5.1 Kesimpulan
mencapai predikat cukup sehat, hal ini dapat dilihat dari perhitungan gabungan
Pada tahun 2019 dan 2018 nilai Skor yang dicapai hampir memiliki
persamaan di antaranya :
a. Analisis permodalan dilihat dari rasio modal sendiri terhadap total asset sama
sama mencapai skor 3. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman yang beresiko
mencapai skor 6. Dan dari rasio kecukupan mencapai skor 3. Hal ini adalah
volume pinjaman anggota pada pinjaman yang diberikan pada rasio ini
mencapai skor 10, rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang
diberikan mencapai skor 4, hanya saja pada rasio cadangan risiko terhadap
pinjaman yang diberikan untuk tahun 2019 mencapai skor 3 dan untuk tahun
2018 mencapai skor 1,5 , selanjutnya rasio pinjaman yang berisiko terhadap
partisipasi bruto mencapai skor 4, rasio beban usaha terhadap SHU kotor
(sebelum pajak) mencapai skor 4, dan untuk efesinsi pelayanan mencapai skor
1,5
e. Analisis pada aspek likuiditas dilihat dari rasio kas Koperasi mencapai skor
2,5 dan untuk rasio pinjaman diberikan terhadap dana yang diterima pada
tahun 2019 mencapai skor 5 dan untuk tahun 2018 m3ncapai skor 2,5
f. Analisi kemandirian dan pertumbuhan dilihat dari rentabilitas asset pada tahun
2019 mencapai skor 0,75 dan untuk tahun 2018 mencapai skor 3, Rentabilitas
modal sendiri tahun 2019 dan 2018 sama sama mecapai skor 0,75, dan untuk
g. Analisi yang terakhir dilihat dari aspek jatidiri koperasi dimana pada rasio
partisipasi bruto koperasi mencapai skor 5,25. Dan untuk rasio promosi
5.2. Saran
dianataranya :
jika setelah penilaian diketahui ada beberapa aspek yang tidak sehat di dalam
baik lagi. Untuk memperbaiki aspek lain yang belum mendapatkan skor
perlu sedikit perbaikan pada ketersediaan agunan yang selama ini tidak
diberlakukan pada setiap pinjaman. Dan terakhir pada aspek jatidiri koperasi,
untuk mencapai skor lebih baik lagi, perlu meningkatkan partisipasi bruto dari
06/Per/Dep.6/IV/2016 lebih baik lagi. Sehingga, dengan adanya hal tersebut bisa