Oleh:
GIAN PUTRA UTAMA
NIM 2012070561
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
GIAN PUTRA UTAMA
NIM 2012070561
PERSETUJUAN
Oleh
Nama : Gian Putra Utama
NIM : 2012070561
Program Studi : S1 Manajemen
Dr. Tifa Noer Amelia, S.E., M. Acc. Dr. Wilfridus B. Elu, S.E., M. Si.
iii
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Manajemen
iv
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
PERNYATAAN
Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya.
v
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian
hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya
orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus menerima
sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Perbanas Institute.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada unsur
paksaan.
vi
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA,
DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI AWAK
KAPAL PATROLI PADA PANGKALAN SARANA OPERASI BEA DAN
CUKAI TIPE B TANJUNG PRIOK
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh motivasi kerja, lingkungan
kerja, dan kompensasi terhadap kepuasan kerja pegawai awak kapal patroli
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok. Populasi dalam
penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil yang bertugas sebagai Awak Kapal
Patroli pada Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok
sejumlah 47 orang. Dalam penelitian ini karena jumlah populasi sebanyak 47, maka
seluruh anggota populasi dijadikan sampel (sampel jenuh). Instrumen angket atau
kuesioner berfungsi sebagai instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini.
Kuesioner dengan skala Likert digunakan dalam penelitian ini untuk
mengumpulkan data Pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan uji pearson
product moment dan statistik Cronbach Alpha. Metode analisis untuk menjawab
hipotesis menggunakan Moderateds Regression Analysis (MRA) atau Analisis
Regresi Moderasi dengan SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan variabel
motivasi kerja, lingkungan kerja, dan kompensasi secara parsial berpengaruh positif
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Sedangkan Kepuasan Kerja Pegawai
secara simultan dipengaruhi secara signifikan oleh motivasi kerja, lingkungan kerja,
dan kompensasi.
vii
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA,
DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI AWAK
KAPAL PATROLI PADA PANGKALAN SARANA OPERASI BEA DAN
CUKAI TIPE B TANJUNG PRIOK
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the influence of work motivation, work
environment, and compensation on job satisfaction of the crew members at
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok. The population
in this study were Civil Servants who served as Patrol Boat Crew at Pangkalan
Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok with a total of 47 people. In
this study, because the total population was 47, all members of the population were
sampled (saturated sample). The questionnaire instrument or questionnaire serves
as a data collection instrument in this study. A questionnaire with a Likert scale
was used in this study to collect data. Validity and reliability testing used the
Pearson product moment test and Cronbach Alpha statistics. The analytical method
for answering the hypothesis uses Moderated Regression Analysis (MRA) or
Moderation Regression Analysis with SPSS version 26. The results show that the
variables of work motivation, work environment, and compensation partially have
a significant positive effect on employee job satisfaction. While Employee Job
Satisfaction is simultaneously significantly influenced by work motivation, work
environment, and compensation.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
segala rahmat dan nikmat sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi
ini dibuat sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas
Jakarta. Keberhasilan penyelesaian skripsi ini tentu tak luput dari bantuan,
bimbingan, petunjuk, serta saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan
1. Bapak Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok,
Bapak Suaidy beserta seluruh jajaran pimpinan di Pangkalan Sarana Operasi Bea
dan Cukai Tipe B Tanjung Priok yang telah memberikan izin dan dukungan
2. Seluruh Pegawai Awak Kapal Patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai
Tipe B Tanjung Priok yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian
ini;
3. Para Pegawai pada Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal yang telah
4. Bapak Prof. Dr. Hermanto Siregar, M. Ec., selaku Rektor ABFI Institute
5. Ibu Dr. Hedwigis Esti Riwayati, S.E., M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis;
ix
6. Ibu Dr. Tifa Noer Amelia, S.E., M. Acc, selaku ketua program studi S1
7. Bapak Dr. Wilfridus B. Elu, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
9. Kedua orang tua yang saya cintai, Ibu Mastiana Siregar dan Bapak Sayaman
yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang dan memberikan
10. Kedua adik perempuan yang tersayang, Vynka Madani Siagian dan Mei Waddah
Kritik dan saran yang membangun untuk kelanjutan penelitian ini sangat
diharapkan karena skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga skripsi ini,
selanjutnya.
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................................vii
ABSTRACT ....................................................................................................................viii
xi
2.3 Kerangka Pemikiran....................................................................................... 36
4.1.1 Gambaran Umum Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai ........ 52
4.1.2 Visi dan Misi Pangkalan Sarana Operasi Tipe B Tanjung Priok .... 53
xii
4.1.3 Struktur Organisasi ....................................................................... 53
xiii
LAMPIRAN II KUESIONER PENELITIAN ..................................................... 110
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
Y) ...................................................................................................................... 44
X1) .................................................................................................................... 45
xvi
Tabel 4. 7 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator Variabel
Lingkungan Kerja............................................................................................ 72
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
untuk mencapai tujuan mereka secara efektif dan efisien walaupun banyak faktor
mencapai tujuan mereka, dimulai dengan sumber daya manusia, alat, metode,
sumber daya manusia selalu dianggap memegang peranan dominan dalam kegiatan
dengan akal, emosi, keterampilan, pengetahuan, dan kreativitas adalah sumber daya
manusia. Sehingga sumber daya manusia secara umum berfungsi bekerja untuk
menjadi lebih produktif, membuat organisasi lebih kompetitif, dan mencapai tujuan
organisasi.
1
2
kerja. Supit (2017) dalam risetnya dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan kerja
Menurut Robbins dan Judge (2017), kepuasan kerja adalah sikap dari seorang
bersedia melakukan upaya ekstra untuk bekerja melebihi dari yang diharapkan.
Sementara itu, karyawan yang tidak puas dengan pekerjaannya akan menganggap
yang di bawah standar dan tidak sesuai dengan harapan organisasi (Alam &
Monica, 2015).
Masalah kepuasan kerja terjadi pada Pegawai Awak Kapal Patroli Pangkalan
Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok. Gejala yang terlihat adalah
observasi dan wawancara dengan sejumlah pegawai awak kapal patroli, terlihat
diutarakan. Para pegawai merasa sedih, lelah dan kecewa dengan meningkatnya
target kerja yang dibebankan tidak sesuai dengan standar jumlah pegawai dan
Berdasarkan hasil wawancara dan data yang diperoleh dari staf pengolah data
Seksi Nautika, hari layar pegawai awak kapal patroli hingga bulan September 2022
sebagai berikut.
Tabel 1. 1
Rekapitulasi Hari Layar
menimbulkan efek negatif serta mengganggu capaian dan tujuan organisasi. Guna
menghasilkan produktifitas kerja pegawai yang lebih baik maka pihak manajemen
memengaruhi kepuasan kerja Pegawai Awak Kapal Patroli pada Pangkalan Sarana
kerja pegawai. Motivasi merupakan dorongan baik dari dalam maupun luar dari diri
seseorang untuk melakukan suatu tindakan tertentu (Alam & Monica, 2015).
arah, dan kelangsungan hidup individu dalam mencapai suatu tujuan disebut
motivasi.
& Dotulong, 2015). Pegawai akan setia bersama organisasi dan menjadi aset
berharga bagi organisasi jika tempat kerja diatur dengan cara yang mendorong
produktivitas. Hal ini akan meningkatkan kepuasan karyawan (Aruan & Fakhri,
2015).
penghasilan yang diterima karyawan, baik secara langsung maupun tidak langsung,
berupa uang atau barang sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
kepuasan kerja, namun lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan kerja yaitu upah pokok dan insentif namun tunjangan hari raya
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Suryawan & Andrew (2013)
Penelitian ini dilakukan pada Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe
B Tanjung Priok yang merupakan salah satu unit pelaksana teknis Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan. Penelitian ini dilakukan secara
awak kapal patroli. Awak kapal patroli merupakan Pegawai Negeri Sipil yang
patroli seperti mendapat kenaikan peringkat sesuai jabatan, masa kerja, dan ukuran
panjang kapal, dan hasil evaluasi kinerja. Hal tersebut telah diatur lebih lanjut
dan ukuran panjang kapal sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Direktur
Standar Biaya Honorarium Operasi Patroli Laut dan/atau Udara dan Pengamanan/
Cukai.
6
Namun benefit yang diperoleh tersebut lantas tidak membuat semua awak
kapal patroli betah dalam menjalankan tugas sebagai awak kapal patroli. Tidak
sedikit dari mereka yang berharap dapat pindah menjadi pelaksana umum baik di
pangkalan atau pun mutasi ke kantor lain. Saat ini awak kapal patroli pada
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok berjumlah 47
Tabel 1. 2
Komposisi Awak Kapal Patroli
Dari latar belakang dan fenomena yang ditemukan di organisasi serta adanya
research gap pada penelitian yang dilakukan terdahulu, maka dipilihlah judul
penelitian ini yakni Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Dan
sejalan dengan tujuan penelitian ini. Berikut adalah tujuan dari penelitian ini, yang
Terdapat manfaat yang bisa dipetik dari hasil penelitian ini oleh beberapa
1. Untuk Organisasi
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok dalam
masalah yang dihadapi serta menjadi kajian empiris untuk penelitian di masa
KAJIAN TEORETIS
berbagai informasi dari literatur dan media elektronik seperti buku akademik,
lainnya sesuai dengan tema penelitian yang berkaitan dengan hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Kajian teoretis berisi penjabaran tentang
langkah metode penelitian. Adapun teori dan konsep yang digunakan pada
Menurut Kinicki & Fugate (2016), kepuasan kerja adalah tanggapan afektif
Sebaliknya, Seseorang mungkin agak puas dengan satu aspek pekerjaannya dan
perasaan puas yang timbul dari persepsi bahwa pekerjaan seseorang memungkinkan
atau memenuhi nilai-nilai penting dari pekerjaan itu. Menurut Judge & Robbins
8
9
bahwa kepuasan kerja adalah perasaan afeksi dan emosional seseorang terhadap
merasakan ada potensi besar untuk dipromosikan atau tidak dan proses promosi
tidak terlalu terbuka atau terbuka. Sehingga hal ini dapat memengaruhi
4. Rekan kerja, teman kerja yang selalu berinteraksi dengan Anda di tempat kerja.
5. Lingkungan kerja, antara lain yakni lingkungan fisik dan non fisik.
mereka.
Prosedur promosi dan sistem penggajian yang adil dan konsisten diinginkan
oleh setiap pegawai. Pegawai akan berkomitmen pada kebijakan dan praktik
dengan promosi.
berada dalam kondisi fisik yang aman, tidak terganggu dan memiliki fasilitas
yang memadai.
pegawai. Rekan kerja yang ramah dan suportif akan meningkatkan kepuasan
kerja.
1. Pemenuhan Kebutuhan
2. Pemenuhan Harapan
diperoleh seseorang dari suatu pekerjaan, seperti gaji yang bagus dan peluang
untuk promosi, dan apa yang sebenarnya mereka dapatkan disebut memenuhi
harapan. Seseorang akan merasa tidak puas jika harapannya lebih tinggi dari
bahwa ketika seseorang mencapai hasil yang melebihi apa yang diantisipasi,
3. Pencapaian Nilai
4. Kesetaraan
kerja seseorang dapat dibandingkan dengan orang penting lainnya dalam hal
input.
Sedangkan motivasi umum erat kaitannya dengan usaha dalam menuju tujuan.
2017).
Ada dua kategori besar teori motivasi yaitu teori konten dan teori proses.
Teori konten didasarkan pada keyakinan bahwa motivasi terdiri dari sejumlah
Gambar 2. 1
Teori Motivasi
Motivation
Theories
ini pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia memiliki kebutuhan
intelektual.
Menurut teori ini, begitu kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi,
untuk memenuhi kebutuhan ini. Teori ini memiliki efek membuat kebutuhan
tingkat yang lebih tinggi menjadi kekuatan motivasi yang lebih kuat.
2. Teori ERG
kebutuhan fisiologis seperti lapar, haus, dan lingkungan kerja yang nyaman.
dengan orang-orang penting, seperti keluarga, teman, dan atasan kita di tempat
kerja.
c. Growth (G) atau Pertumbuhan. terdiri dari keinginan kita menggunakan semua
Alderfer mencatat bahwa efeknya lebih kuat ketika kebutuhan eksistensial tidak
kuat kebutuhan mereka untuk sukses (Judge & Robbins, 2017). Teori ini
Menurut teori ini, daripada persepsi umum tentang prestasi individu, kepuasan
prestasi berasal dari inisiatif untuk berhasil. Selain itu, orang dengan nAch tinggi
Teori motivasi higiene Frederick Herzberg adalah nama lain untuk teori ini. Dia
dan kepuasan kerja berbeda. Jadi, manajer yang berusaha menyingkirkan hal-hal
16
yang membuat orang tidak bahagia di tempat kerja dapat membawa kedamaian,
tetapi mereka tidak akan selalu termotivasi. Mereka akan menenangkan daripada
hubungan dengan orang lain, dan keamanan kerja. Orang tidak akan merasa tidak
puas jika unsur-unsur ini mencukupi. Namun, itu tidak berarti bahwa mereka
puas. Jika kita ingin membuat seseorang melakukan pekerjaannya, kita perlu
menekankan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil
tanggung jawab, dan kesuksesan. Ini adalah sifat-sifat yang dianggap bermanfaat
5. Teori ekuitas
orang lain adalah fokus utama dari teori ekuitas. Diperlakukan dengan benar
berarti diperlakukan secara adil. Keadilan melibatkan emosi dan persepsi dan
selalu merupakan proses komparatif. Ini tidak sama dengan kesetaraan (equality)
yang memperlakukan orang secara sama, tetapi mengacu pada kepatutan dan
Pada dasarnya, teori ekuitas menyatakan bahwa pegawai akan termotivasi lebih
6. Teori ekspektansi
17
yang lain, dan ekspektansi adalah peluang atau kemungkinan suatu usaha akan
seringkali individu dihadapkan pada situasi baru dalam pekerjaan, kondisi kerja,
sistem pengupahan yang dibuat oleh manajemen. Ini membuat pengalaman pada
masa lampau tidak dapat menjadi pedoman yang memadai. Dalam kondisi ini
motivasi pegawai mungkin saja akan berkurang. Teori ini dikembangkan oleh
Potter dan Lawler yang mengikuti gagasan Vroom yang berpendapat bahwa
terdapat dua faktor yang menentukan usaha yang diberikan seseorang pada
pekerjaannya, yaitu:
imbalan.
Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada teori-teori yang
dikemukakan oleh para ahli di atas adalah teori Hierarki Kebutuhan oleh Maslow
karena lebih relevan terhadap hal-hal yang memengaruhi motivasi pegawai awak
kapal patroli.
Menurut Robbins & Judge (2017), terdapat dua aspek pada motivasi kerja
yaitu:
1. Aspek Individual
2. Aspek Organisasional
f. Pekerjaan itu sendiri, dengan kata lain, itu adalah motivasi kerja pegawai,
Indikator motivasi kerja berdasarkan teori Maslow (Judge & Robbins, 2017)
masyarakat.
lingkungan kerja tidak terkait dengan proses pekerjaan, namun lingkungan kerja
Pegawai dapat melakukan yang terbaik ketika mereka berada di lingkungan kerja
20
yang aman. Pegawai akan merasa betah di tempat kerja dan dapat terlibat dalam
aktivitas yang hemat waktu jika tempat kerja tempat mereka bekerja adalah tempat
yang mereka sukai. Namun, lingkungan kerja yang tidak bersahabat dapat
1. Menurut Robbins (2017), lingkungan kerja ialah sesuatu yang terdapat pada
2. Menurut Munandar (2004), Lingkungan kerja fisik dan sosial meliputi kondisi
fisik tempat kerja, lokasi, peralatan kerja, jenis pekerjaan, atasan, rekan kerja,
3. Menurut Isyandi (2004), lingkungan kerja merupakan hal yang terdapat pada
kesesuaian peralatan.
bahwa lingkungan kerja meliputi lingkungan kerja baik fisik maupun non fisik yang
tidak dapat dipisahkan dan berdampak pada seberapa puas karyawan terhadap
karyawan dipengaruhi oleh suasana dan kondisi lingkungan kerja. Moral karyawan
non fisik adalah dua jenis lingkungan kerja. Semua kondisi fisik di sekitar tempat
kerja yang dapat berdampak langsung atau tidak langsung terhadap karyawan
termasuk dalam lingkungan kerja fisik. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi menjadi
dua kategori. Dengan kata lain, hal-hal di lingkungan yang berdampak langsung
pada pegawai seperti kursi, meja, dan kapal. Selain itu, lingkungan umum atau
perantara juga dapat disebut sebagai lingkungan kerja, yang mencakup faktor-
mekanis, bau, dan warna. Kedua, segala kondisi yang timbul dalam hubungan kerja
termasuk dalam lingkungan kerja non fisik, seperti hubungan dengan atasan, rekan
udara (suhu basah dan kering), kelembaban, kecepatan udara, dan panas
Penurunan kemampuan berpikir tidak normal yang dapat terjadi ketika suhu
2. Kebisingan
Tingkat kebisingan yang berlebihan berdampak negatif pada tenaga kerja. Efek
darah tinggi, pembuluh darah melebar, detak jantung meningkat, dan kelelahan
3. Getaran
merupakan faktor fisik. Saat mesin berada di dekat orang atau pegawai, getaran
(Cindyastira, 2014).
4. Penerangan/ Pencahayaan
dengan cepat dan mudah melihat pekerjaan mereka berkat pencahayaan yang
kelelahan mental, keluhan nyeri dan sakit kepala di sekitar mata, kerusakan alat
23
Kontaminan kimia adalah bahan kimia beracun bagi tanaman dan hewan
yang tidak seharusnya, atau berada pada konsentrasi yang lebih tinggi daripada
yang seharusnya terjadi secara alami. Bakteri, jamur, jamur, virus, bulu
binatang dan air liur kucing, debu rumah, tungau, kecoa, dan serbuk sari adalah
dan biologis tersebut akan mengakibatkan infeksi dan penyakit yang dapat
1. Budaya Organisasi
Suasana hati yang positif diwariskan dari satu anggota tim ke anggota
efek menular. Oleh karena itu, masuk akal untuk memilih anggota tim yang
cenderung memiliki suasana hati yang positif (Judge & Robbins, 2017).
3. Pelecehan Seksual
permintaan untuk bantuan seksual, serta perilaku verbal atau fisik lainnya yang
menyinggung.
Pegawai dan organisasi mendapat manfaat besar dari lingkungan kerja yang
nyaman, aman, dan sehat. Rivai (2009) berpendapat bahwa lingkungan kerja yang
2.1.4 Kompensasi
Menurut pendapat Judge & Robbins (2017) sistem kompensasi yang baik akan
mencerminkan nilai suatu pekerjaan tersebut. Para ahli manajemen dan ekonomi
1. Dessler (2003)
kepada organisasi”
2. Umar (2007)
langsung dari bisnis dalam bentuk upah, insentif, bonus, premi, perawatan
“Kompensasi adalah bagian besar dari mengapa dan bagaimana orang memilih
bekerja untuk satu perusahaan daripada yang lain. Dengan kata lain,
kompensasi adalah apa yang pekerja dapatkan sebagai imbalan atas pekerjaan
kompensasi adalah pembayaran, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang
diberikan kepada karyawan atas pekerjaan atau jasa yang diberikan kepada suatu
organisasi.
kinerja dan loyalitas mereka. Kedua, peran pengawasan. Ada potensi kontrol
tugas tertentu atau bekerja pada tingkat tertentu, kompensasi dapat mengendalikan
dengan pengakuan yang sesuai akan memotivasi mereka untuk bekerja lebih
efektif dan menghasilkan lebih banyak hasil. Dengan kata lain, pegawai
27
gaji, dan kompensasi finansial tidak langsung, juga disebut sebagai tunjangan.
tidak sesuai dengan persepsi. Menurunnya tingkat motivasi dan kepuasan kerja
yaitu:
1) Gaji (Salary)
2) Tunjangan (Benefits)
2016).
4) Bonus/ Insentif
oleh suatu organisasi untuk bekerja keras dan dengan motivasi yang tinggi
mengambil libur dari pekerjaan. Cuti ini biasanya diminta setelah atasan
atau tempat kerja memberi izin. Namun di sisi lain, sebagian orang tidak
29
masing.
antara lain:
sebagai berikut:
3. Memastikan keadilan
5. Mengawasi biaya
2. Kepuasan kerja
Pekerja dapat memuaskan kebutuhan fisik, sosial, dan egoistik mereka melalui
3. Pengadaan efektif
Akan lebih mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan sumber daya manusia
4. Motivasi
kompensasinya memadai.
5. Stabilitas pekerja
6. Disiplin
Pegawai akan semakin baik dan disiplin dengan pemberian kompensasi yang
cukup tinggi. Mereka akan memahami serta mematuhi peraturan yang berlaku.
7. Pengaruh pemerintah
bahasan yang sama dengan penelitian ini antara lain pada Tabel 2.1 berikut:
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti,
Persamaan Perbedaan
No Tahun penelitian, Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
Judul
1. Yulianti (2019) Motivasi Menggunakan Tempat dan
berpengaruh variabel bebas objek
“Analisis Faktor- signifikan terhadap yang sama penelitian
faktor Yang kepuasan kerja, yakni berbeda.
Mempengaruhi lingkungan kerja motivasi dan
Kepuasan Kerja berpengaruh lingkungan
dan Kinerja signifikan terhadap kerja.
Pegawai pada PT. kepuasan kerja, dan Menggunakan
Bintang Buana beban kerja variabel
Karya” berpengaruh terikat yang
signifikan terhadap sama yaitu
kepuasan kerja. kepuasan
Motivasi kerja.
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja pegawai,
lingkungan kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja pegawai,
beban kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja pegawai,
dan kepuasan kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja pegawai.
32
signifikan terhadap
kepuasan kerja.
12 Mawei (2014) Kompensasi tidak Menggunakan Tempat dan
berpengaruh variabel bebas objek
“Kepemimpinan, terhadap kepuasan yang sama penelitian
Penempatan Kerja kerja karyawan. yaitu berbeda.
dan Kompensasi kepemimpinan, kompensasi.
Pengaruhnya penempatan kerja Menggunakan
Terhadap dan kompensasi variabel
Kepuasan Kerja secara simultan terikat yang
Pada PT. Bank berpengaruh sama yaitu
BNI (PERSERO), signifikan terhadap kepuasan
TBK. KCU kepuasan kerja kerja.
Manado” karyawan.
13 Fauzi & Ubaidillah Lingkungan kerja Menggunakan Tempat dan
(2023) berpengaruh variabel bebas objek
signifikan terhadap yang sama penelitian
“Work Stress, kepuasan kerja, yaitu berbeda.
Work Environment kompensasi lingkungan Menggunakan
and Compensation berpengaruh kerja dan motivasi
on Job Satisfaction signifikan terhadap kompensasi. sebagai
with Motivation as kepuasan kerja, Menggunakan variabel
an Intervening motivasi variabel mediasi.
Variable in berpengaruh terikat yang
Mineral Water signifikan terhadap sama yaitu
Distributor kepuasan kerja. kepuasan
Company” kerja.
14 Rosalia (2020) Kompensasi Menggunakan Tempat dan
berpengaruh variabel bebas objek
“The effect of negatif signifikan yang sama penelitian
compensation and terhadap kepuasan yaitu motivasi berbeda.
motivation on job kerja, dan motivasi kerja dan Menggunakan
satisfaction and berpengaruh positif kompensasi. kinerja
employee signifikan terhadap Menggunakan pegawai
performance at kepuasan kerja. variabel sebagai
SMK Medika terikat yang variabel
Samarinda” sama yaitu terikat kedua.
kepuasan
kerja.
Sumber: Data diolah (2022)
36
kerja, dan kompensasi, sesuai dengan penjelasan teori dan penelitian sebelumnya.
Gambar 2. 2
Kerangka Pemikiran
Hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji dan merupakan dugaan logis
tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara variabel-variabel
ini dibangun atas dasar kerangka teoretis (Zulfikar, 2020). Berikut adalah hipotesis
kerja serta teori motivasi Maslow yang menyatakan tentang hierarki kebutuhan
yakni kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan
penghargaan, dan kebutuhan akan aktualisasi diri menjadi indikator dalam motivasi
kerja pegawai. Serta penelitian yang dilakukan oleh Yulianti (2019), Lumentut &
Dotulong (2015), dan Fauzi & Ubaidillah (2023) menyimpulkan bahwa diduga
pegawai.
lingkungan kerja terbagi dua yakni lingkungan kerja fisik dan non fisik. Penelitian
yang dilakukan oleh Lumentut & Dotulong (2015), Ardianti (2018), Yusuf (2020),
dan Fauzi & Ubaidillah (2023) menyimpulkan bahwa diduga lingkungan kerja
Teori Herzberg mengenai faktor yang memengaruhi kepuasan kerja dan teori
kompensasi terdiri dari dua yaitu kompensasi finansial dan non finansial. Menurut
Judge & Robbins (2017) kompensasi finansial meliputi gaji, tunjangan, upah
lembur, bonus atau insentif, dan cuti atau libur. Adapun kompensasi non finansial
meliputi kesempatan mengembangkan diri dan lingkungan kerja yang kondusif dan
38
METODE PENELITIAN
Menurut Abdullah (2015), Penelitian yang menggunakan data kuantitatif, atau data
berupa angka atau angka, disebut penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan model matematika dan statistik dari hasil kuesioner yang
dibagikan.
hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih disebut penelitian asosiatif.
Unit analisis merupakan unit tertentu yang dihitung sebagai topik penelitian
(Abdullah, 2015). Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok, dengan obyek
Sedangkan responden atau sumber data pada penelitian ini adalah Pegawai Negeri
39
40
mereka sedemikian rupa sehingga apa pun variabel penelitiannya, semua hanya
(Variabel Y) dan Motivasi Kerja (Variabel X1), Lingkungan Kerja (Variabel X2),
dan Kompensasi (Variabel X3) sebagai variabel bebas (X). Variabel-variabel dalam
penelitian ini menggunakan skala likert yang dapat dijelaskan dengan Tabel 3.1
sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel
3.3.1 Populasi
populasi terlalu besar, sampel harus diambil untuk dilakukan penelitian (Abdullah,
penelitian akan diterapkan, serta target keseluruhan yang harus dipelajari. Populasi
dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil yang bertugas sebagai Awak
Kapal Patroli pada Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok
sejumlah 47 orang.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti baik dari segi jumlah
subjek yang digunakan sebagai populasi kurang dari 100, sebaiknya diikutsertakan
42
semuanya agar dapat dilakukan penelitian populasi. Dalam penelitian ini karena
jumlah populasi sebanyak 47, maka seluruh anggota populasi dijadikan sampel
(sampel jenuh).
Data kuantitatif adalah jenis data yang digunakan dalam penelitian ini. Data
kuantitatif tidak memiliki sistem kategorisasi atau klasifikasi dan hanya dapat
Sedangkan Data primer merupakan data yang digunakan dalam penelitian ini. Data
primer adalah informasi yang berasal dari sumber pertama, biasanya individu atau
harapan mereka akan menanggapi daftar pertanyaan tersebut merupakan salah satu
jawaban diberi angka skala 1-5 seperti pada Tabel 3.2 berikut:
43
Tabel 3. 2
Pengukuran Skala
Uji validitas dan reliabilitas harus dilakukan pada jenis data primer untuk
persyaratan yang baik. Excel for Windows dan SPSS (Statistical Product and
Service Solution) versi 26 merupakan dua perangkat lunak yang digunakan untuk
dihasilkan oleh suatu instrumen penelitian (dalam hal ini kuesioner) mengukur apa
moment sebagai metode pengujian. Skor ordinal setiap item pertanyaan yang diuji
korelasinya positif, maka item tersebut valid. Jika negatif, item tersebut tidak valid
perbaikan.
𝑟 (𝑛 − 2)
𝑡 = , 𝑑𝑓 = 𝑛 − 2
√1 − 𝑟
responden. Maka diperoleh nilai r tabel yaitu 0,2876 (df = (47-2) = 45 dan taraf
signifikansi 5%).
Tabel 3. 3
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Pegawai (Variabel Y)
setiap pernyataan memiliki nilai r (Pearson Correlation) lebih besar dari 0,2876.
Artinya, semua pernyataan dari variabel Kepuasan Kerja Pegawai tidak perlu
Tabel 3. 4
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja Pegawai (Variabel X1)
pernyataan memiliki nilai r (Pearson Correlation) lebih besar dari 0,2876. Artinya,
semua pernyataan dari variabel Motivasi Kerja Pegawai tidak perlu dikeluarkan
Tabel 3. 5
Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja (Variabel X2)
memiliki nilai r (Pearson Correlation) lebih besar dari 0,2876. Artinya, semua
pernyataan dari variabel Lingkungan Kerja tidak perlu dikeluarkan karena statusnya
sudah valid.
pernyataan yang diajukan kepada 47 responden dengan hasil seperti pada Tabel 3.6
berikut:
Tabel 3. 6
Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi (Variabel X3)
memiliki nilai r (Pearson Correlation) lebih besar dari 0,2876. Artinya, semua
sudah valid.
Reliabilitas adalah istilah yang mengacu pada sejauh mana hasil pengukuran
tetap relatif konsisten dari waktu ke waktu (Abdullah, 2015). Penelitian ini
semakin mendekati 1,0. Secara umum, reliabilitas kurang dari 0,60 dianggap buruk,
reliabilitas lebih besar dari 0,70 dapat diterima, dan reliabilitas lebih besar dari 0,80
dianggap baik. Berikut pada Tabel 3.7 merupakan hasil uji reliabilitas masing-
masing variabel penelitian yang diperoleh dengan menggunakan SPSS versi 26:
Tabel 3. 7
Hasil Uji reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, Lingkungan
Kerja, dan Kompensasi
Tabel 3. 8
Klasifikasi Interval Jawaban Responden
Interval Penilaian
4,2 < x ≤ 5 Sangat Baik
3,4 < x ≤ 4,2 Baik
2,6 < x ≤ 3,4 Kurang baik
1,8 < x ≤ 2,6 Tidak Baik
1 < x ≤ 1,8 Sangat Tidak Baik
Sumber: Data Diolah (2023)
Sedangkan klasifikasi internal data dalam mengelompokkan total nilai jawaban
berikut:
49
Tabel 3. 9
Klasifikasi Interval Total Jawaban Responden
Interval Penilaian
197,4 < x ≤ 235 Sangat Baik
159,8 < x ≤ 197,4 Baik
122,2 < x ≤ 159,8 Kurang baik
84,6 < x ≤ 122,2 Tidak Baik
47 < x ≤ 84,6 Sangat Tidak Baik
Sumber: Data Diolah (2023)
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
dilakukan uji normalitas dengan menggunakan kriteria nilai critical ratio skill
sebesar 2,58. Jika rasio kritis kurang dari nilai absolut + (kurang lebih) 2,58, data
digunakan dalam uji normalitas. Jika koefisien indeks skew univariat dan indeks
korelasi antara variabel independen dalam model regresi yang baik (Melani, 2012).
dari residual dari pengamatan yang satu ke pengamatan berikutnya. Jika variance
Pada penelitian ini digunakan analisis regresi untuk mengetahui seberapa kuat
variabel Kepuasan Kerja Pegawai Awak Kapal Patroli. Analisis regresi dilakukan
Ŷ=𝑎+𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 +𝑏 𝑋 +𝑒
Dimana (dibaca Y topi) adalah untuk memprediksi nilai variabel Y. Persamaan ini
3.6.4.1 Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh apa variabel bebas secara
diterima atau H1 ditolak. Sementara apabila F hitung > F tabel, maka H0 ditolak
dan degree of freedom (df)= (n-k-1). Begitupun dengan tingkat signifikansi, jika α
< 0,05, maka H0 ditolak H1 diterima. Sebaliknya, jika α > 0,05, maka H1 ditolak
atau H0 diterima.
51
3.6.4.2 Uji T
Uji parsial (uji-t) digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan secara parsial
dengan nilai α = 0,05 sehingga dapat diketahui diterima atau tidaknya suatu
hipotesis. Jika nilai signifikansi t < α (alfa) maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal
ini berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap
variabel terikat. Jika nilai signifikansi t > α (alfa) maka Ho diterima dan Ha ditolak,
hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas
Ghozali (2016) nilai koefisien determinasi yang kecil memiliki arti bahwa
terbatas, sebaliknya jika nilai mendekati 1 (satu) dan menjauhi 0 (nol) memiliki arti
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai merupakan unit pelaksana teknis
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bertugas mengelola sarana operasi dan
patroli. Unit ini bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Bea dan
Cukai dan berada di bawah pengawasan langsungnya. Namun secara teknis dan
Operasi Bea dan Cukai bertanggung jawab untuk mengelola dan mengoperasikan
sarana operasi Bea dan Cukai untuk mendukung kegiatan patroli, operasi
stasiun radio;
52
53
4.1.2 Visi dan Misi Pangkalan Sarana Operasi Tipe B Tanjung Priok
Visi dan misi Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok
diantaranya:
dan Cukai
Struktur Organisasi Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok
Gambar 4. 1
Struktur Organisasi Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B
Tanjung Priok
Kepala Pangkalan
Kepala Subbagian
Umum dan
Kepatuhan internal
Objek dalam penelitian ini adalah Pegawai Awak Kapal Patroli pada
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok sejumlah 47
Pegawai. Ada tiga kategori untuk karakteristik responden yaitu berdasarkan Usia,
bertujuan untuk memperjelas status mereka sebagai objek penelitian. Setiap hasil
berikut:
4.1 berikut:
Tabel 4. 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 18 - 24 Tahun 8 17.0 17.0 17.0
25 - 35 Tahun 31 66.0 66.0 83.0
36 - 45 Tahun 8 17.0 17.0 100.0
Total 47 100.0 100.0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 26 (2023)
responden mayoritas berada pada angka usia muda yaitu sebesar 83% pada rentang
4.2 berikut:
Tabel 4. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SMA 14 29.8 29.8 29.8
Diploma I 16 34.0 34.0 63.8
Diploma III 7 14.9 14.9 78.7
Sarjana 9 19.1 19.1 97.9
Magister 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 26 (2023)
Profil responden berdasarkan masa kerja diperoleh dari data primer yang
4.3 berikut:
56
Tabel 4. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 - 3 Tahun 10 21.3 21.3 21.3
4 - 6 Tahun 19 40.4 40.4 61.7
7 - 9 Tahun 11 23.4 23.4 85.1
10 - 12 Tahun 7 14.9 14.9 100.0
Total 47 100.0 100.0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 26 (2023)
responden dengan masa kerja mayoritas Pegawai Awak Kapal Patroli sebanyak
Berikut ini akan diberikan gambaran tentang data variabel yang terkumpul
pada bagian ini. Ada tiga variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Motivasi Kerja,
Lingkungan Kerja, dan Kompensasi. Serta satu variabel terikat yaitu Kepuasan
Variabel Motivasi Kerja (Variabel X1), Lingkungan Kerja (Variabel X2), dan
digunakan nilai tertinggi dan terendah untuk menghitung hasil rekapitulasi sebagai
berikut:
57
Kerja (Variabel Y)
pertanyaan. Variabel ini terdiri dari lima dimensi yaitu perasaan bangga atas
pekerjaan itu sendiri, perasaan senang atas gaji, perasaan gembira atas kesempatan
promosi, perasaan tenteram atas rekan kerja, perasaan nyaman atas lingkungan
kerja. Total indikator berjumlah lima belas dan dituangkan dalam lima belas
pernyataan. Adapun rata-rata skor untuk setiap dimensi dalam variabel kepuasan
Tabel 4. 4
Rata-rata Skor Dimensi Variabel Kepuasan Kerja Pegawai
Dimensi Pada Variabel Kepuasan Kerja Pegawai
perasaan perasaan perasaan perasaan perasaan Rata-
Klasifikasi Responden
bangga senang gembira atas tenteram nyaman atas rata
atas atas gaji kesempatan atas lingkungan
pekerjaan promosi rekan kerja
itu sendiri kerja
18-24 4,30 4,53 3,75 4,81 4,20 4,37
Tahun
25-35 4,25 4,33 4,06 4,5 4,21 4,28
Usia Tahun
36-45 4,37 4,31 4,5 4,68 4,45 4,42
Tahun
Dari Tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan variabel kepuasan kerja pegawai
Awak Kapal Patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok
berkategori sangat baik dengan skor 4,32 yaitu dalam interval 4.2 < x ≤ 5. Dari lima
dimensi yang digunakan untuk mengukur variabel kepuasan kerja terdapat dimensi
dengan kategori terbaik yaitu perasaan tenteram atas rekan kerja (dimensi keempat)
dengan skor 4,58. Sedangkan dimensi yang memiliki skor terburuk adalah perasaan
terbaik yaitu 4,42, sedangkan skor rata-rata terburuk terdapat pada pegawai dengan
rentang usia 25 – 35 tahun yaitu 4,28 dengan kesenjangan terbesar pada dimensi
bahwa skor rata-rata kepuasan kerja terbaik terdapat pada pegawai dengan tingkat
Pendidikan magister yaitu 4,86 sedangkan skor rata-rata terburuk terdapat pada
pegawai dengan tingkat pendidikan diploma III yaitu 3,90. Kemudian berdasarkan
masa kerja dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata skor kepuasan kerja terbaik
terdapat pada pegawai dengan masa kerja 10 – 12 tahun yaitu 4,54 sedangkan skor
rata-rata terburuk terdapat pada pegawai dengan masa kerja 7 – 9 tahun yaitu 4,12.
Gambar 4. 2
Rata-rata Skor Kepuasan Kerja Pegawai
Berikut detail skor rata-rata variabel kepuasan kerja dengan kategori skor
terbaik adalah:
1. Dimensi Perasaan tenteram atas Rekan Kerja, yaitu merupakan dimensi keempat
dengan skor rata-rata 4,58 dengan butir pernyataan “Saya merasa senang karena
rekan kerja mendukung saya dalam pelaksanaan tugas” serta “Saya merasa
tenteram karena terjalin hubungan sosial dan emosional dengan rekan kerja”.
Pada dimensi ini semua klasifikasi responden baik usia, Pendidikan terakhir, dan
masa kerja memberikan nilai yang sangat baik kecuali Pendidikan terakhir
Diploma III yang memberikan nilai baik. Dapat disimpulkan bahwa terindikasi
kepuasan kerja pegawai awak kapal patroli merasakan ketentraman atas rekan
kerja yang sangat baik seperti dukungan dalam pelaksanaan tugas serta jalinan
Berikut detail skor rata-rata variabel kepuasan kerja dengan kategori skor
terburuk adalah:
ketiga dengan skor rata-rata 4,08 dengan butir pernyataan “Saya senang
kesempatan promosi terbuka bagi semua pegawai”. Pada dimensi ini semua
klasifikasi responden baik usia, Pendidikan terakhir, dan masa kerja memberikan
nilai baik. Namun, diantara seluruh dimensi dan dilihat dari rata-rata variabel
kepuasan kerja pegawai dengan nilai 4,32, dimensi perasaan gembira atas
kepuasan kerja pegawai awak kapal patroli sudah merasakan kegembiraan atas
Tabel 4. 5
Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator Variabel Kepuasan
Kerja
Jawaban Rata-
No Pernyataan Total Keterangan
STS TS KS S SS rata
Perasaan bangga atas pekerjaan itu sendiri
1 Saya merasa 1 1 2 23 20
bangga karena
pekerjaan saya
menarik dari 1 2 6 92 100 201 4,28 Sangat Baik
waktu ke waktu
Indikator Bangga akan pekerjaan yang menarik
dari waktu ke waktu
2 Saya merasa 2 0 3 27 15
gemar karena
pekerjaan saya 194 4,13 Baik
menantang 2 0 9 75
untuk dilakukan
61
8 Saya gembira 0 0 0 13 34
karena
menerima gaji 0 0 0 52 170
222 4,72 Sangat Baik
tepat waktu
Indikator Gembira menerima gaji tepat waktu
9 Saya gembira 0 0 3 15 29
karena
menerima 0 0 9 60 145
honorarium 214 4,55 Sangat Baik
tepat waktu
Indikator Gembira menerima honorarium tepat
waktu
Perasaan gembira atas kesempatan promosi
10 Saya senang 0 5 5 18 19
kesempatan
promosi terbuka
bagi semua 0 10 15 72 95 192 4,09 Baik
pegawai
Indikator Senang akan kesempatan promosi
yang terbuka
Perasaan tenteram atas rekan kerja
11 Saya merasa 0 0 0 18 29
senang karena
rekan kerja
mendukung 0 0 0 72 145
saya dalam 217 4,62 Sangat Baik
pelaksanaan
tugas
Indikator Senang rekan kerja mendukung
pelaksanaan tugas
12 Saya merasa 0 0 1 19 27
tenteram karena
terjalin
hubungan sosial 0 0 3 76 135
dan emosional 214 4,55 Sangat Baik
dengan rekan
kerja
Indikator tenteram akan hubungan sosial dan
emosional dengan rekan kerja
Perasaan nyaman atas lingkungan kerja
13 Saya nyaman 1 1 4 20 21
karena sarana
dan prasarana
1 2 12 80 105
kerja
mendukung 200 4,26 Sangat Baik
pelaksanaan
tugas
Indikator Nyaman akan sarana prasarana yang
mendukung
63
14 Saya merasa 0 0 6 23 18
senang
komunikasi
dengan atasan
0 0 18 92 90
berjalan baik
200 4,26 Sangat Baik
dalam
menyelesaikan
masalah
Indikator Senang komunikasi dengan atasan
berjalan baik dalam penyelesaian masalah
15 Saya gembira 0 0 6 23 18
karena
pimpinan selalu
memberikan 0 0 18 92 90
arahan setiap 200 4,26 Sangat Baik
melakukan
pekerjaan
Indikator Gembira akan arahan pimpinan dalam
melakukan pekerjaan
Rata-rata variabel kepuasan kerja 203,3 4,32 Sangat Baik
Sumber: Data Diolah (2023)
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, hasil indikator paling tinggi adalah indikator
gembira menerima gaji tepat waktu dengan nilai 4,72. Sedangkan hasil indikator
paling rendah adalah indikator girang akan honorarium yang sesuai dengan beban
kerja dan tanggung jawab dengan nilai 3,89 sehingga hal ini perlu untuk
(Variabel X1)
Variabel ini terdiri dari lima dimensi yaitu Pemenuhan akan kebutuhan fisik,
Jaminan akan kebutuhan rasa aman, Adanya hubungan akan kebutuhan sosial,
diri. Total indikator berjumlah sepuluh dan dituangkan dalam sepuluh pernyataan.
64
Adapun rata-rata skor untuk setiap dimensi dalam variabel motivasi kerja pegawai
Tabel 4. 6
Rata-rata Skor Dimensi Variabel Motivasi Kerja Pegawai
Dimensi Pada Variabel Motivasi Kerja Pegawai
Pemenuhan jaminan adanya pujian dukungan Rata-
Klasifikasi Responden akan akan hubungan terhadap akan rata
kebutuhan kebutuhan akan kebutuhan kebutuhan
fisik rasa aman kebutuhan akan aktualisasi
sosial penghargaan diri
18-24 4,75 4,12 4,37 4,18 3,93 4,27
Tahun
25-35 4,43 4,17 4,40 4,20 4,16 4,27
Usia Tahun
36-45 4,50 4,00 4,5 4,31 4,31 4,32
Tahun
pegawai Awak Kapal Patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B
Tanjung Priok berkategori sangat baik dengan skor 4,28 yaitu dalam interval 4.2 <
x ≤ 5. Dari lima dimensi yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi kerja
terdapat dimensi dengan kategori terbaik yaitu Pemenuhan akan kebutuhan fisik
(dimensi pertama) dengan skor 4,50. Sedangkan dimensi yang memiliki skor
terburuk adalah jaminan akan kebutuhan rasa aman (dimensi kedua) dengan skor
4,13.
65
yaitu 4,32, sedangkan skor rata-rata terburuk terdapat pada pegawai dengan rentang
usia 18 – 35 tahun yaitu 4,27 dengan kesenjangan terbesar pada dimensi dukungan
bahwa skor rata-rata motivasi kerja terbaik terdapat pada pegawai dengan tingkat
Pendidikan magister yaitu 4,90 sedangkan skor rata-rata terburuk terdapat pada
pegawai dengan tingkat pendidikan diploma III yaitu 4,00. Kemudian berdasarkan
masa kerja dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata skor motivasi kerja terbaik
terdapat pada pegawai dengan masa kerja 1 – 3 tahun yaitu 4,45 sedangkan skor
rata-rata terburuk terdapat pada pegawai dengan masa kerja 7 – 9 tahun yaitu 4,03.
Gambar 4. 3
Rata-rata Skor Kepuasan Kerja Pegawai
kecukupan akan
kebutuhan fisik
4.5
4.4
4.3
dukungan akan 4.2 jaminan akan kebutuhan
4.1
kebutuhan aktualisasi diri 4 rasa aman
3.9
pujian terhadap
adanya hubungan akan
kebutuhan akan
kebutuhan sosial
penghargaan
Berikut detail skor rata-rata variabel motivasi kerja dengan kategori skor
terbaik adalah:
dengan skor rata-rata 4,50 dengan butir pernyataan “Saya merasa kebutuhan
dasar seperti untuk makan secara wajar sudah terpenuhi” serta “Dengan bekerja
di organisasi ini kebutuhan sandang dan papan saya sudah terpenuhi”. Pada
dimensi ini semua klasifikasi responden baik usia, Pendidikan terakhir, dan masa
kebutuhan fisik yang sangat baik seperti kebutuhan dasar untuk makan serta
Berikut detail skor rata-rata variabel motivasi kerja dengan kategori skor
terburuk adalah:
2. Dimensi Jaminan akan kebutuhan rasa aman, yaitu merupakan dimensi kedua
dengan skor rata-rata 4,13 dengan butir pernyataan “Saya merasa aman akan
BPJS)”. Pada dimensi ini semua klasifikasi responden baik usia, Pendidikan
terakhir, dan masa kerja rata-rata memberikan nilai baik. Namun, diantara
seluruh dimensi dan dilihat dari rata-rata variabel motivasi kerja pegawai dengan
nilai 4,28, dimensi jaminan akan kebutuhan rasa aman masih cukup jauh dari
rata-rata. Dapat disimpulkan motivasi kerja pegawai awak kapal patroli sudah
mendapat jaminan akan kebutuhan rasa aman dengan baik namun perlu
67
kerja di Pangkalan.
Tabel 4. 7
Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator Variabel Motivasi
Kerja
Jawaban Rata-
No Pernyataan Total Keterangan
STS TS KS S SS rata
Pemenuhan akan kebutuhan fisik
1 Saya merasa 0 0 0 23 24
kebutuhan dasar
seperti untuk makan
212 4,50 Sangat Baik
secara wajar sudah 0 0 0 92 120
terpenuhi
Indikator Terpenuhinya kebutuhan dasar
2 Dengan bekerja di 0 0 2 20 25
organisasi ini
kebutuhan sandang
211 4,50 Sangat Baik
dan papan saya sudah 0 0 6 80 125
terpenuhi
Indikator Terpenuhinya kebutuhan sandang dan papan
Jaminan akan kebutuhan rasa aman
3 Saya merasa aman 0 0 6 25 16
akan prosedur
kesehatan, keamanan
dan keselamatan 198 4,20 Baik
0 0 18 100 80
kerja di Pangkalan
Indikator Terpenuhinya rasa aman akan prosedur
kesehatan dan keselamatan kerja
4 Saya merasa aman 1 3 5 21 17
terhadap jaminan
sosial yang diberikan
organisasi (TASPEN, 1 6 15 84 85 191 4,10 Baik
BPJS)
Indikator Terpenuhinya rasa aman akan jaminan sosial
yang diberikan
Adanya hubungan akan kebutuhan sosial
5 Atasan memberikan 0 1 5 24 17
couching/mentoring
yang saya butuhkan
untuk meningkatkan 0 2 15 94 85 198 4,20 Baik
motivasi kerja
Indikator Atasan memberikan coaching dan mentoring
untuk memotivasi pegawai
68
6 Pegawai lain 0 0 1 16 30
menerima saya
dengan baik sebagai
rekan kerja 217 4,60 Sangat Baik
0 0 3 64 150
Indikator Pegawai lain menerima sebagai rekan kerja
dengan baik
Pujian terhadap kebutuhan akan penghargaan
7 Organisasi selalu 0 1 6 24 16
memberikan
penghargaan atas
0 2 18 96 80
hasil kerja saya yang 196 4,20 Baik
memuaskan
Indikator Organisasi memberikan penghargaan atas
hasil kerja
8 Atasan selalu 0 0 3 28 16
memberikan pujian
atas prestasi kerja 0 0 9 112 80 201 4,30 Sangat Baik
yang saya lakukan
Indikator Atasan memberikan pujian atas prestasi kerja
Dukungan akan kebutuhan aktualisasi diri
9 Saya memiliki 0 3 5 26 13
peluang terbuka
untuk
0 6 15 104 65
mengembangkan 190 4,00 Baik
kompetensi diri
Indikator Peluang untuk mengembangkan kompetensi
terbuka
10 Organisasi atau 0 0 4 27 16
pimpinan terbuka
menerima aspirasi
0 0 12 108 80 200 4,30 Sangat Baik
dari para pegawai
Indikator Organisasi menerima aspirasi dengan
terbuka
Rata-rata Variabel X1 201,4 4,28 Sangat Baik
Sumber: Data Diolah (2023)
Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan responden pada Tabel 4.7, hasil
indikator paling tinggi adalah indikator pegawai lain menerima sebagai rekan kerja
dengan baik dengan nilai 4,60. Sedangkan hasil indikator paling rendah adalah
sehingga hal ini perlu untuk dipertimbangkan dan menjadi perhatian serius bagi
organisasi.
69
Variabel ini terdiri dari dua dimensi yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non
fisik. Total indikator berjumlah sepuluh dan dituangkan dalam sepuluh pernyataan.
Adapun rata-rata skor untuk setiap dimensi dalam variabel lingkungan kerja
Tabel 4. 8
Rata-rata Skor Dimensi Variabel Lingkungan Kerja
Dimensi Pada Variabel Lingkungan Kerja
Klasifikasi Responden
Lingkungan fisik Lingkungan non fisik Rata-rata
18-24 Tahun 4,00 4,62 4,25
Usia 25-35 Tahun 4,13 4,68 4,35
36-45 Tahun 4,16 4,68 4,37
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok berkategori sangat
baik dengan skor 4,34 yaitu dalam interval 4.2 < x ≤ 5. Dari dua dimensi yang
sangat baik yaitu lingkungan non fisik (dimensi kedua) dengan skor 4,67.
Sedangkan dimensi lingkungan fisik mendapat kategori baik dengan skor 4,12.
70
lingkungan non fisik dengan kategori sangat baik, sedangkan dimensi lingkungan
bahwa skor rata-rata lingkungan kerja terbaik terdapat pada pegawai dengan tingkat
Pendidikan magister yaitu 4,90 sedangkan skor rata-rata terburuk terdapat pada
pegawai dengan tingkat pendidikan diploma III yaitu 4,14. Kemudian berdasarkan
masa kerja dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata skor motivasi kerja terbaik
terdapat pada pegawai dengan masa kerja 10 – 12 tahun yaitu 4,68 sedangkan skor
rata-rata terburuk terdapat pada pegawai dengan masa kerja 7 – 9 tahun yaitu 4,17.
Gambar 4. 4
Rata-rata Skor Lingkungan Kerja
Lingkungan fisik
4.8
4.6
4.4
4.2
4
3.8 Lingkungan non fisik
Berikut detail skor rata-rata variabel lingkungan kerja dengan kategori skor
terbaik adalah:
1. Dimensi Lingkungan non fisik, yaitu merupakan dimensi kedua dengan skor
dasar pegawai DJBC”, “Saya merasa tidak ada perilaku penyimpangan seksual
tempat kerja”. Pada dimensi ini semua klasifikasi responden baik usia,
Pendidikan terakhir, dan masa kerja memberikan nilai yang sangat baik sehingga
Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok sudah sangat baik dengan
Berikut detail skor rata-rata variabel lingkungan kerja dengan kategori skor
terburuk adalah:
2. Dimensi Lingkungan fisik, yaitu merupakan dimensi pertama dengan skor rata-
rata 4,12 dengan butir pernyataan “Suhu di kapal membuat saya nyaman
bekerja”, “Saya tidak terganggu akibat suara bising dari alat-alat mesin dan
elektronika di kapal”, “Saya tidak terganggu akibat getaran dari alat-alat mesin
pada lingkungan kerja”, serta “Saya merasa aman dalam bekerja karena
keamanan dan prosedur keselamatan yang ada di kapal”. Pada dimensi ini semua
72
klasifikasi responden baik usia, Pendidikan terakhir, dan masa kerja rata-rata
memberikan nilai baik. Namun, dilihat dari dimensi lingkungan non fisik,
dimensi lingkungan fisik masih cukup jauh dari rata-rata. Dapat disimpulkan
lingkungan kerja sudah baik namun perlu ditingkatkan terkait parawatan dan
serta melakukan mitigasi risiko atas kontaminasi bahan kimia atau biologi
Tabel 4. 9
Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator Variabel
Lingkungan Kerja
Jawaban Rata-
No Pernyataan Total Keterangan
STS TS KS S SS rata
Lingkungan fisik
1 Suhu di kapal 0 0 10 21 16
membuat saya
0 0 30 84 80 194 4,13 Baik
nyaman bekerja
Indikator Suhu yang nyaman untuk bekerja
2 Saya tidak 1 2 7 19 18
terganggu akibat
suara bising dari
alat-alat mesin 1 4 21 76 90 192 4,09 Baik
dan elektronika
di kapal
Indikator Kebisingan tidak mengganggu pekerjaan
3 Saya tidak 1 1 10 17 18
terganggu akibat
getaran dari 1 2 30 68 90
alat-alat mesin 191 4,06 Baik
dan elektronika
di kapal
Indikator Getaran tidak menggangu pekerjaan
4 Pencahayaan di 0 0 3 23 21
Kapal
memudahkan
saya dalam 0 0 9 92 105 206 4,38 Sangat Baik
melakukan
pekerjaan
Indikator Pencahayaan memudahkan pekerjaan
73
5 Tidak ada 2 1 11 19 14
kontaminasi
bahan-bahan
kimia atau 2 2 33 76 70
183 3,89 Baik
biologis pada
lingkungan kerja
Indikator Tidak ada kontaminasi bahan kimia atau
biologis
6 Saya merasa 1 1 5 22 18
aman dalam
bekerja karena
keamanan dan 1 2 15 88 90
prosedur
196 4,17 Baik
keselamatan
yang ada di
kapal
Indikator Prosedur keamananan kerja telah
diterapkan
Lingkungan non fisik
7 Hubungan antar 0 0 0 16 31
pegawai di
pangkalan
0 0 0 64 155
harmonis dan 219 4,66 Sangat Baik
penuh
kekeluargaan
Indikator Hubungan antar pegawai harmonis
8 Para pegawai 0 0 1 16 30
telah
mencerminkan 0 0 3 64 150
sikap dasar 217 4,62 Sangat Baik
pegawai DJBC
Indikator Pegawai mencerminkan sikap dasar
DJBC
9 Saya merasa 0 0 1 13 33
tidak ada
perilaku
0 0 3 52 165
penyimpangan
220 4,68 Sangat Baik
seksual diantara
pegawai
Indikator Tidak ada perilaku penyimpangan
seksual
10 Saya tidak 0 0 0 12 35
pernah
mengalami
pelecehan 0 0 0 48 175
223 4,74 Sangat Baik
seksual di
tempat kerja
Indikator Tidak pernah mengalami pelecehan
seksual
Rata-rata Variabel X2 204,1 4,34 Sangat Baik
Sumber: Data Diolah (2023)
74
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, hasil indikator paling tinggi adalah indikator
tidak pernah mengalami pelecehan seksual dengan nilai 4,74. Sedangkan hasil
indikator paling rendah adalah indikator tidak ada kontaminasi bahan kimia atau
biologis dengan nilai 3,89 sehingga hal ini perlu untuk dipertimbangkan dan
(Variabel X3)
terdiri dari dua dimensi yaitu kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.
Adapun rata-rata skor untuk setiap dimensi dalam variabel kompensasi ditunjukkan
Tabel 4. 10
Rata-rata Skor Dimensi Variabel Kompensasi
Dimensi Pada Variabel Kompensasi
Klasifikasi Responden Kompensasi Kompensasi non
Rata-rata
finansial finansial
18-24 Tahun 4,53 4,00 4,42
Usia 25-35 Tahun 4,24 4,14 4,22
36-45 Tahun 3,87 4,18 3,93
pada Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok berkategori
sangat baik dengan skor 4,21 yaitu dalam interval 4.2 < x ≤ 5. Dari dua dimensi
kategori terbaik yaitu kompensasi finansial (dimensi pertama) dengan skor 4,23.
Sedangkan dimensi yang memiliki skor terburuk adalah kompensasi non finansial
4,42, sedangkan skor rata-rata terburuk terdapat pada pegawai dengan rentang usia
bahwa skor rata-rata kompensasi terbaik terdapat pada pegawai dengan tingkat
Pendidikan magister yaitu 5,00 sedangkan skor rata-rata terburuk terdapat pada
pegawai dengan tingkat pendidikan diploma III yaitu 3,65. Kemudian berdasarkan
masa kerja dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata skor kompensasi terbaik
terdapat pada pegawai dengan masa kerja 10 – 12 tahun yaitu 4,41 sedangkan skor
rata-rata terburuk terdapat pada pegawai dengan masa kerja 7 – 9 tahun yaitu 3,71.
Gambar 4. 5
Rata-rata Skor Kompensasi
Dimensi Kompensasi
Kompensasi finansial
4.25
4.2
4.15
4.1
terbaik adalah:
rata-rata 4,23 dengan butir pernyataan “Gaji yang diterima sesuai dengan
“Tunjangan kinerja telah sesuai dengan jabatan dan beban kerja”, “Tunjangan
Kinerja telah sesuai dengan harapan saya”, “Upah lembur yang diberikan telah
memenuhi harapan saya”, “Saya merasa insentif yang diberikan telah sesuai
dengan prestasi kerja”, “Saya merasa besaran honorarium patroli laut dan
ransum telah sesuai harapan”, serta “Jumlah cuti yang diberikan dalam setahun
telah sesuai harapan saya”. Pada dimensi ini semua klasifikasi responden baik
usia, Pendidikan terakhir, dan masa kerja memberikan nilai yang sangat baik
Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok sudah sangat baik dengan
pemberian gaji, tunjangan, upah lembur, insentif, honorarium dan ransum yang
terburuk adalah:
2. Dimensi kompensasi non finansial, yaitu merupakan dimensi kedua dengan skor
serta “Sarana dan prasarana dalam kapal sudah memadai”. Pada dimensi ini
semua klasifikasi responden baik usia, Pendidikan terakhir, dan masa kerja rata-
rata memberikan nilai baik. Namun, dilihat dari dimensi kompensasi finansial,
dimensi kompensasi non finansial masih cukup jauh dari rata-rata. Dapat
Tabel 4. 11
Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator Variabel
Kompensasi
Jawaban Rata-
No Pernyataan Total Keterangan
STS TS KS S SS rata
Kompensasi finansial
1 Gaji yang 0 1 3 22 21
diterima sesuai
dengan 0 2 9 88 105 204 4,34 Sangat Baik
pekerjaan saya
Indikator Gaji telah sesuai dengan pekerjaan
2 Gaji yang 0 1 4 21 21
diterima telah
memenuhi 0 2 12 84 105 203 4,32 Sangat Baik
harapan saya
Indikator Gaji telah memenuhi harapan
3 Tunjangan 0 2 2 23 20
kinerja telah
sesuai dengan 0 4 6 92 100
jabatan dan 202 4,30 Sangat Baik
beban kerja
Indikator Tunjangan telah sesuai dengan jabatan
dan beban kerja
4 Tunjangan 1 2 2 20 22
Kinerja telah
sesuai dengan 1 4 6 80 110 201 4,28 Sangat Baik
harapan saya
Indikator Tunjangan telah memenuhi harapan
5 Upah lembur 1 1 4 28 13
yang diberikan
telah memenuhi 192 4,09 Baik
1 2 12 112 65
harapan saya
Indikator Upah Lembur telah memenuhi harapan
6 Saya merasa 0 0 3 22 22
insentif yang
diberikan telah
0 0 9 88 110 207 4,40 Sangat Baik
sesuai dengan
prestasi kerja
Indikator Insentif telah sesuai prestasi kerja
7 Saya merasa 2 6 5 20 14
besaran
honorarium
2 12 15 80 70
patroli laut dan
179 3,81
ransum telah
sesuai harapan
Indikator Honorarium dan ransum patroli telah
sesuai harapan
8 Jumlah cuti 0 1 4 21 21
yang diberikan
dalam setahun
0 2 12 84 105 203 4,32 Sangat Baik
telah sesuai
harapan saya
Indikator Jumlah cuti telah memenuhi harapan
Kompensasi non finansial
79
9 Kesempatan 1 4 4 14 24
yang diberikan
untuk
pengembangan 1 8 12 56 120
diri melalui
197 4,19 Baik
pendidikan dan
pelatihan
terbuka dan
transparan
Indikator Kesempatan Pengembangan diri terbuka
10 Sarana dan 1 2 6 22 16
prasarana dalam
1 4 18 88 80
kapal sudah 191 4,06 Baik
memadai
Indikator Sarana dan Prasarana kapal memadai
Rata-rata Variabel X3 197,9 4,21 Baik
Sumber: Data Diolah (2023)
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, hasil indikator paling tinggi adalah insentif
telah sesuai prestasi kerja dengan nilai 4,40. Sedangkan hasil indikator paling
rendah adalah indikator honorarium dan ransum patroli telah sesuai harapan dengan
nilai 3,81 sehingga hal ini perlu untuk dipertimbangkan dan menjadi perhatian
pengolahan data ini dapat dilakukan dengan metode statistik parametrik sebelum
melakukan uji regresi linier berganda untuk menguji hubungan antar variabel.
variabel terikat dalam model regresi berdistribusi normal. Jika model regresi
memiliki distribusi yang normal atau mendekati normal, model tersebut adalah
model yang baik. Dalam penelitian ini, dua metode pengujian normalitas digunakan
adalah analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafis plot probabilitas normal
digunakan untuk analisis grafik. Distribusi data (titik) sepanjang sumbu diagonal
80
plot P-P normal dapat digunakan untuk mengidentifikasi normalitas. Model regresi
dikatakan normal jika data terdistribusi secara merata di sekitar garis diagonal dan
bergerak searah dengan garis diagonal. Sebaliknya, data tersebut dikatakan tidak
Gambar 4. 6
Grafik Normalitas P-P Plot
titik) tersebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti atau mendekati arah garis
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan dalam
perhitungan SPSS Versi 26 untuk mendukung hasil grafik normal probability plot
dari hasil uji normalitas. Selanjutnya ditampilkan hasil pada Tabel 4.13 sebagai
berikut:
81
Tabel 4. 12
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
0,082, atau lebih besar dari nilai 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual
korelasi antara variabel bebas dalam model regresi yang baik. Regresi bebas
multikolinearitas memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) di bawah 10. Berikut hasil uji multikolaritas dengan
Tabel 4. 13
Hasil Uji Multikolaritas
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Model Coefficients Coefficient t Sig. Statistics
s
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 4.724 5.198 .909 .369
Motivasi
.520 .182 .341 2.860 .007 .376 2.661
Kerja
1
Lingkungan
.560 .168 .369 3.340 .002 .438 2.285
Kerja
Kompensasi .322 .128 .272 2.524 .015 .458 2.182
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 26 (2023)
nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada variabel motivasi kerja, lingkungan
kerja, dan kompensasi sebagai variabel independen kurang dari 10 dan dengan nilai
tolerance > 0,1, maka tidak terdapat multikolinearitas antar variabel bebas. Karena
tidak ada variabel yang multikolinearitas, hal ini menunjukkan bahwa model regresi
dapat digunakan.
ketika tidak memiliki varians yang sama, heteroskedastisitas tidak terjadi ketika
Gambar 4. 7
Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot
di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y. Selain itu, tidak ada pola reguler pada
hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Variabel yang berdampak
disebut sebagai variabel dependen, dan variabel yang berdampak padanya disebut
sebagai variabel independen. Berikut hasil uji analisis regresi linier berganda pada
Tabel 4. 14
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.724 5.198 .909 .369
Motivasi Kerja .520 .182 .341 2.860 .007
Lingkungan .560 .168 .369 3.340 .002
Kerja
Kompensasi .322 .128 .272 2.524 .015
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 26 (2023)
sebesar 4,724 dan nilai motivasi kerja (nilai 𝛽 ) sebesar 0,52, sementara nilai
lingkungan kerja (nilai 𝛽 ) sebesar 0,56 dan nilai kompensasi (nilai 𝛽 ) sebesar
X2), dan Kompensasi (Variabel X3) sama dengan nol maka Kepuasan
meningkat satu persen maka Kepuasan Kerja naik sebesar 0,52 (52
persen) atau turun sebesar 0,52 (52 persen) bila terjadi penurunan satu
meningkat satu persen maka Kepuasan Kerja naik sebesar 0,56 (56
persen) atau turun sebesar 0,56 (56 persen) bila terjadi penurunan satu
meningkat satu persen maka Kepuasan Kerja naik sebesar 0,322 (32,2
persen) atau turun sebesar 0,322 (32,2 persen) bila terjadi penurunan
4.3.4.1 Uji F
secara simultan atau Bersama-sama terhadap variabel terikat. Berikut adalah dasar
pengambilan keputusan:
Tabel 4. 15
Hasil Uji F
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 2095.402 3 698.467 48.145 .000b
Residual 623.832 43 14.508
Total 2719.234 46
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. Predictors: (Constant), Kompensasi, Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 26 (2023)
Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan
4.3.4.2 Uji T
Tabel 4. 16
Hasil Uji T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.724 5.198 .909 .369
Motivasi Kerja .520 .182 .341 2.860 .007
Lingkungan .560 .168 .369 3.340 .002
Kerja
Kompensasi .322 .128 .272 2.524 .015
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 26 (2023)
sebesar 0,007 seperti terlihat pada Tabel 4.12. Karena nilai ini di bawah alpha
sebesar 0,002 seperti terlihat pada Tabel 4.12. Karena nilai ini di bawah
2,016 ketika alpha diset menjadi 5% dan df = 43 (lihat Lampiran Tabel t).
0,015 seperti terlihat pada Tabel 4.12. Karena nilai ini di bawah alpha 5%
2,016 ketika alpha diset menjadi 5% dan df = 43 (lihat Lampiran Tabel t).
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut hasil pengujian koefisien
Tabel 4. 17
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
R Adjusted R Std. Error of
Model R Square Square the Estimate
1 .878 a .771 .755 3.809
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kompensasi
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 26 (2023)
0,755 atau 75,5%. Hal ini menunjukkan bahwa 75,5% variabel kepuasan kerja
pegawai awak kapal patroli pangkalan sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B
Tanjung Priok dapat dijelaskan oleh tiga variabel bebas yaitu motivasi kerja,
masalah penelitian, maka dilakukan interpretasi data. Pembahasan kajian yang lebih
sebelumnya:
90
Pegawai
positif signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal tersebut terbukti dari pada
uji parsial bahwa nilai probabilitas variabel motivasi kerja memiliki nilai 2,860
lebih besar dari 2,016 yang ditunjukkan pada t-tabel dengan sig. senilai 0,007 <
pegawai awak kapal patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B
Tanjung Priok. Dalam hal ini motivasi kerja memiliki aspek kebutuhan-kebutuhan
pegawai yang terpenuhi. Saat terjadi peningkatan motivasi kerja yang merupakan
mengalami peningkatan juga. Hal yang sama berlaku ketika motivasi kerja menurun
Kerja Pegawai
terbukti dari pada uji parsial bahwa nilai probabilitas variabel lingkungan kerja
memiliki nilai 3,340 lebih besar dari 2,016 yang ditunjukkan pada t-tabel dengan
sig. senilai 0,002 < 0,05 sehingga dapat diinterpretasikan. Hal tersebut
terhadap kepuasan kerja pegawai awak kapal patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea
dan Cukai Tipe B Tanjung Priok. Dalam hal ini lingkungan kerja memiliki aspek
kerja nyaman sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai maka kepuasan kerja
pegawai akan mengalami peningkatan juga. Hal yang sama berlaku ketika kondisi
lingkungan kerja tidak nyaman untuk bekerja maka kepuasan kerja pegawai juga
Pegawai
positif signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal tersebut terbukti dari pada
uji parsial bahwa nilai probabilitas variabel kompensasi memiliki nilai 2,524 lebih
besar dari 2,016 yang ditunjukkan pada t-tabel dengan sig. senilai 0,015 < 0,05
pegawai awak kapal patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B
Tanjung Priok. Dalam hal ini kompensasi meliputi aspek finansial dan non
finansial. Pada saat pegawai merasa kompensasi yang diberikan baik maka
kepuasan kerja pegawai akan mengalami peningkatan. Hal yang sama berlaku
ketika kompensasi yang diterima pegawai buruk maka kepuasan kerja pegawai juga
4.5 Pembahasan
berikut:
kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai
awak kapal patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok.
Oleh karena itu, berdasarkan analisis maka diperoleh kesimpulan yaitu hipotesis
sebelumnya oleh Yulianti (2019), Ardianti (2018), Hanafi & Yohana (2017),
Lumentut & Dotulong (2015), dan Fauzi & Ubaidillah (2023) yang menyatakan
Berdasarkan hasil penelitian secara umum motivasi kerja awak kapal patroli
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok memengaruhi
kepuasan kerja. Hal ini sesuai dengan yang ditemukan pada organisasi yaitu:
93
fisik para pegawai. Ini dibuktikan dengan seperti upaya organisasi dalam
kinerja dengan dialog kinerja individu dan penerapan sikap dasar pegawai DJBC
dalam hal ini sikap korsa dapat memenuhi kebutuhan sosial pegawai.
kerja pegawai awak kapal patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B
Tanjung Priok. Oleh karena itu, berdasarkan analisis maka diperoleh kesimpulan
sebelumnya oleh Yulianti (2019), Ardianti (2018), Hanafi & Yohana (2017), serta
penelitian yang dilakukan oleh Dhermawan (2012), Lumentut & Dotulong (2015),
94
kepuasan kerja pegawai awak kapal patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan
Cukai Tipe B Tanjung Priok. Hal ini sesuai dengan yang ditemukan pada organisasi
yaitu lingkungan non fisik berupa hubungan antar pegawai sangat harmonis
pegawai awak kapal patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B
Tanjung Priok. Oleh karena itu, berdasarkan analisis maka diperoleh kesimpulan
(2020), serta Ramlah (2021) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja terbukti
dengan penelitian yang dilakukan oleh Mawei (2014) dimana temuan menunjukkan
kepuasan kerja pegawai awak kapal patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan
95
Cukai Tipe B Tanjung Priok. Hal ini sesuai dengan yang ditemukan pada organisasi
kinerja, insentif cukai, serta premi sebagai apresiasi atas kinerja yang dilakukan
pegawai.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dalam Bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja
Pegawai Awak Kapal Patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B
Tanjung Priok.
kerja Pegawai Awak Kapal Patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai
Pegawai Awak Kapal Patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B
Tanjung Priok.
diberikan oleh ketiga variabel bebas tersebut sebesar 75,5% terhadap kepuasan
kerja Pegawai Awak Kapal Patroli Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai
5.2 Keterbatasan
96
97
1. Dengan responden yang terbatas pada pegawai awak kapal patroli Pangkalan
Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok, Akan lebih baik lagi jika
penelitian ini mencakup wilayah atau unit kerja yang lebih luas, misalnya
Hal ini terjadi karena kadang perbedaan pemikiran, anggapan dan pemahaman
yang berbeda tiap responden, juga faktor lain seperti faktor kejujuran dalam
5.3 Rekomendasi
diberikan rekomendasi yang akan dapat membantu untuk organisasi dan untuk
penelitian di masa yang akan datang. Beberapa saran tersebut antara lain:
1. Untuk Organisasi (Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung
Priok)
a. Terkait kepuasan kerja pegawai, aspek perasaan senang atas gaji dengan
indikator girang akan honorarium yang sesuai dengan beban kerja dan
indikator lain. Hal ini sebaiknya menjadi perhatian dari pimpinan Pangkalan
98
Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok, dimana pada kondisi
aktual saat ini aturan dasar mengenai standar biaya honorarium ditetapkan
pada tahun 2015 hingga saat ini belum pernah dilakukan penyesuaian
dan Cukai Tipe B Tanjung Priok. Dimana sesuai hasil penelitian indikator
tersebut memiliki rata-rata skor dengan nilai terendah diantara indikator lain.
Dimana pada kondisi aktual saat ini untuk melanjutkan pendidikan di luar
pada akhirnya kompetensi yang diperoleh pegawai juga akan sangat berguna
c. Terkait lingkungan kerja, aspek lingkungan fisik dengan indikator tidak ada
kondisi saat ini diperoleh bahwa hal tersebut terjadi karena letak pangkalan
limbah dan adanya hewan ternak milik beberapa pegawai. Oleh karena itu,
meminimalisir efek polusi udara dari pabrik minyak goreng dan membuat
honorarium dan ransum patroli telah sesuai harapan mendapat nilai paling
Oleh karena itu, organisasi dinilai sangat perlu untuk dapat melakukan kajian
a. Melakukan penelitian yang berkelanjutan, hal ini agar dapat melihat dan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, A., & Tamini, I. (2015). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja
Alam, I. A., & Monica, L. T. (2015). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi
Ardianti, F. E., Qomariah, N., & Wibowo, Y. G. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja,
https://doi.org/10.32528/smbi.v8i1.1764
Art. 2.
https://doi.org/10.24002/modus.v27i2.553
101
102
https://doi.org/10.31970/trend.v5i1.69
Bougie, R., & Sekaran, U. (2019). Research methods for business: A skill building
Hasanuddin, Makassar.
Art. 4. https://doi.org/10.35794/emba.1.4.2013.2554
Indeks.
6(2), 173–184.
103
Dilapanga, A. R., Mantiri, J., & S AB, M. (2021). Perilaku Organisasi. Manado:
Deepublish.
Ervina, M., Rachmatullaily, T. R., S. E., Firina, L., S. Si, Asriani, S. E., & Aji, T.,
Fajrianti, G., Shaluhiyah, Z., & Lestantyo, D. (2017). Pengendalian heat stress pada
Fauzi, A., & Ubaidillah, H. (2023). Work Stress, Work Environment and
https://doi.org/10.21070/ijins.v21i.756
Hanafi, B. D., & Yohana, C. (2017). Pengaruh Motivasi, dan Lingkungan Kerja,
Hardani, L., & Bachri, A. A. (2016). Pengaruh Tunjangan Kinerja Dan Disiplin
https://doi.org/10.36555/almana.v3i1.448
Pearson.
Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Bank
https://doi.org/10.35794/emba.3.1.2015.6573
Hill.
Mahdiana, D., & Ubaidillah, H. (2021). The Effect of Job Stress, Work
https://doi.org/10.21070/ijins.v17i.575
Deepublish.
105
Yogyakarta: BPFE.
Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2009). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta:
Mawei, A. C., Nelwan, O., & Uhing, Y. (2014). Kepemimpinan, Penempatan Kerja
BNI (Persero), TBK. KCU Manado. Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi,
https://doi.org/10.35794/emba.2.2.2014.4441
Mukrom, M., & Ferijani, A. (2019). Analysis of The Effect of Supervision, Job
https://doi.org/10.24167/jmbe.v1i1.1978
Munandar, A. S., Sjabadhyni, B., & Wutun, R. P. (2004). Peran budaya organisasi
63.
https://doi.org/10.9744/interior.4.2.pp
Ramlah, S., Sudiro, A., & Juwita, H. (2021). The Influence Of Compensation And
https://doi.org/10.20525/ijrbs.v10i4.1206
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=470620#
Robbins, S. P., & Judge, T. (2013). Organizational Behavior. New Jersey: Pearson
Education.
Salemba Empat.
Rosalia, P. D., Mintarti, S., & Heksarini, A. (2020). The Effect Of Compensation
5(7), 448–454.
https://doi.org/10.47732/alfalahjikk.v17i1.19
107
Subianto, M. (2016). Pengaruh Gaji dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan pada
PT. Serba Mulia Auto di Kabupaten Kutai Barat. Jurnal. Kalimantan Timur,
Sudiarditha, I. K. R., Baqi, F., & Handaru, A. (2016). The Influence Of Job Stress
https://doi.org/10.21009/JRMSI.007.2.02
Supit, C. G., Pelleng, F. a. O., & Kalangi, J. a. F. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja
1. https://doi.org/10.35797/jab.v5.i1.%p
http://methonomi.net/index.php/jimetho/article/view/86/95
Umar, H. (2007). Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
US EPA, O. (2019, Februari 19). What are biological pollutants, how do they affect
https://www.epa.gov/indoor-air-quality-iaq/what-are-biological-pollutants-
how-do-they-affect-indoor-air-quality
Kerja Karyawan Pada Divisi Produksi PT. Soljer Abadi. Jurnal Ilmiah MEA
https://doi.org/10.31955/mea.v2i2.15
Yusuf, D., Hamzah, D., & Mardiana, R. (2020). The Effect of Compensation and
https://doi.org/10.26487/hjbs.v2i4.370
Zulfikar, R. (2020, April 14). Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis
http://kuliahonline.unikom.ac.id/?listmateri/&detail=39648
LAMPIRAN I
109
LAMPIRAN II
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/Saudara Pegawai Awak Kapal Patroli
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai
Tipe B Tanjung Priok
Jl. Industri III No. 2 Tanjung Priok
Jakarta Timur
Dengan hormat,
Hormat saya,
110
111
1. Identitas Responden
(Pilihlah salah satu alternatif di bawah ini yang sesuai berdasarkan
identitas pribadi anda!)
1. Usia:
a. 18 - 24 Tahun
b. 25 – 30 Tahun
c. 31 – 40 Tahun
d. 41 – 50 Tahun
e. 51 - 58 Tahun
2. Pendidikan terakhir:
a. SMA
b. D1
c. D3
d. S1
e. S2
3. Lama bekerja di PSO Tanjung Priok:
a. 1 – 3 Tahun
b. 4 – 6 Tahun
c. 7 – 9 Tahun
d. 10 – 12 Tahun