Pada tahun 2025 menghasilkan ahli madya keperawatan yang unggul dalam
penguasaan asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan neurosains
melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
Oleh :
Disusun dalam rangka Tugas Akhir pada Program Studi DIII Keperawatan Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III Tahun Akademik 2019/2020
Oleh :
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Telah di periksa dan di setujui serta layak untuk di pertahankan di hadapan Tim Penguji
Sidang Ujian Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Keperawatan Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta III
ii
SURAT PERNYATAAN
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Penerapan
Prosedur Teknik Relaksasi Napas Dalam Pada Pasien Dengan Gangguan Rasa Nyaman
Nyeri ” adalah hasil karya sendiri dan bukan jiplakan. Apabila ternyata di kemudian hari
terbukti melakukan kegiatan plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah
ditetapkan.
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Menyetujui,
Ketua Jurusan Keperawatan
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul
“Penerapan Prosedur Teknik Relaksasi Napas Dalam Pada Pasien Dengan Gangguan
Rasa Nyaman Nyeri”. Karya tulis ini disusun dalam rangka tugas akhir dan memenuhi
persyaratan dalam menyelesaian Pendidikan D III Keperawatan.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan
hambatan, namun berkat bantuan, bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak maka
karya tulis ilmiah ini dapat di selesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Yupi Supartini, SKp., MSc. Selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Jakarta III, yang telah memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan
pendidikan.
2. Ns. Ulty Desmarnita, SKp., MKes., Sp.Mat. Selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Polteknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta III, yang telah memberi
kesempatan penulis dalam menyusun karya tulis ilmiah.
3. Santun Setiawati, M.Kep., Ns.Sp.Kep.An. Selaku Kepala Prodi DIII Keperawatan
Polteknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta III, yang telah memberi
kesempatan penulis dalam menyusun karya tulis ilmiah.
4. Nurdahlia, S.Pd, MKM. Selaku pembimbing akademik yang telah banyak
memberikan dukungan, bimbingan serta semangat untuk penulis selama proses
pendidikan.
5. Ace Sudrajat, SKp,M.Kes. Selaku dosen pembimbing utama dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini yang telah memberikan dukungan, bimbingan serta arahan
untuk penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah.
6. Ns. Dewi Lusiani, S.Kep, MM. Selaku dosen pembimbing pendamping yang telah
memberikan dukungan serta arahan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah.
7. Ni Luh Putu Ekarini,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.M.B. Selaku ketua penguji dalam menguji
dan memberikan saran untuk karya tulis ilmiah ini menjadi lebih baik.
vi
8. Dra. Wartonah, Ners, S.Kep, MM. Selaku penguji anggota dalam penguji dan
memberikan masukan sehingga karya tulis ilmiah ini menjadi lebih baik
9. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi,
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian .
10. Kepala Ruangan Camelia beserta jajarannya, yang telah memberi kesempatan
penulis dalam menyusun karya tulis ilmiah.
11. Bapak/Ibu dosen dan Seluruh Civitas Akademika Program Studi D III
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III yang telah memberikan bimbingan
dan ilmunya selama penulis melaksanakan program pendidikan.
12. Kedua partisipan dan keluarga yang telah memberikan data-data yang dibutuhkan
penulis dan melakukan prosedur untuk karya trulis ilmiah ini.
13. Kedua orang tua tercinta, Bapak Talib Tuan Raja Datuk (Alm) dan Ibu Siti
Mindarsah yang telah merawat dan membesarkan sampai saat ini dan selalu sabar
dalam mendidik juga memberikan dukungan baik berupa doa, dukungan moral dan
dukungan material sehingga menjadi motivasi dan semangat kepada penulis.
Semoga Allah SWT memberikan kesehatan, rezeki dan keberkahan.
14. Kepada kakak-kakakku tersayang Erwin, Erfan, Mia, serta keluarga besar yang
selalu mendoakan serta membantu memberikan dukungan dan motivasinya dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
15. Sahabat–sahabat terbaik penulis sejak kecil Amelia Putri, Leni mardiana,
Faradilla Hesti yang selalu memberikan motivasi dalam proses penyusunan karya
tulis ilmiah ini
16. Ririn, Manda, Aisyah, Yola, Resta. Sahabat, teman curhat sekaligus teman
seperjuangan dalam suka maupun duka serta banyak membantu dalam segi do’a,
dukungan, semangat dan selalu menyempatkan waktu untuk menghibur penulis di
sela-sela kesibukan serta bantuannya dalam hal apapun.
17. Teman kumpul penulis Hafni, Dinda, Dimas, Ajhie, Amar, Irul, Reza, Billy, Ojan,
Fawwaz, Prasetyo, Rahman, Ilham, Salvan, Nugraha, Novia, Deasy yang selalu
memotivasi, menjadi tempat bertukar fikiran dan cerita serta selalu menyempatkan
waktu untuk menghibur penulis di sela-sela kesibukannya.
vii
18. Kepada yang terkasih sekaligus sahabat hidup, Achmad Fauzi yang selalu
mendoakan, memberi dukungan, mendengarkan keluh kesah dan selalu
menyemangati serta menghibur penulis dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah
ini.
19. Kakak tersayang penulis Tya Sekar Cendani, Amd.Kep yang telah memberikan
semangat dan arahan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
20. Adik tersayang Novita dan Annisa yang selalu memberikan semangat dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
21. Teman sekelompok karya tulis ilmiah Dept. Keperawatan Medikal Bedah, yaitu
Pak Ace Squad: Dina, Fitri, Syifa, Rina, Ismi yang sudah berjuang dari awal
penyusunan proposal sampai tersusunlah karya tulis ilmiah ini.
22. Rekan-rekan kelas III Reguler C Jurusan Keperawatan yang telah berjuang
bersama-sama dalam menyelesaikan program pendidikan D III Keperawatan.
23. Seluruh teman-teman angkatan tahun 2017 yang senantiasa memberikan
dukungan berupa doa, kebersamaan dan kekompakkan selama kuliah serta
motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan
semangat.
24. Rekan-rekan UKM voli Poltekkes Kemenkes Jakarta III 2017-2020 yang
namanya tidak bisa diucapkan satu-persatu yang selalu memberikan doa dan
dukungan kepada penulis.
25. Rekan-rekan Ikatan Remaja Masjid Al-hidayah yang namanya tidak bisa
diucapkan satu-persatu yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap
semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna bagi pembaca dan bagi penulis khususnya.
Penulis
ABSTRAK
Post operasi adalah masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke ruang
pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya di ruang rawat inap. Tahap pasca operasi dimulai dari
memindahkan pasien dari ruangan bedah ke unit pasca operasi dan berakhir saat pasien pulang. Setelah
melalui tindakan pembedahan atau operasi, maka akan terputusnya kontinuitas jaringan yang dapat
menimbulkan respon nyeri pada individu. Dengan adanya respon nyeri tersebut, maka dibutuhkan
manajemen nyeri yang tepat dengan terapi non farmakologis, yaitu dengan penerapan teknik relaksasi
napas dalam. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari penerapan prosedur
relaksasi napas dalam pada klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri akibat post operasi. Metode yang
digunakan pada studi kasus ini adalah metode penelitian kualitatif dengan studi kasus yang bersifat
deskriptif. Studi kasus dilakukan pada dua responden dengan nyeri. Hasil studi kasus menunjukkan
gangguan rasa nyaman nyeri teratasi setelah dilakukan prosedur teknik relaksasi napas dalam. Hasil ini
merekomendasikan penelitian selanjutnya untuk mengetahui hasil prosedur teknik relaksasi napas dalam
pada klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri.
Kata kunci : teknik relaksasi napas dalam, gangguan rasa nyaman nyeri, post operasi.
ABSTRACT
Post surgery the is a period of surgery performed when the patient is transferred to the recovery room
and up to next stage in the inpatient room. Postoperative surgery from patient to postoperative room and
return home when patient returns. After surgery or surgery, there will be a breakdown of tissue continuity
that can lead to an individual response. Wich us a heavy response, it requires proper pain management
with non-pharmacological therapy, namely the application of deep breath relaxation techiques. The
purpose of this case study is to find out and study relaxation procedures for patiens with postoperative
pain disorder. The method used in this case study is qualitative research method with descriptive case
study. The case study was conducted on the respondent with pain. The case study results show that the
pain can be resolved after performing deep breathing relaxation techniques. The results of the study to
find out the results of relaxation techniques procedures in situations with a sense of comfort.
Keywords: relaxation technique, comfortable atmosphere, post operation
viii
DAFTAR ISI
hal
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................... ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................3
C. Tujuan Studi Kasus..........................................................................................3
D. Manfaat Studi Kasus........................................................................................4
ix
x
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................24
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR SKEMA
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nyeri merupakan pengalaman emosional dan sensori yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Nyeri terjadi
apabila bersamaan dengan terjadinya proses penyakit atau bersamaan dengan
proses pengobatan (Brunner & Suddarth, 2013). Seseorang yang mengalami
nyeri akan berdampak pada aktifitas sehari-hari. Orang tersebut akan terganggu
pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidurnya, pemenuhan individual, juga aspek
interaksi sosialnya yang dapat berupa menghindari percakapan, menarik diri dan
menghindari kontak. Selain itu, seseorang yang mengalami nyeri hebat akan
berkelanjutan, apabila tidak ditangani pada akhirnya dapat mengakibatkan syok
neurologik orang tersebut (Agung, 2013).
Kebutuhan rasa nyaman adalah suatu keadaan yang membuat seseorang
merasa nyaman, terlindung dari ancaman psikologis, bebas dari rasa sakit
terutama nyeri. Kebutuhan rasa nyaman merupakan kebutuhan dasar setelah
kebutuhan fisiologis terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah
kebutuhan rasa nyaman bebas dari rasa nyeri. Hal ini disebabkan karena nyeri
merupakan kondisi yang mempengaruhi perasaan tidak nyaman bagi pasien.
(Purwanto dalam Karendehi, 2015).
Teknik relaksasi napas dalam adalah bentuk asuhan keperawatan dalam hal
ini perawat mengajarkan kepada pasien cara melakukan napas dalam, napas
lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan menghembuskan napas secara
perlahan, selain dapat menurunkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenisasi
darah (Smeltzer dan Bare, 2013). Penurunan skala nyeri oleh teknik relaksasi
napas dalam disebabkan ketika seseorang melakukan relaksasi napas dalam
untuk mengendalikan nyeri yang dirasakan, maka tubuh akan meningkatkan
komponen saraf parasimpatik secara stimulan, maka ini menyebabkan terjadinya
1
penurunan kadar hormon kortisol dan adrenalin dalam tubuh yang
mempengaruhi tingkat
2
3
post operasi dengan anestesi umum. Dan penelitian ini didukung juga oleh
Rampengan (2014) terhadap 15 responden sebelum dilakukan teknik relaksasi
didapatkan hasil sebagian besar responden mengalami intensitas nyeri berat,
yaitu sebanyak 6 orang, intensitas nyeri sedang sebanyak 4 orang, intensitas
nyeri berat tidak terkontrol 3 orang dan intensitas nyeri ringan sebanyak 2 orang.
Setelah dilakukan teknik relaksasi, sebanyak 2 responden menyatakan tidak
mengalami nyeri dan tidak ada responden yang mengalami intensitas nyeri berat
dan intensitas nyeri berat tidak terkontrol.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraian tersebut, maka penulis
tertarik untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi napas dalam menurunkan
intensitas nyeri, sehingga penulis membuat studi kasus berjudul “Penerapan
Prosedur Teknik Relaksasi Napas Dalam Pada Pasien Dengan Gangguan Rasa
Nyaman Nyeri”.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah penerapan prosedur teknik relakasasi napas dalam dapat
mengurangi gangguan rasa nyaman nyeri?
1. Pasien/Masyarakat
3. Penulis
7
8
2. Patofisiologi Nyeri
e. Perhatian
Tingkat perhatian seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri
dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Perhatian yang meningkat akan
meningkatkan respon nyeri (Prasetyo, 2010).
f. Ansietas (Kecemasan)
Hubungan antara nyeri dan cemas bersifat kompleks, cemas
meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan
seseorang cemas, contoh seseorang yang terkena kanker kronis merasa
takut dengan penyakitnya, itu akan meningkatkan persepsi nyerinya
(Prasetyo, 2010).
g. Dukungan keluarga dan sosial
Individu yang mengalami nyeri sering kali membutuhkan dukungan,
bantuan, perlindungan dari keluarga atau teman terdekat. Walaupun nyeri
masih dirasakan oleh klien, kehadiran orang terdekat akan meminimalkan
rasa kesepian dan ketakutan (Prasetyo, 2010). Kehadiran dan sikap orang-
orang terdekat sangat berpengaruh untuk dapat memberikan dukungan,
bantuan, perlindungan, dan meminimalkan ketakutan akibat nyeri yang
dirasakan (Widjanarko, 2012).
h. Makna nyeri
Makna nyeri, makna nyeri pada seseorang mempengaruhi pengalaman
nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Seorang wanita yang
merasakan nyeri saat bersalin akan mempersiapkan nyeri secara berbeda
dengan wanita lainnya yang nyeri karena dipukul oleh suaminya
(Prasetyo, 2010).
i. Kelemahan
Kelemahan atau keletihan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa kelelahan
menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan
kemampuan koping (Fatmawati, 2011).
j. Pendidikan
12
6. Pengkajian Nyeri
Pengkajian nyeri yang terkini, lengkap dan akurat akan memudahkan
perawat dalam menetapkan data dasar, dalam menegakkan diagnose
keperawatan yang tepat, merencanakan terapi pengobatan yang cocok, dan
memudahkan perawat dalam mengevaluasi respon pasien terhadap terapi
yang diberikan (Prasetyo, 2010).
15
7. Penatalaksanaan Nyeri
Menurut Smeltzer et al. (2010) nyeri dapat diatasi dengan pengobatan
farmakologi dan non farmakologi sebagai berikut:
a. Tindakan farmakologis
Tindakan farmakologis dibagi menjadi tiga kategori umum, yaitu anastesi
local, agen anelgesik opioid, dan Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs
(NSAIDs).
b. Tindakan non farmakologis
Tindakan nonfarmakologis dapat digunakan sebagai pelengkap dalam
pemberian analgesik, tetapi tindakan nonfarmakologis tidak ditujukan
sebagai pengganti analgesik. Tindakan nonfarmakologis meliputi
massage, terapi es dan panas, stimulasi saraf elektris transkutan, teknik
relaksasi, distraksi, hypnosis, guided imagery dan musik. Namun dalam
mengatasi gangguan rasa nyaman nyeri, penulis fokus untuk mengambil
teknik relaksasi napas dalam untuk mengatasi gangguan rasa nyaman
nyeri.
8. Prosedur Nyeri Sesuai dengan Hasil Penelitiannya
Berdasarkan hasil penelitian Yusrizal (2012) yang menyatakan bahwa
penanganan nyeri selain menggunakan cara farmakologi, dapat juga
dilakukan dengan manajemen nyeri non farmakologi, yaitu dengan
melakukan teknik relaksasi, yang merupakan tindakan eksternal yang
17
b. Kontra indikasi :
1) Hemoptisis (batuk berdahak)
2) Penyakit jantung
3) Serangan asma akut
4) Deformitas struktur dinding dada dan tulang belakang
5) Vertigo
c. Tahap prainteraksi
1) Membaca buku status pasien
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat
d. Tahap orientasi
1) Memberikan salam terapeutik
2) Validasi kondisi pasien
3) Menjaga privasi pasien
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan kepada
pasien dan keluarga
e. Tahap kerja
1) Ciptakan lingkungan yang tenang
2) Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik
3) Instruksikan pasien melakukan tarik napas dalam sehingga rongga
paru berisi udara melalui hitungan 1,2,3,
4) Instrksikan pasien menghembuskan udara dengan perlahan
membiarkannya keluar. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui
mulut, saat bersamaan minta pasien memusatkan perhatiannya pada
hal yang indah, usahakan agar tetap konsentrasi atau bisa dilakukan
dengan mata terpejam.
5) Anjurkan bernapas dengan irama normal 3 kali
6) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
21
Studi kasus ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus
bersifat deskriptif. Penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan bagaimana penerapan prosedur teknik relaksasi napas dalam
pada klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri. Metode studi kasus diawali
dengan mengumpulkan data, menganalisa data dan menginterpretasi tindakan
sampai pada evaluasi.
Subyek studi kasus pada penulisan karya tulis ini sebanyak dua partisipan
yang diobservasi. Subyek pada kasus ini yaitu pasien dengan gangguan rasa
nyaman nyeri dan mendapatkan teknik relaksasi napas dalam. Adapun kriteria
inklusi dan eksklusinya sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
c. Partisipan rawat inap yang mengalami gangguan rasa nyaman nyeri berat.
23
24
Fokus studi kasus ini adalah tentang penerapan prosedur teknik relaksasi
napas dalam diberikan kepada partisipan post operasi dengan gangguan rasa
nyaman nyeri.
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada studi kasus ini dengan cara
mencari partisipan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di rumah sakit,
selanjutnya penulis melakukan penjelasan sebelum penelitian dan melakukan
kontrak dengan partisipan menggunakan lembar pernyataan persetujuan
(informed consent), lalu melakukan observasi tindakan sesuai Standar
Operasional Prosedur (SOP) berupa lembar ceklist dan melakukan wawancara
untuk memperoleh data tentang identitas partisipan dan kondisi kesehatan
pastisipan. Selanjutnya melakukan pengukuran tekanan darah sebelum tindakan,
melakukan monitoring penilaian nyeri, dan melakukan pengukuran tekanan
darah sesudah tindakan. Metode pengumpulan data ini dilakukan selama enam
hari.
25
Studi kasus ini dilakukan di ruang Camelia Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. Dilaksanakan selama enam hari pada
tanggal 13-18 April 2020.
Dalam etika studi kasus ini penulis menerapkan prinsip-prinsip etik menurut
Moloeng (2010) yang terdiri atas :
Agung, S., Andriyani, A., & Sari, D. K. 2013. Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Napas
Dalam Terhadap Tingkat Nyeri pada Pasien Post Operasi dengan Anestesi Umum di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika
Kesehatan, 3(1), 52-60. Surakarta: STIKes ‘Aisyiyah Surakarta.
Aslidar. 2016. Teknik Relaksasi Napas Dalam pada Pasien Pasca Operasi Fraktur
Cruris Di RSU Pusat Haji Adam Malik Medan. Medan: D3 Keperawatan STIKes
Flora Medan.
Depkes RI. 2012. Profil kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Kementerian Kesehatan R.I.
Ernawati. 2010. Terapi Relaksasi Dapat Menurunkan Nyeri Dismenore Pada Mahasiswi
Universitas Muhammadiyah Semarang. Prosiding seminar nasional Unimus.
Hakim, A. 2010. Hipnoterapi Cara Tepat & Cepat Mengatasi Stres, Fobia, Trauma &
Gangguan Mental Lainnya. Jakarta Selatan: Tranmedia Pustaka
IASP (International Association for Study of Pain). 2010. Global Year Against Acute
Pain.
Karendehi, Rompas, Bidjuni. 2015. Pengaruh Pemberian Musik Terhadap Skala Nyeri
Akibat Perawatan Luka Bedah Pada Pasien Pasca Operasi Di Ruang
Perawatan Bedah Flamboyan Rumah Sakit TK. III 07.06.01R.W Monginsidi
Manado.
28
29
Lukman, T. 2013. Pengaruh Teknik Relaksasi Napas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri
pada Pasien Post-Operasi Sectio Caesaria di RSUD. Prof. DR. Hi. Aloei saboe
Kota Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo.
Muttaqin. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.
Prasetyo, S. N. 2010. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rampengan, dkk. 2014. Pengaruh Teknik Relaksasi dan Teknik Distraksi Terhadap
Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Di Ruang Irina A Atas
RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/113009-ID-none.pdf jurnal pada
tanggal 6 April 2020
Smeltzer dan Bare. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C, Bare, B., Hinkle, J. L., & Cheever, K.H. (2010). Brunner&Suddarth’s
Textbook of Medical-Surgical Nursing (12nd Edition ed). Philadelphia:
Lippincott Williams&Wilkins.
Yusrizal, dkk. 2012. Pengaruh Teknik Relaksasi Napas Dalam dan Masase Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Pasien Pasca Apendiktomi di Ruang Bedah RSUD Dr.
M. Zein Painan diakses dari http://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ners/article
pada tanggal 6 April 2020
LAMPIR
AN
Lampiran 1
PENJELASAN SEBELUM PENELITIAN (PSP)
Setelah saya mendapat penjelasan tentang studi kasus yang dilakukan oleh saudara
Erdiana Wati Saputri, mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Jakarta III, saya mengerti dan memahami dengan benar tujuan dan manfaat
prosedur studi kasus tentang “Penerapan Prosedur Teknik Relaksasi Napas Dalam pada
Pasien dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri”. Saya yakin mahasiswa akan
menghormati hak-hak saya dan kerahasiaan saya sebagai partisipan. Saya mengetahui
studi kasus ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kualitas pelayanan yang diberikan
oleh perawat.
Dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, saya menyatakan bersedia menandatangani
lembar persetujuan ini untuk menjadi partisipan dalam studi kasus ini.
(.................................) (......................................)
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK RELAKSASI NAPAS
DALAM
Inisial Klien :
Hari/Tanggal :
Kode Partisipan :
Umur :
Jenis kelamin :
Hari/Tanggal :
Diagnosa Medis :
Terapi Obat :
.................................................................................................................................
2. Apakah hal yang memicu munculnya rasa sakit atau memperburuk nyeri?
.................................................................................................................................
3. Bagaimana rasanya, apakah seperti tertusuk-tusuk, tertekan/tertimpa benda berat,
tersayat-sayat atau yang lainnya?
.................................................................................................................................
4. Dimana Bapak/Ibu merasakan nyeri?
.................................................................................................................................
5. Apakah nyeri menyebar ke daerah lain? Jika iya, dimana area penyebarannya?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
7. Apakah nyeri terjadi secara mendadak atau terus-menerus?
.................................................................................................................................
8. Apakah hal yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengurangi nyeri? Apakah dengan
tindakan tertentu atau dengan obat?
.................................................................................................................................
9. Apakah Bapak/Ibu mengalami gejala lain, seperti mual, pusing, penglihatan
kabur, napas pendek, sebelum atau setelah nyeri?
.................................................................................................................................
10. Apakah rasa nyeri yang Bapak/Ibu rasakan mempengaruhi aktivitas Bapak/Ibu,
misalnya makan, bekerja, tidur, aktivitas social, atau rekreasi?
.................................................................................................................................
11. Apa yang Bapak/Ibu rasakan setelah melakukan teknik relaksasi napas dalam?
.................................................................................................................................
12. Siapakah yang akan membantu Bapak/Ibu dalam melakukan teknik relaksasi
napas dalam?
.................................................................................................................................
Lampiran 5
Isilah tabel di bawah ini berdasarkan perkembangan nyeri yang dirasakan pasien
sebelum dan setelah dilakukan teknik relaksasi napas dalam.
Hari, Ja Sebelum Dilakukan Setelah Dilakukan Tekanan Darah
Tanggal m Relaksasi Napas Dalam Relaksasi Napas Dalam
Skala nyeri Keterangan Skala nyeri Keterangan Sebelum Sesudah
Lampiran 6
Lampiran 7
Riwayat Pendidikan
2004 - 2005 : TKIT An-Nadwah
2005 - 2011 : SDIT An-Nadwah
2011 - 2014 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tambun Selatan
2014 - 2017 : Sekolah Menegah Kejuruan Daya Utama
2017 – 2020 : Politeknik Kementrian Kesehatan Jakarta III Jurusan Keperawatan
Program Studi DIII Keperawatan