DISUSUN OLEH
JURUSAN AKUNTANSI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Auditor
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi motivasi agar para
auditor dapat bekerja lebih profesional dalam melaksanakan audit
agar menghasilkan audit yang berkualitas dan penelitian ini
diharapkan dapat memberikan masukan bagi para auditor untuk
menghasilkan kualitas audit yang lebih baik.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan peneliti dan dapat lebih mengetahui pengaruh yang
mempengaruhi kualitas audit.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Kinerja Auditor
Kinerja dinyatakan dengan standar yaitu pengukuran kinerja
mempertimbangkan kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu kerja.
Kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus
diselesaikan. Ketepatan waktu yaitu kesesuaian dengan waktu yang telah
direncanakan.
Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas
pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam waktu tertentu.
Kinerja auditor adalah suatu hasil yang dicapai oleh seorang auditor dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankannya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan waktu yang diukur dengan
mempertimbangkan kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu dalam
menilai hasil audit yang dilakukan (Basudewa dan Merkusiwati, 2015).1
1
Medina dan Challen, “LOCUS OF CONTROL, TURNOVER INTENTION, KINERJA AUDITOR, ETIKA
AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI DAN DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR.”
2. Kompetensi Auditor
Kompetensi auditor adalah auditor yang dengan pengetahuan dan
pengalamannya yang cukup dan eksplisit dapat melakukan audit secara
objektif, cermat dan seksama. Lastanti (2005) mengartikan kompetensi
sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
prosedural yang luas ditunjukkan dalam pengalaman audit. Kompetensi
berhubungan dengan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman sehingga
auditor yang kompeten adalah auditor yang memiliki pengetahuan,
pelatihan, keterampilan, dan pengalaman yang memadai agar bisa berhasil
menyelesaikan pekerjaan auditnya.
Menurut Harahap (2015), Utami (2015) dan Zainiah, (2017)
menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas
audit. Kompetensi yang semakin luas pengalaman kerja seseorang,
semakin terampil seseorang dalam melakukan pekerjaan dan semakin
sempurna pula pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.2
Menurut PSAK No.01 SA Seksi 150 (IAI-KAP, 2011) standar
pengauditan dengan standar umum pertama menyebutkan: “Audit harus
dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai auditor.” Sebagai seorang auditor juga harus
menjalani pelatihan teknis yang cukup dan pendidikan umum. Auditor
juga harus memahami, mempelajari dan menerapkan ketentuan-ketentuan
baru dalam prinsip akuntansi dan standar auditing yang telah ditetapkan.
Auditor juga harus mengikuti perkembangan yang terjadi dalam bsnis dan
profesinya. Auditor dalam melaksanakan tugasnya harus bertindak sebagai
seorang yang ahli dalam bidang auditing maupun akuntansi.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kompetensi auditor adalah auditor yang dengan pengetahuan dan
2
Yoanita, “PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI AUDITOR, KOMPETENSI, DUE
PROFESSIONAL CARE, OBJEKTIVITAS, ETIKA PROFESI DAN INTEGRITAS AUDITOR TERHADAP
KUALITAS AUDIT.”
pengalaman yang cukup dan eksplisit dapat melakukan audit secara
objektif, cermat dan seksama.
B. Penelitian Terdahulu
Pertama, dari penelitian Jurnal “Pengaruh Kompetensi,
Profesionalisme Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor
Akuntan Publik Di Kota Batam” mengungkapkan bahwa variabel
kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit sedangkan
variabel profesionalisme dan etika auditor tidak terlalu berpengaruh
terhadap kualitas audit.
3
Jesika, Simanjuntak, dan Sihombing, “INDEPENDENSI DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR DAN
PENGARUHNYA TERHADAP OPINI AUDITOR.”
Kedua, dari penelitian Jurnal “Pengaruh Akuntanbilitas,
Independensi Auditor, Kompetensi, Due Professional Care, Objektivitas,
Etika Profesi dan Integritas Auditor terhadap Kualitas Audit”
mengungkapkan bahwa variabel akuntanbilitas tidak berpengaruh terhadap
kualitas audit. Hal tersebut karena dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dimana
pertanggungjawaban menyangkut sumber, proses yang dilakukan dan juga
hasil yang didapatkan. Variabel independensi berpengaruh terhadap
kualitas audit. Semakin independen auditor maka semakin tinggi pula
kualitas audit yang akan dihasilkan. Variabel kompetensi juga
berpengaruh terhadap kualitas audit. Kompetensi seorang auditor yang
telah memiliki pengalaman kerja yang sangat baik akan mengakibatkan
semakin baik kualitas audit yang diberikan. Sedangkan variabel due
professional care tidak berpengaruh terhadap kualitas audit dan untuk
variabel objektivitas memiliki pengaruh terhadap kualitas audit karena
auditor mampu untuk bersikap jujur dan tidak memihak kepada klien.
Ketiga, dari penelitian Jurnal “Independensi dan Tanggung Jawab
Auditor dan Pengaruhnya terhadap Opini Auditor (Studi Kasus pada KAP
di Wilayah Jakarta Selatan)” mengungkapkan bahwa variabel
independensi dan tanggung jawab auditor sangat berpengaruh terhadap
opini auditor. Hasil tersebut dapat dipahami bahwa untuk pemberian opini
audit dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu independensi dan tanggung
jawab auditor. Jika auditor benar-benar independen maka akan tidak
terpengaruh oleh kliennya. Auditor akan dapat menjaga sikap tidak
memihak dan kejujuran dalam melakukan tugas-tugas auditnya untuk
memberikan opini sesuai dengan keindependenannya. Dalam hal tanggung
jawab dapat dipahami bahwa hubungan tanggung jawab auditor dengan
pemberian opini audit sangat dekat. Auditor yang bertanggung jawab
terhadap pemberian opininya akan memberikan opini yang benar dan
sesuai dengan kondisi perusahaan yang diauditnya.
C. Kerangka Konseptual
KOMPETENSI
KINERJA AUDITOR
TANGGUNG
JAWAB PROFESI
Hipotesis:
H1 : Kompetensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja auditor.
H2 : Tanggung jawab profesi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja auditor.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
kuantitatif dengan menggunakan survey berupa kuesioner. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan tanggung jawab
profesi terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di
Yogyakarta.
Metode penelitian yang dilakukan berupa survei yaitu penelitian
yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distributif, dan hubungan-
hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian survei
pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari
pengamatan yang tidak mendalam.
4
Ardini, “PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN MOTIVASI TERHADAP
KUALITAS AUDIT.”
DAFTAR PUSTAKA