Anda di halaman 1dari 139

SKRIPSI

PENGARUH PERSEPSI, SIKAP DAN PENGETAHUAN TERHADAP

PERILAKU KESELAMATAN KERJA (Studi pada karyawan bagian teknisi

di PT.PLN (Persero) UP3 (Unit pelaksana pelayanan pelanggan) wilayah

Banjarmasin)

Oleh:

YUDISTIRA

NIM: 1610312310065

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

TAHUN 2022
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa

Proposal Skripsi ini meupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala

kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana

mestinya. Proposal Skripsi ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain

oleh siapapun juga. Apabila di kemudia hari ternyata pernyataan saya ini tidak

benar, maka saya bersedia menerima akibat hokum dari ketidakbenaran

pernyataan tersebut.

Banjarmasin, 01 Desember 2021


Yang membuat pernyataan,

Materai Rp.10.000

YUDISTIRA
NIM: 1610312310065

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan

proposal skripsi ini dengan judul ”Pengaruh Persepsi, Sikap dan Pengetahuan

Terhadap Perilaku Keselamatan Kerja (Studi Pada Karyawan Bagian Teknisi

PT.PLN (Persero) UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Wilayah

Banjarmasin)”.

Penulisan proposal skripsi ini tidak lepas dari doa, bimbingan, dorongan,

dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih banyak yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Atma Hayat, Drs. Ec., M.Si., Ak., CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat.

2. Ibu Dr. Raden Roro Yulianti Prihatiningrum, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universita Lambung Mangkurat.

3. Bapak Akhid Yulianto, SE, M.Sc (Log) selaku Dosen Pembimbing yang telah

mendorong, membantu, dan mengarahkan saya dalam penyusunan proposal

skripsi ini.

4. Ibu Dr. Rini Rahmawati, SE, MM, dan Bapak M.Zainal Abidin, S.Sos, M.Si

selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukkan kepada saya untuk

melakukan perbaikan proposal ini.

5. Kepada kekasih tercinta saya Dewi Wulandari terimakasih telah menjadi

penyemangat dan selalu memberi dukungan hingga saya berada di titik ini.

iii
6. Alfian (Alm) dan Zubaidah selaku kedua orang tua saya yang tiada henti

memberikan doa dan motivasi sehingga saya sampai berada dititik ini.

7. Kepada sahabat penulis Tito Ari Priarso dan Young William terimakasih

telah menjadi sahabat yang meramaikan selama masa kuliah dan diluar

kuliah.

8. Kepada Nor Aridah dan Annisa Inayah Salsabila yang sangat membantu

dalam penyusunan proposal skripsi ini.

Penulis hanya dapat mendoakan mereka yang telah membantu dalam segala

hal yang berkaitan dengan pembuatan proposal skripsi ini agar diberikan berkat,

karunia, nikmat dan rahmat-Nya. Selain itu, kritik dan saran yang membangun

senantiasa sangat diharapkan. Akhir kata penulis berharap semoga proposal

skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Banjarmasin, 04 Juli 2022

YUDISTIRA
NIM. 1610312310065

iv
ABSTRACT

Yudistira (2022). Effect of Perception, Attitude and Knowledge on The Work


Safety Behavior ( A Study on Technician employees at PT.PLN (Persero) UP3
(Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Banjarmasin Regional.
Pembimbing: Akhid Yulianto, SE, MSc (Log).
This research was conducted with the aim to find out and analyze the
influence of the Perception (X1), Attitude (X2) and Knowledge (X3) both
simultaneously and partially on The Work Safety Behavior of Technician
employees at PT.PLN (Persero) UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan)
Banjarmasin Regional.
This research method is quantitative with associative research with
interviews and questionnaires. The population of this research is all techinician
employees at PT.PLN (Persero) UP3 Banjarmasin Regional as many as 41
people. The sample used is the saturation sampling technique contained in
probability sampling. The data analysis technique used in this study is multiple
linear regression analysis.
The results of the analysis in this study indicate that the Perception, Attitude
and Knowledge simultaneously affect on Work Safety Behavior. Perception has a
significant effect on work safety behavior. Attitude has a significant effect on work
safety behavior. Knowledge has a significant effect on work safety behavior.

Keywords : Perception, Attitude, Knowledge, Work Safety Behavior

v
ABSTRAK

Yudistira (2022). Pengaruh Persepsi, Sikap Dan Pengetahuan terhadap


Perilaku Keselamatan Kerja (Studi pada karyawan bagian teknisi di PT.PLN
(Persero) UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Wilayah Banjarmasin).
Pembimbing: Akhid Yulianto, SE, MSc (Log).
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh persepsi (X1), sikap (X2), dan pengetahuan (X3) baik secara simultan
maupun parsial terhadap perilaku keselamatan kerja pada karyawan bagian teknisi
di PT.PLN (persero) UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Wilayah
Banjarmasin).
Metode penelitian ini yaitu kuantitatif dengan penelitian asosiatif dengan
wawancara dan penyebaran kuesioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh
karyawan bagian teknisi pada PT.PLN (persero) UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan) Wilayah Banjarmasin sebanyak 41 orang. Sampel yang digunakan
yaitu teknik sampling jenuh dan probability sampling. Untuk teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi, sikap dan pengetahuan
secara simultan berpengaruh terhadap perilaku keselamatan kerja. Persepsi
berpengaruh signifikan terhadap perilaku keselamatan kerja. Sikap berpengaruh
signifikan terhadap perilaku keselamatan kerja. Pengetahuan berpengaruh
signifikan terhadap perilaku keselamatan kerja.

Kata Kunci : Persepsi, Sikap, Pengetahuan Dan Perilaku Keselamatan Kerja

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
SURAT PERNYATAAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
ABSTRACT............................................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................7
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................7
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................8
1.5. Sistematika Pembahasan...........................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................10
2.1. Landasan Teori/Kajian Teoritis...............................................................10
2.1.1. Perilaku keselamatan kerja..............................................................10
2.1.1.1. Pengertian Perilaku keselamatan kerja..............................10
2.1.1.2 Faktor yang mempengaruhi perilaku keselamatan kerja. . .11
2.1.1.3 Indikator perilaku keselamatan kerja.................................12
2.1.2. Pengertian Persepsi..........................................................................13
2.1.2.1. Dimensi persepsi...............................................................................13
2.1.2.2. Indikator persepsi...............................................................14
2.1.2.3. Pengaruh persepsi terhadap perilaku keselamatan kerja....15
2.1.3. Sikap................................................................................................15
2.1.3.1. Pengertian Sikap................................................................15
2.1.3.2. Dimensi Sikap....................................................................16
2.1.3.3. Indikator Sikap...................................................................17
2.1.3.4. Pengaruh Sikap terhadap perilaku keselamatan kerja........17

vii
2.1.4. Pengetahuan.....................................................................................18
2.1.4.1. Pengertian Pengetahuan.....................................................18
2.1.4.2. Indikator Pengetahuan.......................................................19
2.1.4.3. Dimensi Pengetahuan.........................................................20
2.1.4.4. Pengaruh Pengetahuan terhadap perilaku keselamatan .....
kerja..................................................................................................22
2.2. Hasil penelitian sebelumnya.........................................................................23
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS............................29
3.1. Kerangka Konseptual (Model Penelitian)...................................................29
3.2. Hipotesis..................................................................................................30
BAB IV METODE PENELITIAN.....................................................................33
4.1. Ruang Lingkup Penelitian............................................................................33
4.2. Jenis Penelitian........................................................................................33
4.3. Tempat/Lokasi Penelitian.............................................................................33
4.4. Unit Analisis............................................................................................34
4.5. Populasi atau Sampel..............................................................................34
4.5.1. Populasi............................................................................................34
4.5.2. Sampel..............................................................................................34
4.6. Variabel dan Definisi Operasional Variabel...............................................35
4.6.1. Variabel Dependen...........................................................................35
4.6.2. Variabel independent.......................................................................35
4.6.3 Definisi Operasional Variabel..........................................................36
4.7 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data.............................................37
4.7.1. Sumber Data.....................................................................................37
4.7.2. Teknik Pengumpulan Data...............................................................38
4.8 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas................................................................39
4.8.1. Uji Validitas.....................................................................................39
4.8.2. Uji Reliabilitas.................................................................................39
4.9. Teknik Analisis Data........................................................................39
4.9.1. Analisis Regresi Linier Berganda....................................................39
4.9.2. Uji Asumsi Klasik............................................................................40
4.10. Uji Hipotesis....................................................................................42

viii
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................44
5.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.............................................................44
5.1.1. Sejarah Singkat Organisasi..............................................................44
5.1.2. Visi dan Misi Organisasi..................................................................44
5.2 Hasil dan Analisis....................................................................................47
5.2.1. Karakteristik Responden..................................................................47
5.2.2. Deskripsi Statistik Variabel Penelitian............................................50
5.2.3. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas...........................................61
5.2.4. Analisis Regresi Linier Berganda....................................................64
5.2.5. Uji Asumsi Klasik............................................................................65
5.2.6. Uji Hipotesis....................................................................................69
5.2.7. Pembahasan Hasil Penelitian...........................................................71
5.2.8. Implikasi Hasil Penelitian................................................................75
5.2.9. Keterbatasan Penelitian....................................................................76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................77
6.1 Kesimpulan..............................................................................................77
6.2 Saran........................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................80
LAMPIRAN84

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Data faktor kecelakaan kerja PT.PLN UP3 Banjarmasin......................2


Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya
Tabel 4. 1 Definisi Operasional Variabel
Tabel 4. 2 Penentuan Jawaban Kuesioner
Tabel 5. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia7
Tabel 5. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin8
Tabel 5. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan8
Tabel 5. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja9
Tabel 5. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan50
Tabel 5. 6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Persepsi51
Tabel 5. 7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Sikap53
Tabel 5. 8 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Pengetahuan56
Tabel 5. 9 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Perilaku
Keselamatan Kerja59
Tabel 5.10 Hasil Uji Validitas61
Tabel 5. 11 Hasil Uji Reliabilitas 63
Tabel 5. 12 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda 64
Tabel 5. 13 Hasil Uji Multikolinieritas 66
Tabel 5. 14 Hasil Uji Normalitas 68
Tabel 5. 15 Hasil Uji Linieritas 68
Tabel 5. 16 Hasil Uji F 69
Tabel 5. 17 Hasil Uji T 70

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Kerangka Konseptual......................................................................29


Gambar 5.1 Struktur Organisasi PT.PLN UP3 Wilayah Banjarmasin .................46
Gambar 5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scaterplot.................................67

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian.........................................................................85

Lampiran 2 Output SPSS Uji Validitas dan Uji Relibialitas 95

Lampiran 3 Output SPSS Analisis Regresi Linier Berganda.............................109


Lampiran 4 Output SPSS Uji Asumsi Klasik.....................................................110
Lampiran 5 Output SPSS Uji Hipotesis.............................................................112
Lampiran 6 r Tabel.............................................................................................114
Lampiran 7 t Tabel.............................................................................................115
Lampiran 8 F Tabel.............................................................................................116

xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

PT.PLN (Persero) UP3 (Unit Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan) Wilayah

Banjarmasin merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang

ketenagalistrikan baik dari mulai mengoperasikan pembangkit listrik sampai

dengan melakukan transmisi kepada masyarakat, PLN merupakan satu – satunya

perusahaan penjual jasa listrik di Indonesia dimana mereka harus menjaga

citranya dalam pelayanan dan pendistribusian listrik kepada masyarakat, untuk

dapat menjaga citra tersebut pihak perusahaan harus menjamin akan keselamatan

para karyawannya dalam bekerja. Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan PLN

pun lebih banyak dikerjakan langsung di lapangan yang mana tingkat kecelakaan

kerjanya lebih besar dari pada bagian pelayanan, dengan tingginya risiko

kecelakaan kerja maka perusahaan harus lebih memperhatikan para karyawannya

dalam bekerja.

PLN di wilayah Banjarmasin sendiri mempunyai karyawan pada bagian

teknisi yang bertugas mengatasi jaringan dan meter listrik dengan jumlah

karyawan sebanyak 41 orang, ada proses yang harus dilalui untuk mendapatkan

keselamatan dalam bekerja baik secara individu maupun organisasi. Pada tahun

2019, gangguan jalur transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo

Volt di jalur antara Gardu Induk (GI) Tanjung dan Gardu Induk (GI) Barikin

Provinsi Kalimantan Selatan menyebabkan aliran listrik di Provinsi Kalimantan

Tengah dan Kalimantan Selatan padam (Liputan6, 2019). Petugas PLN

melakukan penormalan gardu induk yang kemudian akan dilanjutkan tahap

1
2

penormalan jaringan distribusi listrik ke masing-masing pelanggan secara

bertahap. Penormalan jaringan di masing-masing area dilakukan oleh tim teknisi

PLN Kalselteng sendiri, adanya terjadi jumlah kecelakaan kerja yang signifikan

pada tahun 2019 pada tim teknisi area PT. PLN UP3 Banjarmasin. Berikut adalah

data faktor kecelakaan kerja yang terjadi di PT.PLN Wilayah Banjarmasin selama

tahun 2019:

Tabel 1. 1 Data faktor kecelakaan kerja PT.PLN UP3 Banjarmasin

Bulan Kondisi Tidak Perilaku Nyaris Total


Aman Tidak Aman Kecelakaan
( Unsafe ( Unsafe Act ) ( Nearmiss )
condition )
Januari 56 0 0 56
February 43 0 2 45
Maret 53 0 0 53
April 45 1 0 46
Mei 56 0 0 56
Juni 45 1 0 46
Juli 49 0 0 49
Agustus 42 1 0 43
September 46 1 0 47
Oktober 51 0 2 53
November 56 0 1 57
Desember 66 1 0 67
TOTAL 618
Sumber: PT.PLN UP3 Wilayah Banjarmasin (2019)

Berdasarkan hasil data pada tabel 1.1 dapat dilihat beberapa faktor yang

menyebabkan kecelakaan kerja yaitu kondisi tidak aman seperti peralatan

pelindung yang tidak memenuhi syarat, kurang sarana pemberi tanda keselamatan

kerja dan bahan peralatan yang aus atau rusak, lalu perilaku tidak aman seperti

bekerja mengabaikan prosedur, mengerjakan pekerjaan yang bukan bidangnya,

sikap tubuh yang tidak benar dan bekerja dengan bersendau gurau, terakhir nyaris
3

kecelakaan seperti tersandung pipa atau terpeleset tanpa luka maupun rusaknya

benda atau barang.

Pada hasil data tabel 1.1 diatas setiap bulannya terjadi ketidakstabilan pada

total penyebab kecelakaan, terdapat angka yang cukup tinggi yang harusnya dapat

di minimalisir oleh perusahaan, sering kali perusahaan dituntut untuk cepat oleh

masyarakat dalam menangani masalah perbaikan listrik, namun dengan adanya

SOP (Standard Operating Procedure) yang dibuat oleh pihak PT.PLN para

karyawan tidak dapat mengerjakan perbaikan dengan terburu – buru, mengutip

dari buku pedoman pusat Pendidikan dan pelatihan PT.PLN (Persero) tentang K3

& SOP pemeliharaan JTM, menyebutkan tentang komponen apa saja dalam

membuat SOP perbaikan yaitu, list petugas, koordinator, peralatan kerja,

perlengkapan K3, material, prosedur kerja, langkah kerja dan penanganan

gangguan.

Keselamatan kerja menurut Mondy dan Noe (2005) adalah perlindungan

karyawan dari luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan

pekerjaan. Resiko Keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja

yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka

memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran. (Mondy dan

Noe 2005)

Dalam penelitian Shiddiq et al (2014) menjelaskan bahwa perilaku

keselamatan memiliki hubungan dengan persepsi, sikap dan pengetahuan

karyawan sehingga karyawan dapat terhindar dari unsafe behaviour. Persepsi

tentang keselamatan kerja tercipta dari beberapa informasi yang didapat atau

dilihat secara langsung, apakah suatu keadaan atau kondisi disekitar tempat

lingkungan kerja tersebut dapat membahayakan keselamatan atau tidak sehingga


4

terciptanya suatu persepsi akan keselamatan. Bahkan setiap individu menilai

sesuatu dengan persepsi yang berbeda – beda, bagaimana perilaku seseorang

dalam pekerjaan merupakan pengaruh dari bagaimana individu tersebut

mempersepsikan sesuatu. Menurut Shiddiq et al (2014), Persepsi tidak muncul

begitu saja, ada beberapa faktor yang memengaruhi persepsi seseorang tergantung

dari kemampuan individu merespon. (Shiddiq, Wahyu dan Muis 2014)

Adapun faktor lainnya yang memengaruhi keselamatan kerja yaitu sikap.

Sikap adalah suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang

berdasarkan emosi yang mereka miliki saat itu, Sikap merupakan hal yang

memengaruhi keputusan, apakah sikap dari individu tersebut berupa hal yang

positif ataupun negatif. Dalam pekerjaan, pengambilan keputusan merupakan hal

yang harus dapat dipertanggung jawabkan, sikap yang positif dan penuh

perhitungan dapat membawa keselamatan dalam bekerja sebaliknya sikap yang

negatif dan serta tindakan ceroboh cenderung dapat membuat kecelakaan kerja

terjadi. Menurut Sangaji et al (2018), Sikap adalah suatu hal yang bersifat

kompleks, yang dapat dinyatakan sebagai pernyataan evaluatif, baik

menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. (Sangaji, Jayanti dan Lestantyo 2018)

Pengetahuan merupakan faktor yang sangat berperan penting dalam

keselamatan kerja, pengetahuan menjadi tolak ukur bagaimana seseorang dapat

dikatakan menguasai sesuatu. Pengetahuan sangat membantu dalam perilaku

keselamatan misalnya seorang karyawan menguasai tentang bagaimana

menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan benar ataupun seorang karyawan

dapat mengetahui benda – benda yang dapat membahayakan pekerjaan mereka

pada lingkungan kerjanya. Pengetahuan dapat berkembang dengan berbagai cara


5

salah satunya yaitu pelatihan K3. Menurut Shiddiq et al (2014), Pelatihan K3

digunakan untuk melatih pengetahuan dan keterampilan tertentu, keterampilan

menggunakan peralatan dan mesin atau keterampilan manajerial, yang

berlangsung dalam waktu yang relatif singkat dan dalam jangka waktu pendek

baik untuk tenaga kerja manajerial maupun untuk tenaga kerja bukan manajer. (Shiddiq, Wahyu dan Muis 2014)

Menurut Tarwaka (2014:9) Keselamatan kerja dimaksudkan untk memberi

perlindungan kepada tenaga kerja agar tenaga kerja secara aman dapat melakukan

pekerjaannya guna meningkatkan hasil kerja dan produktivitas kerja. Dengan

demikian, tenaga kerja harus memperoleh perlindungan keselamatan dan

kesehatannya dalam setiap pelaksanaan pekerjaannya sehari-hari.

Menurut Sunaryo (2004), persepsi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

External Perception dan Self Perception. External Perception adalah persepsi

yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar diri individu sedangkan

Self Perception adalah persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal

dari dalam individu. Menurut Walgito (2001), Sikap adalah organisasi pendapat,
(Sunaryo 2004)

keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang sering terjadi, disertai

adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk

membuat respons atau berpenilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya. Menurut

Notoatmodjo (1997) pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Agviana dan Djastuti (2015) dengan

judul “Analisis pengaruh persepsi, sikap, pengetahuan dan tempat kerja terhadap

perilaku keselamatan karyawan.” Menyimpulkan bahwa variabel presepsi, sikap,

pengetahuan dan tempat kerja menjelaskan bahwa secara simultan mempengaruhi


6

perilaku keselamatan di PT Muliagass Container Division. Penelitian yang

dilakukan oleh Firmanzah et al. (2017), dengan judul “ Pengaruh keselamatan dan

kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan (Studi Pada Karyawan PT.PLN

(Persero) Area Kediri Distribusi Jawa Timur).” Menyimpulkan bahwa variabel

keselamatan kerja berpengaruh negatif dan signifikan parsial terhadap kinerja

karyawan sedangkan variable kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan

secara parsial terhadap kinerja karyawan. (Firmanzah, Hamid dan Djudi 2017) (Agiviana dan Djastuti 2015)

Pada penelitian yang dilakukan oleh Hartono dan Sutopo (2018) dengan judul

“Pengaruh pengetahuan, sikap dan kondisi lingkungan kerja terhadap persepsi

penerapan keselamatan dan kesehatan.” Disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap

dan kondisi lingkungan kerja berpengaruh terhadap persepsi penerapan K3.

Menurut penelitian oleh Ramadan (2015) dengan judul “Pengaruh pengetahuan

K3 dan sikap terhadap kesadaran berperilaku K3 di LAB Yogyakarta.” Memiliki

kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif pengetahuan K3 dan sikap

secara bersama-sama terhadap kesadaran berperilaku K3 siswa kelas XII jurusan

Teknik Pemesinan dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik di lab. CNC dan PLC

SMK Negeri 3 Yogyakarta. (Ramadan 2015) (Hartono dan Sutopo 2018)

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang terhadap masalah ini dengan sebuah penelitian yang berjudul: “Pengaruh

persepsi, sikap dan pengetahuan terhadap perilaku keselamatan kerja (Studi pada

karyawan bagian teknisi di PT.PLN (Persero) wilayah Banjarmasin)”.


7

1.2. Rumusan Masalah

Mengacu pada uraian di atas yang telah dikemukakan, maka penulis

merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah persepsi, sikap dan pengetahuan secara simultan berpengaruh

terhadap keselamatan kerja pada karyawan bagian teknisi PT.PLN UP3

Wilayah Banjarmasin.

2. Apakah persepsi berpengaruh secara parsial terhadap keselamatan kerja

pada karyawan bagian teknisi PT.PLN UP3 Wilayah Banjarmasin.

3. Apakah sikap berpengaruh secara parsial terhadap keselamatan kerja pada

karyawan bagian teknisi PT.PLN UP3 Wilayah Banjarmasin.

4. Apakah pengetahuan berpengaruh secara parsial terhadap keselamatan

kerja pada karyawan bagian teknisi PT.PLN UP3 Wilayah Banjarmasin.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi terhadap perilaku

keselamatan kerja secara parsial pada karyawan bagian teknisi PT.PLN

UP3 Wilayah Banjarmasin.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap terhadap perilaku

keselamatan kerja secara parsial pada karyawan bagian teknisi PT.PLN

UP3 Wilayah Banjarmasin.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan terhadap

perilaku keselamatan kerja secara parsial pada karyawan bagian teknisi

PT.PLN UP3 Wilayah Banjarmasin.


8

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi, sikap dan

pengetahuan terhadap perilaku keselamatan kerja secara simultan pada

karyawan bagian teknisi PT.PLN UP3 Wilayah Banjarmasin.

1.4. Manfaat Penelitian

Segala hal yang diteliti oleh peneliti selalu terdapat manfaat yang diharapkan

oleh peneliti, maka diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Empiris

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan mengenai pengaruh persepsi, sikap dan pengetahuan

terhadap perilaku keselamatan kerja.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi

tentang pengaruh persepsi, sikap dan pengetahuan terhadap perilaku

keselamatan kerja.

1.5. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan untuk memberikan gambaran yang menyeluruh dan

memudahkan dalam memahami isi penelitian ini dari setiap bab adalah

sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penelitian.

BAB II : Tinjauan Pustaka


9

Pada bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang akan

mendukung penelitian dan hasil penelitian terdahulu.

BAB III : Kerangka Konseptual

Pada bab ini menjelaskan kerangka pemikiran hubungan antar

variabel-variabel yang akan diteliti.

BAB IV : Metode Penelitian

Pada bab ini membahas tentang ruang lingkup penelitian, jenis

penelitian, alat analisis, populasi dan sampel, variabel dan

definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, dan

teknik analisis data.

BAB V : Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini membahasa tentang hasil penelitian dengan

menggunakan program SPSS.

BAB VI : Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran dari

peneliti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.

2.

2.1. Landasan Teori/Kajian Teoritis

2.1.1. Perilaku keselamatan kerja

2.1.1.1. Pengertian Perilaku keselamatan kerja

Perilaku keselamatan kerja secara umum memiliki arti selamat

dalam melakukan pekerjaan apa saja dan selamat dari bahaya

kecelakaan kerja yang mengakibatkan cidera dan kecacatan

permanen pada pekerja yang menyebabkan kerugian bagi pekerja

dan perusahaan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan

kepanjangan dari K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan

melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui

upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP

50 Tahun 2012), tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan

keselamatan lingkungan kerja.

Pada awal tahun 1980 muncul pandangan baru tentang

kesehatan dan keselamatan kerja yaitu perilaku keselamatan (safety

behavior). Perilaku keselamatan lebih menekankan aspek perilaku

manusia terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Menurut

Keselamatan kerja menunjukan pada kondisi yang aman atau

10
11

selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. (Mangkunegara

2007)

Menurut Syaaf (2007) Perilaku keselamatan (safety behavior)

adalah sebuah perilaku yang dikaitkan langsung dengan

keselamatan, misalnya pemakaian kacamata keselamatan,

penandatanganan formulir risk assesment sebelum kerja atau

berdiskusi masalah keselamatan. (Syaaf 2007)

Menurut VandenBos (2007) dalam APA Dictonary of

Psyschology, Perilaku keselamatan (safety behavior) adalah suatu

perilaku yang dilakukan dengan ketertarikan individu dalam usaha

untuk memperkecil atau mencegah suatu bencana yang ditakutkan. (VandenBos 2007)

Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa perilaku dari diri individu sendiri berperan

besar dalam meminimalisir kecelakaan kerja, dibutuhkan sikap

disiplin dan teliti dalam bekerja agar tidak merugikan pihak

individu maupun perusahaan.

2.1.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keselamatan kerja

Berikut faktor yang mempengaruhi perilaku keselamatan

karyawan menurut Agiviana dan Djastuti (2015),yaitu : (Agiviana dan Djastuti 2015)

1. Persepsi

Persepsi adalah pandangan terhadap suatu keadaan yang

langsung disaring ke dalam otak dan menjadikannya suatu

informasi baik positif maupun negatif tergantung dari individu

tersebut.

2. Sikap
12

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut S.

Robbins (2015), sikap (attitude) adalah pernyataan-pernyataan

evaluatif, baik menyenangkan atau tidak menyenangkan

mengenai objek, orang, atau peristiwa. (S. Robbins 2015)

3. Pengetahuan

Pengetahuan adalah informasi yang diperoleh dari pengalaman

diri sendiri atau dari orang lain yang didapat dari proses belajar

secara teori maupun praktek. Menurut Notoatmodjo (2007)

,pengetahuan merupakan “hasil tahu” dari manusia dan ini

terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan

raba. (Notoatmodjo, Promosi kesehatan dan ilmu perilaku 2007)

1.
2.
2.1.
2.1.1.
2.1.1.1.
2.1.1.2.

2.1.1.3. Indikator Perilaku Keselamatan Kerja

Menurut Neal dalam Gao, et al. (2019) indikator

keselamatan kerja terdiri dari 2 yaitu: (Sedarmayanti 2009)

1. Task Performance

Task performance adalah perilaku patuh yang dilakukan

individu untuk menjaga diri mereka tetap aman seperti tidak


13

mengambil jalan pintas, menggunakan peralatan keselamatan,

dan mengikuti prosedur dan aturan keselamatan.

2. Contextual Performance

Contextual performance mengacu pada kegiatan keselamatan

sukarela seperti melaporkan masalah keselamatan, menjaga

tempat kerja bersih, dan menjaga keselamatan rekan kerja,

yang mungkin tidak secara langsung berkontribusi pada

keselamatan diri sendiri tetapi membantu menjaga lingkungan

yang mendukung keselamatan.

2.1.1 Pengertian Persepsi

Menurut Notoatmodjo (2007) persepsi merupakan perasaan

setuju atau tidak setuju berdasarkan dari dorongan diri sendiri atau

berdasarkan dari dorongan keikutsertaan orang lain. Persepsi ini

melekat kepada orang-orang yang memiliki sifat perasa. (Notoatmodjo, Promosi kesehatan dan ilmu perilaku 2007)

Menurut Sugihartono, et al. (2007) “Persepsi adalah

kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses

untuk menerjemahkan/menginterpretasi stimulus yang masuk

kedalam alat indera”. (Sugihartono, et al. 2007)

Menurut Walgito (2010), Persepsi merupakan proses

diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga

disebut proses sensoris. (Walgito, Pengantar Psikologi Umum 2010)

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan persepsi

merupakan suatu proses dimana seorang menyimpulkan suatu


14

peristiwa atau pengalaman menggunakan panca indera yang

dimilikinya.

2.1.1.1 Dimensi persepsi

Allport dalam Mar’at (1991) terdapat tiga dimensi persepsi

yaitu : (Mar'at 1991)

1. Komponen kognitif

Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau

informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya.

Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu

keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut.

2. Komponen afektif

Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang.

Jadi, sifatnya independen yang berhubungan erat dengan nilai

- nilai kebudayaan atau system nilai yang dimilikinya.

3. Komponen konatif

Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku

yang berhubungan dengan obyek sikapnya.

2.1.1.2 Indikator persepsi

Menurut Hamka (2002:101), indikator persepsi adalah : (Hamka 2002, 101)

1. Menyerap

Yaitu stimulus yang berada di luar individu diserap melalui

indera, masuk ke dalam otak, mendapat tempat. Disitu terjadi

proses analisis, diklasifikasi dan diorganisasi dengan


15

pengalaman – pengalaman individu yang telah dimiliki

sebelumnya.

2. Mengerti

Adanya persepsi sebagai hasil dari proses klasifikasi dan

organisasi. Tahapan ini terjadi dalam proses psikis. Hasil

analisis berupa pengertian atau pemahaman. Pengertian atau

pemahaman tersebut juga bersifat subjektif, berbeda – beda

bagi setiap individu.

2.1.1.3 Pengaruh Persepsi terhadap Perilaku keselamatan kerja

Dari beberapa pengertian yang telah dijelaskan diatas

bahwa persepsi adalah faktor yang mempengaruhi perilaku

keselamatan kerja, persepsi muncul apabila seorang individu

merespon suatu kejadian yang ada disekitarnya, respon yang

dikeluarkan pun berbeda – beda apakah kejadian tersebut dapat

membahayakan atau tidak tergantung bagaimana kemampuan

individu dalam menilai hal tersebut.

2.1.3. Sikap

2.1.3.1. Pengertian Sikap

Walgito (2002) mendefinisikan sikap adalah organisasi

pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang

sering terjadi, disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan

dasar kepada orang tersebut untuk membuat respons atau

berperilaku dalam cara yang tertentu sesuai dengan pilihannya.

Sedangkan Menurut Keller dan Kotler (2007), Sikap adalah


16

evaluasi, perasaan, dan kecendrungan seseorang yang secara

konsisten menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau

gagasan. (Walgito, Pengantar Psikologi Umum 2002) (Keller dan Kotler 2007)

Menurut S. Robbins (2015), sikap adalah pernyataan-

pernyataan evaluatif, baik yang diinginkan atau yang tidak

diinginkan, mengenai objek, orang atau peristiwa. (S. Robbins 2015)

Menurut Gerungan (2002), sikap merupakan pendapat

maupun pandangan seseorang tentang suatu objek yang

mendahului tindakannya. Sikap tidak mungkin terbentuk sebelum

mendapat informasi, melihat atau mengalami sendiri suatu objek. (Gerungan

2002)

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa

sikap merupakan tanggapan reaksi seseorang terhadap objek

tertentu yang bersifat positif atau independ yang biasanya

diwujudkan dalam bentuk rasa suka atau tidak suka, setuju atau

tidak setuju terhadap suatu objek tertentu.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

sikap merupakan tanggapan dari reaksi individu terhadap objek

yang bersifat positif atau negatif yang biasanya dalam bentuk rasa

setuju atau tidak setuju tergantung bagaimana individu tersebut

mendapatkan informasi,melihat atau mengalami sendiri suatu

objek yang akan individu tanggapi.


17

1.
2.
2.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3.
2.1.3.1.

2.1.3.2. Dimensi Sikap

Menurut McLeod (2018) ada 3 dimensi sikap yaitu : (Azwar 2011)

1. Affective component

Adalah dimensi yang melibatkan perasaan / emosi

seseorang tentang sikap terhadap obyek.

2. Behavioral or Conative

Adalah bagaimana sikap yang kita miliki

memengaruhi cara kita bertindak atau berperilaku

3. Cognitive

Adalah dimensi yang melibatkan keyakinan (McLeod

2018)/ pengetahuan seseorang tentang suatu sikap

obyek.

2.1.3.3. Indikator Sikap

Menurut Notoarmodjo (2003) menyatakan bahwa indikator

sikap meliputi : (Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia 2003)

1. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa subjek mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan.

2. Merespon (responding)
18

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan,

dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu

indikasi dari sikap.

3. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi

sikap tingkat tiga.

4. Bertanggungjawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala suatu yang telah

dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang

memiliki tingkatan paling tinggi.

2.1.3.4. Pengaruh Sikap terhadap Perilaku Keselamatan Kerja

Sikap positif dari karyawan terhadap keselamatan kerja

tercipta apabila karyawan menilai pihak perusahaan telah

berusaha memperhatikan para karyawan mengenai kesiapan

dalam masalah keselamatan dan kesehatan kerja karyawan seperti

perlengkapan dan pelatihan, Sikap positif akan menimbulkan rasa

tenang dan aman pada diri karyawan saat bekerja.

2.1.4. Pengetahuan

2.1.4.1. Pengertian Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005), Pengetahuan adalah hasil

penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek


19

melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan

sebagainya). Sedangkan menurut Donsu (2017) , Pengetahuan

adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses sensoris,

terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu

Pengetahuan merupakan domain yang penting dalam

terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior. (Donsu 2017) (Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi) 2005)

Menurut Soekanto (2007) pengetahuan adalah kesan di

dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca

inderanya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs),

takhayul (superstitions) dan penerangan-penerangan yang keliru

(misinformations). Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki

seseorang dalam bidang tertentu berdasarkan informasi dan hasil

pembelajaran (Rahmawati et al 2021).

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa pengetahuan adalah hal yang didapatkan dari pengalaman

atau pendidikan, pengetahuan tidak didapat hanya dari hasil

kepercayaan.

2.1.4.2. Indikator Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) menyebutkan bahwa

pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai

enam tingkatan yaitu : (Notoatmodjo, Promosi kesehatan dan ilmu perilaku 2007)

1. Tahu
20

Artinya kemampuan untuk mengingat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk

diantaranya mengingat kembali terhadap sesuatu yang

spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima.

2. Memahami

Artinya kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi secara benar.

3. Aplikasi

Artinya kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi nyata yaitu menggunakan

hukum-hukum, rumus-rumus, prinsip dan sebagainya

dalam konteks dan situasi yang lain.

4. Analisis

Artinya kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi

masih dalam suatu struktur organisasi dan masih ada

kaitan satu sama lain.

5. Sintesis

Artinya kemampuan untuk menghubungkan bagian-

bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi
21

Artinya kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu mater atau objek. Penilaian-

penilaian tersebut berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang

sudah ada.

2.1.4.3. Dimensi Pengetahuan

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom Revisi, Anderson dan

Krathwohl (2010) menjelaskan bahwa dimensi pengetahuan

tersebut dikategorikan kedalam empat dimensi pengetahuan

yaitu :

1. Pengetahuan faktual

Pengetahuan faktual meliputi elemen-elemen dasar

yang para ahli gunakan dalam menyampaikan,

memahami dan mengatur ilmu akademis secara

sistematis.

2. Pengetahuan konseptual

Pengetahuan konseptual adalah cara

mengelompokkan dan mengkategorikan secara mental

berbagai objek atau peristiwa yang memiliki

kesamaan tertentu. Pengetahuan konseptual

meningkatkan pemikiran kita dalam beberapa cara,

salah satunya adalah mengklasifikasikan objek dan

peristiwa yang sama

3. Pengetahuan prosedural
22

Pengetahuan prosedural berupa rangkaian langkah

yang harus diikuti, pengetahuan ini mencakup

pengetahuan keterampilan, algoritma, teknik dan

metode yang semuanya disebut sebagai prosedur.

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang

tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik

atau buruk. Dengan demikian seseorang akan

bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan

menentukan tersedianya suatu fasilitas yang

diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status

sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4. Pengetahuan metakognitif

Secara umum, metakognisi adalah berpikir tentang

berpikir (thinking about thinking). secara khusus,

metakognisi adalah suatu apresiasi dari apa yang baru

saja diketahui.

1.

2.

2.1.

2.1.1.

2.1.2.

2.1.3.
23

2.1.4.

2.1.4.1.

2.1.4.2.

2.1.4.3.

2.1.4.4. Pengaruh Pengetahuan terhadap Perilaku keselamatan

kerja

Green (1980) menyatakan bahwa peningkatan pengetahuan

tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, tetapi

pengetahuan sangat penting diberikan sebelum individu

melakukan suatu tindakan. Tindakan akan sesuai dengan

pengetahuan apabila individu menerima isyarat yang cukup

kuat untuk memotivasi dia bertindak sesuai dengan

pengetahuannya. (Green 1980)


24

2.2. Hasil penelitian sebelumnya

Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya


No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 (Agiviana dan Analisis Pengaruh 1. Terdapat pengaruh 1. Menggunakan Persepsi 1. Menggunakan


Djastuti 2015) Persepsi, Sikap, antara Persepsi sebagai variable Tempat Kerja sebagai
Pengetahuan dan Tempat dengan perilaku independen variable independen.
Kerja terhadap Perilaku keselamatan 2. Menggunakan Sikap
Keselamatan Karyawan karyawan sebagai variable
pada Perusahaan PT 2. Terdapat pengaruh independen
MuliaGlass Container antara Sikap dengan 3. Menggunakan
Division perilaku Pengetahuan sebagai
keselamatan variable independen
karyawan 4. Menggunakan Perilaku
3. Terdapat pengaruh keselamatan karyawan
antara tempat kerja sebagai variable
dengan perilaku dependen
keselamatan
karyawan
4. Pengetahuan tidak
berpengaruh
terhadap perilaku
25

keselamatan
karyawan

2 (Anam 2015) Hubungan antara 1. Ada hubungan 1. Menggunakan 1. Menggunakan iklim


Pengetahuan, Sikap dan antara pengetahuan Pengetahuan sebagai keselamatan kerja
Iklim Keselamatan Kerja dengan perilaku variable independen (komitmen
(Komitmen Manajemen) keselamatan kerja. 2. Menggunakan Sikap manajemen) sebagai
dengan Perilaku 2. Ada hubungan sebagai variable variable independen
Keselamatan Kerja pada antara pengetahuan independen 2. Peneliti terdahulu
Karyawan Unit Spinning dengan perilaku 3. Menggunakan perilaku melakukan penelitian
V PT.Sinar Pantja Djaja keselamatan kerja. keselamatan kerja tentang hubungan
Semarang 3. Tidak ada hubungan sebagai variable sedangkan judul
antara iklim dependen penulis meneliti
keselamatan kerja tentang pengaruh
(komitmen
manajemen) dengan
perilaku
keselamatan kerja

3 (Maulida 2020) Pengaruh pengetahuan, 1. Hasil penelitian 1. Menggunakan 1. Objek yang diteliti
persepsi dan sikap menunjukkan pengetahuan sebagai adalah usaha
terhadap perilaku persepsi,sikap dan variable independent sedangkan objek yang
keselamatan kerja usaha pengetahuan 2. Menggunakan persepsi diteliti penulis adalah
bengkel las di kecamatan berpengaruh secara sebagai variable karyawan
banjarmasin tengah simultan terhadap independent
26

perilaku keselamatan 3. Menggunakan sikap


kerja sebagai varible
2. Pengetahuan independent
berpengaruh secara 4. Menggunakan perilaku
parsial terhadap keselamatan kerja
perilaku keselamatan sebagai variable
kerja dependen

4 (Wardani 2013) Pengaruh sikap 1. Terdapat pengaruh 1. Menggunakan Sikap 1. Menggunakan iklim
pengetahuan keselamatan pada independ sikap pengetahuan keselamatan kerja
kerja dan iklim pengetahuan keselamatan kerja sebagai variable
keselamatan kerja keselamatan terhadap sebagai variable independent
terhadap perilaku perilaku keselamatan. independent
keselamatan pada 2. Tidak terdapat 2. Menggunakan perilaku
karyawan produksi pengaruh pada keselamatan sebagai
PT.Semen Indonesia independ iklim variable dependen
(persero) Tbk keselamatan kerja
terhadap perilaku
keselamatan.
3. Perilaku keselamatan
dipengaruhi oleh
sikap pengetahuan
keselamatan dan
iklim keselamatan
27

kerja

5 (Karimah 2017) Pengaruh Sikap Kerja 1. ada pengaruh positif 1. Menggunakan sikap 1. Menggunakan peran
dan Peran Pengawas dan signifikan sikap kerja sebagai variable pengawas sebagai
Terhadap Perilaku kerja terhadap independent variable independen
Keselamatan pada perilaku keselamatan 2. Menggunakan perilaku
karyawan PT BUMA site karyawan PT BUMA keselamatan sebagai
KJA Kab. Paser site KJA Kab. Paser. variable dependen
2. Ada pengaruh positif
dan signifikan peran
pengawas terhadap
perilaku keselamatan
karyawan PT BUMA
site KJA Kab. Paser.
3. Ada pengaruh sangat
signifikan sikap kerja
dan peran pengawas
terhadap perilaku
keselamatan
karyawan PT BUMA
site KJA Kab. Paser.

6 (Aytac dan Dursun EXAMINING THE 1. Hasilnya 1. Menggunakan persepsi 1. Dipenelitian ini
2019) RELATIONSHIPS menunjukkan bahwa sebagai variable peneliti meneliti
BETWEEN EMPLOYEE 'persepsi karyawan independent pengaruh antar
28

PERCEPTIONS OF tentang komitmen 2. Menggunakan perilaku variable sedangkan


MANAGEMENT'S manajemen' secara keselamatan sebagai dipenelitian
COMMITMENT TO positif mempengaruhi variable dependen sebelumnya
SAFETYAND THE SAFE perilaku keselamatan menggunakan
BEHAVIOUR OF hubungan antar
EMPLOYEES: A STUDY variable
IN TURKEY

7 (Yuanlong Li, Impact of Safety Attitude 1. Hasil menunjukkan 1. Menggunakan Sikap 1. Perbedaan objek yang
Xiang Wu, on the Safety Behavior of sikap keselamatan sebagai variable diteliti
Xiaowei Luo, Coal Miners in China berpengaruh positif independent 2. Hanya memakai sikap
Jingqi Gao dan dengan perilaku 2. Menggunakan perilaku sebagai variable
Wenwen Yin keselamatan keselamatan sebagai independent
2019) (Li, et al. variable dependen
2019)

8 (Xu, Zou dan Luo Impact of Attitudinal 1. Hasil menunjukkan 1. Menggunakan sikap 1. Perbedaan objek yang
2018) Ambivalence on Safety sikap ambivalensi sebagai variable diteliti
Behaviour in berpengaruh secara independent 2. Hanya memakai sikap
Construction parsial dengan 2. Menggunakan perilaku sebagai variable
perilaku keselamatan keselamatan sebagai independent
variable dependen

9 (Asghar Bagheri, Farmers’ knowledge, 1. Ada hubungan positif 1. Menggunakan 1. Perbedaan objek yang
Naier Emami, attitudes, and antara pengetahuan pengetahuan, sikap dan diteliti
Christos perceptions of pesticide dengan perilaku persepsi sebagai variable
29

A.Damalas, use in apple farms of keselamatan independent


Mohammad northern Iran: impact on 2. Ada hubungan positif 2. Menggunakan perilaku
Sadegh Allahyari safety behavior antara attitude keselamatan sebagai
2019) (Bagheri, et dengan perilaku variable dependent
al. 2019) keselamatan
3. Ada hubungan positif
antara persepsi
dengan perilaku
keselamatan

10 (Chin-Shan Lu, The Impact of Seafarers’ 1. Ada pengaruh positif 1. Menggunakan persepsi 1. Perbedaan objek yang
Chen-Ning Hsu Perceptions of National antara persepsi sebagai variable diteliti
dan Chen-Han Culture and Leadership dengan perilaku independent 2. Menggunakan sikap
Lee 2016) (Lu, on Safety Attitude and keselamatan dan 2. Menggunakan perilaku keselamatan sebagai
Hsu dan Lee Safety Behavior in Dry sikap keselamatan keselamatan sebagai variable dependent
2016) Bulk Shipping 2. Ada pengaruh positif variable dependent
antara kepemimpinan
dengan perilaku
keselamatan dan
sikap keselamatan
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL (MODEL PENELITIAN) DAN HIPOTESIS

3.

4.

5.

3.1. Kerangka Konseptual (Model Penelitian)

Menurut Sugiyono (2014) adalah suatu hubungan yang akan

menghubungankan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian

yaitu, antara variabel independen dengan variabel dependen yang akan di

amati atau di ukur melalui penelitian yang akan di laksanakan. (Sugiyono 2014)

Kerangka konsep dari penelitian ini bertujuan untuk memperjelas

dan mengarahkan variable yang digunakan. Dalam penelitian ini persepsi,

sikap dan pengetahuan (variable independen) berpengaruh terhadap

perilaku keselamatan kerja (variable dependen).

30
Gambar 3. 1 Kerangka Konseptual
Keterangan Gambar:

: Pengaruh secara simultan

: Pengaruh secara parsial

31
32

Sumber Hipotesis:

H1: Eliza Amulia Maulida (2020)

H2: Anisa Putri Agiviana (2015)

H3: Anisa Putri Agiviana (2015), Dwi Kusuma Wardani (2013),

Khalifatul Karimah (2017), Kharisul Anam (2015).

H₄: Kharisul Anam (2015), Eliza Amulia Maulida (2020).

3.2. Hipotesis

Sugiyono (2017) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulitatif, dan R&D 2017)

1.

2.

3.

3.1.

3.2.

3.2.1. Pengaruh Persepsi, sikap dan pengetahuan terhadap perilaku

keselamatan kerja

Menurut Agiviana dan Djastuti (2015), ada beberapa faktor

yang mempengaruhi faktor keselamatan yaitu persepsi, sikap,

pengetahuan dan tempat kerja. Berdasarkan penelitian Maulida

(2020) menyatakan hasil variable pengetahuan, persepsi dan sikap

berpengaruh secara simultan terhadap variable perilaku

keselamatan kerja. (Maulida 2020) (Agiviana dan Djastuti 2015)


33

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Persepsi, sikap dan pengetahuan secara simultan

berpengaruh terhadap perilaku keselamatan kerja pada

karyawan bagian teknisi PT.PLN UP3 Wilayah Banjarmasin.

3.2.2. Pengaruh Persepsi terhadap Perilaku keselamatan kerja

Wijaya (2000) menyatakan bahwa persepsi merupakan

dimana manusia dalam mengorganisasikan, menafsirkan, dan

memberi arti kepada suatu rangsangan selalu menggunakan

inderanya, yaitu melalui mendengar, melihat, merasa, meraba, dan

mencium, yang dapat terjadi terpisah-pisah atau serentak.

Berdasarkan penelitian Agiviana dan Djastuti (2015) menyatakan

hasil variable persepsi berpengaruh secara parsial terhadap variable

perilaku keselamatan. (Agiviana dan Djastuti 2015) (Wijaya 2000)

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H2 : Persepsi secara parsial berpengaruh terhadap perilaku

keselamatan kerja pada karyawan bagian teknisi PT.PLN UP3

Wilayah Banjarmasin.

3.2.3. Pengaruh Sikap terhadap perilaku keselamatan kerja

Menurut S. Robbins (2015) Sikap (attitude) adalah

pernyataan-pernyataan evaluatif, baik menyenangkan atau tidak

menyenangkan mengenai objek, orang, atau peristiwa. Berdasarkan

penelitian Karimah (2017) menyatakan hasil variable sikap kerja


34

berpengaruh positif secara parsial terhadap variable perilaku

keselamatan. (S. Robbins 2015) (Karimah 2017)

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H3 : Sikap secara parsial berpengaruh terhadap perilaku

keselamatan kerja pada karyawan bagian teknisi PT.PLN UP3

Wilayah Banjarmasin.

3.2.4. Pengaruh Pengetahuan terhadap perilaku keselamatan kerja

Menurut Notoatmodjo (2005) Pengetahuan adalah hasil

penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek

melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan

sebagainya). Berdasarkan penelitian Maulida (2020) menyatakan

hasil variable pengetahuan berpengaruh positif secara parsial

terhadap variable perilaku keselamatan. (Maulida 2020) (Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi) 2005)

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H₄ : Pengetahuan secara parsial berpengaruh terhadap

perilaku keselamatan kerja pada karyawan bagian teknisi

PT.PLN UP3 Wilayah Banjarmasin.


BAB IV

METODE PENELITIAN

4.

5.

6.

7.

4.1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini yaitu pengaruh persepsi sikap dan

pengetahuan terhadap perilaku keselamatan kerja. Penelitian ini digunakan

untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antar variabel, yang

bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat.

4.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan

penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2019) penelitian kuantitatif

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.

Sedangkan asosiatif menurut Sugiyono (2019) penelitian asosiatif

merupakan suatu rumusan masalah penelitian yang besifat menanyakan

hubungan antara dua variabel atau lebih. (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D 2019) (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D 2019)

35
Variabel bebas yang digunakan peneliti yaitu Persepsi, Sikap dan

Pengetahuan. Sedangkan untuk variabel terikat menggunakan kinerja

pegawai.

4.3. Tempat/Lokasi Penelitian

Peneliti mengambil objek pada PT.PLN (persero) UP3 (Unit

Pelaksana Pelayanan Pelanggan) yang berlokasi di Jl. Lambung

36
37

Mangkurat No.12, Kertak Baru Ulu, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota

Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70114

4.4. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan bagian teknisi

pada PT.PLN UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Wilayah

Banjarmasin.

4.5. Populasi atau Sampel

4.5.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017) Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan

ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah seluruh karyawan bagian teknisi pada PT.PLN UP3 (Unit

Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Wilayah Banjarmasin yang berjumlah

41 orang. (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulitatif, dan R&D 2017)

4.5.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2019) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampel yang

digunakan pada penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu menggunakan

semua anggota populasi yang berjumlah 41 orang. Menurut Sugiyono

(2018) sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D 2018) (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D 2019)
38

4.6. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1.

2.

3.

4.

4.1.

4.2.

4.3.

4.4.

4.5.

4.6.

4.6.1. Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2019) Dependent Variable sering

disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa

Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan

dalam penelitian ini adalah perilaku keselamatan kerja. (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D 2019)

4.6.2. Variabel independent

Menurut Sugiyono (2019) Independent Variable sering

disebut sebagai variabel stimulus, predictor, dan antecedent. Dalam

bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas

merupakan variabel yang mepengaruhi atau menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel


39

bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Persepsi (X₁),

Sikap (X₂), Pengetahuan (X₃). (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D 2019)

1.

2.

3.

4.

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.6.1

4.6.2

4.6.3 Definisi Operasional Variabel

Tabel 4. 1 Definisi Operasional Variabel

Definisi Skala
Variable Indikator Sumber
Operasional Data

Persepsi Persepsi 1. Penyerapan Bimo Likert


40

merupakan akar terhadap Walgito


dari pendapat yang (2004)
Rangsang
dikemukakan oleh
2. Pengertian atau
seseorang dimana
persepsi seseorang Pemahaman
bisa menjadi
3. Penilaian atau
berbeda satu
Evaluasi
dengan yang lain.

Sikap Sikap merupakan 1. Menerima Notoatmodjo Likert


perbuatan perilaku (2003)
(receiving)
atau gerak-gerik
2. Merespon
yang berdasarkan
keyakinan dari (responding)
pandangan hidup
3. Menghargai
seseorang
(valuing)

4. Bertanggungjawab

(Responsible)

Pengetahuan Pengetahuan 1. Tahu Notoatmodjo Likert


merupakan (2007)
2. Memahami
kemampuan untuk
3. Aplikasi
mengetahui dan
menjabarkan 4. Analisis
informasi-
5. Sintesis
informasi yang
6. Evaluasi
diperoleh dari hasil
penglihatan dan

pendengaran
41

Perilaku Perilaku 1. Task Performance Gao et al Likert


keselamatan keselamatan adalah ( 2019)
2. Contextual
kerja suatu perilaku yang
performance
dilakukan dengan
keterkaitan
individu dalam
usaha untuk
memperkecil atau
mencegah suatu
bencana yang
dilakukan.

4.7 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

4.7.1 Sumber Data

Menurut Arikunto (2013) pengertian data primer adalah

data yang dikumpulkan melalui pihak pertama, biasanya dapat

melalui wawancara, jejak dan lain-lain. Data primer dalam

penelitian ini diperoleh secara langsung dari responden melalui

kuesioner. (Arikunto 2013)

4.7.2 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Adapun metode


42

pengumpulan data yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah:

1. Wawancara

Menurut Sugiyono (2016) wawancara digunakan sebagai

teknik pengumpulan data untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam. (Sugiyono, MEtode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D 2016)

2. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2014), kuesioner adalah Teknik

pengumpulan data dengan cara peneliti memberikan daftar

pertanyaan atau pernyataan yang tertulis untuk dijawab oleh

responden. (Sugiyono 2014)

Tabel 4. 2 Penentuan Jawaban Kuesioner

Jawaban Bobot Penelitian

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Kurang Setuju (KS) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

Sumber: (Ghozali 2018)


43

4.8 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas

1.

2.

3.

4.

4.1.

4.2.

4.3.

4.4.

4.5.

4.6.

4.7.

4.8.

4.8.1. Uji Validitas

Menurut Imam Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas

digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Menurut (Priyanto 2014, 55). Dasar pengambilan keputusan uji validitas

adalah, jika r hitung lebih besar dari r tabel maka hipotesis tidak dapat

ditolak atau valid (Ghozali 2018, 52).


44

1.

2.

3.

4.

4.1.

4.2.

4.3.

4.4.

4.5.

4.6.

4.7.

4.8.

4.8.1.

4.8.2. Uji Reliabilitas

Menurut (Sugiyono 2017)menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah

sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama. Menurut (Ghozali 2018) Untuk

mengukur reliabilitas dengan menggunakan koefisien Conbrach Alpha

(α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan

Conbrach Alpha (α) lebih besar dari 0,70. (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulitatif, dan R&D 2017) (Ghozali 2018)
45

1.

2.

3.

4.

4.1.

4.2.

4.3.

4.4.

4.5.

4.6.

4.7.

4.8.

4.8.1.

4.8.2.

4.9. Teknik Analisis Data

4.9.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut (Sugiyono 2013)analisis regresi linier berganda

digunakan untuk meramalkan keadaan (naik turunnya) variable

dependen, jika dua atau lebih variabel independen sebagai faktor

prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Analisis Regresi

bertujuan untuk menguji pengaruh Persepsi, Sikap dan Pengetahuan

Terhadap Perilaku Keselamatan Kerja. Analisis Regresi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah regresi liniar berganda.

Persamaan umum regresi lenier berganda yaitu: (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D 2013)

Y = β0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e


46

Keterangan:

Y = Variabel Terikat (Perilaku Keselamatan Kerja)

β0 = Konstanta

b1 = Koefisien regresi untuk X1

b2 = Koefisien regresi untuk X2

b3 = Koefisien regresi untuk X3

X1= Persepsi

X2= Sikap

X3= Pengetahuan

e = Standart Error
47

1.

2.

3.

4.

4.1.

4.2.

4.3.

4.4.

4.5.

4.6.

4.7.

4.8.

4.9.

4.9.1.

4.9.2. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi

antar variabel independen. Model regresi yang baik

semestinya tidak tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Cara mendeteksi ada tidaknya

Multikolonieritas yaitu dengan cara memperhatikan angka

Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Nilai cutoff

yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya


48

multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0.1 atau sama

dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2018:107).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan

yang lain. Dasar analisis pangembialan keputusan uji

heteroskedastisitas menurut (Ghozali, 2018:138), yaitu jika

tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan

bawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas

Menurut (Ghozali 2018), uji normalitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi, variable

independen dan dependennya berdistribusi normal atau

tidak. Pengujian normalitas data menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov dalam program aplikasi SPSS dengan

taraf probabilitas (sig) 0,05. Kriteria pengujian uji

Kolmogorov-Smirnov adalah nilai probabilitas (sig) > 0,05,

maka data berdistribusi normal, sedangkan nilai probabilitas

(sig) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

4. Uji Linieritas
49

Menurut (Ghozali 2018) Uji linearitas digunakan

untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan

sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan

dalam suatu studi berbentuk linear, dengan uji linearitas

akan diperoleh informasi apakah model empiris linear. Uji

linieritas dilakukan dengan Test for Linearity.

4.10. Uji Hipotesis

4.10.1. Uji Hipotesis

1. Uji F

Uji kelayakan model (uji F) digunakan untuk

menguji ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksirkan

nilai aktual (Ghozali 2018, 97). Pengujian dilakukan dengan

cara membandingkan nilai Fhitung > Ftabel. Nilai dari F tabel

= F (k ; n-k). (Ghozali 2018)

2. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji tingkat signfikan

pengaruh antara variable independen dan variabel

dependen. Pengambilan keputusan untuk uji t yaitu, apabila

nilai thitung > ttabel maka maka hipotesis yang menyatakan

bahwa suatu variabel independen (bebas) berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (terikat) diterima.

Nilai ttabel = t (α/2 ; n – k – 1 ), dimana n adalah jumlah

responden dan k adalah jumlah variabel bebas (variabel X).


50
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.

2.

3.

4.

5.

5.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

5.1.1 Sejarah Singkat Organisasi

PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan adalah salah

satu unit kerja PT. PLN (Persero) berdasarkan SK Direksi

No.323.K./010/DIR/2003 tentang Organisasi PT. PLN (Persero)

Wilayah Kalimantan Selatan. Bidang usaha PLN Wilayah Kalimantan

Selatan merupakan turunan dari bidang usaha PLN Pusat sebagaimana

diatur dalam UU RI No. 15 tahun 1985 pasal 6 ayat 2 yaitu

penyediaan tenaga listrik yang meliputi jenis usaha pembangkitan,

transmisi, distribusi. PLN Wilayah Kalimantan Selatan memiliki 8

unit pelaksana yang terdiri dari 5 Area (Banjarmasin, Barabai,

Kotabaru), 2 Sektor pembangkitan (Barito dan Asam-asam) dan 1

AP2B Sistem Kalselteng

5.1.2 Visi dan Misi Organisasi

5.1.2.1 Visi

51
PLN memiliki visi untuk menjadi Perusahaan Listrik

Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan Pelanggan untuk Solusi

Energi.

5.1.2.2 Misi

Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarbaru

adalah:

52
53

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan

pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan


54
MANAGER

PEJABAT PELAKSANA SII/ AN Jaringan dan


K3L Gardu

PEJABAT
SII/ AN Transaksi
PERENCANAAN
Energi Listrik
PENGADAAN

PEJABAT PELAKSANA SII/ AN Kinerja dan


PENGADAAN Sistem Manajemen

MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER UNIT


MANAGER BAGIAN
PEMASARAN DAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN TRANSAKSI ENERGI LAYANAN
KEUANGAN SDM DAN
PELAYANAN JARINGAN PERENCANAAN KONSTRUKSI LISTRIK PELANGGAN
ADMINISTRASI
PELANGGAN

EG/ AE Efisiensi SPV.


SPV. KEUANGAN AN/ AS Account SPV. TRANSAKSI PEJABAT
Jaringan PERENCANAAN SPV. LOGISTIK
DAN AKUTANSI Executive ENERGI LISTRIK PELAKSANA K3L
Distribusi SYSTEM

SPV. MAPPING SPV.


SPV. SDM DAN SPV. TEKNIK
SPV. PEMASARAN SPV. OPERASI DATA JARINGAN PENGENDALIAN
ADMINISTRASI
DAN PELAYANAN DAN PELANGGAN SUSUT
PELANGGAN
SPV.
SPV. PEMELIHARAAN SPV. TRANSAKSI
PEMELIHARAAN METER ENERGI
TRANSAKSI

SPV. PELAYANAN
SPV. PDKB
PELANGGAN DAN
ADM
Gambar 5.1 Struktur Organisasi PLN UP3 Wilayah Banjarmasin
Sumber : PT.PLN UP3 Wilayah Banjarmasin
5.2 Hasil dan Analisis

5.2.1 Karakteristik Responden

Karakterisitik responden dalam penelitian ini dapat dibedakan

menjadi 4 karakter, yaitu :

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dibedakan

menjadi 4 kategori, yaitu kurang dari 21 tahun, 21 – 30 tahun, 31–

40 tahun dan usia yang lebih dari 40 tahun. Jumlah responden

berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Kurang 21 Tahun 4 9,8

2 21-30 Tahun 19 46,3

3 31-40 Tahun 16 39,0

4 Lebih 40 Tahun 2 4,9

Jumlah 41 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa responden

terbanyak berusia 21-30 tahun dengan jumlah 19 orang (46,3%).

Jumlah pegawai 21-30 tahun lebih dominan karena usia muda

sangat diperlukan pada perusahaan PLN sebagai tenaga lapangan

yang lebih aktif dan cepat dalam perbaikan jaringan listrik.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


56

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

digunakan peneliti untuk membedakan responden laki-laki dan

perempuan. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 Laki-laki 41 100

2 Perempuan 0 0

Jumlah 41 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa semua

responden adalah laki- laki yaitu sebanyak 41 orang (100%). Hal

tersebut karena pada saat penanganan jaringan listrik dilapangan

para teknisi memiliki risiko tinggi dan berbahaya, maka dari itu

semua teknisi yang berada dilapangan adalah laki – laki.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dibedakan

menjadi 5 kategori, yaitu SD, SMP, SMA/SMK, Diploma/D3 dan

Sarjana S1. Jumlah responden berdasarkan pendidikan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No Jenis Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 SD 0 0

2 SMP 0 0
57

3 SMA/SMK 17 41,5

4 DIPLOMA/D3 21 51,2

5 SARJANA S1 3 7,3

Jumlah 41 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa responden

tertinggi adalah dengan tingkat pendidikan Diploma / D3 yang

berjumlah 21 orang (51,2%). Hal tersebut dikarenakan pada saat

penerimaan pegawai baru PLN memiliki kriteria atau persyaratan

khusus mengenai jurusan, yaitu jurusan Teknik Elektro dan

Teknik Mesin, yang mana jurusan tersebut lebih banyak

ditemukan pada tingkat pendidikan Diploma / D3.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja

dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu masa kerja 0-5 tahun, 6-10

tahun dan masa kerja lebih dari 10 tahun. Jumlah responden

berdasarkan lama kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No Lama Bekerja Jumlah (orang) Persentase (%)

1 0-5 19 46,3

2 6-10 13 31,7

3 >10 9 22,0

Jumlah 41 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)


58

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa responden

lama bekerja paling banyak adalah selama 0-5 tahun (46,3%). Hal

tersebut karena rutinnya penerimaan karyawan baru pada PT PLN

setiap tahunnya. Sehingga rata-rata responden yang masa

kerjanya paling banyak adalah 0-5 tahun.

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Jumlah responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
No Jabatan Jumlah Persentase
(orang) (%)

1 Engineer Operasi 17 41,5

2 Engineer Pemeliharaan 24 58,5

Jumlah 41 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa responden

dengan jabatan paling banyak adalah Engineer Pemeliharaan

(58,5%). Hal tersebut karena rutinnya maintance gardu induk

pada setiap lokasi. Sehingga rata-rata responden dengan jabatan

paling banyak adalah Engineer Pemeliharaan.

5.2.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

Deskripsi statistik dalam variabel penelitian ini yaitu berisi

uraian secara deskriptif mengenai jawaban-jawaban yang diberikan

responden pada kuesioner dan disusun dalam bentuk tabel distribusi


59

frekuensi. Variabel-variabel yang diteliti yaitu persepsi, sikap,

pengetahuan dan keselamatan kerja.

5.2.2.1 Persepsi

Berikut ini hasil tanggapan responden terhadap indikator-

indikator variabel persepsi, yaitu:

Tabel 5.6
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel
Persepsi
1 2 3 4 5
Total
NO STS TS N S SS

F % F % F % F % F % F %

X1.1 1 2.4 9 22.0 22 53.7 8 19.5 1 2.4 41 100

X1.2 16 39.0 15 36.6 10 24.4 0 0 0 0 41 100

X1.3 1 2.4 16 39.0 19 46.3 4 9.8 1 2.4 41 100

X1.4 0 0 4 9.8 23 56.1 13 31.7 1 2.4 41 100

X1.5 0 0 11 26.8 20 48.8 9 22.0 1 2.4 41 100

X1.6 0 0 14 34.1 18 43.9 8 19.5 1 2.4 41 100

X1.7 5 12.2 19 46.3 13 31.7 4 9.8 0 0 41 100

X1.8 7 17.1 17 41.5 16 39.0 1 2.4 0 0 41 100

X1.9 0 0 20 48.8 18 43.9 3 7.3 0 0 41 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 5.6 dapat diketahui bahwa:

1. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa bekerja sesuai prosedur dapat

mengurangi risiko kecelakaan kerja, hal ini menunjukkan bahwa

sebagian karyawan yang berada dilapangan menyebutkan banyak


60

faktor tidak terduga yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja,

dimana mereka harus melakukan sesuatu diluar dari prosedur

perusahaan yang telah ditetapkan (PT.PLN UP3 Wilayah

Banjarmasin, 2022), dengan tingkat presentase 53,7%.

2. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan sangat tidak setuju bahwa adanya pengawasan

prosedur kerja ditempat kerja dapat mengurangi risiko kecelakaan

kerja, hal ini disebabkan karena risiko kecelakaan kerja terbesar

ada pada SDM itu sendiri, dengan tingkat presentase 39,0%.

3. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa penggunaan rambu – rambu

keselamatan dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja dengan

tingkat presentase 46,3%.

4. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa bahan – bahan di lingkungan kerja yang

berbahaya sangat mudah untuk menimbulkan terjadinya

kecelakaan kerja dengan tingkat presentase 56,1%.

5. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka merasa aman ketika

menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai prosedur dengan

tingkat presentase yaitu sebanyak 48,8%.

6. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka merasa aman ketika perusahaan


61

memberikan asuransi kecelakaan dengan tingkat presentase

43,9%.

7. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka merasa aman ketika ada

pemeriksaan kesehatan secara berkala dengan tingkat presentase

46,3%.

8. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka merasa aman ketika

mengerti tentang cara pengoprasian alat kerja dengan tingkat

presentase 41,5%.

9. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka merasa aman ketika

memahami tentang K3 dengan tingkat presentase 48,8%.

5.2.2.2 Sikap

Berikut ini hasil tanggapan responden terhadap indikator-

indikator variabel sikap, yaitu:

Tabel 5.7
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Sikap

1 2 3 4 5
Total
NO STS TS N S SS

F % F % F % F % F % F %

X2.1 4 9.8 20 48.8 12 29.3 5 12. 0 0 41 100


2

X2.2 2 4.9 18 43.9 14 34.1 7 17. 0 0 41 100


1

X2.3 1 2.4 15 36.6 20 48.8 4 9.8 1 2.4 41 100


62

X2.4 0 0 4 9.8 23 56.1 13 31. 1 2.4 41 100


7

X2.5 0 0 11 26.8 20 48.8 9 22. 1 2.4 41 100


0

X2.6 0 0 7 17.1 23 56.1 10 24. 1 2.4 41 100


4

X2.7 0 0 9 22.0 16 39.0 14 34. 2 4.9 41 100


1

X2.8 0 0 8 19.5 16 39.0 15 36. 2 4.9 41 100


6

X2.9 0 0 11 26.8 11 26.8 14 34. 5 12.2 41 100


1

X2.1 0 0 7 17.1 20 48.8 12 29. 2 4.9 41 100


0 3

X2.1 4 9.8 20 48.8 12 29.3 5 12. 0 0 41 100


1 2

X2.1 3 7.3 17 41.5 13 31.7 8 19. 0 0 41 100


2 5

X2.1 1 2.4 16 39.0 20 48.8 3 7.3 1 2.4 41 100


3

X2.1 2 4.9 19 46.3 13 31.7 7 17. 0 0 41 100


4 1

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 5.7 dapat diketahui bahwa:

1. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka tidak keberatan ketika

mendapat kritik apabila hasil kerja kurang memuaskan dengan

tingkat presentase 48,8%.


63

2. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka tidak keberatan diawasi

pada saat bekerja dengan tingkat presentase 43,9%.

3. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka tidak keberatan dengan

peraturan ditempat kerja dengan tingkat presentase 48,8%.

4. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral ketika mereka mengikuti instruksi dari

pimpinan sebelum bekerja dengan tingkat presentase 56,1%.

5. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka selalu bertanya apabila ada

pekerjaan yang kurang paham dengan tingkat presentase 48,8%.

6. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka selalu memberikan saran

apabila ada perbedaan pendapat dengan tingkat presentase 56,1%.

7. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka merapikan peralatan kerja

setelah selesai dipakai dengan tingkat presentase 39,0%.

8. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka mengucapkan terimakasih

ketika dibantu rekan kerja dengan tingkat presentase 39,0%.

9. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju dan netral bahwa mereka selalu

mendiskusikan setiap hal yang terkait dengan pekerjaan kepada


64

rekan kerja dengan tingkat presentase yang sama yaitu tidak

setuju 26,8% dan netral 26,8%.

10. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka sopan terhadap pimpinan

dengan tingkat presentase 48,8%.

11. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka mengucapkan salam

ketika bertemu dengan rekan kerja dengan tingkat presentase

48,8%.

12. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka selalu hadir tepat waktu

pada jam kerja dengan tingkat presentase 41,5%.

13. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka menyelesaikan pekerjaan

dengan tepat waktu dengan tingkat presentase 48,8%.

14. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka bersedia lembur apabila

pekerjaan belum selesai dengan tingkat presentase 46,3%.

5.2.2.3 Pengetahuan

Berikut ini hasil tanggapan responden terhadap indikator-

indikator pengetahuan, yaitu:

Tabel 5.8
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel
Pengetahuan
NO 1 2 3 4 5 Total
65

STS TS N S SS

F % F % F % F % F % F %

X3.1 0 0 26 63.4 10 24.4 5 12.2 0 0 41 100

X3.2 4 9.8 23 56.1 10 24.4 4 9.8 0 0 41 100

X3.3 1 2.4 24 58.5 13 31.7 3 7.3 0 0 41 100

X3.4 6 14.6 16 39.0 14 34.1 5 12.2 0 0 41 100

X3.5 0 0 27 65.9 10 24.4 4 9.8 0 0 41 100

X3.6 0 0 11 26.8 12 29.3 18 43.9 0 0 41 100

X3.7 0 0 23 56.1 10 24.4 8 19.5 0 0 41 100

X3.8 0 0 20 48.8 13 31.7 7 17.1 0 0 41 100

X3.9 0 0 10 24.4 15 36.6 15 36.6 1 2.4 41 100

X3.10 0 0 11 26.8 11 26.8 19 46.3 0 0 41 100

X3.11 0 0 9 22.0 18 43.9 14 34.1 0 0 41 100

X3.12 1 2.4 24 58.5 6 14.6 10 24.4 0 0 41 100

X3.13 0 0 23 56.1 12 29.3 6 14.6 0 0 41 100

X3.14 0 0 21 51.2 7 17.1 13 31.7 0 0 41 100

X3.15 0 0 21 51.2 10 24.4 10 24.4 0 0 41 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 5.8 dapat diketahu bahwa:

1. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka mengetahui apa yang

dimaksud dengan Alat Pelindung Diri (APD) dengan tingkat

presentase 63,4%.

2. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka mengetahui dampak dari


66

tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) dengan tingkat

presentase 56,1%.

3. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka mengetahui jenis – jenis

dari Alat Pelindung Diri (APD) dengan tingkat presentase 58,5%.

4. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka mengetahui jenis – jenis

dari alat kerja dengan tingkat presentase 39,0%.

5. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka tidak menguasai teori dari

pekerjaan yang dilakukan dengan tingkat presentase 65,9%.

6. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan setuju bahwa mereka memahami fungsi dari Alat

Pelindung Diri (APD) dengan tingkat presentase 43,9%.

7. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka menggunakan Alat

Pelindung Diri (APD) ketika bekerja di lapangan dengan tingkat

presentase 56,1%.

8. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka menggunakan alat kerja

yang sesuai dengan job desc mereka pada saat ini dengan tingkat

presentase 48,8%.

9. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral dan setuju bahwa mereka memiliki


67

pengetahuan tentang keselamatan kerja dari rekan kerja dengan

tingkat presentase yang sama yaitu netral sebanyak 36,6% dan

setuju sebanyak 36,6%.

10. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan setuju bahwa mereka belajar hal baru dengan cara

mengamati senior di tempat dengan tingkat presentase 46,3%.

11. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa pengalaman kerja diperusahaan

sebelumnya membantu mereka bekerja pada saat ini dengan

tingkat presentase 43,9%.

12. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa lama waktu bekerja diperusahaan

memudahkan mereka dalam bekerja dengan tingkat presentase

58,5%.

13. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka selalu memperkirakan

sesuatu sebelum bertindak dengan tingkat presentase 56,1%.

14. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka selalu meninjau ulang

hasil kerja mereka dengan tingkat presentase 51,2%.

15. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka mengingat kesalahan

yang dibuat ditempat kerja dengan tingkat presentase 51,2%.


68

5.2.2.4 Perilaku Keselamatan Kerja

Berikut ini hasil tanggapan responden terhadap indikator-

indikator variabel perilaku keselamatan kerja, yaitu:

Tabel 5.9
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Perilaku
Keselamatan Kerja
1 2 3 4 5
Total
NO STS TS N S SS

F % F % F % F % F % F %

Y. 3 7.3 17 41.5 10 24.4 11 26.8 0 0 41 100


1

Y. 0 0 13 31.7 14 34.1 13 31.7 1 2.4 41 100


2

Y. 0 0 5 12.2 29 70.7 6 14.6 1 2.4 41 100


3

Y. 0 0 2 4.9 26 63.4 9 22.0 4 9.8 41 100


4

Y. 0 0 1 2.4 28 68.3 11 26.8 1 2.4 41 100


5

Y. 0 0 5 12.2 24 58.5 10 24.4 2 4.9 41 100


6

Y. 0 0 5 12.2 20 48.8 13 31.7 3 7.3 41 100


7

Y. 2 4.9 8 19.5 24 58.5 6 14.6 1 2.4 41 100


8

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 5.9 dapat diketahu bahwa:

1. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan tidak setuju bahwa mereka melakukan pekerjaan


69

sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP) dari

perusahaan dengan tingkat presentase 41.5%.

2. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka selalu teliti dalam

menyelesaikan dengan tingkat presentase yang sama yaitu

sebanyak 34,1%.

3. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka selalu mengecek kelayakan Alat

Pelindung Diri (APD) sebelum bekerja dengan tingkat presentase

70,7%.

4. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka membersihkan area kerja yang

dapat memicu kecelakaan kerja dengan tingkat presentase 63.4%.

5. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka mengambil langkah inisiatif

ketika kecelakaan terjadi ditempat mereka bekerja dengan tingkat

presentase 68,3%.

6. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka selalu mengajak rekan kerja

untuk berdoa sebelum memulai pekerjaan dengan tingkat

presentase 58,5%.

7. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka selalu melapor apabila ada hal


70

yang dapat memicu kecelakaan kerja dengan tingkat presentase

48,8%

8. Sebagian besar karyawan PT.PLN Wilayah Banjarmasin

menyatakan netral bahwa mereka membantu pekerjaan karyawan

lain yang mereka pahami dengan tingkat presentase 58,5 %.

5.2.3. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

5.2.3.1. Uji Validitas

Menurut (Imam Ghozali 2009)menyatakan bahwa uji validitas

digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah, jika r hitung lebih

besar dari r tabel maka hipotesis tidak dapat ditolak atau valid

(Ghozali, 2018:52). Rumus pencarian rtabel = n-2 dimana n adalah

jumlah sampel yang diteliti dengan tingkat signifkansi 0,05%. Jadi

rtabel = n-2 = 41-2 = 39, maka pada nomor 39 rtabel = 0,3081. Hasil uji

validitas masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 5.10 di

bawah ini:

Tabel 5.10
Hasil Uji Validitas
Variabel Indikator rhitung rtabel Keterangan
Persepsi (X1) X1.1 0,802 0,3081 Valid
X1.2 0,602 0,3081 Valid
X1.3 0,676 0,3081 Valid
X1.4 0,644 0,3081 Valid
X1.5 0,623 0,3081 Valid
X1.6 0,491 0,3081 Valid
X1.7 0,687 0,3081 Valid
X1.8 0,647 0,3081 Valid
X1.9 0,455 0,3081 Valid
Sikap (X2) X2.1 0,477 0,3081 Valid
X2.2 0,738 0,3081 Valid
X2.3 0,679 0,3081 Valid
71

X2.4 0,585 0,3081 Valid


X2.5 0,714 0,3081 Valid
X2.6 0,548 0,3081 Valid
X2.7 0,540 0,3081 Valid
X2.8 0,486 0,3081 Valid
X2.9 0,660 0,3081 Valid
X2.10 0,595 0,3081 Valid
X2.11 0,515 0,3081 Valid
X2.12 0,725 0,3081 Valid
X2.13 0,715 0,3081 Valid
X2.14 0,724 0,3081 Valid
Pengetahuan (X3) X3.1 0,345 0,3081 Valid
X3.2 0,582 0,3081 Valid
X3.3 0,450 0,3081 Valid
X3.4 0,530 0,3081 Valid
X3.5 0,415 0,3081 Valid
X3.6 0,537 0,3081 Valid
X3.7 0,705 0,3081 Valid
X3.8 0,564 0,3081 Valid
X3.9 0,629 0,3081 Valid
X3.10 0,568 0,3081 Valid
X3.11 0,470 0,3081 Valid
X3.12 0,644 0,3081 Valid
X3.13 0,546 0,3081 Valid
X3.14 0,555 0,3081 Valid
X3.15 0,513 0,3081 Valid
Perilaku Y.1 0,480 0,3081 Valid
Keselamatan Kerja Y.2 0,457 0,3081 Valid
(Y) Y.3 0,561 0,3081 Valid
Y.4 0,666 0,3081 Valid
Y.5 0,580 0,3081 Valid
Y.6 0,746 0,3081 Valid
Y.7 0,726 0,3081 Valid
Y.8 0,687 0,3081 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas di atas diperoleh

hasil perhitungan masing-masing kuesioner rhitung > rtabel atau rhitung lebih

dari 0,3081. Hal tersebut berarti bahwa untuk semua kuesioner

persepsi, sikap, pengetahuan dan perilaku keselamatan kerja dapat

dinyatakan valid.

5.2.3.2. Uji Reliabilitas


72

Menurut Ghozali (2018) Untuk mengukur reliabilitas dengan

menggunakan koefisien Conbrach Alpha (α). Suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliable jika memberikan Conbrach Alpha (α) lebih

besar dari 0,70. Hasil uji reliabilitas masing-masing variabel dapat

dilihat pada tabel 5.10 di bawah ini:

Tabel 5.11
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach
No Variabel Alpha yang Kesimpulan
disyaratkan
1 Persepsi 0,806 >0,70 Reliabel
2 Sikap 0,876 >0,70 Reliabel
3 Pengetahuan 0,826 >0,70 Reliabel
4 Perilaku 0,747 >0,70 Reliabel
Keselamatan Kerja
Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 5.11 hasil perhitungan menggunakan

program SPSS 24 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha untuk

variabel persepsi 0,806 > 0,70, sikap 0,876 > 0,70, pengetahuan

0,826> 0,70, dan perilaku keselamatan kerja 0,747 > 0,70. Jadi dapat

disimpulkan bahwa masing-masing variabel dinyatakan reliabel

karena mempunyai Cronbach Alpha lebih dari 0,70.

5.2.4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi merupakan metode analisis yang tepat ketika

penelitian melibatkan satu variabel terikat yang diperkirakan

berhubungan dengan satu atau lebih vaiabel bebas (Sugiyono 2017,

277). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 24


73

diperoleh hasil analisis regresi linier berganda seperti tabel 5.12 di

bawah ini :

Tabel 5.12
Hasil Uji Analisi Regresi Linier Berganda
Variabel Variabel Koefisien
t hitung sig. Signifikansi
Dependen Independen Regresi
Persepsi (X1) 0,364 2,979 0,005 Signifikan
Perilaku
Sikap (X2) 0,160 2,160 0,037 Signifikan
Keselamatan
Kerja (Y) Pengetahuan
0,161 2,888 0,006 Signifikan
(X3)
t tabel = 2,026 R Square = 0,661
Konstanta = 3,354 Adjusted R Square = 0,634
Std. Error of the
Estimate = 2,223 F hitung = 24,070
Sig. F = 0,000
Sumber: Data Primer yang diolah (2022)
Berdasarkan hasil Tabel 5.12 dapat diperoleh persamaan

regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = β0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y = 3,354 + 0,364 + 0,160 + 0,161 + e

Persamaan dari hasil analisis regresi linier berganda tersebut

mempunyai makna sebagai berikut:

1. Konstanta 3,354

Jika variable persepsi, sikap dan pengetahuan sama dengan nol,

maka variabel perilaku keselamatan kerja adalah sebesar 3,354

2. Koefisien X1 = 0,364

Koefisien regresi persepsi sebesar 0,364 menunjukkan bahwa

variabel persepsi bernilai positif, maka ada hubungan yang searah

antara persepsi dan perilaku keselamatan kerja.

3. Koefisien X2 = 0,160
74

Koefisien regresi sikap sebesar 0,160 menunjukkan bahwa

variabel persepsi bernilai positif, maka ada hubungan yang searah

antara sikap dan perilaku keselamatan kerja.

4. Koefisien X3 = 0,161

Koefisien regresi pengetahuan sebesar 0,161 menunjukkan bahwa

variabel persepsi bernilai positif, maka ada hubungan yang searah

antara pengetahuan dan perilaku keselamatan kerja.

1.

2.

3.

4.

5.

5.2

5.2.1

5.2.2

5.2.3

5.2.4

5.2.5 Uji Asumsi Klasik

5.2.5.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik semestinya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Cara mendeteksi ada tidaknya

multikolinearitas yaitu dengan cara memperhatikan angka Variance


75

Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance >

0.1 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali 2018, 107). Berikut

hasil perhitungan uji multikolinieritas menggunakan program SPSS

24, yaitu:

Tabel 5.13
Hasil Uji Multikolinieritas
Kolenieritas Statistik
No Variabel
Tolerance VIF

1 Persepsi 0,437 2,288

2 Sikap 0,445 2,247

3 Pengetahuan 0,936 1,068

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 5.13 dapat kita lihat bahwa setiap variabel

mempunyai nilai tolerance > 0,1. Dimana nilai tolerance untuk

persepsi adalah 0,437 > 0,1, sikap 0,445 > 0,1 dan pengetahuan 0,936

> 0,1. Sedangkan nilai VIF untuk persepsi adalah 2,288 < 10, sikap

2,247 < 10 dan pengetahuan 1,068 < 10. Dari hasil perhitungan pada

tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas

antar variabel bebas dalam model regresi ini karena nilai tolerance

lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.

5.2.5.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual antara satu


76

pengamatan dengan pengamatan yang lain. Dasar analisis

pangembialan keputusan uji heteroskedastisitas menurut (Ghozali,

2018:138), yaitu jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik

menyebar diatas dan bawah angka nol pada sumbu y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas. Berikut hasil uji heteroskedastisitas

menggunakan scaterplot :

Gambar 5.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scaterplot

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Gambar 5.2 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun dibawah

angka nol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi tersebut.

5.2.5.3 Uji Normalitas


77

Menurut (Ghozali 2018), uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variable independen dan

dependennya berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas

data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dalam program aplikasi

SPSS dengan taraf probabilitas (sig) 0,05. Kriteria pengujian uji

Kolmogorov-Smirnov adalah nilai probabilitas (sig) > 0,05, maka data

berdistribusi normal, sedangkan nilai probabilitas (sig) < 0,05, maka

data tidak berdistribusi normal. Berikut hasil perhitungan uji

normalitas dapat dilihat pada Tabel 5.14, yaitu:

Tabel 5.14
Hasil Uji Normalitas

Test Statistic Sig.


RESIDUAL
0,087 0,200

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 5.14 menunjukkan bahwa nilai signifikansi

yang diperoleh sebesar 0,200 > 0,05. Sehingga, data residual

berdistribusi normal atau populasi dalam penelitian ini di ambil dari

populasi yang tepat.

5.2.5.4 Uji Linieritas

Menurut (Ghozali 2018) Uji linearitas digunakan untuk

melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau

tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi berbentuk


78

linear, dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model

empiris linear. Model dikatakan linier apabila nilai signifikansi

(linearity) <0,05. Adapun hasil uji linieritas adalah sebagai berikut

Berikut hasil perhitungan uji linieritas yaitu:

Tabel 5.15
Hasil Uji Linieritas
Variabel Variabel
Linearity Keterangan
dependen Independen
Perilaku PERSEPSI(X1) 0,000 Linearitas
Keselamatan SIKAP (X2) 0,000 Linearitas
Kerja (Y) PENGETAHUAN
0,001 Linearitas
(X3)

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 5.15 hasil uji linieritas menggunakan

program SPSS 24 dapat dilihat dari nilai signifikan dibagian Linearity

persepsi adalah 0,000 < 0,05 , sikap adalah 0,000 < 0,5 dan

pengetahuan adalah 0,001 < 0,05. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa

masing – masing variabel independen memiliki hubungan yang linier

dengan variabel dependen.

5.2.6 Uji Hipotesis

5.2.6.1 Uji F (Simultan)

Uji kelayakan model (uji F) digunakan untuk menguji

ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksirkan nilai aktual

(Ghozali, 2018:97). Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan

nilai Fhitung > Ftabel. Nilai dari F tabel = F (k ; n-k), dimana k adalah

jumlah variabel bebas (variabel X) dan n adalah jumlah responden.


79

Jadi, Ftabel = F (k ; n-k) = F (3 ; 41 - 3) = ( 3 ; 38 ) = 2,85. Berikut

adalah hasil pengujian hipotesis penelitian berdasarkan hasil SPSS :

Tabel 5.16
Hasil Uji F

Model Fhitung Ftabel Sig.


Regression
Residual 24,070 2,85 0,000

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 5.16 perhitungan uji simultan (uji F)

menggunakan program SPSS 24 dapat dilihat nilai Fhitung = 24,070 >

Ftabel 2.85 dan tingkat signifikansi = 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh persepsi, sikap dan

pengetahuan terhadap perilaku keselamatan kerja.

5.2.6.2 Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji tingkat signfikan pengaruh

antara variable independen dan variabel dependen. Pengambilan

keputusan untuk uji t yaitu, apabila nilai thitung > ttabel maka maka

hipotesis yang menyatakan bahwa suatu variabel independen (bebas)

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (terikat) diterima.

Nilai ttabel = t (α/2 ; n – k – 1 ), dimana n adalah jumlah responden dan

k adalah jumlah variabel bebas (variabel X). Jadi, ttabel = t (α/2 ; n – k –

1 ) = t ( 0,05/2 ; 41 – 3 – 1 ) = t ( 0,025 ; 37) = 2,026. Jadi nilai t tabel

yaitu sebesar 2,026. Pengambilan keputusan juga dapat ditentukan

dengan melihat tingkat signifikansi, yaitu apabila nilai signifikansi <


80

0,05 maka variabel tersebut secara individu berpengaruh terhadap

variabel dependen. Berikut hasil perhitungan uji t tabel yaitu:

Tabel 5.17
Hasil Uji T
Variabel
Thitung Ttabel Sig.
Independen
PERSEPSI(X1) 2,979 2,026 0,005
SIKAP (X2) 2,160 2,026 0,037
PENGETAHUAN 2,888
2,026 0,006
(X3)

Sumber : Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 5.17 dapat dilihat

bahwa untuk perhitungan variabel Persepsi (X1) diperoleh nilai thitung =

2.979 > ttabel 2.026 dengan tingkat signifikansi 0,005 < 0,05.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H2 diterima. H2

menyatakan bahwa adanya pengaruh persepsi terhadap perilaku

keselamatan kerja dapat diterima.

Variabel X2 pada Tabel 5.13 dapat dilihat bahwa untuk

perhitungan sikap diperoleh nilai thitung = 2.160 > ttabel 2.026 dengan

tingkat signifikansi 0,037 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa H3 diterima. H3 menyatakan bahwa adanya

pengaruh sikap terhadap perilaku keselamatan kerja dapat diterima.

Variabel X3 pada Tabel 5.13 dapat dilihat bahwa untuk

perhitungan pengetahuan diperoleh nilai thitung = 2.888 > ttabel 2.026

dengan tingkat signifikansi 0,006 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa H4 diterima. H4 menyatakan bahwa adanya


81

pengaruh pengetahuan terhadap perilaku keselamatan kerja dapat

diterima.

5.2.7 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh persepsi, sikap

dan pengetahuan terhadap perilaku keselamatan kerja pada karyawan

bagian teknisi PT.PLN UP3 Wilayah Banjarmasin hasil penelitian

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Persepsi, Sikap dan Pengetahuan Terhadap Perilaku

Keselamatan Kerja.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

persepsi, sikap dan pengetahuan secara simultan berpengaruh

terhadap perilaku keselamatan kerja. Dari hasil pengujian

diperoleh nilai Fhitung sebesar 24.070 > Ftabel 2.85 dengan tingkat

signifikansi 0,000 < 0,05. Dari hasil perhitungan tersebut dapat

disimpulkan bahwa H1 diterima. Hal ini berarti persepsi, sikap

dan pengetahuan secara simultan berpengaruh terhadap perilaku

keselamatan kerja.

Berdasarkan penelitian ini dapat dikatakan apabila persepsi

seorang individu dapat menilai suatu keadaan yang berbahaya,

lalu mampu bersikap dengan hati – hati dan dengan pengetahuan

yang sudah diperoleh dari pengalaman maka keselamatan kerja

dapat terjadi.

Hasil penilitian ini sejalan oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Eliza Amulia dan Maulida (2020) dengan hasil


82

penelitian yang mengatakan bahwa pengetahuan, persepsi dan

sikap berpengaruh secara simultan terhadap perilaku keselamatan

kerja.

2. Pengaruh Persepsi Terhadap Perilaku Keselamatan Kerja.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

persepsi berpengaruh terhadap perilaku keselamatan kerja. Dari

hasil pengujian diperoleh nilai thitung sebesar 2.979 > ttabel 2.026

dengan tingkat signifikansi 0,005 < 0,05. Dari hasil perhitungan

tersebut dapat disimpulkan bahwa H2 diterima. Hal ini berarti

persepsi berpengaruh signifikan terhadap perilaku keselamatan

kerja.

Persepsi merupakan hal yang penting dalam perilaku

keselamatan kerja, persepsi adalah cara individu dalam

memandang suatu keadaan apakah berbahaya atau tidak yang

didapat dengan cara mengamati keadaan lapangan kerja sekitar

secara langsung.

Hasil penilitian ini didukuang oleh penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Agiviana dan Djastuti (2015) dengan hasil

penelitian mengatakan bahwa terdapat pengaruh antara persepsi

positif dan signifikan terhadap perilaku keselataman karyawan

dengan perilaku keselamatan karyawan pada PT MuliaGlass

Container Division.

3. Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Keselamatan Kerja.


83

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

sikap berpengaruh terhadap perilaku keselamatan kerja. Dari hasil

pengujian diperoleh nilai thitung sebesar 2.160 > ttabel 2.026 dengan

tingkat signifikansi 0,037 < 0,05. Dari hasil perhitungan tersebut

dapat disimpulkan bahwa H3 diterima. Hal ini berarti sikap

berpengaruh signifikan terhadap perilaku keselamatan kerja.

PT.PLN (Persero) UP3 Wilayah Banjarmasin mengatur agar

para karyawan dalam bersikap mengambil keputusan maupun

tindakan dapat berdasarkan dari Standart Operating Procedure

(SOP) yang telah ditetapkan perusahaan agar dapat memperbesar

peluang keselamatan kerja.

Hasil penilitian ini didukuang oleh penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Karimah (2017) dengan hasil penelitian

mengatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan sikap

kerja terhadap perilaku keselamatan karyawan PT BUMA site

KJA Kab. Paser.

4. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Keselamatan Kerja.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

pengetahuan berpengaruh terhadap perilaku keselamatan kerja.

Dari hasil pengujian diperoleh nilai thitung sebesar 2.888 > ttabel

2.026 dengan tingkat signifikansi 0,006 < 0,05. Dari hasil

perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa H4 diterima. Hal

ini berarti pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap perilaku

keselamatan kerja.
84

Pengetahuan berpengaruh terhadap perilaku keselamatan

kerja dengan kumpulan informasi yang didapat dari pengalaman

dan proses belajar secara teori maupun praktek.

Hasil penilitian ini didukuang oleh penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Anam (2015) dengan hasil penelitian

mengatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan

pengetahuan terhadap perilaku keselamatan kerja pada Karyawan

Unit Spinning V PT.Sinar Pantja Djaja Semarang.

5.2.8 Implikasi Hasil Penelitian

1. Implikasi Teoritis

Penelitian ini membahas tentang pengaruh persepsi, sikap dan

pengetahuan terhadap perilaku keselamatan kerja, hasil penelitian

ini menunjukkan pengaruh perilaku keselamatan kerja terhadap

perilaku keselamatan kerja yang lebih spesifik pada karyawan

bagian teknisi. Diharapkan penilitian ini memberikan tambahan

ilmu bagi peneliti dan menjadi referensi untuk penelitian –

penelitian terkait selanjutnya.

2. Implikasi Praktis

a. Pengaruh Persepsi Terhadap Perilaku Keselamatan Kerja

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh pada penelitian ini

PT.PLN (Persero) UP3 Wilayah Banjarmasin dapat

meningkatkan persepsi, dengan cara melakukan meeting secara

berkala, dengan adanya meeting memberikan kesempatan pada


85

karyawan untuk mengajukan pendapat atau pandangan mereka

terhadap pekerjaan serta memberikan saran dan masukan.

b. Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Keselamatan Kerja

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh pada penelitian ini

PT.PLN (Persero) UP3 Wilayah Banjarmasin dapat

meningkatkan sikap, dengan cara selalu melakukan evaluasi

hasil pekerjaan dan pimpinan dapat langsung terjun

kelapangan untuk melakukan pengawasan langsung pada

karyawan.

c. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Keselamatan Kerja

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh pada penelitian ini

PT.PLN (Persero) UP3 Wilayah Banjarmasin dapat

meningkatkan pengetahuan, dengan cara memberikan

pelatihan K3 secara rutin atau sesuai jadwal pada para

karyawan dan mewajibkan para karyawan untuk mengikuti

acara seminar mengenai K3 dan hal – hal yang berhubungan

dengan keselamatan kerja agar mereka lebih banyak mendapat

ilmu dalam keselamatan.

5.2.9 Keterbatasan Penelitian

Penyusunan penelitian ini tentunya mempunyai keterbatasan, hal

ini tentunya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor Peneliti
86

Dalam pengumpulan data yang menggunakan kuesioner dalam

penyebarannya terkendala larangan keluar rumah yang sempat

diterapkan pemerintah (PSBB) terkait pandemik COVID-19.

2. Faktor Responden

Keterbatasan responden dalam menjawab kuesioner yaitu para

responden lebih sering berada dilapangan dari pada dikantor

sehingga pada saat pengisian kuesioner harus menunggu para

responden berada di kantor.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan pada bab-

bab sebelumnya yang berkaitan dengan hipotesis, yaitu:

1. Persepsi, sikap dan pengetahuan secara simultan berpengaruh terhadap

perilaku keselamatan kerja pada karyawan bagian teknisi di PT.PLN

(persero) UP3 (Unit Pelayanan Pelanggan) Wilayah Banjarmasin.

Dengan artian apabila semakin meningkat persepsi, sikap dan

pengetahuan maka semakin meningkat juga perilaku keselamatan kerja.

2. Persepsi berpengaruh signifikan terhadap perilaku keselamatan kerja

pada karyawan bagian teknisi di PT.PLN (persero) UP3 (Unit

Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Wilayah Banjarmasin. Dengan artian

apabila semakin meningkat persepsi maka semakin meningkat juga

perilaku keselamatan kerja.

3. Sikap berpengaruh signifikan terhadap perilaku keselamatan kerja pada

karyawan bagian teknisi di PT.PLN (persero) UP3 (Unit Pelaksana

Pelayanan Pelanggan) Wilayah Banjarmasin. Dengan artian apabila

semakin meningkat sikap maka semakin meningkat juga perilaku

keselamatan kerja.

4. Pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap perilaku keselamatan

kerja pada karyawan bagian teknisi di PT.PLN (persero) UP3 (Unit

Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Wilayah Banjarmasin. Dengan artian

87
88

apabila semakin meningkat pengetahuan maka semakin meningkat juga

perilaku keselamatan kerja.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT.PLN (persero)

UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Wilayah Banjarmasin Badan

Penanggulangan bencana Daerah Kota Banjarbaru, peneliti memiliki

beberapa saran yaitu:

1. Terkait persepsi, perusahaan hendaknya membangun hubungan yang

baik antara atasan dan bawahan agar para karyawan tidak sungkan

dalam menyampaikan persepsi atau pendapat mereka terhadap suatu hal

yang berhubungan dengan pekerjaan. Dengan adanya hubungan yang

baik secara tidak langsung membuat para karyawan merasa lebih dekat

dengan atasan dan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam

bekerja.

2. Terkait sikap, perusahaan hendaknya memberikan arahan sebelum

memulai bekerja dan selalu mengingatkan untuk tetap bekerja sesuai

dengan Standart Operating Procedure (SOP) dari perusahaan. Lalu

hendaknya para pegawai untuk melakukan evaluasi ulang pekerjaan

mereka sebelum menyelesaikan pekerjaan.

3. Terkait pengetahuan, hendaknya perusahaan meningkatkan

pengetahuan para karyawannya dalam hal keselamatan kerja dengan

cara mengikutkan seminar tentang K3 secara rutin, lalu dengan cara

pelatihan secara rutin dan para karyawan yang baru melakukan


89

pendampingan kerja pada senior agar dapat melakukan pengamatan dan

belajar secara langsung dilapangan


90

DAFTAR PUSTAKA

n.d.

Agiviana, Anisa Putri, dan Indi Djastuti. “Analisis Pengaruh Presepsi, Sikap, Pengetahuan
dan Tempat Kerja Terhadap Perilaku Keselamatan Karyawan.” E-Journal UNDIP 4
(2015).

Anam, Kharisul. "Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Iklim Keselamatan Kerja
(Komitmen Manajemen) dengan Perilaku Keselamatan Kerja pada Karyawan
Unit Spinning V PT.Sinar Pantja Djaja Semarang." UNNES, 2015.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta, 2013.

Aytac, Serpil, dan Salih Dursun. “Examining The Relationship Between Employee
Perceptions of Managements Commitment to Safety and The Safe Behaviout of
Employees: A Study in Turkey.” Proceedings of 75th Research for a International
Conference Dubai, 2019.

Azwar, Saifuddin. Sikap dan Perilaku: Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Bagheri, Asghar, Naier Emami, Christos A. Damalas, dan Mohammad Sadegh Allahyari.
“Farmers’ knowledge, attitudes, and perceptions of pesticide use in apple farms
of northern Iran: impact on safety behavior.” Environmenntal Science and
Pollution Research, 2019.

Donsu, Jenita DT. Psikologi Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2017.

Firmanzah, Afrizal, Djamhur Hamid, dan Mochamad Djudi. “PENGARUH KESELAMATAN


DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan
PT.PLN (Persero) Area Kediri Distribusi Jawa Timur).” Jurnal Administrasi Bisnis
42 (2017).

Gerungan, A. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama, 2002.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2018.

Gibson, James L. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Translated by Ninuk Adriani.


Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Green, Lawrence. Health Education Planning, A Diagnostic Approuch. New York:


Mayfield Publising Co, 1980.
91

Hamka. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineko Cipta, 2002.

Hartono, Arief, dan Sutopo. “PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN KONDISI


LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERSEPSI PENERAPAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA.” Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin 3 (2018): 76-81.

Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP,
2009.

Karimah, Khalifatul. "Pengaruh Sikap Kerja dan Peran Pengawas Terhadap Perilaku
Keselamatan." Psikoborneo, 2017.

Keller, dan Philip Kotler. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks, 2007.

Li, Younlong, Xiang Wu, Xiaowei Luo, Jingqi Gao, dan Wenwen Yin. “Impact of Safety
Attitude on the Safety Behavior of Coal Miners in China.” MDPI Sustainability,
2019.

Lu, Chin-Shan, Chen-Ning Hsu, dan Chen-Han Lee. “The Impact of Seafarers’ Perceptions
of National Culture and Leadership on Safety Attitude and Safety Behavior in Dry
Bulk Shipping.” International Journal of e-Navigation and Maritime Economy 4,
2016.

Mangkunegara, Dr. A.A. Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.

Mar'at. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia,


1991.

Maulida, Eliza Amulia. "Pengaruh Pengetahuan, Persepsi dan Sikap Terhadap Perilaku
Keselamatan Kerja Usaha Bengkel Las di Kecamatan Banjarmasin Tengah." UIN
Antasari Banjarmasin, 2020.

McLeod, S. A. "Attitudes and behavior." 2018.

Mondy, R. Wayne, dan Robert M. Noe. Human Resource Management. Vol. 9. New
Jersey: Prentice Hall, 2005.

Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarkat, Prinsip - Prinsip Dasar. Jakarta:


Rineka Cipta, 1997.

—. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.

—. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003.

—. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Priyanto, Dwi. SPSS 22 : pengolahan data terpraktis. Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2014.
92

Ramadan, Prilia Relastiani. “PENGARUH PENGETAHUAN K3 DAN SIKAP TERHADAP


KESADARAN BERPERILAKU K3 DI LAB. CNC DAN PLC SMK NEGERI 3
YOGYAKARTA.” eprints uny, 2015.

Rini RAHMAWATI, Raden Andi SULARSO, Arnis Budi SUSANTO, Handriyono


HANDRIYONO. 214 Journal of Asian Finance, Economics and Business Vol 8 No 5 .
2021.

Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior). Jakarta: Salemba


Empat, 2015.

Robbins, Stephen. Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2015.

Sangaji, Jesica, Siswi Jayanti, dan Daru Lestantyo. “Faktor - Faktor yang Berhubungan
dengan Perilaku Tidak Aman Pekerja Bagian Lambun Galangan Kapal PT X.”
Jurnal Kesehatan Masyarakat 6 (2018).

Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Penerbit


Mandar Maju, 2009.

Shiddiq, Sholihin, Atjo Wahyu, dan Masyitha Muis. “The Relationship between
Employee’s Perception of Occupational Safety and Health and Unsafe Work
Behavior in the Production Unit IV of PT. Semen Tonasa.” Jurnal MKMI, 2014:
110-116.

Soekanto, Soerjono. "Sosiologi Suatu Pengantar." 6. Jakarta: Rajawali Press, 2007.

Sugihartono, Kartika Nur Fathiyah, Farida Agus Setiawati, Farida Harahap, dan Siti
Rohmah Nurhayati. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press, 2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2019.

—. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2018.

—. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.

—. MEtode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2016.

—. Metode Penelitian Kuantitatif, Kulitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.

—. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta, 2014.

Sunaryo. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC, 2004.

Syaaf, Ridwan. "Occupational Health and Safety Behaviot dalam Modul Kuliah."
Departemen K3 FKM Universitas Indonesia, 2007.
93

Tarwaka. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat


Kerja. Surakarta, 2014.

VandenBos, Gary R. "APA Dictonary of Psychology." American Psychological Associaton,


2007.

Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset, 2010.

—. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset, 2002.

—. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi, 2001.

Wardani, Dwi Kusuma. "Pengaruh sikap pengetahuan keselamatan kerja dan iklim
keselamatan kerja terhadap perilaku keselamatan pada karyawan produksi
PT.Semen Indonesia (persero) Tbk." Karya Ilmiah UM, 2013.

Wijaya, Adam Ibrahim Indra. Perilaku Organisasi. Jakarta: Sinar Baru Algesindo, 2000.

Xu, Sheng, Patrick X.W. Zou, dan Hanbin Luo. “Impact of Attitudinal Ambivalence on
Safety Behaviour in Construction.” Hindawi: Advance in Civil Engineering, 2018.

Yifan Gao, Vicente A González, Tak Wing Yiu. Exploring the Relationship between
Construction Workers’ Personality Traits and Safety Behaviour, 2019.
94

5.

5.1.

5.2.

5.3.

5.4.

5.5.

5.6.

5.7.

5.8.

5.8.1.

5.8.2.

5.8.3.
LAMPIRAN

95
96

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir/skripsi untuk memenuhi

persyaratan dalam memperoleh gelar strata satu (S-1) pada Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat

Banjarmasin, maka saya melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH

PERSEPSI, SIKAP DAN PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU

KESELAMATAN KERJA (STUDI PADA KARYAWAN BAGIAN TEKNISI

DI PT.PLN (PERSERO) UP3 (UNIT PELAKSANA PELAYANAN

PELANGGAN) WILAYAH BANJARMASIN)”.

Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam

penelitian ini dengan cara mengisi kuesioner yang tertera secara lengkap sesuai

dengan perasaan, kondisi, dan keadaan Bapak/Ibu yang sebenarnya. Kuesioner ini

hanya digunakan untuk kepentingan akademis tugas akhir/skripsi dan tidak akan

mempengaruhi jabatan Bapak/Ibu dalam bekerja. Atas kesediaannya, saya

ucapkan terima kasih

Peneliti

Yudistira

1610312310065
97

Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : Laki – Laki Perempuan

3. Usia : <21 21 – 30th 31 – 40th >40th

4. Tingkat Pendidikan :

SD SMP SMA/SMK DIPLOMA/D3 SARJANA /S1

5. Jabatan :

6. Lama Bekerja : 0-5 tahun 6-10 tahun >10 Tahun


98

PENGARUH PERSEPSI, SIKAP DAN PENGETAHUAN TERHADAP


PERILAKU KESELAMATAN KERJA (STUDI PADA KARYAWAN BAGIAN
TEKNISI DI PT.PLN (PERSERO) UP3 (UNIT PELAKSANA PELAYANAN
PELANGGAN) WILAYAH BANJARMASIN)

Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian mengenai pengaruh
persepsi sikap dan pengetahuan terhadap perilaku keselamatan kerja

DAFTAR KUESIONER PADA VARIABEL PERILAKU KESELAMATAN

KERJA

Keterangan:

SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S N TS STS

Task Performance

1 Saya melakukan perkejaan sesuai dengan Standar


Operasional Prosedur (SOP) dari perusahaan

2 Saya selalu teliti dalam menyelesaikan pekerjaan

3 Saya selalu mengecek kelayakan Alat Pelindung


Diri (ADP) sebelum bekerja

Contextual Performance

4 Saya membersihkan area kerja yang dapat memicu


kecelakaan kerja

5 Saya mengambil langkah inisiatif ketika


kecelakaan terjadi ditempat saya bekerja
99

6 Saya selalu mengajak rekan kerja untuk berdoa


sebelum memulai pekerjaan

7 Saya selalu melapor apabila ada hal yang dapat


memicu kecelakaan kerja

8 Ketika pekerjaan saya sudah selesai, saya


membantu pekerjaan karyawan lain yang saya
pahami
100

DAFTAR KUESIONER PADA VARIABEL PERSEPSI

Keterangan:

SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S N TS STS

Menyerap

1 Bekerja sesuai prosedur dapat mengurangi risiko


kecelakaan kerja

2 Adanya pengawasan prosedur kerja ditempat kerja


dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja

3 Penggunaan rambu - rambu keselamatan dapat


mengurangi risiko kecelakaan kerja

4 Bahan-bahan di lingkungan kerja yang berbahaya


sangat mudah untuk menimbulkan terjadinya
kecelakaan kerja

Mengerti

5 Saya merasa aman ketika menggunakan Alat


Pelindung Diri (APD) sesuai prosedur

6 Saya merasa aman ketika perusahaan memberikan


saya asuransi kecelakaan

7 Saya merasa aman ketika ada pemeriksaan


kesehatan secara berkala
101

8 Saya merasa aman ketika mengerti tentang cara


pengoprasian alat kerja

9 Saya merasa aman ketika memahami tentang K3


102

DAFTAR KUESIONER PADA VARIABEL

SIKAP

Keterangan:

SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S N TS STS

Menerima (receiving)

1 Saya tidak keberatan mendapat kritik apabila hasil


kerja saya kurang memuaskan

2 Saya tidak keberatan diawasi pada saat bekerja

3 Saya tidak keberatan dengan peraturan ditempat


kerja

Merespon (responding)

4 Saya selalu mengikuti instruksi dari pimpinan


sebelum bekerja

5 Saya selalu bertanya apabila ada pekerjaan yang


kurang paham

6 Saya selalu memberikan saran apabila ada


perbedaan pendapat

Menghargai (valuing)

7 Saya selalu merapikan peralatan kerja setelah


selesai dipakai
103

8 Saya selalu mengucapkan terimakasih ketika


dibantu rekan kerja

9 Saya selalu mendiskusikan setiap hal yang terkait


dengan pekerjaan kepada rekan kerja

10 Saya bersikap sopan terhadap pimpinan

11 Saya mengucapkan salam ketika bertemu dengan


rekan kerja lain

Bertanggungjawab (responsible)

12 Saya selalu hadir tepat waktu pada jam kerja

13 Saya menyelesaikan pekerjaan saya dengan tepat


waktu

14 Saya bersedia lembur apabila pekerjaan belum


selesai
104

DAFTAR KUESIONER PADA VARIABEL

PENGETAHUAN

Keterangan:

SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S N TS STS

Tahu

1 Saya mengetahui apa yang dimaksud dengan Alat


Pelindung Diri (APD)

2 Saya mengetahui dampak dari tidak memakai Alat


Pelindung Diri (APD)

3 Saya mengetahui jenis – jenis dari Alat Pelindung


Diri (APD)

4 Saya mengetahui jenis – jenis dari alat kerja

Memahami

5 Saya menguasai teori dari pekerjaan yang saya


lakukan

6 Saya memahami fungsi dari Alat Pelindung Diri


(APD)

Aplikasi

7 Saya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)


ketika bekerja di lapangan
105

8 Saya menggunakan alat kerja yang sesuai dengan


job desc saya pada saat ini

Analisis

9 Saya memiliki pengetahuan tentang keselamatan


kerja dari rekan kerja

10 Saya selalu belajar hal baru dengan cara


mengamati senior di tempat kerja

Sintesis

11 Pengalaman kerja diperusahaan sebelumnya


membantu saya bekerja pada saat ini

12 Lama waktu saya bekerja diperusahaan


memudahkan saya dalam bekerja

Evaluasi

13 Saya selalu memperkirakan sesuatu sebelum


bertindak

14 Saya selalu meninjau ulang hasil kerja saya

15 Saya selalu mengingat kesalahan yang saya buat


ditempat kerja
106

Lampiran 2. Output SPSS Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas
Persepsi (X1)

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 Persepsi
X1.1 Pearson Correlation 1 ,473 **
,514 **
,484 **
,490 **
,194 ,471 **
,623 **
,261 ,802**
Sig. (2-tailed) ,002 ,001 ,001 ,001 ,225 ,002 ,000 ,099 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X1.2 Pearson Correlation ,473 **
1 ,534 **
,216 ,122 ,253 ,240 ,147 ,386 *
,602**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,174 ,447 ,111 ,130 ,360 ,013 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X1.3 Pearson Correlation ,514** ,534** 1 ,439** ,412** ,153 ,333* ,215 ,208 ,676**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,004 ,007 ,340 ,033 ,177 ,193 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X1.4 Pearson Correlation ,484 **
,216 ,439 **
1 ,577 **
,050 ,300 ,338 *
,322 *
,644**
Sig. (2-tailed) ,001 ,174 ,004 ,000 ,757 ,057 ,030 ,040 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X1.5 Pearson Correlation ,490 **
,122 ,412 **
,577 **
1 ,161 ,387 *
,333 *
,045 ,623**
Sig. (2-tailed) ,001 ,447 ,007 ,000 ,314 ,012 ,033 ,782 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X1.6 Pearson Correlation ,194 ,253 ,153 ,050 ,161 1 ,359 *
,245 ,298 ,491**
107

Sig. (2-tailed) ,225 ,111 ,340 ,757 ,314 ,021 ,123 ,059 ,001
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X1.7 Pearson Correlation ,471 **
,240 ,333 *
,300 ,387 *
,359 *
1 ,647**
,058 ,687**
Sig. (2-tailed) ,002 ,130 ,033 ,057 ,012 ,021 ,000 ,720 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X1.8 Pearson Correlation ,623 **
,147 ,215 ,338 *
,333 *
,245 ,647**
1 ,056 ,647**
Sig. (2-tailed) ,000 ,360 ,177 ,030 ,033 ,123 ,000 ,726 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X1.9 Pearson Correlation ,261 ,386* ,208 ,322* ,045 ,298 ,058 ,056 1 ,455**
Sig. (2-tailed) ,099 ,013 ,193 ,040 ,782 ,059 ,720 ,726 ,003
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Persepsi Pearson Correlation ,802** ,602** ,676** ,644** ,623** ,491** ,687** ,647** ,455** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,003
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
108

Sikap (X2)

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 X2.13 X2.14 Sikap
X2.1 Pearson 1 ,309 *
,070 ,363 *
,347 *
,159 ,037 -,172 ,186 ,228 ,964 **
,255 ,067 ,323 *
,477**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,049 ,662 ,020 ,026 ,321 ,820 ,282 ,245 ,151 ,000 ,108 ,676 ,039 ,002
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.2 Pearson ,309 *
1 ,504 **
,270 ,311 *
,162 ,187 ,217 ,380 *
,164 ,345 *
,968**
,528 **
,982 **
,738**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,049 ,001 ,087 ,048 ,313 ,241 ,173 ,014 ,307 ,027 ,000 ,000 ,000 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.3 Pearson ,070 ,504** 1 ,334* ,375* ,241 ,318* ,422** ,430** ,221 ,109 ,508** ,960** ,453** ,679**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,662 ,001 ,033 ,016 ,129 ,042 ,006 ,005 ,166 ,498 ,001 ,000 ,003 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.4 Pearson ,363* ,270 ,334* 1 ,577** ,295 ,331* ,091 ,424** ,263 ,363* ,253 ,368* ,281 ,585**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,020 ,087 ,033 ,000 ,061 ,034 ,571 ,006 ,097 ,020 ,111 ,018 ,075 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.5 Pearson ,347 *
,311 *
,375 *
,577 **
1 ,362 *
,303 ,193 ,894 **
,490 **
,347 *
,291 ,384 *
,310 *
,714**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,026 ,048 ,016 ,000 ,020 ,054 ,227 ,000 ,001 ,026 ,065 ,013 ,049 ,000
109

N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.6 Pearson ,159 ,162 ,241 ,295 ,362 *
1 ,366 *
,446**
,188 ,837 **
,201 ,191 ,305 ,166 ,548**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,321 ,313 ,129 ,061 ,020 ,019 ,003 ,240 ,000 ,208 ,233 ,053 ,299 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.7 Pearson ,037 ,187 ,318* ,331* ,303 ,366* 1 ,651** ,266 ,409** ,107 ,241 ,344* ,159 ,540**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,820 ,241 ,042 ,034 ,054 ,019 ,000 ,093 ,008 ,506 ,129 ,028 ,321 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.8 Pearson -,172 ,217 ,422** ,091 ,193 ,446** ,651** 1 ,163 ,437** -,101 ,270 ,453** ,190 ,486**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,282 ,173 ,006 ,571 ,227 ,003 ,000 ,309 ,004 ,531 ,088 ,003 ,235 ,001
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.9 Pearson ,186 ,380 *
,430**
,424
**
,894
**
,188 ,266 ,163 1 ,411 **
,156 ,328*
,429**
,388 *
,660**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,245 ,014 ,005 ,006 ,000 ,240 ,093 ,309 ,008 ,330 ,037 ,005 ,012 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.10 Pearson ,228 ,164 ,221 ,263 ,490
**
,837 **
,409 **
,437**
,411
**
1 ,190 ,117 ,286 ,209 ,595**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,151 ,307 ,166 ,097 ,001 ,000 ,008 ,004 ,008 ,233 ,465 ,069 ,189 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.11 Pearson ,964** ,345* ,109 ,363* ,347* ,201 ,107 -,101 ,156 ,190 1 ,356* ,107 ,323* ,515**
Correlation
110

Sig. (2-tailed) ,000 ,027 ,498 ,020 ,026 ,208 ,506 ,531 ,330 ,233 ,022 ,506 ,039 ,001
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.12 Pearson ,255 ,968 **
,508 **
,253 ,291 ,191 ,241 ,270 ,328 *
,117 ,356 *
1 ,530**
,918 **
,725**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,108 ,000 ,001 ,111 ,065 ,233 ,129 ,088 ,037 ,465 ,022 ,000 ,000 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.13 Pearson ,067 ,528 **
,960 **
,368 *
,384 *
,305 ,344 *
,453**
,429**
,286 ,107 ,530**
1 ,513 **
,715**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,676 ,000 ,000 ,018 ,013 ,053 ,028 ,003 ,005 ,069 ,506 ,000 ,001 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.14 Pearson ,323* ,982** ,453** ,281 ,310* ,166 ,159 ,190 ,388* ,209 ,323* ,918** ,513** 1 ,724**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,039 ,000 ,003 ,075 ,049 ,299 ,321 ,235 ,012 ,189 ,039 ,000 ,001 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Sikap Pearson ,477** ,738** ,679** ,585** ,714** ,548** ,540** ,486** ,660** ,595** ,515** ,725** ,715** ,724** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
111

Pengetahuan (X3)

Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 X3.11 X3.12 X3.13 X3.14 X3.15 Pengetahuan

X3.1 Pearson Correlation 1 -,169 ,064 ,166 ,952 **


,025 ,410 **
,183 ,025 ,171 ,167 ,071 ,014 -,004 -,027 ,345*
Sig. (2-tailed) ,289 ,692 ,301 ,000 ,878 ,008 ,252 ,878 ,286 ,296 ,658 ,931 ,981 ,869 ,027
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.2 Pearson Correlation -,169 1 ,414 **
,557 **
-,100 ,401 **
,360 *
,442 **
,325 *
,346 *
,054 ,334 *
,204 ,235 ,179 ,582**
Sig. (2-tailed) ,289 ,007 ,000 ,532 ,009 ,021 ,004 ,038 ,027 ,736 ,033 ,200 ,139 ,263 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.3 Pearson Correlation ,064 ,414** 1 ,294 ,116 ,309* ,353* ,214 ,398** ,154 -,010 ,084 ,174 ,104 ,081 ,450**
Sig. (2-tailed) ,692 ,007 ,062 ,471 ,049 ,024 ,178 ,010 ,337 ,952 ,600 ,277 ,519 ,614 ,003
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.4 Pearson Correlation ,166 ,557 **
,294 1 ,170 ,232 ,195 ,161 ,265 ,480
**
-,007 ,251 ,130 ,140 ,161 ,530**
Sig. (2-tailed) ,301 ,000 ,062 ,288 ,145 ,221 ,315 ,094 ,002 ,964 ,113 ,416 ,383 ,315 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.5 Pearson Correlation ,952 **
-,100 ,116 ,170 1 ,086 ,493 **
,214 ,041 ,242 ,189 ,168 ,023 ,021 -,008 ,415**
Sig. (2-tailed) ,000 ,532 ,471 ,288 ,593 ,001 ,178 ,798 ,128 ,237 ,294 ,885 ,896 ,962 ,007
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.6 Pearson Correlation ,025 ,401 **
,309 *
,232 ,086 1 ,209 ,067 ,784 **
,805
**
,527 **
,025 -,044 -,021 -,076 ,537**
Sig. (2-tailed) ,878 ,009 ,049 ,145 ,593 ,190 ,676 ,000 ,000 ,000 ,879 ,783 ,896 ,637 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
112

X3.7 Pearson Correlation ,410** ,360* ,353* ,195 ,493** ,209 1 ,560** ,284 ,146 ,286 ,392* ,287 ,420** ,373* ,705**
Sig. (2-tailed) ,008 ,021 ,024 ,221 ,001 ,190 ,000 ,072 ,363 ,070 ,011 ,069 ,006 ,016 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.8 Pearson Correlation ,183 ,442** ,214 ,161 ,214 ,067 ,560** 1 ,103 ,005 ,133 ,426** ,461** ,294 ,287 ,564**
Sig. (2-tailed) ,252 ,004 ,178 ,315 ,178 ,676 ,000 ,521 ,974 ,406 ,006 ,002 ,063 ,069 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.9 Pearson Correlation ,025 ,325 *
,398 **
,265 ,041 ,784 **
,284 ,103 1 ,627**
,487 **
,193 ,117 ,212 ,175 ,629**
Sig. (2-tailed) ,878 ,038 ,010 ,094 ,798 ,000 ,072 ,521 ,000 ,001 ,227 ,464 ,183 ,275 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.10 Pearson Correlation ,171 ,346 *
,154 ,480**
,242 ,805 **
,146 ,005 ,627**
1 ,556 **
,170 ,053 -,080 -,101 ,568**
Sig. (2-tailed) ,286 ,027 ,337 ,002 ,128 ,000 ,363 ,974 ,000 ,000 ,287 ,743 ,618 ,530 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.11 Pearson Correlation ,167 ,054 -,010 -,007 ,189 ,527** ,286 ,133 ,487** ,556** 1 ,186 ,319* -,001 -,026 ,470**
Sig. (2-tailed) ,296 ,736 ,952 ,964 ,237 ,000 ,070 ,406 ,001 ,000 ,245 ,042 ,996 ,870 ,002
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.12 Pearson Correlation ,071 ,334* ,084 ,251 ,168 ,025 ,392* ,426** ,193 ,170 ,186 1 ,696** ,557** ,526** ,644**
Sig. (2-tailed) ,658 ,033 ,600 ,113 ,294 ,879 ,011 ,006 ,227 ,287 ,245 ,000 ,000 ,000 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.13 Pearson Correlation ,014 ,204 ,174 ,130 ,023 -,044 ,287 ,461 **
,117 ,053 ,319 *
,696 **
1 ,475**
,461**
,546**
Sig. (2-tailed) ,931 ,200 ,277 ,416 ,885 ,783 ,069 ,002 ,464 ,743 ,042 ,000 ,002 ,002 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.14 Pearson Correlation -,004 ,235 ,104 ,140 ,021 -,021 ,420 **
,294 ,212 -,080 -,001 ,557 **
,475 **
1 ,957**
,555**
Sig. (2-tailed) ,981 ,139 ,519 ,383 ,896 ,896 ,006 ,063 ,183 ,618 ,996 ,000 ,002 ,000 ,000
113

N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.15 Pearson Correlation -,027 ,179 ,081 ,161 -,008 -,076 ,373 *
,287 ,175 -,101 -,026 ,526 **
,461 **
,957**
1 ,513**
Sig. (2-tailed) ,869 ,263 ,614 ,315 ,962 ,637 ,016 ,069 ,275 ,530 ,870 ,000 ,002 ,000 ,001
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Pengeta Pearson Correlation ,345* ,582** ,450** ,530** ,415** ,537** ,705** ,564** ,629** ,568** ,470** ,644** ,546** ,555** ,513** 1
huan Sig. (2-tailed) ,027 ,000 ,003 ,000 ,007 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,001
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
114

Perilaku Keselamatan Kerja (Y)

Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 PerilakuKK
Y.1 Pearson Correlation 1 ,351 *
,081 ,050 ,305 ,059 ,069 ,191 ,480**
Sig. (2-tailed) ,025 ,615 ,758 ,052 ,714 ,668 ,232 ,001
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Y.2 Pearson Correlation ,351 *
1 ,088 ,050 ,021 ,142 ,084 ,260 ,457**
Sig. (2-tailed) ,025 ,584 ,756 ,894 ,376 ,600 ,101 ,003
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Y.3 Pearson Correlation ,081 ,088 1 ,443** ,083 ,360* ,465** ,375* ,561**
Sig. (2-tailed) ,615 ,584 ,004 ,608 ,021 ,002 ,016 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Y.4 Pearson Correlation ,050 ,050 ,443 **
1 ,403 **
,598 **
,553 **
,318 *
,666**
Sig. (2-tailed) ,758 ,756 ,004 ,009 ,000 ,000 ,043 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Y.5 Pearson Correlation ,305 ,021 ,083 ,403 **
1 ,578 **
,333 *
,289 ,580**
Sig. (2-tailed) ,052 ,894 ,608 ,009 ,000 ,034 ,067 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Y.6 Pearson Correlation ,059 ,142 ,360 *
,598 **
,578 **
1 ,648 **
,426 **
,746**
Sig. (2-tailed) ,714 ,376 ,021 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
115

Y.7 Pearson Correlation ,069 ,084 ,465** ,553** ,333* ,648** 1 ,487** ,726**
Sig. (2-tailed) ,668 ,600 ,002 ,000 ,034 ,000 ,001 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Y.8 Pearson Correlation ,191 ,260 ,375* ,318* ,289 ,426** ,487** 1 ,687**
Sig. (2-tailed) ,232 ,101 ,016 ,043 ,067 ,006 ,001 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
PerilakuKK Pearson Correlation ,480 **
,457
**
,561**
,666**
,580
**
,746**
,726**
,687**
1
Sig. (2-tailed) ,001 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
116

b. Uji Reliabilitas

Persepsi (X1)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,806 9

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
X1.1 20,37 14,038 ,721 ,756
X1.2 21,49 15,406 ,466 ,791
X1.3 20,63 14,938 ,559 ,778
X1.4 20,07 15,620 ,539 ,783
X1.5 20,34 15,330 ,495 ,787
X1.6 20,44 16,152 ,332 ,808
X1.7 20,95 14,648 ,563 ,778
X1.8 21,07 15,170 ,523 ,783
X1.9 21,37 16,588 ,308 ,809
117

Sikap (X2)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,876 14

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
X2.1 38,15 45,428 ,378 ,876
X2.2 37,95 42,398 ,677 ,861
X2.3 37,85 43,528 ,613 ,865
X2.4 37,32 45,272 ,517 ,870
X2.5 37,59 43,149 ,653 ,863
X2.6 37,46 45,355 ,471 ,871
X2.7 37,37 44,588 ,447 ,873
X2.8 37,32 45,322 ,388 ,876
X2.9 37,27 41,951 ,567 ,867
X2.10 37,37 44,338 ,516 ,869
X2.11 38,15 44,978 ,420 ,874
X2.12 37,95 42,048 ,657 ,862
X2.13 37,90 43,290 ,657 ,863
X2.14 37,98 42,524 ,661 ,862
118

Pengetahuan (X3)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,826 15

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
X3.1 38,41 39,699 ,244 ,828
X3.2 38,56 37,002 ,492 ,813
X3.3 38,46 38,905 ,361 ,821
X3.4 38,46 37,005 ,421 ,818
X3.5 38,46 39,205 ,324 ,823
X3.6 37,73 37,251 ,437 ,817
X3.7 38,27 35,701 ,634 ,804
X3.8 38,17 36,945 ,466 ,815
X3.9 37,73 36,251 ,542 ,809
X3.10 37,71 36,862 ,470 ,814
X3.11 37,78 38,376 ,373 ,820
X3.12 38,29 35,712 ,553 ,808
X3.13 38,32 37,672 ,459 ,815
X3.14 38,10 36,690 ,448 ,816
X3.15 38,17 37,495 ,409 ,818
119

Perilaku Keselamatan Kerja (Y)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,747 8

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Y.1 22,24 11,039 ,244 ,769
Y.2 21,90 11,340 ,242 ,763
Y.3 21,88 11,360 ,432 ,724
Y.4 21,59 10,449 ,530 ,705
Y.5 21,66 11,430 ,464 ,721
Y.6 21,73 10,051 ,635 ,685
Y.7 21,61 9,894 ,595 ,690
Y.8 22,05 10,098 ,543 ,700
120

Lampiran 3. Output SPSS Analisis Regresi Linier Berganda

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,813 a
,661 ,634 2,223
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan, Sikap, Persepsi

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 356,986 3 118,995 24,070 ,000b
Residual 182,916 37 4,944
Total 539,902 40
a. Dependent Variable: PerilakuKK
b. Predictors: (Constant), Pengetahuan, Sikap, Persepsi

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,354 2,756 1,217 ,231
Persepsi ,364 ,122 ,431 2,979 ,005
Sikap ,160 ,074 ,310 2,160 ,037
Pengetahuan ,161 ,056 ,286 2,888 ,006
a. Dependent Variable: PerilakuKK
121

Lampiran 4. Output SPSS Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3,354 2,756 1,217 ,231
Persepsi ,364 ,122 ,431 2,979 ,005 ,437 2,288
Sikap ,160 ,074 ,310 2,160 ,037 ,445 2,247
Pengetahuan ,161 ,056 ,286 2,888 ,006 ,936 1,068
a. Dependent Variable: PerilakuKK

b. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,354 2,756 1,217 ,231
Persepsi ,364 ,122 ,431 2,979 ,005
Sikap ,160 ,074 ,310 2,160 ,037
Pengetahuan ,161 ,056 ,286 2,888 ,006
a. Dependent Variable: PerilakuKK
122

c. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 41
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,13843533
Most Extreme Differences Absolute ,087
Positive ,083
Negative -,087
Test Statistic ,087
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

d. Uji Linieritas

Persepsi (X1)

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
PerilakuKK * Between (Combined) 421,829 14 30,131 6,635 ,000
Persepsi Groups Linearity 290,092 1 290,092 63,879 ,000
Deviation from Linearity 131,736 13 10,134 2,231 ,040
Within Groups 118,074 26 4,541
Total 539,902 40
123

Sikap (X2)

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
PerilakuKK * Between (Combined) 426,602 17 25,094 5,094 ,000
Sikap Groups Linearity 257,986 1 257,986 52,371 ,000
Deviation from Linearity 168,616 16 10,539 2,139 ,047
Within Groups 113,300 23 4,926
Total 539,902 40

Pengetahuan (X3)

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
PerilakuKK * Between (Combined) 369,411 16 23,088 3,250 ,005
Pengetahuan Groups Linearity 113,558 1 113,558 15,985 ,001
Deviation from Linearity 255,853 15 17,057 2,401 ,027
Within Groups 170,492 24 7,104
Total 539,902 40

Lampiran 5. Output SPSS Uji Hipotesis

a. Uji F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 356,986 3 118,995 24,070 ,000b
Residual 182,916 37 4,944
Total 539,902 40
a. Dependent Variable: PerilakuKK
b. Predictors: (Constant), Pengetahuan, Sikap, Persepsi
124

b. Uji T

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,354 2,756 1,217 ,231
Persepsi ,364 ,122 ,431 2,979 ,005
Sikap ,160 ,074 ,310 2,160 ,037
Pengetahuan ,161 ,056 ,286 2,888 ,006
a. Dependent Variable: PerilakuKK
125

Lampiran 6. r Tabel

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah


0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741
5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509
6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249
7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983
8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721
9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470
10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233
11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010
12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800
13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604
14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419
15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247
16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084
17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932
18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788
19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652
20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524
21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402
22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287
23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178
24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074
25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974
26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880
27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790
28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703
29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620
30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541
31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465
32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392
33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322
34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254
35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189
36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126
37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066
38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007
39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950

Lampiran 7. t Tabel
126

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.3982 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

Lampiran 8. F Tabel
127

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(N2)
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94

Anda mungkin juga menyukai