Anda di halaman 1dari 92

PERAN MOTIVASI INTRINSIK DAN PERCEIVED ORGANIZATIONAL

SUPPORT TERHADAP KINERJA KARYAWAN


(Studi Pada Karyawan Produksi CV. Mega Lestari Plasindo)

SKRIPSI

Yang diajukan oleh

Machmudatul Istiqomah
1961143

Telah dipertahankan di depan Dosen Penguji


pada tanggal,........................

Dosen Penguji I
Nurul Hidayati, SE., MM : ...........................................................
Dosen Penguji II
Dr. Wasis, SE., MM : ...........................................................
Dosen Pembimbing
Ratna Dwijayanti, SE., MM : ...........................................................

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE) PGRI Dewantara

Ketua,

Dr. Abdul Rohim, S.E., M.Si., CRA


NIDN: 104770120

1
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Machmudatul Istiqomah
Nim : 1961143
Program Studi : Manajemen
Dengan inimmenyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul:
Peran Motivasi Intrinsik Dan Perceived Organizational Support Terhadap
Kinerja Karyawan
(Studi Pada Karyawan Produksi CV. Mega Lestari Plasindo)
adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari
skripsi orang lain. Apabila dikemudian hari pernyataan saya tidak benar, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik yang berlaku (dicabut predikat kelulusan
dan gelar kesarjanan).
Demikian pernyataan imi saya buat dengan sebenarnya, untuk itu dapat
dipergunakan bilamana diperlukan.

Jombang, 02 Agustus 2023


Pembuat Pernyataan,

Machmudatul Istiqomah
NIM 1961143

2
HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan limpahan berkah dan nikmat yang luar

biasa.

2. Kedua orang tua tercinta yang telah membesarkanku, mendoakanku, dan

memberikanku kasih sayang yang tak terhingga.

3. Kakak tercinta yang telah mensupport selama ini.

4. Seluruh keluarga besar yang senantiasa mensupport dan mendoakanku.

5. Teman-teman seperjuangan dalam mengerjakan tugas akhir yang telah

berbagi suka duka.

6. Seluruh teman seperjuangan Prodi Manajemen Dan Akuntansi 2019.

7. Seluruh Dosen STIE PGRI Dewantara Jombang yang telah mengajari dan

berbagi ilmu.

3
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat,

rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini

yang berjudul “Peran Motivasi Intrinsik dan Perceived Organizational Support

Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Produksi CV. Mega Lestari

Plasindo Jombang)” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen

pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Dewantara Jombang.

Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis banyak menghadapi

hambatan namun pada akhirnya dapat melalui berkat adanya bimbingan berbagai

pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan

batin pada saya selama proses penelitian berlangsung.

2. Kedua Orang Tua Tersayang yang selalu memberikan do’a, dukungan dan

semangatnya selama ini.

3. Bapak Dr. Abd. Rohim, SE., M.Si., CRA selaku Ketua Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi PGRI Dewantara Jombang.

4. Ibu Erminati Pancaningrum, ST., MSM selaku Ketua Prodi Manajemen

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Dewantara Jombang.

5. Ibu Ratna Dwijayanti.SE., MM selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengoreksi, dan memotivasi

peneliti sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan.

4
6. Ibu Nurul Hidayati,SE.,MM selaku Dosen Penguji 1 dan Bapak Dr.

Wasis,SE,.MM selaku Dosen Penguji 2

7. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Dewantara

Jombang yang telah banyak memberikan banyak ilmu.

8. Segenap Karyawan Produksi dan Staff CV. Mega Lestari Plasindo

Jombang, dalam membantu mempermudah penelitian dan memperlancar

penyusunan skripsi ini.

9. Terima kasih untuk teman-teman yang selalu menghibur dan memberi

semangat kepada saya.

Penulis menyadari bahwa proposal skripsi masih jauh dari kata sempurna

dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti. Oleh karena

itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak.semoag proposal

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca termasuk pihak-pihak dalam bidang

manajemen.

Jombang 16 Mei 2023

Machmudatul Istiqomah

5
PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN PERCEIVED
ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Pada Karyawan Produksi CV. Mega Lestari Plasindo)

ABSTRAK
Oleh :

Machmudatul Istiqomah
1961143

Dosen Pembimbing
Ratna Dwijayanti,SE., MM

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan Pengaruh Motivasi


Intrinsik Dan Perceived Organizational Support Pada Karyawan Produksi CV.
Mega Lestari Plasindo. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket,
wawancara, observasi dan dokumetasi. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan pendekatan Non-probability sampling. Populasi yang
digunakan yaitu karyawan produksi CV. Mega Lestari Plasindo yang berjumlah
40 karyawan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh.
Metode analisis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan
SPSS versi 20. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi
berpengaruh postif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan perceived
organizational support tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan. Nilai R Square sebesar 0,439 menunjukkan bahwa kontribusi pengaruh
Motivasi Intrinsik dan Perceived Organizational Support terhadap kinerja
karyawan CV. Mega Lestari Plasindo sebesar 43,9%, sedangkan sisanya sebesar
56,1% dipengaruhi olah variabel lain yang tidak terdapat dipenelitian ini.
Kata kunci : Motivasi Intrinsik, Perceived Organizational Support, Kinerja
Karyawan

6
THE EFFECT OF INTRINSIC MOTIVATION AND PERCEIVED
ORGANIZATIONAL SUPPORT ON EMPLOYEE PERFORMANCE
(Study at Production Employees of CV. Mega Lestari Plasindo)

ABSTRACT
By :

Machmudatul Istiqomah
1961143

Guiding Lecturer :
Ratna Dwijayanti,SE., MM

The purpose of this study was to explain the effect of intrinsic motivation
and perceived organizational support on production employees at CV. Plasindo
Mega Lestari. Data collection was carried out by distributing questionnaires,
interviews, observation and documentation. This study uses a quantitative method
with a non-probability sampling approach. The population used is the production
employees of CV. Mega Lestari Plasindo, totaling 40 employees. The sampling
technique uses a saturated sample technique. The analytical method uses multiple
linear regression analysis with the help of SPSS version 20. Based on the results
of the study it shows that motivation has a positive and significant effect on
employee performance and perceived organizational support has no effect and is
not significant on employee performance. The R Square value of 0.439 indicates
that the contribution of Intrinsic Motivation and Perceived Organizational Support
influences the performance of CV employees. Mega Lestari Plasindo is 43.9%,
while the remaining 56.1% is influenced by other material variables that are not
present in this study.
Keywords: Intrinsic Motivation, Perceived Organizational Support,
Employee Performance

7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN........................................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
ABSTRAK.............................................................................................................................
ABSTRACT.............................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................
DAFTAR TABEL.................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................
2.1 Penelitihan Terdahulu.........................................................................................10
2.2 Tinjauan Teori......................................................................................................14
2.2.1 Motivasi..........................................................................................................14
2.2.3 Kinerja Karyawan...........................................................................................22
2.3 Hubungan Antar Variabel...................................................................................27
2.3.1 Hubungan Antara Motivasi Dan Kinerja Karyawan........................................27
2.3.2 Hubungan Antara Perceived Organizational Support dan Kinerja Karyawan.28
2.4 Kerangka Konseptual..........................................................................................30
2.5 Hipotesis................................................................................................................31
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................
3.1 Rancangan Penelitian..........................................................................................34
3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian..............................................................................35
3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel................................................35
3.3.1 Definisi Operasional........................................................................................35
3.3.2 Pengukuran Variabel.......................................................................................39

8
3.4 Populasi Dan Sampel...........................................................................................40
3.4.1 Populasi...........................................................................................................40
3.4.2 Sampel.............................................................................................................40
3.5 Teknik Pengambilan Sampel...............................................................................40
3.6 Jenis dan Sumber Data........................................................................................40
3.7 Metode Pengumpulan Data.................................................................................41
3.8 Uji Instrumen Penelitian......................................................................................42
3.8.1 Uji Validitas....................................................................................................42
3.8.2 Uji Reliabilitas................................................................................................44
3.9 Teknik Analisi Data.............................................................................................45
3.9.1 Analisis Deskriptif...........................................................................................45
3.9.2 Analisis Inferensial..........................................................................................46
3.9.3 Uji Hipotesis....................................................................................................49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................................
4.1 Deskripsi Objek Penelitian..................................................................................50
4.1.1 Gambaran Objek Penelitian.............................................................................50
4.1.2 Struktur Organisasi..........................................................................................51
4.1.3 Uraian Jabatan.................................................................................................52
4.2 Karakteristik Responden.....................................................................................57
4.2.1 Jenis Kelamin..................................................................................................57
4.2.2 Usia.................................................................................................................57
4.2.3 Tingkat Pendidikan..........................................................................................58
4.2.4 Masa Kerja......................................................................................................59
4.3 Hasil Penelitian.....................................................................................................59
4.3.1 Analsisi Deskripsi...........................................................................................59
4.3.2 Analissi Inferensial..........................................................................................62
3.9.3 Uji Hipotesis.......................................................................................................68
4.4 Pembahasan..........................................................................................................70
BAB V PENUTUP..................................................................................................................
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................75
5.2 Saran.....................................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
LAMPIRAN..................................................................................................................... 80

9
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 KerangkaaKonseptual..............................................................................31


Gambar 4.2 Data Hasil Uji Normal P-Plot...................................................................63
Gambar 4.3 Data Hasil Uji Heteroskedastisitas..........................................................65

10
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-Rata Hasil Pencapaian Produksi CV. Mega Lestari Plasindo
Januari-Maret 2023.........................................................................................................3
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu.....................................................................................10
Tabel 3.1 OperasionallVariabel...................................................................................38
Tabel 4.6 Tnggapan Responden Mengenai Motivasi intrinsik...................................60
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Perceived Organizational Support......61
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan................................61
Tabel 4.9 Data Uji Normalitas.......................................................................................62
Tabel 4.10 Data Hasil Uji Multikolinieritas.................................................................64
Tabel 4.11 Data Hasil Uji Autokelerasi........................................................................66
Tabel 4.12 Data Hasil Uji Nilai Durbin Waston..........................................................66
Tabel 4.13 Data Hasil Analisis Regresi Linier Berganda............................................67
Tabel 4.14 Data Hasil Uji t............................................................................................68
Tabel 4.15 Data Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²).................................................69

11
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian


Lampiran 2 Data Hasil Kuesioner Penelitian 30 Responden
Lampiran 3 Data Hasil Keusioner Penelitian 40 Responden
Lampiran 4 Data Hasil Uji Validitas X1
Lampiran 5 Data Hasil Uji Validitas X2
Lampiran 6 Data Hasil Uji Validitas Y
Lampiran 7 Data Hasil Uji Reliabilitas X1
Lampiran 8 Data Hasil Uji Reliabilitas X2
Lampiran 9 Data Hasil Uji Reliabilitas Y
Lampiran 10 Data Hasil Analisis Deskriptif
Lampiran 11 Data Hasil Uji Asumsi Klasik Dan Linier Berganda
Lampiran 12 Uji Hipotesis
Lampiran 13 Index Hasil Plagiasi

12
13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era modern saat ini kinerja dipandang sangat penting untuk

berjalannya kegiatan produktivitas perusahaan baik di sektor manufaktur,

perdagangan, dan jasa. Perusahaan pasti akan berusaha untuk memenuhi tujuan

yang telah ditetapkan, tetapi perlu diketahui bahwa kemampuan perusahaan untuk

melakukan kegiatan produksi tidak hanya bergantung pada teknologi dan

operasional perusahaan, tetapi juga pada aspek SDM. Sumber daya manusia

adalah komponen penting karena pertumbuhan bisnis bergantung pada sumber

daya manusia. Untuk mencapai tujuan perusahaan, organisasi pada dasarnya

bertindak sebagai penggerak, pemikir, dan manajer. Karyawan merupakan sumber

daya manusia perusahaan yang paling penting dan dapat menentukan kinerjanya.

Walaupun sarana dan prasarana cukup baik, namun sulit bagi usaha untuk maju

tanpa bantuan SDM internalnya. Di tengah persaingan yang ketat, bisnis

membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk maju di masa depan.

Karena itu, perusahaan juga harus mampu menangani setiap tantangan atau

bahaya yang berasal dari dalam maupun luar.

Sumber daya manusia tentulah memiliki perbedaan yang sama. Sehingga,

penting bagi perusahaan untuk mengetahui kemampuan setiap karyawan..

Karyawan memainkan peran penting dalam semua operasi bisnis sejauh mereka

dipekerjakan. Untuk meningkatkan efisiensi karyawan, setiap karyawan yang


14

bekerja harus dapat memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja mengacu

pada bagaimana setiap strategi yang telah direncanakan. Dalam melaksanakan

pekerjaan keterampilan, dorongan, pengetahuan, dan minat sangat diperlukan bagi

karyawan Menurut Efendi et al., (2022) kinerja karyawan merupakan hasil karya

yang dihasilkan oleh para karyawan yang dilihat dari kualitas dan kuantitas dalam

melakukan pekerjaannya. Kinerja juga dianggap sebagai faktor yang dapat

menentukan keberhasilan seorang karyawan dalam mencapai hasil kerja. Kinerja

adalah hasil kemajuan seseorang secara umum selama periode tertentu dalam

melakukan tugas yang bertentangan dengan prinsip kerja

Menurut National et al., (2018) Kinerja adalah hasil yang dilakukan oleh

seseorang atau sekelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan tanggung

jawab untuk mencapai tujuan perusahaan. Semakin mudah perusahaan untuk

mencapai tujuan, maka semakin tinggi kinerja karyawannya, dan semakin sulit

perusahaan untuk mencapai tujuan, maka semakin buruk kinerja karyawannya.

Kinerja karyawan adalah suatu pencapaian yang dihasilkan oleh seorang

karyawan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas yang dibebankan,

baik kualitas maupun kuantitasnya. Karena sifat kompetitif dan ketidakmampuan

mereka untuk dengan mudah ditiru oleh saingan, karyawan dapat menjadi

keuntungan bagi organisasi atau korporasi. Kinerja karyawan yang dianggap kuat

dapat dijadikan senjata perusahaan (Windi Pratiwi, Aisyah, 2022).

CV. Mega Lestari Plasindo merupakan perusahaan yang memproduksi

karung glangsing yang berada di jalan Gatot Subroto No.58 Jelakombo, Kec.

Jombang, Kab. Jombang Perusahaan yang sudah berdiri pada tahun 2002.
15

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Bapak Pendik selaku General

Manager CV. Mega Lestari Plasindo bahwa kinerja karyawan tiga bulan pertama

pada tahun 2023 bagian produksi belum mencapai target yang telah ditetapkan

perusahaan. Penyebab belum mencapai target ada beberapa hal salah satunya

diduga karena SDM. Dibawah ini merupakan rata – rata pencapaian produksi pada

CV. Mega Lestari Plasindo :

Tabel 1.1 Rata-Rata Hasil Pencapaian Produksi CV. Mega Lestari Plasindo
Januari-Maret 2023

Target
Jumlah Pencapaian
No. Bulan Produksi Presentase
Karyawan Produksi
(Meter)
1. Januari 40 1.320.000 1.161.270 87,90%
2. Februari 40 1.320.000 1.208.214 91,50%
3. Maret 40 1.430.000 1.368.068 95,66%
Sumber : CV. Mega Lestari Plasindo

Berdasarkan informasi dari Tabel 1.1, bahwa data produksi pada tahun

2023 yang semuanya belum sampai pada tujuan. Terbukti dari Januari hingga

Maret karyawan belum mampu memenuhi target yang diberikan oleh perusahaan.

Selain itu, karyawan banyak memproduksi barang rusak dengan mendaur ulang

kembali apabila target tidak tercapai. Informasi yang didapat dari Bapak Pendik

selaku General Manager CV. Mega Lestari Plasindo menegaskan, produksi

pekerjaan di bawah standar oleh karyawan juga menjadi penyebab terjadinya

barang rusak. Karyawan tidak dapat mencapai tujuan produksi perusahaan jika

mereka kurang motivasi untuk bekerja.

Menurut Caissar et al., (2022) Motivasi kerja intrinsik menjadi salah satu

faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Motivasi seseorang merupakan


16

bagian dari kepribadian mereka yang membuat mereka ingin melakukan hal-hal

tertentu untuk mencapai tujuan mereka. Setiap perusahaan berusaha untuk

meningkatkan kinerja karyawan. Untuk mencapai hal ini, harus memberikan

inspirasi besar kepada semua perwakilan untuk menyelesaikan pelaksanaan kerja

organisasi dan lebih mengembangkan pelaksanaannya. Seorang karyawan yang

kurang motivasi tidak akan mampu melaksanakan tugasnya dengan cara yang

memenuhi harapan atau bahkan melampaui harapan tersebut. Tanpa motivasi

yang kuat dan kemauan yang kuat, tidak dapat mendorong diri sendiri untuk maju

dan berkreasi sesuai kemampuan yang dimiliki. Pada dasarnya seseorang

memiliki prioritas tinggi untuk mendapat hasil yang maksimal yaitu dengan cara

menumbuhkan motivasi.

. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu karyawan produksi CV.

Mega Lestari Plasindo diduga rendahnya kinerja karena motivasi yang rendah.

Rendahnya motivasi kerja karena kurangnya kerjasama dan tanggung jawab antar

karyawan hal tersebut terlihat setelah menyelesaikan pekerja tidak membersihkan

perlengkapan yang telah digunakan sehingga menimbulkan masalah pada shif

selanjutnya, menurunnya keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang

lebih baik dikarenakan kurangnya semangat dalam bekerja sehingga hal itu

membuat target belum terpenuhi.

Beberapa kajian empiris pernah dilakukan pada variabel motivasi intrinsik

yaitu pada kajian yang dilakukan oleh Potu et al., (2021) tentang Pengaruh

Motivasi Intrinsik Dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.

Air Manado menyatakan bahwa motivasi intrinsik berpengaruh positif dan


17

signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini memiliki implikasi bahwa motivasi

intrinsik berdampak pada peningkatan kinerja sumber daya manusia di dalam

organisasi. Motivasi instrinsik bersumber dari dalam individu. Motivasi ini

menghasilkan integritas tujuan-tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan

individu dimana keduanya dapar terpuaskan.

Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukmadinata, (2017)

motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hal ini berarti bahwa jika pemberian motivasi intrinsik yang diberikan terhadap

karyawan baik seperti memberikan kesempatan kepada karyawan agar dapat

berusaha mencapai hasil, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan

pengembangan, maka kinerja karyawan terhadap perusahaan akan semakin tinggi.

Disisi lain pada penelitian yang dilakukan oleh Satriyo, (2019) motivasi

intrinsik tidak berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan secara langsung.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi intrinsik tidak mempunyai

pengaruh secara langsung terhadap kinerja karyawan. Alasan penolakan hipotesis

ini diduga karena kurang adanya penghargaan yang diberikan perusahaan terhadap

karyawannya Selain faktor penghargaan alasan penolakan hipotesis ini diduga

juga disebabkan faktor rasa aman dalam bekerja atau kelangsungan kerja,

walaupun mereka termotivasi utuk bekerja dengan baik tetapi masih ada rasa

kekhawatiran dalam diri karyawan tentang kelangsungan bekerjanya dalam

perusahaan tersebut dikarenakan kondisi perusahaan yang tidak memungkinkan.


18

Menurut Efendi et al., (2022) Motivasi seseorang dapat dianggap sebagai

perubahan energi yang didahului oleh tanggapan terhadap suatu tujuan dan

ditandai dengan munculnya perasaan. motivasi adalah penghiburan dari diri

sendiri maupun orang lain untuk menjadi jauh lebih baik dalam bekerja atau

menyelesaikan tugasnya. Dalam meningkatkan kinerjanya, tentunya dibutuhkan

dukungan yang berbeda agar hasil karya yang telah selesai menjadi lebih ideal.

Akibatnya, memiliki motivasi dalam bekerja diperlukan untuk memenuhi tujuan

perusahaan.

Selain dari faktor motivasi, dukungan organisasi juga sangat penting untuk

meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Pratiwi&Aisyah, (2022) menjelaskan

bahwa Persepsi karyawan tentang komitmen organisasi terhadap kesejahteraan

karyawan dikenal sebagai Perceived Organizational Support. Karyawan akan

memiliki pendapat yang lebih baik tentang perusahaan dan merasa lebih

berkewajiban untuk berkontribusi lebih banyak dan memberikan kinerja terbaik

karyawan kepada perusahaan jika mereka percaya bahwa dukungan organisasi

yang mereka terima tinggi. Persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi akan

dipengaruhi oleh berbagai faktor perlakuan organisasi, yang kemudian akan

berdampak pada bagaimana mereka memandang motivasi perlakuan organisasi.

Dukungan organisasi diharapkan mampu mengakui kehadiran karyawan.

Menurut Fahmi, (2021) menyatakana bahwa Perceived Organizational

Support merupakan cara organisasi memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik

karena dukungan organisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja

karyawan. Karyawan akan merasa dihargai dan diperhatikan jika perusahaan


19

mendukung karyawannya. Sedangkan menurut Diana & Frianto, (2021)

Perceived Organizational Support adalah persepsi tentang seberapa banyak

karyawan menganggap perusahaan menghargai kesejahteraan dan kontribusi

karyawan. Sehingga perusahaan harus memaksimalkan dukungan karyawan untuk

menyampaikan kepada para pekerja bahwa perusahaan telah menghargai

kontribusi para pekerja.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara dengan karyawan

bagian produksi CV. Mega Lestari Plasindo diduga rendahnya kinerja juga

disebabkan oleh dukungan organisasi yang kurang. Karyawan merasa apresiasi

yang diberikan oleh perusahaan sangat kurang terhadap kinerja yang telah

dilakukan oleh karyawan sehingga karyawan merasa kurang dihargai atas yang

yang sudah diberikan untuk perusahaan dan akibatnya karyawan merasa tidak

puas dalam menjalankan pekerjaannya. Selain itu juga karena gaji yang masih

dibawah UMK dan kurangnya memperhatikan pendapat dan keluhan karyawan

sehingga kurangnya dukungan organisasi yang diberikan oleh perusahaan pada

karyawan akan menimbulkan perceived organizational support yang rendah

dimata karyawan dan karyawan merasa kurang dihargai dalam setiap

pekerjaannya.

Beberapa kajian empiris pernah dilakukan pada variabel perceived

organizational support yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Fahmi, (2021)

tentang Pengaruh Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Terhadap

Kinerja Karyawan Melalui Motivasi menyatakan bahwa perceived organizational

support berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Pemberian


20

dukungan organisasi dilakukan untuk membuat karyawan agar tetap nyaman

bekerja seperti adanya pemberian bonus dan peduli tentang kesejahteraan

karyawan serta adanya perjanjian kerja bersama. Selain itu terdapat pelatihan

untuk meningkatkan skill kepada karyawan dan adanya pelaksanaan survei

kepuasan kerja secara rutin.

Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Hakim et al., (2017)

menyatakan bahwa dukungan organisasi dan kerjasama yang baik antar karyawan

sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Dengan adanya

dukungan organisasi dan kerjasama antar karyawan akan meningkatkan

efektivitas perusahaan.

Berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh (Wahyuni, 2019) bahwa

dukungan organisasi tidak memiliki dampak signifikan bagi kinerja karyawan.

Karyawan masih merasa beberapa saran yang mereka sampaikan kepada

perusahaan belum sepenuhnya di respon dengan cepat dan baik oleh perusahaan

mengenai kebutuhan SDM di beberapa unit atau perbidang. Masih kurangnya

respon dari perusahaan terkait dengan adanya keluhan dari karyawan yang

beranggapan bahwa pelaksanaan forum BIPARTIT masih tidak sesuai dengan

jadwal yang sebenarnya dikarenakan terkendala oleh berbagai kesibukan. Oleh

karena itu, karyawan merasa bahwa dukungan organisasi mengenai perusahaan

masih kurang memperhatikan keluhan dari karyawannya.

Sehubung dengan pembahasan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

permasalahan tersebut dengan berjudul “Peran Motivasi dan Perceived


21

Organizational Support Terhadap Kinerja Karyawan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, berikut ini rumusan masalah dalam penelitian

ini yaitu:

1. Apakah Motivasi Intrinsik berpengaruh signifikan pada Kinerja

Karyawan?

2. Apakah Perceived Organizational Support berpengarih signifikan pada

Kinerja Karyawan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yaitu:

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh motivasi intrinsik terhadap

kinerja karyawan.

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh perceived organizational

support terhadap kinerja karyawan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi komitmen ekstra untuk

peningkatan informasi dengan teori-teori yang telah didapat selama masa

perkuliahan dan sebagai sumber perspektif bagi para peneliti dalam hal

motivasi dan perceived organizational support terhadap kinerja karyawan

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan
22

Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat membantu CV. Mega

Lestari Plasindo untuk meningkatkan kinerja karyawan, khususnya

melalui motivasi dan perceived organizational support di organisasi

tesebut. Serta membantu pimpinan dalam menentukan strategi dalam

menangani masalah yang muncul diperusahan. .

b. Bagi Karyawan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

motivasi kerja dan perceived organizational support

c. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini mampu memberikan manfaat terhadap

penambahan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti sendiri.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitihan Terdahulu

Tujuan dari penelitian terdahulu adalah untuk memastikan hubungan

antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan. Dibawah ini

merupakan kesimpulan beberapa penelitian terdahulu yang yang akan dilakukan.

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No. Metode Perbedaan Dan


Nama Peneliti Judul Hasil
Penelitian Persamaan
1. Mursidta, Pengaruh Analisis Perbedaan: Hasil penelitian
(2017) Perceived Regresi a. Pada penelitian ini menujukkan
Organizational Linier terdahulu bahwa Perceived
Support (Persepsi Berganda kepuasan kerja Organizational
Dukungan sebagai variabel Support (Persepsi
Organisasi) Dan (X) Dukungan
Kepuasan Kerja Sampel yang Organisasi)
Terhadap Kinerja digunakan adalah berpengaruh
Karyawan Pada 98 responden signifikan
PT. Varia Usaha Persamaan: terhadap
Beton Gresik b. Menggunakan kinerja karyawan
perceived PT Varia Usaha
organisasi Beton Gresik. Hal
support sebagai ini
variabel (X) menunjukkan
c. Menggunakan bahwa semakin
kinerja karyawan baik Perceived
sebagai variabel Organizational
(Y) Support (Persepsi
Dukungan
Organisasi), maka
kinerja
karyawannya juga
akan
semakin baik.
2. Wahyuni, Perceived Structural Perbedaan: Hasil analisa ini
(2019) Organizational Equation a. Penelitian menunjukkan
Support Dan Model terdahulu bahwa Perceived
Talent (SEM) menggunakan Organizational
Management dengan Talent Support tidak
Terhadap Kinerja program Management berpengaruh
Karyawan Partial sebagai variabel postif terhadap
Melalui Least (X) kinerja karyawan
Employee

11
12

Engagement
No. Metode Perbedaan Dan
Nama Peneliti Judul Hasil
Penelitian Persamaan
Square b. Menggunakan
(PLS). Employee
Engagement
sebagai variabel
(Z)
c. Sampel yang
diambil sebanyak
56 responden
Persamaan:
a. Menggunakan
perceived
organizational
support sebagai
variabel (X)
b. Kinerja sebagai
variabel (Y)
3. Raydhika Ardhi Pengaruh Analisis Perbedaan: Hasil penelitian
Siwi, Kompetensi Regresi a. Penelitian menunjukkan
Karnowahadi, Kerja, Motivasi Linear terdahulu bahwa motivasi
(2019) Dan Dukungan Berganda menggunakan tidak motivasi
Organisasi kompetensi kerja tidak berpengaruh
Perusahaan (X) postif terhadap
Terhadap Kinerja b. Sampel penelitian kinerja karyawan
Karyawan adalah 65
Pada PT Indmira karyawan pada
Yogyakarta PT. Indmira
Yogyakarta
Persamaan:
a. Menggunakan
motivasi sebaggai
variabel (X)
b. Menggunakan
dukungan
organisasi sebagai
variabel (X)
c. Kinerja sebagai
variabel (Y)
4. Hustia, (2020) Pengaruh Analisis Perbedaan: Hasil analisa ini
Motivasi Kerja, Linier a. Penelitian menunjukkan
Lingkungan kerja Berganda terdahulu bahwa terdapat
Dan Disiplin menggunakan pengaruh motivasi
Kerja lingkungan kerja kerja, disiplin
Terhadap Kinerja dan disipilin kerja kerja dan
Karyawan Pada sebagai variabel lingkungan kerja
Perusahaan WFO (X) terhadap kinerja
Masa b. Penelitian karyawan.
Pandemi dilakukan dengan
menyebarkan
kuesioner
kepada sampel
penelitian
sebanyak 73
13

karyawan
No. Metode Perbedaan Dan
Nama Peneliti Judul Hasil
Penelitian Persamaan
Persamaan:
a. Menggunakan
motivasi sebagai
variabel (X)
b. Kinerja sebagai
variabel (Y)
5. Alfiana, (2020) Peran Perceived Analisis Perbedaan: Hasil penelitian
Organizational Patrial a. Penelitian ini menunjukkan
Support Dan Least terdahulu bawa Perceived
Psychological Square menggunakan Organizational
Empowerment (PLS) Psychological Support positif
Terhadap Kinerja Empowerment signifikan
Karyawan sebagai variabel terhadap kinerja
Melalui (X) karyawan.
Organizational b. Sampel yang
Citizenship digunakan adalah
Bahavior 50 responden
c. Menggunakan
Organizational
Citizenship
Bahavior sebagai
variabel (Z)
Persamaan:
a. Menggunakan
Perceived
Organizational
Support sebagai
variabel (X)
b. Kinerja sebagai
variabel (Y)
6. Diana & Pengaruh Analisi Perbedaan: Hasil penelitian
Frianto, (2021) Perceived Regresi a. Penelitian menunjukkan
Organizational Linear terdahulu bahwa perceived
Support Dan Berganda menggunakan Organizational
Employee Employee Support dan
Engagement Engagement Employee
Terhadap Kinerja sebagai variabel Engagement
Karyawan (X) berpengaruh
b. Sampel yang signifikan
diguanakn dalam terhadap kinerja
penelitian ini karyawan pabrik
adalah 45 orang. sepatu safety UD
Persamaan: Zacyndo.
a. Menggunakan
Perceived
Organizational
Support sebagai
variabel (X)
b. Kineja sebagai
variabel (Y)
7. Astuti & Akbar, Pengaruh Analisis Perbedaan: Hasil penelitian
(2021) Motivasi Dan Regresi a. Penelitian menunjukkan
14

Pelatihan terdahulu bahwa secara


No. Metode Perbedaan Dan
Nama Peneliti Judul Hasil
Penelitian Persamaan
Terhadap Kinerja Linier menggunakan parsial motivasi
Karyawan Berganda pelatihan kinerja berpengaruh
PT. Deltamas sebagai variabel signifikan
Surya Indah (X) terhadap kinerja
Mulia Medan b. Jumlah sampel karyawan,
yang dgunakan pelatihan
adalah 79 berpengaruh
responden signifikan
Persamaan: terhadap kinerja
a. Menggunakan karyawan.
motivasi sebagai Secara simultan
variabel (X) motivasi dan
Kinerja sebagai variabel pelatihan
(Y) berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan.
8. Rismawati et al., Peran Analisis Perbedaan: Hasil penelitian
(2021) Kompensasi dan Regresi a. Penelitian ini menunjukkan
Motivasi Kerja Linier terdahulu bahwa motivasi
terhadap Kinerja Berganda menggunakan kerja berpengaruh
Karyawan kompensasi positif dan
sebagai variabel signifikan
(X) terhadap kinerja
b. Jumlah sampel karyawan PT.
yang digunakan Indah Permai
adalah 45 Cabang Singaraja.
responden
Persamaan:
a. Menggunakan
motivasi sebagai
variabel (X)
b. Kinerja sebagai
variabel (Y)
9. Sitorus, (2021) Pengaruh Analisis Perbedaan: Hasil analisa ini
Motivasi Kerja Regresi a. Pada penelitian menunjukkan
Dan Kepuasan Linier terdahulu bahwa motivasi
Kerja Terhadap Berganda kepuasan kerja kerja berpengaruh
Kinerja sebagai variabel positif dan
Karyawan (X) signifikan
Dengan Disiplin b. Menggunakan terhadap kinerja
Kerja Sebagai disiplin kerja
Variabel sebagai variabel
Intervening (Z)
c. Sampel yang
digunakan adalah
84 responden
Persamaan:
a. Menggunakan
motivasi kerja
sebagai variabel
(X)
b. Menggunakan
15

kinerja karyawan
No. Metode Perbedaan Dan
Nama Peneliti Judul Hasil
Penelitian Persamaan
sebagai variabel (Y)
10. Yusuf, (2022) Pengaruh Analisis Perbedaan: Hasil penelitian
Collective Patrial a. Penelitian menunjukkan
Bargaining Least terdahulu bahwa Perceived
Agreement Dan Square menggunakan Organizational
Perceived (PLS) Collective Support juga
Organizational Bargaining berpengaruh
Support Terhadap Agreement postif terhadap
Kinerja sebagai variabel kinerja karyawan
Karyawan (X)
Dimoderasi b. Sampel penelitian
Komitmen sebanyak 100
Organisasi Di PT. orang
c. Menggunakan
Internusa Komitmen
Caterindo Selama Organisasi
Masa Pandemi sebagai variabel
Covid-19 (z)
Persamaan:
a. Menggunakan
Perceived
Organizational
Support sebagai
variabel (X)
b. Kinerja sebagai
variabel (Y)
Sumber : penelitian terdahulu

2.2 Tinjauan Teori

2.2.1 Motivasi

2.2.1.1 Pengertian Motivasi

Faktor yang paling krusial untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia merupakan motivasi, yang ditunjukkan dengan betapa berharganya

sumber daya manusia bagi operasional perusahaan. Pengusaha atau pemimpin

bisnis pasti harus memperhatikan komponen ini karena jika motivasi telah

dilakukan secara maksimal, tindakan perusahaan akan mudah dilakukan. Menurut

Caissar et al., (2022) motivasi yang berasal dari bahasa latin“movere” yang berarti
16

dorongan atau daya penggerak. Bagaimana memotivasi pengikut atau bawahan

untuk bekerja dengan semaksimal mungkin

Menurut Hustia, (2020) motivasi merupakan variabel yang mendorong

seseorang untuk menyelesaikan tindakan tertentu, oleh karena itu motivasi sering

juga diartikan sebagai komponen pendorong untuk cara seseorang berperilaku.

Sebagaimana dijelaskan oleh Iis & Yanita, (2021). Karyawan termotivasi untuk

bekerja sesuai dengan harapan perusahaan. Dengan memotivasi karyawan dapat

meningkatkan efisiensi kerja. Pertumbuhan motivasi karyawan menjadi tujuan

manajemen sumber daya manusia.

Menurut Bukhari, (2019) Motivasi adalah prinsip yang mendorong

seseorang untuk melakukan tindakan tertentu sesuai dengan tujuan pribadinya.

Prinsip tersebut berfungsi sebagai faktor pendorong bagi orang untuk bertindak

dengan cara yang memajukan tujuan mereka. Motivasi terdiri dari emosi, ide, dan

ingatan tertentu yang terjalin dengan hubungan internal dan eksternal perusahaan.

Karena motivasi adalah pendekatan yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan

karyawan, ketika kebutuhan tersebut terpenuhi, orang tersebut akan bekerja keras

untuk mencapai tujuan organisasi.

Motivasi menurut Asmawiyah et al., (2020) menyatakan bahwa motivasi

terdiri dari Perilaku terarah, tingkah laku, dan tingkat kegigihan. Perilaku di

tempat kerja berasal dari kebutuhan untuk menyelesaikan tugas yang ada dan

mengikuti peraturan. Keseriusan dalam bekerja dan dorongan untuk memperbaiki

kinerja sebelumnya merupakan indikator seberapa keras seseorang bekerja sesuai


17

dengan pekerjaan yang telah dipilihnya. Tingkat kegigihan karyawan, yang

ditentukan oleh keinginan mereka untuk menumbuhkan perusahaan dan kesediaan

mereka untuk bekerja bahkan di lingkungan yang tidak mendukung, ditentukan

oleh seberapa keras mereka akan terus berusaha untuk terlibat dalam aktivitas

yang telah mereka pilih.

2.2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Farisi et al., (2020) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

motivasi, antara lain:

1. Faktor Intern: hal-hal yang dapat mempengaruhi motivasi seseorang.

a. Keinginan untuk dapat hidup

Setiap orang memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan untuk

dapat hidup. Orang akan melakukan apa saja untuk mempertahankan

cara hidup, terlepas dari kualitas pekerjaannya, apakah itu legal atau

ilegal, dll. misalnya, akan melakukan apa saja untuk mempertahankan

hidup selama hasilnya dapat memuaskan keinginannya..

b. Keinginan untuk dapat memiliki

Seseorang mungkin termotivasi untuk bekerja jika mereka memiliki

keinginan untuk memperoleh sesuatu. Keinginan yang sangat besar

untuk dapat memotivasi orang agar mau bekerja merupakan hal yang

sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari.

c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan


18

Seseorang berkeinginan untuk bekerja karena ingin dihormati dan

dikenal oleh orang lain. untuk mengangkat status sosial seseorang.

Seseorang perlu melakukan banyak upaya jika mereka ingin

mendapatkan hal itu.

d. Keinginan untuk berkuasa

Seseorang akan termotivasi dalam bekerja untuk bertahan hidup.

Meskipun cara untuk memuaskan keinginan akan kekuasaan ini

kadang-kadang tidak terhormat. Misalnya, jika seseorang ingin

mengelola sebuah organisasi, mereka akan menunjukkan kepada

semua orang bahwa mereka bekerja keras untuk mendapatkan

pengakuan dan hak untuk melakukannya.

2. Faktor Ekstern: Faktor-faktor yang berkontribusi pada proses.

a. Kondisi lingkungan kerja

Lingkungan kerja merupakan seluruh sarana dan prasarana yang

berada disekitar karyawan yang melakukan pekerjaan dan dapat

mempengaruhi terjadinya kelangsungan pekerjaan. Misalnya

kebersihan, pencahayaan, ketenangan, dan hubungan dengan rekan

kerja di tempat kerja.

b. Kompensasi yang memadai

Bagi karyawan, kompensasi adalah sarana utama untuk menghidupi

diri sendiri dan keluarganya. Apabila kompensasi tidak mencukupi

untuk memenuhi kebutuhan maka karyawan tidak termotivasi untuk


19

bekerja keras. Karena besarnya kecilnya kompensasi berpengaruh pada

motivasi kerja karyawan

c. Supervise yang baik

Fungsi supervisi dalam suatu pekerjaan adalah memberikan

pengarahan, membimbing kerja para karyawan agar dapat

melaksanakan kerja dengan baik tanpa membuat kesalahan.

d. Adanya jaminan pekerjaan

Seseorang akan bekerja mati-matian mengorbankan apa yang ada pada

dirinya untuk perusahaan kalau yang bersangkutan merasa ada jaminan

karier yang jelas dalam melakukan pekerjaan. Karyawan bekerja bukan

untuk hari ini saja tetapi untuk sampai tua.

e. Status dan tanggung jawab

Kondisi dimana karyawan berharap akan mendapat kesempatan

menduduki jabatan, karena dengan begitu orang merasa dirinya

dipercaya, diberi tanggung jawab, dan wewenang besar. Jadi status dan

kedudukan merupakan dorongan untuk memenuhi kebutuhan sense of

achievement dalam tugas sehari-hari.

f. Peraturan yang flesibel

Peraturan yang bersifat protektif dan menginspirasi pekerja untuk lebih

baik lagi. Aspek yang paling penting dari sistem manajemen prestasi

kerja, seperti yang dapat diamati dari banyak perusahaan besar, adalah

bahwa semua peraturan harus dikomunikasikan dengan cara yang


20

lugas untuk memastikan bahwa karyawan merasa memegang kendali

atas pekerjaan mereka.

2.2.1.3 Indikator-indikator Motivasi

Menurut Abner naa, (2017) terdapat 2 dimensi dalam indikator motivasi yang

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Motivasi Ekstrinsik

Indikator :

a. Gaji

Untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya, karyawan sangat

bergantung pada gaji mereka. Kompensasi dimaksudkan sebagai faktor

pendorong bagi pekerja untuk bekerja dengan baik di samping

memenuhi kebutuhan dasar setiap pekerja.

b. Kondisi Kerja

Karyawan pasti akan merasa betah di tempat kerja jika lingkungannya

ramah, tenang dan difasilitasi dengan alat yang diperlukan. Karyawan

akan merasa aman dan produktif dalam pekerjaan sehari-hari jika

tempat kerjanya nyaman.

c. Keamanan Kerja

Upaya menjaga dan melindungi karyawan, fasilitas, dan aset yang

dimiliki, baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan.

2. Motivasi Intrinsik
21

Indikator:

a. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah dorongan motivasi yang berkembang dari rasa

kepedulian terhadap pekerjaan seseorang atau tugas penting lainnya,

apakah itu pekerjaan profesional atau kewajiban pribadi atau sosial

lainnya.

b. Pengakuan

Sikap yang diwujudkan dalam tindakan, yang kemudian diakui oleh

orang lain yang mengamati atau memperhatikan apa saja yang hendak

dicapai, melahirkan sikap yang diharapkan.

c. Prestasi kerja

Seseorang merasa termotivasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya, ketika usahanya memberikan hasil yang

diinginkan.

d. Pekerjaan itu sendiri

Bersamaan dengan dorongan berdasarkan capaian, dorongan

berdasarkan proses itu sendiri dapat menimbulkan kegembiraan karena

capaian yang akan muncul setelah pekerjaan selesai dan diperbaiki.

2.2.2 Perceived Organizational Support

2.2.2.1 Pengertian Perceived Organizational Support

Istilah "dukungan organisasi yang dirasakan" berkaitan dengan seberapa

banyak perusahaan menghargai, mendukung, dan peduli tentang kesejahteraan


22

para pekerja. (Alfiana, 2020). Menurut Nuruddin & Sridadi, (2019) Perceived

Organizational Support (POS) mengarah pada tanggapan karyawan mengenai

seberapa besar nilai pemberi kerja terhadap kontribusi karyawan, menawarkan

kondisi kerja yang menguntungkan, dan peduli dengan kesejahteraan karyawan.

Semakin besar dukungan yang diberikan, semakin rendah tingkat absensi.

Sedangkan menurut Hustia, (2020) Perceived Organizational Support (POS)

adalah dukungan dari perusahaan yang mampu menginvestigasi dan

meningkatkan persepsi karyawan terhadap dukungan yang telah diberikan sejalan

dengan norma yang berlaku dan harapan karyawan di dalam perusahaan. POS

dipandang sebagai gagasan komitmen organisasi terhadap karyawannya.

Menurut Marbun & Jufrizen, (2022) persepsi dukungan organisasi adalah

Persepsi luas karyawan tentang tingkat komitmen organisasi kepada mereka

sebagai karyawan yang dibuktikan dengan pengakuan organisasi atas upaya dan

kepedulian mereka terhadap kesejahteraan mereka. Sedangkan menurut Rasyid &

Maulana, (2022) Perceived organizational support (POS) adalah anggapan yang

dibangun oleh para karyawan bahwa perusahaan telah mengapresiasi kinerja

mereka dan memperhatikan kesejahteraan yang dapat mereka peroleh selama

bekerja di perusahaan.

Pratiwi & Aisyah, (2022) menjelaskan bahwa Perceived Organizational

Support memiliki peran penting dalam motivasi karyawan dan mendukung

kesuksesan karyawan. Cara perusahaan menghargai tenaga kerja karyawannya

dan peduli dengan kemakmuran mereka memberi wawasan tentang bagaimana

perasaan karyawan tentang bisnis tersebut. Karyawan dengan pandangan positif


23

akan menganggap sebagai bagian dari perusahaan untuk menjadi identitas mereka,

dan kemudian akan menjalin ikatan dengan perusahaan untuk menjadi lebih baik.

2.2.2.2 Indikator Perceived Organizational Support

Menurut Sisca et al., (2017) ada 8 indikator Perceived Organizational

Support sebagai berikut:

1. Penghargaan kontribusi adalah menghargai kontribusi yang diberikan

oleh para karyawannya.

2. Penghargaan usaha lebih adalah tingkat dimana perusahaan menghargai

usaha lebih yang telah karyawannya berikan.

3. Keluhan adalah seberapa besar perusahaan memperhatikan apa yang

menjadi keluhan karyawan.

4. Kesejahteraan karyawan yaitu dimana perusahaan sangat mempedulikan

apa yang menjadi kesejahteraan karyawan.

5. Pengarahan kepada karyawan yaitu perusahaan akan selalu memberitahu

karyawan apabila bekerja kurang maksimal

6. Kepuasan kerja yaitu perusahaan peduli dengan kepuasan terhadap apa

yang menjadi pekerjaan karyawan

7. Perhatian yaitu perusahaan memperlihatkan perhatian yang besar kepada

para karyawannya.

8. Bangga atas keberhasilan yaitu kebanggaan perusahaan atas keberhasilan

karyawan dalam bekerja


24

2.2.3 Kinerja Karyawan

2.2.3.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Marbun & Jufrizen, (2022) Istilah kinerja dalam bahasa

Indonesia yang berasal dari kata "pekerjaan" berarti "pencapaian" dan dalam

bahasa asing yang berarti "hasil pekerjaan". Sedangkan menurut Vu, (2022)

kinerja karyawan didefinisikan sebagai tindakan, perilaku, dan hasil terukur yang

dilakukan atau dihasilkan oleh karyawan yang sesuai pada tujuan perusahaan.

Kinerja karyawan adalah suatu hal yang sangat penting bagi seorang manajer,

karena untuk meningkatkan kinerja karyawan secara langsung maupun tidak

langsung. Studi anteseden menggambarkan bahwa berbagai faktor organisasi

mengarah pada kinerja karyawan. Beberapa faktor ini seperti dukungan

organisasi, sumber daya organisasi, umpan balik manajer terkait dengan MSDM

yang bertanggung jawab secara sosial.

Kinerja karyawan memiliki hubungan yang erat dengan penguatan SDM

karena sebagai petunjuk dalam menentukan bagaimana perusahaan mencapai

tingkat efisiensi yang lebih tinggi dalam perusahaan. Bukhari, (2019) Menyatakan

bahwa kinerja karyawan merupakan hasil jerih payah yang dilakukan oleh

seseorang dalam menyelesaikan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya

berdasarkan ilmu, pengalaman, keikhlasan, dan waktu. Hal ini sejalan dengan

Alfiana, (2020) yang berpendapat bahwa kuantitas dan kualitas adalah kontribusi

dalam kinerja
25

Menurut Asmawiyah et al., (2020) kinerja adalah kapasitas pekerja untuk

melaksanakan tugas-tugas tertentu. Kinerja karyawan sangat penting karena

perusahaan akan mengetahui seberapa baik karyawan mampu melakukan

tanggung jawab yang telah diberikan kepada karyawan. Pencapaian tujuan sangat

bergantung pada kinerja, yang juga memotivasi orang untuk meningkatkan

keterampilan dalam mencapai tujuan.

Kinerja karyawan merupakan fungsi dari perilaku anggota organisasi,

dengan modifikasi perilaku yang lebih baik merupakan tujuan yang sebenarnya.

Evaluasi kinerja dapat digunakan untuk mengukur kinerja organisasi. Evaluasi

kinerja menurut Sembiring, (2020) adalah evaluasi hasil pekerjaan aktual yang

dihasilkan oleh setiap karyawan dalam kaitannya dengan persyaratan kuantitas

dan kualitas. Evaluasi kinerja juga dapat dilihat sebagai cara bagi perusahaan

untuk mengukur kinerja karyawan.

Berdasarkan pengertian-pengertian kinerja diatas dapat disumpulkan

bahwa kinerja karyawan didefinisikan sebagai output atau hasil kerja yang

dihasilkan dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

2.2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Farisi et al., (2020) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan adalah :

1. Efektivitas dan efisiensi

Efektivitas dan efisiensi digunakan untuk mengukur kinerja suatu

organisasi. Hal ini dikatakan efektif apabila tujuan tercapai dan dianggap
26

efisien jika memuaskan sebagai elemen motivasi untuk mencapai tujuan,

terlepas dari apakah itu efektif atau tidak.

2. Otoritas dan tanggung jawab

Wewenang dan tugas telah ditetapkan dengan benar di seluruh organisasi,

menghindari duplikasi upaya apapun. Untuk mencapai tujuan organisasi,

setiap orang di perusahaan menyadari tugas dan haknya. Dan setiap orang

harus paham akan tugas dan tanggung jawabnya.

3. Disiplin

Disiplin umumnya menunjukkan rasa hormat karyawan terhadap

kebijakan perusahaan. Ketaatan dan penghormatan terhadap kesepakatan

yang dibuat antara pemberi kerja dan pekerja merupakan bagian dari

disiplin.

4. Inisiatif

Inisiatif berhubungan dengan kecerdasan dan kreatif dalam rencana

kegiatan yang dikaitkan dengan tujuan organisasi. Atasan harus

memperhatikan dan mendukung setiap ide yang dikeluarkan oleh

karyawan.

Sedangkan menurut Harahap & Tirtayasa, (2020) Kinerja karyawan dipengaruhi

oleh:

1. Faktor individu

Kemampuan dan keterampilan kerja merupakan faktor individu.

Kemampuan dan keterampilan kerja, serta motivasi dan etos kerja,


27

merupakan dua dari sekian banyak hal yang dapat mempengaruhi

kompetensi seseorang.

2. Faktor dukungan organisasi

Di tempat kerja, karyawan membutuhkan dukungan organisasi dalam

melakukan pekerjaan. Dukungan yang dimaksud adalah pengorganisasian,

penyediaan sarana dan prasarana kerja, lingkungan kerja yang nyaman,

dan pengorganisasian untuk memperjelas kepada setiap orang apa yang

perlu dilakukan untuk mencapai tujuan. Setiap orang membutuhkan uraian

tugas dan tugas yang jelas.

3. Faktor dukungan manajemen

Keterampilan perusahaan atau pemimpin memainkan peran penting dalam

kinerja perusahaan maupun kinerja masing-masing individu. Hal ini

dilakukan dengan menciptakan lingkungan kerja dan hubungan industrial

yang aman dan harmonis, serta menumbuhkan kompetensi karyawan dan

menginspirasi setiap orang untuk melakukan yang terbaik.

2.2.3.3 Indikator Kinerja Karyawan

Menurut Marbun & Jufrizen, (2022) ada beberapa indikator dalam kinerja

karyawan yaitu:

1. Kualitas kerja

Kualitas kerja adalah mutu yang harus dihasilkan dalam pekerja. Makin

baik kualitas produk yang dihasilkan akan semakin baik pula kinerja yang
28

dihasilkan. Begitu sebaliknya jika kualitas produk yang dihasilkan rendah

maka kinerja yaang dihasilkan akan rendah.

2. Kuantitas kerja

Kuantitas kerja merupakan jumlah keseluruhan yang harus diselesaikan.

Untuk mengevaluasi kinerja dengan memeriksa hasil pekerjaan yang

dihasilkan oleh karyawan.

3. Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu merupakan suatu kegiatan yang diselesaikan sebelum

waktu yang telah diberikan dengan memanfaatkan waktu yang tersedia

untuk berkoordinasi dengan hasil yang maksimal untuk melakukan

kegiatan yang lain.

2.3 Hubungan Antar Variabel

2.3.1 Hubungan Antara Motivasi Dan Kinerja Karyawan

Hubungan motivasi dan kinerja sangat erat bekaitan dengan kinerja

karyawan karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan

mendukung perilaku manusia agar mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil

yang optimal. Walaupun Pada penelitian penelitian Siwi & Karnowahadi, (2019)

yang berjudul Pengaruh Kompetensi Kerja, Motivasi Dan Dukungan Organisasi

Perusahaan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Indmira Yogyakarta, motivasi

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan dengan

koefisien sebesar 0,059.

Sedangkan penelitian Hustia, (2020) yang berjudul Pengaruh Motivasi

Kerja, Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
29

Perusahaan WFO Masa Pandemi. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan, adanya motivasi kerja maka akan memberi konstribusi

dalam meningkatkan kinerja karyawan terlebih pada kondisi pandemi covid-19

yang terjadi saat ini.

Pada penelitian Astuti & Akbar, (2021) yang berjudul Pengaruh Motivasi

Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Deltamas Surya Indah Mulia

Medan yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan semakin baik dan meningkat

motivasi yang diberikan pada kepada karyawan maka kepuasan kerja karyawan

akan meningkat.

Pada penelitian Rismawati et al., (2021) Motivasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan, sebagaimana dikemukakan pada judul

Peran Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja karyawan. Dalam upaya

perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaannkaryawan membutuhkan motivasi

yang tinggi untuk bisa meningkatkan kinerja karyawan. Sehingga dengan adanya

motivasi seorang karyawanaakan bekerja lebih efektif dalam memenuhi harapan

perusahaan.

Pada penelitian Sitorus, (2021) yang berjudul Pengaruh Motivasi Kerja

Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel

Intervening menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan semakin tinggi motivasi kerja
30

yang diberikan pimpinan kepada karyawan maka akan mampu meningkatkan

kinerja karyawan.

2.3.2 Hubungan Antara Perceived Organizational Support dan Kinerja Karyawan

Hubungan perceived organizational support sangat erat kaitannya dengan

kinerja karyawan. Dukungan organisasi sangatlah penting bagi karyawan karena

dengan adanya dukungan tersebut dapat meningkatkan pengembangan

kemampuan dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan agar lebih baik dan

optimal. Seperti halnya pada penelitan Mursidta, (2017) yang berjudul Pengaruh

Perceived Organizational Support (Persepsi Dukunga Organisasi) Dan Kepuasan

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Varia Beton Gresik mengungkapkan

bahwa perceived organiszational support berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan karena tingginya tingkat dukungan organisasi yang dirasa akan

berdampak langsung untuk kinerja karyawan.

Sedangkan pada penelitian Wahyuni (2019) mengungkapkan bahwa POS

tidak ada pengaruh yang positif untuk kinerja karyawan. Meskipun tingkat

keterikatan telah dapat dinilai mempunyai keterpengaruhan yang cukup spesifik

pada suatu kinerja dari para pekerja, namun tingkat employee engagement tidak

ada hubungan dengan perceived organizational support melainkan oleh variabel

talent management, ada atau tidaknya POS tidak ada pengaruh terhadap employee

engagement yang dimiliki oleh seorang karyawan.

Dan pada penelitian yanggdilakukan olehhAlfiana, (2020), dalamnjudul

Peran Perceived Organizational Support Dan Psychological Empowerment


31

Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Organizational Citizenship Bahavior, bahwa

dukungan organisasi yang dirasakan mempengaruhi kinerja karyawan dengan cara

yang menguntungkan dan substansial. Menurut penelitian ini, dukungan

organisasi yang dirasakan memiliki dampak yang baik dan signifikan terhadap

kinerja karyawan, menunjukkan adanya hubungan antara persepsi diri karyawan

dan kinerja akhir. Kinerja meningkat ketika dukungan organisasi yang dirasakan

meningkat.

Menurut penelitian Diana & Frianto, (2021), dalam judul Pengaruh

Perceived Organizational Support Dan Employee Engagement Terhadap Kinerja

Karyawan, dukungan organisasi dianggap sebagai kepercayaan organisasi

terhadap karyawan jika pada umumnya menghargai kontribusi yang berikan maka

karyawan dapat melakukan yang terbaik tugas yang diberikan karena merasa

bahwa organisasi memberikan dukungan yang diharapkan.

Menurut Yusuf, (2022) Dalam mendongkrak kinerja karyawan, dukungan

organisasi tidak dapat dipisahkan. Dukungan dari organisasi diperlukan untuk

mendapatkan kinerja yang baik dan menjadi faktor yang mendorong keberhasilan

suatu usaha. Oleh karena itu, dukungan organisasi berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan.

2.4 Kerangka Konseptual

Berdasarkan teori yang telah dipaparkan, Penulis berpendapat bahwa

motivasi dan dukungan organisasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Kinerja

karyawan mengacu pada kapasitas individu untuk melaksanakan dan


32

menyelesaikan tugas yang termasuk dalam lingkup mereka untuk memajukan

tujuan perusahaan dan menghasilkan kinerja yang berkualitas.

Motivasi tinggi diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang diinginkan

perusahaan. Motivasi seringkali dianggap sebagai faktor yang mendorong

seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu,. Harus ada kekuatan pendorong di

balik setiap tindakan yang dilakukan seseorang agar mereka memenuhi standar

kinerja karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi yang baik akan mampu

memberikan hasil kinerja dan memenuhi tujuan organisasi. Oleh karena itu,

kinerja karyawan akan semakin baik jika mereka semakin termotivasi.

Dukungan dari organisasi juga berdampak pada kinerja karyawan..

Karyawan dengan tingkat POS yang tinggi akan melakukan yang terbaik pada

pekerjaannya. Namun, ditemukan penemuan yang mengungkapkan bahwa kinerja

karyawan dipengaruhi secara negatif oleh POS yang menunjukkan semakin besar

POS, semakin buruk kinerjanya. Kerangka konseptual ini dapat digambarkan

dalam model analisis sebagai berikut:

Motivasi

Kinerja Karyawan

Perceived
Organizational
Support

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual


33

Sumber: data primer diolah,2023

2.5 Hipotesis

Berdasarkan penelitian teoritis dan model penelitian di atas, berikut adalah

hipotesis penelitian:

H1 : Semakin baik motivasi (X) maka akan semakin baik kinerja karyawan (Y)

H2 : Semakin baik Perceived Organizational Support (X) maka akan semakin

baik kinerja karyawan (Y)


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan keseluruhan strategi penelitian,

menguraikan segala sesuatu yang akan dilakukan peneliti, mulai dari merumuskan

hipotesis dan implikasi operasional hingga melakukan analisis akhir, menyusun

data, dan memberikan rekomendasi. Rancangan penelitian menguraikan cara

penyusunan masalah penelitian serta strategi pengumpulan data untuk mendukung

keterkaitan dalam masalah tersebut (Hustia, 2020).

Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut National et

al., (2018) Dengan menghitung statistik, menguji data, mengevaluasinya, dan

terakhir membuat kesimpulan. Populasi atau sampel dipelajari dengan

menggunakan metode kuantitatif; data dikumpulkan dengan menggunakan alat

penelitian, dan pengolahan data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan

menguji hipotesis yang sudah ada sebelumnya.

Objek pada penelitian ini adalah karyawan produksi pada CV. Mega

Lestari Plasindo. Sampel yang digunakan sebanyak 40 karyawan. Dengan

menyebarkan kuesioner sebagai metode pengumpulan data, menggunakan analisis

regresi linier berganda dengan variabel motivasi intrinsik (X1), perceived

organizational support (X2), dan kinerja karyawan (Y). Penelitian ini diharapkan

dapat menentukan peran motivasi intrinsik dan perceived organizational support

terhadap kinerja karyawan CV. Mega Lestari Plasindo.

33
34

3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di CV. Mega Lestari Plasindo jalan Gatot Subroto

Jelakombo, No. 58 Kec, Jombang. Lokasi ini dipilih karena peneliti menduga

adanya penurunan kinerja dan ingin mengetahui apa yang menyebabkan

penurunan kinerja karyawan. Waktu yang diperlukan untuk kegiatan ini sesuai

dengan rencana penelitian adalah empat bulan, dari Mei hingga Agustus 2023.

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.3.1 Definisi Operasional

1. Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja adalah kemampuan, keterampilan, dan hasil kerja yang ditunjukkan

oleh karyawan di CV. Mega Lestari Plasindo dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya di tempat kerja. Indikator kinerja menurut Marbun & Jufrizen,

(2022) yaitu

a. Kualitas kerja

Kualitas kerja adalah mutu yang harus dihasilkan oleh karyawan CV.

Mega Lestari Plasindo. semakin baik kualitas produk yang dihasilkan akan

semakin baik pula kinerja yang dihasilkan. Begitu sebaliknya jika kualitas

produk yang dihasilkan rendah maka kinerja yaang dihasilkan akan

rendah.

b. Kuantitas kerja
35

Kuantitas kerja merupakan jumlah keseluruhan yang harus diselesaikan

oleh karyawan CV. Mega Lestari Plasindo. Untuk mengevaluasi kinerja

dengan memeriksa hasil pekerjaan yang dihasilkan oleh karyawan.

c. Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu merupakan kegiatan yang harus diselesaikan oleh

karyawan CV. Mega Lestari Plasindo dengan tepat waktu tanpa

melampaui batas yang telah diberikan.

2. MotivasiiIntrinsik (X1)

Motivasi Intrinsik (Intrinsic Motivation) adalah dorongan dari dalam diri

karyawan dan itu membuat karyawan pada CV. Mega Lestari Plasindo dengan

bersemangat melakukan pekerjaan atau menyelesaikan tugas, bahkan ketika tidak

ada penghargaan. Menurut Abner naa, (2017) indikator motivasi intrinsik yaitu

sebagai berikut:

1. Motivasi Intrinsik

Indikator:

a. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah dorongan motivasi yang berkembang pada diri

karyawan CV. Mega Lestari Plasindo atas dasar rasa kepedulian

terhadap pekerjaan atau tugas penting lainnya, apakah itu pekerjaan

profesional atau kewajiban pribadi atau sosial lainnya.

b. Pengakuan
36

Sikap yang diwujudkan oleh karyawan CV. Mega Lestari Plasindo

dalam tindakan, yang kemudian diakui oleh orang lain yang

mengamati atau memperhatikan apa saja yang hendak dicapai,

melahirkan sikap yang diharapkan.

c. Prestasi kerja

Karyawan CV. Mega Letari Plasindo merasa termotivasi untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dan ketika

usahanya memberikan hasil yang diinginkan.

d. Pekerjaan itu sendiri

Bersamaan dengan dorongan berdasarkan capaian, dorongan

berdasarkan proses itu sendiri dapat menimbulkan kegembiraan karena

capaian yang akan muncul setelah pekerjaan selesai dan diperbaiki.

3. Perceived Organizational Support

Perceived Organizational Support merupakan persepsi karyawan CV.

Mega Lestari Plasindo tentang sejauh mana perusahaan menghargai kontribusi

karyawan dan peduli tentang kesejahteraan karyawan. Indikator Sisca et al.,

(2017) perceived organizational support menurut yaitu

1. Penghargaan kontribusi adalah tingkat dimana perusahaan menghargai

kontribusi karyawan cv. Mega lestari plasindo yang telah bekerja dengan

baik.

2. Penghargaan usaha lebih adalah tingkat dimana perusahaan menghargai

usaha lebih yang telah karyawan CV. Mega Lestari Plasindo berikan.
37

3. Keluhan adalah seberapa besar perusahaan memperhatikan apa yang

menjadi keluhan karyawan CV. Mega Lestari Plasindo.

4. Kesejahteraan karyawan yaitu dimana perusahaan sangat mempedulikan

apa yang menjadi kesejahteraan karyawan di CV. Mega Lestari Plasindo.

5. Pengarahan kepada karyawan yaitu perusahaan akan selalu memberitahu

karyawan CV. Mega Lestari Plasindo apabila bekerja kurang maksimal

6. Kepuasan kerja yaitu perusahaan peduli dengan kepuasan terhadap apa

yang menjadi pekerjaan karyawan

7. Perhatian yaitu perusahaan memperlihatkan perhatian yang besar kepada

para karyawannya.

8. Bangga atas keberhasilan yaitu kebanggaan perusahaan atas keberhasilan

karyawan CV. Mega Lestari Plasindo dalam bekerja

Tabel 3.1 OperasionallVariabel

No. Variabell Indikatorr Kisi- KisiiPertanyaan


Karyawan senantiasa menyelesaikan tugas yang
diberikan perusahaan
Kualitas
Karyawan senantiasa bekerja sesuai dengan standar
operasional prosedur perusahaan
Kinerja
Kaeyawan (Y) Karyawan senantiasa mencapai target yang diberikan
1. Kuantitas
Marbun & perusahaan
Jufrizen, (2022)
Karyawanan memaksimalkan setiap waktu yang telah
diberikan perusahaan
Ketepatan Waktu
Karyawan masukidan pulangikerja sesuai dengan
yangttelah ditetapkanioleh perusahaan
Tanggung jawab karyawan yang diberikan oleh atasan
Tanggungijawab menjadikan dorongan karyawan untuk bekerja lebih
Motivasi baik
Intrinsik (X1)
2. Karyawan bekerja karena ingin pengakuan akan
Abner naa, Pengakuan
keberhasilan kinerjanya
(2017)
Karyawan senantiasa bekerja dengan tujuan
Prestasi Kerja
memberikan hasil produksi yang baik
38

Pekerjaan Itu Sendiri Karyawan senang dan nyaman dengan pekerjaannya

Penghargaan Perusahaan menghargai konstribusi karyawan


Perceived Kontribusi
Organizational Penghargaan Usaha Perusahaan menghargai usaha terbaik yang telah
3. Support (X2) Lebih berikan oleh karyawan
Mursidta,
(2017) Perusahaan akan memperhatikan segala keluhan
Keluhan karyawan

No. Variabel Indikator Kisi – Kisi Pertanyaan

Kesejahteraan Perusahaan sangat peduli tentang kesejahteraan


Karyawan karyawan

Pengarahan Kepada Perusahaan akan memberitahu apabila karyawan tidak


Karyawan melakukan pekerjaan dengan baik

Perusahaan peduli dengan kepuasan kerja karyawan


Kepuasan Kerja dalam bekerja

Perusahaan menunjukkan perhatian yang besar


Perhatian
terhadap kinerja karyawan

Bangga Atas Perusahaan bangga atas keberhasilan karyawan dalam


Keberhasilan melakukan pekerjaannya

Sumber : Marbun & Jufrizen, (2022), Abner naa, (2017), Mursidta, (2017)

3.3.2 Pengukuran Variabel

Pengukuran data menggunakan pengukuran skala Likert yang digunakan

untuk mengukur data yang berkaitan dengan kinerja karyawan, motivasi

instriksik, dan perceived organizational support. Skala Likert menurut Sugiyono,

(2016) digunakan untuk mengukur sikap, pandangan, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang terhadap fenomena sosial. Dengan menggunakan skala likert

responden dapat memiliki jawaban yang dilihat dari tabel berikut :

Tabel 3.2 Skala Likert

No.. Pernyataann Skorr

1. Sangattsetuju 5

2. Setujuu 4
39

3. Netrall 3

4. Tidakksetuju 2

5. Sangatttidak setujuu 1

Sumber : Sugiyono, (2016)

3.4 Populasi Dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono, (2016), populasi merupakan kelompok umum yang

terdiri dari item atau individu dengan fitur dan karakteristik yang dipilih peneliti

untuk dipelajari dan dari mana kesimpulan harus dibuat. Populasi dalam

penelitian ini adalah para pekerja di bagian produksi CV Mega Lestari Plasindo

Jombang. Ada 40 karyawan dalam survei secara keseluruhan.

3.4.2 Sampel

Sugiyono, (2016) menegaskan jika sampel mencerminkan ukuran dan ciri

populasi. Pengukuran sampel merupakan tahapan dalam proses melakukan

penelitian pada suatu objek.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Non-probability sampling,

yaitu dengan tidak memberikan peluang atau peluang yang sama bagi setiap unsur

atau anggota populasi untuk diangkat sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan

teknik sampling jenuh dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel

yaitu 40 karyawan CV. Mega Lestari Plasindo..


40

3.6 Jenis dan Sumber Data

Data adalah komponen kunci dari penelitian karena dapat digunakan untuk

menunjukkan hipotesis yang ditetapkan dan tujuan penelitian yang dimaksudkan.

Untuk melakukan penelitian, perlu untuk memutuskan jenis data apa yang

diperlukan serta bagaimana menemukan, mengumpulkan, dan menganalisis data

tersebut. Data primer dan sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer disebut juga data asli atau data mentah, yang diartikan sebagai

informasi yang dikumpulkan sendiri oleh penulis selama melakukan kerja

lapangan (Sugiyono, 2016). Temuan dari tanggapan kuesioner yang

diberikan kepada karyawan (responden) menjadi sumber data utama.

2. Data Sekunder

Data yang dikumpulkan dari suatu sumber disebut data sekunder. Dalam

kebanyakan kasus, data sekunder telah dikumpulkan dan diproses oleh

organisasi pengumpul data sebelum tersedia untuk publik yang lebih luas

sebagai konsumen data (Sugiyono, 2016). Data sekunder dapat ditemukan

dalam catatan, makalah, arsip, atau dengan membaca literatur ilmiah.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Adapun metodeeyang digunakanndalam pengumpulanidata menurut

Sugiyono, (2016) adalahisebagai berikut :


41

1. Angket yaitu teknik mengumpulkan data, kuesioner dengan pertanyaan

atau pernyataan tertulis dibagikan kepada responden sebagai tanggapan

atas permintaan pengguna.

2. Wawancara (Interview) proses bertanya dan menjawab pertanyaan secara

langsung antara pewawancara dan responden dengan tujuan dan arah yang

telah ditentukan sebelumnya.

3. Dokumentasi yaitu untuk mengumpulkan data dengan mengumpulkan dan

menganalisis informasi dari catatan perusahaan, karya ilmiah, internet, dan

buku.

4. Observasi (Pengamatan) Teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati secara langsung kejadian atau kegiatan yang berkaitan dengan

pokok kajian. Jika ingin mendapatkan informasi atau pemahaman yang

lebih akurat mengenai masalah yang sedang diselidiki, pendekatan ini

digunakan.

3.8 Uji Instrumen Penelitian

3.8.1 Uji Validitas

Salah satu pengujian yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana

suatu instrumen penaksir digunakan dalam suatu penelitian adalah uji validitas..

Uji validitas digunakan untuk mengevaluasi valid tidaknya kuesioner.. Kuesioner

atau angket penelitian dianggap valid apabila setiap pertanyaan dapat memberikan

informasi yang dapat digunakan oleh kuesioner tersebut untuk mengukur.

Menurut Sugiyono, (2016), membandingkan skor item dengan skor keseluruhan

pada tingkat signifikan 0,05 dapat menentukan apakah suatu instrumen penelitian
42

sah atau tidak valid. Menurut perhitungan korelasi Pearson Product Moment, item

pernyataan dianggap benar jika korelasi r lebih besar dari 0,30. Adapun rumus uji

validitas menurut Sugiyono, (2016) yaitu:

N ∑ XY −(∑ X )(∑ Y )(∑ Y )


r=
√ { N ∑ X −( ∑ X ) } {N ∑ Y −(∑ Y ²)}
2 2 2

Keterangan :

R = korelasii

X = skorrvariabel dependen

Y = skorrvariabel independen

N = banyaknya sampel dalam penelitian

Tabel 3.3 Data Hasil Uji Validitas

Variabel R Hitung R Tabel Keterangan


X1.1 0,687 0,361 Valid
X1.2 0,888 0,361 Valid
X1.3 0,715 0,361 Valid
X1.4 0,780 0,361 Valid
X2.1 0,821 0,361 Valid
X2.2 0,840 0,361 Valid
X2.3 0,808 0,361 Valid
X2.4 0,757 0,361 Valid
X2.5 0,425 0,361 Valid
X2.6 0,805 0,361 Valid
X2.7 0,828 0,361 Valid
X2.8 0.731 0,361 Valid
Y.1 0,728 0,361 Valid
Y.2 0,780 0,361 Valid
Y.3 0,679 0,361 Valid
Y.4 0,718 0,361 Valid
43

Y.5 0,588 0,361 Valid


Sumber: data primer diolah,(2023)

Berdasarkan data 3.3 dapat dilihat bahwa nilai T hitung untuk seluruh butir

pertanyaan sudah lebih dari R hitung 0,361, sehingga dapat disimpulkan bahwa

seluruh butir pertanyaan yang terdapat pada variabel motivasi, perceived

organizational support, dan kinerja karyawan dalam uji validitas yaitu valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah responden telah

konsisten menjawab pertanyaan-pertanyaan. Sesuai dengan Sugiyono, (2016),

suatu kuesioner dikatakan dapat dipercaya jika tanggapan responden teratur dan

konsisten. Jika suatu konstruk atau variabel menghasilkan nilai Cronbach Alpha

di atas 0,6 (ambang batas yang digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen

penelitian), maka instrumen tersebut dianggap dapat dipercaya. Adapun rumus uji

reabilitas yaitu:

( k−1
r i=
k
)( 1− ∑σtσb² ² )
Keterangan

R𝔦 = reliabilitasiinstrumen

K = banyaknyaabutir pertanyaan

∑ σb ² = jumlahivarian total

σt ² = varianitotal

Tabel 3.4 Data Hasil Uji Reliabilitas


44

Cronbach’ Cronbach Of
Variabel Keterangan
Alpha Value
Motivasi 0,760 0,6 Reliabel
Perceived
Organizational 0,855 0,6 Reliabel
Support
Kinerja Karyawan 0,739 0,6 Reliabel
Sumber: data primer diolah,(2023)

Berdasarkan pada tabel 3.4 Diatas dapat dilihat perolehan keseluruhan

variabel adalah lebih besar dari 0,60 yaitu motivasi (X1), perceived organizational

support (X2), dan kinerja karyawan (Y), sehingga butir pertanyaan dalam variabel

tersebut dapat dikatakan reliabel.

3.9 Teknik Analisi Data

3.9.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memberi gambaran menyeluruh

tentang tanggapan responden Sugiyono, (2016). Untuk menentukan kategori skor

rata - rata dengan menggunakan perhitungan rentang skor satu sampai lima

Sugiyono, (2016) yakni:

nilai skor r tertinggi−nilai skor terendah


Range=
jumlah h kategori

5−1 i
¿
5

¿0,8

Tabel 3.5 Interval Range

Skor Skor Intervali Keterangani

1 1,0–1,8 SangattBuruk
45

2 1,9–2,6 Burukk

3 2,7-3,4 Cukupp

4 3,5–4,2 Baikk

5 4,3–5,0 SangattBaik

3.9.2 Analisis Inferensial

3.9.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono, (2016) menyatakan bahwa analisis regresi linier

berganda berguna untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen dan membuat persamaan regresinya. Pada penelitian ini

analisis regresif linier berganda digunakan untuk mengetahui peran motivasi (X1)

dan perceived organizational support (X2), terhadap kinerja karyawan (Y).

Menurut Sugiyono, (2016) persamaan nilai regresi linier berganda dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + e + b2X2 + e

Keterangan :

Y = Kinerja

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi antara motivasi dan perceived organizational

support

X1 = Variabellmotivasi
46

X2 = Variabellperceived organizational support

E = StandariEror

3.9.2.2 Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah variabel data yang dimiliki

mendekati populasi berdistribusi normal. Tujuan Uji normalitas yaitu mengetahui

apakah variabel pengganggu dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak

(Ghozali, 2018). Dasar pengambilan keputusan yaitu menggunakan Tes

Kolmogorov-Smirnov adalah

a. Jika signifikansi ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal.

b. Jika signifikansi ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menentukan apakah residual

model regresi menunjukkan ketidaksamaan varian antar pengamatan. Identifikasi

tidak adanya heteroskedastisitas adalah dengan mencoba menggunakan

scatterplot. Dasar penyelidikan adalah sebagai berikut:

a. Heteroskedastisitas ditunjukkan dengan adanya pola tertentu,seperti pola

beraturan bergelombang, titik melebar kemudian menyempit.


47

b. dapat disimpulkan jika model regresi bermasalah dengan heteroskedastisitas

jika tidak ada pola yang terlihat dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y.

3. Uji Multikolinieritas

Tujuan Uji multikolinearitas yaitu mengetahui apakah model regresi

mengidentifikasi adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. Variabel

independen tidak boleh dikorelasikan dalam model regresi (Ghozali, 2018).

Faktor variance invelations (VIF) dan toleransi digunakan untuk menentukan uji

multikolinearitas. Terdapat korelasi antar variabel independen jika nilai VIF lebih

dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10, begitu pula sebaliknya. Tidak ada

hubungan antar variabel jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih

dari 0,10.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi memeriksa apakah kesalahan perancu pada periode t dan

kesalahan perancu pada periode t-1 memiliki hubungan satu sama lain dalam

model regresi linier. Akan ada korelasi jika ada masalah (Ghozali, 2018). Dengan

syarat sebagai berikut, Sebelum membandingkannya dengan nilai batas (dU) dan

nilai batas bawah (dL), uji Durbin-Watson (DW) harus dihitung terlebih dahulu

dengan ketentuan yaitu:

1. dW < dL maka ada autokorelasi positif


48

2. dL < dW < dU, maka tidak dapat disimpulkan.

3. dU < dW< 4-dU, maka tidak terjadi autokorelasi

4. dU < dW < 4-dL, maka tidak dapat disimpulkan

5. dW > 4-dL, maka ada autokorelasi negatif

3.9.3 Uji Hipotesis

3.9.3.1 Uji t (Parsial)

Uji parsial dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel independen yaitu

Motivasi Intrinsik (X1) dan Perceived Organizational Support(X2) berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen yaitu Kinerja Karyawan(Y). Tahap-tahap

pengujiannya yaitu :

1. Merumuskan hipotesis

2. Menentukan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5%

3. Menentukan keputusan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel

dengan kriteria seabagai berikut:

a. jika nilai mutlak t hitung lebih besar dari t tabel atau jika signifikan

kurang dari(0,05) maka hipotesis diterima dan bisa dikatakan

signifikan

b. jika nilai t hitung leboh kecil t tabel atau jika signifikan lebih

dari(0,05) maka hipotesis ditolak dan bisa dikatakan tidak signifikan

3.9.3.2 KoefisieniDeterminasi (R²)


49

Kapasitas model untuk menjelaskan variasi dependen diukur dengan

koefisien determinasi (R). Koefisien determinan berada di kisaran nol dan satu.

Kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat semakin besar jika nilai R yang

diperoleh lebih besar atau mendekati satu. Sebaliknya, jika temuannya lebih

rendah atau mendekati nol, kontribusi variabel independen terhadap variabel

dependen menurun.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat CV. Mega Lestari Plasindo

CV Mega Lestari Plasindo merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

pembuatan karung plastik dengan berbagai macam ukuran, ketebalan dan priting

sesuai dengan kebutuhan konsumen. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2002

yang dipimpin oleh diretur bapak Handoyo Yoga Prabowo yang terletak dijalan

Gatot Subroto, No 56, Jombang, Jawa Timur. Sejak awal berdiri, perusahaan ini

selalu memprioritaskan bahan baku dari bahan dasar yang sesuai dan mesin yang

berkualitas tinggi. Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang

berpengalaman, sehingga mampu memproduksi berbagai macam produk karung

PP dengan skala produksinya kurang lebih setiap hari hampir 100 ton atau setara

dengan 5 juta plastik. Nama baik perusahaan dapat ditunjukkan dengan banyaknya

customer yang menaruh kepercayaan kepada kami dalam pengerjaan tas anyaman

PP dengan mengedepankan ketepatan dan ketelitian serta kehati-hatian dalam

mencapai setiap target. Melalui riset yang berkesinambungan dan inovatif,

perusahaan mampu menjaga kualitas produk kami. ini juga memastikan pesanan

berulang dari klien kami yang sangat dapat dipercaya.

49
50

2. Visi dan Misi CV Mega Lestari Plasindo

a. Visi

Menjadi salah satu perusahaan produsen karung plastik terkemuka di

Indonesia dengan terus menggapai pasar lebih besar melalui Kerjasama

yang saling menguntungkan antara perusahaan, pelanggan, pemasok,

karyawan dan masyarakat sekitar.

b. Misi

Menjaga hubungan baik dengan segala pihak perusahaan melalui produksi

barang yang berkualitas dengan terus tanggap dalam merespon pesanan

barang dan mengirimkan tepat waktu.

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

kepada operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan dan di inginkan.

Adapun struktur organisasi CV. Mega Lestari Plasindo sebagai berikut:


51

Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Mega Lestari Plasindo


Sumber : CV. Mega Lestari Plasindo

4.1.3 Uraian Jabatan

Dibawah ini merupakan uraian jabatan yang terdapat di CV. Mega Lestari

Plasindo yaitu sebgaia beikut:

1. Direktur Utama memiliki tugas antara lain:

a. Mengambil keputusan dalam menetapkan kebijakan dan pengendalian

kegiatan perusahaan,
52

b. Menyetujui dan menolak pengangkatan dan pemberhentian setiap

bagian dalam penambahan tenaga kerja,

c. Memelihara dan meningkatkan motivasi kerja karyawan,

d. Mengadakan perencanaan tentang keadaan perusahaan dimasa yang

akan datang,

e. Menyetujui dan Memberikan pengesahan atas pembelian alat

inventaris perusahaan.

2. Wakil Direktur memiliki tugas antara lain:

a. Membantu Direktur dalam menyusun rencana kerja serta anggaran

untuk mencapai tujuan perusahaan.

b. Membantu Direktur dalam memimpin dam mengkoordinir seluruh

aktivitas perusahaan.

c. Membantu Direktur dalam mengambil keputusan dan kebijakan-

kebijakan yang dianggap perlu untuk kebaikan dan kemajuan

perusahaan.

3. General Manager memiliki tugas antara lain

a. Membimbing kepala bagian dengan cara memberikan arahan dan

tujuan khusus dari suatu program.

b. Mengawasi proses perekrutan, pelatih karyawan, serta pembinaan

manager tingkat bawah.

c. Memantau bagian keuangan dan akutansi keuangan.

d. Membuat dan memantau anggaran untuk pengeluaran operasional

seperti staf, produksi, persediaan, peralatan, pemasaran.


53

4. Kabag Admin memiliki tugas antara lain:

Menyusun, mempersiapkan rencana dan program kerja untuk memastikan

tercapainya kualitas target kerja, merencanakan, membagi tugas, memberi

pelayanan dan mengkoordinir pengendalianadministrasi umum yang ada

di CV. Mega Lestari Plasindo.

5. Kabag Listrk memiliki tugas antara lain:

a. Melakukan pemantauan secara berkala jalannya fungsi komponen

listrik yang terdapat pada sebuah perusahaan

b. Merencanakan pemasangan komponen listrik yang dibutuhkan oleh

sebuah perusahaan

c. Menghitung jumlah biaya dan juga material yang akan digunakan

untuk pemeliharaan, perbaikan ataupun pemasangan komponen listrik

d. Melakukan koordinasi bersama tim untuk melakukan pemeliharaan

terhadap sistem listrik pada perusahaan

e. Mengatasi gangguan ataupun masalah yang terjadi pada sistem listrik

6. Manager Produksi memiliki tugas antara lain:

a. Merencanakan dan menyusun jadwal produksi

b. Memastikan stok bahan baku memadai

c. Mengembangkan dan menerapkan metode produksi dan

mengoptimalkan peralatan untuk meningkatkan produktivitas

d. Mengawasi proses produksi sesuai standar kualitas dan biaya

e. Memastikan K3 diterapkan oleh seluruh pegawai

7. Kabag. Extruder memiliki tugas antara lain:


54

Melakukan pengawasan terhadap mesin extruder yang ada di CV. Mega

Lestari Plasindo.

8. Kabag. Loom memiliki tugas antara lain:

a. Melakukan pengecekan dan pemantauan pada mesin loom selama

proses produksi berjalan.

b. Mengecek kesesuaian barcode benang yang diterima dengan

spesifikasi order.

c. Memeriksa dan memastikan sensor mesin bekerja dengan baik.

9. Kabag. Finishing memiliki tugas antara lain:

a. Bekerja sama dengan manager produksi dalam penyusunan rencana

dan jadwal produksi.

b. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja

kepada setiap operator untuk menjamin terlaksananya kesinambungan

dalam proses produksi.

c. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil

produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan.

d. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi

penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan.

10. Q.C memiliki tugas antara lain:

a. Memantau dan menguji perkembangan semua produk yang diproduksi

oleh perusahaan.

b. Memverifikasi kualitas produk

c. Memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.


55

d. Memastikan kualitas barang produksi sesuai standar agar lulus

pemeriksaan..

e. Membuat Pembukuan Personal QC / QCA

11. Kabag. Gudang memiliki tugas antara lain:

a. Membuat perencanaan pengadaan barang dan distribusinya.

b. Mengawasi dan mengontrol operasional gudang.

c. Melakukan order barang sesuai kebutuhan.

d. Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar

sesuai dengan SOP.

e. Melakukan pengecekan pada barang yang diterima sesuai SOP.

12. Kabag. Security memiliki tugas antara lain:

a. Melakukan pembinaan dan pelatihan serta meningkatkan kedisiplinan

seluruh anggota security yang dipimpinnya.

b. Merencanakan dan menyusun kegiatan keamanan dan pengamanan

secara berkala dalam rangka pengembangan sumber daya manusia,

demi terciptanya suasana aman, nyaman,tentram dan dinamis di

lingkungan kerja.

c. Memberikan laporan berkala (Mingguan/Bulanan) kepada general

manager mengenai pelaksanaan tugas-tugas pengamanan, pembinaan

personel, pengawasan dan pengendalian anggota security.

d. Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan pengamanan secara

umum.
56

e. Melakukan evaluasi kinerja masing-masing anggota security yang

dipimpinnya.

4.2 Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini adalah karyawan produksi CV. Mega

Lestari Plasindo dengan responden yang diperoleh melalui hasil kuesioner yang

telah diisi oleh 40 responden. Berikut adalah karakteristik responden pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.2.1 Jenis Kelamin

Dari pengumpulan data apabila dilihat dari jenis kelamin responden CV. Mega

Lestari Plasindo dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Karyawan Persentase


Laki-Laki 34 85%
Perempuan 6 15%
Total 40 100%
Sumber: data primer (diolah), 2023

Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 34 orang atau 85% responden

berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebanyak 6 orang atau 15% adalah

responden berjenis kelamin perempuan.

4.2.2 Usia

Dari pengumpulan data apabila dilihat dari usia responden CV. Mega Lestari

Plasindo dapat dilihat sebagai berikut:


57

Tabel 4.2 Karakeristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Karyawan Persentase


20-24 Tahun 16 40%
25-29 Tahun 15 37%
>30 Tahun 9 23%
Total 40 100%
Sumber: data primer (diolah),2023

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa usia karyawan pada CV. Mega Lestari

Plasindo dengan rentang usia antara 20-24 tahun sebanyak 16 orang atau 40%,

karyawan dengan rentang usia antara 25-29 tahun sebanyak 15 orang atau 37%,

dan karyawan dengan rentang usia >30 tahun sebanyak 9 orang atau 23%,

4.2.3 Tingkat Pendidikan

Dari pengumpulan data apabila dilihat dari tingkat pendidikan responden

CV. Mega Lestari Plasindo dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.3 Karakteristika Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Karyawan Persentase

DIPLOMA 2 8%
SMA 38 92%
Total 40 100%
Sumber:data primer (diolah),2023

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa responden berpendidikan SMA

sebanyak 38 orang atau 98%, sedangkan D1 hanya berjumlah 2 orang atau 8%.

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir responden

paling banyak adalah SMA.


58

4.2.4 Masa Kerja

Dari pengumpulan data apabila dilihat dari tingkat pendidikan responden

CV. Mega Lestari Plasindo dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Jumlah Karyawan Persentase


1-6 bulan 4 10%
1-4 tahun 12 30%
5-8 tahun 14 35%
9-12 tahun 10 25%
Total 40 100%
Sumber : data primer (diolah),2023

Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan

masa kerja 2-6 bulan sebanyak 4 orang atau 10%, 1-4 tahun sebanyak 12 orang

atau 30%, 5-8 tahun sebanyak 14 orang atau 35%, dan 9-12 tahun sebanyak 10

orang atau 25%. Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa masa kerja

responden paling banyak dalam penelitian ini adalah 5-8 tahun.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Analisis Deskripsi

Menurut Sugiyono, (2016) analisis deskriptif digunakan untuk memberi

gambaran menyeluruh tentang tanggapan responden sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Sehingga intepretasi skor sebagai berikut:

1. 1,0 - 1,18 = Sangat Rendah

2. ≤1,9 – 2,6 = Rendah


59

3. ≤2,7 – 3,4 = Cukup

4. ≤3,5 – 4,2 = Tinggi

5. ≤4,3 – 5,0 = Sangat Tinggi

4.1.1.1 Motivasi Intrinsik

Hasil dari frekuensi jawaban responden terhadap masing-masing item pada

variabel motivasi intrinsik (X1) dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4 Tnggapan Responden Mengenai Motivasi intrinsik

STS TS N S SS Jumlah
Item Pertanyaaan Mean Ket
F % F % F % F % F % Responden

saya selalu ingin bekerja


lebih baik lagi dari hari 0 0 1 2,5 10 25 16 40 13 40 40 4,03 Tinggi
sebelumnya
Selalu bekerja keras
untuk memperoleh 42,
0 0 1 2,5 10 25 17 42,5 12 40 4,00 Tinggi
pengakuan atas hasil 5
kerja yang dilakukan
Saya senantiasa bekerja
dengan tujuan 47,
0 0 1 2,5 2 5 19 47,5 18 40 4,35 Tinggi
memberikan hasil 5
produksi yang baik
Saya merasa senang dan
nyaman dengan 27,
1 2,5 1 2,5 8 2 19 47,5 11 40 3,95 Tinggi
pekerjaan yang saya 5
lakukan saat ini
Rata-Rata 4,08 Tinggi
Sumber : data primer (dioalah), 2023

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa motivasi intrinsik memiliki

rata-rata skor sebesar 4,08 termasuk kriteria tinggi. Pernyataan skor tertinggi

memiliki rata-rata sebesar 4,35 dengan peryataan “Saya senantiasa bekerja dengan

tujuan memberikan hasil produksi yang baik”. Pernyataan skor terendah memiliki

rata-rata sebesar 3,95 dengan peryataan “Saya merasa senang dan nyaman dengan

pekerjaan yang saya lakukan saat ini”.


60

4.1.1.2 Perceived Organizational Support

hasil dari frekuensi jawaban responden terhadap masing-masing item pada

variabel perceived organizational support (X2) dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Perceived Organizational Support

STS TS N S SS Jumlah
Item Pertanyaaan Mean Ket
F % F % F % F % F % Responden
Perusahaan
menghargai
konstribusi saya 0 0 3 7,5 14 35 15 37,5 8 20 40 3,70 Tinggi
dalam melakukan
pekerjaan
Perusahaan
menghargai usaha
0 0 3 7,5 11 28 18 45 8 20 40 3,78 Tinggi
terbaik yang telah
saya berikan
Perusahaan sangat
memperhatikan 0 0 4 10 12 30 17 42,5 7 17,5 40 3,68 Tinggi
segala keluhan saya
Perusahaan sangat
peduli tentang 0 0 1 2,5 9 23 19 47,5 11 27,5 40 4,00 Tinggi
kesejahteraan saya
Perusahaan akan
memberitahu apabila
saya tidak melakukan 0 0 3 7,5 11 28 18 45 8 20 40 3,78 Tinggi
pekerjaan dengan
baik
Perusahaan peduli
dengan kepuasan
0 0 1 2,5 10 25 22 55 7 17,5 40 3,88 Tinggi
kerja saya dalam
bekerja
Perusahaan
menunjukkan
0 0 0 0 13 33 15 37,5 12 30 40 3,98 Tinggi
perhatian yang besar
terhadap kinerja saya
Perusahaan merasa
bangga atas
keberhasilan saya di 0 0 2 5 9 23 20 50 9 22,5 40 3,90 Tinggi
dalam melakukan
pekerjaan
Rata-Rata 3,8 Tinggi
Sumber : data primer (diolah), 2023
61

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa perceived organizational

support memilik rata-rata skor sebesar 3,8 termasuk kriteria tinggi. Pernyataan

skor tertinggi memiliki rata-rata sebesar 4,00 dengan peryataan “Perusahaan

sangat peduli tentang kesejahteraan saya”. Pernyataan skor terendah memiliki

rata-rata sebesar 3,68 dengan peryataan “Perusahaan sangat memperhatikan segala

keluhan saya”

4.1.1.3 Kinerja Karyawan

Hasil dari frekuensi jawaban responden terhadap masing-masing item pada

variabel kineja karyawan (Y) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan

STS TS N S SS Jumlah
Item Pertanyaaan % Mean Ket
F % F % F % F % F Responden
Saya dapat
menyelesaikan tugas
0 0 1 3 12 30 16 40 11 27,5 40 3,93 Tinggi
yang diberikan
perusahaan
Saya bekerja sesuai
dengan standar
0 0 5 13 4 10 20 50 11 27,5 40 3,93 Tinggi
operasional prosedur
perusahaan
Saya senantiasa
mencapai target jumlah
produksi karung 0 0 0 0 8 20 20 50 12 30 40 3,10 Tinggi
glangsing yang telah
diberikan perusahaan
Saya mampu
menyelesaikan kegiatan
produksi karung
0 0 0 0 11 28 18 45 11 27,5 40 4,00 Tinggi
glangsing sesuai batas
waktu yang telah
diberikan perusahaan
Saya masuk dan pulang
kerja sesuai dengan yang
0 0 0 0 10 25 19 47,5 11 27,5 40 4,03 Tinggi
telah ditetapkan oleh
perusahaan
Rata-Rata 3,7 Tinggi
Sumber : data primer(diolah),2023
62

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa kinerja karyawan memilik

rata-rata skor sebesar 3,7 termasuk kriteria tinggi. Pernyataan skor tertinggi

memiliki rata-rata sebesar 4,03 dengan peryataan “Saya masuk dan pulang kerja

sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh perusahaan”. Pernyataan skor terendah

memiliki rata-rata sebesar 3,10 “Saya senantiasa mencapai target jumlah produksi

karung glangsing yang telah diberikan perusahaan”

4.3.2 Analisis Inferensial

4.3.2.1 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal

atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan terhadap penelitian dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui signifikan data

terdistribusi normal bila nilai melebihi 0,05 (Ghozali,2018).

Tabel 4.7 Data Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 40
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1,87797882
Absolute ,113
Most Extreme Differences Positive ,079
Negative -,113
Kolmogorov-Smirnov Z ,713
Asymp. Sig. (2-tailed) ,690
63

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh hasil output asymp. sig. (2-tailed) sebesar

0,690 atau jauh diatas 0,05 menunjukkan bahwa angka signifikan 0,690 > 0,05

adalah data tersebut terdistribusi secara normal. Uji normalitas dapat dilihat dari

diagram P-Plot debagai berikut:

Gambar 4.2 Data Hasil Uji Normal P-Plot

Gambar 4.2 terlihat bahwa output P-Plot menunjukkan hasil data yang

menyebar disekitar garis diagonal atau grafik histigramnya menunjukkan pada

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali,(2018) Uji Multikolinieritas digunakan untuk

mengetahui apakah model regresi mengidentifikasi adanyaakorelasi antar


64

variabelbbebas atau tidak. Model regersi yang ideal tidak mengalami kolerasi

antarvariabel independen. Untuk melakukan pengujian multikolinieritas,

dilakukan analisis terhadap nilai Toleransi dan Variance Influence Factor (VIF)

sebagai beikut:

a. Jika nilai VIF>10 dan Tolerance< 0,1 maka data tersebut terjadi

multikolinieritas

b. Jika nilai VIF<10 dan Tolerance>0,1 maka data tersebut bebas dari nilai

multikolinieritas

Tabel 4.8 Data Hasil Uji Multikolinieritas


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 8,689 2,482 3,501 ,001

Motivasi Intrinsik ,824 ,176 ,731 4,685 ,000 ,623 1,605


1 Perceived
Organizational -,071 ,089 -,124 -,795 ,431 ,623 1,605
Sipport

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai VIF masing-masing

variabel kurang dari 10 dan pada perhitungan tolerance masing-masing variabel

lebih besar dari 10 persen (0,1). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinieritas antar variabel dalam model regresi tersebut.

3. Uji Heteroskedastisitas

Ujiiheteroskedastisitas digunakan untuk menentukan apakah residual

model regresi menunjukkan ketidaksamaanivarian antar pengamatan satu dengan


65

pengamatan yang lain dalam sebuah model regresi. Heteroskedastisitas berarti

penyebaran titik dan populasi pada bidang regresi tidak konstan gejala ini

ditimbulkan dari perubahan-perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam

model regresi. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik

penyebaran diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka mengindetifikasikan

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2018).

Gambar 4.3 Data Hasil Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa penyebaran titik-titik pada grafik scatterplot

tidak membentuk pola dan menyebar disekitar 0, hal ini dapat diartikan bahwa

model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas

4. Uji Auto kolerasi

Ujiiautokorelasi memeriksa apakah kesalahannperancu pada periode t dan

kesalahan perancuipada periode t-1 memiliki hubungan satu sama lain

dalamimodel regresi linier. Uji autokolerasi dapat dilakukan dengan menggunakan


66

uji Durbin Waston yang membandingkan nilai Durbin Waston (d) dengan nilai

tabel Durbin Waston untuk batas atas (dU) dan batas bawah (dL) untuk

menentukan apakah model regresi terjadi autokolerasi.

a. . dW < dL makaaada autokorelasiipositif

b. dL < dW < dU, makattidak dapattdisimpulkan.

c. dU < dW< 4-dU, makattidak terjadiiautokorelasi

d. dU < dW < 4-dL, makattidak dapattdisimpulkan

e. dW > 4-dL, makaiada autokorelasiinegatif

Tabel 4.9 Data Hasil Uji Autokelerasi

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error Of Durbin-Watson
Square The Estimate

1 ,662a ,439 ,408 1,92807 2,057


A. Predictors: (Constant), Perceived Organizational Support, Motivasi

Instrinsik

B. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji spss kemudian menggunakan rumus membaca

hasil uji autokolerasi.

Tabel 4.10 Data Hasil Uji Nilai Durbin Waston

d dL dU 4-dL 4-dU Keterangan


2,057 1,3908 1,6 2,6092 2,4 Tidak Terjadi Autokolerasi

Berdasarkan tabel 4.11 pada pengujian ini, sampel yang diguanakan

sebanyak n = 40, k (jimlah variabel independen) = 3. Sehingga diperoleh nilai dU

= 1,6000 dan dL = 1,3908. Dari tabel tersebut dijelaskan bahwa nilai dU<dW<4-

dU (1,6000<2,057<2,400) dan dinyatakan tidak terjadi autokolerasi.


67

3.9.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono, (2016) menyatakan bahwa analisisrregresi linier

berganda berguna untukkmengetahui pengaruhhvariabel independennterhadap

variabelldependen dan membuat persamaan regresinya. Denga analisis regresi

linier berganda pengaruh motivasi intrinsik dan perceived organizational support

terhadap kinerja karyawan produksi CV. Mega Lestari Plasindo dapat diketahui.

Hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.11 Data Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta


(Constant) 8,689 2,482 3,501 ,001

1 Motivasi Intrinsik ,824 ,176 ,731 4,685 ,000

Perceived Organizational
-,071 ,089 -,124 -,795 ,431
Support
A. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat diketahui sebagai

berikut Y = 8,869 + 0,824 X1 +-0,071 X2.

Adapun persamaan regresi diatas dapat diintepretasikan sebagai berikut:

1. Nilai 0,824 pada variabel motivasi intrinsik adalah positif, sehingga dapat

dikatakan bahwa motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang positif

terhadap kinerja karyawan. Dengan kata lain semakin baik motivasi

intrinsik yang dijalankan maka akan dapat meningkatkan kinerja

karyawan.
68

2. Nilai -0,071 pada variabel perceived organizational support adalah negatif,

sehingga dapat dikatakan bahwa perceived organizational support

berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Dengan kata lain semakin

baik perceied organizational support yang dijalankan maka tidak diikuti

oleh penambahan jumlah kinerja.

3.9.3 Uji Hipotesis

1.9.3.1 Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial

terhadap variabel terikat. Derajat signifikan yang digunakan adalah 5% atau 0,05.

Jika signifikan leboh kecil dari derajat signifikan, maka hipotesis dterima begitu

sebaliknya. Hasil nilai signifikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.12 Data Hasil Uji t

Variabel T hitung Signifikansi

Motivasi Instrinsik 4,685 0,000

Perceived Organizational Support -0,795 0,431


Sumber : data primer (diolah), 2023

1. Pengujuan Hipotesis Variabel Motivasi Intrinsik

Variabel motivasi intrinsik (X1) memiliki nilai t hitung 4,685 lebih

besar dati t tabel = 2,026 (4,685 >2,026) dan signifikansi sebesar sebesar

0,000 karena nilai t sig = 0,000<α = 0,05, dengan demikian dapat

dinyatakan berpengaruh secara posiftif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan produksi CV. Mega Lestari Plasindo.

2. Pengujian Hipotesis Variabel Perceived Organizational Support


69

Variabel Perceived Organizational Support (X2) memiliki t hitung -0,795

lebih kecil dari t tabel = 2,026 (-0,795<2,025) dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,431 karena nilai t sig = 0,431 > α = 0,05 dengan demikian dapat

dinyatakan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja

karyawan produksi CV. Mega Lestari Plasindo.

1.9.3.2 Koefisien Determinasi (R²)

Kapasitas model untuk menjelaskan variasi dependen diukur dengan

koefisien determinasi (R). Koefisien determinan berada di kisaran nol dan satu.

Kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat semakin besar jika nilai R yang

diperoleh lebih besar atau mendekati satu. Sebaliknya, jika temuannya lebih

rendah atau mendekati nol, kontribusi variabel independen terhadap variabel

dependen menurun.koefisien determinasi (R²) dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.13 Data Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square the Estimate Watson
1 ,662a ,439 ,408 1,92807 2,057
a. Predictors: (Constant), Perceived Organizational Support, Motivasi Intrinsik

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai R-Square sebesar 0,439 Nilai ini

berarti bahwa sebesar 43,9%. variabilitas mengenai kinerja karyawan CV. Mega

Lestari Plasindo dapat diterangkan oleh variabel-variabel bebas dalam model


70

(Motivasi Intrinsik dan Perceived Organizational Support), sedangkan sisanya

sebesar 56,1% dipengaruhi olah variabel lain yang tidak terdapat dipenelitian ini.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Mega Lestari

Plasindo. Sedangkan perceived organizational support berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Mega Lestari Plasindo.

1. Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik

mampu memberikan dampak pada kinerja karyawan produksi CV. Mega Lestari

Plasindo. Artinya jika motivasi intrinsik diterapkan dengan baik di CV. Mega

Lestari Plasindo tentu akan memberikan perubahan berupa peningkatan kinerja

karyawan.

Pada bab 1 terdapat ketidaksesuaian yaitu adanya motivasi intrinsik yang

rendah sehingga membuat kinerja karyawan tidak memenuhi target. Namun,

setalah diuji hasil yang ditemukan yaitu motivasi intrinsik memiliki dampak yang

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Motivasi intrinsik membuat karyawan merasa betah dengan pekerjaan

yang dilakukan sekarang. Sehingga dengan adanya motivasi intrinsik ini

karyawan sangat bersemangat dalam meyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

Selain itu juga dengan adanya kerjasama tim dan kemauan yang kuat akan
71

membentuk hal-hal yang positif demi upaya menjaga dan meningkatkan kinerja

karyawan.

Dalam hal ini jika motivasi yang didapatkan karyawan selama bekerja

meningkat, maka kinerja karyawan dalam suatu perusahaan juga akan ikut

meningkat. Hal ini dikarenakan motivasi adalah suatu kecenderungan karyawan

untuk beraktifitas, baik dimulai dari dorongan dalam diri dan diakhiri dengan

tindakan pribadi. Tindakan ini dilakukan guna memuaskan motif yang muncul

dalam diri karyawan. Jika kecenderungan untuk beraktifitas itu meningkat,

karyawan akan menuangkannya dalam bentuk kinerja yang ekstra, sehingga

kinerja esktra akan menghasilkan kinerja yang baik dan mendukung pencapaian

tujuan perusahaan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian

yang dilakukan oleh Hustia, (2020), Astuti & Akbar,(2021), dan Rismawati et al.,

(2021) yang menyatakan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

2. Pengaruh Perceived Organizational Support Terhadap Kinerja Karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived

organizational support berpengaruh negatif pada kinerja karyawan artinya jika

perceived organizational support meningkat pada karyawan produksi CV. Mega

Lestari plasindo maka tidak diikuti oleh peningkatan kinerja karyawan. Hal ini

terjadi apabila perusahaan tidak bisa memberikan dukungan yang sesuai dengan

norma, keinginan dan harapan karyawan maka kinerja karyawan tidak bertambah

atau dibawah target.


72

Pada penelitian ini ada atau tidaknya perceived organizational support

pada CV. Mega Lestari Plasindo tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap

kinerja karyawan. Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja

karyawan diluar model penelitian ini. Karyawan merasa usaha yang dilakukan

dalam bekerja merupakan kewajibannya dan juga tuntutan ekonomi yang semakin

meningkat membuat karyawan bekerja dengan giat sehingga ada tidaknya

dukungan organisasi karyawan tidak mempengaruhi kinerja karyawan.

Meski dalam penelitian ini perceived organizational support berpengaruh

negatif terhadap kinerja karyawan namun pihak perusahaan haruslah

menyikapinya sebagai suatu fenomena dan perilaku manusia yang penting di

dalam kehidupan suatu perusahaan, baik dari sudut pandang individu maupun

sosial. Mengingat bahwa tingkat dukungan organisasi tersebut bisa berdampak

besar bagi perusahaan dan individu yang bersangkutan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Wahyuni,(2019) yang berjudul Perceived Organizational Support Dan Talent

Management Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Employee Engagement bahwa

perceived organizational support berpengaruh negatif terhaap kinerja karyawan.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh antar variabel

independen dan dependen, Motivasi Intrinsik dan Perceived Organizational

Support terhadap Kinerja Karyawan. Berdasarkan hasil pengujian yang telah

dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi Intrinsik yang tinggi dapat meningkatkan kinerja karyawan CV.

Mega Lestari Plasindo bagian produksi. Motivasi mencangkup semangat

dan dorongan untuk bekerja agar seseorang dapat bekerja secara optimal

dan efektif. Motivasi intrinsik yang tinggi dapat meningkatkan kualitas,

kuantitas, dan ketepatan waktu dalam bekerja.

2. Perceived Organizational Support tinggi dapat menurunkan kinerja

karyawan CV. Mega lestari Plasindo bagian produksi. Dalam hal ini

perceived organizational support yang diberikan oleh CV. Mega Lestari

Plasindo tidak sesuai dengan harapan karyawan. Sehingga apabila

perusahaan tidak bisa memberikan dukungan yang sesuai dengan norma,

keinginan dan harapan karyawan maka kinerja karyawan tidak bertambah

atau dibawah target.

73
74

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, maka penulis

mempertimbangkan untuk memberikan beberapa saran sebagai masukan untuk

mengambil langkah selanjutnya. Adapun saran peneliti sebagai berikut:

1. CV. Mega Lestari Plasindo diharapkan dapat meningkatkan dalam

memberi motivasi pada setiap karyawannya. Terlihat sederhana, tapi ini

merupakan poin yang sangat penting bagi seorang karyawan dimana

dengan adanya pemberian motivasi bisa mendorong psikologis mereka

lebih bersemangat dalam bekerja. Selain itu perlu membentuk lingkungan

kerja yang baik dengan menciptakan lingkungan yang nyaman dan juga

bisa mendengarkan musik selama bekerja sehingga karyawan tidak bosan

dengan pekerjaan yang dilakukan.

2. Perceived organizational support akan signifikan dengan memediasi model

yang lain atau digabung dengan variabel yang lain dan Perceived

organizational support juga bisa diberikan dengan melibatkan karyawan.

Namun CV. Mega Lestari Plasindo juga perlu memperhatikan dukungan

perusahaan untuk karyawannya karena hal tersebut dapat meningkatkan

profitabilitas dan dapat lebih bersaing dengan perusahaan lainnya dengan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di perusahaan yang

disebabkan oleh kinerja karyawan dan keterikatan karyawan dengan

perusahaan dalam melakukan pekerjaan.

3. Kinerja karyawan yang dihasilkan pada CV. Mega Lestari Plasindo

kategori cukup baik, ada baiknya karyawan meningkatkan kinerja


75

karyawan untuk mencapai target yang telah ditentukan. Dengan hal ini

maka pekerjaan yang diberikan akan dapat terselesaikan dengan maksimal

dan tepat waktu.

4. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian dengan

variabel lain yang diluar penelitian ini dengan mengkombinasikan variabel

yang terdapat dalam penelitian ini dengan varaibel lain misalnya kepuasan

kerja, kompensasi, beban kerja dan lain sebagainya.


DAFTAR PUSTAKA

Abner naa. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja Dan Pelatihan
Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Distrik Bintuni Kabupaten Teluk
Bintuni. Jurnal Renaissance, 2(02), 167–176.
Alfiana, D. (2020). Peran Perceived Organizational Support dan Psychological
Empowerment terhadap Kinerja Karyawan melalui Organizational
Citizenship Behavior. Jurnal Ilmu Manajemen, 8(3), 839.
https://doi.org/10.26740/jim.v8n3.p839-851
Asmawiyah, Mukhtar, A., & Nurjaya. (2020). Pengaruh Motivasi Kerja Dan
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara
XIV Makassar. Jurnal Mirai Management, 5(2), 388–401.
Bukhari, S. E. P. (2019). Pengaruh Motivasi, Kompetensi, Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 2(2623–2634), 89–
103.
Caissar, C., Hardiyana, A., Nurhadian, A. F., & Kadir, K. (2022). Pengaruh
Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Acman:
Accounting and Management Journal, 2(1), 11–19.
https://doi.org/10.55208/aj.v2i1.27
Diana, S., & Frianto, A. (2021). Pengaruh Perceived Organizational Support dan
Employee Engagement Terhadap Kesiapan Berubah Karyawan Bank X
Cabang Medan. 9(3), 1–127.
Efendi, M. J., Waluyo, S. E. Y., Sholeh, R., Huda, K., & Permatasari, O. (2022).
Peran Motivasi Kerja Dalam Memoderasi Perceived Organizational Support
Terhadap Kinerja Karyawan. CERMIN: Jurnal Penelitian, 6(2), 521.
https://doi.org/10.36841/cermin_unars.v6i2.2424
Fahmi, M. A. (2021). PENGARUH SELF EFFICACY DAN PERCEIVED
ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP KINERJA KARYAWAN
MELALUI MOTIVASI. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI),
12, 77–99.
Farisi, S., Irnawati, J., & Fahmi, M. (2020). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara V (Persero)
Kebun Tanah Putih Provinsi Riau. Jurnal Humaniora, 4(1), 15–33.
Hakim, O. L., Ag, S., & Si, M. (2017). Pengaruh Kemampuan, Usaha dan
dukungan otgaisasi terhdap kinerja pegawai. Academia, 2(2), 43–53.
Harahap, S. F., & Tirtayasa, S. (2020). Pengaruh Motivasi, Disiplin, Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Angkasa Pura II
(Persero) Kantor Cabang Kualanamu. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister
Manajemen, 3(1), 120–135. https://doi.org/10.30596/maneggio.v3i1.4866

76
77

Hustia, A. (2020). Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Dan Disiplin


Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan WFO Masa Pandemi.
Jurnal Ilmu Manajemen, 10(1), 81. https://doi.org/10.32502/jimn.v10i1.2929
Iis, E. Y., & Yanita, Y. (2021). Peran Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Dalam
Memediasi Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Pt Bank Aceh Syariah Cabang Bireuen. E-Mabis: Jurnal Ekonomi
Manajemen Dan Bisnis, 22(1), 85–96. https://doi.org/10.29103/e-
mabis.v22i1.671
Marbun, H. S., & Jufrizen, J. (2022). Peran Mediasi Kepuasan Kerja Pada
Pengaruh Dukungan Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Kantor Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Provinsi
Sumatera Utara. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah), 5(1), 262–278.
https://doi.org/10.36778/jesya.v5i1.617
National, T., Management, C., & Kerja, D. (2018). PERAN MOTIVASI KERJA
DALAM MEMODERASI. 405–424.
Nuruddin, A., & Sridadi, A. R. (2019). Peran Mediasi Self-Efficacy dan Peran
Moderator Knowledge Sharing pada Empowering Leadership dan Perceived
Organizational Support terhadap Employee Performance di UKM Batik HM.
Sholeh Tuban. Jurnal Maksipreneur: Manajemen, Koperasi, Dan
Entrepreneurship, 9(1), 85. https://doi.org/10.30588/jmp.v9i1.522
Potu, J., Lengkong, V. P. K., & Trang, I. (2021). The Influence of Intrinsic
Motivation, and Extrinsict Motivation on Employee Performance At Pt. Air
Manado. 387 Jurnal EMBA, 9(2), 387–394.
Rasyid, Rendy Zulfan Maulana, M. A. D. I. W. (2022). ANALISIS PENGARUH
TALENT MANAGEMENT, EMPLOYEE RETENTION DAN
PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP KINERJA
KARYAWAN. JURNAL KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI, 1, 457-469.
Raydhika Ardhi Siwi, Karnowahadi, I. (2019). Pengaruh kompetensi kerja,
motivasi dan dukungan organisasi perusahaan terhadap kinerja karyawan
pada pt indmira yogyakarta. 19(2), 95–106.
Rini Astuti, Limay Yachsa Akbar, L. S. H. (2021). PENGARUH MOTIVASI DAN
PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. DELTAMAS SURYA
INDAH MULIA MEDAN.
Rismawati, D., Hadian, D., Manik, E., & Titi, T. (2021). Pengaruh Kompensasi
Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Indah Permai Cabang
Singaraja. Majalah Bisnis & IPTEK, 14(2), 83–93.
Satriyo, R. B. (2019). Pengaruh motivasi intrinsik dan disiplin kerja karyawan
terhadap kinerja karyawan pt. genindo prima sakti cabang serang banten
dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Jurnal Mozaik, XI(1), 1–
11.
78

Sembiring, H. (2020). Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap


Kinerja Karyawan Pada Bank Sinarmas Medan. Jurnal Akuntansi Dan
Manajemen, 13(1), 10–23.
http://jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id/index.php/jur1/article/view/37
Silviana Mursidta. (2017). Pengaruh Perceived Organizational Support (Persepsi
Dukungan Organisasi) Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Pt. Varia Usaha Beton Gresik. Jurnal Ilmu Manajemen, 5(1), 1–12.
Sisca, S., Ekawarna, P. H., Psi, M., & Refnida, D. (2017). Pengaruh Pemberian
Kredit Simpan Pinjam dan Perputaran Likuiditas Terhadap Pendapatan
Koperasi Pada Koperasi Pasar Serba Guna Kabupaten Bungo Periode 2011-
2015. Ekonomi, 11.
Sitorus, T. S. (2021). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel Intervening. 841–856.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian pendekatan kuantitaf, kualitatif dan R&D.
Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2017). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya. 7(1), 85–104.
Vu, T. Van. (2022). Perceived socially responsible HRM, employee
organizational identification, and job performance: the moderating effect of
perceived organizational response to a global crisis. Heliyon, 8(11), e11563.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e11563
Wahyuni, R. A. (2019). PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DAN
TALENT MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN
MELALUI EMPLOYEE ENGAGEMENT. Jurnal Ilmu Manajemen, 7.
Windi Pratiwi, Aisyah, A. H. (2022). Peran Self Efficacy Dan Perceived
Organizational Support Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kabupaten Sanggau. E-JOURNAL EQUILIBRIUM MANAJEMEN, 8(1),
2460–2299.
Yusuf, L. M. (2022). PENGARUH COLLECTIVE BARGAINING AGREEMENT
DAN PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DIMODERASI KOMITMEN ORGANISASI DI PT
INTERNUSA CATERINDO SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 The
Effect of Collective Bargaining Agreement and Perceived Organ. 61–74.
https://doi.org/10.30813/bmj.

Anda mungkin juga menyukai