Anda di halaman 1dari 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PERAN MATA KULIAH SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI DALAM KESADARAN KEAMANAN INFORMASI
MAHASISWA TERHADAP FENOMENA CYBER CRIME

(Studi Eksplorasi pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas


Ekonomi, Universitas Sanata Dharma)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh :
Scholastica Wahyu Indriani
NIM : 142114069

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PERAN MATA KULIAH SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI DALAM KESADARAN KEAMANAN INFORMASI
MAHASISWA TERHADAP FENOMENA CYBER CRIME
(Studi Eksplorasi pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh :
Scholastica Wahyu Indriani
NIM : 142114069

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“ Yakin, berusaha, bertahan serta berdoa adalah kunci dari menyingkirkan

ketakutan. Tuhan tidak pernah tidur atasmu.”

(Penulis)

“Serahkan perbuatanmu kepada TUHAN, maka

terlaksanalah segala rencanamu.”

Amsal 16:3

Allah Bap a d an Tu h an Yesu s Kr ist u s Pen eb u sku

Bu n d a Mar ia Pen d en g ar Do aku

Bap ak ser t a Ib u ku yan g aku cin t ai

Kakakku yan g su n g g u h aku sayan g i

Sah ab at -sah ab at ku

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
ANALISIS PERAN MATA KULIAH SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI DALAM KESADARAN KEAMANAN INFORMASI
MAHASISWA TERHADAP FENOMENA CYBER CRIME
(Studi Eksplorasi pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma)
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 10 bulan April 2018 adalah hasil karya
saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi


ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.

Yogyakarta, 31 Mei 2018


Yang membuat pernyataan

Scholastica Wahyu Indriani


v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

Nama : Scholastica Wahyu Indriani


NIM : 142114069

Demi pengembangan ilmu pengetahuan daya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS PERAN MATA KULIAH SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI DALAM KESADARAN KEAMANAN INFORMASI
MAHASISWA TERHADAP FENOMENA CYBER CRIME
(Studi Eksplorasi pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma)

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak

untuk menyimpan dan mengelola abstrak (tidak termasuk isi) dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya dalam

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya dan

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan seharusnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 31 Mei 2018

Scholastica Wahyu indriani

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis skripsi ini bertujuan untuk memenuhi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma.

2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. Yohanes Pembaptis Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA., selaku Ketua

Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Ilsa Haruti Suryandari, S.I.P., M.Sc., Ak., selaku dosen pembimbing skipsi

yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Drs. Gabriel Anto Listianto, MSA., Ak., selaku dosen pembimbing

akademik yang telah membantu dalam proses perkuliahan.

6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang

telah membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Seluruh responden yang telah membantu peneliti dalam wawancara.

8. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan, kasih serta kesabaran

kepada penulis

9. Kakak kakak penulis yang sudah memberikan dana dan upaya untuk penulis

selama kuliah

10. Sahabatku tersayang Ganis, Patrice, Shelly, Lita, Ody, Ajeng, Aan, Adit,

Dimas, Healty, Ugi, Lia, Brigit yang selalu memberikan semangat kepada

penulis.

11. Teman – teman KKP tercinta Lita, Lia, Kak Kris, Widya, Shella yang selalu

memberi canda tawa bagi penulis.

12. Teman magang TELKOMSEL yang turut memberi semangat kepada

penulis.

13. Teman-teman HIMAKS yang sudah menemani dan membantu penulis

dalam berorganisasi.

14. Teman-teman 3G yang menjadi teman sepermainan dan refreshing bagi

penulis.

15. Ursulin Squad yang selalu menguatkan penulis.

16. Brevet Squad yang selalu memberikan semangat dan wejangan moral

kepada penulis.

17. Teman-temas Kos Dyastra Ocin, Chicil, Tesa, Tata, Ulfi, Catha, Nanda yang

selalu memberikan dukungan kepada penulis.

18. Mitra perpus yang senantiasa membantu dan memberikan dukungan kepada

penulis.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19. Teman-Teman MPAT Bu Ilsa yang mau berbagi ide dan memberikan

masukan posif kepada penulis

20. Teman-teman Akuntansi 2014 dan kelas B yang sudah berbagi dan

membantu penulis selama di Universitas.

21. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

Penuls menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan bermanfaat

bagi penulis. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bagi para pembaca dan

semua pihak yang memerlukan.

Yogyakarta, 31 Mei 2018

Scholastica Wahyu Indriani

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................................. v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... xv
ABSTRAK ...................................................................................................... xvi
ABSTRACT ................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Batasan Masalah .............................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
F. Sistematika Penelitian ..................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... .................................................................... 7
A. Sistem Informasi Akuntansi ............................................................ 7
1. Sistem .... ...................................................................................... 7
2. Informasi ...................................................................................... 7
3. Konsep Sistem Informasi Akuntansi ............................................ 8
4. Pentingnya Sistem Informasi Akuntansi ...................................... 9
5. Fokus Mata Kuliah SIA ................................................................ 10
6. Kontribusi Sistem Informasi Akuntansi ....................................... 18

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Keunggulan SIA berbasis Komputer ............................................ 18


B. Manfaat Komputer ............ .............................................................. 19
C. Kejahatan Komputer ........ ............................................................... 21
1. Pengertian .................. ................................................................... 21
2. Masalah yang Ditimbulkan Komputer ......................................... 22
3. Segitiga Kecurangan .................................................................... 24
D. Cyber Crime ................ ................................................................... 25
1. Pengertian .................. ................................................................... 25
2. Bahaya Cyber Crime terhadap Masyarakat .................................. 26
E. Kesadaran Keamanan Informasi .................................................... 27
F. Keamanan Informasi ...... ................................................................. 28
G. Upaya Mengamankan TI ................................................................ 33
H. Information Security Awareness Training ..................................... 35
H. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 38
A. Jenis Penelitian ................ ............................................................... 38
B. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 38
C. Subyek dan Obyek Penelitian ......................................................... 38
D. Data yang Diperlukan .................................................................... 39
E. Metode dan Desain Penelitian ........................................................ 39
F. Populasi dan Sampel ..... .................................................................. 40
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 42
H. Teknik Analisis Data ... ................................................................... 43
BAB IV GAMBARAN UMUM .................................................................... 48
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ................................................ 48
B. Profil Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma .................... 53
C. Sejarah Program Studi Akuntansi ................................................... 55
D. Profil dan Karakteristik Mahasiswa Program Studi Akuntansi....... 56
E. Materi Perkuliahan SIA Program Studi Akuntansi ......................... 57
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 60
A. Karakteristik Narasumber .............................................................. 60
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Profil Narasumber berdasarkan Angkatan ................................... 60


2. Profil Narasumber berdasarkan Mata Kuliah SIA ....................... 61
3. Profil Narasumber berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 62
B. Analisis dan Pembahasan ............................................................... 62
1. Pengajaran Mata Kuliah SIA ........................................................ 62
2. Knowledge, Attitude, Behaviour ................................................... 64
3. Information Security Awareness Training ................................... 89
BAB VI PENUTUP ................. ..................................................................... 91
A. Kesimpulan ................. .................................................................... 91
B. Keterbatasan Masalah .. ................................................................... 91
C. Saran .............................. ................................................................. 92
DAFTAR PUSTAKA ........................................... ......................................... 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 97

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

3.1 TABEL DESAIN PENELITIAN KUALITATIF ..................................... 40


3.2 DAFTAR POPULASI ....... ........................................................................ 41
4.1 TABEL MATERI PERKULIAHAN SIA ................................................. 57
5.1 PROFIL NARASUMBER BERDASARKAN ANGKATAN ................. 60
5.2 PROFIL NARASUMBER BERDASARKAN MATA KULIAH ............ 61
5.3 PROFIL NARASUMBER BERDASARKAN JENIS KELAMIN .......... 62

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

2.1 FOKUS MATA KULIAH SIA ................................................................. 10


3.1 THE INTERPRETIVE RESEARCH PROCESS ......................................... 44

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I DAFTAR TANGGAL WAWANCARA ................................. 98


LAMPIRAN II SILABUS MATA KULIAH SIA .......................................... 99

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
ANALISIS PERAN MATA KULIAH SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI DALAM KESADARAN KEAMANAN INFORMASI
MAHASISWA TERHADAP FENOMENA CYBER CRIME
(Studi Eksplorasi pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma)

Scholastica Wahyu Indriani


NIM : 142114069
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mata kuliah sistem


informasi akuntansi dalam kesadaran keamanan informasi mahasiswa terhadap
fenomena cyber crime. Penelitian ini memfokuskan analisis pada mahasiswa
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Oleh karena itu,
penelitian ini digunakan untuk mengeksplorasi data dan informasi mengenai peran
mata kuliah sistem informasi dalam kesadaran keamanan informasi mahasiswa
akuntansi.
Jenis penelitian ini adalah studi eksplorasi. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif eksploratif. Teknik pengumpulan data dengan
wawancara dan dokumentasi. Populasi yang diteliti adalah mahasiswa Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma angkatan 2014-2016 yang
berjumlah 490. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dan
disproportionate stratified random sampling. Teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik analisis interpretif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata kuliah sistem informasi
akuntansi memberikan pengetahuan (knowledge) bagi mahasiswa. Pengetahuan
itu adalah dalam hal pentingnya mempelajari SIA. Sayangnya hal tersebut belum
dipahami mahasiswa. Di sisi lain, pengetahuan mengenai pentingnya teknologi,
cyber crime, dan bahayanya serta pentingnya pengendalian telah dipahami oleh
mahasiswa. Selain itu, mata kuliah sistem informasi akuntansi telah membantu
mahasiswa untuk memikirkan bagaimana cara bersikap (attitude) terhadap
keamanan dan pengendalian sistem informasi yang dimiliki dan telah memberikan
pengetahuan mengenai internet, backup data, password, e-mail dan phishing.
Namun pengetahuan yang menimbulkan pemikiran tersebut pada kenyataannya
hanya diterapkan untuk backup data, internet, dan phishing, sedangkan untuk
password dan e-mail tidak diterapkan.
Kata Kunci : mata kuliah sistem informasi akuntansi, knowledge, attitude,
behaviour

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACK
ANALYZING THE ROLE OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM
COURSE IN STUDENTS’ INFORMATION SECURITY AWARENESS
TOWARDS THE PHENOMENA OF CYBER CRIME
(Explorative Study in Accounting Students, Faculty of Economics, Sanata
Dharma University)

Scholastica Wahyu Indriani


Student Number : 142114069
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018

The objective of this research is to find out the role of accounting


information system course in student’s information security awareness toward the
phenomena of cyber crime. The research focuses the analysis in accounting
students, faculty of economics, Sanata Dharma University. Hence, this research
aims to explore data and information of accounting information system course’s
role in accounting student’s information security awareness.
The type of research was an explorative study. The research method used
was qualitative explorative. The techniques of collecting data were interview and
documentation. The population of this research was 490 accounting students,
faculty of Economics, Sanata Dharma University batch 2014-2016. The technique
of collecting sample used were purposive sampling and disproportionate stratified
random sampling. The data analysis used is interpretive analysis.
The result shows that one of accounting information system course’s role
is providing knowledge to the students. It is important for student to learn
accounting information system. Unfortunately the students has not understand
about it. In other hand, the knowledge of the importance of technology, cyber
crime, and its hazardous; and the importance of control have already been
understood by the students. Besides, accounting information system course helps
students to think about their attitude toward security and information control
system. In addition, accounting information system course also provides
knowledge about internet, backup data, password, e-mail and phishing. The
knowledge which influences the thought has been applied in terms of backup data,
internet, and phishing. However, knowledge in password and e-mail has not been
applied.
Keywords : accounting information system course, knowledge, attitude, behaviour

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini, teknologi berkembang semakin pesat sehingga manusia tidak

dapat terlepas dari arus komunikasi dan informasi. Salah satu penemuan teknologi

yang paling berpengaruh bagi manusia adalah adanya internet. Internet

memberikan fitur kemudahan bagi manusia untuk mempermudah dan

mempercepat akses informasi yang dibutuhkan dalam segala hal serta dapat

mengubah model perekonomian dan model berbisnis (Danuri dan Suharmawi,

2017). Tentunya dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat

jumlah kejahatan di dunia maya semakin berkembang. Salah satu dampak negatif

dari perkembangan teknologi adalah adanya kejahatan komputer yang sering

disebut dengan istilah cyber crime.

Kejahatan cyber crime di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke

tahun. Tercatat tahun 2016, kasus cyber crime meningkat hingga 414 kasus dari

tahun sebelumnya (Republika:2016). Kominfo juga menyatakan di dalam buletin

NAPJI (2017) bahwa serangan cyber yang berdampak pada 10 juta lebih identitas

terus meningkat di Indonesia. Pada tahun lalu, serangan berdampak pada 15 juta

identitas, jumlah ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 13 juta

identitas. Adanya cyber crime menyebabkan adanya pencurian data yang

dilakukan dengan memasuki komputer orang lain tanpa izin hingga akhirnya

menimbulkan kerugian atas hilangnya data tersebut. Menurut Kemenkominfo

(2016), dalam dunia pendidikan sepertinya tidak terjadi serangan dari cyber, para

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

cyber tidak menyerang secara langsung tetapi mereka memberikan akses kepada

user anak-anak dan remaja untuk bisa mengakses situs-situs yang berbau

pornografi. Bahkan strategi pencegahan pornografi yang telah dibangun oleh

kemenkominfo di bobol dan dibiarkan tanpa filter bagi masyarakat. Belum lagi

berbagai macam permainan (games) yang di dalamnya terdapat adegan sensual

dan berbau sex yang dapat dengan mudah di download dan dipasang pada

komputer maupun gadget anak-anak.

Menurut Kemenkominfo (2016), perusahaan penyedia jasa internet dan

pemerintah, perlu meningkatkan keamanan konten atau melakukan proteksi

sehingga dapat menjadikan internet sebagai ruang yang aman dan positif bagi

anak-anak dan remaja untuk hidup dan tumbuh. Studi ini menemukan bahwa

banyak anak-anak yang tidak terlindungi dari konten negatif yang ada di internet,

sebagian besar dari mereka tanpa sengaja mendapatkan pesan pop-up atau

mendapatkan melalui tautan yang menyesatkan.

Dalam penelitiannya, Danuri dan Suharnawi (2017) menyebutkan bahwa

salah satu trend pengamanan cyber crime di Indonesia adalah mengamankan

sistem dimana pengguna harus sadar bahwa sistem yang ada perlu mendapat

perhatian atau pengamanan, supaya dapat mencegah adanya perusakan bagian

dalam sistem karena diakses oleh pemakai yang tidak sah. Pembangunan

keamanan sistem harus terintegrasi pada keseluruhan sistem dan subsistemnya,

dengan tujuan dapat mempersempit atau bahkan menutup adanya celah-celah

akses pengguna yang merugikan. Pengamanan secara personal dapat dilakukan

mulai dari pengamanan instalasi sistem, lingkungan sistem, informasi sampai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pada pengamanan fisik dan pengamanan data. Oleh karena hal tersebut, perlu

adanya kesadaran akan pentingnya keamanan sistem informasi untuk

mengamankan data yang penting bagi individu.

Mahasiswa adalah pelajar yang sering menggunakan internet dalam

kehidupan kesehariannya. Hidayat dkk (2016) menyebutkan dalam penelitiannya

mendapati bahwa respondennya yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa selalu

“menggunakan Facebook”, “menggunakan Twitter”, “menggunakan YouTube”,

“chatting”, “menggunakan email”, “mengunduh musik/ video”, “mencari

referensi tugas akademis”, dan “bermain online games”. Dari hal ini banyak

mahasiswa yang menggunakan media internet sebagai akses hiburan, tugas

akademis, komunikasi, dan kegiatan lainnya.

Bidang akuntansi tidak hanya melulu menyoroti mengenai bidang

keuangan namun juga berhubungan dengan sistem informasi. Kebutuhan akan

tenaga kerja yang sadar, paham, dan mampu menggunakan teknologi dengan baik

menjadi peluang bagi dunia pendidikan. Kesadaran keamanan informasi ini

sendiri banyak disinggung dalam mata kuliah etika bisnis, sistem informasi

manajemen, sistem informasi akuntansi, dan sistem pengendalian manajemen.

Namun peneliti akan memfokuskan penelitian ini pada mata kuliah sistem

informasi akuntansi dikarenakan teknologi informasi dan kebutuhannya serta

sistem yang digunakan di dunia kerja dibahas lebih mendalam pada mata kuliah

ini. Universitas Sanata Dharma terutama Program Studi Akuntansi merupakan

salah satu institusi penyedia tenaga kerja, menyadari pentingnya melakukan

penyesuaian terhadap mata kuliah sistem informasi akuntansi. Sehingga dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

adanya mata kuliah ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran keamanan

informasi terhadap data-data yang perlu menggunakan sistem keamanan sehingga

dapat mencegah terjadinya cyber crime.

Efektivitas pencapaian tujuan mata kuliah sistem informasi dipengaruhi

oleh banyak hal seperti adanya fasilitas, faktor pengajaran maupun faktor dari diri

mahasiswa sendiri. Dari faktor berikut peneliti tertarik untuk meneliti faktor yang

berasal dari diri mahasiswa sendiri. Faktor dari mahasiswa sendiri ini di fokuskan

pada bagaimana peran mata kuliah sistem informasi akuntansi dalam kesadaran

akan pentingnya menjaga keamanan sistem informasi bagi mahasiswa karena

fenomena cyber crime. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti

akan meneliti “Analisis Peran Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi dalam

Kesadaran Keamanan Informasi Mahasiswa Terhadap Fenomena Cyber Crime”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat

dirumuskan permasalahan “Bagaimana peran mata kuliah sistem informasi

akuntansi dalam kesadaran keamanan informasi mahasiswa terhadap fenomena

cyber crime?”

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan penelitian untuk

menganalisis peran mata kuliah sistem informasi akuntansi dalam kesadaran

keamanan informasi mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma terhadap fenomena cyber crime. Pengetahuan

mengenai sistem informasi akuntansi dibatasi pada bidang teknologi informasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan keamanan informasi dari segi knowledge, attitude, dan behaviour yang

terdapat dalam mata kuliah sistem informasi akuntansi.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mata kuliah sistem

informasi akuntansi dalam kesadaran keamanan informasi mahasiswa Program

Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma terhadap

fenomena cyber crime. Penelitian ini ditujukan juga untuk mengeksplorasi data

dan informasi mengenai peran mata kuliah sistem informasi akuntansi dalam

kesadaran keamanan informasi mahasiswa akuntansi terhadap fenomena cyber

crime.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa untuk

selalu menjaga keamanan informasi terhadap data-data yang ia miliki.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi kepustakaan, memperkaya

wawasan dan menjadi referensi bagi mahasiswa untuk mengembangkan

penelitian ini.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam menerapkan pengetahuan

mengenai sistem informasi akuntansi yang dimiliki oleh penulis yang telah

diterima di dalam kegiatan perkuliahan dan juga diharapkan dapat menambah

wawasan bagi penulis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini berisi teori-teori yang dipakai untuk mengolah data atau

dasar penulisan penelitian ini, yaitu sistem informasi akuntansi, dan

keamanan sistem informasi untuk mengetahui persepsi mahasiswa.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan

data, dan teknik analisis data.

BAB IV Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum, struktur

organisasi dan ruang lingkup Program Studi Akuntansi, Fakultas

Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang deskripsi data dan analisis data yang

dibandingkan dengan teori terkait.

BAB VI Penutup

Bab ini menjelaskan bagian kesimpulan, keterbatasan penelitian

dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi Akuntansi

1. Sistem

Menurut Mardi (2011:3), “Sistem merupakan suatu kesatuan yang

memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-bagian yang saling berintegrasi

satu sama lain. Sebuah sistem harus memiliki dua kegiatan; pertama, adanya

masukan (input) yang merupakan sebagai sumber tenaga untuk dapat

beroperasinya suatu sistem;kedua, adanya kegiatan operasional (proses) yang

mengubah masukan menjadi keluaran (output) berupa hasil operasi

(tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).”

2. Informasi

Informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk

memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Agar suatu

informasi bisa berguna haruslah memiliki beberapa karakteristik berikut ini

(Mukhtar,1999:4):

a. Reliable (dapat dipercaya). Informasi haruslah bebas dari kesalahan dan

haruslah akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau kegiatan dari

suatu organisasi.

b. Relevan (sesuai). Informasi yang relevan harus memberikan arti kepada

pembuat keputusan. Informasi ini bisa mengurangi ketidakpastian dan bisa

meningkatkan nilai dari suatu keputusan yang telah dibuat.

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Timely (tepat waktu). Informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan

dan bisa dipengaruhi proses pengambilan keputusan.

d. Complete (lengkap). Informasi yang disajikan termasuk di dalamnya semua

data-data yang relevan dan tidak mengabaikan kepentingan yang diharapkan

oleh pembuat keputusan.

e. Understandable (dimengerti). Informasi yang disajikan hendaknya dalam

bentuk yang mudah dimengerti oleh si pembuat keputusan.

3. Konsep dan Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodhar dan Hopwood (2006:3), “Sistem informasi akuntansi

adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang

untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Proses ini

dilakukan baik secara manual maupun terkomputerisasi. Sistem informasi

akuntansi merupakan suatu subsistem dari sistem informasi manajeman yang

menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang

diperoleh dari pengelolaan rutin dan transaksi akuntansi. Sistem informasi

akuntansi menelusuri sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan,

penjualan dalam satuan unit dan mata uang, penagihan kas, pesanan pembelian,

penerimaan barang, pembayaran gaji, dan jam kerja.”

Komponen sistem menurut Romney dan Steinbart (2014:3) sistem

informasi akuntansi terdiri dari enam komponen:

a. Orang yang menggunakan sistem.

b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses,

dan menyimpan data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnis lainnya.

d. Perangkat lunak, yang digunakan untuk mengolah data,

e. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, peralatan periferal,

dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA.

f. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data

SIA.

Romney dan Steinbart (2014:11) berpendapat bahwa enam komponen

SIA tersebut memungkinkan SIA untuk melaksanakan tiga fungsi bisnis, yaitu:

a. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan atau aktivitas,

sumber daya, dan personil organisasi.

b. Mengolah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat

merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan,

sumber daya, dan personil.

c. Melakukan pengendalian internal yang memadai untuk mengamankan aset

dan data organisasi.

4. Pentingnya Sistem Informasi Akuntansi

“SIA yang efektif penting bagi keberhasilan jangka panjang organisasi

manapun. Tanpa perangkat untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang terjadi,

tidak akan ada cara untuk memutuskan seberapa baik kinerja perusahaan.

Financial Accounting Standard Board mendefinisikan akuntansi sebagai

sistem informasi. Di dalam standar akuntansi keuangan tersebut juga

disebutkan bahwa tujuan utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi

yang berguna bagi para pengambil keputusan. SIA harus mencakup


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

pengendalian untuk memastikan keamanan dan ketersediaan data organisasi.

Pengendalian juga diperlukan untuk memastikan bahwa informasi yang

dihasilkan dari data tersebut dapat diandalkan dan akurat” (Romney dan

Steinbart ,2006:3-6).

Menurut Mukhtar (1999:19-20), “Teknologi komputer telah

dipengaruhi sistem informasi. Komputer telah menjadi faktor pendorong utama

dalam hal ini. Dalam banyak perusahaan, komputer bertanggungjawab dalam

memproses transaksi akuntansi dan menyiapkan laporan keuangan. Ketika

komputer menjadi semakin cepat, kecil dan lebih mudah digunakan,

komputerisasi akuntansi semakin mudah, hal ini mendorong mahasiswa untuk

lebih mengetahui dan mempelajari Sistem informasi akuntansi.”

5. Fokus Mata Kuliah SIA

Menurut Romney dan Steinbart (2006:6-7), gambar dibawah ini

menunjukkan tiga faktor yang mempengaruhi desain SIA, yaitu perkembangan

teknologi informasi, strategi dan budaya perusahaan. Bisnis sering melaporkan

berbagai cara TI mengubah pelaksanaan akuntansi dan kegiatan bisnis lainnya.

Budaya Strategi
Organisasi

SIA

Teknologi
Informasi

Gambar 2.1 Fokus Mata Kuliah SIA


(Sumber : Romney dan Steinbart, 2006: 6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Menurut Romney dan Steinbart (2006:7), mata kuliah SIA lebih dari

sekedar “mata kuliah komputer.” Perlu diketahui pula pemahaman mengenai

strategi bisnis dan bagaimana TI dapat digunakan untuk mengimplementasikan

strategi tersebut dan bagaimana pengembangan baru dalam bidang TI dapat

menciptakan peluang untuk memodifikasi strategi tersebut. Budaya organisasi

mempengaruhi desain SIA. Akan tetapi, panah antara budaya organisasi dan SIA

menunjukkan 2 arah. Meskipun budaya organisasi mempengaruhi SIA, penting

diketahui juga bahwa desain SIA juga dapat mempengaruhi budaya organisasi

dengan mengendalikan arus informasi di dalam organisasi.

Umumnya, materi perkuliahan mata kuliah sistem informasi akuntansi

mencakup (Silabus CA Indonesia oleh IAI:2016) :

a. Sekilas mengenai sistem informasi

1) Apakah yang dimaksud dengan sistem informasi.

2) Tipe sistem informasi dan hubungan antara: sistem informasi manajemen

(MIS), sistem informasi akuntansi (AIS) dan sistem informasi eksekutif

(EIS).

3) Hubungan antara pengendalian internal, manajemen risiko, corporate

governance dan IT governance.

4) Letak sistem informasi dan pengendalian internal dalamstruktur organisasi.

5) Komponen dalam sistem informasi: people, prosedur, data, software,

infrastruktur teknologi informasi, pengendalian internal.

6) Peran profesi akuntan dalam kaitannya dengan sistem informasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

b. Sistem informasi eksekutif

1) Elemen sistem informasi eksekutif: database, presentation features, other

decision-support activities, application development feature, typical

installation configurations.

2) Keuntungan dan keterbatasan sistem informasi eksekutif

3) Proses bisnis yang dipengaruhi oleh sistem informasi eksekutif:

a) Organisasi data dan akses.

b) Sistem pelaporan manajemen.

c) Pengembangan software perusahaan.

d) Software dan hardware pendukung.

e) Computer system downsizing and rightsizing

c. Peran teknologi informasi dalam mendukung sistem informasi.

1) Empat langkah dalam siklus pemrosesan data.

2) Prosedur dan dokumen yang digunakan untuk pengumpulan dan

pemrosesan data.

3) Tipe informasi yang disimpan dalam sistem informasi berbasis teknologi

informasi.

4) Perkembangan teknologi informasi dan keuntungan penggunaan teknologi

informasi. Dokumentasi sistem yang terdiri dari flowchart dan data flow

diagram

d. . Peran teknologi informasi dalam mendukung sistem informasi.

1) Sistem enterprise resource planning (ERP) dan modul.

2) Vendor sistem ERP.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

3) Keuntungan dan tantangan dalam penerapan sistem ERP. Perencanaan dan

keputusan implementasi ERP.

e. Sistem informasi dan pengendalian internal.

1) Konsep dasar pengendalian internal.

2) Mengapa pengendalian berbasis teknologi informasi dan keamanan sistem

diperlukan.

3) Membandingkan kerangka pengendalian internal:

a) COSO internal control integrated framework

b) COSO enterprise risk management

c) COBIT

4) Elemen utama dalam lingkungan internal (internal environment).

5) Empat tipe tujuan pengendalian yang perlu ditetapkan (objective setting).

6) Identifikasi kejadian (event identification).

7) Penilaian risiko (risk assessment).

8) Risk response.

9) Aktivitas pengendalian.

10) Informasi dan komunikasi.

11) Pengendalian sistem informasi.

12) Pengendalian preventif, detektif dan korektif.

13) Pengendalian umum dan aplikasi.

14) Kerahasiaan dan privasi.

15) Integritas dan keandalan pemrosesan basis data, XBRL dan

pengembangan teknologi informasi (Data Science)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

16) Authorization/access control

f. Audit atas sistem informasi berbasis teknologi informasi.

1) Tujuan audit sistem informasi dan pendekatan yang digunakan.

2) Evaluasi pengendalian internal dalam sistem informasi.

3) Penggunaan software computer audit dan perannya dalam menunjang

audit sistem informasi. Integrated case (analisis pengendalian internal

pada sistem informasi akuntansi)

g. Siklus proses bisnis

1) Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur:

a) Pembelian dan pengeluaran kas.

b) Produksi.

c) Penjualan dan penerimaan kas.

2) Mengidentifikasi major threat dalam aktivitas bisnis di atas dan

mengevaluasi kecukupan pengendalian internal.

h. Siklus proses bisnis pendukung: manajemen sumber daya manusia dan siklus

penggajian.

1) Mengidentifikasi aktivitas bisnis utama dan pemrosesan informasi dalam

manajemen sumber daya manusia dan siklus penggajian.

2) Mengidentifikasi major threat dalam aktivitas penggajian dan

mengevaluasi kecukupan pengendalian internal.

i. Siklus proses bisnis pendukung: buku besar (general ledger) dan siklus

pelaporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

1) Mengidentifikasi major threat dalam aktivitas pelaporan dan

mengevaluasi kecukupan pengendalian internal.

2) Memahami dampak pengembangan TI seperti XBRL dan perubahan

requirement dalam pelaporan kepihak eksternal terhadap desain buku

besar dan sistem pelaporan

j. Internal control over financial reporting: implementasi dan desain ICoFR.

1) Definisi ICoFR.

2) Inherent limitation dari ICoFR.

3) COSO Integrated Framework.

4) Entity level control (ELC) and transactional level control (TLC).

5) Siklus dalam desain dan implementasi ICoFR.

k. Internal control over financial reporting: evaluasi dan pelaporan ICoFR.

1) Terminologi dalam mengevaluasi control deficiency.

2) Kerangka dalam mengevaluasi control exception dan deficiency.

3) Menarik kesimpulan akhir atas keefektifan ICoFR.

4) Bagaimana mengkomunikasikan laporan ICoFR.

5) Pendokumentasian laporan ICoFR.

Dalam sebuah perkuliahan tentunya suatu tujuan diharapkan dapat

tercapai dari pembelajaran yang diberikan. Dari Silabus CA Indonesia oleh IAI

(2016), tujuan yang ingin dicapai dari mata ujian ini adalah agar peserta ujian

memiliki kompetensi sebagai berikut:

1) Memahami pengendalian internal dan hubungannya dengan manajemen risiko

serta corporate governance.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

2) Memahami prinsip pengendalian internal masing-masing proses bisnis.

3) Memahami proses bisnis yang umum dalam sistem infomasi.

4) Menerapkan keahlian menggunakan alat perancangan sistem untuk

mendeskripsikan sebuah sistem informasi.

5) Mengevaluasi sistem informasi dan pengendalian internal berbasis teknologi

informasi dalam menghasilkan sistem pelaporan oerusahaan yang relevan dan

andal.

6) Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan risiko pengendalian dan

konsekuensinya untuk membuat rekomendasi.

7) Mengetahui penerapan pengendalian internal dalam praktik di dunia usaha

saat ini.

Materi perkuliahan mata kuliah sistem informasi akuntansi di universitas

lain, mencakup :

1) Pengantar mengenai sistem informasi akuntansi (perkembangan teknologi

informasi, perkembangan penerapan program aplikasi di dunia usaha, dampak

teknologi informasi terhadap profesi akuntan)

2) Pengertian sistem informasi akuntansi

3) The business environment and the AIS, Flowcharting (ruang lingkup SIA,

karakteristik organisasi, implementasi SIA dalam organisasi)

4) AIS Enhancements Through IT and Network (penerapan teknologi informasi

dalam perancangan SIA, karakteristik dan jenis sistem jaringan, internet,

intranet dan extranet, EDI dan E-commerce)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

5) Data management (pentingnya manajemen data, tujuan manajemen data,

pendekatan file-oriented, pendekatan database oriented)

6) Computer-based transaction processing (siklus transaksi perusahaan, media

perekaman data transaksi, pemrosesan secara manual dan computerised,

metode data entry, processing, updating dan akses)

7) Database modeling and applications, DBMS (karakteristik data

base, pengembangan data base, teknik model database dengan E-R diagram,

relational data base, MS Access)

8) Risk exposures and the internal control structure (tujuan internal control

structure (ICS), komponen ICS, identifikasi risiko pada aset dan data

perusahaan akibat komputerisasi, kelayakan ICS dalam perusahaan)

9) General controls and application controls (klasifikasi pengendalian dan

ukuran keamanan, pengendalian umum atas pemrosesan transaksi manual dan

komputerisasi, pengendalian aplikasi atas pemrosesan transaksi manual dan

komputerisasi)

10) Security for transaction (ukuran keamanan berkaitan dengan aset fisik non

komputer, ukuran keamanan berkaitan dengan hardware komputer, ukuran

keamanan berkaitan dengan data dan informasi, ukuran keamanan berkaitan

dengan sistem jaringan komputer)

11) The general ledger and financial reporting cycle (perbedaan antara manual

dan komputerisasi pada siklus GL, penerapan ERP dan Web-based system

pada siklus GL, pengendalian aplikasi pada siklus GL)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

12) The revenue cycle (pengertian dan ruang lingkup siklus pendapatan,

perancangan media input pada siklus pendapatan, pengendalian manajemen

dan aplikasi pada siklus pendapatan, implementasi transaksi e-commerce)

13) The expendicture cycle (pengertian dan ruang lingkup siklus pengeluaran,

perancangan media input pada siklus pengeluaran, pengendalian manajemen

dan aplikasi pada siklus pengeluaran, jenis-jenis laporan dari siklus

pengeluaran)

14) Introduction to accounting software (MYOB)

6. Kontribusi Sistem informasi akuntansi

Menurut Wahyono (2004:5-6), saat ini sistem akuntansi merupakan

isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan

tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen di

dalam mengkoordinasikan subunit-subunit dari organisasi dan mengarahkan

bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Manfaat utama

dari pengembangan sistem informasi adalah :

a) Penghematan waktu (time saving)

b) Penghematan biaya (cost saving)

c) Peningkatan efektivitas (effectiveness)

d) Pengembangan teknologi (technology development)

e) Pengembangan personel akuntansi (accounting staff development)

7. Keunggulan SIA berbasis Komputer

Menurut Wahyono (2004:29-31), sistem informasi akuntansi berbasis

komputer merupakan sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

memberikan informasi bagi semua tingkat manajemen. Sistem informasi

akuntansi berbasis komputer memiliki beberapa keunggulan, yaitu sebagai

berikut :

a. Proses Pengolahan Data yang Cepat

Dengan pengolahan data berbasis komputer dalam sistem informasi

akuntansi, masalah kecepatan ini dapat lebih teratasi. Komputer memang

sudah teruji tingkat kecepatan prosesnya. Dengan kemampuan tersebut

manusia tidak perlu lagi mempersulit diri dan menghabiskan waktunya

untuk satu pekerjaan saja sehingga kemudian bisa memanfaatkan waktu

untuk mengerjakan pekerjaan lain.

b. Tingkat Akurasi Informasi yang Dihasilkan Cukup Tinggi

Akurat berarti bahwa informasi yang dihasilkan tepat sesuai dengan

tujuan pengolahan data. Karena komputer tidak memiliki mental dan

tidak mengenal lelah, maka komputer memiliki tingkat kecepatan yang

stabil didalam melakukan suatu proses, tidak terbatas waktu dan

tenaganya.

c. Efisiensi Sumber Daya Manusia

Pada sistem akuntansi berbasis komputer, manusia sebagai operator

sistem tinggal memasukkan data-data awal ke dalam komputer saja.

B. Manfaat Komputer

Menurut Widyopramono (1994:22), secara garis besar komputer dapat melakukan

hal sebagai berikut :

1. Membantu memberikan data yang lebih aktual


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

2. Mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi

3. Memberikan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan

4. Mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan, untuk mengerjakan hal yang

sama berulang-ulang

5. Mengerjakan suatu pekerjaan dengan tanpa henti dan mengenal lelah,

mencatat dan mengolah data dengan cepat, tepat, ermat dan lengkap.

Menurut Widyopramono (1994:22-25), perincian lain manfaat adanya komputer,

dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Komputer dalam Bidang Administrasi

Komputer dapat membantu para manajer administrasi dalam menyelesaikan

pekerjaan sehari-hari. Komputer tersebut digunakan untuk : memonitor proyek

serta kegiatannya; membuat rencana kerja; memonitor dan mengawasi

pekerjaan staf; menyimpan data pegawai; menyimpan arsip-arsip

korespondensi; menatat dari hari ke hari permintaan suatu komoditi tertentu

dengan spesifikasi tertentu; mengawasi inventaris serta persediaan komoditi

kantor/perusahaan.

b. Komputer dalam Bidang Keuangan

Dengan digunakannya komputer, maka dapat dilakukan analisa keuangan dan

perencanaan keuangan dalam suatu perusahaan.

c. Komputer dalam Bidang Teknik

Oleh karena komputer berasal dari pengembangan penalaran secara teknik dan

tastis dari ilmu pengetahuan itu sendiri, maka pemanfaatannya pun tidak dapat

dibendung sampai ke hal yang kecil sekalipun.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

d. Komputer dalam Bidang Kedokteran

Digunakan untuk menyimpan data pasien, menyimpan data obat dan

sebagainya

e. Komputer dalam Bidang Pendidikan

Perhatian terhadap komputer untuk proses belajar mengajar meningkat dengan

pesat.

f. Komputer dalam Keluarga/Pribadi

g. Aplikasi/Penggunaan Komputer di Bidang Lain

Selain yang telah diuraikan diatas, aplikasi/penggunaan komputer sangat luas

antara lain dalam bidang perindustrian, pertanian, pers, penerbangan,

perhotelan , perdangangan dan lain sebagainya.

C. Kejahatan Komputer

1. Pengertian

Menurut Suheimi (1991:4), kejahatan komputer adalah kejahatan

modern, kejahatan yang dilakukan oleh para intelektual dan pekerja.

Kejahatan ini tidak perlu dilakukan dengan kekerasan atau menggunakan

sarana yang rumit. Kejahatan komputer sangat sulit untuk diberantas. Ada

beberapa faktor yang menyebabkan mengapa kejahatan komputer semakin

menjamur dan sulit untuk diberantas. Faktor-faktor itu antara lain adalah

sebagai berikut :

a. Seorang EDP auditor biasanya hanya memiliki 55% kemampuan komputer

dan 45% kemampuan non komputer. Kemampuan yang tidak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

terspesialisasi ini menyebabkan bertambahnya kelemahan keamanan dan

komputer.

b. Masih sedikitnya pegawai-pegawai yang mengetahui cara kerja komputer

secara rinci.

2. Masalah Yang Ditimbulkan Komputer

Menurut Tunggal (1993:19-25), beberapa masalah yang ditimbulkan

pengolahan data sekarang. Banyak masalah telah dihasilkan oleh peranan yang

menyolok yang dimainkan komputer dalam masyarakat modern. Diantara

masalah dan kontroversi yang berhubungan dengan komputer adalah sebagai

berikut :

a. Sikap Negatif terhadap Komputer

Sikap negatif terhadap komputer mungkin disebabkan adanya kepercayaan

komputer lebih pintar daripada manusia. Orang melihat banyak hal

komputer dapat lakukan dan taakut mesin ini suatu hari akan dapat

menggantikan mereka dan mengambil alih dunia ini.

b. Kemungkinan Pengangguran yang Disebabkan Komputer

Banyak pekerja yang beranggapan bahwa komputer dapat melakukan

banyak pekerjaan secara otomatis dan tidak perlu adanya cuti, banyak

pengusaha lebih suka menggunakan komputer dibanding memperkerjakan

orang.

c. Pengaruh Komputer terhadap Keleluasaan Pribadi dan Kebebasan

Masalah kebebasan pribadi adalah penting karena komputer dapat

mengumpulkan dan menyimpan banyak informasi mengenai manusia.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Apabila hak pribadi seorang tidak dilindungi dan apabila perhatian yang

berhati-hati tidak dilakukan atas informasi ini, maka adalah mungkin

informasi itu secara tidak legal diperoleh dan disalahgunakan.

d. Kejahatan Komputer

Secara umum, terdapat beberapa tipe aktivitas yang melibatkan komputer

yang dapat dipertimbangkan sebagai kejahatan. Salah satu aktivitas

demikian adalah pencurian yang sederhana. Ini mencakup pencurian fisik

suplai, seperti kertas komputer.

e. Pemindahan Dana secara Elektronis

Dengan sistem elektronik masyarakat merasa bahwa hal ini memerlukan

banyak proteksi terhadap kejahatan atau kecurangan. Sistem pengamanan

harus ditemukan untuk menjamin bahwa individu yang diotorisasi

mempunyai akses tehadap pengukuran/tolok ukur juga harus diambil

untuk menjamin informasi terinci yang diciptakan semua transaksi, tidak

dapat digunakan untuk merusak tujuan, baik oleh individual ataupun

pemerintah.

f. Masalah yang Meliputi Perangkat Lunak

Kecukupan perangkat lunak masih kurang, banyak program yang tersedia

tidak dapat dipercaya. Perangkat lunak yanbg mengandung kesalahan

dapat sangat merepotkan.

g. Pembajakan Komputer

Aspek lain yang kontroversial adalah pembajakan komputer yaitu meng-

copy secara legal atau duplikasi perangkat lunak. Sekarang ini sangat biasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

dan mudah bagi seseorang untuk membuat copy perangkat lunak komputer

daripada membelinya. Masalah membajak perangkat lunak komputer

dengan meng “copy”-nya berhubungan dengan masalah mendapatkan

perlindungan legal untuk program komputer.

3. Segitiga Kecurangan

Segitiga kecurangan (Romney dan Steinbart, 2015:153-156) :

a. Pressure (Tekanan)

Tekanan adalah dorongan atau motivasi seseorang untuk

melakukan penipuan. Terdapat 3 jenis tekanan yang menyebabkan

penyalahgunaan oleh karyawan yaitu tekanan keuangan, tekanan

emosional dan tekanan gaya hidup.

b. Opportunity (Kesempatan)

Kesempatan adalah kondisi atau situasi, termasuk kemampuan

personal seseorang, yang memungkinkan pelaku untuk melakukan

penipuan, menyembunyikan penipuan dan mengonversikan pencurian atau

misrepresentasi untuk keuntungan personal.

c. Rationalization (Rasionalisasi)

Rasionalisasi memungkinkan pelaku untuk menjustifikasi tindakan

ilegal mereka. Pelaku merasionalisasikan bahwa mereka tidak menjadi

tidak jujur, bahwa kejujuran tidak dibutuhkan, atau mereka menilai apa

yang mereka butuhkan lebih dari kejujuran dan integritas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

D. Cyber Crime

1. Pengertian

Nitibaskara dalam Widodo (2009:24-25) berpendapat bahwa,

kejahatan yang terjadi melalui atau pada jaringan komputer di dalam internet

disebut cyber crime. Kejahatan ini juga dapat disebut kejahatan yang

berhubungan dengan komputer (computer-related crime), yang mencakup 2

kategori kejahatan, yaitu kejahatan yang menggunakan komputer sebagai

sarana atau alat dan menjadikan komputer sebagai sasaran atau objek

kejahatan. Kejahatan yang berhubungan dengan komputer merupakan

keseluruhan bentuk kejahatan yang ditujukan terhadap komputer, jaringan

komputer, dan para penggunanya, dan bentuk-bentuk kejahatan tradisional

yang menggunakan atau dengan peralatan komputer. Kejahatan tersebut

dibedakan menjadi 2 kategori, yakni cyber crime dalam pengertian sempit dan

dalam pengertian luas. Cyber crime dalam pengertian sempit adalah kejahatan

terhadap sistem komputer, sedangkan cyber crime dalam arti luas adalah

kejahatan terhadap sistem atau jaringan komputer dan kejahatan yang

menggunakan sarana komputer.

2. Bahaya cyber crime terhadap masyarakat (Widodo , 2013:14-25) :

a. Penyebaran virus komputer ke komputer dan jaringan komputer.

b. Penyalahgunaan perangkat lunak (software komputer)

c. Pemalsuan data komputer. Pemalsuan data yang terjadi pada komputer

yang terkoneksi dapat mengakibatkan pencemaran nama baik seseorang

melalui internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

d. Penipuan melalui komputer. Bentuk-bentuk penipuan melalui komputer

yang sering terjadi antara lain :

1) Phishing

Phishing adalah mengirimkan e-mail atau membuat website seakan-

akan sebagai penyelenggara e-commerce, sehingga banyak pengguna

internet yang memasukkan data atau PIN untuk melakukan transaksi

online ke alamat yang diperkenalkan tersebut.

2) Pagejacking/Moustrapping

Pagejacking/Moustrapping adalah praktik yang dilakukan oleh

penyedia jasa internet (Internet Service Provider) dengan

menggunakan program tertentu agar pengguna secara otomatis terarah

atau memasuki situs web tertentu yang sudah direncanakan pelaku.

3) Cybersquatting

Cybersquatting adalah pendaftaran nama domain seseorang atau

perusahaan tertentu secara melawan hukum ke network solution,

lembaga resmi pengelola register nama domain di seluruh dunia, di

New York.

4) Typosquatting

Typosqutting adalah penjiplakan situs yang dapat menyesatkan

pengguna internet.

5) Carding

Carding adalah menggunakan kartu kredit pihak lain secara tidak sah

untuk berbelanja online.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

6) Phreaking

Phreaking adalah menggunakan internet protocol pihak lain secara

tidak sah, baik untuk kepentingan aktivitas kriminal maupun non

kriminal. Pelaku dapat memperoleh keuntungan, karena tidak perlu

membayar jasa penggunaan internet.

e. Pornografi

Kehadiran internet membuat akses pornografi lebih mudah dari

sebelumnya dan ada kekhawatiran bahwa ini berdampak terhadap

kesehatan emosional.

f. Pembajakan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). Pembajakan hak kekayaan

intelektual melalui internet dapat meliputi perbuatan yang melanggar hak

cipta, paten, dan merk dagang.

g. Tindak Pidana Konvensional yang Menggunakan Komputer. Tindak

pidana konvensional tersebut antara lain korupsi, pencucian uang ,

terorisme, perjudian, perbuatan tidak menyenangkan.

E. Kesadaran Keamanan Informasi

Menurut Kruger dan Kearney (2006), kesadaran keamanan informasi

merupakan suatu prosses yang sangat dinamis yang berkembang sesuai

perkembangan situasi yang ada baik karena masalah politik maupun

perubahan tren perekonomian. Kesadaran tersebut mencakup kesadaran untuk

keamanan informasi individu tersebut maupun informasi bagi organisasi

dimana individu tersebut berada. Kruger dan Kearney (2005) membagi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

kesadaran menjadi 3 dimensi yaitu knowledge (pengetahuan), Attitude

(sikap), dan behavior (perilaku).

1. Knowledge

Knowledge merujuk pada pengetahuan yang dimiliki oleh individu

terhadap keamanan informasi

2. Attitude

Sikap adalah pemikiran individu terhadap keamanan informasi. Attitude

adalah sikap seseorang dalam berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan

sesama manusia. Sehingga dapat dilihat bahwa attitude merupakan intuisi

terhadap sesuatu.

3. Behaviour

Perilaku menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh individu terhadap

keamanan informasi

F. Keamanan Informasi

Ada beberapa pengetahuan mengenai konsep keamanan informasi yang

dipaparkan oleh Chan dan Mubarak (2011) yang antara lain:

1. Phishing.

Phishing adalah usaha untuk mendapatkan informasi rahasia atau

melakukan pencurian identitas dengan menggunakan e-mail atau website

palsu yang meniru alamat situs atau alamat e-mail yang sebenarnya.

Phishing juga dilakukan dengan caracara non-teknis seperti social

engineering atau dilakukan bersama dengan spam (akan dibahas di bagian

berikutnya) sebagai modus untuk melakukan phishing. Phishing


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

merupakan ancaman umum terhadap aspek kerahasiaan keamanan

informasi dan karena itu penting bagi karyawan untuk menyadari konsep

dan bahayanya.

2. Spam.

Spam adalah surat atau pesan elektronik komersial yang tidak

diinginkan oleh penerimanya. Mungkin tampak sepele, namun spam

bukan hanya mengganggu penerima namun berpotensi menimbulkan

bencana atau mengganggu sistem. Sebagai contoh, kode berbahaya seperti

virus atau trojan sering menggunakan spam sebagai kendaraan untuk

distribusi. Kode berbahaya dapat mengurangi performansi sistem dan

membatasi akses ke pengguna, sehingga melanggar aspek ketersediaan

informasi. Sealin itu dalam pesan spam, terkadang memuat link yang

mengarahkan ke situs phishing. Sementara kontrol teknis yang diterapkan

organisasi untuk mencegah spam memasuki sistem e-mail organisassi

mungkin tidak dapat mengatasi 100%. Oleh karena itu, penting bagi

karyawan atau individu untuk menyadari konsep spam dan bahaya yang

terkait.

3. Social Engineering.

Dalam konteks keamanan informasi, social engineering adalah

penggunaan sarana non-teknis untuk melakukan pencurian identitas atau

untuk memperoleh informasi rahasia. Penyerang dalam hal ini dapat

menggunakan kombinasi dari manipulasi psikologis dan peniruan dalam

rangka mendorong korban tidak bersedia dalam menyediakan informasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

rahasia. Karena aspek yang sangat manusiawi dari social engineering,

tidak mungkin untuk mencegah serangan menggunakan kontrol teknis.

Mitigasi social engineering sangat bergantung pada kesadaran karyawan

tentang konsep dan penegakan kebijakan organisasi yang berkaitan

dengan keamanan dan privasi.

4. Strong Password.

Password adalah kunci untuk otentikasi pengguna dan untuk

mencegah akses tidak sah kedalam sistem. Selain social engineering dan

praktek phishing, password dapat diperoleh secara ilegal dengan

menggunakan dua jenis serangan yang dikenal sebagai password

cracking. Bukan masalah apakah password dapat dipecahkan atau tidak,

melainkan berapa lawa waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan

kombinasi password tersebut. Semakin kuat sebuah password maka

semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memecahkannya. Password

yang kuat akan mengurangi kemungkinan serangan password dilakukan

oleh penyerang. Kontrol teknis yang ada sudah mumpuni untuk membuat

password yang kuat, namun tidak semua sistem informasi memiliki

kontrol tersebut, oleh karena itu perlu kesadaran karyawan untuk

meyakini bahwa password mereka cukup kuat. Pengetahuan mengenai

konsep passsword ini menjadi sangat penting. Password yang kuat harus

terdiri dari kombinasi yang cukup panjang antara huruf, angka dan

simbol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Menurut Romney dan Steinbart (2015:262), keefektifan

penggunaan kata sandi terdiri dari berbagai faktor :

a. Length. Kata sandi yang kuat berkaitan dengan panjangnya. Lebih

panjang lebih baik.

b. Multiple character types. Menggunakan campuran huruf besar dan

huruf kecil, angka, dan karakter khusus untuk meningkatkan

kekuatan dari kata sandi.

c. Randomness. Password harus tidak mudah untuk ditebak.

Diusahakan tidak dapat ditemukan dikamus.

d. Changed frequently. Password harus diganti secara berkala.

Kebanyakan pengguna mengganti kata sandinya paling tidak setiap

90 hari sekali dan pengguna yang memiliki akses ke informasi yang

sensitif biasanya mengganti kata sandinya lebih sering yaitu setiap 30

hari sekali.

e. Keep secret. Paling penting, password harus terjaga kerahasiannya.

5. Data or Information Integrity.

Integritas data dan informasi yang berkaitan dengan aspek

integritas keamanan informasi memiliki ciri berikut:

a. Akurasi dan kebenaran, yaitu informasi harus kuat dan benar dalam

artian data harus tepat dan sesuai dengan kenyataan, misalnya data

tanggal lahir yang diinputkan ke dalam sistem tidak boleh memiliki

ruang kemungkinan kesalahan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

b. Kepercayaan, memastikan akurasi dan kebenaran akan memastikan

bahwa informasi yang tersimpan dalam sistem adalah representasi

dari kenyataan sehingga seseorang dapat mempercayai informasi

tersebut.

c. Keberlakuan dan ketepatan waktu, menggunakan tanggal lahir

sebagai contoh, tanggal pasti kelahiran adalah variabel yang berubah

dari waktu ke waktu. Informasi keberlakuan dipengaruhi oleh

perubahan kenyataan dari waktu ke waktu dan harus dipenuhi.

6. Social Networking.

Media sosial dapat menjadi sumber kebocoran data ketika

karyawan mengungkapkan informasi pribadi dan informasi yang

berkaitan dengan tempat kerja di situs media sosial. Oleh karena itu,

media sosial merupakan bagian penting untuk setiap rencana keamanan

atau kebijakan. Kesadaran akan bahaya jejaring sosial dalam kaitannya

dengan keamanan informasi sangatlah penting.

Menurut Laudon dan Laudon (2013:321), keamanan mengacu pada

kebijakan, prosedur, dan tindakan teknis yang digunakan untuk mencegah akses

tidak sah, perubahan, pencurian, atau kerusakan fisik pada sistem informasi.

Kontrol adalah metode, kebijakan, dan prosedur organisasi yang memastikan

keamanan aset organisasi; akurasi dan realibilitas rekam jejaknya; dan ketaatan

operasional terhadap standar manajemen.

Romney dan Steinbart (2004:267), SysTrust menggunakan empat prinsip

berikut ini untuk menetapkan apakah suatu sistem andal atau tidak :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

1. Ketersediaan (availability). Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan dan

digunakan dengan mencantumkannya pada pernyataan atau perjanjian tingkat

pelayanan.

2. Keamanan (security). Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang

tidak memiliki otorisasi. Hal ini akan mencegah (a) penggunaan yang tidak

sesuai, pemutarbalikan, penghancuran atau pengungkapan informasi dan

software, serta (b) pencurian sumber daya sistem.

3. Dapat dipelihara (maintainability). Sistem dapat diubah apabila diperlukan

tanpa mempengaruhi ketersediaan, keamanan dan integritas sistem.

4. Integritas (integrity). Pemrosesan sistem bersifat lengkap, tepat waktu, dan

diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila dapat

melaksanakan fungsi yang diperuntukkan bagi sistem tersebut secara

keseluruhan dan bebas dari manipulasi sistem, baik yang diotorisasi maupun

yang tidak disengaja.

G. Upaya Mengamankan TI

Upaya mengamankan TI dengan Disaster Recovery Plan (DRP) dan

asuransi. DRP menakup 4 jenis perencanaan, yaitu emergency plan, backup

plan (cold site, hot site, warm site, reciproal agreement), recovery plant dan

test plan (Swastika, 2016 : 82-83).

DRP yang baik terdiri dari empat bagian :

1. Rencana Emergency

Rencana emergency adalah rencana yang mengatur tindakan yang diambil

secepatnya pada saat bencana terjadi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

2. Rencana Backup

Rencana backup adalah rencana yang mengatur jenis backup yang harus

disimpan, frekuensi backup dilakukan, prosedur backup, tempat backup

disimpan dan disusun ulang, personil yang bertanggungjawab, prioritas

kegiatan pemulihan.

a. Cold site

Hanya fasilitas pendukung saja yang tersedia, tidak ada perangkat

keras/lunak.

b. Warm site

Fasilitas pendukung telah tersedia beserta beberapa perangkat keras

utama.

c. Hot site

Seluruh perangkat keras/lunak, data dan persediaan telah tersedia dan

dapat langsung digunakan.

d. Reciproal

Dua atau lebih organisasi melakukan persetujuan untuk menyediakan

fasilitas DRP apabila salah satu mengalami bencana.

Menurut Irianto (2014:234), metode backup dapat dilakukan dengan dua

cara yaitu :

a) Backup data ke media tape dan sejenisnya

Untuk mempercepat proses pemulihan, media penyimpanan hasil

backup hendaknya dipisahkan antara satu waktu dengan waktu

lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

b) Backup data secara mirroning (internet)

Dapat dilakukan secara real time atau per batch berdasarkan waktu dan

jumlah data. Backup dengan cara ini memiliki selisih data relatif kecil

dengan data source dibandingkan dengan backup ke suatu media yang

umumnya dilakukan setiap hari. Operasional bisnis dengan frekuensi

tinggi sebaiknya menggunakan mirroning agar pelaksanaan pemulihan

dapat diselesaikan dengan cepat.

3. Rencana pemulihan

Rencana pemulihan merupakan rencana yang mengatur mengenai

tindakan yang harus diambil untuk memulihkan operasi secara cepat

dengan prosedur untuk memulihkan kemampuan penuh sistem

informasi.

4. Rencana pengujian

Rencana pengujian adalah rencana yang bertujuan untuk

mengidentifikasi kelemahan pada rencana gawat darurat, backup, atau

pemulihan dan personilnya.

H. Information Security Awareness Training

Kim (2014) dalam penelitiannya mengatakan :

“Thus, universities should provide students with comprehensive


Information Security Awareness Training (ISAT) to protect their systems
and information effectively. Information Security Awareness Training
(ISAT) should be detailed and comprehensive enough to make students
know what and how to protect their systems and information effectively.
The training not only explains the security concepts, but also does hands-
on practice to make students deal with different security issues well. The
students need to repeat Information Security Awareness Training (ISAT)
regularly because information security issues are always changing.
Because information systems technology constantly advances and new
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

security threats emerge, some security topics may be de-emphasized while


others will need to be added.”

Dalam hasil penelitian Kim (2014), diungkapkan pula bahwa

walaupun universitas memiliki keterbatasan dana maka masih dapat

menawarkan Information Security Awareness Training (ISAT) online ke

mahasiswa.

“Even with the current limitations of budget and resources,


universities can still offer online Information Security Awareness
Training (ISAT) for their students”

I. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini berfokus pada peran mata kuliah SIA dalam kesadaran

keamanan informasi mahasiswa terhadap fenomena cyber crime. Kim (2014)

melakukan penelitian mengenai pentingnya pelatihan Information Security

Awareness Training (ISAT) bagi kesadaran keamanan informasi mahasiswa.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik

pengumpulan data kuesioner dan survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

melalui pelatihan Information Security Awareness Training (ISAT)

pengetahuan mahasiswa menjadi bertambah, hubungan signifikan terjadi

antara pelatihan keamanan dan persepsi mahasiswa tentang keamanan sistem

informasi, namun bagi mahasiswa pelatihan Information Security Awareness

Training (ISAT) kurang rinci.

Tennakoon (2015) melakukan penelitian tentang pengungkapan

informasi dari pengguna media sosial, dirinya mengungkapkan pentingnya

kontrol atas informasi pribadi, kesadaran pengguna dan pemberitahuan

keamanan. Peneliti mengumpulkan dan menganalisis data pengguna jaringan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

sosial menggunakan kuadran terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

dalam konteks media sosial, kontrol atas informasi pribadi masih negatif.

Namun untuk kesadaran pengguna dan pemberitahuan keamanan telah

menunjukkan hasil yang positif.

Broadhurst (2006) melakukan penelitian tentang perkembangan

penegakan hukum global cyber crime. Metode yang digunakan adalah

mengevaluasi bentuk mutual legal assistance (MLA). Hasil penelitian

menunjukkan cyber crime yang sering terjadi adalah kejahatan tradisional

yang menimbulkan banyak korban, akses yang tidak sah, kerusakan dan

gangguan pada sistem komputer. Yang paling merugikan adalah kode

berbahaya yang mengganggu operasi komputer. Kesenjangan digital

menyediakan tempat yang aman bagi pelaku cyber. Menanggapi ancaman

cyber, kemudian muncul kebutuhan mendesak untuk mereformasi metode

MLA dan mengembangkan kepolisian trans-nasional.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Arikunto (2006:7) menjelaskan, ”penelitian eskploratif merupakan

penelitian yang bertujuan untuk menggali secara luas tentang sebab-sebab atau

hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Metode penelitian eksploratif

adalah penelitian yang bertujuan untuk melihat suatu objek secara relatif

mendalam atau dengan kata lain penelitian eksploratif adalah penelitian yang

dilakukan untuk mencari sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya

sesuatu dan dipakai manakala kita belum mengetahui secara persis dan spesifik

mengenai objek penelitian kita.”

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2018.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun

angkatan 2014-2016.

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

2. Obyek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah tingkat pemahaman mahasiswa

mengenai mata kuliah Sistem informasi akuntansi di Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

D. Data yang Diperlukan

1. Data jumlah mahasiswa akuntansi tahun angkatan 2014-2016

2. Silabus mata kuliah sistem informasi akuntansi

3. Sejarah Program Studi Akuntansi

4. Gambaran umum Program Studi Akuntansi

5. Visi Misi Program Studi Akuntansi

E. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif

eksploratif. Metode kualitatif menurut Andi (2012:24) adalah metode

penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu

objek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya dan tanpa ada

pengujian hipotesis, dengan metode-metode alamiah diharapkan hasil

penelitian bukanlah generalisasi berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun

makna (segi kualitas) dari fenomena yang diamati. Pada umumnya, penelitian

eksploratif merupakan penelitian awal dan terutama digunakan untuk

memperjelas permasalahan yang akan dipecahkan. Melalui penelitian

eksploratif, peneliti mengembangkan konsep dengan lebih jelas, memantapkan

prioritas, dan beberapa hal lain, memperbaiki desain penelitian akhir. Lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

lanjut, penelitian eksploratif digunakan untuk menentukan apakah penelitian

berikutnya masih diperlukan atau tidak.

“Penelitian kualitatif eksploratif bertujuan untuk menggambarkan

keadaan suatu fenomena, dalam penelitian ini tidak dimaksudkan untuk

menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan apa adanya suatu

gejala” (Sumarni, 2006:49).

2. Desain Penelitian

Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian Kualitatif

Pertanyaan Sumber data dan Aspek-aspek praktis


Penelitian metode
pengumpulan
Apakah peran Wawancara: Mendapatkan narasumber
mata kuliah SIA a. Mahasiswa dengan menggunakan teknik
dalam kesadaran Akuntansi purposive sampling.
keamanan angkatan Wawancara kurang lebih akan
informasi 2014-2016 berjalan selama 15-30 menit
mahasiswa untuk setiap narasumber.
terhadap fenomena Dokumentasi:
cyber crime? 1. Visi misi Setiap wawancara diawali
pembelajaran dengan metode tidak terstruktur
diikuti dengan semi- terstruktur.
Wawancara dilakukan dengan
tatap muka dan menggunakan
perekam suara.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya prang, tetapi juga obyek dan benda-

benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang

dimiliki oleh subyek atau obyek itu.” Dalam penelitian ini populasi yang

digunakan adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 - 2016. Total populasi yang akan

diteliti adalah 490 mahasiswa yang terdiri dari :

Tabel 3.2 Daftar Populasi

No Angkatan Jumlah

1 Angkatan 2014 172 mahasiswa

2 Angkatan 2015 157 mahasiswa

3 Angkatan 2016 161 mahasiswa

Sumber: data jumlah mahasiswa akuntansi (Sekretariat Fakultas Ekonomi)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono,2009:116). Sampel yang diambil dalam penelitian

ini adalah mahasiswa akuntansi angkatan 2014-2016 yang telah dan sedang

menempuh mata kuliah SIA.

3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel purposive sampling dan disproportionate

stratified random sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009:218).. Disproportionate

stratified random sampling, ketidakproporsionalan penentuan sampel

didasarkan pada pertimbangan jika anggota populasi berstrata, namun kurang

proporsional pembagiannya.

Sampel yang akan diambil merupakan mahasiswa angkatan 2014-2016

yang telah dan sedang menempuh mata kuliah sistem informasi akuntansi dan

merupakan mahasiswa aktif Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma. Sampel diambil secara disproporsional karena

terdapat strata angkatan namun kurang proporsional pembagian per

angkatannya. Alasan diambilnya sampel adalah 2014-2016 terdapat mahasiswa

yang telah dan sedang mengambil mata kuliah SIA sedangkan 2017 belum

mengambil.

G. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Teknik pengumpulan untuk data primer dapat dilakukan dengan

wawancara sedangkan data sekunder dengan dokumentasi. Teknik pengumpulan

data yang dilakukan dalam penenlitian adalah :

1. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari

narasumber. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara, guna memperoleh

data peran mata kuliah Sistem informasi akuntansi dalam menumbuhkan

kesadarankeamanan informasi mahasiswa akuntansi. Wawancara akan

dilakukan untuk memperoleh data mengenai sistem pengajaran mata kuliah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

SIA, knowledge, attitude dan behaviour yang dimiliki mahasiswa akuntansi.

Narasumber yang dibutuhkan adalah mahasiswa Akuntansi, Fakultas

Ekonomi, Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 – 2016 yang bersedia

untuk menjadi narasumber.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya

(Arikunto, 2006:158). Metode ini dilakukan untuk melengkapi data-data yang

telah dikumpulkan oleh peneliti. Dokumen yang diambil adalah silabus mata

kuliah Sistem informasi akuntansi.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode interpretif.

Rusell dalam Rahman dan Goddard (1998) metode interpretif sebagai proses

penelitian yang dilakukan berulang-ulang, yang melibatkan analisis dan refleksi

terus-menerus melalui tahapan eksplorasi pada fokus permasalahan awal. Peneliti

secara bertahap menemukan permasalahan dan pertanyaan pada informan dan

dikembangkan secara perspektif teoritis yang timbul. Melalui refleksi dan analisis

data lebih lanjut, peneliti kemudian mengembangkan pemahaman teoritis terhadap

permasalahan yang sedang dikaji. Berikut proses dari metode interpretif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Proble Research Emergent Descript


Data
m Questions Theoretical ion And
Focus Perspectiv Theory
e

Reflection

Gambar 3.1. The Interpretive Research Process


(Sumber: Rahman dan Goddard, 1998: 186)

Langakah-langkah yang dilakukan berdasarkan gambar 3.1 sebagai berikut:

1. Peneliti mencari fokus permasalahan kemudian memberikan gambaran

dengan cara melakukan perkenalan dan wawancara menggunakan in-depth

interview sehingga peneliti menemukan sebuah gambaran. Menurut

Sutopo (2006 : 72), “Wawancara-Mendalam (in-depth interview) adalah

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya

jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan narasumber atau

orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman

(guide) wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam

kehidupan sosial. Gambaran tersebut kemudian diidentifikasi di dalam

wawancara terhadap subjek penelitian, namun gambaran tersebut akan

dibuat berdasarkan hubungan keterkaitannya dengan tujuan pembelajaran

SIA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

a. Peneliti melihat adanya pengetahuan mahasiswa yang diperoleh dalam

mata kuliah SIA dapat menumbukan kesadaran akan pentingnya

keamanan informasi yang harus dimiliki oleh mahasiswa.

b. Peneliti kemudian memberikan gambaran kepada narasumber

mengenai SIA dan tujuan wawancara demi mendapatkan jawaban dari

narasumber mengenai peran mata kuliah SIA dalam menumbuhkan

kesadaran keamanan informasi.

c. Peneliti kemudian melakukan wawancara dengan meminta pendapat

kepada narasumber mengenai sistem pengajaran dalam mata kuliah

SIA, pengetahuan tentang sistem informasi, pengendalian internal,

cyber crime, kesadaran keamanan informasi dan kemudian

memberikan pertanyaan yang menjurus kepada pemikiran dan

pelaksanaan keamanan yang dilakukan narasumber dalam media sosial

yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,

informasi yang di dapat dari wawancara tersebut menjadi fokus

permasalahan.

2. Selanjutnya peneliti menyeleksi hasil wawancara dan mencari kata kunci

yang dapat digunakan untuk diinterpretasikan menjadi suatu data.

a. Peneliti mendapatkan data wawancara mengenai pengetahuan dan

pemikiran mengenai pengajaran mata kuliah SIA, sistem informasi,

pengendalian internal, cyber crime, kesadaran keamanan informasi dan

tindakan yang dilakukan narasumber untuk menjaga keamanan

informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

b. Kemudian peneliti mencari poin penting yang menjadi kata kunci

dalam segi knowledge (paham tidaknya materi dalam mata kuliah

SIA), attitude (muncul tidaknya pemikiran menjaga keamanan

informasi) dan behaviour (tindakan apa yang kemudian dilakukan

setelah memiliki pengetahuan dan pemikiran) bahwa mata kuliah SIA

memiliki peran bagi narasumber untuk menumbuhkan kesadaran

keamanan informasi. Jawaban narasumber bisa saja sama untuk setiap

pertanyaan wawancara, maka akan dipilih salah satu kutipan dari

jawaban wawancara untuk memperkuat temuan penelitian pada

analisis dan pembahasan di BAB V.

3. Tahap berikutnya memperdalam titik temu hasil dari perolehan wawancara

sebelumnya dan mencari informasi yang lebih kompleks sehingga peneliti

kembali ke lokasi untuk mencari dan mengumpulkan jawaban dari

pertanyaan yang belum diketahui secara mendetail dengan menggunakan

structured interview (pedoman wawancara).

4. Setelah kembali ke lokasi untuk memperdalam hasil temuan dengan

menggunakan pedoman wawancara, kemudian peneliti memperoleh

jawaban dari pertanyaan penelitian berupa pengetahuan (knowledge),

pemikiran (attitude) dan pelaksanaan (behaviour) pengetahuan tersebut

dalam kehidupan sehari-hari dari narasumber.

5. Apabila data hasil wawancara telah tercukupi dari keadaan yang sebenarnya,

langkah selanjutnya membuat transkrip wawancara .


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

6. Dari transkrip hasil wawancara kemudian dituangkan dalam bentuk kata-

kata dan diinterpretasikan serta menjawab rumusan masalah sehingga dapat

mengambil sebuah kesimpulan. Dalam tahapan ini peneliti akan :

a. Memulai analisis dengan menyebutkan dan menjelaskan teori

pembanding.

b. Mendeskripsikan wawancara ke dalam kata-kata yang mudah dicerna

oleh pembaca dan deskripsi itu harus mencerminkan keadaan yang

sesungguhnya terjadi. Dalam hal ini peneliti memasukkan kutipan

wawancara narasumber yang merupakan jawaban terkuat untuk

mendukung argumen karena jawaban narasumber kemungkinan akan

sama.

c. Analisis data akan dilakukan dengan menggabungkan jawaban dari

narasumber untuk ditemukan titik temu.

d. Membandingkan jawaban narasumber dengan menggunakan teori

pembanding.

e. Menarik kesimpulan dengan melihat apakah pengetahuan yang

diperoleh dalam mata kuliah SIA dapat menumbukan kesadaran akan

pentingnya keamanan informasi yang harus dimiliki oleh mahasiswa.

Namun apabila data yang diperoleh belum menjelaskan secara

mendetail maka peneliti dapat kembali ke lokasi penelitian untuk

memperdalam keadaan yang sebenarnya hingga dirasa penjelasannya sudah

memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

1. PTPG Sanata Dharma (1955 - 1958)

Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG)

oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan

Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam

Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat

S.J.).

Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain

B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater

H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang

dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.

Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya

Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat

Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi

dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan

diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu

Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi

Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi

Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan

Nama "Sanata Dharma" diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan

Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. "Sanata Dharma"

sebenarnya dibaca "Sanyata Dharma", yang berarti "kebaktian yang

sebenarnya" atau "pelayanan yang nyata". Kebaktian dan pelayanan itu

ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

2. FKIP Sanata Dharma (1958 - 1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal

ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang

perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan

November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas

Katolik Indonesia cabang Yogyakarta.

Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status

"disamakan" dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961

pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun

bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata

Dharma berdiri sendiri.

3. IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas

Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata

Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa Dharma berubah

menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B -


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September

1965.

Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan

Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola

Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini

ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD

(Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

4. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan

masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan

SK Mendikbud No. 46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan

menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD.

Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem

pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong

untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di samping tetap

mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa

fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas

dengan 23 Program Studi, 4 Program Pasca Sarjana, 2 Program Profesi,

dan Program Kursus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek,

baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya),

administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit

pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta

pengabdian pada masyarakat.

Berikut ini yang pernah menjabat Rektor Universitas Sanata Dharma:

1. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955-1967)

2. Drs. J. Drost, S.J. (1968-1976)

3. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977-1984)

4. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984-1988)

5. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993)

6. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001)

7. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001-2006)

8. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006-2014)

9. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. (2014-sekarang)

Visi

"Menjadi penggali kebenaran yang unggul dan humanis demi terwujudnya

masyarakat yang semakin bermartabat."


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Misi

1. Mengembangkan sistem pendidikan holistik yang merupakan

perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan melalui

pendekatan yang berciri cura personalis, dialogis, pluralistik, dan

transformatif.

2. Menciptakan masyarakat akademik Universitas yang mampu

menghargai kebebasan akademik serta otonomi keilmuan, mampu

bekerjasama lintas ilmu, dan mampu mengedepankan kedalaman dari

pada keluasan wawasan keilmuan dalam usaha menggali kebenaran

lewat kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada

masyarakat.

3. Menghadirkan pencerahan yang mencerdaskan bagi masyarakat

melalui publikasi hasil kegiatan pengajaran, penelitian, dan

pengabdian pada masyarakat, pengembangan kerjasama dengan

berbagai mitra yang memiliki visi serta kepedulian sama, dan

pemberdayaan para alumni dalam pengembangan keterlibatan nyata di

tengah masyarakat.

Motto

"Memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan."

disingkat: CERDAS dan HUMANIS.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Nilai-Nilai Dasar Universitas Sanata Dharma

 Mencintai kebenaran,

 Memperjuangkan keadilan,

 Menghargai keberagaman,

 Menjunjung tinggi keluhuran martabat manusia.

Tujuan Pendidikan

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri

bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai

humanistik yang berlandaskan nilai-nilai – nlai Kristiani yang universal

dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila,

sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya

dan integritas kepribadian yang tinggi.

B. Profil Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Tujuan Fakultas Ekonomi USD Yogyakarta

1. Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen, Akuntansi,

PPA dan S2 di bidang Magister Manajemen yang mampu mengelola serta

mengembangkan perusahaan atau organisasi secara profesional.

2. Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen, Akuntansi, dan

S2 di bidang Magister Manajemen dengan kemampuan akademik yang

memadai untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi

atau profesional memasuki dunia kerja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Fakultas Ekonomi USD memiliki 4 Pusat Pengembangan, yaitu:

1. Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA)

2. Pusat Pengembangan Manajemen (PPM)

3. SBED (Social BUsiness And Entrepreneurship Development)

4. 4 P3KWU (Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kewirausahaan)

Secara umum PPA, PPM, SBED, dan P3KWU bertujuan:

1. Meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa FE USD melalui kegiatan-

kegiatan akademik berupa penelitian, seminar dan diskusi ilmiah,

penulisan artikel, penulisan modul pelatihan, penulisan diktat, penulisan

buku, dan lain-lain.

2. Mewadahi kebutuhan aktualisasi diri dosen dan mahasiswa FE USD.

3. Membangun citra FE USD sebagai sebuah business school.

4. Merintis PPA, PPM, SBED, dan P3KWU sebagai profit centers bagi FE

USD.

5. Memberikan pelayanan pada masyarakat umum dengan outreach

programs.

6. Membangun network dengan pihak-pihak di luar kampus.

Visi FE USD

Menjadi agen perubahan yang unggul dan humanis melalui pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang bisnis dan ekonomi

demi terwujudnya masyarakat yang semakin bermartabat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Misi FE USD

1. Menyelenggarakan pengajaran yang transformatif dan dialogis di bidang bisnis

dan ekonomi untuk mengembangkan talenta mahasiswa secara optimal.

2. Melaksanakan penelitian di bidang bisnis dan ekonomi yang mampu

meningkatkan martabat manusia.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang memandirikan dunia

bisnis, organisasi nir laba dan masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan

bersama.

C. Sejarah Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma

Program Studi (PS) Akuntansi Universitas Sanata Dharma

(USD) berdiri sejak beralihnya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP)

Sanata Dharma menjadi Universitas Sanata Dharma (USD) berdasarkan SK

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 46/D/0/1993 tanggal 20 April

1993. Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor

48/D/0/1993 tanggal 26 April 1993, PS Akuntansi USD mendapatkan status

terdaftar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PS Akuntansi USD didirikan

sejak tanggal 26 April 1993.

Sebagai bentuk upaya perbaikan berkelanjutan dalam penyelenggaran

suatu PS dan evaluasi diri, maka PS Akuntansi USD mengajukan penilaian

pengelolaan PS kepada pihak yang berwenang yaitu Badan Akreditasi Nasional

Perguruan Tinggi (BAN – PT). Berdasarkan Keputusan BAN-PT nomor:

03110/Ak-I-III-017/USDAKT/VII/2000, Program Studi Akuntansi USD


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

dinyatakan terakreditasi dengan peringkat Akreditasi B (Baik). Pada tahun

akademik 2009/2010, PS Akuntansi USD kembali mengajukan reakreditasi

kepada BAN – PT. Berdasarkan Keputusan BAN-PT nomor: 042/BAN-PT/Ak-

XIII/S1/I/2011, PS Akuntansi USD dinyatakan terakreditasi dengan

peringkat Akreditasi A (Amat Baik) yang berlaku sejak tanggal 21 Januari 2011

sampai dengan 21 Januari 2016. Kemudian pada tahun 2015, PS Akuntansi USD

kembali melakukan reakreditasi dan berdasarkan Keputusan BAN-PT nomor :

1151/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2015, PS Akuntansi USD dinyatakan

terakreditasi dengan peringkat Akreditasi B (Baik) yang berlaku sampai 14

November 2020.

D. Profil dan Karakteristik Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Visi

“Menjadi Program Studi Akuntansi yang unggul dalam menghasilkan analis

keuangan dan perpajakan, analis sistem informasi keuangan, dan auditor yang

cerdas, humanis, dan profesional demi terwujudnya masyarakat yang semakin

bermartabat”

Misi

1. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang berlandaskan paradigma Pedagogi

Ignasian yang berciri cura personalis, dialogis, pluralistik, dan transformatif;

2. Menyelenggarakan penelitian yang menghargai kebebasan akademik dan

otonomi keilmuan untuk mengembangkan ilmu akuntansi;


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang mengasah kepekaan

dan kepedulian sosial sebagai penerapan ilmu dan hasil penelitian untuk

memberdayakan masyarakat.

Motto

“Cerdas, Humanis dan Profesional”

Tujuan

1. Menghasilkan analis keuangan dan perpajakan, analis sistem informasi

keuangan, dan auditor yang cerdas, humanis, dan professional;

2. Menghasilkan karya penelitian yang independen, objektif, dan jujur di bidang

ilmu akuntansi;

3. Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat yang terprogram untuk

memberdayakan masyarakat.

E. Materi Perkuliahan Sistem Informasi Akuntansi di Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Kurikulum mata kuliah sistem informasi akuntansi di Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma :

Tabel 4.1 Materi Perkuliahan Sistem Informasi Akuntansi

Pertemuan Materi Rujukan Tugas


Pertemuan Silabus Rom 1, Hall Discovery
1 Ketentuan Kelas 1, Sim 1, 2 Learning :
Pengenalan SIA - Ringkasan
- Definisi SIA Materi
- Manfaat dan Tujuan Kuliah
SIA Pertemuan 2
- Komponen-
komponen SIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Tabel 4.1 Materi Perkuliahan Sistem Informasi Akuntansi (Lanjutan...)

Pertemuan Siklus Bisnis Utama Rom 12, Hall Discovery


2 - Siklus 4, Sim 7,8 Learning :
Pendapatan - Ringkasan
Materi
Kuliah
Pertemuan 3
Pertemuan Siklus Bisnis Utama Rom 13, Hall Self-Directed
3 - Siklus 5, Sim 7,8 Learning :
Pengeluaran - Ringkasan
- Siklus Penggajian Materi
dan Manajemen Kuliah
SDM Pertemuan 4
Pertemuan Siklus Bisnis Utama Rom 15, Hall Contextual
4 - Siklus Produksi 6, Sim 7,8 Instruction
- Sistem Buku Rom 16, Hall - Kelompok
Besar dan 8 (4-5 orang)
Pelaporan - Observasi
proses bisnis
di usaha
komersial
dan
komponen-
komponen
SIA di
dalamnya

Pertemuan Kebutuhan dan Rom 1,2.


5 Pengelolaan Informasi Hall 2, Sim 2
dan Data
- Sistem
Pemrosesan
Transaksi
- ERP
Pertemuan Dokumentasi Sistem Rom 3, Hall Individu:
6 - Flowchart 2, Sim 3 membuat
- Data Flow flowchart dari
Diagram salah satu siklus
Pertemuan Risiko, Fraud, dan Rom 5,6
7 Ancaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Tabel 4.1 Materi Perkuliahan Sistem Informasi Akuntansi (Lanjutan...)

Pertemuan Model pengendalian Rom 7 Discovery


8 internal dan manajemen Learning :
Risiko Ringkasan
- COSO Materi Kuliah
- COSO ERM Pertemuan 9
- COBIT
Pertemuan Audit Sistem Informasi Rom 11 Tugas critical
9 Pengendalian Internal Rom 8,9,10 thinking
dan Keamanan Informasi pertemuan 11
Artikel
Lindgreen
Pertemuan USIP Pengendalian
10 Internal

Pertemuan Basis Data Rom 17


11 XBRL Rom 16
Pengembangan TI (Data Lindgreen
Science)
Pertemuan Perancangan dan Rom
12 Pengembangan SIA 20,21,22

Pertemuan Integrated Case (Analisis


13 Pengendalian Internal
pada SIA)
Pertemuan Review
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Narasumber

Narasumber dari penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Total narasumber

yang diambil adalah sembilan orang. Data mengenai karakteristik narasumber

adalah sebagai berikut :

1. Profil Narasumber Berdasarkan Angkatan

Sampai tahun 2018, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma memiliki empat angkatan yaitu angkatan 2014,

2015, 2016 dan 2017. Namun yang diambil sebagai narasumber hanya

angkatan 2014-2016. Data untuk masing-masing angkatan adalah sebagai

berikut :

Tabel 5.1 Profil Narasumber Berdasarkan Semester dan Angkatan

No Semester dan Angkatan Jumlah %


1 Semester 8 Angkatan 2014 3 33,33
2 Semester 6 Angkatan 2015 3 33,33
3 Semester 3 Angkatan 2016 3 33,33
JUMLAH 9 100
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa narasumber diambil secara disproporsional

dari tiga angkatan di Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Sanata Dharma, dimana masing-masing angkatan diambil tiga narasumber.

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

2. Profil Narasumber Berdasarkan Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

yang Sudah Diambil Maupun yang Sedang Diambil.

Pada angkatan 2014-2016 tidak semuanya telah selesai mengambil

mata kuliah SIA. Terdapat angkatan 2015 yang saat ini sedang mengambil

mata kuliah tersebut. Data narasumber tersebut, disajikan sebagai berikut :

Tabel 5.2 Profil Narasumber Berdasarkan Mata Kuliah Berkaitan Sistem


Informasi Akuntansi yang Sudah Diambil Maupun yang Sedang Diambil.

No Nama Mata Kuliah


Sistem informasi akuntansi sudah
1 Bayu Kuncoro
diambil
Alexander Arbanu Sistem informasi akuntansi sudah
2
Abitama diambil
Faustin Dyan Kristanti Sistem informasi akuntansi sudah
3
Lainurak diambil
Setyawati Bhekti Sistem informasi akuntansi sudah
4
Kinanti diambil
Sistem informasi akuntansi sudah
5 Imelda Vania Mandira
diambil
Sistem informasi akuntansi sudah
6 Michael Barri Irfanto
diambil
Christophorine Raden Sistem informasi akuntansi sedang
7
Karina diambil
Sistem informasi akuntansi sedang
8 Brigitta Alia Devina
diambil
Dionisius Bagus Sistem informasi akuntansi sedang
9
Wicaksono diambil
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa enam dari sembilan narasumber telah

menempuh mata kuliah sistem informasi akuntansi dan tiga sisanya sedang

menempuh mata kuliah sistem informasi akuntansi.

3. Profil Narasumber Berdasarkan Jenis Kelamin

Mahasiswa di Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Sanata Dharma terdiri dari laki-laki dan perempuan. Hal tersebut berlaku pula

untuk narasumber yang digunakan sebagai sampling dalam penelitian ini. Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

jenis kelamin narasumber yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut :

Tabel 5.3 Profil Narasumber Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah %


1 Laki-Laki 4 44,44
2 Perempuan 5 55,56
JUMLAH 9 100
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa narasumber yang paling banyak berdasarkan

jenis kelamin adalah perempuan yaitu sebesar 55,56% mahasiswa Program

Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

B. Analisis Dan Pembahasan

1. Pengajaran Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Dalam silabus mata kuliah sistem informasi akuntansi disebutkan

bahwa tujuan mata kuliah ini adalah “Setelah menyelesaikan mata kuliah ini,

diharapkan mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi sistem informasi

akuntansi dan pengendalian internal berbasis teknologi informasi yang relevan

dan handal”. Kemudian hal tersebut dapat tercapai ketika mahasiswa mampu

untuk memahami isi atau konten dari mata kuliah sistem informasi akuntansi.

Dari wawancara yang dilakukan, dua narasumber mengatakan

kurang paham terhadap materi yang diberikan dalam mata kuliah sistem

informasi akuntansi

“....... cuma sedikit pahamnya karena belum ada praktiknya.


Harusnya dikasih praktik biar lebih paham penerapannya.” (Bhekti,
05 Februari 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

sedangkan tujuh narasumber yang lain mengatakan bahwa pengajaran yang

diberikan dosen dalam mata kuliah tersebut sudah dapat dipahami dan

diterima oleh narasumber.

“....... pengajaran yang diberikan oleh dosen bisa dimengerti


dengan baik, hal tersebut dikarenakan dosen memberikan
penyampaian materi yang mudah diterima sehingga dapat
dimengerti. Lebih banyak disebabkan karena dosen mengajar
dengan pendekatan sehari – hari.”(Imel, 03 Februari 2018)

Dari wawancara tersebut hampir seluruh narasumber mengatakan

bahwa pengajaran yang diberikan dalam mata kuliah sistem informasi

akuntansi sudah dapat dimengerti dan dipahami. Sedangkan untuk dua

narasumber yang belum paham lebih didasarkan pada kurangnya aktivitas

membaca dan praktik yang diberikan oleh dosen dalam sistem pembelajaran.

Dari paparan narasumber dapat dilihat pula bahwa metode yang

diberikan dosen beragam mulai dari teori dan praktik, diskusi dengan

kelompok, presentasi, contoh dalam kehidupan sehari-hari, dan ceramah. Dari

hal tersebut dapat dilihat pula tingkat pemahaman mahasiswa lebih cocok dan

cenderung kepada presentasi, contoh dan teori yang disertai praktik.

Tentunya setelah menerima mata kuliah, mahasiswa akan

mendapatkan manfaat yang diharapkan. Menurut paparan narasumber enam

dari sembilan narasumber mengatakan bahwa manfaat yang diperoleh adalah

mengetahui mengenai sistem dan juga mengetahui pentingnya pengendalian

internal untuk sistem informasi atau privasi serta keamanan data.

“Aku lebih tahu sistemnya seperti apa di akuntansi dan


pengendalian internal sistem informasi pada dunia nyata seperti
apa. Sehingga tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

penyalahgunaan media yang kita gunakan.” (Dyan, 18 Februari


2018)

dua lainnya menjelaskan bahwa mendapatkan manfaat untuk menjaga privasi.

“Kita jadi tahu kalau pengendalian internal itu penting untuk


privasi kita”(Bhekti, 05 Februari 2018)

satu narasumber lainnya menjelaskan bahwa tahu penggunaan software dan

pengendalian internal untuk sistem informasi.

“Saya jadi tahu cara penggunaan software untuk pengolahan data


akuntansi, jadi tahu pengendalian internal untuk sistem informasi
yang dimiliki.” (Mike, 18 Februari 2018)

Dari paparan narasumber diatas, dapat diketahui bahwa manfaat yang

kemudian diperoleh mahasiswa dari mata kuliah SIA tidak lepas dari

pengamanan privasi dari media yang dimiliki, mereka merasa bahwa melalui

mata kuliah ini menjadi tahu ketika menghadapi serangan maupun menjaga

keamanan.

2. Knowledge, Attitude And Behaviour

Kruger dan Kearney (2006) membagi kesadaran menjadi tiga dimensi

yaitu knowledge (pengetahuan), attitude (sikap), dan behavior (perilaku).

a. Knowledge

Knowledge merujuk pada pengetahuan yang dimiliki oleh individu terhadap

keamanan informasi

b. Attitude

Sikap adalah pemikiran individu terhadap keamanan informasi. Attitude

adalah sikap seseorang dalam berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

sesama manusia. Sehingga dapat dilihat bahwa attitude merupakan intuisi

terhadap sesuatu.

c. Behaviour

Perilaku menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh individu terhadap

keamanan informasi.

Tiga dimensi diatas akan dibahas lebih mendalam dimana knowledge

yang dimaksud adalah pengetahuan mahasiswa dalam mata kuliah Sistem

informasi akuntansi, kemudian sikap yang merupakan pemikiran individu

terhadap keamanan informasi dan perilaku (behaviour) yang menunjukkan

tindakan mahasiswa setelah memiliki knowledge dan attitude.

a. Knowledge (Pengetahuan)

1) Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi

Pemahaman mengenai sistem informasi akuntansi ini telah di

dapatkan mahasiswa pada pertemuan pertama dalam materi pengenalan sistem

informasi akuntansi. Dalam materi ini memuat definisi sistem informasi

akuntansi, manfaat dan tujuan sistem informasi akuntansi serta komponen-

komponen sistem informasi akuntansi (silabus mata kuliah SIA).

Sistem informasi akuntansi (SIA) penting dipelajari dalam

perkuliahan di bidang akuntansi untuk keberhasilan jangka panjang suatu

organisasi nantinya ketika mahasiswa akuntansi memasuki dunia kerja

nantinya. Seperti pendapat Romney dan Steinbart (2006:3-6) yang

mengatakan “Sistem informasi akuntansi yang efektif penting bagi

keberhasilan jangka panjang organisasi manapun. Tanpa perangkat untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

mengawasi aktivitas-aktivitas yang terjadi, tidak akan ada cara untuk

memutuskan seberapa baik kinerja perusahaan. Financial Accounting

Standard Board mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Di dalam

standar akuntansi keuangan tersebut juga disebutkan bahwa tujuan utama

akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi para

pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi harus mencakup

pengendalian untuk memastikan keamanan dan ketersediaan data organisasi.

Pengendalian juga diperlukan untuk memastikan bahwa informasi yang

dihasilkan dari data tersebut dapat diandalkan dan akurat.”

Dari hasil wawancara dengan narasumber, dua dari sembilan

narasumber menjawab mengapa seorang mahasiswa perlu untuk mempelajari

sistem informasi akuntansi disebabkan oleh peran akuntan akan digantikan

oleh sistem,

“.......hampir seluruhnya benar-benar sudah menggunakan sistem


dan bukan cara manual, sehingga pasti ketinggalan kalau tidak
belajar. Nantinya cara manual lama-lama pasti akan ditinggalkan.
Dengan sistem pekerjaan menjadi lebih mudah. Jadi
kesimpulannya penting untuk mengikuti zaman.” (Imel, 03
Februari 2018)

ada pula tiga narasumber yang menjawab mirip yaitu karena semua siklus

kehidupan terdapat sistem, dengan sistem pekerjaan menjadi lebih mudah,

“........mengerjakan akuntansi tidak manual lagi dan menggunakan


sistem jadi lebih disebabkan karena dunia kerja nantinya pakai
sistem.” (Karin, 04 Februari 2018)

dua lainnya menjawab mahasiswa tidak hanya perlu skill materi namun harus

mempunyai skill sistem,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

“........orang tidak hanya dituntut untuk skill materi, namun juga


harus bisa menggunakan sistem supaya lebih efektif. Maka perlu
menguasaai sistem.” (Mike, 18 Februari 2018)

satu narasumber menjawab membantu mengambil keputusan dan sisanya

karena kuliah dijurusan akuntansi.

“....... SIA mengumpulkan informasi dan diolah lalu membantu


mengambil keputusan.” (Dyan, 18 Februari 2018)

Dari ringkasan pernyataan narasumber diatas dapat dilihat hanya

satu narasumber yang menjawab dengan benar bahwa pentingnya

mempelajari sistem informasi akuntansi dalam perkuliahan adalah sistem

informasi akuntansi membantu untuk mengambil keputusan sedangkan

sisanya lebih beranggapan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan

suatu aplikasi yang mempermudah pekerjaan. sistem informasi akuntansi

yang dimaksud adalah pengawas atas aktivitas organisasi sehingga dapat

mencapai keberhasilan organisasi. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

mahasiswa belum memahami mengapa seorang mahasiswa akuntansi perlu

untuk mempelajari sistem informasi akuntansi, hal tersebut dapat dilihat dari

banyaknya mahasiswa yang masih belum mengetahui mengapa sistem

informasi akuntansi penting untuk dipelajari.

Menurut Mukhtar (1999:19-20), “Teknologi komputer telah

dipengaruhi sistem informasi. Komputer telah menjadi faktor pendorong

utama dalam hal ini. Dalam banyak perusahaan, komputer bertanggungjawab

dalam memproses transaksi akuntansi dan menyiapkan laporan keuangan.

Ketika komputer menjadi semakin cepat, kecil dan lebih mudah digunakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

komputerisasi akuntansi semakin mudah, hal ini mendorong mahasiswa untuk

lebih mengetahui dan mempelajari sistem informasi akuntansi.”

Sistem informasi akuntansi berbasis komputer memiliki beberapa

keunggulan, yaitu sebagai berikut :

a. Proses Pengolahan Data yang Cepat

Dengan pengolahan data berbasis komputer dalam sistem informasi

akuntansi, masalah kecepatan ini dapat lebih teratasi. Komputer

memang sudah teruji tingkat kecepatan prosesnya. Dengan kemampuan

tersebut manusia tidak perlu lagi mempersulit diri dan menghabiskan

waktunya untuk satu pekerjaan saja sehingga kemudian bisa

memanfaatkan waktu untuk mengerjakan pekerjaan lain.

b. Tingkat Akurasi Informasi yang Dihasilkan Cukup Tinggi

Akurat berarti bahwa informasi yang dihasilkan tepat sesuai dengan

tujuan pengolahan data. Karena komputer tidak memiliki mental dan

tidak mengenal lelah, maka komputer memiliki tingkat kecepatan yang

stabil didalam melakukan suatu proses, tidak terbatas waktu dan

tenaganya.

c. Efisiensi Sumber Daya Manusia

Pada sistem akuntansi berbasis komputer, manusia sebagai operator

sistem tinggal memasukkan data-data awal ke dalam komputer saja.

Dari hasil wawancara, semua narasumber menyebutkan dengan

adanya teknologi informasi pekerjaan menjadi semakin mudah. Kemudian

ada pula yang menyebutkan bahwa pekerjaan menjadi bertambah akurat,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

lebih teliti, dapat bersaing di dunia kerja dan supaya dapat mengikuti

perkembangan zaman.

“SIA seperti gabungan teknologi informasi dan akuntansi, jika


akuntansi sudah tersistem dengan suatu aplikasi maka pengerjaan
akuntansi lebih mudah. Beberapa pekerjaan bisa otomatis
sehingga tidak usah terlalu banyak memperkerjakan karyawan
sehingga pakai mesin saja.” (Bayu, 05 Februari 2018)

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa narasumber sudah mengetahui

pentingnya teknologi informasi di dalam akuntansi, hasil yang di dapat dari

narasumber sesuai dengan teori. Dapat dikatakan bahwa mahasiswa dapat

memahami pentingnya teknologi informasi. Mata kuliah Sistem informasi

akuntansi mahasiswa sudah dapat membantu mahasiswa mengetahui

pentingnya teknologi informasi.

Tentunya dalam suatu sistem perlu adanya pengembangan lebih

lanjut terkait sistem tersebut. Menurut Wahyono (2004:5-6), manfaat utama

dari pengembangan sistem informasi adalah :

a) Penghematan waktu (time saving)

b) Penghematan biaya (cost saving)

c) Peningkatan efektivitas (effectiveness)

d) Pengembangan teknologi (technology development)

e) Pengembangan personel akuntansi (accounting staff development)

Dari hasil wawancara ditujukkan bahwa tujuh dari sembilan

narasumber mengatakan bahwa suatu sistem perlu dikembangkan supaya

tidak ketinggalan zaman,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

“...... zaman selalu berkembang. Sistem selalu terkait dengan


teknologi, maka sistem harus terus berkembang sehingga up to
date.” (Bayu, 05 Februari 2018)
sedangkan sisanya mengatakan bahwa ancaman yang di dapatkan semakin

beragam dan mengharapkan dengan adanya suatu sistem yang lebih

berkembang membuat sistem semakin cepat dan efektif.

“...... ancaman semakin lama akan semakin banyak, ancaman


semakin beragam , kalau sebuah sistem tidak diperbaharui
maka akan menimbulkan banyak ancaman. Untuk menghindari
diri dari ancaman yang ada seperti hacker dll.” (Imel, 03
Februari 2018)
Dengan jawaban yang didapatkan dari narasumber tersebut

memang benar bahwa perlu adanya suatu pengembangan sehingga sistem

tidak ketinggalan dengan zaman yang sudah berkembang dengan berbagai

ancaman yang melekat di dalamnya. Dari hal tersebut maka dapat diketahui

bahwa narasumber sudah mengetahui alasan mengapa perlu pengembangan

sistem. Zaman yang semakin berubah menuntut nantinya strategi yang lebih

baik didalam dunia bisnis nantinya sehingga dapat lebih dikembangkan

demi menghindari ancaman yang mungkin muncul.

2) Pemahaman mengenai Cyber Crime

Nitibaskara dalam Widodo (2009:24-25) berpendapat bahwa,

kejahatan yang terjadi melalui atau pada jaringan komputer di dalam internet

disebut cyber crime. Kejahatan ini juga dapat disebut kejahatan yang

berhubungan dengan komputer (computer-related crime), yang mencakup 2

kategori kejahatan, yaitu kejahatan yang menggunakan komputer sebagai

sarana atau alat dan menjadikan komputer sebagai sasaran atau objek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

kejahatan. Kejahatan yang berhubungan dengan komputer merupakan

keseluruhan bentuk kejahatan yang ditujukan terhadap komputer, jaringan

komputer, dan para penggunanya, dan bentuk-bentuk kejahatan tradisional

yang menggunakan atau dengan peralatan komputer (Widodo, 2009:23).

Pengetahuan mengenai cyber crime baik dari segi bahaya dan

pengertian telah didapatkan oleh mahasiswa dalam pertemuan ke 7 dengan

materi risiko, fraud dan ancaman (lihat hal.99). Pengetahuan tersebut

ditemukan di dalam buku Romney halaman 176 sampai dengan 205, di

dalamnya dibahas mengenai hacking dan jenis-jenisnya.

Dari hasil wawancara tujuh dari sembilan narasumber menyebutkan

bahwa cyber crime adalah kejahatan yang dilakukan lewat media

internet/dunia maya,

“Kejahatan yang memakai teknologi internet” (Bhekti, 05 Februari


2018)

dan 2 sisanya masih kurang dalam menyebutkan pengertian cyber crime

seperti disebutkan peristiwa hack atau pengambilan data.

“Data seseorang diambil untuk perbuatan tidak benar atau buat


orang lain jatuh .....”(Abi, 04 Februari 2018)

Menurut hasil tersebut sebenarnya dapat dilihat kurang lengkapnya

pengertian yang diberikan oleh narasumber. Narasumber cenderung belum

memiliki pengertian yang cukup dalam mengenai cyber crime jika dilihat dari

jawaban atas pertanyaan pengertian cyber crime.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Tentunya dengan pengertian tersebut, cyber crime tidak akan lepas

dari bahaya yang kemudian muncul atas perbuatan tersebut. Bahaya cyber

crime terhadap masyarakat (Widodo , 2013:14-25) :

a) Penyebaran virus komputer ke komputer dan jaringan komputer.

b) Penyalahgunaan perangkat lunak (software komputer)

c) Pemalsuan data komputer. Pemalsuan data yang terjadi pada komputer

yang terkoneksi dapat mengakibatkan pencemaran nama baik seseorang

melalui internet.

d) Penipuan melalui komputer.

e) Pornografi

f) Pembajakan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). Pembajakan hak

kekayaan intelektual melalui internet dapat meliputi perbuatan yang

melanggar hak ipta, paten, dan merk dagang.

g) Tindak pidana konvensional yang menggunakan komputer. Tindak pidana

konvensional tersebut antara lain korupsi, pencucian uang , terorisme,

perjudian, perbuatan tidak menyenangkan.

Hal tersebut ditemukan dalam wawancara dengan narasumber

dimana tiga narasumber menyebutkan bahwa hal tersebut menganggu privasi,

“Semua informasi yang kita punya jadi tidak privasi lagi, mereka
memanfaatkan tapi kita dirugikan” (Dion, 18 Februari 2018)
dua narasumber menyebutkan hal tersebut merupakan penyalahgunaan

informasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

“......semacam penyalahgunaan data pribadi seseorang .....”


(Mike, 18 Februari 2018)
dua narasumber lain merasa virus mudah masuk,

“Gampang masuk virus ke laptop, fd atau hp”(Bhekti, 05


Februari 2018)
dan yang lainnya menyebutkan data diambil.

“Data data kita bisa diambil. Lalu bisa aja kaya data kita
terkunci oleh malware. “ (Karin, 04 Februari 2018)

Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa narasumber yang

merupakan mahasiswa sudah mengetahui bahaya cyber crime dan dapat

menyebutkan salah satu diantaranya. Narasumber sudah tahu apa akibatnya

dari kejahatan menggunakan komputer dalam keseharian narasumber sebagai

pengguna aktif dari internet dan sering menggunakan peralatan komputer.

Kemudian dengan adanya pengetahuan narasumber dalam hal tersebut maka

dapat dikatakan narasumber sudah mulai merasa penting dalam menjaga data

yang dimiliki sebab tahu akibat yang mungkin muncul.

3) Pemahaman mengenai pengendalian internal

Pemahaman mengenai pentingnya pengendalian internal telah di

dapatkan mahasiswa pada saat pertemuan awal yang membahas mengenai

pengenalan sistem informasi dan dibahas dalam pertemuan ke sembilan

mengenai audit sistem informasi, pengendalian internal dan keamanan

informasi.

Menurut Romney dan Steinbart (2004:3-6), SIA harus mencakup

pengendalian untuk memastikan keamanan dan ketersediaan data organisasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Pengendalian juga diperlukan untuk memastikan bahwa informasi yang

dihasilkan dari data tersebut dapat diandalkan dan akurat.

Oleh karena sistem informasi berkembang, begitu pula dengan

sistem pengendalian internal. Ketika bisnis bergeser dari sistem manual ke

sistem komputer, pengendalian baru harus dikembangkan untuk menurunkan

dan mengendalikan risiko yang dibawa oleh sistem informasi berdasarkan

komputer yang baru (Romney dan Steinbart (2004:266-267)).

Dari teori diatas ditemukan dalam jawaban dengan narasumber yang

mengatakan bahwa empat dari sembilan narasumber mengatakan bahwa

pentingnya pengendalian terhadap sistem informasi supaya lebih aman.

“..... teknologi informasi banyak sekali perusahaan yang


menyimpan di database yang dapat diakses melalui internet. Jadi
kalau ada internet ada kemungkinan menyusup/hack. Maka
diperlukan PI biar aman.”(Bayu, 05 Februari 2018)

Kemudian, dua narasumber berikutnya menyebutkan supaya sistem tidak

diretas,

“Tidak mudah untuk di hack, malahan kalau tidak ada


pengendaliannya makin lama mereka juga bisa mempelajarinya
.....” (Dyan, 18 Februari 2018)

tiga sisanya menyebutkan tugas lebih terotorisasi, sistem menjadi terkontrol

dan sistem tidak disalahgunakan.

“..... bisa mengendalikan sebuah sistem supaya tidak ada orang


yang menyalahgunakan untuk tujuan yang lain.” (Dion, 18
Februari 2018)

Dari hal tersebut maka dapat dilihat bahwa jawaban narasumber

sebenarnya sudah mengerucut pada banyaknya risiko yang mungkin akan

muncul maka diperlukan pengendalian internal yang memadai untuk hal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

tersebut. Narasumber yang merupakan mahasiswa kurang lebih sudah tahu

mengapa suatu sistem informasi penting untuk dikendalikan dan sudah

memahami mengenai konsep dari pentingnya pengendalian internal bagi

sistem informasi.

Dalam knowledge, mata kuliah sistem informasi akuntansi membantu

mahasiswa untuk memberikan pengetahuan mengenai pentingnya sistem

informasi untuk dipelajari, pentingnya teknologi informasi untuk digunakan,

cyber crime dan bahayanya serta pentingnya pengendalian terhadap sistem

informasi. Semua hal tersebut telah dipelajari di dalam mata kuliah sistem

informasi akuntansi yang telah diberikan di dalam kelas. Namun pada

kenyataannya tidak semua narasumber mengerti apa yang sudah dijelaskan

terkait hal tersebut terutama untuk pentingnya sistem informasi akuntansi

akuntansi dan kurangnya pemahaman mengenai cyber crime.

b. Attitude (Sikap/Pemikiran)

Berdasarkan teori diatas kemudian muncul pemikiran dari individu

bahwa lima dari sembilan narasumber mengatakan bahwa seseorang harus

sadar akan keamanan informasi supaya data yang dimiliki aman dan tidak

diambil oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

“...... kita pribadi punya data masing-masing yang kita pakai


sehari-hari. Banyak hacker yang berusaha menjatuhkan kita. Kalau
misalnya ada data pribadi dan orang lain tau nanti dia menyebarkan
infomasi negatif yang akan merugikan diri kita sendiri” (Mike, 18
Februari 2018)

Dua narasumber berikutnya mengatakan bahwa supaya tidak diretas

“Dapat mengelola data dengan baik, data tidak mudah hilang dan
di hack” (Bhekti, 05 Februari 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

dan sisanya mengatakan supaya lebih berinisiatif dalam memperkuat

password dan supaya tidak dimanfaatkan.

“..... lebih mempunyai inisiatif untuk memperkuat password yang


dia miliki sehingga data pentingnya tidak hilang. Dia akan sadar
sistem informasi butuh diperkuat.....” (Bayu, 05 Februari 2018)

Sikap atau pemikiran yang kedua muncul ketika mahasiswa ditanya

mengenai mata kuliah sistem informasi akuntansi membantu memikirkan

lebih mengenai keamanan informasi. Dari pertanyaan tersebut jawaban

narasumber menunjukkan bahwa seluruh narasumber menyatakan bahwa

sistem informasi akuntansi membantu dalam menjaga keamanan informasi.

Seperti di dapatkan pada penggalan wawancara sebagai berikut:

“Iya membantu dimana kita jadi mengetahui bagaimanan cara


menyimpan data yang baik agar tidak diserang virus maupun
hacker” (Bayu, 05 Februari 2018)

Dari wawancara dengan narasumber didapati pula bahwa dengan

pengetahuan yang didapat dari pengendalian internal sistem informasi

menjadikan mahasiswa berpikir untuk menjaga keamanan informasi namun

dari sembilan narasumber hanya tiga narasumber yang melakukan tindakan

dengan mengganti password atau tidak membagikan password

“Jangan sampai semua tahu passwordku karena banyak banget


informasi yang penting.biar aman dan tidak disalahgunakan.”
(Dyan , 18 Februari 2018)

sedangkan enam lainnya hanya memiliki pemikiran namun tidak melakukan

tindakan.

“Iya membantu tapi tidak melakukan apa-apa. Soalnya saya merasa


tidak seterancam itu untuk dihack oleh orang. Sehingga saya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

terlalu kawatir karena saya merasa data saya tidak terlalu


penting.”(Imel, 03 Februari 2017)

Dari hasil berikut nampak bahwa narasumber memiliki sikap atau

pemikiran (attitude) mengenai keamanan informasi tentang apa yang

mungkin terjadi jika tidak menjaga keamanan informasi. Narasumber juga

memiliki pemikiran bahwa mata kuliah sistem informasi akuntansi penting

untuk menjaga keamanan informasi, dll.

c. Behaviour (Tindakan)

1) Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Dalam hal mata kuliah Sistem informasi akuntansi dapat dilihat

didalam analisis sikap (attitude) bahwa mahasiswa telah memiliki pemikiran

mengenai pengendalian internal sistem informasi yang telah didapatkan

didalam mata kuliah sistem informasi akuntansi. Dimana di dalam mata kuliah

sistem informasi akuntansi, pengendalian sistem informasi dibahas pada

pertemuan ke sembilan (Silabus mata kuliah sistem informasi akuntansi). Dari

hal ini, semua narasumber mengatakan bahwa memahami mengenai

pengendalian internal sistem informasi dan memahami pentingnya

pengendalian internal sistem informasi namun hanya tiga narasumber yang

melakukan tindakan (behaviour) sedangkan sisanya tidak.

Dari hasil wawancara tersebut maka diketahui bahwa dari mata

kuliah sistem informasi akuntansi terutama mengenai pengendalian internal

sistem informasi, sebagian besar narasumber tidak melakukan pengendalian

internal sistem informasi setelah mendapatkan mata kuliah ini. Maka dalam

hal ini materi yang diberikan didalam mata kuliah kurang bisa diterapkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

mahasiswa dilalam pelaksanaan keamanan sistem informasi dalam media yang

dipakai mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari.

2) Penggunaan Internet

Hidayat dkk (2016) menyebutkan dalam penelitiannya mendapati

bahwa narasumbernya yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa selalu

“menggunakan Facebook”, “menggunakan Twitter”, “menggunakan

YouTube”, “chatting”, “menggunakan e-mail”, “mengunduh musik/ video”,

“mencari referensi tugas akademis”, dan “bermain online games”. Dari hal ini

banyak mahasiswa yang menggunakan media internet sebagai akses hiburan,

tugas akademis, komunikasi, dan kegiatan lainnya. Dari hasil penelitian ini,

peneliti menemukan reaksi yang sama dalam rangkuman wawancara dengan

sembilan narasumber berikut ini.

Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa seluruh narasumber

menggunakan internet guna menunjang kegiatan belajar mengajar seperti

mencari tugas dan mencari bahan ajar. Sedangkan diluar proses perkuliahan,

mahasiswa menggunakan internet untuk sosial media (facebook, twitter,

instagram), melihat youtube, sebagai media informasi (koran/berita), bermain

game, dan melakukan komunikasi.

“..... 70% tugas-tugas saya cari penyelesaiannya dengan mengakses


internet untuk mencari solusi daripada harus membuka buku.”
(Bayu, 05 Februari 2018)

“Sosial media, main games dan baca berita , banyak macem-


macem.” (Imel, 03 Februari 2018)

Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa internet telah

merasuk ke dalam kehidupan mahasiswa baik kehidupan belajar mengajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

maupun kegiatan diluar proses belajar mengajar. Maka dapat disimpulkan

bahwa kehidupan mahasiswa telah berkaitan atau tergantung dengan adanya

internet. Tugas kampus mengharuskan mahasiswa untuk menggunakan media

internet seperti misalnya e-mail, atau tergabung ke dalam grup diskusi.

Aktivitas itulah yang membuat keamanan informasi sangat rentan untuk

digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

3) Penggunaan Password

Penggunaan password telah dibahas di dalam perkuliahan mata

kuliah sistem informasi akuntansi pada pertemuan ke sembilan dalam bab 8

buku Romney dan Steinbart. (Materi ini membahas lebih jauh mengenai

penggunaan kata sandi yang baik dan dapat digunakan sebagai tanda bukti

autentifikasi.

Dalam penggunaan media sosial tentunya terdapat rancangan

password yang digunakan oleh mahasiswa. Seperti yang diungkapkan oleh

Romney dan Steinbart dalam buku Accounting Information System

(2015:262), keefektifan penggunaan kata sandi terdiri dari berbagai faktor :

a) Length. Kata sandi yang kuat berkaitan dengan panjangnya. Lebih panjang

lebih baik.

b) Multiple character types. Menggunakan campuran huruf besar dan huruf

kecil, angka, dan karakter khusus untuk meningkatkan kekuatan dari kata

sandi.

c) Randomness. Password harus tidak mudah untuk ditebak. Diusahakan

tidak dapat ditemukan dikamus.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

d) Changed frequently. Password harus diganti secara berkala. Kebanyakan

pengguna mengganti password-nya paling tidak setiap 90 hari sekali dan

pengguna yang memiliki akses ke informasi yang sensitif biasanya

mengganti password-nya lebih sering yaitu setiap 30 hari sekali.

e) Keep secret. Paling penting, password harus terjaga kerahasiannya.

Pada saat membuat e-mail dan membuat password pasti kita pernah

menjumpai peringatan password dan saran bahwa password harus minimal

delapan karakter, dari hal ini responen telah menunjukkan hal yang sama

bahwa karakter yang digunakan 8-18 karakter. Dengan kata lain narasumber

sudah memperhatikan panjang pendeknya password yang akan digunakan

dalam media sosialnya.

Dalam hal multiple character, dari hasil wawancara delapan dari

sembilaan narasumber hanya menggunakan password berupa angka dan huruf

dan hanya ada satu narasumber yang menggunakan multiple character types

dengan lengkap yaitu berupa angka, huruf dan notasi. Dalam randomness,

lima dari sembilan narasumber menggunakan kata yang ada dikamus untuk

sandinya sedangkan empat lainnya tidak. Hal tersebut berarti masih banyak

mahasiswa yang menggunakan kata dikamus untuk dijadikan sebagai dasar

pembuatan password padahal hal tersebut dapat mudah diketahui oleh pihak

lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Untuk pergantian password secara berkala tidak ada narasumber yang

melakukannya, hal tersebut didasari oleh beberapa alasan seperti malas dan

takut lupa.

“Kalau password berkala jarang saya lakukan. Hanya kecuali saya


lupa password baru forgot password nah biasanya dengan cara ini
saya mengganti password.” (Abi, 04 Februari 2018)
Lalu untuk kerahasiaan password hanya tiga dari sembilan

narasumber yang melakukannya dan tidak memberikan password kepada

orang lain. Sedangkan sisanya memberikan password berupa password

twitter/facebook/e-mail/instagram. Enam narasumber ini mengatakan bahwa

mereka memberikan password dengan jaminan kepercayaan kepada orang

yang menerima password tersebut.

“Ada tapi hanya e-mail saja. Yang tahu hanya teman deket saya.
Intinya jika saya memperbolehkannya membuka ketika ada saya,
jadi misalnya minta tolong kirim tugas. Jika ada data yang hilang
yang bertanggungjawab teman saya.”
Dari hasil wawancara tersebut terlihat bahwa apa yang telah

dijelaskan dalam Sistem informasi akuntansi belum dapat dilaksanakan

dengan baik oleh mahasiswa. Masih banyak yang belum mengerti mengenai

pentingnya suatu password. Pada dasarnya mahasiswa telah memiliki data-

data pribadi yang seharusnya dijaga dan tidak ada orang lain yang

mengetahui. Misalnya saja dalam Sistem Informasi Akademik terdapat

informasi pribadi mahasiswa yang tersimpan secara digital dan dapat diakses

oleh banyak pihak. Dari hasil wawancaran ada kecenderungan mahasiswa

membagikan password SIA maupun media sosial ke orang lain dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

membahayakan kemanan dari media yang dimiliki oleh mahasiswa yang

cenderung dapat diakses oleh orang lain selain narasumber tersebut.

Dari hasil wawancara juga diketahui bahwa enam dari sembilan

narasumber mengatakan bahwa tidak mengganti password yang diketahui

oleh orang lain, hal itu dilakukan karena kepercayaan, persetujuan dan

perjanjian untuk bertukar password.

“Karena memang saya beritahu. Kami melakukan tukar password


berdasarkan kesepakatan. Jadi saya juga tahu password dia.” (Imel,
03 Februari 2018)
Sedangkan tiga lainnya langsung mengganti password yang diketahui karena

merasa informasi di dalamnya merupakan informasi pribadi.

“Kalau misalnya tahu langsung aku ganti karena takut


disalahgunakan” (Karin, 04 Februari 2018)
Dari hasil ini dapat dilihat bahwa masih banyak narasumber yang

merupakan mahasiswa memberikan password mereka kepada orang lain atas

dasar kepercayaan. Mereka masih kurang tanggap akan bahaya yang

kemudian muncul ketika password tersebut mungkin di salahgunakan atau

hal yang lainnya. Dari hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

mahasiswa kurang memahami pentingnya menjaga password dari orang lain

dan kurangnya kesadaran untuk menjaganya tetap rahasia.

4) Backup Data

Sebagai seorang mahasiswa tentunya banyak data yang kita miliki

baik tugas kuliah maupun tugas akhir serta informasi atau data pribadi yang

kita miliki. Dalam keadaan yang demikian kemudian muncul teknologi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

mem-backup data baik dari internet maupun bukan internet. backup ini sangat

penting ketika nantinya terjadi bencana yang mungkin dapat mengambil data

yang dimiliki. Seperti yang diungkapkan Swastika ( 2016 : 82-83) dalam salah

satu upaya pengamanan teknologi informasi. Rencana backup adalah rencana

yang mengatur jenis backup yang harus disimpan, frekuensi backup

dilakukan, prosedur backup, tempat backup disimpan dan disusun ulang,

personil yang bertanggungjawab, prioritas kegiatan pemulihan.

Backup, juga telah dibahas di dalam mata kuliah sistem informasi

akuntansi pada pertemuan ke lima untuk materi kebutuhan dan pengelolaan

informasi dan data. Pada materi ini digunakan buku Romney dan Steinbart bab

2 yang membahas mengenai penyimpanan data di dalam perusahaan.

Dari hasil penuturan diatas, peneliti menemukan hal serupa pada

wawancara dengan narasumber. Semua narasumber melakukan backup

terhadap file yang menurut mereka penting. Lima dari sembilan narasumber

melakukan backup data di dalam media internet seperti Google Drive dan

Cloud,

“..... google drive atau cloud” (Bhekti, 05 Februari 2018)

dua narasumber lain melakukan backup data di media internet (google

drive/e-mail) dan bukan internet (FD atau Laptop).

“Data yang saya taruh di hp biasanya saya backup dilaptop.” (Imel,


03 Februari 2018)

Sedangkan dua sisanya melakukan backup data dengan media CD ROM dan

Laptop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

“Backup data lewat cd rom. Biar kalau butuh bisa tinggal instal
aja.” (Mike, 18 Februari 2018)
Menurut Irianto (2014:234), metode backup dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu :

a) Backup data ke media tape dan sejenisnya

Untuk mempercepat proses pemulihan, media penyimpanan hasil backup

hendaknya dipisahkan antara satu waktu dengan waktu lainnya.

b) Backup data secara mirroning (internet)

Dapat dilakukan secara real time atau per batch berdasarkan waktu dan

jumlah data. Backup dengan cara ini memiliki selisih data relatif kecil

dengan data source dibandingkan dengan backup ke suatu media yang

umumnya dilakukan setiap hari. Operasional bisnis dengan frekuensi

tinggi sebaiknya menggunakan mirroning agar pelaksanaan pemulihan

dapat diselesaikan dengan cepat.

Berdasarkan wawancara diatas dapat dilihat bahwa mahasiswa sudah

mulai sadar untuk menyimpan data yang mereka miliki. Namun masih ada

yang menyimpan data hanya di media non internet dan hal tersebut masih

tergolong berbahaya. Misalnya, ketika menyimpan hanya dilaptop dan laptop

hilang maka data akan hilang dan begitu pula dengan CD ROM. Lebih baik

jika melakukan backup data di media internet maupun media bukan internet.

Maka dapat disimpulkan bahwa masih terdapat mahasiswa yang belum

sepenuhnya sadar akan data penting yang mereka miliki dan masih cenderung

belum memikirkan jangka panjang mengenai data yang mereka harus simpan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

5) Penggunaan e-mail

Salah satu konsep keamanan informasi yang dipaparkan oleh Chan

dan Mubarak dalam Amin (2014), spam adalah surat atau pesan elektronik

komersial yang tidak diinginkan oleh penerimanya. Mungkin tampak sepele,

namun spam bukan hanya mengganggu penerima namun berpotensi

menimbulkan bencana atau mengganggu sistem. Sebagai contoh, kode

berbahaya seperti virus atau trojan sering menggunakan spam sebagai

kendaraan untuk distribusi. Kode berbahaya dapat mengurangi performansi

sistem dan membatasi akses ke pengguna, sehingga melanggar aspek

ketersediaan informasi. Selain itu dalam pesan spam, terkadang memuat link

yang mengarahkan ke situs phishing. Sementara kontrol teknis yang

diterapkan organisasi untuk mencegah spam memasuki sistem e-mail

organisassi mungkin tidak dapat mengatasi 100%. Oleh karena itu, penting

bagi karyawan atau individu untuk menyadari konsep spam dan bahaya yang

terkait.

Konsep pengetahuan mengenai spam ini telah banyak dibahas pada

mata kuliah sistem informasi akuntansi pertemuan ke tujuh dengan materi

risiko, fraud dan ancaman (romney bab 6) serta pertemuan ke sembilan

mengenai audit sistem informasi, pengendalian internal dan keamanan

informasi (romney bab 8,9).

Terkait dengan hal ini pasti mahasiswa menggunakan e-mail sebagai

media untuk memberikan tugas seperti dari hasil wawancara dengan

narasumber bahwa 100% narasumber menggunakan e-mail untuk hal itu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Tentunya dengan adanya e-mail tersebut mahasiswa sering menjumpai adanya

spam yang masuk ke dalam e-mail dan tentunya menindih e-mail lain yang

lebih penting. Hal tersebut juga terbukti dari hasil wawancara dengan

narasumber yang menyatakan sering mendapat spam yang masuk baik dari

online shop, agen penerbangan, dll.

“Banyak spam mulai dari online shop, penerbangan, dll. ......”


(Mike, 18 Februari 2018)

Dari hasil wawancara dengan narasumber, tindakan terhadap spam

yang masuk ke dalam e-mail tersebut adalah empat dari sembilan narasumber

membiarkan saja tanpa dihapus,

“Biasanya aku biarin aja sih” (Bhekti, 05 Februari 2018)

satu dari empat narasumber tersebut terkadang membacanya.

“Biasanya aku biarin saja, terus aku buka saja yang penting kalau
bukan mengenai yang kegiatan penting aku biarin.” (Bayu, 05
Februari 2018)

Kemudian, lima sisanya terkadang menghapus spam tersebut. Dua dari lima

narasumber tersebut terkadang juga membacanya.

“Biasanya aku baca atau gak langsung dihapus gitu biar gak berat
dan pesan penting tidak terhapus” (Dyan, 18 Februari 2018)

Hal selanjutnya dari hasil wawancara, hanya ada satu dari sembilan

narasumber yang memisahkan e-mail urusan tugas dengan non tugas,

“Aku pisahkan yang satu buat kampus, kerjaan, online shop dan
youtube.” (Dyan, 18 Februari 2018)

sedangkan sisanya tidak melakukan pemisahan tugas sama sekali.

“Tidak saya pisahkan antara e-mail penting dan spam jadi semua
campur menjadi satu di kotak masuk.” (Imel, 03 Februari 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa kesadaran mahasiswa dan

kepekaannya terhadap spam yang kemungkinan dapat menganggu pesan

masuk yang lebih penting masih tergolong kurang. Mereka masih enggan

untuk menghapus maupun memisahkan e-mail penting dengan e-mail yang

tidak penting. Seperti dikatakan pada teori bahwa spam mungkin menganggu

aktivitas maupun berisi konten-konten berbahaya yang mengarahkan untuk

membuka sebuah situs yang mungkin berisi virus. Maka dapat disimpulkan

bahwa kesadaran mahasiswa untuk hal ini masih tergolong kurang.

6) Phishing

Konsep pengetahuan mengenai spam ini telah banyak dibahas pada

mata kuliah sistem informasi akuntansi pertemuan ke tujuh dengan materi

risiko, fraud dan ancaman (romney bab 6) serta pertemuan ke sembilan

mengenai audit sistem informasi, pengendalian internal dan keamanan

informasi (romney bab 8,9). Konsep ini dibahas bersamaan dengan konsep

spam.

Konsep berikutnya mengenai keamanan informasi yang dipaparkan

oleh Chan dan Mubarak dalam Amin (2014) adalah Phishing. Phishing adalah

usaha untuk mendapatkan informasi rahasia atau melakukan pencurian

identitas dengan menggunakan e-mail atau website palsu yang meniru alamat

situs atau alamat e-mail yang sebenarnya. Phishing juga dilakukan dengan

caracara non-teknis seperti Social Engineering atau dilakukan bersama dengan

spam sebagai modus untuk melakukan phishing. Phishing merupakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

ancaman umum terhadap aspek kerahasiaan keamanan informasi dan karena

itu penting bagi karyawan untuk menyadari konsep dan bahayanya.

Dalam wawancara untuk mengetahui hal tersebut, peneliti

mengarahkan narasumber untuk menjawab mengenai situs-situs yang

menawarkan hadiah dengan mengisi data diri narasumber. Kemudian

ditemukan bahwa delapan dari sembilan narasumber mengatakan akan

menutup situs tersebut karena sudah tahu kalau merupakan penipuan.

Kemudian sisanya mengisinya dengan pertanyaan.

“...... aku isi tapi bukan namaku tapi aku isi pertanyaan juga” (Abi,
04 Februari 2018)

Dari hal tersebut diketahui bahwa narasumber yang merupakan

mahasiswa sudah mengetahui bahwa situs tersebut merupakan situs

berbahaya dengan melakukan pencurian identitas dengan meniru alamat situs.

Dari hal ini maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa menyadari bahaya

yang timbul dalam phishing dan dapat mengantisipasi jika situs tersebut

muncul sehingga identitas akan tetap terjaga kerahasiaannya.

Di dalam behaviour, peran mata kuliah sistem informasi akuntansi

bagi mahasiswa adalah lewat pengetahuan yang mereka miliki mengenai

internet, password, backup data,e-mail, dan phishing yang telah di dapatkan

dalam pengajaran di dalam kelas beberapa telah diterapkan oleh mahasiswa

dalam kesehariannya namun ada beberapa yang belum di terapkan oleh

mahasiswa. Internet telah digunakan oleh mahasiswa baik untuk kegiatan

kuliah maupun diluar kegiatan kuliah. Dalam penggunaan password,

mahasiswa hanya memperhatikan panjangnya password sedangkan untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

multiple character, randomness, change frequently dan keep secret kurang

diperhatikan. Di dalam backup data, mahasiswa telah melakukan backup baik

secara online/offline. Dari segi e-mail mahasiswa banyak mendapati namun

tidak dipisahkan dan dihapus. Dalam materi phishing, mahasiswa sudah

mengetahui dampak dan dapat membedakannya.

3. Information Security Awareness Training

Information security awareness training sangat penting dilakukan

dilembaga perkuliahan seperti dalam penelitian Kim (2014) yang mengatakan

“Thus, universities should provide students with comprehensive


Information Security Awareness Training (ISAT) to protect their
systems and information effectively. Information Security
Awareness Training (ISAT) should be detailed and comprehensive
enough to make students know what and how to protect their
systems and information effectively. The training not only explains
the security concepts, but also does hands-on practice to make
students deal with different security issues well. The students need
to repeat Information Security Awareness Training (ISAT)
regularly because information security issues are always changing.
Because information systems technology constantly advances and
new security threats emerge, some security topics may be de-
emphasized while others will need to be added.”

Dari hasil wawancara dengan narasumber ditunjukkan bahwa

Program Studi Akuntansi maupun mata kuliah Sistem informasi akuntansi

belum pernah mengadakan program ini baik dalam bentuk workshop maupun

seminar. Narasumber juga mengatakan bahwa mereka membutuhkan hal

tersebut karena merasa kurang jika hanya dijelaskan dari segi teori saja.

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa belum adanya

pelatihan menyebabkan mahasiswa kurang memahami adanya teori yang ada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

di dalam kelas, walaupun knowledge dan attitude dapat dijangkau hampir

seluruhnya namun dari segi behaviour masih kurang terlaksana dalam diri

mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa membutuhkan Information Security

Awareness Training (ISAT) sehingga dapat membantu mahasiswa dalam

mengenali ancaman yang mungkin terjadi dan bagaimana cara

penanggulangannya. Dalam hasil penelitian Kim (2014), diungkapkan pula

bahwa walaupun universitas memiliki keterbatasan dana maka masih dapat

menawarkan Information Security Awareness Training (ISAT) online ke

mahasiswa.

“Even with the current limitations of budget and resources,


universities can still offer online Information Security Awareness
Training (ISAT) for their students”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari pentingnya SIA dalam

menumbuhkan kesadaran keamanan informasi pada diri mahasiswa, maka dapat

disimpulkan bahwa mata kuliah sistem informasi akuntansi telah memberikan

pengetahuan (knowledge) bagi mahasiswa dalam pentingnya mempelajari SIA

namun belum dipahami mahasiswa, untuk pengetahuan mengenai pentingnya

teknologi, cyber crime dan bahayanya serta pentingnya pengendalian telah

dipahami oleh mahasiswa.

Disi lain, mata kuliah sistem informasi akuntansi telah membantu

mahasiswa untuk memikirkan bagaimana cara bersikap (attitude) terhadap

keamanan dan pengendalian sistem informasi yang dimiliki dan memberikan

pengetahuan mengenai internet, backup data, password, e-mail dan phishing.

Namun pengetahuan yang menimbulkan pemikiran (attitude) tersebut pada

kenyataannya hanya diterapkan (behaviour) untuk backup data, internet, dan

phishing, sedangkan untuk password dan e-mail tidak diterapkan.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti sudah berusaha semaksimal

mungkin dalam mengerjakan penelitian, namun peneliti menyadari bahwa

penelitian ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan memiliki keterbatasan,

antara lain :

91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

1. Pengetahuan yang dimiliki oleh narasumber terbatas pada mata kuliah SIA

sehingga jawaban yang diberikan kurang spesifik.

2. Waktu bertemu dengan narasumber tergolong terbatas karena banyaknya mata

kuliah yang masih diambil dan kesibukan individu yang dimiliki narasumber

C. Saran

Dalam setiap mata kuliah tentunya semua materi yang disampaikan dapat

dipahami serta diserap oleh mahasiswa. Namun pada kenyataannya materi yang

sudah diserap tersebut tidak diaplikasikan di dalam hidup sehari-hari yang

menjadikan ilmu tersebut kurang bermanfaat. Oleh sebab itu maka dibutuhkan

perbaikan terhadap pembelajaran terhadap mata kuliah Sistem informasi akuntansi

sehingga dapat lebih dipahami dan diaplikasikan oleh mahasiswa.

Berdasarkan hasil temuan diatas, peneliti memberikan saran sebagai

berikut :

1. Bagi Pembelajaran Mata Kuliah SIA

a. Dalam masalah mengenai knowledge (pengetahuan), pengajaran mata

kuliah sistem informasi akuntanasi sebaiknya disampaikan dengan

memberikan contoh-contoh di dalam dunia nyata maupun memperbanyak

adanya praktik di lapangan. Dengan hal tersebut memungkinkan

mahasiswa untuk menanamkan teori dalam bentuk praktik di dalam dunia

nyata.

b. Untuk mencoba mengatasi masalah attitude, dalam pengajaran mata kuliah

sistem informasi akuntansi, mahasiswa dapat diberikan kasus-kasus yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

berkaitan dengan pelanggaran keamanan informasi dan melihat pemecahan

mahasiswa untuk masalah tersebut.

c. Untuk mengatasi masalah behaviour, perlu adanya Information Security

Awareness Training (ISAT) untuk meningkatkan keamanan dalam diri

mahasiswa sehingga ancaman dapat ditanggulangi.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Mencoba menerapkan Information Security Awareness Training (ISAT)

dengan media pembelajaran online atau bekerja sama dengan program studi

kemudian melihat respon mahasiswa dengan adanya pelatihan tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Mukhlis. 2014. “Pengukuran Tingkat Kesadaran Keamanan


Informasi Menggunakan Multiple Criteria Decision Analysis
(MCDA)”. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan
Informatika. Vol 5 No 2. Hal 15-24.
APJII. 2017. “Buletin APJII: Menanti Rupa Badan Siber dan Sandi
Negara”. Buletin APJII. Edisi 14.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.

Bodhar, George H dan William S. Hopwood. 2006. Sistem informasi


akuntansi. Edisi ke 9. Penerjemah : Julianto Agung Saputra.Andi,
Yogyakarta.
Broadhurst, Roderic. 2006.”Development in the global law enforcement of
cyber crime”. Journal Policing: An International Journal of Police
Strategies & Management. Vol.29 Iss 3 pp. 408-433.
Danuri, Muhamad & Suharnawi. 2017. “Trend Cyber Crime dan Tekonologi
Informasi di Indonesia”. INFOKAM. No II Th.XIII hal 55-64.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik.
Bumi Aksara, Jakarta.
Hartono, Jogiyanto. 2014. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi 6. BPFE, Yogyakarta.
Hidayat, Z; Asep Saefudin dan Sumartono. 2016. ”Motivasi, Kebiasaan, dan
Keamanan Penggunaan Internet”.Jurnal Ilmu Komunikasi.Vol
13,nomor 2 hal.129-150.
IAI. 2016. “Silabus CA”. www.Iaiglobal.or.id/v03/materi-publikasi/materi-
16. Di akses tanggal 25 April 2018.
Irianto, Mohamad. 2014. Manajemen Data Center: End to End. Mohamad
Irianto, Bandung.
Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Andi Offset , Yogyakarta.

Juita, Verni.2013. ”Persepsi Mahasiswa Terhdap Mata Kuliah Sistem


Informasi: Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas
Andalas”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Vol 8 No 1.ISSN
1858-3687 hal. 39-53.
Kemenkominfo. 2016. “Statistik insiden respon domain .go.id tahun 2016,
Cyber Security & Governance”. www.kominfo.go.id/. 12 April
2018.

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Kim, Eyong B.2014. ”Recomendation for information security awareness


training for college students”. Journal Information Management &
Computer Security. Vol 22 Iss 1 pp. 115-126.
Krugger, H. A., & Kearney, W. D. 2006. A Prototype For Assesing
Information Security Awareness. Journal Computer & Securitiy,
289 - 296.
Laudon, Kenneth C dan Jane P. Laudon. 2013. Management Information
Systems: Managing the Digital Firm. Twelfth Edition. Pearson
Education Limited, England.
Mansoer, H.Hamdan. 1989. Pengantar Manajemen. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Jakarta.
Mardi. 2011. Sistem informasi akuntansi. Ghalia Indonesia, Bogor.

Muktar, Ali Masjono.1999. Audit Sistem Informasi. Rineka Cipta , Jakarta.

Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif


Rancangan Penelitian. Yogyakarta, Ar-Ruzz Media.

Rahman, Abdul Rahim Abdul dan Goddard, Andrew. 1998. “An Interpretive
Inquiry of Accounting Practice in Religious OrganInformation
Security Awareness Training (ISAT)ion”. Financial Accounting &
Management.
Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. 2006. Sistem informasi
akuntansi. Edisi ke 9. Penerjemah: Deny Arnos Kwary dan Dewi
Fitriasari. Salemba Empat, Jakarta.
Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart.2015. Accounting Information
System. Thirteenth Edition.Pearson Education Limited, England.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Suheimi. 1991. Kejahatan Komputer. Andi Offset , Yogyakarta.

Suherman; Pujo Widodo dan Dadang Gunawan. 2017. “Efektivitas


Keamanan Informasi dalam Menghadapi Ancaman Social
Engineering”. Jurnal Prodi Peperangan Asimetris.Volume 3 No
1.hal 73-90.
Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. “Metodologi Penelitian
Bisnis”. Andi Offset, Yogyakarta.
Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitif. Surakarta, Universias Sebelas
Maret.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Swastika, I Putu Agus. 2016. Audit Sistem Informasi dan Tata Kelola
Teknologi Informasi: Implementasi dan Studi Kasus. Andi Offset,
Yogyakarta.
Tennakoon, Vladlena Benson Goerge Saridakis Hemamaali.
2015.”Information disclousure of social media users”. Journal
Information Tehnology & People. Vol 28 Iss 3 pp. 426-441.
Tunggal, Amin Widjaja. 1993. Audit Komputer: Suatu Pengantar. PT
Rineka Cipta, Jakarta.
Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Analisis, Desain dan
Pemrograman Komputer. Andi Offset, Yogyakarta.
Widodo. 2009. Sistem Pemidanaan Dalam Cyber Crime. Laksbang
Mediatama, Yogyakarta.
Widodo.2013. Memerangi Cyber crime : Karakteristik, Motivasi, dan
Strategi Penanganannya dalam Perspektif Kriminologi. Asjawa
Pressindo, Yogyakarta.
Widyopramono. 1994. Kejahatan di Bidang Komputer. Pustaka Sinar
Harapan,Jakarta.
Yulianto, Agus. 2016. “Cyber Crime Meningkat, KPAI Desak Literasi
Media Sosial Ditingkatkan”. Republika, 23 Desember 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

LAMPIRAN I

DAFTAR TANGGAL WAWANCARA DENGAN NARASUMBER

No Nama Tanggal
1 Bayu Kuncoro Senin, 05 Februari 2018
Alexander Arbanu
2 Minggu, 04 Februari 2018
Abitama
Faustin Dyan Kristanti
3 Minggu, 18 Februari 2018
Lainurak
Setyawati Bhekti
4 Senin, 05 Februari 2018
Kinanti
5 Imelda Vania Mandira Sabtu,03 Februari 2018
6 Michael Barri Irfanto Minggu, 18 Februari 2018
Christophorine Raden
7 Minggu, 04 Februari 2018
Karina
8 Brigitta Alia Devina Rabu, 07 Februari 2018
Dionisius Bagus
9 Minggu, 18 Februari 2018
Wicaksono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

LAMPIRAN II
SILABUS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SEMESTER GENAP TAHUN 2017/2018

Fakultas/ Prodi : Ekonomi/ Akuntansi


Dosen : Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.I.P., M.Sc., Ak., CA
Ignatius Aryono Putranto, S.E., M.Acc., Ak.

I. Deskripsi Mata Kuliah


Mata Kuliah ini membahas tentang proses bisnis di dalam organisasi dan bagaimana
informasi akuntansi yang berkualitas dihasilkan. Ruang lingkup pembahasan mencakup
siklus akuntansi dalam organisasi, penggunaan sistem informasi untuk pelaporan,
dokumentasi sistem, serta ancaman terhadap SIA beserta pengendalian internal yang
dilakukan.

II. Standar Kompetensi


1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi dan manfaat SIA serta komponen-
komponen SIA.
2. Mampu menjelaskan aktivitas-aktivitas dasar yang dilakukan dalam siklus
bisnis utama.
3. Mampu mendaftar data yang perlu dikumpulkan untuk membantu manajer
merencanakan, mengevaluasi, dan mengendalikan aktivitas bisnis yang
melibatkan organisasi.
4. Mahasiswa mampu menggunakan bagan alir dan diagram arus data untuk
mendokumentasikan sistem informasi akuntansi.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan risiko-risiko terjadinya kecurangan dan
ancaman terhadap pengendalian internal.
6. Mahasiswa mampu mendefinisikan model COSO, COSO-ERM dan COBIT.
7. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan dan sasaran audit sistem informasi.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep pengendalian internal dan dasar
keamanan informasi.
9. Mahasiswa mampu menyebutkan konsep basis data.
10. Mahasiswa mampu mengemukakan konsep eXtensible Business Reporting
Language (XBRL).
11. Mahasiswa mampu mengemukakan pengembangan teknologi informasi untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis.
12. Mahasiswa mampu menentukan cara-cara melakukan perancangan dan
pengembangan SIA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

III. Tujuan Mata Kuliah


Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu mengidentifikasi sistem
informasi akuntansi dan pengendalian internal berbasis teknologi informasi yang
relevan dan andal.

IV. Daftar Buku Referensi


1. Hall, James. A. (2011). Introduction to Accounting Information
Systems.Canada: South-Western Cengage Learning. (HALL)
2. Romney, Marshall. B dan P.J. Steinbard. (2012). Accounting Information
Systems.New Jersey: Pearson Education Inc. (Rom).
3. Bagranoff, Simkin and Norman. 2010. Core Concepts of Accounting
Information Systems, 11 th ed., John Wiley and Sons, Inc. (SIM)
4. Lindgreen, Edo Roos. (2016). From IT Auditor to Data Scientist, EDPACS,
53:3, 1-4, DOI:10.1080/07366981.2016.1148965
5. Buku-buku, Jurnal dan Artikel Terkait

V. Materi Perkuliahan

Pertemuan Materi Rujukan Tugas


Pertemuan Silabus Rom 1, Hall 1, Discovery Learning :
1 Ketentuan Kelas Sim 1, 2 - Ringkasan Materi
Pengenalan SIA Kuliah Pertemuan 2
- Definisi SIA
- Manfaat dan Tujuan
SIA
- Komponen-komponen
SIA
Pertemuan Siklus Bisnis Utama Rom 12, Hall Discovery Learning :
2 - Siklus Pendapatan 4, Sim 7,8 - Ringkasan Materi
Kuliah Pertemuan 3
Pertemuan Siklus Bisnis Utama Rom 13, Hall Self-Directed Learning :
3 - Siklus Pengeluaran 5, Sim 7,8 - Ringkasan Materi
- Siklus Penggajian Kuliah Pertemuan 4
dan Manajemen
SDM
Pertemuan Siklus Bisnis Utama Rom 15, Hall Contextual Instruction
4 - Siklus Produksi 6, Sim 7,8 - Kelompok (4-5
- Sistem Buku Besar Rom 16, Hall orang)
dan Pelaporan 8 - Observasi proses
bisnis di usaha
komersial dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

komponen-komponen
SIA di dalamnya

Pertemuan Kebutuhan dan Rom 1,2. Hall


5 Pengelolaan Informasi dan 2, Sim 2
Data
- Sistem
Pemrosesan
Transaksi
- ERP
Pertemuan Dokumentasi Sistem Rom 3, Hall 2, Individu: membuat
6 - Flowchart Sim 3 flowchart dari salah satu
- Data Flow siklus
Diagram
Pertemuan Risiko, Fraud, dan Rom 5,6
7 Ancaman
Pertemuan Model pengendalian Rom 7 Discovery Learning :
8 internal dan manajemen Ringkasan Materi Kuliah
Risiko Pertemuan 9
- COSO
- COSO ERM
- COBIT
Pertemuan Audit Sistem Informasi Rom 11 Tugas critical thinking
9 Pengendalian Internal dan Rom 8,9,10 pertemuan 11
Keamanan Informasi Artikel Lindgreen
Pertemuan USIP Pengendalian
10 Internal
Pertemuan Basis Data Rom 17
11 XBRL Rom 16
Pengembangan TI (Data Lindgreen
Science)
Pertemuan Perancangan dan Rom 20,21,22
12 Pengembangan SIA
Pertemuan Integrated Case (Analisis
13 Pengendalian Internal
pada SIA)
Pertemuan Review
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

VI. Evaluasi
1. 60% Ujian (UTS1, UTS2, UAS)
2. 10% Praktikum 8 JP
3. 30% Tugas, Quiz, Partisipasi

VII. Pedoman Kriteria Penilaian


100 > A ≥ 80
80 > B ≥ 70
70 > C ≥ 56
56 > D ≥ 50
50 > E

VIII. Ketentuan kelas


1. Konsep perkuliahan berbasis pada Student-Centered Learning dengan metode
Small Group Discussion, Discovery Learning, Collaborative Learning,
Contextual Instruction dan Problem Based Learning. Tujuan kegiatan tatap
muka di kelas adalah untuk mengkonfirmasi pemahaman mahasiswa terhadap
konsep akuntansi. Semua mahasiswa wajib berperan aktif dalam kegiatan
perkuliahan. Mahasiswa wajib membaca materi yang ditugaskan dan
mengerjakan tugas yang sudah diberikan sebelum pertemuan. Kuis dapat
diselenggarakan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
2. Mahasiswa diharapkan hadir pada semua kegiatan tatap muka. Untuk bisa
mengikuti ujian, mahasiswa wajib hadir minimal 75% dari jumlah tatap muka
terjadwal. Apabila kehadiran kurang dari 75%, untuk mengikuti ujian
mahasiswa wajib mendapatkan ijin dari pejabat struktural di tingkat prodi,
fakultas, atau universitas.
3. Tidak ada susulan untuk tugas, quiz, dan aktivitas kelas yang lain. Ujian susulan
hanya dapat diberikan dengan surat ijin dari pejabat struktural di tingkat prodi,
fakultas, atau universitas.
4. Tidak ada remedi.
5. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan praktikum 8 JP yang diselenggarakan
setelah UTS dengan mendaftarkan pada kelas-kelas praktikum yang tersedia.
6. Segala bentuk kecurangan kecurangan apapun dalam pelaksanaan ujian materi
kuliah akan berdampak pada nilai akhir E pada mata kuliah ini.

Anda mungkin juga menyukai