Anda di halaman 1dari 224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM


(Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja, Lombok)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh:
Kristina Damayanthi Putri
NIM: 132214088

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM


(Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja, Lombok)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh:
Kristina Damayanthi Putri
NIM: 132214088

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian

Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian

(Peribahasa)

“Student today, Leader tomorrow”

(Penulis)

Karya ini saya persembahkan untuk:

Bapak, Ibu dan kakakku tercinta,


atas segala kasih sayang dan perhatiannya.
Guru SD, SMP, SMA dan dosen di Universitas Sanata Dharma,
Atas pendidikan dan kasih sayangnya.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM
(Studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja, Lombok)
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 9 November 2017 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau
pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri,
dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau
saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam
referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik
yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-
undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 30 November 2017


Yang membuat pernyataan,

Kristina Damayanthi Putri


NIM: 132214088

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Kristina Damayanthi Putri

Nomor Mahasiswa : 132214088

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM


(Studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja, Lombok)

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikn secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 30 November 2017

Kristina Damayanthi Putri

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Tingkat
kesehatan Koperasi Simpan Pinjam: Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam
Wisuda Guna Raharja, Lombok”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas
Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku dosen pembimbing I, yang
dengan sabar telah mengarahkan dan membimbing penulis untuk bisa
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku dosen pembimbing II,
yang juga telah mengarahkan, membimbing dan memberikan motivasi kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan penuh semangat.
5. Bapak Drs. H.Suseno Triyanto W., M.Si., selaku dosen penguji ujian pendadaran
yang juga telah mengarahkan dan memberikan pertanyaan yang membangun
kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi ini.
6. Bapak F.X Joniono Raharjo, selaku ketua pengurus Koperasi Simpan Pinjam
Wisuda Guna Raharja yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat
melakukan penelitian di Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja cabang
Lombok.
7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Bapak Bagus, Ibu Wirati, kak wahyu, kak Aris dan kak Nita yang selalu
memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan
memberikan penghidupan yang layak bagiku.
9. Seluruh Keluarga JPBL yang selalu memberikan masukan, dukungan dan doa
serta motivasi kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini
10. Panut, Oliv, Neneng, Maxi, Adi, Putri, Tere, Egi, Budi, Dias, Tya, Tiwi, Kris,
Pur, Rian dan Vincen yang telah memberikan masukan dan saran kepada saya
untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Mbak Osi, Mbak Ulan, Mbak Winda, Mbak Elsa, Mbak Sinta, Mbak Lia, Asri,
Pinta, Nina, Rista, Siu, Sasa dan Sela yang selalu memberikan semangat dan
dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman kuliah di prodi Manajemen dan di lembaga kursus EEC Sanata
Dharma yang telah memotivasi dan menyemangati saya untuk segera
menyelesaikan tugas akhir.
13. Semua Pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena


keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan
masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 30 November 2017


Penulis

Kristina Damayanthi Putri


NIM : 132214088

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xviii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xix
ABSTRAK ....................................................................................................... xx
ABSTRACT ....................................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 6

A. Landasan Teori ........................................................................... 6


B. Penelitian Sebelumnya ................................................................ 38
C. Kerangka Konseptual .................................................................. 41

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 42

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 42


B. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 42
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................... 43
D. Variabel Penelitian ..................................................................... 43
E. Definisi Operasional .................................................................. 48
F. Sumber Data .............................................................................. 48
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 48
H. Teknik Analisis Data ................................................................. 50

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI .............................................. 70

A. Sejarah KSP Wisuda Guna Raharja ........................................... 70


B. Lokasi KSP Wisuda Guna Raharja ............................................ 73
C. Visi dan Misi KSP Wisuda Guna Raharja ................................. 73
D. Nilai-nilai KSP Wisuda Guna Raharja ...................................... 75
E. Struktur Organisasi KSP Wisuda Guna Raharja ........................ 75
F. Pembagian tugas dan tanggung jawab antar bagian .................. 76
G. Kegiatan usaha KSP Wisuda Guna Raharja .............................. 78
H. Operasional KSP Wisuda Guna Raharja .................................... 80
I. Sumber Daya Manusia (Karyawan) ........................................... 81
J. Keanggotaan .............................................................................. 86

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 92

A. Deskripsi Data............................................................................. 92
B. Analisis Data dan Pembahasan ................................................... 92

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 176

A. Kesimpulan ................................................................................. 176


B. Keterbatasan................................................................................ 177
C. Saran ........................................................................................... 178

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 184


LAMPIRAN .................................................................................................... 186

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1. Bobot Penilaian terhadap aspek dan komponen ...................... 34


Tabel II.2. Penelitian sebelumnya ............................................................. 38
Tabel III.1. Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total
Aset ......................................................................................... 51
Tabel III.2. Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap
Pinjaman Diberikan ................................................................. 52
Tabel III.3. Standar Perhitungan Rasio kecukupan modal sendiri ............. 53
Tabel III.4. Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman
pada Anggota terhadap Total Pinjaman diberikan ................... 53
Tabel III.5. Standar Perhitungan RPM ....................................................... 55
Tabel III.6. Standar Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko
Pinjaman Bermasalah .............................................................. 56
Tabel III.7. Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Berisiko ........................ 56
Tabel III.8. Standar Perhitungan Manajemen Umum ................................. 57
Tabel III.9. Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan ...................... 58
Tabel III.10. Standar Perhitungan Manajemen Permodalan ........................ 58
Tabel III.11. Standar Perhitungan Manajemen Aktiva ................................. 59
Tabel III.12. Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas ........................... 59
Tabel III.13. Standar Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap
Partisipasi Bruto ...................................................................... 60
Tabel III.14. Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha Terhadap SHU
kotor ......................................................................................... 61
Tabel III.15. Standar Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan ...................... 62
Tabel III.16. Standar Perhitungan Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar ... 62
Tabel III.17. Standar Perhitungan Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dana yang Diterima ................................................................. 63


Tabel III.18. Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Aset ....... 64
Tabel III.19. Standar Perhitungan untuk Rasio Rentabilitas Modal
Sendiri ...................................................................................... 65
Tabel III.20. Standar Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional ............ 65
Tabel III.21. Standar perhitungan Rasio Partisipasi Bruto............................ 66
Tabel III.22. Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota .......... 67
Tabel III.23. Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP ............... 67
Tabel V.1. Hasil Penghitungan modal sendiri terhadap total asset ............ 94
Tabel V.2. Standar perhitungan rasio modal sendiri terhadap asset .......... 95
Tabel V.3. Skor Rasio modal sendiri terhadap total asset.......................... 95
Tabel V.4. Hasil Perhitungan Rasio modal sendiri terhadap pinjaman
diberikan yang berisiko ............................................................ 96
Tabel V.5. Standar perhitungan rasio modal sendiri terhadap pinjaman
diberikan yang berisiko ............................................................ 97
Tabel V.6. Skor rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang
berisiko ..................................................................................... 98
Tabel V.7. Perhitungan Modal Tertimbang Pada Tahun 2014 .................. 100
Tabel V.8. Perhitungan ATMR tahun 2014 ............................................... 100
Tabel V.9. Perhitungan Modal Tertimbang Pada Tahun 2015 .................. 101
Tabel V.10. Perhitungan ATMR tahun 2015 ............................................... 101
Tabel V.11. Perhitungan Modal Tertimbang Pada Tahun 2016 .................. 102
Tabel V.12. Perhitungan ATMR tahun 2016 ............................................... 103
Tabel V.13. Standar perhitungan rasio kecukupan modal sendiri ............... 103
Tabel V.14. Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri ..................................... 104
Tabel V.15. Skor total aspek permodalan .................................................... 105
Tabel V.16. Hasil perhitungan Rasio volume pinjaman pada anggota
terhadap volume pinjaman diberikan ....................................... 106

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel V.17. Standar perhitungan skor rasio volume pinjaman pada anggota
terhadap volume pinjaman diberikan ....................................... 106
Tabel V.18. Skor rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume
pinjaman diberikan ................................................................... 107
Tabel V.19. Hasil Perhitungan Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap
pinjaman yang diberikan .......................................................... 108
Tabel V.20. Standar perhitungan skor rasio risiko pinjaman bermasalah
terhadap pinjaman yang diberikan ........................................... 109
Tabel V.21. Skor rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman
yang diberikan .......................................................................... 109
Tabel V.22. Hasil Perhitungan Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman
bermasalah................................................................................ 111
Tabel V.23. Standar perhitungan skor rasio cadangan risiko terhadap
pinjaman bermasalah ................................................................ 111
Tabel V.24. Skor rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah ............. 112
Tabel V.25. Hasil Perhitungan rasio pinjaman yang berisiko terhadap
pinjaman yang diberikan .......................................................... 113
Tabel V.26. Standar perhitungan skor rasio pinjaman yang berisiko
terhadap pinjaman yang diberikan ........................................... 114
Tabel V.27. Skor rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang
diberikan ................................................................................... 114
Tabel V.28. Skor total aspek kualitas aktiva produktif ................................ 116
Tabel V.29. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen umum
kelompok 1 ............................................................................... 117
Tabel V.30. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen umum
kelompok 2 ............................................................................... 118
Tabel V.31. Standar perhitungan manajemen umum ................................... 119
Tabel V.32. Skor rasio manajemen umum kelompok 1 ............................... 120
Tabel V.33. Skor rasio manajemen umum kelompok 2 ............................... 120

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel V.34. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen


kelembagaan kelompok 1......................................................... 122
Tabel V.35. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen
Kelembagaan kelompok 2 ........................................................ 122
Tabel V.36. Standar perhitungan manajemen kelembagaan ........................ 124
Tabel V.37. Skor rasio manajemen kelembagaan kelompok 1 .................... 124
Tabel V.38. Skor rasio manajemen kelembagaan kelompok 2 .................... 124
Tabel V.39. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen
permodalan kelompok 1 ........................................................... 126
Tabel V.40. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen
permodalan kelompok 2 ........................................................... 126
Tabel V.41. Standar perhitungan manajemen permodalan .......................... 128
Tabel V.42. Skor rasio manajemen permodalan kelompok 1 ...................... 128
Tabel V.43. Skor rasio manajemen permodalan kelompok 2 ...................... 128
Tabel V.44. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen aktiva
kelompok 1 ............................................................................... 130
Tabel V.45. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen aktiva
kelompok 2 ............................................................................... 130
Tabel V.46. Standar perhitungan manajemen aktiva ................................... 132
Tabel V.47. Skor rasio manajemen aktiva kelompok 1 ............................... 132
Tabel V.48. Skor rasio manajemen aktiva kelompok 2 ............................... 132
Tabel V.49. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen
likuiditas kelompok 1 ............................................................... 134
Tabel V.50. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen
likuiditas kelompok 2 ............................................................... 134
Tabel V.51. Standar perhitungan manajemen likuiditas .............................. 136
Tabel V.52. Skor rasio manajemen likuiditas kelompok 1 .............................136
Tabel V.53. Skor rasio manajemen likuiditas kelompok 2 .......................... 136
Tabel V.54. Skor total aspek manajemen..................................................... 137

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel V.55. Hasil Perhitungan Rasio beban operasi anggota terhadap


partisipasi bruto ........................................................................ 138
Tabel V.56. Standar perhitungan rasio beban operasi anggota terhadap
partisipasi bruto ........................................................................ 139
Tabel V.57. Skor rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto..... 139

Tabel V.58. Hasil Perhitungan Rasio beban operasi anggota terhadap


SHU Kotor ............................................................................... 141
Tabel V.59. Standar perhitungan rasio beban operasi anggota terhadap
SHU Kotor ............................................................................... 141
Tabel V.60. Skor rasio beban usaha terhadap SHU kotor............................ 142
Tabel V.61. Hasil Perhitungan Rasio efisiensi pelayanan ........................... 143
Tabel V.62. Standar perhitungan rasio efisiensi pelayanan ......................... 143
Tabel V.63. Skor rasio efisiensi pelayanan .................................................. 144
Tabel V.64. Skor total aspek efisiensi .......................................................... 145
Tabel V.65. Hasil Perhitungan Rasio kas bank terhadap kewajiban
lancar ........................................................................................ 146
Tabel V.66. Standar perhitungan rasio kas bank terhadap kewajiban
lancar ........................................................................................ 146
Tabel V.67. Skor rasio Kas Bank terhadap Kewajiban Lancar.................... 147
Tabel V.68. Hasil Perhitungan Rasio pinjaman yang diberikan terhadap
dana yang diterima ................................................................... 148
Tabel V.69. Standar perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap
dana yang diterima ................................................................... 148
Tabel V.70. Skor rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang
diterima .................................................................................... 149
Tabel V.71. Skor total aspek likuiditas ........................................................ 150
Tabel V.72. Hasil Perhitungan rasio rentabilitas aset .................................. 151
Tabel V.73. Standar perhitungan rasio rentabilitas aset ............................... 151

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel V.74. Skor rasio rentabilitas aset ....................................................... 151


Tabel V.75. Hasil perhitungan rentabilitas modal sendiri............................ 153
Tabel V.76. Standar perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri ............... 153
Tabel V.77. Skor rasio rentabilitas modal sendiri ........................................ 154
Tabel V.78. Hasil Perhitungan Rasio kemandirian operasional pelayanan . 155
Tabel V.79. Standar perhitungan rasio kemandirian operasional
pelayanan.................................................................................. 155
Tabel V.80. Skor rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ...................... 156
Tabel V.81. Skor total aspek kemandirian dan pertumbuhan ...................... 157
Tabel V.82. Hasil Perhitungan Rasio partisipasi bruto ................................ 158
Tabel V.83. Standar perhitungan rasio partisipasi bruto .............................. 158
Tabel V.84. Skor rasio Partisipasi bruto ...................................................... 159
Tabel V.85. Hasil Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota .............. 160
Tabel V.86. Standar perhitungan rasio Promosi Ekonomi Anggota ............ 160
Tabel V.87. Skor rasio Promosi Ekonomi Anggota ..................................... 161
Tabel V.88. Skor aspek jati diri koperasi ..................................................... 162
Tabel V.89. Tingkat Kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun
2014 sampai tahun 2016........................................................... 163
Tabel V.90. Analisis trend untuk aspek permodalan ................................... 164
Tabel V.91. Analisis trend untuk aspek kualitas aktiva produktif ............... 165
Tabel V.92. Analisis trend untuk aspek manajemen .................................... 167
Tabel V.93. Analisis trend untuk aspek efisiensi ......................................... 168
Tabel V.94. Analisis trend untuk aspek likuiditas ....................................... 169
Tabel V.95. Analisis trend untuk aspek kemandirian dan pertumbuhan ..... 170
Tabel V.96. Analisis trend untuk aspek jati diri koperasi ............................ 172
Tabel V.97. Analisis trend untuk Keseluruhan aspek penilaian kesehatan.. 173

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................... 38
Gambar 2. Struktur Organisasi KSP Wisuda Guna Raharja .......................... 56

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Surat Pengantar Kuesioner ............................................................................... 187

Neraca tahun 2014 dan 2015 ............................................................................ 197

Neraca tahun 2016............................................................................................ 199

Data Pinjaman KSP Wisuda Guna Raharja ..................................................... 201

Surat Ijin Penelitian ......................................................................................... 202

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM


(Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja, Lombok)

Kristina Damayanthi Putri


NIM : 132214088

Universitas Sanata Dharma


Yogyakarta
2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Koperasi Simpan Pinjam


Wisuda Guna Raharja dari tahun 2014-2016 sehat. Selain itu, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja
dari tahun 2014-2016 mengalami peningkatan. Jenis Penelitian ini adalah studi kasus
yang dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja, Lombok. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan kuesioner.
Analisis data menggunakan metode analisis data yang berdasarkan pada Peraturan
Deputi bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016 dan analisis trend. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
tahun 2014 Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dalam kondisi cukup
sehat, namun tahun 2015 dan 2016, Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja
dalam kondisi kurang sehat (dalam pengawasan).

Kata Kunci: Koperasi, Penilaian, Kesehatan, Peningkatan

xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF HEALTH LEVEL OF SAVING LOAN COOPERATIVE


(A Case study at Saving Loan Cooperative Wisuda Guna Raharja, Lombok)

Kristina Damayanthi Putri


NIM : 132214088

Sanata Dharma University


Yogyakarta
2017

The aim of this research is to discover the health level of Saving Loan
Cooperative Wisuda Guna Raharja from 2014 until 2016. Besides, this resarch is
conducted to know whether the health level of Saving Loan Cooperation from 2014
until 2016 is increasing. The data collection techniques used are interview,
observation, and questionnaire. The data analysis technique used are method based on
the Standard of the Minister of Cooperative and Small, Medium Enterprises Republic
of Indonesia No. 06/Per/Dep.6/IV/2016 and Trend Analysis. The results of this
research show that on 2014, the condition of Saving Loan Wisuda Guna Raharja is
quite health, but on 2015 and 2016, the condition get worse (under supervision).

Keywords: Cooperation, Assessment, Health, Improvement

xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan manusia itu tidak terbatas. Akan tetapi, alat pemenuhan

kebutuhan manusialah terbatas. Untuk menghadapi keterbatasan itu, sudah ada

banyak jalan keluar. Salah satu terobosannya adalah pendirian koperasi.

Koperasi menurut Undang Undang No. 25 tahun 1992 ialah suatu badan

usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum, dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi yang sekaligus sebagai

sebuah gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan pada asas kekeluargaan.Tujuan

koperasi sendiri yang utama ialah meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

para anggotanya. Secara umum, koperasi di Indonesia ada banyak yang mana

dibedakan ke dalam beberapa kategori yaitu berdasarkan jumlah lapangan

usahanya, berdasarkan fungsinya, dan berdasarkan dalam tingkatan dan luas

daerah kegiatannya. Namun, yang ingin dibahas dalam skripsi ini adalah koperasi

yang berdasarkan fungsinya yaitu koperasi jasa khususnya koperasi simpan

pinjam.

Koperasi Simpan Pinjam secara umum diartikan sebagai suatu kegiatan

penyediaan dana dari anggota koperasi dan kemudian melakukan penyimpanan

serta mengeluarkan dana tersebut untuk keperluan dan kepentingan setiap

anggota koperasi itu sendiri berdasarkan kesepakatan setiap anggota koperasi

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam rangka mencapai tujuan bersama. Tujuan berdirinya Koperasi Simpan

Pinjam sendiri ialah untuk memperbaiki kehidupan khususnya para anggotanya.

Didalam memberikan tujuan tersebut, pengurus Koperasi Simpan Pinjam selalu

berusaha untuk memberikan bunga yang ditetapkan serendah mungkin agar

anggota yang melakukan peminjaman merasa diringankan dalam hal membayar

utangnya ke Koperasi. Selain itu, didalam pemberian kredit, pengurus Koperasi

Simpan Pinjam diharuskan melakukan pengawasan terhadap penggunaan kredit

agar penggunaan kredit yang diberikan koperasi tersebut tidak disalahgunakan

atau diselewengkan. Hal ini dikarenakan, setiap kredit yang diberikan oleh

Koperasi Simpan Pinjam sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan koperasi itu

sendiri. Maka dari itu, diperlukan adanya penilaian terhadap kinerja koperasi

Simpan Pinjam. Dalam hal ini, penulis melakukan penilaian terhadap kinerja

koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja, Lombok.

Koperasi Wisuda Guna Raharja dulunya berawal dari komunitas kecil yang

disebut TAGURA atau Tabungan Guna Raharja. Ide pembentukan TAGURA

tercetus pada bulan April 1969. Pencetusnya adalah Wayan Gabra dari Tangeb,

Nyoman Nyuru dari Tangeb, Wayan Sudri dari Tuka, Nengah Yokanan dari

Padang Tawang, Nyoman Kasun dari Sading, F.X. Wayan Geria dari Denpasar,

Wayan Wardiana dari Denpasar dan Ign. Sugeng Raharjo dari Denpasar. Mereka

sepakat untuk menabung sebesar Rp 50,00 (lima puluh rupiah) per anggota setiap

kali pertemuan. Dana yang terkumpul bisa dimanfaatkan oleh anggota yang

memerlukan. Dalam perjalanannya untuk mendapat badan hukum, Koperasi ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bergabung dengan Koperasi Simpan Pinjam WISUDA yang merupakan binaan

Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pada saat itu berlaku peraturan bahwa

dalam sebuah wilayah tidak boleh ada lebih dari satu koperasi dengan usaha yang

sama. Jika banyak pihak bertanya soal nama “Wisuda” pada Koperasi Simpan

Pinjam WISUDA GUNA RAHARJA, jawabannya adalah nama itu merupakan

hasil gabungan antara koperasi binaan Fakultas Ekonomi Unud yang bernama

“WISUDA” (Wirasuasta Teladan) dan “GUNA RAHARJA” yang dibentuk

kelompok TAGURA. Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja pada

periode sebelumnya atau yang telah berjalan belum terlihat jelas bahwa koperasi

simpan pinjam ini telah melakukan penilaian kesehatan koperasi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka skripsi ini diberi judul Analisis

Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dengan studi kasus pada Koperasi

Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dari tahun 2014-2016

sehat?

2. Apakah kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dari tahun

2014-2016 mengalami peningkatan?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Pembatasan Masalah

Dari rumusan masalah diatas, peneliti membatasi masalah penelitian ini ke

dalam beberapa bagian sebagai berikut:

1. Penelitian ini terbatas pada analisis kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

Wisuda Guna Raharja yang didasarkan pada 7 aspek penilaian yaitu

Permodalan, Kualitas aktiva produktif, Manajemen, Efisiensi, Likuiditas,

Kemandirian dan Jati diri koperasi.

2. Penelitian ini terbatas pada hasil akhir analisis kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam Wisuda Guna Raharja dari tahun 2014-2016, dikarenakan pada tahun

2013, Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja baru beroperasi di

Lombok dan belum mempunyai laporan keuangan tahun 2013.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

dari tahun 2014-2016 sehat.

2. Untuk mengetahui apakah kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna

Raharja dari tahun 2014-2016 mengalami peningkatan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pendapat bagi

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dalam rangka melakukan

perbaikan kinerja dalam Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

Wisuda Guna Raharja di masa yang akan datang.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat membantu menambah studi

kepustakaan sebagai bahan pembelajaran dan informasi yang dapat dijadikan

sebagai referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya bagi

mahasiswa/i yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang topik atau

judul yang serupa dengan penulis.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat bagi penulis sebagai sarana berlatih dalam

menerapkan pengetahuan teoritis yang telah diperoleh selama mengikuti

perkuliahan ke dalam praktek yang sesungguhnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah proses pengaturan aktivitas atau kegiatan

keuangan dalam suatu organisasi, yang didalamnya termasuk kegiatan

planning, analisis, dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan, biasanya

dilakukan oleh manajer keuangan. Selain itu, manajemen keuangan juga

diartikan sebagai seluruh aktivitas kegiatan perusahaan yang berhubungan

dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dengan meminimalkan

biaya serta upaya penggunaan dan pengalokasian dana secara efisien dalam

memaksimalkan nilai perusahaan, yaitu harga, dengan harapan supaya calon

pembeli bersedia membayar jika suatu perusahaan menjualnya.

Namun dalam kontek keilmuan, manajemen keuangan merupakan salah

satu bidang manajemen fungsional dalam suatu perusahaan yang mempelajari

penggunaan dan pencarian dana serta pembagian hasil operasi perusahaan.

Dengan demikian, tugas pokok manajemen keuangan, meliputi keputusan

tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha, dan pembagian dividen suatu

perusahaan.

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Badan Usaha

Badan Usaha adalah sebuah lembaga yang tujuan utamanya adalah

mencari laba atau keuntungan. Adapun jenis-jenis Badan Usaha yang ada di

Indonesia, antara lain:

a. Koperasi

Koperasi adalah sebuah badan usaha yang dimiliki dan dioperasikan

orang-perseorangan demi kepentingan bersama, dengan melandaskan

seluruh kegiatannya dengan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan asas kekeluargaan.

b. BUMN

BUMN adalah sebuah badan usaha yang seluruh atau sebagian

permodalannya dimiliki oleh Pemerintah. Status kepegawaian dari BUMN

adalah karyawan bukan pegawai negeri. Adapun jenis-jenis BUMN adalah

sebagai berikut:

1. Perjan

Perjan adalah bentuk Badan Usaha Milik Negara yang mana seluruh

modalnya dimiliki oleh pemerintah. Kegiatan dari Perjan seluruhnya

berorientasi pada masyarakat. Hal ini menyebabkan, Perjan selalu

merugi. Contoh dari Perjan adalah PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta

Api) yang kini mengganti nama menjadi PT KAI.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Perum

Perum ialah sebuah badan usaha yang mana tujuan utamanya lebih

kepada profit oriented daripada pelayanan kepada masyarakat,

walaupun sebenarnya Perum adalah perubahan nama dari Perjan. Modal

yang ada di dalam Perum, seluruhnya dimiliki oleh pemerintah.

Sedangkan, status kepegawaian didalam Perum adalah sebagai Pegawai

Negeri. Meskipun Perjan telah diganti nama menjadi Perum, Perum

tetap atau masih mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan, pemerintah

harus menjual saham Perum kepada publik dan mengubah status badan

usaha menjadi Persero.

3. Persero

Persero adalah salah satu badan usaha yang dikelola oleh Negara

atau daerah. Persero memiliki tujuan utama yang tidak hanya mencari

keuntungan semata, tetapi juga memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Modal awal Persero seluruh atau sebagiannya berasal dari

kekayaan Negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero sendiri

dipimpin oleh direksi dan status kepegawaiannya adalah pegawai

swasta. Badan usaha yang satu ini tidak memperoleh fasilitas dari

Negara. Contoh badan usaha Persero salah satunya adalah PT Angkasa

Pura (Persero).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. BUMS

BUMS adalah sebuah badan usaha yang mana dimodali dan

didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang. Bidang-bidang usaha

yang diberikan kepada pihak Swasta adalah mengelola sumber daya

ekonomi yang bersifat tidak vital atau tidak menguasai hajat hidup

orang banyak. Adapun jenis-jenis BUMS yang ada di Indonesia antara

lain sebagai berikut:

1. Perusahaan Persekutuan

Perusahaan Persekutuan adalah sebuah perusahaan yang dimiliki

dan dikelola oleh 2 pemodal atau lebih.

2. Firma

Firma adalah sebuah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang

atau lebih yang mana tiap anggotanya bertanggung jawab penuh pada

perusahaan. Modal Firma sendiri berasal dari anggota pendiri dan

laba yang dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai

akta pendirian Firma.

3. Persekutuan Komanditer

Persekutuan Komanditer adalah suatu persekutuan yang

didirikan 2 orang atau lebih dengan membagikan keuntungan yang

diperoleh CV atau persekutuan komanditer sesuai dengan

kesepakatan. Adapun 2 istilah yang ada dalam Persekutuan

Komanditer yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

a. Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin atau menjalankan

perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang perusahaan.

b. Sekutu pasif adalah anggota yang hanya menyerahkan modalnya

kepada sekutu aktif namun tidak ikut campur dalam urusan

operasional perusahaan.

4. Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas adalah sebuah badan usaha yang modalnya

diperoleh dari hasil penjualan saham. Setiap pemegang saham

mempunyai hak atas perusahaan dan berhak atas keuntungan yang

diperoleh perusahaan dan dibagikan dalam bentuk dividen.

5. Yayasan

Yayasan adalah sebuah badan usaha yang tujuan utamanya

adalah untuk kegiatan sosial dan tidak mencari keuntungan.

Walaupun bukan merupakan perusahaan, badan usaha satu ini adalah

badan usaha yang berbadan hukum.

3. Evaluasi Kinerja

Evaluation is a process used to assess the quality of what is going on.

Evaluation may determine what is working, what is not working, what to

change, and what to keep. Artinya bahwa evaluasi adalah proses yang

digunakan untuk menilai kualitas tentang apa yang sedang terjadi atau

dilakukan. Oleh karena itu, Evaluasi sangat penting dilakukan terhadap usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

baik lembaga keuangan bisnis maupun lembaga keuangan non bisnis, karena

evaluasi yang dilakukan dapat menentukan hal-hal apa saja yang perlu

dikerjakan, atau apa saja yang tidak perlu dikerjakan, atau apa saja yang perlu

diubah dari kinerja usaha, atau apa saja yang perlu dipertahankan dari kinerja

usaha khususnya koperasi.

4. Koperasi

Koperasi berasal dari 2 kata yakni co dan operation, yang mana kedua

kata tersebut mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Maka dari itu, koperasi secara umum diartikan sebagai suatu perkumpulan

yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang memberikan

kebebasan untuk masuk dan keluar menjadi anggota koperasi, dengan cara

bekerja sama secara kekeluargaan didalam menjalankan usaha untuk

meningkatkan kesejahteraan jasmaniah anggotanya. Didalam menjalankan

suatu badan usaha yang berbentuk koperasi, harus memiliki:

a. Landasan Koperasi

Landasan Koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan

arah, tujuan, peran, serta kedudukan koperasi terhadap pelaku ekonomi

lainnya. Adapun landasan Koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Landasan Idiil

Landasan Idiil Koperasi Indonesia adalah Pancasila. Hal ini

dikarenakan, Pancasila merupakan pandangan hidup dan Ideologi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

bangsa Indonesia yang mana merupakan jiwa dan semangat bangsa

Indonesia didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merupakan

nilai luhur yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia didalam

kehidupan sehari-hari.

Namun, Pancasila yang dimaksud disini adalah rumusan yang ada

didalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat yaitu

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,

Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Landasan Strukturil

Landasan strukturil Koperasi adalah UUD 1945. Hal ini

dikarenakan, sehubungan dengan masalah perekonomian ayat 1 pasal 33

UUD 1945 telah dengan tegas menggariskan bahwa perekonomian di

Indonesia hendaknya adalah perekonomian yang dimana usahanya

adalah milik bersama dan didasarkan pada asas kekeluargaan yang

kegiatannya dikerjakan oleh semua demi kepentingan semua anggota.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

b. Asas Koperasi

Didalam UUD no. 25 tahun 1992 pasal 2 dijelaskan bahwa di dalam

Koperasi harus memiliki 2 asas, yakni:

1. Asas kekeluargaan

Asas kekeluargaan ialah asas yang dimana setiap anggota koperasi

mempunyai sebuah kesadaran untuk melakukan yang terbaik di setiap

kegiatan koperasi, dan hal-hal yang dianggap berguna untuk semua

anggota didalam koperasi tersebut.

2. Asas Gotong royong

Asas gotong royong merupakan sebuah asas yang mana setiap

anggota koperasi merasa sebagai satu keluarga besar yang senasib dan

sepenanggungan dalam memenuhi hajat hidupnya. Selain itu, keinginan

untuk bersatu, bekerja sama dan saling tolong menolong memang hanya

dapat tumbuh dalam koperasi yang bertolak dari rasa setia kawan, yang

mana sudah telah lama ada didalam masyarakat Indonesia.

c. Tujuan Koperasi

Secara Umum, tujuan utama dari pendirian koperasi adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Namun,

berdasarkan UUD 1945 No.25 pasal 3 menjelaskan bahwa tujuan koperasi

Indonesia meliputi tiga hal sebagai berikut:

1. Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

2. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat

3. Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional.

Dengan ketiga tujuan tersebut, koperasi mendapat kedudukan yang

tidak hanya satu-satunya bentuk usaha yang secara konstitusional

dinyatakan sesuai dengan susunan perekonomian, tetapi juga dinyatakan

sebagai sokoguru perekonomian nasional.

d. Prinsip Koperasi

Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 5 ayat 1 UUD no.25 tahun 1992,

Koperasi Indonesia harus melaksanakan prinsip-prinsip koperasi antara lain

sebagai berikut:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal

5. Kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

e. Fungsi dan Peran Koperasi

Fungsi dan Peran Koperasi di Indonesia dalam garis besarnya telah

dikemukakan di dalam pasal 4 UU No. 25 tahun 1992 adalah sebagai

berikut:

1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi

khususnya anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko

gurunya.

4. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang mana adalah usaha bersama yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

f. Penggolongan atau jenis koperasi

Penggolongan koperasi adalah suatu kegiatan untuk mengelompokkan

koperasi ke dalam kelompok tertentu menurut kriteria dan karakteristik

tertentu. Awalnya koperasi tumbuh dikalangan kaum pekerja yang

berusaha mencukupi kebutuhan konsumsinya, dikalangan produsen kecil

yang ingin memperoleh bahan baku dengan harga murah dan memasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

produksinya secara bersama-sama, atau di kalangan pengusaha kecil

lainnya yang ingin melepaskan dirinya dari jeratan para pelepas uang.

Dalam perkembangannya, jenis koperasi cenderung bervariasi yang

mana dipengaruhi oleh latar belakang pembentukan dan tujuan yang ingin

dicapai oleh masing-masing koperasi. Berdasarkan latar belakang dan

tujuan yang ingin dicapai, maka koperasi dapat digolongkan ke dalam

beberapa kelompok antara lain:

1. Berdasarkan bidang usahanya

Pada dasarnya bidang usaha yang dilakukan oleh koperasi

mencerminkan jasa yang ditawarkan oleh koperasi kepada para

anggotanya. Adapun jenis-jenis koperasi berdasarkan bidang usahanya :

a. Koperasi Konsumsi

Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang berusaha menyediakan

barang-barang konsumsi yang dibutuhkan oleh para anggotanya.

Contoh koperasi Konsumsi salah satunya adalah koperasi pada

kalangan mahasiswa yang biasanya mengkonsentrasikan usahanya

pada penjualan alat-alat keperluan mahasiswa yakni buku-buku dan

peralatan tulis.

b. Koperasi Produksi

Koperasi Produksi ialah koperasi yang kegiatan utamanya

melakukan kegiatan pemrosesan barang atau produk dari bahan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

mentah menjadi barang setengah jadi kemudian menjadi barang jadi

yang siap untuk dijual ke pasar konsumen. Tidak hanya

memproduksi barang, koperasi produksi juga terkait secara langsung

dengan kegiatan memasarkan barang. Hal ini dikarenakan, tujuan

utama koperasi produksi adalah untuk menyatukan kemampuan dan

modal para anggotanya, guna menghasilkan barang-barang tertentu

melalui suatu usaha yang mereka kelola dan miliki sendiri.

c. Koperasi Pemasaran

Koperasi pemasaran adalah koperasi yang dibentuk terutama

untuk membantu para anggotanya dalam memasarkan barang-barang

yang dihasilkannya. Tujuan utama dari koperasi pemasaran adalah

untuk menyederhanakan rantai tata niaga dan mengurangi sekecil

mungkin keterlibatan pedagang perantara didalam memasarkan

produk yang koperasi hasilkan. Dengan membentuk koperasi

pemasaran, maka koperasi khususnya anggota koperasi akan

memiliki peluang untuk menikmati margin atau laba usaha yang

lebih besar serta dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih

murah.

d. Koperasi Kredit

Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah koperasi

yang bergerak dalam bidang penyimpanan simpanan dari para

anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada anggota


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

koperasi yang membutuhkan bantuan modal. Tujuan adanya koperasi

simpan pinjam adalah untuk mendidik para anggota koperasi agar

bersikap hemat dan gemar menabung, serta membebaskan para

anggota koperasi dari jeratan para rentenir. Hal ini dikarenakan, jika

masyarakat dan para anggota koperasi lebih memilih meminjam di

koperasi kredit, maka ruang operasi yang tersedia bagi para rentenir

semakin terbatas.

2. Berdasarkan jenis komoditinya

Berdasarkan jenis komoditinya, koperasi dibagi menjadi 4 kelompok

yakni:

a. Koperasi Ekstraktif

Koperasi Ekstraktif ialah koperasi yang melakukan usaha dengan

menggali atau memanfaatkan sumber-sumber alam secara langsung

tanpa atau dengan sedikit mengubah bentuk dan sifat sumber alam

tersebut. Contoh koperasi Ekstraktif adalah koperasi yang melakukan

usaha pendulangan emas dan koperasi yang melakukan usaha

pengumpul batu kali.

b. Koperasi Pertanian dan peternakan

Koperasi pertanian adalah koperasi yang melakukan usaha

sehubungan dengan komoditi pertanian tertentu. Koperasi pertanian

biasanya beranggotakan para petani, buruh tani. Yang termasuk ke

dalam koperasi pertanian adalah koperasi karet, koperasi tembakau,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

dan koperasi cengkeh. Sedangkan, Koperasi peternakan adalah

koperasi yang usahanya berhubungan dengan komoditi peternakan

tertentu. Koperasi peternakan biasanya beranggotakan para pemiliki

ternak dan para pekerja yang mata pencahariannya berkaitan secara

langsung dengan usaha peternakan. Yang termasuk ke dalam

koperasi peternakan adalah koperasi susu, koperasi unggas.

c. Koperasi Industri dan kerajinan

Koperasi industri atau kerajinan ialah koperasi yang melakukan

usaha yang berkaitan dengan usaha pengadaan bahan baku, usaha

pengolahan bahan baku menjadi barang jadi atau barang setengah

jadi, usaha pemasaran hasil-hasil produksi atau kerajinan. Contoh

koperasi kerajinan atau koperasi industri adalah koperasi batik,

koperasi tenun dan koperasi kulit.

d. Koperasi jasa-jasa

Koperasi Jasa merupakan koperasi yang mengkhususkan

kegiatannya dalam memproduksi dan memasarkan kegiatan jasa

tertentu. Tujuan utama dari pendirian koperasi jasa adalah untuk

menyatukan potensi ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing

anggota koperasi agar lebih optimal. Contoh koperasi jasa adalah

Koperasi jasa Audit, Koperasi jasa angkutan dan koperasi jasa

pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

3. Berdasarkan profesi anggotanya

Berdasarkan profesi anggotanya, koperasi dapat dibedakan menjadi:

a. Koperasi karyawan d. Koperasi mahasiswa

b. Koperasi pegawai e. Koperasi pedagang besar

c. Koperasi angkatan darat f. Koperasi nelayan

Dengan adanya penggolongan koperasi berdasarkan profesi

anggotanya menyebabkan terjadinya pembatasan dalam penerimaan

anggota koperasi. Hal ini dikarenakan, orang-orang yang bertugas

menyelenggarakan kegiatan operasi koperasi biasanya tidak memiliki

latar belakang profesi yang sama dengan para anggota koperasi lainnya.

4. Berdasarkan daerah kerjanya.

Daerah kerja koperasi yang dimaksud dalam hal ini adalah luas

sempitnya wilayah yang dijangkau oleh suatu badan usaha koperasi

dalam melayani kepentingan anggotanya atau dalam melayani

masyarakat. Berdasarkan daerah kerjanya, maka koperasi dapat

digolongkan atas beberapa kelompok antara lain sebagai berikut:

a. Koperasi Primer

Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan orang-

orang dan biasanya didirikan pada lingkup kesatuan wilayah terkecil

tertentu. Salah satu contoh koperasi primer adalah koperasi

mahasiswa yang mana beranggotakan para mahasiswa yang berasal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

dari suatu universitas tertentu. Daerah kerjanya terbatas dalam

lingkungan kampus asal para mahasiswa yang bersangkutan.

b. Koperasi Pusat

Koperasi Pusat adalah koperasi yang beranggotakan koperasi

primer, yang biasanya didirikan sebagai pemusatan dari beberapa

koperasi primer dalam lingkup suatu wilayah tertentu. Koperasi pusat

memiliki tujuan yaitu untuk memperkuat kedudukan ekonomi

koperasi yang bergabung didalamnya. Contoh Koperasi pusat adalah

Pusat koperasi Karyawan, Pusat Koperasi Pegawai dan Pusat

Koperasi Unit Desa.

c. Koperasi gabungan

Koperasi Gabungan memiliki pengertian dan tujuan yang hampir

sama dengan koperasi pusat. Bedanya hanya terletak pada kedudukan

atau letak dari koperasinya. Koperasi gabungan ini biasanya

berkedudukan di ibu kota propinsi. Contoh koperasi gabungan adalah

gabungan koperasi batik Indonesia.

d. Koperasi Induk

Koperasi Induk adalah koperasi yang beranggotakan koperasi

pusat atau gabungan, yang berkedudukan di ibu kota negara. Fungsi

koperasi induk biasanya adalah sebagai penyambung lidah koperasi

yang menjadi anggotanya, dalam berhubungan dengan lembaga-

lembaga nasional yang terkait dengan pembinaan Koperasi, koperasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

sejenis di negara lain, ataupun dengan asosiasi pengusaha pada

tingkat nasional dan internasional. Contoh Koperasi Induk adalah

Induk koperasi Pegawai, Induk Koperasi Karyawan dan koperasi

Pemuda Indonesia.

g. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam secara umum diartikan sebagai suatu

kegiatan penyediaan dana dari anggota koperasi, dan kemudian melakukan

penyimpanan serta mengeluarkan dana tersebut untuk keperluan dan

kepentingan setiap anggota koperasi itu sendiri yang berdasarkan

kesepakatan setiap anggota koperasi dalam rangka mencapai kebaikan

bersama.

h. Prinsip Koperasi Simpan Pinjam

Kegiatan dari usaha koperasi yang dikelola oleh para anggota dengan

membentuk pengurus koperasi melalui rapat anggota, dilaksanakan

berdasarkan prinsip koperasi simpan pinjam diantaranya:

1. Keanggotaan koperasi harus bersifat sukarela dan terbuka.

2. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sesuai dengan

besar jasa yang dilakukan oleh anggota koperasi.

4. Kemandirian.

5. Pendidikan perkoperasian. 6. Kerjasama antar koperasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

i. Peranan Koperasi Simpan Pinjam

Peranan Koperasi Simpan Pinjam pada umumnya adalah ikut

mengembangkan perekonomian masyarakat terutama bagi para anggotanya

diantaranya:

1. Membantu keperluan kredit para anggota dengan syarat-syarat yang

ringan.

2. Mendidik para anggotanya supaya giat menabung secara teratur

sehingga membentuk modal sendiri.

3. Menambah pengetahuan tentang perkoperasian khususnya koperasi

simpan pinjam.

4. Menjauhkan anggota koperasi dari cengkeraman rentenir atau lintah

darat.

j. Manfaat Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam didirikan dengan tujuan agar para anggota

koperasi dapat menikmati manfaat yang diberikan dengan adanya Koperasi

Simpan pinjam di tengah kehidupan masyarakat dan khususnya anggota

koperasi. Adapun manfaat adanya Koperasi Simpan Pinjam bagi anggota

koperasi:

1. Anggota Koperasi dapat memperoleh pinjaman dana atau modal dengan

mudah dan prosesnya tidak berbelit-belit.

2. Proses bunganya adil karena telah disepakati dalam rapat anggota

koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

3. Tidak ada syarat meminjam dana atau modal yang menggunakan barang

atau harta yang dimiliki anggota sebagai jaminan jika seandainya

anggota koperasi tidak bisa mengembalikan pinjaman dana tersebut

dengan tepat waktu.

k. Manajemen Koperasi Simpan Pinjam

Secara umum, ruang lingkup kegiatan usaha koperasi simpan pinjam

adalah penghimpunan dan penyaluran dana yang berbentuk penyaluran

pinjaman terutama dari dan untuk anggota koperasi. Pada

perkembangannya, Koperasi Simpan Pinjam tidak saja melayani anggota

tetapi juga masyarakat luas.

Koperasi Simpan Pinjam jika dilihat dari aspek passiva, kegiatan

koperasi adalah menghimpun dana baik dari anggota ataupun masyarakat

luas bisa dalam bentuk tabungan atau simpanan sampai dengan dalam

bentuk pinjaman modal. Namun, jika dilihat dari aspek aktiva, kegiatan

koperasi adalah memperoleh laba dengan cara mengalokasikan dari hasil

penghimpunan yang disalurkan kepada anggota koperasi dalam bentuk

pinjaman. Oleh karena itu, kedua kegiatan koperasi tersebut harus dikelola

sedemikian rupa sehingga penghimpunan dan penyaluran dana dari anggota

koperasi dan masyarakat luas ke koperasi serta dari koperasi simpan pinjam

ke anggota koperasi dan masyarakat luas dapat berjalan seimbang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

l. Penghimpunan dana Koperasi Simpan Pinjam

Di dalam menjalankan usahanya, Koperasi Simpan Pinjam harus

melakukan kegiatan yakni penghimpunan dana. Dana yang biasa dihimpun

oleh Koperasi Simpan Pinjam bisa berupa uang yang masuk kategori utang

atau ekuitas atau kekayaan bersih. Namun dari keseluruhan sumber dana

tersebut, sumber dana utama koperasi khususnya Koperasi Simpan Pinjam

adalah simpanan. Menurut PP no.9 tahun 1995, simpanan diartikan sebagai

dana yang dipercayakan oleh anggota ataupun calom anggota serta

koperasi lainnya dalam bentuk tabungan dan simpanan berjangka.

m. Jenis Simpanan Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi khususnya Koperasi Simpan Pinjam dalam menjalankan

kegiatan operasional koperasi membutuhkan dana atau modal. Hal ini

dikarenakan jika koperasi tidak memiliki modal yang cukup, maka tidak

menjamin bahwa koperasi tersebut dapat berkembang dan tumbuh dalam

persaingan ekonomi. Maka dari itu koperasi membutuhkan dana atau

modal yang diklasifikasikan ke dalam 2 jenis modal yakni:

1. Modal Sendiri

Modal Sendiri yang dimaksud disini adalah modal yang diperoleh

Koperasi dari para anggotanya Adapun 3 jenis sumber modal sendiri

antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

a. Simpanan Pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya

dan atau sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada

koperasi pada saat masuk menjadi anggota dan tidak boleh diambil

selama yang bersangkutan menjadi anggota koperasi.

b. Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak

harus sama, wajib dibayar oleh anggota, kepada koperasi dalam

waktu dan kesempatan tertentu, serta tidak dapat diambil selama

yang bersangkutan menjadi anggota.

c. Simpanan sukarela berjangka

Simpanan sukarela berjangka adalah simpanan yang dilakukan

secara sukarela baik jumlahnya maupun jangka waktunya. Hal ini

dikarenakan, jangka waktu pengambilannya telah diketahui oleh

anggota koperasi dan simpanan tersebut dapat digunakan untuk

modal koperasi juga.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

2. Modal Pinjaman

Modal Pinjaman adalah sebuah modal yang diperoleh dari pinjaman

pihak ketiga yang mana bukan dari pihak internal koperasi

bersangkutan. Adapun sumber Modal Pinjaman koperasi yang berasal

dari:

a. Pinjaman Bank

Dana yang diperoleh dari mencari pinjaman pihak bank maupun

non bank yang digunakan untuk menunjang kelancaran operasional

dari koperasi. Disini koperasi bisa mengajukan permohonan

pinjaman ke permodalan nasional maupun ke bank pemerintah

seperti bank BRI, bank Mandiri atau bank BNI.

b. Pinjaman dari Koperasi lain

Pinjaman dari Koperasi lain maksudnya adalah bahwa koperasi

yang ingin melakukan pinjaman dapat bersinergi dengan koperasi-

koperasi lain yang ada didaerah dimana koperasi yang ingin

meminjam berada, yang mana sudah memiliki atau mempunyai

modal yang kuat. Dalam hal ini, koperasi yang ingin melakukan

pinjaman dapat mengajukan penawaran usaha dengan cara sistem

bagi hasil. Hal ini akan memberikan dampak yang positif berupa

keuntungan bagi kedua belah pihak.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

c. Pinjaman dari lembaga keuangan

Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha

koperasi mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut

diberikan kepada koperasi yang mana merupakan komitmen

pemerintah dari negarayang bersangkutan untuk mengangkat

kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha koperasi.

d. Obligasi dari surat utang.

Untuk menambah modal koperasi, dapat juga menjual obligasi

atau surat utang kepada masyarakat investor untuk mencari dana

segar dari masyarakat umum diluar anggota koperasi.

n. Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

Di dalam PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 /PER/DEP.6/IV/2016 TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI, Setiap koperasi yang ada dan

beroperasi wajib memiliki laporan mengenai tingkat kesehatan koperasi

khususnya koperasi simpan pinjam. Hal ini ditujukan agar masyarakat dan

anggota koperasi dapat mengetahui apakah koperasi tersebut sehat atau

cukup sehat atau dalam pengawasan ataukah dalam pengawasan khusus.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Maka dari itu, diperlukan suatu kegiatan penilaian yang dapat mengukur

tingkat kesehatan dari usaha koperasi tersebut.

o. Macam-macam cara penilaian kinerja koperasi

Didalam melakukan penilaian kinerja khususnya koperasi, terdapat

banyak cara yang dapat atau bisa digunakan. Berikut ini adalah cara-cara

yang bisa digunakan untuk menilai kinerja koperasi.

1. PEARLS

PEARLS adalah salah satu cara yang biasanya digunakan oleh

Credit Union yang mana memiliki 4 kegunaan, yakni:

a. Sebagai alat untuk memantau kinerja credit union.

b. Menstandarkan rasio dan rumus.

c. Dapat digunakan untuk meranking Credit Union.

d. Sebagai alat pengawasan Sistem.

Karena ini adalah ukuran standar bagi Credit Union yang layak

hidup terus dan dapat mempertahankan keberadaannya di pasar

keuangan. Celah yang teridentifikasi adalah kelemahan yang perlu

diperbaiki dan menjadi fokus pengelolaan masa depan Credit Union.

Dalam PEARLS ada 6 komponen penilaian yakni P (Protection atau

perlindungan), E (Effective Financial Structureatau struktur keuangan

efektif), A (Asset Quality atau kualitas aset), R (Rates of Return &


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Costsatau tingkat pendapatan atau biaya), L (Liquidity atau likuiditas)

dan S (Signs of Growthatau tingkat pertumbuhan).

2. Metode CAMEL

CAMEL merupakan sebuah alat yang umum digunakan untuk

menilai apakah suatu lembaga atau badan usaha itu sehat atau tidak.

Adapun komponen-komponen penilaian yang dijadikan pedoman dalam

melakukan penilaian yakni permodalan, kualitas aset, manajemen,

rentabilitas dan likuiditas. Setelah nilai kredit dari masing-masing

komponen CAMEL diperoleh, kemudian dijumlahkan yang mana

digunakan untuk mengetahui nilai kredit gabungan yang memiliki nilai

maksimal 100.

3. Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia.

Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia adalah sebuah Peraturan

yang dibuat oleh Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Peraturan yang berlaku

saat ini dan digunakan dalam melakukan penilaian adalah

PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEMENTERIAN

KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 06 /PER/DEP.6/IV/2016 TENTANG


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

PEDOMAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN

PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI. Dalam Peraturan

ini, telah termuat tentang tatacara pelaporan dan pelaksanaan penilaian

kesehatan koperasi hingga pada penetapan predikat tingkat kesehatan

koperasi Simpan Pinjam.

p. Sasaran penilaian kesehatan usaha Koperasi Simpan Pinjam

Didalam penilaian kesehatan usaha koperasi simpan pinjam, terdapat

beberapa sasaran yang diinginkan dari penilaian tersebut, antara lain:

1. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP koperasi yang sehat dan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Terwujudnya pelayanan prima kepada pengguna jasa koperasi

3. Meningkatnya citra dan kredibilitas kegiatan usaha simpan pinjam oleh

koperasi sebagai lembaga keuangan yang mampu mengelola kegiatan

usaha simpan pinjam sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

4. Terjaminnya aset kegiatan usaha koperasi simpan pinjam yang sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

5. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan kegiatan

usaha koperasi simpan pinjam.

6. Meningkatnya manfaat ekonomi anggota dalam kegiatan usaha koperasi

simpan pinjam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

q. Ruang Lingkup Penilaian Koperasi Simpan Pinjam

Di dalam PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 /PER/DEP.6/IV/2016 TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI, terdapat 7 aspek penilaian

antara lain : Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Efisiensi,

Likuditas, Kemandirian dan pertumbuhan, serta Jati diri koperasi.

r. Mekanisme Pelaporan

Mekanisme pelaporan hasil penilaian kesehatan koperasi simpan

pinjam adalah sebagai berikut:

1. Penilai kesehatan wajib menyampaikan laporan penilaian kesehatan

setiap 6 (enam) bulan, tahunan, dan laporan insidental.

2. Laporan setiap 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

paling lambat disampaikan 30 (tiga puluh) hari sejak periode 6 (enam)

bulan berakhir.

3. Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak periode tahunan berakhir.

4. Laporan insidental sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pelaksanaan penilaian

kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

5. Laporan tahunan Penilaian Kesehatan disajikan dengan membandingkan

keadaan kinerja kesehatan antara tahun berjalan dan tahun sebelumnya.

s. Bobot Penilaian terhadap aspek dan komponen

Dalam melakukan penilaian kesehatan Koperasi Simpan Pinjam, maka

terhadap aspek yang dinilai diberikan bobot penilaian sesuai dengan

besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi tersebut. Penilaian aspek

dilakukan dengan menggunakan nilai yang dinyatakan dalam angka 0

sampai dengan 100. Bobot penilaian terhadap aspek dan komponen

tersebut ditetapkan sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 2.1. Bobot Penilaian terhadap aspek dan komponen


Bobot Penilaian diberikan
sesuai dengan besarnya
No Aspek yang Dinilai Komponen
pengaruh terhadap kesehatan
koperasi
1 Permodalan 15
- Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset :
6
- Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan
yang beresiko :
6

- Rasio Kecukupan Modal Sendiri: 3

Kualitas Aktiva
2 25
Produktif
- Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap
volume pinjaman diberikan:
10

- Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap


Pinjaman yang diberikan:
5

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

- Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman


Bermasalah:

Catatan: Cadangan risiko adalah cadangan tujuan


risiko + penyisihan penghapusan pinjaman. 5
- Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman
yang diberikan:

3 Manajemen 15

- Manajemen Umum 3
- Kelembagaan 3
- Manajemen Permodalan 3
- Manajemen Aktiva 3
- Manajemen Likuiditas 3

4 Efisiensi 10
- Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi
bruto:
4

catatan : Beban operasi anggota adalah beban pokok


ditambah dengan beban usaha bagi anggota + beban

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

perkoperasian. Untuk USP Koperasi, beban


perkoperasian dihitung secara proporsional.
- Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor

4
- Rasio efisiensi pelayanan:
2

5 Likuiditas 15
- Rasio Kas:
10

- Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap dana yang


diterima:
5

Catatan: Dana yang diterima adalah total pasiva selain


hutang biaya dan SHU belum dibagi
Kemandirian dan
6 10
pertumbuhan
- Rentabilitas asset:
3

- Rentabilitas Modal Sendiri


3

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

- Kemandirian Operasional Pelayanan 4

Catatan: Beban usaha adalah beban usaha bagi anggota


7 Jati diri koperasi 10
- Rasio partisipasi bruto
7
- Rasio promosi ekonomi anggota (PEA)
3
PEA = MEPPP + SHU Bagian Anggota
Jumlah 100

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.2. Penelitian Sebelumnya


Teknik
Nama Judul Penelitian Tujuan Penelitian Alat analisis Kesimpulan
Pengumpulan data
Berliana Putri Sani Analisis tingkat untuk mengetahui metode wawancara, Peraturan Menteri Koperasi Karyawan
(Universitas Sanata kesehatan Koperasi tingkat kesehatan dokumentasi dan Negara Koperasi Muria Gemilang
Dharma Simpan Pinjam Koperasi Karyawan observasi dan Usaha Kecil dinyatakan kurang
Yogyakarta) (studi kasus pada Muria Gemilang dari Menengah sehat. Hal ini
koperasi karyawan tahun 2012-2014 Republik ditunjukkan dengan
Muria Gemilang) yang didasarkan Indonesia angka hasil analisis
pada Peraturan No.14/PER/M.UK yang tidak mencapai
Menteri Negara M/XII/2009 skor maksimal dari
Koperasi dan UKM setiap aspek
Republik Indonesia penilaian.
No.14/PER/M.UKM
/XII/2009.
Heliana Analisis Tingkat untuk mengetahui metode wawancara SK Menkop, PKM Koperasi Simpan
(Universitas Sanata Kesehatan tingkat kesehatan dan observasi RI No. Pinjam Pancur
Dharma Koperasidari tahun Koperasi Simpan 194/KEP/M/IX/19 Kasih dinyatakan
Yogyakarta) 2001-2003(studi Pinjam Pancur Kasih 98. Sehat.
kasus pada dari tahun 2001-
Koperasi Simpan 2003 yang
Pinjam Pancur didasarkan pada SK
Kasih) Menkop, PKM RI
No.194/KEP/M/IX/1

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

998.
Karmani Kamar Analisis Kinerja Untuk mengetahui Observasi dan Permen Nomor Koperasi Simpan
(Universitas Keuangan dan tingkat kesehatan interview 14/Per/M.KUKM/ Pinjam Al-Ikhlas
Hasanuddin Tingkat Kesehatan dan kinerja keuangan (wawancara) XII/2009 kota Makassar dari
Makassar) Koperasi Simpan Koperasi Simpan segi kinerja
Pinjam Pinjam Al-Ikhlas keuangannya
(Studi Kasus pada kota Makassar mengalami
KSP Al-Ikhlas di peningkatan.
Kota Makassar) Namun, jika dilihat
dari tingkat
kesehatannya,
Koperasi ini dinilai
kurang sehat.
Alfi Rohmaning Analisis Tingkat Untuk mengetahui Wawancara dan Peraturan Menteri Tingkat kesehatan
Tyas Kesehatan tingkat kesehatan dokumentasi Koperasi dan koperasi simpan
Koperasi Simpan dari koperasi simpan UKM pinjam Mukti Bina
Pinjam pinjam Mukti Bina No.14/Per/M.KU Usaha Kota Banjar
Mukti Bina Usaha Usaha Kota Banjar KM/XII/2009 Jawa Barat dari
Kelurahan Jawa Barat tahun 2011-2013
Muktisari dikategorikan cukup
Kota Banjar Jawa sehat.
Barat
Tahun 2011-2013

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Dalam peneltian yang akan dilakukan oleh penulis memiliki persamaan dan

perbedaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-

sama ingin melakukan analisis kesehatan koperasi Simpan Pinjam dengan

menggunakan metode observasi dan wawancara untuk memperoleh data dari

koperasi Simpan Pinjam yang menjadi subjek Penelitian. Selain itu, teknik

analisis data yang digunakan adalah menggunakan PERATURAN DEPUTI

BIDANG PENGAWASAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA

KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Namun, dalam penelitian

ini juga memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya diantaranya adalah

dalam penelitian ini, selain untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam, penulis juga ingin mengetahui apakah kesehatan dari tahun 2014-2016

mengalami peningkatan. Selain itu, penulis juga menambahkan kuesioner dalam

teknik pengumpulan data dari Koperasi Simpan Pinjam.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

Analisis tingkat kesehatan berdasarkan

Permen Koperasi dan UKM no. 06/Per/Dep.6/IV/2016

Mod KAP Man Efi Lik KDP JDK

Hasil Analisis

Sehat Cukup Sehat Dalam Dalam

Pengawasan Pengawasan

Khusus

Keterangan :

Mod : Modal

KAP : Kualitas Aktiva Produktif

Man : Manajemen KDP : Kemandiriandan Pertumbuhan

Efi : Efisiensi JDK : Jati Diri Koperasi

Lik : Likuiditas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang mana dilakukan penilaian

terhadap laporan keuangan koperasi yang terdiri dari laporan neraca, laporan sisa

hasil usaha dan laporan data pinjaman bermasalah dengan menggunakan

pedoman dari PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PER/DEP.6/IV/2016 TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN

UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI terdiri dari 7 aspek penilaian yaitu aspek

Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Efisiensi, Likuiditas,

Kemandirian dan Pertumbuhan, dan Jati Diri Koperasi.

B. Subjek dan objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah pengurus dan karyawan Koperasi Simpan Pinjam

Wisuda Guna Raharja cabang Lombok

2. Objek Penelitian

Objek Penelitian proposal ini adalah laporan keuangan Koperasi Simpan

Pinjam Wisuda Guna Raharja cabang Lombok yang meliputi laporan neraca,

laporan sisa hasil usaha, dan laporan data pinjaman bermasalah.

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

C. Waktu dan lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini sudah dilakukan pada bulan Maret 2017 sampai dengan bulan

April 2017.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

yang berlokasi didalam area Gereja St. Antonius Padua Ampenan (Jalan

Majapahit No.10, Taman Sari, Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara

Barat)

D. Variabel Penelitian

1. Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam adalah kondisi atau keadaan

keuangan koperasi yang dapat dinyatakan dalam kategori sehat, cukup sehat,

dalam pengawasan dan dalam pengawasan khusus. Penilaian dilakukan

dengan cara menjumlahkan skor terhadap penilaian aspek Permodalan,

Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Efisiensi, Likuditas, Kemandirian dan

Pertumbuhan, serta Jati Diri Koperasi.

2. Permodalan

Modal Koperasi terdiri atas modal sendiri yang terdiri atas modal sendiri

yang diperoleh dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Tabungan Koperasi,

Simpanan Berjangka Koperasi, Simpanan Sukarela Anggota, Dana Cadangan,

dan Dana Hibah yang diperoleh dari anggota koperasi; Modal pinjaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

diperoleh koperasi dari bank, koperasi lain dan lembaga keuangan; serta

modal tak langsung yang diperoleh koperasi dengan cara menghemat didalam

kegiatan operasional.

3. Kualitas aktiva Produktif

Kualitas Aktiva Produktif adalah penanaman dana bank baik dalam

rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, surat

berharga, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara,

komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif. Penilaian

terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada 4 (empat) rasio, yaitu:

a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman yang

diberikan;

b. Rasio pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan;

c. Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah; dan

d. Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan.

4. Manajemen

Pengertian manajemen menurut para ahli adalah definisi yang

dikemukakan oleh orang-orang ahli dalam ilmu manajemen sebagai landasan

bagi kita untuk memahami seperti apa kandungan dari ilmu tersebut.

a. Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk

mencapai tujuan organisasi.

b. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan

sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.

Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,

sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,

terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

c. Lawrence A. Appley berpendapat bahwa pengertian manajemen

merupakan keahlian untuk menggerakan orang agar melakukan sesuatu.

d. George R. Terry, mengatakan bahwa manajemen merupakan proses yang

khas yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian,

menggerakkan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta

mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan

sumber daya manusia serta sumber-sumber lain.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa manajemen

adalah seni dalam mengatur sistem baik orang dan perangkat lain agar dapat

berjalan dan bekerja sesuai dengan ketentuan dan tujuan entitas yang terdiri

dari berbagai aktivitas sebagaimana disebutkan oleh George Terry.Selain itu,

pemaparan di atas menunjukkan bahwa manajemen dalam ekonomi adalah

Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan

pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi

masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi, yaitu pengambilan

keputusan. Penilaian aspek manajemen meliputi lima komponen sebagai

berikut:

a) Manajemen umum; d) Manajemen aktiva; dan

b) Kelembagaan; e) Manajemen likuiditas.

c) Manajemen permodalan;

5. Efisiensi

Definisi Efisiensi secara umum diartikan sebagai kemampuan untuk

bekerja dengan baik dan menghasilkan hasil yang baik dengan menggunakan

waktu, uang dan hal yang lainnya yang berhubungan dengan kinerja

operasional koperasi dengan cara yang paling efektif.

Penilaian efisiensi Koperasi Simpan Pinjam didasarkan pada 3 rasio yaitu

rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto, rasio beban

usaha terhadap SHU kotor dan rasio efisiensi pelayanan. Berdasarkan

penilaian efisiensi tersebut, maka koperasi akan dapat memperlihatkan

seberapa besar koperasi mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada

anggotanya berdasarkan penggunaan aset yang dimilikinya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

6. Likuiditas

Likuiditas merupakan kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban

jangka pendeknya kepada anggotanya. Dalam menilai tingkat likuiditas

koperasi terdapat beberapa penilaian kuantitatif terhadap likuiditas yang mana

terdiri atas 2 (dua) rasio, yaitu:

a. Rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar; dan

b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima.

7. Kemandirian dan pertumbuhan

Kemandirian dan pertumbuhan menunjukkan seberapa jauh koperasi

dapat menghasilkan laba dan mandiri dalam perihal permodalannya. Dalam

hal ini penilaian yang dimaksudkan adalah penilaian rentabilitas aset,

rentabilitas modal sendiri, dan kemandirian operasional pelayanan.

8. Jati diri Koperasi

Penilaian terhadap jatidiri koperasi dimaksudkan untuk melakukan

penilaian yang berkenaan dengan seberapa besarkah koperasi dapat mencapai

tujuannya dalam mempromosikan anggotanya. Rasio penilaian tersebut

dibedakan menjadi 2 yaitu rasio partisipasi bruto dan rasio promosi ekonomi

anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

E. Definisi operasional

1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi yang sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas

kekeluargaan.

2. Evaluasi adalah proses yang digunakan untuk menilai kualitas tentang apa

yang sedang terjadi atau dilakukan.

F. Sumber Data

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan adalah data primer yang mana

diperoleh langsung peneliti dari Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

yang berupa Gambaran Umum Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

yang meliputi struktur organisasi, sejarah, manajemen koperasi, dan lain

sebagainya, serta data sekunder yang terdiri dari Laporan Keuangan Koperasi

Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dari tahun 2014-2016.

G. Teknik pengumpulan data

1. Wawancara. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan wawancara langsung

kepada pengurus dan karyawan KSP Wisuda Guna Raharja mengenai

gambaran umum Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dan

mengkonfirmasi langsung atas beberapa pertanyaan dalam kuesioner

mengenai kegiatan operasional Koperasi.

2. Observasi yaitu teknik pengumpulan data penelitian dengan melakukan

peninjauan atau pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

penelitian ini, penulis akan melakukan observasi dokumen tertulis yang mana

digunakan dalam mengisi kuesioner penelitian.

3. Kuesioner adalah alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian

pertanyaan tertulis yang ditujukan untuk mendapatkan tanggapan dari subjek

penelitian yakni Pengurus dan Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda

Guna Raharja cabang Lombok dengan cara mendatangi langsung dan

meminta pengurus dan karyawan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna

Raharja cabang Lombok untuk mengisi kuesioner yang telah diberikan pada

saat Pra RAT tanggal 5 Maret 2017 dan nantinya akan dikembalikan lagi

kepada peneliti untuk dilakukan analisis mengenai manajemen Koperasi

Simpan Pinjam. Sebelum mengisi pertanyaan kuesioner, peneliti akan

memberikan pengarahan dalam hal bagaimana mengisi kuesioner agar

jawaban dari responden sesuai dengan intruksi yang tertulis dalam lembar

kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini, kuesioner akan diisi secara

individual yang nantinya akan dirata-rata dan kemudian dianalisis.

4. Partisipasi Anggota. Dalam penelitian ini, peneliti memerlukan partisipasi dari

anggota Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dalam mengisi

lembar kuesioner yang mana terdapat pertanyaan seputar bidang manajemen

dari Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja. Dari partisipasi anggota

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja, peneliti berhasil

mendapatkan data kuesioner yang berisi pertanyaan seputar bidang

manajemen dan jumlahnya sebanyak 43 kuesioner yang telah diisi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

H. Teknik analisis data

Teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis data yang diperoleh, yaitu:

1. Metode yang berdasarkan PERATURAN DEPUTI BIDANG

PENGAWASAN KEMENTRIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN

MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Per/Dep.6/IV/2016

yang meliputi 7 aspek, antara lain:

a. Permodalan

1. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri terhadap total aset

ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio antara modal sendiri dengan total aset lebih kecil atau

sama dengan 0% diberikan nilai 0.

b) Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0% nilai ditambah 5

dengan maksimum nilai 100.

c) Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio 100% setiap kenaikan

rasio 4% nilai dikurangi 5.

d) Nilai dikalikan bobot sebesar 6% diperoleh skor permodalan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Tabel III.1. Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total

Aset

Rasio Modal Bobot


Nilai Skor
(%) (%)
0 0 0
1 – 20 25 6 1.50
21 – 40 50 6 3.00
41 – 60 100 6 6,00
61 – 80 50 6 3.00
81 – 100 25 6 1,50
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
no. 6 tahun 2016
2. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang berisiko

Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan

yang berisiko, ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko

lebih kecil atau sama dengan 0% diberi nilai 0.

b) Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0% nilai ditambah 1

dengan nilai maksimum 100.

c) Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh skor permodalan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Tabel III.2. Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap


Pinjaman yang diberikan yang berisiko

Rasio Modal Bobot


Nilai Skor
(dinilai dalam %) (dinilai dalam %)
0 0 0
1 – 10 10 6 0,6
11-20 20 6 1,2
21 -30 30 6 1,8
31 -40 40 6 2,4
41 -50 50 6 3,0
51 -60 60 6 3,6
61 – 70 70 6 4,2
71 – 80 80 6 4,8
81 – 90 90 6 5,4
91 – 100 100 6 6,0
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
no. 6 tahun 2016
3. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

a) Rasio Kecukupan Modal Sendiri adalah perbandingan Modal Sendiri

Tertimbang dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

dikalikan dengan 100%.

b) Modal Tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen

modal KSP/USP koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot

pengakuan risiko.

c) ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva KSP

dan USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot

pengakuan risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

d) Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara menjumlahkan hasil

perkalian nilai nominal aktiva yang ada dalam neraca dengan bobot

risiko masing-masing komponen aktiva.

e) Rasio Kecukupan Modal Sendiri dapat dihitung/diperoleh dengan

cara membandingkan nilai modal tertimbang dengan nilai ATMR

dikalikan dengan 100%.

Tabel III.3. Standar Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri

RasioModal (%) Nilai Bobot (%) Skor


<4 0 3 0,00
4≤x<6 50 3 1.50
6≤x≤8 75 3 2.25
>8 100 3 3.00
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
no. 6 tahun 2016

b. Kualitas Aktiva Produktif

1. Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap Volume pinjaman yang

diberikan:

Tabel III.4. Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada


anggota terhadap Total pinjaman diberikan.
Rasio
Nilai Bobot (%) Skor
(%)
≤25 0 10 0,00
26-50 50 10 5.00
51-75 75 10 7.50
> 75 100 10 10.00
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
no. 6 tahun 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

2. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang diberikan:

Untuk memperoleh Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap

Pinjaman yang diberikan, ditetapkan sebagai berikut:

a. Menghitung perkiraan besarnya risiko pinjaman bermasalah (RPM)

sebagai berikut:

1) 50% dari pinjaman diberikan yang kurang lancar (PKL);

2) 75% dari pinjaman diberikan yang diragukan (PDR); dan

3) 100% dari pinjaman diberikan yang macet (PM).

b. Hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan pinjaman yang disalurkan.

RPM =

Perhitungan penilaian:

1) Untuk rasio 45% atau lebih diberi nilai 0;

2) Untuk setiap penurunan rasio 1% dari 45% nilai ditambah 2,

dengan maksimum nilai 100; dan

3) Nilai dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor penilaian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel III.5. Standar Perhitungan RPM

Rasio
Nilai Bobot (%) Skor
(%)
≥ 45 0 5 0
40 < x < 45 10 5 0.5
30 < x ≤ 40 20 5 1.0
20 < x ≤ 30 40 5 2.0
10 < x ≤ 20 60 5 3.0
0 < x ≤ 10 80 5 4.0
0 100 5 5.0
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM
RI no. 6 tahun 2016

3. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah:

Dihitung dengan Cara sebagai berikut:

a) Untuk rasio 0%, berarti tidak mempunyai cadangan penghapusan

diberi nilai 0;

b) Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai ditambah 1 sampai

dengan maksimum 100; dan

c) Nilai dikalikan bobot sebesar 5% diperoleh skor penilaian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Tabel III.6. Standar Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko


Pinjaman Bermasalah:

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor


0 0 5 0
1-10 10 5 0.5
11-20 20 5 1.0
21-30 30 5 1.5
31-40 40 5 2.0
41-50 50 5 2.5
51-60 60 5 3.0
61-70 70 5 3.5
71-80 80 5 4.0
81-90 90 5 4.5
91-100 100 5 5.0
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM
RI no. 6 tahun 2016
4. Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan:

Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan

diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel III.7. Standar Perhitungan Rasio Pinjaman berisiko

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor


> 30 25 5 1.25
26-30 50 5 2.50
21-25 75 5 3.75
< 21 100 5 5.00
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
no. 6 tahun 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

c. Manajemen

1. Manajemen Umum

Manajemen Umum 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai untuk setiap

jawaban pertanyaan "ya");

Tabel III.8. Standar Perhitungan Manajemen Umum

Jumlah
Skor
Jawaban Ya
1 0.25
2 0.50
3 0.75
4 1.00
5 1.25
6 1.50
7 1.75
8 2.00
9 2.25
10 2.50
11 2.75
12 3.00
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
no. 6 tahun 2016

2. Kelembagaan

Kelembagaan 6 pertanyaan (bobot 3 atau 0,5 nilai untuk setiap jawaban

pertanyaan "ya")
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Tabel III.9. Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan

Jumlah
Skor
Jawaban Ya
1 0.50
2 1.00
3 1.50
4 2.00
5 2.50
6 3.00
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
no. 6 tahun 2016

3. Manajemen Permodalan

Manajemen Permodalan 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk

setiap jawaban pertanyaan "ya")

Tabel III.10. Standar Perhitungan Manajemen Permodalan

Jumlah
Skor
Jawaban Ya
1 0.60
2 1.20
3 1.80
4 2.40
5 3.00
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
no. 6 tahun 2016

4. Manajemen Aktiva

Manajemen Aktiva 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3 nilai untuk setiap

jawaban pertanyaan "ya").


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Tabel III.11. Standar Perhitungan Manajemen Aktiva

Jumlah
Skor
Jawaban Ya
1 0.30
2 0.60
3 0.90
4 1.20
5 1.50
6 1.80
7 2.10
8 2.40
9 2.70
10 3.00
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
no. 6 tahun 2016

5. Manajemen Likuiditas

Manajemen Likuiditas 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk setiap

jawaban pertanyaan "ya").

Tabel III.12. Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas

Jumlah
Skor
Jawaban Ya
1 0.60
2 1.20
3 1.80
4 2.40
5 3.00
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
no. 6 tahun 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

d. Efisiensi

1. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto

Cara perhitungan rasio beban operasi anggota atas partisipasi

bruto ditetapkan sebagai berikut

a) Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 100% diberi nilai 0

dan untuk rasio antara 95% hingga lebih kecil dari 100% diberi

nilai 50, selanjutnya setiap penurunan rasio sebesar 5% nilai

ditambahkan dengan 25 sampai dengan maksimum nilai 100; dan

b) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh dari skor

penilaian.

Tabel III.13. Standar Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota


terhadap Partisipasi Bruto

Rasio Beban OperasiAnggota terhadap Bobot


Nilai Skor
Partisipasi Bruto (%) (%)
≥100s 0 4 1
95 ≤ x < 100 50 4 2
90 ≤ x < 95 75 4 3
< 90 100 4 4
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM
RI no. 6 tahun 2016
2. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor ditetapkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

a) Untuk rasio lebih dari 80% diberi nilai 25 dan untuk setiap

penurunan rasio 20% nilai ditambahkan dengan 25 sampai dengan

maksimum nilai 100;

b) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor penilaian.

Tabel III.14. Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU


Kotor
Rasio Beban Usaha Terhadap
Nilai Bobot (%) Skor
SHU kotor (%)
>80 25 4 1
60 < x ≤ 80 50 4 2
40 < x ≤ 60 75 4 3
≤ 40 100 4 4
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM
RI no. 6 tahun 2016
3. Rasio Efisiensi Pelayanan

Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan dihitung dengan

membandingkan Biaya Karyawan dengan Volume Pinjaman, yang

ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio lebih dari 15% diberi nilai 0 dan untuk rasio antara

10% hingga 15% diberi nilai 50, selanjutnya setiap penurunan

rasio 1% nilai ditambah 5 sampai dengan maksimum nilai 100;

dan

b) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 2% diperoleh skor penilaian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Tabel III.15. Standar Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan

Rasio Efisiensi Staf (%) Nilai Bobot (%) Skor


<5 100 2 2.0
5 < x < 10 75 2 1.5
10 ≤ x ≤ 15 50 2 1.0
> 15 0 2 0.0
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM
RI no. 6 tahun 2016

e. Likuiditas

1. Pengukuran Rasio Kas Bank terhadap Kewajiban Lancar.

Pengukuran Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar

ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio kas lebih besar dari 10% hingga 15% diberi nilai 100,

untuk rasio lebih besar dari 15% sampai dengan 20% diberi nilai

50, untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 10% diberi nilai 25

sedangkan untuk rasio lebih dari 20% diberi nilai 25; dan

b) Nilai dikalikan dengan bobot 10% diperoleh skor penilaian.

Tabel III.16. Standar Perhitungan Rasio Kas terhadap Kewajiban


Lancar
Rasio Kas (%) Nilai Bobot (%) Skor
≤ 10 25 10 2.5
10 < x ≤ 15 100 10 10
15 < x ≤ 20 50 10 5
> 20 25 10 2.5
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM
RI no. 6 tahun 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

2. Pengukuran Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap Dana yang

diterima

Pengukuran rasio pinjaman terhadap dana yang diterima

ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio pinjaman lebih kecil dari 60% diberi nilai 25, untuk

setiap kenaikan rasio 10% nilai ditambah dengan 25 sampai

dengan maksimum 100; dan

b) Nilai dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor penilaian.

Tabel III.17. Standar Perhitungan Rasio Pinjaman yang diberikan


terhadap Dana yang diterima

Rasio Pinjaman (%) Nilai Bobot (%) Skor


< 60 25 5 1.25
60 ≤ x < 70 50 5 2.5
70 ≤ x < 80 75 5 3.75
80 ≤ x <90 100 5 5
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM
RI no. 6 tahun 2016
f. Kemandirian dan pertumbuhan

1. Rasio Rentabilitas Aset


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Rasio Rentabilitas Aset adalah SHU sebelum pajak dibandingkan

dengan total aset, yang perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk Rasio Rentabilitas Aset lebih kecil dari 5% diberi nilai 25,

untuk setiap kenaikan rasio 2,5% nilai ditambah 25 sampai dengan

maksimum 100; dan

b) Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian.

Tabel III.18. Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Aset

Rasio Rentabilitas Aset (%) Nilai Bobot (%) Skor


<5 25 3 0.75
5 ≤ x < 7.5 50 3 1.50
7.5 ≤ x < 10 75 3 2.25
≥ 10 100 3 3.00
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM
RI no. 6 tahun 2016
2. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio Rentabilitas Modal Sendiri adalah SHU bagian anggota

dibandingkan total modal sendiri, yang perhitungannya ditetapkan

sebagai berikut:

a) Untuk Rasio Rentabilitas Modal Sendiri lebih kecil dari 3% diberi

nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio 1% nilai ditambah 25 sampai

dengan maksimum 100; dan

b) Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel III.19. Standar Perhitungan untuk Rasio Rentabilitas Modal


Sendiri
Rasio Rentabilitas Ekuitas (%) Nilai Bobot (%) Skor
<3 25 3 0.75
3≤ x<4 50 3 1.50
4≤ x<5 75 3 2.25
≥5 100 3 3.00
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM
RI no. 6 tahun 2016

3. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio Kemandirian Operasional adalah Partisipasi Netto

dibandingkan Beban Usaha ditambah Beban Perkoperasian, yang

perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil atau sama dengan

100% diberi nilai 0, dan untuk rasio lebih besar dari 100% diberi

nilai 100; dan

b) Nilai dikalikan dengan bobot 4% diperoleh skor penilaian.

Tabel III.20. Standar Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional

Rasio Kemandirian Operasional (%) Nilai Bobot (%) Skor


≤ 100 0 4 0
> 100 100 4 4
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM
RI no. 6 tahun 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

g. Jati diri koperasi

1. Rasio Partisipasi Bruto

Pengukuran Rasio Partisipasi Bruto dihitung dengan

membandingkan Partisipasi Bruto terhadap Partisipasi Bruto

ditambah Pendapatan, yang ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio lebih kecil dari 25% diberi nilai 25 dan untuk setiap

kenaikan rasio 25% nilai ditambah dengan 25 sampai dengan rasio

lebih besar dari 75% nilai maksimum 100.

b) Nilai dikalikan dengan bobot 7 % diperoleh skor penilaian

Tabel III.21. Standar perhitungan sebagai berikut:

Rasio Partisipasi Bruto (%) Nilai Bobot (%) Skor


≤ 25 25 7 1.75
25 < x ≤ 50 50 7 3.50
50 < x ≤ 75 75 7 5.25
> 75 100 7 7.00
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM
RI no. 6 tahun 2016

2. Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Pengukuran Rasio Promosi Ekonomi Anggota dihitung dengan

membandingkan promosi ekonomi anggota terhadap simpanan pokok

ditambah simpanan wajib, yang ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio lebih kecil dari 5% diberi nilai 0 dan untuk rasio

antara 5 hingga 7,5 diberi nilai 50. Selanjutnya untuk setiap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

kenaikan rasio 2,5 %, nilai ditambah dengan 25 sampai dengan

nilai maksimum 100;

b) Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian.

Tabel III.22. Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Rasio PEA (%) Nilai Bobot (%) Skor


≤5 0 3 0.00
5 < x ≤ 7.5 50 3 1.50
7.5 < x ≤ 10 75 3 2.25
> 10 100 3 3.00
Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM
RI no. 6 tahun 2016

2. Penetapan Kesehatan Koperasi

Berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap masing-masing 7 aspek

yaitu pada aspek 1 sampai dengan 7, diperoleh skor secara keseluruhan

dengan cara menjumlahkan skor semua aspek mulai dari aspek permodalan

sampai dengan aspek Jati diri Koperasi. Hasil penjumlahan semua skor dari

masing-masing 7 aspek tersebut, selanjutnya dimasukkan ke dalam kategori

yang sesuai, yang mana dibagi ke dalam 4 (empat) kategori, yaitu Sehat,

Cukup Sehat, Dalam Pengawasan, dan Dalam Pengawasan Khusus. Penetapan

predikat tingkat kesehatan KSP dan USP tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel III.23. Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP

Skor (%) Predikat


80 ≤ x ≤ 100 Sehat
66.00 ≤ x < 80.00 Cukup Sehat
51.00 ≤ x < 66.00 Dalam Pengawasan
< 51.00 Dalam Pengawasan Khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Dalam Skripsi ini, penulis akan melakukan analisis kesehatan koperasi

dengan menggunakan 2 metode penilaian yang berdasarkan peraturan deputi

bidang pengawasan kementrian koperasi dan usaha kecil dan menengah

republik Indonesia untuk tahun 2016, dan Peraturan Mentri Negara Koperasi

dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia No.

14/Per/M.KUKM/XII/2009 untuk tahun 2014-2015. Hal ini dikarenakan,

terdapat perbedaan dalam standar penghitungan rasio per masing-masing

aspek penilaian kesehatan, meskipun dari segi bobot penilaian terdapat

kesamaan nilai penilaian.

3. Analisis Trend

Analisis trend dilakukan oleh penulis, karena penulis ingin mengetahui

apakah kesehatan koperasi simpan pinjam Wisuda Guna Raharja mengalami

peningkatan atau malah mengalami penurunan. Didalam melakukan analisis

trend, dibutuhkan 2 atau lebih data kesehatan koperasi dari tahun ke tahun

yang kemudian akan dilakukan analisis trend dengan cara membandingkan

kesehatan koperasi tahun sebelumnya dengan tahun berjalan koperasi. Dalam

skripsi ini, penulis akan melakukan analisis trend sebanyak 8 kali yakni

analisis trend untuk masing-masing aspek penilaian kesehatan dan analisis

trend secara keseluruhan dengan melihat penjumlahan hasil akhir dari

keseluruhan aspek per tahun kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

trend terhadap penjumlahan hasil akhir dari keseluruhan aspek per tahun.

Adapun, rumus dalam melakukan analisis trend :

Y=a+bX

Keterangan : Y adalah persentase skor dari kesehatan keuangan dari tahun

2014-2016 dan X adalah tahun. Sedangkan, untuk mencari nilai konstanta(a)

yaitu besarnya persentase kesehatan yang tidak dipengaruhi oleh waktu dan

parameter (b) dapat dipakai persamaan: a diperoleh dari ΣY / N dan b

diperoleh dari ΣXY / ΣX2. Untuk mengetahui apakah dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan atau tidak, maka koefisien b digunakan sebagai

patokan. Jika b Positif (+) maka kondisi kesehatan dari Koperasi Simpan

Pinjam Wisuda Guna Raharja cabang Lombok dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan. Namun, jika b negatif (-) maka kondisi kesehatan dari koperasi

Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja cabang Lombok dari tahun ke tahun

mengalami penurunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

GAMBARAN UMUM KOPERASI

A. Sejarah Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

KSP Wisuda Guna Raharja awalnya adalah sebuah komunitas kecil yang

disebut TAGURA atau Tabungan Guna Raharja. Komunitas TAGURA ini

dibentuk orang-orang muda Katolik pada jamannya, yang sangat peduli pada

keadaan dan masa depan Gereja Katolik, masyarakat, negara dan bangsa

Indonesia. Pada lingkup yang lebih kecil, khususnya di lingkungan umat Katolik,

pada tahun 1969 perkembangan sosial-politik dan kemasyarakatan tampaknya

diwarnai oleh berbagai tekanan yang cukup berat bagi umat Katolik di Provinsi

Bali. Pada waktu itu muncul kasus Br. Padang Tawang, Desa Canggu

Kecamatan Kuta Utara- Badung yang berbau sara dan juga masalah kuburan.

Tekanan-tekanan ini mendorong sekelompok awam Katolik yang adalah eks

aktivis Partai Katolik Provinsi Bali maupun Kabupaten Badung untuk

menghimpun diri dalam sebuah wadah untuk saling tukar pengalaman dan saling

meneguhkan. Wadah inilah yang disebut TAGURA.

Ide pembentukan TAGURA tercetus pada bulan April 1969 dalam sebuah

pertemuan yang berlangsung di rumah F.X. Wayan Geria (kini sudah almarhum)

di Jalan Pulau Kawe (sekarang Jalan Pulau Kawe No. 39 atau lebih dikenal Toko

Lima). Para pencetus berdirinya TAGURA adalah Wayan Gabra dari Tangeb,

Nyoman Nyuru dari Tangeb, Wayan Sudri dari Tuka, Nengah Yokanan dari

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Padang Tawang, Nyoman Kasun dari Sading, F.X. Wayan Geria dari Denpasar,

Wayan Wardiana dari Denpasar dan Ign. Sugeng Raharjo dari Denpasar. Tujuan

dibentuknya kelompok TAGURA adalah sebagai sarana berkumpul untuk

melanjutkan ide-ide perjuangan sesama mantan aktivis Partai Katolik. Prinsip

perkumpulan TAGURA adalah persaudaraan dan solidaritas. Persaudaraan

dimaksud adalah persaudaraan berdasarkan Firman Tuhan yang menyatakan:

“Saudaraku adalah mereka yang mendengarkan dan melaksanakan Firman

Allah.” Kelompok TAGURA melaksanakan pertemuan rutin satu kali dalam

sebulan. Selain sharing pengalaman iman, diskusi masalah-masalah sosial politik,

para anggota TAGURA sepakat untuk menabung sebesar Rp 50,00 (lima puluh

rupiah) per anggota setiap kali pertemuan. Dana yang terkumpul bisa

dimanfaatkan oleh anggota yang memerlukan.

Pada masa itu arah perjalanan TAGURA belum jelas tergambar tetapi

kegiatan perkumpulan ini terus berjalan sambil mencari bentuk usaha yang tepat.

Keanggotaan pun dari tahun ke tahun terus bertambah. Sampai tahun 1979

kelompok TAGURA sudah mencatat 25 orang anggota. Memang sengaja

kelompok ini hanya membatasi jumlah anggotanya sampai 25 orang. Selama

sepuluh tahun keberadaannya, TAGURA, berhasil mengumpulkan modal sebesar

Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah). Ternyata jumlah ini mengalami over modal

karena tidak ada anggota yang meminjam. Pada saat itu uang Rp 6 juta sangat

banyak dan tentu saja sangat berisiko karena pengelolaannya masih

konvensional. Tahun 1979 mulai dirintis untuk pendirian sebuah koperasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Ide mendirikan sebuah koperasi dengan bidang kegiatan simpan pinjam pada

Nopember 1979 kemudian ditindaklanjuti dengan mengurus Badan Hukum di

Departemen Koperasi. Badan Hukum yang hendak diajukan adalah Badan

Hukum untuk koperasi simpan pinjam dengan nama Koperasi Simpan Pinjam

(KSP) GUNA RAHARJA. Namun ternyata ada kendala untuk segera

merealisasikan keinginan kelompok TAGURA, karena ternyata ada koperasi lain

yang mengajukan badan hukum untuk koperasi simpan pinjam, yaitu KSP

WISUDA yang merupakan binaan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pada

saat itu berlaku peraturan bahwa dalam sebuah wilayah tidak boleh ada lebih dari

satu koperasi dengan usaha yang sama.

Melalui perjuangan yang gigih dan kesepakatan dengan koperasi binaan

Fakultas Ekonomi Unud, Departemen Koperasi memberikan satu Badan Hukum

dengan nama Koperasi WISUDA GUNA RAHARJA. Koperasi yang dibentuk

kelompok TAGURA menjadi Unit Usaha I, sedangkan koperasi binaan Fakultas

Ekonomi Unud menjadi Unit Usaha II. Dalam perkembangannya, Unit Usaha II

hanya bertahan selama enam bulan, Unit Usaha I tetap eksis. Akhirnya badan

hukum dimanfaatkan oleh Unit Usaha I (kelompok TAGURA), tetap dengan

nama KSP WISUDA GUNA RAHARJA. Jika banyak pihak bertanya soal nama

“Wisuda” pada KSP WISUDA GUNA RAHARJA, jawabannya adalah nama itu

merupakan hasil gabungan antara koperasi binaan Fakultas Ekonomi Unud yang

bernama “WISUDA” (Wirasuasta Teladan) dan “GUNA RAHARJA” yang

dibentuk kelompok TAGURA.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Tahun 1981, melalui surat Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Koperasi

Provinsi Bali Nomor 41/DK-22/D1-XI/1981 KSP Wisuda Guna Raharja resmi

berbadan hukum dengan nomor 931/B.H/VIII tertanggal 30 Nopember 1981.

B. Lokasi Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

Lokasi Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja cabang Lombok

berada dalam area Gereja St. Antonius Padua Ampenan (Jalan Majapahit No. 10,

Taman Sari, Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat). Koperasi Simpan

Pinjam Wisuda Guna Raharja yang ada di Lombok merupakan Kantor Kas dari

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja yang berada di Bali tepatnya

berlokasi di Jalan Gunung Agung no. 146/1. Denpasar, Bali.

C. Visi dan Misi Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

Dalam menjalankan kegiatan operasional, KSP Wisuda Guna Raharja

memiliki visi dan misi yang dijadikan sebagai dasar atau pedoman dalam

pelaksanaan kegiatan operasional yakni simpan pinjam. Berikut ini dikemukakan

visi dan misi KSP Wisuda Guna Raharja.

1. Visi Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja memiliki visi yakni

menjadi Koperasi yang berdaya pikat, terlibat, connected, berbadan hukum

nasional dengan jumlah anggota 10.000 pada tahun 2020.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

2. Misi Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja juga memiliki misi yakni

sebagai berikut :

a. Menerapkan pelayanan prima yang dilandasi kasih sebagai kebiasaan dan

keniscayaan.

b. Membangun keterhubungan antaranggota, antartempat pelayanan, antara

tempat pelayanan dengan anggota dengan memanfaatkan perkembangan

komunikasi dan teknologi yang cerdas.

c. Membangun jejaring dengan koperasi lain, instansi pemerintah maupun

swasta.

d. Meningkatkan produktivitas anggota melalui pendampingan dan konsultasi

keuangan dan atau usaha.

e. Meningkatkan kualitas SDM anggota, kepengurusan dan manajemen

melalui pendidikan, dan pelatihan.

f. Melakukan upaya-upaya peningkatan jumlah anggota melalui sosialisasi,

promosi, dan membuka tempat-tempat pelayanan baik di Provinsi Bali

maupun di provinsi-provinsi lain di Indonesia.

g. Mengajukan dan mendapatkan Badan Hukum Nasional.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

D. Nilai-nilai Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

Dalam melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam, Koperasi Simpan Pinjam

Wisuda Guna Raharja memiliki 7 nilai yang dijadikan sebagai pedoman dasar

kegiatan usaha. Ketujuh nilai tersebut diantaranya sebagai berikut :

1. Kebersamaan

2. Kekeluargaan

3. Memberi dan berbagi

4. Melayani dengan Kasih

5. Tanggung Jawab

6. Komitmen

7. Rela Berkorban

E. Struktur organisasi KSP Wisuda Guna Raharja

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya memiliki struktur organisasi yang digunakan untuk membedakan

tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing orang. Berikut ini

merupakan struktur organisasi dari KSP Wisuda Guna Raharja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Gambar 2. Struktur Organisasi KSP Wisuda Guna Raharja

Sumber : http://www.koperasiwisuda.com/v2/strukturorganisasi.php

F. Pembagian Tugas dan Tanggung jawab antar bagian

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dalam mengurus dan

mengelola kegitan usaha simpan pinjam terdapat bagian-bagian anggota yang

mana memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Berikut tugas dan

tanggung jawab masing-masing bagian anggota :

1. Rapat Anggota

Rapat Anggota merupakan Pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.

Rapat Anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam

Anggaran Dasar. Dalam Rapat Anggota menetapkan :

a. Anggaran Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

b. Kebijakan umum dibidang organisasi,manajemen,dan usaha Koperasi.

c. pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas.

d. rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi, serta

pengesahan laporan keuangan.

e. pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

f. pembagian sisa hasil usaha.

g. penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran Koperasi.

2. Pengurus

Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota. Pengurus dipilih dari

dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota. Dalam Koperasi Simpa

Pinjam, Pengurus memiliki tugas sebagai berikut:

a. mengelola Koperasi dan usahanya.

b. mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran

pendapatan dan belanja Koperasi.

c. menyelenggarakan Rapat Anggota.

d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.

f. memelihara daftar buku anggota dan pengurus.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

3. Pengawas

Dalam Koperasi Simpan Pinjam, Pengawas dipilih dari dan oleh anggota

Koperasi dan Rapat Anggota. Tugas Pengawas Koperasi Simpan Pinjam

antara lain:

a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelola

Koperasi.

b. membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

G. Kegiatan Usaha

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dari segi kegiatan usaha,

hanya melakukan satu jenis kegiatan usaha yakni simpan pinjam. Secara Umum,

Kegiatan Usaha Simpan Pinjam diartikan sebagai suatu kegiatan penyediaan

dana dari anggota koperasi, dan kemudian melakukan penyimpanan serta

mengeluarkan dana tersebut untuk keperluan dan kepentingan setiap anggota

koperasi itu sendiri. Dalam kegiatan simpan maupun pinjam, KSP Wisuda Guna

Raharja memiliki prosedur dan ketentuan dalam melakukan kegiatan simpan

pinjam sebagai berikut.

a. Prosedur Simpanan sukarela

Dalam melakukan setoran simpanan sukarela, para anggota diberikan

kebebasan menyetorkan jumlah uang, jangka waktu penyetoran uang kepada

koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja. Namun dalam pemberian

kebebasan setoran simpanan sukarela, Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Raharja juga mempunyai syarat untuk melakukan setoran simpanan tersebut

diantaranya:

a. Menjadi anggota Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

b. Menyertakan Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)

c. Mengisi formulir pengajuan setoran simpanan sukarela.

d. Setoran minimal Rp 10.000

b. Prosedur Pinjaman (Kredit)

Dalam melakukan pinjaman di KSP Wisuda Guna Raharja, anggota KSP

harus mengikuti prosedur pinjaman sebagai berikut.

1) Calon Peminjam harus datang ke koperasi untuk diwawancarai mengenai

peminjaman.

2) Calon Peminjam mengajukan permohonan kredit dengan mengisi dan

menandatangani permohonan/formulir permohonan pinjaman yang antara

lain berisi:

a. Nama e. Jenis Pinjaman

b. Alamat rumah / tempat kerja f. Tujuan Penggunaan

c. Nomor KTP g. Nominal Pinjaman

d. Nomor anggota.

3) Apabila peminjam telah menikah, istri atau suami peminjam harus ikut

menandatangani formulir peminjaman.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

4) Calon peminjam menyertakan kelengkapan dokumen sebagai dokumen

pendukung, antara lain:

(a) fotocopy KTP;

(b) fotocopy Kartu Keluarga;

(c) fotocopy surat jaminan;

(d) dokumen lain yang dipersyaratkan: foto copy sertifikat diklat dasar

perkoperasian, copy dokumen agunan.

5) Petugas Bagian Pinjaman menerima formulir dan meneruskan kepada

Kepala Bagian Pinjaman untuk mendapatkan petunjuk awal apakah

permohonan tersebut dapat atau tidak dapat diproses lebih lanjut.

6) Apabila Kepala Bagian Pinjaman setuju permohonan tersebut diproses

lebih lanjut, maka dokumen akan diteruskan kepada Seksi Analisa

pinjaman untuk diproses lebih lanjut.

H. Operasional KSP Wisuda Guna Raharja

Dalam melaksanakan kegiatan operasional koperasi, KSP Wisuda Guna Raharja

tidak pernah lepas dari penggunaan komputer dan internet. Hal ini ditunjukkan

pada setiap bulannya, KSP wisuda guna raharja dalam melakukan perhitungan

laporan keuangan berupa neraca, laporan arus kas, perubahan ekuitas selalu

menggunakan komputer yang digunakan untuk memudahkan karyawan KSP

dalam melakukan perhitungan laporan keuangan. Selain itu, KSP Wisuda Guna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Raharja juga menggunakan internet sebagai media informasi kepada para calon

anggota yang ingin mengetahui tentang KSP Wisuda Guna Raharja.

I. Sumber Daya Manusia (Karyawan)

Dalam melaksanakan kegiatan operasional, koperasi simpan pinjam Wisuda

Guna Raharja memiliki karyawan yang melakukan pengelolaan dan

melaksanakan aturan yang ada dalam KSP Wisuda Guna Raharja. Jumlah

pegawai yang ada dalam KSP Wisuda Guna Raharja hingga tahun 2016 sebanyak

51 orang karyawan. Namun, untuk KSP Wisuda Guna Raharja yang ada di

Lombok hanya memiliki 1 orang staff karyawan dan 1 orang yang bertugas

sebagai kepala cabang. Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dalam

kegiatan yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia (karyawan) seperti

penerimaan, penempatan, status dan penggolongan karyawan juga memiliki

peraturan yang mengatur tentang semua kegiatan yang berhubungan dengan

Sumber Daya Manusia (karyawan) diatas. Berikut peraturan mengenai

penerimaan, penempatan, status dan penggolongan karyawan Koperasi Simpan

Pinjam Wisuda Guna Raharja:

1. Penerimaan Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

Dasar penerimaan pegawai baru Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna

Raharja dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Koperasi sesuai dengan

perencanaan kebutuhan karyawan. Untuk menjadi pegawai Koperasi Simpan

Pinjam Wisuda Guna Raharja harus memenuhi syarat antara lain:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

a. berusia minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun pada saat bergabung

dengan manajemen atau sesuai kebijaksanaaan Pengurus.

b. Berpendidikan serendah-rendahnya SMTA.

c. Berkelakuan baik, berpenampilan menarik dan ramah.

d. Tidak terlibat dalam tindak kriminal atau organisasi terlarang.

e. Tidak sedang dalam ikatan kerja dengan manajemen atau instansi lain.

f. Sehat jasmani dan rohani.

g. Telah lulus seleksi atau tes yang diselenggarakan oleh Koperasi.

h. Sanggup dan bersedia ditempatkan diseluruh unit kerja KSP Wisuda Guna

Raharja.

i. Harus bisa mengoperasikan komputer dan menjalankan minimal program

standar perkantoran seperti Microsoft Word dan Microsoft Excel atau yang

sejenis.

j. Mempunyai kesungguhan dalam bekerja dan mau belajar untuk lebih

professional sebagai pekerja.

k. Loyal dan bertanggung jawab kepada lembaga atas pekerjaan yang

diemban.

Selain syarat penerimaan pegawai, calon pegawai harus mengikuti proses

rekrutmen yang terdiri dari:

a. Tes tertulis. c. Tes praktik (jika diperlukan)

b. Tes psikologi d. Wawancara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Jika calon pegawai telah dalam seleksi proses rekrutmen diatas dan juga

memenuhi syarat untuk menjadi calon pegawai, maka calon pegawai tersebut

akan diterima sebagai karyawan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna

Raharja.

2. Pengangkatan Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

Dalam melakukan pengangkatan karyawan, koperasi Simpan Pinjam Wisuda

Guna Raharja memiliki ketentuan dan syarat pengangkatan karyawan

diantaranya:

a. Karyawan Training

Untuk karyawan training, ketentuan dan syarat pengangkatan adalah

sebagai berikut:

1. Penerimaan karyawan Koperasi dengan status training dilakukan oleh

Pengurus melalui surat keputusan.

2. Wajib menjalani masa pelatihan/on the job training selama minimal 3

(tiga) bulan.

3. Karyawan dengan status training berhak mendapat uang saku sesuai

ketentuan Koperasi.

4. Apabila hasil evaluasi selama masa training dari atasan, HRD, Manajer,

Pengurus menyatakan GAGAL maka masa training harus berakhir

tanpa syarat dan konsekuensi apapun bagi manajemen ataupun calon


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

karyawan, dan bila LULUS maka calon karyawan dapat diproses lebih

lanjut sebagai karyawan percobaan.

b. Karyawan Percobaan

Ketentuan dan syarat pengangkatan karyawan percobaan:

1. Penerimaan atau pengangkatan sebagai karyawan Koperasi dengan

status percobaan dilakukan oleh Pengurus melalui surat keputusan.

2. Wajib menjalani masa percobaan selama minimal 12 (dua belas) bulan.

3. Karyawan dengan status percobaan berhak mendapat gaji sesuai

ketentuan Koperasi.

4. Apabila hasil evaluasi selama masa percobaan dari atasan, HRD,

Manajer, Pengurus menyatakan GAGAL maka masa percobaan harus

berakhir tanpa syarat dan konsekuensi apapun bagi manajemen ataupun

karyawan percobaan, dan bila LULUS maka calon karyawan dapat

diproses lebih lanjut sebagai karyawan tetap.

c. Karyawan Tetap

Ketentuan dan syarat pengangkatan karyawan Tetap sebagai berikut:

1. Penerimaan atau pengangkatan sebagai karyawan Koperasi dengan

status tetap dilakukan oleh Pengurus melalui surat keputusan.

2. Karyawan dengan status tetap berhak mendapat gaji sesuai ketentuan

Koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

3. Karyawan yang sudah diangkat sebagai karyawan tetap akan

mendapatkan segala hak yang melekat pada statusnya sebagai karyawan

tetap.

3. Status dan Penggolongan Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna

Raharja

a. Status karyawan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

Karyawan Koperasi sesuai dengan tugas, tanggung jawab, kewenangan,

hak-hak, dan kewajibannya dikelompokkan ke dalam 3 status

kekaryawanan, yaitu:

1. Karyawan training

Karyawan training adalah karyawan yang telah dinyatakan memenuhi

syarat untuk diterima sebagai karyawan Koperasi melalui serangkaian

proses seleksi tertentu dengan status training.

2. Karyawan percobaan

Karyawan percobaan adalah karyawan yang telah dinyatakan memenuhi

syarat untuk diterima sebagai karyawan Koperasi setelah masa training

diselesaikan dengan baik atau setelah melalui serangkaian proses seleksi

tertentu dengan status percobaan.

3. Karyawan tetap

Karyawan Tetap adalah karyawan yang telah dinyatakan memenuhi

syarat untuk diterima sebagai karyawan Koperasi setelah masa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

percobaan diselesaikan dengan baik atau setelah melalui serangkaian

proses seleksi tertentu dengan status tetap.

b. Penggolongan Karyawan

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja melakukan penggolongan

terhadap karyawan dikarenakan:

1. Untuk memastikan dan menjamin bekerjanya sistem organisasi

manajamen dengan baik dan pantas, maka berdasarkan struktur, fungsi,

tanggung jawab dan kewenangan serta hak-hak yang melekat di

dalamnya, karyawan dibagi ke dalam golongan-golongan tertentu.

2. Golongan karyawan serta jabatan/pangkat karyawan menentukan

fasilitas yang diberikan Koperasi.

3. Pengaturan lebih lanjut mengenai penggolongan karyawan akan

dilakukan melalui peraturan tersendiri.

J. Keanggotaan

Dalam Koperasi Wisuda Guna Raharja memiliki beberapa syarat yang harus

ditaati oleh para calon anggota koperasi yang hendak bergabung menjadi anggota

Koperasi Wisuda Guna Raharja. Hingga tahun 2016, jumlah anggota yang telah

bergabung ke dalam KSP Wisuda Guna Raharja sebanyak 5.472 anggota koperasi.

Berikut ini adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh para calon anggota dan

anggota Koperasi Wisuda Guna Raharja:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

1. Syarat Keanggotaan

Untuk menjadi anggota dari koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja,

Para calon anggota harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Berdomisili di wilayah Indonesia.

b. Bersedia menerima dan mematuhi AD, ART serta peraturan lainnya di KSP

WISUDA GUNA RAHARJA.

c. Mengisi formulir yang telah disediakan.

d. Mendapatkan rekomendasi sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota.

e. Melampirkan foto copy KTP, Kartu Keluarga dan pas foto ukuran 3 x 4

sebanyak 2 lembar.

f. Wajib mengikuti Pendidikan Dasar Koperasi.

g. Melunasi simpanan pokok, simpanan wajib, biaya administrasi dan biaya

pendidikan dasar koperasi, yang rinciannya adalah sebagai berikut (per 01

Januari 2014):

(a) Simpanan pokok : Rp 250.000

(b) Simpanan Wajib : Rp 392.400

(c) Adminstrasi Pendaft. Anggt. : Rp 100.000

(d) Biaya Diklat : Rp 100.000

(e) Tabungan Wajib : Rp 50.000


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

2. Syarat pemberian pinjaman

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dalam memberikan pinjaman

kepada para anggota memiliki syarat pemberian pinjaman yang mana

ditentukan dari jenis pinjaman yang dipilih oleh para anggota koperasi. Berikut

ini merupakan syarat pemberian pinjaman yang diberikan oleh koperasi Wisuda

Guna Raharja:

a. Syarat Pemberian Pinjaman Mikro

Syarat Pemberian Pinjaman Mikro yang ditetapkan oleh Koperasi Wisuda

Guna Raharja kepada para calon peminjam yaitu hanya dengan melampirkan

Fotocopy KTP (suami, istri) dan Kartu Keluarga dengan Jaminan Simpanan

Keanggotaan (SAHAM). Hal ini dikarenakan, Pemberian Pinjaman Mikro

hanya diperuntukkan untuk usaha-usaha kecil.

b. Syarat Pemberian Pinjaman Makro

Syarat Pemberian Pinjaman Makro yang ditetapkan oleh Koperasi Wisuda

Guna Raharja adalah sebagai berikut:

1. Melampirkan Fotocopy KTP (suami,istri), Kartu keluarga (KK), dan akta

nikah.

2. Melampirkan Fotocopy jaminan diantaranya:

a) Kendaraan (BPKB, STNK, Kwitansi jual beli dari Pemilik.)

b) Tanah dan atau Rumah (sertifikat, bukti pajak, IMB).

c) Simpanan Sukarela berjangka (Sisuka/Deposito)

d) SwaGunaumat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

e) Simpanan Keanggotaan (SAHAM)

1. Memberikan Daftar Rincian gaji atau penghasilan 3 bulan terakhir.

2. Menyertakan Surat Keputusan pengangkatan sebagai pegawai (bagi

Pegawai Negeri atau Pegawai Swasta).

3. Syarat jumlah pinjaman

Dalam menentukan jumlah pinjaman yang ingin diberikan, Koperasi Simpan

Pinjam Wisuda Guna Raharja biasanya menyesuaikan dengan produk pinjaman

yang dibutuhkan diantaranya adanya pinjaman makro dan juga ada pinjaman

mikro. Hal ini ditujukan agar nantinya para peminjam dapat mengembalikan

dana yang dipinjam kepada Koperasi Wisuda Guna Raharja dengan lancar.

Selain itu, agar dalam pemberian jumlah pinjaman, Koperasi Simpan Pinjam

Wisuda Guna Raharja memberikan sesuai dengan kebutuhan dana dari calon

peminjam dan tidak memberikan dana lebih yang mana dapat menyebabkan

keuangan yang ada dalam koperasi Wisuda Guna Raharja menjadi menurun.

4. Kebijakan Penentuan suku bunga

Pengurus berwenang untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga baik

pinjaman maupun simpanan apabila terjadi fluktuasi suku bunga dan/ atau

keadaan likuiditas yang memengaruhi keuangan koperasi.

5. Syarat pinjaman jangka panjang

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dalam memberikan pinjaman

jangka panjang, mempunyai syarat peminjaman jangka panjang dimana para


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

peminjam harus mengetahui dan menyetujuinya. Berikut ini adalah syarat dari

pinjaman jangka panjang:

a. Menyertakan jaminan bila jumlah pinjaman diatas 5 juta

b. Untuk Pinjaman yang besarnya 5 juta atau lebih, pengikatan jaminan atau

agunannya harus dengan notaris.

6. Ketentuan Pembayaran

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dalam memberikan

pinjaman dana juga memberikan ketentuan pembayaran, yang mana harus

diketahui dan disetujui oleh para peminjam yang ingin melakukan peminjam di

koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja. Ketentuan Pembayaran yang

dimiliki oleh Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja sebagai berikut:

a. Ketentuan Pembayaran untuk Pinjaman untuk Usaha Skala Besar (Makro)

Pinjaman untuk usaha skala besar (Makro), Ketentuan Pembayaran yang

ditetapkan oleh koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja adalah

sebagai berikut:

(1) Jangka Waktu Maksimal : 8 tahun

(2) Suku Bunga Pinjaman : 19% p.a. (sliding)

(3) Administrasi Pinjaman : 2,5%

(4) Dana Cadangan Lembaga : 0,5%

(5) BMPP : Rp 500.000.000,00

b. Ketentuan Pembayaran untuk Pinjaman untuk usaha Kecil dan Menengah

(Mikro)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Pinjaman untuk usaha Kecil dan Menengah (Mikro), Koperasi Simpan

Pinjam Wisuda Guna Raharja memiliki ketentuan pembayaran Pinjaman

diantaranya:

(1) Jangka waktu maksimal : 5 tahun

(2) Suku bunga Pinjaman : 16% p.a. (sliding)

(3) Administrasi Pinjaman : 2,5%

(4) Dana Cadangan lembaga : 0,5%

(5) BMPP : Rp 300 juta


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan analisis data adalah

data yang berasal dari laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna

Raharja cabang Lombok yang meliputi laporan neraca, laporan sisa hasil usaha

(SHU) dan laporan data pinjaman bermasalah yang berada pada lampiran 1

sampai 3. Laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

cabang Lombok yang peneliti kumpulkan adalah Laporan Keuangan tahun 2014,

2015, dan 2016. Data keuangan yang diperoleh kemudian akan dianalisis dengan

memasukkan ke dalam rumus 7 aspek penilaian kesehatan koperasi Simpan

Pinjam dari Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI

Nomor 06/PER/DEP.6/IV/2016 untuk memperoleh hasil analisis tingkat

kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja cabang Lombok dan

metode trend untuk mengetahui apakah kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja

cabang Lombok dari tahun 2014 – 2016 mengalami peningkatan.

B. Analisis Data

1. Analisis Masalah 1

Untuk menjawab rumusan masalah 1 yang dikemukakan dalam bab I

yakni “Apakah Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dari tahun

2014 – 2016 sehat ?”, maka peneliti akan melakukan analisis terhadap data

92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

berupa laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

selama 3 tahun terakhir yakni dari tahun 2014-2016 yang berada pada

lampiran 1 dengan menggunakan metode analisis dari Perdep bidang

Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI NOMOR

06/PER/DEP.6/IV/2016. Tujuan dilakukannya analisis ini adalah untuk

mengetahui tingkat kesehatan koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

cabang Lombok selama 3 tahun terakhir ini. Berikut ini langkah-langkah

melakukan penilaian tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna

Raharja:

a. Permodalan

Dalam menjalankan usahanya, Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna

Raharja memiliki modal koperasi yang terdiri atas modal sendiri yang

diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib, tabungan koperasi,

simpanan berjangka koperasi, simpanan sukarela anggota, dana cadangan,

dan dana hibah yang diperoleh dari anggota koperasi serta modal pinjaman

yang diperoleh koperasi dari bank, koperasi lain dan lembaga keuangan.

Selain modal sendiri dan modal pinjaman, terdapat modal tak langsung

yang diperoleh koperasi dengan cara menghemat dalam kegiatan

operasional.

Penilaian terhadap permodalan dilakukan dengan 2 rasio perhitungan

modal yakni rasio modal sendiri terhadap total aset, rasio modal sendiri

terhadap pinjaman diberikan yang berisiko, dan rasio kecukupan modal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

sendiri. Tujuan dilakukannya penilaian terhadap pemodalan bagi koperasi

adalah untuk mengetahui informasi mengenai kecukupan modal dalam

kegiatan operasional koperasi. 2 rasio penghitungan permodalan akan

diuraikan sebagai berikut ini:

(a) Rasio modal sendiri terhadap total aset

Rasio Modal sendiri terhadap total aset merupakan penilaian yang

dilakukan untuk mengetahui kemampuan modal sendiri Koperasi

Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dalam pengembangan aset yang

ada. Berikut rumus menghitung Rasio modal sendiri terhadap total

aset:

Tabel V.1. Hasil Penghitungan modal sendiri terhadap total aset

Tahun Modal Sendiri (Rp) Asset (Rp) Rasio (%)


2014 88,493,121,555 91,071,138,813 97%
2015 108,006,081,446 110,238,636,704 98%
2016 113,434,605,771 114,839,111,120 99%

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio pada tabel 5.1,

langkah selanjutnya adalah penentuan nilai dari angka rasio dari tahun

2014-2016. Berikut ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Tabel V.2. Standar perhitungan rasio modal sendiri terhadap asset

Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor


0 0 0
1 – 20 25 6 1.50
21 – 40 50 6 3.00
41 – 60 100 6 6,00
61 – 80 50 6 3.00
81 – 100 25 6 1,50

Dari tabel standar perhitungan rasio modal sendiri terhadap total

asset diatas, terlihat bahwa rasio modal pada tahun 2014 sebesar 97%

diberi nilai 25 dan begitu juga dengan rasio modal pada tahun 2015

dan 2016. Hal ini dikarenakan rasio modal pada tahun 2014-2016

masuk kedalam rasio modal antara 81-100%, sehingga diberi nilai 25.

Nilai tersebut nantinya akan dikalikan bobot sebesar 6% sesuai dengan

Perdep no.16 tahun 2016. Berikut perhitungannya.

Tabel V.3. Skor Rasio modal sendiri terhadap total asset

Nilai Bobot (%) Skor


Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.2) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 25 6 1,50
2015 25 6 1,50
2016 25 6 1,50

Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa skor untuk rasio modal

sendiri terhadap total asset masuk kedalam predikat yang cukup sehat.

Ini ditunjukkan dari hasil rasio yang diperoleh KSP Wisuda Guna

Raharja dari tahun 2014 sampai 2016 sebesar 1,50 yang jika 6,00

adalah skor kesehatan maksimal dibagi 1,50 menghasilkan 4 dikalikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

dengan 15 yang adalah total skor dari aspek permodalan dan kemudian

dikurangkan 100 yang mana merupakan nilai maksimum yang

menghasilkan 40, dan skor ini masuk kedalam kategori dalam

pengawasan khusus. Penyebab skor untuk rasio modal sendiri terhadap

total asset termasuk dalam predikat yang dalam pengawasan khusus

karena skor untuk rasio modal sendiri terhadap total asset yang

diperoleh rendah yakni 1,50, walaupun dari segi rasio KSP Wisuda

Guna Raharja untuk rasio modal sendiri terhadap total asset sudah

bagus. Maka dari itu, skor untuk rasio modal sendiri terhadap total

asset yang dimiliki oleh KSP Wisuda Guna Raharja cukup sehat.

(b) Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko.

Untuk menghitung rasio modal sendiri terhadap pinjaman

diberikan yang berisiko menggunakan rumus sebagai berikut:

Berikut perhitungan rasio modal sendiri terhadap pinjaman

diberikan yang berisiko dari tahun ke tahun.

Tabel V.4. Hasil Perhitungan Rasio modal sendiri terhadap pinjaman


diberikan yang berisiko

Modal sendiri Pinjaman Diberikan yang


Tahun Rasio (%)
(Rp) Berisiko (Rp)
2014 88,493,121,555 133.118.319.692 67
2015 108,006,081,446 148.591.603.836 73
2016 113,434,605,771 141.069.223.522 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio pada tabel 5.4,

langkah selanjutnya adalah penentuan nilai dari angka rasio dari tahun

2014-2016. Berikut ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.5. Standar perhitungan rasio modal sendiri terhadap pinjaman


diberikan yang berisiko

Rasio Modal Bobot


Nilai Skor
(dinilai dalam %) (dinilai dalam %)
0 0 0
1 – 10 10 6 0,6
11-20 20 6 1,2
21 -30 30 6 1,8
31 -40 40 6 2,4
41 -50 50 6 3,0
51 -60 60 6 3,6
61 – 70 70 6 4,2
71 – 80 80 6 4,8
81 – 90 90 6 5,4
91 – 100 100 6 6,0

Dari tabel standar perhitungan rasio modal sendiri terhadap

pinjaman diberikan yang berisiko diatas, terlihat bahwa rasio modal

pada tahun 2014 sebesar 67% diberi nilai 70 karena masih dalam rasio

modal antara 61-70%. Sedangkan, untuk tahun 2015 dan 2016 diberi

nilai 80 karena rasio 73% dan 80% masuk kedalam rasio modal yang

berkisar antara 71-80%. Nilai tersebut nantinya akan dikalikan bobot

sebesar 6% sesuai dengan Perdep no.16 tahun 2016. Berikut

perhitungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Tabel V.6. Skor rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang
berisiko

Nilai Bobot (%) Skor


Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.5) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 70 6 4,20
2015 80 6 4,80
2016 80 6 4,80

Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa skor untuk rasio modal

sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko pada tahun 2014

memperoleh skor 4,20 % sedangkan tahun 2015 dan 2016 memperoleh

skor 4,80% yang jika 6,00 adalah skor kesehatan maksimal dibagi

dengan 4,20% dan kemudian dikalikan dengan 15 yang merupakan

total skor dari aspek permodalan dan dikurangi 100 yang merupakan

nilai maksimum, hasilnya adalah 79% untuk tahun 2014. Sedangkan,

untuk tahun 2015 dan 2016 skor yang diperoleh adalah 4,80 yang jika

6,00 adalah skor maksimal untuk rasio modal dibagi dengan 4,80 (hasil

skor yang diperoleh) dan kemudian dikalikan dengan 15 yang

merupakan total skor dari permodalan dan dikurangi 100 yang

merupakan nilai maksimum, hasilnya adalah 81%. Skor 79% masuk

kedalam kategori cukup sehat dan 81% masuk kedalam kategori sehat.

Hal ini dikarenakan modal sendiri yang dimiliki KSP berasal dari

Simpanan Pokok, wajib, sukarela, simpanan berjangka koperasi, dana

cadangan, tabungan koperasi, dana hibah dari anggota, pinjaman dari

bank, koperasi lain, lembaga keuangan dan penghematan dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

operasional yang jika terjadi pinjaman yang berisiko, KSP Wisuda

Guna raharja sudah menyimpan dana cadangan untuk menanggulangi

pinjaman yang berisikotersebut. Maka dari itu, skor yang diperoleh

KSP untuk tahun 2014 sebesar 4,20, sedangkan tahun 2015 dan 2016

sebesar 4,80.

(c) Rasio kecukupan modal sendiri

Rasio kecukupan modal sendiri adalah perbandingan modal

sendiri tertimbang dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR)

dikalikan dengan 100%. Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil

kali setiap komponen modal KSP/USP koperasi yang terdapat pada

neraca dengan bobot pengakuan risiko. ATMR atau Aktiva

Tertimbang Menurut Risiko adalah jumlah dari hasil kali setiap

komponen aktiva KSP dan USP Koperasi yang terdapat pada neraca

dengan bobot pengakuan risiko. Menghitung nilai ATMR dilakukan

dengan cara menjumlahkan hasil perkalian nilai nominal aktiva yang

ada dalam neraca dengan bobot risiko masing-masing komponen

aktiva. Perhitungan Modal tertimbang dengan aktiva tertimbang pada

tahun 2014 sebagai berikut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Tabel V.7. Perhitungan Modal Tertimbang Pada Tahun 2014


Bobot
Komponen Modal
No Nilai (Rp) Pengakuan
Modal Tertimbang (Rp)
Risiko (%)
I Modal Sendiri
1. Modal
Anggota
a) Simpanan
1.002.500.000 100 1.002.500.000
Pokok
b) Simpanan
9.290.017.315 100 9.290.017.315
Wajib
2. Cadangan
dan Dana- 5.000.677.310 100 5.000.677.310
dana
3. SHU belum
641.118.914 50 320.559.457
dibagi
II Kewajiban
1. Biaya yang
masih harus 812.647.709 50 406.323.855
dibayar
2. Simpanan
29.625.058.016 50 14.812.529.008
Anggota
3. Hutang lain-
1.593.324.616 50 796.662.308
lain
4. Simpanan
42.933.750.000 50 21.466.875.000
Berjangka
Modal
53.096.144.253
Tertimbang

Tabel V.8. Perhitungan ATMR tahun 2014


Bobot
Komponen Aktiva
No. Nilai (Rp) Pengakuan
Modal Tertimbang
Risiko (%)
1 Kas/Bank 8.839.584.170 0 0
Pinjaman yang
2 diberikan 66.708.497.246 100 66.708.497.246
kepada anggota
Beban dibayar
3 2.899.051.376 50 1.449.525.688
dimuka
4 Aktiva Tetap 12.744.121.721 70 8.920.885.205
ATMR 77.078.908.139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

= 69%

Tabel V.9. Perhitungan Modal Tertimbang Pada Tahun 2015

Bobot Modal
No. Komponen Modal Nilai (Rp) Pengakuan Tertimbang
Risiko (%) (Rp)
I Modal Sendiri
1. Modal Anggota
a. Simpanan
1.234.250.000 100 1.234.250.000
Pokok
b. Simpanan 10.207.970.26
100 10.207.970.264
Wajib 4
2. Cadangan dan
5.909.581.548 100 5.909.581.548
Dana-dana
3. SHU belum dibagi 238.171.680 50 119.085.840
II Kewajiban
1. Biaya yang masih
932.365.300 50 1.864.730.600
harus dibayar
2. Simpanan 38.444.907.17
50 19.222.453.590
Anggota 9
3. Hutang lain-lain 1.164.261.780 50 582.130.890
4. Simpanan 51.971.200.77
50 25.985.600.388
Berjangka 5
Modal Tertimbang 65.125.803.120

Tabel V.10. Perhitungan ATMR tahun 2015


Bobot
Aktiva
No Komponen Modal Nilai (Rp) Pengakuan
Tertimbang
Risiko (%)
1 Kas/Bank 19.001.961.421 0 0
Pinjaman yang diberikan
2 74.469.183.068 100 74.469.183.068
kepada anggota
3 Beban dibayar dimuka 325.377.790 50 162.688.895
4 Aktiva Tetap 16.739.122.525 70 11.717.385.768
ATMR 86.349.257.731
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

= 75%

Tabel V.11. Perhitungan Modal Tertimbang Pada Tahun 2016


Bobot
Modal
No. Komponen Modal Nilai (Rp) Pengakuan
Tertimbang (Rp)
Risiko (%)
I Modal Sendiri
1. Modal Anggota
a. Simpanan
1.368.000.000 100 1.368.000.000
Pokok
b. Simpanan
10.437.368.320 100 10.437.368.320
T Wajib
2. Cadangan dan
a 6.525.790.787 100 6.525.790.787
Dana-dana
b 3. SHU belum
520.807.569 50 260.403.785
dibagi
II e Kewajiban
l 1. Biaya yang
masih harus 504.501.947 50 252.250.974
dibayar
5 2. Simpanan
47.665.042.195 50 23.832.521.098
Anggota
. 3. Hutang lain-
823.146.223 50 411.573.112
1 lain
4. Simpanan
2 46.917.596.900 50 23.458.798.450
Berjangka
. Modal Tertimbang 66.546.706.526
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Tabel V.12. Perhitungan ATMR tahun 2016

Bobot
Komponen Aktiva
No. Nilai (Rp) Pengakuan
Modal Tertimbang
Risiko (%)
1 Kas/Bank 20.048.219.747 0 0
Pinjaman yang
2 diberikan 70.930.892.265 100 70.930.892.265
kepada anggota
Beban dibayar
3 616.749.930 50 308.374.965
dimuka
4 Aktiva Tetap 23.315.906.838 70 16.321.134.787
ATMR 87.560.402.017

= 76%

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai dari angka rasio dari tahun 2014-2016. Berikut ini

ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.13. Standar perhitungan rasio kecukupan modal sendiri


Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor
<4 0 3 0,00
4≤x<6 50 3 1.50
6≤x≤8 75 3 2.25
>8 100 3 3.00

Dari tabel standar perhitungan rasio kecukupan modal sendiri diatas,

terlihat bahwa rasio modal pada tahun 2014 sebesar 69% diberi nilai 100

karena rasio modal tersebut lebih daripada 8%, maka dari itu diberi nilai

100. Begitu pula dengan rasio modal pada tahun 2015 dan 2016. Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

tersebut nantinya akan dikalikan bobot sebesar 3% sesuai dengan Perdep

no.16 tahun 2016. Berikut perhitungannya.

Tabel V.14. Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Nilai Bobot (%) Skor


Tahun (dari Perdep no. (Nilai x
Dari tabel 5.13
16 tahun 2016) Bobot)
2014 100 3 3
2015 100 3 3
2016 100 3 3

Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa skor yang diperoleh KSP

Wisuda Guna Raharja untuk rasio kecukupan modal sendiri sebesar 3,00.

Skor ini jika 3,00 yang merupakan skor maksimum untuk rasio kecukupan

modal sendiri dibagi dengan 3,00 (skor yang diperoleh KSP) dan kemudian

dikalikan dengan 15 yang adalah total skor aspek permodalan dan

dikurangkan 100 (nilai maksimum), hasilnya adalah 85% yang mana

masuk kedalam kategori predikat sehat. Hal ini dikarenakan, modal yang

dimiliki oleh KSP Wisuda Guna Raharja sudah dikatakan cukup untuk bisa

membiayai atau menanggulangi aktiva jika suatu saat mengalami masalah.

Hal ini dikarenakan jumlah modal yang ada di KSP hampir mendekati

jumlah aktiva yang ada dan dimiliki oleh KSP Wisuda Guna Raharja.

Keadaan ini yang mengakibatkan KSP Wisuda Guna Raharja memperoleh

skor maksimal tiap tahunnya dan predikatnya sehat.

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek permodalan, maka

skor diatas dijumlahkan untuk memperoleh skor total untuk aspek


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

permodalan. Berikut ini skor yang diperoleh KSP Wisuda Guna Raharja

untuk aspek permodalan dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut.

Tabel V.15. Skor total aspek permodalan

Skor rasio aspek permodalan 2014 2015 2016


Skor rasio modal sendiri terhadap total aset 1,50 1,50 1,50
Skor rasio modal sendiri terhadap
4,20 4,80 4,80
pinjaman diberikan yang berisiko.
Skor rasio Kecukupan Modal Sendiri 3,00 3,00 3,00
Skor aspek permodalan 8,70 8,30 8,30

Jadi, skor untuk aspek permodalantahun 2014 sebesar 8,70, sedangkan

tahun 2015 dan 2016, skor untuk aspek permodalan sebesar 8,30.

b. Kualitas Aktiva Produktif

Kualitas Aktiva Produktif adalah penanaman dana bank baik dalam

rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, surat

berharga, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara,

komitmen, dan kontijensi pada transaksi rekening administratif yang mana

dalam kualitas aktiva produktif terdapat 4 rasio yang dijadikan dasar

penilaian. Berikut perhitungan 4 rasio kualitas aktiva produktif :

(a) Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman

diberikan

Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman

diberikan adalah sebuah rasio yang digunakan untuk mengetahui

apakah besarnya pinjaman yang dicairkan oleh KSP Wisuda Guna

Raharja untuk dipinjamkan kepada anggota sudah sesuai dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

volume pinjaman yang disediakan oleh KSP untuk nantinya diberikan

kepada anggota yang ingin meminjam. Untuk menghitung rasio

Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Berikut perhitungan rasio Volume Pinjaman pada anggota

terhadap volume pinjaman diberikan dari tahun ke tahun :

Tabel V.16. Hasil perhitungan Rasio volume pinjaman pada anggota


terhadap volume pinjaman diberikan
Volume Pinjaman pada Volume pinjaman Rasio
Tahun
anggota (Rp) (Rp) (%)
2014 66.708.497.246 56,274,637,600 119
2015 74.469.183.068 44,877,661,950 166
2016 70.930.892.265 28,585,297,330 248

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai untuk angka rasio dari tahun 2014-2016.

Berikut ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.17. Standar perhitungan skor rasio volume pinjaman pada


anggota terhadap volume pinjaman diberikan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
≤ 25 0 10 0,00
26-50 50 10 5.00
51-75 75 10 7.50
> 75 100 10 10.00
Dari tabel standar perhitungan rasio volume pinjaman pada

anggota terhadap volume pinjaman diberikan diatas, terlihat bahwa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

rasio modal pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 diberi nilai

100, karena rasio yang diperoleh pada tahun 2014 – 2016 yakni 119%,

166% dan 248% melebihi daripada 75%, maka dari itu diberi nilai 100.

Nilai tersebut nantinya akan dikalikan bobot sebesar 10% sesuai

dengan Perdep no.16 tahun 2016. Berikut perhitungannya.

Tabel V.18. Skor rasio volume pinjaman pada anggota terhadap


volume pinjaman diberikan
Nilai Bobot (%) Skor
Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.17) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 100 10 10,00
2015 100 10 10,00
2016 100 10 10,00

Dari hasil analisis diatas, skor untuk rasio volume pinjaman pada

anggota terhadap volume pinjaman diberikan, KSP Wisuda Guna

Raharja memperoleh skor sebesar 10,00. Skor ini jika 10,00% yang

merupakan skor maksimal untuk rasio volume pinjaman dibagikan

dengan 10,00% dikalikan 25 yang merupakan total skor dari aspek

kualitas aktiva produktif dan kemudian dikurangi dengan 100 (nilai

maksimum), hasilnya adalah 75% dan masuk kedalam kategori

predikat cukup sehat. Hal ini menunjukkan bahwa KSP Wisuda Guna

Raharja sudah mampu dalam memberikan pinjaman kepada

anggotanya dengan volume pinjaman yang diberikan walaupun harus

meminjam dana dari bank atau lemaga keuangan lainnya. Hal ini

disebabkan karena banyaknya jumlah anggota KSP yang meminjam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

uang untuk keperluan yang mendesak.Walaupun volume pinjaman

pada anggota lebih besar dibandingkan dengan volume atau dana

pinjaman yang disediakan, keadaan ini juga menunjukkan bahwa

banyak anggota koperasi yang tertarik untuk meminjam uang di KSP

Wisuda Guna Raharja karena bunga pinjaman yang diberikan sesuai

dengan penghasilan anggota koperasi (tidak memberatkan).

(b) Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan

Untuk menghitung rasio risiko Pinjaman bermasalah terhadap

pinjaman yang diberikan menggunakan rumus sebagai berikut :

Berikut perhitungan rasio risiko Pinjaman bermasalah terhadap

pinjaman yang diberikan dari tahun ke tahun :

Tabel V.19. Hasil Perhitungan Rasio risiko pinjaman bermasalah


terhadap pinjaman yang diberikan
Pinjaman Pinjaman yang
Tahun Rasio (%)
bermasalah (Rp) diberikan (Rp)
2014 2.787.631.425 66.708.497.246 4%
2015 5.768.048.550 74.469.183.068 8%
2016 13.176.326.758 70.930.892.265 19%
Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai untuk angka rasio dari tahun 2014-2016.

Berikut ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Tabel V.20. Standar perhitungan skor rasio risiko pinjaman bermasalah


terhadap pinjaman yang diberikan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
≥ 45 0 5 0
40 < x < 45 10 5 0.5
30 < x ≤ 40 20 5 1.0
20 < x ≤ 30 40 5 2.0
10 < x ≤ 20 60 5 3.0
0 < x ≤ 10 80 5 4.0
0 100 5 5.0

Dari tabel standar perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah

terhadap pinjaman yang diberikan diatas, terlihat bahwa rasio modal

pada tahun 2014 dan 2015 memperoleh nilai 80, karena rasio yang

diperoleh pada tahun 2014 dan 2015 berkisar diantara 0 < x ≤ 10 yakni

4% dan 8%, maka dari itu diberi nilai 80. Sedangkan, tahun 2016 rasio

yng diperoleh sebesar 19% sehingga diberi nilai 60. Nilai tersebut

nantinya akan dikalikan bobot sebesar 5% sesuai dengan Perdep no.16

tahun 2016. Berikut perhitungannya.

Tabel V.21. Skor rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman


yang diberikan
Nilai Bobot (%) Skor
Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 42) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 80 5 4,00
2015 80 5 4,00
2016 60 5 3,00

Dari hasil analisis di atas skor untuk rasio risiko pinjaman

bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan, KSP Wisuda Guna

Raharja pada tahun 2014 dan 2015 memperoleh skor sebesar 4,00 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

tahun 2016 sebesar 3,00. Namun, skor tersebut jika 5,00 yang adalah

skor maksimal untuk rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap

pinjaman yang diberikan dibagi dengan 4,00 dikalikan dengan 25 yang

mana merupakan total skor aspek kualitas aktiva produktif dan

kemudian dikurangkan dengan 100 (nilai maksimum), hasilnya adalah

69% dan skor untuk tahun 2014 dan 2015 tersebut masuk kedalam

kategori cukup sehat. Sedangkan, Skor 3,00 untuk tahun 2016 yang

jika 5,00 yang adalah skor maksimal untuk rasio risiko pinjaman

bermasalah dibagikan 3,00 dikalikan dengan 25 yang merupakan total

skor aspek kualitas aktiva produktif dan dikurangi 100 (nilai

maksimum), hasilnya adalah 58% untuk tahun 2016 dan skor tersebut

masuk ke dalam kategori dalam pengawasan. Hal ini menunjukkan

KSP Wisuda Guna Raharja masih terjadi pinjaman bermasalah entah

masih ada pinjaman yang kurang lancar ataupun masih ada dari

pinjaman yang macet dalam pembayarannya. Hal ini dikarenakan,

belum adanya ketersediaan modal untuk membayar pinjaman dengan

bunganya ke koperasi atau anggota koperasi terlupa untuk membayar

pinjaman kepada koperasi. Maka dari itu, hasil skor yang diperoleh

KSP Wisuda Guna Raharja untuk rasio risiko pinjaman bermasalah

terhadap pinjaman yang diberikan pada 2016 masih termasuk dalam

kategori dalam pengawasan, walaupun pada tahun 2014 dan 2015

cukup sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

(c) Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah

Untuk menghitung rasio cadangan risiko terhadap pinjaman

bermasalah menggunakan rumus sebagai berikut :

Berikut perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman

bermasalah dari tahun ke tahun :

Tabel V.22. Hasil Perhitungan Rasio cadangan risiko terhadap


pinjaman bermasalah
Cadangan risiko Pinjaman Bermasalah Rasio
Tahun
(Rp) (Rp) (%)
2014 1.318.786.272 2.787.631.425 47%
2015 1.557.834.103 5.768.048.550 27%
2016 1.908.949.093 13.176.326.758 15%

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai untuk angka rasio dari tahun 2014-2016.

Berikut ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.23. Standar perhitungan skor rasio cadangan risiko terhadap


pinjaman bermasalah
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
0 0 5 0
1-10 10 5 0.5
11-20 20 5 1.0
21-30 30 5 1.5
31-40 40 5 2.0
41-50 50 5 2.5
51-60 60 5 3.0
61-70 70 5 3.5
71-80 80 5 4.0
81-90 90 5 4.5
91-100 100 5 5.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Dari tabel standar perhitungan rasio cadangan risiko terhadap

pinjaman bermasalah diatas, terlihat bahwa rasio modal pada tahun

2014 memperoleh 50 dikarenakan rasio 47% masuk ke dalam kategori

41-50%. Sedangkan, untuk tahun 2015 dan 2016 memperoleh nilai 30

dan 20 dikarenakan rasio 27% masuk dalam kategori rasio 21-30% dan

rasio 15% masuk ke dalam kategori rasio 11-20%. Setelah nilai untuk

rasio cadangan risiko telah diketahui, nilai tersebut nantinya akan

dikalikan bobot sebesar 5% sesuai dengan Perdep no.16 tahun 2016.

Berikut perhitungannya.

Tabel V.24. Skor rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah


Nilai Bobot (%) Skor
Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.23) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 50 5 2,50
2015 30 5 1,50
2016 20 5 1,00

Dari hasil analisis di atas skor untuk rasio cadangan risiko

terhadap pinjaman bermasalah, skor yang diperoleh KSP pada tahun

2014 sebesar 2,50, pada tahun 2015 sebesar 1,50 dan pada tahun 2016

sebesar 1,00, yang mana skor tersebut ada yang masuk kedalam

kategori predikat dalam pengawasan khusus. Hal ini disebabkan 5,00

yang adalah skor maksimal untuk rasio cadangan risiko dibagi dengan

2,50, 1,50, dan 1,00 dikalikan dengan 25 yang nerupakan total skor

aspek kualitas aktiva produktif dan kemudian dikurangi 100 (nilai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

maksimum), hasilnya 50 untuk tahun 2014, 17 untuk 2015 dan 12

untuk tahun 2016 dan skor tersebut masuk kedalam kategori predikat

dalam pengawasan khusus. Hal ini dikarenakan, cadangan risiko yang

disimpan oleh KSP Wisuda Guna Raharja ada belum mampu

mengatasi pinjaman bermasalah yang diakibatkan oleh kelalaian oleh

anggota Koperasi. Hal ini ditunjukkan, dalam tabel 44 terlihat bahwa

cadangan risiko masih kecil jumlahnya dibandingkan dengan jumlah

dari pinjaman bermasalah. Hal ini yang menyebabkan skor yang

diperoleh KSP Wisuda Guna Raharja masuk kedalam predikat dalam

pengawasan khusus.

(d) Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan

Untuk menghitung rasio Pinjaman yang berisiko terhadap

pinjaman yang diberikan menggunakan rumus sebagai berikut:

Berikut perhitungan rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman

yang diberikan dari tahun ke tahun :

Tabel V.25 Hasil Perhitungan rasio pinjaman yang berisiko terhadap


pinjaman yang diberikan
Pinjaman yang Pinjaman yang Rasio
Tahun
Beresiko (Rp) Diberikan (Rp) (%)
2014 66,409,822,446 66.708.497.246 100
2015 74,122,420,768 74.469.183.068 100
2016 70,138,331,257 70.930.892.265 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai untuk angka rasio dari tahun 2014-2016.

Berikut ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.26. Standar perhitungan skor rasio pinjaman yang berisiko


terhadap pinjaman yang diberikan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
> 30 25 5 1.25
26-30 50 5 2.50
21-25 75 5 3.75
< 21 100 5 5.00
Sumber: Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM
RI no. 6 tahun 2016

Dari tabel standar perhitungan rasio pinjaman yang berisiko

terhadap pinjaman yang diberikan diatas, terlihat bahwa rasio modal

pada tahun 2014 sampai tahun 2016 memperoleh nilai sebesar 25,

karena rasio modal yang diperoleh melebihi daripada 30%.Setelah

nilai untuk rasio pinjaman yang berisiko telah diketahui, nilai tersebut

nantinya akan dikalikan bobot sebesar 5% sesuai dengan Perdep no.16

tahun 2016. Berikut perhitungannya.

Tabel V.27. Skor rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman


yang diberikan
Nilai Bobot (%) Skor
Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.26) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 25 5 1.25
2015 25 5 1.25
2016 25 5 1.25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Dari hasil analisis di atas terlihat bahwa skor yang diperoleh KSP

Wisuda Guna Raharja untuk rasio pinjaman yang berisiko terhadap

pinjaman yang diberikan dari tahun ke tahun adalah 1,25. Skor tersebut

yang jika 5,00 yang adalah skor maksimal untuk rasio pinjaman yang

berisiko dibagi dengan 1,25 dikali 25 yang merupakan total skor dari

aspek kualitas aktiva produktif dan dikurangi 100 (nilai maksimum),

hasilnya adalah 0 dan masuk kedalam kategori predikat dalam

pengawasan khusus yang rangenya antara < 51. Penyebab skor untuk

rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan rendah

yakni 1,25%, karena jumlah pinjaman yang berisiko hampir mendekati

jumlah dari pinjaman yang diberikan oleh KSP Wisuda Guna Raharja

yang berarti bahwa dari pinjaman yang diberikan masih akan terjadi

pinjaman yang mengalami risiko dimana pinjaman tersebut akan

terdeteksi tidak dibayar penuh oleh anggota koperasi.

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek kualitas aktiva

produktif, maka skor diatas dijumlahkan untuk memperoleh skor total

untuk aspek kualitas aktiva produktif. Berikut ini skor yang diperoleh

KSP Wisuda Guna Raharja untuk aspek kualitas aktiva produktif dari

tahun ke tahun adalah sebagai berikut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Tabel V.28. Skor total aspek kualitas aktiva produktif

Skor Rasio Aspek Kualitas Aktiva Produktif 2014 2015 2016


Skor rasio volume pinjaman pada anggota
10,00 10,00 10,00
terhadap volume pinjaman diberikan
Skor Rasio Risiko Pinjaman bermasalah
4,00 4,00 3,00
terhadap pinjaman yang diberikan
Skor Rasio Cadangan risiko terhadap
2,50 1,50 1,00
pinjaman bermasalah
Skor Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap
1,25 1,25 1,25
pinjaman yang diberikan
Total Skor aspek kualitas aktiva produktif 17,75 16,75 15,25

Jadi, skor untuk aspek kualitas aktiva produktif tahun 2014

sebesar 17,75; tahun 2015 sebesar 16,75 dan tahun 2016 sebesar 15,25.

c. Manajemen

Penilaian terhadap manajemen didasarkan pada 5 komponen penilaian

yakni manajemen umum, kelembagaan, manajemen permodalan,

manajemen aktiva dan manajemen likuiditas. Penilaian terhadap aspek

manajemen dilakukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan manajemen

dari Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja sudah sesuai dengan

standar ketentuan Departemen bidang Pengawasan Kementrian Koperasi

dan UKM RI dalam aspek manajemen. Berikut analisis Penilaian aspek

manajemen:

(a) Manajemen Umum

Dalam manajemen umum terdapat 12 pertanyaan. Jika 12

pertanyaan diisi dengan jawaban „Ya‟ maka akan diberi skor 3,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Namun, jika dari 12 pertanyaan diisi dengan jawaban „Tidak‟, maka

pemberian skor akan disesuaikan dengan ketentuan dari perdep bidang

pengawasan kementrian koperasi dan UKM RI tahun 2016.Hasil

jawaban pertanyaan kuesioner untuk aspek manajemen dibagi dalam 2

golongan yakni kelompok 1 untuk pengurus dan karyawan Koperasi

Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja sebanyak 6 orang, sedangkan

kelompok 2 untuk anggota KSP Wisuda Guna Raharja sebanyak 44

orang. Berikut analisisnya.

Tabel V.29. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen


umum kelompok 1

Responden 2014 2015 2016


Pengurus 11 11 11
Pengawas 11 11 11
General Manajer 12 12 12
Internal Auditor 12 12 12
Kepala Cabang 12 12 12
Staff Karyawan 11 11 11
Jumlah jawaban „Ya‟ 69 69 69
11,5 namun 11,5 namun 11,5 namun
Rata-rata jumlah
dibulatkan dibulatkan dibulatkan
jawaban „Ya‟
menjadi 12 menjadi 12 menjadi 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Tabel V.30. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen


umum kelompok 2
Responden 2014 2015 2016
1 10 10 10
2 10 10 10
3 12 12 12
4 12 12 12
5 12 12 12
6 12 12 12
7 12 11 12
8 12 11 12
9 12 11 12
10 11 11 12
11 12 12 12
12 12 12 12
13 12 12 12
14 12 12 12
15 12 12 12
16 11 11 11
17 12 12 12
18 10 10 11
19 11 11 11
20 11 11 11
21 10 10 10
22 10 11 11
23 12 12 12
24 12 12 12
25 12 12 12
26 12 12 12
27 12 12 12
28 9 9 9
29 12 12 12
30 8 8 8
31 10 10 10
32 9 9 10
33 6 6 6
34 12 12 12
35 11 11 11
36 12 12 12
37 11 11 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Responden 2014 2015 2016


38 12 12 12
39 12 12 12
40 12 12 12
41 12 12 12
42 12 12 12
43 12 12 12
44 12 12 12
Jumlah jawaban „Ya‟ 494 492 498
11,2 namun 11,2 namun 11,3 namun
Rata-rata jumlah
dibulatkan dibulatkan dibulatkan
jawaban „Ya‟
menjadi 11 menjadi 11 menjadi 11

Setelah menghitung banyak jawaban „Ya‟ dari masing-masing

kelompok, kemudian hasil tersebut akan dimasukkan kedalam standar

perhitungan manajemen umum untuk kemudian dikalikan dengan skor

yang ditentukan oleh Perdep bidang pengawasan kementrian koperasi

dan UKM RI no.6 tahun 2016. Berikut ini adalah standar perhitungan

manajemen umum.

Tabel V.31. Standar perhitungan manajemen umum


Jumlah
Skor
Jawaban Ya
1 0.25
2 0.50
3 0.75
4 1.00
5 1.25
6 1.50
7 1.75
8 2.00
9 2.25
10 2.50
11 2.75
12 3.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Setelah standar perhitungan manajemen umum telah diketahui,

kemudian dilakukan analisis untuk mencari skor dari rasio manajemen

umum KSP dari tahun ke tahun. Berikut analisisnya.

Tabel V.32. skor rasio manajemen umum kelompok 1


Nilai Skor
Tahun
(dari tabel 5.29) (dari Perdep no. 16 tahun 2016)
2014 12 3,00
2015 12 3,00
2016 12 3,00

Tabel V.33. Skor rasio manajemen umum kelompok 2


Nilai Skor
Tahun
(dari tabel 5.30) (dari Perdep no. 16 tahun 2016)
2014 11 2,75
2015 11 2,75
2016 11 2,75

Dari hasil analisis terlihat adanya perbedaan hasil skor diantara

kelompok 1 yakni pengurus dan karyawan KSP memperoleh skor rasio

untuk manajemen umum sebesar 3,00 dengan kelompok 2 yakni

anggota KSP yang memperoleh skor rasio untuk manajemen umum

KSP sebesar 2,75.Skor tersebut yang jika 3,00 yang merupakan skor

maksimal untuk rasio manajemen umum dibagi dengan 3,00 dan 2,75

kemudian dikalikan 15 yang merupakan total skor aspek manajemen

dan dikurangi 100 (nilai maksimum), hasilnya adalah 84 dan 85 dan

angka tersebut masuk kedalam kategori predikat dalam sehat yang

rangenya 80 ≤ x ≤ 100. Hal ini dikarenakan bagian dari manajemen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

umum KSP hampir semua anggota KSP telah diketahui atau

diberitahukan oleh anggota sehingga dari beberapa pertanyaan dari

kuesioner yang hampir semua anggota KSP, karyawan dan pengurus

KSP memberi jawaban „Ya‟ walaupun ada dari anggota KSP yang

menjawab „Tidak‟ karena belum mengetahui secara keseluruhan

manajemen umum KSP. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya

perbedaan skor untuk rasio manajemen umum diantara 2 kelompok

tersebut.

(b) Manajemen Kelembagaan

Dalam manajemen kelembagaan terdapat 6 pertanyaan. Jika 6

pertanyaan diisi dengan jawaban „Ya‟ maka akan diberi skor 3,00.

Namun, jika dari 6 pertanyaan diisi dengan jawaban „Tidak‟ maka

pemberian skor akan disesuaikan dengan ketentuan dari perdep bidang

pengawasan kementrian koperasi dan UKM RI tahun 2016. Hasil

jawaban pertanyaan kuesioner untuk aspek manajemen dibagi dalam 2

golongan yakni kelompok 1 untuk pengurus dan karyawan Koperasi

Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja sebanyak 6 orang, sedangkan

kelompok 2 untuk anggota KSP Wisuda Guna Raharja sebanyak 44

orang. Berikut analisisnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Tabel V.34. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen


kelembagaan kelompok 1 :

Responden 2014 2015 2016


Pengurus 6 6 6
Pengawas 6 6 6
General Manajer 6 6 6
Internal Auditor 6 6 6
Kepala Cabang 6 6 6
Staff Karyawan 6 6 6
Jumlah jawaban „Ya‟ 36 36 36
Rata-rata jumlah jawaban
6 6 6
„Ya‟

Tabel V.35. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen


Kelembagaan kelompok 2 :

Responden 2014 2015 2016


1 4 4 4
2 4 4 4
3 6 6 6
4 6 6 6
5 6 6 6
6 6 6 6
7 6 6 6
8 6 6 6
9 6 6 6
10 6 6 6
11 6 6 6
12 6 6 6
13 6 6 6
14 6 6 6
15 6 6 6
16 6 6 6
17 6 6 6
18 6 6 6
19 6 6 6
20 6 6 6
21 6 6 6
22 6 6 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Responden 2014 2015 2016


23 6 6 6
24 6 6 6
25 6 6 6
26 6 6 6
27 6 6 6
28 5 5 5
29 6 6 6
30 5 5 5
31 5 5 5
32 3 5 6
33 3 3 3
34 6 6 6
35 6 6 6
36 6 6 6
37 6 6 6
38 6 6 6
39 6 6 6
40 6 6 6
41 6 6 6
42 6 6 6
43 6 6 6
44 6 6 6
Jumlah jawaban „Ya‟ 251 253 254
5,7 namun 5,8 namun 5,8 namun
Rata-rata jumlah jawaban
dibulatkan dibulatkan dibulatkan
„Ya‟
menjadi 6 menjadi 6 menjadi 6

Setelah menghitung banyak jawaban „Ya‟ dari masing-masing

kelompok, kemudian hasil tersebut akan dimasukkan kedalam standar

perhitungan manajemen kelembagaan untuk kemudian dikalikan

dengan skor yang ditentukan oleh Perdep bidang pengawasan

kementrian koperasi dan UKM RI no.6 tahun 2016. Berikut ini adalah

standar perhitungan manajemen kelembagaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Tabel V.36. Standar perhitungan manajemen kelembagaan


Jumlah
Skor
Jawaban Ya
1 0.50
2 1.00
3 1.50
4 2.00
5 2.50
6 3.00

Setelah standar perhitungan manajemen kelembagaan telah

diketahui, kemudian dilakukan analisis untuk mencari skor dari rasio

manajemen kelembagaan KSP dari tahun ke tahun. Berikut

analisisnya.

Tabel V.37. Skor rasio manajemen kelembagaan kelompok 1


Nilai Skor
Tahun
(dari tabel 5.34) (dari Perdep no. 16 tahun 2016)
2014 6 3,00
2015 6 3,00
2016 6 3,00

Tabel V.38. Skor rasio manajemen kelembagaan kelompok 2


Nilai Skor
Tahun
(dari tabel 5.35) (dari Perdep no. 16 tahun 2016)
2014 6 3,00
2015 6 3,00
2016 6 3,00

Dari hasil analisis di atas mengenai manajemen kelembagaan

terlihat bahwa kedua kelompok diatas mempunyai skor jawaban „Ya‟

yang sama dari tahun ke tahun sebesar 3,00 untuk manajemen

kelembagaan. Namun, jika 3,00 yang merupakan skor maksimal untuk

rasio manajemen kelembagaan dibagi dengan 3,00 dikalikan dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

15 yang merupakan total skor dari aspek manajemen dan dikurangi

100 (skor maksimum), hasilnya adalah 85 dan itu masuk kedalam

predikat sehat yang rangenya 80 ≤ x ≤ 100. Penyebabnya karena skor

rasio manajemen kelembagaan memperoleh skor 3,00yang mana

dikarenakan antara pengurus, karyawan dan anggota KSP Wisuda

Guna Raharja telah memahami dengan menyeluruh mengenai KSP

Wisuda Guna Raharja. Hal ini mengakibatkan skor untuk rasio

manajemen kelembagaan dari tahun ke tahun kedua kelompok

memperoleh yang sama yakni 3,00 dan mendapat predikat sehat.

(c) Manajemen Permodalan

Dalam manajemen permodalan terdapat 5 pertanyaan. Jika 5

pertanyaan diisi dengan jawaban „Ya‟ maka akan diberi skor 3,00.

Namun, jika dari 5 pertanyaan diisi dengan beberapa jawaban „Tidak‟

maka pemberian skor akan disesuaikan dengan ketentuan dari perdep

bidang pengawasan kementrian koperasi dan UKM RI tahun 2016.

Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk aspek manajemen dibagi

dalam 2 golongan yakni kelompok 1 untuk pengurus dan karyawan

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja sebanyak 6 orang,

sedangkan kelompok 2 untuk anggota KSP Wisuda Guna Raharja

sebanyak 44 orang. Berikut analisisnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Tabel V.39. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen


permodalan kelompok 1

Responden 2014 2015 2016


Pengurus 4 4 4
Pengawas 4 4 4
General Manajer 5 5 5
Internal Auditor 5 5 5
Kepala Cabang 5 5 5
Staff Karyawan 3 3 3
Jumlah jawaban
26 26 26
„Ya‟
4,3 namun 4,3 namun 4,3 namun
Rata-rata jumlah
dibulatkan dibulatkan dibulatkan
jawaban „Ya‟
menjadi 4 menjadi 4 menjadi 4

Tabel V.40. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen


permodalan kelompok 2

Responden 2014 2015 2016


1 2 2 2
2 2 2 2
3 5 5 4
4 5 5 4
5 5 5 5
6 1 1 1
7 2 2 2
8 2 2 2
9 1 2 2
10 5 5 5
11 3 3 5
12 5 5 5
13 5 5 5
14 3 3 2
15 5 5 5
16 4 4 4
17 5 5 5
18 5 5 5
19 5 5 5
20 5 5 5
21 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Responden 2014 2015 2016


22 2 4 4
23 4 4 4
24 4 4 4
25 1 3 3
26 5 5 5
27 5 5 5
28 3 3 3
29 2 2 2
30 2 2 2
31 4 4 4
32 3 3 3
33 5 5 5
34 4 4 4
35 4 4 4
36 5 5 5
37 1 1 1
38 5 5 5
39 5 5 5
40 4 4 4
41 5 5 5
42 5 5 5
43 5 5 5
44 2 2 2
Jumlah jawaban
163 168 167
„Ya‟
3,7 namun 3,8 namun 3,8 namun
Rata-rata jumlah
dibulatkan dibulatkan dibulatkan
jawaban „Ya‟
menjadi 4 menjadi 4 menjadi 4

Setelah menghitung banyak jawaban „Ya‟ dari masing-masing

kelompok, kemudian hasil tersebut akan dimasukkan kedalam

standar perhitungan manajemen permodalan untuk kemudian

dikalikan dengan skor yang ditentukan oleh Perdep bidang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

pengawasan kementrian koperasi dan UKM RI no.6 tahun 2016.

Berikut ini adalah standar perhitungan manajemen permodalan.

Tabel V.41. Standar perhitungan Manajemen Permodalan


Jumlah
Skor
Jawaban Ya
1 0.60
2 1.20
3 1.80
4 2.40
5 3.00

Setelah standar perhitungan manajemen permodalan telah

diketahui, kemudian dilakukan analisis untuk mencari skor dari rasio

manajemen permodalan KSP dari tahun ke tahun. Berikut

analisisnya.

Tabel V.42. Skor rasio Manajemen Permodalan kelompok 1


Nilai Skor
Tahun
(dari tabel 5.39) (dari Perdep no. 16 tahun 2016)
2014 4 2,40
2015 4 2,40
2016 4 2,40

Tabel V.43. Skor rasio Manajemen Permodalan kelompok 2


Nilai Skor
Tahun
(dari tabel 5.40) (dari Perdep no. 16 tahun 2016)
2014 4 2,40
2015 4 2,40
2016 4 2,40

Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa skor untuk rasio

manajemen permodalan, KSP Wisuda Guna Raharja memperoleh

skor sebesar 2,40. Skor tersebut masuk kedalam predikat sehat,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

karena jika 3,00 yang merupakan skor maksimal untuk rasio

manajemen permodalan dibagi dengan 2,40 dikalikan 15 yang adalah

total skor aspek manajemen dan dikurangi 100 (skor maksimum),

hasilnya adalah 81 dan masuk kedalam range predikat sehat yakni 80

≤ x ≤ 100. Hal ini dikarenakan, adanya bagian permodalan yang

belum sesuai atau belum memenuhi syarat dari perdep bidang

pengawasan Kementrian koperasi dan UKM RI no.6 tahun 2016 yang

diakibatkan dari menurunnya jumlah modal yang dimiliki KSP

Wisuda Guna Raharja. Hal inilah yang menyebabkan skor rasio

untuk manajemen permodalan dari tahun ke tahun sbesar 2,40.

(d) Manajemen Aktiva

Dalam manajemen aktiva terdapat 10 pertanyaan. Jika 10

pertanyaan diisi dengan jawaban „Ya‟ maka akan diberi skor 3,00.

Namun, jika dari 10 pertanyaan diisi dengan beberapa jawaban

„Tidak‟ maka pemberian skor akan disesuaikan dengan ketentuan

dari perdep bidang pengawasan kementrian koperasi dan UKM RI

tahun 2016. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk aspek

manajemen dibagi dalam 2 golongan yakni kelompok 1 untuk

pengurus dan karyawan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna

Raharja sebanyak 6 orang, sedangkan kelompok 2 untuk anggota

KSP Wisuda Guna Raharja sebanyak 44 orang. Berikut analisisnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Tabel V.44. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk Manajemen


Aktiva kelompok 1
Responden 2014 2015 2016
Pengurus 9 9 9
Pengawas 9 8 8
General Manajer 8 8 8
Internal Auditor 10 10 10
Kepala Cabang 10 10 10
Staff Karyawan 9 6 9
Jumlah jawaban
55 51 54
„Ya‟
9,2 namun 8,5 namun
Rata-rata jumlah
dibulatkan dibulatkan 9
jawaban „Ya‟
menjadi 9 menjadi 9

Tabel V.45. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk Manajemen


Aktiva kelompok 2

Responden 2014 2015 2016


1 7 7 7
2 7 7 7
3 10 9 8
4 10 9 8
5 8 8 8
6 8 8 8
7 10 8 10
8 7 8 9
9 8 8 10
10 7 7 10
11 10 10 10
12 9 9 10
13 10 10 10
14 7 7 7
15 10 10 10
16 10 10 10
17 8 7 8
18 10 10 10
19 10 10 10
20 10 10 10
21 9 9 9
22 8 9 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

Responden 2014 2015 2016


23 9 9 9
24 9 9 9
25 6 10 10
26 10 10 10
27 9 9 9
28 4 4 4
29 10 10 10
30 7 7 7
31 10 10 10
32 6 6 6
33 7 7 7
34 8 8 8
35 10 10 10
36 10 10 10
37 6 6 6
38 9 9 9
39 10 10 10
40 6 6 6
41 7 7 7
42 7 7 7
43 10 10 10
44 9 9 9
Jumlah Jawaban
372 373 381
„Ya‟
Rata-rata 8,5 namun 8,5 namun 8,7 namun
Jumlah Jawaban dibulatkan dibulatkan dibulatkan
„Ya‟ menjadi 9 menjadi 9 menjadi 9

Setelah menghitung banyak jawaban „Ya‟ dari masing-masing

kelompok, kemudian hasil tersebut akan dimasukkan kedalam

standar perhitungan manajemen aktiva untuk kemudian dikalikan

dengan skor yang ditentukan oleh Perdep bidang pengawasan

kementrian koperasi dan UKM RI no.6 tahun 2016. Berikut ini

adalah standar perhitungan manajemen aktiva.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Tabel V.46. Standar perhitungan Manajemen Aktiva


Jumlah
Skor
Jawaban Ya
1 0.30
2 0.60
3 0.90
4 1.20
5 1.50
6 1.80
7 2.10
8 2.40
9 2.70
10 3.00

Setelah standar perhitungan manajemen aktiva telah diketahui,

kemudian dilakukan analisis untuk mencari skor dari rasio

manajemen aktiva KSP dari tahun ke tahun. Berikut analisisnya.

Tabel V.47. Skor rasio Manajemen Aktiva kelompok 1


Nilai Skor
Tahun
(dari tabel 5.44) (dari Perdep no. 16 tahun 2016)
2014 9 2,70
2015 9 2,70
2016 9 2,70

Tabel V.48. Skor rasio Manajemen Aktiva kelompok 2


Nilai Skor
Tahun
(dari tabel 5.45) (dari Perdep no. 16 tahun 2016)
2014 9 2,70
2015 9 2,70
2016 9 2,70

Dari hasil analisis diatas, terlihat bahwa skor yang diperoleh

KSP untuk manajemen aktiva sebesar 2,70 untuk tahun 2014 sampai

2016. Hal ini disebabkan adanya pertanyaan yang tidak dijawab „Ya‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

oleh kedua kelompok karena kurang maksimalnya aktiva yang ada

pada KSP yang menyebabkan bagian aktiva tersebut belum

memenuhi standar dan belum dijawab „Ya‟ oleh kedua kelompok

tersebut. Hal inilah juga yang menyebabkan skor rasio manajemen

aktiva KSP sebesar 2,70. Namun, skor tersebut masuk kedalam

predikat sehat karena jika 3,00 yang merupakan skor maksimal untuk

rasio manajemen aktiva dibagi dengan 2,70 dikalikan 15 yang adalah

total skor dari aspek manajemen dan dikurangi 100 (skor

maksimum), hasilnya adalah 83 dan skor ini masuk kedalam predikat

sehat yang rangenya 80 ≤ x ≤ 100. Hal ini menunjukkan bahwa dari

pertanyaan kuesioner mengenai manajemen aktiva, pengurus,

karyawan dan anggota KSP Wisuda Guna Raharja setuju bahwa

manajemen aktiva yang dilakukan KSP hampir baik, walaupun tidak

semuanya.

(e) Manajemen Likuiditas

Dalam manajemen likuiditas terdapat 5 pertanyaan. Jika 5

pertanyaan diisi dengan jawaban „Ya‟ maka akan diberi skor 3,00.

Namun, jika dari 5 pertanyaan diisi dengan beberapa jawaban „Tidak‟

maka pemberian skor akan disesuaikan dengan ketentuan dari perdep

bidang pengawasan kementrian koperasi dan UKM RI tahun 2016.

Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk aspek manajemen dibagi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

dalam 2 golongan yakni kelompok 1 untuk pengurus dan karyawan

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja sebanyak 6 orang,

sedangkan kelompok 2 untuk anggota KSP Wisuda Guna Raharja

sebanyak 44 orang. Berikut analisisnya.

Tabel V.49. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk Manajemen


Likuiditas kelompok 1

Responden 2014 2015 2016


Pengurus 5 5 5
Pengawas 5 5 5
General Manajer 5 5 5
Internal Auditor 5 5 5
Kepala Cabang 5 5 5
Staff Karyawan 5 3 5
Jumlah jawaban „Ya‟ 30 28 30
4,7 namun
Rata-rata jumlah jawaban
5 dibulatkan 5
„Ya‟
menjadi 5

Tabel V.50. Hasil jawaban pertanyaan kuesioner untuk Manajemen


Likuiditas kelompok 2

Responden 2014 2015 2016


1 4 4 4
2 4 4 4
3 4 4 4
4 4 4 4
5 5 5 5
6 5 5 5
7 2 5 5
8 2 5 5
9 2 5 5
10 4 4 5
11 5 5 5
12 4 4 5
13 5 5 5
14 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

15 5 5 5
16 5 5 5
17 5 5 5
18 5 5 5
19 5 5 5
20 5 5 5
21 5 5 5
22 4 4 4
23 5 5 5
24 5 5 5
25 4 4 5
26 5 5 5
27 5 5 5
28 3 3 3
29 4 5 5
30 4 4 4
31 4 4 4
32 5 5 5
33 5 5 5
34 5 5 5
35 5 5 5
36 5 5 5
37 5 5 5
38 5 5 5
39 5 5 5
40 4 4 4
41 4 4 4
42 4 4 4
43 5 5 5
44 5 5 5
Jumlah jawaban
203 204 207
„Ya‟
4,6 namun 4,6 namun 4,7 namun
Rata-rata jumlah
dibulatkan dibulatkan dibulatkan
jawaban „Ya‟
menjadi 5 menjadi 5 menjadi 5

Setelah menghitung banyak jawaban „Ya‟ dari masing-masing

kelompok, kemudian hasil tersebut akan dimasukkan kedalam

standar perhitungan manajemen likuiditas untuk kemudian dikalikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

dengan skor yang ditentukan oleh Perdep bidang pengawasan

kementrian koperasi dan UKM RI no.6 tahun 2016. Berikut ini

adalah standar perhitungan manajemen likuiditas.

Tabel V.51. Standar perhitungan Manajemen Likuiditas


Jumlah
Skor
Jawaban “Ya”
1 0.60
2 1.20
3 1.80
4 2.40
5 3.00

Setelah standar perhitungan manajemen aktiva telah

diketahui, kemudian dilakukan analisis untuk mencari skor dari rasio

manajemen likuiditas KSP dari tahun ke tahun. Berikut analisisnya..

Tabel V.52. Skor rasio Manajemen Likuiditas kelompok 1


Nilai Skor
Tahun
(dari tabel 5.49) (dari Perdep no. 16 tahun 2016)
2014 5 3,00
2015 5 3,00
2016 5 3,00

Tabel V.53. Skor rasio Manajemen Likuiditas kelompok 2


Nilai Skor
Tahun
(dari tabel 5.50) (dari Perdep no. 16 tahun 2016)
2014 5 3,00
2015 5 3,00
2016 5 3,00

Dari hasil analisis penghitungan skor di atas terlihat bahwa KSP

Wisuda Guna Raharja pada tahun 2014 – 2016 memperoleh skor

yakni 3,00 untuk manajemen likuiditas. Skor rasio tersebut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

menunjukkan bahwa KSP Wisuda Guna Raharja dalam melakukan

manajemen khususnya likuiditas sudah maksimal atau memenuhi

standar dari perdep bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan

UKM RI no.6 tahun 2016, sehingga sebagian besar dari pertanyaan

dari kuesioner dijawab oleh responden dengan jawaban „Ya‟. Selain

itu, jika 3,00 yang merupakan skor maksimal untuk rasio manajemen

likuiditas dibagi dengan 3,00 kemudian dikalikan dengan 15 yang

adalah total skor dari aspek manajemen dan dikurangi 100 (skor

maksimum), hasilnya adalah 85 dan skor tersebut masuk kedalam

kategori sehat yang rangenya 80 ≤ x ≤ 100. Hal ini menunjukkan

bahwa manajemen likuiditas yang dilakukan KSP sudah baik.

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek Manajemen,

maka skor diatas dijumlahkan untuk memperoleh skor total untuk

aspek manajemen. Berikut ini skor yang diperoleh KSP Wisuda Guna

Raharja untuk aspek manajemen dari tahun ke tahun adalah sebagai

berikut.

Tabel V.54. Skor total aspek manajemen

Skor rasio aspek manajemen 2014 2015 2016


Skor manajemen umum 2,90 2,90 2,90
Skor manajemen kelembagaan 3,00 3,00 3,00
Skor manajemen permodalan 2,40 2,40 2,40
Skor manajemen aktiva 2,70 2,70 2,70
Skor manajemen likuiditas 3,00 3,00 3,00
Skor aspek manajemen 14,00 14,00 14,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Jadi, skor untuk aspek manajemen dari tahun 2014 sampai 2016

sebesar 14,00.

d. Efisiensi

Efisiensi secara umum diartikan sebagai kemampuan untuk bekerja

dengan baik dan menghasilkan hasil yang baik dengan menggunakan

waktu, uang dan hal yang lainnya yang berhubungan dengan kinerja

operasional koperasi yang paling efektif. Untuk melakukan penilaian

efisiensi terhadap KSP Wisuda Guna Raharja didasarkan pada 3 rasio

diantaranya :

(a) Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto

Untuk menghitung rasio beban operasi anggota terhadap

partisipasi bruto menggunakan rumus sebagai berikut:

Berikut perhitungan rasio beban operasi anggota terhadap

partisipasi bruto dari tahun ke tahun :

Tabel V.55. Hasil Perhitungan Rasio beban operasi anggota terhadap


partisipasi bruto
Beban Operasi Anggota Partisipasi Bruto
Tahun Rasio (%)
(Rp) (Rp)
2014 7.684.521.019 11.772.309.624 65%
2015 7.596.061.896 12.235.060.956 62%
2016 6.747.792.971 11.738.537.032 58%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai dari angka rasio dari tahun 2014-2016. Berikut

ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.56. Standar perhitungan rasio beban operasi anggota terhadap


partisipasi bruto
Rasio Beban Operasi
Anggota terhadap Nilai Bobot (%) Skor
Partisipasi Bruto (%)
≥100 0 4 1
95 ≤ x < 100 50 4 2
90 ≤ x < 95 75 4 3
< 90 100 4 4

Dari tabel standar perhitungan rasio beban operasi anggota

terhadap partisipasi bruto diatas, terlihat bahwa rasio modal pada tahun

2014 sampai dengan tahun 2016 rasio modal yang diperoleh diberi

nilai 100 karena rasio 65%, 62% dan 58% masuk kedalam kategori

rasio < 90%, maka dari itu nilai yang diperoleh adalah 100. Setelah itu,

nilai tersebut nantinya akan dikalikan bobot sebesar 4% sesuai dengan

Perdep no.16 tahun 2016. Berikut perhitungannya.

Tabel V.57. Skor rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi

bruto

Nilai Bobot (%) Skor


Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.56) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 100 4 4
2015 100 4 4
2016 100 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Dari hasil analisis yang dilakukan diatas terlihat bahwa skor untuk

rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto yang diperoleh

oleh KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun ke tahun sebesar 4,00 dan

skor tersebut masuk kedalam predikat sehat. Hal ini dikarenakan jika

4,00 yang merupakan skor maksimal untuk rasio beban operasi

anggota terhadap partisipasi bruto dibagi 4,00 (skor yang diperoleh

KSP) kemudian dikalikan dengan 10 yang merupakan total skor dari

aspek efisiensi dan dikurangi 100 (nilai maksimum), hasilnya adalah

90 dan masuk kedalam predikat sehat yang rangenya 80 ≤ x ≤ 100.

Selain itu, karena biaya operasi anggota yang dikeluarkan oleh KSP

Wisuda Guna Raharja sesuai dengan partisipasi yang dilakukan oleh

anggota koperasi dalam hal melakukan pinjaman kepada KSP Wisuda

Guna Raharja. Hal inilah yang menyebabkan KSP Wisuda Guna

Raharja memperoleh skor sebesar 4,00 dengan predikat sehat.

(b) Rasio beban usaha terhadap SHU kotor

Untuk menghitung rasio beban usaha terhadap SHU kotor

menggunakan rumus sebagai berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

Berikut perhitungan rasio beban usaha terhadap SHU kotor dari tahun

ke tahun:

Tabel V.58. Hasil Perhitungan Rasio beban operasi anggota terhadap


SHU Kotor
Tahun Beban Usaha (Rp) SHU Kotor (Rp) Rasio (%)
2014 3.696.341.837 5.630.110.159 66%
2015 4.131.365.380 5.652.568.477 73%
2016 3.927.346.257 5.099.491.282 77%

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai dari angka rasio dari tahun 2014-2016. Berikut

ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.59. Standar perhitungan rasio beban operasi anggota terhadap


SHU Kotor
Rasio Beban Usaha
Nilai Bobot (%) Skor
Terhadap SHU kotor (%)
>80 25 4 1
60 < x ≤ 80 50 4 2
40 < x ≤ 60 75 4 3
≤ 40 100 4 4

Dari tabel standar perhitungan rasio beban operasi anggota

terhadap SHU Kotor diatas, terlihat bahwa rasio modal pada tahun

2014 sampai dengan tahun 2016 rasio modal yang diperoleh diberi

nilai 50 karena rasio 66%, 73% dan 77% masuk kedalam kategori rasio

60 < x ≤ 80, maka dari itu nilai yang diperoleh adalah 100. Setelah itu,

nilai tersebut nantinya akan dikalikan bobot sebesar 4% sesuai dengan

Perdep no.16 tahun 2016. Berikut perhitungannya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

Tabel V.60. Skor rasio beban usaha terhadap SHU kotor


Nilai Bobot (%) Skor
Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.59) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 50 4 2
2015 50 4 2
2016 50 4 2

Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa skor yang diperoleh KSP

Wisuda Guna Raharja untuk rasio beban usaha terhadap SHU kotor

dari tahun 2014 sampai 2016 adalah 2,00. Hal ini dikarenakan,masih

besarnya biaya usaha yang harus dibayar atau dikeluarkan KSP

Wisuda Guna Raharja dalam kegiatan operasional, sehingga

mempengaruhi besarnya SHU yang akan diberikan oleh koperasi

kepada anggotanya. Hal inilah yang menyebabkan skor rasio beban

usaha terhadap SHU kotor memperoleh skor sebesar 2,00.

(c) Rasio efisiensi pelayanan

Untuk menghitung rasio efisiensi pelayanan menggunakan rumus

sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

Berikut perhitungan rasio efisiensi pelayanan dari tahun ke tahun:

Tabel V.61. Hasil Perhitungan Rasio efisiensi pelayanan


Tahun Biaya karyawan (Rp) Volume Pinjaman (Rp) Rasio (%)
2014 1.731.893.445 66.708.497.246 2,60%
2015 2.340.492.507 74.469.183.068 3,14%
2016 2.520.096.478 70.930.892.265 3,55%
Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai dari angka rasio dari tahun 2014-2016. Berikut

ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.62. Standar perhitungan rasio efisiensi pelayanan

Rasio Efisiensi Staf (%) Nilai Bobot (%) Skor


<5 100 2 2.0
5 < x < 10 75 2 1.5
10 ≤ x ≤ 15 50 2 1.0
> 15 0 2 0.0

Dari tabel standar perhitungan rasio efisiensi pelayanan diatas,

terlihat bahwa rasio modal pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016

rasio modal yang diperoleh diberi nilai 100 karena rasio 2,60%, 3,14%

dan 3,55% masuk kedalam kategori rasio < 5, maka dari itu nilai yang

diperoleh adalah 100. Setelah itu, nilai tersebut nantinya akan

dikalikan bobot sebesar 2% sesuai dengan Perdep no.16 tahun 2016.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

Berikut perhitungannya.

Tabel V.63. Skor rasio efisiensi pelayanan


Nilai Bobot (%) Skor
Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.62) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 100 2 2
2015 100 2 2
2016 100 2 2

Dari hasil analisis terlihat bahwa skor untuk rasio efisiensi

pelayanan yang diperoleh KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun ke

tahun mendapat skor sebesar 2,00. Hal ini menunjukkan bahwa biaya

karyawan yang dikeluarkan oleh koperasi untuk membayar gaji

karyawan sepadan dengan banyaknya pinjaman yang dilakukan oleh

anggota koperasi. Hal ini dikarenakan, dalam memberikan pelayanan

pinjaman, karyawan KSP Wisuda Guna Raharja mampu menarik

minat anggota untuk meminjam dan menggunakan dana pinjaman

yang disediakan koperasi. Oleh sebab itu, KSP Wisuda Guna Rahrja

untuk rasio efisiensi pelayanan memperoleh skor sebesar 2,00.

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek efisiensi, maka

skor diatas dijumlahkan untuk memperoleh skor total untuk aspek

efisiensi. Berikut ini skor yang diperoleh KSP Wisuda Guna Raharja

untuk aspek efisiensi dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Tabel V.64. Skor total aspek efisiensi

Skor untuk aspek efisiensi 2014 2015 2016


Skor rasio beban operasi anggota
4,00 4,00 4,00
terhadap partisipasi bruto
Skor Rasio beban usaha terhadap SHU
2,00 2,00 2,00
kotor
Skor rasio efisiensi pelayanan 2,00 2,00 2,00
Skor aspek efisiensi 8,00 8,00 8,00

Jadi, skor untuk aspek efisiensi dari tahun 2014 sampai 2016

sebesar 8,00.

e. Likuiditas

Likuiditas merupakan kemampuan koperasi untuk memenuhi

kewajiban jangka pendeknya kepada anggotanya. Untuk melakukan

penilaian likuiditas terhadap KSP Wisuda Guna Raharja didasarkan pada 2

rasio yakni:

(a) Rasio Kas Bank terhadap Kewajiban Lancar

Untuk menghitung rasio Kas Bank terhadap kewajiban lancar

menggunakan rumus sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

Berikut perhitungan rasio kas bank terhadap kewajiban lancar dari

tahun ke tahun:

Tabel V.65. Hasil Perhitungan Rasio Kas Bank terhadap Kewajiban


Lancar

Tahun Kas + Bank (Rp) Kewajiban Lancar (Rp) Rasio (%)


2014 14.889.584.170 75.136.825.274 20%
2015 19.001.961.421 92.648.663.212 21%
2016 20.048.219.747 95.987.144.444 21%

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai dari angka rasio dari tahun 2014-2016. Berikut

ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.66. Standar Perhitungan Rasio Kas Bank terhadap Kewajiban


Lancar

Rasio Kas (%) Nilai Bobot (%) Skor


≤ 10 25 10 2.5
10 < x ≤ 15 100 10 10
15 < x ≤ 20 50 10 5
> 20 25 10 2.5

Dari tabel standar perhitungan rasio Kas Bank terhadap Kewajiban

Lancar diatas, terlihat bahwa rasio modal pada tahun 2014 sebesar

20% mendapat nilai 50 karena rasio tersebut masuk ke dalam kategori

rasio 15 < x ≤ 20, sedangkan untuk tahun 2015 dan 2016 mendapat

nilai 25 karena rasio 21% pada tahun 2015 dan 2016 masuk kedalam

kategori rasio > 20. Setelah itu, nilai tersebut nantinya akan dikalikan

bobot sebesar 10% sesuai dengan Perdep no.16 tahun 2016. Berikut

perhitungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Tabel V.67. Skor rasio Kas Bank terhadap Kewajiban Lancar


Nilai Bobot (%) Skor
Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.66) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 50 10 5
2015 25 10 2,5
2016 25 10 2,5

Dari hasil analisis diatas, terlihat bahwa skor untuk rasio kas

dan bank terhadap kewajiban lancar pada tahun 2014 skornya adalah

5,00 dan masuk kedalam predikat cukup sehat, sedangkan tahun 2015

dan 2016 skornya 2,5 dan masuk kedalam predikat dalam pengawasan

khusus. Hal ini disebabkan karena jumlah kewajiban yang harus

dibayar oleh KSP Wisuda Guna Raharja masih sangat tinggi

dibandingkan dengan jumlah uang yang dimiliki oleh KSP Wisuda

Guna Raharja. Hal inilah yang menyebabkan skor kas dan bank

terhadap kewajiban lancar yang diperoleh koperasi pada tahun 2014

sebesar 5,00 sedangkan tahun 2015 dan 2016 mendapat skor sebesar

2,50.

(b) Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

Untuk menghitung rasio pinjaman yang diberikan terhadap

dana yang diterima menggunakan rumus sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

Berikut perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap

dana yang diterima dari tahun ke tahun :

Tabel V.68. Hasil Perhitungan Rasio pinjaman yang diberikan


terhadap dana yang diterima
Pinjaman yang Dana yang diterima
Tahun Rasio (%)
diberikan (Rp) (Rp)
2014 66.708.497.246 84.377.017.092 79,06%
2015 74.469.183.068 93.499.514.179 79,65%
2016 70.930.892.265 91.523.204.282 77,50%

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai dari angka rasio dari tahun 2014-2016. Berikut

ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.69. Standar perhitungan rasio pinjaman yang diberikan


terhadap dana yang diterima
Rasio Pinjaman (%) Nilai Bobot (%) Skor
< 60 25 5 1.25
60 ≤ x < 70 50 5 2.5
70 ≤ x < 80 75 5 3.75
80 ≤ x <90 100 5 5

Dari tabel standar perhitungan rasio pinjaman yang diberikan

terhadap dana yang diterima diatas, terlihat bahwa rasio modal pada

tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 mendapat nilai 75 karena

79,06%, 79,65% dan 77,50% masuk kedalam kategori rasio 70 ≤ x <

80. Setelah nilai telah diketahui, nilai tersebut nantinya akan dikalikan

bobot sebesar 5% sesuai dengan Perdep no.16 tahun 2016. Berikut

perhitungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

Tabel V.70. Skor rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang
diterima
Nilai Bobot (%) Skor
Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.69) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 75 5 3,75
2015 75 5 3,75
2016 75 5 3,75

Dari hasil analisis untuk rasio pinjaman yang diberikan terhadap

dana yang diterima, KSP Wisuda Guna Raharja memperoleh skor

sebesar 3,75 dan masuk kedalam predikat sehat. Hal ini dikarenakan

jika 5,00 yang merupakan skor maksimal untuk rasio pinjaman yang

diberikan terhadap dana yang diterima dibagi dengan 3,75 (skor yang

diperoleh KSP) kemudian dikalikan dengan 15 yang adalah total skor

dari aspek likuiditas dan dikurangi 100 (nilai maksimum), hasilnya

adalah 80 dan skor ini masuk kedalam predikat sehat yang rangenya 80

≤ x ≤ 100. Selain itu, skor ini menunjukkan bahwa jumlah pinjaman

yang diberikan kepada anggota koperasi oleh KSP Wisuda Guna

Raharja masih rendah dibandingkan dengan jumlah dana yang

diterima. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat anggota koperasi

untuk melakukan pinjaman di koperasi. Oleh karena itu, skor rasio

pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima memperoleh

3,75.

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek likuiditas, maka

skor diatas dijumlahkan untuk memperoleh skor total untuk aspek


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

likuiditas. Berikut ini skor yang diperoleh KSP Wisuda Guna Raharja

untuk aspek likuidtas dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut.

Tabel V.71. Skor total aspek likuiditas

Skor untuk aspek likuiditas (%) 2014 2015 2016


Skor rasio Kas Bank terhadap
5,00 2,50 2,50
KewajibanLancar
Skor Pinjaman yang diberikan
3,75 3,75 3,75
terhadap Dana yang diterima
Skor aspek likuiditas (%) 8,75 6,25 6,25

Jadi, skor untuk aspek likuiditas tahun 2014 sebesar 8,75%; tahun

2015 sebesar 6,25%; dan tahun 2016 sebesar 6,25%.

f. Kemandirian dan Pertumbuhan

Kemandirian dan pertumbuhan menunjukkan seberapa jauh koperasi

dapat menghasilkan laba dan mandiri dalam perihal permodalannya. Untuk

melakukan penilaian kemandirian dan pertumbuhan terhadap KSP Wisuda

Guna Raharja harus didasarkan pada 3 rasio antara lain:

(a) Rasio rentabilitas aset

Untuk menghitung rasio rentabilitas aset menggunakan rumus

sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

Berikut perhitungan rasio rentabilitas aset dari tahun ke tahun:

Tabel V.72. Hasil Perhitungan rasio rentabilitas aset


Tahun SHU sebelum pajak (Rp) Total aset (Rp) Rasio (%)
2014 797.222.114 91.071.138.813 0,88%
2015 338.856.180 110.238.636.704 0,31%
2016 563.224.255 114.839.111.120 0,49%

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai dari angka rasio dari tahun 2014-2016. Berikut

ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.73. Standar perhitungan rasio rentabilitas aset

Rasio Rentabilitas Aset (%) Nilai Bobot (%) Skor


<5 25 3 0.75
5 ≤ x < 7.5 50 3 1.50
7.5 ≤ x < 10 75 3 2.25
≥ 10 100 3 3.00
Dari tabel standar perhitungan rasio rentabilitas aset diatas, terlihat

bahwa rasio modal pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016

mendapat nilai 25 karena 0,88%, 0,31% dan 0,49% masuk kedalam

kategori rasio < 5. Setelah nilai telah diketahui, nilai tersebut nantinya

akan dikalikan bobot sebesar 3% sesuai dengan Perdep no.16 tahun

2016. Berikut perhitungannya.

Tabel V.74. Skor rasio rentabilitas aset


Nilai Bobot (%) Skor
Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.73) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 25 3 0,75
2015 25 3 0,75
2016 25 3 0,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa skor untuk rasio

rentabilitas asset yang dimiliki oleh KSP Wisuda Guna Raharja dari

tahun 2014 sampai 2016 adalah 0,75 dan skor tersebut masuk kedalam

predikat dalam pengawasan. Hal ini dikarenakan jika 3,00 yang

merupakan skor maksimal untuk rasio rentabilitas asset dibagi dengan

0,75 (skor yang diperoleh KSP) dan dikalikan dengan 10 yang adalah

total skor aspek kemandirian dan pertumbuhan kemudian dikurangi

100 (nilai maksimum), hasilnya adalah 60 dan masuk kedalam predikat

dalam pengawasan yang rangenya 51,00 ≤ x < 66. Selain itu, 0,75 juga

menunjukkan bahwa KSP Wisuda Guna Raharja SHU yang akan

diberikan kepada anggota koperasi masih sangat kecil dibandingkan

dengan asset yang dimiliki KSP Wisuda Guna Raharja. Hal ini

disebabkan karena SHU yang dibagikan oleh KSP Wisuda Guna

Raharja kepada anggotanya masih harus dikurangi dengan biaya yang

harus dibayar anggota setiap melakukan kegiatan simpan pinjam di

koperasi. Maka dari itu, skor rasio rentabilitas asset yang diperoleh

KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun ke tahun memperoleh skor

sebesar 0,75 dengan predikat dalam pengawasan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

(b) Rasio rentabilitas modal sendiri

Untuk menghitung rasio rentabilitas modal sendiri menggunakan

rumus sebagai berikut:

Berikut perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri dari tahun ke

tahun:

Tabel V.75. Hasil perhitungan rentabilitas modal sendiri


SHU bagian anggota Total modal sendiri Rasio
Tahun
(Rp) (Rp) (%)
2014 641.118.914 15.934.313.539 4%
2015 238.171.680 17.589.973.492 1%
2016 520.807.569 18.851.966.676 3%

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai dari angka rasio dari tahun 2014-2016. Berikut

ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.76. Standar perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri

Rasio Rentabilitas Ekuitas (%) Nilai Bobot (%) Skor


<3 25 3 0.75
3≤ x<4 50 3 1.50
4≤ x<5 75 3 2.25
≥5 100 3 3.00

Dari tabel standar perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri

diatas, terlihat bahwa rasio modal pada tahun 2014 dan tahun 2016

diberi nilai 50 karena rasio 4% pada tahun 2014 dan rasio 3% untuk

tahun 2016 masuk kedalam kategori rasio 3 ≤ x < 4, sedangkan untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

tahun 2015, rasio 1 % diberi nilai 25 karena rasio modal 1 % masuk ke

dalam kategori rasio < 3%. Setelah nilai telah diketahui, nilai tersebut

nantinya akan dikalikan bobot sebesar 3% sesuai dengan Perdep no.16

tahun 2016. Berikut perhitungannya.

Tabel V.77. Skor rasio rentabilitas modal sendiri


Nilai Bobot (%) Skor
Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.76) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 50 3 1,50
2015 25 3 0,75
2016 50 3 1,50

Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa skor yang diperoleh KSP

Wisuda Guna Raharja untuk rasio rentabilitas modal sendiri pada

tahun 2014 dan 2016 skor rasio yang diperoleh sebesar 1,50 serta

tahun 2015, skor rasio yang diperoleh KSP Wisuda Guna Raharja

sebesar 0,75 dan skor tersebut masuk kedalam predikat dalam

pengawasan.Hal ini menunjukkan bahwa SHU yang dibagikan kepada

anggota belum sebanding dengan modal koperasi dalam bentuk

simpanan yang anggota simpan di koperasi. Hal ini dikarenakan, SHU

yang diterima anggota masih harus dikurangi dengan biaya untuk

kegiatan simapan pinjam yang dilakukan anggota koperasi. Oleh

karena itu, skor untuk rasio rentabilitas modal sendiri pada tahun 2014

dan 2016 sebesar 1,50 sedangkan tahun 2015 sebesar 0,75.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

(c) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Untuk menghitung rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Berikut perhitungan rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

dari tahun ke tahun.

Tabel V.78. Hasil Perhitungan Rasio kemandirian operasional


pelayanan
Beban Usaha + Beban
Tahun Partisipasi Neto (Rp) Rasio (%)
Perkoperasian (Rp)
2014 5.024.516.653 4.832.888.045 104%
2015 4.638.999.060 5.313.712.297 87%
2016 4.054.016.013 4.536.267.027 89%

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai dari angka rasio dari tahun 2014-2016. Berikut

ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.79. Standar perhitungan rasio kemandirian operasional


pelayanan

Rasio Kemandirian Operasional (%) Nilai Bobot (%) Skor


≤ 100 0 4 0
> 100 100 4 4

Dari tabel standar perhitungan rasio kemandirian operasional

pelayanan diatas, terlihat bahwa rasio modal pada tahun 2014 sebesar

104% diberi nilai 100 karena rasio 104% masuk kedalam kategori

rasio kemandirian operasional >100%, sedangkan untuk tahun 2015


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

dan 2016, rasio 87% dan 89% diberi nilai 0 karena rasio tersebut

masuk ke dalam kategori rasio kemandirian operasional ≤ 100. Setelah

nilai telah diketahui, nilai tersebut nantinya akan dikalikan bobot

sebesar 4% sesuai dengan Perdep no.16 tahun 2016. Berikut

perhitungannya.

Tabel V.80. Skor rasio Kemandirian Operasional Pelayanan


Nilai Bobot (%) Skor
Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.79) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 100 4 4
2015 0 4 0
2016 0 4 0

Dari hasil analisis skor untuk rasio kemandirian operasional

pelayanan terlihat bahwa skor rasio yang diperoleh KSP Wisuda Guna

Raharja ada yang maksimal yakni pada tahun 2014 memperoleh skor

rasio sebesar 4,00 dengan predikat sehat dan pada tahun 2015 dan

2016 skor rasionya sebesar 0,00 dengan predikat dalam pengawasan.

Skor pada tahun 2015 dan 2016 memperoleh skor 0,00 dan

memperoleh predikat dalam pengawasan karena biaya yang

dikeluarkan oleh koperasi untuk usaha dan perkoperasian tidak

sebanding dengan partisipasi yang diberikan anggota kepada koperasi.

Hal ini disebabkan besarnya biaya pokok yang masih harus dibayar

oleh koperasi besar namun partisipasi dari anggota KSP masih kurang

dalam kegiatan operasional koperasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek kemandirian

dan pertumbuhan, maka skor diatas dijumlahkan untuk memperoleh

skor total untuk aspek kemandirian dan pertumbuhan. Berikut ini skor

yang diperoleh KSP Wisuda Guna Raharja untuk aspek kemandirian

dan pertumbuhan dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut.

Tabel V.81. Skor total aspek kemandirian dan pertumbuhan

Skor untuk aspek kemandirian dan


2014 2015 2016
pertumbuhan (%)
Skor rasio rentabilitas aset 0,75 0,75 0,75
Skor rasio rentabilitas modal sendiri 1,50 0,75 1,50
Skor rasio Kemandirian Operasional
4,00 0,00 0,00
Pelayanan
Skor aspek kemandirian dan
6,25 1,50 2,25
pertumbuhan (%)

Jadi, skor aspek kemandirian dan pertumbuhan tahun 2014 sebesar

6,25%; tahun 2015 sebesar 1,50%; dan tahun 2016 sebesar 2,25%.

g. Jati Diri Koperasi

Tujuan dilakukannya penilaian terhadap jati diri koperasi yaitu untuk

mengetahui seberapa besarkah koperasi dapat mencapai tujuannya dalam

mempromosikan anggotanya. Untuk melakukan penilaian jati diri koperasi

terhadap KSP Wisuda Guna Raharja didasarkan pada 2 rasio yakni:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

(a) Rasio Partisipasi bruto

Untuk menghitung rasio Partisipasi bruto menggunakan rumus

sebagai berikut:

Berikut perhitungan rasio Partisipasi bruto dari tahun ke tahun:

Tabel V.82. Hasil Perhitungan Rasio partisipasi bruto


Partisipasi Bruto Partisipasi Bruto + pendapatan Rasio
Tahun
(Rp) (Rp) (%)
2014 11.772.309.624 12.377.903.130 95,11
2015 12.235.060.956 13.248.630.373 92,35
2016 11.738.537.032 12.784.012.301 91,82

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai dari angka rasio dari tahun 2014-2016. Berikut

ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.83. Standar perhitungan rasio partisipasi bruto

Rasio Partisipasi Bruto (%) Nilai Bobot (%) Skor


≤ 25 25 7 1.75
25 < x ≤ 50 50 7 3.50
50 < x ≤ 75 75 7 5.25
> 75 100 7 7.00
Dari tabel standar perhitungan rasio partisipasi bruto diatas,

terlihat bahwa rasio modal pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016

diberi nilai 100 karena rasio 95,11%, 92,35% dan 91,82% masuk ke

dalam kategori rasio partisipasi bruto > 75%, maka dari itu dari tahun

2014 sampai 2016 rasionya diberi nilai 100. Setelah nilai telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

diketahui, nilai tersebut nantinya akan dikalikan bobot sebesar 7%

sesuai dengan Perdep no.16 tahun 2016. Berikut perhitungannya.

Tabel V.84. Skor rasio Partisipasi bruto


Nilai Bobot (%) Skor
Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.83) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 100 7 7
2015 100 7 7
2016 100 7 7

Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa skor untuk rasio partisipasi

bruto yang diperoleh KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun ke tahun

yakni 7,00 dengan predikat sehat. Hal ini dikarenakan jika 7,00 yang

merupakan skor maksimal untuk rasio partisipasi bruto dibagi dengan

7,00 (skor yang diperoleh KSP) dan dikalikan dengan 10 yang adalah

total skor dari aspek jati diri koperasi kemudian dikurangi 100 (nilai

maksimum), hasilnya adalah 90 dan masuk dalam predikat sehat yang

rangenya 80 ≤ x ≤ 100. Selain itu, skor 7,00 menunjukkan bahwa KSP

Wisuda Guna Raharja mampu melayani dan menarik minat anggota

untuk meminjam di KSP Wisuda Guna Raharja, sehingga jumlah

partisipasi bruto dan pendapatan yang diterima oleh KSP Wisuda Guna

Raharja bertambah. Hal inilah yang menyebabkan skor untuk rasio

partisipasi bruto yang diperoleh KSP Wisuda Guna Raharja mendapat

skor 7,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

(b) Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Untuk menghitung rasio Promosi Ekonomi Anggota

menggunakan rumus sebagai berikut:

Berikut perhitungan rasio Promosi Ekonomi Anggota dari tahun ke

tahun:

Tabel V.85. Hasil Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota


Simpanan Pokok + Rasio
Tahun PEA (Rp)
Simpanan Wajib (Rp) (%)
2014 12.413.428.538 10.292.517.315 121%
2015 12.473.232.636 11.442.220.264 109%
2016 12.259.344.601 11.805.368.320 104%

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langkah selanjutnya

adalah penentuan nilai dari angka rasio dari tahun 2014-2016. Berikut

ini ketentuan dalam pemberian nilai rasio.

Tabel V.86. Standar perhitungan rasio Promosi Ekonomi Anggota


Rasio PEA (%) Nilai Bobot (%) Skor
≤5 0 3 0.00
5 < x ≤ 7.5 50 3 1.50
7.5 < x ≤ 10 75 3 2.25
> 10 100 3 3.00
Dari tabel standar perhitungan rasio Promosi Ekonomi Anggota

diatas, terlihat bahwa rasio modal pada tahun 2014 sampai dengan

tahun 2016 diberi nilai 100 karena rasio 121%, 109% dan 104% masuk

ke dalam kategori rasio partisipasi bruto > 10%, maka dari itu dari

tahun 2014 sampai 2016 rasionya diberi nilai 100. Setelah nilai telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

diketahui, nilai tersebut nantinya akan dikalikan bobot sebesar 3%

sesuai dengan Perdep no.16 tahun 2016. Berikut perhitungannya.

Tabel V.87. Skor rasio Promosi Ekonomi Anggota


Nilai Bobot (%) Skor
Tahun (dari Perdep no. 16
(dari tabel 5.86) (Nilai x Bobot)
tahun 2016)
2014 100 3 3,00
2015 100 3 3,00
2016 100 3 3,00

Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa skor untuk rasio promosi

ekonomi anggota yang diperoleh KSP Wisuda Guna Raharja dari

tahun ke tahun memperoleh skor sebesar 3,00 dengan predikat sehat.

Hal ini dikarenakan jika 3,00 yang merupakan skor maksimal untuk

rasio partisipasi bruto dibagi dengan 3,00 (skor yang diperoleh KSP)

dan dikalikan dengan 10 yang adalah total skor dari aspek jati diri

koperasi kemudian dikurangi 100 (nilai maksimum), hasilnya adalah

90 dan masuk dalam predikat sehat yang rangenya 80 ≤ x ≤ 100. Selain

itu, skor 3,00 menunjukkan bahwa promosi ekonomi anggota di KSP

Wisuda Guna Raharja sudah sangat baik yakni para anggota maupun

calon anggota dari KSP Wisuda Guna Raharja dalam melakukan

transaksi (simpan pinjam) sudah merasakan manfaat ekonominya

diantaranya SHU yang diperoleh anggota atau calon anggota sudah

sebanding dengan partisipasi yang dilakukannya di KSP Wisuda Guna


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

Raharja. Hal inilah yang menyebabkan skor rasio promosi ekonomi

anggota memperoleh skor sebesar 3,00 dengan predikat sehat.

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek jati diri

koperasi, maka skor diatas dijumlahkan untuk memperoleh skor total

untuk aspek jati diri koperasi. Berikut ini skor yang diperoleh KSP

Wisuda Guna Raharja untuk aspek jati diri koperasi dari tahun ke

tahun adalah sebagai berikut.

Tabel V.88. Skor aspek jati diri koperasi


Skor Rasio untuk aspek jati diri
2014 2015 2016
koperasi (%)
Skor rasio Partisipasi bruto 7,00 7,00 7,00
Skor rasio Promosi Ekonomi Anggota 3,00 3,00 3,00
Skor aspek jati diri koperasi (%) 10,00 10,00 10,00

Jadi, skor aspek jati diri koperasi dari tahun 2014 sampai tahun

2016 sebesar 10,00%.

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah skor masing – masing aspek penilaian kesehatan per tahun telah

diketahui, maka skor tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan skor

keseluruhan aspek penilaian dan kemudian dimasukkan ke dalam 4 kategori

yaitu sehat, cukup sehat, dalam pengawasan dan dalam pengawasan khusus.

Namun, tingkat kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja akan dipisahkan

menurut tahun yakni tingkat kesehatan tahun 2014, tahun 2015 dan 2016.

Berikut analisis Penilaian tingkat kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

Tabel V.89. Tingkat Kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun 2014
sampai tahun 2016
Skor aspek
No. Aspek penilaian kesehatan
2014 2015 2016
1 Permodalan 8,70 8,30 8,30
2 Kualitas Aktiva Produktif 17,75 16,75 15,25
3 Manajemen 14,00 14,00 14,00
4 Efisiensi 8,00 8,00 8,00
5 Likuiditas 8,75 6,25 6,25
6 Kemandirian dan pertumbuhan 6,25 1,50 2,25
7 Jati diri koperasi 10,00 10,00 10,00
Total skor aspek penilaian kesehatan 73,45 64,80 64,05

Dari hasil analisis tingkat kesehatan, skor aspek penilaian kesehatan KSP

Wisuda Guna Raharja pada tahun 2014 adalah 73,45 yang mana menunjukkan

bahwa KSP dalam keadaan cukup sehat yakni berkisar antara 66,00 ≤ x <

80,00, sedangkan pada tahun 2015 dan 2016, skor aspek penilaian kesehatan

KSP adalah 64,80 dan 64,05 yang mana menunjukkan bahwa kondisi

kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja dalam pengawasan yakni berkisar

antara 51 ≤ x < 66. Hal ini disebabkan karena masih terdapat rasio aspek

penilaian yang memperoleh skor yang kurang maksimal seperti 3 rasio dalam

aspek kemandirian dan pertumbuhan yang masih memperoleh skor yang

rendah dikarenakan kurangnya partisipasi anggota koperasi atau masih

terdapat pinjaman baik yang bermasalah maupun pinjaman yang berisiko.

Selain itu, karena KSP Wisuda Guna Raharja masih memfokuskan untuk

membangun jati diri koperasinya dimata calon anggotanya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

2. Analisis Masalah 2

Untuk menjawab rumusan masalah 2 yang dikemukakan dalam bab I

yakni “Apakah kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dari

tahun 2014-2016 mengalami peningkatan?”, maka peneliti akan melakukan

analisis trend terhadap data analisis kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

Wisuda Guna Raharja dari tahun ke tahun yang mana dilakukan dengan cara

membandingkan tahun sebelumnya dengan tahun berjalan koperasi. Rumus

dalam melakukan analisis trend adalah Y = a + bX, dimana Y adalah

persentase skor dari kesehatan keuangan dari tahun 2014-2016 dan X adalah

tahun. Untuk mencari nilai konstanta (a) diperoleh dari ƩY/n dan (b) diperoleh

dari ƩXY/ƩX2. Berikut ini analisis trendnya.

a. Aspek permodalan

Analisis trend untuk aspek permodalan adalah sebagai berikut:

Tabel V.90. Analisis trend untuk aspek permodalan

Tahun X Y X2 XY
2014 -1 8,70 1 -8,70
2015 0 8,30 0 0
2016 1 8,30 1 8,30
n=3 0 25,30 2 - 0,40

a= b=

= =

=8,43 = - 0,20

Y = 8,43 – 0,20X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

Dari hasil analisis trend untuk aspek permodalan diatas menunjukkan

bahwa kesehatan permodalan KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun 2014

sampai 2016 mengalami penurunansetiap tahunnya. Hal ini ditunjukkan

dari hasil koefisien b yang menunjukkan hasil sebesar - 0,20 yang artinya

bahwa kesehatan koperasi telah mengalami penurunan, namun masih

dalam klasifikasi yang cukup sehat karena skor kesehatan pada tahun 2016

yakni 8,30 mengalami penurunan dari 8,70 pada tahun 2014 dan skor ini

masih masuk ke dalam kategori cukup sehat yang rangenya 5 ≤ X< 10.

Penurunan kondisi kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun ke

tahun disebabkan karena modal yang dimiliki oleh KSP Wisuda Guna

Raharja masih lebih kecil jumlahnya dari asset yang ada dan menunjukkan

bahwa modal yang dimiliki koperasi baru bisa membiayai seperempat

biaya untuk pengembangan asset yang dimiliki.

b. Aspek kualitas aktiva produktif

Analisis trend untuk aspek kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut:

Tabel V.91. Analisis trend untuk aspek kualitas aktiva produktif


Tahun X Y X2 XY
2014 -1 17,75 1 -17,75
2015 0 16,75 0 0
2016 1 15,25 1 15,25
n=3 0 49,75 2 -2,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

a= b=

= =
=17 = - 1,25

Y = 17- 1,25X

Dari hasil analisis trend untuk aspek kualitas aktiva produktif terlihat

bahwa kondisi kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja untuk kualitas aktiva

produktif dari tahun 2014 sampai 2016 mengalami penurunan setiap

tahunnya. Hal ini ditunjukkan dari koefisien b yang menunjukkan hasil

sebesar -1,25 yang artinya bahwa kesehatan koperasi telah mengalami

penurunan dari klasifikasi sehat ke dalam klasifikasi cukup sehat karena

skor kesehatan pada tahun 2016 yakni 15,25 mengalami penurunan dari

17,75 pada tahun 2014 yang mana skor kesehatan 17,75 masuk ke dalam

kategori sehat yang rangenya 17 ≤ X ≤ 25, sedangkan skor kesehatan

15,25 pada tahun 2016 masuk ke dalam kategori cukup sehat yang

rangenya 9 ≤ X< 17. Penurunan kondisi kesehatan KSP Wisuda Guna

Raharja disebabkan karena dalam KSP Wisuda Guna Raharja masih

memiliki pinjaman yang berisiko dan pinjaman bermasalah yang

jumlahnya cukup besar dibandingkan dengan cadangan risiko yang dimiliki

oleh koperasi dan jumlah pinjaman yang diberikan. Oleh sebab itu, banyak

rasio dari aspek penilaian kualitas aktiva produktif mendapatkan skor yang

rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

c. Aspek Manajemen

Analisis trend untuk aspek manajemen adalah sebagai berikut:

Tabel V.92. Analisis trend untuk aspek manajemen


Tahun X Y X2 XY
2014 -1 14,00 1 -14,00
2015 0 14,00 0 0
2016 1 14,00 1 14,00
n=3 0 42 2 0

a= b=

= =

=14 =0

Y = 14

Dari hasil analisis trend untuk aspek manajemen KSP Wisuda Guna

Raharja diatas, menunjukkan bahwa kesehatan untuk aspek manajemen

koperasi dari tahun 2014 sampai 2016 stabil dan masuk ke dalam

klasifikasi sehat karena skor kesehatan pada tahun 2014 sampai tahun 2016

stabil dengan skor 14,00 dan skor tersebut masuk ke dalam klasifikasi sehat

dengan range 10 ≤ X ≤ 15. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen dari

KSP Wisuda Guna Raharja menurut Perdep bidang Pengawasan

Kementrian Koperasi dan UKM RI Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016, ada

beberapa bagian dari manajemen KSP Wisuda Guna Raharja yang sudah

bagus kinerjanya dan hanya perlu melakukan perbaikan agar dapat

meningkatkan kesehatan dimasa yang akan datang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

d. Aspek Efisiensi

Analisis trend untuk aspek Efisiensi adalah sebagai berikut:

Tabel V.93. Analisis trend untuk aspek efisiensi


Tahun X Y X2 XY
2014 -1 8,00 1 -8,00
2015 0 8,00 0 0
2016 1 8,00 1 8,00
n=3 0 24 2 0

a= b=

= =

= 8,00 =0

Y = 8,00

Dari hasil analisis trend diatas menunjukkan bahwa kondisi kesehatan

KSP Wisuda Guna Raharja untuk aspek efisiensi dari tahun 2014 sampai

2016 dalam keadaan stabil dan masuk ke dalam klasifikasi sehat karena

skor kesehatan pada tahun 2014 sampai tahun 2016 stabil dengan skor 8,00

dan skor tersebut masuk ke dalam klasifikasi sehat dengan range 7 ≤ X ≤

10. Kondisi kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun ke tahun

stabil disebabkan karena dari perhitungan skor rasio untuk aspek efisiensi,

ada beberapa rasio yang memperoleh hasil yang maksimal dan

menunjukkan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh KSP Wisuda Guna

Raharja sudah baik dalam mencapai target yang direncanakan dalam hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

memberikan pinjaman dan menarik minat anggota koperasi untuk

melakukan peminjaman di koperasi.

e. Aspek Likuiditas

Analisis trend untuk aspek Likuiditas adalah sebagai berikut:

Tabel V.94. Analisis trend untuk aspek likuiditas


Tahun X Y X2 XY
2014 -1 8,75 1 -8,75
2015 0 6,25 0 0
2016 1 6,25 1 6,25
n=3 0 21,25 2 -2,5

a= b=

= =

= 7,083 = -1,25

Y = 7,08 – 1,25X

Dari hasil analisis trend diatas menunjukkan bahwa kondisi kesehatan

keuangan KSP Wisuda Guna Raharja untuk aspek likuiditas dari tahun

2014 sampai 2016 mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal ini

ditunjukkan oleh koefisen b yang memperoleh hasil sebesar –1,25 yang

artinya bahwa kesehatan koperasi telah mengalami penurunan, namun

masih masuk ke dalam klasifikasi cukup sehat karena skor kesehatan pada

tahun 2016 yakni 6,25 mengalami penurunan dari 8,75 yang merupakan

skor kesehatan pada tahun 2014, dan skor kesehatan tersebut yakni 6,25

masih masuk ke dalam kategori cukup sehat yang rangenya 5 ≤ X< 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

Penurunan kondisi kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja disebabkan

karena masih rendahnya pinjaman yang diberikan oleh KSP Wisuda Guna

Raharja kepada anggota koperasi dibandingkan dengan dana yang diterima

koperasi yang mana diakibatkan oleh kurangnya minat anggota koperasi

untuk melakukan peminjaman. Selain itu, jika jumlah kas yang ada

dikoperasi dengan yang ada di bank bertambah, ini menandakan bahwa

KSP Wisuda Guna Raharja belum membayar seluruh kewajiban lancar

yang dimiliki.

f. Aspek Kemandirian dan pertumbuhan

Analisis trend untuk aspek kemandirian dan pertumbuhan adalah

sebagai berikut:

Tabel V.95. Analisis trend untuk aspek kemandirian dan pertumbuhan


Tahun X Y X2 XY
2014 -1 6,25 1 - 6,25
2015 0 1,50 0 0
2016 1 2,25 1 2,25
n=3 0 10 2 -4,00

a= b=

= =

= 3,33 = -2,00

Y = 3,33 – 2,00X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

Dari hasil analisis trend diatas menunjukkan bahwa kondisi kesehatan

KSP Wisuda Guna Raharja dari segi aspek kemandirian dan pertumbuhan

mengalami penurunansetiap tahunnya. Hal ini ditunjukkan dari hasil

koefisien b yang memperoleh hasil sebesar – 2,00 yang artinya bahwa

kesehatan koperasi telah mengalami penurunan dari klasifikasi cukup sehat

ke dalam klasifikasi kurang sehat karena pada tahun 2016 skor kesehatan

KSP adalah 2,25 yang mana mengalami penurunan dari 6,25 yang

merupakan skor kesehatan KSP pada tahun 2014. Penurunan skor

kesehatan menyebabkan kondisi kesehatan KSP mengalami penurunan

juga menjadi kurang sehat, karena 2,25 skor kesehatan KSP pada tahun

2016 masuk ke dalam range 1 ≤ X< 4, sedangkan pada tahun 2014 yakni

6,25 masuk ke dalam kategori cukup sehat yang rangenya 4 ≤ X< 7.

Penurunan kondisi kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja cabang Lombok

disebabkan oleh menurunnya partisipasi anggota terhadap KSP Wisuda

Guna Raharja yang diakibatkan oleh menurunnya SHU yang diterima

anggota yang harus dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan

koperasi berhubungan dengan kegiatan simpan dan pinjam anggota di

koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

g. Aspek Jati diri Koperasi

Analisis trend untuk aspek permodalan adalah sebagai berikut:

Tabel V.96. Analisis trend untuk aspek jati diri koperasi


Tahun X Y X2 XY
2014 -1 10,00 1 -10,00
2015 0 10,00 0 0
2016 1 10,00 1 10,00
n=3 0 30,00 2 0

a= b=

= =

= 10,00 =0

Y = 10,00

Dari hasil analisis trend diatas, menunjukkan bahwa kondisi kesehatan

KSP Wisuda Guna Raharja dari segi aspek jati diri koperasi mengalami

kondisi kesehatan stabil setiap tahunnya dan masuk ke dalam klasifikasi

sehat karena skor kesehatan KSP dari tahun ke tahun sama (stabil) dengan

skor 10,00 dan skor tersebut masuk ke dalam klasifikasi sehat dengan

range 7 ≤ X ≤ 10. Hal ini menunjukkan bahwa KSP Wisuda Guna Raharja

dapat mencapai tujuannya dalam mempromosikan ekonomi dari

anggotanya. Hal ini disebabkan oleh rasio partisipasi bruto dan rasio

promosi ekonomi anggota dari tahun ke tahun tidak mengalami kenaikan

atau penurunan (sama).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

Keseluruhan Aspek Penilaian Kesehatan

Analisis trend untuk aspek permodalan adalah sebagai berikut:

Tabel V.97. Analisis trend untuk Keseluruhan aspek penilaian kesehatan


Tahun X Y X2 XY
2014 -1 73,45 1 -73,45
2015 0 64,80 0 0
2016 1 64,05 1 64,05
n=3 0 202,30 2 -9,4

a= b=

= =

= 67,43 = -4,70

Y = 67,43 – 4,70X

Dari analisis trend diatas, menunjukkan bahwa kondisi kesehatan KSP

Wisuda Guna Raharja dari tahun ke tahun mengalami penurunan dari

klasifikasi cukup sehat menjadi kurang sehat karena pada tahun 2014, skor

kesehatan yang diperoleh KSP adalah 73,45 masuk ke dalam kategori cukup

sehat yang rangenya 66 ≤ X< 80, namun pada tahun 2016 mengalami

penurunan menjadi 64,05 dan skor ini masuk ke dalam kategori kurang sehat

yang rangenya 51 ≤ X< 66. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya skor

masing-masing rasio yang diperoleh KSP Wisuda Guna Raharja dalam aspek

penilaian kesehatan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan

kinerja KSP Wisuda Guna Raharja dalam hal memberikan pelayanan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

menarik minat anggota koperasi untuk melakukan kegiatan simpan pinjam

(partisipasi anggota) di KSP Wisuda Guna Raharja masih kurang.

C. Pembahasan

Dari hasil analisis tingkat kesehatan, skor aspek penilaian kesehatan KSP

Wisuda Guna Raharja pada tahun 2014 adalah 73,45 yang mana menunjukkan

bahwa KSP dalam keadaan cukup sehat yakni berkisar antara 66,00 ≤ x < 80,00,

sedangkan pada tahun 2015 dan 2016, skor aspek penilaian kesehatan KSP

adalah 64,80 dan 64,05 yang mana menunjukkan bahwa kondisi kesehatan KSP

Wisuda Guna Raharja dalam pengawasan yakni berkisar antara 51 ≤ x < 66. Hal

ini disebabkan karena masih terdapat rasio aspek penilaian yang memperoleh

skor yang kurang maksimal seperti 3 rasio dalam aspek kemandirian dan

pertumbuhan yang masih memperoleh skor yang rendah dikarenakan kurangnya

partisipasi anggota koperasi atau masih terdapat pinjaman baik yang bermasalah

maupun pinjaman yang berisiko. Selain itu, karena KSP Wisuda Guna Raharja

masih memfokuskan untuk membangun jati diri koperasinya dimata calon

anggotanya. Hal ini menyebabkan kondisi kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja

dari tahun ke tahun mengalami penurunan dari klasifikasi cukup sehat menjadi

kurang sehat karena pada tahun 2014, skor kesehatan yang diperoleh KSP adalah

73,45 masuk ke dalam kategori cukup sehat yang rangenya 66 ≤ X< 80, namun

pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 64,05 dan skor ini masuk ke

dalam kategori kurang sehat yang rangenya 51 ≤ X< 66. Hal ini disebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

karena masih rendahnya skor masing-masing rasio yang diperoleh KSP Wisuda

Guna Raharja dalam aspek penilaian kesehatan yang diakibatkan oleh beberapa

faktor yang menyebabkan kinerja KSP Wisuda Guna Raharja dalam hal

memberikan pelayanan dan menarik minat anggota koperasi untuk melakukan

kegiatan simpan pinjam (partisipasi anggota) di KSP Wisuda Guna Raharja

masih kurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis diatas mengenai kondisi kesehatan KSP dari tahun 2014

sampai 2016 menggunakan analisis dari Perdep bidang Pengawasan Kementrian

Koperasi dan UKM RI NOMOR 06/PER/DEP.6/IV/2016 dan analisis trend yang

digunakan untuk mengetahui apakah kondisi kesehatan KSP mengalami

penurunan atau peningkatan, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Aspek Penilaian Kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja

Dari hasil analisis tingkat kesehatan, skor aspek penilaian kesehatan KSP

Wisuda Guna Raharja pada tahun 2014 adalah 73,45 yang mana menunjukkan

bahwa KSP dalam keadaan cukup sehat yakni berkisar antara 66,00 ≤ x <

80,00, sedangkan pada tahun 2015 dan 2016, skor aspek penilaian kesehatan

KSP adalah 64,80 dan 64,05 yang mana menunjukkan bahwa kondisi

kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja dalam pengawasan yakni berkisar

antara 51 ≤ x < 66. Hal ini disebabkan karena masih terdapat rasio aspek

penilaian yang memperoleh skor yang kurang maksimal seperti 3 rasio dalam

aspek kemandirian dan pertumbuhan yang masih memperoleh skor yang

rendah dikarenakan kurangnya partisipasi anggota koperasi atau masih

terdapat pinjaman baik yang bermasalah maupun pinjaman yang berisiko.

Selain itu, karena KSP Wisuda Guna Raharja masih memfokuskan untuk

membangun jati diri koperasinya dimata calon anggotanya.

176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

2. Perkembangan Kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja

Dari analisis trend diatas, menunjukkan bahwa kondisi kesehatan KSP

Wisuda Guna Raharja dari tahun ke tahun mengalami penurunan dari

klasifikasi cukup sehat menjadi kurang sehat karena pada tahun 2014, skor

kesehatan yang diperoleh KSP adalah 73,45 masuk ke dalam kategori cukup

sehat yang rangenya 66 ≤ X< 80, namun pada tahun 2016 mengalami

penurunan menjadi 64,05 dan skor ini masuk ke dalam kategori kurang sehat

yang rangenya 51 ≤ X< 66. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya skor

masing-masing rasio yang diperoleh KSP Wisuda Guna Raharja dalam aspek

penilaian kesehatan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang

menyebabkankinerja KSP Wisuda Guna Raharja dalam hal memberikan

pelayanan dan menarik minat anggota koperasi untuk melakukan kegiatan

simpan pinjam (partisipasi anggota) di KSP Wisuda Guna Raharja masih

kurang.

B. Keterbatasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam

Wisuda Guna Raharja cabang Lombok, penulis menemukan adanya keterbatasan

dalam hasil penelitian yakni sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang diperoleh berupa laporan keuangan KSP Wisuda Guna

Raharja dari tahun 2014-2016 hanya berlaku pada KSP Wisuda Guna Raharja

cabang Lombok tersebut dengan kurun waktu data yang diperoleh.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

2. Analisis Laporan Keuangan sangat bergantung pada kualitas laporan yang

dibuat oleh KSP Wisuda Guna Raharja sehingga penulis tidak mampu

mendeteksi kelengkapan data dan keadaan yang sesungguhnya. Namun, hasil

dari penelitian yang didapat penulis semua data yang diambil sangat akurat

dari KSP Wisuda Guna Raharja.

3. Laporan keuangan KSP Wisuda Guna Raharja tahun 2014-2016 hanya berupa

laporan neraca dan laporan data pinjaman sehingga hasil yang diperoleh

peneliti sangat subyektif dan tidak memadai.

C. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang ada, maka peneliti

mempunyai sejumlah saran untuk:

1. Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

Saran peneliti untuk KSP Wisuda Guna Raharja adalah sebagai berikut:

a. Untuk aspek permodalan:

Dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh penulis, penulis

menemukan bahwa kondisi kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja

khususnya dalam aspek permodalan mengalami penurunan, namun masih

dalam klasifikasi yang cukup sehat karena skor kesehatan pada tahun 2014

yakni 8,70 masuk ke dalam kategori cukup sehat yang rangenya 5 ≤ X< 10

dan begitu juga dengan skor kesehatan pada tahun 2016 yang mengalami

penurunan menjadi 8,30 yang masih masuk ke dalam kategori cukup sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

Jika penurunan ini dibiarkan terjadi oleh KSP Wisuda Guna Raharja, dapat

diprediksi bahwa tahun depan yakni 2017 akan mengalami penurunan juga,

bahkan sampai ke kondisi yang kurang sehat. Oleh karena itu, saran penulis

untuk meningkatkan kondisi kesehatan khususnya dalam aspek permodalan

salah satunya ialah meminimalkan terjadinya pinjaman yang berisiko

dengan cara menyeleksi para peminjam yang ingin melakukan pinjaman di

KSP Wisuda Guna Raharja agar peminjam yang diberikan uang pinjaman

dapat bertanggung jawab atas uang tersebut dan dapat mengembalikan

uang tersebut dengan tepat waktu sesuai dengan perjanjian pinjaman.

b. Untuk aspek kualitas aktiva produktif:

Dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh penulis, penulis

menemukan bahwa kondisi kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja

khususnya dalam aspek kualitas aktiva produktif mengalami penurunan

dari klasifikasi sehat ke dalam klasifikasi cukup sehat karena skor

kesehatan pada tahun 2014 yakni 17,75 masuk ke dalam kategori sehat

yang rangenya 17 ≤ X ≤ 25, namun pada tahun 2016 mengalami penurunan

menjadi 15,25 yang mana skor tersebut masuk ke dalam kategori cukup

sehat yang rangenya 9 ≤ X< 17. Jika penurunan ini dibiarkan terjadi oleh

KSP Wisuda Guna Raharja, dapat diprediksi bahwa tahun depan yakni

2017 akan mengalami penurunan juga, bahkan mungkin sampai ke kondisi

yang kurang sehat. Oleh karena itu, saran penulis untuk meningkatkan

kondisi kesehatan khususnya dalam aspek kualitas aspek produktif ialah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

dengan cara meningkatkan promosi kepada masyarakat luas, dan

memperketat penyeleksian setiap pengajuan pinjaman sebelum dicairkan

dan agunan yang digunakan untuk menjamin pinjaman nilainya sama atau

lebih besar dari pinjaman. Hal ini dikarenakan pada aspek kualitas aktiva

produktif, jumlah pinjaman bermasalah dan berisiko lebih besar dari

pinjaman yang diberikan, sehingga menyebabkan skor untuk aspek kualitas

aktiva produktif rendah.

c. Untuk aspek manajemen:

Dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh penulis, penulis

menemukan bahwa kondisi kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja

khususnya dalam aspek manajemen dari tahun 2014 sampai 2016 stabil dan

masuk ke dalam klasifikasi sehat karena skor kesehatan pada tahun 2014

sampai tahun 2016 stabil dengan skor 14,00 dan skor tersebut masuk ke

dalam klasifikasi sehat dengan range 10 ≤ X ≤ 15. Oleh karena itu, saran

penulis adalah mempertahankan bagian manajemen yang terbilang sudah

baik dalam pelaksanaannya dan meningkatkan bagian aspek manajemen

lainnya yang belum maksimal dengan cara meningkatkan kualitas sumber

daya manusia (karyawan) dengan cara mengadakan pelatihan dan

pendidikan yang rutin untuk pengurus dan karyawan KSP Wisuda Guna

Raharja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

d. Untuk aspek efisiensi:

Dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh penulis, penulis

menemukan bahwa kondisi kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja

khususnya dalam aspek efisiensi dari tahun 2014 sampai 2016 stabil dan

masuk ke dalam klasifikasi sehat karena skor kesehatan pada tahun 2014

sampai tahun 2016 stabil dengan skor 8,00 dan skor tersebut masuk ke

dalam klasifikasi sehat dengan range 7 ≤ X ≤ 10. Oleh karena itu, saran

penulis adalah mempertahankan bagian rasio dari aspek penilaian

kesehatan khususnya aspek efisiensi yang terbilang sudah baik dalam

pelaksanaannya dan meningkatkan bagian aspek efisiensi khususnya rasio

beban usaha terhadap SHU Kotor karena KSP Wisuda Guna Raharja

memperoleh skor sebesar 2,00. Maka dari itu, untuk meningkatkan jumlah

SHU Kotor ialah dengan cara meningkatkan pendapatan usaha dan

meminimalkan biaya umum dan administrasi sehingga skor kesehatan

untuk rasio beban usaha terhadap SHU Kotor untuk tahun mendatang bisa

meningkat.

e. Untuk aspek likuiditas:

Dari hasil analisis yang telah dilakukan penulis, penulis menemukan

bahwa kondisi kesehatan keuangan KSP Wisuda Guna Raharja untuk aspek

likuiditas dari tahun 2014 sampai 2016 mengalami penurunan setiap

tahunnya, namun masih masuk ke dalam klasifikasi cukup sehat karena

skor kesehatan pada tahun 2014 yakni 8,75 masuk ke dalam kategori cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

sehat yang rangenya 5 ≤ X< 10 dan begitu juga dengan skor kesehatan

pada tahun 2016 yang mengalami penurunan menjadi 6,25 yang masih

masuk ke dalam kategori cukup sehat. Agar kondisi kesehatan KSP Wisuda

Guna Raharja tidak menurun ke kondisi yang kurang sehat, maka penulis

menyarankan untuk meningkatkan jumlah kas di koperasi dengan cara

menagih uang pinjaman yang masih belum dibayarkan oleh para peminjam

untuk segera dibayarkan kepada KSP Wisuda Guna Raharja. Hal ini dapat

meningkatkan jumlah skor untuk aspek likuiditas di masa akan datang.

f. Untuk aspek kemandirian dan pertumbuhan:

Dari hasil analisis yang telah dilakukan penulis, penulis menemukan

bahwa kondisi kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja dari segi aspek

kemandirian dan pertumbuhan mengalami penurunan setiap tahunnya dari

klasifikasi cukup sehat ke dalam klasifikasi kurang sehat karena skor

kesehatan pada tahun 2014 yakni 6,25 masuk ke dalam kategori cukup

sehat yang rangenya 4 ≤ X< 7, namun pada tahun 2016 mengalami

penurunan menjadi 2,25 yang mana skor tersebut masuk ke dalam kategori

kurang sehat yang rangenya 1 ≤ X< 4. Hal ini terjadi karna rasio

kemandirian operasional pelayanan pada tahun 2015 dan 2016, KSP

Wisuda Guna Raharja memperoleh skor sebesar 0 dikarenakan partisipasi

netto KSP Wisuda Guna Raharja lebih rendah dibandingkan dengan hasil

penjumlahan beban usaha dan perkoperasian. Maka dari itu, untuk

meningkatkan jumlah partisipasi anggota koperasi, KSP Wisuda Guna


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

Raharja harus meningkatkan minat pinjaman anggota dengan memberikan

bunga pinjaman yang tidak terlalu tinggi atau ringan sesuai dengan

kemampuan dari anggota. Hal ini mungkin dapat meningkatkan partisipasi

anggota dalam melakukan kegiatan simpan pinjam di KSP Wisuda Guna

Raharja.

g. Untuk Laporan keuangan KSP Wisuda Guna Raharja:

Untuk laporan keuangan KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun 2014

sampai 2016 sebaiknya dipisah menjadi 3 laporan keuangan. Hal ini

bertujuan agar peneliti dapat memasukkan data dengan mudah dan tidak

kebingungan atau salah dalam memasukkan angka ke dalam analisis data.

h. Penulis

Saran untuk penulis sendiri adalah lebih banyak membaca referensi

dari buku atau jurnal mengenai cara Perdep bidang Pengawasan

Kementrian Koperasi dan UKM RI NOMOR 06/PER/DEP.6/IV/2016 tidak

dijelaskan secara menyeluruh bagaimana cara mendapatkan angka-angka

untuk kemudian dianalisis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Widyanti, Ninik. 2008. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT RINEKA


CIPTA Jakarta.
Baswir, Revrisond. 1997. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Kaufman, Roger. 1980. Evaluation Without Fear. United States of America: Franklin
Walls 730 Fifth Avenue New York.
Definisi, kumpulan. 2015 ”Pengertian dan definisi koperasi simpan pinjam”.
www.kumpulandefinisi.com
Net, Koperasi. 2012 ”Koperasi Simpan Pinjam dan pengelolaannya”.
www.koperasi.net
Smart, solusi. 2016 ”Modal koperasi simpan pinjam”. solusismart.com

Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia. 2016 . Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi
Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Jakarta: Deputi Bidang
Pengawasan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah
Republik Indonesia

Putri Sani, Berliana. 2015.Analsis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan


Pinjam.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Heliana. 2005. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam. Yogyakarta:


Universitas Sanata Dharma
Rohmaning Tyas, Alfi.2014. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
Mukti Bina Usaha Kelurahan Muktisari Kota Banjar Jawa Barat Tahun
2011-2013.Yogyakarta: Univesrtias Negeri Yogyakarta
Karmani, Kamar. 2014. Analisis Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam KSP Al-Ikhlas di Kota Makassar. Makassar:
Universitas Hasanuddin

184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

Paradise, the Queen. 2014. “Penelitian Koperasi”. thequeenparadise.blogspot.co.id


Haulya, Rani. 2015. “Metode Camel”. ranihaulya.blogspot.co.id
Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia
No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

SURAT PENGANTAR KUESIONER

Kepada Yth.
Kepala Cabang KSP Wisuda Guna Raharja Lombok
Jalan Majapahit No. 10, Taman Sari, Ampenan
Kota Mataram, NTB

Dengan hormat,

Bersama dengan surat ini, saya Kristina Damayanthi Putri dari Prodi
Manajemen dan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
bermaksud ingin melakukan penelitian sekaligus untuk menyebarkan kuesioner di
Koperasi Wisuda Guna Raharja Cabang Lombok yang digunakan untuk memenuhi
sebagian persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan sebagai
bahan penulisan skripsi saya yang berjudul “ANALISIS TINGKAT KESEHATAN
KOPERASI SIMPAN PINJAM” Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Wisuda
Guna Raharja, Lombok.
Sehubungan dengan itu, saya mohon kesediaan Bapak, untuk mengisi kuesioner
ini sesuai dengan petunjuk pengisiannya. Perlu saya sampaikan bahwa hasil
penelitian ini hanya untuk kepentingan Akademik. Maka dari itu, saya mohon
bantuan dari Bapak untuk mengisi kuesioner dengan sejujur-jujurnya, obyektif, dan
apa adanya. Bantuan dari Bapak dalam mengisi kuesioner penelitian ini sangat berarti
untuk saya.
Atas bantuan dan kerja sama Bapak, saya mengucapkan terimakasih.

Peneliti,

Kristina Damayanthi Putri


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

Nama Lengkap :
Bekerja sebagai :

Kuesioner Penelitian bagian aspek manajemen yang dinilai

Mohon diisi pernyataan-pernyataan berikut ini dengan mengisi “YA” jika


pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan kenyataan yang ada pada Koperasi
Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dan mengisi “TIDAK” jika pernyataan-
pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang ada pada Koperasi Simpan
Pinjam Wisuda Guna Raharja

Th 2014 Th 2015 Th 2016


No. Aspek
Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak
1. Manajemen Umum
1.1 Apakah KSP/USP Koperasi
memiliki visi, misi dan tujuan yang
jelas (dibuktikan dengan adanya
dokumen tertulis)
1.2 Apakah KSP/USP Koperasi
telah memiliki rencana kerjajangka
panjang minimal untuk 3 tahun ke
depan dandijadikan sebagai acuan
KSP/USP Koperasi dalam
menjalankan usahanya (dibuktikan
dengan adanya dokumen tertulis)
1.3 Apakah KSP/USP Koperasi
memiliki rencana kerja tahunan yang
digunakan sebagai dasar acuan
kegiatan usaha selama 1 tahun
(dibuktikan dengan adanya dokumen
tertulis)
Sumber dari Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
NOMOR 06/PER/DEP.6/IV/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

1.4 Adakah kesesuaian antara


rencana kerja jangka pendek dengan
rencana jangka panjang (berdasar
pada dokumen tertulis)
1.5 Apakah visi, misi, tujuan dan
rencana kerja diketahui dan
dipahami oleh pengurus, pengawas,
pengelola dan seluruh karyawan
1.6 Apakah dalam pengambilan
keputusan yang bersifat operasional
dilakukan oleh pengelola secara
independen (konfirmasi kepada
pengurus atau pengawas)
1.7 Apakah pengurus dan atau
pengelola KSP/USP Koperasi
memiliki komitmen untuk
menangani permasalahan yang
dihadapi serta melakukan tindakan
perbaikan yang diperlukan
1.8 Apakah KSP/USP koperasi
memiliki tata tertib kerja SDM yang
meliputi disiplin kerja serta
didukung sarana kerja yang
memadai dalam melaksanakan
pekerjaan (dibuktikan dengan
adanya dokumen tertulis dan
pengecekan fisik sarana kerja oleh
peneliti)
Sumber dari Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
NOMOR 06/PER/DEP.6/IV/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

1.9 Apakah pengurus KSP/USP


koperasi yang mengangkat
pengelola, tidak mencampuri
kegiatan operasional sehari-hari
yang cenderung menguntungkan
kepentingan sendiri, keluarga atau
kelompoknya sehingga dapat
merugikan KSP/USP Koperasi
(dilakukan konfirmasi kepada
pengelola dan atau pengawas)
1.10 Apakah anggota KSP/USP
Koperasi sebagai pemilik
mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan permodalan KSP/USP
Koperasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku (pengecekan silang
dilakukan terhadap partisipasi modal
anggota)
1.11 Apakah pengurus, pengawas,
dan pengelola KSP/USP Koperasi
didalam melaksanakan kegiatan
operasional tidak melakukan hal-hal
yang cenderung menguntungkan diri
sendiri, keluarga dan kelompoknya,
atau berpotensi merugikan KSP/USP
Koperasi (konfirmasi dengan
mitrakerja)
Sumber dari Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
NOMOR 06/PER/DEP.6/IV/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

1.12 Apakah pengurus


melaksanakan fungsi pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas
pengelola sesuai dengan tugas dan
wewenangnya secara efektif
(pengecekan silang kepada
pengelola dan atau pengawas)
2. Kelembagaan
2.1 Apakah bagan organisasi yang
ada telah mencerminkan seluruh
kegiatan KSP/USP Koperasi dan
tidak terdapat jabatan kosong atau
perangkapan jabatan. (dibuktikan
dengan adanya dokumen tertulis
mengenai struktur organisasi dan job
description)
2.2 Apakah KSP/USP Koperasi
memiliki rincian tugas yang jelas
untuk masing-masing karyawannya
(yang dibuktikan dengan adanya
dokumen tertulis tentang job
specification)
2.3 Apakah di dalam struktur
kelembagaan KSP/USP Koperasi
terdapat struktur yang melakukan
fungsi sebagai dewan pengawas
(yang dibuktikan dengan dokumen
tertulis tentang struktur organisasi)
Sumber dari Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
NOMOR 06/PER/DEP.6/IV/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

2.4 Apakah KSP/USP Koperasi


terbukti mempunyai Standar
Operasional dan Manajemen (SOM)
dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) (dibuktikan dengan adanya
dokumen tertulis tentang SOM dan
SOP KSP/USP Koperasi)
2.5 Apakah KSP/USP Koperasi
telah menjalankan kegiatannya
sesuai SOM dan SOP KSP/USP
Koperasi (pengecekan silang antara
pelaksanaan kegiatan dengan SOM
dan SOP-nya)
2.6 Apakah KSP/USP Koperasi
mempunyai sistem pengamanan
yang baik terhadap semua
dokumen penting (dibuktikan
dengan adanya sistem pengamanan
dokumen penting berikut sarana
penyimpanannya)
3. Permodalan

3.1 Apakah tingkat pertumbuhan


modal sendiri sama atau lebih besar
dari tingkat pertumbuhan aset
(dihitung berdasarkan data yang ada
di Neraca)
3.2 Apakah tingkat pertumbuhan
modal sendiri yang berasal
darianggota sekurang - kurangnya
sebesar 10 % dibandingkan tahun
sebelumnya (dihitung berdasarkan
data yang ada di Neraca)
Sumber dari Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
NOMOR 06/PER/DEP.6/IV/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

3.3 Apakah penyisihan cadangan


dari SHU sama atau lebih besar dari
seperempat SHU tahun berjalan
3.4 Apakah simpanan dan
simpanan berjangka koperasi
meningkat minimal 10 % dari tahun
sebelumnya
3.5 Apakah investasi harta tetap dari
inventaris serta pendanaan ekspansi
perkantoran dibiayai dengan modal
sendiri (pengecekan silang dengan
laporan sumber dan penggunaan
dana)
4. Aktiva

4.1 Apakah pinjaman dengan


kolektibilitas lancar minimal
sebesar 90 % dari pinjaman yang
diberikan (dibuktikan dengan
adanya laporan pengembalian
pinjaman)
4.2 Apakah setiap pinjaman yang
diberikan didukung dengan agunan
yang nilainya sama atau lebih besar
dari pinjaman yang diberikan
kecuali pinjaman bagi anggota
sampai dengan 1 juta rupiah
(dibuktikan dengan adanya laporan
pinjaman dan daftar agunannya)
Sumber dari Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
NOMOR 06/PER/DEP.6/IV/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

4.3 Apakah dana cadangan


penghapusan pinjaman sama atau
lebih besar dari jumlah pinjaman
macet tahunan (dibuktikan dengan
adanya laporan kolektibilitas
pinjaman dan cadangan
penghapusan pinjaman)
4.4 Apakah pinjaman macet tahun
lalu dapat ditagih sekurang-
kurangnya sepertiganya (dibuktikan
dengan adanya laporan penagihan
pinjaman macet tahunan)
4.5 Apakah KSP/USP Koperasi
menerapkan prosedur pinjaman
dilaksanakan dengan efektif
(pengecekan silang antara
pelaksanaan prosedur pinjaman
dengan SOP- nya termasuk BMPP)
4.6 Apakah KSP/USP Koperasi
menerapkan prosedur pinjaman dan
dilaksanakan dengan efektif
(pengecekan silang antara
pelaksanaan prosedur pinjaman
dengan SOPnya termasuk BMPP)
4.7 Apakah dalam memberikan
pinjaman KSP/USP Koperasi
mengambil keputusan berdasarkan
prinsip kehati-hatian (dibuktikan
dengan adanya hasil analisis
kelayakan pinjaman)
4.8 Apakah keputusan pemberian
pinjaman dan atau penempatan dana
dilakukan melalui komite
(dibuktikan dengan risalah rapat
komite)
Sumber dari Sumber:Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
NOMOR 06/PER/DEP.6/IV/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

4.9 Apakah setelah pinjaman


diberikan KSP/USP Koperasi
melakukan pemantauan terhadap
penggunaan pinjaman serta
kemampuan dan kepatuhan anggota
atau peminjam dalam memenuhi
kewajibannya (dibuktikan dengan
adanya laporan monitoring)
4.10 Apakah KSP/USP Koperasi
melakukan peninjauan, penilaian
dan pengikatan terhadap agunannya
(dibuktikan dengan adanya dokumen
pengikatan dan atau penyerahan
agunan)
5. Likuiditas

5.1 Apakah KSP/USP Koperasi


memiliki kebijakan tertulis
mengenai pengendalian likuiditas
(dibuktikan dengan adanya
dokumen tertulis mengenai
perencanaan usaha)
5.2 Apakah KSP/USP koperasi
memiliki fasilitas pinjaman yang
akan diterima dari lembaga lain
untuk menjaga likuiditasnya
(dibuktikan dengan adanya dokumen
tertulis mengenai kerjasama
pendanaan dari lembaga keuangan
lainnya)
Sumber dari Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
NOMOR 06/PER/DEP.6/IV/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

5.3 Apakah KSP/USP Koperasi


memiliki pedoman administrasi
yang efektif untuk memantau
kewajiban yang jatuh tempo
(dibuktikan dengan adanya dokumen
tertulis mengenai Skedul
penghimpunan simpanan dan
pemberian pinjaman)
5.4 Apakah KSP/USP Koperasi
memiliki kebijakan penghimpunan
simpanan dan pemberian pinjaman
sesuai dengan kondisi keuangan
KSP/USP koperasi (dibuktikan
dengan adanya kebijakan tertulis)
5.5 Apakah KSP/USP Koperasi
memiliki sistem informasi
manajemen yang memadai untuk
pemantauan likuiditas (dibuktikan
dengan adanya dokumen tertulis
berupa sistem pelaporan
penghimpunan simpanan dan
pemberian pinjaman)
Sumber dari Perdep bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI
NOMOR 06/PER/DEP.6/IV/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Neraca tahun 2014 dan 2015

197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

sambungan dari neraca tahun 2014 dan 2015


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Neraca tahun 2016

199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

Data Pinjaman KSP Wisuda Guna Raharja


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

Anda mungkin juga menyukai