekuitas dan menurunkan harga saham. Ketika harga saham turun,
nilai perusahaan turun, dan sebaliknya, ketika harga saham naik, nilai
perusahaan naik. Tentu saja, semakin tinggi harga saham, semakin
tinggi nilai perusahaan.. Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Firmansyah, dkk (2020). Sehingga
hipotesis untuk penelitian ini adalah:
H6: Return Saham memediasi hubungan antara
Solvabilitas dan Nilai Perusahaan

29
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Peneliti menggunakan desain penelitian deskriptif asosiatif
dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan sumber data
sekunder dari Bursa Efek Indonesia periode 2016-2021. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomena secara
nyata mengenai fakta-fakta secara akurat (Rukajat, 2018: 1). Menurut
Yusuf dan Rangkuty (2019: 62) menyatakan penelitian asosiatif
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini
mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan deskriptif dan
komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori
yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol
suatu gejala. Penelitian ini melalui pendekatan penelitian
asosiatif/kuantitatif.
Berdasarkan definisi diatas peneliti mengambil kesimpulan
bahwa penelitian deskriptif asosiatif adalah penelitian yang
menggambarkan pengaruh antara dua variabel atau lebih berdasarkan
keadaan yang sebenarnya secara akurat.
3.2 Obyek dan Waktu Penelitian
Obyek penelitian ini adalah perusahaan otomotif yang tercatat
di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2021 dan waktu penelitian 05 Juni
2022 sampai 30 Juni 2022.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian adalah rasio likuiditas dan
rasio solvabilitas, sebagai variabel independen yang mempengaruhi
variabel dependen yaitu nilai perusahaan dengan return saham sebagai

30
variabel intervening.
3.4 Operasionalisasi Variabel
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas (X1), adalah rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancarnya (Ryan Ryangga, dkk: 2020). Penelitian
ini menggunakan current ratio untuk mengukur kemampuan likuiditas
perusahaan.

2. Rasio Solvabilitas (X2), adalah rasio untuk mengukur seberapa besar


perbandingan beban utang yang ditanggung dengan aktiva yang
dimiliki perusahaan (Panggabean

dkk, 2018: 66). Penelitian ini menggunakan debt to equity ratio untuk
mengukur kemampuan solvabilitas perusahaan.

3. Nilai Perusahaan (Y), adalah rasio yang digunakan untuk mengukur


nilai perusahaan yang tercermin dari nilai saham. Penelitian ini
menggunakan price to book value untuk mengukur nilai perusahaan.

4. Return Saham (Z), adalah rasio yang digunakan untuk mengukur


tingkat pengembalian investasi di pasar modal. Penelitian ini
menggunakan rumus (Pt-Pt-1)/ (Pt-1) untuk mengukur return saham.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2017: 224)
adalah Langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama penelitian adalah untuk memperoleh data. Tanpa pengetahuan
tentang teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan dapat
memperoleh data yang sesuai dengan standar data yang telah
ditetapkan. Dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi
dan metode studi pustaka:

31
1. Metode dokumentasi
Metode yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan
data dari laporan keuangan perusahaan otomotif di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-2020.

2. Metode studi pustaka


Malihah (2021: 16) menyatakan metode pengumpulan data
melalui pengolahan literatur, artikel, hasil penelitian sebelumnya, dan
media tertulis lainnya yang terkait dengan topik pembahasan penelitian
tersebut.
3.6 Teknik Pengambilan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisai umum yang terdiri dari
objek atau subjek yang menunjukkan karakteristik tertentu, serta
karakteristik yang ditentukan oleh peneliti yang diselidiki dan ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2016: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan yang termasuk dalam sektor otomotif di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2021.

Tabel 3.6 1
Sampel Perusahaan Otomotif Periode 2016-2021

No. Kode Nama Perusahaan


1 ASII Pt. Astra International Tbk
2 MASA Pt. Multistrada Arah Sarana Tbk
3 SMSM Pt. Selamat Sempurna Tbk
4 AUTO Pt. Astra Otoparts Tbk
5 BOLT Pt. Garuda Metalindo Tbk
6 DRMA Pt. Garuda Metalindo Tbk
7 GJTL Pt. Gajah Tunggal Tbk

32
8 LPIN Pt. Multi Prima Sejahtera Tbk
9 PRAS Pt. Prima Alloy Steel Universal Tbk
10 INDS Pt. Indospring Tbk
11 IMAS Pt. Indomobil Sukses Internasional Tbk
12 GDYR Pt. Goodyear Indonesia Tbk
13 BRAM Pt. Indo Kordsa Tbk
14 NIPS Pt. Nipress Tbk
Sumber:www.idnfinancials.com
Berdasarkan data diatas, jumlah populasi dalam penelitian ini
adalah 14 perusahaan otomotif periode 2016-2021.
3.6.2 Sampel
Dalam pengambilan sampel di dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan kriteria-kriteria tertentu
(Sugiyono, 2016:218). Adapun kriteria-kriteria untuk menentukan
sampel dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Jumlah perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI
periode 2016-2021.
2. Jumlah perusahaan yang tidak memiliki laporan
keuangan lengkap
3. Jumlah laporan keuangan perusahaan otomotif dan
komponen yang dinyatakan selain rupiah (Rp)

Tabel 3.6 2
Sampel Perusahaan Otomotif dan Komponen
Periode 2016-2021

Deskripsi Jumlah 33

Jumlah perusahaan otomotif dan komponen 14


yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
Sumber : data diolah, 2022
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling, peneliti mendapatkan data 9 perusahaan dari
sektor otomotif dan komponen. Periode yang digunakan dalam
penelitian selama 6 tahun yaitu 2016-2021. Berikut ini daftar nama
perusahaan yang sesuai dengan kriteria sampel:

Tabel 3.6 3
Perusahaan Sesuai Dengan Kriteria

No Nama Perusahaan Kode IPO


Perusahaan
1. Pt. Astra International Tbk ASII 04/04/199
0
2. Pt. Astra Otoparts Tbk 15/06/199
AUTO 8
3. Pt. Garuda Metalindo Tbk 07/07/201
BOLT 5
4. Pt. Gajah Tunggal Tbk 08/05/199
GJTL 0
5. Pt. Indospring Tbk 10/08/199 34
INDS 0
6. Pt. Indomobil Sukses 15/11/199
Internasional Tbk IMAS 3
Sumber : Bursa Efek Indonesia (diolah penulis, 2022)
3.7 Teknik Analisis Data
Metode analisis menggunakan analisis regresi linear
sederhana dan path analysis dengan bantuan aplikasi SPSS 20
3.7.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
maksimum, minimum untuk memberikan gambaran analisis statistik
deskriptif (Ghozali, 2016). Menurut Sugiyono (2013) adalah statistik
yang digunakan untuk menggambarkan data yang dikumpulkan apa
adanya dan menganalisis data tanpa maksud untuk menarik atau
menggeneralisasi kesimpulan yang berlaku umum.
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Menurut Chandrarin, (2017: 139) dalam Karina (2020)
menyatakan bahwa data yang diamati harus berhasil diuji dan
dikendalikan sebelum melakukan teknik analisis statistik (khususnya
untuk data sekunder) melalui uji asumsi klasik. Uji asumsi tradisional
digunakan untuk menentukan apakah suatu model layak sebelum
digunakan untuk memprediksi. Dalam penelitian ini menggunakan uji
normalitas:
1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011) dalam Setiawan (2019), uji normalitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
independen dan dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Uji
normalitas ada tiga cara, yaitu analisis grafis dengan melihat titik-titik
disekitar garis diagonal, analisis statistik dengan melihat skewness dan
kurtosis, dan dengan uji kolmogrof smirnov. Teknik yang digunakan
oleh peneliti menggunakan uji kolmogrof smirnov karena uji
normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati.

35
Secara visual kelihatan normal padahal secara statistik bisa sebaliknya
(Ghozali, 2011).
Data yang terdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan
terjadinya bias dan model regresi yang baik adalah jika data
terdistribusi secara normal (Sudaryanto, 2011). Uji kolmogrof-Smirnov
adalah metode yang umum digunakan untuk menguji normalitas data.
Jika nilai ini tidak signifikan (variabel memiliki tingkat signifikasi
diatas 0,05), maka semua data terdistribusi secara normal (Safitri,
2018).
2. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2011) dalam Setiawan (2019), tujuan dari
pengujian multikolinieritas untuk mengetahui apakah ada korelasi antar
variabel bebas di dalam model regresi. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebasnya.
Multikolinieritas dapat dilihat dari Tolerance dan Variance Inflation
Factor (VIF). Jika nilai tolerance <0,01 dan nilai VIF > 10 maka model
regresi tersebut bebas dari multikolinieritas. Bila ternyata terjadi
multikolinieritas, peneliti dapat mengatasinya dengan transformasi
variabel, penambaham data observasi, atau menghilangkan salah satu
variabel independen yang mempunyai korelasi linier kuat.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokeralasi bertujuan menguji model regresi linier apakah
ada kolerasi kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 (sebelumnya) atau tidak. Jika terdapat kolerasi, maka
dinamakan terdapat problem autokorelasi. Cara mendeteksi problem
autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW)
kemudian membandingkan hasil uji dengan tabel Durbin Watson
(DW). Bila d<dL maka terdapat autokorelasi negatif. Bila dL≤d≤dU
atau (4-dU)≤d≤(4-dL) maka hasil ujinya adalah tanpa keputusan.

36
Kemudian jika dU≤d≤ (4-dU), maka tidak terdapat autokorelasi.
Selanjutnya, bila d≥(4-dL) maka kesimpulannya adalah terdapat
autokorelasi positif (Ghozali, 122:2018).
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual antara satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain. Jika variance dari satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka model regresi tersebut
termasuk homoskedastisitas. Sebaliknya, jika variance dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda, maka model regresi
termasuk heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model
regresi yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID (residual) dan ZPRED (variabel terikat)
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah
residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Dasar
analisisnya adalah sebagai berikut: (Ghozali, 2018:138)
1.) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk
pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2.) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3.7.3 Analisis Regresi
Metode analisis untuk mengetahui pengaruh langsung masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan
analisis regresi sederhana.

37
Menuru Angela (2015) model penelitian dapat menggunakan
path diagram untuk mempermudah melihat hubungan kausalitas yang
sedang diuji. Analisis jalur (path analysis) menurut (Sugiyono,
2017:46), analisis yang dilakukan dengan menggunakan korelasi dan
regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variabel dependen
terakhir harus lewat jalur langsung atau melalui variabel intervening.
Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan sebab akibat dan juga
tida dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat
hubungan kausalitas antar variabel. Analisis path (analisis jalur) dengan
persamaan berikut ini:

3.7.4 Uji Hipotesis


1. Uji Koefisien Determinasi (R² Square)
Koefisien determinasi (coefficient of determinatin) adalah
bagian dari keragaman total variabel terikat Y yang dapat diterangkan
oleh variabel bebas X (Ghozi & Sunindyo, 2015:217). Uji R² ini
diperlukan untuk mengukur seberapa besar presentase pengaruh
variabel dependen terhadap variabel independen. Karena variabel
dependen lebih dari satu maka digunakanlah Adjusted R² Square.
2. Uji T (Uji Parsial)
Uji t atau uji, parsial adalah uji yang digunakan untuk menguji
bagaimana pengaruh masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen. Hasil dari uji t dapat dilihat pada tabel coefficient
pada kolom significance. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi <
0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen. Tetapi jika probabilitas nilai t
atau signifikasi >0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

38
pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel
dependen.
3. Uji F (Uji Simultan)
Uji simulasi F digunakan untuk mengetahui apakah ada
pengaruh secara bersama-sama antara variabel-variabel independen
(likuiditas dan solvabilitas) terhadap variabel dependen nilai
perusahaam dengan variabel intervening (return saham). Adapun cara
melakukan uji F sebagai berikut: (Ghozali, 98:2018).
a. Merumuskan hipotesis untuk masing-masing kelompok
H0 = berarti secara simultan atau bersama-sama tidak ada
pengaruh yang signifikan antara X1, X2, X3, X4 dan Y
H1 = berarti secara simultan atau bersama-sama ada
pengaruh yang signifikan antara X1, X2, X3, X4 dan Y
b. Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 5% (0,05)
c. Membandingkan tingkat signifikan (α= 0,05) dengan tingkat
signifikan F yang diketahui secara langsung dengan
menggunakan program SPSS 25 dengan kriteria:
1) Nilai signifikan F < 0,05 berati Ho ditolak dan H1 diterima,
hal ini artinya bahwa semua variabel independen secara serentak
dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2) Nilai signifikan F > 0,05 berati Ho diterima dan H1 ditolak,
hal ini artinya bahwa semua variabel independen secara serentak
dan signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.
d. Membandingkan F hitung dengan F tabel dengan kriteria sebagai
berikut:
1) Jika F hitung > F table, maka Ho ditolak dan H1 diterima,
hal ini artinya bahwa semua variabel independen secara
serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2) Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak.

39
hal ini artinya bahwa semua variabel independen secara
serentak dan signifikan tidak mempengaruhi variabel
dependen.

40
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian


4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan sejarah, pasar modal sudah ada jauh sebelum
Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek sudah ada di Batavia
sejak zaman penjajahan Belanda dan tepatnya tahun 1912. Pasar modal
pada waktu itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk
mendukung pemerintah kolonial atau VOC. Pasar modal sudah ada
sejak tahun 1912, namun perkembangan dan pertumbuhan pasar modal
tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa tahap
kekosongan pasar modal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain Perang Dunia I dan Perang Dunia II, penyerahan kekuasaan
dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan
berbagai situasi di mana bursa-bursa saham tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia membuka
kembali pasar modalnya pada tahun 1977, dan beberapa tahun
kemudian pasar modal tumbuh sesuai dengan berbagai insentif dan
peraturan yang dikeluarkan pemerintah.
Tanggal 14 Desember 1912 Bursa Efek Jakarta didirikan,
dengan dukungan Pemerintah Kolonial Belanda, yang didirikan di
Batavia, pusat kegiatan Pemerintah Kolonial Belanda yang saat ini
menjadi Jakarta. Bursa Efek Jakarta sebelumnya dikenal dengan nama
Call Effect. Sistem perdagangan yang bekerja seperti lelang, dengan
setiap keamanan berikutnya dipanggil oleh pembaca "panggilan", di
mana setiap broker membuat pertanyaan atau penawaran untuk
menjual sampai harga yang sesuai ditemukan, setelah itu setiap
transaksi dilakukan. Saat itu, ada 13 pialang sekuritas atau biasa

41
disebut makelar.
Investor atau pialang efek saat itu menyadari kebutuhan pasar
saham Jakarta, sehingga bursa saham akan terus mengikuti permintaan.
Bursa ini didirikan sebagai tanggapan atas kebutuhan mendesak akan
layanannya. Orang Belanda yang bekerja di Indonesia pada saat ini
memiliki lebih dari 300 tahun pengalaman berinvestasi di sekuritas dan
pendapatan serta koneksi mereka dapat mendiversifikasi investasi
mereka. Baik efek domestik atau internasional. Sekitar 30 sertifikat
dari perusahaan di AS, Kanada, Belanda, Prancis, dan Belgia.
Karena Perang Dunia II, aktivitas pertukaran ini dihentikan dari
tahun 1940 hingga 1951 dan kemudian dilanjutkan kembali dalam
Perang Kemerdekaan. Itu baru dibuka kembali pada tahun 1952 dengan
perdagangan saham dan obligasi perusahaan Belanda di Belanda dan
dinasionalisasi pada tahun 1958. Meskipun pasar sebelumnya tidak
ditutup sampai tahun 1975, Bank Indonesia masih menangani sejumlah
kursi bursa yang sah. Pada tanggal 10 Agustus 1977, Bursa Efek
Jakarta akan dibuka kembali atau dikendalikan oleh Badan
Penyelenggara Pasar Modal (BAPEPAM), sebuah badan baru di bawah
Departemen Keuangan.
Dengan perkembangan pasar keuangan dan sektor swasta yang
mencapai puncaknya pada tahun 1990, aktivitas perdagangan dan
kapitalisasi pasar akan meningkat secara drastis. Bursa tersebut
diprivatisasi pada tahun 1991 dan menjadi PT. Bursa Efek Jakarta
diharapkan menjadi salah satu bursa paling dinamis di Asia. Akibat
privatisasi bursa, fungsi BAPEPAM dialihkan kepada regulator pasar
modal.
4.1.2 Fungsi Bursa Efek
Menurut E. Tandelili, Fungsi bursa antara lain:
menciptakan pasar berkelanjutan untuk aset yang telah disajikan

42
kepada publik, menetapkan harga beli yang sesuai untuk saham yang
sangat relevan melalui proses pasar, dan membantu dunia.
4.1.3 Tugas Bursa Efek
Menurut Tjiptono Darmadji, terdapat 2 tugas Bursa Efek,
yaitu sebagai fasilisator atau juga sebagai SRO
A. Tugas Bursa Efek Sebagai Fasilitator
1. Memfasilitasi sarana perdagangan efek
2. Mengusahakan likuiditas instrumen yakni akan mengalirnya
dana secara cepat pada efek-efek yang dapat dijual
3. Memperluas informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat
4. Memasyarakatkan pasar modal, agar dapat menarik calon
investor ataupun perusahan yang go public
5. Menciptakan instrumen atau pun jasa baru
B. Tugas Bursa Efek sebagai SRO
1. Membuat aturan yang secara langsung relevan dengan
aktivitas bursa
2. Bisa mencegah dan melarang praktek transaksi melalui
pelaksanaan fungsi pengawasan
3. Adapun ketentuan di Bursa Efek Indonesia mempunyai
kekuatan hukum yang sangat mengikat bagi pelaku pasar
modal.
4.1.4 Tujuan Bursa Efek
BEI didirikan dengan tujuan tertentu. Bursa Efek
diamanatkan untuk menyediakan infrastruktur pendukung dalam
rangka pelaksanaan perdagangan efek di pasar modal Indonesia secara
tertib, wajar, dan efisien. Komputerisasi telah diberikan melalui
fasilitas penunjang perdagangan, dan papan elektronik akan
mengirimkan data yang terkomputerisasi.
Fasilitas perdagangan ini dilakukan dengan metode

43
komputerisasi tanpa skrip atau sederhana. Bursa Efek ini juga dapat
diberikan kewenangan untuk mengawasi anggota bursa, mengingat
kegiatan perdagangan efek melibatkan sejumlah besar uang publik.
4.1.5 Kewajiban Bursa Efek
1. BEI juga merupakan salah satu penyelenggara perdagangan
yang ada efek di Indonesia.
2. BEI juga wajib menetapkan peraturan yang ada mengenai
keanggotaan, pencatatan, atau perdagangan.
3. BEI juga wajib memiliki satuan pemeriksa yang akan
bertugas menjalankan pemeriksaan berkala maupun
pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap anggotanya serta
terhadap kegiatan Bursa Efek.
4. BEI juga bekerjasama dengan DSN-MUI dalam
merencanakan investasi syariah di pasar modal syariah.
4.2 Deskripsi Data
Di penelitian ini juga dilakukan pengujian hipotesis,
dimana penulis akan menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel
independen, yaitu likuiditas (X1) dan solvabilitas (X2) terhadap nilai
perusahaan (Y) dengan return saham (Z) sebagai variabel intervening.
Pada sampel penelitian ini adalah perusahaan otomotif dan komponen
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2021. Berdasarkan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, terdapat 9 perusahaan selama 6
tahun berturut-turut yang akan dijadikan sampel (N=54) dalam
penelitian ini, dapat di lihat di bawah ini:

Tabel 4. 1
Perusahaan Sesuai Dengan Kriteria

No. Nama Perusahaan Kode


Perusahaan

44
1. Pt. Astra International Tbk ASII
2. Pt. Astra Otoparts Tbk AUTO
3. Pt. Garuda Metalindo Tbk BOLT
4. Pt. Gajah Tunggal Tbk GJTL
5. Pt. Indospring Tbk INDS
6. Pt. Indomobil Sukses Internasional Tbk IMAS
7. Pt. Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN
8. Pt. Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS
9. Pt. Selamat Sempurna Tbk SMSM
Sumber : Bursa Efek Indonesia (diolah penulis, 2022)
Berikut data mentah perusahaan makanan dan minuman yang siap untuk
diolah:

Tabel 4. 2
Data Mentah siap diolah

45
Kode
PRS Return
H Tahun CR DER PBV Saham
ASII
2016 0,713 0,464 7,167 0,379
2017 1,256 0,890 2,147 -0,003
2018 1,126 0,977 1,910 -0,009
2019 0,863 0,361 1,501 -0,158
2020 2,004 0,194 1,248 -0,130
2021 2,047 0,187 1,070 -0,054
AUT
O 2016 1,689 0,254 0,006 -0,392
2017 1,285 0,225 0,004 -0,330
2018 1,479 0,411 0,001 -0,661
2019 1,612 0,388 0,001 -0,190
2020 1,857 0,347 0,001 0,000
2021 1,533 0,431 0,001 0,417
BOL
T 2016 8,884 0,129 1,962 -0,326
2017 4,957 0,452 3,203 0,224
2018 2,376 0,569 3,080 -0,015
2019 2,483 0,512 2,587 -0,134
2020 1,631 0,599 2,645 -0,060
2021 1,533 0,674 2,365 0,044
GJTL 2016 1,733 2,195 0,638 1,019
2017 1,634 2,195 0,417 -0,364
2018 1,457 2,435 0,398 -0,044
2019 1,399 2,022 0,327 -0,100
2020 1,576 1,593 0,333 0,120
2021 1,744 1,634 0,333 0,015
INDS 2016 3,033 0,198 0,257 -0,759
2017 5,125 0,135 0,386 0,556
2018 5,211 0,131 0,664 0,762
Sumber : Bursa Efek
2019 5,828 0,102 0,587 0,036
Indonesia (diolah
2020 6,167 0,102 0,512 -0,130
penulis, 2022)
2021 3,492 0,189 0,589 0,195
4.3 Teknik Analisis
IMA
Data S 2016 0,924 2,820 0,540 -0,446
2017 0,798 2,434 0,249 -0,359
2018 0,749 3,024 0,586 1,571 46
2019 0,775 3,751 0,339 -0,465
2020 0,756 2,807 0,476 0,312
2021 0,715 2,972 0,272 -0,422
4.3.1 Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil data yang di peroleh, selanjutnya penulis
melakukan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui gambaran
masing-masing variabel yang dimiliki setiap perusahaan, dilihat dari
nilai tengah (mean), nilai tertinggi (maximum), nilai terendah
(minimum), dan standar deviasi.

Tabel 4. 3
Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
Std.
Minimu Maximu Devia
  N m m Mean tion
Nilai Perusahaan 1.1740 1.451
54 .0010 7.1670
00 1184
Return Saham .09811 .6601
54 -.7590 3.8160
1 278
Solvabilitas 1.1040 1.404
54 .071 8.261
7 768
Likuiditas 2.8787 2.659
54 .504 13.042
4 416
Valid N
54        
(listwise)
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2022
Berdasarkan hasil data yang diolah peneliti dari tabel 4.3, dapat
diketahui bahwa dari 54 sampel, variabel nilai perusahaan (Y)
mempunyai nilai rata-rata sebesar 1,174000 dan standar deviasi sebesar
1,4511184. Perusahaan yang masuk kriteria penelitian dengan nilai
tertinggi dimiliki ASII di tahun 2016, sementara nilai terendah dengan

47
nilai 0.0010 dimiliki oleh AUTO selama 4 tahun berturut-turut di tahun
2018 sampai 2021. Dapat disimpulkan bahwa dengan nilai standar
deviasi diatas, penyebaran data variabel nilai perusahaan sebesar
1,4511184 setiap datanya.
Berdasarkan hasil data yang diolah peneliti dari tabel 4.3, dapat
diketahui bahwa dari 54 sampel, variabel return saham sebagai variabel
intervening (Z) mempunyai nilai rata-rata sebesar 0,098111 dan standar
deviasi sebesar 0,6601278. Perusahaan yang masuk kriteria penelitian
dengan nilai tertinggi dimiliki LPIN di tahun 2021 sebesar 3,8160,
sementara nilai terendah dengan nilai -0,7590 dimiliki oleh INDS tahun
2016. Dapat disimpulkan bahwa dengan nilai standar deviasi diatas,
penyebaran data variabel return saham perusahaan sebesar 0,6601278
setiap datanya.
Variabel likuiditas (X1) mempunyai nilai rata-rata sebesar
2,87874 dengan standar deviasi sebesar 2,659416. Perusahaan dengan
nilai tertinggi dimiliki LPIN di tahun 2019 sebesar 13,042, sementara
nilai terendah dengan nilai 0,504 dimiliki oleh PRAS tahun 2021.
Dapat disimpulkan bahwa dengan nilai standar deviasi diatas,
penyebaran data variabel likuiditas saham perusahaan sebesar 2,659416
setiap datanya.
Variabel solvabilitas (X2) mempunyai nilai rata-rata sebesar
1,10407 dengan standar deviasi sebesar 1,404768. Perusahaan dengan
nilai tertinggi dimiliki LPIN di tahun 2019 sebesar 8,261, sementara
nilai terendah dengan nilai 0,504 dimiliki oleh LPIN tahun 2019
sebesar 0,071. Dapat disimpulkan bahwa dengan nilai standar deviasi
diatas, penyebaran data variabel solvabilitas saham perusahaan sebesar
1,404768 setiap datanya.
4.3.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas

48
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji T dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka
uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,
147:2014), untuk pengujian ini, digunakan uji kolmogorov-smirnov
(K-S), Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua arah (two tailed
test), yaitu dengan membandingkan p-value yang di peroleh dengan
taraf signifikasi yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan
taraf signifikasi 0.05. Jika nilai p-value >0.05 maka dapat terdistribusi
normal.

Gambar 1 Gambar 2

Grafik Histogram
Grafik Histogram

Sumber: Output SPSS, Data diolah Sumber: Output SPSS, Data diolah

Berdasarkan gambar 2 dan gambar 3 menunjukkan bahwa data


telah terdistribusi secara normal karena telah memenuhi asumsi
normalitas dimana bentuk grafik simetris yang artinya tidak melenceng
ke kanan maupun ke kiri.

49
Gambar 3 Gambar 4

Grafik Normal P-Plot Grafik Normal P-Plot

Sumber: Output SPSS, Data diolah Sumber: Output SPSS, Data diolah
Berdasarkan gambar 4 dan gambar 5 grafik normal p-plot
menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Penyebaran
data dalam suatu penelitian digambarkan dalam grafik ini. Data
semakin mendekati asumsi normal semakin dekat titik-titik pada grafik
ini dengan garis diagonal. Jika titik-titik dalam grafik ini hanya
membentuk garis diagonal, data berkembang jauh lebih cepat dari yang
diharapkan.

Gambar 5 Gambar 6
Uji Kolmogorov-Smirnov Uji Kolmogorov-Smirnov

50
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
Test a. Test distribution is Normal.
Unstand b. Calculated from data. Unstandar
a. Test distribution is Normal.
ardized c. Lilliefors Significance dized
b. Calculated from data.
Residual Correction. Residual
c. Lilliefors Significance
N
Correction.
46 Nd. This is a lower bound of the 46
Normal Mean .000000 true significance.
d. This is a lower bound of the true Normal Mean .0000000
Parametersa,b 0 S
significance. Parametersa,b Std.
umber: Std. 1.1731268
.290714 Deviatio
Output Deviatio 4
61 n
SPSS, n
Data Most Extreme Absolut
Most Extreme Absolute .091 .116
diolah Differences e
Differences Positive .091
Positive .116
Negative -.065
Negativ
Test Statistic .091 -.089
c,d
e
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
Test Statistic .116
Asymp. Sig. (2-tailed) .139c

Sumber: Output SPSS, Data diolah

Berdasarkan hasil dari pengujian gambar 7 dan gambar 8, Nilai


Kolmogorov-Smirnov adalah 0,091 dan 0,116 , dan nilai signifikan
lebih dari 0,05, dengan nilai signifikan 0,200 dan nilai signifikan 0,139.
Data tersebut dapat dikatakan terdistribusi secara teratur.
2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas ini dirancang untuk memeriksa apakah
setiap variabel independen dalam model regresi memiliki hubungan
yang bermakna. Nilai tolerance dan viriance inflation factor (VIF) yang
dapat ditentukan dengan menggunakan program SPSS 22.0, merupakan

51
dua metode untuk menentukan ada tidaknya multikolinearitas. Batas
nilai toleransi adalah 0,10, sedangkan batas VIF adalah 10.
Multikolinearitas muncul ketika nilai toleransi kurang dari 0,10 dan
nilai VIF lebih besar dari 10. Berikut ini adalah hasil analisis dengan
menggunakan program SPSS versi 22.0.

Gambar 7
Uji Multikolonieritas

Sumber: Output SPSS, Data diolah

Gambar 8
Uji Multikolonieritas Regresi II

Sumber: Output SPSS, Data diolah


Berdasarkan gambar diatas, bisa dilihat bahwa variabel
likuiditas (X1), solvabilitas (X2), nilai perusahaan (Y) dan return
saham (Z) memiliki nilai tolerance diatas 0,10, berarti tidak adanya
kolerasi antara variabel bebas. Hasil perhitungan nilai VIF (Variance

52
Inflation Factor) juga menunjukkan hal yang sama, tidak satupun
variabel independen yang memiliki nilai lebih dari 10, dengan begitu
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas antar variabel
independen. Dari karakteristik diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa
model regresi layak untuk dipakai.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode T
dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi,
autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan
penganggu) tidak bebas dari satu observasi lainnya (Ghozali, 2016:99) .
Untuk menguji ada atau tidaknya masalah autokorelasi, akan digunakan
uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan , jika nilai DW berada
diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2 (Suyanto,2011:134).
Hasil dari pengujian Durbin-Watson adalah sebagai berikut:

Tabel 3 1
Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
Sumber:
1 .260a .068 .025 .297086 2.133

a. Predictors: (Constant), Solvabilitas, Likuiditas


Output
b. Dependent Variable: Return Saham SPSS, Data
diolah

53
Tabel 3 2
Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson

1 .504 a
.254 .068 1.17156 1.256

a. Predictors: (Constant), Return Saham, Likuiditas, Solvabilitas


b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Sumber: Output SPSS, Data diolah


Pada tabel 3.1 dan 3.2 dengan menggunakan uji Durbin-
Watson, menunjukan hasil nilai sebesar 2,470 dan 1,256 nilai ini
diantara -2 dan +2, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi
antar variabel.
4. Uji Heteroskedastisitas
Hasil pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan
menggunakan scatterplot. Scatterplot dilakukan dengan melihat grafik
antara nilai prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y
yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y
sesungguhnya (Ghozali, 2016).
Hasil uji heteroskedastisitas dapat ditunjukan dari tabel dibawah ini:

Gambar 9 Gambar 10
Grafik Scatterplot GrafikScatterplot

54
Sumber: Output SPSS, Data diolah Sumber: Output SPSS, Data diolah
Berdasarkan gambar 1 dan gambar 2 terlihat bahwa titik
menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol maupun bawah
angka nol dari sumbu vertikal. Pola scatterplot membentuk pola yang
acak serta data yang menyebar secara merata, sehingga dapat
disimpulkan bahwa regresi I dan regresi II dinyatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas atau bersifat homokedastisitas.
4.3.3 Analisis Regresi
Metode analisis untuk mengetahui pengaruh langsung masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan
analisis regresi sederhana. Berikut hasil uji regresi sederhana:

Tabel 4.3 1
Analisis Regresi Sederhana

55
Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Consta
.657 .295 2.230 .031
nt)
Likuidit
.179 .088 .293 2.035 .048
as

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan


Sumber: Output SPSS, Data diolah
Berdasarkan tabel 4.3.1 likuditas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan dengan probabilitas signifikansi sebesar
0,048 lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. Nilai t hitung lebih besar dari
nilai t tabel 2.035>2,01537. (H1 diterima).

Tabel 4.3 2
Analisis Regresi Sederhana

Coefficientsa
Standardiz
ed
Su
Unstandardized Coefficient
m Coefficients s ber:

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Consta
-.133 .072 -1.847 .071
nt)
Likuidit
.029 .022 .198 1.343 .186
as

a. Dependent Variable: Return Saham

56
Output SPSS, Data diolah
Berdasarkan tabel 4.3.2 likuditas berpengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap return saham dengan probabilitas signifikansi
sebesar 0,186 lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Nilai t hitung
1,343 lebih kecil dari nilai t tabel 2,01537 atau 1,343<2,01537. (H2
ditolak).

Tabel 4.3 3
Analisis Regresi Sederhana
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.540 .248 6.211 .000
Solvabilita
-.436 .185 -.334 -2.353 .023
s

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Sumber: Output SPSS, Data diolah


Berdasarkan tabel 4.3.3 solvabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan dengan probabilitas signifikansi
sebesar 0,023 lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. Nilai t hitung lebih
kecil dari nilai t tabel atau -2,353<2,01537.(H3 ditolak)

Tabel 4.3 4
Analisis Regresi Sederhana

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
57
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) .013 .061 .211 .834
Sumber: Output SPSS, Data diolah

Berdasarkan tabel 4.3.4 solvabilitas berpengaruh negatif dan


tidak signifikan terhadap return saham dengan probabilitas signifikansi
sebesar 0,111 lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Nilai t hitung
lebih kecil dari nilai t tabel atau -1,625<2,01537.(H4 ditolak)
Menuru Angela (2015) model penelitian dapat menggunakan
path diagram untuk mempermudah melihat hubungan kausalitas yang
sedang diuji. Analisis jalur (path analysis) menurut (Sugiyono,
2017:46), analisis yang dilakukan dengan menggunakan korelasi dan
regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variabel dependen
terakhir harus lewat jalur langsung atau melalui variabel intervening.
Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan sebab akibat dan juga
tida dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat
hubungan kausalitas antar variabel. Analisis path (analisis jalur) dengan
persamaan berikut ini:

58
Sebagai acuan untuk melihat T table dengan n-1-1= 46-1-1
yaitu 44 sebesar nilai T tabel 2,01537.

Gambar 11
Model Analisis Jalur

0,140

0,126
Likuiditas
0,094
Return Nilai
saham Perusahaan
-0,193
,

Solvabilitas

-0,231 59
Pengaruh Likuiditas melalui return saham terhadap nilai
perusahan dapat diketahui pengaruh langsung yang diberikan likuiditas
sebesar 0,140 . Sedangkan pengaruh tidak langsung likuiditas melalui
return saham adalah perkalian antara nilai beta (likuiditas terhadap
return saham) dengan nilai beta (return saham terhadap nilai
perusahaan) yaitu 0,094 x 0,126= 0,011.
Berdasarkan perhitungan diatas diketahui pengaruh langsung
sebesar 0,140 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,011, maka
memiliki arti bahwa pengaruh tidak langsung lebih kecil dibandingkan
pengaruh langsung, maka berkesimpulan bahwa secara tidak langsung
likuiditas melalui return saham tidak berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan. (H5 ditolak).
Pengaruh solvabilitas melalui return saham terhadap nilai
perusahan dapat diketahui pengaruh langsung yang diberikan
solvabilitas sebesar -0,231. Sedangkan pengaruh tidak langsung
likuiditas melalui return saham adalah perkalian antara nilai beta
(solvabilitas terhadap return saham) dengan nilai beta (return saham
terhadap nilai perusahaan) yaitu -0,231 x 0,126= -0,029.
Berdasarkan perhitungan diatas diketahui pengaruh langsung
sebesar -0,231 dan pengaruh tidak langsung sebesar -0,029, maka
memiliki arti bahwa pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan
pengaruh langsung, maka berkesimpulan bahwa secara tidak langsung
likuiditas melalui return saham berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. (H6 ditolak).
4.3.3 Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R² Square)

60
Analisis koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui
seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel independen,
likuiditas (X1), solvabilitas(X2) terhadap variabel dependen, yaitu nilai
perusahaan (Y) dengan return saham (Z) sebagai variabel intervening.

Tabel 4.3 5
Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary
Sumb
Adjusted R Std. Error of the
er: Model R R Square Square Estimate
Output 1 .260 a
.068 .025 .297086
SPSS, a. Predictors: (Constant), Solvabilitas, Likuiditas Data
diolah
Pada tabel 4.3.1 menunjukkan bahwa nilai R2 adalah sebesar
0,025 yang berarti bahwa variasi pada variabel independen mampu
menjelaskan 2,5% variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya 97,5
% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel independen.

Tabel 4.3 6
Hasil Koefisien Determinasi Regresi II

Model Summary
Su
Adjusted R Std. Error of the
mbe r:
Model R R Square Square Estimate

1 .504a .254 .068 1.17156

a. Predictors: (Constant), Return Saham, Likuiditas, Solvabilitas

Output SPSS, Data diolah


Pada tabel 4.3.2 menunjukkan bahwa nilai R2 adalah sebesar

61
0,068 yang berarti bahwa variasi pada variabel independen dan
intervening mampu menjelaskan 6,8% variasi variabel dependen.
Sedangkan sisanya 93,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel
independen dan intervening.
2. Uji Hipotesis (uji-t)

Uji t adalah uji yang digunakan untuk menguji bagaimana


pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen. Hasil dari uji t dapat dilihat pada tabel coefficient pada
kolom significance. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05
maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen. Tetapi jika probabilitas nilai t
atau signifikasi >0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel
dependen. Dalam melakukan uji hipotesis, peneliti menggunakan uji
regresi sederhana untuk menguji masing-masing pengaruh variabel
independen terhadap dependen.

Tabel 4.3 7
Hasil Uji T Regresi I

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -.030 .118 -.257 .798

Likuiditas .014 .027 .094 .524 .603

Solvabilita
-.060 .056 -.193 -1.072 .290
s

a. Dependent Variable: Return Saham 62


Sumber: Output SPSS, Data diolah

Tabel 4.3 8
Hasil Uji T Regresi II

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.270 .498 2.548 .014

Likuiditas .090 .112 .140 .803 .427

Solvabilitas -.315 .241 -.231 -1.308 .198

Return
.551 .636 .126 .867 .391
Saham

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Sumber: Output SPSS, Data diolah


Pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa hipotesis
pertama ditolak. Hal ini berdasarkan hasil uji T yang menunjukkan
bahwa likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
return saham dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,603.
Berdasarkan signaling theory, perusahaan yang memiliki CR tinggi
maka semakin kecil risiko likuidasi yang ditanggung perusahaan dan
investor, sehingga investor menangkap hal tersebut sebagai suatu sinyal
positif, akibatnya nilai perusahaan meningkat di mata para investor.
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Nugroho (2012) yang

63
menunjukkan CR berpengaruh positif terhadap PBV.
Pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa hipotesis kedua
ditolak. Hal ini berdasarkan hasil uji T yang menunjukkan bahwa
solvabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return
saham dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,290. Hasil penelitian
ini sesuai dengan hasil penelitian Herlina, dkk (2019), bahwa
solvabilitas tidak berpengaruh terhadap return saham,
Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa hipotesis ketiga
ditolak. Hal ini berdasarkan hasil uji T yang menunjukkan bahwa
likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,427. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ryangga, dkk (2020),
bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa hipotesis
keempat ditolak. Hal ini berdasarkan hasil uji T yang menunjukkan
bahwa solvabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,198. lebih
besar dari nilai signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan
hasil penelitian Itsnaini dan Subardjo (2017), bahwa solvabilitas
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
3. Uji Hipotesis (Uji-F)

Uji Statistik F digunakan untuk menguji apakah semua variabel


independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat
dilihat dalam tabel ANOVA. Jika nilai sig < α = 0,05 maka terdapat
satu atau lebih variabel independen yang mempengaruhi variabel
dependen.

Tabel 4.3 9

64
Hasil Uji F

ANOVAa

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .282 2 .141 1.595 .214b

Residual 3.883 44 .088

Total 4.165 46

a. Dependent Variable: Return Saham


b. Predictors: (Constant), Solvabilitas, Likuiditas

Sumb
er: Output SPSS, Data diolah
Berdasarkan perhitungan tabel diatas diperoleh nilai F sebesar
1,595 dengan signifikansi sebesar 0,214. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen dan
intervening secara simultan terhadap variabel dependen karena nilai
signifikansi0,214 lebih besar dari 0,05.

Tabel 4.3 10
Hasil Uji F Regresi

ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 11.788 3 3.929 2.504 .072b

Residual 67.483 43 1.569

Total 79.271 46 Sumber:


a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan Output
b. Predictors: (Constant), Return Saham, Likuiditas, Solvabilitas
SPSS,
Data
diolah
Berdasarkan perhitungan tabel diatas diperoleh nilai F sebesar

65
2,504 dengan signifikansi sebesar 0,072. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen dan
intervening secara simultan terhadap variabel dependen karena nilai
signifikansi 0,072 lebih besar dari 0,05.
4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan


Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (Ryan Ryangga dkk,
2020: 152).
Dari hasil pengujian hipotesis pertama dengan analisis regresi
sederhana menunjukkan bahwa likuditas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan dengan probabilitas signifikansi
sebesar 0,048 lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. Nilai t hitung lebih
besar dari nilai t tabel atau 2.035>2,01537.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hapsak (2018), bahwa
likuiditas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun
penelitian tersebut mendapat penolakan dari penelitian Ryangga, dkk
(2020), bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Semakin tinggi likuiditas perusahaan semakin baik kinerja
perusahaan tersebut. Perusahaan dengan kinerja yang baik akan
membuat investor percaya sehingga akan mempengaruhi naiknya harga
saham. Harga Saham yang tinggi berarti nilai perusahaan meningkat.
Sehingga hipotesis untuk penelitian ini diterima.

4.4.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Return Saham


Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity
ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila

66
perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang
tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.
Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan
atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak
luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan
(likuiditas perusahaan). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam membiayai dan memenuhi utang pada saat ditagih.
Dari hasil pengujian hipotesis kedua dengan analisis regresi
sederhana likuditas berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap return saham dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,186
lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Nilai t hitung 1,343 lebih kecil
dari nilai t tabel 2,01537 atau 1,343<2,01537. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian Mende dan Rate (2017), bahwa likuiditas tidak
berpengaruh terhadap return saham. tetapi dibantah oleh Dewi (2016),
bahwa likuiditas yang dilakukan pengujian secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap return saham.

4.4.3 Pengaruh Solvabilitas terhadap Nilai Perusahaan


Rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung
perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan
bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek
maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).
Dari hasil pengujian hipotesis ketiga solvabilitas berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan probabilitas

67
signifikansi sebesar 0,023 lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. Nilai t
hitung lebih kecil dari nilai t tabel atau -2,353<2,01537.Penelitian ini
sejalan dengan penelitian Itsnaini dan Subardjo (2017), bahwa
solvabilitas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Sehingga hipotesis untuk penelitian ini ditolak. Namun dibantah oleh
penelitian Permana dan Rahyuda (2019), bahwa solvabilitas secara
simultan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

4.4.4 Pengaruh Solvabilitas terhadap Return Saham


Panggabean dkk. (2018: 66) menyatakan solvabilitas adalah
seberapa besar perbandingan beban utang yang ditanggung dengan
aktiva yang dimiliki perusahaan.
Dari hasil pengujian hipotesis ketiga solvabilitas berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap return saham dengan probabilitas
signifikansi sebesar 0,111 lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Nilai t
hitung lebih kecil dari nilai t tabel atau -1,625<2,01537. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian Herlina, dkk (2019), bahwa solvabilitas tidak
berpengaruh terhadap return saham. tetapi dibantah oleh penelitian
Firmansyah, dkk (2020), solvabilitas berpengaruh positif terhadap
return saham.
Dalam praktiknya, apabila dari hasil perhitungan, perusahaan
ternyata memiliki rasio solvabilitas yang tinggi, hal ini akan berdampak
timbulnya risiko kerugian lebih besar, tetapi juga ada kesempatan
mendapat laba juga besar. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki
rasio solvabilitas lebih rendah tentu mempunyai resiko kerugian lebih
kecil pula, terutama pada saat perekonomian menurun. Dampak ini
juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian (return)
pada saat perekonomian tinggi.

4.4.5 Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai perusahaan dengan Ret

68
urn Saham sebagai variabel mediasi
Semakin tinggi likuiditas perusahaan semakin baik kinerja
perusahaan tersebut. Perusahaan dengan kinerja yang baik akan
membuat investor percaya sehingga akan mempengaruhi naiknya harga
saham. Harga Saham yang tinggi berarti nilai perusahaan meningkat.
Dari hasil pengujian hipotesis keempat Pengaruh Likuiditas
melalui return saham terhadap nilai perusahan dapat diketahui
pengaruh langsung yang diberikan likuiditas sebesar 0,140 . Sedangkan
pengaruh tidak langsung likuiditas melalui return saham adalah
perkalian antara nilai beta (likuiditas terhadap return saham) dengan
nilai beta (return saham terhadap nilai perusahaan) yaitu 0,094 x
0,126= 0,011.
Berdasarkan perhitungan diatas diketahui pengaruh langsung
sebesar 0,140 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,011, maka
memiliki arti bahwa pengaruh tidak langsung lebih kecil dibandingkan
pengaruh langsung, maka berkesimpulan bahwa secara tidak langsung
likuiditas melalui return saham tidak berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan.

4.4.6 Pengaruh Solvabilitas terhadap Nilai perusahaan dengan Ret


urn Saham sebagai variabel mediasi
Pengaruh solvabilitas melalui return saham terhadap nilai
perusahan dapat diketahui pengaruh langsung yang diberikan
solvabilitas sebesar -0,231. Sedangkan pengaruh tidak langsung
likuiditas melalui return saham adalah perkalian antara nilai beta
(solvabilitas terhadap return saham) dengan nilai beta (return saham
terhadap nilai perusahaan) yaitu -0,231 x 0,126= -0,029.
Berdasarkan perhitungan diatas diketahui pengaruh langsung
sebesar -0,231 dan pengaruh tidak langsung sebesar -0,029, maka

69
memiliki arti bahwa pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan
pengaruh langsung, maka berkesimpulan bahwa secara tidak langsung
likuiditas melalui return saham berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Sehingga hipotesis untuk penelitian ini
ditolak.

70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan diatas, maka
kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Likuditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,048 lebih kecil
dari nilai signifikansi 0,05. Nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel
atau 2.035>2,01537. Hal ini menunjukkan besarnya likuiditas
perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Likuditas berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
return saham dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,186 lebih
besar dari nilai signifikansi 0,05. Nilai t hitung 1,343 lebih kecil dari
nilai t tabel 2,01537 atau 1,343<2,01537. Hal ini menunjukkan
besarnya likuiditas perusahaan tidak mempengaruhi return saham.
3. Solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,023 lebih kecil
dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan besarnya solvabilitas
perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4. Solvabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
return saham dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,111 lebih
besar dari nilai signifikansi 0,05. Nilai t hitung lebih kecil dari nilai t
tabel atau -1,625<2,01537. Hal ini menunjukkan besarnya solvabilitas
perusahaan tidak mempengaruhi return saham.
5. Likuiditas secara tidak langsung berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan melalui return saham sebagai
variabel mediasi.Dengan nilai pengaruh langsung sebesar -0,231 dan
pengaruh tidak langsung sebesar -0,029. memiliki arti bahwa

71
pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan pengaruh
langsung, maka berkesimpulan bahwa secara tidak langsung
likuiditas melalui return saham berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
6. Solvabilitas secara tidak langsung berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan melalui return saham sebagai
variabel mediasi. Pengaruh langsung sebesar -0,231 dan pengaruh
tidak langsung sebesar -0,029, maka memiliki arti bahwa pengaruh
tidak langsung lebih besar dibandingkan pengaruh langsung,
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya, namun
keterbatasan penelitian, maka penelitian ini masih mempunyai beberapa
kelemahan di antaranya sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan 2 variabel independen yaitu
Likuiditas (X1) Solvabilitas (X2).
2. Dalam penelitian ini hanya membatasi pada perusahaan-
perusahaan subsektor otomotif dan komponen saja sehingga hasil dari
penelitian ini belum dapat digeneralisasikan pada perusahaan di
sektor lain.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disaran:
1. Bagi peneliti selanjutnya bisa menggunakan variabel intervening
yang lain sehingga diharapkan dapat menunjukkan hasil yang
berbeda.
2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan proksi
lain untuk menunjukkan hasil yang berbeda.

72
73
DAFTAR PUSTAKA

Aldo Fernando, C. I. (2022, January 14). Penjualan Mobil Bangkit,


Saham Otomotif Malah Tidur'. Retrieved From
Cnbcindonesia:Https://Www.Cnbcindonesia.C
om/Market/20220114094727-17-307283/Penjualan-Mobil-
Bangkit-Saham- Otomotif-Malah-Tidur
Brigham, Eugene F. dan Joel F Houston. 2011. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Edisi Kesebelas. Jilid Satu. Jakarta:
Salemba Empat. .......... 2012. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Edisi Kesebelas. Jilid Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Dewi, E. P. (2016). Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas,


Solvabilitas, Aktivitas Dan Penilaian Pasar Terhadap Return
Saham. Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 1, No. 2,, 109-132.

Geno, M. R., Nuradmanta, R. W., & Firmansyah, A. (2020). Return


Saham Perusahaan Subsektor Properti Dan Real Estate Di
Indonesia: Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Degree Of
Leverage. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, Vol 8, No 2,, 65-
78.

Hapsak, W. H. (2018). Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Dan


Rentabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. 1-16.

Itsnaini, H. M., & Subardjo, A. (2017). Pengaruh Profitabilitas


Dan Solvabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Yang Dimoderasi
Corporate Social Responsibility. Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi Volume 6, Nomor 6,, 1-16.

Lokollo , A., & Syafruddin, M. (2013). Pengaruh Manajamen Modal

74
Kerja Dan Rasio Keuangan Terhadap Profitabilitas Pada
Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(Bei) Tahun 2011. Diponegoro Journal Of Accounting Volume
2 Nomor 2, 1-13.

Nurhasanah, S., & Paranita, E. S. (2019). Analisis Pengaruh


Rentabilitas, Solvabilitas Dan Likuiditas Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Ilmiah Aset, Vol. 21 No. 2,, 123-128.

Panggabean, B. F. (2018). Pengaruh Solvabilitas Dan Profitabilitas


Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sub Sektor
Pertambangan Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Financial Vol. 4, No. 1, 65-72.

Permana, B. A., & Rahyuda, H. (2019). Pengaruh Profitabilitas,


Solvabilitas,Likuiditas, Dan Inflasi Terhadap Nilai Perusahaan.
E-Jurnal Manajemen Unud D, Vol. 8, No. 3, 1577 - 1607.

Ryangga, R., S, Y. C., & Suhendro. (2020). Faktor – Faktor Yang


Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dan Return Saham. Jurnal
Akuntansi Vol. 9, No. 2, 150-159.

Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Sleman: Cv


Budi Utama.

Tarmizi, R., Soedarsa, H. G., Indrayenti, & Indrayenti, D. (2018).


Pengaruh Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham.
Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 9, No. 1,, 21-33.
Yusuf, M., & Rangkuty, D. M. (2019). Analisis Neraca Perdagangan
Indonesia-India Periode 2013-2018. Jurnal: Penelitian Medan
Agama Vol. 10, No. 1,, 55-68.

75
LAMPIRAN
Formulir Permohonan Riset

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hesti Indriyani


No Pokok : 2018124350012
Prodi : Akuntansi Keuangan
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Return Saham Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan
Otomotif Yang Terdaftar Di BEI Periode 2016-2020  
Dosen Pembimbing : Henny Mulyati, SE, M.Comm
Nama Perusahaan : Bursa Efek Indonesia
Dengan ini saya mengajukan permohonan untuk memperoleh surat keterangan riset di
perusahaan/instansi tempat saya melakukan penelitian. Hal ini dikarenakan
perusahaan/instansi yang tersebut di atas tidak mengijinkan saya untuk memperoleh
data secara langsung.

Demikian permohonan ini saya sampaikan.

Jakarta, 06 Agustus 2022

       Mahasiswa,

Hesti Indriyani

76
Analisis Descriptive
Descriptive Statistics
Std.
Minimu Maximu Devia
  N m m Mean tion
Nilai Perusahaan 1.1740 1.451
54 .0010 7.1670
00 1184
Return Saham .09811 .6601
54 -.7590 3.8160
1 278
Solvabilitas 1.1040 1.404
54 .071 8.261
7 768
Likuiditas 2.8787 2.659
54 .504 13.042
4 416
Valid N
54        
(listwise)

Uji Normalitas

77
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 46
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .29071461

Most Extreme Differences Absolute .091


Positive .091
Negative -.065
Test Statistic .091
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test

Unstandar
dized
Residual
Hasil Koefisien N Determinasi
46
Regresi I
Normal Mean .0000000
Parametersa,b Std.
1.1731268
Deviatio
Model Summary 4
n
Adjusted R Std. Error of the Hasil
Most Extreme Absolut
Model R R Square Square .116
Estimate
Differences e
Model Summary
1 .260 a
.068 .025 .297086
Positive
Adjusted R .116of the
Std. Error
a. Predictors: (Constant), Solvabilitas, Likuiditas
Model R R Square Negativ
Square Estimate Koefisien
-.089
1 .504a .254 e .068 1.17156

a. Predictors: (Constant),Test Statistic


Return Saham, Likuiditas, Solvabilitas .116
Asymp. Sig. (2-tailed) .139c

78
Determinasi Regresi II

79
Uji T
Tabel 1
Hasil Uji T Regresi I

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -.030 .118 -.257 .798

Likuiditas .014 .027 .094 .524 .603

Solvabilita
-.060 .056 -.193 -1.072 .290
s

a. Dependent Variable: Return Saham

Tabel 2
Hasil Uji T Regresi II

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.270 .498 2.548 .014

Likuiditas .090 .112 .140 .803 .427

Solvabilitas -.315 .241 -.231 -1.308 .198

Return
.551 .636 .126 .867 .391
Saham

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

80
Uji F
Hasil Uji F Regresi I

ANOVAa

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .282 2 .141 1.595 .214b

Residual 3.883 44 .088

Total 4.165 46

a. Dependent Variable: Return Saham


b. Predictors: (Constant), Solvabilitas, Likuiditas

Tabel 3.2
Hasil Uji F Regresi II

ANOVAa

Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 11.788 3 3.929 2.504 .072b

Residual 67.483 43 1.569

Total 79.271 46

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan


b. Predictors: (Constant), Return Saham, Likuiditas, Solvabilitas

81
Analysis Path

Gambar 4.3.1
Model Analisis Jalur

0,140

0,126
Likuiditas
0,094
Return Nilai
saham Perusahaan
-0,193
,

Solvabilitas

-0,231

Perusahaan Otomotif Periode 2016-2021

No. Kode Nama Perusahaan


1 ASII Pt. Astra International Tbk
2 MASA Pt. Multistrada Arah Sarana Tbk
3 SMSM Pt. Selamat Sempurna Tbk
4 AUTO Pt. Astra Otoparts Tbk
5 BOLT Pt. Garuda Metalindo Tbk
6 DRMA Pt. Garuda Metalindo Tbk
7 GJTL Pt. Gajah Tunggal Tbk
8 LPIN Pt. Multi Prima Sejahtera Tbk

82
9 PRAS Pt. Prima Alloy Steel Universal Tbk
10 INDS Pt. Indospring Tbk
11 IMAS Pt. Indomobil Sukses Internasional Tbk
12 GDYR Pt. Goodyear Indonesia Tbk
13 BRAM Pt. Indo Kordsa Tbk
14 NIPS Pt. Nipress Tbk

83
RIWAYAT HIDUP

Hesti Indriyani adalah nama penulis skripsi ini. Lahir pada tanggal 07
April 1999, di Purworejo. Penulis merupakan anak ke 2 dari 3
bersaudara, dari pasangan Kotip dan Sumiyati. Penulis pertama kali
masuk pendidikan di SDN 02 Karangduwur 2004. Penulis melanjutkan
pendidikan ke SMP Negeri 32 di Purworejo pada tahun 2010-2013.
Setelah tamat di SMP Negeri 32 Purworejo, penulis melanjutkan ke SMA
Negeri 4 Purworejo 2013-2016. Dan pada tahun 2018 penulis terdaftar
sebagai Mahasiswa Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Keuangan. Dengan
ketekunan motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha penulis telah
berhasil menyelasaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga
dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi
positif bagi dunia pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan Rasa
Syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya skripsi yang berjudul
judul “Analisis Pengaruh Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Return Saham Sebagai Variabel Intervening
Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di BEI Periode 2016-
2020’’.

84

Anda mungkin juga menyukai