Anda di halaman 1dari 2

Proses intervensi merupakan serangkaian kegiatan, program, atau aktivitas yang dilakukan untuk

membawa perubahan terhadap suatu organisasi. Dalam menjalankan proses intervensi tersebut,
organisasi harus menciptakan suatu program perubahan mulai dari level individu, grup, antar grup,
dan terakhir yaitu perubahan terhadap organisasi secara keseluruhan. Kategori perubahan yang perlu
dilakukan pada setiap level juga ditentukan mulai dari kategori perilaku, struktural, dan teknologi.

Dalam level individu misalnya, proses intervensi dapat dilakukan dengan memberikan ruang kepada
karyawan untuk mengambil keputusan dan berpikir kreatif/inovatif (employee empowerment),
mengatasi dan mengelola gangguan/kekacauan emosional agar kualitas hidup karyawan menjadi
lebih baik (stress management), memberikan tanggung jawab pekerjaan yang lebih besar untuk
mengasah kemampuan (job enrichment), dan juga membuat rancangan pekerjaan yang disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan. 

Dalam level team, proses intervensi dilakukan dengan membangun kerja sama tim yang baik dengan
menentukan tujuan tim yang akan dicapai, melakukan analisis peran dan melakukan negosiasi antar
anggota dalam tim, masing-masing anggota team merencanakan dan mengontrol aktivitas mereka
sendiri (self-managed work teams), dan juga membentuk suatu virtual team yang tersebar secara
geografis dan saling terhubung dengan teknologi untuk membangun komunikasi yang lebih efektif. 

Setelah proses intervensi tahap individu dan team dilakukan, maka lanjut ke tahap antar team dimana
proses intervensi dilakukan dengan pengembangan antar kelompok, melakukan job enrichment dan
virtual team, menetapkan tujuan antar kelompok terkait perubahan yang akan dicapai dalam
organisasi, dan melakukan strategi perbaikan juga peningkatan yang berkesinambungan antar team
atau antar anggota dalam team secara terus menerus (Total Quality Management) hingga proses
intervensi secara keseluruhan organisasi dapat dikembangkan dan mencapai perubahan yang
diharapkan.

Proses intervensi adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu kelompok kerja
memahami cara kerja sebuah organisasi sehingga kegiatan sebuah organisasi tersebut
menjadi lebih efektif. Tujuan intervensi proses adalah untuk membawa organisasi lebih
dekat dengan visi, misi dan tujuannya. Perubahan yang dapat dilakukan dapat di berbagai
macam jenis, seperti perubahan perilaku, perubahan peralihan teknologi, perubahan
structural sebuah organisasi, dan lain sebagainya.
Sebuah proses intervensi dapat dilakukan apabila situasi yang terjadi dalam sebuah
organisasi memang telah memenuhi kriteria, hal ini di maksudkan agar proses yang
dijalankan akan membawa dampak positif bagi organisasi tersebut, jadi waktu dan biaya
yang dikeluarkan dalam proses intervensi tidak terbuang sia-sia.
Intervensi proses harus dilakukan dalam 4 langkah berbeda dengan tujuan supaya
perubahan yang dilakukan menjadi lebih efektif, keempat tahap tersebut adalah
1. Individu; dimana proses intervensi pada tahap individu dilakukan dengan cara
memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengambil keputusan, diberikan
sebuah tanggung jawab pada pekerjaan yang lebih besar dengan tujuan agar
karyawan dapat mengutarakan ide-ide kreatif lainnya dan mengasah kemampuan
karyawan.

2. Tim; proses intervensi pada tahap tim dilakukan dengan cara membangun kerja
sama yang solid pada sebuah tim yaitu setiap anggota menganalisa peran masing-
masing dari anggota tim tersebut supaya setiap anggota dapat mengerjakan
tugasnya dengan baik, lalu dibentuk virtual tim yang tersebar di berbagai lokasi agar
mempermudah komunikasi
3. Antar Tim / Divisi; intervensi antar tim dilakukan dengan cara mempertemukan atau
dilakukan komunikasi antar kelompok agar tujuan perubahan yang ada diantara
kelompok dapat dicapai dengan mudah dan bersama-sama.

4. Organisasi; tahap terakhir ini akan dicapai apabila ketiga tahap diatas telah
dijalankan dengan baik, maka proses perubahan maupun perubahan yang
diharapkan akan terjalankan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai