FE: 3195/S/A/FEUNAI/2019
SKRIPSI
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Akuntansi (S-1) Dari Universitas Advent Indonesia
Disusun Oleh:
Yusuf Bramantika Situmorang
NIM: 1632155
HALAMAN PENGESAHAN
Diterima dan disetujui oleh panitia ujian skripsi di Program Studi Akuntansi
Fakultas Universitas Advent Indonesia sebagai persyaratan akhir untuk
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak)
ii
HALAMAN NON PLAGIASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, telah menyusun suatu karya ilmiah
skripsi dengan judul:
Persyaratan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
iii
ABSTRACT
Written by:
Yusuf Bramantika Situmorang
NIM: 1632155
This study aims to determine how auditor accountability, audit quality, and to find
out how the influence of auditor accountability on audit quality at the Rama Wendra
Public Accountant Office. The method used is descriptive method. The data used
are primary data through a questionnaire distributed to 30 auditors who worked at
Rama Wendra Public Accountant Firm. To test the hypothesis of this study, using
simple linear regression analysis, correlation coefficient analysis, significant test
(t test), and coefficient of determination analysis using SPSS 16.0 for windows. The
population used in this study are employees who work at Rama Wendra Public
Accounting Firm, and the sample is 30 auditors in Rama Wendra Public Accounting
Firm that are in accordance with the criteria of using purposive sampling. The
results showed that r = 0.471 means that between auditor accountability and audit
quality has a moderate relationship. Based on statistical analysis, it is known that
the coefficient of determination shows R square = 0.222, which means that the
influence given by the auditor's accountability to the audit quality is 22.2% and the
remaining 77.8% is influenced by other factors outside the auditor's accountability
that are not discussed in this study. . The statistical test in this study also uses a t-
test with α = 0.05 and the results show a significant value of the auditor's
accountability to the audit quality that is 0.009 <0.05 or seen from tcount <ttable
(2.825 <2.048), which means Ho is rejected and Ha accepted, which states that
auditor accountability has a positive and significant effect on audit quality.
iv
ABSTRAK
Disusun oleh:
Yusuf Bramantika Situmorang
NIM: 1632155
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
skripsi ini. Banyak masalah yang dihadapi penulis dalam penyusunan ini, namun
karena itu, dengan penuh kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis
Terimakasih atas segala bimbingan, ajaran, dan ilmu yang baru yang penulis
skripsi ini.
2. Bapak Harman Malau, S.Th., S.E., M.M., Ph.D, selaku dekan Fakultas
vi
3. Ibu Mila Susanti., S.E., M.M., selaku ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
4. Sir Hisar Pangaribuan dan Sir Harlyn Siagian yang telah berbaik hati untuk
penelitian ini.
6. Kedua orangtua penulis, Johannis Situmorang dan Rosila Sri Oxiwaty yang
langsung maupun tidak langsung yaitu: Folken Berg Setiawan Aruan, Eko
Sinuhaji, bang Sefa, Kak Ayu, bang Aditya, Fifi, Fitri Nainggolan, Deo,
Adam, dan Albert Tampubolon serta yang tidak bisa penulis sebut satu
terlupakan.
vii
8. Teman terkasih penulis, Stevie Flooryana Thobias yang selalu sabar,
pengerjaan skripsi.
Akhir kata, penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT......................................................................................................... ii
ABSTRAK.......................................................................................................... v
ix
2.8 Hipotesis ........................................................................................ 30
LAMPIRAN ..................................................................................................... 80
x
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 99
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
Begitu juga halnya sehubungan dengan laporan keuangan. Pihak pihak yang
tidak dapat dipercaya begitu saja. Laporan keuangan menggambarkan kinerja dari
keuangan, akan sangat menentukan keputusan yang akan diambil selanjutnya, baik
oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan yang berkepentingan. Oleh karena
itu laporan keuangan harus dipastikan kebenarannya melalui jasa akuntan publik.
Namun tidaklah mudah dan membutuhkan waktu serta proses yang lama dalam
yang besar ataupun memiliki banyak cabang/anak perusahaan. Sehingga data – data
yang akan diperiksa semakin kompleks. Pemeriksaan inilah yang dinamakan audit,
Melihat waktu yang sangat lama dalam proses audit, para auditor yang
sepenuhnya bertanggung jawab atas hasil laporan audit yang mereka kerjakan, oleh
karena penulis melihat secara langsung dalam pengalaman penulis selama magang
di Kantor Akuntan Publik Rama Wendra, bahwa kerapkali bahkan hampir setiap
1
2
hari, para auditor rela mengorbankan waktu tidurnya demi mengemban tanggung
jawab yang telah diberikan kepada masing – masing auditor, untuk mengaudit
sebuah perusahaan.
dan disiplin serta fokus dengan tanggung jawab yang telah diberikan. Padahal gaji
Dikutip dari tirto.id, pada hari Sabtu, 6 Oktober 2018, Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) menjatuhkan sanksi administratif kepada dua akuntan publik (AP)
dan satu kantor akuntan publik (KAP). Pangkal soalnya, AP Marlinna dan AP
Merliyana Syamsul serta KAP Satrio, Bing, Eny (SBE) dan Rekan dinilai tidak
memberikan opini yang sesuai dengan kondisi sebenarnya dalam laporan keuangan
Sanksi yang diterima dua AP dan satu KAP itu berupa pembatalan
dan satu KAP itu memberikan opini ‘Wajar Tanpa Pengecualian’ dalam hasil audit
terhadap laporan keuangan tahunan SNP Finance. Padahal, hasil pemeriksaan OJK
3
melakukan proses audit jasa keuangan. KAP SBE juga dilarang untuk menambah
klien baru. OJK menilai AP Marlinna dan AP Merliyana Syamsul telah melakukan
Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik. Ini sebagai mana
pelanggaran berat yang dimaksud antara lain AP dan KAP melakukan manipulasi,
Dalam kasus diatas, auditor memegang peranan yang sangat penting, namun
sangat fatal apabila tidak memiliki akuntabilitas, dalam memberikan opini audit.
Tidak adanya tanggung jawab auditor, bukan saja merusak reputasi dirinya saja,
namun reputasi dari KAP dimana dia bekerja. Setelah reputasi yang hancur,
juga dikenai sanksi yang berat, yang berawal hanya dari tidak bertanggung
auditor dalam memberikan opini auditnya. Dengan rasa tanggung jawab yang
dimiliki auditor, maka akan menghasilkan kualitas audit yang baik dan sesuai
dengan yang sebenarnya. Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan
4
diatas serta kasus yang akibatnya sangat fatal, maka penulis tertarik untuk meneliti
bagaimana rasa tanggung jawab dari auditor mempengaruhi hasil opini audit
WENDRA”.
Wendra?
Maksud dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh
akuntabilitas auditor dalam meningkatkan kualitas audit pada KAP Rama Wendra.
Seluruh hasil akhir dari penelitian ini akan diambil dan diolah berdasarkan persepsi
Wendra.
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi KAP Rama Wendra
2. Bagi Penulis
penulis mengenai akuntabilitas auditor dan mengerti mengenai kualitas audit yang
selama ini telah dihasilkan oleh KAP Rama Wendra. Penulis ini juga dapat
Penulis meneliti pada Kantor Akuntan Publik Rama Wendra yang berlokasi
di Gedung Graha Mampang, 2nd floor, Jl. Mampang Prapatan no. 100, Duren Tiga,
Pancoran, South Jakarta City, Jakarta 12760. Perusahaan ini bergerak di bidang
jasa akuntan publik yang sudah berdiri sejak tahun 2003. Salah satu jasa yang
Auditor dan variabel dependen (Y) yaitu Kualitas Audit. Peneliti membatasi
(X) yaitu motivasi, usaha (daya pikir), dan keyakinan. Sedangkan untuk variabel
dependen (Y) yaitu pelaporan semua kesalahan klien, pemahaman sistem informasi
prinsip akuntansi, tidak percaya begitu saja terhadap pernyataan klien, dan sikap
hati-hati.
BAB 2
2.1 Akuntabilitas
yang bertanggung jawab siap untuk dituntut terhadap hasil yang telah dikerjakan
Kusumasari, Dwiputrianti, & Allo (2015) menyebutkan, dalam banyak hal, kata
pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas
7
8
adalah perusahaan yang dapat diukur kinerjanya melalui individu, kelompok, atau
institusi yang bertanggung jawab atas kewajiban yang menjadi amanahnya dan
secara komprehensif, sehingga perusahaan dan individu siap untuk digugat sesuai
akuntabilitas, yaitu:
jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta selalu bertindak dan
memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan.
adanya laporan kinerja, adanya konsekuensi, dan adanya perbaikan kinerja yang
dilakukan.
prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai
kepada atasannya.
membangun suatu sistem yang melibatkan stakeholders dan users yang lebih
maupun daerah);
10
konstitusional);
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika. Pribadi yang akuntabel
adalah yang menjadikan dirinya sebagai bagian dari solusi dan bukan masalah.
2. Akuntabilitas Individu
lingkungan kerjanya.
3. Akuntabilitas Kelompok
kerjasama kelompok. Dalam hal ini tidak ada istilah “Saya”, tetapi yang ada
kelompok yang ada dalam sebuah institusi memainkan peranan yang penting
4. Akuntabilitas Organisasi
5. Akuntabilitas Stakeholder
layanan, dan pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik
muncul dari lini yang paling kecil dan mendasar, yaitu dimulai dari diri sendiri,
tingkat kerjasama kelompok. Dari kinerja yang dihasilkan oleh individu maupun
berikut:
12
1. Latar belakang (background factors), seperti usia, jenis kelamin, suku, status
2. Keyakinan perilaku atau behavioral belief yaitu hal-hal yang diyakini oleh
individu mengenai sebuah perilaku dari segi positif dan negatif, sikap terhadap
perilaku, dalam bentuk suka atau tidak suka pada perilaku tersebut.
dari berbagai hal, pertama adalah pengalaman melakukan perilaku yang sama
sebelum nya atau pengalaman yang diperoleh karena melihat orang lain
keyakinan bahwa suatu perilaku yang individu lihat dari orang lain dapat
dilaksanakan juga olehnya, dan yang terakhir adalah perilaku individu dalam
Febriyanti (2014) melihat ada tiga indikator yang dapat digunakan untuk
tesebut. Motivasi secara umum adalah keadaan dalam diri seseorang yang
mencapai tujuan.
14
usaha (daya pikir) yang lebih besar dibanding orang dengan akuntabilitas rendah
Ketiga, seberapa yakin mereka bahwa pekerjaan mereka akan diperiksa oleh
atasan. Keyakinan bahwa sebuah pekerjaan akan diperiksa atau dinilai orang lain
akuntabilitas rendah.
1) Motivasi Kerja
daya dorong (driving force) yang menyebabkan orang berbuat sesuatu atau yang
diperbuat karena takut akan sesuatu. Perbuatan atau tindakan termaksud dapat
berarti kerja keras guna lebih berprestasi, menambah keahlian, sumbang saran, dan
lain-lain.”
atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk
mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan
positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk
mencapai kinerja maksimal. Dengan adanya motivasi dalam bekerja, maka para
auditor diharapkan lebih memiliki intensitas, arah dan ketekunan sehingga tujuan
Daya pikir disebut juga sebagai kemampuan kognitif sering diartikan sebagai
daya atau kemampuan seseorang untuk berpikir dan mengamati, melihat hubungan-
mencurahkan usaha (daya pikir) yang lebih besar dibanding orang dengan
auditor.
Menurut Tan dan Alison (1999) dalam Sihombing, H. (2012), seseorang dengan
akuntabilitas tinggi memiliki keyakinan yang lebih tinggi bahwa pekerjaan mereka
atau dinilai orang lain dapat meningkatkan keinginan dan usaha seseorang untuk
Kim (1987) dalam Diani dan Ria (2007) membuktikan bahwa subjek yang
akan diperiksa oleh atasan, melakukan proses kognitif yang lebih lengkap,
memberikan respon yang lebih tepat dan melaporkan keputusan yang lebih
keputusannya.
keuangan entitas yang diauditnya untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini
tersebut dapat dikatakan berkualitas baik atau bagus, ketika laporan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan.
keseluruhan auditor, dalam melakukan audit atas laporan keuangan, adalah untuk:
17
keseluruhan telah bebas dari salah saji yang material, baik karena kecurangan
pendapat tentang apakah laporan keuangan itu disajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan kerangka kerja pelaporan keuangan
yang baik, salah satunya adalah dengan cara menerapkan prinsip Good Corporate
Governance (GCG).
prinsip dasar pengelolaan perusahaan secara transparan, akuntabel, dan adil sesuai
Dari penjelasan diatas, salah satu yang disinggung adalah akuntabel atau
dapat disebut juga akuntabilitas. Sehingga akuntabel ini juga berlaku bagi para
Dijelaskan lebih lengkap lagi oleh Kaunang (2012) bahwa secara sederhana,
peraturan pemerintah dan semua sistem yang berlaku umum dengan kondisi:
(hlm. 101).
Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan
jawab dalam segala aktivitas yang dilakukan perusahaan terutama produk/jasa yang
dihasilkan. Begitu juga halnya dengan perusahaan jasa akuntan publik beserta para
penerapan GCG. Dengan demikian KAP dan para auditornya berdasarkan prinsip
terhadap jasa yang diberikan kepada pihak auditee, terkhusus hasil audit laporan
laporan audit yang sesuai dengan apa yang sebenarnya. Permatasari dan Astuti
(2018) dalam tulisan Kurniasih, M., & Rohman (2014) mengatakan proses audit
dirancang untuk menentukan apakah angka angka yang dilaporkan dalam laporan
keuangan relatif wajar, sehingga kualitas audit menjadi hal yang penting dan utama
suatu kekeliruan atau penyelewengan yang terjadi dalam suatu sistem akuntansi
seimbang (keuangan dan non keuangan) dari empat kategori: input, proses, hasil
sistem akuntansi klien di mana audit ini diproksi berdasarkan reputasi dan
yang terjadi dalam suatu sistem akuntansi klien dimana audit ini diproksi
pemahaman yang lebih baik atas laporan keuangan. Mereka juga lebih
pada tujuan audit dan struktur dari sistem akuntansi yang mendasar. (hlm. 34
& 35).
mendalam akan lebih mudah dan sangat membantu dalam menemukan salah
beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh auditor untuk mampu melihat
klien.
akan berusaha memberikan hasil terbaik sesuai dengan anggaran yang telah
ditetapkan.
profesi yang efektif atau karena pengorbanan yang sudah dilakukan oleh
individu untuk bisa menjadi anggota dari profesi tersebut. (hlm. 103).
pekerjaan lapangan.
Auditor harus memiliki standar etika yang tinggi, mengetahui akuntansi dan
standar audit yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
22
mengatur auditor dalam hal pengumpulan data dan kegiatan lainnya yang
keseluruhan. (143-144).
Menurut Agusti dan Pertiwi (2013) dalam Farida (2016), kualitas audit
berdasarkan persepsi. Oleh karena itu, aditor sebaiknya tidak begitu saja
percaya terhadap pernyataan kliennya dan lebih mencari informasi lain yang
relevan.
terhadap bukti audit. Seorang auditor yang skeptis, tidak akan menerima
begitu saja penjelasan dari klien, tetapi akan mengajukan pertanyaan untuk
terdapat pada diri auditor yang bebas dari pengaruh dan tekanan dari dalam
Menurut Suhayati (2018), evaluasi yang tepat atas bukti membutuhkan sikap
kehati-hatian dari seorang auditor atas jenis bukti yang tersedia serta
jumlah yang cukup dari bukti kompeten dalam rangka mengambil keputusan
atas audit yang sudah dilakukannya (Siti Kurnia & Ely Suhayati, 123). Selain
melakukan totalitas kerja dimana dengan totalitas ini dia akan lebih hati-hati
yang berkualitas.
Bisa disimpulkan bahwa kualitas audit akan semakin akurat apabila para
memeriksa, berpedoman pada prinsip auditing dan akuntasi, serta profesional dalam
Permatasari dan Astuti (2018) dalam tulisan Kurniasih, M., & Rohman
(2014) kembali menjelaskan “Tujuan dari kualitas audit adalah meningkatkan hasil
kinerja audit pelaporan keuangan klien yang dapat digunakan oleh para pemakai
tugasnya memeriksa salah saji material yang terkandung dalam laporan keuangan
dan melaporkan secara transaparan beserta bukti -bukti yang diperoleh”. (hlm. 83).
25
salah saji material yang terdapat dalam laporan keuangan secara transparan beserta
dengan bukti-buktinya.
sebagai berikut:
akan berusaha memberikan hasil terbaik sesuai dengan anggaran yang telah
semua kesalahan klien, tanpa terpengaruh pada besarnya kompensasi atau fee yang
diterima dari pihak auditee. Selain itu, auditor yang bertanggung jawab, akan
bahwa pekerjaan mereka tidak akan diperiksa oleh atasan (no accountability);
ketiga, kelompok yang diberikan instruksi bahwa pekerjaan mereka akan diperiksa
oleh atasan, tetapi instruksi ini baru disampaikan setelah mereka menyelesaikan
Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa subyek penelitian dalam kelompok
yang lebih lengkap, respon yang lebih cepat dan tepat serta melaporkan keputusan
mengerjakan auditnya, pasti akan mengerjakan sesuai standar audit yang berlaku,
tidak terpengaruh dengan fee yang ditawarkan oleh pihak klien, berkomitmen tinggi
seorang auditor yang bertanggung jawab terhadap hasil auditnya akan bertanggung
jawab penuh terhadap opini yang disimpulkan olehnya. Auditor akan berani dan
dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki akuntabilitas. Begitu juga halnya
kualitasnya.
30
Kualitas Audit
(Y)
Akuntabilitas Auditor
(X) Indikator:
1. Pelaporan semua kesalahan klien
Indikator: 2. Pemahaman sistem informasi
1. Motivasi Kerja akuntansi klien
2. Usaha (Daya fikir) 3. Komitmen penyelesaian
3. Keyakinan 4. Berpedoman pada prinsip
(Febriyanti, 2014) auditing dan prinsip akuntansi
5. Tidak percaya begitu saja
terhadap pernyataan klien
Sumber: Penulis
6. Sikap hati-hati
2.8 Hipotesis
tertentu yang akan diselidiki. Pernyataan hipotesis ini masih perlu diuji.
yang diberikan baru berdasarkan teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta
audit.
audit.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
dengan baik dan sistematis. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
diproses, dianalisis dan diolah lebih lanjut dengan dasar teori yang diperoleh selama
1) Populasi
Sugiyono (2016) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (hlm.
90). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di Kantor
2) Sampel
Sugiyono (2016) kembali mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (hlm. 91). Untuk melakukan
32
33
tertentu. (hlm. 85). Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara
sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Sampel yang diambil penulis adalah para
auditor yang bekerja pada KAP Rama Wendra, dengan 30 responden. Pertimbangan
1. Adalah seorang auditor, baik itu auditor junior, senior, manager, maupun
partner.
Hal ini bertujuan agar pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner penelitian
diisi oleh responden yang tepat. Karena kenyataannya tidak semua akuntan publik
yang bekerja pada KAP Rama Wendra memiliki pengalaman atau keahlian dalam
audit laporan keuangan, sebagian dari mereka ada yang menangani masalah
penelitian ini, maka penulis menggunakan indikator dari setiap variabel. Dalam
penelitian yang penulis teliti, varaibel operasional yang digunakan terdiri dari dua
variabel yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel
34
berikut:
Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
pekerjaan tesebut, seberapa besar usaha (daya pikir) yang diberikan untuk
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
35
(hlm. 40). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Audit
merupakan indikator yang digunakan oleh pihak pemegang saham maupun pihak
suatu kekeliruan atau penyelewengan yang terjadi dalam suatu sistem akuntansi
klien. Kualitas audit diukur dengan menggunakan indikator kualitas yang seimbang
(keuangan dan non keuangan) dari empat kategori: input, proses, hasil dan konteks.
yang kuat dalam menyelesaikan audit, berpedoman pada prinsip auditing dan
prinsip akuntansi dalam melakukan pekerjaan lapangan, tidak percaya begitu saja
1. Motivasi
2. Usaha (Daya
Akuntabilitas
Independen fikir) Ordinal
Auditor (Variabel X)
3. Keyakinan
(Febriyanti, 2014)
36
1. Pelaporan semua
kesalahan klien
2. Pemahaman sistem
3. Komitmen
4. Kesesuaian
terhadap SPAP
Kualitas Audit 5. Sikap Skeptisme
Dependen 6. Prinsip kehati- Ordinal
(Variabel Y)
hatian
(Harhinto, 2004:40
yang dikutip
Burhanudin, 2016)
Sumber : Penulis
primer yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner dengan daftar pernyataan yang
sudah dibuat dengan tujuan memperoleh jawaban lebih rinci sehubungan dengan
terdapat dalam kuesioner menggunakan skala likert. Skala likert akan memberikan
nilai atau bobot skala pada setiap alternatif jawaban, sehingga melalui instrumen
ini akan menghasilkan total skor bagi setiap responden. Kemudian data kuesioner
pertanyaan di dalam kuesioner yang akan diklasifikasikan sesuai dengan Tabel 3.2
berikut ini :
penelitian. Menurut Riduwan (2014) metode pengumpulan data ialah teknik atau
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Menurut
Sugiyono (2016), terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara.
masing-masing.
3) Melakukan pemberian skor untuk jawaban dari setiap item pernyataan yang
diajukan.
berikutnya yang harus dilakukan adalah mengolah dan menganalisis data dalam
pernyataan dalam penelitian ini. Penelitian ini mengumpulkan data dan analisis
yang bertujuan untuk memberikan hasil yang bermanfaat bagi peneliti, dan untuk
memberikan jawaban dari rumusan masalah yang akan diteliti. Untuk menjawab
untuk mengolah dan menganalisis data, penulis telah dibantu melalui media SPSS,
suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (a valid measure if it
succesfully measure the phenomenon). (hlm. 75). Validasi ini digunakan untuk
informasi yang akan diteliti. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data
sesungguhnya yang terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh
39
peneliti. Sugiyono (2016) menerangkan bahwa validitas data hasil penelitian dapat
yang tepat dan cukup jumlahnya, serta metode pengumpulan dan analisis yang benar.
Kriteria Validitas
Good 0,50
Acceptable 0,30
Marginal 0,20
Poor 0,10
Sumber: Sugiyono (2016:92)
menunjukkan ≥ 0,20 maka hasil di anggap valid, namun apabila hasil validasi
menunjukkan < 0,20 maka hasil dinyatakan tidak valid. Dalam menguji tingkat
skor tiap butir dengan skor total merupakan jumlah skor tiap butir.
Rama Wendra, terlebih dahulu dilakukan validasi isi kepada 3 dosen pengajar audit
merevisi hasil valdiasi isi dari setiap pernyataan kuesioner, penulis menyebarkan
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
inkonsistensi hasil ukur apabila dilakukan ulang pada responden yang berbeda.
dengan menggunakan teknik Cronchbach Alpha bila koefisien reabilitas (r11) > 0.6.
(hlm. 120).
Kriteria Realibilitas
Good 0,80
Acceptable 0,70
Marginal 0,60
Poor 0,50
Sumber: Sugiyono (2016:95)
44
Alpha
No Variabel Cronbrach Kriteria Kesimpulan
1. Akuntabilitas Auditor 0,828 Good Realibel
2. Kualitas Audit 0,926 Good Realibel
Sumber: Hasil uji menggunakan SPSS (diolah oleh penulis)
alpha 0,828, dan kualitas audit dengan alpha 0,926 sehingga dapat disimpulkan
bahwa kedua variabel tersebut realibel oleh karena nilainya lebih besar (>) dari 0,6.
Audit pada KAP Rama Wendra dengan cara statistik deskriptif yang menggunakan
rumus rata-rata (mean) dan merupakan ukuran pemusatan data. Rumus yang
̅ = 𝑿𝟏 + 𝑿𝟐 +𝑿𝟑…+𝑿𝒊 atau 𝑿
𝑿 ̅= ∑ 𝑿𝒊
𝒏 𝒏
Sumber: Siregar (2013:137)
Dimana:
ukuran keragaman (variasi) data statistik sehingga dapat ditetapkan ranking dari
pengujian ini. Standar deviasi (simpangan baku) merupakan akar kuadrat dari
𝟐 ∑𝒏 ̅)𝟐
𝒙=𝟏(𝒙𝟏 −𝒙
𝑺 =[ ]
𝒏−𝟏
Sumber: Siregar (2013:141)
Keterangan:
S2 = varian
Xi = data pengukuran
𝑋̅ = mean
n = jumlah data
Untuk melihat nilai rata-rata dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Interpretasi Vebal
Nilai Range Deskripsi Akuntabilitas
Kualitas Audit (Y)
Auditor (X)
Sangat Akuntabel Sangat Berkualitas
5 4.21 – 5.00 Sangat Baik
Akuntabel Berkualitas
4 3.41 – 4.20 Baik
Cukup Akuntabel Cukup Berkualitas
3 2.61 – 3.40 Cukup Baik
Tidak Akuntabel Tidak Berkualitas
2 1.81 – 2.60 Tidak Baik
Sangat Tidak Sangat Tidak
1 1.00 – 1.80 Sangat Tidak Baik
Akuntabel Berkualitas
Sumber: Sugiyono (2016:137)
sebagai berikut:
𝟐
∑(𝑿 −𝑿)
𝒔=√ 𝒊
𝒏−𝟏
Sumber: Riduwan (2014:138)
Dimana:
terhadap kualitas audit pada KAP Rama Wendra yang akan dihitung melalui
Science (SPSS 22) for windows. Rumus Koefisien Korelasi ialah sebagai berikut:
𝒏 ∙ (∑ 𝑿𝒀) − (∑ 𝑿)(∑ 𝒀)
𝒓=
√(𝒏 ∙ ∑ 𝑿𝟐 − (∑ 𝑿)𝟐 ) ∙ (𝒏 ∙ ∑ 𝒀𝟐 − (∑ 𝒀)𝟐 )
Keterangan :
R : Koefisien Korelasi
∑xy : Jumlah hasil kali skor X dan Y
∑x : Jumlah skor X
∑y : Jumlah skor Y
∑x2 : Jumlah Kuadrat skor X
∑y2 : Jumlah Kuadrat skor Y
N : Jumlah Responden
Untuk melihat interpretasi r (koefisien korelasi) dapat dilihat pada Tabel 3.6
berikut ini :
Kd = r2 x 100 %
Keterangan :
𝑟√𝑛 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√𝑛 − 𝑟 2
Sumber: Riduwan (2014:137)
Keterangan :
thitung : Nilai t
r : Nilai koefisien korelasi
n : jumlah sampel/responden (auditor)
2. Jika thitung ≤ ttabel atau signifikan > 0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya
tidak signifikan. Ini berarti tidak adak pengaruh yang signifikan antara
kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. yang dirumuskan
sebagai berikut :
̂ = 𝒂 + 𝒃𝑿
𝒀
Keterangan :
daftar pustaka.
49
kerahasiaannya.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
(mean) dan standar deviasi dari setiap pernyataan kuesioner kemudian digabungkan
dan didapati rata-rata (mean) dan standar deviasai untuk satu indikator variabel.
Setelah hasil rata-rata (mean) dan standar deviasi diperoleh maka penulis
menentukan deskripsi dan interpretasi verbal dari hasil tersebut. Penulis juga
menentukan ranking dari setiap pernyataan pada suatu indikator pada variabel
Dari hasil Tabel 4.1 yang ada dibawah ini, dapat diketahui bahwa auditor yang
yaitu motivasi kerja ditentukan dengan memiliki cara pandang bahwa keberhasilan
pekerjaan adalah hal yang utama dibandingkan dengan kepentingan pribadi auditor
tugas tambahan (M=3,7; SD= 0,595). Dan yang terakhir adalah tidak tercapainya
50
51
keseluruhan adalah (M= 3,983; SD=0,629) yang memiliki arti bahwa responden
telah berpendapat bahwa motivasi kerja menjadi salah satu faktor yang penting
Std. Interpretasi
No Pernyataan Mean Deskripsi Ranking
Deviation Verbal
Saya
bertanggung
Sangat Sangat
1. jawab penuh 4,7 0,466 1
Baik Akuntabel
atas pekerjaan
saya.
Keberhasilan
dalam pekerjaan Sangat Sangat
2. 4,633 0,614 2
merupakan hal Baik Akuntabel
yang utama.
Saya sering
Cukup
3. tidak mencapai 2,9 0,844 Akuntabel 4
Baik
target.
Saya bersedia
4. mengerjakan 3,7 0,595 Baik Akuntabel 3
tugas tambahan.
0,629
Total rata-rata 3,983 Baik Akuntabel
Sumber: Hasil kuesioner (diolah oleh penulis)
ialah usaha (daya pikir). Berdasarkan jawaban dari para responden yang telah
Diikuti dengan pernyataan pertama yang berada pada posisi kedua yaitu ketika
auditor mencari tau terlebih dahulu sebelum bertanya kepada auditor yang lain
ditarik kesimpulan bahwa dari pernyataan mengenai usaha (daya pikir) telah
dijalankan dengan baik (M=3,644; SD= 0,4573) pada KAP Rama Wendra.
Std. Interpretasi
No Pernyataan Mean Deskripsi Ranking
Deviation Verbal
Saya mencari
tahu terlebih
dahulu sebelum
1. 4,0 0,00 Baik Akuntabel 2
bertanya kepada
auditor yang
lain.
Saya merasa
kesulitan karena
pekerjaan saya
2. 3,5 0,937 Baik Akuntabel 4
tidak sesuai
dengan jurusan
saya.
Saya menjadi
tidak
bersemangat
3. 3,167 0,592 Baik Akuntabel 6
mengerjakan
tugas ketika
kesulitan.
Saya
mengusahakan
agar
4. 4,03 0,319 Baik Akuntabel 1
menyelesaikan
tugas tepat
waktu.
Saya mampu
menggunakan
informasi yang
5. 3,967 0,182 Baik Akuntabel 3
ada dalam
menyelesaikan
pekerjaan.
53
Saya malu
bertanya ketika Cukup Cukup
6. 3,2 0,714 5
mengalami Baik Akuntabel
kesulitan.
Total rata-rata 3,644 0,4573 Baik Akuntabel
Sumber : Hasil kuesioner (diolah oleh penulis)
keyakinan bahwa pekerjaan akan diperiksa oleh atasan pada KAP Rama Wendra.
Std. Interpretasi
No Pernyataan Mean Deskripsi Ranking
Deviation Verbal
Saya
mempertimbang
1. kan konsekuensi 3,9 0,305 Baik Akuntabel 2
dari keputusan
yang saya ambil.
Saya menunda
tugas, apabila Cukup Cukup
2. 3,13 1,105 5
saya tahu tidak Baik Akuntabel
diperiksa.
Saya selalu
memastikan
pekerjaan saya Sangat Sangat
3. 4,5 0,508 1
sudah dikerjakan Baik Akuntabel
dengan sebaik-
baiknya.
Saya sering Cukup Cukup
4. 3,2 1,03 4
memberikan Baik Akuntabel
54
respon yang
salah kepada
atasan terkait
tugas saya.
Saya menyadari
sering
melaporkan
5. 3,467 0,73 Baik Akuntabel 3
keputusan yang
tidak masuk
akal.
Total rata-rata 3,639 0,736 Baik Akuntabel
Sumber : Hasil kuesioner (diolah oleh penulis)
Dari hasil tabel diatas, dapat diketahui bahwa auditor yang selalu
Dan urutan terakhir ialah auditor menunda tugas, apabila tahu tidak diperiksa.
bahwa total mean keseluruhan adalah 3,639 atau diatas rata-rata yang artinya ialah
auditor pada KAP Rama Wendra memiliki keyakinan bahwa tugas yang dikerjakan
(daya pikir) adalah suatu faktor yang penting dalam meningkatkan akuntablitas
auditor.
55
Berdasarkan tabel di atas, nilai mean tertinggi dari ketiga indikator tersebut
terdapat pada indikator pertama yaitu motivasi kerja (3,983). Dan nilai mean yang
paling rendah dari ketiga indikator tersebut terdapat pada indikator ketiga yaitu
bahwa para responden pada KAP Rama Wendra adalah auditor-auditor telah
auditor.
Penelitian ini didasarkan pada beberapa rumusan masalah yang kedua yaitu
untuk mengetahui bagaimanakah Kualitas Audit pada KAP Rama Wendra. Untuk
mencari rata-rata (mean) dan standar deviasi dari setiap pernyataan kuesioner
56
kemudian digabungkan dan didapati rata-rata (mean) dan standar deviasi untuk satu
indikator variabel. Setelah hasil rata-rata (mean) dan standar deviasi diperoleh maka
penulis menentukan deskripsi dan interpretasi verbal dari hasil tersebut. Penulis
juga menentukan ranking dari setiap pernyataan pada suatu indikator pada variabel
pelaporan semua kesalahan klien. Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa
semua temuan kesalahan klien akan dilaporkan sesuai dengan bukti temuan.
berada pada urutan ketiga pada indikator pelaporan semua kesalahan klien. Urutan
klien (M=3,367; SD=0,718). Dan pernyataan pertama berada pada urutan terakhir
yaitu keputusan auditor tergantung pada besarnya kompensasi atau fee dari klien.
Dengan demikian dapat dilihat bahwa melaporkan semua kesalahan klien telah
responden diatas rata-rata yang berarti bahwa pelaporan semua kesalahan klien
Pada Tabel 4.6 di bawah ini akan menjelaskan bagaimana hasil kuesioner
menggunakan
sistem informasi
yang baru.
Memahami
sistem informasi
klien secara
mendalam tidak 2
6. 3,8 0,484 Baik Berkualitas
membantu
dalam
menemukan
salah saji.
Total rata-rata 3,605 0,565 Baik Berkualitas
Sumber : Hasil kuesioner (diolah oleh penulis)
kedua yaitu memahami sistem informasi akuntansi klien secara mendalam tidak
membantu dalam menemukan salah saji (M= 3,8; SD= 0,484). Dilanjutkan dengan
auditor mengerti cara kerja sistem informasi akuntansi pada klien yang sedang
sistem informasi akuntansi klien tidaklah penting dalam audit (M=3,73; SD=0,639)
bukanlah tahap awal dalam perencanaan audit (M=3,3; SD=0,626). Dan urutan
terakhir yaitu auditor menjadi bingung apabila klien menggunakan sistem informasi
menunjukkan bahwa total mean keseluruhan adalah 3,605 atau diatas rata-rata yang
60
dengan baik pada KAP Rama Wendra. Maka dapat dikatakan bahwa pemahaman
4.1.4 Komitmen
adalah pilihan saya (M=4,534; SD=0,628) memiliki nilai tertinggi, diikuti oleh
dengan nilai tertinggi kedua. Kemudian auditor kembali membaca banyak buku,
keempat. Dan pernyataan di posisi terakhir yaitu auditor merasa belum memberikan
disimpulkan bahwa auditor pada KAP Rama Wendra memiliki komitmen yang
KAP Rama Wendra memiliki komitmen yang cukup tinggi dalam mengerjakan
gaji pada
tanggal gajian.
Saya merasa
belum
Cukup Cukup
2. memberikan 2,867 0,507 5
Baik Berkualitas
hasil kerja yang
terbaik.
Saya kembali
membaca
banyak buku,
3. 3,967 0,556 Baik Berkualitas 3
untuk menjalani
profesi saya
seabagai auditor.
Saya tidak perlu
mendalami Diatas rata-
4. 4,2 0,664 Baik 2
profesi saya rata
sebagai auditor.
Keputusan
untuk menjadi Sangat Diatas rata-
5. 4,534 0,628 1
auditor adalah Baik rata
pilihan saya.
Total rata-rata Diatas rata-
3,899 0,652 Baik
rata
Sumber : Hasil kuesioner (diolah oleh penulis)
eksternal sebagai responden yang ada pada KAP Rama Wendra. Tabel 4.8 dibawah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa auditor berpedoman pada Standar
Urutan kedua ialah auditor mematuhi peraturan kantor yang berlaku (M=4,167;
pada KAP Rama Wendra telah berpedoman pada prinsip auditing dan akuntansi.
Maka dapat dikatakan bahwa proses audit yang berpedoman pada prinsip auditing
untuk memperoleh alasan dan bukti yang kuat (M= 4,6; SD=0,77) memiliki nilai
bukti audit yang ada (M= 4,1; SD= 0,884) sebagai nilai tertinggi kedua, lalu
auditor tidak pernah melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit
(M=3,967; SD=0,964) berada pada nilai tertinggi terakhir. Dengan demikian dapat
dismpulkan bahwa sikap skeptisme telah diterapkan dengan sangat baik pada KAP
bahwa auditor pada KAP Rama Wendra memiliki sikap sketipsme yang tinggi
dalam menghasilkan kualitas audit yang baik. Sehingga dari hasil kuesioner
tersebut, sikap skeptisme menjadi salah satu faktor yang dapat membantu para
tertinggi, diikuti dengan auditor selalu mempertanyakan segala sesuatu secara kritis
(M=4,234; SD=0,678) sebagai nilai tertinggi kedua, lalu auditor sering membuat
keputusan dengan tergesa-gesa. (M=3,767; SD= 1,04) berada pada nilai tertinggi
ketiga, kemudian auditor tidak mampu menentukan kapan jumlah yang cukup
dalam mengumpulkan bukti (M=3,467; SD= 0,628) berada pada posisi keempat,
65
dismpulkan bahwa prinsip kehati-hatian telah diterapkan dengan baik pada KAP
4.10 menunjukkan kesimpulan perhitungan nilai rata-rata dari setiap indikator dari
n segala sesuatu
secara kritis.
Total rata-rata 3,787 0,876 Baik Akuntabel
Sumber : Hasil kuesioner (diolah oleh penulis)
rata-rata sebesar 3,86 yang berarti responden sudah menerapkan keenam indikator
dengan baik untuk meningkatkan kualitas audit pada KAP Rama Wendra.
Rama Wendra
Untuk menjawab pertanyaan dari identifikasi masalah yang ketiga, yaitu untuk
Audit, maka penulis melakukan uji analisis regresi sederhana menggunakan data
yang diperoleh.
penelitian yaitu 30 s/d 500 (hlm. 66). Dengan demikian penulis menyebarkan
sebanyak 30 kuesioner dan 30 kuesioner berhasil kembali dan siap untuk dijadikan
hubungan antara varaibel. Nilai koefisien adalah nilai yang digunakan untuk
Auditor dengan Kualitas Audit adalah sebesar 0,471 yang berarti bahwa hubungan
Model Summaryb
Model R
1 .471a
kontribusi dari akuntabilitas auditor terhadap kualitas audit. Berikut adalah rumus
determinasi:
Kd = r2 x 100%
Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi
r2 = Koefisien Korelasi
Model Summaryb
Jawab:
Kd = 0,4712 x 100%
Kd = 0,221841 x 100%
Kd = 22,1841 %
kualitas audit sebesar 22,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
69
Pada uji t (parsial) data dilihat apakah hipotesis diterima atau ditolak. Mengetahui
besarnya signifikansi dapat dilihat melalui hasil uji hipotesis yang dilakukan
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Karena 0,009 lebih kecil (<) dari 0,05 dan diketahui bahwa thitung 2,825 > ttabel 2,048,
maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa
Rama Wendra.
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
70
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
auditor terhadap kualitas audit. Dimana jika akuntabilitas auditor sebagai X adalah
apabila auditor tidak memiliki akuntabilitas maka kualitas audit yang dihasilkan
oleh KAP Rama Wendra pada tingkat 25,251. Begitu juga apabila variabel
akan dihasilkan sebesar 26,852. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila
kualitas audit yang dilakukan oleh KAP Rama Wendra. Sehingga dapat
dan 30 pernyataan kuesioner pada variabel Kualitas Audit (Y), maka penulis
Interpretasi Verbal
Range Range
Variabel X Variabel Y Akuntabilitas Auditor
Kualitas Audit (Y)
(X)
63 - 75 126 - 150 Sangat Akuntabel Sangat Berkualitas
51 – 62 102 – 125 Akuntabel Berkualitas
39 – 50 78 – 101 Cukup Akuntabel Cukup Berkualitas
27 - 38 54 – 77 Tidak Akuntabel Tidak Berkualitas
Sangat Tidak
15 - 26 30 – 53 Sangat Tidak Akuntabel
Berkualitas
Sumber: Penulis
Jumlah nilai jawaban kuesioner terendah dari variabel Akuntabilitas Auditor (X)
yaitu 15(Jumlah pernyataan) x 1 (Sangat Tidak Setuju) = 15, dan nilai jawaban
range jumlah jawaban kuesioner dari yang terendah hingga yang tertinggi yaitu dari
angka 15 – 75. Jumlah Jarak masing - masing interval didapat dari (75 – 15) ÷ 5 =
12, sehingga jarak masing – masing interval yaitu 12, dan jarak interval yang
terakhir adalah 13, yaitu pada range 63 -75. Kemudian, jumlah nilai jawaban
kuesioner terendah dari variabel Kualitas Audit (Y) yaitu 30 (Jumlah pernyataan) x
1 (Sangat Tidak Setuju) = 30, dan nilai jawaban tertinggi yaitu 30 x 5 = 150,
sehingga range jumlah jawaban kuesioner dari yang terendah hingga yang tertinggi
yaitu dari angka 30 – 150. Jumlah Jarak masing - masing interval didapat dari (150
– 30) ÷ 5 = 24, sehingga jarak masing – masing interval yaitu 24, dan jarak interval
Telah diketahui bahwa model persamaan regresi yang telah didapat dari
penelitian ini yaitu Y= 25,251 + 1,601X. Nilai minimum X yang dapat dimasukkan
yaitu 15 oleh karena angka tersebut adalah jumlah paling mininum dari jawaban
kuesioner pada variabel X yaitu akuntabilitas auditor. Begitu juga dengan Y, nilai
minimum yang dapat dimasukkan pada persamaan tersebut yaitu 30 oleh karena
angka tersebut adalah jumlah paling minimum dari jawaban kuesioner pada
Rata – rata jumlah jawaban kuesioner pada penelitian ini untuk variabel
memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit pada KAP Rama Wendra.
BAB 5
5.1 Kesimpulan
akuntabilitas auditor terhadap kualitas audit pada KAP Rama Wendra melalui
adalah Baik yang terdiri dari Motivasi Kerja, Usaha (Daya Pikir), dan
Keyakinan.
2. Menurut persepsi responden kualitas audit pada KAP Rama Wendra adalah
Baik yang terdiri dari Pelaporan semua kesalahan klien, Pemahaman sistem
kontribusi terhadap kualitas audit sebesar 22,2%. Melalui uji t pada penelitian
ini didapat bahwa nilai signifikansi dari kedua variabel ialah sebesar 0,009 dan
diketahui bahwa t hitung 2,825 > ttabel 2,048. Oleh karena 0,009 ≤ 0.05 dan thitung
73
74
> ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
pertama yaitu Ha, yang berarti akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan
5.2 Saran
1. Meskipun akuntabilitas auditor pada KAP Rama Wendra dalam keadaan yang
baik, namun akan lebih baik lagi apabila para auditor lebih memperhatikan lagi
memberikan respon yang tepat terkait tugas yang telah dikerjakan apabila
mempertimbangkan lagi akan setiap keputusan yang akan diambil atau yang
akan disampaikan.
2. Meskipun kualitas audit pada KAP Rama Wendra sudah baik, namun akan
lebih baik lagi apabila para auditor lebih memperhatikan lagi indikator yang
informasi akuntansi terhadap proses audit oleh karena itu adalah salah satu
tahap awal dalam perencanaan audit, dalam setiap pengauditan untuk mencari
tahu terlebih dahulu cara kerja sistem informasi akuntansi pada klien yang akan
klien setiap melakukan proses audit, maka auditor akan terbiasa dengan
klien, dan yang terakhir lebih mendalam lagi dalam memahami sistem
informasi akuntansi pada setiap klien yang diaudit untuk lebih membantu
3. Hasil penelitian menyatakan bahwa untuk menaikkan nilai dari pada kualitas
akuntabilitas auditor yang akan meningkatkan kualitas dari pada proses audit
yang dilaksanakan.
76
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Tunggal, A. W. (2012). Pedoman Pokok Audit Internal. Jakarta: Harvarindo.
Kaunang, A. F. (2012). Pedoman Audit Internal. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2014). Auditing & Jasa Assurance:
Pendekatan Terintegerasi. Edisi Kelimabelas, Jilid 1, Bahasa Indonesia
Language Edition. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Internet/Website:
Syafina D. C. (2018). OJK Jatuhkan Sanksi Kantor Akuntan Publik Auditor SNP
Finance. [Online]. Available: https://tirto.id/ojk-jatuhkan-sanksi-kantor-
akuntan-publik-auditor-snp-finance-c31F [17 September 2019]
Permatasari I. Y. & Astuti C. D. (2018). Pengaruh Fee Audit, Rotasi Auditor, dan
Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit. Universitas Trisakti: Jurnal
Akuntansi Trisakti – Vol. 5, No. 1 Februari 2018. [Online]. Available:
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jat/article/view/4839/pdf_1 [06
Oktober 2019]
Tjun-Tjun, L., Marpaung, E. I., & Setiawan, S. (2012). Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi
Vol.4No.1Mei 2012: 33-56, Universitas Maranatha. [Online]. Avalaible:
https://journal.maranatha.edu/index.php/jam/article/view/353 [05
November 2019]
LAMPIRAN
81
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.828 17
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.926 32
94
Kepada Yth:
Bapak/Ibu/Saudara/i
Di tempat
Hormat Saya,
A. AKUNTABILITAS AUDITOR
PILIHAN
NO. PERNYATAAN STS TS RG S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
I. Motivasi Kerja
Saya bertanggung jawab penuh atas
1.
pekerjaan saya.
III. Keyakinan
Saya mempertimbangkan konsekuensi dari
11.
keputusan yang saya ambil.
B. KUALITAS AUDIT
PILIHAN
DATA PRIBADI
Nama : Yusuf Bramantika Situmorang
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 9 Desember 1998
Alamat : Jl. Raya Tajur, Gang Bengkel no. 35, Tajur,
Bogor Timur, Jawa Barat
Agama : Kristen Advent
No. Telepon : 0858 – 8783 -6384
E-mail : yusufbsitumorang@gmail.com
PENDIDIKAN
Tahun 2016 – 2019 : Universitas Advent Indonesia
Tahun 2013 – 2016 : SMA Swasta Advent Martoba
Tahun 2010 – 2013 : SMP Perguruan Advent Bogor
Tahun 2004 – 2010 : SD Perguruan Advent Bogor
PENGALAMAN BEKERJA
Januari 2017 – Des 2017 : Custodial Departement
Agustus 2017 – Des 2017 : Agen MOGA Laundry
Agustus 2018 – Des 2018 : Bekerja kembali di Custodial Departement
Agustus 2015 – Mei 2019 : Mengajar les piano privat
PENGALAMAN BERORGANISASI
Agustus 2016 – Agustus 2019 : Pianis Witnessing Sound Choir UNAI 3
periode
Agsutus 2016 – Agustus 2019 : Sie. Musik Staff Prayer Circle
Januari 2018 – Januari 2019 : Pianis UNAI Ensemble
Januari 2018 – Desember 2019 : Sie. Musik Staff PA 2 periode
Oktober 2018 – Maret 2019 : Divisi Humas Forum Mahasiswa
Manajemen