Anda di halaman 1dari 129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH KOMPETENSI APARATUR, MOTIVASI APARATUR, DAN KOMITMEN


ORGANISASI TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA DI
KECAMATAN NELLE, KECAMATAN KOTING, DAN KECAMATAN KANGAE
KABUPATEN SIKKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Lalita Ivana Maria Ladapase
NIM: 152114016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH KOMPETENSI APARATUR, MOTIVASI APARATUR, DAN


KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN DANA DESA DI KECAMATAN NELLE, KECAMATAN
KOTING, DAN KECAMATAN KANGAE KABUPATEN SIKKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Lalita Ivana Maria Ladapase
NIM: 152114016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi


kekuatan kepadaku”

(Filipi 4:13)

“Tuhan adalah pelita bagi jalan hidupku”

(Lalita Ivana)

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

Bapa Allah, Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yudas Tadeus
Bapak dan Mama yang selalu memberikan doa
Adikku Tira dan Mario

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

PENGARUH KOMPETENSI APARATUR, MOTIVASI APARATUR, DAN


KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN DANA DESA DI KECAMATAN NELLE, KECAMATAN
KOTING DAN, KECAMATAN KANGAE KABUPATEN SIKKA

Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 12 Juni 2019 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi


ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat sebagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi saya ajukan sebagai hasil tulisan saya
sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2019


Yang membuat pernyataan,

Lalita Ivana Maria Ladapase

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Lalita Ivana Maria Ladapase

Nomor Mahasiswa : 152114016

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH KOMPETENSI APARATUR, MOTIVASI APARATUR, DAN


KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN DANA DESA DI KECAMATAN NELLE, KECAMATAN
KOTING DAN, KECAMATAN KANGAE KABUPATEN SIKKA

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata


Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2019
Yang menyatakan

Lalita Ivana Maria Ladapase

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan


dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapa Allah, Tuhan Yesus, dan Bunda Maria atas berkat, perlindungan
dan penyertaannya.
2. Santo Yudas Tadeus yang mengajarkan bahwa tidak ada perkara yang
tidak dapat ditanggung di dalam nama Bapa.
3. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
4. Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
5. Drs. YP. Supardiyono, M.Si, Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
6. Dr. Firma Sulistiyowati, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Pembimbing
yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Bapak Roby Idong selaku Bupati Sikka yang telah memberikan ijin
untuk melaksanakan penelitian di Pemerintah Daerah Kabupaten
Sikka.
8. Para aparatur desa yang telah bersedia mengisi kuesioner yang
dibagikan penulis.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Kakek Jeremias, Nenek Suzana, Bapak dan Mama yang selalu


memberikan dukungan, semangat, doa dan motivasi sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
10. Adikku Tira yang setia memberikan dukungan, semangat, doa dan
motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan adikku Mario
yang selalu mendoakanku dari surga.
11. Stevensius Raja yang selalu memberikan semangat dan menjadi
pendengar setia penulis.
12. Chattimeku (Chanchan, Mon, Lita, Fina dan Dea) yang selalu
memberikan motivasi dan dorongan untuk penulis pada saat menjalani
perkuliahan.
13. Teman-teman kelas MPAT yang telah membantu dalam memberikan
saran dan dorongan dalam penulisan tugas akhir ini.
14. Seluruh pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak


kekuarangan, karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran. Semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Lalita Ivana Maria Ladapase

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv
ABSTRACT ....................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 5
C. Batasan Masalah................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................. 6
F. Sistematika Penulisan......................................................... 6
BAB II Tinjauan Pustaka ...................................................................... 8
A. Akuntabilitas ...................................................................... 8
B. Desa………………………………………………………. 11
1. Pengertian Desa ........................................................... 11
2. Kewenangan Desa ........................................................ 13
3. Pemerintah Desa ........................................................... 13
C. Pengelolaan Keuangan Desa ............................................... 17
D. Kompetensi ......................................................................... 25

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Motivasi ............................................................................... 28
F. Komitmen Organisasi .......................................................... 30
G. Penelitian Terdahulu .......................................................... 32
H. Kerangka Pemikiran ........................................................... 34
I. Pengembangan Hipotesis ................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 38
A. Jenis Penelitian ................................................................... 38
B. Lokasi dan Jadwal Penelitian ............................................. 38
C. Objek dan Subjek Penelitian .............................................. 38
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 39
E. Variabel Penelitian ............................................................. 39
1. Variabel Terikat............................................................ 39
2. Variabel Bebas ............................................................. 40
F. Definisi Operasional........................................................... 40
1. Variabel Bebas ............................................................. 40
2. Variabel Terikat............................................................ 41
G. Teknik Analisis Data .......................................................... 41
1. Statistik Deskriptif........................................................ 42
2. Pengujian Kualitas Data ............................................... 42
3. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ............................... 43
4. Analisis Kuantitatif ...................................................... 44
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN SIKKA ...................... 47
A. Kabupaten Sikka ................................................................ 47
B. Kecamatan Nelle ................................................................ 48
C. Kecamatan Koting .............................................................. 50
D. Kecamatan Kangae............................................................. 51
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................. 54
A. Gambaran Umum Responden Penelitian ........................... 54
B. Karakteristik Responden .................................................... 54
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................. 54
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . 55

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ............ 55


4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan .................................................................... 56
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja .. 57
C. Deskripsi Data Penelitian ................................................... 58
D. Uji Kualitas Data ................................................................ 59
1. Uji Validitas Variabel Data .......................................... 59
2. Uji Reliabilitas.............................................................. 62
E. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 62
1. Uji Normalitas .............................................................. 62
2. Uji Multikolinearitas .................................................... 63
3. Uji Heterokedastisitas .................................................. 64
F. Teknik Analisis Data .......................................................... 65
1. Analisis Linier Berganda .............................................. 65
2. Koefisien Determinasi (R2) .......................................... 66
G. Pengujian Signifikansi ....................................................... 66
1. Uji F.............................................................................. 66
2. Uji t............................................................................... 67
H. Pembahasan ........................................................................ 70
1. Pengaruh Kompetensi Aparatur terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa ......................... 71
2. Motivasi Aparatur terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa ................................................ 72
3. Komitmen Organisasi terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa ................................................ 73
BAB VI PENUTUP ................................................................................ 74
A. Kesimpulan ........................................................................ 74
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 74
C. Saran ................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76
LAMPIRAN ..................................................................................................... 80

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1 Luas Wilayah Kecamatan Nelle Menurut Desa ....................... 49
Tabel 4.2 Kepala Desa di Kecamatan Nelle ............................................. 49
Tabel 4.3 Alokasi Dana Desa di Kecamatan Nelle .................................. 49
Tabel 4.4 Luas Wilayah Kecamatan Koting Menurut Desa..................... 50
Tabel 4.5 Daftar Kepala Desa Kecamatan Koting ................................... 51
Tabel 4.6 Alokasi Dana Desa di Kecamatan Koting ................................ 51
Tabel 4.7 Luas Wilayah Kecamatan Kangae Menurut Desa ................... 52
Tabel 4.8 Daftar Nama Kepala Desa Kecamatan Kangae ....................... 52
Tabel 4.9 Alokasi Dana Desa di Kecamatan Kangae............................... 53
Tabel 5.1 Analisis Tingkat Pengembalian Kuesioner .............................. 54
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................. 54
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............. 55
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ........................ 56
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..... 56
Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja.............. 57
Tabel 5.7 Statistik Deskriptif ................................................................... 58
Tabel 5.8 Validitas Variabel Kompetensi Aparatur ................................. 60
Tabel 5.9 Validitas Variabel Motivasi Aparatur ...................................... 60
Tabel 5.10 Validitas Variabel Komitmen Organisasi ................................ 61
Tabel 5.11 Validitas Variabel Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa ....... 61
Tabel 5.12 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................ 62
Tabel 5.13 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test ............................. 63
Tabel 5.14 Uji Multikolinearitas ................................................................ 64
Tabel 5.15 Uji Heterokedastisitas .............................................................. 65
Tabel 5.16 Analisis Regresi Berganda ....................................................... 65
Tabel 5.17 Koefisien Determinasi .............................................................. 66
Tabel 5.18 Hasil Uji F ................................................................................ 66
Tabel 5.19 Uji t .......................................................................................... 67

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Kuesioner ................................................................................. 81
Lampiran 2. Tabulasi Data Kompetensi Aparatur ........................................ 88
Lampiran 3. Tabulasi Data Motivasi Aparatur ............................................. 91
Lampiran 4. Tabulasi Komitmen Organisasional ......................................... 95
Lampiran 5. Tabulasi Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa ...................... 97
Lampiran 6. Output Data SPSS 21 ............................................................... 100

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH KOMPETENSI APARATUR, MOTIVASI APARATUR, DAN


KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN DANA DESA DI KECAMATAN NELLE, KECAMATAN
KOTING DAN, KECAMATAN KANGAE KABUPATEN SIKKA

Lalita Ivana Maria Ladapase


NIM : 152114016
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kompetensi aparatur,


motivasi aparatur, dan komitmen organisasi terhadap akuntabilitas pengelolaan
dana desa di Kecmatan Nelle, Kecamatan Koting, dan Kecamatan Kangae
Kabupaten Sikka.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif metode survei dengan
menggunakan kuesioner. Jumlah kuesioner yang disebar adalah sebanyak 80
kuesioner dengan subjek penelitian adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa,
Bendahara Desa, dan Unsur Kaur. Data penelitian ini dianalis dengan
menggunakan regresi linear berganda.
Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 31,188 dengan
tingkat keyakinan 95% dan Ftabel sebesar 2,72. Dengan demikian maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya semua variabel bebas
yaitu kompetensi aparatur, motivasi aparatur, dan komitmen organisasi secara
simultan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu akuntabilitas pengelolaaan
dana desa.

Kata Kunci: Kompetensi, Motivasi, Komitmen Organisasi, Akuntabilitas, Dana


Desa

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF APPARATUS COMPETENCY, APPARATUS
MOTIVATION, AND ORGANIZATIONAL COMMITMENT AGAINST
VILLAGE FUNDS MANAGEMENT ACCOUNTABILITY IN NELLE,
KOTING, AND KANGAE SUB-DISTRICT, SIKKA REGENCY

Lalita Ivana Maria Ladapase


NIM : 152114016
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019

This study is aimed at knowing whether the competency of the apparatus,


organizational commitment of village government and apparatus motivation can
affect the accountability of village funds management in Sikka Regency.
The research took the design of quantitative research with questionnaire
survey method. The amount of questionnaire distributed was 80 questionnaires
using the Village Chief, Village Secretary, and the Head of Affairs element of the
villages as the subject. The data obtained were analyzed by means of multiple
linear regression.
Based on the F test was 31,188 for calculated F by means of 95%
confidence level and the value of Ftable is 2,72. Therefore, it can be concluded that
Ho is rejected and Ha is accepted. Thus, all the independent variables consent of
apparatur competency, apparatus motivation, and organizational commitment
simultaneously affect the dependent variable that is accountability of village funds
management.
Key Word: Competency, Motivation, Organizational Comitment, Accountability,
Village Funds

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo ada sebuah orientasi

pembangunan yang tertuang di dalam Nawa Cita yaitu membangun Indonesia dari

pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

dengan memberikan dana desa. Presiden mengharapkan dana desa yang diberikan

dapat digunakan untuk membangun desa dan dapat memanfaatkan potensi desa

dengan maksimal.

Pemerintah pusat memberikan alokasi anggaran kepada desa dalam bentuk

dana desa untuk meningkatkan anggaran pembangunan, pelayanan, dan

pemberdayaan masyarakat. Dana desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditrasnfer

melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota yang

digunakan untuk membiyayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksaaan

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Pemerintah telah mengucurkan dana yang cukup besar setiap tahun untuk

diberikan kepada desa. Pada tahun 2015, dana desa dianggarkan sebesar

Rp20.700.000.000.000 dengan rata-rata setiap desa mendapatkan alokasi sebesar

Rp280.000.000. Pada tahun 2016, dana desa meningkat menjadi Rp

46.980.000.000.000 dengan rata-rata setiap desa sebesar Rp 628.000.000 juta.

Pada tahun 2017 dan 2018 jumlah dana desa yang dianggarkan sama yaitu

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rp60.000.000.000.000, dan pada tahun 2019 jumlah dana desa yang dianggarkan

meningkat sebesar Rp70.000.000.000.000 (www.djpk.kemenkeu.go.id) .

Berdasarkan penuturan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam

kunjungannya di Maumere Kabupaten Sikka bahwa dalam kurun waktu empat

tahun (2015-2018) banyak manfaat yang telah dirasakan oleh masyarakat terhadap

pelaksanaan dana desa. Dengan dana desa banyak infrastruktur telah dibangun

diantaranya adalah 191,6 ribu km jalan desa, 1.104,4 km jembatan desa, 9.000

unit pasar desa, 4.175 unit embung desa, 24,8 ribu unit posyandu, 959,6 ribu unit

sarana air bersih, 240,6 ribu unit MCK, 9.692 unit polindes, 50,9 ribu unit

Pendidikan Anak Usia Dini, dan 29,5 juta unit drainase (indonesiasatu.co)

Dengan dana yang besar yang diberikan pemerintah untuk desa, pemerintah

telah mempersiapkan peraturan agar dana desa yang diberikan dapat dikelola dan

dipertanggungjawabkan dengan baik. Terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 60

Tahun 2014 membahas dana desa yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 22 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa yang mengatur

tentang pengelolaan dana desa.

Anggaran desa yang diperoleh oleh pemerintahan desa membutuhkan suatu

tata kelola yang baik sehingga meminimalisir terjadinya penyelewengan dalam

penggunaannya. Pengelolaan keuangan desa berdasarkan asas-asas transparan,

akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Selain

itu desa memiliki kewajiban untuk membuat laporan keuangan atas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pertanggungjawaban realisasi anggaran sebagai bentuk pertanggungjawaban atas

dana yang telah digunakan.

Untuk mengelola dana desa yang besar diperlukan aparatur yang memiliki

kompetensi di bidangnya. Pegawai yang memiliki kompetensi yang tinggi seperti

pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sikap yang sesuai dengan jabatan

yang diembannya, selalu terdorong untuk bekerja secara efektif, efisien, dan

produktif. Kompetensi yang baik ini akan menyebabkan kinerja pengelolaan

keuangan akan meningkat (Safwan, Nadirsyah dan Abdullah, 2014).

Selain memerlukan kompetensi, motivasi juga memengaruhi kinerja

pengelolaan keuangan daerah. Motivasi merupakan keadaan dalam pribadi

seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-

kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan (Handoko, 2005). Dorongan ini akan

memengaruhi sikap pegawai yang bekerja di dalamnya. Motivasi memberikan

semangat khusus kepada pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan agar

tercapainya efektivitas organisasi. Pegawai yang memiliki motivasi tinggi akan

mampu melakasanakan tugasnya secara efektif dan efisien (Safwan dkk, 2014).

Agar kinerja semakin optimal diperlukan karyawan yang memiliki komitmen

yang kuat. Komitmen organisasional menurut Griffin (2008) dalam Nadapdap

(2017) adalah sikap sejauh mana seorang individu mengenal dan terikat pada

organisasinya. Karyawan yang lebih berkomitmen memiliki kebiasaan dapat

diandalkan, berencana lebih lama untuk bekerja, dan mengupayakan lebih banyak

tenaga untuk pekerjaannya. Kinerja dari suatu organisasi sangat ditentukan oleh

karyawan yang memiliki komitmen.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kabupaten Sikka adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa

Tenggara Timur. Kabupaten Sikka memiliki banyak keunikan mulai dari ragam

budaya, etnis dan agama. Kabupaten Sikka memiliki 147 desa yang tersebar di 21

Kecamatan. Pada tahun 2019 Kabupaten Sikka mendapatkan alokasi dana desa

sebesar Rp151.300.419.000, dana ini bertambah Rp26.000.000.000 dari tahun

2018 yang jumlahnya adalah Rp125.012.694.000. Dana desa tahun 2017 dan

tahun 2018 telah menghasilkan sarana dan prasana yang bermanfaat bagi

masyarakat antara lain terbangunnya jalan desa, jembatan desa, sambungan air

bersih, tambatan perahu, PAUD, pondok bersalin desa, pasar desa, drainase dan

irigasi serta posyandu.

Di balik kesuksesan dalam pemanfaatan dana desa di Kabupaten Sikka ada

beberapa masalah di dalam penyelenggarannya yaitu kurangnya transparansi di

dalam pengelolaan keuangan, Laporan Pertanggungjawaban dilaporkan tidak

sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan aparatur yang kurang terampil di dalam

pengelolaan keuangan. Masalah lainnya yang dialami adalah pencairan dana desa

yang terlambat. Pada tahun 2018 pencairan dana desa tahap I hanya dilakukan

oleh 144 desa dan 3 desa tidak mencairkan. Pada tahap kedua 133 desa

mencairkan dan 14 tidak mencairkan. Pada tahap ketiga hanya 102 desa yang

mencairkan dan 45 desa tidak mencairkan. Evaluasi Badan Pengawas Keuangan

dan Pembangunan Nusa Tenggara Timur pada tahun 2018 menemukan adanya

pengeluaran kas yang tidak didukung dokumen Surat Permintaan Pembayaran

(SPP) oleh pelaksana kegiatan. (www.cendananews.com)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Apakah kompetensi aparatur, motivasi aparatur, dan komitmen organisasi

berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa ?

C. Batasan Masalah

Akuntabilitas pengelolaan dana desa dipengaruhi oleh beragam aspek mulai

dari kompetensi sumber daya manusia, kepemimpinan, partisipasi masyarakat,

sistem pengedalian internal, komitmen dan motivasi. Pada penelitian ini peneliti

membatasi masalah pada pengaruh kompetensi aparatur pengelola dana desa,

motivasi aparatur pengelola dana desa, dan komitmen organisasi terhadap

akuntabilitas pengelolaan dana desa dan di ambil tiga kecamatan dari dua puluh

satu kecamatan di Kabupaten Sikka yaitu Kecamatan Koting, Kecamatan Kangae

dan Kecamatan Nele.

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh kompetensi aparatur pengelola dana desa, motivasi

aparatur, dan komitmen organisasi terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak

berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Bagi Pemerintahan Kabupaten Sikka

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam pengambilan

keputusan dalam pengelolaan dana desa di Kabupaten Sikka.

2. Bagi peniliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan menjadi

bahan kajian untuk penelitian selanjutnya.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini disusun dalam enam bab dengan sistematika sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Bab ini membahas tentang teori yang mendukung penelitian, hasil penelitian

terdahulu dan perumusan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang objek penelitian, jenis penelitian, metode

pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional dan metode

analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Kabupaten Sikka

Pada bab ini menjelaskan secara garis besar tentang lokasi penelitian yang

diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang deskripsi data, analisis data, dan hasil penelitian.

Bab VI Penutup

Bab ini berisi kesimpulan hasil uji dan analisis yang dilakukan, keterbatasan

penelitiaan dan saran yang bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan

dengan penelitian ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Akuntabilitas

Menurut Mardiasmo (2009: 20), akuntabilitas publik adalah kewajiban

pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban,

menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan

yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah yang

memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.

Gray, et. Al. (1997) dalam Kholmi (2016) memberikan esensi akuntabilitas

adalah tentang pemberian informasi antara dua pihak di mana yang satu

adalah bertanggung jawab memberikan penjelasan atau justifikasi terhadap

pihak lain yang memiliki hak atas pertanggungjawaban tersebut.

Akuntabilitas merupakan istilah untuk mengukur efektivitas penggunaan

dana publik yang telah ditetapkan. Menurut Nisjar (1977) dalam Rakhmat

(2018) “akuntabilitas diartikan sebagai kewajiban aparatur pemerintah untuk

bertindak selaku penanggung gugat atas segala tindakan dan kebijakan yang

ditetapkan”. Menurut Tjokroamidjojo (2000) dalam Rakhmat (2018)

menyatakan bahwa akuntabilitas adalah kewajiban dari individu atau pejabat

pemerintah yang dipercaya untuk mengelola sumber daya publik agar dapat

menjawab berbagai hal yang menyangkut pertanggungjawabannya. Menurut

Widodo (2002) dalam Rakhmat (2018) birokrasi publik dikatakan akuntabel

apabila mereka dinilai secara objektif oleh masyarakat dan dapat

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada pihak di mana kekuasaan

dan kewenangannya dimiliki itu berasal. Djalil (2004) dalam Rakhmat (2018)

menyatakan bahwa pemerintah yang akuntabel memiliki ciri yaitu mampu

menyajikan informasi penyelenggaraan pemerintah secara terbuka, cepat dan

tepat kepada masyarakat, mampu memberikan pelayanan yang memuaskan

bagi masyarakat, mampu menjelaskan dan mempertanggungjawabkan setiap

kebijakannya kepada publik, mampu memberikan ruang bagi masyarakat

untuk terlibat dalam proses pembangunan dan pemerintahan, serta sarana bagi

publik untuk menilai kinerja pemerintah.

Setidaknya ada tiga prasyarat agar akuntabilitas dapat terbangun, yaitu

adanya transparansi para penyelenggara, adanya standar kinerja di setiap

institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, dan adanya partisipasi

untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan

masyarakat. Menurut Krina (2003) dalam Rakhmat (2018) bentuk

akuntabilitas adalah keputusan harus dibuat secara tertulis dan tersedia bagi

setiap warga yang membutuhkan. Cara untuk mengetahui keputusan telah

dibuat secara tertulis dan tersedia bagi warga yang membutuhkan adalah

adanya proses perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah,

dan masyarakat dapat mengetahui informasi tentang program maupun

kebijakan pembangunan di daerah. Cara untuk mengetahui penjelasan sasaran

kebijakan yang diambil dan dikomunikasikan, yaitu setiap keputusan dalam

pengambilan kebijakan dan program pembangunan pemerintah di daerah telah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

disosialisasikan kepada masyarakat dan tersedia informasi secara tertulis yang

dapat diketahui oleh masyarakat.

Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal

yang merupakan pertanggungjawaban pengelolaan dana kepada otoritas yang

lebih tinggi dan akuntabilitas horizontal yang merupakan pertanggungjawaban

kepada masyarakat luas.

Menurut Hopwood dan Tomkins (1984) dalam Rakhmat (2018) terdapat

empat dimensi akuntabilitas publik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Akuntabilitas hukum dan kejujuran adalah akuntabilitas lembaga-

lembaga publik untuk berperilaku jujur dalam bekerja dan menaati

ketentuan hukum yang berlaku. Akuntabilitas hukum berkaitan dengan

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan untuk menjalankan

organisasi, sedangkan akuntabilitas kejujuran berkaitan dengan

penghindaran penyalahgunaan jabatan.

2. Akuntabilitas proses terkait dalam melaksanakan tugas sudah cukup

baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem

informasi manajamen dan prosedur administrasi. Akuntabilitas proses

terwujud di dalam pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif

dan biaya murah.

3. Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan

yang ditetapkan dapat dicapai atau tidak.

4. Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban lembaga

publik atas kebijakan yang diambil.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Akuntabilitas publik menghendaki birokrasi publik dapat menjelaskan

secara transparan dan terbuka kepada publik mengenai tindakan apa yang

telah dilakukan. Menurut Schater (2000) dalam Sawir (2017) akuntabilitas

memiliki dua tujuan utama, tujuan politik yaitu akuntabilitas merupakan suatu

mekanisme untuk meminimalkan penyalahgunaan kekuasaan, dan tujuan

operasional untuk membantu menjamin pemerintah bertindak secara efektif

dan efisien.

B. Desa

1. Pengertian Desa

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 desa adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak

tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah desa adalah yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah desa didasarkan pada asas:

kepastian hukum, tertib penyelenggaraan pemerintahan, tertib kepentingan

umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas,

efektivitas dan efisiensi, kearifan lokal, keberagaman, dan partsipatif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Desa memiliki karakteristik yang khas sebagai suatu wilayah yang

dapat membedakan dengan kesatuan wilayah lainnya. Menurut Sapari

Imam Asy’ari (1993) dalam Rusmianto dan Yuliansyah (2016) ada

beberapa karakteristik desa, yaitu:

1) Aspek morfologi, desa merupakan pemanfaatan lahan atau tanah

oleh penduduk atau masyarakat yang bersifat agraris, serta

bangunan rumah tinggal yang terpencar (jarang). Desa

berhubungan erat dengan alam, ini disebabkan oleh lokasi

geografis untuk petani, serta bangunan tempat tinggal yang jarang

dan terpencar.

2) Aspek jumlah penduduk, desa didiami oleh sejumlah kecil

penduduk dengan tingkat kepadatan yang rendah.

3) Aspek ekonomi, penduduk desa bermata pencaharian pokok di

bidang pertanian, bercocok tanam atau nelayan.

4) Aspek hukum, desa adalah wilayah hukum tersendiri. Ada tiga

sumber yang dianut dalam desa, yakni: adat asli yang meliputi

norma yang dibentuk oleh penduduk dan dipandang sebagai

pedoman warisan masyarakat, agama yang merupakan sistem

norma yang berasal dari ajaran agama yang dianut, dan Negara

Indonesia yaitu norma yang timbul dari UUD 1945 dan peraturan

yang dikeluarkan pemerintah.

5) Aspek sosial budaya, desa memiliki hubungan yang khas di antara

penduduknya, yakni hubungan kekeluargan, bersifat pribadi, tidak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

banyak pilihan, bersifat homogen serta memiliki gotong royong

yang tinggi.

2. Kewenangan Desa

Kewenangan desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan

pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinanaan

kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat desa. Kewenangan

desa meliputi:

1) Kewenangan berdasarkan hak asal usul.

2) Kewenangan lokal berdasarkan desa.

3) Kewenangan yang ditugaskan oleh pemerintah, pemerintah daerah

provinsi, atau pemerintah daerah kabupaten/kota.

4) Kewenangan lain yang ditugaskan oleh pemerintah, pemerintah

daerah provinsi, atau pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Pemerintah Desa

Pemerintah desa diselenggarakan oleh pemerintah desa yang dipimpin

oleh kepala desa. Berdasarkan Pasal 3 ayat (1) Permendagri Nomor 113

Tahun 2014, kepala desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan

keuangan desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemililkan

kekayaan milik desa yang dipisahkan.

Kepala Desa memiliki tugas antara lain:

1) Menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

2) Menetapkan Rencana Kerja Pemerintah Desa.

3) Mensosialisasikan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) Desa, APB

(Anggaran Pendapatan dan Belanja) Desa dan rencana kerja

kepada masyarakat.

Kepala Desa memiliki kewenangan meliputi:

1) Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa.

2) Mengangkat dan memberhentikan perangkat desa.

3) Memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa.

4) Menetapkan peraturan desa.

5) Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

6) Membina kehidupan masyarakat desa.

7) Membina ketentraman dan ketertiban masyarakat desa.

8) Membina dan meningkatkan perekonomian desa serta

mengintegrasikan agar mencapai perekonomian skala produktif

untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat desa.

9) Mengembangkan sumber pendapatan desa.

10) Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayan negara

guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

11) Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat desa.

12) Memanfaatkan teknologi tepat guna.

13) Mengoordinasikan pembangunan desa secara partsipatif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

14) Mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk

kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

15) Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

16) Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APB Desa.

17) Menetapkan Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa

(PTPKD).

18) Menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan

desa.

19) Menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam APB

Desa.

20) Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban

APB Desa.

Kepala Desa berhak:

1) Mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa.

2) Mengajukan rancangan dan menetapkan peraturan desa.

3) Menerima penghasilan tetap setiap bulan, mendapatkan tunjangan,

dan penerimaan lainnya yang sah, serta mendapat jaminan

kesehatan.

4) Mendapat perlindungan hukum atas kebijakan yang dilaksanakan.

5) Memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya

kepada perangkat desa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Kepala Desa berkewajiban:

1) Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan

UUD 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.

2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

3) Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa.

4) Menaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan.

5) Melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender.

6) Melakasanakan prinsip tata pemerintah desa yang akuntabel,

transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari

kolusi, korupsi dan nepotisme.

7) Menjalin kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pemangku

kepentingan di desa.

8) Menyelenggarakan administrasi Pemerintah Desa yang baik.

9) Mengelola keuangan dan aset desa.

10) Melakasanakan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan

desa.

11) Menyelesaikan perselisihan masyarakat di desa.

12) Mengembangkan perekonomian masyarakat desa.

13) Membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat desa.

14) Memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan desa.

15) Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan

lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

16) Memberikan informasi kepada masyarakat desa.

Desa memiliki hak dan kewajiban. Desa berhak:

1) Mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan hak

asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat desa.

2) Menetapkan dan mengelolah kelembagaan desa.

3) Mendapatkan sumber pendapatan.

Desa berkewajiban:

1) Melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan

masyarakat desa dalam rangka kerukunan nasional dan keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2) Meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi.

3) Mengembangkan kehidupan demokrasi.

4) Mengembangkan pemberdayaan masyarakat desa.

5) Memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

desa.

C. Pengelolaan Keuangan Desa

Untuk mewujudkan tata kelola yang baik dalam sistem penyelenggaran

desa, pengelolaan keuangan desa dilakukan berdasarkan prinsip tata kelola

yang transparan, akuntabel, dan partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan

disiplin anggaran. Pengelolaan keuangan desa dikatakan transparan apabila

memiliki prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat desa

mengetahui dan mendapatkan akses informasi tentang keuangan desa. Prinsip


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

akuntabel memberikan informasi keuangan dan informasi pembuatan

keputusan ekonomi, sosial dan politik kepada masyarakat desa dan pengguna

lainnya sehingga dapat menilai pertanggungjawaban pemerintah desa atas

aktifitas yang dilakukan. Prinsip partisipatif yaitu mengikutsertakan

masyarakat di dalam pengelolaan keuangan desa.

Dalam Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 pengelolaan keuangan desa

adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan desa.

Perencanaan pembangunan desa ditandai dengan penyusunan RPJM (Rencana

Pembangunan Jangka Menengah) Desa untuk jangka waktu enam tahun, dan

Rencana Kerja Pemerintah Desa, yang merupakan penjabaran dari RPJM

untuk jangka waktu satu tahun. Pelaksanaan pembangunan desa dilaksanakan

sesuai dengan rencana kerja pemerintah desa yang telah disusun dengan

melibatkan masyarakat desa dengan semangat gotong royong.

Pengelolaan keuangan desa termasuk juga dalam mengelola kekayaan,

potensi maupun aset yang dimiliki desa. Pengelolaan kekayaan milik desa

merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengadaan,

penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan,

pemindahtanganan, penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan,

pengawasan, dan pengendalian kekayaan milik desa. Pengelolaan kekayaan

milik desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan

meningkatkan pendapatan desa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Kepala desa memegang kekuasaan dalam pengelolaan keuangan desa dan

mewakili pemerintah desa dalam kepemilikan kekayaan milik desa yang

dipisahkan sehingga kepala desa memegang otoritas tertinggi dalam

pengelolaan keuangan desa. Pengelolaan keuangan desa dilaksanakan dalam

masa satu tahun anggaran terhitung mulai 1 Januari sampai dengan 31

Desember. Dalam melaksanakan kekuasaan pengelolaan keuangan desa,

kepala desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada perangkat desa,

namun tanggung jawab pengelolaan secara keseluruhan tetap berada pada

kepala desa.

1. Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa

Menurut Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 kekuasaan pengelolaan

keuangan desa berada di tangan kepala desa yang dibantu oleh Pelaksana

Teknis Pengelolaan Keuangan Desa. Kepala desa mempunyai

kewenangan:

1) Menetapkan kebijakan tentang pelaksana APBDesa.

2) Menetapkan Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa.

3) Menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan

desa.

4) Menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam

APBDesa.

5) Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban

APBDesa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa (PTPKD) berasal dari

unsur perangkat desa terdiri atas sekretaris desa, kepala seksi, dan

bendahara desa. PTPKD ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Desa.

a. Sekretaris Desa

Sekretaris desa bertindak sebagai koordinator pelaksana teknis

pengelolaan keuangan desa mempunyai tugas:

1) Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa).

2) Menyusun rancangan peraturan desa tentang APBDesa, dan

pertanggungjawaban pelaksana APBDesa.

3) Melakukan pengendalian terhadap pelaksana kegiatan yang

telah ditetapkan dalam APBDesa.

4) Menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksana

APBDesa.

5) Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan

pengeluaran APBDesa.

b. Kepala Seksi

Kepala seksi adalah pelaksana kegiatan sesuai dengan bidangnya.

Kepala seksi mempunyai tugas:

1) Menyusun rencana pelaksana kegiatan yang menjadi tanggung

jawabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

2) Melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga

Kemasyarakatan Desa yang telah ditetapkan di dalam

APBDesa.

3) Melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas

beban anggaran belanja kegiatan.

4) Melaporkan perkembangan pelaksana kegiatan kepada Kepala

Desa.

5) Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran

pelaksana kegiatan.

c. Bendahara

Bendahara dijabat oleh staf pada urusan keuangan. Bendahara

mempunyai tugas: menerima, menyimpan, menyetor/membayar,

menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan penerimaan

pendapatan desa dan pengeluaran pendapatan desa.

Sesuai dengan pasal 93 dan 94 PP Nomor 43 Tahun 2014 mengatur

bahwa pengelolaan keuangan desa merupakan suatu siklus berkaitan

antara satu sama lainnya, yaitu:

1) Perencanaan

a) Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa

Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa

tentang APB Desa berdasarkan RKPDesa tahun berkenaan

yang disampaikan kepada kepala desa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

b) Proporsi APB Desa

Berdarsakan Pasal 100 PP Nomor 43 Tahun 2014 belanja

desa yang ditetapkan dalam APB Desa digunakan dengan

ketentuan:

(a) Paling sedikit 70% dari jumlah anggaran belanja desa

digunakan untuk mendanai penyelenggaraan

pemerintah desa, pelaksana pembangunan desa,

pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan

masyarakat desa.

(b) Paling banyak 30% dari jumlah anggaran belanja desa

digunakan untuk penghasilan tetap dan tunjangan

kepala desa dan perangkat desa, operasional pemerintah

desa, tunjangan dan operasional Badan

Permusyawaratan Desa, dan insentif rukun tetangga dan

rukun warga.

Selanjutnya kepala desa menyampaikan Rancangan

Peraturan Desa tentang APB Desa kepada Badan

Permusyawaratan Desa untuk dibahas dan disepakati

bersama.

c) Evaluasi dan Penetapan Raperdes (Rancangan Peraturan

Desa) tentang APB Desa

Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa yang telah

disepakati bersama disampaikan oleh kepala desa kepada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

bupati/walikota melalui camat. Bupati/walikota

menetapkan hasil evaluasi Rancangan APB Desa tersebut

paling lama dua puluh hari sejak diterima Rancangan

Peraturan Desa tentang APB Desa. Apabila bupati/walikota

tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas waktu yang

telah ditentukan, maka peraturan desa tersebut berlaku

dengan sendirinya. Apabila bupati/walikota menyatakan

hasil evaluasi, maka kepala desa melakukan

penyempurnaan paling lama tujuh hari kerja terhitung sejak

diterimanya hasil evaluasi.

2) Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, semua penerimaan dan pengeluaran

desa dilaksanakan melalui rekening kas desa dan harus

didukung oleh bukti yang lengkap dan sah. Pemerintah desa

dilarang melakukan pungutan sebagai penerimaan desa selain

ditetapkan dalam peraturan desa.

3) Penatausahaan

Penatausahaan pengelolaan keuangan desa dilakukan oleh

bendahara desa melalui pencatatan setiap penerimaan dan

pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan

secara tertib. Bendahara desa juga wajib

mempertanggungjawabkan yang disampaikan setiap bulan

kepada kepala desa dan paling lambat tanggal 10 bulan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

berikutnya. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran

keuangan desa menggunakan: buku kas umum, buku kas

pembantu pajak, dan buku bank.

4) Pelaporan

Kepala desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APB

Desa kepada bupati/walikota berupa:

(1) Laporan semester pertama, berupa laporan realisasi APB

Desa dan disampaikan paling lambat pada akhir bulan Juli

tahun berjalan.

(2) Laporan semester akhir tahun, disampaikan paling lambat

pada akhir bulan Januari tahun berikutnya.

5) Pertanggungjawaban

Kepala desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban

realisasi pelaksanaan APB Desa kepada bupati/walikota

melalui camat atau sebutan lain paling lambat satu bulan

setelah akhir tahun anggaran berkenaan, terdiri dari

pendapatan, belanja dan pembiayaan. Laporan realisasi dan

pelaporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB

Desa diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis dan

dengan media informasi antara lain berupa papan

pengumuman, radio komunitas, dan media informasi lainnya

yang mudah diakses oleh masyarakat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

D. Kompetensi

Menurut UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan kompetensi

adalah kemampuan kerja setiap individu, yang mencakup aspek pengetahuan,

keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan

suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan

(Wibowo, 2017: 271).

Menurut Wibowo (2017: 273), terdapat lima tipe karakteristik kompetensi,

yaitu: 1) motif yang mendorong, mengarahkan dan memilih perilaku menuju

tindakan atau tujuan tertentu, 2) sifat adalah karakteristik fisik dan respon

terhadap situasi dan informasi, 3) konsep diri merupakan sikap, nilai atau citra

diri seseorang, 4) pengetahuan adalah informasi yang dimiliki orang dalam

bidang spesifik, 5) keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas

tertentu.

Kompetensi adalah karakteristik perilaku yang menggambarkan motif,

sifat, konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan dan keterampilan seseorang dalam

melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Unsur-unsur kompetensi adalah

adalah pengetahuan, keterampilan, dan perilaku (Hafied, 2016: 42).

Menurut Miler (2001) dalam Hafied (2016: 42), ada dua jenis kompetensi,

yang pertama adalah kompetensi teknis yaitu kompetensi yang didefinisikan

sebagai gambaran tentang apa yang harus diketahui dan dilakukan agar dapat

melakukan pekerjaan dengan baik dan jenis kompetensi yang kedua adalah

kompetensi perilaku yaitu kompetensi yang menggambarkan bagaimana


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

seseorang diharapkan berperilaku agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan

baik.

Model kompetensi menurut kepentingannya menurut Wibowo (2017)

dibagi menjadi model kompetensi untuk kepemimpinan, koordinator, expersts,

dan support. Untuk model kompetensi kepemimpinan dan koordinator adalah

sama yaitu komitmen pada pembelajaran berkelanjutan, orientasi kepada

pelayanan, konseptual, pengambilan keputusan, mengembangkan orang lain,

memiliki standar profesionalisme yang tinggi, memiliki dampak dan

pengaruh, berinovasi, kepemimpinan, peduli terhadap organisasi, orientasi

pada kinerja, orientasi terhadap pelayanan, strategi bisnis , kerja sama tim, dan

keberagaman. Model kompetensi experts dan support meliputi komitmen atas

pembelajaran berkelanjutan, peduli atas ketepatan dan hal-hal detail, berpikir

kreatif dan inovatif, fleksibilitas, standar profesionalisme tinggi, perencanaan,

pengorganisasian dan koordinasi, pemecahan masalah, orientasi pada kinerja,

orientas pada pelayanan, kerja sama tim dan keberagaman.

Ada beberapa tipe kompetensi yang berbeda yang dapat dikaitkan dengan

aspek perilaku manusia dan dengan kemampuannya mendemonstrasikan

kemampuan perilaku tersebut. Menurut Wibowo (2017), ada beberapa tipe

kompetensi, yaitu: kompetensi perencanaan (menetapkan tujuan, menilai

resiko, dan mengembangkan urutan tindakan untuk mencapai tujuan),

kompetensi mempengaruhi (tindakan yang memiliki dampak pada orang lain),

kompetensi komunikasi (kemampuan berbicara, mendengarkan orang lain,

komunikasi tertulis dan non verbal), kompetensi interpersonal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

(empati,membangun konsensus, networking, persuasi, negosiasi, diplomasi,

manajemen konflik), kompetensi berpikir (berpikir strategis, analitis,

berkomitmen terhadap tindakan), kompetensi organisasi (kemampuan

merencanakan pekerjaan, mengorganisasi sumber daya), kompetensi

manajemen sumber daya manusia (kemampuan dalam membangun tim,

mendorong partisipasi, mengembangkan bakat), kompetensi kepemimpinan

(kecakapan memosisikan diri, pengembangan organisasional, mengelola

transisi, orientasi strategis), kompetensi melayani pelanggan (mengidentifikasi

dan menganalisis pelanggan, orientasi pelayanan dan pengiriman), kompetensi

bisnis (manajemen finansial, keterampilan pengambilan keputusan bisnis,

bekerja dalam sistem, menggunakan ketajaman bisnis, membuat keputusan

bisnis, dan membangkitkan pendapatan), kompetensi manajemen diri

(motivasi diri, bertindak dengan percaya diri, mengelola pembelajaran sendiri,

mendemonstrasikan fleksibilitas dan berinisiatif), dan kompetensi teknik

(mengerjakan tugas kantor, bekerja dengan teknologi).

Zwell dalam Wibowo (2017) memberikan lima kategori kompetensi, yang

terdiri dari: task achievement adalah kompetensi yang berkaitan dengan

kinerja yang baik, relationship adalah kategori kompetensi yang berhubungan

dengan komunikasi dan berkerja baik dengan orang lain dan memuaskan

kebutuhannya, personal attribute adalah kompetensi intrinsik individu dan

menghubungkan bagaimana orang berpikir, merasa, belajar dan berkembang,

managerial adalah kompetensi yang secara spesifik berkaitan dengan

pengelolaan, pengawasan dan mengembangkan orang, leadership adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

kompetensi yang berkaitan dengan memimpin organisasi untuk mencapai

maksud, visi dan tujuan organisasi.

Individu adalah orang yang menggerakkan organisasi oleh karena itu

kompetensi individu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan organisasi.

Individu yang memiliki kompetensi tinggi memiliki kinerja yang tinggi

sedangkan individu yang memiliki kompetensi rendah akan menghasilkan

kinerja yang rendah.

E. Motivasi

“Motivasi adalah suatu kondisi atau energi yang menggerakkan diri

karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi

perusahaan” (Mangkunegara, 2005: 61). Menurut George R Terry dalam

Manullang dan Manullang (2000:193), motivasi adalah suatu dorongan dalam

diri untuk bertindak. Menurut Lubis (2017: 118), “motivasi adalah proses

yang dimulai dengan definisi fisiologis atau psikologis yang menggerakkan

perilaku atau tujuan dengan tujuan insentif”. Dengan adanya motivasi yang

tinggi karyawan semakin tergerak dan bersemangat dalam berkerja yang akan

menciptakan tercapainya tujuan perusahaan.

1. Prinsip-Prinsip dalam Motivasi

Menurut Mangkunegara (2005: 61-62), ada beberapa prinsip dalam

memotivasi karyawan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

a) Prinsip partisipasi

Pekerja diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam

menetukan tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

b) Prinsip komunikasi

Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan

dengan pencapaian tugas sehingga bawahan menjadi mengerti akan

informasi dan keadaan perusahaan dan termotivasi mencapai

tujuan perusahaan.

c) Prinsip mengakui andil bawahan

Pemimpin mengakui peran bawahan, dengan pengakuan yang

diberikan pegawai akan mudah termotivasi untuk mencapai

tujuannya.

d) Prinsip pendelegasian wewenang

Pemimpin yang memberikan otoritas kepada bawahan untuk

memberikan keputusan akan membuat karyawan termotivasi untuk

mencapai tujuan perusahaan.

e) Prinsip memberi perhatian

Pemimpin memberikan perhatian apa yang diinginkan bawahan,

akan memotivasi pekerja untuk bekerja sesuai yang diharapkan.

2. Teori kebutuhan dan kepuasan

Teori kebutuhan dan kepuasan adalah teori yang dikembangkan oleh

Maslow. Teori ini menjelaskan setiap individu memiliki kebutuhan yang

mempengaruhi perilaku mereka. Menurut Mangkunegara (2005: 63),


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

“kebutuhan adalah kesenjangan atau pertentangan yang di alami antara

suatu kenyataan dengan dorongan yang ada di dalam diri”.

Menurut Maslow dalam Robin (2006: 215), di dalam diri manusia ada

lima jenjang kebutuhan, yaitu:

1) Psikologis, seperti rasa lapar, haus, pakaian, rumah, seks dan

kebutuhan jasmani lain.

2) Keamanan, mencakup keselamatan dan perlindungan terhadap

kerugian fisik dan emosional.

3) Sosial, antara lain kasih sayang, rasa memiliki, diterima baik-baik

dan persahabatan.

4) Penghargaan, seperti faktor penghormatan diri sendiri seperti harga

diri, otonomi, dan prestasi, serta faktor penghormatan dari luar.

5) Aktualisasi diri adalah dorongan untuk menjadi seseorang sesuai

ambisinya yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan

pemenuhan kebutuhan diri.

F. Komitmen Organisasi

Menurut Ivancevich dalam Wibowo (2017) komitmen adalah perasaan

identifikasi, pelibatan, dan loyalitas dinyatakan oleh pekerja terhadap

perusahaan. Menurut Lubis (2017: 83), komitmen organisasi merupakan

tingkat sampai sejauh apa seseorang memihak pada organisasi dan tujuannya,

serta berniat mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut.

Menurut Robbins dalam Sopiah (2008:155), “komitmen organisasi adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

suatu sikap yang merefleksikan perasaan suka atau tidak suka dari karyawan

kepada organisasi”. Komitmen organisasi ditandai dengan ikatan psikologis

karyawan pada organisasi yang ditandai dengan adanya kepercayaan dan

penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai organisasi, kemauan untuk

mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi, dan keinginan yang kuat

untuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi (Sopiah 2008:

157).

Menurut Wibowo (2017: 430), di dalam komitmen organisasi terkandung

tiga unsur, yaitu yang pertama identifkasi, perasaan individu bahwa menjadi

bagian dari organisasi, unsur kedua adalah pelibatan yang artinya bahwa

individu merasa terlibat dalam proses pelaksanaan organisasi, dan unsur ketiga

adalah loyalitas yang memiliki arti bahwa individu loyal terhadap terhadap

organisasi.

Menurut Lubis (2017: 84), ada tiga komponen utama mengenai komitmen

organisasi:

1. Komitmen afektif terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari

organisasi karena keterikatan emosional terhadap organsisai.

2. Komitmen kontinu muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu

organisasi karena membutuhhkan gaji dan keuntungan lain, atau

karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain. Karyawan

ingin tinggal di dalam organisasi karena karyawan membutuhkan

organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

3. Komitmen normatif timbul karena nilai-nilai dalam diri karyawan.

Karyawan bertahan menjadi anggota suatu organisasi karena memiliki

kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi tersebut merupakan

hal yang memang harus dilakukan.

Beer dalam Wibowo (2017) menyatan bahwa organisasi yang mempunyai

komitmen yang tinggi akan memberikan kinerja berkelanjutan dengan

mengembangkan tiga pilar organisasi, yaitu performance alignment terjadi

pada saat sistem organisasi secara menyeluruh mencakup struktur, sistem,

sumber daya manusia, budaya, psychological alignment terjadi ketika terdapat

ikatan emosional sumber daya manusia di semua tingkat terutama pada

pemimpin unit kerja utama pada maksud, misi dan cita-cita organisasi, dan

capacity for training and change ini akan terjadi apabila organisasi

melanjutkan baik keselarasan kinerja maupun psikologis.

G. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel yang dibahas dalam

penelitian antara lain:

1. Penelitian dengan judul Pengaruh Kompetensi Aparat Pengelola Dana

Desa, Komitmen organisasi, dan Partisipasi Masyarakat Terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Gorontalo dilakukan

oleh Sarifudin Mada, Lintje Kalangi dan Hendrik Gamaliel pada tahun

2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh kompetensi aparat pengelola dana desa, komitmen organisasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

dan partisipasi masyarakat terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa di

Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

metode survei. Populasi dan sampel adalah pengelola dana desa di

Kabupaten Gorontalo sejumlah 120 responden. Data di dalam penelitian

ini didapat dengan menggunakan kuesioner. Pengujian hipotesis dengan

analisis liner berganda dengan aplikasi SSPS. Hasil di dalam penelitian ini

adalah kompetensi aparat pengelola dana desa berpengaruh positif dan

signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa, komitmen

organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas

pengelolaan dana desa, partisipasi masyarakat berpengaruh positif dan

signifikan terhadap akuntabilitas pengolaan dana desa.

2. Penelitian dengan judul Pengaruh Kompetensi Aparatur, Komitmen

Organisasi, dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pengelolaan Dana Desa

yang dilakukan oleh Larastika Medianti pada tahun 2018. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kompetensi aparatur, komitmen

organisasi, dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan dana desa.

Populasi di dalam penelitian ini adalah aparatur pada 19 desa di

Kecamatan Bintan Utara, Kecamatan Gunung Kijang, Kecamatan Seri

Kuala Lobam, Kecamatan Teluk Sebong, dan Kecamatan Topaya,

Kabupaten Bintan. Sampel dalam penelitian ini adalah kepala desa,

sekretaris desa, bendahara desa, dan unsur keuangan dengan jumlah

responden sebanyak 95 responden. Jenis data yang digunakan di dalam

penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan kuesioner. Hasil di


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

dalam penelitian ini adalah kompetensi aparatur berpengaruh terhadap

pengelolaan dana desa, komitmen organisasi berpengaruh terhadap

pengelolaan dana desa, dan partisipasi masyarakat berpengaruh terhadap

pengelolaan dana desa.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Neni Tri Indrianasari pada tahun 2017

dengan judul Peran Perangkat Desa Dalam Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan Desa (Studi Pada Desa Karangsari Kecamatan Sukodono)

dengan tujuan penelitian adalah untuk memahami peran perangkat desa di

Desa Karangsari Kecamatan Sukodono di dalam akuntabilitas pengelolaan

keuangan desa. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data

digunakan dengan cara interview, dokumentasi, dan kuesioner. Metode

yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah peran perangkat

desa dalam akuntabilitas pengelolaan keuangan desa pada Desa Karangsari

Kecamatan Sukodono. Hasil penelitian adalah perangkat desa cukup

berperan dalam pengelolaan keuangan desa dan secara keseluruhan

pengelolaan keuangan desa sesuai dengan Permendagri Nomor 113 Tahun

2014.

H. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dijabarkan dalam bentuk bagan dengan substansi dalam

bagan tersebut harus ditulis secara ringkas (Suliyanto, 2006:48). Dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

ini penulis menggunakan kompetensi, motivasi, dan komitmen organisasi sebagai

variabel bebas dan akuntabilitas pengelolaan dana desa sebagai variabel terikat.

Untuk mencapai pengelolaan dana desa yang akuntabel dibutuhkan aparatur

yang memiliki kompetensi dibidangnya. Semakin tinggi kompetensi aparatur

maka akan semakin baik pengelolaan keuangan desa. Selain itu diperlukan juga

aparatur yang memiliki motivasi agar aparatur selalu terdorong untuk bekerja dan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Komitmen organisasi adalah

suatu keadaan yang ditandai dengan loyalitas dan memberikan usaha terbaiknya

untuk mencapai tujuan organisasi.

Kompetensi

Motivasi Akuntabilitas
pengelolaan dana desa

Komitmen organisasi

I. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa, Motivasi Aparatur

dan Komitmen Organisasi terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa:

Kompetensi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi akuntabilitas.

Menurut Moeheriono dalam Medianti (2018) kompetensi adalah kemampuan

seseorang yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar kinerja yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

ditetapkan. Fokus kompetensi adalah untuk memanfaatkan pengetahuan dan

keterampilan kerja guna mencapai kinerja optimal.

Kompetensi seseorang termasuk dalam kategori tinggi atau baik nantinya

akan ditunjukkan, apabila ia sudah melakukan pekerjaan. Rendahnya

kompetensi aparatur dapat menjadi faktor penghambat di dalam pengelolaan

dana desa yang akuntabel. Safwan dkk (2014) dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja pengelolaan keuangan daerah.

Motivasi kerja adalah pendorong bagi seseorang untuk mau berperilaku

dan bekerja dengan giat dan baik sesuai dengan tugas dan kewajiban yang

telah diembannya (Kadarisman, 2012). Pegawai dengan motivasi yang tinggi

diharapkan dapat memiliki kinerja yang optimal. Motivasi sangat berpengaruh

terhadap peningkatkan semangat pegawai dalam mengerjakan sesuatu.

Menurut Wibowo (2017) apabila pekerja mempunyai motivasi untuk

mencapai tujuan, maka mereka akan meningkatkan kinerja. Dengan

meningkatnya kinerja pekerja akan meningkatkan pula kinerja organisasi.

Komitmen organisasi berkaitan dengan akuntabilitas. Komitmen

organisasi menurut Mathis dan Jackon dalam Sopiah (2008: 155) adalah

derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi.

Benham dan Maclean dalam Mada dkk (2015) menyatakan bahwa komitmen

organisasi mempengaruhi standar akuntabilitas. Komitmen organisasi adalah

kesanggupan pegawai dalam melakukan tugas melampaui harapan. Semakin

tinggi komitmen organisai semakin tinggi serta bangga sebagai pegawai yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

telah turut serta dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Apabila

seseorang individu memiliki komitmen dalam mencapai tujuan organisasi,

maka hal ini dapat mempengaruhi tindakan dan konsekuensi kinerjanya.

Seseorang yang memiliki komitmen ditandai dengan keinginan yang kuat

untuk tetap berada di dalam organisasi, keyakinan yang kuat terhadap tujuan

organisasi, dan bersedia meningkatkan kinerjanya untuk mencapai sasaran

organisasi.

Komitmen organisasional yang tinggi berpengaruh terhadap kinerja

pemerintah desa yang akan menghasilkan pengelolaan dana desa yang

akuntabel.

H0: Kompetensi aparatur, motivasi aparatur, dan komitmen organisasi

secara simultan tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan

dana desa.

Ha: Kompetensi aparatur, motivasi aparatur, dan komitmen organisasi

secara simultan berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana

desa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian kuantitatif metode

survei. Metode kuantitatif menurt Sugiyono (2018) adalah metode penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan

menggunakan instrumen penelitian dengan tujuan menggambarkan dan menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Nelle, Kecamatan Kangae, Kecamatan

Koting, Kabupaten Sikka. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 Januari – 31

Januari 2019.

C. Objek dan Subjek Penelitian

Menurut Nuryaman (2015), objek penelitian adalah karakteristik yang melekat

pada suatu subjek penelitian. Objek di dalam penelitian ini adalah kompetensi

aparatur, motivasi aparatur, dan komitmen organisasi. Subjek penelitian menurut

Nuryaman (2015) adalah unit analisis yang akan diteliti dapat berupa orang

ataupun organisasi. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala desa, sekretaris

desa, bendahara desa, dan unsur kaur.

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

D. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang bersumber dari jawaban responden

atas pertanyaan pada kuesioner yang berhubungan dengan kompetensi aparatur,

motivasi aparatur, dan komitmen organisasi, terhadap akuntabilitas pengelolaan

dana desa. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari

subjek penelitian (Suliyanto 2018:156). Data sekunder di dalam penelitian ini

adalah data tentang gambaran umum Kabupaten Sikka yang diperoleh dari Badan

Pusat Statistik dan Badan Pemberdayaan Desa Kabupaten Sikka.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi.

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya dimana

responden akan menjawab, biasanya dalam alternatif yang jelas (Sekaran dan

Roger, 2017: 70). Kuesioner yang disebarkan berupa daftar pernyataan terkait

objek yang diteliti.

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Suliyanto (2018: 124), adalah karakteristik objek

penelitian yang nilainya bervariasi dari satu subjek lainnya atau dari waktu ke satu

waktu yang lainnya.

1. Variabel Terikat

Menurut Siregar (2013: 10), variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain. Variabel

terikat di dalam penelitian ini adalah akuntabilitas pengelolaan dana desa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

2. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat baik

secara positif atau negatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

kompetensi aparatur, motivasi aparatur, dan komitmen organisasi.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional masing-masing variabel adalah :

1. Variabel Bebas:

a. Kompetensi Aparatur

Menurut Moeheriono dalam Medianti (2018) “Kompetensi adalah

kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas

pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu

tugas”. Indikator kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

diambil dari penelitian Mada dkk (2017), yaitu pengetahuan

(knowledge), kemampuan (skill), dan sikap (attitude).

b. Motivasi Aparatur

Menurut Sopiah (2018) motivasi adalah keadaan di mana usaha dan

kemauan keras seseorang diarahkan untuk mencapai tujuan atau hasil

tertentu. Indikator kuesioner yang digunakan adalah fisiologis,

kebutuhan keamanan dan kesalamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan

penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

c. Komitmen Organisasi

Menurut Bathaw dan Grant dalam Sopiah (2008) “komitmen

organisasi sebagai keinginan karyawan untuk tetap mempertahankan

keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia melakukan usaha yang

tinggi demi pencapaian tujuan organisasi”. Indikator kuesioner yang

diguanakan dalam penelitian ini diambil dari penelitian Mada dkk

(2017), yaitu afektif, keberlanjutan dan normatif.

2. Variabel Terikat

Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Akuntabilitas pengelolaan dana desa yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah adanya kejujuran dan keterbukaan informasi, kepatuhan dalam

pelaporan, kesesuaian prosedur, kecukupan informasi dan ketepatan

penyampaian laporan. Indikator kuesioner yang digunakan adalah

kejujuran hukum dan proses yang diambil dari penelitian Mada dkk

(2017).

G. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2018: 19), statistik deskriptif memberikan gambaran

atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi,

varian, maksimum dan minimum.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

2. Pengujian Kualitas Data

Uji validitas data digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.

Valid menurut Sugiyono (2018) menunjukan derajat ketepatan antara data

yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang di dapat. Pengujian

validitas data dilakukan dengan melakukan korelasi antara skor butir

pertanyaan dengan total skor variabel (Ghozali 2018: 31).

Uji reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel (Ghozali 2018:45). Uji

reliabilitas dilakukan secara statistik yaitu dengan menghitung besarnya

Cornbach’s Alpha. Apabila nilai Cronbach Alpha ˃ 0,6 menunjukkan

instrumen yang digunakan reliabel.

3. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Sebelum melakukan regresi berganda terdapat syarat yang harus dilalui

yaitu melakukan uji asumsi klasik. Model regresi harus bebas dari asumsi

klasik yaitu, bebas dari normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas Data

Hasil uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui normal atau

tidaknya suatu distribusi data. Pengujian dilakukan dengan menggunakan

metode uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS.

Kaidah yang digunakan untuk menguji normalitas pada teknik


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Kolmogorov-Smirnov adalah dengan melihat skor Sig (Asymtotic

Significance), yaitu:

1) Jika angka Sig ˃ 0,05 maka data berdistribusi normal

2) Jika angka Sig ˂ 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

(Ghozali, 2018: 107).

Uji multikolinearitas dapat dideteksi dengan cara melihat nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh

variabel lainnya. Uji multikolinearitas dibuktikan dengan nilai VIF dan

nilai tolerance. Jika hasil pengujian menyatakan bahwa nilai VIF ˂ 10 dan

nilai tolerance ˃ 0,10 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

imultikolinearitas. Sebaliknya jika nilai VIF ˃ 10 dan nilai tolerance ˂

0,10 maka dinyatakan terjadi imultikolinearitas Ghozali (2018).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaaan varians dan residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali, 2018). Model regresi yang baik adalah

yang homokedatisitas (varians dari residual dari satu pengamatan ke

pengematan yang lain tetap) atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

2018). Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Glejser, dimana

untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut.

a) Jika nilai signifikansi ˃ 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas

b) Jika nilai signifikansi ˂ 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas

4. Analisis Kuantitatif

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan

variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen dengan

tujuan untuk mengestimasi dan/atau memperdiksi rata-rata populasi atau

nilai variabel independen yang diketahui Gujarti dalam Ghozali (2018).

Yang dirumuskan:

Y1 = b0 + b ₁ X ₁i + b ₂ X ₂i + b ₃ X ₃I + e

Keterangan:

Y1 = Akuntabilitas pengelolaan dana desa

bo = Konstanta

X1i = Kompetensi Aparatur

X2i = Motivasi Aparatur

X3i = Komitmen Organisasi

e = Variabel Gangguan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

b. Pengujian Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari

Goodness of fit. Goodness of fit secara statistik dapat diukur dari nilai

koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t.

1) Koefesien Determinasi

Koefesien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai

koefesien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai koefesien

determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen, Ghozali (2018: 97).

2) Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen yang terdapat di dalam model regresi secara bersama

(simultan) terhadap variabel dependen. Cara menguji uji F adalah

dengan mengukur dan membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel. Apabila

Fhitung lebih dari Ftabel maka hipotesis diterima.

3) Uji t

Uji variabel (uji t) bertujuan untuk menguji signifikasi pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen yang

diformulasikan dalam model. Jika hasil analisis menunjukkan besaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

nilai p ≤ 0,05 maka pengaruh variabel independen terhadap satu

variabel dependen adalah secara statistik signifikan pada level alfa 5%,

Chandrarin (2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

GAMBARAN UMUM KABUPATEN SIKKA

A. Kabupaten Sikka

Kabupaten Sikka adalah bagian dari wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur

yang terketak di Daratan Flores. Kabupaten Sikka merupakan daerah kepulauan

dengan total luas daratan 1.731,91 km2. Terdapat 18 pulau baik yang didiami

maupun tidak. Dari 18 pulau yang terdapat di Kabupaten Sikka, sebanyak 9 pulau

merupakan pulau yang tidak berpenghuni dan 9 pulau lainnya dihuni. Pulau

terbesar adalah Pulau Besar dan pulai terkecil adalah Pulau Kambing.

Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Sikka adalah:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Flores.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Sawu.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Ende.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Flores Timur.

Kabupaten Sikka memiliki 21 Kecamatan, yaitu Paga, Tanawawo, Mego,

Lela, Bola, Doreng, Mapitara, Talibura, Waiblama, Waigete, Kewapante,

Hewokloang, Kangae, Nelle, Koting, Palue, Nita, Magepanda, Alok, Alok Barat

dan Alok Timur. Kecamatan Talibura adalah kecamatan yang memiliki luas

terbesar dibandingkan kecamatan lainnya, sedangkan kecamatan yang paling kecil

adalah Alok.

Keadaan iklim di Kabupaten Sikka memiliki suhu yang cenderung panas.

Rata-rata kelembapan udara sepanjang tahun 2017 di Kabupaten Sikka berkisar

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

antara 67 – 85 persen dengan kelembapan udara terendah adalah 26 persen pada

bulan Juli dan tertinggi 100 persen pada bulan November dan Desember.

Berdasarkan jumlah hari hujan dalam setahun, jumlah hari hujan tertinggi pada

bulan Maret dan terendah terjadi pada bulan Juni, Agustus, dan September.

Jumlah penduduk Kabupaten Sikka berdasarkan proyeksi penduduk tahun

2017 adalah 317.292 jiwa, yang terdiri dari 150.023 jiwa laki-laki dan 167.269

jiwa perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Sikka tahun 2017

adalah 0,58 persen. Di Kabupaten Sikka lapangan usaha yang paling menyerap

tenaga kerja adalah sektor pertanian diikuti sektor perdagangan dan jasa.

B. Kecamatan Nelle

Kecamatan Nelle terdiri atas lima desa yaitu desa Nelle Wutung, desa Nelle

Lorang, desa Manubura, desa Nelle Barat, dan desa Nelle Urung semua desa di

Kecamatan Nelle terletak di daratan. Penduduk Kecamatan Nelle berjumlah 6.547

jiwa, yang terdiri dari 3.011 jiwa laki-laki dan 3.536 jiwa perempuan. Luas

wilayah Kecamatan Nelle sebesar 14,56 km2. Hampir setiap desa memiliki luas

wilayah yang sama yaitu sekitar 3 km2 . Desa yang paling kecil adalah desa Nelle

Lorang dengan luas wilayah 1,32 km2. Berdasarkan posisi geografisnya,

kecamatan Nelle memiliki batas-batas:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Alok Timur.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Koting dan Kecamatan

Bola.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Alok dan Kecamatan Koting.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Alok Timur.

Tabel 4.1 Luas Wilayah Kecamatan Nelle Menurut Desa

Desa Luas Wilayah (Km) Presentase (%)


Nelle Wutung 3,42 23,34
Nelle Lorang 1,32 9,01
Manubura 3,28 22,39
Nelle Barat 3,23 22,05
Nelle Urung 3,40 23,21
Jumlah 14,65 100
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sikka

Kecamatan Nelle memiliki 33 RW dan 73 RT. Jumlah RT yang terbanyak

di Desa Manubura sebanyak 19 RT dan jumlah paling sedikit di desa Nelle Urung

yaitu 10 RT. Semua desa di Kecamatan Nelle dipimpin oleh Kepala Desa dan di

bantu oleh sekretaris desa, bendahara, kepala urusan, kepala seksi dan kepala

dusun.

Tabel 4.2 Kepala Desa di Kecamatan Nelle

Desa Kepala Desa


Nelle Wutung Karolus Gandhi De Ornay
Nelle Lorang Magdalena Febronsa
Manubura Petrus Yohanes Fernandez
Nelle Barat Paulus Alus
Nelle Urung Yulius Welung
Sumber : Badan Pemberdayaan Desa Kabupaten Sikka

Tabel 4.3 Alokasi Dana Desa di Kecamatan Nelle

Pagu Dana Desa


Desa
(Rp)
Nelle Wutung 701.392.000
Nelle Lorang 692.512.000
Manubura 680.646.000
Nelle Barat 701.147.000
Nelle Urung 649.329.000
Jumlah 3.407.026.000
Sumber : Badan Pemberdayaan Desa Kabupaten Sikka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

C. Kecamatan Koting

Kecamatan Koting merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sikka yang

terletak di daratan Pulau Flores. Kecamatan Koting terdiri atas enam desa yaitu

desa Koting A, Desa Koting B, Desa Koting C, Desa Koting D, Desa Ribang dan

Desa Paubekor. Topografi pada desa-desa di kecamatan Koting adalah perbukitan.

Penduduk Kecamatan Koting adalah 6.819 jiwa, yang terdiri dari 3.183 jiwa laki-

laki dan 3.636 jiwa perempuan. Luas wilayah kecamatan Koting adalah 22,86 km2

dengan desa terluas yaitu Koting D dengan luas wilayah 8,36 km2. Berdasarkan

posisi geografisnya kecamatan Koting memiliki batas-batas:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Alok.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lela dan Bola.

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Nelle.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Nita.

Tabel 4.4 Luas Wilayah Kecamatan Koting Menurut Desa

Luas Wilayah Presentase


Desa
(Km) (%)
Koting A 2,89 12,6
Koting B 2,72 11,9
Koting C 3,17 13,9
Koting D 8,36 36,6
Ribang 2,47 10,8
Paubekor 3,25 14,2
Sumber : Badan Pusat Statistik

Kecamatan Koting merupakan hasil pemekaran wilayah dari kecamatan

Maumere pada tahun 2007. Jumlah RT dan RW di Kecamatan Koting adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

sebanyak 76 RT dan 29 RW. Semua desa di Kecamatan Koting memiliki seorang

Kepala Desa dengan jenjang pendidikan paling rendah SMA.

Tabel 4.5 Daftar Kepala Desa Kecamatan Koting

Desa Kepala Desa


Koting A Octavianus Sari
Koting B Fransiskus Yamance Moat Wolo
Koting C Yulius Yulianus
Koting D Gregorius Nong
Ribang Paulinus Badar
Paubekor Maria Nona Kesa
Sumber : Badan Pemberdayaan Desa Kabupaten Sikka

Tabel 4.6 Alokasi Dana Desa di Kecamatan Koting

Pagu Dana Desa


Desa
(Rp)
Koting A 674.858.000
Koting B 662.269.000
Koting C 673.441.000
Koting D 697.301.000
Ribang 667.489.000
Paubekor 678.610.000
Total 4.053.968.000
Sumber : Badan Pemberdayaan Desa Kabupaten Sikka

D. Kecamatan Kangae

Kecamatan Kangae terdiri dari 9 desa yaitu desa Teka Iku, Mekendetung,

Blatatatin, Watumilok, Tanaduen, Watu Liwung, Habi dan Langir. Sebagian besar

desa di Kecamatan Kangae berada di dataran rendah dan beberapa desa memiliki

bukit dan lembah yang tidak terlalu curam. Kecamatan Kangae memiliki sumber

daya air yang terdiri dari air hujan dan air tanah serta jenis tanah mediteran dan

jenis tekstur sedang dan besar serta fauna binatang besar dan kecil maupun

unggas. Penduduk Kecamatan Kangae berdasarkan proyeksi penduduk tahun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

2017 adalah 17.033 jiwa, yang terdiri dari 7.758 jiwa laki-laki dan 9.275 jiwa

perempuan. Kecamatan Kangae memiliki luas wilayah 38,43 km2. Berdasarkan

posisi geografisnya Kecamatan Kangae memiliki batas-batas:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Flores.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bola.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Alok Timur.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kewapante.

Tabel 4.7 Luas Wilayah Kecamatan Kangae Menurut Desa

Luas Wilayah Presentase


Desa
(Km) (%)
Teka Iku 7,43 19,33
Mekendetun 5,27 13,71
Blatatatin 6,87 17,88
Kokowahor 2,19 5,70
Watumilok 2,04 5,31
Tanaduen 4,07 10,59
Watuliwung 2,71 7,05
Habi 3,92 10,20
Langir 3,93 10,23
Sumber : Statistik Potensi Desa dalam Kecamatan Kangae

Kecamatan Kangae merupakan pemakaran dari wilayah Kecamatan

Kewapante pada tahun 2007. Jumlah RT dan RW pada Kecamatan Kangae adalah

sebanyak 158 RT dan 56 RW.

Tabel 4.8 Daftar Nama Kepala Desa di Kecamatan Kangae

Desa Kepala Desa


Teka Iku Estakius Servianus
Mekendetun Kasianus Noeng
Blatatatin Wandelinus Renyo
Kokowahor Martinus Marten, A.MD
Watumilok Magdalena Dua Muad, S.Sos
Tanaduen Maria Symporosa Winansi
Watuliwung Yulius Simprosius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Tabel 4.8 Daftar Nama Kepala Desa di Kecamatan Kangae (Lanjutan)

Desa Kepala Desa


Habi Maria Nona Murni
Langir Yohanes Arianto Andale
Sumber : Badan Pemberdayaan Desa Kabupaten Sikka

Tabel 4.9 Alokasi Dana Desa di Kecamatan Kangae

Desa Pagu Dana Desa


(Rp)
Teka Iku 740.827.000
Mekendetun 952.073.000
Blatatatin 734.816.000
Kokowahor 697.259.000
Watumilok 752.393.000
Tanaduen 956.027.000
Watuliwung 703.259.000
Habi 689.320.000
Langir 718.505.000
Total 6.917.379.000
Sumber : Badan Pemberdayaan Desa Kabupaten Sikka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Responden Penelitian

Waktu yang digunakan untuk pengumpulan data selama 1 bulan dimulai dari 3

Januari 2019 sampai dengan 31 Januari 2019. Kuesioner yang disebarkan 80

kuesioner semuanya dapat diikutsertakan dalam analisis.

Tabel 5.1 Analisis Tingkat Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah Responden Presentase (%)


Kuesioner yang didistribusikan 80 responden 100
Kuesioner yang tidak kembali 0 0
Kuesioner yang kembali 80 responden 100

B. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini berdasarkan usia, jenis kelamin,

jabatan, tingkat pendidikan terakhir dan lamanya bekerja.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dibagi menjadi empat tingkatan,

yaitu kurang dari 25 tahun, 26 sampai dengan 35 tahun, 36 sampai dengan 55

tahun, dan lebih dari 55 tahun.

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Presentase (%)


1 ˂ 25 tahun 4 5
2 26-35 32 40
3 36-55 42 52,5
4 ˃ 55 tahun 2 2,5
Jumlah 80 100

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah responden dengan usia ˂ 25

tahun berjumlah 4 orang atau sebesar 5%, jumlah responden dengan usia 26-

35 tahun berjumlah 32 orang atau sebesar 40%, jumlah responden dengan usia

36-55 tahun adalah 42 orang atau sebesar 52,5%, dan yang berusia ˃ 55 tahun

adalah 2 orang atau sebesar 2,5%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah

responden yang paling banyak dalam penelitian ini adalah reponden yang

berusia 36-55 tahun dan jumlah responden yang paling sedikit adalah ˃ 55

tahun.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin

dibagi menjadi dua yaitu perempuan dan laki-laki.

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)


1 Pria 48 60
2 Wanita 32 40
Jumlah 80 100

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki adalah

berjumlah 48 orang atau sebesar 60% dan jumlah responden wanita adalah 32

orang atau sebesar 40%.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Karakteristik reponden berdasarkan jabatan dibagi menjadi empat kategori

yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa, dan Kaur.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah Persentase (%)


1 Kepala Desa 20 25
2 Sekretaris Desa 20 25
3 Bendahara Desa 20 25
4 Kaur 20 25
Jumlah 80 100

Tabel 5.4 menunjukkan jumlah responden berdasarkan jabatan yaitu

Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa dan Kaur adalah sama yaitu

berjumlah 20 orang atau sebesar 25%.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dalam

penelitian ini dibagi menjadi enam tingkatan, yaitu S3, S2, S1, SMA, SMP,

SD, dan lainnya.

Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase


1 S3 - 0
2 S2 - 0
3 S1 12 15
4 D3 1 1,25
5 SMA 66 82,5
6 Lainnya 1 1,25
Jumlah 88 100

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa tidak ada responden yang memiliki

pendidikan terakhir S3 dan S2. Jumlah responden dengan tingkat pendidikan

terakhir S1 adalah 12 orang atau 15%, jumlah responden dengan tingkat

pendidikan terakhir D3 adalah 1 orang atau 1,25%, jumlah responden dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

tingkat pendidikan SMA adalah 66 orang atau 82,5%, dan tingkat pendidikan

lainnya adalah 1 orang atau 1,25%. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah

responden yang paling banyak dalam penelitian ini adalah responden dengan

tingkat pendidikan SMA yaitu 66 orang.

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Bekerja

Karakteristik responden berdasarkan lamanya bekerja dibagi menjadi

empat tingkatan, yaitu kurang dari 1 tahun, 1 sampai dengan 5 tahun, 6 sampai

dengan 10 tahun, dan diatas 10 tahun.

Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja
No Jumlah Persentase (%)
(Tahun)
1 ˂ 1 tahun 1 1,25
2 1-5 tahun 43 53,75
3 6-10 tahun 12 15
4 ˃ 10 tahun 24 30
Jumlah 80 100

Pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa jumlah responden dengan tingkat lama

bekerja ˂ 1 tahun yaitu 1 orang atau sebesar 1,25%, jumlah responden dengan

tingkat lama bekerja 1-5 tahun adalah 43 orang atau sebesar 53,75%,

responden dengan tingkat lama bekerja 6-10 tahun berjumlah 12 orang atau

sebesar 15%, dan jumlah responden yang bekerja lebih dari 10 tahun adalah

24 orang atau 30%. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah responden yang

paling banyak dalam penelitian ini adalah responden dengan lama bekerja

antara 1 sampai dengan 5 tahun yaitu berjumlah 43 orang atau 53,75%.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

C. Deskripsi Data Penelitian

Kuesioner yang disebar sebanyak 80 kuesioner dan semuanya dapat diolah

ditabulasi untuk tujuan analisis data. Data yang ditabulasi adalah semua

tanggapan atas jawaban setiap responden terhadap pertanyaan yang ada dalam

kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan kompetensi aparatur, motivasi

aparatur, komitmen organisasi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa. Data hasil

tabulasi diolah dengan menggunakan program SPSS menghasilkan deskripsi

variabel penelitian yang tampak pada tabel.

Tabel 5.7 Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.Deviation


Kompetensi Aparatur 80 22 30 27,29 2,246
Motivasi Aparatur 80 27 45 36,66 3,984
Komitmen 80 17 30 24,99 2,888
Organisasional
Akuntabilitas 80 29 40 35,26 3,329
Pengelolaan Dana Desa

Dalam tabel 5.7 diketahui skor terendah dari jawaban responden untuk

variabel kompetensi aparatur adalah 22 dan skor tertinggi dari jawaban responden

adalah 30, sehingga rata-rata total jumlah skor jawaban kompetensi aparatur

adalah 27,29, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden cukup mengerti dan

memahami tentang kompetensi aparatur berkaitan dengan akuntabilitas

pengelolaan dana desa.

Hasil pengujian statistik, diketahui bahwa variabel motivasi aparatur memiliki

skor terendah sebesar 27 dan skor tertinggi 45 sehingga menghasilkan rata-rata

total jumlah skor jawaban motivasi aparatur adalah 36,66.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Dalam tabel 5.7 diketahui skor terendah dari komitmen organisasional adalah

17 dan skor tertinggi adalah 30, sehingga rata-rata total jumlah skor jawaban

komitmen organisasional adalah 24,99, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

responden cukup mengerti dan memahami tentang adanya komitmen

organisasional dalam akuntabilitas pengelolaan dana desa.

Dalam tabel 5.7 diketahui bahwa skor terendah dari jawaban responden untuk

akuntabilitas pengelolaan dana desa adalah 29 dan skor tertinggi adalah 40 dengan

rata-rata total jumlah skor jawaban akuntabilitas pengelolaan dana desa adalah

35,26, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa

akuntabilitas pengelolaan dalam instansinya adalah baik.

D. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas Variabel Data

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang tidak diketahui. Uji validitas yang

digunakan adalah dengan melakukan korelasi bilvariate antara masing-masing

skor indikator dengan total skor konstruk. Suatu indikator pernyataan

dikatakan valid apabila korelasi antara masing-masing indikator menunjukkan

hasil yang signifikan. Dalam uji vailiditas, kriteria suatu nilai dapat dikatakan

valid adalah apabila nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Pada pengujian ini

diketahui bahwa n=80 dan nilai 5%, maka diketahui nilai rtabel adalah 0,2199.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Nilai setiap item dapat dikatakan valid bila lebih besar dari 0,2199. Ringkasan

hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel.

Tabel 5.8 Validitas Variabel Kompetensi Aparatur

Variabel Item rhitung rtabel Keterangan


KA1 0,676 0,2199 Valid
KA2 0,619 0,2199 Valid
KA3 0,686 0,2199 Valid
Kompetensi Aparatur
KA4 0,690 0,2199 Valid
KA5 0,738 0,2199 Valid
KA6 0,586 0,2199 Valid

Berdasarkan tabel 5.8 validitas variabel kompetensi aparatur, maka seluruh

item pernyataan kompetensi aparatur dalam instrumen penelitian yang sudah

dilakukan dinyatakan valid.

Tabel 5.9 Validitas Variabel Motivasi Aparatur

Variabel Item rhitung rtabel Keterangan


MA1 0,629 0,2199 Valid
MA2 0,605 0,2199 Valid
MA3 0,688 0,2199 Valid
MA4 0,491 0,2199 Valid
Motivasi Aparatur
MA5 0,480 0,2199 Valid
MA6 0,638 0,2199 Valid
MA7 0,609 0,2199 Valid
MA8 0,780 0,2199 Valid
MA9 0,733 0,2199 Valid

Berdasarkan tabel 5.9 validitas variabel motivasi aparatur, maka seluruh

item pernyataan motivasi aparatur dalam instrumen penelitian yang sudah

dilakukan dinyatakan valid.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Tabel 5.10 Validitas Variabel Komitmen Organisasi

Variabel Item rhitung rtabel Keterangan


KO1 0,752 0,2199 Valid
KO2 0,752 0,2199 Valid
KO3 0,856 0,2199 Valid
Komitmen Organisasi
KO4 0,833 0,2199 Valid
KO5 0,710 0,2199 Valid
KO6 0,850 0,2199 Valid

Berdasarkan tabel 5.10 validitas variabel komitmen organisasi, maka

seluruh item pernyataan komitmen organisasi dalam instrumen penelitian yang

sudah dilakukan dinyatakan valid.

Tabel 5.11 Validitas Variabel Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Variabel Item rhitung rtabel Keterangan


ADD1 0,640 0,2199 Valid
ADD2 0,637 0,2199 Valid
ADD3 0,836 0,2199 Valid
Akuntabilitas Pengelolaan ADD4 0,842 0,2199 Valid
Dana Desa ADD5 0,669 0,2199 Valid
ADD6 0,776 0,2199 Valid
ADD7 0,599 0,2199 Valid
ADD8 0,779 0,2199 Valid

Berdasarkan tabel 5.11 validitas variabel akuntabilitas pengelolaan dana

desa, maka seluruh item pernyataan akuntabilitas pengelolaan dana desa

dalam instrumen penelitian yang sudah dilakukan dinyatakan valid. Dari

penjelasan yang sudah ditampilkan, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh

item pertanyaan yang ada dinyatakan valid karena seluruh nilai rhitung dari

setiap item lebih besar dari nilai rtabel yaitu 0,2199.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil. Indikator untuk uji

realibilitas adalah Cronbach Alpha, apabila nilai Cronbach Alpha ˃ 0,6

menunjukkan instrumen yang digunakan reliabel.

Tabel 5.12 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Standar Keterangan


Kompetensi Aparatur 0,730 0,6 Reliabel
Motivasi Aparatur 0,802 0,6 Reliabel
Komitmen Organisasi 0,864 0,6 Reliabel
Akuntabilitas Pengelolaan 0,861 0,6 Reliabel
Dana Desa

Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa item-item

pernyataan ke empat variabel dinyatakan reliabel.

E. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Hasil dari pengujian normalitas yang dilakukan menggunakan SPSS 21

dan dari hasil pengujian tersebut diperoleh hasil bahwa uji normalitas pada

penelitian ini berdistribusi normal. Berikut adalah tabel hasil uji normalitas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Tabel 5.13 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardizes Residual
N 80
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.22869433
Most Extreme Difference Absolute .088
Positive .088
Negative -0.36
Kolmogorov-Smirnov Z .784
Asymp Sig (2-tailed) .571

Dari hasil uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov

didapatkan hasil signifikansi dari uji normalitas sebesar 0,571, hasil ini lebih

besar dari taraf signifikansi 0,05. Maka dapat disimpulkan data yang di ambil

berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji model regresi ditemukannya

adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2018). Berdasarkan hasil

pengujian uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS 21, didapatkan

hasil sebagai berikut:

Tabel 5.14 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Collinearity Statistic
Model
Tolerance VIF
Kompetensi Aparatur 0,687 1,455
1 Motivasi Aparatur 0,471 2,121
Komitmen Organisasi 0,530 1,887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Dari tabel 5.14 hasil pengujian uji multikolinearitas diketahui bahwa nilai

output VIF (VIF kompetensi aparatur 1,455, VIF motivasi aparatur 2,121, VIF

komitmen organisasi 1,887) kurang dari 10, maka dari hasil tersebut dapat

dinyatakan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan yang lain

(Ghozali, 2018). Pengujian uji heteroskedastisitas yang dilakukan

menggunakan SPSS 21 dengan metode Glejser memberikan hasil informasi

yaitu bahwa nilai signifkansi ketiga variabel bebas (kompetensi aparatur,

motivasi aparatur, dan komitmen organisasi) lebih besar dari 0,05. Dari hasil

ini dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi

heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil pengujian uji heteroskedastisitas :

Tabel 5.15 Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 5.451 1.837 2.968 .004
Kompetensi
-.065 .077 -.113 -.842 .403
Aparatur
1 Motivasi
-.008 .053 -.025 -.152 .880
Aparatur
Komitmen
-.063 .069 -.141 -.920 .361
Organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Linier Berganda

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas

dengan variabel terikat. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan

SPSS 21, hasil yang didapat adalah sebagai berikut :

Tabel 5.16 Analisis Regresi Berganda

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 6.622 3.257 2.0333 .046
Kompetensi
.407 .137 .274 2.962 .004
Aparatur
1 Motivasi
.117 .093 .140 1.251 .215
Aparatur
Komitmen
.530 .122 .460 4.363 .000
Organisasi

Dari tabel 5.16 diatas menunjukkan bahwa model persamaan regresi

berganda adalah

Y = 6,622 + 0,407 X1 + 0,117 X2 + 0,530 X3

Berdasarkan tabel menjelaskan bahwa nilai koefesien konstanta yaitu

6,622, sedangkan nilai koefesian regresi untuk variabel kompetensi aparatur

(X1) adalah 0,407, nilai koefesian regresi untuk variabel motivasi aparatur

(X2) adalah 0,117 dan koefesian regresi untuk variabel komitmen organisasi

(X3) adalah 0,530.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

2. Koefesien Determinasi (R2)

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefesien determinasi (R2) adalah

0,534 artinya 53,4 persen dari variabel bebas (kompetensi aparatur, motivasi

aparatur dan komitmen organisasi) dapat menerangkan variabel terikat

(akuntabilitas pengelolaan dana desa), sedangkan sisanya diterangkan variabel

lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Tabel 5.17 Koefesien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R square
Square the estimate
1 .743 .552 .534 2.272

G. Pengujian Signifikansi

1. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat secara bersama-sama.

Tabel 5.19 Hasil Uji F

ANOVAa
Sum of Mean
Model Df F Sig
Square Square
Regression 483.088 3 161.029 31.188 .000b
1 Residual 392.399 76 5.163
Total 857.488 79

a. Merumuskan Hipotesis

H0: Kompetensi aparatur, motivasi aparatur, dan komitmen organisasi

secara simultan tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan

dana desa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Ha: Kompetensi aparatur, motivasi aparatur, dan komitmen organisasi

secara simultan berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana

desa.

b. Menerima dan Menolak Hipotesis

Berdasarkan tabel 5.19 Fhitung sebesar 31,188 dengan tingkat keyakinan

95% dan signifikansi 0,05, df1 (jumlah variabel-1) 4-1=3 dam df2 (n-k-

1) 80-3-1= 76, dari perhitungan ini didapatkan ftabel adalah sebesar

2,72. Dengan demikian Fhitung˃Ftabel, maka dapat disimpullkan bahwa

H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya semua variabel bebas yaitu

kompetensi aparatur, motivasi aparatur, dan komitmen organisasi

secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu

akuntabilitas pengelolaan dana desa.

2. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas

(kompetensi aparatur, motivasi aparatur, dan komitmen organisasi) terhadap

variabel terikat (akuntabilitas pengelolaan dana desa). Untuk mengetahui

pengaruh tersebut menggunakan cara membandingkan antara nilai thitung

dengan ttabel dengan tingkat signifikansi 0,05.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Tabel 5.18 Uji t

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 6.622 3.257 2.0333 .046
Kompetensi
.407 .137 .274 2.962 .004
Aparatur
1 Motivasi
.117 .093 .140 1.251 .215
Aparatur
Komitmen
.530 .122 .460 4.363 .000
Organisasi

a. Pengaruh Kompetensi Aparatur terhadap Akuntabilitas Pengelolaan

Dana Desa

1) Merumuskan Hipotesis

H0: Kompetensi aparatur tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas

pengelolaan dana desa.

Ha: Kompetensi aparatur berpengaruh terhadap akuntabilitas

pengelolaan dana desa.

2) Menerima dan Menolak Hipotesis

Berdasarkan tabel 5.18 diketahui nilai thitung adalah sebesar 2,962

dan ttabel adalah 1,99085. Dari perhitungan ini maka dapat

dinyatakan bahwa thitung˃ ttabel, maka artinya H0 ditolak dan Ha

diterima. Artinya kompetensi aparatur memiliki pengaruh terhadap

akuntabilitas pengelolaan dana desa. Dari hasil ini berarti semakin

tinggi kompetensi aparatur semakin tinggi akuntabilitas

pengelolaan dana desa dan sebaliknya semakin rendah kompetensi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

aparatur semakin rendah pula akuntabilitas pengelolaan dana desa

dengan tingkat kesalahan 5%.

b. Pengaruh Motivasi Aparatur terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana

Desa

1) Merumuskan Hipotesis

H0: Motivasi aparatur tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas

pengelolaan dana desa.

Ha: Motivasi aparatur berpengaruh terhadap akuntabilitas

pengelolaan dana desa.

2) Menerima dan Menolak Hipotesis

Diketahui nilai thitung sebesar 1,251 sedangkan nilai ttabel adalah

sebesar 1,99085. Dari perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa

thitung ˂ ttabel, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada

pengaruh secara parsial antara motivasi aparatur dan akuntabilitas

pengelolaan dana desa. Berarti semakin tinggi motivasi aparatur

tidak semakin tinggi atau rendah akuntabilitas pengelolaan dana

desa dan sebaliknya semakin rendah motivasi aparatur tidak

semakin tinggi atau rendah akuntabilitas pengelolaan dana desa

dengan tingkat kesalahan 5%.

c. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Akuntabilitas Pengelolaan

Dana Desa

1) Merumuskan Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

H0: Komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas

pengelolaan dana desa.

Ha: Komitmen organisasi berpengaruh terhadap akuntabilitas

pengelolaan dana desa.

2) Menerima dan Menolak Hipotesis

Diketahui nilai thitung sebesar 4,363 sedangkan nilai ttabel sebesar

1,99085. Maka dapat disimpulkan bahwa thitung ˃ ttabel, sehingga h0

ditolak dan ha diterima, artinya ada pengaruh antara komitmen

organisasi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa. Dari hasil ini

berarti semakin tinggi komitmen organisasi semakin tinggi

akuntabilitas pengelolaan dana desa dan sebaliknya semakin

rendah komitmen organisasi semakin rendah akuntabilitas

pengelolaan dana desa.

H. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat diketahui

bahwa ada variabel bebas yaitu kompetensi aparatur, motivasi aparatur, dan

komitmen organisasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap akuntabilitas

pengelolaan dana desa. Sedangkan berdasarkan hasil uji secara terpisah variabel

motivasi aparatur tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa,

namun variabel kompetensi aparatur dan komitmen organisasi berpengaruh

terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

1. Pengaruh Kompetensi Aparatur terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana

Desa

Pada uji secara parsial yang pertama adalah pada variabel kompetensi

aparatur dimana dari hasil analisis didapatkan nilai thitung sebesar 2,962 lebih

besar dari ttabel yaitu 1,99085. Artinya kompetensi aparatur berpengaruh

terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Gayatri (2019) dan Medianti (2018)

yang menunjukkan bahwa kompetensi aparatur berpengaruh positif terhadap

akuntabilitas pengelolaan dana desa. Semakin tinggi kompetensi aparatur

maka akan semakin bagus akuntabilitas pengelolaan dana desa.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Subroto (2009) rendahnya

kompetensi sumber daya manusia aparat pemerintah desa merupakan faktor

penghambat pengelolaan alokasi dana desa yang akuntabel. Berdasarkan hasil

demografi sebagian besar aparatur berpendidikan SMA ini dapat

mengakibatkan aparatur kurang terampil di dalam pengelolaan keuangan dana

desa. Oleh karena itu untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia,

harus didukung dengan latar belakang pendidikan seperti pemberian beasiswa

untuk tugas belajar, mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh

pemerintahan kecamatan ataupun kabupaten, selalu mengikuti perkembangan

teknologi sistem pengelolaan keuangan desa. Selain itu peningkatan sumber

daya manusia di desa dapat dilakukan dengan cara sosialisasi, monitoring,

evaluasi dan pengawasan dalam rangka mewujukan masyarakat yang sejahtera

dan mandiri (Dewi, Ramadhan dan Wiratno, 2016).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

2. Motivasi Aparatur terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Pengujian secara parsial pada variabel motivasi aparatur didapatkan nilai

thitung sebesar 1,257 lebih kecil dari nilai ttabel 1,99085. Artinya motivasi tidak

berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hal ini berarti jika

aparatur termotivasi dengan penghargaan yang diberikan atau tidak, sarana

dan prasana yang cukup atau tidak, memiliki rasa aman atau tidak, memiliki

lingkungan sosial yang baik atau tidak, dan memiliki aktualisasi diri atau

tidak, tidak akan memengaruhi akuntabilitas pengelolaan dana desa. Menurut

Wibowo (2017) motivasi seseorang muncul karena merasakan perlunya untuk

memenuhi kebutuhan, namun apabila kebutuhan telah terpenuhi maka

motivasinya juga akan menurun, tujuan yang telah tercapai biasanya

menyebabkan motivasi juga menurun. Motivasi tidak berpengaruh terhadap

akuntabilitas karena di Kabupaten Sikka sudah melakukan dan menerapkan

pengawasan dengan sangat baik, selain itu aturan pengelolaan keuangan desa

yang ada sudah sangat bagus dengan dikeluarkan sejumlah peraturan

pemerintah seperti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun

2014 tentag peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang desa dan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang pengelolaan

keuangan desa. Salah satu contoh penerapan pengawasan dan kontrol yang

baik adalah Kabupaten Sikka menerapkan sistem buka dan blokir rekening,

sehingga hanya desa-desa yang telah selesai menyusun APBDes yang

rekeningnya dapat digunakan. Selain itu pengawasan rutin juga dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Inspektorat Kabupaten Sikka dengan melakukan pemeriksaaan dan secara

berkala turun ke desa-desa. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pengelolaan

keuangan, manajemen pengelolaan administrasi dan sumber daya manusia

aparatur sipil negara.

3. Komitmen Organisasi terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Pengujian yang dilakukan secara terpisah pada variabel komitmen

organisasi dari hasil analisis didapatkan thitung adalah sebesar 4,363 lebih besar

dari ttebel sebesar 1,99085. Artinya komitmen organisasi berpengaruh terhadap

akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh

Mada dkk (2017) dan Medianti (2018) yang menunjukkan bahwa komitmen

organisasi berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

Hasil pengujian ini selaras dengan yang dikembangkan Cavoukian et al

dalam Mada dkk (2017) yang mengemukakan bahwa terdapat lima elemen

penting di dalam akuntabilitas, yaitu komitmen organisasi terhadap

akuntabilitas dan penerapan kebijakan internal yang konsisten dengan

eksternal, mekanisme untuk menerapkan kebijakan privasi, sistem untuk

pemeriksaan pengawasan dan penjamin internal dan eksternal, transparansi

dan mekanisme untuk partisipasi individu dan sarana untuk remediasi.

Memiliki komitmen organisasional merupakan hal yang penting di dalam

organisasi pemerintah. Dengan memiliki komitmen organisasional diharapkan

dapat memiliki pandangan yang positif serta berusaha berbuat yang terbaik

untuk mencapai tujuan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat

diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

Kompetensi aparatur, motivasi aparatur, dan komitmen organisasi secara

simultan berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa, artinya

semakin kompeten aparat pengelola dana desa, maka pengelolaan dana desa

semakin akuntabel.

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak terdapat keterbatasan.

Keterbatasan tersebut antara lain.

1. Kurangnya fokus dalam mengisi pernyataan-pernyataan yang ada di dalam

kuesioner yang disebabkan karena waktu dan kesibukan, sehingga terbuka

kemungkinan jawaban yang diberikan responden tidak sepenuhnya benar.

2. Adanya bias di dalam menilai diri sendiri sehingga responden kurang

objektif di dalam mengisi kuesioner.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut.

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

1. Bagi pihak perangkat desa penelitian ini diharapkan dapat menjadi

masukan dalam meningkatkan kompetensi, komitmen organisasi, dan

motivasi dalam akuntabilitas pengelolaan dana desa khusunya mengenai

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2. Bagi Pemerintah Kabupaten Sikka perlu adanya pendampingan,

pengawasan dan pelatihan yang dilakukan secara terus menerus dan

berkala yang dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan

Inspektorat sehingga terciptanya pengelolaan dana desa yang lebih

akuntabel.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah variabel penelitian

seperti partisipasi masyarakat dan pengawasan masyarakat yang akan

mempengaruhi akuntabilitas pengelolaan dana desa. Pengelolaan dana

desa yang baik adalah pengelolaan dana desa yang tertib, partispatif,

transpran dan akuntabel. Partisipatif artinya melibatkan masyarakat di

dalam pengelolaannya. Dengan melibatkan masyarakat maka tujuan dari

penggunaan dana desa akan tepat sasaran. Peneliti selanjutnya juga dapat

menambahkan teknik pengumpulan data dengan wawancara kepada para

aparatur desa agar dapat mendapatkan data secara mendalam dari jawaban

responden tentang pengelolaan dana desa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Corynata, Isma. 2012. ”Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi


Kebijakan Publik Sebagai Pemoderasi Hubungan Pengetahuan Dewan
Tentang Anggaran Dan Pengawasan Keuangan Daerah”. Jurnal Akuntansi
dan Investasi. Volume 12, No: 110-125.

Chandrarin, Grahita. 2017. Metode Riset Akuntansi Pendekatan Kuantitatif.


Salemba Empat, Jakarta.

Dewi dan Gayatri. 2019. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Akuntabilitas


Pengelolaan Dana Desa”. 2019. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Volume 26, No: 1269-1329.

Dewi, Retno Asututi. Wita Ramadhan. dan Adi Wiratno. 2016. “Faktor-Faktor
Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Desa Pasca
Penerapan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014”. Jurnal Akuntansi
Aktual. Vol 3, No: 311-327.

Ebed. 2018. APBDes Belum Ditetapkan Jadi Kendala Pencairan Dana Desa di
Sikka. https://www.cendananews.com/2019/01/2018-hanya-77-persen-
serapan-dana-desa-di-sikka.html. Diakses pada tanggal 28 Februari 2019.

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
25. Edisi Kesembilan. FEB Undip, Semarang.

Hadian, Dedi. dan Yubi Suharyani. 2014. “Pengaruh Motivasi, Komunikasi, Dan
Kompetensi Dri Efektivitas Kinerja Aparatur Serta Dampaknya Terhadap
Efektivitas Organisasi Badan Koordinasi Promosi Dan Penanaman Modal
Daerah Provinsi Jawa Barat”. Jurnal Ekonomi Bisnis & Enterpreneurship.
Vol 8, No 1:1-14.

Hafied, Hamzah. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kretupa, Makasar.

Handoko, T Hani. 2005. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia.


BPFE UGM, Yogyakarta.

Humas DJPK. 2018. Perubahan Rincian Dana Desa Menurut Daerah


Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2018.
www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5800. Diakses pada tanggal 25 September
2018.

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Indrianasari, Neny Tri. 2017. “Peran Perangkat Desa Dalam Akuntabilitas


Pengelolaan Keuangan Desa (Studi Pada Desa Karangsari Kecamatan
Sukodono)”. Jurnal Imliah Akuntansi Keuangan Dan Pajak. Volume 1,
No 2: 29-46.

Ismail, Muhamad. Ary Kuncara Wigodo. dan Agus Widodo. 2016. “Sistem
Akuntansi Pengelolaan Dana Desa”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Volume
XIX, No 2: 323:340.

Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Keenam. Fakultas


Ekonomika Dan Bisnis UGM, Yogyakarta.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Buku Saku Dana Desa. 2017.

Kadarisman. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama.


Rajawali Pers, Jakarta.

Kholmi, Maisyah. 2016. “Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa:Studi di


Desa Kedungbetik Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang”.
Ekonomika-Bisnis. Vol 07, No 02: 143-152.

Lubis, Arfan Iksan. 2017. Akuntansi Keprilakuan. Edisi Ketiga. Salemba Empat,
Jakarta Selatan.

Mada Sarifudin, Lintje Kalangi, dan Hendrik Gamaliel. 2017. “Pengaruh


Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa, Komitmen Organisasi
Pemerintah Desa, dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa”. Jurnal Riset Akuntansi Dan Auditing.Volume 8:
Nomor 2.

Manullang, M. dan Marihot Amh Manullang. 2004. Manajemen Personalia. Edisi


Kedua. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Mangkunegara, Prabu Anwar. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Edisi Pertama.


Refika Aditama, Bandung.

Marvanti, Iga Vidya.2017. “Alokasi Dana Desa Dalam Perspektif Akuntansi Dan
Keuangan”. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi. Volume 6, Nomor 2: 546-
562.

Mardiasmo. 2009. Akntansi Sektor Publik. Andi, Yogyakrta.

Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Alfabeta, Bandung.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Medianti, Larastika. 2018. “Pengaruh Kompetensi Aparat, Komitmen Organisasi,


Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pengelolaan Dana Desa”. JOM FEB.
Volume 1, Edisi 1, No:1-13.

Meutia, Intan. dan Liliana. 2017. “Pengelolaan Keuangan Dana Desa”. Jurnal
Akuntansi Multiparadigma Jamal. Volume 8, Nomor 2: 336-352.

Mondale, T Fitrawan. Aliamin. dan Heru Fahlevi. 2017. “Analisis Problematika


Pengelolaan Keuangan Desa (Studi Perbandingan pada Desa Blang Kolak
I dan Blang Kolak II, Kabupaten Aceh Tengah”. Jurnal Persperktif
Ekonomi Darusalam. Volume 3, Nomor 2: 196-212.

Mosii, Sjafrudin. 2015. Pengelolaan Keuangan Pemerintah Desa. Badan


Pemeriksaan Keuangan RI, Jakarta Pusat.

Nadapdap, Kristianti. 2017. “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja


Karyawan Pada PT.Mitra Permata Sari”. Jurnal Ilmiah Methonomi.
Volume 3, Nomor 1: 1-9.

Nafidah, Lina Nasehatun. dan Nur Anisa. 2017. “Akuntabilitas Pengelolaan


Keuangan Desa di Kabupaten Jombang”. Jurnal Ilmu Akuntansi. Volume
10, Nomor 2: 273-288.

Nuryaman. Christina, Veronica dan Sikumbang Risman. 2015. Metodologi


Penelitian Akuntansi dan Bisnis. Ghalia Indonesia, Bogor.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 60 Tahun 2014 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 22 Tahun 2015 tentang


Perubahan atas Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Puspita, Dyah Retna. 2011. “Pengaruh Motivasi Kompetensi dan Lingkungan


Kerja pada Kinerja Aparatur Penyuluh Keluarga Bencana”. Jurnal Ilmu
Adiministrasi Negara. Volume 11, Nomor 1: 86-96.

Priyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Zifatama Publishing, Sidoarjo.

Rakhmat. 2018. Administrasi dan Akuntabilitas Publik. Andi Offset, Yogyakarta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Robin, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasional. Edisi Kesepuluh. PT Intan


Sejati, Klaten.

Romualdu, Sandy. 2019. Kunjungan ke Maumere, Sri Mulyani Targetkan Dana


Desa Berhasil Angkat Status Desa.
http://indonesiasatu.co/detail/kunjungan-ke-maumere--sri-mulyani-
tegaskan-dana-desa-berhasil-angkat-status-desa. Diakses pada tanggal 28
Februari 2019.

Rusmianto. dan Yuliansah. 2016. Akuntansi Desa. Salemba Empat, Jakarta.

Sawir, Muhammad. 2017. “Konsep Akuntabilitas Publik”. Jurnal Ilmu


Administrasi dan Ilmu Pemerintahan. Volume 1, No 1: 9-18.

Safwan, Nadirsyah, Syukriy Abdullah. 2014. “Pengaruh Kompetensi Dan


Motivasi Terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah Pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie Jaya”. Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Volume 3, No 01: 133-139.

Sekaran, Umar. dan Bougie Roger. 2017. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Edisi
Keenam. Salembat Empat, Jakaarta Selatan.

Siregar, Syofian. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif. Kencana, Jakarta.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. CV Andi Ofset, Yogyakarta.

Subroto, Agus. 2009. “Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus


Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa-Desa Dalam Wilayah Kecamatan
Tlogomulyo Kabupaten Temanggung 2008). Tesis. Pasca Sarja
Universitas Diponegoro Semarang.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta, Bandung.

Suliyanto. 2018. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Syahrum. dan Salim. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Citapustaka Media,


Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 6 Tahun 2014 tentang Desa.


(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 7)

Wibowo. 2017. Manajemen Kinerja. Edisi Kelima. Rajawali Pres. Depok.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Lampiran 1

KUESIONER

Pengaruh Kompetensi Apartur, Motivasi Aparatur dan Komitmen Organisasi

Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ...................................................................................

Nomor Resp : ...............

Umur : kurang dari 25 tahun 26 s.d 35 tahun

36 s.d 55 tahun lebih dari 55 tahun

Jenis Kelamin :

Jenis Pendidikan : S3 S2 S1 D3

SMA Lainnya : .........................

Jabatan : Kepala Desa

Sekretaris Desa

Bendahara Desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Kaur

Lama Bekerja kurang dari 1 tahun

1 s.d 5 tahun

6 s.d 10 tahun

diatas 10 tahun

Cara pengisian kusioner:

Bapak/Ibu/Saudara/(i) cukup memberikan tanda silang (√) pada pilihan jawaban

yang tersedia sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/(i). Setiap pernyataan

mengharapkan hanya ada satu jawaban. Setiap angka akan mewakili tingkat

kesesuaian dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/(i). Skor jawaban adalah sebagai

berikut :

Skor 1 : Sangat tidak setuju (STS)

Skor 2 : Tidak setuju (TS)

Skor 3 : Netral (N)

Skor 4 : S (Setuju)

Skor 5 : SS (Sangat Setuju)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

A. Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa

No Pernyataan STS TS N S SS

Pengetahuan (Knowledge)

1. Pengetahuan yang cukup dapat menunjang

pengelolaan keuangan desa yang lebih baik

2 Aparat desa dapat meningkatkan

pengetahuannya dengan pelatihan-pelatihan

teknis terkait dengan pengelolaan keuangan

Kemampuan (Skill)

3. Kemampuan dalam mengelola keuangan desa

harus dimiliki oleh setiap aparat

4. Aparat desa mampu menemukan solusi

terhadap kendala yang dihadapi dalam bekerja.

Sikap (Attitude)

5. Dalam melaksanakan pekerjaan, aparat saling

membantu satu sama lain

6. Pelayanan kepada masyarakat diberikan

dengan penuh keramahan dan kesopanan

B. Motivasi Aparatur

No Pernyataan STS TS N S SS

Psikologi

1. Di sini menyediakan sarana dan prasana yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

No Pernyataan STS TS N S SS

mendukung semua aktivitas pelaksanaan tugas

2 Jam istirahat yang diberikan cukup

Rasa Aman

3. Saya merasa aman dalam melakukan pekerjaan

ini

Sosial

5. Saya merasa mempunyai banyak sahabat

ditempat kerja ini

6. Saya dan rekan kerja selalu saling membantu

bila terjadi masalah

Penghargaan

7 Instansi memberikan penghargaan berupa

apresiasi dari pimpinan bagi aparatur yang

berprestasi

8 Pendapat dan hasil kerja saya dihargai oleh

atasan

Aktualisasi Diri

9 Saran dan kritik yang diberikan oleh pempinan

membuat saya lebih maju

10 Motivasi yang diberikan oleh pimpinan

membuat saya lebih disiplin dalam bekerja


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

C. Komitmen organisasi

No Pernyataan STS TS N S SS

Afektif

1. Aparatur desa percaya bahwa pemerintah desa

dapat melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya dengan baik

2. Kepedulian aparatur desa terhadap tugas pokok

dan fungsi meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat

Keberlanjutan

3. Loyalitas yang tinggi dari aparat dapat

mempertahankan eksistensi organisasi

4. Kecintaan terhadap organisasi diwujudkan

melalui keputusan untuk tetap bekerja di dalam

organisasi

5. Aparat yang ada tidak dapat bekerja diluar

organisasi ini karena mereka memiliki

kesetiaan yang tinggi terhadap organisasi

Normatif

6. Aparat senantiasa mengerahkan segala upaya

agar tujuan organisasi dapat tercapai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

D. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

No Pernyataan STS TS N S SS

1. Kejujuran dan keterbukaan pemerintah desa

dalam mengungkapkan kondisi dan peristiwa

dalam laporan keuangan ditunjukan melalui

papan informasi/spanduk/baliho

2. Laporan pertanggungjawaban disusun sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

3. Laporan pertanggungjwaban dihasilkan melalui

prosedur yang sesuai

4. Penyusunan laporan pertanggungjawaban

memuat informasi yang akurat dan terpercaya

5. Pemerintah desa menyampaikan laporan

pertanggungjawaban secara tepat waktu

6. Pemerintah desa menyiapkan sarana pengaduan

masyarakat atas indikasi penyimpangan

pengelolaan dana

7. Pemerintah desa menanggapi dan

menindaklanjuti pengaduan masyarakat

8. Pemerintah desa melibatkan BPD/tokoh

masyarakat dalam proses penyelesaian

pengaduan atas dugaan penyimpangan dana


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

No Pernyataan STS TS N S SS

desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Lampiran 2

Tabulasi Data Kompetensi Aparatur

No Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa Total Rata-


Responden KA1 KA KA3 KA4 KA5 KA6 Skor Rata
2
1 3 5 5 3 4 5 25 4.16666
7
2 5 4 4 4 5 5 27 4.5
3 4 4 4 4 4 5 25 4.16666
7
4 4 4 4 4 5 5 26 4.33333
3
5 5 5 5 5 5 5 30 5
6 4 5 4 4 4 4 25 4.16666
7
7 4 4 4 4 4 4 24 4
8 5 5 5 4 5 4 28 4.66666
7
9 5 5 5 4 5 5 29 4.83333
3
10 5 5 5 4 5 5 29 4.83333
3
11 5 5 5 4 5 5 29 4.83333
3
12 5 5 5 5 5 5 30 5
13 5 5 5 4 5 5 29 4.83333
3
14 5 5 4 4 4 5 27 4.5
15 5 5 5 5 5 5 30 5
16 5 5 5 5 5 5 30 5
17 5 5 4 4 4 5 27 4.5
18 5 5 5 4 5 4 28 4.66666
7
19 5 5 5 5 5 5 30 5
20 5 5 4 4 5 5 28 4.66666
7
21 4 4 3 4 5 5 25 4.16666
7
22 5 5 5 1 4 5 25 4.16666
7
23 4 4 4 4 4 5 25 4.16666
7
24 5 4 4 4 4 4 25 4.16666
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

7
25 5 5 5 5 5 5 30 5
26 5 5 5 5 5 5 30 5
27 5 5 5 5 5 5 30 5
28 5 5 5 5 5 5 30 5
29 5 5 4 4 5 5 28 4.66666
7
30 5 5 4 4 5 5 28 4.66666
7
31 4 4 4 4 5 5 26 4.33333
3
32 5 5 4 4 5 5 28 4.66666
7
33 5 5 5 5 5 5 30 5
34 5 5 5 5 5 5 30 5
35 5 5 5 5 5 5 30 5
36 4 5 4 4 4 5 26 4.33333
3
37 4 4 5 4 5 4 26 4.33333
3
38 5 5 5 5 4 4 28 4.66666
7
39 4 4 4 4 4 4 24 4
40 4 5 4 4 5 5 27 4.5
41 5 5 5 5 5 5 30 5
42 2 5 4 5 5 5 26 4.33333
3
43 5 5 5 5 5 5 30 5
44 5 5 5 5 5 5 30 5
45 5 5 5 5 5 5 30 5
46 5 5 5 5 5 5 30 5
47 5 5 4 4 5 5 28 4.66666
7
48 5 5 5 5 5 5 30 5
49 4 4 4 4 4 4 24 4
50 4 5 5 4 5 5 28 4.66666
7
51 4 5 5 5 5 5 29 4.83333
3
52 5 5 5 5 5 5 30 5
53 5 5 4 4 4 4 26 4.33333
3
54 4 4 4 4 4 4 24 4
55 4 4 4 4 4 4 24 4
56 4 4 4 4 4 4 24 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

57 5 5 5 5 5 5 30 5
58 4 5 4 4 4 4 25 4.16666
7
59 4 4 4 4 4 4 24 4
60 4 4 5 4 4 5 26 4.33333
3
61 4 5 5 4 5 5 28 4.66666
7
62 2 5 5 4 5 5 26 4.33333
3
63 4 4 4 4 5 5 26 4.33333
3
64 4 5 5 4 4 5 27 4.5
65 4 4 4 4 4 4 24 4
66 5 5 5 5 5 5 30 5
67 4 4 4 4 4 4 24 4
68 4 4 4 4 4 4 24 4
69 5 5 4 5 5 5 29 4.83333
3
70 5 5 5 4 5 5 29 4.83333
3
71 4 5 4 4 4 5 26 4.33333
3
72 5 5 5 4 4 5 28 4.66666
7
73 5 5 4 4 5 4 27 4.5
74 5 5 4 4 5 5 28 4.66666
7
75 5 4 5 4 5 5 28 4.66666
7
76 5 5 5 4 4 4 27 4.5
77 2 5 5 4 5 5 26 4.33333
3
78 2 5 4 3 4 4 22 3.66666
7
79 4 4 4 4 5 5 26 4.33333
3
80 2 5 4 3 4 5 23 3.83333
3
Jumlah 355 378 361 339 371 379 2183 363.833
3
Rata-Rata 4.437 4.72 4.512 4.237 4.637 4.737 27.2875 4.54791
5 5 5 5 5 5 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Lampiran 3

Tabulasi Data Motivasi Aparatur

No Motivasi Aparatur Total Rata-


Respond M M M MA M M M M M Skor Rata
en A1 A2 A3 4 A5 A6 A7 A8 A9
1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29 3.222
222
2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37 4.111
111
3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 32 3.555
556
4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 38 4.222
222
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
7 4 2 4 4 4 1 4 4 4 31 3.444
444
8 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37 4.111
111
9 5 4 4 4 4 3 3 4 4 35 3.888
889
10 5 4 4 4 4 3 3 4 4 35 3.888
889
11 5 4 4 4 4 3 3 4 4 35 3.888
889
12 5 4 4 5 5 2 5 5 5 40 4.444
444
13 4 2 4 4 4 5 4 4 4 35 3.888
889
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
15 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38 4.222
222
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
17 4 4 4 4 4 5 4 4 5 38 4.222
222
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
19 3 3 4 5 5 3 5 5 5 38 4.222
222
20 3 3 4 5 5 2 3 5 5 35 3.888
889
21 4 4 4 5 5 4 4 4 4 38 4.222
222
22 5 5 2 4 2 5 5 5 5 38 4.222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

222
23 2 3 3 4 4 3 4 4 4 31 3.444
444
24 4 4 4 5 4 4 4 5 4 38 4.222
222
25 4 4 4 4 5 4 5 5 5 40 4.444
444
26 4 4 4 4 5 4 5 5 5 40 4.444
444
27 4 4 4 4 5 4 5 5 5 40 4.444
444
28 4 4 4 4 5 4 5 5 5 40 4.444
444
29 4 4 4 4 5 5 5 5 5 41 4.555
556
30 4 2 4 4 4 4 4 4 4 34 3.777
778
31 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38 4.222
222
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
33 4 3 5 4 5 3 5 5 5 39 4.333
333
34 3 2 3 5 5 3 3 4 4 32 3.555
556
35 3 2 4 5 5 3 3 4 4 33 3.666
667
36 4 3 3 3 2 3 4 4 4 30 3.333
333
37 5 5 4 4 4 5 4 5 5 41 4.555
556
38 4 4 4 5 5 4 4 5 5 40 4.444
444
39 3 3 4 4 4 2 4 4 4 32 3.555
556
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
41 5 5 5 5 5 4 4 4 4 41 4.555
556
42 5 4 4 4 5 4 4 4 4 38 4.222
222
43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
46 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 4.111
111
47 4 4 4 5 5 4 4 4 4 38 4.222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

222
48 5 2 5 5 5 5 5 5 5 42 4.666
667
49 5 4 4 5 5 4 3 5 5 40 4.444
444
50 5 5 4 4 4 4 4 4 4 38 4.222
222
51 5 4 5 5 5 3 3 5 5 40 4.444
444
52 5 5 5 4 4 2 4 5 5 39 4.333
333
53 4 2 4 4 4 3 3 4 4 32 3.555
556
54 4 2 4 4 4 4 4 4 4 34 3.777
778
55 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34 3.777
778
56 4 2 4 4 4 4 4 4 4 34 3.777
778
57 4 4 3 4 4 4 3 4 4 34 3.777
778
58 4 2 4 4 4 2 4 4 4 32 3.555
556
59 5 2 4 4 4 4 4 4 4 35 3.888
889
60 4 2 4 4 4 2 4 4 5 33 3.666
667
61 4 3 4 3 4 5 5 4 4 36 4
62 3 3 4 4 4 3 4 4 5 34 3.777
778
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
64 4 4 4 5 5 4 3 5 5 39 4.333
333
65 5 5 5 4 5 4 4 4 4 40 4.444
444
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
69 5 4 5 5 5 5 4 5 5 43 4.777
778
70 4 4 4 4 5 4 4 5 5 39 4.333
333
71 4 4 4 5 5 4 4 4 4 38 4.222
222
72 4 4 5 4 5 4 4 4 5 39 4.333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

333
73 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 3.888
889
74 5 5 4 4 4 4 3 4 4 37 4.111
111
75 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 3.888
889
76 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 3.888
889
77 3 3 3 4 5 2 3 2 2 27 3
78 3 3 3 3 4 3 3 3 3 28 3.111
111
79 4 4 2 4 4 2 4 2 4 30 3.333
333
80 4 4 3 5 5 3 2 2 2 30 3.333
333
Jumlah 330 295 32 339 34 29 31 33 34 2933 325.8
2 9 8 8 8 4 889
Rata- 4.1 3.6 4.0 4.23 4.3 3.7 3.9 4.2 4.3 36.662 4.073
Rata 25 88 25 75 63 25 75 25 5 611
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lampiran 4

Tabulasi Komitmen Organisasional

No Komitmen organisasi Total Rata-


Responden KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 Skor Rata
1 5 5 5 5 5 5 30 5
2 4 5 4 4 4 4 25 4.166667
3 4 4 4 4 3 4 23 3.833333
4 4 4 4 4 4 4 24 4
5 5 5 5 5 4 5 29 4.833333
6 5 4 4 4 5 5 27 4.5
7 4 4 4 4 1 4 21 3.5
8 5 5 4 4 4 4 26 4.333333
9 4 4 4 4 3 4 23 3.833333
10 4 4 4 4 3 4 23 3.833333
11 4 4 4 4 3 4 23 3.833333
12 5 5 4 4 3 4 25 4.166667
13 4 4 4 4 4 4 24 4
14 4 3 4 4 4 4 23 3.833333
15 4 4 4 4 4 4 24 4
16 5 5 5 5 5 5 30 5
17 4 5 5 4 4 4 26 4.333333
18 4 4 4 4 4 4 24 4
19 5 5 5 5 5 5 30 5
20 5 5 4 4 3 3 24 4
21 4 4 4 4 2 4 22 3.666667
22 5 5 5 5 5 5 30 5
23 4 4 5 4 3 5 25 4.166667
24 4 4 4 4 5 4 25 4.166667
25 4 5 5 5 4 5 28 4.666667
26 4 5 5 5 4 5 28 4.666667
27 4 5 5 5 4 5 28 4.666667
28 4 5 5 5 4 5 28 4.666667
29 4 4 5 5 5 5 28 4.666667
30 4 4 4 4 4 4 24 4
31 5 4 4 4 3 4 24 4
32 4 4 4 4 4 4 24 4
33 4 5 4 3 3 4 23 3.833333
34 4 5 4 4 3 4 24 4
35 4 5 4 4 3 4 24 4
36 3 2 2 3 4 3 17 2.833333
37 4 4 4 4 4 4 24 4
38 5 4 4 4 4 4 25 4.166667
39 4 3 3 3 3 3 19 3.166667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

40 4 4 4 4 4 4 24 4
41 5 5 5 5 4 5 29 4.833333
42 4 4 4 4 3 4 23 3.833333
43 5 5 5 5 5 5 30 5
44 5 5 5 5 5 5 30 5
45 5 5 5 5 5 5 30 5
46 4 4 4 4 4 4 24 4
47 5 4 4 4 4 5 26 4.333333
48 5 5 5 5 5 5 30 5
49 4 4 4 4 4 4 24 4
50 4 4 4 4 4 4 24 4
51 5 5 5 5 5 5 30 5
52 5 5 5 5 5 5 30 5
53 4 4 4 5 4 4 25 4.166667
54 4 4 4 4 2 4 22 3.666667
55 4 4 4 4 4 4 24 4
56 4 4 4 4 4 4 24 4
57 4 4 4 4 2 2 20 3.333333
58 4 4 4 4 4 4 24 4
59 4 4 4 4 4 4 24 4
60 4 4 4 4 4 4 24 4
61 4 5 3 4 3 5 24 4
62 4 5 4 4 3 4 24 4
63 4 4 4 3 4 4 23 3.833333
64 4 5 4 4 5 5 27 4.5
65 4 4 4 5 5 4 26 4.333333
66 4 4 4 4 3 4 23 3.833333
67 4 4 4 4 4 4 24 4
68 4 4 4 4 4 4 24 4
69 5 5 5 5 4 5 29 4.833333
70 4 4 4 4 4 4 24 4
71 4 5 4 4 3 4 24 4
72 5 5 5 5 5 5 30 5
73 4 4 4 4 4 4 24 4
74 4 4 4 4 4 4 24 4
75 4 4 4 4 4 4 24 4
76 4 4 4 4 3 4 23 3.833333
77 4 4 4 4 3 3 22 3.666667
78 3 3 4 4 3 3 20 3.333333
79 4 4 4 5 2 5 24 4
80 3 4 4 4 3 3 21 3.5
Jumlah 338 345 337 338 304 337 1999 333.1667
Rata-Rata 4.23 4.313 4.213 4.225 3.8 4.21 24.9875 4.164583
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Lampiran 5

Tabulasi Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

No Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Total Rata-


Respon AD AD AD AD AD AD AD AD Skor Rata
den D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8
1 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
2 4 5 4 5 4 4 4 5 35 4.375
3 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4.125
5 5 5 5 5 4 5 5 5 39 4.875
6 4 5 4 4 4 4 4 4 33 4.125
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
8 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4.875
9 4 5 5 5 5 4 4 4 36 4.5
10 4 5 5 5 5 4 4 4 36 4.5
11 4 5 5 5 5 4 4 4 36 4.5
12 4 5 5 5 5 4 4 4 36 4.5
13 5 4 4 5 4 4 4 5 35 4.375
14 5 5 5 4 4 4 4 5 36 4.5
15 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
16 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
17 5 5 5 5 4 4 4 4 36 4.5
18 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
19 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4.625
20 5 5 5 5 4 3 3 4 34 4.25
21 5 5 4 4 4 4 4 4 34 4.25
22 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
23 4 5 3 4 3 3 4 4 30 3.75
24 5 5 4 4 4 4 4 2 32 4
25 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4.625
26 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4.625
27 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4.625
28 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4.625
29 5 5 5 5 3 5 4 4 36 4.5
30 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
31 3 5 4 4 4 4 4 3 31 3.875
32 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4.125
33 5 5 5 5 3 5 5 5 38 4.75
34 5 5 5 5 3 4 4 5 36 4.5
35 5 5 5 5 3 4 4 5 36 4.5
36 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
37 4 4 4 5 5 4 5 5 36 4.5
38 5 5 5 5 4 4 5 5 38 4.75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

39 4 5 5 5 3 3 4 4 33 4.125
40 4 4 4 4 4 3 4 4 31 3.875
41 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
42 4 5 5 5 4 4 4 4 35 4.375
43 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
44 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
46 5 5 5 5 5 4 4 4 37 4.625
47 5 5 4 4 5 4 4 4 35 4.375
48 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
49 3 4 4 4 4 4 4 4 31 3.875
50 5 5 4 5 4 4 4 4 35 4.375
51 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
52 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
53 5 5 4 4 4 4 4 4 34 4.25
54 4 4 4 4 2 4 4 4 30 3.75
55 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
56 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
57 4 4 4 4 3 3 3 4 29 3.625
58 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
59 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
60 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
61 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
62 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4.625
63 4 4 4 4 3 4 4 4 31 3.875
64 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
65 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
66 5 5 5 5 5 4 4 4 37 4.625
67 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
68 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
69 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
70 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
71 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
72 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4.625
73 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
74 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
75 4 5 5 5 4 4 4 5 36 4.5
76 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4.625
77 5 5 4 4 2 2 5 3 30 3.75
78 5 5 4 4 2 2 5 3 30 3.75
79 5 5 5 5 3 4 5 4 36 4.5
80 5 5 4 4 2 3 5 3 31 3.875
Jumlah 366 376 363 367 328 330 342 349 2821 352.62
5
Rata- 4.57 4.7 4.53 4.58 4.1 4.12 4.27 4.36 35.262 4.4078
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Rata 5 75 75 5 5 25 5 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Lampiran 6

Output Data SPSS 21

A. Uji Validitas

1. Validitas Variabel Kompetensi Aparatur

Correlations
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 TOTAL_K
A
* * * *
Pearson 1 .231 .298 .358 .313 .148 .676**
* * *
Correlatio
n
KA1
Sig. (2- .039 .007 .001 .005 .190 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .231* 1 .495* .230* .351* .396* .619**
* * *
Correlatio
n
KA2
Sig. (2- .039 .000 .041 .001 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .298* .495* 1 .347* .390* .312* .686**
* * * * *
Correlatio
n
KA3
Sig. (2- .007 .000 .002 .000 .005 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .358 .230 .347*
* *
1 .485 .222*
*
.690**
* * *
Correlatio
n
KA4
Sig. (2- .001 .041 .002 .000 .047 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .313* .351* .390* .485* 1 .555* .738**
* * * * *
Correlatio
n
KA5
Sig. (2- .005 .001 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .148 .396* .312* .222* .555* 1 .586**
* * *
KA6 Correlatio
n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Sig. (2- .190 .000 .005 .047 .000 .000


tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .676* .619* .686* .690* .738* .586* 1
* * * * * *
Correlatio
TOTAL_K n
A Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

2. Validitas Variabel Motivasi Aparatur

Correlations
MA MA MA MA MA MA MA MA MA TOTAL_
1 2 3 4 5 6 7 8 9 MA
Pearson 1 .52 .44 .20 .07 .37 .20 .35 .31 .629**
Correla 0** 3** 1 3 7** 5 1 **
6 **

tion
MA1
Sig. (2- .00 .00 .07 .52 .00 .06 .00 .00 .000
tailed) 0 0 3 0 1 8 1 4
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .52 1 .20 .15 .11 .39 .21 .27 .25 .605**
Correla 0** 8 3 2 9** 1 0* 9*
tion
MA2
Sig. (2- .00 .06 .17 .32 .00 .06 .01 .02 .000
tailed) 0 4 6 3 0 0 5 1
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .44 .20 1 .35 .48 .30 .32 .50 .43 .688**
**
Correla 3 8 5** 9** 0** 6** 4** 2**
tion
MA3
Sig. (2- .00 .06 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .000
tailed) 0 4 1 0 7 3 0 0
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .15 .35 1 .65 .11 .01 .33 .26 .491**
Correla .20 3 5** 4** 1 7 3** 1*
tion 1
MA4
Sig. (2- .07 .17 .00 .00 .32 .88 .00 .01 .000
tailed) 3 6 1 0 5 3 3 9
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .07 .11 .48 .65 1 .09 .11 .24 .22 .480**
Correla 3 2 9** 4** 0 3 9* 4*
tion
MA5
Sig. (2- .52 .32 .00 .00 .42 .32 .02 .04 .000
tailed) 0 3 0 0 7 0 6 6
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .37 .39 .30 .11 .09 1 .40 .36 .28 .638**
** ** **
Correla 7 9 0 1 0 6** 4** 8**
tion
MA6
Sig. (2- .00 .00 .00 .32 .42 .00 .00 .01 .000
tailed) 1 0 7 5 7 0 1 0
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
MA7 Pearson .20 .21 .32 .01 .11 .40 1 .55 .58 .609**
Correla 5 1 6** 7 3 6** 4** 2**
tion
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Sig. (2- .06 .06 .00 .88 .32 .00 .00 .00 .000
tailed) 8 0 3 3 0 0 0 0
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .35 .27 .50 .33 .24 .36 .55 1 .87 .780**
Correla 1** 0* 4** 3** 9* 4** 4** 0**
tion
MA8
Sig. (2- .00 .01 .00 .00 .02 .00 .00 .00 .000
tailed) 1 5 0 3 6 1 0 0
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .31 .25 .43 .26 .22 .28 .58 .87 1 .733**
Correla 6** 9* 2** 1* 4* 8** 2** 0**
tion
MA9
Sig. (2- .00 .02 .00 .01 .04 .01 .00 .00 .000
tailed) 4 1 0 9 6 0 0 0
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .62 .60 .68 .49 .48 .63 .60 .78 .73 1
Correla 9** 5** 8** 1** 0** 8** 9** 0** 3**
TOTAL_ tion
MA Sig. (2- .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

3. Validitas Variabel Komitmen Organisasional

Correlations
KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 TOTAL_K
O
* * * * *
Pearson 1 .596 .564 .523 .426 .566 .752**
* * * * *
Correlatio
n
KO1
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .596* 1 .677 .568 .266 .584*
* * *
.752**
* * * *
Correlatio
n
KO2
Sig. (2- .000 .000 .000 .017 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .564* .677* 1 .802* .442* .679* .856**
* * * * *
Correlatio
n
KO3
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .523 .568 .802*
* *
1 .462 .692*
*
.833**
* * * * *
Correlatio
n
KO4
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .426 .266 .442 .462*
* * *
1 .521* .710**
* * * *
Correlatio
n
KO5
Sig. (2- .000 .017 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
KO6 Pearson .566* .584* .679* .692* .521* 1 .850**
* * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Pearson .752* .752* .856* .833* .710* .850* 1


* * * * * *
Correlatio
TOTAL_K n
O Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

4. Validitas Variabel Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Correlations
AD AD AD AD AD AD AD AD TOTAL_
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 ADD
Pearson 1 .593 .541 .514 .129 .297 .431 .409 .640**
** ** ** ** ** **
Correla
tion
ADD1
Sig. (2- .000 .000 .000 .253 .007 .000 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .593 1 .673 .670 .188 .213 .361 .287 .637**
** ** ** ** **
Correla
tion
ADD2
Sig. (2- .000 .000 .000 .095 .058 .001 .010 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .541 .673 1 .861 .417 .509 .343 .615 .836**
** ** ** ** ** ** **
Correla
tion
ADD3
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .514 .670 .861 1 .431 .481 .360 .676 .842**
** ** ** ** ** ** **
Correla
tion
ADD4
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .129 .188 .417 .431 1 .673 .249 .453 .669**
** ** ** * **
Correla
tion
ADD5
Sig. (2- .253 .095 .000 .000 .000 .026 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .297 .213 .509 .481 .673 1 .479 .625 .776**
** ** ** ** ** **
Correla
tion
ADD6
Sig. (2- .007 .058 .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
ADD7 Pearson .431 .361 .343 .360 .249 .479 1 .355 .599**
** ** ** ** * ** **
Correla
tion
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Sig. (2- .000 .001 .002 .001 .026 .000 .001 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .409 .287 .615 .676 .453 .625 .355 1 .779**
** ** ** ** ** ** **
Correla
tion
ADD8
Sig. (2- .000 .010 .000 .000 .000 .000 .001 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson .640 .637 .836 .842 .669 .776 .599 .779 1
** ** ** ** ** ** ** **
Correla
TOTAL_ tion
ADD Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

B. Realibilitas

1. Realibilitas Variabel Kompetensi Aparatur

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of

Alpha Items

.730 6

2. Realibilitas Variabel Motivasi Aparatur

Case Processing Summary

N %

Valid 80 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Reliability Statistics

Cronbach's N of

Alpha Items

.802 9

3. Realibilitas Variabel Komitmen Organisasional

Case Processing Summary

N %

Valid 80 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of

Alpha Items

.864 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

4. Realibilitas Variabel Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Case Processing Summary

N %

Valid 80 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of

Alpha Items

.861 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 80
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.22869433
Absolute .088
Most Extreme Differences Positive .088
Negative -.036
Kolmogorov-Smirnov Z .784
Asymp. Sig. (2-tailed) .571
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

2. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) 6.622 3.257 2.033 .046
TOTAL_KA .407 .137 .274 2.962 .004 .687 1.455
1
TOTAL_MA .117 .093 .140 1.251 .215 .471 2.121
TOTAL_KO .530 .122 .460 4.363 .000 .530 1.887
a. Dependent Variable: TOTAL_ADD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

3. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 5.451 1.837 2.968 .004
TOTAL_KA -.065 .077 -.113 -.842 .403
1
TOTAL_MA -.008 .053 -.025 -.152 .880
TOTAL_KO -.063 .069 -.141 -.920 .361
a. Dependent Variable: RES2

D. Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.

Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.622 3.257 2.033 .046

TOTAL_ .407 .137 .274 2.962 .004

KA

TOTAL_ .117 .093 .140 1.251 .215

MA

TOTAL_ .530 .122 .460 4.363 .000

KO

a. Dependent Variable: TOTAL_ADD


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

E. Koefisien Determinasi

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
a
1 .743 .552 .534 2.272
a. Predictors: (Constant), TOTAL_KO, TOTAL_KA, TOTAL_MA

F. Uji Hipotesis

1. Uji t

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.622 3.257 2.033 .046
TOTAL_ .407 .137 .274 2.962 .004
KA
TOTAL_ .117 .093 .140 1.251 .215
MA
TOTAL_ .530 .122 .460 4.363 .000
KO
a. Dependent Variable: TOTAL_ADD

2. Uji f

ANOVAa
Model Sum of Df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 483.088 3 161.029 31.188 .000b
1 Residual 392.399 76 5.163
Total 875.488 79
a. Dependent Variable: TOTAL_ADD

Anda mungkin juga menyukai