TESIS
Oleh :
DESI RAHMADINI NIM. P100217032
MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
NOTA PEMBIMBING 1
Nota Dinas
Hal : Tesis Saudari Desi Rahmadini
Ketua Yth.
Ketua Program Studi Magister Manajemen
Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dengan ini kami menilai tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam siding
ujian tesis pada Program Studi Magister Manajemen, Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta,
Pembimbing I,
ii
NOTA PEMBIMBING 2
Nota Dinas
Hal : Tesis Saudari Desi Rahmadini
Ketua Yth.
Ketua Program Studi Magister Manajemen
Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dengan ini kami menilai tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam siding
ujian tesis pada Program Studi Magister Manajemen, Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta,
Pembimbing II,
iii
SYARAT MEMENUHI UJIAN
Pengaruh Kepemimpinan Suportif dan Kepemimpinan Direktif dengan mediasi
Kepuasan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan
(Studi Pada Karyawan PT. PJB UBJOM PLTU PACITAN)
TESIS
Oleh
DESI RAHMADINI
NIM : P 100 217 032
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya serahkan ini benar-
benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan - kutipan dan ringkasan - ringkasan yang
saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian hari terbukti tesis ini jiplakan, gelar
yang diberikan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta batal saya terima.
Desi Rahmadini
v
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Ar Ra’d : 11)
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Ar Ra’d : 11)
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui
sedang kamu tidak mengetahui’ (QS. Al-Baqarah : 216)
“Barang siapa bertaqwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar
baginya, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa
yang bertaqwa kepada Allah maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya Allah
melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya”
(QS. Ath-Thalaq : 2-3)
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya” (QS. Al-Zalzalah :7)
“Sukses adalah guru yang buruk. Sukses menggoda orang yang tekun ke dalam
pemikiran bahwa mereka tidak dapat gagal”
(Bill Gates)
vi
PERSEMBAHAN
Ayahku, Bapak Winarno,S.Pd., dan Ibuku, Ibu Muryati, S.Pd., yang telah banyak
memberikan motivasi, nasehat, kasih sayang dan doanya untuk saya,
Ayah mertua, Bapak Drs. H. Djupri dan Ibu mertua, Ibu Dewi Ernawati, S.Pd. yang
selalu memberikan kasih sayang dan doanya untuk saya,
Suamiku, mas Erwan Setya Putra yang sudah membantu dan tentunya sangat
berpengaruh dalam penyelesaian Tesis ini. Terima kasih atas pengertian, usaha dan
doanya untuk saya,
Anakku, Ersyana Almahyra. Terima kasih atas cinta dan kasih sayangnya serta
pengertiannya kepada ibu,
Adekku, Adi Nurhalim yang sudah banyak membantu, memberi motivasi dan
semangat kepada saya,
Adik iparku, Latifah dan Tony serta keponakan Adek Zafier yang senantiasa
mendoakan saya,
Para sahabat, Alvi, Fifi, Santi, Mba Woro dan banyak lagi yang tidak bisa disebutkan
satu persatu. Terima kasih atas dukungannya dari saya memulai kuliah hingga
terselesaikannya Tesis ini.
Dan tidak lupa untuk para sahabat kelas A Magister Manajemen Universitas
Muhammadiyah Surakarta dan kelas konsentrasi Manajemen SDM. Terima kasih
telah ada dan saling membantu. Terima kasih atas kebersamaannya selama kurang
lebih 4 tahun ini.
vii
ABSTRAK
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat,
dan hidayah-Nya sehingga penulisan tesis yang berjudul “Pengaruh
Kepemimpinan Suportif Dan Kepemimpinan Direktif Dengan Mediasi Kepuasan
Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan (Studi Pada Karyawan Pt. Pjb Ubjom Pltu
Pacitan)” dapat diselesaikan. Banyak pihak yang telah dengan tulus dan ikhlas
memberikan bantuan, baik melalui kata-kata maupun dorongan moril untuk
menyelesaikan penulisan tesis ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, diantaranya kepada:
1. Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si Rektor Universitas Muhamadiyah Surakarta yang
telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti dan
menyelesaikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Prof. Dr. Bambang Sumardjoko, M.Pd. Direktur Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menempuh belajar di Magister Manajemen Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
3. Drs. Wiyadi, M.M., Ph.D selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta dan selaku Pembimbing II yang berkenan
meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu terselesainya tesis ini.
4. Prof. Dr. H. Muhammad Wahyuddin, M.S. selaku Pembimbing I yang berkenan
meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu terselesainya tesis ini.
5. Ihwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D. selaku Pembimbing II yang berkenan
meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu terselesainya tesis ini.
6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Magister Manajemen Muhammadiyah
Surakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
ix
x
7. Bapak dan Ibu serta Saudara yang senantiasa memberikan dukungan dan
semangat sehingga dapat selesai tesis ini.
8. Semua pihak yang telah terlibat dan membantu dalam penyelesaian penulisan tesis
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hanya ucapan terima kasih yang
dapat penulis sampaikan.
Semoga tesis ini bermanfaat bagi penulis dan memberikan masukan bagi dunia
pendidikan. Segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan
senang hati.
Desi Rahmadini
x
DAFTAR ISI
xi
xii
xii
xiii
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman dengan semakin meningkatnya
persaingan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan
potensi sumber daya nasional kita dituntut untuk melakukan upaya-upaya
memperlancar pembangunan. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
tersebut diperlukan suatu kemampuan agar dapat menyesuaikan diri didalam suatu
lingkungan yang dilakukan untuk dapat mengikuti berbagai perubahan yang terjadi
sesuai kemajuan IPTEK dengan memperkaya wawasan pengetahuan. Dalam
pengelolaan sumber daya manusia dibutuhkan suatu kepemimpinan yang mampu
mengarahkan serta menggerakkan sumber daya manusia untuk mengikuti aturan
yang melahirkan sikap yang disiplin kerja tinggi pada perusahaan.
Salah satu sarana penting pada manajemen sumber daya manusia dalam
sebuah perusahaan adalah tercapainya loyalitas kerja para karyawan. Loyalitas
merupakan kesetiaan, pengabdian dan kepercayaan yang diberikan atau ditujukan
kepada seseorang atau lembaga, yang didalamnya terdapat rasa cinta dan tanggung
jawab untuk berusaha memberikan pelayanan dan perilaku yang terbaik (Husni,
2018). Karyawan dengan loyalitas yang tinggi selalu mempunyai semangat, dan
tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan setiap tugasnya dan selalu
berpikir untuk memajukan organisasi semaksimal mungkin, sebaliknya karyawan
yang tidak memiliki loyalitas akan cenderung kurang bertanggung jawab serta
tidak melaksanakan pekerjaanya dengan baik dan tidak setia pada organisasi
(Gomes dan Sutanto, 2017). Agar terjadinya loyalitas kepada pekerjaan tercermin
pada sikap karyawan yang mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki,
melaksanakan tugas dan tanggung jawab, disiplin serta jujur dalam bekerja
(Poerwopoespito, 2014). Sikap karyawan yang paling utama dari perusahaan
1
2
adalah loyal. Sikap loyal tercermin dari terciptanya suasana yang menyenangkan
dan mendukung di tempat kerja, menjaga citra perusahaan dan adanya kesediaan
untuk bekerja dalam jangka waktu yang lebih panjang. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi loyalitas karyawan. Hal ini di pertegas oleh Kurniawan (2019)
bahwa ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi loyalitas karyawan diantaranya
yaitu gaya kepemimpinan, kompensasi, stress kerja dan lingkungan kerja.
dapat merasakan kepuasan dalam bekerja yang nantinya akan tumbuh rasa loyal
terhadap perusahaan itu sendiri.
kepuasan dalam diri setiap karyawannya sehingga merekapun akan dengan senantiasa
royal kepada perusahaan dimana mereka bekerja.
dari pemimpin kepada para karyawan dalam memberi kekuatan dan semangat bekerja
sehingga dapat bekjerja dengan dilandasi oleh rasa percaya diri dan sukarela sehingga
akan terwujud organisasi yang mampu berkompetisi dan memiliki keunggulan
bersaing dengan perusahaan kelistrikan yang lain.
Aspek penting lainnya yang mendorong penelitian ini dilakukan adalah masih
jarang ada penelitian serupa yang secara komprehensif mengkaji tentang pengaruh
Kepemimpinan Suportif, Kepemimpinan Direktif dan Kepuasan Kerja terhadap
Loyalitas Karyawan yang terdapat pada perusahaan BUMN. Penelitian sebelumnya
pada dasarnya meneliti Pengaruh Gaya Kepemimpinan Suportif dan Direktif Terhadap
Kepuasan Karyawan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Mwaisaka (2019), sehingga
penelitian tentang pengaruh Kepemimpinan Suportif, Kepemimpinan Direktif Dan
Kepuasan Terhadap Loyalitas Karyawan menjadi pembanding penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
A. Loyalitas Karyawan
Dalam dunia kerja, loyalitas menjadi komponen paling esensial untuk
diperhatikan oleh semua pihak, terutama pimpinan perusahaan, karena hal ini bukan
suatu barang yang bisa diperjualbelikan untuk mendapatkannya. Loyalitas berkaitan
dengan hak pribadi setiap karyawan untuk memberikannya kepada perusahaan yang
dianggap mampu memfasilitasi peningkatan kualitas diri dan hidupnya secara
keseluruhan. Di samping itu, pembentukan sikap loyal karyawan membutuhkan usaha
yang harus dirancang dengan sempurna agar menunjukkan hasil yang positif dan
bertahan lama pada diri karyawan tersebut, karena faktanya sangat mudah
menghilangkan rasa kesetiaan atau loyalitas karyawan pada perusahaan, sehingga
implementasi dari upaya ini membutuhkan tenaga dan pikiran yang ekstra.
1. Pengertian Loyalitas
Secara umum, loyalitas menggambarkan bagaimana seorang karyawan terikat
dengan perusahaan tempat dia bekerja secara psikologis. Secara lebih spesifik,
loyalitas seorang karyawan tergambar secara utuh tanpa terbatas pada kemampuan
fisiknya dalam bekerja terus-menerus selama jam kerja. Akan tetapi, karyawan yang
loyal mampu mengerahkan semua sumber daya yang terdapat dalam dirinya demi
kepentingan perusahaan, baik itu dari segi pemikiran terkait perkembangan dan
kemajuan perusahaan, perhatian terhadap segala problematika perusahaan dengan
menawarkan solusi terbaiknya, gagasan mengenai inovasi terbaru yang potensial
untuk diupayakan oleh perusahaan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, karyawan
dengan loyalitas tinggi sudah melampaui batasan tugas dan kewajiban hariannya di
tempat kerja, sehingga di luar daripada tugas dan kewajiban tersebut terus ada upaya
yang dilakukan demi kepentingan perkembangan kualitas perusahaan.
7
8
e. Program Berkelanjutan
Tingkat loyalitas karyawan sangat fluktuatif dalam jangka waktu tertentu,
sehingga hal ini mengharuskan pimpinan perusahaan untuk menginisiasi
adanya program-program berkelanjutan tertentu demi terbentuknya loyalitas
karyawan secara konsisten.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Loyalitas Karyawan
Karyawan yang loyal akan membuat dirinya bekerja lebih daripada yang
diminta perusahaan. Terciptanya loyalitas dikarenakan karyawan merasa dirinya
dihargai, dan tercukupinya kebutuhan dalam pekerjaannya. Menurut Kadarwati
(2003) ada faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan adalah adanya
tunjangan kesejahteraan yang memadai, upah yang diterima sesuai dengan
pekerjaannya, adanya fasilitas kerja yang memadai dan suasana kerja yang
mendukung. Akan tetapi ketika semua faktor yang telah dipenuhi perusahaan
maka perusahaan perlu adanya mempertahankan maupun meningkatkan loyalitas
kerja karyawannya yaitu: (Sasmitaningrum, 2008)
1) Hubungan yang erat antar karyawan
2) Saling keterbukaan dalam hubungan kerja
3) Saling pengertian antara pemimpin dengan karyawan
4) Memperlakukan karyawan tidak sebagai buruh tetapi sebagai rekan kerja
5) Pimpinan berusaha menyelami pribadi karyawan secara kekeluarga
6) Rekreasi bersama seluruh anggota perusahaan
Dalam upaya meningkatkan loyalitas karyawan seperti yang disebut kan
diatas merupakan peran pemimpinan dalam menciptakan hubungan tersebut.
Artinya dalam mempengaruhi loyalitas perilaku pemimpin menjadi salah satu
faktor yang menentukan loyalitas karyawannya. Menurut Robbin (2008) tentang
Path Goal Teori bahwa seorang pemimpin memiliki tanggung jawab yang
diemban dalam menjalankan aktivitas perusahaan yaitu membantu anggotanya
dalam mencapai tujuan (Goal); mendukung maupun memotivasi karyawan
11
sehingga dengan tujuan tersebut akan terlihat gaya kepemimpinan yang dimiliki
oleh pemimpin tersebut:
1. Kepemimpinan Pengarah ( Directive Leadership)
Pemimpin akan memberikan hak atau status yang sama tanpa membeda
untuk memberikan masukan maupun saran atau ide dimana saran atau
12
perusahaan.
Gaya ini adalah seorang pemimpin akan menetapkan sebuah tujuan yang
kerja dari sisi pemimpin dengan gaya kepemimpinan menurut Robbin (2008)
Bali (PT. PJB) merupakan perusahaan produsen listrik dimana perusahaan ini
memiliki standar kerja yang tinggi, jelas dan terukur apalagi dengan sistem
bali. Pastinya dalam posisi melakukan control maupun check secara terus
menerus akan membuat bawahan merasa kesulitan atau frustasi bila terjadi
Dari keadaan yang terjadi dalam perusahaan PT. Pembangkit Jawa Bali (PT.
PJB) maka peneliti tertarik dengan 2 gaya kepemimpinan tersebut untuk diteliti.
B. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Didalam suatu perusahaan, karyawan sangat bergantung pada pemimpin yang
berhasil dalam mencapai tujuannya dan mampu memenuhi tanggung jawab
sosialnya. Pemimpin yang mampu melaksanakan fungsinya dengan baik maka yang
akan tercapainya suatu tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan membutuhkan
pemimpin yang mampu mempengaruhi perilaku anggotanya dan dapat melakukan
tugasnya dengan efektif sehingga memiliki pengaruh dan mampu mengarahkan
bawahannya kearah tercapainya tujuan.
Suatu perusahaan mendapati adanya masalah sosial antara pihak yang
memimpin dengan pihak yang dipimpin. Maka perlu adanya dorongan dengan cara
mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi setiap karyawannya.
Karena kepemimpinan adalah sebuah kemampuan mempengaruhi orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaanya sehingga mampu mencapai target yang telah ditentukan.
2. Syarat – syarat Kepemimpinan
Robbins dan Coulter (2014:146) mengemukakan bahwa di antara banyak
kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuan mempengaruhi
dan mengatur jalannya organisasi atau perusahaan, sehingga hal ini menjadi bagian
14
dari syarat utama layaknya seorang individu memimpin suatu kelompok dengan
orientasi yang diarahkan pada pencapaian tujuan.
3. Fungsi Kepemimpinan
Orientasi pada pencapaian tujuan merupakan fungsi utama dari sifat
kepemimpinan seorang pemimpin yang dalam implementasinya harus diwujudkan
dengan memberikan pengaruh atau motivasi positif kepada anggotanya serta
menjadikan diri sebagai teladan yang patut dicontoh.
Thoha (2015:52) mengemukakan beberapa fungsi kepemimpinan yang bisa
diimplementasikan dengan tujuan agar aktivitas dan efisiensi organisasi semakin
menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Beberapa fungsi kepemimpinan
tersebut antara lain:
a. Sebagai innovator
Peningkatan kinerja perusahaan bisa diupayakan melalui inisiatif pemimpin
dalam memunculkan berbagai macam inovasi dan pembaruan, sehingga sistem
manajemen yang terbangun mampu menunjukkan peningkatan serupa dalam
ukuran efektivitas dan efisiensinya.
b. Sebagai komunikator
Aktivitas perusahaan berjalan dengan catatan bahwa tugas yang diberikan oleh
pimpinan sudah terkomunikasikan dengan baik kepada para pegawai.
c. Sebagai motivator
Kinerja yang ditunjukkan oleh pegawai dalam aktivitas kerjanya sehari-hari
mampu berkontribusi secara optimal dalam mencapai target keberhasilan
apabila mereka mendapat motivasi yang cukup dari pimpinan.
d. Sebagai pengawas
Setiap tugas mempunyai prosedur pelaksanaan yang jelas untuk dikerjakan
oleh semua pegawai dalam meningkatkan kualitas operasional perusahaan,
sehingga dalam konteks ini pimpinan bertugas sebagai pengawas
pelaksanaan tugas tersebut agar prosedur yang sudah dirumuskan berjalan
optimal.
15
C. Gaya Kepemimpinan
Setiap pemimpin mempunyai karakteristik unik yang membedakan kualitas
kepemimpinannya dengan yang lain, dan salah satu karakteristik tersebut berkaitan
dengan gaya kepemimpinan. Di antara banyak gaya kepemimpinan, yang menjadi
karakteristik unik dari seorang pemimpin pasti condong kepada salah satu gaya
tersebut, walaupun faktanya situasi mampu merubah kecenderungan pemimpin dalam
mengimplementasikan gaya kepemimpinannya.
Thoha (2013:49) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan
bagian dari upaya seorang pemimpin dalam mendorong semangat kerja anggotanya
melalui norma perilaku tertentu. Menurut sedarmayanti (2014:131), perilaku
mempengaruhi merupakan representasi dari gaya seorang pemimpin dalam
menunjukkan kualitas seni kepemimpinannya. Hasibuan (2014:162) mengungkapkan
bahwa orientasi untuk bekerja sama dalam menunjang produktivitas organisasi
merupakan aspek penting dari tujuan implementasi gaya kepemimpinan. Rivai
(2014:42) menambahkan bahwa kerja sama yang diorientasikan melalui implementasi
gaya kepemimpinan dan bersifat mempengaruhi anggota adalah bagian dari upaya
pencapaian sasaran organisasi.
Serangkaian definisi yang dijabarkan di atas menggambarkan konsep gaya
kepemimpinan yang berorientasi pada pembentukan iklim kerja sama yang baik,
peningkatan produktivitas organisasi yang optimal, dan pencapaian tujuan organisasi
melalui aktivitas mempengaruhi anggota.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan
Siagian (2013:121) mengungkapkan beberapa indikator yang menjadi pengaruh
terhadap pembentukan gaya kepemimpinan, yaitu:
a. Lingkungan kerja terbentuk rasa kepercayaan terhadap sesama pegawai.
b. Ide dan masukan pegawai mampu terakomodir secara optimal.
c. Kondisi psikologis menjadi pertimbangan dalam keputusan kerja perusahaan.
16
kepuasan kerja yang tergambar melalui hasil penilaian mereka terhadap situasi kerja
dalam rangka perolehan nilai-nilai dasar dari suatu aspek pekerjaan.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Kreitner dan Kinicki (2001; 225) mengemukakan bahwa kepuasan kerja
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
a. Pemenuhan kebutuhan (Need fulfillment)
Kebutuhan merupakan aspek penting dalam hidup yang harus terpenuhi secara
optimal, sehingga dalam hal ini pekerjaan yang mampu memenuhi hal itu
menjadi faktor penting timbulnya kepuasan kerja.
b. Perbedaan (Discrepancies)
Setiap individu pegawai mempunyai tingkat ekspektasi tertentu terhadap hasil
pekerjaan yang dilakukan, sehingga perbedaan yang muncul antara ekspektasi
dan hasil yang didapat ini menjadi faktor penentu dalam tingkat kepuasan kerja.
Apabila hasil tersebut mampu melampaui ekspektasi yang ada, maka kepuasan
kerja pegawai pasti meningkat. Sebaliknya, hasil yang jauh di bawah ekspektasi
pasti berdampak pada rendahnya tingkat kepuasan kerja pegawai.
c. Pencapaian nilai (Value attainment)
Nilai yang terdapat dalam suatu pekerjaan menjadi salah satu faktor penentu
apakah seorang pegawai mampu mendapat kepuasan kerja dengan cara
memperoleh nilai tersebut, karena pada dasarnya setiap nilai mempunyai aspek
kebermanfaatan atau kelebihan yang menjadi daya tarik untuk meningkatkan
kepuasan kerja pegawai.
d. Keadilan (Equity)
Seorang pegawai mampu memperoleh kepuasan dalam bekerja apabila
lingkungan kerjanya mendukung terpenuhinya setiap kebutuhan kerja secara
adil, sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan optimal.
22
KEPEMIMPINAN
SUPORTIF ( X1 )
KEPUASAN ( M ) LOYALITAS ( Y )
KEPEMIMPINAN
DIREKTIF ( X2 )
2. Hipotesis
Sugiyono (2014) menjabarkan makna hipotesis dalam perspektif statistik dan
penelitian. Dalam statistik, hipotesis adalah gambaran dari parameter populasi yang
termuat dalam format pernyataan statistik. Dalam penelitian, hipotesis adalah
representasi dari hasil akhir penelitian yang bersifat tentatif atau sementara dan bisa
berubah.
32
A. Jenis Penelitian
Sugiyono (2017) mengemukakan bahwa terdapat enam kategori jenis penelitian
jika didasarkan pada tempat, bidang, fungsi, tingkat eksplanasi, waktu dan metode.
Penelitian ini hanya menerapkan empat dari enam kategori di atas, yaitu tempat,
tingkat eksplanasi, waktu, dan metode. 1) Dalam kategori tempat, penelitian ini
tergolong penelitian lapangan yang berorientasi pada perolehan data primer secara
langsung dari tempat penelitian. 2) Dalam kategori tingkat eksplanasi, penelitian ini
tergolong dalam penelitian asosiatif yang berorientasi pada pengujian hipotesis dari
beberapa variabel. 3) Dalam kategori waktu, penelitian ini tergolong penelitian cross-
sectional yang tidak berlanjut atau selesai dalam satu kali penyelenggaraan. 4) Dalam
kategori metode, penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang di
dalamnya terdapat penerapan prosedur statistik terhadap banyak angka.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu Penelitian dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember
2020. Tempat penelitian dilakukan di Kantor Admin PT. PJB UBJOM PACITAN di
Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Pada penelitian ini
yang dijadikan populasi adalah 120 karyawan di PT. PJB UBJOM PLTU PACITAN.
2. Sampel
Sampel merupakan subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi
(Ferdinand, 2006). Teknik sampling (pengambilan sampel) yang akan digunakan
adalah sampling jenuh atau sensus, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota
36
37
populasi digunakan sebagai sampel, sehingga penelitian ini menggunakan 120 orang
pegawai sebagai sampel.
D. Variabel Penelitian
Sugiyono (2014) merumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas
Variabel bebas (independent) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat
(dependent) (Sugiyono, 2014). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu :
a. Kepemimpinan Suportif (X1)
b. Kepemimpinan Direktif (X2)
2. Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah Loyalitas (Z).
3. Variabel Intervening
Variabel intervening merupakan variabel penyela yang terletak di antara variabel
bebas dan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak langsung mempengaruhi
berubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2017: 62),. Variabel
intervening pada penelitian ini yaitu Kepuasan Kerja (Y).
E. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel penelitian pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Kepemimpinan Suportif (X1)
a. Definisi : Kepemimpinan Suportif dalam penelitian ini adalah kemampuan
pemimpin di PT. PJB UBJOM PLTU Pacitan untuk mempengaruhi dengan
menggunakan perhatian dan pemenuhan kebutuhan karyawan.
38
a. Skala : Likert
b. Alat Ukur : Kuesioner, berikut poin-poin nya ;
- Pimpinan selalu melakukan evaluasi dua arah antara pimpinan dan
bawahan agar pekerjaan berjalan dengan baik (KS1)
- Pimpinan saya selalu berupaya untuk mengembangkan suasana kerja
agar tidak bosan dalam menyelesaikan pekerjaan (KS2)
- Pimpinan memberi kesempatan kepada para karyawan untuk
menyampaikan keluhan dalam melakukan pekerjaan (KS3)
2. Kepemimpinan Direktif (X2)
a. Kepemimpinan Direktif dalam penelitian ini adalah kemampuan pemimpin
di PT. PJB UBJOM PLTU Pacitan untuk mempengaruhi dengan melakukan
pengawasan dan pengarahan kepada karyawan.
b. Skala : Likert
c. Alat Ukur : Kuesioner, berikut poin-poin nya ;
- Pemimpin saya selalu memberikan perintah untuk menyelesaikan
pekerjaan kepada saya (KD1)
- Pimpinan saya menetapkan hubungan kerja yang jelas antara saya
dengan karyawan lain dalam menyelesaikan tugas (KD2)
- Pimpinan saya memberikan hadiah kepada karyawan yang melakukan
pekerjaan dengan baik (KD3)
3. Kepuasan Kerja (Y)
a. Kepuasan Kerja dalam penelitian ini adalah harapan karyawan pada PT. PJB
UBJOM PLTU Pacitan akan memberikan kepuasan kerja kepada para
karyawan.
b. Skala : Liker
c. Alat Ukur : Kuesioner, berikut poin-poin nya ;
- Pekerjaan saya s e s u a i k e m a m p u a n d a n Pendidikan/pengalaman
kerja saya
39
G. Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan perluasan dari analisis komponen utama.
Digunakan juga untuk mengidentifikasi sejumlah faktor yang relatif kecil yang dapat
digunakan untuk menjelaskan sejumlah besar variabel yang saling berhubungan.
Analisis faktor bertujuan untuk menyaring variabel mana yang paling unggul atau
paling dominan dari beberapa variabel yang dipilih oleh peneliti.
Confirmatory Factor Analysis (CFA) sering disebut menguji validitas suatu
konstruk teoritis. CFA digunakan untuk menguji apakah indikator-indikator tersebut
merupakan indikator yang valid sebagai pengukur. Adapun tahapan dalam analisis
faktor adalah:
1. Nilai Kaiser-Mayer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA) > 0,50
dan nilai Bartlett‟s Test of Sphericity (Sig.) < 0,50.
2. Ada korelasi kuat antar varabel. Hal ini ditandai dengan nilai Correlation antar
variabel > 0,50
3. Component matrix mengetahui indikator dengan urutan tertinggi
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji ini digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu alat pengukur benar-
benar dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesahihan suatu indikator penelitian.
Suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu angket mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut (Sanusi, 2016).
Pada penelitian teknik yang digunakan untuk melakukan uji validitas adalah
analisis korelasi Product Moment. Jika r-hitung > r-tabel, maka butir pernyataan
dikatakan valid, sementara jika r-hitung < r-tabel, maka butir pernyataan dikatakan
tidak valid (Ghozali, 2004).
2. Uji Reliabilitas
Realibilitas suatu alat pengukur menunjukkan konsistensi hasil pengukuran
sekiranya alat pengukur itu digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang
42
berlainan atau digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan.
Secara implisit, realibilitas ini mengandung objektivitas karena hasil pengukuran tidak
terpengaruh oleh siapa pengukurnya (Sanusi, 2016).
Penelitian ini pengukuran reliabilitas kuesioner menggunakan uji statistik
Cronbach Alpha (α) dengan program SPSS. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 pada hasil pengujian. Pengukuran
hanya dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain.
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi harus dipenuhi agar persamaan regresi dapat digunakan dengan
baik (uji persyaratan analisis). Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui
kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang tepat.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
terikat dan vaiabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik harus mempunyai distribusi normal atau mendekati normal
(Ghozali, 2001). Cara untuk mengetahui regresi normal atau tidak dilakukan dengan
melakukan uji kolmogrov-sminornov, dengan kriteria p-value (asymp. sig) > 0,05
berarti data terdistribusi normal (Ghozali, 2004).
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi
korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF). Suatu model regresi dikatakan tidak terdapat
multikolinieritas apabila tidak ada variabel independen yang memiliki nilai toleran <
0,1 dan VIF > 10 (Ghozali, 2004).
c. Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan uji
Glejser. Suatu model regresi terbebas dari heteroskedastisitas apabila nilai sig. hasil
analisis variabel independen > 0,05 (Ghozali, 2004).
43
2. Analisis Statistik
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda
(Ghozali, 2004), fungsinya melihat besarnya pengaruh langsung antar variabel dengan
menggunakan koefisien beta yang terstandarisasi.
Adapun persamaannnya adalah sebagai berikut:
a. Persamaan 1 : Y = α1 + c1x1 + c2x2 + e
b. Persamaan 2 : M = α2 + a1x1 + a2x2 + e
c. Persamaan 3 : Y = α3 + c1’x1 + c2’x2 + bM + e
Keterangan :
Y = Loyalitas
x1 = Kepemimpinan Suportif
x2 = Kepemimpinan Direktif
M = Kepuasan Kerja
α = Bilangan Konstan
3. Uji Hipotesis
a. Uji Ketepatan Parameter (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat yaitu dengan
membandingkan t hitung (observasi) dengan t tabel pada α = 0,05. Adapapun
kreteria pengujiannya sebagai berikut :
1) Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh
diantara dua variabel yang diuji.
2) Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada
pengaruh diantara dua variabel yang diuji.
b. Uji Ketepatan Model (Uji F)
Uji F digunakan untuk menentukan apakah variabel independen berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap variabel dependen.
44
1) Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh
diantara dua variabel yang diuji.
2) Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada
pengaruh diantara dua variabel yang diuji
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan variabel bebas (independent) yang diberikan oleh variabel terikat
(dependent). Apabila nilai R² kecil maka variabel independent dalam menerangkan
variabel dependent amat terbatas. Nilai R square berkisar antar 0 dan 1.
4. Uji Sobel
Suatu variabel disebut variabel intervening jika variabel tersebut ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel prediktor (independen) dan variabel criterion
(dependen). Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang
dikembangkan oleh Sobel pada tahun 1982 dan dikenal dengan Uji Sobel (Sobel Test)
(Ghozali,2013).
Uji Sobel ini dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung
variabel independen (X) kepada variabel dependen (Z) melalui variabel intervening
(Y). Pengaruh tidak langsung X ke Z melalui Y dihitung dengan cara mengalihkan
jalur X→Y (b1) dengan jalur Y→Z (b2) atau b1b2. Jadi koefisien b1b2 = (c-c‘), dimana
c adalah pengaruh X terhadap Z tanpa mengontrol Y, sedangkan c’ adalah koefisien
pengaruh X terhadap Z setelah mengontrol Y. Standar error koefisien e1 dan e2 ditulis
dengan Se1 dan Se2, besarnya standar error tidak langsung (indirect effect) Sab
dihitung dengan rumus berikut ini:
Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel dan jika nilai t hitung lebih besar
dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh mediasi (Ghozali,
2018:250)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Karakteristik Responden
Hasil data survei di lapangan adalah karyawan PT. PJB UBJOM PLTU Pacitan,
karakteristik responden pada penelitian ini membahas tentang besaran prosentase
responden berdasarkan usia, jenis kelamin dan jabatan dalam pekerjaan. Adapun
hasilnya adalah sebagai berikut:
a. Usia
Berdasarkan karakeristik responden, usia responden dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No Umur Jumlah
1. <20th 3
2. 20-30th 75
3. 30-40th 35
4. 40-50th 6
5. >50th 1
Jumlah 120 orang
45
46
b. Jenis Kelamin
Karakeristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Hasil Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 72 orang
2. Perempuan 48 orang
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa item yang dinilai dengan mean skor paling
rendah yaitu: “Pimpinan memberi kesempatan kepada karyawan untuk
menyampaikan keluhan dalam melakukan pekerjaan” dengan nilai skor 3,95,
artinya ter tinggi (3.41-4.20), kemudian item dengan mean skor paling tinggi
yaitu: “Pimpinan selalu memberikan evaluasi dua arah antara pimpinan dan
bawahan agar pekerjaan berjalan dengan baik” dengan nilai skor 4,10, artinya
sangat tinggi (4.21-5).
b. Tanggapan responden terhadap Kepemimpinan Direktif
Kepemimpinan Direktif dalam penelitian ini dinilai berdasarkan 3
pernyataan. Berikut ringkasan hasil tanggapan responden terhadap
Kepemimpinan Direktif :
Tabel 4.5
Tanggapan Responden Terhadap Kepemimpinan Direktif
N Min Max Mean Std. Deviation
Memberikan perintah 120 2 5 4.18 .898
Menetapkan hubungan kerja 120 2 5 3.99 .921
Memberikan hadiah 120 2 5 4.06 .929
Valid N 120
Sumber: Data primer diolah, 2021
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa item yang dinilai dengan mean skor paling
rendah yaitu: “Pimpinan menetapkan hubungan kerja yang jelas antara saya
dengan karyawan lain dalam menyelesaikan tugas” dengan nilai skor 3,99, artinya
tergolong tinggi (3.41-4.20), kemudian item yang dinilai dengan mean skor paling
tinggi yaitu: “Pimpinan selalu memberikan perintah untuk menyelesaikan
pekerjaan” dengan nilai skor 4,18, artinya sangat tinggi (4.21-5).
c. Tanggapan responden terhadap kepuasan kerja karyawan
Kepuasan kerja karyawan dalam penelitian ini dinilai berdasarkan 5
pernyataan. Berikut ringkasan hasil tanggapan responden terhadap Kepuasan
kerja karyawan.
49
Tabel 4.6
Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Kerja
N Min Max Mean Std. Deviation
Sesuai kemampuan 120 2 5 4.05 .878
Membantu memberikan solusi 120 2 5 4.08 .881
Menciptakan suasana kerja 120 2 5 3.98 .898
Pertimbangan promosi 120 2 5 4.02 .907
Valid N 120
Sumber: Data primer diolah, 2021
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa item yang dinilai dengan mean skor paling
rendah yaitu: “Saya dan rekan kerja saya dapat menciptakan suasana kerja yang
harmonis ” dengan nilai skor 3,98 artinya tergolong tinggi (3.41-4.20), kemudian
item dengan mean skor paling tinggi yaitu: “Pimpinan saya membantu
memberikan solusi apabila terjadi permasalahan” dengan nilai skor 4,08 artinya
tergolong tinggi (3.41-4.20).
d. Tanggapan respomnden terhadap Loyalitas Karyawan
Loyalitas karyawan dalam penelitian ini dinilai berdasarkan 6 pernyataan.
Berikut ringkasan hasil tanggapan responden terhadap Loyalitas karyawan.
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Terhadap Loyalitas Karyawan
N Min Max Mean Std. Deviation
Bekerjasama 120 2 5 3.94 .919
Hubungan sosial yang baik 120 2 5 3.91 .917
Memiliki minat yang tinggi 120 2 5 4.02 .935
Valid N 120
Sumber: Data primer diolah, 2021
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa item yang dinilai dengan mean skor paling
rendah yaitu: “Saya dan sesama karyawan bekerjasama dalam menyelesaikan
50
pekerjaan yang diperintahkan atasan” dengan nilai skor 3,94 artinya tergolong
tinggi (3.41-4.2), kemudian item yang dinilai dengan mean skor paling tinggi
yaitu: “Saya melaksanakan pekerjaan dengan senang hati dan Saya memiliki
minat yang tinggi untuk bekerja secara efektif dan efisien” dengan nilai skor 4,02
artinya sangat tinggi (4.21-5).
df 6
Sig. .000
Achivement-
Directive Supportive Participative Oriented
Loyalitas Leadership Leadership Leadership Leadership
Loyalitas Pearson 1 .578** .587** .093 .131
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .314 .154
Dari table 4.9 diketahui bahwa nilai correlation pearson hanya variabel
Kepemimpinan Suportif dan Kepemimpinan Direktif yang memiliki nilai
korelasi >0,50 maka variable yang layak untuk dilakukan analisis lebih lanjut
adalah variabel Kepemimpinan Suportif dan Kepemimpinan Direktif.
52
Dari table 4.10 Component Matrix dinyatakan valid yaitu dengan nilai di atas
0,5 dan menunjukan tingkat kesesuaian antara batasan konseptual yang
diberikan dengan bantuan operasional yang telah dikembangkan. Dari hasil
diketahui bahwa nilai component matrix pada setiap variable > 0.5 sehingga
dapat dikatakan faktor yang terbentuk memiliki hubungan yang kuat dengan
faktornya..
Hasil perhitungan analisis faktor ini diperkuat dengan data yang diperoleh
saat pengumpulan data pada perusahaan PT. PJB UBJOM PLTU Pacitan yang
mana perusahaan ini merupakan produsen listrik dimana memiliki standar kerja
yang tinggi, jelas dan terukur dengan sistem kelistrik yang menghubungkan jawa
dan bali membuat perencanan, koodinasi, dan pengawasan dilakukan dengan
ketat sehingga seorang memimpin harus mampu mengakomodir bawahannya
dengan baik. Karena situasi inilah gaya kepemimpinan yang paling cocok yaitu
Kepemimpinan Pengarah (Directive Leadership).
Selain itu koordinasi dan pengawasan yang ketat maka para karyawan
memiliki tekanan pekerjaan yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya.
Pastinya dalam posisi ini saat melakukan control maupun check secara terus
menerus akan membuat karyawan merasa kesulitan atau frustasi bila terjadi
53
Component
Kepuasan Loyalitas K Suportif K Direktif
KS1 ,621
KS2 ,879
KS3 ,879
KD1 ,672
KD2 ,676
KD3 ,774
K1 ,699
K2 ,797
K3 ,688
K4 ,755
L3 ,908
L5 ,908
L6 ,764
Sumber : Data primer diolah 2021
54
Dari tabel 4.12 dapat diambil kesimpulan bahwa semua variabel yang telah
diuji dinyatakan reliabel atau variabel tersebut handal.
a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini menggunakan one sample kolmogrof sminov dan hasil
dari pengujiannya terdistribusi normal jika seluruh variabel dalam penelitian ini
memiliki nilai probabilitas signifikasi lebih besar dari 0,05 atau 5%.
Berdasarkan data yang didapat disajikan pada Tabel 4.13 sebagai berikut :
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas
c. Heteroskedasitas
Jika nilai signifikasi (Sig) >0,05 maka tidak terjadi heteroskedasitas, jika
nilai probabilitas <0,05 maka terjadi heteroskedasitas. Hasil uji heteroskedasitas
disajikan dalam tabel 4.15 sebagai berikut :
Tabel 4.15
Hasil Uji Heteroskedasitas
6. Uji hipotesis
a. Persamaan 1
Y = α1 + c1x1 + c2x2 + e
1) Analisis regresi linier berganda
Dalam penelitian ini variabel independent yang diukur adalah Kepemimpinan
Suportif dan Kepemimpinan Direktif sedangkan variabel dependen yang diukur
57
2) Uji t
Berikut ini hasil pengujian statistik t ;
a. Pengujian terhadap variabel Kepemimpinan Suportif
Berdasarkan tabel 4.16 diperoleh t hitung 3,921 > 1,980 dengan nilai sig.
0,000 < 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima yang artinya Kepemimpinan Suportif berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Karyawan.
b. Pengujian terhadap variabel Kepemimpinan Direktif
Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh t hitung 4,189 > 1,980 dengan nilai sig.
0,000 < 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima yang artinya Kepemimpinan Direktif berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Karyawan.
3) Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya model regresi.
Tabel 4.17
ANOVA (Persamaan 1)
Model F Sig.
1 Regression 42,464 ,000b
Sumber : Data primer diolah 2021
Berdasarkan hasil Tabel 4.17 diperoleh nilai F hitung 42,464 dengan tingkat
signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti variabel Kepemimpinan
Suportif dan Kepemimpinan Direktif secara bersama-sama mempunyai pengaruh
positif yang signifikan terhadap Loyalitas Karyawan.
59
4) Uji R2
Koefisien determinasi pada penelitian ini dilihat dari nilai R Squre
yang berkisar antara 0 dan 1. Berikut adalah tabel ringkasan model:
Tabel 4.18
Ringkasan Model
Tabel 4.18 menunjukkan nilai R2 sebesar 0,411, hal ini berarti bahwa 41,2%
variabel Loyalitas Kaeyawan dapat dijelaskan oleh variabel Kepemimpinan
Suportif dan Kepemimpinan Direktif. sisanya 58,8% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukan ke dalam model penelitian.
b. Persamaan 2
M = α2 + a1x1 + a2x2 + e
1) Analisis regresi linier berganda
Dalam penelitian ini variabel independent yang diukur adalah Kepemimpinan
Suportif dan Kepemimpinan Direktif sedangkan variabel dependen yang diukur
adalah variabel Kepuasan Kerja. Berdasarkan pengujian diperoleh hasil sebagai
berikut :
60
Tabel 4.19
Hasil Rangkuman Uji Regresi Linier Berganda (Persamaan 2)
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 4,167 1,151 3,619 ,000
1 K Suportif ,489 ,098 ,411 4,964 ,000
K Direktif ,514 ,113 ,377 4,558 ,000
a. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber : Data primer diolah, 2021
Pada tabel 4.19 diatas dapat disusun persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut :
Kepuasan = 4,167+ 0,489KS + 0,514KD + e
Model F Sig.
1 Regression 58,549 ,000b
Sumber : Data primer diolah 2021
Berdasarkan hasil Tabel 4.20 diperoleh nilai F hitung 58,549 dengan tingkat
signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti variabel Kepemimpinan
Suportif dan Kepemimpinan Direktif secara bersama-sama mempunyai pengaruh
positif yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
2) Uji R2
Koefisien determinasi pada penelitian ini dilihat dari nilai R Squre
yang berkisar antara 0 dan 1. Berikut adalah tabel ringkasan model:
Tabel 4.21
Ringkasan Model
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
Tabel 4.21 menunjukkan nilai R2 sebesar 0,492, hal ini berarti bahwa 49,2%
variabel kepuasan kerja dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan suportif dan
kepemimpinan direktif. sisanya 50,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukan ke dalam model penelitian.
d. Persamaan 3
Y = α3 + c1’x1 + c2’x2 + bM + e
1) Analisis regresi linier berganda
Dalam penelitian ini variabel independent yang diukur adalah
Kepemimpinan Suportif, Kepemimpinan Direktif dan Kepuasan Kerja
sedangkan variabel dependen yang diukur adalah variabel Loyalitas Karyawan.
Berdasarkan pengujian diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.22
Hasil Rangkuman Uji Regresi Linier Berganda (Persamaan 3)
4) Uji R2
Koefisien determinasi pada penelitian ini dilihat dari nilai R Squre yang
berikisar antara 0 dan 1. Berikut adalah tabel ringkasan model:
Tabel 4.24
Ringkasan Model
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,692a ,479 ,466 1,895
Sumber : Data primer diolah 2021
Tabel 4.24 menunjukkan nilai R2 sebesar 0,479, artinya 47,9% variabel
kepuasan kerja dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan suportif dan
kepemimpinan direktif. sisanya 52,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukan ke dalam model penelitian.
65
7. Uji Sobel
Uji Sobel ini dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak
langsung variabel independen (X) kepada variabel dependen (Z) melalui variabel
intervening (Y).
a. Pengujian Hipotesis
1) Pengaruh Kepemimpinan Suportif terhadap Loyalitas Karyawan dengan
mediasi Kepuasan Kerja
Table 4.25
Pengaruh X1 terhadap Z dimediasi Y
Regressi Simbol Nilai
Model regresi 1 p2 Koefisisn β 0,514
(Kepemimpinan Sp2 Std. Erorr 0,113
Suportif)
Model Regresi 2 p3 Koefisisn β 0,294
(Kepuasan Kerja) Sp3 Std. Erorr 0,081
Sumber : Data primer diolah 2021
Sp2p3 = √𝑝32 𝑆𝑝22 + 𝑝22 𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22 𝑝32
K. Suportif Loyalitas
c’
Signifikan
Sig. 0,027
Koefisien: 0,212
Faktor Mediasi
K. Suportif Loyalitas
c
Signifikan
t statistic: 2,897
Gambar 4.2 Uji Efek Kepemimpinan Suportif Terhadap Loyalitas
melalui Faktor Mediasi
Table 4.23
Pengaruh X2 terhadap Z dimediasi Y
Regressi Simbil Nilai
Model regresi 1 p2 Koefisisn β 0,489
(Kepemimpinan Sp2 Std. Erorr 0,098
Suportif)
Terlihat hasil perhitungan nilai dengan uji sobelt test dan t statistiknya
dihasilkan 2,796 dengan nilai t tabel 1,980 maka dapat dinyatakan Ho ditolak
68
K. Suportif Loyalitas
c’
Signifikan
Sig. 0,009
Koefisien: 0,284
Gambar 4.3 Uji Efek Kepemimpinan Suportif Terhadap Loyalitas
Faktor Mediasi
K. Suportif Loyalitas
c
Signifikan
t statistic: 2,796
Tabel 4.25
Ringkasan Pengujian Hipotesis
Hipotesa
H1 Kepemimpinan Suportif dan Kepemimpinan Direktif Didukung
berpengaruh positif terhadap Loyalitas Karyawan
H2 Kepemimpinan Suportif dan Kepemimpinan Direktif Didukung
berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja
H3 Kepemimpinan Suportif, Kepemimpinan Direktif dan Kepuasan Didukung
Kerja berpengaruh positif terhadap Loyalitas Karyawan
B. Pembahasan
Hasil penelitian ini menjelaskan pengaruh Kepemimpinan Suportif dan
Kepemimpinan Direktif terhadap Loyalitas Karyawan di PT. PJB UBJOM PLTU
PACITAN dimediasi oleh Kepuasan Kerja. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien
regresi yang membuktikan bahwa Loyalitas Karyawan menghasilkan pengaruh positif
dari Kepemimpinan Suportif dan Kepemimpinan Direktif secara signifikan dengan
tingkat kepercayaan 0,05. Kepuasan Kerja berpotensi mendapat pengaruh positif dari
Kepemimpinan Suportif dan Kepemimpinan Direktif secara signifikan dengan tingkat
kepercayaan 0,05. Loyalitas Karyawan berpotensi mendapat pengaruh positif dan
signifikan dari Kepemimpinan Suportif dan Kepemimpinan Direktif yang dimediasi
oleh Kepuasan Kerja dengan tingkat kepercayaan 0,05.
Pengaruh Kepemimpinan Suporitf dan Kepemimpinan Direktif terhadap
Loyalitas Karyawan. Berdasarkan hasil uji hipotesis, maka terbukti bahwa Loyalitas
Karyawan berpotensi mendapat pengaruh positif dari Kepemimpinan Suportif dan
Kepemimpinan Direktif secara signifikan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang telah dilakukan oleh Puji Wulandari et all (2012). Dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa bahwa loyalitas karyawan berpotensi mendapat pengaruh yang
positif dari variabel kepemimpinan.
Pengaruh Kepemimpinan Suporitf dan Kepemimpinan Direktif terhadap
Kepuasan Kerja. Berdasarkan hasil uji hipotesis, maka terbukti bahwa Kepuasan
Kerja berpotensi mendapat pengaruh positif dari Kepemimpinan Suportif dan
Kepemimpinan Direktif secara signifikan. Penelitian ini sejalan dengan pernyataan
Maryam Al-Sada (2017) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara budaya suportif dan kepuasan kerja di sector pendidikan di Qatar.
Kemudian sejalan dengan pernyataan Mwaisaka et al. (2019) yang menunjukkan
bahwa gaya kepemimpinan suportif memiliki hubungan positif dan signifikan yang
72
kepuasan dan pemasaran relasional terhadap loyalitas pelanggan. Bahwa secara tidak
langsung mempengaruhi loyalitas melalui pemasaran relasional. Begitu juga
penelitian yang dilakukan oleh Manisha Sharma (2019), Saputra et al. (2016), Khuong
et al. (2013), Farrukh et al. (2020), Waqas et al. (2014), Frempong et al. (2018) dan
Pandey et al. (2012). Dengan dilakukannya penelitian ini maka diketahui bahwa
loyalitas karyawan dapat tercipta jika kepuasan kerja sudah didapatkan yaitu
diantaranya ; pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan Pendidikan atau
pengalaman, pimpinan yang membantu meberikan solusi apabila terjadi
permasalahan, menciptakan suasana kerja yang harmonis antar karyawan dan
menyelenggarakan promosi berdasarkan penilaian kerja dan hasil kerja karyawan. Di
samping itu, bentuk loyalitas karyawan dapat tergambar dari bagaimana seorang
karyawan terikat dengan perusahaan tempat dia bekerja secara psikologis. Secara
lebih spesifik, loyalitas seorang karyawan tergambar secara utuh tanpa terbatas pada
kemampuan fisiknya dalam bekerja terus-menerus selama jam kerja. Akan tetapi,
karyawan yang loyal mampu mengerahkan semua sumber daya yang terdapat dalam
dirinya demi kepentingan perusahaan, baik itu dari segi pemikiran terkait
perkembangan dan kemajuan perusahaan, perhatian terhadap segala problematika
perusahaan dengan menawarkan solusi terbaiknya, gagasan mengenai inovasi
terbaru yang potensial untuk diupayakan oleh perusahaan, dan lain sebagainya.
Dari hasil penelitian ini telah diketahui bahwa agar kepuasan kerja dapat
memediasi pengaruh kepemimpinan suportif dan kepemimpinan direktif terhadap
loyalitas karyawan maka sesama karyawan perlu: (1) membangun hubungan kerja
sama efektif di antara karyawan yang mampu meningkatkan kepercayaan mereka
terhadap sesama rekan kerja sekaligus loyalitas mereka terhadap pekerjaan tersebut,
(2) bekerja sama dengan kepercayaan tinggi terhadap setiap orang yang bekerja di
sekelilingnya melalui indikator penilaian tertentu yang dilakukannya untuk mengenali
kepribadian orang-orang tersebut, sehingga hal ini memudahkan setiap karyawan
untuk membangun hubungan kerja sama yang efektif dalam bekerja, (3) membangun
kualitas hubungan kerja yang terjalin baik dengan pimpinan atau atasan kerja agar
74
mampu mengarahkan sikap pimpinan yang lebih ramah dan mudah menghargai
pekerjaan pegawainya, sehingga hal tersebut berdampak pada tingginya tingkat
kepuasan kerja pegawai, dan (4) mampu mengubah setiap beban dari pekerjaannya
menjadi suatu hobi yang disukainya. Meskipun beban pekerjaan itu terlihat berat,
karyawan yang loyal selalu berpandangan positif dan mampu memandangnya sebagai
satu tantangan untuk pengembangan kualitas dan kapasitas diri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh pada Bab IV
mengenai Pengaruh Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap Loyalitas
karyawan pada PT. PJB UBJOM PLTU Pacitan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kepemimpinan Suportif dan Kepemimpinan Direktif berpengaruh positif
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
2. Kepemimpinan Suportif dan Kepemimpinan Direktif berpengaruh positif
terhadap Loyalitas Karyawan
3. Kepemimpinan Suportif dan Kepemimpinan Direktif dengan Mediasi
Kepuasan Kerja berpengaruh positif terhadap Loyalitas Karyawan
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian dari awal hingga akhir, penulis menyadari
terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, diantaranya adalah :
1. Proses pengumpulan data hanya melalui observasi dan kuisioner.
2. Objek penelitian hanya terbatas pada karyawan unit PT. PJB UBJOM
PLTU PACITAN.
3. Keterbatasan kondisi dan sebaran responden yang masih terdiri dari berbagai
macam latar belakang dan peneliti tidak dapat mengontrol jawaban
responden, sehingga memunculkan persepsi yang beragam.
70
71
C. Saran
Dari sekian keterbatasan dalam penulisan dan hal-hal lain dalam
penulisan ini, penulis memberikan saran diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas karyawan, pemimpin
perlu melakukan evaluasi dua arah agar pekerjaan berjalan dengan baik.
2. Untuk meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas karyawan, pemimpin
diharapkan selalu berupaya mengembangkan suasana kerja agar
karyawan tidak bosan dalam menyelesaikan pekerjaan.
3. Untuk meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas karyawan, pemimpin
perlu memberi kesempatan kepada para karyawan untuk menyampaikan
keluhan dalam melakukan pekerjaan.
4. Untuk meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas karyawan, pemimpin
perlu memberikan perintah untuk menyelesaikan pekerjaan.
5. Untuk meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas karyawan, pemimpin
perlu menetapkan hubungan kerja yang jelas antar karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
6. Untuk meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas karyawan, pemimpin
perlu memberikan hadiah kepada para karyawan yang melakukan
pekerjaan dengan baik.
7. Loyalitas Karyawan berpotensi mendapat pengaruh positif dari
Kepemimpinan Suportif dan Kepemimpinan Direktif yang dimediasi oleh
Kepuasan Kerja, sehingga peran manajemen PT. PJB UBJOM PLTU
Pacitan untuk terus meningkatkan hubungan antara pemimpin dan
karyawan agar tetap terjaga hubungan baiknya demi tercapai kepuasan
karyawan dan membangun loyalitas yang baik.
8. Pada penelitian ini, variabel independen yang diteliti hanya terbatas pada
Kepemimpinan Suportif dan Kepemimpinan Direktif. Sedangkan
permasalahan yang muncul dalam dunia perusahaan lebih kompleks lagi.
Untuk itu penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menambah
72
Hasibuan, Malayu S.P. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Nawawi, Hadari. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada Univesity Press.
Nugroho, Agung. (2013). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan
SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Putra, Cristian Bayu, Utami, Hamidah Nayati dan Hankam, Mochammad Soe’oed.
(2013). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Direktif, Suportif, dan Partisipatif
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Astra Internasional Tbk. Daihatsu
Malang). Jurnal Administrasi Bisinis (JAB) Vol.2 No.2, Juni 2013. Universitas
Brawijaya Malang.
Rivai, Veithzal. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
73
74
Robbins, Stephen dan Coulter, Mary. (2013). Manajemen, Edisi 10, Jilid 1 dan 2.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Thoha, Miftah. (2013). Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
Penerbit CV. Rajawali.
Manisha Sharma (2019). Job satisfaction and employee loyalty: a study of working
professionals in Noida NCR : Department of Business Administration, St’ Xavier
College, Jaipur, India.
Tunggal Saputra, Agus & Bagia, I Wayan, Yulianthini, Ni Nyoman (2016). Pengaruh
Kepuasan Kerja Dan Loyalitas Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan : e-
Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen
Khuong, Mai Ngoc & Diem Tien, Bui (2013). Factors influencing employee loyalty
directly and indirectly through job satisfaction - A study of banking sector in
Ho Chi Minh City : School of Business Administration, International
University, Vietnam National University, HCMC
Paracha, M. U. & Qamar Adnan, Mirza Anam, Hassan Inam ul, Waqas Hamid (2012).
Impact of Leadership Style (Transformational & Transactional Leadership) On
Employee Performance & Mediating Role ofJob Satisfaction” Study of Private
School (Educator) In Pakistan : Muhamad Ali Jinnah University
Waqas, Athar & Bashir Umair, Sattar M. Fahad, M. Abdullah Hafiz, Hussain Imtiaz,
Anjum Waqas, Ali M. Aftab, Arshad Rizwan (2014). Factors Influencing Job
Satisfaction and Its Impact on Job Loyalty : International Journal of Learning
& Development ISSN 2164-4063
Mghanga Mwaisaka, Davidson & Prof. K’Aol George, Dr. Ouma Caren (2019).
Influence Of Supportive Leadership Style On Employee Job Satisfaction In
Commercial Banks In Kenya : Journal of Human Resource and Leadership
ISSN 2519-9099
Ding, Donghong & Lu Haiyan, Song Yi, Lu Qing (2012). Relationship of Servant
Leadership and Employee Loyalty: The Mediating Role of Employee
Satisfaction : School of Business, Nanjing University, Nanjing, China.
Zakaria, Zainuddin & Mohamad Mutiiah, Abd Majid Md Noh, Ulfa Abdul Aziz
Nurul, Mat Rashid Kartini (2019). The Mediating Effect of Job Satisfaction on
Employee Loyalty: A Case Study of a Developer Company in Malaysia : Faculty
of Business and Management, Universiti Teknologi MARA Terengganu,
Dungun, Malaysia
Nadia Frempong, Lady & Agbenyo Wonder, Adjei Darko Peter (2018). The Impact
of Job Satisfaction on Employees’ Loyalty and Commitment: A Comparative
Study Among Some Selected Sectors in Ghana : European Journal of Business
and Management ISSN 2222-1905
77
Ms. Pandey, Chetna & Mrs. Khare, Rajni (2012). Impact Of Job Satisfaction And
Organizational Commitment On Employee Loyalty : International Journal of
Social Science & Interdisciplinary Research ISSN 2277 3630
Sušanj, Zoran & Jakopec, Ana (2012). Fairness Perceptions and Job Satisfaction as
Mediators of the Relationship between Leadership Stylemand Organizational
Commitment : Original scientific paper – UDC – 65.012.4 658-3 65.013
Wulandari, Puji & Nayati Utami, Hamidah (2018). Hubungan Kepemimpinan Dan
Kepuasan Kerja Dengan Loyalitas Pegawai (Studi Pada Pegawai Kantor PT
Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Brantas) : Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)|Vol. 65 No. 1
LAMPIRAN
KISI-KISI KUESIONER
c. Menyampaikan Keluhan 3
TOTAL = 13
78
79
KUESIONER
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP
LOYALITAS KARYAWAN
(STUDI PADA KARYAWAN PT. PJB UBJOM PLTU PACITAN)
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S Rr TS STS
5 4 3 2 1
1 Pimpinan selalu melakukan evaluasi dua
arah antara pimpinan dan bawahan agar
pekerjaan berjalan dengan baik
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S Rr TS STS
5 4 3 2 1
1 Pemimpin saya selalu memberikan perintah
untuk menyelesaikan pekerjaan kepada saya
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S Rr TS STS
5 4 3 2 1
1 Pekerjaan saya s e s u a i k e m a m p u a n
d a n Pendidikan/pengalaman kerja saya
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S Rr TS STS
5 4 3 2 1
1 Saya dan sesama karyawan bekerjasama
dalam menyelesaikan pekerjaan yang
diperintahkan atasan
2 Saya memiliki hubungan sosial yang baik
dengan sesame karyawan dan atasan
3 Saya melaksanakan pekerjaan dengan
senang hati dan saya memiliki minat yang
tinggi untuk bekerja secara efektif dan
efisien
82
DATA RESPONDEN
R39 2 2 3 5 5 5 15 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12
R40 3 1 3 5 4 4 13 4 3 5 12 4 4 3 4 15 4 4 4 12
R41 2 1 3 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 4 19 5 5 5 15
R42 3 1 3 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 5 20 5 5 5 15
R43 3 1 3 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 5 4 17 4 4 4 12
R44 2 1 3 5 4 4 13 5 5 5 15 5 5 4 5 19 4 4 4 12
R45 2 1 3 5 5 5 15 4 5 5 14 4 4 4 5 17 4 4 4 12
R46 3 1 2 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12
R47 3 2 3 3 3 3 9 4 4 4 12 5 5 4 4 18 3 3 3 9
R48 3 1 3 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12
R49 3 2 2 4 4 4 12 4 5 4 13 5 5 4 5 19 4 4 4 12
R50 3 1 2 5 5 5 15 4 4 4 12 5 5 5 5 20 5 5 5 15
R51 4 1 2 5 5 5 15 5 5 4 14 4 4 3 4 15 3 3 3 9
R52 4 1 3 3 3 3 9 4 3 3 10 5 4 3 3 15 3 3 3 9
R53 2 1 3 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4 4 17 4 4 4 12
R54 2 1 3 5 5 5 15 4 4 4 12 4 4 5 4 17 4 4 4 12
R55 3 1 3 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 5 20 5 5 5 15
R56 2 1 3 5 5 5 15 4 3 3 10 5 4 4 4 17 3 3 3 9
R57 2 1 3 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 5 20 4 4 4 12
R58 3 1 3 3 3 3 9 4 4 4 12 4 5 4 4 17 3 3 3 9
R59 2 2 3 4 4 4 12 4 5 4 13 4 5 4 5 18 4 4 4 12
R60 2 2 3 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 5 20 5 5 5 15
R61 2 2 3 3 5 5 13 4 4 5 13 5 5 5 5 20 5 5 5 15
R62 2 2 3 5 4 4 13 5 5 4 14 4 4 4 4 16 4 4 4 12
R63 2 1 3 3 4 4 11 2 4 2 8 4 3 4 4 15 3 3 3 9
R64 2 2 2 3 3 3 9 4 4 3 11 2 2 3 4 11 3 3 3 9
R65 2 1 3 3 2 2 7 2 3 2 7 3 3 2 2 10 4 4 4 12
R66 2 2 3 3 4 4 11 4 3 3 10 4 3 2 4 13 2 2 2 6
R67 2 2 3 2 3 3 8 3 3 3 9 2 4 5 3 14 3 3 3 9
R68 2 2 3 3 5 5 13 4 3 3 10 5 5 5 4 19 4 4 4 12
R69 5 1 3 3 4 4 11 2 3 3 8 2 3 2 2 9 4 4 4 12
R70 2 2 3 4 3 3 10 5 4 3 12 4 4 5 5 18 4 4 4 12
R71 4 2 1 3 3 3 9 3 3 5 11 4 5 4 5 18 3 3 3 9
R72 2 1 3 3 5 5 13 4 3 4 11 4 5 5 5 19 3 3 3 9
R73 1 2 3 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 3 9 3 3 3 9
R74 2 2 3 3 5 5 13 3 4 5 12 4 5 4 4 17 4 4 4 12
R75 2 2 3 4 3 3 10 5 4 2 11 5 5 3 4 17 2 2 2 6
R76 2 1 3 5 5 5 15 5 3 5 13 5 4 4 3 16 5 5 5 15
R77 3 1 3 5 5 5 15 4 5 4 13 5 5 5 5 20 5 5 5 15
R78 2 1 3 5 5 5 15 5 5 3 13 5 5 5 5 20 5 5 5 15
R79 1 1 3 5 5 5 15 5 4 3 12 5 5 5 5 20 5 5 5 15
R80 2 1 3 2 2 2 6 4 4 2 10 4 4 4 4 16 4 4 4 12
84
R81 2 1 3 4 4 4 12 5 5 5 15 4 4 4 4 16 5 5 5 15
R82 2 1 3 4 4 4 12 3 4 4 11 4 5 5 5 19 4 4 4 12
R83 2 1 3 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 5 20 5 5 5 15
R84 2 2 1 4 5 5 14 5 4 4 13 4 5 4 5 18 5 5 5 15
R85 2 1 3 5 4 4 13 5 4 5 14 5 4 4 5 18 5 5 5 15
R86 2 2 3 3 3 3 9 4 4 3 11 3 5 3 3 14 3 3 3 9
R87 2 2 3 2 2 2 6 3 4 4 11 4 5 3 4 16 3 3 3 9
R88 2 2 3 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 4 3 14 3 3 3 9
R89 4 2 3 5 5 5 15 4 4 4 12 5 5 5 5 20 5 5 5 15
R90 4 2 3 5 4 4 13 4 5 5 14 4 5 5 4 18 5 5 5 15
R91 2 2 3 3 2 2 7 3 2 2 7 2 2 3 2 9 2 2 2 6
R92 3 1 3 4 3 3 10 4 4 5 13 3 3 3 4 13 4 4 4 12
R93 2 2 3 5 4 4 13 2 2 3 7 4 3 4 2 13 4 4 4 12
R94 2 1 3 3 5 5 13 4 3 3 10 4 5 5 3 17 3 3 3 9
R95 2 2 3 2 3 3 8 2 3 3 8 4 3 3 2 12 3 3 3 9
R96 3 2 3 4 3 3 10 2 3 4 9 2 2 4 3 11 2 2 2 6
R97 4 2 2 4 5 5 14 4 4 5 13 3 5 4 3 15 3 3 3 9
R98 2 2 3 5 5 5 15 4 5 3 12 5 5 5 5 20 5 5 5 15
R99 3 2 3 3 3 3 9 4 2 3 9 3 3 3 3 12 3 3 3 9
R10 2 1 3 5 5 5 15 3 3 4 10 5 5 5 5 20 5 5 5 15
0
R10 2 2 3 2 2 2 6 3 3 2 8 2 2 2 2 8 3 3 3 9
1
R10 2 2 3 3 4 4 11 3 5 3 11 3 4 2 2 11 3 3 3 9
2
R10 3 1 3 3 3 3 9 3 2 4 9 3 3 3 4 13 2 2 2 6
3 1 3 3 3 3 9 3 2 4 9 3 3 3 4 13 2 2 2 6
3R1
R10 2 1 3 3 3 3 9 4 4 4 12 3 4 4 3 14 2 2 2 6
R10
R
4
R10 2
3 1
2 3 3 3 3 9 4
3 4
2 4
2 12
7 3
2 4
3 4 3
2 14
11 2
4 2
4 2
4 6
12
3
5
R10 2 2 3 3 3 3 9 3 5 3 11 5 5 4 5 19 5 5 5 15
R10 3 2 3 3 3 3 9 3 2 2 7 2 3 4 2 11 4 4 4 12
6
R10 3 2 3 3 4 4 11 2 4 2 8 4 3 3 3 13 4 4 4 1
4
7 2 2 3 3 3 3 9 3 5 3 11 5 5 4 5 19 5 5 5 15
2
R10 2 2 3 4 5 5 14 4 4 4 12 4 4 4 5 17 5 5 5 1
8
R10 2 2 3 4 2 2 8 2 2 4 8 3 3 4 4 14 3 3 3 5
9
3 2 3 3 4 4 11 2 4 2 8 4 3 3 3 13 4 4 4 12
9R1
5
R11 2 2 3 5 5 5 15 4 5 4 13 5 5 4 5 19 4 4 4 1
R10
R
0
R11 2
2 2
2 3
3 4
4 5
2 5
2 14
8 4
2 4
2 4
4 12
8 4
3 4
2 4
3 5
3 17
11 5
4 5
4 5
2 15
2
1
3
R10
1
R11
6 2
2 2
2 3
3 5
4 4
2 4
2 13
8 2
2 2
2 5
4 9
8 3
3 5
3 2
4 2
4 12
14 2
3 2
3 4
3 0
98
R10
2
R11 2 2 3 3 4 4 11 3 4 2 9 4 4 4 4 16 3 3 4 1
4
R10
3 2 2 3 5 5 5 15 4 5 4 13 5 5 4 5 19 42 4 4 12
0
R11 2 1 3 2 5 5 12 5 5 4 14 4 4 3 2 13 2 5 9
7
4
R11
R10 2 2 3 5
4 3
2 3
2 11
8 3
2 4
2 4 11
8 2
3 3
2 4
3 3 12
11 43 3
4 3
2 9
10
5R1
5
R11
R10 1 2 3 4 5 5 14 4 5 5 14 4 3 2 2 11 3 3 5 1
R10 2 2 3 5 4 4 13 2 2 5 9 3 5 2 2 12 2 2 4 81
R
6
8
R11 2 1 3 5 3 3 11 4 5 5 14 4 3 2 2 11 5 5 3
3
R10
7
R11
6 2 2 3 5
3 4 4 13
11 4
3 4 5
2 13
9 5
4 5
4 4 5
4 19
16 35 5
3 4 3
1
10
R10
R10
8
R11
9 2 2 3 3 3 3 9 4 5 5 14 5 5 5 3 18 4 4 3 4
1
4
R10
9 2 1 3 2 5 5 12 5 5 4 14 4 4 3 2 13 2 2 5 91
R12 2 1 3 5 5 5 15 5 5 4 14 4 4 4 3 15 3 3 5
7
R11
0
R10 2 2 3 5 3 3 11 3 4 4 11 2 3 4 3 12 3 3 3 91
0
5
R10
R10 1 2 3 4 5 5 14 4 5 5 14 4 3 2 2 11 3 3 5 11
8
R11
3
R10
1
6 2 1 3 5 3 3 11 4 5 5 14 4 3 2 2 11 5 5 3 13
R10
R10
9
R11
4 2 2 3 5 4 4 13 4 4 5 13 5 5 4 5 19 5 5 4 14
R10
2
7
R11
R10 2 2 3 3 3 3 9 4 5 5 14 5 5 5 3 18 4 4 3 11
0
R11
5
R10 2 1 3 5 5 5 15 5 5 4 14 4 4 4 3 15 3 3 5 11
3
8
R11
R10
85
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Statistics
1. UMUR
Umur
2. JENIS KELAMIN
Jenis Kelamin
3. JABATAN
Jabatan
Communalities
Initial Extraction
Component Matrixa
Component
1 2 3 4
KS1 ,703
KS2 ,788
KS3 ,788
KD1 ,723
KD2 ,703
KD3 ,575 ,510
K1 ,801
K2 ,708
K3 ,740
K4 ,720
L3 ,806 -,559
L5 ,806 -,559
L6 ,812
Component
1 2 3 4
KS1 ,621
KS2 ,879
KS3 ,879
KD1 ,672
KD2 ,676
KD3 ,774
K1 ,699
K2 ,797
K3 ,688
K4 ,755
L3 ,908
L5 ,908
L6 ,764
2. UJI RELIABILITAS
N %
Reliability Statistics
,895 3
N %
Cases Excludeda 0 ,0
Reliability Statistics
,760 3
89
N %
Cases Excludeda 0 ,0
Reliability Statistics
,866 4
N %
Cases Excludeda 0 ,0
Reliability Statistics
,960 3
90
Unstandardized
Residual
N 120
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2,14312592
Absolute ,084
Most Extreme Differences Positive ,047
Negative -,084
Kolmogorov-Smirnov Z ,919
Asymp. Sig. (2-tailed) ,367
Unstandardized
Residual
N 120
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1,87108805
Absolute ,086
Most Extreme Differences Positive ,044
Negative -,086
Kolmogorov-Smirnov Z ,943
Asymp. Sig. (2-tailed) ,336
2. UJI MULTIKOLINIERITAS
Uji Multikolinieritas 1
Variables Entered/Removeda
K Direktif, K
1 . Enter
Suportifb
Coefficientsa
Tolerance VIF
Uji Multikolinieritas 2
Variables Entered/Removeda
Kepuasan, K
1 Direktif, K . Enter
Suportifb
Coefficientsa
Tolerance VIF
3. UJI HETEROSKEDASTISITAS
Uji Heteroskedastisitas 1
Variables Entered/Removeda
K Direktif, K
1 . Enter
Suportifb
Model Summary
ANOVAa
Coefficientsa
Uji heteroskedastisitas 2
Variables Entered/Removeda
Kepuasan, K
1 Direktif, K . Enter
Suportifb
Model Summary
ANOVAa
Coefficientsa
UJI HIPOTESIS
Persamaan 1
Variables Entered/Removeda
K Direktif, K
1 . Enter
Suportifb
Model Summary
ANOVAa
Coefficientsa
Permasaan 2
Variables Entered/Removeda
K Direktif, K
1 . Enter
Suportifb
Model Summary
ANOVAa
Coefficientsa
Persamaan 3
Variables Entered/Removeda
Kepuasan, K
1 Direktif, K . Enter
Suportifb
Model Summary
ANOVAa
Coefficientsa
UJI SOBEL
1. Pengaruh kepemimpinan Suportif terhadap loyalitas kerja dengan mediasi kepuasan
kerja
Setelah menghitung nilai SP2p3 kemudian perhitung p2p3 yang diperoleh adalah:
𝑝2𝑝3 0,143766
= = 2,897415292
𝑆𝑝2𝑝3 0,0496187068453
Terlihat hasil perhitungan nilai dengan uji sobelt test dan t statistiknya dihasilkan
2,897 dengan nilai t tabel 1,980 maka dapat dinyatakan Ho ditolak dapat diartikan
Kepuasan kerja memediasi secara signifikan antara variabel kepemimpinan suportif
terhadap loyalitas kerja
98
Setelah menghitung nilai SP2p3 kemudian perhitung p2p3 yang diperoleh adalah:
𝑝2𝑝3 0,151116
= = 2,796111179
𝑆𝑝2𝑝3 0,0540450612822
Terlihat hasil perhitungan nilai dengan uji sobelt test dan t statistiknya
dihasilkan 2,796 dengan nilai t tabel 1,980 maka dapat dinyatakan Ho ditolak dapat
diartikan Kepuasan kerja memediasi secara signifikan antara variabel kepemimpinan
direktif terhadap loyalitas kerja
99
UJI PLAGIASI