Nim : 17.02.021
disebutkan dengan judul diatas adalah benar merupakan karya tulis ilmiah saya
sendiri dan belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademik.
Demikian pernyataan ini saya buat secara sadar dan tanpa paksaan dari
pihak manapun.
17.02.021
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
17.02.021
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima dan disetujui untuk diuji dan dipertahankan
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
iv
HALAMAN PENGESAHAN
17.02.021
Makassar.
Tim Penguji
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Keperawatan
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan
karunia-Nya serta tak lupa salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para kerabatnya, Nabi yang diutus oleh
Tidak lupa pula penulis mensyukuri segala rahmat dan karunia yang telah
dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak Karya Tulis Ilmiah ini dapat
Suriyati atas segala doa dan kasih sayang serta dukungan yang telah diberikan
selama ini, semoga Allah Swt., memberikan balasan yang setimpal atas
Sulawesi Selatan.
vi
2. Dr.Ns.Makkasau, M.Kes. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Panakkukang Makassar.
selaku penguji KTI, terima kasih telah berkenan meluangkan waktunya untuk
ilmiah.
Makassar tanpa terkecuali yang telah memberikan restu serta dorongan baik
7. Dan ucapan terima kasih yang tulus penulis tunjukkan kepada kakandaku
dengan tulus untuk membantu orang tua kami membiayai penulis dalam
pendidikan. Serta ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh
8. Secara khusus, penulis ucapkan terima kasih yang mendalam kepada Direktur
vii
As,S.Kep. serta seluruh Civitas Akper PEMDA Bulukumba atas doa,ilmu,
usaha, dan perjuangan Bapak dan seluruh Civitas, terima kasih atas suportnya
terima kasih penulis juga ucapkan kepada, teman Family Dekubitus Hasni
HN, Fatmawati, Nurul Hikmah, Syakidah, Astiti Nirmala, Suharni, Yulia Jaya
teman-teman SPO17, dan tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih yang
dari Stik Famika serta perawat RS atas pengalaman yang diberikan kepada
Penulis.
masih banyak terdapat kekurangan. Jadi setiap kritikan maupun saran dari
berbagai pihak yang bersifat membangun penulis menerima dengan senang hati.
Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
viii
ABSTRAK
Gambaran Penanganan Nyeri Dengan Teknik Mobilisasi Dini Pada “Ny.M” Sectio Cesaria
Di Rsu Bahagia Makassar
Latar belakang : Sectio cesaria merupakan tindakan pembedahan untuk melahirkan janin
dengan cara membuka dinding perut dan dinding rahim. Tindakan operasi SC dilakukan untuk
mencegah kematian janin maupun ibukarenabahaya ataudapat menyebabkan komplikasiapabila
ibu melahirkan secara pervagina. Salah satu tindakan pembedahan yang menyebabkan nyeri
adalah pembedahan SC. Nyeri bukan hanya mengganggu ibu, namun juga memberi efek pada
bayinya. Upaya penangan nyeri dilakukan dengan teknik farmakologi. Namun dibutuhkan juga
teknik non farmakologi agar sensasi nyeri dapat berkurang serta masa pemulihannya tidak
memanjang, salah satunya dengan melatih mobilisasi dini. Mobilisasi dini adalah kebutuhan dasar
manusia yang diperlukan oleh individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari berupa pergerakkan
sendi, sikap dan gaya berjalan guna memenuhi kebutuhan dan aktivitas mempertahankan
kesehatannya. Tujuan:Untuk melakukan gambaran penanganan nyeri dengan teknik mobilisasi
dini pada Ibu Sectio Cesaria di Rsu Bahagia Makassar. Metode: pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini adalah teknik wawancara dan observasi (pengamatan). Hasil:
setelah dilakukan penelitian gambaran penanganan nyeri dengan teknik mobilisasi dini pada Ny.M
SC di RSU Bahagia Makassar sesuai dengan hasil observasi ditemukan nyerinya sudah teratasi
dari skala 8 (berat) menjadi skala 4(sedang). Kesimpulan :Mobilisasi dini penting dalam
mengurangi rasa nyeri dengan cara menghilangkan konsentrasi pasien pada lokasi nyeri atau
daerah operasi. Saran:Diharapkan klien kooperatif dalam menjalani perawatan dan
pengobatannya agar memudahkan dalam proses penyembuhannya, serta klien dapat melakukan
penanganan nyeri dengan teknik mobilisasi pada ibu sectio cesaria.
ix
ABSTRACT
Picture of pain management with early mobilization techiques at“Ny.M” Sectio Cesaria at
Rsu Bahagia Makassar
Background:Sectio Cesaria is a surgical action to give birth to the fetus by opening the
abdominal wall and the uterine wall. The action of SC operations is done to prevent the death of
the fetus or mother due to danger or complications that will occur when the mother gives birth to
the vagina. One of the surgical actions that inflict pain is the SC surgery. Pain is not only
disturbing the mother, but also gives the baby its effect. Pain handlers efforts are carried out with
pharmacological techniques. But there is also a non-pharmacological technique so that the pain
sensation can be reduced as well as the recovery period is not elongated, one of them by training
early mobilization. Early mobilization is the basic human need needed by individuals to conduct
daily activities in the form of joint movement, attitudes and style to meet the needs and activities
of maintaining their health. Purpose: To perform a description of pain handling with the early
mobilization technique of Ibu Sactio Caesaria. Method: The collection of data used in this research
is an interview and observation technique (observation). Results: After research picture pain
management with early mobilization technique at Ny.M SC at Rsu Bahagia Makassar according to
the observation results found the pain has been resolved reduced from pain scale 8 (heavy) to pain
scale 4 (medium). Conclusion: Early mobilization is important in alleviating pain by eliminating
the concentration of patients at the location of pain or operating areas. Suggestion: It is hoped that
the client is cooperative to undergo treatment and its treatments in order to facilitate the healing
process, as well as the client can perform pain handling with the mobilization techniques on the
mother Sectio Cesaria.
x
DAFTAR ISI
xi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .......................................................................27
B. Subyek Penelitian .............................................................................27
C. Fokus Studi.......................................................................................28
D. Definisi Operasional .........................................................................28
E. Tempat dan Waktu ...........................................................................28
F. Pengumpulan Data ...........................................................................29
G. Cara Pengolahan ...............................................................................30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................31
1. Gambaran Lokasi Penelitian .......................................................31
2. Karakteristik Partisipan (Identitas Klien) ...................................31
3. Gambaran umum subjek penelitian .............................................32
4. Gambaran penanganan nyeri
dengan teknik mobilisasi dini ......................................................34
5. Hasil penanganan nyeri yang diperoleh
dengan teknik mobilisasi dini .....................................................35
B. Pembahasan .....................................................................................36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................41
B. Saran ................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
LAMBANG
C : Derajat Celcius
> : Lebih Besar
% : Persen
± : Kurang Lebih
x/i : Satuan Dalam Pernafasan Dan Denyut Nadi
+ : Positif
< : Lebih kecil
SINGKATAN
ADL : Activity Daily Living
ANC : Ante Natal Care
Amp : Ampul
ASI : Air Susu Ibu
BAB : Buang air besar
BAK : Buang air kecil
Cc : Cubik Centimeter
Cm : Centimeter
DO : Data Objektif
DS : Data Subjektif
DM : Diabetes Mellitus
HCU : High Care Unit
HIV : Human immunodeficiency virus
IMD : Inisiasi menyusui dini
KB : Keluarga Berencana
LOS : Long of stay
mmHg : Millimeter Hydrargyrum
NO RM : Nomor Rekam Medik
N : Nadi
NIC : Nursing Interventions Classification
NOC : Nursing Outcomes Classification
NICU : Neonatal Intensive Care Unit
P : Pernapasan
PNC : Posnatal Care
PICU : Pediatric intensive care unit
xvi
RL : Ringer Laktat
RSU : Rumah Sakit Umum
SC : Sectio Cesaria
S : Suhu
TD : Tekanan Darah
THT : Telinga, hidung tenggorokan
TT : Tetanus Toksoid
VIP : Very Important Person
WHO : World Health Organization
ISTILAH
A
Abdomen : Perut
Abnormal : Tidak normal
Abortus : Keguguran
Alvi : Buang air besar
Amoniak : Bau aroma tajam atau menyengat
Anatomy : Ilmu urai
Anemia : Kurang darah
Anoreksia : Kehilangan nafsu makan
Ansietas : Cemas
Arteri uterine :Cabang dari arteri iliaka internal
Asfiksia : gangguan pengangkutan O2 kejaringan tubuh
Atonia uteri :Uterus yang tidak berkontaksi setelah janin dan plasenta
lahir
Anemis : Pucat
Ambulasi : Pergerakan
C
Congenital : Kelainan bawaan
Colostrums : Asi pertama yang baik bagi tumbuh kembang bayi
Compasmentis : Kesadaran normal
Confidentiality : Kerahasiaan informasi
D
Dehidrasi : Gangguan keseimbangan cairan / air pada tubuh
Dislokasi : Cedera pada sendi yang terjadi ketika tulang bergeser
Dismenorhoe : Nyeri haid
xvii
Distosia : Persalinan yang macet
Disproporsi sefalopelvik: Suatu bentu ketidaksesuaian antara ukuran kepala janin
dengan panggul ibu
E
Ekskresi :Proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak
berguna Lainnya
Eklampsia : Komplikasi parah dari preeklampsia
Epigastrium : Ulu hati
Embolisme : Penyumbatan pembuluh darah dibagian tubuh oleh embolus
F
Fisiologis : Secara normal
Fetal distress : Gawat janin
Forceps : Alat yang digunakan untuk membantu mengeluarkan
bayisaat persalinan
Fundus uteri : Titik tertinggi dari rahim
G
Gastrointestinal : Lambung, saluran cerna
H
Hipotensi Ortostatik : Kondisi tekanan darah rendah yang terjadi ketika seseorang
berdiri dari duduk atau berbaring.
Hipertiroid : Kelebihan kelenjar tiroid
Hipoksia : Kekurangan oksigen
Hemoroid : Wasir
Histerektomi : Prosedur medis dengan mengangkat rahim wanita
I
Inflamasi : Peradangan
Infeksi :Timbulnya penyakit karena masuknya mikroorganisme yang
patogen ke dalam tubuh
Infesi puerperal : Infeksi post partum
Informed Consent : Informasi untuk responden
Icterus : Kulit dan putih mata menjadi kuning
K
Konstipasi : Kondisi sulit buang air besar secara teratur
Konsepsi : Pembuahan
Kronis : Menahun
Konjungtiva : Lapisan tipis yang ada di mata
xviii
Kriteria Inklusi : Ciri-ciri yang harus dipenuhi setiap masing-masing anggota
populasi yang dijadikan sampel
Kriteria Ekslusi : Ciri-ciri populasi yang tidak bisa dijadikan sebagai sampel
penelitian
L
Laparatomi : Prosedur bedah dengan membuat sayatan di dinding perut
Lochia : Perdarahan pasca persalinan
M
Mal presentasi : Semua presentasi janin selain verteks
Mal posisi : Posisi janin selain oksipito-anterior
Metabolisme : Pertukaran zat pada organisme
Metabilik :Reaksi kimia yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga
kelangsungan hidup
Mukosa : Selaput lendir
N
Neulasma :Tumor (pertumbuhan yang tidak normal dari jaringan tubuh)
Neuropatik : Gejala gangguan atau penyakit pada saraf ditubuh
O
Observasi : Melihat/mengamati
Obstruksi : Penyumbatan
Ovarium : Indung telur
Oedema : Pembengkakan
P
Partus : Melahirkan
Piogenik :Sifat jasad renik yang menghasilkan nanah pada luka infeksi
Pelvis : Panggul
Peritonisis : Peradangan pada lapisan tipis dinding dalam perut
Perineum : Sebuah bagian perineal dan struktur sekitarnya
Plasenta plevia : Kondisi dimana plasenta bayi menempel disis bawah uterus
Preeklamsia : Peningkatan tekanan darah saat hamil
Primigravida : Wanita hamil untuk pertama kalinya
Primipara tua :Wanita hamil untuk pertama kalinya pada usia diatas 35
tahun
Prolapsus tali pusat :Tali pusar bayi keluar lebih dulu sebelum bayi lahir
Prolapsus plasenta :Terkadang plasenta turun kebawah dan dapat teraba pada
pemeriksaan dalam
xix
R
Rupture uteri : Robekan dinding rahim(uterus)
S
Simetris : Sama kedua belah bagiannya, sejajar
Skizofreniad :Gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang
Sepsis : Komplikasi berbahaya akibat infeksi
Stimulasi : Rangsangan yang dilkukan ketika bayi baru lahir
Stenosis serviks : Penyempitan leher rahim
T
Toksik : Racun
Tonus otot : Kontraksi otot yang dipertahankan oleh otot itu sendiri
Tumor : Benjolan akibat sel yang memperbanyak diri secara belebih
Trombosis vena emboli:Penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh
darah vena
Trigliserida : Jenis lemak yang banyak ditemukan di dalam darah
Thrombosis : Penyakit yang terjadi akibat terbentuknya gumpalan darah
di pembuluh darah
Tromboemboli : Bekuan darah yang bergerak
Trombus : Bekuan darah
U
Ulkus : Tukak
Urine : Air seni, air kencing
Uterus : Rahim
V
Vakum : Alat yang digunakan proses persalinan bila ibu masih kuat
mengejan, walau tidak dengan kekuatan penuh
Vaginal :Salah satu masalah kesehatan yang bisa menyerang bagian
kewanitaan
Varises : Pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah vena
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pembedahan untuk melahirkan janin dengan cara membuka dinding perut dan
dinding rahim. Dan pengertian sectio cesaria menurut Manuaba (2012) adalah
suatu persalinan melalui sayatan pada dinding perut dan uterus yang masih
utuh dengan berat janin lebih dari 1000 gram atau umur kehamilan lebih 28
operasi SC diseluruh dunia terjadi sejak tahun 2007-2008 yaitu sekitar 110.000
per kelahirandunia, dirumah sakit pemerintah rata-rata 11% dan dirumah sakit
pemerintah sendiri maupun swasta. Dari data survei demografi dan kesehatan
1
provensi tertinggi DKI Jakarta 19,9% dan terendah di Sulawesi Tenggara
sekitar 3,3%. Kenaikan ini karena sebagian besar ibu yang ingin persalinan
data dari Departemen Kesehatan RI tahun 2013 jumlah ibu bersalin tahun 2013
sekitar 4.622.741 jiwa, dengan sectio cesaria sekitar 921.000 atau 19,92% dari
seluruh persalinan.
dan efek samping dari anestesi. Nyeri setelah operasi merupakan hal fisiologis,
akan tetapi hal ini merupakan salah satu keluhan yang paling ditakuti oleh
pasien setelah operasi. Sensasi nyeri mulai dirasakan sebelum kesadaran pasien
pengaruh anestesi (Perry dan Potter, 2006). Sehingga nyeri dapat menjadi
alasan yang paling umum bagi seseorang mencari perawatan kesehatan medis
nyeri yang hebat, 25% nyeri sedang dan 15% nyeri ringan (Nugroho,2010).
mengganggu ibu, namun juga dapat memberi efek pada bayinya. Menurut
2
Afifah (2009) dampak nyeri post SC apabila tidak segera ditangani dapat
(IMD) dapat terpenuhi karena adanya peningkatan intensitas nyeri apabila ibu
bergerak jadi respon ibu terhadap bayi kurang, sehingga ASI sebagai makanan
terbaik yang mempunyai banyak manfaat bagi bayi dan ibunya tidak dapat
non farmakologi agar sensasi nyeri dapat berkurang serta masa pemulihannya
dasar manusia yang diperlukan oleh individu untuk melakukan aktivitas sehari-
hari seperti menggerakkan sendi, sikap dan gaya berjalan untuk memenuhi
pasien post SC dapat dilakukan secara bertahap yang dimulai diruangan pulih
sadar (recovery room) dengan miring kanan/ kiri terlebih dahulu dan kemudian
memberikan tindakan rentang gerak secara pasif. Mobilisasi dini post operasi
kekiri dan kekanan guna untuk mencegah trombosis dan tromboemboli. Setelah
12-24 jam dianjurkan untuk mulai belajar duduk, dan setelah ibu dapat duduk
3
dengan stabil ibu dianjurkan untuk belajar berjalan. Latihan mobilisasi dini ini
menyembuhan luka secara cepat. Terapi mobilisasi dini adalah modalitas yang
tepat untuk memulihkan fungsi tubuh, bukan saja pada bagian tubuh yang
mengalami cedera tetapi juga pada seluruh anggota tubuh (Smeltzer et al,
2010).
dini yang tidak dilakukan menyebabkan gangguan fungsi tubuh, aliran darah
lokasi atau daerah operasi, mengurangi aktivitas mediator kimia pada proses
saraf nyeri menuju pusat(Perry & Potter, 2010). Melalui mekanisme tersebut,
2010).
jumlah ibu bersalin sekitar 873 dengan operasi SC sekitar 407 orang (46,%),
pada tahun 2017 sekitar 469 ibu bersalin dengan operasi SC sekitar 269 orang
(53,6%), pada tahun 2018 sekitar 915 ibu bersalin dengan SC sekitar 416 orang
(45,4%) dan pada tahun 2019 periode Januari sampai April sekitar 337 ibu
bersalin dengan SC sekitar 158 orang (46,8%). (Data Sekunder RSU Bahagia
Makassar, 2019)
4
Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Umum Bahagia
Makassar di ruangan Nifas pada bulan Juli 2019 ada beberapa kasus sectio
keterkaitan antara mobilisasi dini dengan penurunan skala nyeri, maka penulis
dengan cara menghilangkan konsentrasi pasien pada lokasi nyeri atau daerah
pusat.
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini,
yaitu :
1. Teoritis
selanjutnya.
2. Praktis
keperawatan.
6
meningkatkan mutu pendidikan keperawatan dan sebagai syarat dalam
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Amru Sofian (2012) Sectio cesaria adalah suatu cara untuk
melahirkan janin dengan cara membuat sayatan pada dinding uterus melalui
janin melalui tindakan insisi pada dinding abdomen (laparatomi) dan dinding
uterus (histerektomi)
mengeluarkan janin melalui sayatan pada dinding abdomen dan dinding uterus.
Etiologi sectio cesaria menurut Amin & Hardi (2013) ada dua yaitu
sebagai berikut :
Etiologi yang berasal dari Ibu seperti primigravida dengan kelainan letak,
8
buruk, kesempitan panggul, plasenta plevia terutama pada primigravida,
sebagainya)
janin, mal presentasi dan mal posisi kedudukan janin,prolapsus tali pusat
ekstraksi.
3. Komplikasi
a. Perdarahan
plasenta
9
1) Dehidrasi adalah terbukanya lapisan kulit subkutan dan fasia pada luka
jahitan operasi
akut
10
b. Kerugian SC Mochtar, 2011 yaitu :
uteri spontan.
sebagai berikut :
1) Indikasi mutlak
Indikasi Ibu
a) Panggul sempit
stimulasi
e) Plasenta plevia
kepala janin
Indikasi janin
a) Kelainan letak
11
c) Prolapsus plasenta
2) Indikasi relatif
b) Presentasi bokong
3) Indikasi sosial
sebelumnya
1) Janin mati
2) Syok
3) Anemia berat
12
4) Kelainan congenital berat
1. Definisi Nyeri
yang aktual atau potensial. Nyeri merupakan alasan utama seseorang untuk
subjektif serta berhubungan dengan panca indra, dan juga merupakan suatu
2. Etiologi Nyeri
b. Agen cidera biologi karena adanya kerusakan fungsi organ atau jaringan
tubuh
skizofriniad.
d. Agen cidera kimia karena bahan zat kimia yang tidak hanya satu stimulus
13
etiologi multimodal. Nyeri biasa dihubungkan dengan beberapa proses
3. Klasifikasi
1) Nyeri akut
Menurut Amin & Hardhi (2013) nyeri akut adalah pengalaman sensori
For The Study Of Pain) : nyeri dirasakan secara tiba-tiba atau lambat
dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi
2) Nyeri kronis
For The Study Of Pain) : nyeri dirasakan secara tiba-tiba atau lambat
dari intensitas ringan hingga berat, terjadi secara konstan atau berulang
14
tanpa akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung > 6
bulan.
nyeriadalah :
1) Anak-anak
2) Dewasa
15
c) Skala analog visual
Keterangan :
0 : tidak nyeri
dengan baik
(1) Usia
16
(3) Kultur
(4) Ansietas
4. Manifestasi klinis
Menurut Amin & Hardhi (2013) tanda dan gejala nyeri adalah :
j. Gangguan tidur
untuk bergerak dengan bebas serta merupakan faktor yang menonjol dalam
17
mempercepat proses pemulihan pasca bedah, mobilisasi dini adalah suatu aspek
yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal ini esensial untuk
suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan Ibu setelah
komplikasi post operasi sectio cesaria ibu diharuskan untuk segera melakukan
mobilisasi sesuai dengan tahapnya. Oleh karena itu setelah mengalami operasi
sectio cesaria, seorang ibu disarankan tidak malas untuk bergerakibu harus
proses dalam penanganan nyeri. Pada pasien pasca Operasi sectio cesaria, 2-4
18
mempertahankan tonus otot, memperlancar eliminasi buang air besar (BAB)
dan buang air kecil (BAK), mengembalikan aktivitas tertentu agar pasien dapat
dan retensi urin serta meningkatkan kepuasan pasien dan mengurangi long of
mobilisasi dini pada klien menurut Potter & Perry (2006), yaitu :
a. Sistem respiratori
istirahat yang cukup agar lebih cepat kembali dan juga dapat
b. Sistem kardiovaskuler
menguatkan otot jantung dan menyuplei darah ke jantung serta otot yang
19
darah yang dipompa oleh jantung (cardiac output) normalnya adalah 5
c. Sistem metabolik
e. Sistem musculoskeletal
tubuh ibu jika dilakukan dengan benar dan tepat. Mobilisasi dini atau
20
gerakan sesegera mungkin bisa mencegah aliran darah terhambat.(Kasdu
sirkulasi darah lancar sehingga jaringan insisi yang mengalami cidera akan
amino, vitamin dan mineral. Oleh karena itu disarankan oleh ibu untuk
stabil.
yang dimulai dengan tidur terlentang terlebih dahulu selama 8 jam, kemudian
miring kekanan atau kekiri, duduk, berdiri dan bejalan. Sebelum melakukan
21
mobilisasi terlebih dahulu melakukan nafas dalam dan latihan kaki sederhana.
a. Miring ke kiri-kanan
Miring kekiri dan kekanan adalah mobilisasi paling ringan dan yang paling
b. Menggerakkan kaki
gerakan kedua belah kaki. Mitos yang menyatakan bahwa ini tidak boleh
kesalahan total. Justru jika tidak digerakkan dan terlalu lama diatas tempat
c. Duduk
Setelah merasa lebih ringan cobalah untuk duduk di tempat tidur. Dan jika
nyaman
22
Jika duduk tidak menyebabkan pusing, lanjutkan dengan mencoba turun
dari tempat tidur kemudian berdiri. Bila terasa sakit atau ada keluhan,
sebaiknya hentikan dan coba lagi setelah kondisi terasa lebih nyaman.
e. Ke kamar mandi
Setelah dipastikan keadaan ibu benar-benar baik dan tidak ada keluhan.Ini
berfungsi untuk melatih mental karena adanya rasa takut pasca persalinan.
5. Penatalaksanaan Mobilisasi
a. Hari ke 1
1) Berbaring miring kekanan dan kekiri yang dimulai sejak 6-10 jam
b. Hari ke 2
1) Ibu dapat duduk 5 menit dan anjurkan untuk bernafas dalam lalu
pulih
c. Hari ke 3 sampai ke 5
23
1) Belajar berjalan dan kemudian berjalan sendiri pada hari setelah operasi
2) Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan istirahat dapat
b. Konstipasi
bernafas
24
g. Pada gastrointestinal terjadi anoreksia diare atau konstipasi. Anoreksia
menyebabkan ibu terjatuh terutama bila kondisi ibu masih lemah atau
c. Kondisi ibu post partum akan segera pulih dengan cepat apabila melakukan
25
emosional seperti terjadinya kecemasan dan faktor perkembangan yaitu usia
dan status paritas. Nyeri muncul pada pasien post SC karena adanya
tindakan mobilisasi pasca sectio cesaria agar dapat dipahami dengan baik dan
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
adalah penelitian dengan metode studi kasus (Case Study). Studi kasus
termasuk dalam penelitian ini adalah analysis descriptif, yaitu penelitian yang
dilakukan fokus pada suatu kasus tertentu untuk diamati dan dianalisis secara
cermat sampai tuntas. Kasus yang dimaksudbisa berupa tunggal atau jamak,
misalnya berupa individu atau kelompok. Disini perlu dilakukan analisis secara
B. Subyek Penelitian
atau organisme yang dapat dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam
Subjek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah klien
yang mengalami nyeri setelah sectio cesaria dengan subjek satu orang.
27
C. Fokus Studi
Dengan fokus yang jelas sehingga seorang peneliti dapat memilih data yang
benar-benar fungsional.
gambaran penanganan nyeri dengan teknik mobilisasi dini pada Ny.M sectio
D. Definisi Operasional
3. Mobilisasi dini post sectio cesaria adalah suatu pergerakan, posisi atau
2. Waktu penelitian
28
F. Pengumpulan Data
digunakan :
1. Wawancara (Interview)
dengan tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dengan klien
berisi tentang informasi atau data klien terkait masalah yang akan diteliti,
2. Observasi
29
pemeriksaan fisik yang dilakukan berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti yaitu sectio cesaria dengan masalah penanganan nyeri dengan teknik
mobilisasi dini.
G. Cara Pengolahan
observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk
1. Pengumpulan Data
2. Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan atau teks
3. Kesimpulan
30
BAB IV
A. Hasil Penelitian
(RSU) Bahagia Makassar. RSU Bahagia merupakan rumah sakit umum Ibu
dan anak tipe C milik swasta yang terletak di wilayah Makassar Sulawesi
bayi, ruangan operasi, ruang perawatan kelas super, ruang perawatan kelas
VIP, ruang perawatan kelas I, ruang perawatan kelas II, dan ruang
perawatan kelas III, ada kamar bersalin, poli obgyen, poli anak, poli interna,
poli syaraf, poli THT, klinik gigi. Dimana penelitian yang penulis tempati
Sectio Cesaria (SC) dengan keluhan nyeri di ruang perawatan PNC (Nifas)
di RSU Bahagia Makassar Pada bulan Juli 2019. Diketahui bahwa klien
melakukan operasi sectio cesaria pada anak ketiganya karena letak bayi
31
tahun yang merupakan anak ke delapan dari Sembilan bersaudara. Klien
sebagai ibu rumah tangga dan suami klien bekerja sebagai Pelaut.
a. Biodata/Identitas Klien
Usia : 33 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Makassar
Pendidikan Terakhir : D2
Lamanya : 11 tahun
A8 No.2
NO.RM : 03.35.55
b. Data Biologis/Fisiologis
2019 jam 17.58 WIB. Klien mengatakan nyeri pada daerah luka bekas
32
dengan skala nyeri 8(berat) yang berlangsung kurang lebih 15 menit.
Klien post operasi sectio cesaria pada tanggal 20 Juli 2019 jam 15.00
WIB.
Kala 2 :-
Kala 3 :-
Kala 4 :-
1) G :3 P :3 A :0
5) Imunisasi TT : 2 kali
33
e. Riwayat kehamilan dan persalinan serta nifas
N : 72 x/i
S : 36,5˚C
P : 22x/i
teknik mobilisasi pada ibu sectio cesaria yang sedang dirawat diruangan
Nifas (PNC) kamar 05 lantai 3 RSU Bahagia Makassar pada bulan Juli 2019
lalu. Proses pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu dimulai dari
penelitian.
34
fungsi pencernaan, mengurangi komplikasi pasca bedah mengembalikan
nyeri dengan teknik mobilisasi dini pada Ibu sectio cesaria adalah terpenuhi.
pertama Ny.“M” mampu duduk dan latihan berdiri, pada hari kedua Ny.“M”
sendiri.
tangan, kaki, dan jari-jari kaki, setelah 7 jam pertama dilakukan pengukuran
duduk, setelah 24 jam klien dianjurkan untuk latihan berdiri dalam kondisi
stabil dan memcoba untuk melangkah sedikit demi sedikit sesuai dengan
kemampuan klien, pada hari ke-2 klien mampu berjalan sendiri, dan pada
35
hari berikutnya klien mampu ke kamar mandi tanpa bantuan orang lain yang
Ny.“M” ini juga mengeluhkan nyeri berat skala (8), hilang timbul
Namun dengan keyakinannya yang kuat Ny. “M” sudah bisa menyusui
anaknya di samping kiri bad pasien pada 8 jam pertama post SC. Pada 24
jam pertama post SC Ny. “M” sudah mampu duduk dipinggiran bed dengan
dibantu oleh keluarganya dan juga sudah bisa memangku bayinya sambil
menyusui. Pada hari kedua setelah penulis datang Ny. “M” sudah mampu
B. Pembahasan
Menurut Yuliatun (2008) nyeri dibagi menjadi dua yaitu nyeri akut
dan nyeri kronis. Nyeri akut dirasakan secara tiba-tiba yang berkaitan dengan
cedera fisik. Sedangkan nyeri kronis adalah konstant atau intermitten yang
atau mobilisasi. Nyeri pada pasien dapat terjadi karena proses perjalanan
36
Menurut Jitiwiyono dalam Tri Septi Pujirahayu (2016) penanganan
nyeri yang dilakukan pada pasien sectio cesaria adalah dengan melakukan
mobilisasi dini yang bertujuan untuk menangani nyeri dan mengurangi nyeri
membimbing penderita untuk segera mungkin keluar dari tirah baringnya dan
secepat mungkin untuk berjalan (Sutanto & Fitriana, 2015). Mobilisasi dini
post Sectio cesaria adalah merubah posisi atau adanya kegiatan yang
dilakukan ibu setelah beberapa jam persalinan sectio cesaria. Hasil penelitian
Reny dan Ardeny (2016) menyatakan bahwa komplikasi pada post operasi
Sectio cesaria dapat dicegah dengan ibu segera melakukan mobilisasi sesuai
dengan tahapan-tahapannya.
Menurut Perry dalam Sri Septi Pujirahayu (2016) jika mobilisasi tidak
dilakukan pada pasien pasca sectio cesaria maka akan menyebabkan bahaya
37
gastrointestinal seperti nafsu makan dan penurunan peristaltik dengan
merasa lebih sehat, kuat dan dapat mengurangi rasa sakit dengan demikian ibu
kemih lebih baik, merangsang peristaltik usus kembali normal dan mobilisasi
rasa nyeri dengan cara menghilangkan konsentrasi pasien pada lokasi nyeri
saraf nyeri menuju pusat. Melalui mekanisme tersebut, mobilisasi dini efektif
dalam menurukan nyeri menuju saraf pusat. Adapun manfaat mobilisasi dini
otak
38
3. Meningkatkan berkemih untuk mencegah retensi urin
4. Meningkatkan metabolisme
5. Meningkatkan peristaltik
c. Mencegah konstipasi
gambaran penanganan nyeri dengan teknik mobilisasi dini pada Ny.M sectio
mengangkat salah satu kaki, menggerakan tangan, kaki, dan jari-jari kaki,
dilanjutkan dengan belajar duduk karena TTV dalam batas nomal serta tidak
berdiri dalam kondisi stabil dan memcoba untuk melangkah sedikit demi
sedikit sesuai dengan kemampuan klien, pada hari ke-2 dianjurkan berjalan
sendiri, dan pada hari berikutnya dianjurkan berjalan kekamar mandi tanpa
bantuan orang lain yang sesuai dengan gambaran, aturan dan anjuran dari
39
Menurut Potter & Perry (2006) Nyeri merupakan suatu kondisi
perasaan yang tidak nyaman yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri
bersifat subjektif, sehingga respon setiap orang tidak sama saat merasakan
pemeriksaan darah. Orang yang merasakan nyeri maka hanya orang itu yang
berkurang dari skala nyeri 8 (berat) menjadi sedang dengan skala nyeri 4.
Klien ini juga mengatakan mampu menjalankan mobillisasi dini dengan hati-
hati dan patuh sesuai aturan dan tahap-tahap mobilisasi sehingga nyeri yang
40
BAB V
A. Kesimpulan
nyeri dengan teknik mobilisasi dini pada Ny.M sectio cesaria adalah terpenuhi.
mampu duduk dan latihan berdiri, pada hari kedua Ny.“M” mampu berjalan
B. Saran
mobilisasi dini pada Ny.M sectio cesaria di RSU Bahagia Makassar, maka
1. Tenaga keperawatan
hendaknya jeli untuk membandingkan masalah yang ada pada teori dan
yang ada pada kasus kemudian mencari penyebab dari kesenjangan tersebut.
41
2. Pihak Rumah Sakit
klien dapat melakukan penanganan nyeri dengan teknik mobilisasi pada ibu
sectio cesaria.
5. Penulis / Pembaca
dari kekurangan, begitu juga dengan Karya Tulis Ilmiah ini yang masih
jauh dari kata sempurna. Maka diharapkan dapat memberikan saran dan
42
DAFTAR PUSTAKA
Mawarni, P. A. (2018). Penerapan Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Sectio Caesarea
Dengan Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Di Bangsal Nusa Indah 2 Rsud
Sleman . Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. , 77-78. diakses Juli 09, 2020.
A. IDENTITAS PENULIS
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Menyetujui Mengetahui
Ketua UPPM Ketua Prodi D3 Keperawatan