Anda di halaman 1dari 138

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI,

DAN STRES KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION


KARYAWAN BANK MANDIRI PERSERO TBK AREA IMAM
BONJOL

Oleh:

Nabilla Nur Cahya

1912000133

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA


ASIA (ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS
INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
2023
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI,
DAN STRES KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION
KARYAWAN BANK MANDIRI PERSERO TBK AREA IMAM
BONJOL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Manajemen
Oleh:
NABILLA NUR CAHYA
NIM 1912000133

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2023

ii
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI, DAN STRES


KERJA TERHAFAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN BANK
MANDIRI PERSERO TBK AREA IMAM BONJOL

Oleh

Nama : Nabilla Nur Cahya


Nim : 1912000133
Program Studi : S1 Manajamen

Telah disetujui untuk diujikan

Jakarta, 21 Agustus 2023


Menegathui,
Ketua Program Studi S1 Manajemen Dosen Pembimbing Skripsi,

Dr. Tifa Noer Amelia, S.E., M.Acc Sunarto, S.E., M.M

iii
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI, DAN STRES


KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN BANK
MANDIRI PERSERO TBK AREA IMAM BONJOL

Telah dipertahankan di hadap Sidang Tim Penguji Skripsi pada


Hari : Kamis
Tanggal : 9 November 2023
Waktu : 08.00
Oleh
Nama : Nabilla Nur Cahya
NIM :1912000133

DAN

Tim Penguji Skripsi

Ketua Sidang : Sunarto, SE, MM

Anggota : Dr. Stefanus Sri Sadana, M.Si

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Manajemen,

Dr. Tifa Noer Amelia, S.E, M.Acc.

iv
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN

Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya.

Jakarta, 21 Agustus 2023


Penyusun,

Nabilla Nur Cahya


1912000133

v
LEMBAR PERNYTAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Nabilla Nur Cahya
Nim : 1912000133
Program Studi : Manajemen
Judul Skripsi : Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi, dan Stres Kerja
Terhadap Turnover Intention Karyawan Bank Mandiri Persero Tbk
Area Imam Bonjol

Menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini merupakan hasil
karya sendiri dan benar keasliannya, Apabila ternyata di kemudian hari penulisan
skripsi ini merupakan hasil plagiat atau menjiplakan terhadap karya orang lain, maka
saya bersedia mempertanggung jawabkan sekaligus menerima sanksi berdasarkan
aturan tat tertib di ABFI Institut Perbanas.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaaan sadar dan tidak ada unsur
paksaan.

Jakarta, 21 Agustus 2023


Penulis,

Nabilla Nur Cahya


1912000133

vi
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI, DAN STRES
KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN BANK
MANDIRI PERSERO TBK AREA IMAM BONJOL
(STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI PERSERO TBK KCP GEDUNG
PUSAT KEHUTANAN DAN KCP RATU PLAZA)
Nabilla Nur Cahya

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganilisis pengaruh dari stres
kerja, budaya organisasi, dan lingkungan kerja terhadap turnover intention karyawan
Bank Mandiri KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza. Dalam penelitian
ini terdapat tiga variabel independen yaitu, stres kerja, budaya organisasi, dan
lingkungan kerja untuk diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen, yaitu turnover
intention karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantiatif dengan teknik
penyebaran keusioner ke 45 responden yaitu karyawan Bank Mandiri Persero Tbk KCP
Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza. Data diolah menggunakan aplikasi
SPSS versi 22. Alat analisis yang ddigunakan ialah uji koefisien regresi linear
berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara stres kerja dan turnover intention karyawan, (2) tidak terdapat
pengaruh dan tidak signfikan antara budaya organisasi dan turnover intention
karyawan, (3) tidak terdapat pengaruh dan tidak signifikan antara lingkungan kerja dan
turnover intention karyawan. Adapun hasil pengujian koefisien determinasi
menunjukan nilai Adjusted R Square sebesar 0,438. Artinya, 4,38% variabel dependen,
yaitu turnover intention karyawan dapat dijelaskan oleh variabel independent, yaitu
stres kerja, budaya organisasi, dan lingkungan kerja. Adapun faktor lain sebesar 56,2%
dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Kata Kunci: Stres Kerja, Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja, Turnover Intention
Karyawan

vii
THE EFFECT OF WORK ENVIRONMENT, ORGANIZATIONAL CULTUR,
AND WORK STRESS ON TURNOVER INTENTION OF BANK MANDIRI
PERSERO TBK EMPLOYEES AREA IMAM BONJOL

(STUDIES AT BANK MANDIRI KCP GEDUNG PUSAT KEHUTANAN AND


KCP RATU PLAZA)

Nabilla Nur Cahya

ABSTRACT
This study aims to determine and analyze the effect of work stress,
organizational culture, and work environment on employee turnover intention of Bank
Mandiri KCP Central Forestry Building and KCP Ratu Plaza. In this study there are
three independent variables, namely, work stress, organizational culture, and work
environment to test the effect on the dependent variable, namely employee turnover
intention. This study uses a quantitative approach with questionnaires to 45
respondents, namely employees of Bank Mandiri Persero Tbk KCP Central Forestry
Building and KCP Ratu Plaza. The data was processed using the SPSS version 22
application. The analytical tool used was the multiple linear regression coefficient test.
The results of the study show that: (1) there is a positive and significant effect between
work stress and employee turnover intention, (2) there is no and not significant effect
between organizational culture and employee turnover intention, (3) there is no and
not significant effect between work environment and employee turnover intention. The
results of testing the coefficient of determination show the Adjusted R Square value of
0.438. That is, 4.38% of the dependent variable, namely employee turnover intention,
can be explained by the independent variables, namely work stress, organizational
culture, and work environment. The other factors of 56.2% are influenced by other
variables outside of this study.
Keywords: Work Stress, Organizational Culture, Work Environment, Employee
Turnover Intention.

viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berujudul
“Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi, dan Stres Kerja Terhadap
Turnover Intention Karyawan Bank Mandiri Persero Tbk Area Imam Bonjol”
dengan sebaik-sebaiknya. Skripsi ini disusun sebagai syarat dalam menyelesaikan
program studi sarjana (S1) Jurusan Manajemen Perbanas Institute Jakarta.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir tidak lepas
dari dukungan berbagai pihak yang telah membantu, member dukungan, dan
bimbingan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini,
penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besar-besarnya
kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, semangat serta kritik dan saran
dalam penyusunan skripsi ini, antara lain penuilis tunjukan kepada:
1. Bapak Sunarto, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh
kesabaran, ketulusan, dan keikhlasan telah meluangkan waktum tenaga dan
pikiran untuk memberikan arahan, bantuan, dan motivasi pengerjaan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec. selaku Rektor Perbanas Institute
Jakarta.
3. Ibu Dr. Tifa Noer Amelia, S.E., M.Acc selaku Ketua Program Studi S1
Manajemen di Perbanas Institute Jakarta.
4. Ibu Dr. Hedwigis Esti Riwayati, S.E., M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Perbanas Institute Jakarta.
5. Segenap Dosen dan Staff Perbanas Institute Jakarta yang telah senantiasa
memberikan ilmu, dukungan serta kemudahan dalam mendapat informasi
selama perkuliahan.
6. Ibu Sri Sugiarti dan Bapak Said Eddy selaku orang tua penulis yang sangat
penulis cintai yang selalu mendoakan, menyayangi dan selalu memberi
dukungan berupa semangat dan material.

ix
7. Rionaldi, sosok laki-laki menyebalkan yang selalu memberikan asupan bergizi
yang super lezat untuk saya tetap memiliki energi dalam mengerjakan skripsi.
8. Jihan Adelia Putri dan Lia Amesti Sari selaku sohib tempur skripsi saya yang
telah bersedia untuk memberikan hiburan, motivasi serta dukungan dalam
pengerjaan skripsi ini.
9. Rumam dan orang-orang didalamnya yang selalu memberikan tempat untuk
mendinginkan pikiran walau ac di kamar nya gerah tetapi tetap memberikan
suasana yang hangat.
10. HMPSM yang selalu membuat saya pusing.
11. Seluruh karyawan di Bank Mandiri KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP
Ratu Plaza yang menjadi responden dalam kuesioner penelitian skripsi ini.
12. Kebek selaku teman-teman hebring saya yang sudah mewarnai kehidupan
perkuliahan saya dari awal masuk kuliah semester 1.
13. Kukz selaku teman-teman yang beberapa dari kalian membantu saya dalam
penelitian ini dinataranya Albert, hanya Albert.
14. Seluruh pihak yang terlibat dalam membantu penyusunan skripsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangar terbuka untuk
menerima masukin dan kritik yang membangun dari semua pihak. Penulis berharap
skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang membaca dan yang
akan melakukan penelitian selanjutnya.

Jakarta, 21 Agustus 2023

Nabilla Nur Cahya

x
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN ......................................................................................... iii
PENGESAHAN........................................................................................... iv
PERNYATAAN .......................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACT.................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii
BAB I ..................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II ..................................................................................................... 8
KAJIAN TEORI ......................................................................................... 8
2.1 Studi Pustaka dan Kajian Teori.............................................................. 8
2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ................................................. 8
2.1.2 Human Capital ................................................................................ 9
2.1.3 Turnover Intention .......................................................................... 9
2.1.4 Stres Kerja ...................................................................................... 14
2.1.5 Budaya Organisasi .......................................................................... 18
2.1.6 Lingkungan Kerja............................................................................ 21
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 26
2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 28
2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 29
2.4.1 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan......... 29

xi
2.4.2 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Turnover Intention
Karyawan ........................................................................................ 29
2.4.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention
Karyawan. ....................................................................................... 30
2.4.4 Pengaruh Stres Kerja, Budaya Organisasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap
Turnover Intention Karyawan .......................................................... 30
BAB III ..................................................................................................... 32
METODE PENELITIAN ........................................................................... 32
3.1 Desain Penelitian ................................................................................. 32
3.2 Unit Analisis ........................................................................................ 33
3.3 Operasional Variabel ........................................................................... 33
3.4 Populasi dan Teknik Sampel ................................................................ 40
3.4.1 Populasi .......................................................................................... 40
3.4.2 Sampel ............................................................................................ 40
3.4.3 Teknik Sampling ............................................................................. 41
3.5 Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 42
3.5.1 Data Primer ..................................................................................... 42
3.5.2 Data Sekunder ................................................................................. 43
3.6 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 43
3.6.1 Instrumen Penelitian ........................................................................ 43
3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................... 44
3.7.1 Uji Validitas .................................................................................... 44
3.7.2 Uji Reliabilitas ................................................................................ 48
3.8 Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 51
3.8.1 Klasifikasi Interval Data .................................................................. 52
3.8.2 Statistik Deskriptif .......................................................................... 53
3.8.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 53
3.8.4 Uji Koefisien Regresi ...................................................................... 55
3.8.5 Uji Koefisien Determinasi ............................................................... 56

xii
3.8.6 Uji T (Uji Parsial)............................................................................ 56
3.8.7 Uji F (Simultan) .............................................................................. 58
BAB IV ..................................................................................................... 59
HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 59
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................... 59
4.1.1 Profil Perusahaan PT. Bank Mandiri Persero Tbk. ........................... 59
4.1.2 Visi dan Misi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ................................ 61
4.1.3 Logo PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ............................................. 62
4.1.4 Struktur Organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk........................ 63
4.2 Hasil Analisis Data .............................................................................. 63
4.2.1 Analisis Deskriptif .......................................................................... 63
4.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ...................................................... 67
4.3.1 Penilaian Responden pada Variabel Stres Kerja ............................... 67
4.3.2 Penilaian Responden pada Variabel Budaya Organisasi ................... 70
4.3.3 Penilaian Responden pada Variabel Lingkungan Kerja (X3)............ 74
4.3.4 Penilaian Responden pada Variabel Turnover Intention (Y) ............ 76
4.4 Uji Asumsi Klasik................................................................................ 79
4.4.1 Uji Normalitas................................................................................. 79
4.4.2 Uji Multikolinearitas ....................................................................... 81
4.4.3 Uji Heterokedastisitas...................................................................... 82
4.4.4 Uji Autokorelasi .............................................................................. 83
4.5 Koefisien Regresi Linear Berganda ...................................................... 84
4.5.1 Koefisien Determinasi (R2).............................................................. 85
4.6 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 86
4.6.1 Hasil Uji Parsial (Uji t) .................................................................... 86
4.6.2 Hasil Uji F (Simultan) ..................................................................... 89
4.7 Interpretasi Hasil.................................................................................. 90
4.7.1 Variabel Stres Kerja terhadap Turnover Intention Karyawan ........... 90

xiii
4.7.2 Variabel Budaya Organisasi terhadap Turnover Intention
Karyawan ........................................................................................ 91
4.7.3 Variabel Lingkungan Kerja terhadap Turnover Intention
Karyawan ........................................................................................ 91
4.7.4 Variabel Stres Kerja, Budaya Organisasi, dan Lingkungan Kerja terhadap
Turnover Intention Karyawan .......................................................... 92
4.8 Pembahasan Hasil Penelitian................................................................ 92
BAB V ..................................................................................................... 95
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI .................. 95
5.1 KESIMPULAN ................................................................................... 95
5.2 KETERBATASAN.............................................................................. 96
5.3 REKOMENDASI ................................................................................ 96
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 99
LAMPIRAN ................................................................................................ 102
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... 120

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Data Turnover Karyawan Mandiri ................................................ 3


Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu..................................................................... 26
Tabel 3.1 Operasional Variabel ..................................................................... 38
Tabel 3.2 Tabel Pengukuran Skala ................................................................ 44
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Stres Kerja (X1) ................................ 46
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2) .................... 46
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja (X3) .................................... 47
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Turnover Intention (Y) .................................... 48
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................... 49
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Stres Kerja (X1) ............................. 50
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi (X2) ................. 50
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Kerja (X3) .............................. 51
Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Turnover Intention (Y) ................. 51
Tabel 3.12 Interval Penilaian Reseponden ..................................................... 53
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................... 64
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia ........................................................ 65
Tabel 4.3 Responded Berdadarkan Pendidikan Terakhir................................ 66
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Masa Kerja .............................................. 66
Tabel 4.5 Rata-Rata Skor Variabel Stres Kerja (X1)...................................... 67
Tabel 4.6 Rekapitulasi Variabel Stres Kerja .................................................. 69
Tabel 4.7 Rata-Rata Skor Variabel Budaya Organisasi (X2) .......................... 71
Tabel 4.8 Rekapitulasi Variabel Budaya Organisasi (X2) .............................. 72
Tabel 4.9 Rata-Rata Skor Variabel Lingkungan Kerja (X3)........................... 74
Tabel 4.10 Rekapitulasi Variabel Lingkungan Kerja (X3) ............................. 76
Tabel 4.11 Rata-Rata Skor Variabel Tunrover Intention (Y).......................... 77
Tabel 4.12 Rekapitulasi Variabel Turnover Intention (Y) .............................. 79
Tabel 4. 13 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 80

xv
Tabel 4. 14 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 82
Tabel 4. 15 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 84
Tabel 4.16 Koefisien Regresi Linear Berganda ............................................. 84
Tabel 4.17 Koefisien Determinasi (R2) .......................................................... 86
Tabel 4.18 Tabel Hasil Uji Parsial (uji t) ....................................................... 88
Tabel 4.19 Hasil Uji F ................................................................................... 89

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian .................................................................. 28


Gambar 4.1 Logo Bank Mandiri................................................................... 62
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Bank Mandiri .............................................. 63
Gambar 4. 3 Grafik P-Plot............................................................................. 81
Gambar 4. 4 Hasil Uji Heterokedastisitas ...................................................... 83

xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasaranya manusia merupakan makhluk sosial. Manusia memiliki dorongan

untuk berinteraksi dengan satu sama lain dan saling bergantung. Berdasarkan hal

tersebut, bisa dilihat bahwa manusia tidak lepas dari kehidupan berorganisasi dan

bermasyarakat. Suatu organisasi memerlukan sumber daya. Sumber daya merupakan

potensi besar bagi suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Sumber daya itu antara

lain sumber daya alam, sumber daya finansial, sumber daya ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta sumber daya manusia.

Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting dalam berjalan dan

terbentuknya organisasi. Keberhasilan suatu organisasi dilihat dari bagaimana kualitas

sumber daya manusia didalamnya yang mengelola dan menjalankan organisasi

tersebut. Peran SDM (Sumber Daya Manusia) dalam organisasi sangat penting dan

besar. Maka dari itu, sebuah organisasi wajib memberikan perhatian dan fasilitas yang

baik untuk menjaga SDM mereka.

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses untuk menangani

berbagai masalah dalam ruang lingkup kerja yang dapat menunjang aktifitas organisasi

atau perusahaan agar mencapai tujuan yang telah ditentukan dan ditargetkan. Manusia

merupakan salah satu unsur penting di dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena

manusia merupakan penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi atau perusahaan.

Unsur manajemen sumber daya manusia adalah individu yang merupakan tenaga kerja

1
pada perusahaan. Dengan demikian, fokus yang dipelajari oleh sumber daya manusia

adalah masalah yang berpengaruh dengan tenaga kerja manusia.

Salah satu masalah yang menjadi perhatian perusahaan dan berpengaruh dengan

tenaga kerja dalam suatu perusahaan adalah tingkat turnover yang tinggi. Turnover atau

pergantian tenaga kerja merupakan wujud nyata dari turnover intention yang dapat

menjadi masalah bagi perusahaan atau organisasi, khususnya apabila yang keluar

adalah tenaga kerja yang mempunyai keahlian, kemampuan, dan berpengalaman

sehingga dapat menganggu efektivitas dan menghambat proses jalannya perusahaan.

Bank Mandiri selalu memperhatikan tingkat turnover yang terjadi pada tenaga kerja

yang mereka miliki. Bank Mandiri menyadari bahwa tenaga kerja merupakan salah

satu aset terpenting dalam mendukung peningkatan kulitas kinerja Bank. Oleh sebab

itu, Bank Mandiri senantiasa menjaga kenyamanan dan keamanan dari setiap karyawan

selama bekerja untuk meningkatkan keterikatan karyawan terhadap Bank Mandiri.

Untuk mengukur engagement pegawai, Bank Mandiri melakukan monitoring secara

berkala setiap tahunnya terhadap Resignation Rate (tingkat undur diri pegawai).

Dengan begitu, Bank Mandiri dapat menganalisis dan mengetahui secara pasti profil

dari pegawai yang undur diri dan juga latar belakang dari undur diri karyawan tersebut.

2
Tabel 1. 1
Data Turnover Karyawan Mandiri

Sumber: Annual Report Bank Mandiri Tahun 2022

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah karyawan yang resign

mengalami naik turun setiap tahunnya. Turnover intention karyawan merupakan hal

penting yang harus menjadi perhatian besar setiap perusahaan. Perusahaan harus bisa

meminimalisir tingkat turnover intention yang terjadi dari waktu kewaktu.

Turnover Intention karyawan biasanya disebabkan oleh stres kerja yang

dirasakan, budaya organisasi yang tidak sesuai, dan lingkungan kerja yang tidak

nyaman. Stres kerja adalah salah satu faktor yang mengganggu karyawan dalam

produktifitas dan kenyamannya ditempat kerja yang akan berdampat langsung pada

kinerja karyawan tersebut. Stres kerja berpengaruh terjadap tingkat turnover pada suatu

perusahaan dilihat dari dampak dari stres kerja yang berakitan langsung dengan

kepuasan kerja karyawan. Stres merupakan isu utama yang menjadi perhatian

perusahaan karena telah menjadi bagian dari kehidupan karyawan dan memang sulit

untuk menghindari stres dari pekerjaan. Ketika stres kerja meingkat pada karyawan dan

tidak kunjung mereda, hal itu akan menyebabkan timbulnya keinginan untuk berhenti

3
atau resign dari tempat kerjanya. Hasil penelitian Dewi dan Suartina (2022)

berkesimpulan stres kerja memiliki pengaruh terhadap turnover intention karyawan.

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Tulangow et al. (2018) menunjukan bahwa

stres kerja tidak memiliki pengaruh terhadap turnover intention karyawan.

Selain stres kerja, faktor lain yang mempengaruhi turnover intention karyawan

yaitu budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan pola dasar yang diterima oleh

organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah. Adanya budaya organisasi juga

menentukan pembentukan karyawan yang mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Secara umum budaya

organisasi merupakan proses, nilai atau norma yang berlaku dan dipatuhi oleh anggota

organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Tanpa disadari semua organisasi

mempunyai budaya, baik budaya tertulis maupun budaya tidak tertulis, tetapi sudah

biasa diterapkan dalam suatu organisasi. Hasil penelitian Sari et al. (2019)

berkesimpulan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap turnover

intention karyawan. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Johartono dan

Widuri (2013) menunjukan bahwa budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap

turnover intention karyawan

Selain budaya organisasi, terdapat faktor lain yang mempengaruhi turnover

intention karyawan yaitu lingkungan kerja. Lingkungan kerja adalah tempat dan

suasana dimana karyawan melakukan aktifitas kerjanya sehari-hari. Lingkungan kerja

yang nyaman akan memberikan semangat kerja bagi seorang karyawan. Jika tempat ia

bekerja memiliki fasilitas memadai dan lengkap, fentilasi yang bersih, pencahayaan

4
yang cukup, ATK yang lengkap, juga tata ruang yang baik dan bersih akan membuat

suasana hati para karyawan baik. Hal ini akan mempengaruhi produktifitas mereka.

Tetapi jika lingkungan kerja ditempat kerja tidak memadai dan kurang dalam segala

hal, maka akan membuat karyawan merasa tidak diperhatikan dan merasa hanya

dimanfaatkan kinerja nya saja. Dengan ini akan mengakibatkan keinginan karyawan

untuk reisgn dari tempat kerja nya dan mencar perusahaan yang memberinya rasa aman

dan nyaman untuk melakukan pekerjaan. Hasil penelitian Kuncoro dan Suprapto

(2022) berkesimpulan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaru terhadap turnover

intention karyawan. Sedangkan sail penelitian yang dilakukan oleh Purwati (2021)

menunjukan bahwa lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh terhadap turnover

intention karyawan

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi, dan Stres Kerja

terhadap Turnover Intention Karyawan pada Bank Mandiri (Persero) Tbk Area

Imam Bonjol”.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana pengaruh stres kerja terhadap turnover intention karyawan pada

Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Imam Bonjol?

2) Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap turnover intention karyawan

pada Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Imam Bonjol?

3) Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap turnover intention karyawan

pada Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Imam Bonjol?

5
4) Bagaimana pengaruh stres kerja, budaya organisasi, dan lingkungan kerja

secara bersama-sama terhadap turnover intention karyawan pada Bank

Mandiri (Persero) Tbk Area Imam Bonjol?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1) Mengetahui dan menganalisis pengaruh stres kerja terhadap turnover intention

karyawan pada Bank Mandiri (Persero) Tbk KCU Imam Bonjol

2) Mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap turnover

intention karyawan pada Bank Mandiri (Persero) Tbk KCU Imam Bonjol

3) Mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap turnover

intention karyawan pada Bank Mandiri (Persero) Tbk KCU Imam Bonjol

4) Mengetahui dan menganalisis pengaruh stres kerja, budaya organisasi, dan

lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap turnover intention karyawan

pada Bank Mandiri (Persero) Tbk KCU Imam Bonjol

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh para pembaca dan juga pelaku

usaha untuk lebih memperhatikan karyawan dan mengelola karyawan dengan

baik. Juga meminimalisir terjadinya turnover intention karyawan pada

perusahaan.

2) Manfaat Akademis

6
Mendorong penulis untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan, dan

pengalaman dalam penelitian di bidang sumber daya manusia.

7
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Studi Pustaka dan Kajian Teori

2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia


Menurut Dessler (2020) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses

memperoleh, melatih, menilai, dan memberi kompensasi kepada karyawan, serta

mmeperhatikan masalah hubungan kerja, kesehatan, keselamatan, serta keadilan.

Menurut Hasibuan (2019) manajemen sumber daya manusia merupakan proses

menata hubungan serta peran pekerja agar efektif dan efisien serta menghasilkan

keinginan organisasi, tenaga kerja, dan masyarakat. Menurut Mondy dan

Martocchio (2016) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penggunaan

individu untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia memiliki peran

yang penting dalam sebuah perusahaan. SDM merupakan aset yang berperan untuk

mengelola, merencanakan, membangun, dan menjalankan sebuah organisasi. Jika

tidak diperhatikan, maka SDM tidak akan memadai dan membuat perusahaan rugi

karena tidak ada pencapaian tujuan dalam perusahaan tersebut.

Menurut Fahmi (2016) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rangkaian

aktivitas organisasi dan diarahkan untuk menarik, mengembangkan, dan

mempertahankan tenaga kerja yang efektif. Tujuan dari manajemen sumber daya

manusia adalah untuk membuat setiap tenaga kerja memiliki produktifitas dalam

organisasi agar memberikan kinerja yang baik. Berdasarkan beberapa pengertian

dari para ahli di atas, dapat dikatakan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia

8
adalah suatu kegiatan mengatur hubungan kerja dan juga peran individu atau

Sumber Daya Manusia di dalam sebuah perusahaan secara efektif dan juga efisien

untuk mencapai tujuan bersama dari perusahaan dan juga karyawan.

2.1.2 Human Capital


Ketersediaan talenta perbankan yang handal merupakan tantangan yang

harus dihadapi dalam industry perbankan. Menurut Armtsrong (2021) Human

Capital berkaitan dengan semua aspek dari semua orang yang dipekerjakan,

dikelola dan dikembangkan yang diintegrasikan dengan perencanaan bisnis

strategis dan merupakan keunggulan kompetitif sehingga dapat dimanfaatkan

secara efektif melalui keibjakan yang konsisten. Menurut Gaol dalam Humaerah

(2023) Human Capital merupakan pengetahuan (knowledge), keahlian (expertise),

kemampuan (ability), dan keterampilan (skill) yang menjadikan manusia atau

karyawan sebagai modal atau asset suatu perusahaan. Human capital adalah unsur

yang sangat penting dari modal inteletual, karena dapat menciptakan daya saing

bagi perusahaan.

Menurut Armstrong human capital berkaitan dengan bagaimana orang-

orang dalam suatu organisasi menyumbangkan pengetahuan, keterampilan, dan

kemampuannya untuk meningkatkan kapabilitas organisasi dan pentingnya

kontribusi tersebut. Human Capital menurut Scarborough & Elias (2002) dalam

Armstrong (2021) adalah sebuah hasil kerja atau pencapaian dari karyawan yang

dikembangkan baik melalui penelitian maupun pegalaman dalam berorganisasi.

2.1.3 Turnover Intention

9
Turnover dapat diartikan dengan berhenti seorang karyawan dari tempat

kerjanya atau pindah dari satu tempat ke tempat kerja lainnya. Sedangkan intention

(keinginan) adalah niat yang timbul pada individu untuk melakukan sesuatu.

Menurut Robbins dan Judge (2015), menyatakan turnover intention adalah

kecenderungan atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan

untuk meninggalkan perusahaan baik secara sukarela maupun tidak sukarela yang

disebabkan karena kurang menariknya pekerjaan saat ini dan tersediannya

alternatif pekerjaan lain. Menurut Mobley (2011) dalam Norvrandy dan

Tanuwijaya (2022), turnover intention adalah kecenderungan atau niat karyawan

untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela atau pindah dari satu

tempat kerja ke tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri.

Menurut Harnoto (2002) dalam Rismayanti dkk (2018), turnover intention

merupakan kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan,

banyak alasan yang menyebabkan timbulnya turnover intention ini dan

diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Maka

dapat disimpulkan bawah, turnover intention ialah niat atau keinginan seorang

karyawan untuk berhenti dari pekerjaannya atau pindah ke tempat kerja lainnya.

2.1.3.1 Faktor Turnover Intention


Menurut Rivai (2014), beberapa karateristik pekerjaan yang dapat

mempengaruhi keinginan pindah kerja adalah sebagai berikut:

1) Beban Kerja

10
Beban kerja merupakan sesuatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan

tugas-tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja,

keterampilan, perilaku, dan persepsi dari pekerjaan. Beban kerja dibedakan

menjadi dua yaitu secara kuantitatif dan kualitatif. Beban kerja kuantitatif

timbul karena tugas-tugas yang terlalu banyak yang diberikan kepada tenaga

kerja untuk diselesaikan dalam waktu tertentu, sedangkan beban kerja

kuantitatif yaitu jika seseorang tidak dapat mengerjakan suatu tugas atau tugas

yang diberikan tidak menggunakan keterampilan potensi yang sesuai dari

tenaga kerja.

2) Lama kerja

Pada dasarnya, karyawan yang ingin pindah dari tempat kerja disebabkan

karena setelah lama bekerja, dimana semua sudah tidak berjalan sesuai

harapan karyawan pada pekerjaan itu. Adanya korelasi yang negative antara

masa kerja dengan kecenderungan turnover, yang berarti semakin lama masa

kerja semakin rendah kecenderungan peprindahan tenang kerja. Perpindahan

tenaga kerja ini lebih banyak terjadi pada karyawan dengan masa kerja lebih

singkat.

3) Dukungan sosial

Dukungan sosial yang dimaksud adalah adanya hubungan saling membantu

untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan baik secara

langsung maupun tidak langsung. dukungan sosial memiliki pengaruh yang

cukup besar dalam mendukung aspek psikologi karyawan, sehingga merka

11
mampu bekerja dengan tenang, berkonsentrasi dengan baik, termotivasi, dan

memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya. Sedangkan karyawan

yang kurang mendapatkan dukungan sosial bisa mengalami frustasi dan stress

sehingga prestasi kerja mereka menjadi buruk, dan keinginan berpindah

bahkan sampai berhenti bekerja.

4) Kompensasi

Kompensasi didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan

kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan

kepada organisasi, kompensasi mempunyai arti yang sangat penting karena

kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan

meningkatkan kesejahteraan karyawan. Kompensasi yang tidak sesuai akan

menimbulkan terjadinya turnover intention pada karyawan.

2.1.3.2 Perilaku Turnover Intention

Menurut Harnoto (2002) dalam Rismayanti dkk (2018), turnover intention

ditandai oleh berbagai hal yang menyangkut perilku karyawan yang sangat

berbeda dari biasanya.

1) Absensi yang meningkat

Karyawan yang berkeinginan untuk pindah atau keluar dari pekerjaan

biasanya ditandai sengan absensi yang semakin meningkat. Tingkat tanggung

jawab karyawan dalam fase ini sangat kurang dibandingkan dengan

sebelumnya.

2) Mulai malas bekerja

12
Karyawan yang berkeinginan untuk pindah atau keluar dari pekerjaan akan

lebih malas bekerja. Pekerjaan akan banyak yang tidak terselesaikan sesuai

deadline dan juga karyawan tidak sepenuhnya memberikan kemampuannya

untuk mnegerjakan pekerjaan tersebut.

3) Peningkatan pelanggaran terhadap tata tertib kerja

Berbagai pelanggaran terhadap tata tertib dalam lingkungan pekerjaan sering

dilakukan oleh karyawan yang akan melakukan turnover. Karyawan akan

sering meninggalkan tempat kerja ketika jam kerja, sering terlambat, atau

melakukan berbagai bentuk pelanggaran lainnya.

4) Meningkatnya protes terhadap atasan

Karyawan yang akan melakukan turnover akan lebih sering melakukan protes

terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan kepada atasan. Materi protes yang

ditekankan biasanya berhubungan dengan balas jasa atau aturan lain yang

tidak sependapat dengan kaingin karyawan.

2.1.3.3 Indikator Turnover Intention

Menurut Mobley (2011) dalam Novrandy dan Tanuwijaya (2022), turnover

intention dapat diukur berdasarkan indikator sebagai berikut, yaitu:

1) Niat untuk keluar (intention to quit)

Karyawan memiliki niat untuk keluar apabila telah mendapatkan pekerjaan

yang lebih baik dan nantinya akan di akhiri dengan keputusan karyawan.

2) Pencarian pekerjaan (job search)

13
Diawalin dengan seorang karyawan mencari tambahan penghasilan di luar

tempat mereka bekerja. Kondisi dimana karyawan sudah mulai berpikir untuk

keluar dari pekerjaan dan mencari pekerjaan diluar perusahaan yang dirasa

lebih baik.

3) Memikirkan keluar (Thinking of quit)

Seorang karyawan akan berpikir mengenai risiko kerugian atau keuntungan

sebelum mengambil keputusan apakah akan keluar dari pekerjaannya atau

tetap berada pada lingkungan pekerjaannya. Hal ini dimulai dari keputusan

karyawan untuk keluar dari tempat ia bekerja.

2.1.4 Stres Kerja


2.1.4.1 Pengertian Stres Kerja

Stres merupakan sebuah gangguan dan respon tubuh seseorang dalam

menghadapi tekanan disekitarnya. Menurut Hasibuan (2014) dalam Hermawati

dan Syofian (2021) menyatakan bahwa stres kerja adalah suatu ketegangan yang

mengakibatkan tidak seimbangnya keadaan psikologis karyawan yang dapat

mempengaruhi cara berpikir, emosi dan kondisi dirinya sendiri. Menurut

Munandar (2014) stres didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengatasi ancaman

yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada

suatu saat dapat mempengaruhi keadaan fisik manusia tersebut. Stress dapat

berdampak pada aspek fisik dan psikologi. Menurut Triatna (2015) stress kerja

merupakan kondisi seseorang baik fisik maupun psikisnya terkena gangguan yang

berasal dari luar tubuhnya dan mengakibatkan perasaan tegang dan perilaku yang

14
tidak biasanya. Aspek fisik seseorang yang terkena dampak stress biasanya seperti

menurunnya kondisi kekebalan fisik seperti sakit kepala dan mudah merasa lelah.

Sedangkan aspek psikologi yang terkena dampak stress yang paling umum adalah

masalah emosional orang itu sendiri.

Menurut Mangkunegara (2017) stres kerja adalah perasaan tertekan yang

dialami pegawai dalam menghadapi pekerjaan. Pekerjaan yang terlalu menumpuk

dan diberlikan berlebih melampaui kemampuan seorang karyawan akan

menimbulkan stres. Stres dapat menimbulkan dampak yang negatif jika dibiarkan

terlalu lama. Dampak buruk yang dihasilkan oleh karyawan yang memiliki stres

kerja adalah kurangnya produktivitas dan motivasi kerja yang menghasilkan

kinerja yang akan menurun. Pembangkit stres di pekerjaan merupakan pembangkit

stres yang besar perasnya terhadap kurang berfungsinya atau jatuh sakitnya

seseorang tenaga kerja yang bekerja (Munandar, 2014). Lingkungan pekerjaan

mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesehatan seseorang yang bekerja

(Munandar, 2014). Maka dari itu memiliki lingkungan dan teman kerja yang baik

adalah salah satu pemicu berkurangnya stres kerja.

2.1.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi stress kerja menurut Riggio E. Ronald (2018)

yaitu:

1) Kelebihan beban kerja

Sumber stres yang paling umum adalah beban kerja, yang terjadi ketika

pekerjaan membutuhkan kecepatan, hasil, atau konsentrasi yang berlebihan.

15
2) Kurang dimanfaatkan

Sumber stres akibat pekerja merasa bahwa pengetahuan, keterampilan, atau

energi mereka tidak digunakan sepenuhnya.

3) Ambiguitas pekerjaan

Sumber stres yang terjadi ketika aspek pekerjaan, seperti tugas dan persyaratan,

tidak diuraikan dengan jelas. Ketika pekerja tidak yakin akan tanggung jawab

dan tugas mereka, stres bisa terjadi.

4) Kurang terlibat dalam pekerjaan

Perasaan memiliki sedikit masukan atau efek pada pekerjaan dan/atau

lingkungan kerja; biasanya menghasilkan stres.

Faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja menurut Hermita (2011) yaitu:

1) Faktor Internal

a) Sinar

b) Kebisingan

c) Temperatur

d) Udara

2) Faktor Eksternal

a) Konflik peran

b) Beban kerja

c) Tanggu jawab terhadap orang lain

d) Pengembangan karir

2.1.4.3 Dampak Stres Kerja

16
Dampak negatif yang timbul dari stres kerja berupa:

1) Terjadi kekacauan, hambatan baik dalam manajemen maupun operasional

kerja

2) Mengganggu kenormalan aktivitas kerja

3) Menurunnya tingkat produktivitas

4) Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Kerugian finansial yang

dialami perusahaan karena tidak imbangnya antara produktivitas biaya yang

dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan dan fasilitas lainnya. (Mahawati,

et al., 2021)

Stres kerja memiliki dampak pada diri sendiri berupa mudah terserang

penyakit, muncul gangguan kesehatan, psikologis, bahkan gangguan

interpersonal. Stres kerja juga akan memberikan dampak pada organisasi yang

bersangkutan, yaitu kekacauan manajemen dan operasional kerja.

2.1.4.4 Indikator Stres Kerja

Hasibuan (2014) dalam Buulolo (2021) menyatakan bahwa, adapun

indikator stres kerja adalah sebagai berikut:

1) Beban kerja

Sesuatu yang dirasakan berada di luar kemampuan pekerja untuk melakukan

pekerjaanya.

2) Sikap pemimpin

Sikap pemimpin yang kurang adil dalam memberikan tugas dapat

menimbulkan dampak stres kerja pada karyawan.

17
3) Waktu kerja

Waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari maupun

malam hari.

4) Konflik

Perbedaan pendapat antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok.

5) Komunikasi

Proses pemindahan informasi dari seorang kepada orang lain dalam sebuah

organisasi.

6) Otoritas kerja

2.1.5 Budaya Organisasi

2.1.5.1 Pengertian Budaya Organisasi

Secara umum budaya memiliki pengertian yang sangat luas yang berkaitan

dengan pola perilaku, kepercayaan, kelompok, dan semua pemikiran yang

mencirikan suatu nilai-nilai yang dianut Bersama dan cenderung bertahan

walaupun anggota kelompok tersebut sudah berubah. Menurut Robbins dan Judge

(2015) berpendapat bahwa budaya organisasi adalah suatu system yang positif,

dominan, dan kuat dilakukan oleh para anggota yang membedakan suatu

organisasi dari organisasi lainnya, seperti suatu budaya yang menekan pada

pertumbuhan individu, mengekspresikan nilai luhur yang diberikan serta secara

intensif dianut dan disebarkan secara luas.

18
Menurut Priansa (2016) budaya organisasi merupakan sistem nilai yang

dikembangkan dan berlaku dalam suatu organisasi yang menjadikan ciri khas

sebuah organisasi. Menurut Sedarmayanti (2016) budaya organisasi merupakan

aspek subjektif dari apa yang terjadi di dalam organisasi, seperti nilai dan norma

yang meliputi seluruh atau bagian dari bisnis.

Budaya organisasi memiliki peran utama dalam membentuk perilaku

karyawan. Sebagai sebuah sistem nilai, budaya organisasi merupakan nilai-nilai

dan sikap-sikap yang telah diyakini karyawan sehingga telah menjadi dasar

perilaku dan sikap karyawan ketika bekerja.

2.1.5.2 Fungsi Budaya Organisasi

Budaya organisasi dapat menunjukan tentang kebiasaan dan kekhasan yang

dimiliki dari perusaah lainnya. Menurut Robbins dan Judge (2015), fungsi dari

budaya organisasi adalah:

1) Menjadi pembeda yang nyata antar organisasi

2) Menjadi identitas bagi karyawan

3) Mempermudah timbulnya rasa kebersamaan daripada kepentingan diri sendiri

4) Menjadi pemersatu organisasi dengan menetapkan standar untuk dilakukan

oleh karyawan

5) Menjadi mekanisme pembuat arti dan kendali yang dapat membentuk sikap

serta perilaku karyawan.

2.1.5.3 Indikator Budaya Organisasi

19
Menurut Robbin dan Judge (2015), sistem berbagai makna yang diterapkan

oleh anggota yang membendakan organisasi lain menjadi acuan budaya organisasi.

Berikut indikator utama yang menggambarkan kegunaan budaya organisasi antara

lain:

1) Inovasi dan pengambilan risiko

Dorongan untuk melakukan inovasi dan berani mengambil risiko dalam setiap

pekerjaan.

2) Memperhatikan detil

Karyawan harus memberi perhatian akurasi dan analisis terhadap detail

pekerjaan.

3) Orientasi pada hasil

Difokuskan pada perolehan hasil yang diberikan.

4) Orientasi pada orang

Berfokus pada masing-masing karyawan.

5) Orientasi pada tim

Berfokus pada aktivitas kerja dalam sebuah tim.

6) Keagresifan

Oemicu kompetitif dalam bertindak.

7) Stabilitas

Kegiatan organisasi menekankan pada mempertahankan keseimbangan.

Menurut Farida (2015) indikator budaya organissi dapat diukur sebagai berikut:

1) Norma

20
Merupakan sebuah aturan yang tidak tertera. Norma menjadi panduan apa

yang harus dan tidak harus dilakukan dibawah keadaan atau situasi tertentu.

2) Nilai Dominan

Merupakan nilai utama yang ada dalam perusahaan yang harus diterima

karyawan. Perusahaan berharap karyawan dapat membagikan nilai-nilai

utama yang dimiliki. Nilai merupakan kesadaran atau kaingin yang

membimbing perikalu bagiaman seseorang karyawan mampu memiliki

kualitas yang baik.

3) Aturan

Aturan merupakn standar dan kebijakan secara tertulis yang dibuat dan wajib

dijalankan oleh seluruh karyawan. Contohnya dalam berpakaian, aturan jam

kerja, maupun deadline dalam suatu projek. Semua agar ditaati untuk hasil

yang baik pula bagi perusahaan.

4) Iklim Organisasi

Merupakan suatu sikap keterbukaan seorang karyawan didalam lingkungan

kerja, tujuannya untuk mengevaluasi permasalahan yang ada agar tujuan

perusahaan tercapai. Iklim organisasi juga merupan bentuk perilaku

karyawan agar mampu mengutarakan pendapat demu kelancaran

berkomunikasi.

2.1.6 Lingkungan Kerja

2.1.6.1 Pengertian Lingkungan Kerja

21
Lingkungan kerja adalah tempat dimana tenaga kerja melakukan segala

aktifitas pekerjaannya. Stres kerja adalah reaksi fiisologis dan/atau psikologis

terhadap suatu peristiwa yang dianggap mengancam atau melelahkan (Riggio E.

Ronald, 2018). Menurut Farida dan Hartono (2016) lingkungan kerja adalah

keadaan di mana tempat kerja yang baik meliputi fisik dan nonfisik yang dapat

memberikan kesan menyenangkan, aman, tentram, perasaan betah/kerasan, dan

lain sebagainya. Menurut Afandi (2018) dalam Zayd dan Habiburahman (2022)

mendefinisikan lingkungan kerja adalah sutau keadaan disekitar karyawan yang

mampu memberikan suasana nyaman atau sebaliknya. Menurut Sedarmayanti

(2014) dalam Nabawi (2019), lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas

dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode

kerjanya, serta pengakuan dan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun

sebagai kelompok.

Lingkungan kerja yang nyaman dan aman akan membuat tenaga kerja

mampu fokus dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Lingkungan kerja

mencangkup segala sesuatu yang ada disekitar tempat kita bekerja seperti,

ventilasi, penerangan, temperatur, kegaduhan, kebersihan tempat kerja dan

memadai tidaknya alat-alat perlengkapan kerja.

Menurut Mangkunegara (2017) lingkungan kerja merupakan keseluruhan

alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang

bekerja, metode kerjanya serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan

maupun kelompok. Maka itu penting untuk memperhatikan lingkungan kerja

22
perusahaan. Jika lingkungan kerja membuat karyawan tidak nyaman maka

karyawan tidak akan produktif dalam melakukan tugasnya.

2.1.6.2 Faktor_-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Menurut Sedarmayanti (2011) dalam Hasibuan (2018), menyatakan bahwa

terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi

lingkungan kerja, yaitu:

1) Penerangan/cahaya di tempat kerja

Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna

mendapat kelancaran kerja. Perlu diperhatikan pencahayaan yang ada di ruang

kerja, tidak boleh terlalu silau atau terlalu redup, karena ini akan berpengaruh

terhadap penglihatan dan konsentrasi karyawan.

2) Temperatur di tempat kerja

Setiap tubuh manusia memiliki temperatur tubuh yang berbeda, tetapi

manusia memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan

yang terjadi di luar tubuh. Maka dari itu, pengaturan suhu temperatur di ruang

kerja harus sesuai dengan kemampuan karyawan untuk menyesuaikan suhu

tubuh mereka.

3) Kebisingan di tempat kerja

Kebisingan dapat mengganggu ketenangan dalam bekerja. Karyawan

membutuhkan ketenangan dan konsentrasi dalam menyelesaikan tugasnya,

maka suara bising baiknya dihindari agar pekerjaan dapat dilakukan dengan

efisien sehinggan produktivitas kerja akan meningkat

23
4) Kebersihan di tempat kerja

Lingkungan kantor yang bersih akan memberikan dampak yang positif kepada

karyawan, karena kebersihan kantor dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi

dan kenyamanan karyawan.

5) Keamanan Kerja

Keamanan kerja merupakan aspek yang snagat penting yang diperhatikan oleh

perusahaan. kondisi kerja yang aman akan membuat karyawan tenang dalam

bekerja sehingga meningkatkan produktivitas karyawan

6) Tata warna di tempat kerja

Penataan warna di tempat kerja sangat perlu diperhatikan. Warna memiliki

pengaruh besar tehadap perasaan dan penglihatan.

2.1.6.3 Indikator Lingkungan Kerja

Menurut Sedarmayanti (2014) dalam Nabawi (2019), yang menjadi

indikator lingkungan kerja yaitu:

1) Lingkungan kerja fisik

a. Penerangan

b. Suhu udara

c. Suara bisin

d. Penggunaan warna

e. Ruang gerak yang diperlukan

2) Lingkungan kerja non fisik

a. Keamanan kerja

24
b. Hubungan karyawan

25
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Variabel Metode Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian
dan Tahun
1 Dewi, N. P. Pengaruh Stres - Stres Kerja Regresi Linier Stres kerja
P., & Kerja, Beban - Beban Kerja Berganda berpengaruh
Suartina, I. Kerja, Dan - Lingkungan terhadap Turnover
W. (2022). Lingkungan Kerja Intention
Kerja Terhadap - Turnover
Turnover Intention
Intention
Karyawan UD.
Cahaya Dewata
di Badung.
2 Kuncoro, Pengaruh Stres -Stres Kerja Teknik analisis Lingkungan kerja
A. B., & Kerja, Beban -Beban Kerja deskriptif dan berpengaruh
Suprapto, Kerja, Dan -Lingkungan regresi linier terhadap turnover
Y. L. Lingkungan Kerja berganda intention
(2022). Kerja, Terhadap -Turnover karyawan.
Turnover Intention
Intention
Karyawan PT.
Valdo Sumber
Daya Mandiri
Yogyakarta.
3 Purwati, A. Pengaruh Beban -Beban Kerja Regresi linier Lingkungan kerja
A. (2021). Kerja, -Lingkungan berganda tidak memiliki
Lingkungan Kerja pengaruh terhadap
Kerja dan Job -Job turnover intention
Insecuriy Insecurity karyawan
Terhadap -Turnover
Turnover Intention
Intention
Karyawan
PT. Bumi Raya
Mestika
Pekanbaru

4 Tulangow, The effect of job -Job Stress Regresi Linier Job stress have no
et al. (2018) stress, work -Work Berganda effect on
environment and Environment Employee
workload on -Workload Turnover
employee Intention.
turnover
intention (case
study at PT.

26
Wika Realty
Manado)
5 Sari et al. Pengaruh -Budaya Regresi Budaya
(2019) Budaya Organisasi berganda Organisasi
Organisasi, -Komitmen berpengaruh
Komitmen Organisasi terhadap Turnover
Organisasi Dan -Kepuasan Intention
Kepuasan Kerja Kerja karyawan PT.
Terhadap -Turnover Suka Fajar Solok.
Turnover Intention
Intention Pada
Pt Suka Fajar
Solok.
6 Johartono, Analisa -Stres Kerja Regresi linier Budaya organisasi
J., & pengarush stres -Kepuasan berganda berpengaruh
Widuri, R. kerja, kepuasan Kerja negatif terhadap
(2013). kerja, budaya -Budaya turnover intention
organisasi, dan Organisasi
komitmen -Komitmen
organisasi Organisasi
terhadap - Turnover
turnover Intention
intention
karyawan kantor
konsultan pajak
di Surabaya.

27
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran pada penelitian ini menjelaskan tentang hubungan

antara variable penelitian yang juga didukung dari penelitian sebelumnya. Hasil

dari kerangka pemikiran ini akan dijadikan dasar dalam mendukung perumusan

hipotesis penelitian.
Gambar 2. 1
Kerangka Penelitian

Stres Kerja (X1)


1. Beban Kerja
2. Sikap pemimpin
3. Waktu kerja
4. Konflik
5. Komunikasi
6. Otoritas kerja

Sumber: Hasibuan (2014) dalam


Buulolo (2021)
H1

Budaya Organisasi (X2)


1. Inovasi dan pengambilan Turnover Intention (Y)
risiko H2 1. Niat untuk Keluar
2. Memperhatikan detail 2. Pencarian Pekerjaan
3. Orientasi pada hasil 3. Memikirkan Keluar
4. Orientasi manusia Sumber: Mobley (2011) dalam
5. Orientasi pada tim Norvrandy dan Tanuwijaya (2022
6. Keagresifan
7. Stabilitas
Sumber: Robbin dan Judge (2015)

Lingkungan Kerja (X3)


1. Lingkungan Kerja Fisik
2. Lingkungan Kerja non H3
Fisik
Sumber: Sedarmayanti (2014)
dalam Nabawi (2019)
H4

28
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan sementara yang digunakan untuk menyelsaikan

penelitian. Berdasrkan rumusan masalah, tinjauan pustaka, penelitian terdahulu

serta kerangka pemikiran mengenai penelitian ini, maka hipotesis dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

2.4.1 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan

Stres kerja merupakan interaksi antara orang dan beberapa peristiwa

lingkungan, atau stressor. Menurut Hasibuan (2014) dalam Hermawati dan

Syofian (2021) menyatakan bahwa stres kerja adalah suatu ketegangan yang

mengakibatkan tidak seimbangnya keadaan psikologis karyawan yang dapat

mempengaruhi cara berpikir, emosi dan kondisi dirinya sendiri. Dalam jurnal

penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Suartina (2022, menyatakan bahwa stres

kerja memiliki pengaruh terhadap turnover intention karyawan. Sedangkan dalam

jurnal penelitian yang dilakukan oleh Tulangow et al. (2018) menyatakan bahwa

stres kerja tidak berpengaruh terhadap turnover intention karyawan. Berdasarkan

uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Stres kerja berpengaruh terhadap turnover intention karyawan.

2.4.2 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Turnover Intention Karyawan

Menurut Robbins dan Judge (2015) berpendapat bahwa budaya organisasi

adalah suatu system yang positif, dominan, dan kuat dilakukan oleh para anggota

yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lainnya, seperti suatu budaya

yang menekan pada pertumbuhan individu, mengekspresikan nilai luhur yang

29
diberikan serta secara intensif dianut dan disebarkan secara luas. Dalam jurnal

penelitian yang dilakukan oleh Sari et al. (2019) menyatakan bahwa Budaya

Organisasi memiliki pengaruh terhadap turnover intention karyawan. Sedangkan

dalam jurnal penelitian Johartono dan Widuri (2013) menyatakan bahwa budaya

organisasi berpengaruh negatif terhadap turnover intention karyawan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Budaya Organisasi berpengaruh terhadap turnover intention karyawan.

2.4.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan.


Menurut Sedarmayanti (2014) dalam Nabawi (2019), Lingkungan kerja

adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya

dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengakuan dan kerjanya baik

sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Dalam jurnal penelitian yang

dilakukan oleh Kuncoro dan Suprapto (2022), menyatakan bahwa lingkungan

kerja memiliki pengaruh terhadap turnover intention karyawan. Sedangkan dalam

jurnal penelitian Purwati (2021), menyatakan bahwa lingkungan kerja tidak

memiliki pengaruh terhadap turnover intention karyawan. Berdasarkan uraian

tersebut, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3: Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap turnover intention karyawan

2.4.4 Pengaruh Stres Kerja, Budaya Organisasi, dan Lingkungan Kerja


Terhadap Turnover Intention Karyawan
Menurut Mobley (2011) dalam Norvrandy dan Tanuwijaya (2022), turnover

intention adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari

30
pekerjaannya secara sukarela atau pindah dari suatu tempat kerja ke tempat kerja

yang lain menurut pilihannya sendiri. Turnover intention biasanya disebabkan oleh

stres kerja yang dirasakan, budaya organisasi yang tidak sesuai, dan lingkungan

kerja yang tidak nyaman. Tetapi jika stres kerja yang rendah, budaya organisasi

yang sesuai, dan lingkungan kerja yang kondusif dapat mencerminkan adanya

keseimbangan kontribusi antara karyawan dan organisasi, sehingga karyawan

tersebut akan memiliki keinginan berpindah kerja yang rendah.

Dewi dan Suartina (2022), Sari et al (2019), Kuncoro dan Suprapto (2022)

menghasilkan temuan empiris yang mengimpulkan bahwa stres kerja, budaya

organisasi, dan lingkungan kerja berpengaruh terdahap turnover intention

karyawan. Berdasarkan pemaparan tersebut rumusan hipotesis keempat yang dapat

diajukan adalah sebagai berikut:

H4: Stres Kerja, Budaya Organisasi, dan Lingkungan Kerja berpengaruh

terhadap Turnover Intention karyawan

31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Menurut Sugiyono (2018), metedologi penelitian merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunan tertentu. Dalam melakukan

sebuah penelitian dibutuhkan adanya perencanaan dan perancangan agar

penelitian yang digunakan berjalan dengan lancar dan teratur. Menurut Sugiyono

(2018) menjelaskan bahwa desain penelitian harus spesifik, jelas, dan rinsi,

ditentukan secara mantap sejak awal, menjadi pegangan langkah demi langkah.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan kauntitatif dengan

metode deskriptif.

Sugiyono (2018) berpendapat bahawa pendekatan kauntitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sempel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument

penelitian, analisi data bersifat kauntitaif/statistic, dengan tujuan untuk

menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini

terdapat tiga variabel bebas (X) yaitu Stres Kerja (X1), Budaya Organisasi (X2).

Dan Lingkungan Kerja (X3), sedangkan untuk variabel terakait yaitu Turnover

Intention Karyawan (Y). Adapun penelitian ini menggunakan metode survei

dengan pengumpulan data dimana penulis akan melakukan penyeberan kuesioner

berupa pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan berupa angka-angka yang

kemudian dianalisis melalui statistik.

32
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif. Menurut

Sugiyono (2018) metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk

menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi. Metode deskriptif memiliki tujuan untuk

memberikan deskripsi, penjelasa, juga validasi mengenai fenomena yang tengah

diteliti. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur atau

memberikan gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti yakni, stres kerja

(X1), budaya organisasi (X2), dan lingkungan kerja (X3) terhadap turnover

intention karyawan (Y) Bank Mandiri Persero Tbk.

3.2 Unit Analisis


Unit analisis merupakan sumber data mengenai variabel dimana peneliti

mengumpulkan dan memperoleh data yang kemudian diolah dengan analisis data

yang digunakan untuk penelitian. Dalam penelitian ini, unit alaisis yang digunakan

yaitu karyawan di Bank Mandiri Persero Tbk KCU Imam Bonjol.

3.3 Operasional Variabel


Menurut Sugiyono (2018) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sugiyono (2018) membagi variabel menjadi dua kategori yaitu variabel bebas

(independent) dan variabel terkait (dependent).

a) Variabel bebas (Independent)

33
Menurut Sugiyono (2018) variabel bebas (Independent) adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

terikat (Dependent). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel independen

adalah:

1) Stres Kerja (X1)

Dalam penelitian ini, indikator stres kerja diukur menggunakan teori dari

Hasibuan (2014) dalam Buulolo (2021):

a. Beban Kerja

Sesuatu yang dirasakan berada di luar kemampuan pekerja untuk

melakukan pekerjaanya.

b. Sikap pemimpin

Sikap pemimpin yang kurang adil dalam memberikan tugas dapat

menimbulkan dampak stres kerja pada karyawan.

c. Waktu kerja

Waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari

maupun malam hari.

d. Konflik

Perbedaan pendapat antara dua atau lebih anggota organisasi atau

kelompok.

e. Komunikasi

Proses pemindahan informasi dari seorang kepada orang lain dalam

sebuah organisasi.

34
f. Otoritas kerja

2) Budaya Organisasi (X2)

Dalam penelitian ini, indikator stres kerja diukur menggunakan teori dari

Farida (2015):

a. Norma

Merupakan sebuah aturan yang tidak tertera. Norma menjadi panduan

apa yang harus dan tidak harus dilakukan dibawah keadaan atau situasi

tertentu.

b. Nilai Dominan

Merupakan nilai utama yang ada dalam perusahaan yang harus diterima

karyawan. Perusahaan berharap karyawan dapat membagikan nilai-nilai

utama yang dimiliki. Nilai merupakan kesadaran atau kaingin yang

membimbing perikalu bagiaman seseorang karyawan mampu memiliki

kualitas yang baik.

c. Aturan

Aturan merupakn standar dan kebijakan secara tertulis yang dibuat dan

wajib dijalankan oleh seluruh karyawan.

d. Ilkim Organisasi

Merupakan suatu sikap keterbukaan seorang karyawan didalam

lingkungan kerja, tujuannya untuk mengevaluasi permasalahan yang

ada agar tujuan perusahaan tercapai. Iklim organisasi juga merupan

35
bentuk perilaku karyawan agar mampu mengutarakan pendapat demu

kelancaran berkomunikasi.

3) Lingkungan Kerja (X3)

Dalam penelitian ini, indikator lingkungan kerja diukur menggunakan teori

dari Sedarmayanti (2014) dalam Nabawi (2019):

a. Lingkungan Kerja fisik

1) Penerangan

2) Suhu udara

3) Suara bising

4) Penggunaan warna

5) Ruang gerak yang diperlukan

b. Lingkungan kerja non fisik

1) Kemanaan kerja

2) Hubungan karyawan

b) Variabel Terakit (Dependent)

Menurut Sugiyono (2018) variabel dependen atau variabel terkait

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, berkaitan

dengan adanya variabel bebas (Independent). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel dependen adalah turnover intention karyawan di Bank

Mandiri Persero Tbk., menurut Mobley (2011) dalam Norvrandy dan

Tanuwijaya (2022), dalam mengukur kinerja karyawan terdapat beberapa

indikator turnover intention karyawan yaitu:

36
a. Niat untuk keluar (intention to quit)

Karyawan memiliki niat untuk keluar apabila telah mendapatkan

pekerjaan yang lebih baik dan nantinya akan di akhiri dengan keputusan

karyawan

b. Pencarian pekerjaan (job search)

Diawalin dengan seorang karyawan mencari tambahan penghasilan di

luar tempat mereka bekerja. Kondisi dimana karyawan sudah mulai

berpikir untuk keluar dari pekerjaan dan mencari pekerjaan diluar

perusahaan yang dirasa lebih baik.

c. Memikirkan keluar (Thinking of quit)

Seorang karyawan akan berpikir mengenai risiko kerugian atau

keuntungan sebelum mengambil keputusan apakah akan keluar dari

pekerjaannya atau tetap berada pada lingkungan pekerjaannya. Hal ini

dimulai dari keputusan karyawan untuk keluar dari tempat ia bekerja.

37
Tabel 3.1
Operasional Variabel

Konsep Variabel Dimensi Indikator Butir Skala


Turnover Intention Niat untuk 1. Meninggalkan 1
Karyawan (Y) keluar pekerjaan
Menurut Mobley (2011) 2. Mencari
dalam Norvrandy dan lingkungan kerja 2
Tanuwijaya (2022), yang baru
turnover intention adalah
kecenderungan atau niat Pencarian 1. Job Seeker 3
karyawan untuk berhenti pekerjaan 2. Aktif mencari
bekerja dari pekerjaannya pekerjaan diluar 4 Likert
secara sukarela atau lingkungan
pindah dari satu tempat perusahaan
kerja ke tempat kerja yang Memikirkan 1. Berfikir 5
lain menurut pilihannya keluar berhenti dari
sendiri. pekerjaan

2. Merasa gelisah 6
ditempat kerja

Stres Kerja (X1) Beban Kerja 1. Beban Mental 1


Menurut Hasibuan (2014) 2. Beban Fisik 2
dalam Hermawati dan
Syofian (2021)
Sikap 1. Ketidakadilan 3
menyatakan bahwa stres
Pemimpin 2. Otokrasi 4
kerja adalah suatu
ketegangan yang
Waktu Kerja 1. Beban waktu 5
mengakibatkan tidak Likert
2. Kelelahan 6
seimbangnya keadaan
psikologis karyawan yang
dapat mempengaruhi cara Konflik 1. Perbedaan 7
berpikir, emosi dan kondisi tujuan
dirinya sendiri. 2. Interpedensi 8
Komunikasi 1. Miskomunikasi 9
Otoritas Kerja 1. Intruksi 10
pekerjaan

38
Budaya Organiasi (X2) Inovasi dan 1. Inovatif 1
Menurut Robbins dan pengambilan 2. Berani 2
Judge (2015) berpendapat risiko mengambil risiko
bahwa budaya organisasi
adalah suatu system yang Memperhatikan 1. Kecermatan 3
positif, dominan, dan kuat detail
dilakukan oleh para Orientasi pada 1. Memusatkan 4
anggota yang membedakan hasil perhatian pada
suatu organisasi dari hasil
organisasi lainnya, seperti
suatu budaya yang Orientasi 1. Tanggung 5
menekan pada manusia jawab Likert
pertumbuhan individu, 2. Ketepatan 6
mengekspresikan nilai waktu
luhur yang diberikan serta
Orientasi pada 1. Kegiatan kerja 7
secara intensif dianut dan
tim tim
disebarkan secara luas.
2. Kepedulian 8
Keagresifan 1. Kompetitif 9
2. Gagasan baru 10
Stabilitas 1. Target 11
2. Intensitas kerja 12
Lingkungan Kerja (X3) Lingkungan 1. Penerangan 1
Menurut Sedarmayanti kerja fisik 2. Suhu udara 2
(2014) dalam Nabawi 3. Suara bising 3
(2019), Lingkungan kerja 4. Penggunaan 4
adalah keseluruhan alat warna
perkakas dan bahan yang 5. Ruang gerak 5 Likert
dihadapi lingkungan yang diperlukan
sekitarnya dimana
seseorang bekerja, metode Lingkungkan 1. Keamanan 6
kerjanya, serta pengakuan kerja non fisik kerja
dan kerjanya baik sebagai 2. Hubungan 7
perseorangan maupun Karyawan
sebagai kelompok

39
3.4 Populasi dan Teknik Sampel
3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2018) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudia ditarik kesimpulan.

Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajri,

tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek

yang diteliti. Dalam penelitian ini objek penelitaian yang digunakan adalah Bank

Mandiri Area Imam Bonjol. Bank Mandiri Area Imam Bonjol terdiri dari 1 Kantor

Cabang Utama (KCU) dan 20 Kantor Cabang Pembantu (KCP) diantaranya adalah

KCU Jakarta Imam Bonjol, KCP Cik Ditiro, KCP R.S.CM, KCP Berdharma, KCP

Mid Plaza, KCP Thamtin Nine, KCP Bendungan Hilir, KCP Plaza Indonesia, JCP

Menteng, KCP Grand Indonesia, KCP Wisma 46 Kota BNI, KCP Wisma

Nusantara, KCP Ratu Plaza, KCP DPR RI, KCP Gedung Pusat Kehutanan, KCP

Palmerah, KCP Senayan City, KCP Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, KCP

Menara Taspen, KCP IMErI, KCP Menara Astra. Adapun populasi dalam

penelitian ini sebanyak 600 orang karyawan.

3.4.2 Sampel

Setelah menentukan populasi, maka perlu menyusun sampel penelitian.

Menurut Sugiyono (2018) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki populasi tersebut. Dalam memilih sampel, peneliti menggunakan metode

sampel probabilitas (probability sampling), dimana sampel yang digunakan adalah

40
sistem acah (simple randon sampling), yaitu Teknik pengambilan sampling secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

3.4.3 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2018) ada dua macam Teknik pengambilan sampel yang

biasa digunakna dalam penelitian, yaitu:

1. Probability Sampling

Probability Sampling adalah Teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel.

2. Non-probability Sampling

Non-probability Sampling adalah Teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel

Dalam penelitian ini, penulis memutuskan untuk menggunakan penelitian

dengan Teknik sampel Probability Sampling. Menurut Sugiyono (2018)

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate

stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan

cluster sampling. Dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling,

dengan Teknik ini akan didapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit

41
sampling. Maka setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil

memperoleh peluang yang sama untuk menjadi samep atau untuk mewakili

populasinya.

Rumus yang dipakai untuk mengetahui jumlah samepl dari suatu populasi
menggunakan rumus slovin, yaitu:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑒 2 )
600
𝑛=
1 + (0,10)2
𝑛 = 45 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = nilai kritis (batasan ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi).
Proses perhitungan tersebut menggunakan eror 10% dari jumlah sampel

yang diteliti, hasilnya sebanyak 45. Demikian ada 45 responden yang digunakan

untuk melakukan penelitian. Responden tersebut berasal dari karyawan Bank

Mandiri Area Imam Bonjol.

3.5 Jenis dan Sumber Data


3.5.1 Data Primer

Menurut Sugiyono (2018) sumber data primer adalah sumber data yang

berasal langsung dari sumber aslinya. Dalam hal ini sumber aslinya adalah

karyawan Bank Mandiri Persero Tbk. Peneliti ini melakukan pengumpulan data

primer melalui kuesioner atau angket yaitu Teknik pengumpulan data yang

42
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis tentang identitas

responden dan mengenai variable yang diteliti.

3.5.2 Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2018) data sekunder merupakan data yang tidak

langsung diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang ada. Sumber data

sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu dari berbagai sumber seperti

jurnal, buku-buku, internet, dan sumber lain yang berhubungan dengan penelitian

ini.

3.6 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara membagikan

kuesioner dengan menggunakna google form sebagai intrumen dalam

mengumpulkan data kepada karyawan Bank Mandiri Persero Tbk, KCP Gedung

Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza. Penulis menggunakan skala pengukuran

dengan keterangan 1 – 5 yang artinya (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3)

cukup setuju, (4) setuju, (5) sangat setuju, yang dilakukan kepada karyawan Bank

Mandiri Persero Tbk, KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza.

Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data yang efisien agar peneliti

mengetahui apa yang dapat diharapkan dari responden.

3.6.1 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018) instrument penelitain yaitu alat yang digunakan

untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Instrument penelitian yang dilakukan

dalam penelitian ini berupa kuesioner.

43
Penilaian hasil jawaban kuesioner pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan skala likert. Setelah itu dihitung dengan menggunakna metode

SPSS. Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur data yang

didapatkan secara kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018) skala likert yaitu untuk

mengukur sikap, pendapat dam presepsi seseorang mengenai fenomena sosial.

Indikator jabawan skala liker untuk analisis kuantitatif dapat diberi skor sesuai

dengan table berikut:

Tabel 3.2
Tabel Pengukuran Skala

Jawaban Responden Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Peneliti (2023)

3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen


3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas menurut Sugiyono (2018) mengatakan bahwa “Valid berarti

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengatur apa yang seharusnya diukur.”

Uji validitas merupakan persamaan data yang dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono,

2018). Uji validitas digunakna untuk mengukur sah tidaknya suatu kuesioner.

44
Suatu kuesioner dikatas valid jika pernyataan pada kuesioner mampu

mengungkapkan yang akan dikut oleh kuesioner tersebut.

Untuk mencari validitas sebuah item, skor item dikorelasikan dengan total

item-item tersebut. Jika koefisien antara item dengan total item sama atau diatas

0,3 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi sebaliknya jika nilai korelasinya di

bawah 0,3 maka item tersebut dinyatak tidak valid. Dalam mencari nilai korelasi,

peneliti menggunkaan Pearson Product Moment, yaitu sebagai berikut:

𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑦𝑥 =
√(𝑁 ∑ 𝑋 2) − (∑ 𝑋)2 (𝑁 ∑ 𝑌 2 ) − (∑ 𝑌)2
Rxy: koefisien relasi antara skor butir dengan skor total
N: Jumal Responden
XY: Jumlah hasil perkalian X dan Y
X: Jumlah skor item pada nomor item ke 1
Y: Jumlah skor total responded
Kriteria yang digunakan dalam menentukan valid atau tidaknya pernyataan

adalah sebagai berikut:

1. Jumlah responden terdiri dari 20 karyawan;

2. Jumlah pernyataan terdiri dari 35 butir, yang terdiri dari 10 butir pernyataan

terakit stres kerja, 12 butir pernyataan terkait budaya organisasi, 7 butir

pernyataan terkait lingkungan kerja, dan 6 butir pernyataan terkait turnover

intention.

Adapun hasil perhitungan uji validitas untuk masing-masing variabel dengan

menggunakan aplikasi SPSS versi 22 dapat dilihat pada table di bawah ini.

45
3.7.1.1 Uji Validitas Variabel Stres Kerja (X1)
Pada variabel stres kerja, kuesioner terdiri atas 10 butir pernyataan yang

disebarkan kepada 20 responden sebagai proses penelitian awal. Berdasarkan table

3.3 semua pernyataan dinyatakan valid kerana skor total > dari skor item.

Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel Stres Kerja (X1)

Butir Pernyataan Skor Total Item Keterangan

X1.1 0.388 0,3 Valid


X1.2 0,369 0,3 Valid
X1.3 0,834 0,3 Valid
X1.4 0,724 0,3 Valid
X1.5 0,869 0,3 Valid
X1.6 0,842 0,3 Valid
X1.7 0,800 0,3 Valid
X1.8 0,820 0,3 Valid
X1.9 0,916 0,3 Valid
X1.10 0,820 0,3 Valid
Sumber: Peneliti, 2023.

3.7.1.2 Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2)

Pada variabel budaya organisasi, kuesioner terdiri atas 12 butir pernyataan

yang disebarkan kepada 20 responden sebagai proses penelitian awal. Berdasarkan

table 3.4 semua pernyataan dinyatakan valid kerana skor total > dari skor item.

Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2)

Butir Pernyataan Skor Total Item Keterangan

X2.1 0,435 0,3 Valid


X2.2 0,540 0,3 Valid
X2.3 0,676 0,3 Valid
X2.4 0,601 0,3 Valid
X2.5 0,548 0,3 Valid

46
X2.6 0,487 0,3 Valid
X2.7 0,586 0,3 Valid
X2.8 0,706 0,3 Valid
X2.9 0,705 0,3 Valid
X2.10 0,367 0,3 Valid
X2.11 0,636 0,3 Valid
X2.12 0,660 0,3 Valid
Sumber: Peneliti, 2023

3.7.1.3 Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X3)

Pada variabel lingkungan kerja, kuesioner terdiri atas 7 butir pernyataan

yang disebarkan kepada 20 responden sebagai proses penelitian awal. Berdasarkan

table 3.5 semua pernyataan dinyatakan valid kerana skor total > dari skor item:

Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja (X3)

Butir Pernyataan Skor Total Item Keterangan

X3.1 0,603 0,3 Valid


X3.2 0,614 0,3 Valid
X3.3 0,830 0,3 Valid
X3.4 0,505 0,3 Valid
X3.5 0,526 0,3 Valid
X3.6 0,457 0,3 Valid
X3.7 0,523 0,3 Valid
Sumber: Peneliti, 2023

3.7.1.4 Uji Validitas Variabel Turnover Intention (Y)

Pada variabel stres kerja, kuesioner terdiri atas 6 butir pernyataan yang

disebarkan kepada 20 responden sebagai proses penelitian awal. Berdasarkan table

3.6 semua pernyataan dinyatakan valid kerana skor total > dari skor item.

47
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Turnover Intention (Y)

Butir Pernyataan Skor Tital Item Keterangan

Y.1 0,850 0,3 Valid


Y.2 0,869 0,3 Valid
Y.3 0,849 0,3 Valid
Y.4 0,900 0,3 Valid
Y.5 0,808 0,3 Valid
Y.6 0,900 0,3 Valid
Sumber: Peneliti, 2023

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2018) uji reliabilitas berkenaan dengan derajat

konsistensi dan stabilitas data atau temuan suatu data yang dinyatakan reliabel,

apabila dua atau lebih penulis dalam obyek yang sama menghasilkan data yang

sama. Reliabel dapat diartikan sebagai kestabilan dan konsistensi dari responded

dalam menjawab pernyataan yang merupakan suatu dimensi suatu variabel dan

disusun dalam bentuk kueisoner. Uji reliabilitas dilakukan secara bersamaan

terhadap seluruh item penyataan. Penulis menguji nilai reliabilitas dengan

menghitunh Cronbach’s Alpha masing-masing item pernyataan dalam satu

variabel.

Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka item pernyataan

dikatakan reliabel. Sebaliknya jika nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,6

maka item pernyataan tidak reliabel.

48
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Keterangan


Alpha
Stres Kerja 0,916 10
Budaya Organisasi 0,808 12
Lingkungan Kerja 0,679 7
Turnover Intention 0,935 6
Sumber: Peneliti, 2023

Dari table diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien Cornbach Alpha untuk

masing-masing variabel lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan alat ukur

yang digunakan dapat diandalkan dan dipercaya serta dapat digunakan dalam

penelitian. Berikut rinciannya:

3.7.2.1 Uji Reliabilitas Variabel Stres Kerja (X1)

Hasil uji reliabilitas pada variabel Stres Kerja dengan hasil perhitungan SPSS

versi 22 adalah sebagai berikut:

49
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Stres Kerja (X1)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.916 10
Sumber: Peneliti, 2023

Berdasarkan table diatas, dapat diketahui bahwa variabel Stres Kerja memiliki

status reliabel. Hal ini dikarenakan nilai Cronbach’s Alpha semua variabel tersebut

sebesar 0,916 lebih besar dari 0,6.

3.7.2.2 Uji Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi (X2)

Hasil uji reliabel pada variabel Budaya Organisasi dengan hasil perhitungan

spss versi 22 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi (X2)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.808 12
Sumber: Peneliti, 2023

Berdasarkan table diatas, dapat diketahui bahwa variabel Budaya Organisasi

memiliki status reliabel. Hal ini dikarenakan nilai Cronbach’s Alpha semua

variabel tersebut sebesar 0,808 lebih besar dari 0,6.

3.7.2.3 Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja (X3)

Hasil uji reliabilitas pada variabel Lingkungan Kerja dengan hasil

perhitungan spss versi 22 adalah sebagai berikut:

50
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Kerja (X3)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.679 7

Sumber: Peneliti, 2023

Berdasarkan table diatas, dapat diketahui bahwa variabel Lingkungan Kerja

memiliki status reliabel. Hal ini dikarenakan nilai Cronbach’s Alpha semua

variabel tersebut sebesar 0,679 lebih besar dari 0,6.

3.7.2.4 Uji Reliabilitas Variabel Turnover Intention (Y)

Hasil Uji Reliabilitas pada variabel Turnover Intention dengan hasil

perhitungan SPSS versi 22 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Turnover Intention (Y)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.935 6
Sumber: Peneliti, 2023
Berdasarkan table diatas, dapat diketahui bahwa variabel Turnover Intention

memiliki status reliabel. Hal ini dikarenakan nilai Cronbach’s Alpha semua

variabel tersebut sebesar 0,935 lebih besar dari 0,6.

3.8 Pengolahan dan Analisis Data


Sugiyono (2018) menyatakan bahwa, analisis data adalah proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan dan dokumentasu, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

51
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, dan memilih mana yang penting dan yang dapat dipelajari, dan membuat

simpulan, sehingga mudah dipahami diri sendiri ataupun orang lain. Penelitian ini

menggunakan analisis data interval dengan hasil pengumpulan data, sehingga

informasi yang tersedia dapat dengan mudah diinterpretasikan untuk dianalisis.

3.8.1 Klasifikasi Interval Data


Setelah mendapatkan hasil perhitungan dari kuesioner yang diperoleh

berdasarkan jumlah total kumulatif maka responden dikumpulkan dalam interval

perhitungan. Untuk mengelompokan nilai dengan bobot serta mengukur klasifikasi

interval dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = ( )
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

5−1
𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = ( )
5

𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 0,8

Dalam penggunaan skala likert, untuk nilai tertinggi dari interval

mendapatkan nilai 5 dan untuk nilai terensah mendapatkan nilai 1.

Dari hasil perhitungan, maka hasil penelitian dikelompokan seperti tabel

berikut:

52
Tabel 3.12
Interval Penilaian Reseponden

Interval Kelas Penilaian

4,2 < x ≤ 5 Sangat Baik


3,4 < x ≤ 4,2 Baik
2,6 < x ≤ 3,4 Cukup Baik
1,8 < x ≤ 2,6 Tidak Baik
1 < x ≤ 1,8 Sangat Tidak Baik
Sumber: Peneliti, 2023

3.8.2 Statistik Deskriptif


Menurut Sugiyono (2018) statistic deskriptif adalah statistik yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk mumum atau generalisasi. Dalam penelitian ini Teknik analisis

deskriptif dilakukan untuk mendapatkan variabel stres kerja (X1), budaya

organisasi (X2), lingkungan kerja (X3), dan turnover intention (Y) dengan

menggunakan instrument kuesioner proses pengumpulan data.

3.8.3 Uji Asumsi Klasik


Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer yang telah terkumpul

dalam penelitian ini digunakan uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas, dan juga uji autokorelasi.

3.8.3.1 Uji Normalitas


Menurut Ghozali (2018) uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah

dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas dilakukan dengan

53
uji Kolmogorov-Smirnov. Sugiyono mengemukakan bahwa dasar pengambilan

keputusan bisa dilakukan berdasarkan nilai signifikansi, yaitu: jika probabilitas >

0,05 maka distribusi oleh model regresi tersebut normal. Dan jika probabilitas <

0,05 maka distribusi model regresi tidak normal (Ghozali, 2018).

3.8.3.2 Uji Multikolinearitas


Menurut Ghozali (2018) pengujian multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independent). Untuk mengidentifikasi multikolinearitas dapat dilakukan dari

melihat nilai toleransi dan VIF (Variance Inflation Factor). Umumnya, nilai

toleransi senilai 0,1 atau sama dengan nilai VIF sebesar 10. Jika VIF > 10 atau

tolerance < 0,1 maka terdapat multikolinearitas. Sebaiknya, jika VIF < 10 maka

tidak terdapat multikolinearitas.

3.8.3.3 Uji Heterokedastisitas


Menurut Ghozali (2018) uji heterokedastisitas digunakna untuk mengukur

apakah model regresi terdapat ketidaksamaan dalam varian variabel pengaman

dengan pengamatan lainnya. Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mrnguji

apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

suatu pengamatan ke pengematan lain. Apabila varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan apabila

berbeda disebut heterokedastisitas.

54
Dalam penggunaan metide statistic dengan aplikasi SPSS, dapat

melakukan analisis terhadap grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu

ZPRED dengan residualnya SRESID.

Jika ada pola pada sebaran titik-titik, mungkin ada heterokedastisitas.

sebagai alternative, jika tidak asa pola di tepi titik-titik (acak), maka tidak terjadi

heterokedastisitas.

3.8.3.4 Uji Autokorelasi


Menurut Ghozali (2018) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

3.8.4 Uji Koefisien Regresi


Regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang memiliki lebih dari

satu variabel independent. Menurut Ghozalin (2018), analisis regresi linear

berganda digunakan untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependen. Hasil dari analisis regresi linear berganda

akan menguji seberapa besar pengaruh stres kerja, budaya organisasi, dan

lingkungan kerja terhadap turnover intention karyawan.

Persamaan regresi linear berganda biasanya dinyatakan dalam bentuk

formula sebagai berikut:

α – β1 . X1 – β2 . X2 – β3 . X3 – ε

Keterangan:
Y = CETR

55
α = Konstanta
β1-3 = Koefisien Regresi
X1 = Stres Kerja
X2 = Budaya Organisasi
X3 = Lingkungan Kerja
ε = error (Kesalahan)

3.8.5 Uji Koefisien Determinasi

Sugiyono (2018) menjelaskan bahwa koefisien determinasi digunakan untuk

mengetahui sebera besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang

lebih jelas. Tujuan dari koefisien Determinasi (R2) adalah untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independent menjelaskan variabel dependen,

(Ghozali, 2018). Nilai koefisien determinasi () adalah antara angka 0 dan 1.

Semakin kecil nilai determinasi (), maka kemampuan variabel bebas dalam

menerangkan variabel terkait dangat terbatas. Sedangkan jika nilai seterminasi

yang mendekati satu, maka variabel bebas memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terkait. Nilai keofisien determinasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai Adjusted R2. Hal ini dikearenakan

variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari dua variabel.

Selain itu menurut Ghozali nilai Adjusted R2 lebih baik dari nilai R2.

3.8.6 Uji T (Uji Parsial)

Ghozali (2018) mengemukakan bahwa Uji T statistik pada dasarnya

menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam

56
menerangkan variabel terkait. Menurut Ghozali, uji statistic t untuk menguji

keberhasilan koefisien regresi secara pasrsial. Pengujian uji t dilakukan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel independent terhadap variabel

dependen dengan membandingkan antara nilai t hitung masing-masing variabel

dengan t table.

Adapun pengujian uji t menggunakan derajat kebebasan (degree of freedom)

yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Df = n-k-1
Keterangan:
n : Jumlah Sampel
k : Jumlah Variabel Independen
Pengujian ini digunakan untuk menunjukan variabel indipenden mana yang

memiliki pengaruh paling kuat atau signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Adapun kriteria dalam menentukan pengaruh variabel paling kuat pada uji t

terdiri atas dua prespektif.

1) Presfektif t hitung

a. Nilai t hitung < daro t table dengan α lebih besar dari 0,05, artinya variabel

independent tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (Ho).

b. Nilai t hitung > dari t table dengan α lebih kecil dari 0,05, artinya variabel

independent memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (H1)

2) Perpektif nilai probabilitas (Pengambilan Keputusan)

a. Nilai signifikan > dari atau sama dengan 0,05, artinya tidak terdapat

pengaruh yang signifikan (Ho).

57
b. Nilai signifikan ≤ dari atau sama dengan 0,05, artinya terdapat pengaruh

yang signifikan (H1).

3.8.7 Uji F (Simultan)

Menurut Ghozali (2018) Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh

variabel independent bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.

Metode untuk melakukan uji kelayakan model ialah dengan membandingkan nilai

F hasil perhitungan dengan F tabel, dimana tingkat derajat kesalahan sebesar 5%.

Bila nialai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha, yang artinya

variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat dalam model penelitian. Sebaliknya, apabila nilai F hitung < F tabel, maka

H0 diterima dan Ha ditolak, yang artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dalam model penelitian.

58
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Profil Perusahaan PT. Bank Mandiri Persero Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (selanjutnya disebut Bank Mandiri atau

Perseroan) didirikan pada tangga 2 Oktober 1998. Bank Mandiri didirkan sebagai

bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintan

Indonesia. Pada Juli 1999, empat bank milik pemerintah, Bank Ekspor Impor

Indonesia, Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, dan Bank Pembangungan

Indonesia dilebur menjadi satu entitas bernama Bank Mandiri.

Setelah melalui proses konsolidasi dan integrase menyeluruh di segala

bidang, Bank Mandiri berhasil membangun organisasi bank yang solid dan

mengimplementasikan core bankng system baru yang terintegrasi menggantikan

core banking system dari keempan bank legacy sebelumnya yang saling terpisah.

Sejak didirikan, Bank Mandiri senantiasa mengalami perbaikan terlihat dari laba

yang terus meningkat dari Rp1,18 triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp5,3

triliun di tahun 2004. Bank Mandiri melakukan penawaeran saham perdana pada

14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4 miliar lembar saham.

Pada tahun 2005 menjadi titik balik bagi Bank Mandiri, dimana Bank

Mandiri memutuskan untuk menjadi bank yang unggul di regional (regional

champion Bank), yang diwujudkan dalam program tranformasi tahap I (2005-

2009). Untuk dapat mempertahankan dan terus meningkatkan kinerjanya, Bank

59
mandiri melaksanakan transofrmasi lanjutan tahun 2010-2014. Pada tahun 2014,

Bank Mandiri ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar di

Indonesia serta masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN. Selanjutnya di Tahun

2020, Bank Mandiri mentargetkan untuk dapat masuk dalam jajaran Top 3 di

ASEAN dalam hal nilai kapitalusasi pasar dan menjadi pemain utama di regional.

Tahun 2015 merupakan tahun yang penting bagi Bank Mandiri karena bertepatan

dengan dimulainya Transformasi Tahap III 2015-2020, sehingga kinerja Bank

Mandiri di 2015 akan menjadi barometer dan landasan dalam menghadapi serta

menyelesaikan tantangan yang lebih besar pada tahun-tahun mendatang.

Pada Tahun 2021 Bank Mandiri memperkenalnya Livin’ by Mandiri sebagai

penyempurna dari aplikasi Mandiri Onliner untuk meningkatkan kemudahan dan

kenyamanan nasabah dalam mengakses layanan perbankan perseroan di era bank

4.0. Selain Livin’ by Mandiri, pada tahun 2021 Bank Mandiri juga melakuka

peluncura kopra dan penerbitan sustainability bond perdana Bank MAndiri dengan

nilai nominal sebesat USD300 Juta.

Pada Tahun 2022 melakukan penyempurnaan pada aplikasi Livin’ by

Mandiri. Selain itu, harga saham Bank Mandiri mencapai level All-time high

sebesar Rp. 10.900 pada tanggal 6 Desember 2022 dan per 30 – Desember 2022

mecatatkan pertumbuhan sebesar 41,3% YoY. Bank Mandiri melakukan

penambahan PT Bank Syariah Indoensia Tbk terbesar Rp2,8 triliun dalam rangka

mendukung kegiatan bisnis dan operasional serta perekonomian Syariah

Indonesia. Tak sampai situ, eksekusi transaksi Environmental, Social, and

60
Governance (ESG) Repurchase Agreement (Repo) perdana di Indonesia dengan

nilai nominal sebesar USD500 Juta dilakukan oleh Bank Mandiri.

4.1.2 Visi dan Misi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

4.2.1.1 Visi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


“To be Your Preferred Financial Partner”

4.2.1.2 Misi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


“Menyediakan Solusi Perbankan Digital yang Handal dan Simple yang

Menjadi Bagian Hidup Nasabah”

Untuk mendukung visi, telah ditetapkan Misi Bank Mandiri yaitu

Menyediakan Solusi Perbankan Digital yang handal dan imple yang Menjadi

Bagian hidup Nasabah. “Seamlessly integrate our financial products and service

into our costumers’ lives by delivering simple, fast digital banking solutions”

dengan penjabaran sebagai berikut:

a. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar

1) Memrioritaskan kepentingan nasabah dengan memberikan pelayanan

yang terbaik dengan membangun sikap professional dan bersahabat.

2) Menyediakan layanan one stop financial solution kepada nasabah melalui

sinergi dengan Perusahaan anak.

3) Menawarkan produk-produk yang kompetitif dan terjamin serta fokus

pada pengembangan produk dan jaringan digital banking untung

mengakomodasikan kebutuhan nasabah.

b. Mengembangkan sumber daya yang professional

61
1) Merekrut, melatih dan mengembangkan sumber daya manusia

berdasarkan bakat dan kemampuan yang dimiliki.

2) Memberikan peluang tumbuh kepada seluruh pegawai dengan adil serta

memberikan penghargaan dan prosmosi atas dasar prestasi dan dedikasi.

c. Memberikan manfaat maksimal kepada stakeholders

1) Memberikan keuntungan yang maksimal kepada pemegang saham dengan

tetap memperhatikan kepentingan-kepentingan stakeholders lainnya.

2) Menjamin pertumbuhan dan peningkatan laba yang berkesinambungan.

d. Melaksanakan manajemen terbuka

1) Memiliki komitmen kerja yang tinggi dan bertanggung jawab.

2) Melaksanakan manajemen terbuka dan kerjasama yang efektif.

e. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan. Mempertimbangkan

kepentingan masyarakat dan lingkungan dalam setiap pengambilan

keputusan.

4.1.3 Logo PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Gambar 4.1
Logo Bank Mandiri

62
4.1.4 Struktur Organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Gambar 4.2
Struktur Organisasi Bank Mandiri

Sumber: Annual Report Bank Mandiri 2022

4.2 Hasil Analisis Data


4.2.1 Analisis Deskriptif
4.2.1.1 Klasifikasi dan Karakteristik Responden
Data dalam penelitian ini merupakan data responden yang diperoleh

menggunakan metode kuesioner. Responden adalah 45 Karyawan Bank Mandiri

Persero Tbk, KCP Gedung Pusat Kehutanan dan Bank Mandiri Persero Tbk, KCP

Ratu Plaza yang merupakan sampel dalam penelitian. Berikut deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja.

4.2.1.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

63
Data klasifikasi responden yang pertama berdasarkan jenis kelamin

karyawan Bank Mandiri Persero Tbk, KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP

Ratu Plaza. Data hasil responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat melalui

table berikut:

Tabel 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 23 51.10
Wanita 22 48.90
Total 45 100
Sumber: Data Primer (2023)

Berdasarkan hasil pada tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa karaktersitik

responden berdasarkan jenis kelaminnya menunjukan bahwa responden yang

paling dominan dalam penelitian ini adalah responden dengan jenis kelamin pria.

Yang mana dari total 45 responden, sebanyak 22 orang atau 48.90% responden

merupakan wanita dan sisanya sebanyak 23 orang atau 51.10% responden

merupakan pria.

4.2.1.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia


Data klasifikasi responden yang kedua berdasarkan usia karyawan Bank

Mandiri Persero TBK. KCP Gedung Pusat Kehutanan dan Ratu Plaza. Data hasil

responden berdasarkan usia dapat dilihat melalui tabel dibawah ini.

64
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase


20 – 25 Tahun 9 20
26 – 30 Tahun 16 35.6
31 – 35 Tahun 11 24.4
36 – 40 Tahun 4 8.9
> 40 Tahun 5 11.1
Total 45 100
Sumber: Data Primer (2023)

Berdasarkan hasil pada tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa karakteristik

responden berdasarkan usianya menunjukan bahwa responden paling dominan

dalam penelitian ini adalah responden dengan umur 26 – 30 tahun. Yang mana dari

total 45 responden, sebanyak 9 orang atau 20% responden berusia 20 – 25 tahun,

16 orang atau sebanyak 35.60% responden berusia 26 – 30 tahun, 11 orang atau

24.40% responden berusia 31 – 35 tahun, 4 orang atau sebanyak 8.90% responden

berusia 36 – 40 tahun, dan 5 orang atau sebanyakan 11.10% responden berusia >

40 tahun.

4.2.1.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir


Data Klasifikasi responden yang ketiga berdasarkan Pendidikan terakhir

karyawan Bank Mandiri Persero Tbk, KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP

Ratu Plaza. Data hasil responden berdasarkan Pendidikan terakhir dapat dilihat

melalui tabel dibawah ini.

65
Tabel 4.3
Responded Berdadarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase


SMA/Sederajat 17 37.8
Diploma I/III 1 2.2
S1/D4 27 60
S2 0 0
S3 0 0
Total 45 100
Sumber: Data Primer (2023)
Berdasarkan hasil pada tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa karakteristik

responden berdasarkan pendidikannya menunjukan bahwa responden yang paling

dominan dalam penelitian ini adalah responden dengan Pendidikan terakhir S1.

Yang mana dari total 45 responden, sebanyak 17 orang atau 37.80% responden

berpendidikan SMA/Sederajat, 1 orang atau 2.20% responden berpendidikan D3,

dan 27 orang atau 60% responden berpendidikan S1.

4.2.1.5 Klasifikasi Responden Berdasarkan Masa Kerja


Data klasifikasi responden yang terakhir berdasarkan masa kerja karyawan

Bank Mandiri Persero Tbk, KCP Gedung Pusat Kehutanan dan Ratu Plaza. Data

hasil responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.

Tabel 4.4
Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Jumlah Persentase


< 1 Tahun 4 8.9
1 – 5 Tahun 19 42.2
6 – 10 Tahun 13 28.9
11 – 15 Tahun 5 11.1
16 – 20 Tahun 1 2.2
> 20 Tahun 3 6.7
Total 45 100
Sumber: Data Primer (2023)

66
Berdasarkan hasil pada tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa karakteristik

responden berdasarkan masa kerjanya menunjukan bahwa responden yang paling

dominan dalam penelitian ini adalah responden dengan masa kerja 1 – 5 tahun.

Yang mana dari total 45 responden, sebanyak 4 orang atau 8.90% responden

dengan masa kerja < 1 tahun, 19 orang atau sebanykan 42.20% responden dengan

masa kerja 1 – 5 tahun, 13 orang atau sebanyak 28.90% responden dengan masa

kerja 6 – 10 tahun, 5 orang atau sebanyak 11.10% dengan masa kerja 11 – 15

tahun, 1 orang atau sebanyak 2.20% dengan masa kerja 16 – 20 tahun, dan 3 orang

atau sebanyak 6.70% dengan masa kerja > 20 tahun.

4.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian


4.3.1 Penilaian Responden pada Variabel Stres Kerja
Dalam variabel Stres Kerja terdapat 10 butir pernyataan. Adapun di dalam

variabel Stres Kerja terdapat beberapa dimensi yaitu beban kerja, sikap pemimpin,

waktu kerja, konflik, komunikasi, otoritas kerja. Dengan rata-rata skor untuk setiap

dimensi dalam variabel Stres Kerja dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5
Rata-Rata Skor Variabel Stres Kerja (X1)
Klasifikasi Beban Sikap Waktu Konflik Komunikasi Otoritas Rata-Rata
Responden Kerja Pemimpin Kerja Kerja Variabel
Jenis Laki-Laki 3,76 3,54 3,87 3,93 4,26 4,39 3,96
Kelamin Perempuan 3,91 4,05 4,18 4,27 4,36 4,55 4,22
Rata-rata 3,84 3,80 4,03 4,10 4,31 4,47 4,09
Usia 20 – 25 tahun 3,78 3,61 3,94 3,83 4,00 3,89 3,84
26 – 30 tahun 3,75 3,91 4,22 4,28 4,38 4,63 4,20
31 – 35 tahun 4,14 3,82 3,95 4,09 4,45 4,55 4,17
36 – 40 tahun 3,5 3,63 3,38 4,00 4,00 4,25 3,79
> 40 tahun 3,8 3,8 4,2 4,1 4,6 5,00 4,25
Rata-rata 3,79 3,75 3,94 4,06 4,29 4,46 4,05
Pendidikan SMA/Sederajat 3,53 3,38 3,74 3,82 4,00 4,18 3,78
Terakhir Diploma I/III 3,00 4,00 4,00 4,5 5,00 5,00 4,25
S1/D4 4,06 4,04 4,2 4,26 4,48 4,63 4,28
Rata-rata 3,53 3,81 3,98 4,19 4,49 4,60 4,10
< 1 tahun 4,13 4,38 4,38 4,5 4,75 4,75 4,48

67
Masa 1 – 5 tahun 3,76 3,55 4,00 4,00 4,26 4,32 3,98
Kerja 6 – 10 tahun 3,85 3,85 4,04 4,00 4,15 4,69 4,10
11 – 20 tahun 3,92 4,08 3,75 4,25 4,33 4,00 4,06
> 20 tahun 3,67 3,67 4,17 4,33 4,67 5,00 4,25
Rata-rata 3,87 3,91 4,07 4,22 4,43 4,55 4,17
Rata-Rata Dimensi 3,76 3,82 4,00 4,14 4,38 4,52 4,10
Sumber: Peneliti, 2023
Hasil perolehan nilai yang tertera pada tabel 4.5 menunjukan bahwa rata-rata

nilai variabel Stres Kerja sebesar 4,10. Nilai tersebut tergolong Baik dalam rentan

3,4 < x ≤ 4,2. Dalam kategori jenis kelamin laki-laki, variabel stres kerja

memperoleh skor rata-rata 3,96 yang mana lebih rendah dari skor perempuan yang

mencapau 4,22. Berdasarkan kategori usia karyawan, kelompok usia 20 – 25 tahun

memiliki nilai 3,8. Diikuti oleh kelompok usia 26 – 30 tahun dengan skor 4,20.

Kelompok usia 31 – 35 tahun dengan skor 4,17. Kelompok usia 36 – 40 tahun

dengan skor 3,79. Sedangkan kelompok usia karyawan diatas 40 tahun memiliki

skor 4,25. Melihat hasil rata-rata berdasarkan usia, kelompok usia diatas 40 tahun

mempunyai nilai tertinggi, sedangkan kelompok usia 36 – 40 tahun memperoleh

nilai terendah.

Selanjutnya untuk kategori latar belakang Pendidikan karyawa, kelompok

karyawan berpendidikan terakhir SMA/Sederajat menghasilkan nilai rata-rata

sebesar 3,78, kelompok karyawan berpendidikan terakhir Diploma I/III

menghasilkan nilai rata-rata sebesar 4,25, kelompok karyawan dengan Pendidikan

terakhir S1/D4 memiliki nilai rata-rata sebesar 4,28. Dari penjelasan tersebut, nilai

rata-rata tertinggi diraih oleh karyawan dengan Pendidikan terakhir S1/D4,

sementara nilai rata-rata terendah diraih oleh karyawan dengan Pendidikan

terakhir SMA/Sederajat.

68
Terakhir, hasil analsisis nilai rata-rata berdasarkan masa kerja karyawan,

kelompok karyawan dengan masa kerja <1 tahun memperoleh nilai rata-rata 4,48,

lalu diikuti oleh kelompok karyawan dengan masa kerja 1 – 5 tahun memperoleh

nilai rata-rata 3,98, kelompok karyawan dengan masa kerja 6 – 10 tahun

memperoleh nilai rata-rata 4,10, kelompok karyawan dengan masa kerja 11 – 20

tahun memperoleh nilai rata-rata 4,06, sedangkan kelompok karyawan dengan

masa kerja >20 tahun memperoleh nilai rata-rata 4,25. Dalam kategori masa kerja,

kelompok dengan masa kerja <1 tahun memperoleh nilai tertinggi, sedangkan nilai

terendah diperoleh kelompok dengan masa kerja 1 – 5 tahun.

Tabel 4.6
Rekapitulasi Variabel Stres Kerja
No Pernyataan Jawaban Total Rata- Kategori
SS S N TS STS Rata
5 4 3 2 1
1 Saya akan merasakan lelah 9 20 16 0 0 173 3,84 Baik
fisik akibat pekerjaan yang
terlalu berlebihan
2 Pekerjaan yang terlalu 7 23 15 0 0 172 3,82 Baik
banyak dapat menggangu
istirahat saya
Beban Kerja 3,83 Baik
3 Pemimpin yang selalu tidak 11 21 12 0 1 176 3,91 Baik
mendengarkan masukan
karyawan membuat saya
merasa tidak dihargai
4 Keputusan yang harus selalu 6 22 14 2 1 165 3,67 Baik
ditentukan oleh pemimpin
membuat tim tidak
berkembang
Sikap Pemimpin 3,79 Baik
5 Pekerjaan yang terlalu 9 24 11 0 1 175 3,89 Baik
berlebihan menyita waktu
istirahat saya
6 Pekerjaan yang terlalu 13 28 3 0 1 187 4,16 Baik
berlebihan dapat
menyebabkan kelelahan pada
karyawan
Waktu Kerja 4,02 Baik
7 Karyawan memiliki 24 17 3 0 1 198 4,40 Sangat
tanggung jawab pekerjaan Baik
yang berbeda
8 Karyawan yang saling 9 20 15 0 1 171 3,80 Baik
ketergantungan dalam

69
mengerjakan tugas individual
akan meyusahkan tim
Konflik 4,10 Baik
9 Kesalahan dalam penerimaan 20 21 3 0 1 194 4,31 Sangat
pesan dapat menimbulkan Baik
kesalapahaman dalam
pekerjaan
Komunikasi 4,31 Sangat
Baik
10 Intruksi pekerjaan yang 27 14 3 0 1 201 4,47 Sangat
disampaikan dengan rinci Baik
akan mudah dipahami
karyawan
Otoritas Kerja 4,47 Sangat
Baik
RATA-RATA DIMENSI 4,09 Baik
Sumber: Peneliti, 2023
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa indikator dengan rata-rata tertinggi yaitu

otoritas kerja dengan nilai 4,47. Sedangkan untuk indikator terendah yaitu sikap

pemimpin dengan nilai 3,79. Untuk rata-rata variabel Stres Kerja Bank Mandiri

KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza sebesar 4,09 termasuk dalam

kategori Baik 3,4 < x ≤ 4,2. Hal ini menunjukan bahwa karyawan Bank Mandiri

KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu plaza mampu mengelola stres kerja

dengan baik.

4.3.2 Penilaian Responden pada Variabel Budaya Organisasi


Dalam variabel Budaya Organisasi terdapat 12 butir pernyataan. Adapun di

dalam variabel Budaya Organisasi terdapat beberapa dimensi yaitu inovasi dan

pengambilan resiko, memperhatikan detail, orientasi pada hasil, orientasi manusia,

orientasi pada tim, keagresifan, dan stabilitas. Dengan rata-rata skor untuk setiap

dimensia dalam variabel Budaya Organisasi dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut

ini:

70
Tabel 4.7
Rata-Rata Skor Variabel Budaya Organisasi (X2)
Klasifikasi Inovasi, Detail Orientasi Orientasi Orientasi Keagresifan Stabilitas Rata-Rata
Responden Resiko Hasil Manusia Tim Variabel
Jenis Laki-Laki 3,87 4,26 4,22 3,39 4,85 4,22 4,02 4,12
Kelamin Perempuan 4,23 4,32 4,14 4,41 4,11 4,3 4,16 4,24
Rata-rata 4,05 4,29 4,18 3,90 4,48 4,26 4,09 4,18
Usia 20 – 25 tahun 3,89 4,44 4,44 4,44 4,17 4,33 4,22 4,28
26 – 30 tahun 4,19 4,38 4,19 4,5 4,00 4,38 4,22 4,27
31 – 35 tahun 3,59 4,18 4,00 4,5 3,82 4,14 3,95 4,03
36 – 40 tahun 4,25 3,75 4,00 4,00 4,13 3,75 3,63 3,93
> 40 tahun 3,9 4,4 4,2 4,2 3,8 4,4 4,1 4,14
Rata-rata 3,96 4,23 4,17 4,33 3,98 4,20 4,02 4,13
Pendidikan SMA/Sederajat 3,82 4,26 4,18 4,38 3,91 4,12 4,00 4,10
Terakhir Diploma I/III 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,5 4,5 4,14
S1/D4 4,19 4,33 4,19 4,43 4,02 4,33 4,13 4,23
Rata-rata 4,00 4,20 4,12 4,27 3,98 4,32 4,21 4,16
Masa < 1 tahun 4,25 4,5 4,75 4,63 4,13 4,5 4,38 4,45
Kerja 1 – 5 tahun 4,05 4,26 4,05 4,5 4,11 4,29 4,34 4,23
6 – 10 tahun 3,92 4,46 4,23 4,35 3,65 4,19 3,77 4,08
11 – 20 tahun 4,17 3,67 4,17 4,17 4,25 4,00 3,75 4,03
> 20 tahun 4,00 4,67 4,00 4,17 3,83 4,5 4,17 4,19
Rata-rata 4,08 4,31 4,24 4,36 3,99 4,30 4,08 4,20
Rata-Rata Dimensi 4,02 4,26 4,18 4,22 4,11 4,27 4,10 4,16
Sumber: Peneliti, 2023
Hasil perolehan nilai yang tertera pada tabel 4.7 menunjukan bahwa rata-rata

nilai variabel Budaya Organisasi sebesar 4,16. Nilai tersebut tergolong Baik dalam

rentan 3,4 < x ≤ 4,2. Dalam kategori jenis kelamin laki-laki, variabel budaya

organisasi memperoleh skor rata-rata 4,12 yang mana lebih rendah dari skor

perempuan yang mencapai 4,24. Berdasarkan kategori usia karyawan, kelompok

usia 20 – 25 tahun memiliki nilai 4,28. Diikuti oleh kelompok usia 26 – 30 tahun

dengan skor 4,27. Kelompok usia 31 – 35 tahun dengan skor 4,03. Kelompok usia

36 – 40 tahun dengan skor 3,93. Sedangkan kelompok usia karyawan diatas 40

tahun memiliki skor 4,14. Melihat hasil rata-rata berdasarkan usia, kelompok usia

20 – 25 tahun mempunyai nilai tertinggi, sedangkan kelompok usia 36 – 40 tahun

memperoleh nilai terendah.

71
Selanjutnya untuk kategori latar belakang Pendidikan karyawan, kelompok

karyawan berpendidikan terakhir SMA/Sederajat menghasilkan nilai rata-rata

sebesar 4,10, kelompok karyawan berpendidikan terakhir Diploma I/III

menghasilkan nilai rata-rata sebesar 4,14, kelompok karyawan dengan Pendidikan

terakhir S1/D4 memiliki nilai rata-rata sebesar 4,23. Dari penjelasan tersebut, nilai

rata-rata tertinggi diraih oleh karyawan dengan Pendidikan terakhir S1/D4,

sementara nilai rata-rata terendah diraih oleh karyawan dengan Pendidikan

terakhir SMA/Sederajat.

Terakhir, hasil analsisis nilai rata-rata berdasarkan masa kerja karyawan,

kelompok karyawan dengan masa kerja <1 tahun memperoleh nilai rata-rata 4,45,

lalu diikuti oleh kelompok karyawan dengan masa kerja 1 – 5 tahun memperoleh

nilai rata-rata 4,23, kelompok karyawan dengan masa kerja 6 – 10 tahun

memperoleh nilai rata-rata 4,08, kelompok karyawan dengan masa kerja 11 – 20

tahun memperoleh nilai rata-rata 4,03, sedangkan kelompok karyawan dengan

masa kerja >20 tahun memperoleh nilai rata-rata 4,19. Dalam kategori masa kerja,

kelompok dengan masa kerja <1 tahun memperoleh nilai tertinggi, sedangkan nilai

terendah diperoleh kelompok dengan masa kerja 11 – 20 tahun.

Tabel 4.8
Rekapitulasi Variabel Budaya Organisasi (X2)
No Pernyataan Jawaban Total Rata- Kategori
SS S N TS STS Rata
5 4 3 2 1
1 Saya berusaha untuk 8 27 9 1 0 177 3,93 Baik
memberi inovatif baru dalam
pekerjaan saya
2 Saya siap menanggung risiko 12 28 5 0 0 187 4,16 Baik
atas pekerjaan yang telah
saya pilih

72
Inovasi dan Pengambilan 4,04 Baik
Risiko
3 Saya selalu mengerjakan 16 26 3 0 0 193 4,29 Sangat
tugas saya dengan teliti dan Baik
cermat
Memperhatikan Detail 4,29 Sangat
Baik
4 Saya membuat rincian 13 27 5 0 0 188 4,18 Baik
pekerjaa dari awal sampai
akhir untuk hasil yang lebih
detil
Orientasi pada Hasil 4,18 Baik
5 Saya bertanggung jawab 22 22 1 0 0 201 4,47 Sangat
penuh atas apa yang saya Baik
kerjakan
6 Saya menyelesaikan 19 22 4 0 0 195 4,33 Sangat
pekerjaan dengan tepat waktu Baik
Orientasi Manusia 4,40 Sangat
Baik
7 Saya senang bekerja dengan 10 17 18 0 0 172 3,82 Baik
tim
8 Saya peduli terhadap rekan 11 30 3 1 0 186 4,13 Baik
kerja saya
Orientasi pada Tim 3,98 Sangat
Baik
9 Saya selalu berusahan 16 29 0 0 0 196 4,36 Sangat
kompetitif dan jujur dalam Baik
bekerja
10 Saya menemukan gagasan 14 24 7 0 0 187 4,16 Baik
baru dalam mencapai tarhet
kerja
Keagresifan 4,26 Sangat
Baik
11 Saya mengkomunikasikan 13 25 7 0 0 186 4,13 Baik
pekerjaan dengan rekan kerja
12 Saya memprioritaskan 9 29 7 0 0 182 4,04 Baik
intensitas kerja di kantor
Stabilitas 4,09 Baik
RATA-RATA DIMENSI 4,18 Baik
Sumber: Peneliti, 2023
Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa indikator dengan rata-rata tertinggi yaitu

orientasi manusia dengan nilai 4,40. Sedangkan untuk indikator terendah yaitu

orientasi pada tim dengan nilai 3,98. Untuk rata-rata variabel Budaya Organisasi

Bank Mandiri KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza sebesar 4,18

termasuk dalam kategori Baik 3,4 < x ≤ 4,2. Dari data di atas juga dapat dilihat

bahwa peristiwa budaya organisasi yang terjadi di Bank Mandiri KCP Gedung

Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza memperlihatkan kebiasaan yang posistif.

73
4.3.3 Penilaian Responden pada Variabel Lingkungan Kerja (X3)
Dalam variabel Lingkungan Kerja terdapat 7 butir pernyataan. Adapun di

dalam variabel Lingkungan Kerja terdapat dua dimensi yaitu lingkungan kerja

fisik dan non fisik. Dengan rata-rata skor untuk setiap dimensi dalam variabel

Lingkungan Kerja dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9
Rata-Rata Skor Variabel Lingkungan Kerja (X3)
Klasifikasi Fisik Non Rata-Rata
Responden Fisik Variabel
Jenis Laki-Laki 3,97 4,24 4,11
Kelamin Perempuan 4,15 4,39 4,27
Rata-rata 4,06 4,32 4,19
Usia 20 – 25 tahun 3,93 4,17 4,05
26 – 30 tahun 4,26 4,41 4,34
31 – 35 tahun 3,91 4,23 4,07
36 – 40 tahun 4,05 4,38 4,22
> 40 tahun 4,00 4,4 4,20
Rata-rata 4,03 4,32 4,17
Pendidikan SMA/Sederajat 4,01 4,24 4,13
Terakhir Diploma I/III 3,80 4,50 4,15
S1/D4 4,1 4,35 4,23
Rata-rata 3,97 4,36 4,17
Masa < 1 tahun 4,3 4,38 4,34
Kerja 1 – 5 tahun 4,15 4,34 4,25
6 – 10 tahun 3,94 4,15 4,05
11 – 20 tahun 3,97 4,5 4,24
> 20 tahun 3,93 4,33 4,13
Rata-rata 4,06 4,34 4,20
Rata-Rata Dimensi 4,03 4,33 4,18
Sumber: Peneliti, 2023
Hasil perolehan nilai yang tertera pada tabel 4.9 menunjukan bahwa rata-rata

nilai variabel Lingkungan Kerja sebesar 4,18. Nilai tersebut tergolong Baik dalam

rentan 3,4 < x ≤ 4,2. Dalam kategori jenis kelamin laki-laki, variabel budaya

organisasi memperoleh skor rata-rata 4,11 yang mana lebih rendah dari skor

perempuan yang mencapai 4,27. Berdasarkan kategori usia karyawan, kelompok

usia 20 – 25 tahun memiliki nilai 4,05. Diikuti oleh kelompok usia 26 – 30 tahun

dengan skor 4,34. Kelompok usia 31 – 35 tahun dengan skor 4,07. Kelompok usia

74
36 – 40 tahun dengan skor 4,22. Sedangkan kelompok usia karyawan diatas 40

tahun memiliki skor 4,20. Melihat hasil rata-rata berdasarkan usia, kelompok usia

26 – 30 tahun mempunyai nilai tertinggi, sedangkan kelompok usia 20 – 25 tahun

memperoleh nilai terendah.

Selanjutnya untuk kategori latar belakang Pendidikan karyawan, kelompok

karyawan berpendidikan terakhir SMA/Sederajat menghasilkan nilai rata-rata

sebesar 4,13, kelompok karyawan berpendidikan terakhir Diploma I/III

menghasilkan nilai rata-rata sebesar 4,15, kelompok karyawan dengan Pendidikan

terakhir S1/D4 memiliki nilai rata-rata sebesar 4,23. Dari penjelasan tersebut, nilai

rata-rata tertinggi diraih oleh karyawan dengan Pendidikan terakhir S1/D4,

sementara nilai rata-rata terendah diraih oleh karyawan dengan Pendidikan

terakhir SMA/Sederajat.

Terakhir, hasil analsisis nilai rata-rata berdasarkan masa kerja karyawan,

kelompok karyawan dengan masa kerja <1 tahun memperoleh nilai rata-rata 4,34,

lalu diikuti oleh kelompok karyawan dengan masa kerja 1 – 5 tahun memperoleh

nilai rata-rata 4,25, kelompok karyawan dengan masa kerja 6 – 10 tahun

memperoleh nilai rata-rata 4,05, kelompok karyawan dengan masa kerja 11 – 20

tahun memperoleh nilai rata-rata 4,24, sedangkan kelompok karyawan dengan

masa kerja >20 tahun memperoleh nilai rata-rata 4,13. Dalam kategori masa kerja,

kelompok dengan masa kerja <1 tahun memperoleh nilai tertinggi, sedangkan nilai

terendah diperoleh kelompok dengan masa kerja 6 – 10 tahun.

75
Tabel 4.10
Rekapitulasi Variabel Lingkungan Kerja (X3)
No Pernyataan Jawaban Total Rata- Kategori
SS S N TS STS Rata
5 4 3 2 1
1 Penerangan dan pencahayaan 8 35 2 0 0 186 4,13 Baik
diruang kerja sudah memadai
2 Suhu udara sudah 8 32 4 1 0 182 4,04 Baik
disesuaikan dan membuat
nyaman bekerja
3 Tingkat kebisingan di kantor 7 18 16 3 1 162 3,60 Baik
tidak mengganggu saya
bekerja
4 Tata warna lingkungan kerja 15 22 8 0 0 187 4,16 Baik
memberikan suasana nyaman
dalam bekerja
5 Penempatan layout di dalam 20 22 3 0 0 197 4,38 Sangat
kantor sangat tepat Baik
memberikan ruang gerak
yang efektif
Lingkungan Kerja Fisik 4,06 Baik
6 Alat-alat kerja ditempatkan 26 16 3 0 0 203 4,51 Sangat
sesuai dengan fungsi dan Baik
kegunaannya
7 Hubungan karyawan terjalin 9 33 2 1 0 185 4,11 Baik
dengan baik
Lingkungan Kerja Non 4,31 Sangat
Fisik Baik
RATA-RATA DIMENSI 4,19 Baik
Sumber: Peneliti, 2023
Pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa indikator dengan rata-rata tertinggi yaitu

lingkungan kerja non fiisk dengan nilai 4,31. Sedangkan untuk indikator terendah

yaitu lingkungan kerja fisik dengan nilai 4,06. Untuk rata-rata variabel

Lingkungan Kerja Bank Mandiri KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu

Plaza sebesar 4,19 termasuk dalam kategori Baik 3,4 < x ≤ 4,2. Dari data di atas

juga dapat dilihat bahwa lingkungan kerja yang tercipta di Bank Mandiri KCP

Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza memperlihatkan lingkungan yang

nyaman.

4.3.4 Penilaian Responden pada Variabel Turnover Intention (Y)


Dalan variabel Turnover Intention terdapat 6 butir pernyataan. Adapun di

dalam variabel Turnover Intention terdapat beberapa dimensi yaitu niat untuk

76
keluar, pencarian pekerjaan, dan memikirkan keluar. Dengan rata-rata skor untuk

setiap dimensi dalam variabel Turnover Intention dapat dilihat pada tabel 4.11

berikut ini:

Tabel 4.11
Rata-Rata Skor Variabel Tunrover Intention (Y)
Klasifikasi Niat Pencarian Memikir Rata-Rata
Responden Kelu Pekerjaan kan Variabel
ar Keluar
Jenis Laki-Laki 2,34 3,04 3,83 3,07
Kelamin Perempuan 2,68 3,23 4,02 3,31
Rata-rata 2,51 3,14 3,93 3,19
Usia 20 – 25 tahun 2,67 3,33 4,06 3,35
26 – 30 tahun 2,53 3,16 4,00 3,23
31 – 35 tahun 2,5 3,00 3,91 3,14
36 – 40 tahun 2,25 2,63 3,63 2,84
> 40 tahun 2,8 3,4 3,7 3,30
Rata-rata 2,55 3,10 3,86 3,17
Pendidika SMA/Sederajat 2,18 3,06 3,91 3,05
n Diploma I/III 2,50 3,00 4,00 3,17
Terakhir S1/D4 2,8 3,19 3,93 3,31
Rata-rata 2,49 3,08 3,95 3,17
Masa < 1 tahun 3,13 3,88 4,25 3,75
Kerja 1 – 5 tahun 2,53 3,24 4,16 3,31
6 – 10 tahun 2,38 2,73 3,69 2,93
11 – 20 tahun 2,58 3,00 3,75 3,11
> 20 tahun 2,67 3,5 3,33 3,17
Rata-rata 2,66 3,27 3,84 3,25
Rata-Rata Dimensi 2,55 3,15 3,89 3,20
Sumber: Peneliti. 2023
Hasil perolehan nilai yang tertera pada tabel 4.11 menunjukan bahwa rata-

rata nilai variabel Turnover Intention sebesar 3,20. Nilai tersebut tergolong Cukup

Baik dalam rentan 2,6 < x ≤ 3,4. Dalam kategori jenis kelamin laki-laki, variabel

budaya organisasi memperoleh skor rata-rata 3,07 yang mana lebih rendah dari

skor perempuan yang mencapai 3,31. Berdasarkan kategori usia karyawan,

kelompok usia 20 – 25 tahun memiliki nilai 3,35. Diikuti oleh kelompok usia 26 –

30 tahun dengan skor 3,23. Kelompok usia 31 – 35 tahun dengan skor 3,14.

Kelompok usia 36 – 40 tahun dengan skor 2,84. Sedangkan kelompok usia

karyawan diatas 40 tahun memiliki skor 3,30. Melihat hasil rata-rata berdasarkan

77
usia, kelompok usia 20 – 25 tahun mempunyai nilai tertinggi, sedangkan kelompok

usia 36 – 40 tahun memperoleh nilai terendah.

Selanjutnya untuk kategori latar belakang Pendidikan karyawan, kelompok

karyawan berpendidikan terakhir SMA/Sederajat menghasilkan nilai rata-rata

sebesar 3,05, kelompok karyawan berpendidikan terakhir Diploma I/III

menghasilkan nilai rata-rata sebesar 3,17, kelompok karyawan dengan Pendidikan

terakhir S1/D4 memiliki nilai rata-rata sebesar 3,31. Dari penjelasan tersebut, nilai

rata-rata tertinggi diraih oleh karyawan dengan Pendidikan terakhir S1/D4,

sementara nilai rata-rata terendah diraih oleh karyawan dengan Pendidikan

terakhir SMA/Sederajat.

Terakhir, hasil analsisis nilai rata-rata berdasarkan masa kerja karyawan,

kelompok karyawan dengan masa kerja <1 tahun memperoleh nilai rata-rata 3,75,

lalu diikuti oleh kelompok karyawan dengan masa kerja 1 – 5 tahun memperoleh

nilai rata-rata 3,31, kelompok karyawan dengan masa kerja 6 – 10 tahun

memperoleh nilai rata-rata 2,93, kelompok karyawan dengan masa kerja 11 – 20

tahun memperoleh nilai rata-rata 3,11, sedangkan kelompok karyawan dengan

masa kerja >20 tahun memperoleh nilai rata-rata 3,17. Dalam kategori masa kerja,

kelompok dengan masa kerja <1 tahun memperoleh nilai tertinggi, sedangkan nilai

terendah diperoleh kelompok dengan masa kerja 6 – 10 tahun.

78
Tabel 4.12
Rekapitulasi Variabel Turnover Intention (Y)
No Pernyataan Jawaban Total Rata- Kategori
SS S N TS STS Rata
5 4 3 2 1
1 Saya pernah berpikir unruk 3 5 10 26 1 118 2,62 Cukup
berhenti dari pekerjaan saat Baik
ini
2 Adanya rasa ketidakpuasan 2 5 7 30 1 112 2,49 Tidak
yang menjadi alasan untuk Baik
keluar dari perusahaan
Niat untuk Keluar 2,56 Tidak
Baik
3 Saya sering mencari 4 6 25 7 3 136 3,02 Cukup
informasi mengenai Baik
pekerjaan lain
4 Saya melihat peluang kerja 4 7 31 2 1 146 3,24 Cukup
lebih baik di tempat lain Baik
Pencarian Pekerjaan 3,13 Cukup
Baik
5 Saya akan keluar apabila 7 30 7 0 1 177 3,93 Baik
telah mendapatkan pekerjaan
yang lebih baik
6 Saya memiliki keinginan 10 24 9 1 1 176 3,91 Baik
untuk mencoba kesempatan
yang lebih baik
Memikirkan Keluar 3,92 Baik
RATA-RATA DIMENSI 3,20 Cukup
Baik
Sumber: Peneliti, 2023
Pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa indikator dengan rata-rata tertinggi yaitu

memikirkan keluar dengan nilai 3,92. Sedangkan untuk indikator terendah yaitu

niat untuk keluar dengan nilai 2,56. Untuk rata-rata variabel Turnover Intention

Bank Mandiri KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza sebesar 3,20

termasuk dalam kategori Cukup Baik 2,6 < x ≤ 3,4. Dari data di atas juga dapat

dilihat bahwa karyawan mendominasi point 1 atau 2 pada likert kuesioner yang

artinya jika nilai interval nya rendah maka tingkat turnover intention di Bank

Mandiri KCP Gedung Pusat Kehutanan dan Ratu Plaza tergolong rendah.

4.4 Uji Asumsi Klasik


4.4.1 Uji Normalitas

79
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui residual variabel bebas (X)

dan variabel terikat (Y) apakah berdistribusi normal atau tidak. Melihat populasi

data hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak dalam model regresi antara

variabel terikat, variabel bebas atau keduanya. Uji normalitas dapat dilakukan

secara statistic menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) > 0,05 berarti data berdistribusi normal.

Tabel 4. 13
Hasil Uji Normalitas

Sumber: Peneliti, 2023


Hasil uji normalitas dapat dilihat dari tabel di atas, nilai Asymp. Sig (2-

tailed) > adalah 0,200 yang artinya bahwa data tersebut memiliki nilai Asymp. Sig

(2-tailed) > 0,05 lalu dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam

penelitian berdistribusi normal. Data perhitungan tersebut juga didukung oleh hasil

grafik Probability Plot (P-Plot).

80
Gambar 4. 3
Grafik P-Plot

Sumber: Peneliti, 2023


Berdasarkan pada gambar dari hasil uji di atas, terlihat bahwa titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal. Hasil ini menyatakan bahwa model regresi

dinyatakan berdistribusi normal sehingga layak digunakan.

4.4.2 Uji Multikolinearitas


Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah regresi ditemukan

korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antar variabel independent. Dalam menguji multikolinearitas dapat dilihat

dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Nilai tolerance > 0,10

dan Variance Inflation Factor (VIF) < 10 disimpulkan bahwa model regresi yang

tidak terbentuk tidak memiliki gejala multikolinearitas.

81
Tabel 4. 14
Hasil Uji Normalitas

Sumber: Penulis, 2023


Dapat dilihat pada tabel 4.45 diatas, menunjukan nilai VIF (Variance

Inflation Factor) untuk setiap variabel independent yaitu stres kerja (X1) 1.171 <

10. Budaya organisasi (X2) 1.418 < 10 dan lingkungan kerja (X3) 1.343 < 10.

Dapat dilihat juga dengan nilai tolerance masing-masing variabel yaitu stres kerja

(X1) 0,854 > 0,10, budaya organisasi (X2) 0,705 > 0,10 dan lingkungan kerja (X3)

0,745 > 0,10. Oleh karena itu nilai VIF ketiga variabel independent tersebut

melebihi 0,10. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas

pada variabel independent tersebut, dengan kata lain model regresi yang digunakan

dalam penelitian ini terbatas dari masalah multikolinearitas dan bisa digunakan

pada tahap selanjutnya.

4.4.3 Uji Heterokedastisitas

82
Gambar 4. 4
Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Peneliti, 2023


Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa hasil uji heterokedastisitas

menggambarkan titik-titik plot yang tidak membentuk suatu pola tertentu dan tidak

ada pola yang jelas dan menyebar diatas mauoun dibawah angka 0 pada sumbu Y,

sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel terikat (dependent) dalam

penelitian ini terbebbas dari heterokedastisitas atau data tidak terjadi

heterokedastisitas

4.4.4 Uji Autokorelasi


Uji autokorelasi berguna untuk mengukur model regresi memiliki korelasi

antara residual peridoe t dengan residual pada periode sebelumnya, berikut adalah

hasil uji autokorelasi berdasarkan Durbin Waston:

83
Tabel 4. 15
Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Peneliti (2023)


DL = 1,3832
DU = 1,6662
4 - DU
4 – 1,6662 = 2, 3338
Sesuai dengan tabel 4.46 di atas, nilai Durbin Watson dalam penelitian ini

sebesar 1.645, selanjutnya jika dibandingkan hasil apabila < D < 4-dU, maka nilai

Durbin Watson ada dalam 1,6662 < 1,645 < 2, 3338.

Sesuai dengan tabel 4.46 nilai Durbin Watson lebih besar dari nilai DU

(Durbin Upper), maka tidak terdapat autokorelasi.

4.5 Koefisien Regresi Linear Berganda


Tabel 4.16
Koefisien Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -6.963 6.618 -1.052 .299
Stres Kerja (X1) .535 .100 .656 5.362 .000
Budaya Organisasi (X2) .056 .140 .053 .396 .694
Lingkungan Kerja (X3) .064 .209 .040 .307 .760
a. Dependent Variable: Turnover Intention (Y)

84
Sumber: Peneliti, 2023
Berdasarkan tabel. 4.44, dapat dikatakan bahwa persamaan regresi linear
berganda adalah sebagai berikut:
𝑌 = −6.963 + 0.535 X1 + 0.056 X2 + 0.064 X3 + ε
Berdasarkan hasil analisis data dan persamaan regresi terebut dapat
disimpulkan mengenai beberapa hal berikut ini:
1) Nilai konstanta sebesar -6.963 artinya, apabila nilai variabel stres kerja (X1),
budaya organisasi (X2), dan lingkungan kerja (X3) sama dengan 0, maka nilai
tetap atau nilai awal turnover intention adalah -6.963.
2) Koefisien regresi pertama variabel (X1), mempunyai nilai positif sebesar 0.535
artinya jika stres kerja (X1) mengalami kenaikan satu satuan, maka turnover
intention (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.535.
3) Koefisien regresi kedua variabel (X2), mempunyai nilai positif sebesar 0.056
artinya jika budaya organisasi (X2) mengalami kenaikan satu satuan, maka
turnover intention (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.056
4) Koefisien regresi ketiga variabel (X3), mempunyai nilai positif sebesar 0.064
artinya jika lingkungan kerja (X3) mengalami kenaikan satu satuan, maka
turnover intention (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.064

4.5.1 Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur besarnya persentase

pengaruh variabel stres kerja, budaya organisasi, dan lingkungan kerja dalam

model regresi terhadap variabel turnover intention. Nilai koefisein determinasi

adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Jika nilai koefisien determinasi dalam model

regresi semakin kecil atau mendekati 0 (nol), semaki kecil pula pengaruh variabel

85
stres kerja, budaya organisasi, dan lingkungan kerja terhadap turnover intention

karyawan.

Tabel 4.17
Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .690a .477 .438 3.18281
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja (X3), Stres
Kerja (X1), Budaya Organisasi (X2)
b. Dependent Variabel: Turnover Intention Karyawan (Y)
Sumber: Peneliti, 2023
Berdasarkan Tabel 4.44, diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,438.

Artinya, besar variabel yang memberikan pengaruh bersama-sama antara variabel

stres kerja, budaya organisasi, dan lingkungan kerja terhadap variabel turnover

intention sebesar 43,8%. Adapun sisanya sebesar 56,2% dipengaruhi faktor lain

yang tidak diteliti.

4.6 Hasil Uji Hipotesis


4.6.1 Hasil Uji Parsial (Uji t)
Uji t atau t-Test atau uji hipotesis adalah uji signifikansi parameter

individual. Nilai statistic t menunjukan pengaruh variabel independent secara

individual (masing-masing) terhadap variabek dependen. Adapun tahap dalam

pengujian Uji t sebagai berikut.

1) Menentukan hipotesis

2) Menentukan tingkat signifikansi, tingkat kesalahan α = 5% (0,05)

86
3) Menentukan t tabel, menggunakan rumus derajat kebebasan (degree of

freedom) seperti berikut ini.

df = n – k – 1

Keterangan

n: Jumlah Sampel

k: Jumlah Variabel Independen

Selanjutnya, tabel distribusi dicari pada tingkat keyakinan 95%, α = 5%

(0,05). Berikut merupakan tahap menentukan nilai t tabel. Diketahui t tabel

sebesar (α = 0,05)
𝛼
t tabel = ( ∶ 𝑛 − 1 − 𝑘 )
2

0,05
=( ∶ 45 − 1 − 3 )
2

= 0,025 ∶ 41

= 2,014

Hasil t tabel dengan signifikansi 0,05 diperoleh sebesar 2,014

4) Dasar pengambilan keputusan

a) Perpektif t hitung

• Nilai t hitung < dari t tabel dengan α lebih besar dari 0,05, artinya variabel

independent tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (Ho).

• Nilai t hitung > dari t tabel dengan α lebih kecil dari 0,05, artinya variabel

independent memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (H)

b) Perspektof nilai probabilitas (Pengambilan Keputusan)

87
• Nilai signifikan lebih besar dari atau sama dengan 0,05, artinya tidak

terdapat pengaruh yang signifikan (Ho).

• Nilai signifikan lebih kecil dari atau sama dengan 0,05, artinya terdapat

pengaruh yang signifikan (H).

Tabel 4.18
Tabel Hasil Uji Parsial (uji t)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -6.963 6.618 -1.052 .299
Stres Kerja (X1) .535 .100 .656 5.362 .000
Budaya Organisasi (X2) .056 .140 .053 .396 .694
Lingkungan Kerja (X3) .064 .209 .040 .307 .760
b. Dependent Variable: Turnover Intention (Y)

Sumber: Peneliti, 2023

Berdasarkan hasil uji pada Tabel 4.45, dapay disimpulkan sebagai berikut:

1) Variabel Stres Kerja

Variabel stres kerja (X1) memiliki t hitung 5,362 dengan signifikan

0,000. Dengan demikian, t hitung lebih besar dari t tabel, yaitu 2,014

dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Artinya, variabel stres kerja

memiliki pengaruh dan signifikan terhadap turnover intention

karyawan.

2) Variabel Budaya Organisasi

88
Variabel budaya organisasi (X2) memiliki t hitung 0,396 dengan

sigfinikan 0,694. Dengan demikian, t hitung lebih kecil dari t tabel,

yaotu 2,014 dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05. Artinya, bariabel

budaya organisasi tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan

terhadap variabel turnover intention karyawan.

3) Variabel Lingkungan Kerja

Variabel lingkungan kerja (X3) memiliki t hitung 0,307 dengan

signifikan 0,760. Dengan demikian, t hitung lebih kecil dari t tabel,

yaitu 2,014 dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Artinya, variabel

lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap

turnover intention karyawan.

4.6.2 Hasil Uji F (Simultan)


Uji F menunjukan tingkat kelayakan model atau uji serentak variabel

bebas. Berikut hasil perhitungan F:

Tabel 4.19
Hasil Uji F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 378.437 3 126.146 12.452 .000b
Residual 415.341 41 10.130
Total 793.778 44
a. Dependent Variable: Turnover Intention (Y)
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja (X3), Stres Kerja (X1) Budaya Organisasi
(X2)

Sumber: Peneliti, 2023

89
Berdasarkan tabel 4.50, menunjukan bahwa diperoleh nilai F hitung sebesar

12,452. Dengan tingkat keyakinan 95%, alpha = 5% menggunakan kaida F tabel

yaitu = F (k-l;n-k) = F (2;42) maka diperoleh nilai f tabel sebesar 3,220. Karena

nilai F hitung lebih besar dari F tabel (12,452 > 3,220) maka pengujian model

layak digunakan.

Hal ini menunjukan bahwa secara bersama-sama atau simultan variabel stres

kerja, budaya organisasi, dan lingkungan kerja mempengaruhi variabel

turnover intention, sehingga H4 dapat diterima.

4.7 Interpretasi Hasil


Setelah dilakukan uji analisis data, uji kefisien determinasi, dan uji hipotesis

atas variabel independent, yaitu stres kerjam budaya organisasi, dan lingkungan

kerja serta variabel dependen, yaitu turnover intention karyawan, maka diperoleh

interpretasi hasil sebagai berikut:

4.7.1 Variabel Stres Kerja terhadap Turnover Intention Karyawan

Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan kueisoner, variabel stres kerja

memperoleh skor pada kategori sangat baik. Adapun hasil uji hipotesis

menunjukan nilai t hitung 5,362 atau lebih besar dari nilai t tabel yaitu 2,014.

Selanjutnya, diperoleh nilai signifikan 0,000 atau lebih kecil dari taraf signifikansi,

yaitu 0,05. Dengan demikian, H1 diterima. Pengujian ini secara statistik

menunjukan, bahwa variabel stres kerja memiliki pengaruh dan signifikan

terhadap variabel turnover intention karyawan. Artinya, jika stres kerja tidak

dikeolal dengan baik, maka akan tinggi tingkat turnover intention karyawan yang

90
terjadi di Bank Mandiri Persero Tbk KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu

Plaza.

4.7.2 Variabel Budaya Organisasi terhadap Turnover Intention Karyawan

Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan kuesioner, variabel budaya

organisasi memperoleh skor pada kategori sangat baik. Adapun hasil uji hipotesis

menunjukan nilai t hitung 0,369 atau lebih kecil dari nilai t tabel, yaitu 2,014.

Selanjutnya, doperoleh nilai signifikan 0,649 atau lebih besar dari taraf

signifikansi, yaitu 0,05. Dengan demikian, H2 ditolak. Pengujian ini secara

statistik menunjukan, bahwa variabel budaya organisasi tidak memiliki pengaruh

dan tidak signifikan terhadap variabel turnover intention karyawan. Artinya,

budaya organisasi tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap turnover

inetention karyawan Bank Mandiri Persero Tbk KCP Gedung Pusat Kehutanan

dan KCP Ratu Plaza.

4.7.3 Variabel Lingkungan Kerja terhadap Turnover Intention Karyawan


Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan kuesioner, variabel lingkungan

kerja memperoleh skor pada kategori Sangat Baik. Adapaun hasil uji hipotesisi

menunjukan nilai t hitung 0,307 atau lebih kecil dari nilai t tabel, yaitu 2,014.

Selanjutnya, diperoleh nilai signifikan 0,760 atau lebih besar dari taraf signifikasi,

yaitu 0,05. Dengan demikian, H3 ditolak. Pengujian ini secara statistic

menunjukan, bahwa variabel disiplin kerja tidak memiliki pengaruh dan tidak

signifikan terhadap variabel turnover intention karyawan. Artinya, lingkungkan

kerja tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap turnover intention

91
karyawan Bank Mandiri Persero Tbk KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP

Ratu Plaza.

4.7.4 Variabel Stres Kerja, Budaya Organisasi, dan Lingkungan Kerja


terhadap Turnover Intention Karyawan
Berdasarkan hasil dari penyebaran kuesioner pada karyawan Bank Mandiri

KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza untuk tiga variabel

independent tersebut menunjukan nilai signifikansinya 0,00 di bawah alpha (0,05).

Hal ini menunjukan bahwa ketiga variabel independent tersebut secara bersama-

sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention karyawan.

Karena hasilnya berpengaruh positif dan juga signifikan maka H4 diterima.

Artinya Stres Kerja, Budaya Organisasi, dan Lingkungan Kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Turnover Intention Karyawan.

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian


Hasil uji hipotesis menunjukan, bahwa stres kerja memiliki pengaruh dan

signifikan terhadap variabel turnover intention karyawan. Oembuktian hipotesisi

penelitian ini relevant dengan hasil penelitian Sari et al. (2019) menyatakan, bahwa

variabel stres kerja memiliki pengaruh tergadap turnover intention karyawan.

Namun pembuktian hipotesis ini tidak relevant dengan hasil penelitian

terdahulu Tungalow et al. (2018) yang menyatakan, bahwa variabel stres kerja

tidak memiliki pengaruh terhadap turnover intention karyawan. Dengan demikian,

stres kerja yang terjadi di Bank Mandiri Persero Tbk KCP Gedung Pusat

Kehutanan dan KCP Ratu Plaza masih menjadi salah satu pemicu terjadinya

92
turnover intention. Hal ini menunjukan bahwa stres kerja pada karyawan belum

bisa dikelola dengan baik yang dapat memicu terjadinya turnover intention

karyawan.

Selanjutnya, uji hipotesis menununjukan, bahwa variabel budaya organisasi

tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap variabel turnover intention

karyawan. Pembuktian hipotesis penelitian ini relevan dengan hasil penelitian

terdahulu Johartono dan Widuri (2013) yang menyatakan, bahwa budaya

organisasi berpengaruh negatif atau tidak berpengaruh terhadap turnover intention

karyawan. Namun, pembuktian hipotesis ini tidak relevan dengan hasil penelitian

Sari et al (2019) yang menyatakan, bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh

terhadap turnover intention karyawan.

Dengan demikian, budaya organisasi yang terjadi di Bank Mandiri Persero

Tbk KCP Gedung Pusat Kehutanan dan Ratu Plaza tidak memicu terjadinya

turnover intention karyawan. Hal ini menunjukan bahwa budaya organisasi

diterapkan dengan baik oleh karyawan sehingga hal ini budaya organisasi tidak

memiliki pengaruh terhadap turnover intention karyawan.

Kemudian, hasil uji hipotesis menunjukan, bahwa variabel lingkungan kerja

tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap variabel turnover intention

karyawan. Pembuktian hipotesis penelitian ini relevan dengan hasil penelitian

Purwati (2021) yang menyatakan, bahwa lingkungan kerja tidak memiliki

pengaruh terhadap turnover intention karyawan. Namun, pembuktian hipotesis ini

tidak relevan dengan hasil penelitian Kuncoro dan Suprapto (2022) yang

93
menyatakan, bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh terhadap turnover

intention karyawan.

Dengan demikian lingkungan kerja di Bank Mandiri Persero Tbk KCP

Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza tidak menjadi pemicu terjadinya

turnover intention karyawan. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan kerja di Bank

Mandiri Persero Tbk KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza sudah

dibangun dan berlangsung dengan baik dan lingkungan kerja yang diciptakan

dapat mendukung terlaksanakannya pekerjaan karyawan sehari-hari, dengan

keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang diperlukan.

Berdasarakan uraian tersebut, perusahaan perlu lebih memperhatikan stres

kerja yang terjadi pada karyawan, karena stres kerja menjadi salah satu pemicu

terjadinya turnover intention karyawan Bank Mandiri Mandiri Persero Tbk KCP

Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza. Namun demikian, tidak menutup

kemunkinan bagi perusahaan untuk memperhatikan keberlangsungan budaya

organisasi dan lingkungan kerja. Walaupun budaya organisasi dan lingkungan

kerja tidak memiliki pengaruh terhadap turnover intention karyawan Bank Mandiri

Persero Tbk KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza tetapi harus tetap

dipertahankan agar kenyamanan karyawan lebih tercipta dan meminimalisir

pengaruhnya terhadap turnover intention karyawan.

94
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan penelitian masalah, dan hasil penelitian dengan

pembahasan pengaruh stres kerja, budaya organisasi, dan lingkungan kerja

terhadap turnover intention karyawan di Bank Mandiri Persero Tbk KCP Gedung

Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza, disimpulkan sebagai berikut:

1) Stres kerja memiliki pengaruh dan signifikan terdahap turnover intention

karyawan. Hal ini menunjukan, stres kerja yang tidak dapat dikelola baik oleh

karyawan akan menjadi pemicu terjadinya turnover intention karyawan Bank

Mandiri Persero Tbk KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza.

2) Budaya organisasi tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap

turnover intention karyawan. Hal ini menunjukan, budaya organisasi yang

tercipta diterapkan dengan baik oleh karyawan Bank Mandiri Persero Tbk KCP

Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza sehingga budaya organisasi tidak

memiliki pengaruh terhadap turnover intention karyawan.

3) Lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap

turnover intention karyawan Bank Mandiri Persero Tbk KCP Gedung Pusat

Kehutanan dan KCP Ratu Plaza. Hal ini menunjukan, lingkungan kerja

diciptakan dengan baik oleh perusahaan dan memberikan kenyamanan bagi

karyawan sehingga tidak memiliki pemicu untuk terjadinya turnover intention

karyawan.

95
5.2 KETERBATASAN
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan pengaruh variabel stres kerja,

budaya organisasi, dan lingkungan kerja terhadap variabel turnover intention

karyawan di Bank Mandiri Persero Tbk KCP Gedung Pusat Kehutanan dan KCP

Ratu Plaza, sebesar 43,8%. Adapaun sisanya sebesar 56,2% dipengaruhi faktor

lain yang tidak diteliti. Hal ini menjadi salah satu keterbatasan penelitian. Adapun

hal lainnya sebagai berikut.

1) Faktor-faltor yang mempengaruhi turnover intention karyawan dalam

penelitian ini hanya terdiri dari variabel stres kerja, budaya organisasi, dan

lingkungan kerja. Sedangkan masih ada lagi variabel-variabel yang

memungkinkan untuk digunakan dalam penelitian untuk mengukur turnover

intention karyawan pada Bank Mandiri Persero Tbk KCP Gedung Pusat

Kehutanan dan KCP Ratu Plaza. Dengan demikian hal ini berpotensi

menimbulkan kesimpulan yang berbeda apabila dilakukan penelitian lebih

lanjut dengan menggunakan variabel-variabel lainnya.

2) Terdapat keterbatasan dalam melakukan penelitian yaitu dalam hal

pengumpulan data dengan menggunakna kuesioner saja terkadang jawaban

yang diberikan oleh responden tidak menunjukan keadaan yang sesungguhnya.

5.3 REKOMENDASI
Berdasarkan hasil analisis data dan keterbatasan penelitian, penulis

membagikan rekomendasi yang mungkin dapat berguna bagi perusahaan dan

penelitian selanjutnya.

96
1) Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel turnover

intention karyawan, skor terendah sebesar 112 diberikan pada pernyataan

kedua, yaitu “Adanya rasa ketidakpuasan yang menjadi alasan untuk keluar dari

persuahaan”. Skor tersebut masuk dalam ketegori Tidak Baik, banyak

responden yang memberikan penilian tidak setuju, sehingga dapat disimpulkan

bahwa karyawan tidak memiliki rasa ketidakpuasaan yang menjadi alasannya

untuk keluar dari persuahaan.

2) Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel stres

kerja, skor terendah sebesar 165 diberikan pada pernyataan keempat, yaitu

“Keputusan yang harus selalu ditentukan oleh pemimpin membuat tim tidak

berkembang”. Namun demikian, skor tersebut masuk kategori Baik, sehingga

karyawan merasa tidak selalu keputusan yang ditentukan oleh pemimpin

membuat tim tidak berkembang, hal ini mungkin membantu memecahkan jalan

keluar dari diskusi dalam tim. Tetapi ada baiknya jika sebuah keputusan yang

diambil dalam tim bukan hanya melibatkan pemimpin saja, tetapi juga

melibatkan anggota tim agar setiap anggotanya mampu memberikan ide dan

gagasan mereka untuk kemajuan tim.

3) Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel budaya

organisasi, skor terendah sebesar 172 diberikan pada pernyataan ketujuh, yaitu

“Saya senang bekerja dengan tim”. Namun demikian, skor tersebut masuk

kategori Baik, sehingga budaya organisasi berdasarkan bekerja sama dengan

tim sudah dijalani dengan baik oleh karyawan Bank Mandiri Persero TBK KCP

97
Gedung Pusat Kehutanan dan KCP Ratu Plaza. Dengan ini, perusahaan harus

melihat bahwa bekerja dengan tim akan meningkatkan hubungan karyawan.

4) Berdasrkan hasil rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel

lingkungan kerja, pernyataan dengan skor terendah sebesar 162 diberikan pada

pernyataan ketiga, yaitu “Tingkat kebisingan di kantor tidak menggangu saya

bekerja”. Namun demikian skor tersebut masuk kategori Baik. Dengan ini,

perusahaan harus lebih memperhatikan lingkungan sekitar yang sekiranya

menyebabkan kebisingan dan meminimalisir kebisingan yang terjadi agar

karyawan mampu lebih fokus bekerja.

98
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta

Armstrong, M. (2021). Armstrong’s handbook of strategic human resource


management (7th ed.). London: Kogan Page.

Buulolo, F. (2021). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor
Camat Aramo Kabupaten Nias Selatan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Nias
Selatan, 4(2).

Fahmi, I. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta

Farida, U. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Ponorogo: Penerbit


Universitas Muhammadiyah Ponorogo Press.

Farida, Umi and Hartono, Sri (2016) BUKU AJAR MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA II. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Press,
Ponorogo.

Ghozali, Imam. (2014). Ekonometrika: Teori, Konsepdan Aplikasi dengan IBM SPSS
22. Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Hasibuan, H. M. (2019). Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, S. M. (2018). Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Motivasi


Kerja Terhadap Kinerja. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 1(1), 71-
80.

Hermawati, H., & Syofian, S. (2021). Pengaruh Stres Kerja Dan Beban Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Di PT. Sentra Adi Purna Bengkulu. Creative Research
Management Journal, 4(1), 77-91.

Humaerah, S., Fajariani, N., & Amalyah, R. (2023, October). Pengaruh human capital
dan motivasi kerja terhadap produktivitas karyawan. In FORUM EKONOMI:
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (Vol. 25, No. 4, pp. 707-715).

99
Kasmir (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. RajaGrafindo Persada:
JAKARTA.

Koesoemowidjojo. (2017).Analisis Beban Kerja. Jakarta: Penebar Swadaya Group.

Mahawati, E., Yuniwati, I., Ferinia, R., Rahayu, P. F., Fani, T., Sari, A. P., ... & Bahri,
S. (2021). Analisis Beban Kerja dan produktivitas kerja.

Mangkunegara, Anwar Prabu (2017). Manajamen Sumber Daya Manusia Perusahaan.


Cetakan Ke-12. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Manuaba, Ambarawati, Ashar Sunyoto. (2014). Cetakan Ke 1 Psikologi


IndustriDanOrganisasi. Jakarta:UniversitasIndonesia.
Mondy, R.W. & Martocchio, J.J. (2016). Human Resource Management, ed. 14,
Harlow: Pearson Education.

Munandar, Ashar Sunyoto. 2014. Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta:


Universitas Indonesia.

Nabawi, R. (2019). Pengaruh lingkungan kerja, kepuasan kerja dan beban kerja
terhadap kinerja pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 2(2),
170-183.

Nitisemito, Alex S (2008), Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Novrandy, R. A., & Tanuwijaya, J. (2022). Pengaruh Work-Family Conflict dan Work
Engagement terhadap Task Performance dan Turnover Intention dengan mediasi
Supervisor Support. JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi
Universitas Sam Ratulangi)., 9(1).

Priansa, D Juni. (2016). Manajemen Perkantoran Efektif, Efisien dan


Professional.Bandung: Alfabeta.

Riggio E. Ronald. 2018. “Industrial Organizational Psychology Seventh Edition”.


Milton Park: Routledge.

Rismayanti, R. D., Musadieq, M. A., & Aini, E. K. (2018). Pengaruh Kepuasan Kerja
Terhadap Turnover Intention Serta Dampaknya Pada Kinerja Karyawan. Jurnal
Administrasi Bisnis, 61(2).

Rivai, Veitzal& Sagala, EJ. (2014). ManajemenSumber Daya Manusia


untukPerusahaandari Teori ke Praktek.Jakarta: Rajagrafindo Persada

100
Robbins,Stephen P&Timothy Judge. (2015). Organizational Behavior. Edisi 16. New
York: Pearson.

Robbins, S.& Judge. (2015). Perilaku Organisasi. (ed.16). Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.

Sianipar, A. R. B., & Haryanti, K. (2014). Hubungan komitmen organisasi dan


kepuasan kerja dengan intensi turnover pada karyawan bidang produksi CV.
X. Psikodimensia, 13(1), 98.

Sianipar, A. R. B., & Haryanti, K. (2014). Hubungan komitmen organisasi dan


kepuasan kerja dengan intensi turnover pada karyawan bidang produksi CV.
X. Psikodimensia, 13(1), 98.

Sutrisno, E. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Triatna, Cepi. (2015:172,199). Perilaku Organisasi dalam Pendidikan, Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya.

Wahyuni, Sri et. al. (2017). Buku Panduan Penulisan Skripsi Program Studi S1
Manajemen dan S1 Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Keuangan
Perbankan dan Informatika ASIA (IKIPIA) Perbanas. Jakarta: Koperasi Karyawan
Institut Perbanas.

Zayd, B. B., & Habiburahman, H. (2022). Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Aya Pujian Pratama Pada Masa Covid-19. Sibatik
Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan
Pendidikan,, 293-302

101
LAMPIRAN
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH STRES KERJA, BUDAYA ORGANISASI, DAN LINGKUNGAN
KERJA, TERHADAP TURNOVER INETNTION KARYAWAN BANK
MANDIRI PERSERO TBK

Yth. Bapak/Ibu Karyawan Bank Mandiri Persero Tbk

Assalamualaikum wr. Wb

Perkenalkan, nama saya Nabilla Nur Cahya (1912000133), mahasiswi program


studi S1 Manajemen Perbanas Institute Jakarta konsentrasi Manajemen Sumber Daya
Manusia yang saat ini sedang melakukan penelitian untuk skripsi yang berjudul
“PENGARUH STRES KERJA, BUDAYA ORGANISASI, DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN BANK MANDIRI
PERSEO TBK”.

Berkaitan dengan hal tersebut, saya memphpn kesediaan Bapak/Ibu untuk


meluangkan waktu dalam mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini adalah satu sarana untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan skirpsi. Tanggapan yang Bapak/Ibu
berikan akan membantu proses penelitian ini dan tanggapan tersebut akan dijaga
kerahasiaanya demi kenyamanan bersama. Atas kesediaan Bapa/Ibu saya
mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Nabilla Nur Cahya


1912000133
Mahasiswi Perbanas Institute

102
Identitas Responden

Jenis Kelamin:

• Laki-laki
• Perempuan
Usia:

• 20 – 25 tahun
• 26 – 30 tahun
• 31 – 35 tahun
• 36 – 40 tahun
• > 40 tahun
Pendidikan Terakhir:

• SMA/Sederajat
• Diploma I/III
• S1/D4
• S2
• S3
Masa Kerja:

• < 1 tahun
• 1 – 5 tahun
• 6 – 10 tahun
• 11 – 15 tahun
• 16 – 20 tahun
• > 20 tahun
Petunjuk Pengisian Kuesioner
PETUNJUK: Silahkan berikan respon Bapak/Ibu berdasarkan pengalam terhadap
pernyataan dibawah ini. Panduan jawaban mengikuti skala berikut:
Skor Pernyataan Keterangan
1 STS Sangat Tidak Setuju
2 TS Tidak Setuju
3 CS Cukup Setuju
4 S Setuju
5 SS Sangat Setuju

103
KUESIONER
A. TURNOVER INTENTION KARYAWAN (Y)
No Pernyataan Tanggapan
STS TS CS S SS
1 Saya pernah berpikir untuk berhenti dari
pekerjaan saat ini
2 Adanya rasa ketidakpuasan yang menjadi alasan
untuk keluar dari perusahaan
3 Saya sering mencari informasi mengenai
pekerjaan lain
4 Saya melihat peluang kerja lebih baik di tempat
lain
5 Saya akan keluar apabila telah mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik
6 Saya memiliki keinginan untuk mencoba
kesempatan yang lebih baik

B. STRES KERJA (X1)


No Pernyataan Tanggapan
STS TS CS S SS
1 Saya akan merasakan lelah fisik akibat
pekerjaan yang terlalu berlebihan
2 Pekerjaan yang terlalu banyak dapat menggangu
istirahat saya
3 Pemimpin yang selalu tidak mendengarkan
masukan karyawan membuat saya merasa tidak
dihargai
4 Keputusan yang harus selalu ditentukan oleh
pemimpin membuat tim tidak berkembang
5 Pekerjaan yang terlalu berlebihan menyita waktu
istirahat saya
6 Pekerjaan yang terlalu berlebihan dapat
menyebabkan kelelahan pada karyawan
7 Karyawan memiliki tanggung jawab pekerjaan
yang berbeda
8 Karyawan yang saling ketergantungan dalam
mengerjakan tugas individual akan meyusahkan
tim
9 Kesalahan dalam penerimaan pesan dapat
menimbulkan kesalapahaman dalam pekerjaan
10 Intruksi pekerjaan yang disampaikan dengan
rinci akan mudah dipahami karyawan

C. BUDAYA ORGANISASI (X2)

104
No Pernyataan Tanggapan
STS TS CS S SS
1 Saya berusaha untuk memberi inovatif baru
dalam pekerjaan saya
2 Saya siap menanggung risiko atas pekerjaan
yang telah saya pilih
3 Saya selalu mengerjakan tugas saya dengan teliti
dan cermat
4 Saya membuat rincian pekerjaa dari awal sampai
akhir untuk hasil yang lebih detil
5 Saya bertanggung jawab penuh atas apa yang
saya kerjakan
6 Saya menyelesaikan pekerjaan dengan tepat
waktu
7 Saya senang bekerja dengan tim
8 Saya peduli terhadap rekan kerja saya
9 Saya selalu berusahan kompetitif dan jujur
dalam bekerja
10 Saya menemukan gagasan baru dalam mencapai
tarhet kerja
11 Saya mengkomunikasikan pekerjaan dengan
rekan kerja
12 Saya memprioritaskan intensitas kerja di kantor

D. LINGKUNGAN KERJA (X3)


No Peryataan Tanggapan
STS TS CS S SS
1 Penerangan dan pencahayaan diruang kerja
sudah memadai
2 Suhu udara sudah disesuaikan dan membuat
nyaman bekerja
3 Tingkat kebisingan di kantor tidak mengganggu
saya bekerja
4 Tata warna lingkungan kerja memberikan
suasana nyaman dalam bekerja
5 Penempatan layout di dalam kantor sangat tepat
memberikan ruang gerak yang efektif
6 Alat-alat kerja ditempatkan sesuai dengan fungsi
dan kegunaannya
7 Hubungan karyawan terjalin dengan baik

105
LAMPIRAN II
Output Kuesioner Identitas Responden
No Jenis Kelamin Usia Pendidikan Terakhir Masa Kerja
1 Laki-laki 20 – 25 tahun SMA/Sederajat 1 – 5 tahun
2 Perempuan 20 – 25 tahun S1/D4 < 1 tahun
3 Perempuan 26 – 30 tahun S1/D4 1 – 5 tahun
4 Laki-laki 26 – 30 tahun S1/D4 < 1 tahun
5 Perempuan 36 – 40 tahun S1/D4 11 – 20
6 Perempuan 20 – 25 tahun S1/D4 1 – 5 tahun
7 Laki-laki 20 – 25 tahun SMA/Sederajat 1 – 5 tahun
8 Perempuan > 40 tahun S1/D4 > 20 tahun
9 Laki-laki > 40 tahun S1/D4 > 20 tahun
10 Perempuan 31 – 35 tahun S1/D4 11 – 20 tahun
11 Perempuan 31 – 35 tahun S1/D4 6 – 10 tahun
12 Laki-laki 26 – 30 tahun Diploma I/III 1 – 5 tahun
13 Laki-laki > 40 tahun S1/D4 6 – 10 tahun
14 Perempuan 31 – 35 tahun S1/D4 11 – 20 tahun
15 Perempuan 26 – 30 tahun S1/D4 6 – 10 tahun
16 Laki-laki 31 – 35 tahun SMA/Sederajat 6 – 10 tahun
17 Perempuan > 40 tahun S1/D4 11 – 20 tahun
18 Laki-laki 31 – 35 tahun S1/D4 1 – 5 tahun
19 Perempuan 31 – 35 tahun S1/D4 11 – 20 tahun
20 Perempuan 26 – 30 tahun SMA/Sederajat 1 – 5 tahun
21 Perempuan 26 – 30 tahun S1/D4 6 – 10 tahun
22 Perempuan > 40 tahun S1/D4 > 20 tahun
23 Laki-laki 31 – 35 tahun SMA/Sederajat 1 – 5 tahun
24 Laki-laki 36 – 40 tahun SMA/Sederajat 6 – 10 tahun
25 Laki-laki 20 – 25 tahun SMA/Sederajat 1 – 5 tahun
26 Laki-laki 36 – 40 tahun SMA/Sederajat 6 – 10 tahun
27 Perempuan 26 – 30 tahun S1/D4 1 – 5 tahun
28 Perempuan 26 – 30 tahun S1/D4 1 – 5 tahun
29 Perempuan 20 – 25 tahun SMA/Sederajat < 1 tahun
30 Perempuan 20 – 25 tahun SMA/Sederajat < 1 tahun
31 Perempuan 20 – 25 tahun SMA/Sederajat 1 – 5 tahun
32 Perempuan 26 – 30 tahun S1/D4 1 – 5 tahun
33 Perempuan 31 – 35 tahun SMA/Sederajat 1 – 5 tahun
34 Laki-laki 26 – 30 tahun S1/D4 6 – 10 tahun

106
35 Laki-laki 26 – 30 tahun S1/D4 6 – 10 tahun
36 Laki-laki 31 – 35 tahun S1/D4 6 – 10 tahun
37 Laki-laki 26 – 30 tahun S1/D4 1 – 5 tahun
38 Perempuan 26 – 30 tahun S1/D4 1 – 5 tahun
39 Laki-laki 26 – 30 tahun S1/D4 6 – 10 tahun
40 Laki-laki 31 – 35 tahun S1/D4 6 – 10 tahun
41 Laki-laki 26 – 30 tahun SMA/Sederajat 1 – 5 tahun
42 Laki-laki 31 – 35 tahun SMA/Sederajat 1 – 5 tahun
43 Laki-laki 20 – 25 tahun SMA/Sederajat 1 – 5 tahun
44 Laki-laki 26 – 30 tahun SMA/Sederajat 6 – 10 tahun
45 Laki-laki 36 – 40 tahun SMA/Sederajat 11 – 20 tahun

107
Output Kuesioner Variabel Turnover Intention Karyawan (Y)
No 1 2 3 4 5 6 Total Score
1 4 5 4 5 5 5 28
2 4 4 4 4 4 4 24
3 5 5 5 5 5 5 30
4 5 4 5 5 4 5 28
5 4 2 2 2 4 4 18
6 5 4 5 4 5 5 28
7 1 1 1 1 1 1 6
8 2 3 4 3 3 3 18
9 3 4 5 5 4 5 26
10 3 2 4 3 5 4 21
11 4 3 3 3 4 4 21
12 3 2 3 3 4 4 19
13 4 3 4 3 4 5 23
14 3 4 4 4 4 4 23
15 3 2 3 3 4 4 19
16 3 2 3 3 4 4 19
17 3 2 3 3 4 4 19
18 3 2 3 3 5 5 21
19 2 2 3 3 3 3 16
20 3 2 3 4 4 4 20
21 2 2 2 3 4 3 16
22 2 2 2 2 3 2 13
23 3 2 3 3 4 4 19
24 2 2 3 3 3 4 17
25 2 2 3 4 4 4 19
26 2 2 3 3 4 4 18
27 2 3 3 3 4 4 19
28 2 3 3 3 4 4 19
29 2 2 3 3 4 5 19
30 2 2 3 4 4 4 19
31 2 2 3 3 5 5 20
32 2 2 3 3 5 4 19
33 2 2 3 3 4 4 18
34 2 2 2 3 4 3 16
35 2 2 2 3 4 3 16

108
36 2 2 2 3 4 3 16
37 2 2 3 3 4 4 18
38 2 2 3 3 4 4 18
39 2 3 1 3 3 3 15
40 2 3 1 3 3 3 15
41 2 2 3 4 4 5 20
42 2 2 3 3 4 4 18
43 2 2 3 3 4 4 18
44 2 2 3 3 4 4 18
45 2 2 2 3 3 3 15

109
Output Kuesioner Variabel Stres Kerja (X1)
N0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Score
1 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 45
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
6 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
7 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 16
8 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 44
9 4 4 5 2 4 5 5 4 4 5 42
10 4 4 5 3 3 4 3 5 4 4 39
11 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 43
12 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 41
13 5 3 3 4 4 5 3 3 4 5 39
14 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 43
15 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 44
16 4 4 4 4 3 4 5 3 4 5 40
17 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 44
18 5 5 4 2 5 4 5 4 5 5 44
19 4 5 4 3 4 4 5 3 4 4 40
20 4 3 4 3 5 5 4 4 4 3 39
21 3 4 3 3 4 4 4 4 3 5 37
22 3 3 4 3 3 4 5 3 5 5 38
23 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 37
24 4 3 3 3 4 3 5 3 4 5 37
25 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 34
26 4 3 4 3 3 3 4 3 4 5 36
27 4 3 3 4 4 4 5 3 4 5 39
28 3 4 3 4 4 5 5 3 5 5 41
29 3 4 4 4 3 4 5 3 5 4 39
30 3 3 4 3 4 4 5 3 4 5 38
31 3 4 4 3 5 5 5 5 5 5 44
32 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 41
33 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 42
34 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 42
35 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 41

110
36 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 45
37 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 39
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
39 3 4 5 4 4 4 3 4 5 5 41
40 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 41
41 3 3 3 3 3 4 5 3 5 5 37
42 4 3 3 3 3 4 5 3 4 5 37
43 3 4 3 5 5 4 4 3 3 3 37
44 3 4 3 3 5 4 4 4 3 5 38
45 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 35

111
Output Kuesioner Variabel Budaya Organisasi (X2)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total Score
1 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 55
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 55
5 4 5 3 4 4 4 5 5 4 3 4 3 48
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
7 2 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 53
8 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 57
9 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3 44
10 3 4 3 5 4 3 5 4 4 4 5 4 48
11 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 47
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 50
13 3 3 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4 48
14 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 53
15 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 56
16 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 50
17 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49
18 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 55
19 4 4 3 4 5 5 3 4 4 5 3 4 48
20 5 4 4 4 5 3 3 4 4 5 4 5 50
21 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 47
22 3 4 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 49
23 3 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 48
24 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 47
25 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 47
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
27 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47
28 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 47
29 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 46
30 3 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 51
31 4 4 5 4 5 5 3 4 5 4 4 4 51
32 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 51
33 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 49
34 4 4 5 4 5 5 3 3 4 5 4 4 50
35 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 53

112
36 4 4 4 5 5 4 3 2 4 3 3 4 45
37 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 55
38 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 57
39 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 43
40 4 4 5 4 5 4 3 3 5 5 3 4 49
41 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4 50
42 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 46
43 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 48
44 3 3 4 5 5 4 4 4 5 4 3 3 47
45 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 45

113
Output Kuesioner Variabel Lingkungan Kerja (X3)
No 1 2 3 4 5 6 7 Total Score
1 4 5 4 4 4 5 4 30
2 4 4 4 4 4 4 4 28
3 5 5 5 5 5 5 5 35
4 5 4 5 4 5 5 5 33
5 4 3 2 3 5 5 4 26
6 4 4 4 4 4 4 4 28
7 4 2 1 5 4 5 5 26
8 4 4 3 4 4 5 4 28
9 4 4 3 3 4 4 4 26
10 3 4 4 5 3 4 4 27
11 4 4 3 4 4 4 4 27
12 4 4 3 4 4 5 4 28
13 4 4 3 3 5 4 4 27
14 4 4 3 4 4 4 5 28
15 4 5 5 5 5 5 5 34
16 4 3 3 4 5 5 4 28
17 4 4 4 5 5 5 5 32
18 5 4 5 4 5 5 4 32
19 3 4 3 4 5 5 4 28
20 4 4 3 3 4 5 5 28
21 4 3 4 4 4 5 4 28
22 4 4 4 5 5 5 4 31
23 4 4 3 4 5 5 4 29
24 4 3 3 5 5 4 4 28
25 4 4 3 4 4 5 4 28
26 4 4 4 4 5 5 4 30
27 4 4 4 4 4 4 4 28
28 4 4 4 5 5 5 4 31
29 4 5 4 5 5 5 4 32
30 4 4 4 4 4 4 4 28
31 4 4 4 5 4 5 3 29
32 5 5 4 5 5 4 4 32
33 4 4 3 5 4 4 4 28
34 4 4 2 3 4 3 4 24
35 5 4 4 5 4 5 4 31

114
36 4 4 2 4 4 5 2 25
37 5 4 4 4 5 5 5 32
38 5 5 5 5 5 4 5 34
39 4 4 3 3 4 4 4 26
40 4 4 3 4 4 5 4 28
41 4 4 4 5 5 4 4 30
42 4 4 4 4 4 4 4 28
43 4 4 3 3 3 3 3 23
44 5 5 5 3 3 3 4 28
45 4 5 5 4 5 5 4 32

115
LAMPIRAN III
Hasil Uji Validitas Variabel Turnover Intention (Y)
No Indikator Total Skor Skor Item Keterangan
1 Pernyataan 1 0,850 0,3 Valid
2 Pernyataan 2 0,869 0,3 Valid
3 Pernyataan 3 0,849 0,3 Valid
4 Pernyataan 4 0,900 0,3 Valid
5 Pernyataan 5 0,808 0,3 Valid
6 Pernyataan 6 0,900 0,3 Valid
7 Pernyataan 7 0,850 0,3 Valid

Hasil Uji Validitas Variabel Stres Kerja (X1)


No Indikator Total Skor Skor Item Keterangan
1 Pernyataan 1 0.388 0,3 Valid
2 Pernyataan 2 0,369 0,3 Valid
3 Pernyataan 3 0,834 0,3 Valid
4 Pernyataan 4 0,724 0,3 Valid
5 Pernyataan 5 0,869 0,3 Valid
6 Pernyataan 6 0,842 0,3 Valid
7 Pernyataan 7 0,800 0,3 Valid
8 Pernyataan 8 0,820 0,3 Valid
9 Pernyataan 9 0,916 0,3 Valid
10 Pernyataan 10 0,820 0,3 Valid

Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2)


No Indikator Total Skor Skor Item Keterangan
1 Pernyataan 1 0,435 0,3 Valid
2 Pernyataan 2 0,540 0,3 Valid
3 Pernyataan 3 0,676 0,3 Valid
4 Pernyataan 4 0,601 0,3 Valid
5 Pernyataan 5 0,548 0,3 Valid
6 Pernyataan 6 0,487 0,3 Valid
7 Pernyataan 7 0,586 0,3 Valid
8 Pernyataan 8 0,706 0,3 Valid
9 Pernyataan 9 0,705 0,3 Valid
10 Pernyataan 10 0,367 0,3 Valid
11 Pernyataan 11 0,636 0,3 Valid
12 Pernyataan 12 0,660 0,3 Valid

Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja


No Indikator Total Skor Skor Item Keterangan
1 Pernyataan 1 0,603 0,3 Valid
2 Pernyataan 2 0,614 0,3 Valid
3 Pernyataan 3 0,830 0,3 Valid
4 Pernyataan 4 0,505 0,3 Valid
5 Pernyataan 5 0,526 0,3 Valid
6 Pernyataan 6 0,457 0,3 Valid

116
7 Pernyataan 7 0,523 0,3 Valid

LAMPIRAN IV
Koefissien Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -6.963 6.618 -1.052 .299
Stres Kerja (X1) .535 .100 .656 5.362 .000
Budaya Organisasi (X2) .056 .140 .053 .396 .694
Lingkungan Kerja (X3) .064 .209 .040 .307 .760
c. Dependent Variable: Turnover Intention (Y)

Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .690a .477 .438 3.18281
c. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja (X3), Stres
Kerja (X1), Budaya Organisasi (X2)
d. Dependent Variabel: Turnover Intention Karyawan (Y)
Hasil Uji Parsial (uji t)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -6.963 6.618 -1.052 .299
Stres Kerja (X1) .535 .100 .656 5.362 .000
Budaya Organisasi (X2) .056 .140 .053 .396 .694
Lingkungan Kerja (X3) .064 .209 .040 .307 .760
d. Dependent Variable: Turnover Intention (Y)

Uji F atau Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Models)

117
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 378.437 3 126.146 12.452 .000b
Residual 415.341 41 10.130
Total 793.778 44
a. Dependent Variable: Turnover Intention (Y)
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja (X3), Stres Kerja (X1) Budaya Organisasi
(X2)
Uji Rekiabilitas Stres Kerja (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.916 10

Uji Reliabilitas Budaya Organisasi (X2)


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.808 12

Uji Reliabilitas Lingkungan Kerja (X3)


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.679 7

Uji Reliabilitas Tunrover Intention (Y)


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.935 6

118
Tabel t
Titik presentase Distribusi t (df=1-45)

119
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Identitas Mahasiswi

NIM : 1912000133
Nama : Nabilla Nur Cahya
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta/ 28 Oktober 2000
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Menikah
Jenjang : Strata 1
Program Studi : Manajemen
Alamat Rumah : Jl. Swadaya Murni II, RT.003/011 No.146, Kel. Lubang
Buaya, Kec. Cipayung, Jakarta Timur 13810
No. Telepon/Hp : 089603580763
Email : nabillanrchy1028@gmail.com
b. Pendidikan Formal

Jenjang Nama Institusi Tempat Tahun


Pendidikan Masuk Keluar
SD SDM Lubang Buaya 12 Jakarta 2007 2013
SMP SMPN 272 Jakarta Jakarta 2013 2016
SMA SMAN 51 Jakarta Jakarta 2016 2019
S1 Perbanas Institute Jakarta 2019 Sekarang

c. Seminar/Pelatihan
Nama Seminar/Pelatihan Tempat Tahun
ORDIK 2019 “Finding Perbanas Intsitute 2019
Your Tresure Trough
Campus Life”
Start Up and Corporate Life, Zoom Meeting
What are the Difference?
Introduction to Investment Zoom Meeting 2022
Webinar “Money and
Millennials: Financial
Wisdom with Investment
and Money Management for
Youth”
Percepatan Transdormasi Zoom Meeting 2022
Digital dalam Rangka
Pemulihan Ekonomi dan
Reformasi Struktural

120
d. Pengalaman Berorganisasi
Nama Organisasi Posisi Tahun
Masuk Keluar
Himpunana Mahasiswa Anggota aktif 2019 2021
Program Studi Bendahara Umum 2021 2022
Manajemen (HMPSM)

e. Riwayat Pekerjaan
1. Magang BPJS Ketenagakerjaan (2022)

121

Anda mungkin juga menyukai