Anda di halaman 1dari 79

SKRIPSI

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK


MAHASISWA KEPERAWATAN PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
STIKES NUSANTARA JAYA
MAKASSAR

OLEH:

NAMA : ALI SIRAK USULUDIN FURU

NIM : S2017013

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA JAYA
MAKASSAR
2021
SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi


S1 Keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar

OLEH:

NAMA : ALI SIRAK USULUDIN FURU

NIM : S2017004

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA JAYA
MAKASSAR
2021

ii
Lembar Pernyataan

SURAT PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah
dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan
perguruan tingggi manapun.

Makassar, 13 Agustus 2021


Yang menyatakan

Ali Sirak Usuludin Furu


S2017004

iii
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK
MAHASISWA KEPERAWATAN PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
STIKES NUSANTARA JAYA
MAKASSAR

Oleh :

Ali Sirak Usuludin Furu


S2017004

Disetujui untuk diseminarkan

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Sitti Qamariah, S.Kep., M.Kes Elies Karre’,SKM., M.Kes


NIDN. 0930058707 NIDN.

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Ns. Sitti Qamariah, S.Kep., M.Kes


NIDN. 0930058707

iv
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK
MAHASISWA KEPERAWATAN PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
STIKES NUSANTARA JAYA
MAKASSAR

Oleh :

ALI SIRAK USULUDIN FURU


S2017004

Telah diuji
Pada Tanggal, Agustus 2021

PANITIA PENGUJI

Ketua : . Ns. Sitti Qamariah, S.Kep., M.Kes (………………………)

Anggota : 1. Elies Karre’, SKM., M.Kes (………………………)

2. Dr. Syahrir, S.Kep., Ns., M.Kes (………………………)

3. Monalisa, S.E., M.M (………………………)

Mengketahui,
Ketua STIKES Nusantara Jaya Makassar

DR. Ns. Syahrir, S.Kep., M.Kes.


NIP : 197208221992031005

v
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala

rahmat, karunia, serta petunjuk yang telah dilimpahkan-Nya. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN

PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES NUSANTARA

JAYA MAKASSAR ”. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar sarjana keperawatan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun guna untuk memperbaiki dan menyempurnakan penulisan

skripsi ini selanjutnya. Ucapan limpah terima kasih yang tidak terhingga kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penyusunan proposal ini, sehingga

dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya

kepada yang terhormat:

1. Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan anugerah-Nya yang telah dicurahkan

sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.

2. Bapak Krismas Parary Timang, S.E selaku Ketua Yayasan Pendidikan Nusantara

Jaya.

3. Bapak DR. Ns. Syahrir, S.Kep., M.Kes., selaku Ketua STIKES Nusantara Jaya

Makassar.

4. Ibu Sitti Qamariah, S.Kep., Ns., M.Kes, selaku Ketua Program Studi S1

Keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar.

vi
5. Ibu Sitti Qamariah, S.Kep.,Ns.,M.Kes., dan Ibu Elies Karre’, selaku pembimbing

I dan pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak DR. Syahrir, S.Kep., M.Kes dan Ibu Monalisa, S.E., M.M, selaku penguji

I dan penguji II saya yang telah menguji dan memberikan arahan dan saran

penyusunan skripsi ini.

7. Lebih khusus lagi penulis mengucapkan limpah terima kasih dan penghargaan

kepada Ayahanda Burhanudin Furu dan Ibunda Anisa Puarada, Kakanda

Muhamad Said Furu, Alawiyah Furu, Fahrudin Setiawan Furu, Afrija

Furu, Adik-adikku Solihin Furu, Nurlaida Furu dan Harun Ansar Furu yang

tak henti-hentinya memberikan doa restu, dukungan, kasih sayang dan

pengorbanan baik secara moril maupun materil.

8. Segenap Dosen Prodi S1 dan Staf pengajar STIKES Nusantara Jaya Makassar

yang telah memberikan ilmu dan bimbingan pada penulis.

9. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini.

10. Sahabat-sahabat saya “Anak Durian Montong” (Yulianti, Julita, Anita, Ali, Mato

dan Kak Jordan) yang telah memberikan bantuan, dorongan dan semangat.

11. Teman-teman mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Nusantara

Jaya Makassar khususnya angkatan 2017 yang telah senantiasa menjadi teman

seperjuangan.

vii
Akhir kata penulis berharap semoga dengan doa, dukungan dan nasehat yang telah

diberikan dapat bermanfaat bagi penulis untuk menjadi orang yang lebih baik dan semoga

dengan disusunnya skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Makassar, Agustus 2021

Penulis

viii
ABSTRAK

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK


MAHASISWA KEPERAWATAN PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
STIKES NUSANTARA JAYA
MAKASSAR

Oleh : Ali Sirak Usuludin Furu

Banyak bukti yang menguatkan bahwa rendahnya prestasi dan motivasi belajar
mahasiswa serta terjadinya penyimpangan-penyimpangan perilaku disebabkan oleh
persepsi dan sikap negatif mahasiswa terhadap diri sendiri. Demikian juga mahasiswa
yang mengalami kesulitan belajar, banyak mahasiswa yang sudah berfikir bahwa mereka
tidak bisa atau tidak mampu sebelum mengerjakan dan mulai tugas-tugas kuliah tersebut.
Tujuan penelitian adalah Diketahui hubungan konsep diri dengan prestasi akademik
mahasiswa keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar.
Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional.
Populasi dalam penelitian ini semua mahasiswa keperawatan semester VIII dan Profesi
Ners berjumlah 38 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dan
instrument penelitian ini menggunakan lembar kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Juni - Juli 2021. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square.
Hasil dari penelitian ini diketahui dari 38 responden diperoleh bahwa responden
dengan konsep diri yang negatif cenderung mengalami prestasi akademik yang rendah
sebanyak 13 responden (34,2%), responden dengan konsep diri yang positif cenderung
mengalami prestasi akademik yang tinggi sebanyak 9 responden (23,7%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan konsep diri dengan
prestasi akademik mahasiswa keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar dengan
nilai p-value=0,360 > 0.05. Saran bagi intitusi, STIKES Nusantara Jaya Makassar sebagai
lembaga pendidikan yang berkaitan langsung terhadap mahasiswa hendaknya
memperhatikan setiap kebutuhan setiap mmahasiswanya. Terutama kebutuhan mahasiswa
dalam internalnya dan menyediakan fasilitas yang berkaitan seperti memberikan mata
perkuliahan yang berkaitan dengan konsep diri.

Kata Kunci: Konsep Diri, Prestasi Akademik, Mahasiswa Keperawatan

ix
ABSTRACT

RELATIONSHIP OF SELF CONCEPT WITH ACADEMIC ACHIEVEMENT


NURSING STUDENTS UNDERGRADUATE STUDY PROGRAM NURSING
AND PROFESSION NURSING OF NUSANTARA JAYA MAKASSAR
COLLEGE OF HEALTH SCIENCES

By : Ali Sirak Usuludin Furu

There is ample evidence that the low achievement and motivation of student learning
and the occurrence of behavioral deviations are caused by negative perceptions and
attitudes of students towards themselves. Likewise, students who have difficulty learning,
many students who already think that they can not or can not afford before working and
starting the course assignments.
The purpose of the research is known to connect self-concept with academic
achievement of nursing students College Of Health Sciences Nusantara Jaya Makassar.
This research method is descriptive analytics with a Cross Sectional approach. The
population in this study was all nursing students of semester VIII and Profession Ners
numbered 38 people, sampling techniques using total sampling and instrument of this
study using questionnaire sheets. This research was conducted in June - July 2021. The
statistical test used is the Chi Square test.
The results of this study were known from 38 respondents obtained that respondents
with negative self-concept tend to experience low academic achievement as many as 13
respondents (34.2%), respondents with positive self-concept tend to experience high
academic achievement as many as 9 respondents (23.7%).
The conclusion of this study is that there is no relationship between self-concept and
academic achievement of nursing students College Of Health Sciences Nusantara Jaya
Makassar with a value of p-value=0.360 > 0.05. Advice for institutions, Nusantara Jaya
Makassar College Of Health Sciences as an educational institution directly related to
students should pay attention to every need of each student.

Keyword: Training, Performance, Nurses, Nursing Care

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM .......................................................................... i

HALAMAN GELAR.............................................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN................................................................................ iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI................................................................... iv

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI..................................................... v

KATA PENGANTAR............................................................................................ vi

ABSTRAK.............................................................................................................. ix

ABSTRACT............................................................................................................ x

DAFTAR ISI........................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................... 4

1.3.1 Tujuan Umum................................................................................. 4

1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................... 4

1.4.1 Teoritis............................................................................................ 4

1.4.2 Praktis............................................................................................. 4

xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Tentang Konsep Diri.................................................... 6

2.1.1 Pengertian Konsep Diri................................................................... 6

2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri...................................... 9

2.1.3 Ciri-Ciri Konsep Diri ..................................................................... 7

2.1.4 Tipe Konsep Diri............................................................................. 7

2.1.5 Proses Perkembangan Konsep Diri................................................. 8

2.1.6 Dimensi Konsep Diri...................................................................... 9

2.2 Tinjauan Umum Tentang Prestasi Akademik.......................................... 11

2.2.1 Pengertian Prestasi Akademik ....................................................... 11

2.2.2 Aspek Prestasi Akademik .............................................................. 12

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik................ 18

2.3 Tinjauan Umum Tentang Mahasiswa ..................................................... 19

2.3.1 Pengertian Mahasiswa.................................................................... 19

2.3.2 Peran Mahasiswa............................................................................ 19

2.4 Keaslian Penelitian................................................................................... 20

2.5 Kerangka Teori........................................................................................ 22

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual............................................................................... 23

3.2 Hipotesis Penelitian................................................................................. 24

3.2.1 Hipotesi Nol.................................................................................... 24

2.5.1 Hipotesis Alternatif......................................................................... 24

xii
BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian..................................................................................... 25

4.2 Populasi dan Sampel................................................................................ 25

4.2.1 Populasi........................................................................................... 25

4.2.2 Sampel............................................................................................. 25

4.2.3 Sampling......................................................................................... 25

4.3 Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional........................................ 26

4.3.1 Variabel Penelitian.......................................................................... 26

4.3.2 Defenisi Operasional ...................................................................... 26

4.4 Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................... 27

4.5 Intrumen Penelitian ................................................................................. 27

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................... 29

4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data....................................... 30

4.8 Analisa Data & Pengolahan Data............................................................ 30

4.9 Kerangka Operasional Penelitian............................................................. 33

4.10 Etika Penelitian........................................................................................ 34

4.11 Keterbatasan Penelitian............................................................................ 34

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................................................ 36

5.2 Hasil Penelitian........................................................................................ 36

5.2.1 Analisa Univariat............................................................................ 37

5.2.2 Analisa Bivariat.............................................................................. 40

xiii
5.3 Pembahasan ............................................................................................. 42

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan.............................................................................................. 47

6.2 Saran........................................................................................................ 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keaslian Penelitian................................................................................. 20

Tabel 4.1 Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif........................................... 26

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Mahasiswa Keperawatan STIKES

Nusantara Jaya Makassar....................................................................... 37

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa Keperawatan

STIKES Nusantara Jaya Makassar......................................................... 37

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Prodi Mahasiswa Keperawatan STIKES

Nusantara Jaya Makassar....................................................................... 38

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Semester Mahasiswa Keperawatan STIKES

Nusantara Jaya Makassar....................................................................... 38

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Agama Mahasiswa Keperawatan STIKES

Nusantara Jaya Makassar....................................................................... 39

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Konsep Diri Mahasiswa Keperawatan

STIKES Nusantara Jaya Makassar......................................................... 39

Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Prestasi Akademik Mahasiswa Keperawatan

STIKES Nusantara Jaya Makassar......................................................... 40

Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Konsep Diri Dengan Prestasi

Akademik Mahasiswa Keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar...........50

xv
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori...................................................................................... 22

Bagan 3.1 Kerangka Konseptual Penenelitian........................................................ 23

Bagan 4.10 Kerangka Operasional/Kerja Penelitian.............................................. 34

xvi
DAFTAR ISTILAH

BAAK : Bagian Administrasi Kemahasiswaan


DEPKES : Departemen Kesehatan
DINKES : Dinas Kesehatan
DKK : Dan Kawan-Kawan
KEMENKES : Kementerian Kesehatan
LAM : Lembaga Akreditasi Mandiri
PNS : Pegawai Negeri Sipil
PT : Perguruan Tinggi
PTKes : Perguruan Tinggi Kesehatan
RI : Republik Indonesia
S1 : Strata Satu
SDM : Sumber Daya Manusia
SK : Surat Keputusan
SPSS : Statistical Packge Social Sciences
STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
UU : Undang Undang
WHO : World Heart Organisation

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prestasi akademik menggambarkan kemampuan baik aspek pengetahuan, sikap,

dan keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa. Prestasi akademik yang baik akan

dapat diperoleh jika individu memiliki konsep diri yang positif terhadap kemampuan

yang dimilikinya (Naike, 2017).

Indeks Prestasi (IP) yang baik itu sendiri merupakan suatu yang sangat

diharapkan oleh mahasiswa, dimana untuk mencapainya mahasiswa harus belajar

dengan keras karena Indeks Prestasi tersebut sangat berpengaruh terhadap mahasiswa

(Anriani, N., 2020).

Pendidikan merupakan dasar yang penting bagi kehidupan untuk menentukan

arah laju perjalanan suatu bangsa, generasi saat ini dan generasi yang akan datang.

Oleh karena itu, kemajuan masyarakat modern saat ini, tidak dapat dicapai tanpa

sebuah institusi pendidikan sebagai organisasi yang menyelenggarakan pendidikan

secara formal. Kegiatan pendidikan yang berlangsung menempatkan institusi ini

sebagai salah satu institusi sosial yang tetap eksis sampai sekarang (Nupus, S.N.,

2017).

Kegagalan dan keberhasilan mahasiswa dalam mencapai prestasi belajar juga

dipengaruhi oleh konsep diri. Konsep diri menjadi hal penting bagi tercapainya

prestasi belajar karena konsep diri termasuk dalam faktor internal yang mempengaruhi

siswa dalam pencapaian prestasi (Hanifah & Prasetyo Agung, A., 2019).
2

Konsep diri menjadi determinant yang paling penting dari respon setiap manusi

terhadap lingkungannya. Artinya, konsep diri merupakan penentuan persepsi makna

yang dihubungkan dengan lingkungannya. Anggapan adanya ancaman terhadap diri,

akan diikuti oleh pertahan diri yang diartikan sebagai penyempitan dan pengkakuan

(regidification) persepsi dan perilaku penyesuaian serta pengguanan mekanisme

pertahanan ego seperti rasionalisasi (Zulkarnain, Iskandar, dkk., 2020).

Seorang mahasiswa yang memiliki konsep diri yang tinggi akan memperoleh

hasil belajar yang bagus. Konsep diri memberikan pengaruh terhadap mahasiswa

dalam kegiatan belajar. Melalui konsep diri ini mahasiswa mengetahui bagaimana

tentang dirinya sendiri, sikap, keyakinan serta kualitas yang dimilikinya. Hal ini

karena konsep diri merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam proses

pendidikan (Nupus, S.N., 2017).

Banyak bukti yang menguatkan bahwa rendahnya prestasi dan motivasi belajar

mahasiswa serta terjadinya penyimpangan-penyimpangan perilaku disebabkan oleh

persepsi dan sikap negatif mahasiswa terhadap diri sendiri. Demikian juga mahasiswa

yang mengalami kesulitan belajar, banyak mahasiswa yang sudah berfikir bahwa

mereka tidak bisa atau tidak mampu sebelum mengerjakan dan mulai tugas-tugas

kuliah tersebut (Nupus, S.N., 2017).

Jumlah warga dunia yang mengenyam pendidikan tinggi diperkirakan mencapai

262 juta atau meningkat dua kali lipat pada 2025. Mayoritas pertumbuhan ini terjadi

di negara yang sedang berkembang, di mana setengahnya berada di China dan India.

Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014/2015 mencatat jumlah mahasiswa di


3

Indonesia ada 6.118.733 dengan 286.726 putus kuliah dan 4,69% drop-outs (Belinda

Tangka, I., dkk., 2018).

Penelitian dari Vandini (2016) dan Ameliah (2016) menunjukkan bahwa faktor

psikologis, yaitu rasa percaya diri juga dapat mempengaruhi prestasi belajar.

Hubungan positif dan signifikan antara rasa percaya diri dengan prestasi belajar siswa

juga ditunjukkan dalam penelitian-penelitian lain yang serupa (Achdiyat dan Lestari,

2016).

Berdasarkan hasil studi awal yang dilakukan peneliti di STIKES Nusantara Jaya

Makassar diperoleh data bahwa jumlah mahasiswa prorgaram studi S1 Keperawatan

semester VIII sebanyak 20 orang dan jumlah mahasiswa Profesi Ners sebanyak 18

orang.

Berdasarkan hasil uraian latar belakang di atas dan melihat karakteristik

mahasiswa yang berasal dari luar daerah dan banyaknya tugas-tugas perkuliahan yang

harus diselesaiakan oleh para mahasiswa, maka peneliti merasa tertarik melakukan

penelitian dengan judul “hubungan konsep diri dengan prestasi akademik mahasiswa

keperawatan Program Studi S1 Keperawatan dan Profesi Ners STIKES Nusantara

Jaya Makassar”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “apakah ada hubungan konsep diri

dengan prestasi akademik mahasiswa keperawatan Program Studi S1 Keperawatan

dan Profesi Ners STIKES Nusantara Jaya Makassar?”.


4

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Diketahui hubungan konsep diri dengan prestasi akademik mahasiswa

keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Diketahui konsep diri mahasiswa keperawatan STIKES Nusantara Jaya

Makassar.

2. Diketahui prestasi akademik mahasiswa keperawatan STIKES Nusantara

Jaya Makassar.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan referensi serta

pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian serta sebagai bekal

dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Profesi Keperawatan

Diharapkan penelitian ini memberikan kontribusi bagi ilmu keperawatan

khususnya tentang keperawatan jiwa.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Peneliti berharap dapat berguna untuk mahasiswa sebagai tambahan

pengetahuan tentang konsep diri.


5

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat

mengenai prestasi akademik yang terjadi di pendidikan tinggi dan setiap

mahasiswa memiliki tingkat konsep diriyang berbeda untuk meningkatkan

prestasi akademik dalam perkuliahan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Tentang Konsep Diri

2.1.1 Pengertian Konsep Diri

Pengertian umum dari konsep diri dalam psikologi adalah konsep pusat

(Central Construct) untuk dapat memahami manusia dan tingkahlakunya serta

merupakan suatu hal yang dipelajari manusia melalui interaksinya dengan

dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan nyata di sekitarnya.

Konsep diri adalah organisasi dari persepsi diri. Dalam hal ini knsep diri

adalah bagian amat penting di dalam kepribadian dan tingkahlaku. Setiap

individu bereaksi pada situasi sesuai dengan presepsi tentang dirinya dan

dunianya. Individu bereaksi pada realitas seperti yang dipersepsikan olehnya

dan dengan cara yang sesuai dengan konsep dirinya (Zulkarnain, I. dkk., 2020).

2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Menurut Fitts, konsep diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor:

1. Pengalaman, terutama pengalaman interpersonal, yang memunculkan

perasaan positif dan perasaan berharga.

2. Kompetensi dalam area yang dihargai oleh individu dan oranglain.

3. Aktualisasi diri, atau implemetasi dan realisasi dari potensi pribadi yang

sebenarnya.
7

Menurut Williams D. Brooks, mengemukakan faktor-faktor yang

mempengaruhi konsep diri antara lain:

1. Orang lain

2. Kelompok rujukan

2.1.3 Ciri-Ciri Konsep Diri

Ciri-ciri konsep diri tinggi menurut Muhsinin, A. (2018) adalah sebagai

berikut:

1. Penerimaan diri dan mampu menghargai dirinya

2. Terbuka terhadap kritikan

3. rendah hati

4. peka terhadap kebutuhan orang lain dan tidak egois.

Individu yang mengenal dirinya dengan baik merupakan orang yang

mempunyai konsep diri yang tinggi. Sebaliknya dengan ciri- ciri individu yang

negatif bahwa ia cenderung tidak tahan kritik, responsif terhadap pujian,

bersikap hiperkritis dan bersikap pesimis terhadap kompetensi.

2.1.4 Tipe Konsep Diri

Iskandar Zulkarnain, dkk (2020) dalam bukunya membagi konsep diri

menjadi 2 (dua) tipe, antara lain:

1. Konsep diri negatif, antara lain:

a. Peka pada kritik

b. Responsive sekali terhadap pujian

c. Hiperkritis

d. Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain


8

e. Bersikap pesimistis terhadap kompetisi

2. Konsep diri positif, antara lain:

a. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah

b. Merasa setara dengan orang lain

c. Menerima pujian tanpa rasa malu

d. Sadar setiap keinginan dan perilaku tidak selalu disetujui

masyarakat

e. Mampu memperbaiki diri.

2.1.5 Proses Perkembangan Konsep Diri

Ada dua hal yang mendasari perkembangan konsep diri menurut Mukmin,

S. (2020), yaitu:

1. Pengalaman Secara Situasional

Pengalaman yang datang pada diri. Segenap pengalaman yang

datang pada diri kita tidak seluruhnya mempunyai pengaruh kuat pada

diri kita. Jika pengalaman-pengalaman itu merupakan sesuatu yang

sesuai dan konsisten dengan nilai-nilai dan konsep diri, secara rasional

dapat terima. Pengalaman tersebut tidak cocok dan tidak konsisiten

dengan nilai-nilai konsep diri, secara rasional tidak dapat diterima. Dengan

membuka diri (selfdis closure), konsep diri menjadi lebih dekat dengan

kenyataan. Sedangkan manfaat membuka diri ini kepada orang lain akan

dapat diketahui umpan balik orang lain kepada, yang pada gilirannya umpan

balik ini nantinya memudahkan dalam proses pengenalan diri sendiri.

Hasilnya bukan saja dapat merasakan berbagai kelemahan dalam diri tetapi
9

juga dapat memperbaikinya. Sebaliknya, dapat mengetahui mengenai

kelebihan diri, yang untuk selanjutnya berbagai kelebihan tersebut dapat

manfaatkan lebih baik.

2. Interaksi dengan Orang Lain

Segala aktivitas dalam masyarakat memunculkan adanya

interaksi dengan orang lain. Dari interaksi yang muncul tersebut,

terdapat usaha untuk pengaruh-mempengaruhi antara dengan orang lain

tersebut. Dalam situasi seperti itu, konsep diri berkembang dalam proses

saling memengaruhi itu. Orang-orang yang dinilai baik oleh orang lain,

cenderung memberikan skor yang tinggi juga dalam menilai dirinya. Artinya,

harga dirinya sesuai dengan penilaian orang lain terhadap dirinya.

2.1.6 Dimensi Konsep Diri

a. Dimensi Internal

Dimensi internal atau yang disebut juga kerangka acuan internal (internal

frame of reference) adalah penilaian yang dilakukan individu yakni

penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan

dunia di dalam dirinya.

Dimensi ini terdiri dari 3 bentuk:

1) Diri identitas (identity self). Bagian diri ini merupakan aspek yang paling

mendasar pada konsep diri dan mengacu pada pertanyaan. “siapakah

saya?”. Dalam pertanyaan tersebut tercakup label-label dan symbol-

simbolyang diberikan pada diri (self) oleh individu-individu yang


10

bersangkutan untuk menggambarkan dirinya membangun identitasnya,

misalnya “Saya Itu”.

Kemudian dengan bertambahnya usia dan interaksi dengan

lingkungannya. Pengetahuan individu tentang dirinya juga bertambah,

sehingga ia dapat melengkapi keterangan tentang dirinya dengan hal-hal

yang lebih kompleks, seperti “Saya pintar tetapi terlalu gemuk” dan

sebagainya.

2) Diri perilaku (behavior self). Diri perilaku merupakan persepsi individu

tentang tingkah lakunya, yang berisikan segala kesadaran mengenai

“apa yang dilakukan oleh diri”.

Selain itu, bagian ini berkaitan erat dengan diri identitas. Diri yang

adekuat akan menunjukkan adanya keserasian antara diri identitas

dengan diri pelakunya, sehingga ia dapat mengenali dan menerima, baik

diri sebagai identitas maupun diri sebagai pelaku. Kaitan dari keduanya

dapat dilihat pada diri sebagai penilai.

3) Diri penerimaan atau penilaian (Judging self). Diri penilai berfungsi

sebagai pengamat, penentu standar dan evaluator. Kedudukannya adalah

sebagai perantara (mediator) antara diri identitas dan diri pelaku.

Manusia cenderung memberikan penilaian terhadap yang

dipersepsikannya. Oleh karena itu, label-label yang dikenakan pada

dirinya bukan semata-mata menggambarkan dirinya, tetapi juga sarat

dengan nilai-nilai. Selanjutnya, penilaian ini lebih berperan dalam


11

menentukan dalam tindakan yang akan ditampilkannya (Agustiani,

2019).

b. Dimensi Eksternal

Pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya melalui hubungan dan

aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta hal-hal lain diluar

dirinya. Dimensi ini merupakan suatu hal yang luas, misalnya diri yang

berkaitan dengan sekolah, organisasi, agama dan sebagainya.

2.2 Tinjauan Umum Tentang Prestasi Akademik

2.2.1 Pengertian Prestasi Akademik

Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara

berbagai faktor yang memengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu

dalam belajar menurut Sardiman dalam Devi,dkk, (2016).

Prestasi akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan

belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya

ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Dalam mengikuti kegiatan

perkuliahan di universitas sudah pasti setiap mahasiswa mengharapkan

mendapat prestasi akademik yang tinggi, sebab prestasi akademik yang tinggi

dapat membantu mahasiswa dalam mencapai tujuannya (Anriani, N., 2020).

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Bloom (2016), prestasi

akademik mahasiswa adalah sebuah proses yang dilakukan oleh mahasiswa

untuk memperoleh dan mencapai tujuan yang diinginkan atau dalam hal ini

yaitu nilai akademik, yang diikuti oleh mahasiswa selama masa perkuliahan.
12

2.2.2 Aspek Prestasi Akademik

Salah satu prinsip dasar yang harus senantiasa diperhatikan dan dipegang

dalam rangka evaluasi hasil belajar adalah prinsip kebulatan, dengan prinsip

evaluator dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar dituntut untuk

mengevaluasi secara menyeluruh terhadap peserta didik, baik dari segi

pemahamannya terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan

(aspek kognitif), maupun dari segi penghayatan (aspek afektif) dan

pengamalannya (aspek psikomotoik) (Toksonomi Bloom dalam Adiningtiyas,

S.W & Ompusungu, M.F., 2018).

Ketiga aspek atau ranah kejiwaan itu erat sekali dan bahkan tidak

mungkin dapat dilepaskan dari kegiatan atau proses evaluasi hasil belajar.

Benjamin S. Bloom dan kawan-kawannya itu berpendapat bahwa

pengelompokkan tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga

jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik,

yaitu:

1. Ranah Kognitif

Tujuan kognitif atau Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan

mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktifitas otak

adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif itu terdapat

enam jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai jenjang

yang tertinggi yang meliputi 6 tingkatan antara lain:


13

a. Pengetahuan (Knowledge) – C1

Pada level atau tingkatan terendah ini dimaksudkan sebagai kemampuan

mengingat kembali materi yang telah dipelajari, misalnya: (a)

pengetahuan tentang istilah; (b) pengetahuan tentang fakta khusus; (c)

pengetahuan tentang konvensi; (d) pengetahuan tentang kecendrungan dan

urutan; (e) pengetahuan tentangklasifikasi dan kategori; (f) pengetahuan

tentang kriteria; dan (g) pengetahuan tentang metodologi. Contoh:

menyatakan kebijakan.

b. Pemahaman (Comprehension) – C2

Pada level atau tingkatan kedua ini, pemahaman diartikan sebagai

kemampuan memahami materi tertentu, dapat dalam bentuk: (a) translasi

(mengubah dari satu bentuk ke bentuk lain); (b) interpretasi (menjelaskan

atau merangkum materi); (c) ekstrapolasi (memperpanjang/memperluas

arti/memaknai data). Contoh : Menuliskan kembali atau merangkum

materi pelajaran.

c. Penerapan (Application) – C3

Pada level atau tingkatan ketiga ini, aplikasi dimaksudkan sebagai

kemampuan untuk menerapkan informasi dalam situasi nyata atau

kemampuan menggunakan konsep dalam praktek atau situasi yang baru.

Contoh: Menggunakan pedoman/ aturan dalam menghitung gaji pegawai.

d. Analisa (Analysis) – C4

Analisis adalah kategori atau tingkatan ke-4 dalam taksonomi Bloom

tentang ranah (domain) kognitif. Analisis merupakan kemampuan


14

menguraikan suatu materi menjadi bagian-bagiannya. Kemampuan

menganalisis dapat berupa: (a) analisis elemen (mengidentifikasi bagian-

bagian materi); (b) analisis hubungan (mengidentifikasi hubungan); (c)

analisis pengorganisasian prinsip. Contoh: menganalisa penyebab

meningkatnya Harga pokok penjualan dalam laporan keuangan dengan

memisahkan komponen- komponennya.

e. Sintesis (Synthesis) – C5

Level kelima adalah sintesis yang dimaknai sebagai kemampuan untuk

memproduksi. Tingkatan kognitif kelima ini dapat berupa: (a)

memproduksi komunikasi yang unik; (b) memproduksi rencana atau

kegiatan yang utuh; dan (c) menghasilkan/memproduksi seperangkat

hubungan abstrak. Contoh: Menyusun kurikulum dengan

mengintegrasikan pendapat dan materi dari beberapa sumber.

f. Evaluasi (Evaluation) – C6

Level ke-6 dari taksonomi Bloom pada ranah kognitif adalah evaluasi.

Kemampuan melakukan evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai

“manfaat‟ suatu benda/hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang

jelas. Paling tidak ada dua bentuk tingkat (level) evaluasi menurut Bloom,

yaitu: (a) penilaian atau evaluasi berdasarkan bukti internal; dan (2)

evaluasi berdasarkan bukti eksternal. Contoh: Membandingkan hasil ujian

siswa dengan kunci jawaban.


15

2. Ranah Afektif

Ranah Afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi,

misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat,minat, motivasi, dan sikap.

Lima kategori ranah ini diurutkan mulai dari perilaku yang sederhana hingga

yang paling kompleks.

a. Penerimaan (Recevieng) – A1

Mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan memberikan respon

terhadap sitimulasi yang tepat. Penerimaan merupakan tingkat hasil

belajar terendah dalam domain afektif. Dankemampuan untuk

menunjukkan atensi dan penghargaan terhadap orang lain. Contoh:

mendengar pendapat orang lain, mengingat nama seseorang.

b. Responsive (Responding) – A2

Satu tingkat di atas penerimaan. Dalam hal ini siswa menjadi terlibat

secara afektif, menjadi peserta dan tertarik. Kemampuan berpartisipasi

aktif dalam embelajaran dan selalu termotivasi untuk segera bereaksi dan

mengambil tindakan atas suatu kejadian. Contoh: berpartisipasi dalam

diskusi kelas.

c. Nilai yang dianut (Value) – A3

Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita menterikatkan diri pada objek

atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak

atau tidak menghiraukan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diklasifikasikan

menjadi “sikap dan opresiasi”. Serta Kemampuan menunjukkan nilai yang

dianut untuk membedakan mana yang baik dan kurang baik terhadap
16

suatu kejadian/obyek, dan nilai tersebut diekspresikan dalam perilaku.

Contoh: Mengusulkan kegiatanCorporate Social Responsibility sesuai

dengan nilai yang berlaku dan komitmen perusahaan.

d. Organisasi (Organization) – A4

Mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang berbeda yang

membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik internal dan

membentuk suatu sistem nilai internal, mencakup tingkah laku yang

tercermin dalam suatu filsafat hidup. Dan Kemampuan membentuksystem

nilai dan budaya organisasi dengan mengharmonisasikan perbedaan nilai.

Contoh: Menyepakati dan mentaati etika profesi, mengakui perlunya

keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab.

e. Karaterisasi (Characterization) – A5

Mengacu kepada karakter dan daya hidup sesorang. Nilai-nilai sangat

berkembang nilai teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten

dan lebih mudah diperkirakan. Tujuan dalam kategori ini ada

hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan emosi jiwa.

DanKemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut

dan memperbaiki hubungan intrapersonal, interpersonal dan social.

Contoh: menunjukkan rasa percaya diri ketika bekerja sendiri, kooperatif

dalam aktivitas kelompok.

3. Ranah Psikomotorik

Ranah Psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani,

keterampilan motorik dan kemampuan fisik. Ketrampilan ini dapat diasah


17

jika sering melakukannya. Perkembangan tersebut dapat diukur sudut

kecepatan, ketepatan, jarak, cara/teknik pelaksanaan. Ada tujuh kategori

dalam ranah psikomotorik mulai dari tingkat yang sederhana hingga tingkat

yang rumit.

a. Peniruan – P1

Terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons

serupa dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot

saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak

sempurna.

b. Manipulasi – P2

Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan,

penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan

melalui latihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut

petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja.

c. Ketetapan – P3

Memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam

penampilan. Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan

dibatasi sampai pada tingkat minimum.

d. Artikulasi – P4

Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan

yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal di

natara gerakan-gerakan yang berbeda.


18

e. Pengalamiahan – P5

Menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit

mengeluarkan energi fisik maupun psikis. Gerakannya dilakukan secara

rutin. Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan tertinggi dalam

domain psikomotorik.

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

1) Faktor Internal

Faktor internal yang memengaruhi perbedaan prestasi belajar pada

diri siswa yaitu:

a. Psikologi, yang meliputi intelegensi, motivasi belajar, sikap, minat,

perasaan, kondisi akibat keadaan sosial, kultural dan ekonomi.

b. Fisiologis, yang meliputi kesehatan jasmani, individualitas biologi,

kondisi mental, dan perkembangan kepribadian.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang memengaruhi perbedaan prestasi belajar pada

diri siswa yaitu:

a. Proses belajar di sekolah, meliputi fasilitas belajar, disiplin sekolah,

kurikulum pembelajaran, dan pengelompokkan siswa;

b. Sosial, meliputi status sosial siswa, sistem sekolah, interaksi pengajar

dengan siswa dan siswa dengan siswa;

c. Situasional, meliputi politik tempat dan waktu. Berdasarkan definisi

yang diberikan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
19

akademik dipengaruhi oleh faktor psikologi, fisologis, sosial setiap

mahasiswa.

2.3 Tinjauan Umum Tentang Mahasiswa

2.3.1 Pengertian Mahasiswa

Menurut Siswoyo (2007) dalam Syakira, A. (2020) mahasiswa dapat

didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan

tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan

perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi,

kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan

bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada

diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi.

2.3.2 Peran Mahasiswa

Sebagai mahasiswa berbagai macam lebel pun disandang, ada beberapa

macam label yang melekat pada diri mahasiswa (dalam Muawanah, 2016)

misalnya:

1. Direct of change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena

sumber daya manusianya yang banyak.

2. Agen Of Change, mahasiswa agen perubahan, maksudnya SDM untuk

melakukan perubahan.

3. Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu tidak akan pernah

habis.

4. Moral Force, mahasiswa merupakan kumpulan orang yang baik.


20

5. Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan sosial, contohnya

mengontrol kehidupan sosial yang dilakukan masyarakat.

2.4 Keaslian Penelitian

Tabel 2.1 Keaslian Penelitian

No Nama Judul Metode Hasil


Peneliti
1. Nora Anriani Hubungan Penelitian ini Hasil penelitian
(2020) Konsep Diri menggunakan desain Sebagian besar
dengan Prestasi deskriptif korelasi mahasiswa penerima
Akademik pada dengan pendekatan beasiswa Bidikmisi di
Mahasiswa kuantitatif. Fakultas Keperawatan
Penerima Pengambilan sampel Universitas Sumatera
Bidikmisi di pada penelitian ini Utara memiliki konsep
Fakultas menggunakan tehnik diri positif sebanyak
Keperawatan purposive sampling 40 orang (87,0%), dan
Universitas dengan jumlah sampel memiliki prestasi
Sumatera Utara sebanyak 46 akademik yang baik
mahasiswa. Instrumen yaitu sebanyak 23
penelitian ini terdiri orang (50,0%) terdapat
dari kuesioner konsep hubungan positif
diri dan pengukuran signifikan antara
prestasi akademik konsep diri dengan
diukur menggunakan prestasi akademik
kartu hasil studi. mahasiswa bidikmisi
Metode analisa data di Fakultas
menggunakan uji Keperawatan
Spearman rho. Universitas Sumatera
Utara dengan nilai
signifikan p-value
sebesar (0,000) < α
(0,05) dan nilai
koefisien korelasi (r)
sebesar 0,643.
2. Hanifah & Hubungan Antara Penelitian ini Dari hasil analisis
Agung Konsep Diri merupakan penelitian korelasi sederhana,
(2019) Dengan Prestasi kuantitatif dengan diperoleh nilai
Akademik pendekatan deskriptif. koefisien korelasi
Mahasiswa Pada Subyek dalam antara konsep diri
Mata Kuliah penelitian ini adalah dengan prestasi
Teori Grup mahasiswa semester akademik mahasiswa
IV kelas E Program sebesar 0,41.
Studi pendidikan Berdasarkan perolehan
Matematika FKIP data diperoleh
UNSIKA. Instrumen kesimpulan bahwa
yang digunakan dalam terdapat hubungan
penelitian ini berupa yang positif dan
21

angket konsep diri dan signifikan antara


hasil akademik konsep diri dengan
mahasiswa. prestasi akademik
mahasiswa pada mata
kuliah teori grup.
3. Ivania., dkk
Hubungan Metode penelitian Hasil penelitian ini
(2018) Prestasi menggunakan dengan uji statistik
Akademik deskriptif analitik chi-square didapatkan
Dengan Konsep dengan pendekatan tidak ada hubungan
Diri Pada cross sectional stud. prestasi akademik
Mahasiswa Teknik sampel yang dengan konsep diri
Keperawatan digunakan adalah total pada mahasiswa
Semester V sampling dengan keperawatan semester
Reguler jumlah sampel sebesar V reguler Universitas
Universitas Sam 73 sampel. Sam Ratulangi
Ratulangi Manado dengan
Manado p=0,917.
4. Lailatul Hubungan Harga Penelitian ini Hasil penelitian
Fadilah & Diri Dengan merupakan penelitian menunjukkan bahwa
Rohannah Prestasi deskriptif dengan tidak terdapat
(2016) Akademik pendekatan cross hubungan yang
Mahasiswa sectional study. bermakna antara harga
Tingkat Program Sampel penelitian diri dengan prestasi
Studi D3 Jurusan berjumlah 127 akademik mahasiswa
Keperawatan responden yaitu tingkat I Prgram Studi
Tangerang seluruh mahasiswa TK DIII Keperawatan
I Prodi D3 dengan nilai p=0,702.
Keperawatan dengan
teknik total sampling.
Analisa data yang
digunakan yaitu
analisa univariat dan
analisa bivariat
menggunakan uji chi-
square dengan tingkat
kemaknaan (α=0,05).
22

2.5 Kerangka Teori

Konsep Diri Mahasiswa

Prestasi Akademik
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Konsep
Diri:

1. Pengalaman
Faktor-Faktor Yang
2. Kompetensi
3. Aktualisasi Diri Mempengaruhi Prestasi
4. Orang Lain Akademik:
5. Kelompok Rujukan
1. Internal:
a. Psikologi
b. Fisiologis
2. Eksternal:
a. Proses belajar di sekolah
b. Sosial
c. Situsional

Bagan 2.2 Kerangka Teori


Nora Anriani (2020), Hanifah & Agung (2019), Ivania., dkk (2018)
BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Model konseptual menggambarkan hubungan antara faktor-faktor yang telah

didefinisikan dan sangat penting untuk memahami permasalahan penelitian

(Supranto, 2016).

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka disusun

kerangka konsep penelitian sebagai berikut:

Konsep Diri Prestasi Akademik

Keterangan :

: Variabel independen

: Variabel dependen

: Hubungan antarvariabel

Bagan 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian


24

3.2 Hipotesis Penelitian

3.2.1 Hipotesis Nol (Hipotesis Statistik)

Hipotesis nol merupakan hipotesis yang hasilnya tidak diharapkan terjadi

(Supranto, 2016).

H0:

Tidak ada konsep diri dengan prestasi akademik mahasiswa keperawatan

STIKES Nusantara Jaya Makassar.

3.2.2 Hipotesis Alternatif (Hipotesis Penelitian)

Hipotesis alternatif merupakan hipotesis yang hasilnya diharapkan terjadi

(Supranto, 2016).

Ha:

Ada hubungan konsep diri dengan prestasi akademik mahasiswa

keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar.

.
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-

analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel independen dan dependen

dikumpulkan secara simultan, sesaat atau satu kali saja (dalam waktu bersamaan)

(Nursalam, 2017).

4.2 Populasi Dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dapat disimpulkan sebagai objek atau subjek yang berada pada

suatu wilayah yang telah memenuhi syarat penelitian (Tine Donsu, J.D., 2020).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa keperawatan Prodi S1

Keperawatan Semester VIII dan Profesi Ners STIKES Nusantara Jaya Makassar

yang berjumlah 38 orang.

4.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah populasi (Sugiyono, 2018). Sampel

dalam penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan Prodi S1 Keperawatan dan

Profesi Ners STIKES Nusantara Jaya Makassar yang berjumlah 38 orang.

4.2.3 Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.

Total sampling adalah pengambilan sampel penelitian secara keseluruhan dari

total populasi (Prabowo, T., 2017).


26

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1 Variabel Penelitian

Hasmi, (2016) hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, maka

jenis-jenis variabel dibedakan menjadi (Hasmi, 2016):

a. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen pada penelitian ini adalah konsep diri.

b. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen pada penelitian ini adalah prestasi akademik.

4.3.2 Definisi Operasional

Tabel. 4.1 Definisi Operasional

No VARIABEL DEFENISI ALAT SKAL HASIL


OPERASIONAL UKUR A UKUR
. UKUR
1. Independen

Konsep diri Merupakan Kuisioner Ordinal Konsep


sebuah cara Dengan 25 (Likert) diri
bagaimana pernyataan negative 0-
individu positif dan 13
memandang negatif Konsep
dirinya sendiri, dan 2 diri positif
yang dapat alternatif 14-25
berpengaruh bagi jawaban
diri individu itu ya dan
sendiri dan orang tidak.
lain. Hal itu
terdiri dari 5
komponen yaitu,
1.Gambaran diri
yaitu sikap
terhadap tubuh
sendiri secara
sadar dan tidak
sadar
2. Ideal diri yaitu
cara berprilaku
27

berdasarkan
penilaian tertentu
3. harga diri yaitu
penilaian diri
sendiri maupun
orang lain
terhadap hasil
yang di capai
4.peran yaitu pola
perilaku serta
tujuan yang
diharapkan
berhubungan
dengan fungsi diri
terhadap suatu
kelompok
5. identitas diri
yaitu suatu hal
yang dimiliki
secara kuat oleh
individu ,

2. Dependen

Prestasi Indeks Prestasi Kuisioner Ordinal Prestasi


akademik (IP) yang (Likert) Akademik:
dikeluarkan oleh Rendah:
pihak STIKES IPK < 3,00
Nusantara Jaya
Makassar. Tinggi:
IPK 3,00-
4, 00
Sumber: Anriani, N. (2020)

4.4 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuisioner

dan alat tulis.

4.5 Instrumen Penelitian

4.5.1 Konsep Diri


28

Kuesioner konsep diri dalam penelitian ini dimodifikasi dari penelitian

Naam Sahputra, (2009). berisi 25 pernyataan ,menggunakan jenis pernyataan

tertutup (closed ended) dengan dua pilihan jawaban ya dan tidak. Bentuk

pertanyaan ada dua jenis yaitu pernyataan negative dan pernyataan positif.

Untuk penyataan positif apabila dijawab ya mempunyai nilai (2) dan jawaban

tidak mempunyai bobot nilai (1). Sedangkan untuk pernyataan negatif apabila

menjawab ya mendapat bobot nilai (1) dan jawaban tidak mendapat bobot nilai

(2).

Variabel konsep diri pada penelitian ini dikategorikan sebagai konsep diri

positif dan konsep diri negative. Selengkapnya tentang cara pembuatan kategori

dapat dilihat dibawah ini Panjang kelas dibuat dengan cara sebagai berikut:

(Skor tertinggi x Jumlah pernyataan) + (Skor terendah x Jumlah


P=
pernyataan)

(2 x 25) + (1 x 25)
P=
2

50 + 25
P=

2
P=
75 / 2 = 37, 5 = 37

Keterangan:

P = Panjang kelas (nilai tertinggi dikurangi nilai terendah).

Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan kategori pemberian skor sebagai

berikut :
29

< 37 =Negatif

≥ 37 =Positif

Pernyataan mengenai gambaran diri terdiri dari lima (5) pernyataan

dimulai dari no(1-5), ideal diri lima (5) pernyataan diawali oleh no (6-10), harga

diri lima (5) pernyataan mulai dari no(11-15), mengenai peran lima (5)

pernyataan dimulai dari no (16-20), dan identitas diri lima (5) pernyataan no

(21-25). Pernyataan negatif berjumlah 11 diwakili no (3, 4, 7, 8, 11, 12, 14, 16,

19, 23, 24) dan pernyataan positif berjumlah 14 dari no (1, 2, 5, 6, 9, 10, 13, 15,

17, 18, 20, 21, 22, 25).

4.5.2 Prestasi Akademik

Analisa prestasi akademik dilihat dari indeks prestasi mahasiswa.

Dengan kategori sebagai berikut:

1. 4-3= tinggi

2. < 3 = rendah

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)

Nusantara Jaya Makassar terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 13,

Kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi

Selatan.

4.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 01 Juni – 01 Juli 2021.


30

4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

4.7.1 Data Primer

4.7.2 Data primer didapatkan dari mahasiswa dengan cara memberikan kuesioner

secara langsung kepada mahasiswa sebagai responden yang telah disusun

sebelumnya.

4.7.3 Data Sekunder

Data sekunder didapatkan dari bagian Biro Administrasi dan Kemahasiswaan

(BAAK) STIKES Nusantara Jaya Makassar.

4.8 Analisis Data dan Pengolahan Data

4.8.1 Analisa Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan pada sebuah variabel

(Hasmi, 2016). Analisa ini sering digunakan untuk statistik deskriptif, yang

diaporkan dalam bentuk distribusi frekuensi dan preosentase (Tine Donsu,

J.D., 2020).

Untuk melihat hubungan antarvariabel independen dengan

menggunakan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan (α<0,05),

serta mengetahui efek size atau kekuatan hubungan dengan menggunakan

nilai p (value). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16

for windows.

2. Analisis Bivariat
31

Analisa bivariat yaitu analisa data yang menganalisis dua variabel.

Analisa bivariat terdiri dari tiga macam. Pertama, analisis yang digunakan

untuk mencari korelasi chi-square. Kedua, mencari pengaruh dengan

menggunakan regresi sederhana. Ketiga, mencari perbedaan dapat dilakukan

menggunakan independent sample t test, one sample t test, paired sample t

test, uji mann whitney, uji kruskal wallis, atau dapat juga menggunakan uji

friedman dan uji sign (Tine Donsu, J.D, 2020).

Uji yang dipakai adalah chis-square dengan batas kemaknaan α = 0,05

dengan menggunakan rumus:

N (αd-bc)2
ᵪ2 =
(α+c) (b+c) (α+b) (c+d)

Apabila terdapat sel yang kosong atau nilai ˂5 maka digunakan fisher’s

extact.

Menentukan uji kemaknaan hubungan dengan cara membandingkan niai p

(value) dengan nilai α = 0.05 pada taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasan

= 1 dengan kaidah keputusan sebagai berikut:

Keputusan uji statistik:

1. Nilai p (value) ˂ 0,05 maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan yang

bermakna antara variabel bebas dengan variabel terikat.

2. Nilai p (value) ˃ 0,05 maka H0 gagal ditolak yang berarti tidak ada

hubungan yang bermakna antara variabel bebas dengan variabel terikat.


32

4.8.2 Pengolahan Data

1. Editing/Memeriksa

a. Kelengkapan jawaban, apakah tiap pertanyaan sudah ada jawabannya,

meskipun jawaban hanya berupa tidak tahu atau tidak mau menjawab.

b. Keterbacaan tulisan, tulisan yang tidak terbaca akan mempersulit

pengolahan data atau berakibat pengolah data salah membaca.

c. Relevansi jawaban, bila ada jawaban yang kurang atau tidak relevan

maka editor harus menolaknya.

2. Coding/Memberi Tanda Kode

Mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden kedalam bentuk

angka/bilangan. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi

tanda/kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban.

3. Processing/Proses

Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke

paket program komputer SPSS versi 16 for Window.

4. Cleaning/Pembersihan Data

Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data

yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut

dimungkinkan terjadi pada saat kita meng-entry data ke komputer.


33

4.9 Kerangka Operasional/Kerja Penelitian

Variabel :

Dependen : Konsep Diri

Independen : Prestasi Akademik

Menentukan Populasi
Semua mahasiswa keperawatan semester VIII dan Profesi Ners di
STIKES Nusantara Jaya Makassar dengan jumlah 38 orang

Menentukan Sampel :
Besar sampel (Sample Size)
Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 38 orang
Teknik Sampling :
Total Sampling

Mengumpulkan data dengan kuesioner

Menganalisis data

Menyajikan Hasil

Menyimpulkan

Bagan 4.2 Kerangka Operasional/Kerja Penelitian


34

4.10 Etika Penelitian (Ethical Clearance)

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan untuk Menjadi Responden)

Lembar persetujuan tersebut diberikan kepada setiap perawat yang

bertugas jaga di ruangan rawat inap dan memberikan penjelasan terlebih dahulu

tentang maksud dan tujuan penelitian, serta dampak yang terjadi bila menjadi

responden. Lembar persetujuan itu diisi secara suka rela oleh responden.

Apabila para responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak-

hak responden tersebut.

2. Anonimity (tanpa nama)

Nama responden tidak boleh dicantumkan pada lembar pengumpulan

data untuk menjaga kerahasiaan responden. Hal ini berguna untuk mengetahui

keikutsertaan responden dengan menggunakan kode pada masing-masing

lembar pengumpulan data.

3. Confidentialy (kerahasiaan)

Data atau informasi yang diperoleh dari responden akan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya pada kelompok tertentu saja yang akan

disajikan dalam penelitian, terutama dilaporkan sebagai hasil riset.

4.11 Keterbatasan penelitian

Peneliti sangat menyadari bahwa penelitian masih banyak memiliki

kekurangan karena keterbatasan yang dihadapi antara lain sebagai berikut:


35

1. Kesibukan/pekerjaan perawat yang begitu banyak dengan berbagai aktivitas

dalam melayani berbagai pasien dll merupakan kendala utama bagi peneliti dalam

membagikan kuesioner, sehingga memerlukan waktu, bahkan menunggu pada

tiap pergantian shif perawat. Hal ini sacara psikologis sangat berpengaruh dengan

jawaban-jawaban yang diberikan responden karena faktor kelelahan, sehingga

mempengaruhi ketelitian peneliti dalam menerjemahkan hasil.

2. Waktu

Keterbatasan waktu dan objek penelitian untuk diobservasi membuat peneliti

tidak bisa mendapatkan jumlah responden yang lebih banyak untuk disajikan

responden.
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

STIKES Nusantara Jaya Makassar adalah satu dari sekian Perguruan Tinggi

swasta di Indonesia dengan status aktif dikelola oleh Dikti dan termuat ke dalam

Kopertis Wilayah 9. Berdiri sejak tanggal 17 Januari 2001 dengan Nomor SK PT:

121/E/O/2013, tanggal SK PT 17 April 2013. STIKES Nusantara Jaya Makassar

beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan KM.13, Kelurahan Kapasa, Kecamatan

Tamlanrea, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

STIKES Nusantara Jaya Makassar membuka tiga program studi, yaitu Strata 1

Keperawatan dan Profesi Ners. Sesuai dengan Berita Acara Rapat Pleno Majelis

Akreditasi No.011/LAM-PTKes/BAAkr/XI/2017 Tanggal 25 November 2017,

Akreditasi Program Studi Sarjana Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Nusantara Jaya Makassar Berstatus Terakreditasi B.

5.2 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di STIKES Nusantara Jaya Makassar pada tanggal

03 Juli sampai dengan 03 Agustus 2021. Pengambilan data dilakukan dengan

menggunakan instrument penelitian berupa lembar kuesioner terhadap semua

mahasiswa yang ditemui dan didapatkan jumlah responden yang bersedia

berpartisipasi dalam penelitian dan menandatangani lembar persetujuan sebanyak 38

responden.
37

Berdasarkan hasil pengelolaan data, maka berikut ini peneliti akan menyajikan

karakteristik responden, analisis data univariat terhadap variabel untuk melihat

distribusi dan presentase, analisis bivariat untuk melihat hubungan dari variabel bebas

yang diuji dengan menggunakan uji Chi-Square.

5.2.1 Analisis Univariat

1) Data Demografi

a. Umur

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Mahasiswa
Keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar

Umur Frekuensi (n) %


18-20 tahun 12 31.6
21-24 tahun 22 57.9
25-30 tahun 4 10,5
Jumlah 38 100.0
Sumber: Data Primer bulan Juni 2021

Tabel 5.1 di atas menujukkan bahwa dari 38 responden, mayoritas

umur responden yaitu antara umur 21-24 tahun sebanyak 22 responden

(57,9%) dan yang terendah yaitu umur antara 25-30 tahun sebanyak 4

responden (10,5%).

b. Jenis Kelamin

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa
Keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar
Jenis Kelamin Frekuensi (n) %
Laki-laki 12 31,6
Perempuan 26 68,4
Jumlah 38 100.0
Sumber: Data Primer bulan Juni 2021
38

Tabel 5.2 di atas menujukkan bahwa dari 38 responden, mayoritas

responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 26 responden (68,4%)

dan yang terendah yaitu responden dengan jenis kelamin laki-laki

sebanyak 12 responden (31,6%).

c. Prodi

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Prodi Mahasiswa
Keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar
Pendidikan Frekuensi (n) %
S1 KEP. 20 52,6
PROFESI NERS 18 47,4
Jumlah 38 100,0
Sumber: Data Primer bulan Juni 2021

Tabel 5.3 di atas menujukkan bahwa dari 38 responden, mayoritas

prodi responden yaitu S1 Kep. sebanyak 20 responden (52,6%) dan yang

terendah yaitu responden dengan prodi Profesi Ners yaitu sebanyak 18

responden (47,4%).

d. Semester

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Semester pada Mahasiswa
Keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar

Semester Frekuensi (n) %


2-3 10 26,3
4-5 22 57,9
6-7 6 15,8
Jumlah 38 100.0
Sumber: Data Primer bulan Juni 2021

Tabel 5.4 di atas menujukkan bahwa dari 38 responden, mayoritas

semester responden yaitu 4-5 sebanyak 22 responden (57,9%) dan yang


39

terendah yaitu responden pada semester 6-7 yaitu sebanyak 6 responden

(15,8%).

e. Agama

Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Agama pada Mahasiswa
Keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar
Agama Frekuensi (n) %
Islam 15 39,5
Protestan 16 42,1
Katolik 7 18,4
Jumlah 38 100.0
Sumber: Data Primer bulan Juni 2021

Tabel 5.5 di atas menujukkan bahwa dari 38 responden, mayoritas

agama responden yaitu Protestan sebanyak 16 responden (42,1%) dan yang

terendah yaitu responden dengan beragama Katolik yaitu sebanyak 7

responden (18,4%).

2) Variabel Independen

Konsep Diri

Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Konsep Diri Mahasiswa
Keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar
Konsep Diri Frekuensi (n) %
Negatif 21 55,3
Positif 17 44,7
Jumlah 38 100.0
Sumber: Data Primer bulan Juni 2021

3) Tabel 5.6 di atas menujukkan bahwa dari 38 responden, mayoritas konsep diri

responden adalah negatif sebanyak 21 responden (55,3%) dan yang terendah

responden dengan konsep diri negatif sebanyak 17 responden (44,7%).

4) Variabel Dependen

Prestasi Akademik
40

Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Prestasi Akademik
Mahasiswa Keperawatan STIKES Nusantara Jaya
Makassar
Prestasi Akademik Frekuensi (n) %
Rendah 21 55,3
Tinggi 17 44,7
Jumlah 38 100.0
Sumber: Data Primer bulan Juni 2021

Tabel 57 di atas menujukkan bahwa dari 38 responden, mayoritas

responden adalah yang memiliki prestasi akademik memuaskan sebanyak

21 responden (55,3%) dan yang terendah responden dengan prestasi

akademik sangat memuaskan sebanyak 17 responden (44,7%)

5.2.2 Analisis Bivariat

Untuk melihat hubungan konsep diri dengan prestasi akademik mahasiswa

keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar dengan menggunakan uji

statistic Chi-square dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05), namun pada

penelitian ini data yang didapatkan cell ada yang nilai expectednya <1 atau cell

yang nilai expected <5 atau ada lebih dari 20% cell atau tidak memenuhi syarat

uji chi-square, maka peneliti menggunakan uji alternatif yaitu uji Fisher’s Exact

Test, dengan hipotesis two tailed dimana uji dengan tingkat kemaknaan 5%

(0,05), maka ketentuan bahwa hubungan konsep diri dengan prestasi akademik

mahasiswa keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar dikatakan

mempunyai hubungan yang bermakna jika p<0,05.

Hubungan Konsep Diri Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa


Keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar
Tabel 5.8
Distribusi Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik Mahasiswa
Keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar
41

Prestasi Akademik
Konsep Diri Rendah Tinggi Total
n % n % n % P
Negatif 13 34,2 8 21,1 21 55,3
Positif 8 21,1 9 23,7 17 44,7 0,360
Jumlah 11 56,3 25 44,7 38 100

Sumber: Data Primer bulan Juni 2021

Berdasarkan tabel 5.8 di atas diketahui bahwa dari 38 responden diperoleh

data responden dengan konsep diri yang negatif sebesar 21 responden (55,3%)

dengan prestasi akademik yang sangat memuaskan sebesar 8 responden

(21,1%) sedangkan responden yang prestasi akademiknya memuaskan sebesar

13 responden (34,2%).

Data lain dalam penelitian ini menunjukkan responden yang konsep diri

positif sebesar 17 responden (44,7%) dengan prestasi akademik yang sangat

memuaskan sebanyak 9 responden (23,7%). Sedangkan yang prestasi akademik

memuaskan sebesar 8 responden (21,1%).

Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square antara variabel konsep diri

dengan prestasi akademik mahasiswa, diperoleh p=0,360 > 0,05 dimana H0

diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara konsep diri

dengan prestasi akademik mahasiswa keperawatan di STIKES Nusantara Jaya

Makassar.

5.3 Pembahasan

Hubungan Konsep Diri Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Keperawatan

STIKES Nusantara Jaya Makassar


42

Hasil kuesioner konsep diri dengan prestasi akademik mahasiswa keperawatan

STIKES Nusantara Jaya Makassar diperoleh data dari 38 responden didapatkan

sebesar 21 responden (55,3%) yang konsep dirinya negative dengan prestasi akademik

tinggi sebanyak 8 responden (21,1%) . Hal ini disebabkan oleh responden memiliki

tingkat pengetahuan yang baik dalam mengerjakan tugas-tugas perkuliahan,

responden memiliki skill/keterampilan dan melaksanakan praktek lapangan sehingga

responden memperoleh prestasi akademik dengan predikat sangat memuaskan.

Sedangakan responden dengan prestasi akademik yang rendah sebanyak 13

responden (34,2%). Hal ini disebabkan oleh responden memiliki beban dan tuntutan

sebagai mahasiswa semakin tinggi sehingga focus mereka menjadi terganggu dalam

meraih prestasi akademik. Hal lain yang mempengaruhi rendahnya prestasi akademik

yang diperoleh mahasiswa adalah mahasiswa tidak membagi waktunya sebaik

mungkin untuk belajar, banyak waktu yang dibuang cuma-cuma untuk bermain game

online. Kegagalan dalam berprestasi dapat menyebabkan konsep diri yang negative.

Hasil yang lain juga menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 17 responden

(44,7%) yang memiliki konsep diri positif cenderung memiliki prestasi akademik

yang tinggi sebanyak 9 responden (23,7%). Hal ini disebabkan oleh responden

memiliki keyakinan dan rasa percaya diri yang tinggi dalam mengejar cita-citanya

sehingga responden menjadi lebih giat dalam hal belajar. Responden menjadikan

kegagalan-kegagalan yang pernah diperoleh pada semester-semester yang lalu

menjadi sebuah dorongan untuk mendapat predikat yang lebih baik lagi dengan cara

lebih aktif dalam kegiatan perkuliahan.


43

Sedangkan dari 8 responden (21,1%) memiliki prestasi akademik rendah. Hal

ini disebabkan oleh kurangnya semangat para mahasiswa dalam menjalani

perkuliahan melalui sistem kuliah daring/online. Di samping itu, terdapat

keterbatasan-keterbatasan oleh responden dalam mengikuti sistem kuliah online, salah

satunya adalah tidak ada akses internet sehingga dengan demikian tidak

memungkinkan kegiatan perkuliahan online dapat diikuti oleh para mahasiswa. Jika

proses pembelajaran tidak optimal maka akan sangat sulit mendapatkan prestasi

akademik yang baik (Eunike, dkk., 2017).

Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square antara konsep diri dengan prestasi

mahasiswa keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar diperoleh hasil nilai p =

0,360 > 0,05 dimana H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan

antara konsep diri dengan prestasi akademik mahasiswa keperawatan STIKES

Nusantara Jaya Makassar.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tangka, I. B., dkk

(2018) dengan judul hubungan prestasi akademik dengan konsep diri pada mahasiswa

keperawatan semester V regular Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil

penelitiannya dengan menggunakan uji Chi-Square terhadap 73 sampel menunjukkan

hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signiikan antara pretasi akademik dengan

konsep diri mahasiswa keperawatan semester V regular Universitas Sam Ratulangi

Manado.

Hal ini sejalan dengan Jalaluddin (2005) dalam Hanifah & Abadi (2019) yang

mengatakan bahwa seseorang dengan konsep diri positif akan terlihat optimis, penuh

percaya diri dan cenderung bersikap positif terhadap sesuatu, juga terhadap kegagalan
44

yang dialami. Sebaliknya seseorang dengan konsep diri negatif akan terlihat lebih

pesimis, menganggap dirinya tidak berdaya, merasa tidak disenangi, dan tidak

diperhatikan. Dengan demikian, mahasiswa dengan konsep diri negatif akan

cenderung bersikap pesimistik terhadap kemampuannya pada masalah-masalah.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rasyid (2016)

yang menemukan adanya hubungan konsep diri terhadap motivasi berprestasi.

Diperkuat lagi dengan hasil penelitian Zuvyati A. (2017), Konsep diri akademik

mahasiswa pascasarjana, didapatkan hasil yaitu mayoritas konsep diri sangat baik

yaitu sebanyak 13 mahasiswa (65%). Penelitian ini telah memberi bukti dasar bahwa

konsep diri berjalan searah dengan tingkat pendidikan mahasiswa. Semakin tinggi

tingkat pendidikan yang ditempuh mahasiswa, semakin baik pula konsep diri

akademiknya

Sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa hal-hal yang mempengaruhi

prestasi akademik tidak bisa dilihat dari faktor konsep diri saja, melainkan ada faktor

lain yang turut mempengaruhi di antara faktor yang mempengaruhi termasuk

Intelegensia, minat, perhatian, kematangan emosional dan kesiapan peserta didik,

dapat memberi pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik dalam

meningkatkan proses dan hasil belajar yang pada akhirnya berpengaruh kepada

peningkatan prestasi (Fikri, 2018).

Dalam proses belajar mengajar dibutuhkan konsep diri yang positif untuk

mencapai prestasi akademik yang tinggi, karena konsep diri berkolerasi dengan

prestasi ,motivasi dan tujuan pribadi. Hasil literatur yang dilakukan beberapa ahli

menunjukkan bahwa dari berbagai karakteristik mahasiswa yang tidak mampu


45

mencapai prestasi akademik yang tinggi erat hubungannya dengan masalah rendahnya

konsep diri (Tarmidi, 2016).

Konsep diri memberikan pengaruh terhadap mahasiswa dalam kegiatan

belajar. Melalui konsep diri ini mahasiswa mengetahui bagaimana tentang dirinya

sendiri, sikap, keyakinan serta kualitas yang dimilikinya. Seorang mahasiswa

yang memiliki konsep diri yang tinggi akan memperoleh hasil belajar yang bagus.

Berdasarkan hasil observasi penulis pada mahasiswa program studi pendidikan

geografi masih banyak mahasiswa yang tingkat konsep diri yang tidak

mencerminkan keinginan untuk meningkatkan prestasinya. Hal ini tergambarkan ari


kurangnya rasa percaya diri, ketekunan dan keseriusan dalam mengikuti proses belajar

dan mengajar di kampus (Ilianti, dkk., 2016).

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, peneliti berasumsi bahwa dalam

mencapai sebuah konsep diri yang positif bukan hanya berdasarkan dari keberhasilan

akademik yang dicapai oleh mahasiswa tersebut melainkan setiap pengalaman yang

sudah diterima melalui beberapa proses kehidupan sehari-hari. Keberhasilan

mahasiswa dalam mencapai prestasi akademik yang tinggi tidak lepas dari persepsi,

pandangan dan keyakinan mahasiswa tersebut terhadap dirinya yang semakin baik

sehingga membuatnya mampu untuk bisa mencetak keberhasilan akademik. Sangatlah

penting bagi setiap mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan untuk memiliki

prestasi akademik yang baik dan konsep diri yang positif, karena dengan demikian

akan menunjukan bahwa mereka dapat menjadi seseorang yang profesional

dibidangnya dan dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.


46
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya maka dapat

ditarik suatu kesimpulan yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsep

diri dengan prestasi akademik mahasiswa keperawatan STIKES Nusantara Jaya

Makassar dengan p>α (0,360 > 0,05).

6.2 Saran

Dari hasil penelitian tersebut, maka saran yang dapat peneliti berikan adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Institusi Pendidikan

Konsep diri sangat mempengaruhi hasil kualitas mahasiswa dalam

belajarnya. STIKES Nusantara Jaya Makassar sebagai lembaga pendidikan yang

berkaitan langsung terhadap mahasiswa hendaknya memperhatikan setiap

kebutuhan setiap mmahasiswanya. Terutama kebutuhan mahasiswa dalam

internalnya dan menyediakan fasilitas yang berkaitan seperti memberikan mata

perkuliahan yang berkaitan dengan konsep diri.

2. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi mahasiswa

keperawatan untuk dapat berkontribusi dalam meningkatkan konsep diri dan

prestasi akademik pada mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan organisasi agar


48

mahasiswa memiliki konsep diri yang baik sehingga termotivasi untuk

meningkatkan prestasi akademik mereka.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian tentang

hubungan tipe pola asuh dengan konsep diri dan prestasi akademik agar dapat

memudahkan tenaga kesehatan memberikan penyuluhan kepada pengasuh

mengenai pola asuh yang diberikan kepada mahasiswa agar dapat membantu

meningkatkan konsep diri dan prestasi akademik mahasiswa .


DAFTAR PUSTAKA

Achdiyat dan Lestari, 2016. Pretasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kepercayaan Diri
Dan Keaktifan Siswa Di Kelas. Jurnal Formatif, hal 50-61
Adiningtiyas, S.W., & Ompusunggu, M.F. (2018). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan
Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Kopasta 5, (1), (2018) 23 - 31 Available online at
www.journal.unrika.ac.id diakses 25 Juli 2021
Ameliah. (2016). Perbandingan tingkat depresi antara mahasiswa yang tinggal dengan
orangtua dan tinggal sendiri padaa mahasiswa program studi ilmu keperawatan.
Naskah Publikasi. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2328/HALAMAN
%JUDUL.pdf?sequence=2&isAllowed=y download 20 Mei 2021
Anriani, N. (2020). Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa
Penerima Bidikmisi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara:Skripsi.
Universitas Sumatera Utara
Depkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia. Katalog Dalam Terbitan. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI
Dinkes Prov. Sulsel. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2018, Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan: Makassar
Donsu, J.D.T. (2016). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press
Eunike Relsye Umboh, Billy Kepel, Rivelino S. Hamel. (2017). Hubungan Antara
Motivasi Belajar Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.e-Journal
Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor , Mei 2017.
https://www.neliti.com/id/publications. Diakses tanggal 01 Agustus 2021
Fikri, dkk. (2018). Hubungan Efikasi Diri Dengan Orientasi Masa Depan Siswa Kelas XII
SMA X Palembang. Undergraduate thesis, Sriwijaya University.
http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/6182 diakses tanggal 10 Juli 2021

Hanifah & Prasetyo Agung, A., (2019). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Prestasi
Akademik Mahasiswa Pada Mata Kuliah Teori Grup. Jurnal Matematika Kreatif-
Inovatif. Kreano 10 (2) (2019): 141-145.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano diakses tanggal 22 Juli 2021
Hasmi. 2016. Metode Penelitian Epidemologi. Jakarta: Penerbit CV. Trans Info Media

Ilianti, dkk. (2016). Hubungan Konsep Diri Dan Gaya Belajar Dengan Prestasi
Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Fkip Unsyiah. Jurnal
50

Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 1, Hal 61-
69, Agustus 2016
Ivania., dkk. (2018). Hubungan Prestasi Akademik Dengan Konsep Diri Pada Mahasiswa
Keperawatan Semester V Reguler Universitas Sam Ratulangi Manado
Kemenkes. (2017). Integrasi Seluruh Komponen Bangsa Mewujudkan Indonesia Sehat.
RAKERKESNAS 2017. https//:www.kemenkes.go.id diakses tanggal 09 Mei 2021
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan RI. Tahun 2018. Katalog Dalam Terbitan.
Kementerian Kesehatan RI. ISBN 978-602-656-446-4. Judul I. Health Statistic
Lailatul Fadilah & Rohannah. (2016). Hubungan Harga Diri Dengan Prestasi Akademik
Mahasiswa Tingkat Program Studi D3 Jurusan Keperawatan Tangerang
Muawanah, (2016). Implementasi Bela Negara Di Lingkungan Mahasiswa STABN
Muhsinin, A. (2018). Hubungan Konsep Diri Dan Perilaku Asertif Dengan Prestasi
Belajar Pada Siswa Smp “X” Malang. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas
Muhammadiyah: Malang
Mukmin, S. (2020). Pengaruh Konsep Diri Dan Kebiasaan Belajar
Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Pai Di Sma Darusy Syafa’ah Kotagajah
Lampung Tengah. Tesis. Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Metro: Lampung
Naike. (2017). Hubungan Harga Diri dan Konsep Diri Dengan Prestasi Akademik
Nasution, S.S. (2018). Hubungan Kepribadian Dengan Tingkat Prestasi Mahasiswa di
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Volume 1 Issue 1 – 2018
TALENTA Conference Series: Tropical Medicine (TM). DOI: 10.32734/tm.v1i1.3
diakses pada tanggal 11 Juli 2021
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis Edisi 4.
Jakarta: Salemba Medika
Prabowo, T. (2017). Dokumentasi Keperawatan.Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Rahayuningsih, F.B. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Rasyid (2018). Hubungan Gaya Belajar Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMK
Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2017/2018. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas
Medan Merdeka: Medan
Retnowati, Fatchan & Astina. (2016). Prestasi Akademik dan Motivasi Berprestasi. Rineka
Cipta
Sardiman. (2016). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
51

SDKI PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definisi dan Indikator
Diagnostik. Edisi I. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Tim Pokja SDKI
DPP PPNI: Jakarta
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta
Supanto, J., Limakrisna, N. (2016). Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah Untuk Menyusun
Skripsi, Tesis, Dan Disertasi. Edisi 4. Mitra Wacana Media, Jakarta
Siswoyo, D. (2017). Ilmu Pendidikan Yogyakarta. UHY Press
Syarkia, A. (2020). Gambaran Kondisi Psikososial Mahasiswa Tahun Ajaran
2019-2020 Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin
Pada Masa Pandemi Covid-19. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Keperawatan Universitas Hasanuddin: Makassar
Tarmidi, R. A. (2016). Korelasi Antara Dukungan Sosial Orang Tua dan Self ‐Directed
Learning pada Siswa SMA. Jurnal Psikologi, 37, 216 – 223.
WHO. (2017). World Health Statistics 2017. Monitoring Health For The SDGs.
http://apps.who.int/ghodata/?vid=51210 diakses pada tanggal 10 Mei 2021
Zuvyati A. Dkk. (2017). Konsep Diri Akademik Mahasiswa Pascasarjana. Scholaria:
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol 7 No 3, September 2017: 226 – 233.
DOI:10.24246/j.scholaria.2017.v7.i3.p226-233 diakses tanggal 30 Juli 2021
Zulkarnain, Iskandar, dkk., (2020). Konsep Diri Dari Perseptif Dimensi Internal: Kajian
Psikologi Komuikasi Nilai Tutur di Suku Mandailing. Jurnal Ilmiah Ilmu
Komunikasi Communique. Vol. 2, No. 1 Oktober 2019 e-ISSN LIPI: 2622-7290.
https://www.ejurnal.stikpmedan.ac.id diakses tanggal 20 Mei 2021
Lampiran 1 Jadwal Kegiatan
HUBUNGAN PELATIHAN PERAWAT DENGAN PENINGKATAN KINERJA DALAM PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN DI RUANG RINRA SAYANG I DAN RINRA SAYANG II RSUD HAJI MAKASSAR

WAKTU PELAKSANAAN TAHUN 2021


Kegiatan
No
Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul

2 Pengambilan Data awal


Penyelesaian dan
bimbingan proposal dari
3
BAB 1 s/d BAB 1V
4 Sidang Proposal

5 Revisi Proposal
6 Penelitian
Penyelesaian dan
7
Bimbingan Skripsi
8 Sidang Skripsi
Lampiran 2

Lembar Penjelasan Dan Informasi

PENJELASAN DAN INFORMASI (INFORMED CONSENT)

Kepada Yth : ....................

Bapak/Ibu/Sdr (i) Calon Responden

Dengan Hormat

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa S1 Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Nusantara Jaya Makassar

Nama : Ali Sirak Usuludin Furu


Nim : S2017004

Akan mengadakan penelitian dengan judul: “Hubungan Konsep Diri dengan


Prestasi Akademik Mahasiswa Keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassar ”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi
Akademik Mahasiswa Keperawatan STIKES Nusantara Jaya Makassa, atas keperluan
tersebut saya mengharapkan kesediaan bapak/ibu/Sdr/I untuk mengisi kuesioner yang saya
sediakan dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban saudara dijamin kerahasiaannya

Demikian permohonan atas bantuan dan partisipasinya disampaikan terima kasih

Makassar, Juni 2021

Peneliti
Lampiran 3

Lembar Persetujuan

Setelah membaca dan memahami isi persetujuan pada lembar pertama, saya

bersedia turut berpartisipasi sebangai responden penelitian yang dilakukan oleh

mahasiswa yang bernama : Ali Sirak Usuudin Furu

Saya memahami bahwa penelitian tersebut tidak akan berdampak negatif terhadap

saya dan keluarga saya, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden pada penelitian

ini.

Makassar, Juni 2021

Responden

(......................................)
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK


MAHASISWA KEPERAWATAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN
PROFESI NERS STIKES NUSANTARA JAYA MAKASSAR

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER:


1. Berilah tanda (√) pada kotak untuk pilihan jawaban yang tepat pada
pernyataan A (Kuesioner Data Demografi)
2. Berilah tanda (√) pada pernyataan B (kuesioner Konsep Diri) yang sesuai
dengan keadaan diri anda. Semua jawaban yang anda berikan adalah benar
jika sesuai dengan diri anda.

Kode Responden

A. Identitas Responden

1. Inisial Responden :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Umur :
4. Agama :
5. Suku :
6. Program Studi : S1 Keperawatan Profesi Ners

55
56

1. Konsep Diri

No. PERNYATAAN Ya Tidak


Gambaran Diri
1. Saya menyukai diri saya yang humoris
2. Saya dapat menerima kelebihan dan
kekurangan teman
3. Saya kurang menyukai salah satu ukuran
tubuh saya
4. Saya tidak bisa belajar makasimal dengan
keadaan tubuh saya
5. Saya tetap masuk kuliah meskipun dalam
keadaan sakit

Ideal Diri
1. Saya berusaha belajar keras untuk
mendapatkan prestasi
2. Saya berharap dapat menyelesaikan studi ini
dengan tepat waktu
3. Saya ingin teman dalam kelompok belajar
dapat diajak kerjasama
4. Saya berharap dapat aktif di kelas
5. Saya ingin nilai IPK meningkat tiap
semester

Harga Diri
1. Sebagai mahasiswa bidikmisi saya malu
apabila gagal dalam satu atau lebih mata
kuliah yang diujikan
2. Saya merasa tidak berguna apabila tidak
mampu menguasai pelajaran
3. Pengalaman dalam pergaulan dilingkungan
kampus memberi hubungan positif terhadap
rasa percaya diri dalam belajar
4. Saya menjadi rendah diri dan frustasi jika
nilai yang didapat tidak terlalu bagus
dibanding teman lain
57

5. Saya merasa teman-teman menyukai saya


karena menerima IP tertinggi

Peran
1. Sebagai mahasiswa bidikmisi saya kurang
berpartisipasi dalam memberikan pendapat
dikelompok ujian
2. Saya melaksanakan tugas sebagai seksi
Pendidikan dalam kelas dengan baik
3. Sebagai mahasiswa keperawatan saya lebih giat
belajar
4. Sebagai mahasiswa saya kurang mengisi
waktu luang untuk membaca buku
5. Di keluarga saya diharapkan dapat meraih
prestasi akademik yang baik

Identitas Diri
1. Saya tipe orang yang suka belajar serius
2. Saya dapat konsentrasi belajar dalam
suasana ribut
3. Jenis kelamin mempengaruhi dalam belajar
4. Saya senang dengan prestasi akademik saya
saat ini
5. Saya bangga menerima IP tertinggi.
Sumber: Anriani, N. (2020)
Lampiran 6 HASIL UJI STATISTIK

Statistics
JENIS
UMUR KELAMIN AGAMA IPK KONSEP DIRI
RESPONDEN RESPONDEN PRODI SEMESTER RESPONDEN RESPONDEN RESPONDEN
N Valid 38 38 38 38 38 38 38
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Mean 1.7895 1.6842 1.4737 1.8947 1.7895 1.4474 1.4474
Median 2.0000 2.0000 1.0000 2.0000 2.0000 1.0000 1.0000
Std. Deviation .62202 .47107 .50601 .64889 .74100 .50390 .50390
Variance .387 .222 .256 .421 .549 .254 .254
Minimum 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Maximum 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00
Percentiles 25 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000
50 2.0000 2.0000 1.0000 2.0000 2.0000 1.0000 1.0000
75 2.0000 2.0000 2.0000 2.0000 2.0000 2.0000 2.0000

UMUR RESPONDEN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18-20 Tahun 12 31.6 31.6 31.6
21-24 Tahun 22 57.9 57.9 89.5
25-30 Tahun 4 10.5 10.5 100.0
Total 38 100.0 100.0
59

JENIS KELAMIN RESPONDEN


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid LAKI-LAKI 12 31.6 31.6 31.6
PEREMPUAN 26 68.4 68.4 100.0
Total 38 100.0 100.0

PRODI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S1 Keperawatan 20 52.6 52.6 52.6
Profesi Ners 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0

SEMESTER
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2-3 10 26.3 26.3 26.3
4-5 22 57.9 57.9 84.2
6-7 6 15.8 15.8 100.0
Total 38 100.0 100.0

AGAMA RESPONDEN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ISLAM 15 39.5 39.5 39.5
PROTESTAN 16 42.1 42.1 81.6
KATOLIK 7 18.4 18.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
60

KONSEP DIRI RESPONDEN


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid NEGATIF 21 55.3 55.3 55.3
POSITIF 17 44.7 44.7 100.0
Total 38 100.0 100.0

IPK RESPONDEN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid MEMUASKAN 21 55.3 55.3 55.3
SANGAT MEMUASKAN 17 44.7 44.7 100.0
Total 38 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
KONSEP DIRI
RESPONDEN * IPK 38 100.0% 0 .0% 38 100.0%
RESPONDEN
61

KONSEP DIRI RESPONDEN * IPK RESPONDEN Crosstabulation

IPK RESPONDEN
SANGAT
MEMUASKAN MEMUASKAN Total
KONSEP DIRI RESPONDEN NEGATIF Count 13 8 21
% within KONSEP DIRI
61.9% 38.1% 100.0%
RESPONDEN
% of Total 34.2% 21.1% 55.3%
POSITIF Count 8 9 17
% within KONSEP DIRI
47.1% 52.9% 100.0%
RESPONDEN
% of Total 21.1% 23.7% 44.7%
Total Count 21 17 38
% within KONSEP DIRI
55.3% 44.7% 100.0%
RESPONDEN
% of Total 55.3% 44.7% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .838a 1 .360
b
Continuity Correction .345 1 .557
Likelihood Ratio .839 1 .360
Fisher's Exact Test .513 .279
Linear-by-Linear Association .815 1 .367
b
N of Valid Cases 38
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.61.
b. Computed only for a 2x2 table
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Diri

Nama : Ali Sirak Usuludin Furu


Jenis kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir : Seraran/ 15 September 1995
Agama : Islam
Alamat : Jln. Lanraki, Lr. 6

2. Pendidikan

1. Tahun 2003-2009 : Sekolah Dasar Inpres Seraran


2. Tahun 2010-2013 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kaimana
3. Tahun 2014-2017 : Madrasah Aliyah Ulumudin
4. Tahun 2017-2021 : Program Studi Strata 1 (S1) Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Nusantara Jaya Makassar

Anda mungkin juga menyukai