Anda di halaman 1dari 4

GRAND THEORY

2.1 Competitive Strategy Theory – Porter (1980)


Competitive strategy theory dikembangkan oleh Porter pada tahun 1980.
Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu yang menggunakan dan
mengembangkan kekuatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya (Tjiptono, 2015). Dalam konsep bisnis, strategi merupakan ilmu
perencanaan dan penentuan arah operasi-operasi bisnis berskala besar,
menggerakkan semua sumber daya perusahaan yang dapat menguntungkan secara
aktual dalam bisnis.
Teori ini menjelaskan bahwa dalam sebuah bisnis ada yang namanya
persaingan antar bisnis. Hal tersebut dikarenakan bisnis merupakan sesuatu hal
yang sangat rentan terjadi persaingan bebas antara pebisnis satu dengan lainnya.
Kompetisi antara perusahaan dalam merebutkan pelanggan akan menuju pada
inovasi dan perbaikan produk dan yang pada akhirnya pada harga yang lebih
rendah. Dalam pengertian sempit kompetisi adalah keadaan dimana perusahaan-
perusahaan berusaha sekuat tenaga untuk membuat pelanggan membeli produk
mereka bukan produk pesaing. Oleh karena itu, akan terdapat pihak yang menang
dan yang kalah. Menurut M. Porter, persaingan akan terjadi pada beberapa
kelompok pesaing yang tidak hanya pada produk atau jasa sejenis, dapat pada
produk atau jasa subtitusi maupun persaingan pada hulu dan hilir (Fauzi dan Irvani,
2018). Persaingan merupakan proses kerja tanpa henti terhadap kemampuan suatu
perusahaan untuk mencari dan mempertahankan sebuah keunggulan.
Strategi bersaing merupakan mengembangkan rencana mengenai
bagaimana bisnis akan bersaing, apa yang seharusnya menjadi tujuannya dan
kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Wheelen, et al.,
(2015) mendefinisikan bahwa strategi bersaing fokus pada peningkatan posisi
persaingan suatu produk atau layanan dari suatu unit bisnis atau perusahaan dalam
suatu industri atau segmen pasar tertentu dimana mereka bersaing. Strategi
bersaing ini merupakan strategi yang digunakan untuk melawan seluruh pesaing
dengan keunggulan yang dimiliki.
Tujuan strategi bersaing untuk suatu unit usaha dalam sebuah industri salah
satunya menemukan posisi dalam industri tersebut dimana perusahaan dapat
melindungi diri sendiri dengan sebaik-baiknya terhadap tekanan (daya) persaingan
atau dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif. Persaingan biasanya
terjadi karena terdapat satu atau lebih pesaing yang merasakan adanya tekanan atau
melihat peluang untuk memperbaiki posisi bersaingnya. Strategi bersaing yang
efektif yang dapat dilakukan oleh perusahaan diantaranya adalah dengan cara
mengenali dan menilai pesaing utama, menilai tujuan, strategi, kekuatan dan
kelemahan mereka serta pola reaksinya. Kemudian perusahaan harus memilih
pesaing utama yang akan diserang atau dihindari, dengan cara ini perusahaan dapat
menemukan bidang-bidang keunggulan bersaing potensial dan kekurangannya di
dalam pasar.
Menurut Kotler dan Amstrong (2018) terdapat lima tujuan pelaksanaan
strategi bersaing yaitu:
1. Membentuk suatu positioning yang tepat
Yaitu perusahaan akan berusaha untuk menunjukkan suatu image atau citra
tersendiri mengenai perusahaan kepada pelanggan atau pasar sasaran.
2. Mempertahankan pelanggan/loyalitas
Pelanggan yang setia bagaikan kekayaan untuk masa depan, yang jika dikelola
dengan baik akan memberikan aliran pemasukan seumur hidup yang baik
kepada perusahaan.
3. Mendapatkan pangsa pasar baru
Perusahaan berusaha untuk mendapatkan dan memperluas pangsa pasar
dengan menggunakan strategi bersaing mereka masingmasing untuk meraih
pasar seluas-luasnya.
4. Memaksimalkan penjualan
Proses untuk memaksimalkan laba atau keuntungan tergantung dari efektifitas
strategi bersaingnya, selain itu juga tergantung pada seluruh sistem yang ada
dalam perusahaan serta unit-unit fungsional lainnya.
5. Menciptakan kinerja bisnis yang efektif
Perusahaan harus menciptakan kinerja bisnis yang efektif, agar bisnis mereka
dapat dikelola secara strategis, yaitu dengan mendefinisikan: kelompok
pelanggan yang akan dilayani, kebutuhan pelanggan yang akan dipenuhi, serta
teknologi yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut.
Untuk itu, teori ini menjelaskan bahwa perusahaan harus memiliki sebuah
keunggulan kompetitif atau keunggulan produk yang mampu mengungguli pasar.
Sehingga perusahaan harus mampu untuk menganalisis kekuatan-kekuatan yang
dimiliki oleh perusahaan serta kelemahan-kelemahan apa saja yang harus
diperbaiki. Berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini,
maka competitive strategy theory ini dapat digunakan untuk melihat bagaimana
kinerja bisnis dari PT Citra Agung Utama, serta mengetahui apakah orientasi
kewirausahaan yang dimiliki PT Citra Agung Utama dapat berpengaruh pada
kinerja bisnisnya.
REFERENCE

Fauzi dan Irvani, R. (2018). Pengantar Manajemen. Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Kotler, P. dan Amstrong, G. (2018). Principles of Marketing. Edisi 15. Global Edition.
Pearson.
Porter, M. E. (1980). Competitive Strategy. New York: The Free Press.
Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran. Edisi 4. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wheelen, T., Hunger, J., Hoffman, A., dan Bamford, C. (2015). Basic Concept of
Strategic Management. In Concepts In Strategic Management and Business
Policy 14th Ed. Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai