Anda di halaman 1dari 164

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

LOYALITAS KONSUMEN PADA MASKAPAI PENERBANGAN AIRASIA


INDONESIA
(STUDI KASUS MAHASISWA PERBANAS INSTITUTE, JAKARTA)

OLEH
RIZKY ARIYANTO
NIM 1012000064

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA


ASIA (ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS
INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2014
ANALISIS PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
LOYALITAS KONSUMEN PADA MASKAPAI PENERBANGAN AIRASIA
INDONESIA
(STUDI KASUS MAHASISWA PERBANAS INSTITUTE, JAKARTA)

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana
Ekonomi

Oleh:
RIZKY ARIYANTO
NIM 1012000064

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA


ASIA (ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS
INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2014
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA
ASIA (ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS
INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul

Analisis Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas


Konsumen Pada Maskapai Penerbangan AirAsia Indonesia
(Studi Kasus Mahasiswa Perbanas Institute, Jakarta)

Oleh

Nama : Rizky Ariyanto


Nim 1012000064
Program Studi : S1 Manajemen

Telah disetujui untuk diujikan

Jakarta, ....................

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Manajemen, Dosen Pembimbing Skripsi,

Hedwigis Esti Riwayati., S.E., M.E Dra. Erna Wahyuningsih., M.M


INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA
ASIA (ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS
INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul


Analisis Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas
Konsumen Pada Maskapai Penerbangan AirAsia Indonesia
(Studi Kasus Mahasiswa Perbanas Institute, Jakarta)

Telah dipertahankan di hadapan Sidang Tim Penguji Skripsi pada

Hari : ………………………
Tanggal : ………………………
Waktu : ………………………

Oleh

Nama : Rizky Ariyanto


NIM 1012000064

DAN YANG BERSANGKUTAN DINYATAKAN LULUS

Tim Penguji Skripsi

Ketua Sidang : ……………………………… …………………..


Anggota : ……………………………… …………………..

Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen

Hedwigis Esti Riwayati., S.E., M.E


INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA
ASIA (ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS
INSTITUTE)
PERBANAS JAKARTA

PERNYATAAN

Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya.

Jakarta, .......................

Peneliti

Rizky Ariyanto
1012000064
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : Rizky Ariyanto
NIM : 1012000064
Program Studi : Manajemen
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Maskapai
Penerbangan AirAsia Indonesia Studi Kasus Mahasiswa
Perbanas Institute, Jakarta.

Menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini merupakan hasil
karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian hari penulisan skripsi ini
merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia
mempertanggungjawabkan sekaligus menerima sangsi berdasarkan aturan tata tertib di
Perbanas Institute.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaaan sadar dan tidak ada unsur
paksaan.

Jakarta, .......................

Penelti

(Rizky Ariyanto)
1012000064
ABSTRAK

Rizky Ariyanto, 1012000064. ANALISIS PENGARUH HARGA DAN


KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA
MASKAPAI PENERBANGAN AIRASIA INDONESIA (STUDI KASUS
MAHASISWA PERBANAS INSTITUTE, JAKARTA). Skripsi. Jakarta: Perbanas
Institute Jakarta, Oktober 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan
terhadap Loyalitas Konsumen Maskapai Penerbangan AirAsia Indonesia Di Perbanas
Institute, Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh
peneliti secara langsung dari responden, dan data sekunder yang diperoleh melalui
buku, jurnal, dan penelitian sebelumnya. Metode analisis data yang digunakan adalah
metode kuantitatif, karena data yang diambil berupa angka-angka dari kuesioner yang
diolah secara statistik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak
50 responden pengguna maskapai penerbangan AirAsia Indonesia di Perbanas
Institute, Jakarta dan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara parsial (uji t), variabel Harga berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen sedangkan Kualitas
Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen terhadap
maskapai penerbangan AirAsia Indonesia di Perbanas Institute, Jakarta. Selain itu
hasil penelitian secara simultan (uji f) menunjukkan bahwa variabel Harga dan
Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen pada maskapai
penerbangan AirAsia Indonesia di Perbanas Institute, Jakarta. Hasil penelitian juga
menunjukkan nilai adjusted R square sebesar 0.452 yang menunjukkan bahwa kedua
variabel bebas, yaitu harga dan kualitas pelayanan mampu menjelaskan keragaman
nilai yang terjadi pada variabel terikat, yaitu loyalitas konsumen sebesar 45,2% dan
sisanya sebesar 54.78% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak
dimasukkan di dalam metode penelitian ini

Kata kunci : Harga, Kualitas Pelayanan, Loyalitas Konsumen.

x
KATA PENGANTAR

Peneliti mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “ANALISIS

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

LOYALITAS KONSUMEN PADA MASKAPAI PENERBANGAN

AIRASIA INDONESIA (STUDI KASUS MAHASISWA PERBANAS

INSTITUTE, JAKARTA)” dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen di Perbanas Institute Jakarta. Penelitian ini

dapat berjalan baik karena adanya dukungan, bantuan moril dan material dari

berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih yang tulus kepada :

a. Yang terhormat Bapak Rektor Perbanas Institute Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu

Kisworo.

b. Yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Umbas

Krisnanto, S.E., M.M.

c. Yang terhormat Ketua Program Studi S1 Manajemen Ibu Hedwigis Esti

Riwayati., S.E., M.E

d. Yang terhormat Ibu Dra. Erna Wahyuningsih., M.M selaku dosen

pembimbing yang dengan sabar dan meluangkan waktunya untuk memberikan

pengarahan, bimbingan, dorongan dan saran bagi peneliti.

i
e. Yang tercinta kepada orang tua saya Bapak Teguh Supriyanto dan Ibu Elly

Zarty yang telah memberikan motivasi dan doa selama menuntut ilmu di

Perguruan Tinggi ini sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu. Serta

kedua kakak dan Adek saya, Ahmadi Imam Wijaksono, Muhamad Adityo

Nugroho dan Ananda Tasya Putri yang selalu memberikan dukungan dan

bantuan dalam pengerjaan skripsi ini.

f. Yang tehormat kepada teman-teman seperjuangan dalam menyelesaikan

skripsi ini yaitu Ady Mulyadi, Ahmad Fahmi, Ahmad Matin, Fajar N, Jeanitha

Tiara, M. Luthfi Akbar, Novita Sari, Ratna Juwita Sari, Wenda S.Utama Putra,

Winandra Ruhimat, Windi Agustini Putri, Raden Elvan, Zaky Zaman,

Marisca Amelia, Annisa Mualani Nursaid, Amy Tarbiyah, Arief Subuhi, Nur

Putri Wulandari, Tio Hariguna, Yudi, Ariyudha.P, Annisa Rizky A.S dan yang

tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

g. Orang-orang terdekat dan tercinta yaitu Rahmad Ibrahim, Annisa Maryana,

Ramhdani Vebriyan dan Mara Rangga yang telah memberikan dukungan dan

semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

h. Sahabat-sahabat HMPS-Manajemen Periode 10 Jaya Saswita, Aprilia

Rahmadhani, Abdul Aziz, Dea Eka PD, Diasz Arum A, Husni Fadly,

Iskandarsyah P, Mulya Permata S, Winda Agustina P, Jiko Ardiansyah R, dan

yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

i. Rekan-Rekan HMPS-Manajemen, Badan Eksekutif Mahasiswa Perbanas

Institute Periode 2013-2014, Nomaden, The Goks Family, Serakos Pe’a, yang

sudah memberikan warna dalam Pengalaman Organisasi dan pergaulan.

i
j. Sahabat – sahabatku yang tidak dapat disebutkan satu persatu

k. Teman – teman seperjuangan angkatan 2010 dan teman-temana semasa kuliah

di Perbanas Institute Jakarta.

l. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis mengucapkan

banyak terimakasih atas semua bantuan yang diberikan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan

hidayah-Nya kepada mereka yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Selain

itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga

penulis masih memerlukan kritik dan saran demi perbaikan di kemudian hari.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang

berkepentingan.

Jakarta, 22 Oktober 2014

Rizky Ariyanto
1012000064

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................... i

DAFTAR TABEL............................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR........................................................................ xiv

DAFTAR RUMUS........................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................... xvi

ABSTRAKS..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................... 7

1.3 Batasan Masalah............................................................ 8

1.4 Tujuan Penelitian........................................................... 8

1.5 Manfaat Penelitian......................................................... 9

BAB 2 KAJIAN TOERI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PERUMUSAN

HIPOTESIS

2.1 Kajian Teori................................................................... 10

2.1.1 Pengertian Pemasaran..................................... 10

i
2.1.2 Perilaku Konsumen………………………….. 11

2.1.2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian…15

2.1.3 Harga.............................................................. 17

2.1.3.1 Penetapan Harga............................. 20

2.1.3.2 Tujuan Penetapan Harga…………... 23

2.1.3.3 Hubungan antara Harga dengan Loyalitas

Konsumen....................................... 25

2.1.3.4 Indikator Harga............................ 25

2.1.4 Kualitas Pelayanan........................................ 26

2.1.4.1 Hubungan Antara Kualitas Pelayanan dan

Loyalitas Konsumen....................... 30

2.1.4.2 Indikator Kualitas Pelayanan.......... 31

2.1.5 Loyalitas Konsumen...................................... 31

2.1.5.1 Jenis- Jenis Loyalitas..................... 33

2.1.5.2 Tahap Loyalitas Konsumen............ 34

2.1.5.3 Ciri-ciri Konsumen yang Loyal...... 36

4.1.5.4 Indikator Loyalitas Konsumen........ 37

2.2 Penelitian Sebelumnya................................................. 37

2.3 Kerangka Pemikiran..................................................... 38

2.4 Perumusan Hipotesis..................................................... 39

v
BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian............................................................ 40

3.2 Operasionalisasi Variabel............................................... 41

3.2.1 Variabel dan Pengukurannya………………… 41

3.2.2 Definisi Konseptual Operasional.................... 41

3.2.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian………………. 42

3.3 Populasi dan Sampel..................................................... 44

3.3.1 Populasi.......................................................... 44

3.3.2 Sampel............................................................ 45

3.4 Jenis dan Sumber Data.................................................. 46

3.5 Metode Pengumpulan Data........................................... 46

3.6 Pengujian Asumsi-asumsi Model Regresi..................... 49

3.6.1 Uji Normalitas................................................ 49

3.6.2 Uji Autokorelasi............................................. 50

3.6.3 Uji Homoskedastisitas……………………….. 51

3.6.4 Uji Multikolineritas........................................ 51

3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen............ 52

3.7.1 Uji Validitas.................................................... 52

3.7.2 Uji Reliabilitas................................................ 56

v
3.8 Metode Analisis Data.................................................... 58

3.8.1 Analisis Regresi Linier Berganda.................. 58

3.8.2 Uji t-Statistik.................................................. 59

3.8.3 Uji f-Statistik.................................................. 60

3.8.4 Koefisien Determinasi.................................... 61

3.9 Uji Frekuensi................................................................. 62

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian........................................... 63

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan........................... 63

4.1.1.1 Visi dan Misi................................... 64

4.1.1.2 Produk AirAsia Indonesia............... 65

4.1.1.3 Jaringan Distribusi........................... 66

4.1.1.4 Wilayah Penelitian........................... 66

4.1.2 Deskripsi Data................................................. 67

4.1.2.1 Deskripsi Jenis Kelamin…………… 67

4.1.2.2 Deskripsi Umur………,.................. 68

4.1.2.3 Deskripsi Pendidikan…………........ 68

4.1.2.4 Deskripsi Jangka Waktu Sebagai Penumpang

v
……………………………………... 69

4.2 Analisis Data................................................................. 70

4.2.1 Variabel Harga............................................... 70

4.2.1.1 Indikator Daftar Harga.................... 71

4.2.1.2 Indikator Potongan Harga............... 73

4.2.1.3 Indikator Periode Pembayaran........ 75

4.2.1.5 Rekapitulasi Jawaban..................... 77

4.2.2 Variabel Kualitas Pelayanan......................... 78

4.2.2.1 Indikator Tangibles……………….. 78

4.2.2.2 Indikator Reliability………………. 80

4.2.2.3 Indikator Responsiveness…………. 82

4.2.2.4 Indikator Assurance………………. 84

4.2.2.5 Indikator Empathy………………... 86

4.2.2.2 Rekapitulasi Jawaban……………... 88

4.2.3 Variabel Loyalitas Konsumen…………….... 89

4.2.3.1 Indikator Repeat………………….. 89

4.2.3.2 Indikator Retention……………….. 91

4.2.3.3 Indikator Refferal…………………. 93

v
4.2.3.4 Rekapitulasi Jawaban..................... 95

4.2.4 Hasil Uji Asumsi Klasik................................ 96

4.2.4.1 Hasil Uji Normalitas………………. 96

4.2.4.2 Hasil Uji Autokorelasi…………….. 97

4.2.4.3 Hasil Uji Homoskedastisitas

dan Heteroskedastisitas................... 99

4.2.4.4 Hasil Uji Multikolinearitas………... 100

4.2.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda......... 102

4.2.6 Hasil Pengujian Hipotesis............................. 104

4.2.6.1 Hasil Uji secara Parsial(Uji t)........ 104

4.2.6.2 Uji F-Statistik................................ 107

4.2.6.3 Koefisien Determinasi................... 109

4.3 Interpretasi Hasil......................................................... 110

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian...................................... 111

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan.................................................................. 113

5.2 Keterbatasan Penelitian............................................... 115

5.3 Rekomendasi............................................................... 115

i
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel………………………………. 43


Tabel 3.2 Skala penilaian………………………………………….. 48
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Harga (X1)…...……….……………. 54
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan (X2)………...…. 55
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen (X3)…...……... 56
Tabel 3.6 Kualifikasi Koefisien Korelasi………………………….. 57
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas (Y)……………………………….. 58
Tabel 3.8 Interval Penilaian Responden…………………………... 62
Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin………………………………... 67
Tabel 4.2 Deskripsi Jenis Umur…………………………………… 68
Tabel 4.3 Deskripsi Jenis Pendidikan……………………………... 69

Tabel 4.4 Deskripsi Jangka Waktu Sebagai Penumpang………….. 70

Tabel 4.5 Harga yang ditawarkan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia

lebih kompetitif dibanding maskapai lain.……………… 71

Tabel 4.6 Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia memiliki harga yang

bervariasi dalam setiap penerbangan………………….. 72

Tabel 4.7 Potongan harga memberikan kepuasan kepada pelanggan


maskapai.…………………………………………….... 73

Tabel 4.8 Maskapai Penerbangan AirAsia Indonesia memberikan potongsn

harga yang beragam sesuai program yang ditawarkan... 74

Tabel 4.9 Pembelian tiket maskapai penerbangan AirAsia Indonesia bias

dilakukan menggunakan CreditCard…………………. 75

x
Tabel 4.10 Pembayaran yang di lakukan maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia memudahkan pelanggan maskapai.………... 76


Tabel 4.11 Rekapitulasi Jawaban Varibel Harga (X1)...…………. 77

Tabel 4.12 Saya merasa nyaman ketika berada di dalam maskapai

penerbangan AirAsia Indonesia……………………… 78


Tabel 4.13 Saya merasa aman selama dalam penerbangan di dalam

maskapai penerbangan AirAsia Indonesia…………... 79

Tabel 4.14 Pesawat berangkat dan tiba dengan tepat waktu……... 80

Tabel 4.15 Kantor maskapai penerbangan AirAsia Indonesia selalu

beroperasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan… 81

Tabel 4.16 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia bersedia

membantu saya meskipun dalam kondisi sibuk……… 82

Tabel 4.17 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia melayani

konsumen dengan cepat……………………………… 83

Tabel 4.18 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia memiliki


pengetahuan memadai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

Pelanggan……………………………………………. 84

Tabel 4.19 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia selalu

menyambut konsumen dengan ramah……………….. 85


Tabel 4.20 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia

melayani konsumen dengan sepenuh hati…………… 86

Tabel 4.21 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia selalu


mengutamakan kepedulian pelanggan.……………… 87

Tabel 4.22 Rekapitulasi Jawaban Variabel Kualitas Pelayanan (X2).... 88

x
Tabel 4.23 Saya akan selalu menggunakan maskapai penerbanga
AirAsia Indonesia………………………………….. 89
Tabel 4.24 Saya akan selalu berniat membeli tiket maskapai penerbangan
AirAsia Indonesia………………………………….. 90
Tabel 4.25 Tawaran tiket maskapai penerbangan AirAsia Indonesia
menjadi prioritas saya……………………………… 91
Tabel 4.26 Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia sudah melekat
di dalam diri saya………………………………….. 92
Tabel 4.27 Saya akan merekomendasikan kepada orang lain mengenai
maskapai penerbangan AirAsia Indonesia………… 93
Tabel 4.28 Saya akan menginformasikan mengenai promo yang
ditawarkan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia
kepada orang lain………………………………….. 94
Tabel 4.29 Rekapitulasi Jawaban Responden Loyalitas Konsumen (Y).......95
Tabel 4.30 Uji Uji Autokorelasi (Durbin Watson)……………. 98
Tabel 4.31 Uji Multikolinearitas………………………………. 101
Tabel 4.32 Metode Mengelola Data…………………………... 103
Tabel 4.33 Persamaan Regresi Linier Berganda……………… 103
Tabel 4.34 Uji Secara Parsial (Uji t)………………………….. 105
Tabel 4.35 Uji Secara Simultan (Uji f)……………………….. 108
Tabel 4.36 Uji Koefisien Determinasi………………………… 110

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Uji Normalitas Histogram……………………………… 96
Gambar 4.2 Uji Normalitas Probability Plot………………………... 97
Gamabr 4.3 Uji Homoskedkrdastisitas……………………………... 100
Gambar 4.4 Hasil Uji Hipotesis Harga……………………………... 106
Gambar 4.5 Hasil Uji Hipotesis Kualitas Pelayanan……………….. 107
Gambar 4.6 Hasil Uji Hasil Uji Simultan (Uji f)…………………… 109

x
DAFTAR LAMPIRAN

Kuesioner......................................................................................... 117
Hasil Kuesioner................................................................................ 121
Data Responden............................................................................... 127
Hasil Output SPSS........................................................................... 130
Riwayat Hidup................................................................................. 138

x
No NIM NAMA JK UMUR PENDIDI FAKUL MENGGUNA NO.HP
KAN TAS KAN
1 0911000281 Hendra.S Pria >20 S1 Ekonomi 1-5 -
& Bisnis
2 1011000081 Suci Ayu.P Wanita >20 S1` Ekonomi >5 08561387225
& Bisnis
3 1011000234 Diah Wanita >20 S1 Ekonomi 1-5 08529859999
purnama & Bisnis
4 1012000010 Putri ayu Wanita >20 S1 Ekonomi >5 -
& Bisnis
5 0911000091 Fahmi Pria >20 S1 Ekonomi 1-5 085691360030
faturahman & Bisnis
6 0912000123 Tiara Wanita >20 S1 Ekonomi <1 -
regalia & Bisnis
7 1012000081 Aminatun Wanita >20 S1 Ekonomi <1 081299068543
Tarbiyah & Bisnis
8 0812000091 Mega Wanita >20 S1 Ekonomi 1-5 -
alberda & Bisnis
9 1011000165 Ahmad Pria >20 S1 Ekonomi <1 08561492212
fauzi & Bisnis
10 1212000102 Ardiansyah Pria <20 S1 Ekonomi 1-5 087876182226
& Bisnis
11 1212000005 Aninda Wanita <20 S1 Ekonomi 1-5 -
& Bisnis
12 1310000080 Marieska Wanita <20 S1 Ekonomi 1-5 082299142307
& Bisnis
13 1310000191 Saraswati Wanita <20 S1 Ekonomi 1-5 085777969254
candra B & Bisnis
14 1412000061 Febri Wanita <20 S1 Ekonomi <1 08979484748
rahmadini & Bisnis
15 1111000324 Yohana Wanita >20 S1 Ekonomi 1-5 -
& Bisnis
16 1111000273 Anton Pria >20 S1 Ekonomi 1-5 081213582021
fatoni M & Bisnis
17 1012000253 Ayu stia Wanita >20 D3 Ekonomi 1-5 -
lestari & Bisnis
18 1012000283 Cita arum Wanita >20 S1 Ekonomi 1-5 085781821622
& Bisnis
19 1012000045 Agung Pria >20 S1 Ekonomi <1 081310622483
gumelar & Bisnis
20 1012000195 Winandra Pria >20 S1 Ekonomi <1 089615179378
ruhimat & Bisnis
21 1012000050 Jhosua p Pria >20 S1 Ekonomi <1 085711460016
& Bisnis

12
21 0912000206 Roi Pria >20 S1 Ekonomi <1 081284851713
situngkir & Bisnis
22 0912000110 Tantio Pria >20 S1 Ekonomi <1 -
& Bisnis
23 1012000266 Mahmuf f Pria >20 S1 Ekonomi 1-5 081318415546
& Bisnis
24 1012000339 Dea niasa Pria >20 S1 Ekonomi 1-5 081314240277
& Bisnis
25 0912000071 Venny Wanita >20 S1 Ekonomi >5 -
febrinanda & Bisnis
26 0912000024 Intan f Wanit >20 S1 Ekonomi 1-5 -
& Bisnis
27 1111000085 Risky puji Wanita >20 S1 Ekonomi 1-5 -
Amelia & Bisnis
28 1311000162 Ratna ayu Wanita <20 S1 Ekonomi <1 085781607778
wulandari & Bisnis
29 1301000040 Cindy Wanita <20 D3 Ekonomi <1 081293684852
ayunda & Bisnis
Amelia
30 1301000028 Astrid Wanita <20 D3 Ekonomi <1 082310100665
anastasya & Bisnis
31 1212000214 Taufan Pria <20 S1 Ekonomi <1 081289353547
yoga & Bisnis
32 1301000044 Diny Wanita <20 D3 Ekonomi 1-5 089677979205
fajrianti & Bisnis
33 1312000116 Meita Wanita <20 S1 Ekonomi <1 081286001225
rosyana & Bisnis
34 1211000023 Mira Wanita <20 S1 Ekonomi 1-5 -
juliandri & Bisnis
35 1012000485 Kristianto Pria >20 S1 Ekonomi <1 087788787805
& Bisnis
36 1311000475 Elma Wanita <20 S1 Ekonomi <1 -
pujiningtia & Bisnis
s
37 1111000191 Muhamad Pria >20 S1 Ekonomi <1 083872050279
firdaus & Bisnis
38 1212000124 Ibrahim Pria >20 S1 Ekonomi <1 0813145566341
& Bisnis
39 1012000060 Martian Wanita >20 S1 Ekonomi 1-5 08568869090
eris tenia & Bisnis
40 1112000225 Rudi anuar Pria >20 D3 Ekonomi 1-5 -
& Bisnis
41 1112000068 Qodri z Pria >20 S1 Ekonomi <1 082114973262
& Bisnis

12
42 1112000164 Tri sunanti Wanita >20 S1 Ekonomi <1 08387360130
& Bisnis
43 1011000002 Ari Pria >20 S1 Ekonomi 1-5 -
& Bisnis
44 1212000169 Alif aldino Pria >20 S1 Ekonomi <1 085212354488
& Bisnis
45 1312000218 Nadia Wanita <20 S1 Ekonomi 1-5 085368748143
maulidina & Bisnis
46 1312000221 Sinta dwi Wanita <20 S1 Ekonomi <1 081319533299
& Bisnis
47 1012000275 Ahmad Pria >20 S1 Ekonomi >5 081297169926
ario hafiz & Bisnis
48 1012000083 Nur putrid Wanita >20 S1 Ekonomi <1 081295907157
wulansari & Bisnis
49 1012000081 Rini tria Wanita >20 S1 Ekonomi <1 081221813232
& Bisnis
50 0911000267 Anin putri Wanita >20 S1 Ekonomi 1-5 081238880403
& Bisnis

12
DAFTAR RUMUS

Rumus 2.1 Penetapan Harga……………………………………….. 18


Rumus 2.2 Nilai……………………………………………………. 19
Rumus 3.1 Uji Validitas…………………………………………… 53
Rumus 3.2 Uji Realibilitas………………………………………… 57
Rumus 3.3 Analisis Regresi Linear Berganda……………………. 59
Rumus 4.1 Regresi Linier Berganda……………………………… 102

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Pada era bisnis saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah

ketat. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk

mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar.

Perusahaan harus berusaha keras untuk mempelajari dan memahami kebutuhan

dan keinginan pelanggannya. Dengan memahami kebutuhan, keinginan dan

permintaan pelanggan, maka akan memberikan masukan penting bagi perusahaan

untuk merancang strategi pemasaran agar dapat menciptakan kepuasan bagi

pelanggannya, Menurut Kotler & Armstrong (2008). Perusahaan harus

menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini

tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang menyertakan komitmennya

terhadap kepuasan pelanggan dalam pernyataan misinya, iklan, maupun public

relations release. Kunci utama perusahaan untuk memenangkan persaingan

1
2

adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian

produk dan jasa yang berkualitas dengan harga yang bersaing.

Dunia penerbangan berkembang secara pesat tidak saja di Indonesia,

namun juga di Asia dan Dunia. Maskapai penerbangan sebagai provider jasa

penerbangan juga mengalami peningkatan kapasitas. KLM, Singapore Airlines,

Malaysia Airlines, Cathay Pacific dan sebagainya adalah contoh maskapai

penerbangan yang telah mapan malayani pelanggan terbang ke berbagai tempat di

dunia, Bagi penumpang wilayah Asia, munculnya maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia, cukup memberikan alternatif menarik oleh karena

penawarannya dibanding dengan maskapai penerbangan sebelumnya.

Bagaimana
taglinenya rute
“nowSurabaya-Kuala Lumpur
everyone can fly”, dapat dengan
maskapai harga AirAsia
penerbangan tiket Rp.80.000,-.

Kita bisa angkat


menawarkan hargatopi
yangbukan
cukupsaja dengan
murah, bagaimana
dimana maskapai
harga rata-rata penerbangan
dibawah

AirAisa
lain, danIndonesia bisa melakukan
jika beruntung penerapan
pelanggan dapat harga murah,
mendapatkan namun
harga yang bagaimana
sangat

kreatifitas penerapan harga dilakukan. Bagaimana strategi harga produk mix

mereka, seperti selain manetapkan dengan produk line pricing, juga ada optional

product pricing, captive product pricing dan product bundle pricing. Hal yang

tidak pernah dilakukan di maskapai penerbangan manapun. Bagaimana maskapai

penerbangan AirAsia Indonesia juga menggunakan strategi penyesuaian harga

melalui diskon (discount pricing), psychological pricing, maupun promotional

pricing dan dynamic pricing.


3

Dunia penerbangan di Indonesia dipastikan akan lebih semarak untuk

melakukan setiap perjalanan yang akan ditujuh, tarif yang terjangkau mendorong

masyarakat untuk menikmati transportasi udara tersebut di banding transportasi

darat yang membutuhkan waktu lebih lama, perang tarif dan pelayanan dalam

industri penerbangan di Indonesia tampaknya belum akan surut dalam waktu

dekat. Bahkan pada saat ini hampir lebih dari 6 maskapai penerbangan yang ada

di Indonesia sudah menerapkan Low cost Cerrier (LCC) atau penerbangan bertarif

murah agar dapat bersaing dengan maskapai penerbangan nasional maupun asing.

Dikarenakan penerbangan ini bergerak di bidang jasa yang sangat memperhatikan

kepada konsumen dalam segi harga dan kualitas pelayanan yang di tawarkan,

apalagi dengan karekteristik masyarkat Indonesia yang sangat sensitif terhadap

harga, menurut Menurut Kotler & Armstrong (2008) pengertian jasa adalah

sebagai berikut :

“ jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh suatu pihak

kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik)

dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa bisa berhubungan

dengan produk fisik maupun tidak “

Strategi ini dipicu karena maraknya maskapai nasional maupun asing yang

membuka pelayanan penerbangan domestik maupun internasional, maskapai

penerbangan nasional maupun asing ini umumnya juga perushaaan yang

berorientasi pada pengoprasian maskapai penerbangan bertarif murah seperti

maskapai penerbangan LionAir, Citilink, TigerAir, Jetstar, BatikAir, dan AirAsia

dengan banyak maskapai yang menerapkan Low cost Cerrier (LCC) atau
4

penerbangan bertarif murah maskapai penerbangan AirAsia Indonesia

berkomitmen terus dalam penerapan Low cost Cerrier (LCC) baik penerbangan

domestik maupun internasional.

Harga sangat menentukan dalam dunia bisnis penerbangan, menurut kotler

& Armstrong (2008) harga adalah “ sejumlah uang yang dibebankan atas suatu

produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang di tukar konsumen atas manfaat

karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut “

Murahnya tarif yang ditawarkan oleh setiap maskapai penerbangan

sangatlah bervariasi antara satu maskapai penerbangan dengan maskapai

penerbangan lainnya, dengan adanya Low cost Cerrier (LCC) tersebut setiap

maskapai penerbangan selalu berpikir untuk memuter otak dalam bisnis tersebut

agar tetap bisa menghasilkan keuntungan bagi perusahaan maskapai penerbangan

tersebut.

Maskapai enerbangan AirAsia Indonesia sudah menerapkan Low cost

Cerrier (LCC) atau penerbangan bertarif murah mulai tahun 2002 sejak

perusahaan AirAsia mengalami kerugiaan dikarenakan krisis dalam tubuh

manajemen AirAsia itu sendiri yang akhirnya perusahaan tersebut diambil alih

oleh orang lain.

Maskapai enerbangan AirAsia Indonesia sebagai penerap Low cost

Cerrier (LCC) atau penerbangan bertarif murah membidik pasar yang sangat

besar yang menyukai harga tiket semurah-murahnya. Dulunya industri

penerbangan hanya dapat dinikmati oleh orang-orang yang memiliki kemampuan


5

keuangan atau dapat dikatakan bahwa industri penerbangan hanya diperuntukan

bagi kalangan menengah keatas. Namun seiring dengan munculnya Low cost

Cerrier (LCC), sebagian besar pasar kalangan menengah kebawah telah berhasil

dibidik, meskipun tidak jarang kalangan menengah ke atas juga memanfaatkan

penerbangan seperti ini.

Kualitas pelayanan juga menjadi salah satu kunci utama keberhasilan. Hal

tersebut sepaham dengan pendapat kualitas pelayanan menurut Tjiptono (2005)

dimana kualitas pelayanan adalah “ upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan

pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan

pelanggan “.

Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik dan didukung dengan strategi

penetapan harga yang mampu bersaing (kompetitif) tentunya juga akan

mempengaruhi rasa kepercayaan konsumen. Menurut Morgan dan Hunt dalam

Jasfar, (2002) mendefinisikan kepercayaan adalah rasa percaya, kepada mitra

dimana seseorang berhubungan. Kepercayaan timbul dari suatu produk yang lama

sampai kedua belah pihak saling mempercayai. Apabila kepercayaan sudah

terjalin di antara pelanggan dan perusahaan maka usaha untuk membinanya tentu

lebih mudah.

Dengan harga dan kualitas pelayanan yang di terapkan akan membuat

konsumen menjadi loyal terhadap perusahaan maupun produk yang ditawarkan,

Menurut Griffin (2005) loyalitas konsumen lebih banyak dikaitkan dengan

perilaku (behavior) dari pada dengan sikap. Bila seseorang merupakan konsumen

loyal, akan menunjukkan perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai


6

pembelian teratur yang diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit

pengambilan keputusan.

Maskapai enerbangan AirAsia Indonesia adalah salah satu maskapai

penerbangan asing yang melakukan ekpansi di Indonesia untuk membuka rute

penerbangan baik untuk domestik maupun internasional, Maskapai penerbangan

AirAsia Indonesia tentunya memiliki pesaing-pesaing dari maskapai-maskapai

penerbangan lain yang berada di Indonesia. Dengan adanya berbagai macam

maskapai-maskapai penerbangan di indonesia tentunya menjadikan maskapai

penerbangan AirAsia Indonesia untuk melakukan strategi – strategi yang

digunakan untuk mencari konsumen sebanyak – banyakan, dengan penerapan Low

cost Cerrier (LCC) atau penerbangan bertarif murah berharap mendapatkan

konsumen yang dapat menggunakan maskapai penerbangan tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini diberi judul “ANALISIS

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

LOYALITAS KONSUMEN PADA MASKAPAI PENERBANGAN

AIRASIA INDONESIA (STUDI KASUS MAHASISWA PERBANAS

INSTITUTE, JAKARTA)”
7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang ada maka dirumuskan permasalahan penelitian

mengenai bagaimana menciptakan loyalitas konsumen melalui harga dan kualitas

pelayanan.

Selanjutnya permasalahan penelitian dituangkan dalam bentuk pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana harga di maskapai penerbangan AirAsia Indonesia ?

2. Bagaimana kualitas pelayanan di maskapai penerbangan AirAsia Indonesia ?

3. Bagaimana loyalitas konsumen di maskapai penerbangan AirAsia Indonesia ?

4. Bagaimana pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen di maskapai

penerbangan AirAsia Indonesia ?

5. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen di

maskapai penerbangan AirAsia Indonesia ?

6. Bagaimana pengaruh harga dan kualitas pelayanan secara simultan terhadap

loyalitas konsumen di maskapai penerbangan AirAsia Indonesia ?


8

1.3 Batasan Masalah

Dengan melihat penjelasan latar belakang masalah dan menjadikan acuan saya

untuk merumuskan masalah utama dari penelitian adalah:

Meneliti harga, dan tingkat pelayanan yang diberikan serta bagaimana

pengaruhnya terhadap loyalitas konsumen maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia dengan meneliti pengguna yang berada di Perbanas Intitute,

Jakarta.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari dilakukannya penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui harga di maskapai penerbangan Airasia Indonesia.

2. Untuk mengetahui kualitas layanan di maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia.

3. Untuk mengetahui loyalitas konsumen di maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia.

4. Mengetahui dan menganalisis pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen

maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.

5. Mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas

konsumen maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.

6. Mengetahui dan menganalisis pengaruh harga dan kualitas pelayanan Secara

Simultan terhadap loyalitas konsumen maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia.
9

1.5 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang bisa diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Bagi Perusahaan

Hasil/temuan dari penelitian yang dilakukan dapat memberikan masukan kepada

pihak Manajemen maskapai penerbangan AirAsia Indonesia mengenai pengaruh

harga dan kualitas layanan terhadap loyalitas konsumen, dan menjadi dasar untuk

penyempurnaan dan perbaikan atau kekurangan yang ada serta menentukan

kebijakan Perusahaan.

2) Bagi Akademisi atau Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada pihak akademisi atau

masyarkat dengan dengan harga dan kualitas pelayanan yang di terapkan oleh

maskapai penerbangan Airasia Indonesia.

3) Bagi Peneliti

Untuk menerapkan teori yang selama ini di dapat dalam perkuliahan yang

selanjutnya dapat di implementasikan di dunia kerja.


BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran yaitu proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain, menurut Philip

Kotler (2005).

Manajemen Pemasaran terjadi bilamana setidak-tidaknya salah satu pihak

dalam pertukaran potensial mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk

memperoleh tanggapan yang diinginkan dari pihak lain. Definisi manajemen

pemasaran yang disahkan pada tahun 1985 oleh Asosiasi Pemasaran Amerika

(American Marketing Association) dalam Kotler (2005) adalah proses

perencanaan dan pelaksanaan konsepsi harga, promosi dan distribusi gagasan,

10
1

barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran

perorangan dan organisasi.

2.1.2 Perilaku Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Philip

Kotler (2005), adalah:

1. Faktor-faktor Kebudayaan

Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap

perilaku konsumen.

a. Kebudayaan

Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling

mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh

naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari. Anak yang

dibesarkan dalam sebuah masyarakat mempelajari seperangkat nilai dasar,

persepsi, preferensi, dan perilaku melalui sebuah proses sosialisasi yang

melibatkan keluarga dan berbagai lembaga penting lainnya.

b. Sub-budaya

Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub-budaya yang lebih kecil,

yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya.

c. Kelas sosial

Semua masyarakat menampilkan lapisan-lapisan sosial. Lapisan-lapisan sosial ini

kadang berupa sebuah system kasta dimana para anggota kasta yang berbeda
1

memikul peranan tertentu dan mereka tidak dapat mengubah keanggotaan

kastanya.

2. Faktor Sosial

Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial,

seperti kelompok referensi, keluarga, status dan peranan sosial.

a. Kelompok Referensi

Perilaku seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok. Sebuah kelompok

referensi bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.

b. Keluarga

Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku

pembeli. Keluarga dalam kehidupan membeli dapat dibedakan menjadi dua

macam, yakni keluarga sebagi sumber orientasi yang terdiri dari orang tua dan

keluarga sebagai sumber keturunan, yakni pasangan suami-istri beserta anak-

anaknya. Keluarga adalah organisasi konsumen pembeli yang terpenting dalam

masyarakat dan telah diteliti secara luas.

c. Status dan Peran

Kedudukan seseorang dapat dijelaskan melalui pengertian peranan dan status.

Setiap peranan membawa satu status yang mencerminkan penghargaan umum

yang diberikan oleh masyarakat.

3. Faktor pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya,


1

termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup,

kepribadian dan konsep diri.

a. Usia dan tahap daur hidup

Seseorang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah selama hidupnya.

Para pemasar sering menetapkan pasar sasaran mereka berupa kelompok-

kelompok dari tahap kehidupan tertentu dan mengembangkan produk dan rencana

pemasaran yang tepat bagi kelompok tersebut.

b. Pekerjaan

Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaannya. Para pemasar

mencoba mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerjaan atau jabatan yang

memiliki kecenderungan minat di atas rata-rata dalam produk dan jasa mereka.

c. Kondisi Ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang akan besar pengaruhnya terhadap piliann produk. \

Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan,

tabungan dan milik kekayaan, kemampuan meminjam dan sikapnya terhadap

pengeluaran dibanding menabung.

d. Gaya hidup

Orang hidup yang berasal dari sub-budaya kelas social, bahkan dari pekerjaan

yang sama, mungkin memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup sesorang

adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan

dalam kegiatan, minat, pendapat yang bersangkuta. Gaya hidup melukiskan

“keseluruhan pribadi” yang berinteraksi dengan seseorang.


1

e. Kepribadian

Setiap seseorang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda yang akan

mempengaruhi perilaku membeli. Yang dimaksud dengan kepribadian adalah ciri-

ciri psikologis yang membedakan seseorang, yang menyebabkan terjadinya

jawaban yang secara relatif tetap dan bertahan lama terhadap lingkungannya.

4. Faktor Psikologis

Pilihan membeli seseorang juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis

utama yaitu motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap.

a. Motivasi

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan

bersifat biogenis, yaitu kebutuhan yang muncul dari adanya tekanan biologis. Dan

kebutuhan lain bersifat psikogenis, yaitu kebutuhan yang muncul dari tekanan

psikologis. Suatu kebutuhan menjadi satu dorongan apabila kebutuhan itu muncul

hingga mencapai taraf intensitas yang cukup. Motif adalah suatu kebutuhan yang

cukup kuat mendesak untuk mengarahkan seseorang agar dapat mencari

pemuasan terhadap kebutuhan tersebut.

b. Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan. Bagaimana

seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu adalah dipengaruhi oleh persepsinya

terhadap situasi yang dihadapinya. Dua orang yang mengalami keadaan dorongan

yang sama dan tujuan situasi yang sama mungkin akan berbuat sesuatu yang

berbeda karena mereka menanggapi situasi secara berbeda pula.


1

c. Belajar

Seseorang yang berbuat akan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam

peilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan

perilaku manusia diperoleh dengan mempelajarinya.

d. Kepercayaan dan sikap

Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Hal ini

selanjutnya mempengaruhi tingkah laku membeli mereka. Kepercayaan adalah

suatu gagasan deskriptif yang dianut seseorang tentang sesuatu. Sikap

menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun yang tidak baik, perasan-

perasaan emosional, dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu

tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.

2.1.2.1 Proses pengambilan Keputusan Pembelian

Tahap-tahap dalam proses keputusan membeli menurut Philip Kotler

(2005), adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan masalah

Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan.

Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan

yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam

diri pembeli atau dari luar. Dalam kasus terdahulu, kebutuhan seseorang yang

normal adalah: lapar, haus, seks, akan meningkat hingga mencapai satu ambang

rangsang dan berubah menjadi satu dorongan. Semua rangsangan itu dapat

menyebabkan seseorang mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Para pemasar


1

perlu mengenal berbagai hal yang dapat menggerakkan kebutuhan atau minat

tertentu dalam konsumen.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan mencari

informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan konsumen adalah kuat, dan objek

yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli obyek

itu. Konsumen mungkin akan berusaha dengan aktif untuk memperoleh informasi

lebih lanjut sehubungan dengan kebutuhannya itu.

3. Penilaian Alternatif

Pemasar perlu mengetahui bagaimana proses informasi konsumen tiba

pada tahap pemilihan merek. Tidak ada proses penilaian yang sederhana dan

tunggal yang dipergunakan oleh semua konsumen atau bahkan oleh konsumen

dalam semua situasi membeli.

4. Keputusan Membeli

Tahap penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk suatu

pilihan. Konsumen mungkin juga akan membentuk suatu maksud membeli dan

cenderung membeli merek yang disukainya. Namun, ada 2 faktor lain yang dapat

mempengaruhi maksud membeli itu dengan keputusan membeli, yaitu:

a. Faktor Sikap orang lain

Seberapa jauh sikap pihak lain akan mengurangi satu alternatif yang

disukai seseorang tergantung pada dua hal, yaitu: (1) intensitas sikap negatif pihak

lain terhadap pilihan alternatif konsumen, dan (2) motivasi konsumen tunduk pada

keinginan orang lain. Makin kuat intensitas sikap negatif orang lain, dan makin
1

dekat orang lain itu dengan konsumen, maka lebih banyak kemungkinan

konsumen untuk mengurungkan maksudnya untuk membeli sesuatu.

b. Faktor situasional yang tak terduga

Konsumen membentuk sebuah maksud membeli berdasarkan pada faktor-

faktor seperti pendapatan keluarga, harga dan keuntungan yang diharapkan dari

produk itu. Apabila konsumen hampir tiba pada keputusan membeli, maka faktor

situasi yang tak terduga itu mungkin muncul untuk mengubah maksud pembelian.

5. Perilaku pasca pembelian

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa

tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan melakukan beberapa

kegiatan setelah membeli produk, yang akan menarik bagi pemasar. Tugas para

pemasar belum selesai setelah produk dibeli oleh konsumen, namun akan terus

berlangsung hingga periode waktu pasca pembelian.

2.1.3 Harga

Salah satu komponen dari 4P dalam bauran pemasaran itu adalah price

atau harga, jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh

suatu produk atau jasa dan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur

lainnya produk, distribusi, dan promosi menyebabkan timbulnya biaya

pengeluaran. Harga bisa diungkapkan dengan istilah, misalnya iuran, tarif, sewa,

bunga, premium, komisi, upah, gaji, honorarium, SPP dan sebagainya. Harga

suatu produk berpengaruh terhadap perilaku konsumen, apakah konsumen akan


1

melakukan keputusan pembelian atau tidak. Menurut Kotler, Philip dan Kevin L.

Keller (2009) harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan, unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga barangkali adalah

unsur program pemasaran yang paling mudah disesuaikan, ciri-ciri produk,

saluran bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga

mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan tersebut kepada

pasar tentang produknya atau mereknya. Sebuah produk yang dirancang dan

dipasarkan dengan baik dapat menentukan premium harga dan mendapatkan laba

besar.

Harga merupakan suatu unsur yang berpengaruh terhadap laba atau

keuntungan perusahaan, jika perusahaan salah menetapkan harga maka harga bisa

membuat perusahaan merugi. Hal ini terlihat jelas pada persamaan berikut:

Rumus 2.1

Penetapan Laba

Laba = Pendapatan Total – Biaya Total

(Harga per Unit x Kuantitas yang terjual) – Biaya Total

Sumber : Tjiptono (2008)

Sementara itu, dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan

sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang

dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai (value) dapat didefinisikan sebagai

rasio antara manfaat yang dirasakan terhadap harga atau dapat dirumuskan

sebagai berikut:
1

Rumus 2.2

Nilai

Nilai= Manfaat yang Dirasakan

Harga

Sumber: Tjiptono (2008)

Menurut Philip Kotler (2005), harga merupakan salah satu unsur dari bauran

pemasaran (marketing mix) dan harga pun memiliki komponen-komponen

tersendiri yang terdiri dari:

1. Daftar harga

Daftar harga ialah suatu uraian harga yang dicantumkan pada label atau

produk.

2. Potongan harga / Diskon

Diskon merupakan pengurangan harga dari daftar harga. Menurut Philip

Kotler dan Gary Armstrong yang diterjemahkan oleh Alexander Sindoro

(2005) diskon dapat bermacam-macam bentuknya, yaitu :

a. Diskon tunai (cash discount), yakni pengurangan harga kepada pembeli

yang membayar tagihan mereka lebih awal.

b. Diskon jumlah (quantity discount), adalah pengurangan harga bagi

pembeli yang membeli dalam jumlah besar.

c. Diskon fungsional (disebut juga diskon dagang) ditawarkan oleh penjual

kepada anggota-anggota saluran perdagangan yang menjalankan fungsi

tertentu seperti menjual, menyimpan, dan meyelenggarakan pelaporan.


2

d. Diskon musiman (seasonal discount) adalah pengurangan harga bagi

pembeli yang membeli barang dagangan atau jasa duluar musim.

3. Periode pembayaran

Periode pembayaran adalah cicilan sesuai kesepakatan antara penjual dan

pembeli biasanya berhubungan dengan kredit. Menurut Philip Kotler (2005)

periode pembayaran dibagi kedalam 3 (tiga) bagian, yaitu:

a. Jangka pendek

b. Jangka menengah

c. Jangka panjang

2.1.3.1 Penetapan Harga

Kotler, Philip dan Kevin L. Keller (2009) mengatakan bahwa suatu

perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kalinya ketika

mengembangkan produk baru, ketika memperkenalkan produk regulernya ke

saluran distribusi atau daerah geografis yang baru, dan ketika mengikuti lelang

untuk kerja kontrak yang baru. Perusahaan tersebut harus memutuskan di mana

memposisikan produknya dari segi mutu dan harga. Dalam beberapa pasar, seperti

pasar mobil, dapat ditemukan sebanyak delapan titik harga

Segmen:

1. Paling mewah

2. Standar emas

3. Mewah

4. Keperluan khusus
2

5. Menengah

6. Kemudahan/Kenyamanan

7. Tiruan, tetapi lebih murah

8. Harga saja

Perusahaan tersebut harus mempertimbangkan banyak faktor dalam

menentukan kebijakan penetapan harganya. Kita akan menguraikan prosedur

enam langkah:

Langkah 1: Memilih tujuan penetapan harga

Pertama-pertama perusahaan tersebut memutuskan dimana ingin

mempromosikan tawaran pasarnya. Makin jelas tujuan suatu perusahaan,

makin mudah menetapkan harga. Perusahaan dapat mengharapkan salah satu

dari lima tujuan utama melalui penatapan harga:

1. Kelangsungan hidup

2. Laba maksimum sekarang

3. Pangsa pasar maksimum

4. Menguasai pasar secara maksimum

5. Kepemimpinan mutu produk

Langkah 2: Menentukan Permintaan

Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan karena

itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu

perusahaan. Beberapa konsumen menganggap harga yang lebih tinggi sebagai

pertanda produk yang lebih baik. Namun, jika harga tersebut terlalu tinggi,

tingkat permintaannya mungkin akan turun.


2

Langkah 3: Memperkirakan Biaya

Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahan

untuk produknya. Biaya menentukan batas terendahnya. Perusahaan tersebut

ingin menetapkan harga yang menutupi biaya produksi, distribusi, dan

penjualan produk, termasuk laba yang lumayan untuk upaya dan risikonya.

Namun, ketika perusahaan menetapkan harga produk untuk menutup biaya

seluruhnya, hasil bersih tidak selalu mampu menghasilkan laba. Lihat “Memo

Pemasaran: Tiga Mitos Tentang Strategi Penetapan Harga” untuk mengetahui

lebih banyak tentang kesalahan strategi penetapan harga yang lazim.

Langkah 4: Menganalisa Biaya, Harga, dan Tawaran Pesaing

Dalam rentang kemungkinan-kemungkinan harga yang ditentukan permintaan

pasar dan biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus memperhitungkan

biaya, harga dan kemungkinan reaksi harga pesaing. Perusahaan tersebut

seharusnya pertama-tama mempertimbangkan harga pesaing terdekat. Jika

tawaran perusahaan tersebut mengandung ciri-ciri diferensiasi positif yang

tidak ditawarkan pesaing terdekat, nilainya bagi pelanggan seharusnya

dievaluasi dan ditambahkan pada harga pesaing tersebut. Jika tawaran pesaing

tadi mengandung beberapa ciri yang tidak ditawarkan perusahaan tersebut,

nilainya bagi pelanggan seharusnya dievaluasi dan dikurangkan dari harga

perusahaan tersebut. Sekarang, perusahaan tersebut dapat memutuskan apakah

dapat mengenakan harga yang lebih tinggi, sama, atau lebih murah daripada

pesaing tadi. Namun, perusahaan tersebut dapat mengubah harganya sebagai

reaksi terhadap harga yang ditetapkan perusahaan itu.


2

Langkah 5: Memilih Metode Penetapan Harga

Perusahaan-perusahaan memilih metode penetapan harga yang menyertakan

satu atau lebih di antara ketiga pertimbangan ini. Kita akan membahas enam

metode penetapan harga:

1. Penetapan harga mark-up (mark up pricing)

2. Penetapan harga sasaran pengembalian (target return pricing)

3. Penetapan harga persepsi nilai (perceived value)

4. Penetapan harga nilai (value pricing)

5. Penetapan harga umum (going-rate pricing)

6. Penetapan harga tipe lelang

Langkah 6: Memilih harga akhir

Metode-metode penetapan harga mempersempit ruang gerak yang harus

digunakan perusahaan untuk memilih harga akhirnya. Dalam memilih harga

akhir ini, perusahaan tersebut harus mempertimbangkan faktor-faktor

tambahan yang meliputi:

a. Dampak dari kegiatan pemasaran lain

b. Kebijakan penetapan harga perusahaan

c. Penetapan harga yang berbagai laba dan risiko

d. Dampak harga terhadap pihak lain

2.1.3.2 Tujuan Penetapan Harga

Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga Menurut Tjiptono

(2008), yaitu:
2

1. Tujuan Berorientasi pada Laba

Setiap perusahaan pasti ingin memperoleh laba yang paling tinggi. Dalam

persaingan antar perusahaan yang semakin sulit, tentu saja sangat sulit

pula perusahaan memperoleh laba. Perusahaan sangat sulit memperkirakan

berapa jumlah laba yang akan diperoleh. Dengan demikian, perusahaan

tidak dapat mengetahui seberapa besar laba yang diperoleh.

2. Tujuan Berorientasi pada Volume

Selain berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan

harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau

yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objectives. Harga

ditetapkan sedemikian rupa agar dapat tercapai target volume penjualan.

3. Tujuan Berorientasi pada Citra

Citra suatu perusahaan dapat dibentuk dengan cara menetapkan harga yang

tinggi atau dengan harga yang rendah. Tujuan dari penetapan harga yang

tinggi atau rendah terhadap citra perusahaan adalah untuk meningkatkan

persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan

perusahaan.

4. Tujuan Stabilisasi Harga

Konsumen sangat peka terhadap harga. Perusahaan saling bersaing ketika

ada satu perusahaan menurunkan harga suatu produk. Kondisi ini yang

mendasari terbentuknya stabilisasi harga. Tujuan perusahaan menetapkan

stabilisasi harga adalah untuk mempertahankan hubungan yang stabil


2

antara harga suatu perushaan dan harga pemimpin industri (industry

leader).

5. Tujuan-tujuan Lainnya

Harga ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,

mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau

menghindari campur tangan pemerintah.

2.1.3.3 Hubungan Antara Harga dan Loyalitas konsumen

Harga, dilihat dari sudut pandang konsumen, seringkali digunakan sebagai

indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yamg

dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai dapat didefinisikan sebgai rasio antara

manfaat yang dirasakan terhadap harga.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu,

jika manfaat yang dirasakan meningkat, maka nilainya akan meningkat pula.

Apabila nilai yang dirasakan pelanggan semakin tinggi, maka akan menciptakan

Loyalitas konsumen yang maksimal Menurut Tjiptono (2008).

2.1.3.4 Indikator Harga

Menurut Philip Kotler (2005), terdapat Tiga indikator yang mencirikan

harga yaitu:

1. Daftar harga.

2. Potongan harga / Diskon

3. Periode pembayaran
2

2.1.4 Kualitas Pelayanan

Kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan

Menurut Tjiptono (2006). Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan

penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen Menurut Tjiptono

(2006). Zeithaml et. al., (2003) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan

suatu produk atau layanan secara menyeluruh. Kualitas pelayanan dapat diketahui

dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang

diterima dengan pelayanan yang sesungguhnya konsumen harapkan terhadap

atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan.

Menurut Fandy Tjiptono (2006) menyatakan bahwa terdapat 4

karakteristik pokok pada jasa yang membedakannya dengan barang. Keempat

karakteristik tersebut meliputi:

1. Tidak tampak (intangibility)

Jasa bersifat intangibility, artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba atau

didengar sebelum dibeli. Konsep intangibility ini sendiri meliputi dua pengertian

(Enis dan Cox, 2005). Kedua pengertian tersebut adalah:

a. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.

b. Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan atau dipahami secara

rohaniah.
2

2. Tidak terpisahkan (Inseparatibility)

Suatu jasa tidak dapat dipisahkan dari sumber pemberinya. Pemberian jasa

membutuhkan kehadiran pemberi jasa, baik berupa alat atau manusia. Jadi

produksi dan konsumsi terjadi bersama-sama dengan pemberian jasa.

3. Bervariasi (variability)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non standardized output,

artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis bergantung pada siapa, kapan dan

dimana jasa tersebut dihasilkan.

4. Tidak tahan lama (perishability)

Jasa merupakan komoditas yang yang tidak tahan lama dan tidak dapat

disimpan. Ketidaktahanlamaan jasa tersebut tidak akan menjadi masalah jika

permintaannya konstan. Tetapi kenyataanya, permintaan konsumen akan jasa

sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh faktor musiman.

Dari keempat karakteristik utama jasa diatas, dapat disimpulkan sebagai

berikut:

- Kualitas pelayanan lebih sulit dievaluasi dibandingkan dengan kualitas produk,

sehingga kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan menjadi

lebih kompleks.

- Konsumen tidak hanya semata-mata mengevaluasi kualitas pelayanan

berdasarkan hasil akhir, melainkan juga mempertimbangkan proses pelayanannya.

- Persepsi kualitas pelayanan timbul dari seberapa jauh pemberi jasa memberi

pelayanan seperti yang diharapkan konsumen.


2

Lovelock, Patersson and Walker (2005) dalam Tjiptono dan Chandra

(2008) mengelompokkan proses jasa berdasarkan dua dimensi utama yaitu

penerima jasa dan sifat tindakan jasa. Terdapat empat tipe jasa berdasarkan

kriteria tersebut, yaitu:

1. People-Processing Service

Dalam tipe ini, tangible actions ditujukan pada tubuh manusia, contohnya

jasa transportasi, tukang pijat, salon kecantikan dan operasi bedah. Pelanggan

harus hadir secara fisik, karena pelanggan menjadi bagian dari proses produksi

yang berlangsung secara simultan dengan proses konsumsi. Dalam konteks ini,

pelanggan harus mendatangi tempat jasa disediakan atau sebaliknya penedia jasa

harus mendatangi lokasi pelanggan.

2. Possession-Processing Services

Tipe ini berkenaan dengan melakukan sesuatu atas produk fisik untuk

meningkatkan nilainya bagi pelanggan. Contohnya, reparasi mobil, mengantarkan

pengiriman paket, merawat dan membersihkan kantor. Dalam hal ini, objek

kepemilikan yang membutuhkan pemrosesan jasa harus ada, sementara pelanggan

tidak harus hadir secara fisik dalam proses penyampaiannya jasa.

3. Mental-Stimulus Processing Services

Tipe ini berupa intangibles actions yang ditujukan pada benak atau pikiran

orang, misalnya jasa siaran televisi, event olahraga, pentas musik, teater dan jasa

pendidikan. Dalam kasus ini, pelanggan harus hadir secara mental, namun bisa

berlokasi di fasilitas jasa spesifik maupun di lokasi jarak jauh yang terhubung

dengan jaringan telekomunikasi.


2

4. Information Processing Services

Tipe ini berupa intangibles actions yang ditujukan pada intangible assets

dan terdiri dari atas pengumpulan, interpretasi dan pengiriman data untuk

menciptakan nilai tambah. Contohnya, jasa perbankan, jasa konsultasi, akuntansi

dan pendidikan. Keterlibatan pelanggan dalam produksi jasa semacam ini bisa

ditekan hingga minimum, misalnya dengan menggunakan teknologi

telekomunikasi.

Kualitas pelayanan (service quality) dapat diukur dengan menggunakan

lima dimensi. Kelima dimensi tersebut menurut Parasuraman dalam Tjiptono

(2008) adalah:

a. Bukti langsung (Tangibles)

Meliputi bukti fisik atau fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana

komunikasi. Tangibles yang baik akan mempengaruhi persepsi konsumen dan

pada saat bersamaan aspek ini merupakan salah satu sumber yang mempengaruhi

harapan konsumen. Pengukuran penampilan dilihat dari segi fasilitas fisik didalam

ruang pelayanan

b. Keandalan (Reliability)

Kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat

dan memuaskan.

c. Daya tanggap (Responsivesness)

Keinginan para karyawan untuk membantu pelanggan dan memberikan

pelayanan dengan tanggap. Pelayanan yang tanggap dipengaruhi oleh kesigapan

dan kesuksesan menjawab pertanyaan dan permintaan.


3

d. Jaminan (Assurance)

Mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sikap dapat

dipercaya yang dimilki para karyawan, bebas dari bahaya, resiko atau ragu-ragu.

e. Empati (Empathy)

Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik,

peralatan pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan.

Kualitas pelayanan yang baik sering dikatakan sebagai salah satu faktor

penting dalam keberhasilan suatu bisnis. Penelitian yang dilakukan oleh

Dabholkar, et. al. (2000) dalam Tjiptono (2008) menyatakan bahwa kualitas jasa

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Maka, suatu

perusahaan dituntut untuk memaksimalkan kualitas pelayanannya agar mampu

menciptakan kepuasan para pelanggannya.

2.1.4.1 Hubungan Antara Kualitas Pelayanan dan Loyalitas Konsumen

Berdasarkan penemuan dari beberapa ahli antara lain Tse dan Wilton

(1988) dalam Tjiptono (2008), diperoleh rumusan sebagai berikut: Loyalitas

konsumen = f (expectations, perceived performance).

Dari persamaan diatas, dapat diketahui bahwa ada dua variabel utama yang

menetukan Loyalitas konsumen, yaitu expectations dan perceived performance.

Apabila perceived performance melebihi expectations, maka konsumen akan

merasa loyal, tetapi apabila sebaliknya maka konsumen akan merasa tidak loyal.

Tse dan Wilton juga menemukan bahwa ada pengaruh langsung dari perceived

performance terhadap Loyalitas konsumen. Pengaruh perceived performance


3

ersebut lebih kuat daripada expectations didalam penentuan Loyalitas konsumen.

Penelitian yang dilakukan Dabholkar et. al (2000) dalam Tjiptono (2008)

menyatakan bahwa kualitas jasa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Loyalitas konsumen.

2.1.4.2 Indikator Kualitas Pelayanan

menurut Parasuraman dalam Tjiptono (2008) terdapat empat indikator yang

mencirikan harga yaitu:

1. Tangibles

2. Reliaability

3. Responsivenes

4. Assurance

5. Empathy

2.1.5 Loyalitas Konsumen

Sheth dan Mittal dalam Tjiptono (2006) Loyalitas konsumen adalah

komitmen yang dilakukan konsumen terhadap suatu merek, toko, atau pemasok

(perusahaan), berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam

pembelian ulang yang konsisten.

Selanjutnya dalam Hasan (2009) mengemukakan bahwa “Loyalitas

konsumen merupakan kebiasaan perilaku pengulangan pembelian, keterkaitan dan

keterlibatan yang tinggi pada pilihannya, dan bercirikan dengan pencarian

informasi eksternal dan evaluasi alternatif”.


3

Konsep loyalitas konsumen dalam konteks pemasaran jasa didefinisikan

oleh Bendapudi & Berry dalam Tjiptono (2006), sebagai kontinuitas relasi, dan

biasanya tercermin dalam pembelian berkelanjutan dari penyedia jasa yang sama

atas dasar dedikasi maupun kendala pragmatis.

Menurut Griffin (2005) loyalitas konsumen lebih banyak dikaitkan dengan

perilaku (behavior) dari pada dengan sikap. Bila seseorang merupakan konsumen

loyal, akan menunjukkan perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai

pembelian teratur yang diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit

pengambilan keputusan.

Bramson (2005) menyatakan loyalitas konsumen merupakan suatu konsep

yang mencakup lima faktor:

1. Pengalaman konsumen dengan kepuasan utuh ketika melakukan transaksi.

2. Kesediaan untuk mengembangkan hubungan dengan perusahaan.

3. Kesediaan untuk menjadi pembeli setia.

4. Kesediaan untuk merekomendasikan kepada orang lain.

5. Penolakan untuk berpindah pada pesaing.

Menurut Swastha dan Handoko (2008) menyebutkan lima faktor utama yang

mempengaruhi loyalitas konsumen, sebagai berikut :

1. Kualitas Produk

kualitas produk yang baik secara langsung akan mempengaruhi tingkat

kepuasan konsumen, dan bila hal tersebut berlangsung secara terus-

menerus akan mengakibatkan konsumen yang selalu setia membeli atau

menggunakan produk tersebut dan disebut loyalitas konsumen.


3

2. Kualitas Pelayanan

selain kualitas produk ada hal lain yang mempengaruhi loyalitas

konsumen yaitu kualitas pelayanan.

3. Emosional

emosional di sini lebih diartikan sebagai keyakinan penjual itu sendiri agar

lebih maju dalam usahanya. Keyakinan tersebut nantinya akan

mendatangkan ide-ide yang dapat meningkatkan usahanya.

4. Harga

sudah pasti orang menginginkan barang yang bagus dengan harga yang

lebih murah atau bersaing. Jadi harga di sini lebih diartikan sebagai akibat,

atau dengan kata lain harga yang tinggi adalah akibat dari kualitas produk

tersebut yang bagus, atau harga yang tinggi sebagi akibat dari kualitas

pelayanan yang bagus.

5. Biaya

orang berpikir bahwa perusahaan yang berani mengeluarkan biaya yang

banyak dalam sebuah promosi atau produksi pasti produk yang akan

dihasilkan akan bagus dan berkualitas, sehingga konsumen lebih loyal

terhadap produk tersebut.

2.1.5.1 Jenis- Jenis Loyalitas

Griffin (2005) membagi loyalitas dalam empat jenis yaitu:


3

1. Tanpa loyalitas

Yaitu beberapa konsumen tidak mengembangkan loyalitas terhadap

produk atau jasa tertentu karena beranggapan tidak ada perbedaan tempat

penyedia barang atau jasa tertentu.

2. Loyalitas lemah

Yaitu keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang

tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty). Konsumen ini

membeli karena kebiasaan.

3. Loyalitas tersembunyi

Yaitu tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat

pembelian berulang yang rendah. Menunjukkan loyalitas tersembunyi (Latent

loyalty).

4. Loyalitas Premium

Yaitu terjadi bila ada tingkat keterikatan yang tinggi dan tingkat

pembelian berulang yang juga tinggi.

2.1.5.2 Tahap Loyalitas Konsumen

Griffin (2005) membagi tahapan membangun loyalitas sebagai berikut :

1. Susfect

Susfect (tersangka) adalah orang yang mungkin membeli jasa atau produk.

Disebut tersangka karena penjual percaya, atau menyangka, mereka akan

membeli, tetapi belum mengetahui mengenai perusahaan dan barang atau jasa

yang ditawarkan.
3

2. Prospect

Prospect (prospek) adalah orang yang membutuhkan produk dan jasa, dan

memiliki kemampuan untuk membeli. Pada tahap ini konsumen belum melakukan

pembelian, tetapi lebih mengetahui keberadaan perusahaan dan barang atau jasa

yang ditawarkan, karena seseorang telah merekomendasikan barang atau jasa

tersebut kepadanya.

3. Disqualified Prospect

Disqualified Prospect adalah orang yang telah mengetahui barang atau

jasa tertentu, tetapi tidak mempunyai kebutuhan akan barang atau jasa tersebut,

atau tidak mempunyai kemampuan untuk membeli barang atau jasa tersebut.

4. First Time Customer

First Time Customer (Pembeli pertama kali) adalah konsumen yang telah

membeli satu kali. Orang tersebut bisa jadi merupakan konsumen sendiri dan

sekaligus konsumen pesaing untuk itulah fokus utama pada konsumen pertama

kali dengan memenuhi atau melampaui harapan konsumen.

5. Repeat Customer

Repeat Customer (Konsumen berulang) adalah konsumen yang telah

membeli dua kali atau lebih. Mereka mungkin telah membeli produk yang sama

dua kali atau membeli produk dan jasa yang berbeda pada dua kesempatan atau

lebih. Fokus utama pada konsumen ini yaitu dengan memberikan manfaat bernilai

tambah atas masingmasing pembelian ulang.


3

6. Client

Client (klien) adalah konsumen yang membeli apapun yang di jual dan

yang dapat ia gunakan serta membelinya secara teratur, memiliki hubungan yang

kuat dan berlanjut, yang menjadikan kebal terhadap tarikan pesaing. Fokus utama

untuk konsumen ini yaitu menyesuaikan jasa dengan kebutuhan klien tertentu.

7. Advocatis

Advocatis (Penganjur) yaitu pendukung yang membeli produk serta

membelinya secara teratur, tetapi penganjur juga mendorong orang lain untuk

membeli, ia membicarakan produsen, melakukan pemasaran, dan membawakan

konsumen pada produsen. Fokus utama yaitu membuat banyak klien. Untuk

melakukan penjualan untuk produsen.

8. Partners

Partners (mitra) merupakan bentuk hubungan yang paling kuat antara

konsumen dengan perusahaan dan berlangsung secara terus-menerus karena kedua

pihak melihatnya sebagai hubungan yang saling menguntungkan.

2.1.5.3 Ciri-ciri Konsumen yang Loyal

Menurut Lupioadi (2006) konsumen yang loyal akan menunjukkan ciri-

ciri sebagai

berikut:

a. Repeat : Apabila konsumen membutuhkan produk atau jasa akan membeli

produk tersebut pada perusahaan tersebut.


3

b. Retention : Konsumen tidak terpengaruh kepada produk atau jasa yang

ditawarkan oleh pihak lain

c. Refferal : Jika produk atau jasa baik, konsumen akan mempromosikan kepada

orang lain, dan jika buruk konsumen diam dan memberitahukannya

pada pihak perusahaan.

4.1.5.4 Indikator Loyalitas Konsumen

menurut Menurut Lupioadi (2006) terdapat empat indikator yang mencirikan

harga yaitu:

1. Repeat

2. Retention

3. Refferal

2.2 Penelitian Sebelumnya

No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian


1 Febri Tri Analisis Pengaruh X1 : Kualitas Variabel Kualitas
Bramasta Putra, Kualitas Pelayanan, Pelayanan pelayanan, harga,
Edy Raharja Harga Dan Kepuasan Kepuasan pelanggan
Pelanggan Terhadap X2 : Harga memiliki pengaruh
Loyalitas Pelanggan yang positif dan
Di Bengkel Mobil X3 : signifikan terhadap
Rapiglass Autocare Kepuasan loyalitas pelanggan
Semarang Pelanggan

Y : Loyalitas
Pelanggan
2 Vikih Riadi Analisis Pengaruh X1 : Kualitas Kualitas Pelayanan
Positif Kualitas Pelayanan dan Harga
Pelayanan Dan Harga berpengaruh Positif
Terhadap Loyalitas X2 : Harga dan siginifikan
Pelanggan Studi terhadap loyalitas
Kasus Pada PT. Y : Loyalitas pelanggan
Merpati Nusantara Pelanggan
3

Airlines Semarang
3 Indah Dwi Pengaruh Harga dan X1 : Harga Pengaruh variabel
Kurniasih Kualitas Pelayanan harga, dan kualitas
terhadap loyalitas X2 : Kualitas pelayanan
pelanggan melalui Pelayanan berpengaruh positif
variabel kepuasan dan signifikan
(studi pada bengkel Y : Loyalitas terhadap loyalitas
AHASS 0002-Astra Pelanggan pelanggan.
Motor Siliwangi
Semarang)

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori yang dikemukakan diatas, maka

pengembangan kerangka pikir dapat dilihat seperti dibawah ini:

Variabel Produk (X1)

Daftar Harga

Potongan
Loyalitas Harga / Diskon
Konsumen (Y)
Periode Pembayaran Sumber : Philip Kotler (2005)
Repeat

Retention

Refferal
Kualitas
Sumber Pelayanan
Lupioadi (2006) (X2)
Tangibles

Reliaability

Responsiveness

Assurance

Empathy
Sumber : Parasuraman dalam Tjiptono (2008)
3

2.4 Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenarannya masih harus

dilakukan pengujian. Hipotesis ini dimaksudkan untuk memberi arah bagi analisis

penelitian. Disini kesimpulan sementaranya adalah :

H01 = 0, Tidak ada pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen di maskapai

penerbangan Airasia Indonesia.

Ha1 ≠ 0, Ada pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen di maskapai

penerbangan AirAsia Indonesia.

H02 = 0, Tidak ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen di

maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.

Ha2 ≠ 0, Ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen di

maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.

H03 = 0, Tidak ada pengaruh secara simultan harga dan kualitas pelayanan

terhadap loyalitas konsumen di maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.

Ha3 ≠ 0, Ada pengaruh secara simultan harga dan kualitas pelayanan terhadap

loyalitas konsumen di maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Nazir.M (2003) berpendapat bahwa ilmu dan penelitian adalah sama-sama

proses, dan hasil dari proses tersebut adalah kebenaran (truth). Sugiyono (2009)

memberikan penjelasan, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian didasarkan pada ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan

sistematis.

Dengan demikian prinsipsnya dapat dimengerti bahwa salah satu aspek

penelitian adalah ingin mendapatkan data obyektif, valid dan reliabel tentang

sesuatu hal (variabel tertentu). Menurut jenis dan analisisnya penelitian dapat

dikelompokkan menjadi dua yaitu kualitatatif dan kuantitatif. Sugiyono (2009)

memberikan definisi kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data

40
4

kualitatif yang diangkakan, sedangkan data kualitatif adalah data yang dinyatakan

dalam bentuk kata, kalimat dan gambar.

3.2 Operasionalisasi Variabel

3.2.1 Variabel dan Pengukurannya

Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini terdapat

dua kategori yang menjadi alat ukur penelitian, yaitu:

1. Variabel independen

Variabel ini identik dengan variabel-variabel bebas, penjelas, atau

independent / explanatory variable. Variabel ini biasanya dianggap sebagai

variabel prediktor atau penyebab karena memprediksi atau menyebabkan variabel

dependen. Dalam penelitian Harga dan Kualitas Pelayanan merupakan variabel

independen (X).

2. Variabel dependen

Variabel dependen identik dengan variabel terikat, yang dijelaskan, atau

dependent variable. Dalam penelitian ini Loyalitas Konsumen merupakan

variabel dependen (Y).

3.2.2 Definisi Konseptual Operasional

Definisi operasional yang dijelaskan adalah operasionalisasi konsep agar

dapat diteliti atau diukur melalui gejala-gejala yang ada.Definisi operasional


4

merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur, sehingga peneliti

dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut.

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Harga (X1)

harga adalah salah satu unsure bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan, unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya.

2. Kualitas Pelayanan (X2)

Kualitas pelayanan merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan (Tjiptono, 2008).

3. Loyalitas Konsumen (Y)

Loyalitas konsumen adalah komitmen yang dilakukan konsumen terhadap

suatu merek, toko, atau pemasok (perusahaan), berdasarkan sikap yang sangat

positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten, Sheth dan Mittal

dalam Tjiptono (2006).

3.2.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran,maka harus ada

alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen

penelitian, Sugiyono (2009). Kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:


4

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Singkatan Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

Harga adalah jumlah 1. Perbandingan


uang yang harus dibayar  Daftar Harga harga.
Harga H oleh pelanggan untuk
memperoleh suatu
produk atau jasa dan 2. Variasi harga.
satu-satunya unsur
bauran pemasaran yang  Potongan Harga 3. Kepuasan potongan Likert
memberikan pemasukan /Diskon harga.
atau pendapatan bagi
perusahaan
4. Keragaman
potongan harga.

 Periode 5. Jangka
Pembayaran waktu
pembayaran.

6. Kemudahan
pembayaran.

Kualitas merupakan 7. Tingkat


kondisi dinamis yang  Tangibles kenyamanan.
berhubungan dengan
Kualitas produk, jasa, manusia,
Pelayanan KP proses dan lingkungan 8. Tingka keamanan.
yang memenuhi atau 9. Tingkat Ketepatan.
melebihi harapan  Reliability Likert

10. Jadwal
Operasional.

11. Tingkat Responsif

 Responsiveness
12. Cepat Tanggap.

13.Tingkat
Pengalaman
 Assurance

14.Tingkat
Keramahan
4

15.Tingkat
 Empathy Penanganan

16.Tingkat
Kepedulian

Loyalitas 17. Loyalitas merek


konsumen adalah  Repeat
Loyalitas komitmen yang
Konsumen LK dilakukan konsumen
terhadap suatu merek, 18. Pembelian ulang
toko, atau pemasok
(perusahaan),
berdasarkan sikap yang  Retention 19. mengingat brand
sangat positif dan
tercermin dalam
pembelian ulang yang Likert
konsisten. 20. Pengakuan Brand

 Refferal
21. merekomendasikan

22. menginformasikan

Sumber : Data Diolah Peneliti (2014)

3.3 Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Populasi menurut sugiyono (2009) “populasi adalah wilayah

generilasasi atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karekteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudia ditarik

kesimpulannya”.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa di Perbanas Institute, Jakarta.


4

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009) “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karekteristik dari populasi tersebut”. Bila populasi besar, peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada dipopulasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Non -

Probability dengan cara Purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2009) menyatakan:

“ Non – Probability sampling dalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel”. Sedangkan “Purposive sampling

yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Maka dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah konsumen

maskapai penerbangan AirAsia Indonesia di Perbanas Institute, Jakarta.

Peneliti tertarik untuk meneliti di Kampus perbanas Institute, Jakarta.

Karena banyak para mahasiswa/i yang melakukan penerbangan baik

domestik maupun internasional dengan Low cost Cerrier (LCC) atau

penerbangan bertarif murah. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 50

mahasiswa yang menjadi konsumen maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia di Perbanas Institute, Jakarta. Jumlah sampel sebanyak 50 orang

tersebut menurut peneliti telah melebihi ketentuan jumlah minimal sampel,

karena menurut Gay dan Diehl, sebagaimana dikutip oleh Sanusi (2011)
4

bahwa penelitian yang sifatnya menguji hubungan diantara suatu variabel

atau lebih (penelitian korelasional) minimal diambil 30 sampel.

3.4 Jenis dan sumber data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data subyektif yang

berupa opini atau pendapat responden atau butiran – butiran pernyataan pada

kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian.Sedangkan

sumber data berupa data primer. Menurut Supranto (2011), data primer

adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau

perseorangan langsung dari obyeknya. Data primer pada penelitian ini

berupa pendapat atau tanggapan konsumen maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia di Perbanas Institute, Jakarta yang menjadi responden penelitian,

mengenai variabel yang hendak diukur melalui kuesioner penelitian.

3.5 Metode pengumpulan data

Didalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

metode penelitian lapangan dan studi pustaka. Penelitian lapangan dilakukan

dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa yang pernah menggunakan

maskapai penerbangan AirAsia Indonesia baik untuk penerbangan domestik

maupun internasional, Pertanyaan yang diberikan merupakan pertanyaan tertutup.

Sedangkan penelitian Kepustakaan merupakan metode di mana penelitian

didasarkan pada studi kepustakaan terhadap buku-buku literatur maupun media-

media lain sebagai penunjang penelitian.


4

Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan, maka penelitian ini menggunakan

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2009), “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Kuesioner dibuat

dengan menggunakan pertanyaan terbuka, yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan

untuk menjelaskan identitas responden, dan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan

yang meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia dari

setiap pertanyaan. Responden dapat memberikan jawaban dengan memberi tanda

pada salah satu atau beberapa jawaban yang telah disediakan.

Kuesioner juga merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila

peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah

responden cukup besar dan tersebar diwilayar yang luas.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penyebaran atau

penyampaian kuesioner peneliti kepada para responden yang sekaligus menjadi

sampel penelitian.Penyebaran atau penyampian kuesioner dilakukan pada tanggal

15-19 September 2014 di Perbanas Institute, Jakarta.

Untuk memperoleh data yang benar diperlukan alat pengumpul data yang valid

dan reliabel. Oleh karena itu, kuesioner yang dijadikan instrumen penelitian telah

diuji validitas dan realibilitasnya.


4

Tabel 3.2

Skala penilaian

No Alternatif Bobot skor

1 SS= Sangat Setuju 5

2 S= Setuju 4

3 CS= Cukup Setuju 3

4 TS= Tidak Setuju 2

5 STS= Sangat Tidak Setuju 1

2. Studi kepustakaan

Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara

mempelajari literatur yang dapat menunjang dan melengkapi data yang diperlukan

serta dapat berguna bagi penyusun penelitian ini. Dalam rangka melengkapi data

dan khususnya teori yang berhubungan dengan penelitian maka sebagai tolak ukur

tentang penguasaan penelitian ini maka perlu beberapa penelitian ilmiah yang

relevan terkait dengan masalah yang akan diteliti. Pencarian informasi-informasi

yang berkaitan dan dapat mendukung penelitian, yaitu salah satunya melalui

buku-buku yang berkaitan dengan komunikasi, serta bahan-bahan lain untuk

memperoleh teori-teori maka data yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti. Untuk itu dalam membantu penulisan ini, penulis menggunakan

pengumpulan data melalui buku-buku dan berbagai informasi yang berhubungan

dengan penulisan ini.


4

3.6 Pengujian Asumsi – Asumsi model regresi

3.6.1 Uji Normalitas

Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data yang di

dapatkan berdistribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik

(statistik inferensial). Dengan kata lain, uji normalitas adalah uji untuk

mengetahui apakah data empiris yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan

distribusi teoritik tertentu.

Tes-tes parametrik untuk uji normalitas dibangun dari sistribusi normal.

Jika kita lihat suatu tabel misalnya t-test, pembuatannya mengacu pada tabel

normalitas. Kita bisa berasumsi bahwa sampel kita benar-benar mewakili populasi

sehingga hasil penelitian kita bisa digeneralisasikan pada populasi. Dalam

pandangan statistik,sifat dan karakteristik populasi terdistribusi secara normal,

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah pertama : Menentukan Mean dan Standar

Deviasi, dengan rumus:

Langkah kedua : Mencari Nilai Z dengan rumus:

Z = Batas Kelas Interval – Mean

Simpangan Baku

Langkah Ketiga : Mencari luas O-Z dengan melihat pada tabel kurva

normal. Catatan : tanda (-) menentukan luas Z pada kiri

dan (+) menunjukkan luas Z pada sisi kanan.


5

Langkah Keempat : Mencari luas dari tiap kelas interval dengan cara untuk

angka baris pertama dari skor luas O-Z dikurangi

angka baris pertama dari skor luas O-Z dikurangi baris

kedua,dan seterusnya.Kecuali untuk angka pada baris

tengah ditambah dengan angka berikutnya.

Langkah Kelima : Mencari frekuensi yang diharapkan (Ei) dengan cara

luas tiap kelas interval dikali n.

Langkah Keenam : Susun kembali tabel frekuensi yang diharapkan dan

pengamatan.

Langkah Ketujuh : Mencari ch-Kuadrat hitung dengan rumus:

X² hitung: ∑ (Oi Ei)Ei

Langkah Kedelapan : Menentukan taraf nyata dengan Chi kuadrat tabel

3.6.2 Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara

faktor pengganggu yang satu dengan yang lainnya(non autokorelasi). Untuk

menguji ada tidak autokorelasi dapat digunakan tes Durbin Watson

rangen=15-20.
5

3.6.3 Uji Homoskedastisitas

Uji homoskedastisitas untuk menguji ada tidaknya kesamaan varians

dari residual dari satu pengamatan yang lain. Untuk menguji hal ini

digunakan scatterplot, dimana sumbu x adalah nilai-nilai prediksi

ZPRED=Regression Standarized Value dengan sumbu Y adalah nilai yaitu

ZRESID=Regression Standarized Predicted Value. Bila grafik menunjukkan

adanya pola tertentu yang dihasilkan oleh titik-titik yang ada maka dikatakan

terjadi Heteroskedastisitas, namun bila tidak membentuk pola tertentu maka

dikatakan tidak terjadi Heteroskedastisitas.

3.6.4 Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independent)

Menurut Ghozali (2007). Apabila terjadi korelasi antara variabel bebas,

maka terdapat problem multikolinearitas pada model regresi tersebut. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi

adalah sebagai berikut:

a.Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak

yang tidak signifikan mempengaruhi variabel tertentu.

b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar

variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90),

maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.


5

c.Multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance

inflation factor (VIF). Jika VIF lebih dari 10 maka terjadi

multikolinieritas.

3.7 Penguji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.7.1 Uji Validitas

Salah satu masalah dalam penelitian adalah cara memperoleh data

yang akurat dan objektif. Hal ini menjadi sangat penting sebab kesimpulan

yang di ambil hanya akan dapat dipercaya bila didasarkan pada data yang

akurat. Untuk itu penelitian ini perlu diketahui seberapa tinggi reabilitas dan

validitas alat ukur (instrumen) yang digunakan.

Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, maka dalam

penellitian ini untuk melakukan analisis data yang bersifat kuantitatif maka

digunakan alat analisis statistik. Rancangan analisis merupakan langkah-

langkah yang dilakukan dalam menganalisis data.

Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari

gambaran tentang variabel yang dimaksud. Untuk menguji korelasi antara

masing-masing pernyataan yang terdapat pada kuesioner, maka digunakan

rumus korelasi Product moment .Adapun rumusnya menurut Sugiyono

(2007) adalah sebagai berikut:


5

Rumus 3.1

Uji Validitas

Keterangan:

rxy = Angka indeks korelasi “r” Product moment

N = Number of cases atau jumlah data

∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor XY

∑X = Jumlah skor dalam sebaran X

∑Y = Jumlah skor dalam sebaran

X² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam

selebaran X

Y² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam

selebaran Y

Menurut Sugiyono (2007), Validitas berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi uji validitas

adalah digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya butir-butir

pernyataan di dalam kuesioner.

Adapun ketentuan untuk mengambil keputusannya adalah sebagai

berikut: Jika nilai koefisien korelasi (r) yang diperoleh sama atau lebih besar

(≥) daripada koefisien (r) di tabel maka butir pernyataan pada kuesioner

yang di uji cobakan tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya jika koefisien


5

korelasi (r) yang di peroleh lebih kecil (≤) daripada koefisien (r) yang ada

pada tabel, maka butir pernyataan pada kuesioner penelitian yang diuji

tersebut dapat dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Harga (X1)

Butir Rhasil Rtabel Keterangan

Pernyataan 5%

1 0.676 0,361 Valid

2 0.603 0,361 Valid

3 0.725 0,361 Valid

4 0.584 0,361 Valid

5 0.590 0,361 Valid

6 0.570 0,361 Valid

Sumber: Data diolah dengan spss21 (2014)

Sesuai dengan hasil uji validitas Harga (X1), terdapat 6 butir

pernyataan. Dari 6 butir pernyataan tersebut, 6 butir pernyataan tersebut

valid.
5

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan (X2)

Butir Rhasil Rtabel Keterangan

Pernyataan 5%

1 0.841 0,361 Valid

2 0.438 0,361 Valid

3 0.606 0,361 Valid

4 0.530 0,361 Valid

5 0.747 0,361 Valid

6 0.733 0,361 Valid

7 0.532 0,361 Valid

8 0.483 0,361 Valid

9 0.638 0,361 Valid

10 0.820 0,361 Valid

Sumber: : Data diolah dengan spss21 (2014)

Sesuai dengan hasil uji validitas variabel Kualitas Pelayanan (X2),

terdapat 10 butir pernyataan. Dari 10 butir pernyataan tersebut, 10 butir

pernyataan tersebut valid.


5

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen (Y)

Butir Rhasil Rtabel Keterangan

Pernyataan 5%

1 0.475 0,361 Valid

2 0.552 0,361 Valid

3 0.524 0,361 Valid

4 0.848 0,361 Valid

5 0.770 0,361 Valid

6 0.700 0,361 Valid

Sumber: : Data diolah dengan spss21 (2014)

Sesuai dengan hasil uji validitas variabel Loyalitas Konsumen (Y),

terdapat 6 butir pernyataan. Dari 6 butir pernyataan tersebut, 6 butir

pernyataan tersebut valid.

3.7.2 Uji Realibilitas

Menurut Sugiyono (2009), Reliabilitas instrumen adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama. Jadi uji reliabilitas suatu alat ukur untuk

mengukur suatu kuesioner agar kuesioner yang disusun oleh peneliti dapat

dikatakan reliabel (dapat diandalkan).

Dalam penelitian ini penulis mencari reliabilitas, penulis

menggunakan alpha Cronboach yang dihitung dengan menggunakan


5

Rumus 3.2

Uji Reliabilitas

komputer program SPSS versi 21.0 For Windows dengan rumus :

Keterangan:

r 11 = reliabilitas yang dicari n = Jumlah item pertanyaan yang di

uji k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σ b2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

σ t2 = varians tot

Adapun kriteria untuk melihat tinggi atau rendahnya koefisien

korelasi dijelaskan di dalam tabel di bawah ini

Tabel 3.6

Kualifikasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat Rendah

Sumber : Sugiyono (2009)


5

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach’s R tabel Keterangan

Alpha

1 Harga 0.679 0,361 Reliabel

2 Kualitas 0.803 0,361 Reliabel

Pelayanan

3 Loyalitas 0.714 0,361 Reliabel

Konsumen

Sumber : : Data diolah dengan spss21 (2014)

3.8 Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan mengukur hubungan

variabel bebas dan variabel terikat. Dalam peneletian ini, analisis data dilakukan

untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Harga dan Kualitas Pelayanan

terhadap Loyalitas Konsumen, pembelian produk maka digunakan metode

korelasi product moment.

3.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Agus Purwoto & Wahyuni (2009) dalam pengujian hipotesis

koefisien parameter model regresi. Dimana model regresi linier berganda dengan

rumus sebagai berikut :


5

Rumus 3.3

Analisis Regresi Linear Berganda

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + e

Keterangan:

Y = Variabel Dependen (Keputusan Pembelian)

β0 = Konstanta

β1, β2 = Koefisien parameter variabel independen

X1 = Variabel Independen 1 (Harga)

X2 = Variabel Independen 2 (Kualitas Pelayanan)

e = Standar Error

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan cara Uji signifikansi

variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) baik secara bersama-

sama maupun parsial dilakukan dengan uji statistik F (F-Test) danuji statistik T

(T-Test).

3.8.2 Uji t- Statistik

Uji t atau uji koefisien regresi digunakan untuk mengetahui apakah secara

parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap

variabel dependen menurut Priyatno (2012). Langkah-langkah uji t adalah sebagai

berikut:

a. Merumuskan Hipotesi

H01 = Tidak ada pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen di maskapai

penerbangan Airasia Indonesia.


6

Ha1 = Ada pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen di maskapai penerbangan

AirAsia Indonesia.

H02 = Tidak ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen di

maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.

Ha2 = Ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen di maskapai

penerbangan AirAsia Indonesia.

H03 = Tidak ada pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas

konsumen di maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.

Ha3 = Ada pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen di

maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.

b. Menentukan t hitung dengan menggunakan SPSS

c. Menentukan t tabel, taraf signifikan sebesar 0,05 (5%)

d. Membuat kesimpulan:

- Jika t hitung < t tabel , maka Ho diterima

-Jika t hitung > t tabel , maka Ho ditolak

3.8.3 Uji F- Statistik

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen menurut Priyatno

(2012). Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan Hipotesis

H0: b1, b2 = 0, Harga Dan Kualitas Pelayanan secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen.


6

Ha: b1, b2 ≠ 0, Harga Dan Kualitas Pelayanan secara bersama-sama berpengaruh

terhadap Loyalitas Konsumen.

Menentukan F hitung dengan menggunakan SPSS

b. Menentukan F tabel, taraf signifikan sebesar 0,05 (5%)

c. Membuat kesimpulan:

- Jika hasil signifikansi lebih besar (>) dari 0,05 maka H0 diterima

- Jika hasil signifikansi lebih kecil (<) dari 0,05 maka H0 ditolak

- Hasil pengujian menggunakan Uji-F dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai

berikut:

3.8.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah besaran yang memberikan informasidari

persamaan regresi untuk memberikan proporsi atau persentase kekuatan pengaruh

variabel yang menjelaskan (X1, X2) secara simultan terhadap variasi dari variabel

terikat (Y). Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien

determinansi adalah antara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan

variabel‐variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas

menurut Ghozali (2013). Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel–variabel

bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel terikat.


6

3.9 Frekuensi

Untuk melihat tanggapan responden terhadap variabel Harga, Kualitas

Pelayanan dan Loyalitas Konsumen, penulis menggunakan analisis deskriptif

dengan melihat jawaban responden. Pengukuran dilakukan dengan cara

menghitung skor jawaban responden terhadap elemen-elemen tersebut, dengan

ketentuan sebagai berikut:

Interval =

Maka didapat:

Skor Tertinggi = 50 x 5 = 250

Skor Terendah = 50 x 1 = 50

Jumlah kelas =5

Sehingga dalam penelitian ini,

Interval 250 – 50 = 200 : 5 = 40

Tabel 3.8

Interval Penilaian Responden

Kategori Penilaian Rentang Nilai

Sangat Baik / Sangat Tinggi 2 1 0 - 2 5 0

Baik / Tinggi 1 7 0 - 2 1 0

Cukup Baik / Cukup Tinggi 1 3 0 - 1 7 0

Tidak Baik / Rendah 9 0 - 1 3 0

Sangat Tidak Baik / Sangat Rendah 5 0 - 9 0

Sumber: data yang diolah penelti (2014)


BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

AirAsia Indonesia yang dulunya Air Wagon International (AWAIR)

merupakan salah satu maskapai penerbangan yang mengedepankan layanan

penerbangan dengan biaya rendah. Awal kemunculannya sebagai AWAIR pada

tahun 1999 oleh Abdurrahman Wahid yang memiliki 40% saham di maskapai

penerbangan tersebut yang kemudian beliau lepaskan saat terpilih menjadi

presiden Republik Indonesia pada tahun yang sama. Setahun kemudian tepatnya

pada tanggal 22 Juni 2000 maskapai ini mulai mengudara dengan pesawat Airbus

63
64

300/310. Sayangnya pada Maret 2002, semua penerbangannya dihentikan dan

mulai beroperasi kembali pada Desember 2004 sebagai AirAsia.

Pada tanggal 1 Desember 2005, AWAIR resmi mengubah namanya

menjadi AirAsia Indonesia yang melayani perjalanan di wilayah tersebut.

Beberapa waktu kemudian, AirAsia Indonesia mengembangkan usahanya dengan

nilai saham 49% AirAsia Berhard dan 51% Fersindo Nusaperkasa. Pada tahun

2011, perusahaan ini menunjuk CIMB Securities Indonesia dan Credit Suisse

Securities Indonesia sebagai penjamin bersama. Tanggal 26 Juli 2012 AirAsia

membeli Batavia Air yang pada akhirnya di-akusisi yang sempat menimbulkan

beberapa kontroversi. Pada tanggal 11 Oktober 2012 dari hasil menjalin

kesepakatan antara AirAsia Berhard, Fersindo Nusaperkasa dan PT Metro

Batavia. Sempat terjadi rencana pembatalan pengambil alihan antara Batavia dan

AirAsia, namun hal tersebut malah diumumkan dengan rencana melanjutkan

sistem aliansi ground handling yang meliputi distribusi dan persediaan di

Indonesia. Pada akhirnya Batavia dan AirAsia mengumumkan rencana

membentuk perusahaan yang menyediakan pusat pelatihan pilot daerah di

Indonesia.

4.1.1.1 Visi, Misi dan Prestasi

1. Visi

Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani 3 juta

orang yang sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang baik dan tarif

yang mahal.
6

2. Misi

• Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, di mana para karyawan dianggap

sebagai anggota keluarga besar

• Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global

• Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia

• Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk

mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan.

3. Prestasi

• TTG Travel Awards kategori maskapai penerbangan tarif rendah terbaik di

Asia,

• Maskapai Penerbangan Tarif Rendah Terbaik di Dunia

• Maskapai Penerbangan Tarif Rendah Terbaik se-Asia dari Skytrax

• Maskapai Penerbangan Asing untuk Kargo Tumbuh Paling Cepat dari

Bandara Internasional Guangzhou Baiyun pada 2011

• Maskapai Penerbangan Tarif Rendah Terbaik di Dunia dari ATW pada 2012

4.1.1.2 Produk AirAsia Indonesia

Produk yang ditawarkan oleh Maskapai Penerbangan AirAsia Indonesia

yaitu:

1. Tiket pesawat kelas Eksekutif

2. Tiket pesawat kelas Bisnis

3. Tiket pesawar kelas Ekonomi

4. Tiket Pesawat Promo

5. Tiket pemesanan Hotel


6

6. Tiket Pemesanan Transportasi Mobil rental

4.1.1.3 Jaringan Distribusi

Dalam mendukung penjualan dan layanan kepada masyarakat, Maskapai

penerbangan AirAsia Indonesia mempunyai distribusi pemasaran utama guna

memperluas jaringan penjualannya,seperti:

1. Contact Center menangani pertanyaan-pertanyaan mengenai produk,

layanan dan transaksi konsumen kecuali fungsi payment. Contact center kami

juga mengoperasikan layanan konsumen.

2. Partnership Store adalah perpanjangan jalur distribusi melalui kerja sama

dengan berbagai outlet pemasaran pihak ketiga seperti toko agen travel,

traveloka dan sebagainya.

3. Website Perusahaan merupakan wadah informasi seluruh produk dan layanan

kami, baik pemesanan tiket, pemesanan hotel dan pemesanan transportasi,

yang dapat diakses pelanggan melalui situs online korporat di

www.airasia.com

4.1.1.4 Wilayah Penelitian

Penelitian ini dilakukan kepada konsumen maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia di Perbanas Institute, Jakarta. Penelitian ini mencakup 50 mahasiswa

Perbanas Institute, Jakarta.


6

4.1.2 Deskiprsi Data

Penelitian ini melakukan konsumen maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia di Perbanas Institute, Jakarta, yang melibatkan 50 mahasiswa sebagai

sampel penelitian. Untuk memahami karakteristik responden dengan baik, maka

berikut ini akan diuraikan karakteristik responden dilihat dari beberapa klasifikasi

seperti.

4.1.2.1 Deskripsi Jenis Kelamin

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

maka diperoleh data tentang jenis kelamin responden, seperti disajikan pada tabel

4.1 berikut.

Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin

N0 Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Pria 21 42

2 Wanita 29 58

Jumlah 50 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian responden yang menjadi

pengguna maskapai penerbangan airasia Indonesia yang berjenis kelamin pria

sebanyak 21 orang (42%) dan wanita sebanyak 29 orang (58%). Hal tersebut
6

menunjukkan bahwa pengguna maskapai penerbangan AirAsia Indonesia,

didominasi oleh kalangan wanita di perbanas institute, Jakarta selatan.

4.1.2.2 Deskripsi Umur

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner maka

diperoleh data tentang umur responden, seperti disajikan pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Deskripsi Jenis Umur

N0 Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 < 20 Tahun 15 30

2 > 20 Tahun 35 70

Jumlah 50 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa Terhadap kelompok umur menujukan untuk

umur < 20 tahun dan umur > 20 tahun dengan jumlah masing-masing

sebanyak 30% dan 70%, untuk umur < 20 tahun sebanyak 15 mahasiswa

dan untuk umur > 20 tahun sebanyak 35 mahasiswa.

4.1.2.3 Deskripsi Pendidikan

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

maka diperoleh data tentang pendidikan responden, seperti disajikan pada tabel

4.3 berikut.
6

Tabel 4.3 Deskripsi Jenis Pendidikan

N0 Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 D3 5 10

2 S1 45 90

Jumlah 50 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa terhadap kelompok pendidikan menujukan

untuk pendididkan D3 dan S1 dengan jumlah masing-masing sebanyak 10%

dan 90%, untuk D3 sebanyak 5 mahasiswa dan S1 sebanyak 45 mahasiswa.

4.1.2.4 Deskripsi Jangka Waktu Sebagai Penumpang

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

maka diperoleh data tentang jangka waktu sebagai penumpang maskapai

penerbangan terhadap responden, seperti disajikan pada tabel 4.5 berikut.


7

Tabel 4.4 Deskripsi Jangka Waktu Sebagai Penumpang

N0 Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 < 1 Tahun 24 48

2 1-5 Tahun 23 44

3 > 5 Tahun 3 8

Jumlah 50 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa Terhadap jangka waktu sebagai penumpang

Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia menunjukan bahwa untuk waktu

< 1 tahun sebanyak 48%, untuk 1-5 tahun sebanyak 44% dan untuk > 5

tahun sebanyak 8% yang di lakukan penerbangan oleh mahasiswa Perbanas

Institute, Jakarta Selatam.

4.2 Analisis Data

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai deskripsi data masing-masing

variabel penelitian dan pengaruh 2 variabel bebas yaitu harga (X1), dan kualitas

pelayanan (X2) dengan satu variabel terikat yaitu loyalitas konsumen (Y).

4.2.1 Variabel Harga

Pada variabel deskriptif harga terdapat 6 pernyataan dari 3 indikator,

diantaranya adalah daftar harga, potongan harga, dan periode pembayaran.

Berikut adalah tabel deskriptif harga.


7

4.2.1.1 Indikator Daftar Harga

Tabel 4.5

Harga yang ditawarkan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia lebih


kompetitif dibanding maskapai lain.
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 3 6 3
Baik
Cukup Setuju 3 8 24 12
Setuju 4 29 116 59
Sangat Setuju 5 10 50 26
Total 50 196 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju dan 3 responden menjawab tidak setuju, 8 responden

menjawab cukup setuju, 29 responden menjawab setuju, dan 10 responden

menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah

196 dapat dikategorikan baik, artinya harga yang ditawarkan maskapai

penerbangan AirAsia Indonesia lebih kompetitif dibanding maskapai lain.


7

Tabel 4.6

Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia memiliki harga yang bervariasi


dalam setiap penerbangan
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Baik
Cukup Setuju 3 1 3 2
Setuju 4 41 164 19
Sangat Setuju 5 8 40 79
Total 50 207 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 1 responden menjawab cukup

setuju, 41 responden menjawab setuju, dan 8 responden menjawab sangat setuju.

Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah 207 dapat dikategorikan

baik, artinya maskapai penerbangan AirAsia Indonesia memilki harga yang

bervariasi dalam setiap penerbangan.


7

4.2.1.2 Indikator Potongan Harga

Tabel 4.7

Potongan harga memberikan kepuasan kepada pelanggan maskapai.


Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 2 4 2
Baik
Cukup Setuju 3 13 39 40
Setuju 4 19 76 20
Sangat Setuju 5 16 80 38
Total 50 199 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju dan 2 responden menjawab tidak setuju, 13

responden menjawab cukup setuju, 19 responden menjawab setuju, dan 16

responden menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan

diatas adalah 199 dapat dikategorikan baik, artinya potongan harga memberikan

kepuasan kepada pelanggan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.


7

Tabel 4.8

Maskapai Penerbangan AirAsia Indonesia memberikan potongsn harga


yang beragam sesuai program yang ditawarkan.
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 1 2 1
Baik
Cukup Setuju 3 12 36 16
Setuju 4 27 108 35
Sangat Setuju 5 10 80 48
Total 50 196 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju dan 1 responden menjawab tidak setuju, 12

responden menjawab cukup setuju, 27 responden menjawab setuju, dan 10

responden menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan

diatas adalah 196 dapat dikategorikan baik, artinya maskapai penerbangan

AirAsia Indonesia memberikan potongan harga yang beragam sesuai program

yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.


7

4.2.1.3 Indikator Periode Pembayaran

Tabel 4.9

Pembelian tiket maskapai penerbangan AirAsia Indonesia bisa dilakukan


menggunakan CreditCard.
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 3 6 3
Sangat Baik
Cukup Setuju 3 3 9 4
Setuju 4 24 96 46
Sangat Setuju 5 20 100 47
Total 50 211 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 3 responden

menjawab cukup setuju, 24 responden menjawab setuju, dan 20 responden

menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah

211 dapat dikategorikan sangat baik, artinya pembelian tiket maskapai

penerbangan AirAsia Indonesia sangat memudahkan dengan menggunakan

CreditCard.
7

Tabel 4.10

Pembayaran yang di lakukan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia


memudahkan pelanggan maskapai.
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 1 2 1
Baik
Cukup Setuju 3 10 30 15
Setuju 4 23 92 39
Sangat Setuju 5 16 80 45
Total 50 204 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 10 responden

menjawab cukup setuju, 23 responden menjawab setuju, dan 16 responden

menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah

204 dapat dikategorikan baik, artinya pembayaran yang di lakukan maskapai

penerangan AirAsia Indonesia memudahkan pelanggan maskapai dalam setiap

penerbangan.
7

4.2.1.4 Rekapitulasi Jawaban

Tabel 4.11

Rekapitulasi Jawaban Variabel Harga (X1)

No Pernyataan Nilai Keterangan

1 Harga yang ditawarkan maskapai penerbangan 196 Baik


AirAsia lebih kompetitif dibanding maskapai lain
2 Maskapai penerbangan AirAsia memberikan harga 207 Baik
yang lebih bervariasi dalam setiap penerbangan
3 Potongan harga memberikan kepuasan kepada 199 Baik
pelanggan maskapai
4 Maskapai penerbangan AirAsia memberikan 196 Baik
bentuk potongan harga yang beragam sesuai
program yang ditawarkan
5 Pembelian tiket maskapai penerbangan AirAsia 211 Sangat Baik
bisa dilakukan menggunakan CreditCard
6 Pembayaran yang dilakukan maskapai 204 Baik
penerbangan AirAsia memudahkan pelanggan
maskapai
Jumlah 1213 Baik
Nilai Rata-rata 202
Sumber: Data diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.11 bahwa harga yang ditetapkan oleh AirAsia Indonesia

memperoleh nilai rata-rata 202 respmden menjawab setuju dan masuk dalam

kategori baik. Hal yang dapat mendukung pernyataan tersebut adalah pembelian

tiket maskapai penerbangan AirAsia Indonesia sangat memudahkan dengan

menggunakan CreditCard.
7

4.2.2 Variabel Kualitas Pelayanan

Pada variabel deskriptif kualitas pelayanan terdapat 10 pernyataan dari 5

indikator, diantaranya adalah tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan

empathy. Berikut adalah tabel deskriptif variabel kualitas pelayanan.

4.2.2.1 Indikator Tangibles

Tabel 4.12

Saya merasa nyaman ketika berada di dalam maskapai penerbangan


AirAsia Indonesia
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Baik
Cukup Setuju 3 0 0 0
Setuju 4 35 140 65
Sangat Setuju 5 15 75 35
Total 50 215 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju, tidak setuju, cukup setuju, sedangkan 35 responden

menjawab setuju, dan 15 responden menjawab sangat setuju. Total penilaian

responden pada pernyataan diatas adalah 215 dapat dikategorikan sangat baik,

artinya pelanggan merasa sangat nyaman ketika berada di dalam maskapai

penerbangan AirAsia Indonesia.


7

Tabel 4.13

Saya merasa aman selama dalam penerbangan di dalam maskapai


penerbangan AirAsia Indonesia.
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 1
Tidak Setuju 2 5 10 6
Cukup Baik
Cukup Setuju 3 21 63 38
Setuju 4 20 80 49
Sangat Setuju 5 2 10 6
Total 50 165 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat diketahui ternyata 2 responden

menjawab sangat tidak setuju, 5 responden menjawab tidak setuju, 21 responden

menjawab cukup setuju, 20 responden menjawab setuju, dan 2 responden

menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah

165 dapat dikategorikan cukup baik, artinya pelanggan merasa cukup aman

selama dalam penerbangan di dalam maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.


8

4.2.2.2 Indikator Reliability

Tabel 4.14

Pesawat berangkat dan tiba dengan tepat waktu.


Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 3 3 2
Tidak Setuju 2 15 30 20
Cukup Baik
Cukup Setuju 3 16 48 33
Setuju 4 14 56 38
Sangat Setuju 5 2 10 7
Total 50 147 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat diketahui ternyata 3 responden

menjawab sangat tidak setuju, 15 responden menjawab tidak setuju, 16 responden

menjawab cukup setuju, 14 responden menjawab setuju, dan 2 responden

menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah

147 dapat dikategorikan cukup baik, artinya pesawat berangkat dan tiba dengan

cukup tepat waktu dalam setiap penerbangan.


8

Tabel 4.15

Kantor maskapai penerbangan AirAsia Indonesia selalu beroperasi sesuai


dengan jadwal yang sudah ditentukan
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 9 18 11
Cukup Baik
Cukup Setuju 3 23 69 42
Setuju 4 17 68 42
Sangat Setuju 5 1 5 5
Total 50 160 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju, 9 responden menjawab tidak setuju, 23 responden

menjawab cukup setuju, 17 responden menjawab setuju, dan 1 responden

menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah

160 dapat dikategorikan cukup baik, artinya kantor maskapai penerbangan

penerbangan AirAsia Indonesia selalu beroperasi cukup sesuai dengan jadwal

yang sudah di tentukan.


8

4.2.2.3 Indikator Responsiveness

Tabel 4.16

Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia bersedia membantu


saya meskipun dalam kondisi sibuk
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 3 6 3
Baik
Cukup Setuju 3 23 69 40
Setuju 4 22 88 51
Sangat Setuju 5 2 10 6
Total 50 173 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 23 responden

menjawab cukup setuju, 22 responden menjawab setuju, dan 2 responden

menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah

173 dapat dikategorikan baik, artinya karyawan maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia bersedia membantu konsumen meskipun dalam kondisi sibuk.

.
8

Tabel 4.17

Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia melayani konsumen


dengan cepat.
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 3 6 3
Baik
Cukup Setuju 3 26 78 46
Setuju 4 19 76 45
Sangat Setuju 5 2 10 6
Total 50 171 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 26 responden

menjawab cukup setuju, 19 responden menjawab setuju, dan 2 responden

menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah

171 dapat dikategorikan baik, artinya penilaian rata-rata responden menyatakan

bahwa karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia melayani pelanggan

dengan cepat.

.
8

4.2.2.4 Indikator Assurance

Tabel 4.18

Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia memiliki pengetahuan


memadai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan.
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 1 2 1
Baik
Cukup Setuju 3 23 69 39
Setuju 4 25 100 57
Sangat Setuju 5 1 5 3
Total 50 176 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 23 responden

menjawab cukup setuju, 25 responden menjawab setuju, dan 1 responden

menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah

176 dapat dikategorikan baik, artinya karyawan maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia memilki pengetahuan memadai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

pelanggan.
8

Tabel 4.19

Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia selalu menyambut


konsumen dengan ramah
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Baik
Cukup Setuju 3 4 12 6
Setuju 4 27 148 72
Sangat Setuju 5 9 45 22
Total 50 205 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 4 responden menjawab cukup

setuju, 27 responden menjawab setuju, dan 9 responden menjawab sangat setuju.

Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah 205 dapat dikategorikan

baik, artinya karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia selalu

menyambut konsumen dengan ramah.


8

4.2.2.5 Indikator Empathy

Tabel 4.20

Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia melayani konsumen


dengan sepenuh hati
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 1 2 1
Baik
Cukup Setuju 3 19 57 31
Setuju 4 25 100 54
Sangat Setuju 5 5 25 14
Total 50 183 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.20 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju, 1 responden tidak setuju, 19 responden menjawab

cukup setuju, 25 responden menjawab setuju, dan 5 responden menjawab sangat

setuju. Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah 183 dapat

dikategorikan baik, artinya karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia

melayani konsumen dengan sepenuh hati.


8

Tabel 4.21

Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia selalu mengutamakan


kepedulian pelanggan.
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 4 8 4
Baik
Cukup Setuju 3 17 51 29
Setuju 4 25 100 56
Sangat Setuju 5 4 20 11
Total 50 179 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju, 4 responden menjawab tidak setuju, 17 responden

menjawab cukup setuju, 25 responden menjawab setuju, dan 4 responden

menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah

179 dapat dikategorikan baik, artinya karyawan maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia selalu mengutamakan kepedulian pelanggan.


8

4.2.2.2 Rekapitulasi Jawaban

Tabel 4.22

Rekapitulasi Jawaban Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

No Pernyataan Nilai Keterangan

1 Saya merasa nyaman ketika berada di dalam 215 Sangat Baik


maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.
2 Saya merasa aman selama dalam penerbangan di 167 Cukup Baik
dalam maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.
3 Pesawat berangkat dan tiba dengan tepat waktu 147 Cukup Baik
4 Kantor maskapai penerbangan AirAsia Indonesia 160 Cukup Baik
selalu beroperasi sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan
5 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia 173 Baik
Indonesia bersedia membantu saya meskipun
dalam kondisi sibuk
6 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia 171 Baik
Indonesia melayani konsumen dengan cepat.
7 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia 176 Baik
Indonesia memiliki pengetahuan memadai untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan
8 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia 205 Baik
Indonesia selalu menyambut konsumen dengan
ramah
9 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia 183 Baik
Indonesia melayani konsumen dengan sepenuh
hati
10 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia 179 Baik
Indonesia selalu mengutamakan kepedulian
pelanggan
Jumlah 1776 Baik
Nilai Rata-rata 178
Sumber: Data diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.22 bahwa kualitas pelayanan yang dilakukan oleh AirAsia

Indonesia memperoleh nilai rata-rata 178 responden menjawab setuju dan masuk

dalam kategori baik. Hal yang dapat mendukung pernyataan tersebut adalah
8

konsumen merasa nyaman ketika berada di dalam maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia.

4.2.3 Variabel Loyalitas Konsumen

Pada variabel deskriptif keputusan pembelian terdapat 6 pernyataan dari 3

indikator, diantaranya adalah repeat, retention, dan refferal, berikut adalah tabel

deskriptif keputusan pembelian.

4.2.3.1 Indikator Repeat

Tabel 4.23

Saya akan selalu menggunakan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.


Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Tinggi
Cukup Setuju 3 10 30 14
Setuju 4 24 96 47
Sangat Setuju 5 16 80 39
Total 50 206 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.23 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuja, 10 responden menjawab cukup

setuju, 24 responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat setuju.

Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah 206 dapat dikategorikan
9

tinggi, artinya konsumen akan selalu menggunakan maskapai penerbangan

AirAsia Indonesia.

Tabel 4.24

Saya akan selalu berniat membeli tiket maskapai penerbangan AirAsia


Indonesia.
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tinggi
Cukup Setuju 3 5 15 7
Setuju 4 21 84 38
Sangat Setuju 5 24 120 55
Total 50 219 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.24 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 5 responden menjawab cukup

setuju, 21 responden menjawab setuju, dan 24 responden menjawab sangat setuju.

Total penilaian responden pada pernyataan diatas adalah 219 dapat dikategorikan

sangat tinggi, artinya konsumen mempunyai niat yang sangat tinggi untuk

membeli tiket maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.


9

4.2.3.2 Indikator Retention

Tabel 4.25

Tawaran tiket maskapai penerbangan AirAsia Indonesia menjadi prioritas


saya
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tinggi
Cukup Setuju 3 0 0 0
Setuju 4 11 44 18
Sangat Setuju 5 39 195 82
Total 50 239 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.25 di atas dapat diketahui ternyata tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju, tidak setuju dan cukup setuju, 11 responden

menjawab setuju, dan 39 responden menjawab sangat setuju. Total penilaian

responden pada pernyataan diatas adalah 239 dapat dikategorikan sanga tinggi,

artinya tawaran tiket maskapai penerbangan AirAsia Indonesia menjadi prioritas

konsumen yang paling utama dalam setiap penerbangan.


9

Tabel 4.26

Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia sudah melekat di dalam diri saya.


Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 4 4 3
Tidak Setuju 2 17 34 24
Cukup Tinggi
Cukup Setuju 3 19 57 31
Setuju 4 5 20 14
Sangat Setuju 5 5 25 18
Total 50 140 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.26 di atas dapat diketahui ternyata 4 responden

menjawab sangat tidak setuju dan 17 responden menjawab tidak setuju, 19

responden menjawab cukup setuju, 5 responden menjawab setuju, dan 5

responden menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan

diatas adalah 140 dapat dikategorikan cukup tinggi, artinya maskapai penerbangan

AirAsia Indonesia sudah cukup melekat di dalam diri konsumen.


9

4.2.3.3 Indikator Refferal

Tabel 4.27

Saya akan merekomendasikan kepada orang lain mengenai maskapai


penerbangan AirAsia Indonesia.
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 1
Tidak Setuju 2 6 12 7
Cukup Tinggi
Cukup Setuju 3 22 66 40
Setuju 4 15 60 37
Sangat Setuju 5 5 25 15
Total 50 165 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.27 di atas dapat diketahui ternyata 2 responden

menjawab sangat tidak setuju dan 6 responden menjawab tidak setuju, 22

responden menjawab cukup setuju, 15 responden menjawab setuju, dan 5

responden menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan

diatas adalah 165 dapat dikategorikan cukup tinggi, artinya konsumen akan

berusaha merekomendasikan kepada orang lain mengenai maskapai penerbangan

AirAsia Indonesia.
9

Tabel 4.28

Saya akan menginformasikan mengenai promo yang ditawarkan maskapai


penerbangan AirAsia Indonesia kepada orang lain.
Kriteria Bobot Frekuensi Jumlah Persentase Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1
Tidak Setuju 2 5 10 5
Tinggi
Cukup Setuju 3 10 30 16
Setuju 4 25 100 54
Sangat Setuju 5 9 45 24
Total 50 186 100

Sumber: Data Diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.28 di atas dapat diketahui ternyata 1 responden

menjawab sangat tidak setuju dan 5 responden menjawab tidak setuju, 10

responden menjawab cukup setuju, 25 responden menjawab setuju, dan 9

responden menjawab sangat setuju. Total penilaian responden pada pernyataan

diatas adalah 186 dapat dikategorikan tinggi, artinya konsumen akan

menginformasikan menganai promo yang ditawarkan maskapai penerbangan

AirAsia Indonesia kepada orang lain.


9

4.2.3.4 Rekapitulasi Jawaban

Tabel 4.29

Rekapitulasi Jawaban Responden Loyalitas Konsumen (Y)

No Pernyataan Nilai Keterangan

1 Saya akan selalu menggunakan maskapai 206 Tinggi


penerbangan AirAsia Indonesia
2 Saya akan selalu berniat membeli tiket maskapai 219 Sangat Tinggi
penerbangan AirAsia Indonesia.
3 Tawaran tiket maskapai penerbangan AirAsia 239 Sangat Tinggi
menjadi prioritas saya.
4 Maskapai penerbangan AirAsia sudah melekat di 140 Cukup Tinggi
dalam diri saya
5 Saya akan merekomendasikan kepada orang lain 165 Cukup Tinggi
mengenai maskapai penerbangan AirAsia
Indonesia.
6 Saya akan menginformasikan mengenai promo 186 Tinggi
yang ditawarkan maskapai penerbangan AirAsia
Indonesia kepada orang lain.
Jumlah 1155 Tinggi
Nilai Rata-rata 193
Sumber: Data diolah Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.29 bahwa loyalitas yang dilakukan oleh konsumen AirAsia

Indonesia memperoleh nilai rata-rata 193 masuk dalam kategori tinggi. Hal yang

dapat mendukung pernyataan tersebut adalah Tawaran tiket maskapai

penerbangan AirAsia menjadi prioritas konsumen yang paling utama dalam

melakukan penerbangan.
9

4.2.4 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.2.4.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel terikat dan variabel bebas keduanya apakah mempunyai distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal menurut Ghozali (2007). Pengujian normalitas didapat dari

grafik normal probability plot. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau

dengan melihat histrogram dari residualnya. Hasil uji normalitas dari penelitian

ini dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.1

Uji Normalitas Histogram


9

Gambar 4.2

Uji Normalitas Probability Plot

Dari gambar 4.1 Uji Histogram di atas, dapat dilihat bahwa data-data

tersebut berdistribusi secara normal yaitu menyerupai bentuk histogram yang

simetris dan grafik histogram tersebut tidak lebih condong ke salah satu sisi.

Sedangkan dari gambar 4.2 Uji Normalitas Probability Plot dapat dilihat bahwa

persebaran data mengikuti garis diagonal yang ada dan menyebar disekitar garis

diagonal. Dari hasil pengujian histogram dan probability plot, dapat disimpulkan

bahwa model regresi penelitian ini berdistribusi secara normal.

4.2.4.2 Hasil Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya korelasi antara faktor

pengganggu yang satu dengan yang lainnya (non autokorelasi). Untuk menguji
9

ada tidak autokorelasi dapat digunakan tes Durbin Watson range n=15-20 menurut

Ghozali (2013). Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:

1. Bila nilai DW terletak diantara batas alas atau upper bound (du) dan (4‐du)

maka koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi.

2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl)

maka koefisien autokorelasi > 0. berarti ada autokorelasi positif.

3. Bila nilai DW lebih besar dari (4‐dl) maka koefisien autokorelasi < 0,

berarti ada autokorelasi negatif.

4. Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara (4‐du) dan

(4‐di) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

Tabel 4.30

Uji Autokorelasi (Durbin Watson)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
1 .689 a
.475 .452 2.203 1.778

a. Predictors: (Constant), kualitaspelayanan, harga


b. Dependent Variable: loyalitaskonsumen

Sumber: Diolah oleh peneliti (2014)

Dari tabel 4.30 tersebut, nilai perhitungan Uji Durbin Watson yang

diperoleh yaitu sebesar 1,778. Hasil ini akan dibandingkan dengan nilai DL dan

DU yang diperoleh melalui tabel Durbin Watson. Penelitian ini memiliki jumlah

data (n) sebanyak 50 dan memiliki variabel bebas (k) sebanyak 2 variabel.
9

Berdasarkan data itu, telah diperoleh nilai dL sebesar 1,285, nilai dU sebesar

1,445, nilai 4 – dL sebesar 2,715, dan nilai 4 – dU sebesar 2,555.

Dari perhitungan tersebut dapat dinyatakan bahwa keputusan autokorelasi

yang dapat disimpulkan adalah penelitian ini tidak ada autokorelasi karena nilai

Uji Durbin Watson (DW) sebesar 1,778 berada di antara nilai dL sebesar 1,285

dan nilai 4 – dU sebesar 2,555. Hasil itu menghasilkan keputusan bahwa

penelitian ini tidak ditolak keputusannya sesuai dengan perhitungan menurut uji

Durbin Watson.

4.2.4.3 Hasil Uji Homoskedastisitas dan Heteroskedastisitas

Uji homoskedastisitas untuk menguji ada tidaknya kesamaan varians dari

residual dari satu pengamatan yang lain. Untuk menguji hal ini digunakan

scatterplot, dimana sumbu x adalah nilai-nilai prediksi ZPRED=Regression

Standarized Value dengan sumbu Y adalah nilai yaitu ZRESID=Regression

Standarized Predicted Value.Bila grafik menunjukkan adanya pola tertentu yang

dihasilkan oleh titik-titik yang ada maka dikatakan terjadi Heteroskedastisitas,

namun bila tidak membentuk pola tertentu maka dikatakan tidak terjadi

Heteroskedastisitas.
10

Gambar 4.3

Uji Homoskedastisitas

Dari gambar 4.3 tersebut menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara

acak serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak

menumpuk disuatu tempat. Berdasarkan hal itu, dapat disimpulkan bahwa dalam

model regresi penelitian ini terjadi homoskedastisitas dan tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4.2.4.4 Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independent) menurut Ghozali

(2007). Apabila terjadi korelasi antara variabel bebas, maka terdapat problem
10

multikolinearitas pada model regresi tersebut. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:

a) Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat

tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak

signifikan mempengaruhi variabel tertentu.

b) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel

bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini

merupakan indikasi adanya multikolinieritas.

c) Multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance

inflation factor (VIF). Jika VIF lebih dari 10 maka terjadi

multikolinieritas.

Tabel 4.31

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics


Tolerance VIF

(Constant)
1 harga .766 1.305
kualitaspelayanan .766 1.305

a. Dependent Variable: loyalitaskonsumen


Sumber: Data diolah Peneliti (2014)

Dari tabel 4.31 tersebut, dapat dilihat bahwa setiap variabel indipenden

memiliki nilai Tolerance >0,1 dan masing – masing variabel tersebut juga
10

memiliki VIF <10. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian ini terbebas

dari masalah Multikolienaritas.

4.2.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Agus Purwoto & Wahyuni (2009) dalam pengujian hipotesis

koefisien parameter model regresi. Dimana model regresi linier berganda dengan

rumus sebagai berikut :

Rumus 4.1 Regresi Linier Berganda

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + e

Keterangan :

Y = Variabel Dependen (Loyalitas Konsumen)

β0 = Konstanta

β1, β2 = Koefisien parameter variabel

independen X1 = Variabel Independen 1 (Harga)

X2 = Variabel Independen 2 (Kualitas Pelayanan)

e = Standar Error

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan cara Uji signifikansi

variabel independen (Xi) terhadap variabel dependen (Y) baiksecara bersama-

sama maupun parsial dilakukan dengan uji statistik F (F-Test) danuji statistik T

(T-Test).
10

Tabel 4.32

Metode Pengolahan Data

Variables Entered/Removeda

Model Variables Variables Method


Entered Removed

kualitaspelayan . Enter
1
an, harga b

a. Dependent Variable: loyalitaskonsumen


b. All requested variables entered.

Sumber: Data diolah Peneliti (2014)

Dari tabel 4.32 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang

dikeluarkan (removed) atau dengan katalain kedua variabel bebas, harga, dan

kualitas pelayanan telah diperhitungkan dalam regresi linier berganda dengan

metode enter.

Tabel 4.33

Persamaan Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta

(Constant) 4.912 3.097 1.586 .119


1 Harga .145 .130 .134 1.111 .272
Kualitaspelayanan .414 .081 .614 5.085 .000

a. Dependent Variable: loyalitaskonsumen

Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai

berikut:

Y = 4,912 + 0,145 X1 + 0,414 X2


10

Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:

1. Konstanta = 4,912 Jika harga, dan kualitas pelayanan dianggap sama

dengan nol, maka variabel loyalitas konsumen sebesar - 4,912

2. Koefisien Harga (X1) = 0,145 Jika variabel harga mengalami kenaikan,

sementara kualitas pelayanan diasumsikan tetap, maka loyalitas

konsumen akan meningkat sebesar 0,145

3. Koefisien kualitas pelayanan (X2) = 0,414 Jika variabel kualitas

pelayanan mengalami kenaikan, sementara harga diasumsikan tetap,

maka loyalitas konsumen akan meningkat sebesar 0,414.

4.2.6 Hasil Pengujian Hipotesis

4.2.6.1 Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji t atau uji koefisien regresi digunakan untuk mengetahui apakah secara

parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap

variabel dependen menurut Priyatno (2012). Langkah-langkah uji t adalah sebagai

berikut:

a.Merumuskan Hipotesis

1) Harga

H0: b1 = 0, maka Harga tidak berpengaruh terhadap Loyalitas

Konsumen. Ha: b1 ≠ 0, maka Harga berpengaruh terhadap Loyalitas

Konsumen.
10

2) Kualitas Pelayanan

H0: b2 = 0, maka Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh terhadap Loyalitas

Konsumen.

Ha: b2 ≠ 0, maka Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen.

b. Menentukan t hitung dengan menggunakan SPSS.

c. Menentukan t tabel, taraf signifikan sebesar 0,05 (5%).

d. Membuat kesimpulan:

-Jika t hitung < t tabel , maka Ho diterima.

-Jika t hitung > t tabel , maka Ho ditolak.

Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut:

Tabel 4.34

Uji Secara Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta

(Constant) 4.912 3.097 1.586 .119


1 Harga .145 .130 .134 1.111 .272
Kualitaspelayanan .414 .081 .614 5.085 .000

a. Dependent Variable: loyalitaskonsumen

Berdasarkan data tersebut, hasil pengujian untuk setiap variabel dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Hasil Uji Harga

Hasil pengujian variabel independen harga menunjukkan bahwa nilai

koefisien hasil Uji-t memiliki tingkat signifikan sebesar 0,272 (> 0,05). Untuk
10

nilai t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 1,111 sedangkan nilai t tabelnya

adalah ± 2,012.

Nilai t tabel diperoleh dari perhitungan dk = Jumlah data – Variabel – 1.

Karena (t hitung > t table) yaitu (1,111 > 2,012), maka Ho 1 ditolak dan Ha1

diterima. Nilai signifikannya menunjukkan nilai yang lebih besar dari α = 0,05

yaitu sebesar 0,272 (0,272 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga

tidak mempengaruhi loyalitas konsumen secara positif dan tidak signifikan

Gambar 4.4

Hasil uji Hipotesis Harga

-2,012 1,111 2,012

2. Hasil Uji Kualitas Pelayanan

Hasil pengujian variabel independen Kualitas pelayanan menunjukkan bahwa

nilai koefisien hasil Uji-t memiliki tingkat signifikan sebesar 0,000 (< 0,05).

Untuk nilai t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 5,085 sedangkan nilai t

tabelnya adalah ± 2.012.

Nilai t tabel diperoleh dari perhitungan dk = Jumlah data – Variabel – 1.

Karena (t hitung > t table) yaitu (5,085 > 2.012), maka Ho1 ditolak dan Ha1
10

diterima. Nilai signifikannya menunjukkan nilai yang lebih besar dari α = 0,05

yaitu sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas

pelayanan mempengaruhi loyalitas konsumen secara positif dan signifikan.

Gambar 4.5

Hasil Uji Hipotesis Kualitas Pelayanan

-2,012 2,012 5.085

4.2.6.2 Uji Secara Simultan (Uji f)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen menurut

Priyatno (2012). Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut:

a.Merumuskan Hipotesis

H0: b1, b2, = 0, harga, dan kualitas pelayanan secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen

Ha: b1, b2, ≠ 0, harga, dan kualitas pelayanan secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen

b. Menentukan F hitung dengan menggunakan SPSS


10

c. Menentukan F tabel, taraf signifikan sebesar 0,05 (5%)

d.Membuat kesimpulan:

-Jika hasil signifikansi lebih besar (>) dari 0,05 maka H0 diterima

-Jika hasil signifikansi lebih kecil (<) dari 0,05 maka H0 ditolak

-Hasil pengujian menggunakan Uji-F dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 4.35

Uji Secara Simultan (Uji f)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 251.083 3 83.694 9.708 .000b


1 Residual 827.667 96 8.622
Total 1078.750 99

a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian


b. Predictors: (Constant), Kualitas_pelayanan, Harga, Promosi_penjualan

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian secara

simultan dalam penelitian in menunjukkan nilai F sebesar 9,708 dan tingkat

signifikasi sebesar 0,000. Nilai tabel F untuk model regresi dalam penelitian ini

adalah 3,18. Nilai ini diperoleh dari dF1= Variabel – 1 dan dF2 = Jumlah data (n)

– Variabel. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari

harga, dan kualitas pelayanan secara simultan mempengaruhi loyalitas konsumen


10

secara signifikan karena nilai (F hitung > F tabel) atau (9,708 > 3,18) dengan nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 (0,000 < 0,05), maka Ho3 ditolak dan

Ha3 diterima.

Gambar 4.6

Hasil Uji Simultan (Uji f)

-3,18 3,18 9,708

4.2.6.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah besaran yang memberikan informasi dari

persamaan regresi untuk memberikan proporsi atau persentase kekuatan pengaruh

variabel yang menjelaskan (X1, X2) secara simultan terhadap variasi dari variabel

terikat (Y). Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien

determinansi adalah antara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan

variabel‐variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas

menurut Ghozali (2013). Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel–variabel

bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel terikat


11

Tabel 4.36

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
1 .689 a
.475 .452 2.203 1.778

a. Predictors: (Constant), kualitaspelayanan, harga


b. Dependent Variable: loyalitaskonsumen

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square adalah 0,452. Hal

ini menunjukkan bahwa sebesar 45,2% loyalitas konsumen maskapai penerbangan

AirAsia Indonesia di perbanas institute, Jakarta Selatan. dipengaruhi oleh harga,

dan kualitas pelayanan. Sementara sisanya sebesar 54,8% dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain diluar variabel penelitian

4.3 Interpretasi Hasil

Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh yang signifikan (pengaruh positif atau negatif) antara variabel bebas

yaitu harga, dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen maskapai

penerbangan AirAsia Indonesia di perbanas Institute, Jakarta Selatan. Dalam uji

hipotesis ini dilakukan Uji t (secara parsial), Uji F (secara simultan), dan Uji

Koefisien Determinasi (R2).

Hasil pengujian hipotesis secara parsial atau uji t dalam penelitian ini

menunjukan bahwa harga memiliki hasil uji yang mempengaruhi loyalitas


11

konsumen secara negatif dan tidak signifikan. Hasil penelitian ini tidak sesuai

dengan hipotesis awal (Ha) yang dirancang peneliti.

Variabel kualitas pelayanan memiliki hasil uji bahwa mempengaruhi loyalitas

konsumen secara positif dan signifikan. Hasil penelitian ini sesuai dengan

hipotesis awal (Ha) yang dirancang peneliti.

Selain Uji t, penelitian ini juga menguji hipotesis secara simultan

(bersama-sama) dengan menggunakan Uji F. Hasil dari Uji F penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari Harga, dan Kualitas

Pelayanan secara simultan mempengaruhi loyalitas konsumen maskapai

penerbangan AirAsia Indonesia di perbanas Institute, Jakarta. Koefisien

Determinasi (R2) dalam penelitian ini mempunyai nilai adjusted R Square

terhadap loyalitas konsumen sebesar 45,2%. Maksudnya loyalitas konsumen

maskapai penerbangan AirAsia Indonesia di perbanas Institute, Jakarta Selatan.

dipengaruhi 45,2% oleh variabel bebas (harga, dan Kualitas Pelayanan)

sedangkan sisanya sebesar 54,8% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengaruh Harga, dan Kualitas

Pelayanan terhadap Loyalitas Konsumen maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia di perbanas Institute, Jakarta memberikan kesimpulan yang dapat

dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu.

1. Hasil pengujian Variabel Harga memiliki pengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hasil ini menunjukkan bahwa

harga yang dikeluarkan oleh maskapai penerbangan AirAsia Indonesia


11

harus ditingkatkan agar terjangkau dan sesuai dengan kualitas. Adapun

penelitian sebelumnya dari Febri Tri Bramasta Putra, Edy Raharja

(2012) bahwa harga produk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan dan penelitian menurut Vikih Riadi

(2013) menyebutkan hal yang sama harga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

2. Hasil pengujian Variabel Kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hasil ini menunjukkan

bahwa kualitas pelayanan yang dilakukan oleh maskapai penerbangan

AirAsia Indonesia cepat dan ramah dalam melayani keluhan

pelanggan. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil dari penelitian

sebelumnya Febri Tri Bramasta Putra, Edy Raharja (2012) dan

penelitian menurut Vikih Riadi (2013) bahwa kualitas pelayanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.


BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa penulis tentang analisis pengaruh

Harga dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen maskapai penerbangan

AirAsia Indonesia di Perbanas Institute, Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan

berdasarkan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Harga yang diterapkan oleh AirAsia Indonesia sudah baik, Hal yang dapat

mendukung pernyataan, pembelian tiket maskapai penerbangan AirAsia

Indonesia bisa menggunakan CreditCard, dengan total penilaian

responden sebanyak 211 dan konsumen setujuh dengan harga yang

terapkan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.

2. Kualitas pelayanan yang diterapkan oleh AirAsia Indonesia sudah baik,

hal ini dapat mendukung peryataan, konsumen merasa nyaman ketika di

113
11

dalam maskapai penerbangan AirAsia Indonesia, dengan total penilaian

responden 215 dan konsumen setujuh dengan kualitas pelayanan yang

diberikan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.

3. Loyalitas konsumen yang dilakukan oleh pelanggan AirAsia Indoensia

sudah tinggi, hal ini dapat mendukung pernyataan, Tawaran tiket maskapai

penerbangan AirAsia menjadi prioritas paling utama dalam setiap

penerbanganm dengan total penilaian responden 239.

4. Pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen maskapai penerbangan

AirAsia Indonesia memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap loyalitas konsumen terlihat dari hasil (0,272 < 0,05) dengan

koefisien hasil Uji-t memiliki tingkat signifikan sebesar 0,272 yang lebih

kecil dibanding nilai α = 0,05, Hasil ini menunjukkan bahwa harga yang

dikeluarkan oleh maskapai penerbangan AirAsia Indonesia harus

ditingkatkan agar terjangkau dan sesuai dengan kualitas.

5. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen maskapai

penerbangan AirAsia memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas konsumen terlihat dari hasil (0,000<0,05) dengan koefisien hasil

hasil uji-t memiliki tingkat signifikan sebesar 0,000 yang lebih besar

dibanding nilai α = 0,05. ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang

dilakukan oleh maskapai penerbangan AirAsia Indonesia cepat dan ramah

dalam melayani keluhan pelanggan.

6. Hasil uji f dengan nilai F sebesar 9,708 dan tingkat signifikasi sebesar

0,000. Nilai tabel F untuk model regresi dalam penelitian ini adalah 3,18.
11

Nilai ini diperoleh dari dF1= Variabel – 1 dan dF2 = Jumlah data (n) –

Variabel. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri

dari harga, dan kualitas pelayanan secara simultan mempengaruhi loyalitas

konsumen secara signifikan karena nilai (F hitung > F tabel) atau (9,708 >

3,18) dengan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 (0,000 <

0,05), maka Ho3 ditolak dan Ha3 diterima.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Bila melihat hasil pegujian korelasi terhadap hubungan antar variabel

masih diketahui faktor lain, sehingga hal yang perlu diperhatikan dalam

keterbatasan skripsi ini adalah:

1. Peneliti hanya melakukan penelitian pada satu wilayah yaitu di Perbanas

Institute, Jakarta.

2. Dalam penelitian ini peneliti hanya membahas pengaruh harga, dan

kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen, masih ada faktor lain

yang mempengaruhi keputusan pembelian, seperti brand image, inovasi,

kualitas produk, iklan dan faktor lain.

5.3 Rekomendasi

Berkaitan dengan kesimpulan dan keterbatasan peneliti tersebut,

disampaikan rekomendasi atau saran-saran sebagai berikut:


11

1. Berkaitan dengan variabel harga, dalam indikator daftar harga yaitu

penerbangan AirAsia memilki harga yang lebih kompetitif dan potongan

harga yaitu potongan harga yang beragam sesuai program yang ditawarkan

sebaiknya lebih di tingkatkan karena memperoleh nilai terendah

sedangkan dalam indikator periode pembayaran yaitu pembelian tiket

menggunakan CreditCard sebaiknya di pertahankan karena mempunyai

nilai yang tertinggi.

2. Berkaitan dengan variabel kualitas pelayanan, indikator reliability yaitu

pesawat berangkat dan tiba dengan tepat waktu sebaiknya lebih di

tingkatkan karena memperoleh nilai terendah sedangkan indokator

tangibles yaitu kenyaman konsumen maskapai penerbangan saat dalam

penerbangan sebaiknya di pertahankan karena memilki nilai tertinggi.

3. Berkaitan dengan variabel loyalitas konsumen, indikator refferal yaitu

konsumen akan merekomendasikan kepada orang lain mengenai maskapai

penerbangan AirAsia Indonesia sebaiknya lebih di tingkatkan karena

memperoleh nilai terendah sedangkan indikator retention yaitu Tawaran

tiket maskapai penerbangan AirAsia menjadi prioritas konsumen

sebaiknya di pertahankan karena memilki nilai tertinggi.

4. Bagi peneliti berikutnya yang tertarik untuk meneliti loyalitas konsuman

AirAsia Indonesia, melakukan penelitian yang sejenis dengan

menambahkan variabel bebas lainnya seperti brand image, inovasi,

kualitas produk, iklan dan faktor lain.


DAFTAR PUSTAKA

Agus Purwoto, Sri Wahyuni. 2009. Modul Laboratorium Statistik. ABFI Perbanas
Jakarta

Anwar, Sanusi. 2011.Metodelogi Penelitian Bisnis. Jakarta. Salemba Empat

Ali, Hasan. 2009. Marketing Edisi Baru Yogyakarta.Media Pressindo.

Bramson, Robert. 2005. Customer loyalty 50.prestasi pustaka.jakarta.

Basu Swastha Dharmmesta, Hani, T, Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran, BPFE,


Yogyakarta

Fandy Tjiptono. 2006, Manajemen Pelayanan Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Fandy Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3 . penerbit Andi, Yogyakarta.

Griffin , Jill. 2005. Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan


Kesetiaan Pelanggan. Penerbit : Erlangga, Jakarta

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPPS.


Edisi ketujuh. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

J Supranto, 2011, Statistik Teori dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta


Kotler, dan Armstrong. 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1.
Erlangga,Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009, Manajemen Pemasaran, Terjemahan : Bob
Sabran. Edisi 13 Jilid 1 dan 2, penerbit Erlangga

Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta :


Penerbit Salemba Empat.

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Cetakan 5. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Philip Kotler 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi 11, Jilid 1. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.

Priyatno. 2012. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Jakarta: Mediakom.

Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:


Alfabeta

2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D) Cetakan 13. Bandung: IKAPI

Zeithaml et. al. 2003. Services Marketing: Integrating Customer Focus Across the
Firm, 3rded. Boston: McGraw-Hill/Irwin.
Website

http://www.airasia.com/id/id/home.page

Jurnal dan sumber lain.

1. Febri Tri Bramasta Putra, Edy Raharja, Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro dengan judul ”Analisis

Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap

Loyalitas Pelanggan Di Bengkel Mobil Rapiglass Autocare Semarang”

dengan hasil Penelitian. Kualitas pelayanan, harga, Kepuasan pelanggan

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan di

bengkel RapiGlass Autocare Semarang.

2. Vikih Riadi, dengan judul “Analisis Pengaruh Positif Kualitas Pelayanan Dan

Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan Studi Kasus Pada PT. Merpati

Nusantara Airlines Semarang” dengan Hasil Penelitian, Kualitas Pelayanan

dan Harga berpengaruh Positif dan siginifikan terhadap loyalitas pelanggan di

PT. Merpati Nusantara Airlines Semarang.

3. Indah Dwi Kurniasih, Administrasi Bisnis FISIP Universitas Diponegoro

dengan judul “Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap loyalitas

pelanggan melalui variabel kepuasan (studi pada bengkel AHASS 0002-Astra

Motor Siliwangi Semarang) dengan hasil penelitian, Pengaruh variabel harga,


dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

pelanggan di bengkel AHASS 0002-Astra Motor Siliwangi Semarang.


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Rizky Ariyanto

Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 08 Desember 1991

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jalan Gg. Simbang 1 RT 003/004 No.03, Kaliabang Tengah,

Bekasi Utara, Kota Bekasi

Nomer Telepon Rumah : 021-8870120

Nomer Handphone : 0857-8216-1922

Email : Rizkyariyanto0812@yahoo.co.id

Pendidikan : SD Pejuang 2. Bekasi Utara. 1998-20034

SMP Taman Harapan. Bekasi Utara. 2004-2007

SMAI PB.Soedirman 2. Bekasi Utara. 2007-2010

Perbanas Institute, Jakarta. 2010-2014


RESP HARGA TOTAL
1 2 3 4 5 6
1 3 4 4 3 4 3 21
2 4 4 3 4 5 5 25
3 4 4 4 3 5 4 24
4 5 4 5 4 4 4 26
5 4 4 4 3 4 3 22
6 4 4 3 4 4 4 23
7 4 5 5 5 4 4 27
8 3 4 3 4 4 3 21
9 3 4 3 3 4 4 21
10 3 5 3 3 5 5 24
11 4 4 3 3 4 5 23
12 4 5 5 4 4 5 27
13 5 5 5 4 4 4 27
14 4 4 3 4 4 4 23
15 4 4 5 3 5 4 25
16 3 4 3 3 2 3 18
17 5 5 5 4 5 4 28
18 3 4 4 5 5 5 26
19 4 4 4 4 5 4 25
20 4 4 4 3 5 4 24
21 4 4 4 4 4 3 23
22 5 4 5 5 5 5 29
23 4 3 4 4 2 4 21
24 3 4 4 3 3 3 20
25 4 4 5 3 5 5 26
26 5 4 5 4 4 3 25
27 4 4 5 4 5 4 26
28 5 4 3 4 5 4 25
29 4 4 4 4 4 4 24
30 4 5 4 5 3 4 25
31 4 4 4 4 4 4 24
32 4 4 5 5 5 4 27
33 5 5 4 4 4 4 26
34 4 4 3 4 5 5 25
35 4 4 4 5 5 5 27
36 4 4 3 4 4 5 24
37 3 4 5 5 4 5 26
38 2 5 4 4 5 3 23
39 5 4 4 4 4 4 25

12
40 2 4 4 4 5 3 22
41 4 4 3 4 3 3 21
42 4 4 5 4 4 4 25
43 2 4 2 2 2 2 14
44 5 4 4 5 4 5 27
45 5 4 5 5 5 4 28
46 4 4 2 4 4 4 22
47 4 4 5 4 5 5 27
48 4 4 3 4 5 5 25
49 4 4 5 5 4 5 27
50 4 4 4 3 4 5 24
196 207 199 196 211 204

12
KUALITAS
Res PELAYANA TOTA
p N L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 31
2 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 39
3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 36
4 5 3 3 3 4 4 3 4 4 4 37
5 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 31
6 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 31
7 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 32
8 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 31
9 4 2 4 3 5 4 3 4 4 4 37
10 4 3 2 3 2 3 3 4 3 3 30
11 4 4 3 4 4 5 4 4 3 5 40
12 5 3 2 2 3 3 3 4 3 3 31
13 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 40
14 4 2 4 4 3 2 4 4 2 2 31
15 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 37
16 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 32
17 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 43
18 5 4 2 2 4 4 4 5 4 4 38
19 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 33
20 5 3 2 3 3 3 3 3 4 3 32
21 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 35
22 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
23 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 37
24 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 32
25 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 30
26 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
27 4 3 2 2 3 3 3 5 3 3 31
28 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 36
29 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 35
30 4 4 3 4 3 3 3 5 5 4 38
31 5 3 1 3 3 2 4 4 2 3 30
32 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 37
33 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42
34 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 40
35 5 4 3 3 4 4 3 4 4 4 38
36 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 39
37 5 3 2 3 3 3 3 5 3 4 34
38 5 1 1 2 4 3 4 5 3 2 30
39 5 2 2 2 4 2 4 4 4 3 32
40 4 1 1 2 4 3 4 3 3 2 27
41 4 3 2 3 2 3 3 5 3 3 31
42 5 3 3 2 3 3 4 4 4 4 35
43 5 3 3 3 3 3 2 4 3 3 32
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
46 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39

12
47 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 39
48 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 34
49 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 39
50 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
215 165 147 160 173 170 176 205 183 179

12
LOYALITAS
Resp KONSUMEN TOTAL
1 2 3 4 5 6
1 5 4 5 2 3 3 22
2 4 5 5 3 3 4 24
3 3 4 4 3 4 4 22
4 4 5 5 4 4 4 26
5 5 5 5 3 3 2 23
6 4 5 4 3 3 3 22
7 5 5 5 3 4 4 26
8 3 4 4 2 2 3 18
9 4 4 5 2 2 4 21
10 3 4 5 2 2 3 19
11 5 5 5 4 4 5 28
12 4 4 4 2 3 3 20
13 5 5 5 3 3 3 24
14 4 4 5 2 2 3 20
15 5 4 5 2 3 1 20
16 3 5 4 2 3 2 19
17 3 4 5 3 4 4 23
18 4 5 5 3 5 5 27
19 4 5 4 1 3 2 19
20 4 4 5 2 3 4 22
21 4 5 4 3 4 4 24
22 3 5 5 5 5 5 28
23 5 3 5 2 3 4 22
24 3 4 5 3 3 4 22
25 4 3 5 2 2 4 20
26 3 5 4 3 4 4 23
27 4 3 5 3 3 4 22
28 5 5 5 4 4 4 27
29 4 4 5 2 3 4 22
30 4 5 5 4 5 4 27
31 3 3 5 2 4 4 21
32 5 5 4 3 4 4 25
33 4 4 5 3 4 4 24
34 5 5 5 5 4 4 28
35 4 5 5 4 4 5 27
36 4 4 5 5 4 5 27
37 5 4 5 3 5 5 27
38 5 5 5 1 1 4 21

12
39 4 4 5 1 3 3 20
40 4 5 5 1 1 2 18
41 4 4 5 2 3 3 21
42 5 5 5 2 2 2 21
43 4 4 5 3 3 3 22
44 4 5 5 5 5 5 29
45 5 5 5 3 3 5 26
46 5 3 5 2 3 4 22
47 4 4 5 3 3 4 23
48 3 4 5 2 3 4 21
49 4 5 4 3 3 4 23
50 5 4 4 5 4 5 27
206 219 239 140 165 186

12
Uji Validitas

Variabel Harga
Correlations
item1 item2 item3 item4 item5 item6 jumlah
Pearson 1 .309 .617** .228 .203 .131 .676**
item Correlation
1 Sig. (2-tailed) .185 .004 .333 .390 .581 .001
N 20 20 20 20 20 20 20
Pearson .309 1 .487* .309 .081 .302 .603**
item Correlation
2 Sig. (2-tailed) .185 .030 .185 .735 .196 .005
N 20 20 20 20 20 20 20
Pearson .617** .487* 1 .304 .219 .009 .725**
item Correlation
3 Sig. (2-tailed) .004 .030 .193 .353 .970 .000
N 20 20 20 20 20 20 20
Pearson .228 .309 .304 1 .118 .269 .584**
item Correlation
4 Sig. (2-tailed) .333 .185 .193 .621 .252 .007
N 20 20 20 20 20 20 20
Pearson .203 .081 .219 .118 1 .492* .590**
item Correlation
5 Sig. (2-tailed) .390 .735 .353 .621 .028 .006
N 20 20 20 20 20 20 20
Pearson .131 .302 .009 .269 .492* 1 .570**
item Correlation
6 Sig. (2-tailed) .581 .196 .970 .252 .028 .009
N 20 20 20 20 20 20 20
Pearson .676** .603** .725** .584** .590** .570** 1
juml Correlation
ah Sig. (2-tailed) .001 .005 .000 .007 .006 .009
N 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

13
Variabel Kualiras pelayanan

Correlations
item1 item2 ite ite ite ite item7 ite ite item jumla
m m m m m m 10 h
3 4 5 6 8 9
Pearson 1 .344 .095 .045 .426 .311 .043 .177 .442 .209 .481*
Correlation
item
Sig. (2- .137 .691 .851 .061 .182 .858 .454 .051 .376 .032
1
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson .344 1 -.129 - .240 .379 .175 .167 .194 .364 .438
Correlation .020
item Sig. (2- .137 .587 .932 .308 .099 .461 .481 .413 .115 .053
2
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson .095 -.129 1 .732 .549 .141
*
.369 .196 .182 .270 .606**
**
Correlation
item Sig. (2- .691 .587 .000 .012 .552 .109 .407 .443 .250 .005
3
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson .045 -.020 .732* 1 .240 .156 .467 -.019 .086
*
.266 .530*
*
Correlation
item Sig. (2-
4 .851 .932 .000 .308 .511 .038 .938 .718 .258 .016
tailed)
N
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson
.426 .240 .549* .240 1 .678* .086 .310 .359 .492* .747**
Correlation *
item Sig. (2-
5 .061 .308 .012 .308 .001 .719 .184 .120 .028 .000
tailed)
N
Pearson 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
.311 .379 .141 .156 .678* 1 .255 .346 .400 .763* .733**
Correlation * *
item Sig. (2-
6
tailed) .182 .099 .552 .511 .001 .278 .136 .080 .000 .000
N
Pearson 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Correlation .043 .175 .369 .467 .086 .255 1 .425 .185 .393 .532*
item Sig. (2- *
7
tailed) .858 .461 .109 .038 .719 .278 .062 .436 .086 .016
N
item Pearson 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
8 Correlation .177 .167 .196 - .310 .346 .425 1 .275 .421 .483*
.019

13
Sig. (2- .454 .481 .407 .938 .184 .136 .062 .241 .064 .031
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson .442 .194 .182 .086 .359 .400 .185 .275 1 .747* .638**
*
Correlation
item .051 .413 .443 .718 .120 .080 .436 .241 .000 .002
Sig. (2-
9
tailed)
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
N
.209 .364 .270 .266 .492 .763*
*
.393 .421 .747* 1 .820**
Pearson * *
Correlation
item .376 .115 .250 .258 .028 .000 .086 .064 .000 .000
Sig. (2-
10
tailed) 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
N .481* .438 .606* .530 .747* .733* .532* .483* .638* .820* 1
Pearson * * * * * *

Correlation .032 .053 .005 .016 .000 .000 .016 .031 .002 .000
juml
Sig. (2-
ah
tailed) 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
N
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

13
Variabel Loyalitas konsumen

Correlations
item1 item2 item3 item4 item5 item6 jumlah
Pearson 1 .338 .487 *
.224 .158 -.087 .475*
Correlation
item1
Sig. (2-tailed) .145 .030 .343 .506 .714 .034
N 20 20 20 20 20 20 20
Pearson .338 1 .000 .473* .442 .100 .552*
Correlation .145 1.000 .035 .051 .676 .012
item2 Sig. (2-tailed)
20 20 20 20 20 20 20
N
.487* .000 1 .339 .124 .304 .524*
Pearson
Correlation .030 1.000 .144 .603 .193 .018
item3 Sig. (2-tailed)
20 20 20 20 20 20 20
N
.224 .473* .339 1 .627** .585** .848**
Pearson
Correlation .343 .035 .144 .003 .007 .000
item4 Sig. (2-tailed) 20 20 20 20 20 20 20
N .158 .442 .124 .627** 1 .509* .770**
Pearson
Correlation .506 .051 .603 .003 .022 .000
item5 Sig. (2-tailed) 20 20 20 20 20 20 20
N -.087 .100 .304 .585** .509* 1 .700**
Pearson
Correlation .714 .676 .193 .007 .022 .001
item6 Sig. (2-tailed) 20 20 20 20 20 20 20
N .475* .552* .524* .848** .770** .700** 1
Pearson
Correlation .034 .012 .018 .000 .000 .001
jumlah
Sig. (2-tailed) 20 20 20 20 20 20 20
N
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

13
Uji Realibilitas

Variabel Harga

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.679 6

Variabel Kualitas Pelayanan

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.803 10

Variabel Loyalitas Konsumen

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.714 6

Variables Entered/Removeda

Model Variables Variables Method


Entered Removed
kualitaspelayan . Enter
1
an, hargab

a. Dependent Variable: loyalitaskonsumen


b. All requested variables entered.

13
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
1 .689a .475 .452 2.203 1.778

a. Predictors: (Constant), kualitaspelayanan, harga


b. Dependent Variable: loyalitaskonsumen

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 206.307 2 103.153 21.246 .000b


1 Residual 228.193 47 4.855
Total 434.500 49

a. Dependent Variable: loyalitaskonsumen


b. Predictors: (Constant), kualitaspelayanan, harga

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 4.912 3.097 1.586 .119


harga .145 .130 .134 1.111 .272 .766 1.305
1
kualitaspelayana .414 .081 .614 5.085 .000 .766 1.305
n

a. Dependent Variable: loyalitaskonsumen

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 19.27 29.39 23.10 2.052 50


Residual -3.845 4.252 .000 2.158 50
Std. Predicted Value -1.866 3.066 .000 1.000 50
Std. Residual -1.745 1.930 .000 .979 50

13
a. Dependent Variable: loyalitaskonsumen

13
13
Kuesioner Penelitian

nomer :

nama : (optional, tidakharusdiisi)

no. telp : (optional, tidakharusdiisi)

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN


TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MASKAPAI
PENERBANGAN AIRASIA INDONESIA
(Studi Kasus Mahasiswa Perbanas Institute, Jakarta)

Responden yang terhormat,

Pertama tama, Saya sangat berterima kasih atas waktu yang Anda berikan
untukmenjawab kuesioner ini. Tujuan kuesioner penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pengaruh hargadankualitas pelayanan terhadap loyalitas
konsumen Maskapai Penerbangan AirAsia Indonesia di Perbanas Institute,
Jakarta. Penelitian ini dilakukan menyusun skripsi pendidikan Sarjana Strata 1
Ekonomi Manajemen, Perbanas Institute, Jakarta.

Saya sangat mengharapkan kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang


telah Saya disediakan. Setiap jawaban yang Anda berikan kepada Saya merupakan
informasi yangsangat berharga bagi penelitian Saya. Sebagai bagian dari tanggung
jawab penelitian, Saya menjamin kerahasiaan jawaban Anda. Atas bantuannya
Saya ucapkan terima kasih

PetunjukanPengisian :

1. Bacalah terlebih dahulu dan jawablah semua pertanyaan dengan benar.

2. Berikan tanda (X) pada jawaban anda.

11
1. KAREKKTERISTIK RESPONDEN

A. Jenis Kelamin :

a. Pria b. Wanita

B. Umur :

a.< 20 tahun b.> 20 tahun

C. Pendidikan :

a. D3 b. S1

D. Fakultas :

a. Ekonomi & Bisnis b. Teknologi Informasi

F. Sudah berapa lama menggunakan Maskapai Penerbangan AirAsia


Indonesia:

a. < 1 tahun b. 1 – 5 tahun c. > 5 tahun

2. KUESIONER

Anda sebagai konsumen pengguna jasa “Maskapai Penerbangan AirAsia


Indonesia” diharapkan menjawab pertanyaan dibawah ini sesuai dengan
tingat kesetujuan anda, dan berikan tanda ( X ) pada kolam jawaban yang
telah disediakan.

Keterangan :

Kategori Bobot Nilai


STS : Sangat Tidak Setuju 1
TS : Tidak Setuju 2
CS : CukupSetujuh 3
S : Setuju 4
` SS : Sangat Setuju 5

11
No Pertanyaan STS TS CS S SS
1 Harga yang ditawarkan Maskapai Penerbangan AirAsia
Indonesia lebih kompetitf dibanding maskapai lain.
2 Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia memiliki
harga yang bervariasi dalam setiap penerbangan.
3 Potongan harga memberikan kepuasan kepada
pelanggan maskapai.
4 Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia memberikan
bentuk potongan harga yang beragam sesuai program
yang ditawarkan
5 Pembelian tiket maskapai penerbangan AirAsia
Indonesia bisa dilakukan menggunakan KreditCard.

6 Pembayaran yang dilakukan maskapai penerbangan


Airasia Indonesia Memudahkan pelanggan Maskapai.

No Pertanyaan STS TS CS S SS
7 Saya merasa nyama ketika berada di dalam maskapai
penerbangan AirAsia Indonesia.
8 Saya merasa aman selama dalam penerbangan di dalam
maskapai penerbangan AirAsia Indonesia.

No Pertanyaan STS TS CS S SS
9 Pesawat berangkat dan tiba dengan tepat waktu.
10 Kantor Maskapai Penerbangan AirAsia Indonesia
selalu beroperasi sesuai dengan jadwal yang
sudah ditentukan.

No Pertanyaan STS TS CS S SS
11 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia
bersedia membantu saya meskipun dalam kondisi
sibuk.

12 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia


melayani konsumen dengan cepat.

11
No Pertanyaan STS TS CS S SS
13 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia
memiliki pengetahuan memadai untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan pelanggan.

14 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia


selalu menyambut konsumen dengan ramah.

No Pertanyaan STS TS CS S SS
15 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia
melayani konsumen dengan sepenuh hati.
16 Karyawan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia
selalu mengutamakan kepedulian pelanggan.

No Pertanyaan STS TS CS S SS
17 Saya akan selalu menggunakan maskapai penerbangan
AirAsia Indonesia.
18 Saya akan selalu berniat membeli tiket maskapai
penerbangan AirAsia Indonesia.
19 Tawaran tiket Maskapai Penerbangan AirAsia
Indonesia menjadi prioritas saya.
20 Maskapai Penerbangan AirAsia Indonesia sudah
melekat di dalam diri saya.
21 Saya akan merekomendasikan kepada orang lain
mengenai maskapai penerbangan Air Asia Indonesia.
22 Saya akan menginformasikan mengenai promo yang
ditawarkan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia
kepada orang lain.

TERIMAKASIH

12

Anda mungkin juga menyukai