Anda di halaman 1dari 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN


LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(Studi Kasus pada Rumah Sakit Swasta yang Mengakomodir
BPJS Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Hasmoro Gautomo
NIM: 122114010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN


LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(Studi Kasus pada Rumah Sakit Swasta yang Mengakomodir
BPJS Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Hasmoro Gautomo
NIM: 122114010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERSEMBAHAN

Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu...


Arai-Sang Pemimpi

Aku tersenyum bukan berarti hidupku telah sempurna, tapi seperti itulah caraku
bersyukur menikmati hidup......
Monkey D. Luffy-One Piece

Karena mengulang doa-doa itu seperti kayuhan sepeda, suatu saat ia akan
membawamu kearah yang kamu tuju. Semoga dan selalu.......
Anonymous

Karya ini dipersembahkan untuk:


Mama
Papa
Klaudia
Om Wawan
Alm. Emak dan Alm. Engkong
Tina
Serta semua individu yang telah memberikan semangat, motivasi dan
pengharapan kepada penulis

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI


Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN


PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(Studi Kasus pada Rumah Sakit Swasta yang Mengakomodir BPJS Kesehatan
Daerah Istimewa Yogyakarta)

Dan dimajukan untuk diuji pada bulan Desember 2016 adalah hasil karya
saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universtias batal saya
terima.

Yogyakarta, 28 November 2016

Yang membuat pernyataan

Hasmoro Gautomo

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Hasmoro Gautomo

Nomor Mahasiswa : 122114010

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN


PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(Studi Kasus pada Rumah Sakit Swasta yang Mengakomodir BPJS Kesehatan
Daerah Istimewa Yogyakarta)

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 28 November 2016

Yang menyatakan,

Hasmoro Gautomo

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada:

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Albertus Yudi Yunianto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Ilsa Haruti Suryandari S.I.P., M.Sc., Ak.,CA. selaku dosen pembimbing yang

dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Nicko Kornelius Putra, M.Si. yang telah memberikan banyak pelajaran dan

bantuan berupa motivasi bagi peneliti.

6. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberikan dukungan serta motivasi bagi penulis.


vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Pak Hendra, Pak Triwanggono, Pak Patrick, yang dengan cara beliau masing-

masing menempa mental peneliti untuk menjadi lebih baik.

8. Orang tua yang senantiasa memberikan yang terbaik bagi penulis.

9. Semua sahabat dan teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan

masukan dan berbagai macam dukungan yang bermanfaat dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Yogyakarta, 28 November 2016

Hasmoro Gautomo

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSTUJUAN PUBLIKASI .................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................. xii

ABSTRAK .................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan .................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinerja Lingkungan .................................................................... 9


B. Akuntansi Manajemen ................................................................ 13
C. Akuntansi Manajemen Lingkungan............................................ 15
D. Akuntansi Lingkungan ............................................................... 18
E. Manajemen Kualitas ................................................................... 23
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Penelitian terdahulu .................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 27


B. Popoulasi Sasaran ........................................................................ 27
C. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................... 28
D. Teknik Pengambilan Data............................................................ 29
E. Pengukuran Variabel ................................................................... 29
F. Data Penelitian ............................................................................. 30
G. Desain Penelitian ......................................................................... 30
H. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 31
I. Teknik Analisis Data ................................................................... 32

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Rumah Sakit Santa Elizabeth Ganjuran ........................................ 37


B. Rumah Sakit Mitra Paramedika .................................................... 39
C. Rumah Sakit Permata Husada ....................................................... 41
D. Rumah Sakit Happy Land ............................................................. 42
E. Rumah Sakit PHDI ....................................................................... 43
F. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta .......................... 44
G. Rumah sakit Puri Husada .............................................................. 45

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pengetahuan Pihak Rumah Sakit mengenai Akuntanasi


Manajemen Lingkungan ............................................................... 48
B. Pengetahuan Pihak Manajemen Tentang Pentingnya
Kinerja Lingkungan dalam Pembangunan Berkelanjutan ............ 50
C. Informasi Akuntansi Manajemen Lingkungan yang
Dibutuhkan oleh Manajemen untuk Membantu
Pengelolaan Lingkungan ............................................................... 53

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 58
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 59
C. Saran................................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 61

LAMPIRAN ................................................................................................ 63

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Leading dan Lagging Ukuran Kinerja Lingkungan .... 12

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Lingkungan ..................................................... 13

Tabel 2.3 Perbedaan Jenis Akuntansi Lingkungan ..................................... 17

Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran ........................................... 35

Tabel 5.1 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan

tentang Konsep Akuntansi Manajemen Lingkungan.................. 47

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi jawaban pengetahuan akuntansi

manajemen lingkungan sebagai alat bantu manajemen.............. 48

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahaun tentang

Konsep Pembangunan Berkelanjutan ......................................... 49

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Kontribusi Perusahaan

dan Dunia Usaha untuk Pembangunan Berkelanjutan ............... 50

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi jawaban pengetahuan tentang

Konsep Kinerja Lingkungan ....................................................... 51

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Pentingnya

Kinerja Lingkungan bagi Perusahaan ......................................... 51

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi Jawaban Informasi Akuntansi

Manajemen Lingkungan yang Dibutuhkan oleh Rumah Sakit ... 52

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN


PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
(Studi Kasus pada Rumah Sakit Swasta yang Mengakomodir BPJS
Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

Hasmoro Gautomo
NIM : 122114010
Universitas Sanata Dharama
Yogyakarta
2016

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan akan


informasi akuntansi manajemen lingkungan pada rumah sakit swasta yang berada
di Daerah Istimewa Yogyakarta. Informasi akuntansi manajemen lingkungan
terbagi menjadi dua yaitu informasi fisik dan informasi moneter.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dari rumah sakit
swasta yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan cara melakukan
penyebaran kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan
menjabarkan hasil dari kuesioner dan wawancara yang telah dilakukan.
Hasil dari penelitian ini adalah pihak pengelola rumah sakit sudah
mengetahui mengenai pentingnya kinerja lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban dari tiap-tiap pertanyaan
kuesioner dan dari hasil wawancara serta observasi yang telah dilakukan.
Informasi akuntansi manajemen lingkungan yang dibutuhkan oleh pihak rumah
sakit terbagi menjadi dua infomasi, yaitu informasi fisik dan informasi moneter,
dimana dari tiap-tiap informasi, banyak responden yang menyatakan bahwa
rumah sakit membutuhkan informasi tersebut.
Kata kunci: akuntansi manajemen lingkungan, rumah sakit, pengelolaan
lingkungan, informasi fisik, informasi moneter

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

ANALYSIS THE IMPLEMENTATION OF ENVIRONMENTAL


MANAGEMENT ACCOUNTING IN PRIVATE HOSPITALS IN THE
REGION YOGYAKARTA
(Case Study on Private Hospitals which Accommodate BPJS Special Region
of Yogyakarta)

Hasmoro Gautomo
NIM : 122114010
Universitas Sanata Dharama
Yogyakarta
2016

The purpose of this study was to determine the need of environmental


management accounting information in a private hospital located in Yogyakarta.
Environmental management accounting information is divided into two which are
physical information and monetary information.

This research is a case study. The data were obtained from a private
hospital thats located in Yogyakarta by distributing a questionnaire. The
researcher analyzed the data by describing the results of questionnaires and
interviews.
The result of this study is the manager of the hospital already know about
the importance of environmental performance in a sustainable development. It can
be seen from the answer of each question from the questionnaire, interviews and
observation. Environmental management accounting information is needed by the
hospital. The information is divided into two, namely the physical information
and monetary information, where in the each of information, many respondents
stated that the hospital needs the information.
Keywords: environmental management accounting, hospitals,
environmental management, physical information, financial information.

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sadar atau tidak, dampak faham ekonomi kapitalis telah banyak

menjalar pada dunia usaha modern ini. Banyak kegiatan usaha yang

melakukan pengoptimalan laba, namun sadar atau tidak kegiatan tersebut

selain menimbulkan dampak positif juga menimbulkan dalmpak negatif.

Dunia usaha selain merupakan salah satu pelaku aktif dalam pembangunan

juga memiliki peran penting dalam menyumbang pendapatan nasional dan

mendorong pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan oleh suatu negara agar

dapat terus bergerak dan semakin maju (Burhany, 2012).

Selain memberikan dampak positif terhadap perekonomian

nasional, dunia usaha juga menimbulkan dampak negatif berupa kerusakan

lingkungan akibat limbah yang dihasilkan dan juga pengeksploitasian yang

berlebihan terhadap sumber daya alam yang ada. Telah banyak contoh

kasus kerusakan lingkungan yang terjadi karena limbah serta

pengeksplolitasian yang berlebihan, baik dalam skala nasional maupun

skala daerah. Kasus PT Lapindo, PT Freeport, PT Indorayon dan berbagai

kasus lainya, merupakan beberapa bukti kongkrit bagaimana kegiatan

produksi baik perusahaan manufaktur maupun pengolah sumber daya alam

cenderung menimbulkan kerusakan pada lingkungan. Karena merupakan

salah satu sumber kerusakan lingkungan, maka selain memikirkan

keuntungan ekonomis, seharusnya pelaku kegiatan ekonomi juga lebih


1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bertanggung jawab terhadap lingkungan tempat dimana kegiatan ekonomi

tersebut berada (Shrivastava, 1955 dalam Buhary, 2014).

Tanggung jawab terhadap lingkungan menjadi hal yang penting

dan menimbulkan pandangan baru dalam pembangunan. Kesadaran dari

pihak manajemen maupun pelaku kegiatan ekonomi untuk melakukan

pengelolaan lingkungan saat ini dapat dikatakan sudah cukup baik, namun

masih perlu ditingkatkan, terutama kesadaran bagi para pengusaha kecil

menengah. Hal ini ditunjukkan oleh peringkat kinerja lingkungan

perusahaan periode 2012-2013 yang dipublikasi oleh Kementrian

Lingkungan Hidup (KLH), dari total 1812 perusahaan, sebanyak 201

perusahaan yang diawasi oleh KLH, 1160 perusahaan diawasi oleh

Provinsi dan 451 perusahaan melalui Mekanisme Penilaian Mandiri. Dari

1812 perusahaan sebanyak 20 perusahaan tidak diumumkan peringkatnya

karena perusahaan sedang dalam proses penegakan hukum dan tidak

beroperasi. Tingkat ketaatan pada periode 2012 -2013 secara umum

mencapai 65% mengalami sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya

yang mencapai 69%. Hal ini disebabkan adanya penambahan peserta baru

sebanyak 38% dibanding tahun sebelumnya. Secara umum peringkat

kinerja PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam

Pengelolaan Lingkungan) dibedakan menjadi 5 warna yaitu; Emas, Hijau,

Biru, Merah dan Hitam. Kriteria ketaatan berperingkat: biru, merah dan

hitam, sedangkan kriteria penilaian aspek lebih dari yang dipersyaratkan

(beyond compliance) adalah hijau dan emas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pada periode 2012 - 2013 ini, hasil penilaiannya adalah;

Peringkat Emas berjumlah 12 perusahaan (0.67%), Peringkat Hijau

berjumlah 113 perusahaan (6.31%), Peringkat Biru berjumlah 1039

perusahaan (57.98%), Peringkat Merah berjumlah 611 perusahaan

(34.1%), Peringkat Hitam berjumlah 17 perusahaan (0.95%) (Hasil

Penilaian POPER 2012-2013).

Hasil penilaian PROPER tersebut kemudian dikaji dari aspek

akuntansi manajemen lingkungan. Akuntansi manajemen lingkungan

merupakan salah satu sub sistem dari akuntansi lingkungan yang

menjelaskan sejumlah persoalan mengenai persoalan pengautentifikasian

dampak-dampak bisnis perusahaan kedalam sejumlah unit moneter

(Ikhsan, 2009). Akuntansi lingkungan khususnya akuntansi manajemen

lingkungan berguna bagi manajemen dikarenakan dapat menyediakan

informasi fisik mengenai input (bahan, tanah, air, energi) serta output

(produk, limbah, emisi) serta segala pengeluaran, beban maupun

pengehematan yang berhubungan dengan lingkungan.

Pencapaian kinerja lingkungan yang dianggap baik bukanlah

tujuan utama dan akhir dari sebuah perusahaan maupun pelaku kegiatan

ekonomi. Perusahaan dan para pelaku kegiatan ekonomi berharap dengan

kinerja lingkungan yang baik, maka akan meningkatkan kinerja keuangan

dan hal tersebut lah yang menjadi tujuan akhir perusahaan. Terlepas dari

era global dimana para pelaku kegiatan ekonomi harus meningkatkan

tanggung jawabnya terhadap lingkungan, peningkatan kinerja lingkungan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

juga merupakan dukungan yang sangat berarti bagi pembangunan

berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan memiliki tujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, serta memenuhi kebutuhan dan aspirasi

manusia. Pembangunan yang berkelanjutan pada dasarnya ditujukan untuk

mencari pemerataan pembangunan antar generasi pada masa kini maupun

masa mendatang (Salim, 1990). Menurut KLH (1990) pembangunan (yang

pada dasarnya lebih berorientasi ekonomi) dapat diukur keberlanjutannya

berdasarkan tiga kriteria yaitu: (1) tidak ada pemborosan penggunaan

sumber daya alam atau depletion of natural resources; (2) Tidak ada

polusi dan dampak lingkungan lainnya; (3) Kegiatan harus dapat

meningkatkan usable resources ataupun replacable resource.

Walaupun beberapa penelitian telah membuktikan terdapat

pengaruh positif antara penerapan akuntansi manajemen lingkungan

dengan kinerja lingkungan, tetapi masih belum diketahui sejauh mana

sebenarnya pengetahuan para pelaku kegiatan ekonomi mengenai kinerja

lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan serta informasi

akuntansi manajemen lingkungan apa yang dibutuhkan. Hal ini cukup

penting untuk diteliti agar didapatkan gambaran yang jelas dan

menyeluruh terkait akuntansi manajemen lingkungan (Burhany, 2012).

Rumah sakit sebagai institusi atau lembaga yang bergerak dalam

bidang kesehatan memiliki peran yang cukup besar dan signifikan dalam

menjaga lingkungan, limbah medis yang dihasilkan oleh rumah sakit


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

apabila tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan lingkungan yang

tercemar. Dalam kegiatannya, setiap rumah sakit pasti menghasilkan

limbah dan tergolong kedalam limbah yang berbahaya terutama limbah

medis. Tidak dapat dipungkiri bahwa rumah sakit sangatlah perlu dalam

melakukan penerapan manajemen lingkungan yang baik dan dengan

menjalankan kegiatan manajemen lingkungan tersebut akan meningkatkan

laba serta daya saing rumah sakit yang bersangkutan.

Oleh karena itu sebagai salah satu institusi yang juga berperan

dalam menjaga kelestarian lingkungan, rumah sakit juga memiliki

kewajiban untuk melakukan kegiatan pengolahan limbah medis yang

dihasilkan guna menjaga kelestarian lingkungan, baik disekitar rumah

sakit tersebut melakukan kegiatan operasi maupun lingkungan luas pada

umumnya.

Berdasarkan uraian diatas dan mengingat pentingnya akuntansi

manajemen lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, maka penulis

tertarik mengkaji tentang Analisis Penerapan Akuntansi Manajemen

Lingkungan Pada Rumah Sakit Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji

dalam penelitian ini adalah:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Apakah pihak pengelola rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta

mengetahui pentingnya kinerja lingkungan dalam pembangunan

berkelanjutan?

2. Apa saja informasi akuntansi manajemen lingkungan yang dibutuhkan

oleh pihak pengelola rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta

dalam membantu pengelolaan lingkungan?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang akan dibahas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk melihat pengetahuan pihak pengelola rumah sakit di Daerah

Istimewa Yogyakarta akan pentingnya kinerja lingkungan dalam

pembangunan berkelanjutan.

2. Untuk mengidentifikasi informasi akuntansi manajemen lingkungan

yang dibutuhkan oleh pihak pengelola rumah sakit untuk membantu

pengelolaan lingkungan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat umum penelitian ini adalah dapat membantu masyarakat

mengetahui apa itu akuntansi manajemen lingkungan dan penerapanya

pada Rumah Sakit, dalam hal ini adalah pihak pengelola Rumah Sakit

Daerah Istimewa Yogyakarta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Manfaat bagi lembaga kesehatan rumah sakit di Daerah Istimewa

Yogyakarta adalah dapat menjadi bahan pertimbangan para pengelola

rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta guna meningkatkan

kinerja serta kontribusi bagi pemberdayaan lingkungan yang akan

mempengaruhi nilai kegiatan usaha dimata para pemilik modal,

pemakai jasa dan masyarakat sekitar rumah sakit menjalankan aktivitas

operasionalnya. Rumah sakit juga terbantu dalam melakukan

pengendalian terhadap aktivitas kegiatan operasional yang

berhubungan dengan prinsip akuntansi manajemen lingkungan.

3. Manfaat bagi bidang akuntansi adalah penelitian ini dapat memberikan

kontribusi dan dapat menjadi bahan refrensi bagi penelitian selanjutnya

yang berhubungan dengan akuntansi manajemen lingkungan.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun dalam tiga bab

sebagai berikut:

BAB I Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II Berisi tinjauan pustaka yang menguraikan teori-teori yang

berkaitan dengan penelitian ini dan beberapa penelitian

terdahulu. Bab ini juga menjelaskan kerangka pemikiran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang melandasi hipotesis penelitian dan hubungan antar

variabel penelitian

BAB III Berisi metode penelitian yang menguraikan tentang variabel

penelitian dan definisi operasionalnya, penentuan sampel,

jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta

metode analisis yang digunakan.

BAB IV Bab ini berisi tentang sambaran umum perusahaan yang

diteliti

BAB V Berisi Tentang hasil dan pembahasan. Dalam bab ini

diuraikan tentang deskripsi objek penelitian, analisis data

dan pembahsan yang didasarkan hasil analisis data.

BAB V Berisi tentang hasil dan pembahasan. Dalam bab ini

diuraikan tentang deskripsi objek penelitian, analisis data

dan pembahasan yang didasarkan atas hasil analisis data.

BAB VI Berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dari

pembahsan sebelumnya. Dalam bab ini juga disebutkan

tentang keterbatsan penelitian dan saran-saran untuk

penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinerja Lingkungan

Menurut Beenett dan James(1999) dalam Burhany (2012) kinerja

lingkungan adalah the companys achievement in managing any

interaction between the companys activities, products or service and the

environment. Kinerja lingkungan merupakan pencapaian perusahaan

maupun kegiatan usaha dalam melakukan pengelolaan interaksi antara

aktivitas, produk, dan jasa dengan lingkungan dimana perusahaan tersebut

menjalankan kegiatan ekonominya. Kinerja lingkungan merupakan hasil

dari pengelolaan lingkungan dimana salah satu komponen pengelolaan

lingkungan adalah akuntansi lingkungan. Penelitian dari Perez et al (2007)

dan Henri dan Joutneault (2010) secara konsisten menemukan pengaruh

positif terhadap pengimplementasian akuntanasi menejemen lingkungan

tehadap kinerja lingkungan.

Pengukuran kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang

sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang

berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak

(Ikhsan, 2009). Penilaian ini tidak lepas dari proses yang merupakan

kegiatan mengolah input menjadi output. Pengukuran kinerja digunakan

sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan oleh

kegiatan usaha dalam rangka mewujudkan visi dan misi.

Pengukuran kinerja mencakup kinerja kegiatan yang merupakan

tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja kegiatan

dan pencapaian target dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan.

Pelaku kegiatan ekonomi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

tujuan dan sasaran lingkungan yang terdokumentasi, pada fungsi dan

tingkatan yang sesuai dalam organisasi tersebut. Tujuan dan sasaran

tersebut harus dapat diuku dan konsisten dengan kebijakan lingkungannya,

termasuk komitmen pada pencegahan pencemaran, penaatan persyaratan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang

diikuti organisasi, serta perbaikan berkelanjutan. Saat menetapkan dan

mengkaji tujuan dan sasaran, sebuah organisasi harus memperhitungkan

persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang

diikuti organisasi serta mempertimbangkan aspek lingkungan, pilihan

teknologi, penentuan biaya, persyaratan operasional dan bisnis, serta

pandangan pihak yang memiliki kepentingan.

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

program untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Program harus mencakup

pemberian tanggungjawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada fungsi

dan tingkatan yang sesuai dalam pelaku kegiatan ekonomi tersebut serta

cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

Manajemen harus memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan meningkatkan sistem

manajemen lingkungan. Sumber daya termasuk sumber daya manusia dan

ketrampilan khusus, sarana operasional, teknologi dan sumber daya

keuangan. Dalam SNI 19-14001 (2005) peran, tanggungjawab dan

kewenangan harus ditentukan, didokumentasikan dan dikomunikasikan

guna memfasilitasi manajemen lingkungan yang efektif dan efisien.

Indikator kinerja lingkungan secara umum terdiri dari 2 golongan

menurut Global Environmental Management Initiative (GEMI) dalam

Purwanto (2000), Indikator Lagging yaitu indikator yang digunakan

uuntuk mengukur kinerja end-process berupa output seperti jumlah

polutan dikeluarkan. Indikator leading yaitu indikator yang digunakan

untuk menentukan ukuran mengukur implementasi prosedur yang

dilakukan.

Jenis indikator yang sudah banyak dikenal yaitu indikator lagging,

seperti jumlah limbah yang dihasilkan, jumlah polutan yang dihasilkan,

dan lain sebagainya. Manfaat utama menggunakan indikator jenis ini

adalah mudah digunakan dan mudah dimengerti. Kerugian dari indikator

ini adalah sesuai dengan namanya yaitu indikator tertinggal (lag),

Indikator lagging ini tidak dapat mengidentifikasikan akar penyebab

definisi dan akarnya dapat dicegah sehingga efek tindakan korektif tidak

akan muncul hasilnya sampai dengan tahun depan, sehingga ukuran

kinerja akan terasa lambat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Jenis indikator kedua yaitu indikator leading atau indikator in-

process, adalah indikator yang mengukur implementasi prosedur yang

digunakan, atau mengukur faktor apa yang diharapkan akan membawa

perubahan. Sayangnya indikator leading ini sulit untuk di hitung, dan

hasilnya tidak mendapat perhatian para pemegang saham.

Tabel 2.1 Indikator Leading dan Lagging Ukuran Kinerja Lingkungan

Tipe Indikator tertinggal Indikator memimpin


Indikator (lagging) (leading)

Ukuran Indikator output/end-of- Indikator manajemen in-


process proses
Fokus Hasil(Output) Tingkat status aktivitas
(input)
Pendekatan Kuantitatif Kuantitatif dan kualitatif
Contoh Jumlah kimia beracun Persen fasilitas berfungsi
dilepas keudara audit lingkungan sendiri
Kekuatan Mudah menjumlahkan dan Merefleksikan tidak hanya
dimengerti: umum disukai kinerja masa lalu, namun
publik dan pihak sekarang dan masa depan
pemerintah
Kelemahan Kesenjangan waktu dalam Lebih sulit dihitung dan
lingkar umpan balik, akar dievaluasi; sulit
penyebab tidak membangun dukungan;
teridentifikasi tidak mengarah pada semua
pemegang saham
Sumber GEMI, 1998. Dalam Purwanto, 2000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Lingkungan


Klasifikasi Jenis Leading Lagging
Penyedia Contoh
Indikator indikator (in) (end)
Kepuasan Kehadiran
Audit EM,
dan karyawan,
Indikator analisis
persepsi V keluhan
kualitatif gap,
penerapan konsumen,
AMPE
kualitas motivasi
Alokasi anggarn
MPI V V ISO 14031 lingkungan.
Indikator
OPI V V ISO 14031 Jumlah limbah,
kuantitatif
ECI - V ISO 14031 pencemaran
sungai
Sumber: Purwanto, 2000.

Secara umum menentukan indikator kinerja lingkungan kuantitatif

dapat menggunakan metode Enviromental Performance Evaluation (EPE)

ISO 14031 yang berisi antara lain mengenai pemilihan indikator kinerja

kuantitatif terkait dengan konsumen yang kita tuju dari pelaporan kinerja

lingkungan kita. Indikator kinerja kualitatif adalah ukuran yang didasarkan

pada penilaian semantik, pandangan, persepsi seseorang berdasar

pengamatan dan penilaiannya terhadap sesuatu. Untuk indikator kinerja

kualitatif sendiri dapat diukur dengan melakukan aktifitas analisa gap atau

audit sistem manajemen.

B. Akuntansi Manajemen

Definisi akuntansi manajemen yang mempunyai lingkup luas

diberikan oleh Management Accounting Practies (MAP) Comittee. Komite

MAP tersebut dibentuk oleh National Association of Accountans (NAA)

untuk menyediakan pedoman pada semua anggota NAA dan para

manajemen bisnis atas konsep-konsep, kebijaksanaan dari praktek


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

akuntansi. Definisi yang dikeluarkan oleh komite MAP tidak hanya

menunjukan definisi akuntansi manajemen saat ini tetapi mendasarkan

pada pandangan yang lebih luas dan bersifat normatif. Definisi tersebut

juga bertujuan politis yaitu agar profesi akuntan manajemen dapat

berkembang pesat dan akuntan manajemen memiliki kebanggaan terhadap

profesi. MAP memberikan definisi akuntansi manajemen sebagai berikut

Akuntansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran,

pengumpulan, analisis, penyimpanan, dan komunikasi informasi finansial

yang digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi,

pengendalian dalam suatu organisasi, serta untuk menjamin ketepatan

penggunaan sumber-sumber dan pertanggungjawaban atas sumber-sumber

tersebut. Akuntansi manajemen juga meliputi pengolahan laporan finansial

untuk kelompok-kelompok non-manajemen seperti misalnya para

pemegang saham, para kreditor, lembaga-lembaga pengaturan dan

penguasa perpajakan. Dalam konteks definisi dari MAP tersebut,

informasi keuangan meliputi informasi dalam arti luas, baik bersifat

moneter maupun non-moneter, yang diperlukan untuk menerangkan sebab

akibat dari sebuah kegiatan bisnis, keadaan-keadaan ekonomi, serta

penilaian aktiva dan hutang yang sesunguhnya maupun yang

direncanakan.

Tujuan akuntansi manajemen perlu didefinisikan karena memiliki

peranan penting dikarenakan tujuan dari akuntansi manajemen dapat

membantu untuk merumuskan teori akuntansi manajemen. Selain itu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

konsep-konsep akuntansi manajemen dapat menjadi benar apabila konsep-

konsep tersebut didasarkan kepada tujuan akuntansi manajemen yang telah

diterima oleh umum. Tujuan akuntansi manajemen terbagi menjadi dua

yaitu tujuan primer yang berupa akuntansi manajemen dapat membantu

manajemen dalam melakukan pembuatan keputusan serta tujuan sekunder

dimana akuntansi manajemen bertujuan untuk membantu manajemen

dalam melaksanakan fungsi perencanaan, mambantu manajemen dalam

menjawab masalah bidang organisasi, membantu manajemen dalam

melaksanakan fungsi pengendalian manajemen, membantu manajemen

dalam melaksanakan sistem kegiatan manajemen.

C. Akuntansi Manajemen Lingkungan

Akuntansi manajemen lingkungan merupakan sub bagian dari

akuntansi lingkungan yang pada umumnya digunakan untuk menyediakan

informasi dalam pengambilan keputusan bagi suatu organisasi, walaupun

informasi dihasilkan untuk tujuan yang lain, seperti pelaporan eksternal

(Ikhsan, 2009). Pandangan bahwa akuntansi manajemen lingkungan secara

dominan berhubungan terhadap penyediaan informasi untuk pengambilan

keputusan internal yang konsisten dengan definisi US EPA (1995), dimana

US EPA menjelaskan akuntansi manajemen lingkungan sebagai suatu

proses pengidentifikasian, pengumpulan, dan penganalisisan informasi

tentang biaya-biaya dan kinerja untuk membantu pengambilan keputusan

organisasi. Akuntansi manajemen lingkungan adalah hal yang tidak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

terpisahkan dari unsur manajemen perusahaan. Akuntansi manajemen

lingkungan sendiri merupakan proses pengidentifikasian, pengumpulan,

perkiraan-perkiraan, analisis, pelaporan dan pengiriman informasi tentang:

1. Informasi berdasarkan arus bahan dan energi.

2. Informasi berdasarkan biaya lingkungan.

3. Informasi lainnya yang terukur, dibentuk berdasarkan

akuntansi manajemen lingkungan untuk pengambilan

keputusan bagi perusahaan.

Akuntansi manajemen lingkungan pada dasarnya lebih

menekankan pada akuntansi dari biaya-biaya lingkungan. Biaya

lingkungan ini tidak hanya mengenai informasi tentang biaya-biaya

lingkungan dan informasi lainnya yang terstruktur, akan tetapi juga tentang

informasi material dan energi yang digunakan. Akuntansi manajemen

lingkungan saling terkait dan terfokus pada arus nilai-nilai bahan dan

energi. Konsep akuntansi manajemen lingkungan digunakan untuk

melakukan pemonitoran dan pengevaluasian informasi yang terstruktur

dari keuangan maupun akuntansi manajemen (dalam unit moneter) serta

timbal balik guna meningkatkan efisiensi pemanfaatan bahan-bahan

maupun energi, mengurangi risiko-riskio lingkungan dan memperbaiki

hasil-hasil dari manajemen perusahaan. Oleh karena itu akuntansi

manajemen lingkungan bukan hanya suatu alat manajemen lingkungan

diantara banyak alat-alat lainnya akan tetapi, akuntansi manajemen

lingkungan adalah suatu himpunan yang luas dari prinsip-prinsip dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

pendekatan yang mempersiapkan arus bahan-bahan, energi dan biaya

(Ikhsan, 2008). Data dari akuntansi manajemen lingkungan sangat

berharga bagi manajemen terutama dalam hal yang terfokus pada

lingkungan. Akuntansi manajmenen lingkungan tidak hanya menyediakan

data biaya yang penting bagi manajemen saja, melainkan juga arus

informasi fisik seperti penggunaan bahan baku.

Tabel 2.3 Perbedaan Jenis Akuntansi Lingkungan


Jenis umum Akuntansi Lingkungan Hubungannya dengan Akuntansi
Lingkungan
Akuntansi Manajemen (AM): Akuntansi Manajemen Lingkungan
Pengidentifikasian, pengumpulan, (AML): terfokus kepada arus informasi
penilaian, penganalisaan, dan bahan-bahan dan energi serta informasi
penggunaan biaya serta informasi lain biaya lingkungan.
untuk pengambilan keputusan di dalam
suatu organisasi.
Akuntansi keuangan (AK): Akuntansi Keuangan Lingkungan
Pengembanagan dan pelaporan (AKL): Terfokus pada pelaporan biaya-
informasi keuangan oleh suatu biaya kewajiban hutang lingkungan dan
organisasi kepada para pihak eksternal. biaya-biaya lingkungan.
Akuntansi Nasional (AN): Ekonomi Akuntansi Lingkungan
Pengembangan dari ekonomi dan Nasional (EAL): Berfokus kepada
informasi lain untuk mendanai saham-saham sumber daya alam dan
pendapatan nasional dan kesehatan. arus-arus, biaya-biaya, lingkungan, dan
biaya luar lainnya.
Sumber: Ikhsan, 2008.

Beberapa kunci utama dalam akuntansi manajemen lingkungan

perusahaan:

1. Akuntansi manajemen lingkungan terpusat pada biaya-biaya internal

perusahaan; akuntansi manajemen lingkungan tidak termasuk biaya-

biaya eksternal dari individu, masyarakat, atau lingkungan dimana

suatu perusahaan tidak menuntut dan bertanggung jawab secara

hukum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

2. Akuntansi manajemen lingkungan menempatkan penekanan tertentu

pada akuntansi untuk biaya-biaya lingkungan.

3. Akuntansi manajemen lingkungan tidak hanya berhubungan dengan

lingkungan dan informasi biaya tapi informasi yang dihasilkan juga

menjelaskan tentang arus dan ketentuan-ketentuan fisik dan bahan-

bahan energi.

4. Informasi akuntansi manajemen lingkungan dapat digunakan pada

aktivitas manajemen atau pengambilan keputusan dalam suatu

organisasi, terutama dalam aktivitas manajemen lingkungan yang

proaktif.

Dari kunci utama diatas dapat dikatakan bahwa akuntansi

manajemen lingkungan memasukkan dan mengintegrasikan dua

diantara tiga blok bangunan dari perkembangan lingkungan

berkelanjutan dan ekonomi dimana mereka berhubungan dengan

pengambilan keputusan internal organisasi.

D. Akuntansi Lingkungan

ACIPA (2004) dalam Volosin (2008) mendefinisikan akuntansi

lingkungan sebagai akuntansi yang di dalamnya terdapat proses

identifikasi, pengukuran, dan alokasi biaya lingkungan, di mana biaya-

biaya lingkungan tersebut diintegrasikan dalam pengambilan keputusan

bisnis, dan selanjutnya dikomunikasikan kepada para stakeholders.

Konsep akuntansi lingkungan mulai berkembang sejak tahun 1970-an di


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Eropa. Pada pertengahan tahun 1990-an komite standar akuntansi

internasional (The International Accounting Standards Committee/IASC)

mengembangkan konsep tentang prinsip-prinsip akuntansi internasional,

termasuk di dalamnya pengembangan akuntansi lingkungan dan audit hak-

hak asasi manusia. Di samping itu, standar industri juga semakin

berkembang dan lembaga auditor profesional seperti the American

Institute of Certified Public Auditors (AICPA) mengeluarkan prinsip-

prinsip universal tentang audit lingkungan (environmental audits). Badan

Lingkungan Hidup Jepang (The Environmental Ageency) yang kemudian

berubah menjadi Kementerian Lingkungan Hidup (Ministry of

Environment) mengeluarkan panduan akuntansi lingkungan

(environmental accounting guidelines) pada bulan Mei tahun 2000.

Panduan ini kemudian disempurnakan lagi pada tahun 2002 dan 2005.

Latar belakang pentingnya akuntansi lingkungan pada dasarnya

menuntut kesadaran penuh perusahaan-perusahaan maupun organisasi

lainnya yang telah mengambil manfaat dari lingkungan. Penting bagi

perusahaan-perusahaan atau organisasi lainnya agar dapat meningkatkan

usaha dalam mempertimbangkan konservasi lingkungan secara

berkelanjutan. Penggunaan konsep akuntansi lignkungan bagi perusahaan

mendorong kemampuan untuk meminimalisasi persoalan-persoalan

lingkungan yang dihadapinya. Banyak perusahaan besar seperti industri

dan jasa yang kini menerapkan akuntansi lingkungan dengan tujuan

meningkatkan efisiensi pengelolaan lingkungan dengan melakukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

penilaian kegiatan lingkungan dari sudut pandang biaya (environmental

costs) dan manfaat atau efek (economic benefit) (Ikhsan, 2008). Akuntansi

lingkungan diterapkan oleh berbagai perusahaan untuk menghasilkan

penilaian kuantitatif tentang biaya dan dampak perlindungan

lingkungan (environmental protection).

Beberapa alasan mengapa perusahaan perlu untuk

mempertimbangkan mengadopsi akuntansi lingkungan adalah sebagai

bagian dari sistem akuntansi perusahaan yang berguna untuk mengurangi

dan menghapus biaya-biaya lingkungan, memperbaiki kinerja lingkungan

perusahaan yang selama ini mungkin mempunyai dampak negatif terhadap

kesehatan manusia dan keberhasilan bisnis perusahaan, diharapkan dapat

menghasilkan biaya atau harga yang lebih akurat terhadap produk dari

proses lingkungan yang diinginkan dan memungkinkan pemenuhan

kebutuhan pelanggan yang mengharapkan produk/jasa lingkungan yang

lebih bersahabat. (Ikhsan, 2009).

Tujuan dari akuntansi lingkungan sebagai sebuah alat manajemen

lingkungan dan sebagai alat komunikasi dengan masyarakat adalah untuk

meningkatkan jumlah informasi relevan yang dibuat bagi mereka yang

memerlukan atau dapat menggunakannya. (Ikhsan, 2009). Guna mencapai

keberhasilan dalam penerapan akuntansi lingkungan, maka langkah

pertama yang perlu diperhatikan oleh manajemen perusahaan adalah

adanya kesesuaian antara evaluasi yang dibuat perusahaan terhadap

dampak lingkungan yang ditimbulkan. Langkah kedua, menentukan apa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

yang menjadi target perusahaan dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor

utama yang berdampak pada lingkungan perusahaan serta menyusun suatu

perencanaan untuk mengurangi dampak lingkungan. Langkah ketiga,

memilih alat ukur yang sesuai dalam menentukan persoalan lingkungan.

Langkah keempat, melakukan penilaian administrasi untuk menetapkan

target di masing-masing segmen. Langkah kelima, menghasilkan segmen

akuntansi untuk mengukur masing-masing divisi perusahaan. Langkah

keenam, melakukan pengujian dimasing-masing divisi. Langkah terakhir

adalah melakukan telaah kinerja. Pada telaah kinerja diharapkan dapat

menghasilkan segmen akuntansi yang dapat mendukung prestasi

manajemen lingkungan dimasing-masing divisi (Ikhsan, 2008).

Akuntansi Lingkungan (Environmental Accounting atau EA)

merupakan istilah yang berkaitan dengan dimasukkannya biaya

lingkungan (environmental costs) ke dalam praktek akuntansi perusahaan

atau lembaga pemerintah. Biaya lingkungan adalah dampak yang timbul

dari sisi keuangan mampun non-keuangan yang harus dipikul sebagai

akibat dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan.(Burhany,

2012). Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat

atau United States Environment Protection Agency (US EPA) akuntansi

lingkungan adalah:

Fungsi penting akuntansi lingkungan adalah untuk menyajikan biaya-


biaya lingkungan bagi para stakeholders perusahaan, yang mampu
mendorong pengidentifikasian cara-cara mengurangi atau menghindari
biaya-biaya ketika pada waktu yang bersamaan, perusahaan sedang
memperbaiki kualitas lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Badan Perlindungan Amerika Serikat atau United States

Environment Protection Agency (EPA) menambahkan lagi bahwa istilah

akuntansi lingkungan dibagi menjadi dua dimensi

utama. Pertama, akuntansi lingkungan merupakan biaya yang secara

langsung berdampak pada perusahaan secara menyeluruh (dalam hal ini

disebut dengan istilah biaya pribadi). Kedua, akuntansi lingkungan juga

meliputi biaya-biaya individu, masyarakat maupun lingkungan suatu

perusahaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sistem akuntansi

lingkungan terdiri atas lingkungan akuntansi konvensional dan akuntansi

ekologis. Akuntansi lingkungan konvensional mengukur dampak-dampak

dari lingkungan alam pada suatu perusahaan dalam istilah-istilah

keuangan. Sedangkan akuntansi ekologis mencoba untuk mengukur

dampak suatu perusahaan berdasarkan lingkungan, tetapi pengukuran

dilakukan dalam bentuk unit fisik (sisa barang produksi dalam kilogram,

pemakaian energi dalam kilojoules, dll), akan tetapi standar pengukuran

yang digunakan bukan dalam bentuk satuan keuangan. (Ikhsan, 2009).

Lingkup akuntansi lingkungan dibagi menjadi dua bagian. Bagian

pertama didasarkan pada kegiatan akuntansi lingkungan suatu perusahaan

baik secara nasional maupun regional. Bagian kedua berkaitan dengan

akuntansi lingkungan untuk perusahaan-perusahaan dan organisasi

lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Pada dasarnya penjelasan mengenai konsep akuntansi lingkungan

harus mengikuti beberapa faktor berikut, antara lain:

1. Biaya konservasi lingkungan (diukur dengan menggunakan nilai

satuan uang).

2. Keuntungan konservasi lingkungan (diukur dengan unit fisik).

3. Keuntungan ekonomi dari kegiatan konservasi lingkungan (diukur

dengan nilai satuan uang/rupiah).

E. Manajemen Kualitas

Definisi manajemen kualitas dapat dibagi berdasarkan struktur

kata yang membentuknya, yaitu:

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

penghargaan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan

pengguna sumber daya organisasi lainnya guna mencapai tujuan yang

ditetapkan (Stoner, 2006).

Manajemen kualitas (Quality Management) atau manajemen

kualitas terpadu (Total Quality Management = TQM) didefinisikan

sebagai satu cara meningkatkan kinerja secara terus menerus (continuosly

performance improvment) pada tiap level operasi atau proses, dalam

setiap area fungsional dari satu organisasi, dengan menggunakan semua

sumber daya manusia dan modal yang tersedia.

Menurut ISO 8420 (Quality Vocabulary), manajemen kualitas

sebagai seluruh aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

menentukan kebijakan kualitas tujuan dan tanggung jawab serta

menerapkannya melalui alat-alat seperti perencanaan kualitas (Quality

Planing), pengendalian kualitas (Quality control), jaminan kualitas

(Quality assurance), peningkatan kualitas (Quality improvement).

Penjabaran mengenai alat-alat bantu manajemen kualitas dapat dilihat

dibawah ini:

1. Perencanaan kualitas (Quality Planing), adalah penetapan dan

pengembangan tujuan dan kebutuhan untuk kualitas serta

penerapan sistem kualitas.

2. Pengendalian kualitas (Quality control), adalah teknik dan aktivitas

operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.

3. Jaminan kualitas (Quality assurance), adalah semua tindakan

terencana dan sistematik yang diterapkan dan dipraktekan guna

memberikan kepercayaan yang cukup bahwa akan memuaskan

kebutuhan untuk kualitas.

4. Peningkatan kualitas (Quality improvement), adalah tindakan-

tindakan yang diambil guna meningkatkan nilai produk untuk

pelanggan melalui peningkatan ekfektifitas dan efisiensi dari proses

dan aktivitas melalui struktur organisasi.

F. Penelitian Terdahulu

Jika ingin meningkatkan kinerja lingkungan, perusahaan harus

melakukan pengelolaan lingkungan. US Environmental Protection Agency


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

dalam Bosshard (2003) menyatakan bahwa fungsi penting dari akuntansi

manajemen lingkungan adalah untuk mengarahkan manajer dalam

menentukan cara yang tepat untuk mengurangi kerusakan lingkungan

dengan kata lain dapat meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan.

Penelitian Perez et al. (2007) dalam Buhary (2014), menemukan bahwa

praktik akuntansi manajemen lingkungan yang meliputi pengolahan data

sampai ke penyediaan informasi akuntansi lingkungan kepada manajemen

menunjukan pengaruh yang paling besar terhadap peningkatan kinerja

lingkungan. Akuntansi manajemen lingkungan memberikan manfaat

penting bagi perusahaan berupa penyediaan informasi yang lengkap untuk

pengambilan keputusan (Burrutt et al,. 2002 dalam Buhary 2014).

Informasi tersebut dapat mengungkapkan peluang tersembunyi, seperti

proses pengolahan limbah yang lebih baik, pengurangan konsumsi energi

dan bahan atau peluang untuk daur ulang bahan. Dari segi lingkungan,

informasi ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembangan proses

yang lebih efisien yang mengarah ke inovasi yang lebih baik bagi pihak

pengelola maupun lingkungan sekitar perusahaan tersebut melakukan

kegiatan usaha. Telah banyak penelitian mengenai akuntansi manajemen

lingkungan yang membahas mengenai pencatatan akuntasi dan pada pos

mana akuntansi manajemen lingkungan diletakan pada laporan keuangan,

sedangkan pada penelitian ini lebih terfokus dapa informasi apa saja yang

dibutuhkan oleh pihak rumah sakit, selain itu penelitian sebelumnya rata-

rata terfokus pada perusahaan-perusahaan manufaktur dan tambang, pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

penelitian ini mencoba untuk menggunakan rumah sakit sebagai tempat

penelitian mengenai akuntansi manajemen lingkungan. Penelitian-

penelitian sebelumnya mengenai akuntansi manajemen lingkungan

berkontribusi sebagai sumber refrensi peneliti dan membantu peneliti

dalam proses penyusunan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yaitu dengan

menyebarkan kuesioner kepada para pihak yang memiliki wewenang

dalam pengolahan limbah di rumah sakit swasta yang berada di

Yogyakarta, selain itu juga peneliti melakukan observasi dan wawancara

singkat dengan pihak pengelola rumah sakit. Hasil dari penelitian ini tidak

dapat digeneralisasikan untuk mewakili seluruh rumah sakit yang ada di

Indonesia karena penelitian ini menggunakan populasi rumah sakit swasta

yang mengakomodir BPJS Kesehatan yang berada di Yogyakarta.

B. Populasi Sasaran

Populasi dalam penelitian ini adalah rumah sakit swasta yang

mengakomodir BPJS Kesehatan pada wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta, dimana rumah sakit tersebut terbagi di 5 kabupaten

diantaranya adalah Kabupaten Sleman terdapat 14 rumah sakit swasta,

Kabupaten Bantul terdapat 7 rumah sakit swasta, Kabupaten Kulonprogo

terdapat 2 rumah sakit swasta, Kabupaten Gunung Kidul terdapat 1 Rumah

sakit swasta, dan Kota Yogyakarta terdapat 12 rumah sakit swasta, dengan

kriteria:

1. Merupakan rumah sakit swasta yang mengakomodir BPJS

kesehatan.

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

2. Rumah sakit memiliki bagian sanitasi dan sudah menjalankannya.

3. Memiliki data yang dibutuhkan dan bersedia menjadi tempat

penelitian.

Rumah sakit pengakomodir BPJS kesehatan dipilih dalam

penelitian ini selain digunakan untuk memperkecil populasi, peneliti

beranggapan bahwa rumah sakit yang mengakomodir BPJS kesehatan

tentunya memiliki kelengkapan sarana dan perasarana yang memadahi,

yang didalamya termasuk pengolahan limbah, hal ini kemudian juga

didukung oleh Peraturan Presiden no 19 tahun 2016 tentang Jaminan

Kesehatan serta Peraturan Mentri Kesehatan no 71 tahun 2013 tentang

Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional, dimana rumah

sakit yang hendak melakukan kerjasama dengan BPJS kesehatan wajib

memiliki surat ijin opreasi dan sudah terakreditasi.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada seluruh Rumah Sakit swasta yang

mengakomodir BPJS Kesehatan diwilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta. (Lampiran 1).

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitan ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2016.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

D. Teknik Pengambilan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Adapun data yang akan diolah merupakan hasil jawaban dari kuesioner

yang diberikan kepada responden, dimana responden tersebut merupakan

pihak yang bertanggung jawab terhadap limbah yang dihasilkan oleh

rumah sakit, selain dari jawaban responden, data yang digunakan juga

berasal dari hasil wawancara kepada bagian yang bersangkutan.

E. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala

Guttman. Penelitian/kuesioner menggunakan skala Guttman dilakukan bila

ingin mendapatkan jawaban secara tegas terhadap suatu pertanyaan.

(Sugiyono, 2009). Pada penelitian ini variabel yang digunakan antara lain

pengetahuan tentang konsep pembangunan berkelanjutan, kontribusi

perusahaan untuk pembangunan berkelanjutan, pengetahuan tentang

konsep kinerja lingkungan, pendapat tentang informasi akuntansi

manejemen lignkungan yang dibutuhkan oleh rumah sakit, pengetahuan

tentang konsep akuntansi manajemen ligkungan, dan terakhir mengenai

pengetahuan akuntansi manajemen lingkungan sebagai alat bantu

manajemen. Guna keperluan analisis dalam penelitian, pada jawaban

positif seperti YA, DIBUTUHKAN atau SUDAH diberikan skor 1

sedangkan pada jawaban TIDAK, TIDAK DIBUTUHKAN dan BELUM

diberikan skor 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

F. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

data primer. Menurut Indriantoro dan Supomo (1999), data primer

merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa

melalui media perantara. Data primer diperoleh dari responden dengan

cara mendistribusikan kuesioner secara langsung kepada rumah sakit

swasta yang berada di Daerah Isitimewa Yogyakarta dan ditujukan kepada

pihak manajemen/petugas pengelola limbah yang berada pada rumah sakit

tersebut.

G. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang

dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada pihak pengelola rumah

sakit swasta yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan pengetahuan

pelaku kegiatan usaha terutama pihak manajemen rumah sakit di Daerah

Istimewa Yogyakarta mengenai pengelolaan lingkungan serta akuntansi

manajemen lingkungan. Tipe penelitian adalah penelitian kualitatif

dikarenakan sajian data dalam penelitian ini berupa penjabaran hasil

kuesioner maupun wawancara dari responden.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

H. Teknik Pengumpulan Data

Data dari penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh

dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang akan diberikan kepada

responden merupakan instrumen penelitian yang akan digunakan untuk

mengukur variabel yang akan diteliti. Kuesioner yang digunakan berisi

identitas (nama, umur, jenis kelamin dan pendidikan terahkir) serta

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup,

dimana responden hanya perlu memberikan tanda centang pada kolom

jawaban yang telah disediakan yang kemudian disebarkan pada pihak

pengelola rumah sakit swasta yang ada di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta. Selain menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan

seputar akuntansi manajemen lingkungan, peneliti juga melakukan

observasi yang digunakan sebagai penjelasan tambahan secara deskriptif

pada bagian pembahasan. Hal yang di observasi dalam penelitian ini

adalah tempat atau gedung pengelolaan limbah dari rumah sakit, serta

wawancara singkat dengan pihak pengelola rumah sakit guna menggali

informasi berupa prosedur, kebijakan, dan dokumen pengelolaan limbah

oleh rumah sakit dan tanggung jawab rumah sakit terhadap lingkungan.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seprangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang

ditujukan pada responden (Wiyono, 2011) dimana responden dari

penelitian ini adalah bagian sanitasi dari rumah sakit. Tipe kuesioner yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan tipe kuesioner semi

terstruktur. Tipe kuesioner semi terstruktur yaitu kuesioner yang memuat

pertanyaan yang sudah ditentukan jawabannya dan responden bebas untuk

memberikan jawaban.

I. Teknik Analisis Data

Guna menjawab rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

teknik analisis data yang digunakan adalah:

1. Apakah pihak pengelola rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta

mengetahui pentingnya kinerja lingkungan dalam pembangunan yang

berkelanjutan?

Dalam menjawab rumusan masalah pertama tersebut, peneliti akan

menggunakan metode analisis deskriptif yang akan diperoleh melalui

proses wawancara dan hasil jawaban kuesioner yang diberikan pada

pihak pengelola rumah sakit dimana narasumber merupakan bagian

yang bertanggung jawab akan pengolahan limbah medis/bagian

sanitasi. Selain itu penulis juga akan melakukan observasi terhadap

situasi lingkungan rumah sakit dalam rangka melakukan upaya

pemeriksaan kembali dengan hasil wawancara dan jawaban dari

kuesioner yang telah dilakukan. Pertanyaan dalam wawancara tersebut

merupakan penegasan terhadap kuesioner yang diberikan serta untuk

menggali lebih dalam mengenai pengetahuan pihak rumah sakit

mengenai kinerja lingkunga. Hal ini perlu dilakukan guna menghindari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

jawaban yang bersifat bias. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara

bersumber dari buku Ikhsan (2009) dan jurnal Buhary (2012).

a. Pertanyaan dalam wawancara:

1. Apakah bapak/ibu mengetahui apa itu kinerja lingkungan?

2. Apakah bapak/ibu mengetahui dan memahami mengenai

konsep pembangunan berkelanjutan?

3. Adakah alokasi anggaran untuk penerapan manajamen

lingkungan?

Selain ketiga pertanyaan diatas, guna memperdalam

pembahasan mengenai pengetahuan manajemen tentang kinerja

lingkungan, peneliti menananyakan beberapa hal seperti:

1. Pernahkan mendengar istilah kinerja lingkungan?

2. Secara pribadi menurut saudara, kinerja lingkungan itu apa?

3. Menurut saudara, apa dampak jika tidak memperhatikan

kinerja lingkungan?

4. Sejauh mana rumah sakit memperhatikan kinerja lingkungan?

b. Teknik mengolah data:

Dalam melakukan pengolahan data hasil dari wawancara dan

observasi, peneliti akan melakukan pendeskripsian secara lengkap

dan menjabarkan hasil dari wawancara tersebut. Sedangkan untuk

hasil dari observasi, peneliti akan memaparkan hasil observasi

terebut dengan melakukan analisis secara deskriptif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

2. Apa saja informasi akuntansi manajemen yang dibutuhkan oleh pihak

pengelola rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam

membantu pengelolaan lingkungan?

Guna menjawab rumusan masalah kedua tersebut, peneliti akan

melakukan penyebaran kuesioner dimana kuesioner tersebut berisikan

pertanyaan-pertanyaan tentang informasi-informasi akuntansi

manajemen lingkungan yang dibutuhkan oleh pihak pengelola rumah

sakit. Pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan berupa pertanyaan

mengenai informasi fisik dan informasi moneter/biaya (Buhary, 2012).

Informasi fisik secara garis besar menanyakan mengenai jumlah dan

presentase bahan yang berasal dari bahan daur ulang, energi/bahan

bakar yang dikonsumsi dan dihemat, air yang didaur ulang lalu

digunakan kembali serta yang dibuang/terbuang, emisi gas yang

dihasilkan, limbah yang dihasilkan dan kemudian dioleh serta limbah

yang dibuang. Informasi moneter/biaya secara umum menanyakan

mengenai biaya-biaya yang dikeluaran dan digunakan oleh perusahaan

guna melakukan pengolahan limbah, dari biaya pengevaluasian proses

pengolahan limbah, pelatihan karyawan untuk maslah lingkungan,

biaya uji emsi, biaya pemeliharaan peralatan pengolah limbah, biaya

pemerikasaan kandungan limbah dan lain sebagainya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

3. Menarik Kesimpulan

Cara menarik kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan cara

menyimpulkan dari hasil kuesioner yang telah dijelaskan pada bagian

pembahasan. Peneliti tidak dapat menilai baik/buruk dari hasil

penelitian ini karena bukan ranah dari peneltian ini untuk melakukan

hal tersebut, karena hasil dari penelitian ini hanya melihat sejauh

mana pengetahuan terhadap akuntansi manajemen lingkungan serta

informasi akuntansi manajemen lingkungan apa saja yang dibutuhkan

oleh pihak rumah sakit swasta pada Daerah Istimewa Yogyakarta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Institusi yang diteliti dalam penelitian ini adalah insititusi rumah sakit

swasta yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan mengakomodir BPJS

kesehatan. Data penelitian diperoleh dari web umby.web.id/tag/rumah-sakit/

kemudian peneliti melihat daftar rumah sakit untuk setiap kabupaten di

wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah itu peneliti melakukan seleksi

terhadap populasi untuk memperoleh populasi sasaran sesuai kriteria yang

telah ditentukan sehingga peneliti memperoleh data populasi sasaran sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran


Kriteria Populasi Jumlah

Rumah sakit yang mengakomodir BPJS di wilayah Daerah


54
Istimewa Yogyakarta per 4 Mei 2015
Rumah sakit non-swasta yang mengakomodir BPJS di Wilayah
(12)
Daerah Istimewa Yogyakarta 4 Mei 2015
Rumah sakit yang tidak memiliki bagian sanitasi dan tidak bersedia
(35)
menjadi responden.

Anggota Populasi Sasaran 7

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa terdapat 54 rumah sakit yang

berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta per tanggal 4 Mei 2015, dari

jumlah tersebut terdapat 12 rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah, baik

pusat maupun daerah. Setelah dilakukan penyebaran kuesioner dan

pemohonan ijin kepada seluruh rumah sakit swasta yang mengakomodir BPJS

Kesehatan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Sebanyak 35 rumah sakit

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

menolak dengan beberapa salasan, diantaranya terdapat beberapa rumah sakit

belum meliliki bagian sanitasi, kesibukan internal rumah sakit, bagian IPAL

yang masih dalam proses pembuatan, sehingga jumlah ahkir yang diperoleh

sejumlah 7 rumah sakit, ketujuh rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit

Santa Elizabeth Ganjuran, Rumah Sakit Mitra Paramedika, Rumah Sakit

Permata Husada, Rumah Sakit Happy Land, Rumah Sakit PHDI, Rumah Sakit

PKU, Rumah Sakit Puri Husada. Kesimpulan dari hasil pengujian maupun

analisis pada bab berikutnya berlaku pada populasi sasaran, bukan bagi

seluruh rumah sakit. Berikut profil singkat dari rumah sakit yang menjadi

responden dalam penelitian ini:

A. Rumah Sakit Santa Elizabeth Ganjuran

Rumah sakit Santa Elizabeth Ganjuran merupakan rumah sakit yang

beralamatkan di Ganjuran Sumbermulyo Bambanglipuro, Kec. Bantul, Bantul,

Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumah sakit Santa Elizabeth ini memiliki visi

dengan diilhami oleh nilai-nilai Kristiani Rumah Sakit Santa Elizabeth sebagai

Rumah Sakit Pratama memberikan pelayanan kesehatan secara profesional

dan holistik. Guna mewujudkan visi tersebut rumah sakit Santa Elizabeth

memiliki misi yaitu dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara

ramah, adil, profesional, ikhlas, holistik dan hormat kepada sesama terutama

mereka yang berkekurangan. Rumah sakit Santa Elisabeth memandang

karyawan sebagai mitra karya dan memberdayakannya guna memberikan

pelayanan yang berkualitas. Rumah Sakit Santa Elisabeth mengusahakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

kesejahteraan karyawan dengan prinsip terbuka, proposional, adil dan merata

sesuai dengan kemampuan.

Sejarah singkat berdirinya rumah sakit Santa Elizabeth Ganjuran

dimulai pada tahun 1930, ketika Ny Schmutzer mendirikan poliklinik di

Dusun Ganjuran, untuk memberikan pelayanan kesehatan pada pegawai

pabrik gula dan masyarakat sekitar. Poliklinik tersebut dalam setiap

hari melayani 40 50 orang dan terus berkembang. Pada tanggal 04 April

1930, poliklinik tersebut diresmikan menjadi rumah sakit dengan nama

Rumah Sakit Santa Elisabeth dengan kapasitas 30 tempat tidur yang dalam

pelayanan dan pengelolaannya di bantu oleh Suster-suster Cinta Kasih Santo

Carolus Borromeus. Rumah Sakit Santa Elisabeth terus berkembang dengan

mendirikan 4 poliklinik di Pete, Kretek, Bantul, dan Pugeran. Pada tahun

1946, Rumah Sakit Santa Elisabeth diambil alih oleh Pemerintah dan terus

berkembang dengan mendirikan 2 poliklinik di Celep dan Guntur Geni. Pada

tahun 1954, Rumah Sakit Santa Elisabeth diserahkan kembali ke Tarekat

Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus serta masih mendapat

subsidi dari pemerintah sampai tahun 1955 dan terus berkembang. Pada

tanggal 23 Januari 1986, Surat Ijin Penyelenggaraan Tetap Rumah Sakit dari

Departemen Kesehatan RI dengan Keputusan Menteri Kesehatan No

0060/Yanmed/RSKS/1986 dikeluarkan. Pada tanggal 02 September 2000,

Yayasan Carolus Borromeus menyerahkan pengelolaan Rumah sakit Santa

Elisabeth ke Yayasan Panti Rapih hingga saat ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

B. Rumah Sakit Mitra Paramedika

Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika merupakan sebuah Rumah

Sakit Swasta yang bernaung di bawah Badan Hukum Yayasan Mitra

Paramedika, dengan visi menjadikan rumah sakit sebagai sarana pelayanan

kesehatan yang profesional dan paripurna, dengan penuh kasih sayang kepada

pasien dan keluarganya serta lebih mengutamakan keselamatan pasien. Guna

mewujudkan visi tersebut, Rumah sakit Mitra paramedika memiliki misi

menjadi rumah sakit yang terdepan sebagai mitra keluarga menuju sehat

jasmani dan rohani, memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

sekitar secara terpadu, holistik dan profesional dengan biaya terjangkau,

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama masyarakat Ngemplak

dan sekitarnya, bersama seluruh karyawan meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan sehingga tercapai kepuasan pelanggan sekaligus meningkatkan

kesejahteraan karyawan secara adil dan merata sesuai dengan kemampuan.

Rumah sakit ini terletak di Jl. Raya Ngemplak Kemasan

Widodomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta. Lokasi tersebut sangat stategis

untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan

penanganan medis dengan segera. Pada tanggal 6 Maret 2002 di mulai dengan

pelayanan saat itu meliputi: Pelayanan UGD yang didukung oleh bidan dan

dokter jaga 24 jam, poliklinik Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Spesialis

Kandungan, laboratorium klinik sederhana, dan rawat inap. Melihat

perkembangan yang cukup cepat maka mulai tahun 2003-2005 merubah diri

menjadi RSKBIA, dan selain pelayanan di atas juga melayani Poliklinik Anak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Bedah (Operasi), THT, dan Gigi. Sehubungan tuntutan dari masyarakat untuk

pelayanan yang lebih lengkap maka RSKBIA berubah menjadi RSU Mitra

Paramedika, dan mendapatkan ijin penyelenggaraan sementara menjadi RSU

Mitra Paramedika dari tanggal 09 September 2006 sampai dengan 09 Maret

2007. Jenis pelayanannya meliputi UGD 24 jam, Poliklinik : Umum, Bedah,

Penyakit Dalam, Anak, Kandungan, THT, dan Gigi, pelayanan Laboratorium

sederhana, dan siap melayani operasi 24 jam. Pada tanggal 02 April 2007

mulai dioperasionalkan gedung baru sebelah barat sebagai sentral pelayanan

rawat jalan dan kamar operasi. Pelayanan juga sudah dilengkapi dengan alat

rontgen. Pada tanggal 28 September 2007 mendapatkan ijin tetap sebagai

RSU. Kemudian semakin memantapkan pelayanan dengan melengkapi jenis-

jenis pemeriksaan seperti penambahan pelayanan spesialis saraf, spesialis

bedah tulang, pelayanan fisioterapi dengan SWD (Shock Wave Diathermi),

penambahan alat laboratorium spektrofotometer dan haematologi automatic

serta pelayanan homecare. Pada tanggal 1 Juni 2011 mulai dioperasionalkan

gedung baru sebelah timur dan selatan untuk menunjang pelayanan rawat inap

dan juga telah dilakukan penataan untuk gizi dan laundry di ruangan yang

terpisah dengan tempat memasak/dapur.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

C. Rumah Sakit Permata Husada

Rumah Sakit Permata Husada adalah rumah sakit swasta dengan

swadana yang berdiri sejak 2 Juni 2003. Rumah sakit Permata Husada dalam

menjalankan kegiatannya berlandaskan visi yaitu menjadikan rumah sakit

mandiri dengan pelayanan prima dan terjangkau dengan unggulan kasus-kasus

bedah anak. Guna mewujudkan visi tersebut, rumah sakit Permata Husada

memiliki misi menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang profesional,

bermutu dan terjangkau dengan mengutamakan kepuasan pasien,

mengembangkan dan memberdayakan sumber daya manusia di daerah, dan

meningkatkan kesejahteranaan bagi masyarakat setempat. Rumah Sakit

Permata Husada yang berlokasi di desa Kauman Kelurahan Pleret Kecamatan

Pleret Kabupaten Bantul, tepatnya di depan Pasar Pleret, merupakan Rumah

Sakit dengan tipe C yang didirikan oleh Lembaga Medik Purwa Hardja

Husada (LMPH) yang didirikan atas inisiatif dari Bpk. (Alm) Hardjosuprapto,

seorang mantan Lurah Pleret pada tahun 1970an dan seorang pedangang yang

cukup ternama di Pleret Bpk.(alm) PurwoHardjono. LMPH sekarang dipimpin

oleh dr.H. Rochadi SpB,SpBA(K). Rumah Sakit Permata Husada

menyediakan layanan kesehatan yang beragam mulai dari pemeriksaan

kesehatan berkala hingga layanan operasi. Sebagai operator pelayanan jasa

kesehatan yang terletak di daerah pedesaan, Rumah Sakit Permata Husada

memahami benar bahwa kepuasan dan keselamatan pasien dengan harga yang

terjangkau merupakan hal dasar dan mutlak harus dilakukan. Untuk itu

penciptaan lingkungan yang kondusif, aman, nyaman baik di bangsal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

perawatan maupun di seluruh area rumah sakit adalah hal yang dipastikan oleh

Rumah Sakit Permata Husada bagi para pasiennya.

D. Rumah Sakit Happy Land

Rumah sakit Happy Land didirikan oleh Bapak Abdul Natsir yang

bercita-cita membangun rumah sakit yang bertaraf internasional. Rumah sakit

dengan konsep serba ada dan serasa di rumah sendiri ini memadukan tempat

perawatan orang sakit dan waktu ulang. Dibawah payung PT. Tripillar Medis

Jaya awalnya rumah sakit ini dibangun dengan konsep one stop service

yaitu tidak hanya dibangun ruang praktek dokter, rawat inap, apotek, rang

operasi dan UGD , namun ada juga swalayan, kolam renang, beauty centre,

convention hall, tempat bermain anak, dan restoran, berdasarkan konsep

tersebut, rumah sakit Happy Land memiliki visi menjadi rumah sakit dengan

kualitas pelayanan prima serta mengutamakan kepuasan konsumen internal

maupun external dan guna mewujudkan visi tersebut rumah sakit Happy Land

merumuskan misi dengan memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi

masyarakat. Rumah sakit yang beralamatkan di Jalan Ipda Tut Harsono No.

53, Jl. Melati Wetan. Pelayanan rumah sakit Happy land sempat terganggu

pada saat terjadi Gempa bumi Yogakarta tahun 2006 karena rusaknya

beberapa bangunan fisik dan fasilitas, namun dengan semangat pantang

menyerah antara pemiilik, dokter, manajemen serta karyawan perlahan namun

pasti rumah sakit happy land kembali bangkit dan berbagai macam

pengembangan serta prestasi didapat oleh Rumah sakit Happy Land. Yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

terakhir adalah Rumah sakit Happy Land mendapat sertifikat ISO 9001-2008

sebagai bukti bahwa pelayanan yang ada Rumah sakit Happy Land sudah

memenuhi standar mutu.

E. Rumah Sakit PDHI

RSIY PDHI yang terletak di Jl. Solo KM 12,5 Kalasan, Sleman,

Yogyakarta ini secara operasional pembangunannya diserahkan kepada Panitia

Pembangunan yang dibentuk pada tanggal 1 Oktober 1992, gedung rawat jalan

yang kemudian diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal

17 April 1999, sedangkan operasional rumah sakit diresmikan oleh Sri Sultan

Hamengkubuwono X pada tanggal 6 November 2005. Rumah sakit PDHI

memiliki visi terwujudnya rumah sakit yang berkualitas, modern, handal dan

kebanggaan umat serta Islami, guna mewujudkan visi tersebut, dirumuskan

pula misi rumah sakit PDHI sebagai berikut menyelenggarakan pelayanan

kesehatan yang cepat, akurat, profesional, terakreditasi, serta mengedepankan

kepuasan konsumen dan peduli kepada kaum dhuafa

Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI adalah Rumah Sakit yang

dibangun dan didirikan oleh Perkumpulan PDHI dengan Surat Izin

Penyelenggaraan Sementara Rumah Sakit Bupati Sleman Nomor

503/2723/DKS/2005 tanggal 9 September 2005, dan pada tanggal 28 Juni

2011 telah mendapatkan Surat Izin Operasional Tetap Rumah Sakit Bupati

Sleman Nomor 503/2374/DKS/2011.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

F. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta milik Pimpinan Pusat

Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan sebagai Ketua

Persyarikatan Muhammadiyah atas inisiatif muridnya, K.H. Sudjak, yang pada

awalnya berupa klinik dan poliklinik pada tanggal 15 Februari 1923 dengan

lokasi pertama di kampung Jagang Notoprajan No.72 Yogyakarta. Pada awal

berdirinya rumah sakit bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem)

dengan maksud menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa.

Pendirian pertama atas inisiatif H.M. Sudjak yang didukung sepenuhnya oleh

K.H. Ahmad Dahlan. Seiring dengan waktu, nama PKO berubah menjadi

PKU (Pembina Kesejahteraan Umat).

Pada tahun 1928 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah

lokasi ke Jalan Ngabean No.12 B Yogyakarta (sekarang Jalan K.H. Ahmad

Dahlan). Pada tahun 1936 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah

lokasi lagi ke Jalan K.H. Dahlan No. 20 Yogyakarta hingga saat ini. Pada

tahun 1970-an status klinik dan poliklinik berubah menjadi rumah sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta.

Bersamaan dengan berkembangnya berbagai amal usaha di bidang

kesehatan, termasuk di dalamnya adalah rumah sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta maka Pimpinan Pusat perlu mengatur gerak kerja dari amal usaha

Muhammadiyah bidang kesehatan melalui Surat Keputusan Pimpinan Pusat

Muhammadiyah No 86/SK-PP/IV-B/1.c/1998 tentang Qaidah Amal Usaha

Muhammadiyah Bidang Kesehatan. Dalam Surat Keputusan tersebut diatur


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

tentang misi utamanya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar

dapat mencapai derajat kesehatan yang lebih baik menjadi rujukan terpercaya

dengan kualitas pelayanan yang Islami, bermutu dan terjangkau, sebagai

bagian dari upaya menuju terwujudnya kehidupan yang sejahtera dan sakinah

sebagaimana dicita-citakan Muhammadiyah. Berbagai perubahan yang

berkembang di luar lingkungan maupun yang terjadi secara internal di dalam

organisasi rumah sakit PKU Muhammadiyah tentang keselamatan pasien,

keterbatasan akses pelayanan kesehatan pada sebagian masyarakat tertentu,

perkembangan ilmu dan teknologi, huge burden disease, hingga semakin

terbukanya batas-batas informasi yang berimbas terhadap makin kritisnya

pelanggan terhadap pelayanan kesehatan serta perubahan regulasi pemerintah,

diantisipasi dengan berbagai langkah dari perbaikan saran prasarana, sehingga

menjadikan rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta selain mampu

bersaing dengan sarana pelayanan kesehatan yang lain juga patuh terhadap

regulasi pemerintah.

G. Rumah Sakit Puri Husada

Rumah sakit Puri Husada merupakan rumah sakit yang beralamatkan

di jl Palagan Tentara Pelajar, Km. 11 No. 67, Sariharjo, Ngaglik, Sleman.

Rumah sakit dengan visi berusaha senantiasa berorientasi untuk menjadi mitra

sehat dan tumbuh berkembang bersama masyarakat menuju rumah sakit

swasta andalan Kabupaten Sleman pada 2020 dan misi menjadi pusat

pelayanan kesehatan profesional holistik dengan menerapkan sistem


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

manajemen efektif efisien, biaya terkendali. Rumah sakit yang diresmikan

pada tanggal 4 September 1982 mendapatkan tanggapan dari masyarakat

yang cukup baik, keberadaan Puri Husada juga memacu pembangunan

lingkungan/kawasan sekitar rumah sakit tersebut beroperasi. Pada awal tahun

2000, direkrut lima orang dokter umum sebagai dokter jaga bergiliran buka 24

jam. Setelah pelayanan darurat 24 jam disosialisasikan, animo kunjungan

masyarakat untuk berobat pun semakin meningkat. Pada awal tahun 2001,

tahap-tahap pembenahan tata ruang bangunan, mushola, kantin, penambahan

bangunan rawat inap dilakukan guna kenyamanan pengunjung serta pasien.

Manajemen dan tarif kamar yang sebelumnya satu macam, atas permintaan

masyarakat pun mulai dibuat klasifikasi, klas III, II, I, VIP. Permintaan

masyarakat akan kebutuhan tenaga dokter spesialis pun mulai muncul. Pada

awal tahun 2002 dilakukan perekrutan dokter part timer spesialis kandungan,

bedah, saraf, anak, dokter gigi, Sport Masseur/Fisioterapi. Instalasi Bedah

Minor, Poli Gigi fasilitas sport massage diresmikan pada HUT ke 20 Puri

Husada 4 September 2002. Awal Tahun 2003 dilakukan pembenahan dan

pemantapan rekruitmen tenaga spesialis penyakit dalam, anak, bedah,

kandungan, saraf, jiwa, THT, mata dan dokter gigi, sementara rekruitmen

tambahan tenaga paramedis dan non medis mulai dilakukan dengan

pengumuman lewat media massa dan seleksi profesional. Bersamaan itu mulai

disiapkan fasilitas laboratorium, kamar operasi, instalasi farmasi, kamar

bersalin. Klinik spesialis, laboratorium, kamar operasi, kamar bersalin dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

instalasi farmasi tersebut diresmikan pada momentum HUT ke 21 Puri Husada

4 September 2003, pada saat itu pula dicanangkan tekad menuju RS tipe D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pengetahuan Pengelola Rumah Sakit mengenai Akuntansi Manajemen


Lingkungan

Pengetahuan pengelola rumah sakit mengenai akuntansi manajemen

lingkungan ditanyakan kepada pihak yang berkompeten dalam pengolahan

limbah rumah sakit melalui dua pertanyaan. Distribusi frekuensi jawaban

responden disajikan pada tabel 5.1 dan table 5.2

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan tentang Konsep


Akuntansi Manajemen Lingkungan
No Pertanyaan Frekuensi jawaban
Jumlah
1 Sudah Belum
Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui sebelumnya
tentang konsep akuntansi manajemen lingkungan 5 2 7
sebagaimana diuraikan sebelumnya?
71.42% 28.58% 100%
Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016)
Pada tabel 5.1 terlihat bahwa sebagian besar responden (71.42%)

mengetahui mengenai konsep akuntansi manajemen lingkungan, hal ini juga

didukung dengan proses wawancara yang peneliti lakukan dengan pihak yang

terkait yaitu pihak yang bertugas dalam pengolahan limbah/bagian sanitasi.

Hal-hal terkait akuntansi manajemen lingkungan yang sudah dilakukan oleh

rumah sakit antara lain perhitungan terhadap biaya-biaya yang berhubungan

dengan lingkungan. Pengelolaan limbah cair dilakukan oleh seluruh

responden, akan tetapi untuk limbah padat, rumah sakit hanya sebatas

menampung saja tanpa melakukan pengolahan, hal ini dikarenakan mahalnya

biaya pengadaan alat guna melakukan pengolahan lebih lanjut. Dalam proses

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

pengelolaan limbah cair dan penampungan limbah padat, rumah sakit

mengacu pada peraturan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan

Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Sebanyak (28.58%) belum

mengetahui mengenai konsep akuntansi manajemen lingkungan.

Akuntansi manajemen lingkungan merupakan akuntansi manajemen

yang lebih menekankan pada aspek lingkungan dan dikembangkan untuk

mengatasi keterbatasan akuntansi manajemen yang tidak bisa memberikan

pertimbangan yang memadai (Xiaomei, 2004, dalam Buhary, 2013).

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi jawaban pengetahuan akuntansi manajemen


lingkungan sebagai alat bantu manajemen
No Pertanyaan Frekuensi jawaban
Jumlah
2 Ya Tidak
Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa akuntansi
manajemen lingkungan dapat membantu
6 1 7
pengambilan keputusan manajemen dalam
melakukan pengelolaan lingkungan?
85.70% 14.30% 100%
Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016)
Pada Tabel 5.2 dapat dilihat pengetahuan pihak rumah sakit yang

diwakili oleh divisi sanitasi, bahwa akuntansi manajemen lingkungan dapat

membantu pengambilan keputusan oleh pihak manajemen rumah sakit sudah

cukup baik, hal ini ditunjukan oleh jawaban responden dimana sebagaian

besar (85,70%) menjawab Ya dan hanya sebagian kecil (14.30%) yang

menjawab Tidak. Beberapa pengambilan keputusan yang dilakukan oleh

manajemen dari akuntansi manajemen lingkungan antara lain keputusan

dalam menggunakan anggaran dan melakukan investasi yang berhubungan

dengan pengelolaan limbah. Walaupun akuntansi manajemen lingkungan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

masih relatif baru di lingkungan rumah sakit, namun informasi yang

dihasilkan oleh akuntansi manajemen lingkungan tersebut dapat mendukung

pengambilan keputusan manajemen dan menjadikannya sebagai sebuah alat

bantu yang memiliki nilai lebih.

B. Pengetahuan Pihak manajemen tentang Pentingnya Kinerja Lingkungan


dalam Pembangunan Berkelanjutan

Pengetahuan pihak rumah sakit tentang pentingnya kinerja lingkungan

dalam pembangunan berkelanjutan dilihat dari 4 pertanyaan yang diberikan

kepada responden yaitu pihak pengolahan limbah/bagian sanitasi rumah sakit.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan tentang Konsep


Pembangunan Berkelanjutan
No Pertanyaan Frekuensi jawaban
Jumlah
Sudah Belum
3 Apakah Bapak/ibu sudah mengetahui tentang
6 1 7
konsep pembangunan berkelanjutan?
85.70% 14.30% 100%
Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016)
Pada tabel 5.3 menunjukan pengetahuan mengenai konsep

pembangunan berkelanjutan, dari hasil yang diperoleh, sebagian besar

responden yaitu sejumlah 85.70% telah mengetahui mengenai konsep

pembangunan berkelanjutan dan sejumlah 14,30% belum mengetahui konsep

tersebut. Pembangunan berkelanjutan dilaksanakan bukan hanya untuk

mengejar kepentingan ekonomi semata tapi juga memperhatikan aspek sosial

dan lingkungan. Hal ini menunjukan bahwa hampir seluruh responden yang

mewakili rumah sakit tersebut sudah menyadari perkembangan yang terjadi di

lingkungan eksternal terkait dengan konsep pembangunan berkelanjutan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

dimana rumah sakit merupakan salah satu bagian tidak terpisahkan dalam

pembangunan berkelanjutan.

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Kontribusi Perusahaan dan Dunia


Usaha untuk Pembangunan Berkelanjutan
Frekuensi
No Pertanyaan
jawaban Jumlah
Ya Tidak
4 Apakah sebagai salah satu pelaku pembangunan
berkelanjutan, Bapak/Ibu menyadari bahwa
perusahaan dan dunia usaha harus memberi 7 0 7
kontribusi demi terwujudnya pembangunan
berklanjutan
100% 0% 100%
Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016)
Tabel 5.4 menunjukan bahwa seluruh responden (100%) menyadari

bahwa dunia usaha, dalam hal ini adalah rumah sakit wajib memberikan

kontribusi demi terselenggaranya pembangunan berkelanjutan. Hal ini

ditunjukkan dengan sudah dilakukannya pengolahan limbah rumah sakit, baik

berupa limbah padat (padat medis, padat B3, sampah rumah tangga) dan

limbah cair, walaupun belum semua rumah sakit dapat melakukan

pengolahan limbah padat secara mandiri dikarenakan mahalnya pengaadaan

alat serta ijin yang cukup rumit kepada pemerintah yang kemudian dalam

pengelolaan limbah padat tersebut rumah sakit menggunakan jasa pihak ke-3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi jawaban pengetahuan tentang Konsep Kinerja


Lingkungan
No Pertanyaan Frekuensi jawaban
Jumlah
Sudah Belum
5 Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui tentang
konsep kinerja lingkungan sebagaimana di 7 0 7
uraikan sebelumnya?
100% 0% 100%
Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016)

Dari tabel 5.5 dapat dilihat bahwa untuk pengetahuan mengenai konsep

kinerja lingkungan seluruh responden telah mengetahui konsep tersebut, hal

ini dinyatakan pada jawaban dalam kuesioner dimana seluruh responden

(100%) menyatakan mengetahui tentang konsep tersebut. Kinerja lingkungan

merupakan kinerja perusahaan yang dalam penelitian ini adalah rumah sakit

dalam melakukan pengelolaan lingkungan sekitar tempat dimana rumah sakit

tersebut beroperasi yang dilihat dari cara perusahaan memperlakukan

lingkungan sekitar, cara memperlakukan limbah, cara menggunakan energi,

dan lain-lain. Dengan posisi responden sebagai bagian pengolahan

limbah/sanitasi yang dimana bagian tersebut bersentuhan langsung dengan

hal-hal yang berhubungan dengan kinerja lingkungan, responden diharapkan

sudah memahami konsep kinerja lingkungan.

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Pentingnya Kinerja Lingkungan bagi


Perusahaan
No Pertanyaan Frekuensi jawaban
Tidak Jumlah
Penting
Penting
6 Menurut Bapak/Ibu, seberapa penting kinerja
7 0 7
lingkungan yang baik bagi kegiatan usaha?
100% 0% 100%
Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa responden memiliki anggapan yang sama

mengenai pentinnya kinerja lingkungan bagi kegiatan usaha, hal ini dapat

dilihat dari frekuensi jawaban dimana seluruh responden menanggap kinerja

lingkungan merupakan hal yang penting bagi sebuah kegiatan usaha.

C. Informasi akuntansi manajemen lingkungan yang dibutuhkan oleh


manajemen untuk membantu pengelolaan lingkungan

Informasi fisik secara garis besar menanyakan mengenai jumlah dan

presentase bahan yang berasal dari bahan daur ulang, energi/bahan bakar

yang dikonsumsi dan dihemat, air yang didaur ulang lalu digunakan kembali

serta yang dibuang/terbuang, emisi gas yang dihasilkan, limbah yang

dihasilkan dan kemudian dioleh serta limbah yang dibuang. Informasi

moneter/biaya secara umum menanyakan mengenai biaya-biaya yang

dikeluaran dan digunakan oleh perusahaan guna melakukan pengolahan

limbah, dari biaya pengevaluasian proses pengolahan limbah, pelatihan

karyawan untuk maslah lingkungan, biaya uji emsi, biaya pemeliharaan

peralatan pengolah limbah, biaya pemerikasaan kandungan limbah dan lain

sebagainya.

Distribusi frekuensi informasi akuntansi manajemen lingkungan yang

terdiri dari informasi fisik dan informasi moneter yang dibutuhkan oleh

rumah sakit dalam melakukan pengolahan limbah ditunjukan pada tabel 5.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi Jawaban Informasi Akuntansi Manajemen


Lingkungan yang Dibutuhkan oleh Rumah Sakit
NO Tidak
Pertanyaan Dibutuhkan
Dibutuhkan
INFORMASI FISIK
1 Apakah jumlah/Presentase bahan yang berasal dari
6 (85.70%) 1 (14.30%)
bahan yang didaur ulang dibutuhkan?
2 Apakah jumlah energi (bahan bakar) yang dikonsumsi
7 (100%) 0
dibutuhkan?
3 Apakah jumlah energi (bahan bakar) yang dihemat
7 (100%) 0
dibutuhkan?
4 Apakah jumlah air yang diambil dari alam dibutuhkan? 7 (100%) 0
5 Apakah jumlah dan presentase air yang didaur ulang
4 (57.10%) 3 (42.90%)
dan digunakan kembali dibutuhkan?
6 Apakah jumlah air yang dibuang/terbuang dibutuhkan? 5 (71.40%) 2 (28.58%)
7 Apakah umlah emisi gas yang dihasilkan dibutuhkan? 6 (85.70%) 1 (14.30%)
8 Apakah jumlah limbah yang dihasilkan dubutuhkan? 6 (85.70%) 1(14.30%)
9 Apakah jumlah /presentase limbah yang diolah
6 (85.70%) 1 (14.30%)
dibutuhkan?
10 Apakah jumlah limbah yang dibuang dibutuhkan? 6 (85.70%) 1 (14.30%)
INFORMASI MONETER/BIAYA
11 Apakah Biaya mengevaluasi dan memilih peralatan
7 (100%) 0
pengendalian lingkungan dibutuhkan?
12 Apakah biaya pengembangan/desain proses/produk
7 (100%) 0
yang ramah lingkungan dibutuhkan?
13 Apakah biaya pelatihan karyawan untuk masalah
6 (85.70%) 1 (14.30%)
lingkungan dibutuhkan?
14 Apakah biaya pengembangan sistem pengelola
7 (100%) 0
lingkungan dibutuhkan?
15 Apakah biaya audit lingkungan dibutuhkan? 7 (100%) 0
16 Apakah biaya pemeriksa proses produksi untuk
menjamin kepatuhan terhadap regulasi lingkungan 7 (100%) 0
dibutuhkan?
17 Apakah biaya melakukan uji emisi dibutuhkan? 6 (85.70%) 1 (14.30%)
18 Apakah biaya pemeriksaan kandungan limbah
7 (100%) 0
dibutuhkan?
19 Apakah biaya pengolahan dan pembuagan limbah
7 (100%) 0
berbahaya dibutuhkan?
20 Apakah biaya pemeliharaan peralatan pengolah limbah
7 (100%) 0
dibutuhkan?
21 Apakah biaya daur ulang bahan sisa untuk digunakan
6 (85.70%) 1 (14.30%)
kembali dibutuhkan?
22 Apakah biaya daur ulang air untuk digunakan kembali
5 (71.40%) 2 (28.58%)
dibutuhkan?
23 Apakah biaya perbaikan/konservasi lahan yang rusak
7 (100%) 0
dibutuhkan?
24 Apakah biaya pembersihan lingkungan yang tercemar
5 (71.40%) 2 (28.58%)
dibutuhkan?
Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016)
Pada tabel 5.7 dapat dilihat tabel yang berisikan informasi akuntansi

manajemen lingkungan yang mengandung dua informasi, yaitu informasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

fisik dan informasi moneter serta sejauh mana informasi tersebut dibutuhkan

oleh pihak rumah sakit yang diwakili bagian sanitasi. Terlihat bahwa untuk

informasi fisik, rata-rata rumah sakit membutuhkan hampir seluruh

komponen informasi tersebut, akan tetapi yang menjadi pioritas dari pihak

rumah sakit adalah informasi mengenai jumlah energi yang dikonsumsi,

jumlah energi yang dihemat, dan jumlah air yang diambil dari alam, hal ini

dikarenakan informasi ini berkaitan dengan pengadaan energi tersebut. Dari

aspek lingkungan, informasi yang dianggap sangat penting tersebut dapat

digunakan sebagai pengendalian terhadap konsumsi energi yang digunakan

untuk pengolahannya dan juga dapat membantu dalam menjaga kelestarian

sumber daya energi.

Selain informasi tersebut, terdapat informasi yang dianggap tidak kalah

penting, yaitu informasi jumlah limbah yang dihasilkan, jumlah limbah yang

dibuang, jumlah limbah yang diolah, jumlah emisi gas yang dibuang serta

jumlah emisi gas yang dihasilkan, informasi ini dianggap penting oleh pihak

rumah sakit dikarenakan informasi ini dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan pihak rumah sakit guna memutusakan langkah penampungan,

pengelolaan dan pengolahan.

Terdapat 4 (57,10%) dari 7 (100%) responden yang menyatakan tidak

membutuhkan informasi jumlah dan presentase air yang didaur ulang dan

digunakan kembali hal ini dikarenakan menurut responden air yang telah di

olah tersebut mengandung limbah yang berbahaya bagi tubuh apabila

digunakan kembal, hal ini dikarenakan dalam pengolahannya, limbah cair


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

dari rumah sakit tidak digunakan kembali karena dianggap air tersebut telah

terkontaminasi oleh banyak zat maupun mikroorganisme tergantung dari jenis

rumah sakit, limbah tersebut setelah melalui proses kimia yang cukup panjang

yaitu proses khlorinasi, air hasil pengolahan tersebut kemudian langsung

dibuang ke sungai/saluran umum.

Dalam penelitian ini, selain informasi fisik, juga terdapat informasi

moneter. Informasi moneter yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

informasi yang didalamnya terkandung biaya-biaya apa saja yang sekiranya

dibutuhkan oleh pihak rumah sakit, dari hasil pengambilan data, dapat dilihat

dari 14 item yang terdapat pada informasi moneter, hampir sebagian besar

informasi tersebut dibutuhkan oleh rumah sakit, diantarannya: biaya

mengevaluasi dan memilih peralatan pengendalian, biaya

pengembangan/desain proses/produk yang ramah lingkungan, biaya

pengembangan sistem pengelola lingkungan, biaya-biaya tersebut terkait

dengan keputusan untuk melakukan investasi dalam peralatan pengendalian

lingkungan ataupun peralatan pengolah limbah serta keputusan untuk

mengembangan sistem pengolahan lingkungan pada rumah sakit, keputusan

ini sangatlah penting dikarenakan nilai investasi yang ditanam oleh rumah

sakit pada alat pengolah limbah dikategorikan cukup mahal.

Selanjutnya, terdapat biaya audit lingkungan, biaya pemeriksaan proses

produksi untuk menjamin kepatuhan terhadap regulasi lingkungan, biaya

pemeriksaan kandungan limbah, biaya pengolahan dan pembuagan limbah

berbahaya, biaya-biaya ini dianggap sangat penting dan dibutuhkan oleh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

pihak pengelola rumah sakit dikarenakan dari informasi ini terkait dengan

kepatuhan rumah sakit dengan regulasi pemerintahan serta aturan yang telah

ditetpakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) terkait dengan

pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit, baik berupa limbah

padat, cair, maupun rumah tangga untuk biaya pemeliharaan peralatan

pengolah limbah juga dirasa sangat dubutuhkan, hal ini berkaitan dengan

kegiatan pengolahan limbah dimana biaya ini dibutuhkan agar aktivitas

pemeliharaan peralatan selalu dalam kondisi baik dan dapat digunakan secara

maksimal.

Secara keseluruhan, hampir seluruh informasi akuntansi manajemen

lingkungan dibutuhkan oleh pihak manajemen rumah sakit, hal ini

berhubungan dengan perencanaan yang harus dilakukan oleh manajemen agar

kegiatan usaha dapat berjalan dengan baik, dan lingkungan sekitar tetap

terjaga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelumnya, maka

dapat diambil keseimpulan sebagai berikut:

1. Pihak pengelola rumah sakit yang dalam hal ini diwakili oleh bagian

sanitasi sudah mengetahui mengenai pentingnya kinerja lingkungan

dalam pembangunan berkelanjutan, hal ini dapat dilihat dari jawaban

dari tiap-tiap pertanyaan kuesioner dan dari hasil wawancara serta

observasi yang dilakukan.

2. Informasi akuntansi manajemen lingkungan yang dibutuhkan oleh

pihak rumah sakit terbagi menjadi dua infomasi, yaitu informasi fisik

dan informasi moneter, dimana dari tiap-tiap informasi tersebut,

banyak responden yang menyatakan bahwa rumah sakit membutuhkan

informasi tersebut. Informasi fisik yang dibutuhkan adalah jumlah

energi yang dikonsumsi (100%) dan jumlah energi yang di hemat

(100%) serta jumlah air yang diambil dari alam(100%). Informasi

moneter yang dibutuhkan adalah biaya mengevaluasi dan memilih

peralatan pengendalian lingkungan (100%), pengembangan/desain

proses/produk yang ramah lingkungan (100%), pengembangan sistem

pengelola lingkungan (100%), audit lingkungan (100%), pemeriksa

proses produksi untuk menjamin kepatuhan terhadap regulasi

lingkungan (100%), pemeriksaan kandungan limbah (100%),

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

3. pengolahan dan pembuagan limbah berbahaya (100%), pemeliharaan

peralatan pengolah limbah (100%) serta perbaikan/konservasi lahan

yang rusak (100%).

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

populasi sasaran sehingga kesimpulan hanya berlaku untuk rumah

sakit pada populasi sasaran.

2. Ada beberapa rumah sakit yang masih belum mengimplementasikan

IPAL dan pengolahan limbah dengan baik, sehingga masih belum bisa

dijadikan sebagai tempat penelitian.

3. Terdapat informasi akuntansi manajemen lingkungan yang diperlukan,

namun dibeberapa rumah sakit informasi tersebut tidak dapat diakses.

C. Saran

1. Bagi Rumah Sakit

Rumah sakit diharapkan lebih memaksimalkan lagi pengolahan

limbah agar lingkungan lebih terjaga dengan baik dan memberikan

dampak positif terhadap rumah sakit.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya diharpkan dapat menggali informasi lebih

rinci dari pihak rumah sakit mengenai pengolahan limbah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

b. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan responden

Rumah Sakit Umum Daerah/ non-swasta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Andie T. Purwanto.(2000),Pengukuran Kinerja Lingkungan (andipt2000@


yahoo. com). Diakses pada 20 Maret 2015.
Bosshard, R.E. 2003. Environmental Accounting: A Case Study of its Application to a
Small Business in Atlantic Canada. Tesis: Dalhousie University Halifax. Nova
Scotia.
Burhany, Dian Imania. Nurniah. 2012. Akuntansi Manajemen Lingkungan, Alat
Bantu Untuk Meningkatkan Kinerja Lingkungan Dalam Pembangunan
Berkelanjutan. Volume 17, Nomor 3.
http://multiparadigma.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/058.pdf
Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Gendro,Wiyono. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS
17.0 & Smart PLS 2.0. Yogyakarta: Percetakan STIM YKPM.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM. SPSS
19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.

Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan


Pengalaman-Pengalaman. Edisi 6. Yogyakarta, Indonesia: BPFE
Yogyakarta
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Henri, J. F dan M. Journeault. 2010. Ecocontrol: The Influence of Management
Control Systems on Environmental and Economic Performance.
Accounting, Organizations and Society 35: 6380.

Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi lingkungan dan pengungkapannya. Edisi pertama.


Graha Ilmu, Yogyakarta.
Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi manajemen lingkungan. Edisi pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Indriantoro dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup. (2013, Desember 10). Hasil Penilaian PROPER


KLH 2013. Diakses 15 September, 2014, dari Kementerian Lingkungan
Hidup: http://www.menlh.go.id/hasil-penilaian-proper-klh-2013/

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kementerian Lingkungan Hidup. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik


Indonesia Nomor 349 Tahun 2013 tentang Hasil Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2012-
2013.
Menkes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta.
Peraturan Presiden, 2016. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2016 tentang Jaminan Kesehatan. Jakarta.

Perez, E. A., C. C. Ruiz, dan F. C. Fenech. 2007. Environmental Management


Systems as an Embedding Mechanism: a Research Note. Accounting,
Auditing & Accountability Journal 20(3): 403-422.
Salim, Emil. 1990, Konsep Pembangunan Berkelanjutan, Jakarta.
SNI 19-14001-2005, Sistem Manajemen Lingkungan Persyaratan dan
panduan penggunaan. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Stoner, James A.F. 2006. Manajemen. Jilid I. Edisi Keenam. Salemba Empat,
Jakarta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta. Shrivastava, P. 1955. The Role of
Corporations in Achieving Ecological Sustainability. The Academy of
Management Review. Vol. 20, No. 4, Halaman: 936-960

Tead, Ordway. 2008. Human Nature And Management. Kessinger Publishing,


LLC.

Universitas Mercubuana Yogyakarta. 2015., Rumah Sakit.


http://umby.web.id/tag/rumah-sakit/. Diakses pada tanggal 10 April 2016.

U.S. EPA. (1995). Process Design Manual: Land Application of Sewage Sludge
and Domestic Septage, Office of Research and Development. EPA/625/R-
95/001. US .EPA Washington, D.C.

Volosin, E., 2008 Environmental Accounting, Norderstedt Germany: GRIN


Verlag

W. Edwards Deming, Philip B. Crosby, and Joseph M. Juran., 2005. Quality


Definition, America.

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Data Rumah Sakit yang mengakomodir BPJS Kesehtan


Daerah Istimewa Yogyakarta

NO. KODE NAMA RUMAH SAKIT ALAMAT FASKES


1 0179R008 RSIY PDHI JL. SOLO KM. 12,5 CUPUWATU
2 0179R011 RSUD PRAMBANAN JL. PRAMBANAN-PIYUNGAN
KM.7
3 0179R012 RS CONDONG CATUR JL. MANGGIS NO. 6 GEMPOL
4 0179R013 RSIA Sakina Idaman Nyi Condrolukito No.60
5 0179R014 RS Queen Latifa Ring Road Barat Mlangi
6 0179R015 RS Mitra Paramedika Raya Ngemplak Kemasan
7 0179R016 Klinik Hemodialisis Golden PMI Ring Road Barat No.3
8 0179R017 RS At Turots Al Islamy Klaci I
9 0179R018 RS Gramedika 10 Jl. Kaliurang km 12,5
10 0179R019 RS Dharma Jl. Jogya Wonosari
11 0179R020 RSU Panti Bhaktiningsih Klepu, Sendangmulyo
12 0179R024 RSU MITRA SEHAT JL WATES KM 9 NGARAN
13 0179R025 RS PKU MUH YOGYA UNIT II JL WATES KM 5,5
14 0179R026 RSKIA SADEWA JL BABARSARI TB 16 NOMOR
13
15 0179R027 RS AKADEMIK UGM JlL KABUPATEN
16 1202R001 RSUP DR. SARDJITO JL. KESEHATAN NO.1 SEKIP
17 1202R002 RSUD SLEMAN JL. BHAYANGKARA NO.48
18 1202R003 RSJ. GRHASIA JL. KALIURANG KM.17
TEGALSARI
19 1202R005 RS PANTI NUGROHO JL. KALIURANG KM.17
SUKUNAN
20 1202R007 RS PURI HUSADA JL. PALAGAN TENTARA
PELAJAR
21 1202R009 RS PANTI RINI JL. SOLO KM.13,2
22 0180R010 RS MATA DR.YAP JL. CIK DITIRO NO.5
YOGYAKARTA
23 0180R011 RS HAPPY LAND Jl. IPDA Tut Harsono
24 0180R013 RS Bethesda Lempuyangwangi Hayam wuruk 6
25 0180R014 RSKB Soedirman Sidobali UH III/ 402
26 0180R015 RS Ludira Husada Tama Wiratama 4
27 0180R016 RSK Anak 45 Patang Puluhan 45
28 0180R017 RSKIA PKU Muhamadiyah Ngeksi Gondo No. 56
Kotagede
29 0180R018 RSKIA Permata Bunda Jl. Ngeksi Gondo
30 1201R001 RSUD KOTA YOGYAKARTA JL. WIROSABAN NO. 1
31 1201R002 RS BETHESDA JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.
70
32 1201R003 RS PKU MUHAMMADIYAH YK JL. KH. AHMAD DAHLAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

NO.20
33 1201R005 RSI HIDAYATULLAH JL.VETERAN NO.184
34 1202R004 RS. PANTI RAPIH JL. CIK DI TIRO NO.30
35 0177R005 RS NUR HIDAYAH Jl. Imogiri Timur km 11
36 0177R006 RS PATMASURI Krapyak
37 0177R007 RS KBIA Permata Husada Raya Pleret Kotagede km 5
38 0177R008 RS Rachma Husada Parangtritis km 17
39 0177R009 RS Rajawali Citra Bantul Pleret km 2,5
40 0177R010 RS Santa Elisabeth Ganjuran
41 0177R011 RSKB RING ROAD SELATAN JL RING ROAD SELATAN
GLUGO
42 0177R013 RSU GRIYA MAHARDHIKA JL PARANGTRITIS KM 4,5
43 0177R014 KLINIK UTAMA BEDAH DONOLOYO IA KROBOKAN
ADELIA
44 0177R015 KLINIK HEMODIALISIS JL NITIPURAN 183B
NITIPURAN
45 0180R012 RSK Paru Respira JL PANEMBAHAN SENOPATI
46 1205R001 RSUD BANTUL JL.DR.WAHIDIN
SUDIROHUSODO
47 1205R004 RS PKU MUHAMMADIYAH JL. JENDRAL SUDIRMAN
BANTUL NO.124
48 0176R002 RSU Rizki Amalia Medika Brosot Wates
49 0176R003 RSKB Kharisma Paramedika Khudori
50 0176R004 RSU RIZKI AMALIA JL WATES PURWOREJO KM 10
51 1204R001 RSUD WATES JL. TENTARA PELAJAR KM.1
NO.5
52 0178R002 RS Nur Rohmah Wonosari Jogya, Gading
53 0178R003 RS PANTI RAHAYU JL WONOSARI-PONJONG KM 7
54 1203R001 RSUD WONOSARI JL. TAMAN BHAKTI NO.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Lampiran 1

Daftar Rumah Sakit dalam Populasi Sasaran

No Kode Faskes Nama Rumah Sakit Alamat


1 0179R008 RSIY PDHI Jl. Solo Km. 12,5 Cupuwatu
2 0179R015 RS Mitra Jalan Raya Ngemplak Kemasan
Paramedika
3 1202R007 RS PURI HUSADA Jl. Palagan Tentara Pelajar
4 0180R011 RS HAPPY LAND Jl. IPDA Tut Harsono
5 1201R003 RS PKU Jl. Kh. Ahmad Dahlan No.20
Muhammadiyah
Yogyakarta
6 0177R010 RS Santa Elisabeth Ganjuran
Ganjuran
7 RS KBIA Permata
0177R007 Raya Pleret Kotagede km 5
Husada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN
TERHADAP KINERJA LINGKUNGAN DALAM
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Oleh:
Hasmoro Gautomo
NIM: 122114010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Kepada Yth. Bapak Ibu/Sdr/i Responden

Di Tempat

Dengan hormat, bahwa saya Hasmoro Gautomo NIM 122114010 adalah


mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma bermaksud
untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul
HUBUNGAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN TERHADAP
KINERJA LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka saya mengharapkan bantuan
Bapak/Ibu/Sdr/i responden kiranya bersedia mengisi kuesioner ini dengan
seobyektif mungkin sesuai dengan kenyataan yang dilihat dan dirasakan oleh
Bapak/Ibu/Sdr/i responden.

Dalam melakukan pengisian kuesioner ini, dimohon Bapak/Ibu/Sdr/i


responden terlebih dahulu untuk membaca petunjuk yang tertera agar
memudahkan dalam memberikan jawaban serta keakuratan jawaban yang
diberikan. Segala bentuk jawaban Bapak/Ibu/Sdr/i responden akan sangat
berharga dan bermanfaat bagi penelitian ini. Saya sangat menjunjung tinggi
komitmen dan memegang teguh kerahasiaan dan kepercayaan yang telah
Bapak/Ibu/Sdr/i responden berikan.

Atas segala perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr/i responden saya


ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Hasmoro Gautomo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Akuntansi Manajemen Lingkungan Kinerja Lingkungan


Konsep akuntansi manajemen Kinerja lingkungan merupakan kinerja
lingkungan memiliki beberapa nama perusahaan untuk menciptakan
lain namun memiliki definisi yang lingkungan yang lebih baik dan
sama, diantaranya adalah akuntansi menjaga lingkungan tersebut agar tetap
lingkungan atau akuntansi biaya asri. Kinerja lingkungan merupakan
lingkungan, atau akuntansi biaya salah satu langkah penting perusahaan
penuh, atau penilaian biaya dalam meraih kesuksesan bisnis,
keseluruhan, dan sebagainya. dengan kinerja lingkungan yang baik
Istilah akuntansi lingkungan maka citra perusahaan dimata
mempunyai banyak arti dan kegunaan. masyarakan akan mejadi bagus dan
Akuntansi lingkungan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat
mendukung akuntansi pendapatan akan kagiatan yang dilakukan oleh
maupun akuntansi keuangan. Tujuan perusahaan tersebut. Kinerja
dari akuntansi lingkungan adalah untuk lingkungan adalah hasil yang dapat
meningkatkan jumlah informasi diukur melalui sistem manajemen
relevan bagi mereka yang memerlukan lingkungan yang didasarkan pada
atau dapat menggunakannya. Tujuan kebijakan lingkungan, sasaran
lain dari pentingnya pengungkapan lingkungan dan target lingkungan
akuntansi lingkungan adalah berkaitan
dengan kegiatan-kegiatan konservasi
lingkungan oleh perusahaan.
Secara garis besar, keutamaan
penggunaan konsep akuntansi
lingkungan bagi perusahaan adalah
kemampuan untuk meminimalisasi
persoalan-persoalan lingkungan yang
dihadapinya. Tujuannya adalah
meningkatkan efisiensi pengelolaan
lingkungan dengan melakukan
penilaian kegiatan lingkungan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

sudut pandang biaya (environmental


costs) dan manfaat atau efek (economic
benefit).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

KUESIONER
A. Identitas Respoden
1. Nama: (Boleh Tidak diisi)
2. Umur: Tahun
3. Jenis Kelamin:
Laki Laki
Perempuan
4. Pendidikan Terakhir:
SD Sederajat
SMP Sederajat
SMA Sederajat
D-3 / Akademik
S-1
S-2
S-3
B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama.
2. Isilah setiap pernyataan dengan tanda centang () pada kolom yang
tersedia.
3. Isilah sesuai dengan kondisi Anda.

Pengetahuan tentang konsep akuntansi manajemen lingkungan


Responden diharapkan dapat mengisi kuesioner mengenai pengetahuan konsep
akuntansi mamajemen lingkungan.
No Pertanyaan Sudah Belum
1 Bapak/Ibu sudah mengetahui sebelumnya tentang konsep
akuntansi manajemen lingkungan sebagaimana diuraikan
sebelumnya?
(Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Pengetahuan akuntansi manajemen lingkungan sebagai alat bantu


manajemen
Responden diharapkan dapat mengisi kuesioner mengenai dapatkah akuntansi
manajemen lingkungan membantu pengambilan keputusan manajemen dalam
melakukan pengolahan lingkungan.
No Pertanyaan Ya Tidak
2 Bapak/Ibu mengetahui bahwa akuntansi manajemen
lingkungan dapat membantu pengambilan keputsan
manajemen dalam melakukan pengelolaan lingkungan?
(Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012)
Pengetahuan Tentang Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Responden diharapkan dapat mengisi kuesioner mengenai pengetahuan konsep
pembangunan berkelanjutan bagi Rumah Sakit.
No Pertanyaan Sudah Belum
3 Bapak/Ibu sudah mengetahui tentang konsep
pembangunan berkelanjutan?
(Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012)
Kontribusi perusahaan dan dunia usaha untuk pembanguan berkelanjutan
Responden diharapkan dapat mengisi kuesioner mengenai kontribusi Rumah Sakit
guna pengembangan berkelanjutan.
No Pertanyaan Ya Tidak
4 Sebagai salah satu pelaku pembangunan berkelanjutan,
Bapak/Ibu menyadari bahwa perusahaan dan dunia usaha
harus memberi kontribusi demi terwujudnya
pembangunan berkelanjutan
(Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012)
Pengetahuan tentang konsep kinerja lingkungan
Responden diharapkan dapat mengisi kuesioner mengenai pengetahuan mengenai
kinerja lingkungan di Rumah Sakit.
No Pertanyaan Sudah Belum
5 Bapak/ibu sudah mengetahui tentang konsep kinerja
lingkungan sebagaimana di uraikan sebelumnya?
(Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Pentingnya kinerja lingkungan bagi kegiatan usaha


Responden diharapkan dapat mengisi kuesioner mengenai anggapan pihak
pengelola Rumah Sakit terhadap pentingnya kinerja lingkungan bagi
keberlanjutan kegiatan usaha.
No Pertanyaan Penting Tidak
penting
6 Menurut Bapak/Ibu, seberapa penting kinerja lingkungan
yang baik bagi kegiatan usaha?
(Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Informasi akuntansi manajemen lingkungan yang dibutuhkan oleh Rumah


sakit.
Petunjuk pengisian:
Berikanlah tanda Centang () pada informasi-informasi yang ada butuhkan
sebagai pelaku usaha, berdasarkan tingkat kebutuhan ada terhadap informasi yang
anda butuhkan.
NO Tidak
Pertanyaan Dibutuhkan
Dibutuhkan
INFORMASI FISIK
1 Apakah jumlah/Presentase bahan yang
berasal dari bahan yang didaur ulang
dibutuhkan?
2 Apakah jumlah energi (bahan bakar) yang
dikonsumsi dibutuhkan?
3 Apakah jumlah energi (bahan bakar) yang
dihemat dibutuhkan?
4 Apakah jumlah air yang diambil dari alam
dibutuhkan?
5 Apakah jumlah dan presentase air yang
didaur ulang dan digunakan kembali
dibutuhkan?
6 Apakah jumlah air yang dibuang/terbuang
dibutuhkan?
7 Apakah umlah emisi gas yang dihasilkan
dibutuhkan?
8 Apakah jumlah limbah yang dihasilkan
dubutuhkan?
9 Apakah jumlah /presentase limbah yang
diolah dibutuhkan?
10 Apakah jumlah limbah yang dibuang
dibutuhkan?
INFORMASI MONETER/BIAYA
11 Apakah Biaya mengevaluasi dan memilih
peralatan pengendalian lingkungan
dibutuhkan?
12 Apakah biaya pengembangan/desain
proses/produk yang ramah lingkungan
dibutuhkan?
13 Apakah biaya pelatihan karyawan untuk
masalah lingkungan dibutuhkan?
14 Apakah biaya pengembangan sistem
pengelola lingkungan dibutuhkan?
15 Apakah biaya audit lingkungan dibutuhkan?
16 Apakah biaya pemeriksa proses produksi
untuk menjamin kepatuhan terhadap regulasi
lingkungan dibutuhkan?
17 Apakah biaya melakukan uji emisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

dibutuhkan?
18 Apakah biaya pemeriksaan kandungan
limbah dibutuhkan?
19 Apakah biaya pengolahan dan pembuagan
limbah berbahaya dibutuhkan?
20 Apakah biaya pemeliharaan peralatan
pengolah limbah dibutuhkan?
21 Apakah biaya daur ulang bahan sisa untuk
digunakan kembali dibutuhkan?
22 Apakah biaya daur ulang air untuk
digunakan kembali dibutuhkan?
23 Apakah biaya perbaikan/konservasi lahan
yang rusak dibutuhkan?
24 Apakah biaya pembersihan lingkungan yang
tercemar dibutuhkan?
(Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012)

Anda mungkin juga menyukai