Anda di halaman 1dari 78

PENGARUH FEE AUDIT, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA

TERHADAP KUALITAS AUDIT

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih


Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Andriyanto
11140208

Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora


Program Studi Akuntansi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
2019
UNIVERSITAS BUNDA MULIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Pernyataan Kesiapan Ujian Pendadaran Skripsi

Saya Andriyanto, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :


“PENGARUH FEE AUDIT, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA

TERHADAP KUALITAS AUDIT ”

merupakan hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah,

sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain.

Andriyanto
11140208
Disetujui oleh Pembimbing,
Kami setuju Skripsi tersebut diajukan untuk Ujian Pendadaran

Theresia Hesti Bwarleling, SE.,M.Ak. (21 Desember 2017)

Disetujui oleh Ketua Program Studi,

Ririn Breliastiti, SE., MM (21 Desember 2017)


UNIVERSITAS BUNDA MULIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Persetujuan Skripsi

Yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa Skripsi dengan judul


“PENGARUH FEE AUDIT, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA

TERHADAP KUALITAS AUDIT ”

Disusun oleh :
Andriyanto
11140208
Telah disetujui dan diterima sebagai salah satu karya ilmiah mahasiswa yang
bersangkutan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora – Program Studi
Akuntansi Universitas Bunda Mulia.

Jakarta, 18 Januari 2018

Mengetahui,
Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing,

Ririn Breliastiti, SE., MM Theresia Hesti Bwarleling, SE.,M.Ak.


PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “PENGARUH FEE AUDIT,


INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS
AUDIT” sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamya yang
merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan
atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya, atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.

Jakarta, 21 Desember 2017


Yang membuat pernyataan,

Materai Rp6.000,-
ttd

Andriyanto
ABSTRAK

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxx

Kata Kunci
Xxxx, xxxx, xxxx, xxx, xxxx
ABSTRACT

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Keywords
Xxxx, xxxx, xxxx, xxx, xxxx
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmat-Nya bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi berjudul

“PENGARUH FEE AUDIT, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA

TERHADAP KUALITAS AUDIT”.

Penyusunan skripsi dilakukan untuk menyelesaikan tugas akhir untuk


menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Jurusan Akuntansi Universitas Bunda
Mulia, Jakarta. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini, masih banyak
terdapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Mohon maaf apabila
terdapat ketidaksempurnaan, baik dalam penulisan, penafsiran, dan sebagainya.
Semoga skripsi ini dapat diterima dalam dunia akademis dan berguna bagi
pembacanya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan kesehatan, berkat serta

penyelesaian masalah dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Doddy Surja Bajuadji, MBA., selaku Rektor Universitas Bunda

Mulia.

3. Ibu Ririn Breliastiti, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Universitas Bunda Mulia.

4. Bapak Refianto, SE., NN., selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi

Universitas Bunda Mulia.

5. Ibu Theresia Hesti Bwarleling, SE.,M.Ak. selaku dosen pembimbing yang

telah banyak memberikan arahan dan bimbimgannya dalam penyelesaian

tugas akhir ini.


6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Bunda

Mulia yang telah yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan inspirasi

selama perkuliahan penulis di Universitas Bunda Mulia.

7. Orang tua, Nenek dan keluarga yang selalu memberikan semangat,

dukungan dan bantuan untuk penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik dan tepat waktu sesuai dengan harapan.

8. Sahabat yang terbaik yang pernah ada selalu ada dalam suka dan duka, Dio

Fernando, Rayen Purnama Putra, Ridwan Tedja, Lazarus Surya

9. Teman seperjuangan yang bersama-sama membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, Dio Fernando, Ridwan Tedja, Lazarus Surya,

Slater William, Steven.

Akhir kata, penulis akan menyempaikan kepada para pembaca bahwa penelitian

yang dilakukan ini membutuhkan kritik dan saran di masa mendatanag dari para

pembaca agar penulis dapat membuat penelitian yang lebih baik. Penulis berharap

apa yang telah dibahas dalam karya ilmiah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.

Terlebih untuk para pembaca yang ingin lebih memahami tentang pengaruh Fee

Audit, Independensi dan Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit.

Jakarta, 12 Desember 2018

Andriyanto
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN KESIAPAN UJIAN PENDADARAN
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
HALAMAN KEASLIAN SKRIPSI
HALAMAN PERNYATAAN HASIL SIDANG
ABSTRAK................................................................................................................i
ABSTRACT.............................................................................................................ii
PRAKATA.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah....................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah..........................................................................................5
1.3. Pembatasan Masalah.........................................................................................5
1.4. Rumusan Masalah.............................................................................................5
1.5. Tujuan dan Kegunaan Penelitian......................................................................6
1.5.1. Tujuan Penelitian...................................................................................6
1.5.2. Kegunaan Penelitian..............................................................................6
1.6. Sistematika Penelitian.......................................................................................7
BAB 2 KERANGKA PUSTAKA.........................................................................9
2.1. Kerangka Teori.................................................................................................9
2.2 Penelitian Terdahulu........................................................................................15
2.3. Paradigma Penelitian.......................................................................................22
2.4. Hipotesis..........................................................................................................22
BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................25
3.1. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian.............................................25
3.1.1. Subjek Penelitian..............................................................................25
3.1.2. Objek Penelitian................................................................................26
3.2. Metode Pengumpulan Data.............................................................................26
3.2.1. Jenis Penelitian…………………………………………….……….26
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data................................................................26
3.2.3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling...........................................27
3.2.3.1 Populasi…………………………………………………..27
3.2.3.2 Sampel………………………………………………...….28
3.2.3.3 Teknik Sampling…………………………………………28
3.2.4. Variabel Penelitian...………………………………….……....……29
3.3. Metode Analisis..............................................................................................31
3.3.1. Operasional Variabel……………………………………………….31
3.3.2. Tahap Pengolahan Data……………………………........……….…34
3.3.2.1. Analisis Deksriptif………...……………....……………...34
3.3.3. Metode Pengujian Validitas dan Reabilitas...…………....…….…..34
3.3.3.1. Uji Validitas…………...………………………………….34
3.3.3.2. Uji Reabilitas…………...……………………....……...…34
3.3.4. Metode Statistik…………………………………………….......…35
3.3.4.1. Uji Asumsi Klasik………………………………........…..35
3.3.4.2. Uji Multikolinearitas……………....………………….….36
3.3.4.3. Uji Heteroskedatisitas………………...…....………….…36
3.3.4.4. Uji Normalitas………………………………….…..........36
3.3.4.5. Analisis Regresi Linier Berganda...................................,..37
3.3.5. Uji Hipotesis……………………...….............................................38
3.3.5.1. Uji Pengaruh Parsial (t)…….............................................38
3.3.5.2. Uji Pengaruh Simultan (F)….............................................38

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN……………………….........40


4.1. Penyajian Data……………………………………………………….......…40
4.2. Analisis Data dan Interpretasi……………………………………….......….42
4.2.1. Uji Statistik Deskriptif…….........……….......…....…..…..............42
4.2.2. Uji Reliabilitas dan Validitas………………….............……..……43
4.2.2.1. Uji Reliabilitas…………………………………........……43
4.2.2.2. Uji Validitas………………………………........……....…45
4.2.3. Uji Asumsi Klasik…………………………………………………46
4.2.3.1. Uji Normalitas……………………………………………46
4.2.3.2. Uji Multikolineritas………………………………………48
4.2.3.3. Uji Heteroskedatisitas……………………………………49
4.2.4. Uji Analisis Regresi Linear……………………………………….50
4.2.4.1. Analisis Regresi Linear Berganda…………………...…...50
4.2.5. Uji Hipotesis……………………………………………....………52
4.2.5.1.Uji Koefisien Determinasi (R Square)……………………52
4.2.5.2. Uji T (Koefisien Regresi Berganda Secara Parsial)……...53
4.2.5.3. Uji Simultan (Uji F)……………………………………...54
4.2.6. Uji Interpretasi Data……………………………………………….55
4.2.6.1. Pengaruh Fee Audit terhadap Kualitas Audit……………56
4.2.6.2. Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit………...57
4.2.6.3. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit…...58
BAB 5 PENUTUP................................................................................................39
5.1. Simpulan.........................................................................................................39
5.2. Saran................................................................................................................39
5.3. Keterbatasan Penelitian...................................................................................39
5.4. Kontribusi Penelitian.......................................................................................39
DAFTAR REFERENSI.........................................................................................40
RIWAYAT HIDUP................................................................................................43
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.............................Error! Bookmark not defined.


Tabel 3.2 Definisi Operasional..............................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Pemilihan Sampel.................................................................................37
Tabel 4.2 Sampel Penelitian...................................................................................37
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian.........................................................................22


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Persetujuan Riset PT XXX


Lampiran 2. Total Aset Tahun 2012-2015
Lampiran 3. Xxxxxx Xxxxxxxx
BAB 1

PENDAHULUA

1.1. Latar Belakang Masalah

Auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan

mengevaluasi bukti secara objektif mengenai informasi tingkat kesesuaian antara

tindakan atau peristiwa ekonomi dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta

melaporkan hasilnya kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Orang yang

melaksanakan auditing disebut auditor (Rahayu dan Suhayati, 2010: 1).

Terdapat 3 tipe auditor yaitu: auditor independen, auditor pemerintah, dan

auditor Intern (Mulyadi, 2002: 8). Manajemen dalam perusahaan yang berskala

besar memerlukan jasa profesi auditor independen agar pertanggungjawaban

keuangan yang disajikan kepada pihak luar dapat dipercaya sebagai dasar

pengambilan keputusan pihak luar.

Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang

bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002: 4). Namun permasalahan

mengenai rendahnya kualitas audit menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa

tahun terakhir dengan adanya keterlibatan akuntan publik didalamnya.


Selanjutnya pembekuan Akuntan Publik Ben Ardi, CPA dari KAP

Jamaludin, Ardi, Sukimto dan Rekan (Jakarta Pusat), ini berdasarkan Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 445/KM.1/2015 selama enam bulan terhitung mulai

tanggal 29 Mei 2015. Sanksi pembekuan izin ini berikan karena AP tersebut

belum sepenuhnya mematuhi SA-SPAP dalam pelaksanaan audit umum atas

laporan keuangan PT. Bumi Citra Permai Tbk Tahun Buku 2013.

Ketidak patuhan tersebut dikategorikan sebagai pelanggaran berat karena

berpotensi berpengaruh cukup signifikan terhadap laporan auditor independen

(pppk.kemenkeu.go.id). Selain pembekuan izin beberapa KAP dan Akuntan

Publik oleh Menteri Keuangan karena melakukan pelanggaran yang telah

disebutkan diatas, terdapat juga kasus yang melibatkan auditor investigatif Kantor

Akuntan Publik Tarmizi Achmad yang berasal dari kota Semarang.

Menurut Sudirman (Mantan auditor BPKP Perwakilan Sumatra Utara)

hasil Penghitungan Kerugian Negara (PKN) oleh auditor investigatif KAP

Tarmizi Achmad tidak berdasarkan standar pemeriksaan sehingga bertentangan

dengan UU RI No 15 Tahun 2004. Hal tersebut dikatakan Sudirman saat menjadi

saksi ahli dalam persidangan kasus dugaan korupsi pengadaan sewa menyewa 294

unit mobil dinas operasional senilai Rp18 miliar yang bersumber dari RKAT

Tahun 2013.

Kapasitas auditor bernama Hernold Ferry Makawimbang sebagai saksi

ahli yang pendidikannya bukan akuntansi dan bukan akuntan publik sangat

diragukan serta tidak berwenang menandatangani laporan audit. Tindakan ini


sangatlah bertentangan dengan UU RI Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan

Publik. (Metro24jam.com).

Kualitas audit merupakan hal yang penting karena kualitas yang tinggi

akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar

pengambilan keputusan (Atiqoh, 2016). Namun beberapa kasus diatas

menunjukan bahwa auditor telah melanggar Standar Akuntansi (SA)-Standar

Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan Kode Etik Akuntan Publik, sehingga

menyebabkan penurunan kualitas audit dan kepercayaan pemakai jasanya.

Kontrak kerjasama dalam hal penentuan besaran fee audit antara auditor

dan klien mampu memepengaruhi kualitas audit. Ketika auditor melakukan

negosiasi dengan pihak manajemen terkait hasil kerja laporan auditan, maka

kemungkinan besar mempengaruhi kualitas audit. Bervariasinya nilai moneter

yang diterima auditor pada setiap pekerjaan audit yang dilakukannya berdasarkan

hasil negosiasi, tidak menutup kemungkinan akan memberikan pengaruh pada

kualitas audit (Pratistha dan Widhiyani, 2014).

Menurut Gavious (2007) menyatakan bahwa masalah keagenan auditor

bersumber dari adanya mekanisme kelembagaan antara auditor dan manjemen.

Satu sisi auditor ditunjuk manajemen untuk melakukan audit, namun di sisi lain

jasa audit dibayar dan ditanggung manjemen. Mekanisme kelembagaan inilah

mengakibatkan munculnya keterikatan auditor pada klien baik emosional maupun

financial sehingga berimbas terhadap kualitas audit.

Menurut Pratistha dan Widhiyani (2014) auditor memiliki posisi yang

penting terkait hasil yang diperoleh ketika melakukan audit. Posisi inilah yang
kemudian menimbulkan sikap dilematis dalam diri auditor terkait independensi.

Sikap independen sudah melekat pada pribadi setiap auditor karena hal tersebut

merupakan tuntutan profesi akuntan publik, namun karena adanya desakan atau

pengaruh dari klien untuk mendukung kepentingannya, maka independensi tidak

lagi dapat didefinisikan secara sempurna dalam pendirian auditor.

Menurut Kurnia (2014) independensi merupakan sikap dimana seorang

auditor mampu mempertahankan temuannya dan tidak dapat dipengaruhi oleh

klien atau pihak lain yang memiliki kepentingan dengan hasil audit. Sehingga

seorang auditor harus memiliki sikap independensi dalam menjalankan tugasnya

agar mendapatkan kualitas audit yang baik tanpa merugikan pihak yang

menggunakan hasil audit tersebut.

Pengalaman auditor merupakan suatu proses pembelajaran dan

perkembangan potensi bertingkah laku auditor selama berinteraksi dengan tugas

yang dilakukan selama rentang waktu tertentu. Semakin banyak pengalaman kerja

seorang auditor maka Kualitas Audit yang dihasilkan akan semakin baik. Jadi

dapat disimpulkan bahwa semakin lama masa kerja auditor, maka akan

menghasilkan kualitas audit yang lebih berkualitas.

Hal ini dapat terjadi karena pengalaman tersebut membentuk seorang

auditor yang ahli dalam mengaudit secara teknis maupun psikis. Dengan semakin

banyak pengalaman selama melakukan pekerjaannya, seorang auditor akan lebih

berhati-hati dan tidak melakukan kesalahan yang sama seperti masa lalu.

Semakin banyak pengalaman yang dimiliki, auditor akan semakin mudah

untuk menemukan kesalahan dan mengetahui penyebab kesalahan tersebut.


Semua pengalaman yang diperoleh akan digunakan dengan baik oleh auditor

dalam melakukan pekerjaan yang selanjutnya, sehungga hasil auditnya akan lebih

berkualitas daripada sebelumnya.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan

yang mucul dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Rendahnya kualitas audit menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun

terakhir dengan adanya keterlibatan akuntan publik didalam. Sehingga beberapa

KAP dan Akuntan Publik dibekukan izinnya oleh Menteri Keuangan karena

melakukan pelanggaran terhadap SA-SPAP dalam pelaksanaan audit.

2. Auditor yang melanggar SA-SPAP dan Kode Etik akuntan publik

menyebabkan penurunan kualitas audit dan kepercayaan pemakai jasanya.

3. Auditor yang kurang berpengalaman akan lebih banyak melakukan kesalahan

dalam melakukan pekerjaannya.

1.3. Pembatasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini perlu dilakukan untuk memfokuskan

penelitian, mencegah terlalu luasnya pembahasan dan terjadinya salah

interprestasi atau kesimpulan yang dihasilkan. Sehingga masalah dalam penelitian

ini dibatasi pada pengaruh fee audit, independensi, dan pengalaman kerja terhadap

kualitas audit.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang sudah diuraikan diatas peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:


1. Apakah fee audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit?

2. Apakah independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit?

3. Apakah pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit?

4. Apakah fee audit, independensi, pengalaman kerja berpengaruh signifikan

secara simultan terhadap kualias audit?

1.5. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.5.1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan diatas maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh fee audit terhadap kualitas audit.

2. Untuk mengetahui pengaruh independensi terhadap kualitas audit.

3. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman kerja terhadap kualitas audit.

4. Untuk mengetahui pengaruh fee audit, independensi, pengalaman kerja secara

simultan kualitas audit?

1.5.2. Kegunaan Penelitian

Suatu hasil penelitian dapat memberikan kontribusi apabila mampu memberikan

manfaat baik bagi siapapun. Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan

masalah diatas, maka beberapa kegunaan atau manfaat yang dapat diambil dari

penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi khususnya mahasiswa jurusan akuntansi,

penelitian ini bermanfaat sebagai acuan bahan referensi penelitian selanjutnya dan
pembanding untuk menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

kualitas audit.

b. Bagi penelitian selanjutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang

akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas audit.

c. Bagi penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah

referensi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit

2. Manfaat Praktis

a. Mengetahui langkah-langkah perbaikan terhadap aspek-aspek yang dapat

meningkatkan kualitas audit.

b. Membantu KAP untuk mengetahui faktor-faktor penyebab peningkatan kualitas

audit yang dihasilkan, misalnya yang disebabkan oleh fee audit, independensi,

kompetensi, etika auditor dan tekanan anggaran waktu sehingga kualitas audit

dapat ditingkatkan oleh para auditor di masa mendatang untuk menciptakan

kualitas yang lebih baik.

1.6. Sistematika Penelitian

Sistematika pembahasan bertujuan untuk mempermudah pembaca, guna

memahami isi dari penelitian ini. Berikut adalah urutan dari penelitian ini:

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini membahas secara singkat mengenai isi skripsi ini. Selanjutnya,

pada bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

pembatas masalah, rumusan masaah, tujuan dan manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.
Bab 2 Landasan Teori

Bab ini berisi tentang kerangka teori, penelitian terdahulu, paradigma

penelitian, dan perumusan hipotesis.

Bab 3 Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang gambaran umum subjek dan objek penelitian,

metode yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari jenis penelitian,

teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, serta metode analisis yang

digunakan dalam penelitian.

Bab 4 Hasil Penelitian dan Bahasan

Bab ini berisi tentang penyajian data dan menganalisia data yang telah

diperoleh dengan menggunakan metode analisis yang digunakan dan

meginterpretasikannya

Bab 5 Penutup

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil data-data yang tersedia

untuk menjelaskan pemecahan masalah serta keterbatasan penelitian yang telah

dilakukan.
BAB 2

KERANGKA PUSTAKA

2.1. Teori Keagenan ( Agency Theory )

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan masalah agensi disebabkan oleh

adanya perbedaan kepentingan dan informasi asimetri antara manajemen (agent)

dengan shareholder (principle). Perbedaan tersebut menimbulkan konflik

kepentingan:

a) Antara shareholders dan manajer

b) Antara shareholders dan debtholders, dan

c) Antara manajer, shareholders dan debtholders.

Jensen dan Meckling (1976) juga berpendapat bahwa konflik kepentingan antara

pemilik dan agen terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai

dengan kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan (agency cost).

Dalam hal keagenan, auditor juga memiliki kepentingan untuk mempertahankan

pendapatnya, penetapan fee audit tinggi untuk menghasilkan kualitas audit yang

tinggi pula, selain itu auditor juga di andalkan masalah ketika berkaitan dengan

kepentingan keaganan auditor (Kurniasih dan Rohman, 2014).

2.1.1 Kualitas Audit

Menurut De Angelo (1981) kualitas audit adalah probabilitas dimana

seorang auditor menemukan pelanggaran di sistem akuntansi klien dan

melaporkan pelanggaran tersebut. Menurut Halim (2015: 61) laporan keuangan

yang berguna bagi pembuatan keputusan adalah laporan keuangan yang

9
berkualitas (memenuhi kriteria relevansi dan reliabilitas). Para pemakai laporan

keuangan lebih yakin terhadap kualitas laporan keuangan suatu perusahaan

apabila laporan keuangan tersebut telah audit dan memenuhi kedua kriteria

tersebut.

Ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, audit adalah pemeriksaan

(examination) secara obyektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau

organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan

tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi

keuangan, dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut (Mulyadi, 2002:

11). Audit bukan hanya merupakan proses review terhadap laporan keuangan,

namun juga mengenai pengkomunikasian yang tepat terhadap pihak-pihak yang

berkepentingan sebagai dasar pengukuran kualitas audit. Oleh sebab itu, kualitas

audit adalah hal yang harus dipertahankan oleh seorang auditor dalam proses

pengauditan (Atiqoh, 2016).

2.1.2. Fee Audit

Menurut Halim (2015: 108) fee audit merupakan hal yang tidak kalah

pentingnya di dalam penerimaan penugasan. Auditor tentu bekerja untuk

memperoleh penghasilan yang memadai. Oleh sebab itu penentuan fee audit perlu

disepakati antara klien dengan auditor. Ada beberapa cara dalam penentuan atau

penentapan fee audit. Cara tersebut dapat dijelasakan sebagai berikut:

1. Per diem basis

Pada cara ini fee audit ditentukan dengan dasar waktu yang digunakan

oleh tim auditor. Pertama kali fee per jam ditentukan, kemudian dikalikan
dengan jumlah waktu/jam yang dihabiskan oleh tim. Tarif fee per jam

untuk tiap tingkatan staf tentu dapat berbeda-beda.

2. Flat atau kontrak basis

Pada cara ini fee audit dihitung sekaligus secara borongan tanpa

memperhatikan waktu audit yang dihabiskan. Yang penting pekerjaan

terselesaikan sesuai dengan aturan atau perjanjian.

3. Maksimum fee basis Cara ini merupakan gabungan dari kedua cara di

atas. Pertama kali tentukan tarif per jam kemudian dikaliakan dengan

jumlah waktu tertentu tetapi dengan batasan maksimum. Hal ini dilakukan

agar auditor tidak mengulur-ngulur waktu sehingga menambah jam/waktu

kerja. Menurut Halim (2015: 108) besaran fee audit ditentukan banyak

faktor. Namun pada dasarnya ada 4 faktor yang menentukan besarnya fee

audit, yaitu :

1. Karakterisitik keuangan, seperti tingkat penghasilan, laba aktiva, modal,

dan lain-lain.

2. Lingkungan, seperti persaingan, pasar tenaga profesional, dan lain-lain.

3. Karakteristik Operasi, seperti jenis industri, jumlah lokasi perusahaan,

jumlah lini produk, dan lain-lain.

4. Kegiatan eksternal auditor, seperti pengalaman, tingkat kordinasi

dengan internal auditor, dan lain-lain.


2.1.3. Independensi

Menurut Halim (2015: 52) auditor dituntut independen atau bebas dari

pengaruh klien dalam melaksanakan auditing dan melaporkan temuan serta dalam

memberikan pendapat. Auditor tidak dibenarkan menyatakan pendapatnya

mengenai kewajaran laporan keuangan apabila dia tidak independen terhadap

klien. Ada tiga aspek independensi, yaitu:

1. Independence infact Auditor benar-benar tidak mempunyai

kepentingan ekonomis dalam perusahan yang dilihat dari keadaan yang

sebenarnya. Untuk menjadi independen, auditor harus mempunyai

kejujuran yang tinggi. Jadi ada keterkaitan erat antara independensi infact

dengan objektivitas.

2. Independence in appearance Independensi dalam penampilan

merupakan pandangan pihak-lain terhadap diri auditor sehubungan dengan

pelaksanaan audit. Auditor harus dapat menjaga kedudukannya

sedemikian rupa sehingga pihak lain akan mempercayai sikap

independensi dan objektivitasnya. Independensi dalam penampilan sangat

penting bagi perkembangan profesi auditor.

3. Independence in competence Independensi dari sudut keahlian

berhubungan erat dengan kompetensi ataupun kemampuan auditor dalam

melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya. Ketika melaksanakan

tugasnya baik dalam merencanakan, melaksanakan pemeriksaan maupun

sewaktu menyusun laporan hasil pemeriksaan, auditor wajib menggunakan


segala kemahiran jabatannya sebagai pemeriksa yang ahli dengan seksama

dan hati-hati. Independensi dari sudut pandang keahlian terkait erat dengan

kecakapan profesional auditor.

2.1.4. Pengalaman Kerja

Pengalaman merupakan sesuatu yang pernah dialami, dijalani, dirasai,

ditanggung, dan sebagainya. Andini (2011) menyatakan bahwa pengalaman

merupakan gabungan dari semua yang diperoleh melalui interaksi yang dilakukan

secara berulang- ulang dengan sesama benda alam, keadaan, gagasan, dan

penginderaan. Herliansyah (2006) menyatakan bahwa pengalaman kerja adalah

rentang waktu yang yang telah digunakan atas suatu pekerjaan atau tugas yang

dilakukan. Fran

Menurut SPAP (2011) dalam Standar Umum Pertama PSA No.4

menyatakan bahwa seberapapun tinggi keahlian seseorang dalam bidang lain,

termasuk dalam bidang bisnis dan keuangan, ia belum dapat dikatakan memenuhi

syarat dalam standar auditing apabila ia tidak mempunyai pendidikan dan

pengalaman yang memadai dalam bidang audit. pencapaian kehlian tersebut

dimulai dengan pendidikan formalnya, namun harus diimbangi dengan

pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam praktik audit. Seorang auditor yang

baru masuk dalam karir auditing harus memperoleh pengalaman profesionalnya

dengan cara mendapatkan supervisi dan review atas pekerjaannya di lapangan dari

atasannya

Menurut penelitian Dwi Ananing (2006), pengalaman kerja auditor dapat

diukur berdasarkan tiga aspek yaitu:


1) Lamanya auditor bekerja Menurut Widyanto dan Yuhertian (2005),

pengalaman berdasarkan lama bekerja merupakan pengalaman yang dimiliki oleh

seorang auditor.

2) Banyaknya penugasan yang ditangani Pengalaman kerja seseorang

ditunjukan dengan jenis-jenis pekerjaan ataupun banyaknya penugasan yang

pernah dilakukan seseorang dan akan memberikan peluang yang besar untuk

melakukan pekerjaan dengan lebih baik (Puspaningsih, 2004). Dari uraian

tersebut dapat dilihat bahwa banyaknya penugasan audit yang pernah dilakukan

auditor dapat meningkatkan kinerja auditor untuk melakukan penugasan audit

dengan lebih baik.

3) Banyaknya jenis perusahaan yang pernah diaudit Pengalaman dari

banyaknya jenis perusahaan yang pernah diaudit akan memberikan suatu

pengalaman yang lebih bervariasi dan bermanfaat untuk meningkatkan

pengatahuan dan keahlian auditor. Perbedaan perusahaan akan menentukan

langkah atau prosedur audit yang dilakukan menjadi berbeda kecuali untuk bidang

usaha yang sama, maka langkah-langkah yang dilakukan auditor akan sama dalam

proses audit (Dwi Ananing, 2006).


2.2 Penelitian Terdahulu

Untuk mengadakan penelitian ini, tidak terlepas dari penelitian terdahulu

dengan tujuan untuk memperkuat hasil dari penelitian yang sedang dilakukan.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Variabel Variabel
No Judul Variable Metodologi Hasil
Sama beda

1 Septriani ( 2012 ) Variabel -Pengujian Hasil dalam Variabel Variabel


pengaruh Independe dengan penelitian ini Independ Kompeten
independensi dan nsi dan Regresi adalah ensi si
kompetensi Kompeten - Data yang
auditor yang
auditor terhadap si digunakan
kualitas audit, adalah laporan bekerja pada
studi kasus keuangan KAP di
auditor KAP di auditan dari Sumatra
Sumatra Barat. perusahaan Barat. Teknik
manufaktur penentuan
yang sampel
tergabung
berupa
dalam LQ-45
mulai tahun sampling
2004-2010. jenuh
sehingga
diperoleh
sampel
sejumlah 40
responden.
Metode
analisis data
penelitian ini
menggunaka
n analisis
regresi linier
berganda.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
Variabel Variabel
No Judul Variabel Metodologi Hasil
Sama Beda
independensi
dan
kompetensi
auditor
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kualitas audit
2 Campa (2013 ) Variabel -Pengujian Hasil dalam Variabel Variabel
Campa, D. Fee dengan penlitian ini Independ Kompeten
(2013). Big 4 fee Premium Regresi perusahaan ensi si ,
premium and Big 4 dan - Data yang tekanan
yang terdaftar
audit quality: Kualitas digunakan waktu ,
Latest evidence audit Dengan di bursa dan etika
from UK listed terbaru sebanyak 41 saham inggris auditor
companies. dari auditor selama 2005-
Managerial perusahaa sebagai 2011. Metode
Auditing Journal. n yang sampel analisis data
Vol: 28.8. pp: terdaftar penelitian. penelitian ini
680-707. di Inggris. Nonprobabilit
menggunaka
y sampling
digunakan n analisis
sebagai regresi linier
metodepenga berganda.
mbilan sampel Teknik
penentuan
sampel
berupa
sampling
jenuh. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa audit
fee premium
tidak
berhubungan
dengan
kualitas
audit.
Variabel Variabel
No Judul Variabel Metodologi Hasil
Sama Beda
3 Kurnia dkk. Variabel -Pengujian ini Dalam Variabel Variabel
(2014) Kompeten menggunakan penelitian ini Independ Kompeten
pengaruh si, analisis regresi
adalah ensi si ,
kompetensi, Independe berganda. seluruh tekanan
independensi, nsi, - Data yang waktu ,
auditor yang
tekanan waktu, tekanan yang dan etika
dan etika auditor waktu dan digunakan bekerja di auditor
terhadap kualiatas etika dalam Kantor
audit. auditor penelitian ini Akuntan
adalah auditor Publik
yang bekerja Jakarta.
di PT Teknik
kantor akuntan
penentuan
publik di
jakarta yang sampel
ada sebanyak berupa
171 sampling
responden. jenuh
sehingga
diperoleh
sampel
sejumlah 176
responden.
Metode
analisis data
penelitian ini
menggunaka
n analisis
regresi linier
berganda.
Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa
kompetensi,
independensi,
dan etika
auditor
berpengaruh
positif
Variabel Variabel
No Judul Variabel Metodologi Hasil
Sama Beda
4 Futri dan Juliarsa Variabel Variabel Metode Variabel Variabel
(2014) Independe Independensi, pengumpulan Independ Profesiona
pengaruh nsi, Profesionalism sampel ensi , lisme,
independensi, Profesiona e, Tingkat Pengalam Tingkat
profesionalisme, lisme, pendidikan. menggunaka an Pendidika
tingkat Tingkat Etika Profesi, n simpel n, Etika
pendidikan, etika pendidika Pengalaman random Profesi,
profesi, n. Etika dan Kepuasan Kepuasan
sampling
pengalaman, dan Profesi, kerja auditor Kerja
kepuasan kerja Pengalama sehingga Auditor
auditor pada n dan memperoleh
kualitas audit Kepuasan 36
KAP di Bali. kerja responden.
auditor Metode
analisis data
penelitian ini
menggunaka
n analisis
regresi linier
berganda.
Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa
independensi,
profesionalis
me, dan
pengalaman
tidak
berpengaruh
terhadap
kualitas
audit.
Sedangkan
tingkat
pendidikan,
etika
profesi,dan
kepuasan
kerja auditor
Variabel Variabel
No Judul Variabel Metodologi Hasil
Sama Beda
berpengaruh
positif
terhadap
kualitas
audit.
5 Rahmania dan Variabel -Pengujian ini Hasil dalam Variabel Variabel
Agoes (2014) Independe menggunakan penelitian ini Independ Audit
pengaruh nsi analisis regresi sejumlah 143 ensi, dan Tenure
independensi auditor, logistik. Fee
responden.
auditor, audit audit -Data yang Audit
tenure, dan fee digunakan Metode
tenure,
audit terhadap dan fee sampel analisis data
kualitas audit audit perusahaan penelitian ini
anggota akuntan perbankan menggunaka
pasar modal di yang terdaftar n analisis
Indonesia. di Bursa Efek regresi linier.
Indonesia
Hasil
selama periode
2011-2014. penelitian
menunjukkan
bahwa
independensi
auditor dan
fee audit
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kualitas
audit,
sedangkan
audit tenure
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
kualitas
audit.

Variabel Variabel
No Judul Variabel Metodologi Hasil
Sama Beda
6 Pratistha dan Variabel -Pengujian ini Hasil dalam Variabel Variabel
Widhiyani (2014) Kompeten menggunakan penelitian Independ Kompeten
pengaruh si, kuesioner adalah ensi si, Faktor
independensi Independe (angket) dan – faktor
seluruh
auditor dan nsi dan analisis regresi dalam diri
besaran fee audit linier berganda auditor yang auditor
faktor –
terhadap kualitas faktor -Data yang bekerja di lainnya
proses audit. dalam diri digunakan KAP Jakarta.
auditor Kantor Teknik
lainnya akuntan publik penentuan
di Bali yang sampel
terdaftar berupa
dalam anggota
purposive
IAPI dipilih
sebagai lokasi sampling
penelitian sehingga
dengan auditor diperoleh
sebagai sampel
sampel. sejumlah 92
Jumlah sampel responden.
yang
Metode
dipergunakan
analisis data
penelitian ini
menggunaka
n analisis
regresi
berganda.
Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa
pengalaman
kerja,
obyektivitas
dan integritas
mempengaru
hi kualitas
audit.
Sedangkan
kompetensi,
Variabel Variabel
No Judul Variabel Metodologi Hasil
Sama Beda
dalam analisis independensi
data sejumlah dan tekanan
64 sampel. anggaran
waktu tidak
memepengar
uhi kualitas
audit.
Sumber : Hasil Olahan Peneliti(2018)

2.3. Paradigma Penelitian

Paradigma adalah cara mengetahui realitas sosial yang dikonstruksi oleh

metode penelitian tertentu yang menghasilkan mode of knowing yang efektif.

Gambar 2.1
Paradigma Penelitian

Fee Audit
(X1) H1

Independensi H2
Kualitas Audit (Y)
(X2)

H3
Pengalaman Kerja
(X3)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti(2018)

2.4. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

2.4.1. Pengaruh Fee Audit terhadap Kualitas Audit.

Menurut Pratistha dan Widhiyani (2014) auditor dengan fee yang tinggi

akan melakukan audit lebih luas dan mendalam terhadap perusahaan klien
sehingga kemungkinan kejanggalan-kejanggalan yang ada pada laporan keuangan

klien dapat terdeteksi. Penelitian yang dilakukan oleh Pratistha dan Widhiyani

(2014) menunjukan bahwa besaran fee audit berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kualitas proses audit. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmania dan

Agoes (2014), Zam dan Rahayu (2015) dan didukung dengan penelitian Nuridin

dan Widiasari (2016) menunjukan bahwa fee audit berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kualitas audit. Ini berarti bahwa fee audit yang lebih tinggi

maka semakin baik kualitas audit yang dihasilkannya. Berdasarkan temuan yang

telah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H01 = Fee audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Ha1 = Fee Audit berpengaruh terhadap kualitas audit.

2.4.2. Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit.

Menurut Pratistha dan Widhiyani (2014) sikap independensi ditunjukkan

auditor ketika melaksanakan tugasnya mencerminkan auditor jujur dan bebas dari

pengaruh apapun, sehingga laporan auditnya dapat dipercaya. Kehilangan

independensi seorang auditor akan berimbas terhadap rendahnya kualitas proses

audit yang dihasilkan sehingga laporan audit tidak sesuai dengan kenyataan dan

terdapat keraguan untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Penelitian yang dilakukan oleh Pratistha dan Widhiyani (2014) menunjukan

bahwa independensi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas

proses audit. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Septriani (2012), Kurnia

dkk. (2014), Rahmania dan Agoes (2014), Zam dan Rahayu (2015), Rahayu dan

Suryono (2016), dan Ariningsih dan Mertha (2017) menunjukan bahwa


independensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit.

Penelitian yang dilakukan Dewi dan Budiartha (2015) menunjukan bahwa

independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Sehingga semakin tinggi

tingkat independensi seorang auditor maka kualitas audit yang dihasilkan semakin

baik. Berdasarkan temuan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

H02 = Independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Ha2 = Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit.

2.4.3. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit

Menurut Kurnia dkk. (2014) tingginya pendidikan yang dimiliki seorang

auditor, maka akan semakin luas juga pengetahuan yang dimiliki oleh auditor.

Selain itu pengalaman yang banyak akan membuat auditor lebih mudah dalam

mendekteksi kesalahan yang terjadi dalam melakukan audit. Oleh karena itu,

kompetensi auditor yang dilihat dari pengetahuan dan pengalaman dapat

mempengaruhi kualitas audit. Penelitian yang dilakukan oleh Septriani (2012) dan

didukung dengan penelitian Kurnia dkk. (2014) menyatakan bahwa kompetensi

auditor berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kualitas audit, jadi

semakin tinggi kompetensi yang dimiliki seorang auditor maka kualitas audit yang

dihasilkan semakin baik. Berdasarkan temuan yang telah dijelaskan di atas, maka

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H03 = Pengalaman Kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Ha3 = Pengalaman Kerja berpengaruh terhadap kualitas audit.


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Kantor

Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

Responden yang dituju memiliki pengaruh besar terhadap angket yang diharapkan

dapat memberikan vailiditas dan reliabilitas pada data dengan baik yaitu Junior

Audit dan Senior Audit.

3.1.1. Subjek Penelitian

Objek penelitian yang akan diteliti adalah Pengaruh Fee Audit,

Independensi, Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit. Menurut (Sugiyono,

2017) Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dibagi menjadi dua yaitu

variabel dependen dan independen. Variabel independen adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen. Sedangkan, variable dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dimana variable Independen

nya yaitu Fee Audit, Independensi, Pengalaman Kerja. Sedangkan Variabel

Dependen nya yaitu Kualitas Audit.

3.1.2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang, atau

yang menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. Sifat keadaan

24
dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas yang bisa berupa

perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra,

simpati-antipati, keadaan batin, dan bisa juga berupa proses.

3.2. Pengumpulan Data

3.2.1. Jenis Penelitian

Pada pengumpulan data ini, jenis penelitian yang digunakan penulis adalah

penelitian asosiatif/hubungan. Penelitian Asosiatif merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, menurut

(Sujarweni, 2015). Dengan penelitian ini maka akan dibangun suatu teori baru

untuk meramalkan keadaan dan mengontrol suatu gejala kedepannya.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut (Andi Supangat, 2010) mendefinisikan bahwa data Primer yaitu

data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik dari objek

individual (responden) maupun dari suatu instansi yang dengan sengaja

melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk

keperluan penelitian dari pengguna. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan

secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Peneliti juga

melakukan pengamatan terhadap lingkungan dan kualitas pengendalian usaha

pada KAP Doli Bambang Sudarmaji & Rekan, KAP Iwan Siswandi, M.Ak., KAP

Joachim, Poltak & Lian, KAP Djoko , Sidik & Indra, KAP Tjahjadi & Tamara,

KAP Jansen & Ramdan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber data primer

merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti baik dari

pribadi maupun dari suatu instansi yang mengolah data untuk keperluan
penelitian, seperti dengan cara melakukan angket secara langsung dengan pihak-

pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Data primer diperoleh

dengan mengadakan penelitian dan kuesioner.

Ada juga teknik pengumpulan data lainnya yaitu metode kuesioner

(angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para

responden untuk dijawab, menurut (Sujarweni, 2015). Kuesioner ini telah

disediakan beruapa daftar pernyataan untuk dijawab oleh responden. Subjek

responden yang diharapkan pengumpulan data dilakukan, pastinya variabel yang

akan diukur dapat diketahui untuk mewakili banyak responden lainnya.

3.2.3. Populasi , Sampel dan Teknik Sampling

3.2.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri dari atas objek atau

subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya, menurut (Sujarweni,

2015). Menurut (Sugiyono, 2017) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-

benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang

dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi pada penelitian ini yaitu KAP yang

terdapat di Wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.


3.2.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki populasi

yang digunakan untuk penelitian (Sujwarweni, 2015). Menurut (Sugiyono, 2017)

sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi. Misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif. Maka

dari itu sampel yang diambil dapat mewakili atau representatif yaitu berjumlah 6

KAP dari wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

3.2.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai

teknik sampling yang digunakan (Sugiyono, 2017).Teknik Sampling yang

digunakan oleh peneliti adalah non-probability sampling dengan pendekatan

purposive sampling. Jumlah kuesioner yang sudah disebar ada sebanyak 100 set,

namun jumlah kuesioner yang terisi hanyalah sebanyak 70 set.

Tabel 3.1

Jumlah Kuesioner yang Terkumpul

Nama Kantor Akuntan Publik Jumlah Kuesioner


Iwan Siswandi , M.Ak. 5
Doli Bambang Sudarmaji & Rekan 12
Jansen & Ramdan 10
Nama Kantor Akuntan Publik Jumlah Kuesioner
Tjahjadi & Tamara 20
Djoko , Sidik & Indra 11
Joachim , Poltak & Lian 12
TOTAL 70
Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

3.2.4. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel

1. Variabel Eksogen

Menurut (Sugiyono, 2017) Variabel eksogen yaitu variabel yang

dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap

dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak di teliti. Variabel kontrol

sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat

membandingkan. Untuk dapat menentukan kedudukan variabel independen, dan

dependen, moderator, intervening atau variabel yang lain, harus dilihat

konteksnya dengan dilandasi konsep teoritis yang mendasari maupun hasil dari

pengamatan yang empiris.

2. Variabel Intervening

Dalam hal ini Tuckman(1988) menyatakan “An intervening variabel is

that factor that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen,

measure, or manipulate’’. Menurut (Sugiyono, 2017)Variabel intervening adalah

variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen

dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati

dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara

variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung

mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

3.2.5. Instrumen Penelitian

Dalam mengukur data dari variabel-variabel pada penelitian ini, peneliti

menggunakan Skala Likert. Skala yang digunakan untuk mengukur sikap,


pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

menurut (Sujarweni, 2015). Dengan skala Likert ini, variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai tolak ukur untuk menyusun butir-butir pertanyaan. Berikut, cara

pemberian skoring yang digunakan pada penelitian ini dimana nilai 1 sampai 5

berarti Tidak Pernah sampai Selalu, diberikan pernyataan dalam kuesioner

tersebut.

Sangat Setuju (SS) : 5

Setuju (S) : 4

Netral (N) : 3

Tidak Setuju (TS) : 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

3.3 Metode Analisis

3.3.1. Operasional Variabel

pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep)

tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkup

obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

a. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya atau

berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Fee Audit, Independensi dan Pengalaman Kerja.


b. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah

variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel terikat

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitas Au.

Tabel 3.2

Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala No Item

Usaha
mendapatkan Interval 1
klien
Besarnya audit Fee anggota dapat
bervariasi tergantung antara lain
risiko penugasan, kompleksitas jasa
yaang diberikan, tingkat keahlian
Jasa yang
yang diperlukan untuk Interval 2
Fee Audit (X1) diberikan
melaksanakan jasa tesebut, struktur
biaya Kantor Akuntan Publik KAP
yang bersangkutan dan
pertimbangan profesional lainnya
( I Komang & Ketut 2016 )

Risiko Audit Interval 3

Independensi berarti sikap mental


Independensi Telaah Dari
yang bebas dari konflik Interval 4,5,6,7
(X2) Rekan Auditor
kepentingan yang signifikan yang
Variabel Definisi Indikator Skala No Item
Mengancam objektivitas dimana
Lama
ancaman akan objektivitas tersebut
Hubungan Interval 8,9,10
harus dikelola pada level
Dengan Klien
individu/organisasi
( Rapina , Lili, & Verani 2010 )
Tekanan dari
Interval 11,12
Klien
Sejauh mana jam terbang akuntan
publik dalam melaksanakan
tugasnya yang diduga berpengaruh Lama waktu /
terhadap pemberian opini atas Interval 13,14,15
Masa Kerja
laporan keuangan melalui kualitas
audit
Pengalaman ( Silvia 2015 )
Kerja (X3) Banyaknya
Tugas
Pemeriksaan 16,17,1
Interval
8

Kualitas audit adalah pemeriksaan Lama waktu


yang sistematis dan independensi auditor telah
untuk menentukan aktivitas, mutu melakukan
Interval
dan hasilnya sesuai dengan pemeriksaan
Kualitas Audit pengaturan yang telah terhadap suatu
(Y) direncanakan dan apakah perusahaan
pengaturan tersebut Jumlah Klien
diimplementasikan secara efektif
dan sesuai dengan tujuan Interval
(Simanjuntak 2008)
Kesehatan
keuangan klien Interval

Variabel Definisi Indikator Skala No Item


Review oleh
Interval 22
pihak ketiga
Sumber : Hasil Olahan Peneliti(2018)

Dengan model operasional ini, responden akan selalu membaca pertanyaan

setiap item instrumen dan juga jawabannya. Pada bentuk checklist,sering jawaban

tidak dibaca karena letak jawaban sudah menentu. Tetapi dengan bentuk checklist,

maka akan didapat keuntungan dalam hal ini singkat dalam pembuatannya, mudah

mentabulasikan data, dan secara visual lebih menarik, data yang diperoleh ini dari

skala tersebut adalah skala interval (Sugiyono, 2017).

3.3.2. Tahap Pengolahan Data

3.3.2.1. Analisis Deskriptif


Analisis deskriptif berusaha untuk menggambarkan berbagai katakteristik

data yang berasal dari suatu sampel (Sujarweni, 2015). Pada penelitian ini,

analisis deskriptif responden menggambarkan karakteristik responden pada KAP.

Dengan deskripsi profil responden terdiri dari divisi, jabatan, pendidikan, jenis

kelamin, dan lama bekerja. Hal tersebut digunakan untuk menjelaskan latar

belakang responden yang menjawab pertanyaan pada penelitian ini.

3.3.3. Metode Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.3.3.1. Uji Validitas

Menurut (Sugiyono, 2017) instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid, dengan kata lain

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Penelitian ini menggunakan uji validitas untuk menguji kuesioner yang akan

disebarkan ke responden.

Menurut (Ghozali, 2018) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau

valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut.

3.3.3.2. Uji Reliabilitas

Menurut (Sugiyono, 2017) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang

bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

menghasilkan data yang yang sama. realibilitas dapat diartikan sebagai suatu

karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian dan kekonsistenan. Setelah

melakukan pengujian validitas, butir pertanyaan, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan uji realibilitas untuk menguji kehandalan atau kepercayaan alat


pengungkapan dari data. Dengan diperoleh nilai r dari uji validitas yang

menunjukkan hasil indeks korelasi yang menyatakn ada atau tidaknya hubungan

antara dua belahan instrumen.

Tabel 3.3

Tingkat Keandalan Cronbach’s Alpha

Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Keandalan


0.0 - 0.20 Kurang Andal
>0.20 – 0.40 Agak Andal
>0.40 – 0.60 Cukup Andal
Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Keandalan
Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Keandalan
>0.60 – 0.80 Andal
>0.80 – 1.00 Sangat Andal
Sumber: Hasil Olahan Peneliti(2018)

3.3.4. Metode Statistik

3.3.4.1. Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda

maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian mengenai ada tidaknya

pelanggaran asumsi-asumsi klasik merupakan dasar dalam model regresi linier

berganda yang dilakukan sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis.

3.3.4.2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2018). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel

bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas di dalam model regresi


3.3.4.3.Uji Heterokedatisitas

Menurut (Ghozali, 2018) Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan tetap, maka

disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas, model

regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi

Heteroskesdatisitas.

3.3.4.4 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki

distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametik, jika data tidak

berdistribusi normal dapat dipakai statistik non paramtrik (Sujarweni, 2015).

Menurut (Ghozali, 2018) Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal, seperi

diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak

valid untuk jumlah sampel kecil.

3.3.4.5. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi

linier berganda. Menurut (Sugiyono, 2017) Analisis regresi linier berganda

digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan

(naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel

independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi.

Rumus analisis regresi linear berganda untuk menguji hipotesis-hipotesis adalah

sebagai berikut:
Y= α + β₁X₁ + β₂X₂ + β3X3 +e

Keterangan:

α : Koefisien konstanta

β₁ β₂β3 : Koefisien regresi

X₁ : Fee Audit

X₂ : Independensi

X3 : Pengalaman Kerja

Y : Kualitas Audit

e : Error

3.3.5. Uji Hipotesis

Menurut (Sugiyono, 2017) Hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data.

3.3.5.1. Uji Pengaruh Parsial(t)

Menurut (Ghozali, 2018) Uji t digunakan untuk menentukan apakah

dua sample yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji t

dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan denngan standar error.

Hipotesis nol(H0) yang ingin diuji adalah apakah suatu parameter(bi) sama dengan

nol, atau H0 : bi = 0, artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel independen. Hipotesis alternatif(H a)

parameter suatu variabel tidak sama dengan nol atau Ha : bi≠0.


BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

4.1. Penyajian Data

Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh

dari kuesioner yang telah disebarkan kepada 6 KAP yang telah disebarkan, maka

didapatkan jumlah responden sebanyak 70 responden. Pada penelitian ini

diharapkan jumlah ini mewakili populasi dari kinerja untuk mengetahui tingkat

Kualitas Audit pada laporan yang terdaftar di BEI. Sampel pada penelitian ini,

data sudah diperoleh seperti tabel diatas. Sampel yang sudah dipilih dari sekian

banyak populasi ini, dapat menghasilkan beberapa data seperti: statsistik

deskriptif seperti jabatan pekerjaan, jenjang pendidikan, jenis kelamin, dan

lamanya pengalaman kerja.

Tabel 4.1
JABATAN – JABATAN ACCOUNTING

Jabatan Responden Jumlah


Junior Auditor 33
Senior Auditor 37

Sumber: Hasil Olahan Peneliti(2018)

Pada tabel diatas ini sudah dijelaskan mengenai jumlah angka dengan

posisi jabatannya. Maka, jika dihitung berdasarkan persentase ini total responden

dirincikan berikut: Junior Auditor 47,14%; Senior Auditor 52,86%.

37
Tabel 4.2
Sampel Penelitian

No. Jenjang Pendidikan Jumlah


1 D3 3
2 S1 67
3 S2 0
Sumber: Hasil Olahan Peneliti ( 2018 )

Pada tabel di atas, peneliti menghitung berdasarkan persentase maka hasil

yang muncul dirincikan sebagai berikut: D3 berjumlah 4,28%; S1 berjumlah

95,72 %. Jenjang pendidikan S2 tidak ada.

Tabel 4.3

JENIS KELAMIN

Jenis Kelamin Jumlah


Pria 34
Wanita 36
Sumber : Hasil Olahan Peneliti(2018)

Pada tabel diatas, penliti melakukan perhitungan berdasarkan persentase

dari jenis kelamin, maka hasil yang muncul sebagai berikut: responden laki-laki

berjumlah 48,57% dan responden perempuan berjumlah 51,43%.

Tabel 4.4

PENGALAMAN KERJA

Lama Bekerja Jumlah


< 1 Tahun 33
1-3 Tahun 30
Lama Bekerja Jumlah
> 3 Tahun 7
Sumber : Hasil Olahan Peneliti(2018)

Pada tabel diatas, penliti melakukan perhitungan berdasarkan persentase

dari pengalaman kerja, maka hasil yang muncul dirincikan berikut: kurang dari 1
Tahun adalah 47,14%; 1 sampai 3 Tahun adalah 42,85%; lebih dari 3 Tahun

adalah 10%.

4.2. Analisis Data dan Interpretasi

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deeskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standa deviasi, varian, maksimum, minimum,

sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2018).

Tabel 4.5

Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation Variance Skewness
Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error
X1 40 6 15 10.40 2.318 5.374 .043 .374
Y 40 9 20 15.65 3.997 15.977 -.246 .374
X3 40 12 20 16.95 1.921 3.690 -.040 .374
X2 40 26 45 35.72 4.613 21.281 .052 .374
Valid N 40
(listwise)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Berdasarkan table 4.5 diatas, menjelaskan bahwa pada variable Fee Audit

jawaban minimum responden sebesar 6 dan maximum sebesar 15, dengan rata-

rata total jawaban 10,40 dan standar deviasi sebesar 2,318. Variabel Independensi

jawaban minimum responden sebesar 26 dan maximum sebesar 45, dengan rata-

rata total jawaban sebesar 35,72 dan standar deviasi sebesar 4,613. Variabel

Pengalaman Kerja jawaban minimum responden sebesar 12 dan maximum sebesar

20, dengan rata-rata total jawaban sebesar 16,95 dan standar deviasi sebesar

1,921. Variabel Kualitas Audit mempunyai jawaban minimum responden sebesar


9 dan maximum sebesar 20, dengan rata-rata total jawaban sebesar 15,65 dan

standaar deviasi sebesar 3,997.

4.2.2. Uji Reliabilitas dan Validitas

4.2.2.1. Uji Reliabilitas

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach,s Alpha diatas 0,6 menurut (Ghozali, 2018). Pengujian dilakukan

dengan melakukan perhitungan per variabel menggunakan pernyataan yang

terdapat di dalam kuesioner. Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil

sebagai berikut :

Tabel 4.5.1

Uji Reabilitas

Fee Audit

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.668 3

Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Berdasarkan table diatas, hasil pengujian variable Fee Audit diperoleh

nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,668. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 (0,668 >

0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan

variable Fee Audit dikatakan reliabel.

Tabel 4.5.2

Uji Reabilitas

Independensi

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.714 9
Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Berdasarkan table diatas, hasil pengujian variable Independensi diperoleh

nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,714. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 (0,714 >

0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan

variable Independensi dikatakan reliabel.

Tabel 4.5.3

Uji Reabilitas

Pengalaman Kerja

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.749 4
Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Berdasarkan table diatas, hasil pengujian variable Pengalaman Kerja

diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,749. Nilai tersebut lebih besar dari

0,60 (0,749>0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap

pernyataan variable Pengalaman Kerja dikatakan reliabel.

Tabel 4.5.4

Uji Reabilitas

Kualitas Audit

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.814 4
Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Berdasarkan table diatas, hasil pengujian variable Kualitas Audit diperoleh

nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,814. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 (0,814 >

0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan

variable kualitas audit dikatakan reliabel.

4.2.2.2 Uji Validitas

Pada penelitian kali ini, jumlah sampe (n) yang akan diuji adalah 30

responden dengan taraf signifikan (a) 5%, maka didapat r tabel sebesar 0,361.

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa semua pernyataan dikatakan valid,

karena koefisien korelasi (r hitung) > r tabel.

Tabel 4.6

Uji Validitas

Corrected Item-
Penyataan r tabel Keterangan
Total Correclation
X1.1 0,739 0,361 Valid
X1.2 0,827 0,361 Valid
X1.3 0,782 0,361 Valid
X2.1 0,517 0,361 Valid
X2.2 0,722 0,361 Valid
X2.3 0,664 0,361 Valid
X2.4 0,668 0,361 Valid
Pernyataa Corrected Item-
r tabel Keterangan
n Total Correclation
X2.5 0,518 0,361 Valid
X2.6 0,557 0,361 Valid
X2.7 0,432 0,361 Valid
X2.8 0,572 0,361 Valid
X2.9 0,439 0,361 Valid
X3.1 0,719 0,361 Valid
X3.2 0,755 0,361 Valid
X3.3 0,793 0,361 Valid
X3.4 0,746 0,361 Valid
Y.1 0,870 0,361 Valid
Y.2 0,778 0,361 Valid
Y.3 0,848 0,361 Valid
Y.4 0,737 0,361 Valid
Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Berdasarkan table di atas, hasil uji validitas terhadap variable Fee Audit,

Independensi, Pengalaman Kerja dan Kualitas Audit menggunakan pearson

correlations memperlihatkan semua nilai korelasi (r) hitung lebih besar dari r

table, berarti butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

4.2.3. Uji Asumsi Klasik

Model Regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika model

tersebut memenuhi beberapa asumsi klasik yaitu data residual terdistribusi

normal, tidak adanya multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.

4.2.3.1. Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang

terdistribusi secara normal. Dalam penelitian ini uji normalitas dengan metode

grafik, yaitu dengan menampilkan grafik normal P-Plot of regression standardized

residual. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.

a. Jika data (titik-titik) menyebar jauh dari diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data (titik-titik) menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti

arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.1
Uji Normalitas

Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Berdasarkan gambar 4.1 di atas, terlihat lingkaran-lingkaran kecil atau

titik-titik menyebar disekitar garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa grafik

normal P-Plot of regression standardized residual memberikan pola distribusi

yang normal. Sehingga model regresi diatas layak dipakai karena memenuhi

asumsi uji normalitas.

4.2.3.2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan

regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas (Independent variable).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable bebas.

Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya

multikolinearitas adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan
Tolerance pada hasil regresi, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih

dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas. Hasil pengujian terlihat

pada table 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant -2.059 4.963 -.415 .681
)
X1 .323 .262 .189 1.233 .225 .595 1.682
X2 .514 .136 .594 3.781 .001 .564 1.772
X3 -.237 .261 -.112 -.909 .370 .916 1.091
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Dari hasil pengujian multikolinieritas pada table 4.7, nilai VIF untuk

variable independen Fee Audit sebesar 1,682 dan Tolerance sebesar 0,595. Nilai

VIF untuk variabel independen Independensi sebesar 1,772 dan Tolerance sebesar

0,564. Nilai VIF untuk variabel independen Pengalaman Kerja sebesar 1,091 dan

Tolerance sebesar 0,916. Dari ketiga variabel independen yang digunakan, semua

variabel yang digunakan memiliki angka yang lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari

10. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi

Multikolinearitas.

4.2.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua

pengamatan didalam mode regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

heteroskedastisitas. Pengujian menggunakan metode grafik dengan pendeteksian


heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati scatterplot dengan melihat

pola titik-titik pada grafik regresi. Dasar kriteria dalam pengambilan keputusan

yaitu :

a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit),

maka terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskeastisitas.

Hasil pengujian heteroskedastisitas terlihat pada gambar 4.2 sebagai

berikut:

Gambar 4.2

HASIL UJI SCATTER PLOT

Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Berdasarkan hasil pengujian Heteroskedastisitas pada gambar 4.2 dari

grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik membentuk garis lurus diatas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y dan titk-titik tersebut membentuk suatu pola

tertentu yang teratur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi

Heteroskedastisitas dalam regresi analisis berganda.

4.2.4. Uji Analisis Regresi Linear


4.2.4.1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui arah

hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-

masing variabel independen berhubungan positif atau negative. Analisis regresi

berganda juga dilakukan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila

nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Analisis regresi

berganda yang digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh Fee

Audit, Independensi, Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit.

Tabel 4.8

HASIL UJI ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant -2.059 4.963 -.415 .681
)
X1 .323 .262 .189 1.233 .225 .595 1.682
X2 .514 .136 .594 3.781 .001 .564 1.772
X3 -.237 .261 -.112 -.909 .370 .916 1.091
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Y = -5,371 + 0,769X1 + 0,357X2 + 0,013X3 + e

Keterangan :

Y = Kualitas Audit

X1 = Fee Audit

X2 = Independensi

X3 = Pengalaman Kerja
α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

e = Error

Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Pada persamaan regresi diatas menunjukkan nilai konstanta sebesar

-2,059. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel Fee Audit, Independensi,

Pengalaman Kerja auditor dianggap konstan atau bernilai nol (0), maka

Kualitas Audit akan menurun sebesar 2,059 Satuan.

2. Koefisien regresi pada variabel Fee Audit sebesar 0,323. Hal ini berarti

jika variabel Fee Audit bertambah satu satuan maka variabel Kualitas

Audit meningkat sebesar 0,323 satuan atau 32,3% dengan catatan variabel

lain dianggap konstan.

3. Koefisien regresi pada variabel Independensi sebesar 0,514. Hal ini berarti

jika variabel Independensi bertambah satu satuan maka variabel Kualitas

Audit akan meningkat sebesar 0,514 satuan atau 51,4% dengan catatan

variabel lain dianggap konstan.

4. Koefisien regresi pada variabel Pengalaman Kerja sebesar -0,237. Hal ini

berarti jika Variabel Pengalaman Kerja menurun satu satuan maka variabel

Kualitas Audit akan menurun sebesar 0,237 satuan atau 23,7% dengan

catatan variabel lain dianggap konstan.

4.2.5. Uji Hipotesis

4.2.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R square)

R square atau kuadrat dari R yaitu menunjukkan koefisien determinasi.

Angka ini akan diubah ke bentuk persen, yang artinya persentase sumbangan
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adjuusted R square

adalah nilai R square yang telah disesuaikan. Untuk pengujian regresi dengan

lebih dari dua variabel digunakan Adjusted R square sebagai koeifisen

determinasi. Di bawah ini dapat dilihat pada tabel 4.9 hasil uji koefisien

determinasi :

Tabel 4.9

HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .706 .498 .456 2.944
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Berdasarkan hasil pengujian uji koefisien determinasi (Adjusted R square),

dapat dilihat bahwa hasil angka Adjusted R square sebesar 0,498 atau 49,8%. Hal

ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel Fee Audit, Independensi,

dan Pengalaman Kerja memberikan pengaruh sebesar 49,8% terhadap variabel

dependen Kualitas Audit di kantor Akuntan Publik. Sedangkan sisanya sebesar

50,2% dipengaruhi oleh variabel independen lain yang tidak termasuk dalam

variabel independen dalam penelitian ini.

4.2.5.2 Uji T (Koefisien Regresi Berganda Secara Parsial)

Uji T adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan menggunakan nilai signifikan

dalam uji t (Test of Significant) adalah jika nilai signifikan > 0,05 maka H 0
diterima dan Ha ditolak, sebaliknya jika nilai signifikan ≤0,05 maka H 0 ditolak

dan Ha diterima. Berikut ini hasil uji t dengan menggunakan pengujian SPSS25.

Tabel 4.10

HASIL UJI T

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -2.059 4.963 -.415 .681
X1 .323 .262 .189 1.233 .225 .595 1.682
X2 .514 .136 .594 3.781 .001 .564 1.772
X3 -.237 .261 -.112 -.909 .370 .916 1.091
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Hasil pengujian antara variabel independen (Fee Audit, Independensi, dan

Pengalaman Kerja) terhadap variabel dependen (Kualitas Audit) secara individu

yang dilakukan dengan uji t (Tabel 4.10) adalah sebagai berikut :

1. Hasil uji hipotesis yang pertama yaitu :

Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Fee Audit auditor tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit. Dari tabel ini dapat

diketahui bahwa hasil pengujian untuk variabel Fee Audit mempunyai angka

signifikansi 0,225 sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian

Ha1 diterima, hal ini berarti bahwa Fee Audit tidak berpengaruh dan signifikan

terhadap Kualitas Audit.

2. Hasil uji hipotesis yang kedua yaitu :

Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Independensi auditor

berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit. Dari tabel ini dapat
diketahui bahwa hasil pengujian untuk variabel Independensi mempunyai angka

signifikansi 0,01 sehingga nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian

Ha1 diterima, hal ini berarti bahwa Independensi berpangaruh positif dan

signifikan terhadap Kualitas Audit.

3. Hasil uji hipotesis yang ketiga yaitu :

Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa Pengalaman Kerja auditor tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit. Dari tabel ini dapat

diketahui bahwa hasil pengujian untuk variabel Pengalaman Kerja mempunyai

angka signifikansi 0,370 sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan

demikian H01 ditolak, hal ini berarti bahwa Pengalaman Kerja tidak berpengaruh

dan signifikan terhadap Kualitas Audit.

4.2.5.3. Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel

independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini menggunakan tingkat

signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan variabel Fee Audit berpengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Berikut ini uji F menggunakan

pengujian statistic SPSS 25.

Tabel 4.11

HASIL UJI F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 309.427 3 103.142 11.903 .000b
Residual 311.948 36 8.665
Total 621.375 39
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Berdasarkan tabel di atas diketahui dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05,

maka Ha diterima. Dimana disyaratkan nilai signifikansi F lebih kecil dari 5%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Fee Audit, Independensi, dan

Pengalaman Kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kualitas Audit. Hal tersebut berarti jika Fee Audit (X1), Independensi (X2), dan

Pengalaman Kerja (X3) secara bersama-sama mengalami kenaikan maka akan

berdampak pada kenaikan Kualitas Audit (Y), sebaliknya jika Kualitas Audit (Y)

mengalami penurunan. Hal tersebut berarti jika Fee Audit (X1), Independensi

(X2), dan Pengalaman Kerja (X3) secara bersama-sama mengalami penurunan

maka akana berdampak pada penurunan Kualitas Audit (Y).

4.2.6. Interpretasi Data

Kesimpulan Hasil Pengujian Hipotesis secara keseluruhan

Hipotesi Pernyataan Hasil


s
Fee Audit tidak berpengaruh signifikansi terhadap Kualitas
H1 Audit. Ditolak

H2 Independensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit Diterima


Hipotesi
Pernyataan Hasil
s
Pengalaman Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
H3 Ditolak
Kualitas Audit.
Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2018)

Kualitas Audit sangat penting karena dengan Kualitas Audit yang tinggi

akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar

pengambilan keputusan. Kualitas Audit diukur dari akurasi informasi yang

dilaporkan oleh auditor sehingga setiap auditor wajib memperhatikan Kualitas

Auditnya. Dari hasil penelitian ini, koefisien determinasi sebesar 0,498 yang
menunjukkan bahwa Fee Audit, Independensi, dan Pengalaman Kerja

mempengaruhi Kualitas Audit sebesar 49,8% dan sisanya 50,2% dipengaruhi oleh

variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.

Dalam menghasilkan laporan audit yang berkualitias tinggi dipengaruhi

oleh beberapa variabel. Variabel Fee Audit tidak mempengaruhi variabel Kualitas

Audit sebesar 32,3% dengan tingkat signifikansi 0,225 > 0,05, variabel

Independensi mempengaruhi variabel Kualitas Audit sebesar 51,4% dengan

tingkat signifikansi 0,001 < 0,05. Sedangkan variabel Pengalaman Kerja tidak

mempengaruhi variabel Kualitas Audit Karena dengan sebesar -23,7% dan tingkat

signifikansi 0,370 > 0,05.

4.2.6.1. Pengaruh Fee Audit terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah peneliti jelaskan di atas,

Fee Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. Hal ini dapat

dilihat dari tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel Fee Audit yaitu

sebesar 0,225>0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini, Fee Audit menyumbang

32.3% yang berarti menunjukkan bahwa variabel Fee Audit bertambah satu

satuan, maka variabel Kualitas Audit akan bertambah sebesar 0,323 atau 32,3%

dengan catatan variabel lain dianggap konstan. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian Ridor Dhimadhanu (2016) dengan judul Pengaruh Asimetri Informasi,

Fee Audit, dan Tenure Audit terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan –

perusahaan Non – keuangan yang terdaftar pada LQ-45, hasil penelitian

menunjukkan bahwa fee audit tidak mempengaruhi kualitas audit, karena fee audit

yang diterima KAP tidak mempengaruhi keputusan auditor dalam mengeluarkan

keputusan untuk menerbitkan opini wajar tanpa pengecualian. Levia Aprillia


Erieska (2018) dengan judul Pengaruh Size KAP dan Fee Audit terhadap Kualitas

Audit dengan Rotasi Audit sebagai variabel Intervening (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat di Bursa Efek Indoensia 2014-2017), hasil

penelitian ini menunjukkan fee audit yang diterima KAP tidak mempengaruhi

keputusan auditor dalam mengeluarkan keputusan untuk menerbitkan opini wajar

tanpa pengecualian. Pemberian fee audit tidak bisa memprediksi bagus atau

tidaknya kualitas audit, karena kualitas audit dilihat dari auditor tersebut apakah

mempunyai sikap independen atau tidak. Ni Putu Ari Puryanti Dewi dan Dodik

Ariyanto (2017) dengan judul Fee Audit Memoderasi Pengaruh Kualitas Audit

terhadap Manajemen Laba dan Biaya Modal Ekuitas. Jadi kualitas audit tidak

berpengaruh pada seberapa besar fee yang diberikan.

H01 : Variabel Pengaruh Fee Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas

Audit.

4.2.6.2. Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah peneliti jelaskan di atas,

Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. Hal ini

dapat dilihat dari tingkat signifikasi yang dimiliki oleh variabel Independensi

yaitu sebesar 0,001<0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini, Independensi

menyumbang 51,4% yang berarti menunjukkan bahwa variabel Independensi

bertambah satu satuan, maka variabel Kualitas Audit akan meningkat sebesar

0,514 atau 51,4% dengan catatan variabel lain di anggap konstan. Hasil penelitian

ini sesuai dengan penelitian, Dian Arif Saputra, Prof.Dr.Hiro Tugiman,


Ak.,QIA.,CA, Annisa Nurbaiti S.E,M.Si (2017), dengan judul Pengaruh

Independensi Auditor dan Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit, hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat independensi merupakan faktor yang

sangat mempengaruhi kualitas audit. Apabila auditor benar-benar independen

dalam melakukan audit, maka kualitas audit yang dihasilkan pun tidak akan

dipengaruhi oleh klien. Hal ini berarti bahwa makin tinggi independensi yang

dimiliki oleh auditor, maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik.

Muhammad Kadhafi (2013) dengan judul Pengaruh Independensi, Etika dan

Standar Audit terhadap Kualitas Audit Inspektorat Aceh, hasil penelitian ini

mnunjukkan. Auditor harus mempertimbangkan tiga macam gangguan terhadap

independensi, yaitu gangguan pribadi, ekstern, dan atau organisasi (Peraturan

BPK No.1/2007 pada lampiran poin 17). Apabila satu atau lebih dari gangguan

independensi tersebut mempengaruhi kemampuan pemeriksa secara individu

dalam melaksanakan tugas pemeriksaannya, maka pemeriksa tersebut harus

menolak penugasan pemeriksaan. Auditor harus memiliki kemampuan dalam

mengumpulkan setiap informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan

audit dimana hal tersebut harus didukung dengan sikap independen. Galuh Tresna

Murti, Iman Firmansyah (2017) dengan judul Pengaruh Independensi Auditor

terhadap Kualitas Audit, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hal tersebut

tentunya dapat didukung oleh independensi seorang auditor dalam melakukan

tugasnya. Dengan sikap yang independen seorang akuntan publik tersebut akan

menghasilkan sebuah kualitas audit yang tidak diragukan hasilnya. Sehingga

laporan keuangan yang diperiksa-pun keadalannya dapat dipercaya, sehingga para

investor ataupun para pemakai laporan keuangan menjadi lebih leluasa untuk
mengambil keputusan. Laporan keuangan yang baik atau buruk dihasilkan dari

pemeriksaan yang dijalankan oleh para akuntan publik, dan dapat membantu

masyarakat melihat kewajaran dari laporan keuangan tersebut.

Ha2 : Variabel Pengaruh Independensi berpengaruh sigfinikan terhadap Kualitas

Audit.

4.2.6.3. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah peneliti jelaskan di atas,

Pengalaman Kerja auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.

Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifkasi yang dimiliki oleh variabel

Pengalaman Kerja yaitu 0,370>0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini, Pengalaman

Kerja menyumbang -23,7% yang berarti menunjukkan bahwa variabel

Pengalaman Kerja berkurang satu satuan, maka variabel Pengalaman Kerja akan

menurun sebesar 0,237 atau -23,7% dengan catatan variabel lain dianggap

konstan. Hasil ini sesuai dengan penelitian, Elisha dan Icuk Rangga Bawono

(2010) dengan judul Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional

Care, dan Akuntanbilitas terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di Kantor

Akuntan Publik “Big Four” di Indonesia), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

keduanya menyimpulkan bahwa tidak berpengaruhya pengalaman terhadap

kualitas audit mungkin disebabkan karena sebagian besar responden dalam

penelitian mereka adalah auditor yang menjabat sebagai junior dan masa kerjanya

tidak lebih dari 3 tahun sehingga respon para responden untuk menjawab

pertanyaan berkaitan dengan variabel pengalaman cenderung menghasilkan

jawaban tidak bernilai positif. Permasalahan tersebut disebabkan oleh kurangnya

pemahaman mahasiswa yang telah mengikuti kuliah auditing mengenai peran


auditor. Sedangkan pada auditor, Expectation GAP terjadi karena kurangnya

pengalaman kerja dan pengetahuan yang dimiliki hanya sebatas pada bangku

kuliah saja. Putri Retno Wulan dan Nora Hilmia Primasari (2014) dengan judul

Pengaruh Pengalaman, Independensi, dan Due Professional Care terhadap

Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan),

hasil penelitian ini menunjukkan bahwa auditor yang tidak berpengalaman juga

mampu menghasilkan kualitas audit yang baik karena keahlian audit dan

pengetahuan tentang audit yang dimilikinya. Selain itu, auditor junior yang

mewakili rata – rata pengalaman 0-5 tahun dalam melaksanakan tugas audit

diawasi dan direview oleh auditor senior sehingga dalam penugasannya auditor

pemula atau junior juga mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Fietoria

dan Elisabeth Stefany Manalu (2016) dengan judul Pengaruh Profesionalisme,

Independensi, Kompetensi dan Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit di

Kantor Akuntan Publik Bandung, Faktor yang menyebabkan kurangnya

pengalaman seorang auditor adalah kurang lamanya auditor bekerja pada Kantor

Akuntan Publik dan selain itu kurangnya tugas yang dihadapi auditor. Penyebab

pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit dalam penelitian ini

adalah sebagian besar responden adalah auditor yang menjabat sebagai junior

auditor dan masa kerjanya masih kurang sehingga respon untuk menjawab

pertanyaan yang berkaitan dengan variabel pengalaman kerja cederung

menghasilkan jawaban tidak berpengaruh.

H03 : Variabel Pengaruh Pengalaman Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap

Kualitas Audit.
BAB 5

PENUTUP

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari Fee Audit,

Independensi, Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah saya lakukan dapat diambil kesimpulan sebagai beribut:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Fee Audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap Kualitas Audit. Hal ini menunjukkan bahwa besar

tidak nya Fee Audit yang di berikan klien kepada auditor tidak

berpengaruh terhadap Kualitas Audit yang baik maupun buruk, dan juga

tidak mempengaruhi auditor dalam mengeluarkan keputusan untuk

menerbitkan opini wajar tanpa pengecualian.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Independensi berpengaruh

signifikan terhadap Kualitas Audit. Hal ini menunjukkan bahwa


Independensi yang tinggi akan berpengaruh terhadap Kualitas Audit yang

baik, akan tetapi jika sebaliknya bila Independensi rendah/buruk maka

Kualitas Audit akan rendah/buruk. Pengaruh signifikan menunjukkan

bahwa Independensi mempunyai peranan yang penting dalam meningkat

kan Kualitas Audit.

3. Hasil ini penelitian menunjukkan bahwa Pengalaman Kerja tidak

berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. Hal ini menunjukkan

bahwa Pengalaman Kerja Baik auditor yang berpengalaman maupun yang

tidak berpengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini

dikarenakan bahwa auditor yang tidak berpengalaman juga mampu

menghasilkan kualitas audit yang baik karena keahlian audit dan

pengetahuan tentang audit yang dimilikinya. Selain itu, auditor junior yang

mewakili rata – rata pengalaman 0-5 tahun dalam melaksanakan tugas

audit diawasi dan direview oleh auditor senior sehingga dalam

penugasannya auditor pemula atau junior juga mampu melaksanakan

tugasnya dengan baik.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat serta keterbatasan di dalam

penelitian, sehingga saran-saran yang sebaiknya dikemukakan sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya hendaknya menambahkan faktor lain yang dapat

mempengaruhi Kualitas Audit serta memperluas wilayah penelitian,

sehingga hasilnya nanti bisa digeneralisasikan untuk lingkup yang lebih

luas.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan lebih memfokuskan kepada

responden yang sudah memiliki pengalaman kerja cukup, sehingga hasil

penelitian mendukung teori yang sudah ada.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan metode lain selain

kuesioner, seperti wawancara kepada responden langsung agar dapat

menutupi kelemahan pada pengumpulan data menggunakan kuesioner.

4. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan dalam melakukan penyebaran

kuesioner tidak dilakukan pada saat peak season, yaitu periode dimana

perusahaan-perusahaan akan melakukan tutup buku perusahaan, karena

pada saat itu auditor sedang sibuk untuk melakukan audit.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini tentunya terdapat beberapa keterbatasan

yang dialami oleh peneliti, namun dengan adanya keterbatan tersebut peneliti

berharap penelitian ini tidak mempengaruhi manfaat yang dapat dicapai.

Berikut keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini:

1. Penelitian ini hanya terbatas pada KAP yang berada di wilayah Jakarta

Utara dan di wilayah Jakarta Pusat, sehingga penelitian ini tidak dapat

menyatakan suatu tindakan, keberadaan, dan pengalaman auditor secara

luas.

2. Penelitian ini hanya sebagai kuesioner dan keterbatasan biaya pada

penelitian ini. Ada juga responden yang mengisi kuesioner dengan cermat,

dan ada yang mengisinya terburu-buru tanpa membaca pertanyaan yang

ada pada kuisoner.


DAFTAR REFERENSI

Agusti, Restu dan Nastia Putri P. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi

Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP

Se Sumatera). Jurnal Ekonomi. Vol. 21 No. 3 : 1-13.

Aini, Nur. 2009. Pengaruh Independensi, Pengalaman Auditor dan Etika

Auditor Terhadap Kualitas Audit. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Alim, M. Nizarul, dkk. 2007. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi

Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel

Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makassar.

Amal, Hafidz Walika. 2015. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due

Profesional Care, Akuntabilitas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Kota Smarang). Skripsi.

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ardini, Lilis. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas Dan

Motivasi Terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi. Tahun XX, No. 3

Desember 2010.

Arens, Alvin A dkk. 2008. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan

Terintegrasi. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Badjuri, Achmat. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas

Audit Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik (Kap) Di Jawa

Tengah. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 3 No. 2 Nopember

2011, Hal: 183 – 197.

62
Bustami, Atif. 2013. Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan

Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada

Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta). Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Dewana, Garit Arum. 2015. Pengaruh Independensi, Kompetensi dan Fee Audit

Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderating

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 1999. aawEkonometrika Dasar, Edisi Pertama, Terjemahan

Oleh Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga.

Hutabarat, Goodman. 2012. Pengaruh Pengalaman, Time Budget Pressure dan

Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Essai. Vol. 6. ISSN

No. 1978- 6034.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik.

Jakarta: Salemba Empat.

Kharismatuti, Norma dan P.B. Hadiprajitno. 2012. Pengaruh Kompetensi Dan

Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Auditor Sebagai Variabel

Moderasi (Studi Empiris Pada Internal Auditor BPKP DKI Jakarta).

Diponegoro Jurnal Of Accounting. Vol. 1 No. 1 : 1-10.


Kisnawati, Baiq. 2012. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Etika Auditor

Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Pemerintah di

Inspektorat Kabupaten dan Kota Se-Pulau Lombok). Jurnal Bisnis dan

Kewirausahaan. Vol. 8. No. 3.

Maulana, Miftah Khoirul. 2015. Pengaruh Kompetensi, Independensi,

Profesionalisme dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit dengan

Etika Auditor Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Kantor

Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta). Skripsi. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Muhshyi, Abdul. 2013. Pengaruh Time Budget Pressure, Risiko Kesalahan dan

Kompleksitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor

Akuntan Publik di Jakarta). Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai