Anda di halaman 1dari 105

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH PROFESIONALISME, INDEPENDENSI AUDITOR


DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN
UMUR SEBAGAI VARIABEL KONTROL PADA KANTOR
AKUNTAN PUBLIK UMARYADI, AK., CPA TAHUN 2022

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Penulisan Skripsi Pada Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas La Tansa Mashiro

Oleh :
Dhea Agustina

19121024

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LA TANSA MASHIRO
2023 M / 1444 H
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dhea Agustina

NPM : 19121024

Program Studi : Akuntansi

Judul Skripsi : Pengaruh Profesionalisme, Independensi Auditor


dan Integritas Terhadap Kualitas Audit dengan
Umur Sebagai Variabel Kontrol pada Kantor
Akuntan Publik Umaryadi Ak, CPA Tahun 2022

Proposal penelitian ini telah disetujui untuk diujikan dalam Ujian Seminar Proposal

Rangkasbitung, 3 Mei 2023


Mengetahui,

Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Paniran, SE., M.M.,Ak., CA., CPA Sri Intan Purnama,SE., MM


NIDN. 2131126401 NIDN. 0431039102
Ketua Program Studi Akuntansi

Ela Widasari, S.E., M.Akt.


NPP. 20809750899083

i
LEMBAR PENGESAHAAN PENGUJI

Nama : Dhea Agustina

NPM : 19121024

Program Studi : Akuntansi

Judul Skripsi : Pengaruh Profesionalisme, Independesnsi


Auditor dan Integritas Terhadap Kualitas Audit
Dengan Umur Sebagai Variabel Kontrol Pada
Kantor Akuntan Publik Umaryadi Ak, CPA
Tahun 2022

Proposal penelitian ini telah diseminarkan dan disetujui untuk penulisan skripsi

Rangkasbitung, 3 Juni 2023

Penguji 1 Penguji II

Dr.Rudiyanto, S.E., M. Si Sri Intan Purnama,SE., MM


NIDN. 0407017392 NIDN. 0431039102

Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi

Ela Widasari, S.E., M.Akt


NPP. 20809750899083

LEMBAR PERNYATAAN

ii
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Dhea Agustina
NPM : 19121024
Program Studi : Akuntansi
Menyatakan bahwa Proposal Skripsi yang berjudul :
Pengaruh Profesionalisme, Independensi Auditor dan Integritas Terhadap Kualitas
Audit dengan Umur Sebagai Variabel Kontrol Pada Kantor Akuntan Publik
Umaryadi, Ak., CPA Tahun 2022
1. Merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri dan merupakan bukan hasil plagiat
dan penjiplakan terhadap karya orang lain, serta semua sumber baik dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar,
2. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya mengizinkan dan menyetujui
untuk dikelola oleh Universitas La Tansa Mashiro sesuai dengan norma
hukum dan etika yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari
terdapat ketidak benaran, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pembatalan kelulusan dan pencabutan ijazah yang telah saya peroleh, serta sanksi
lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Fakulatas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas La Tansa Mashiro.

Rangkasbitung, 10 April 2023


Yang Membuat Pernyataan

(Dhea Agustina)

KATA PENGANTAR

iii
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kelancaran dalam

menyelesaikan proposal penelitian ini dengan judul “Pengaruh Profesionalisme,

Independesnsi Auditor dan Integritas Terhadap Kualitas Audit dengan Umur Dengan

Umur Sebagai Variabel Kontrol Pada Kantor Akuntan Publik Umaryadi, Ak., CPA.

Proposal penelitian ini merupakan syarat yang harus ditempuh dalam rangka

memperoleh Syarat Penulisan Skripsi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

La Tansa Mashiro.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak

yang telah membantu dan memberikan motivasi dan mendukung kepada penulis,

terutama pihak-pihak yang secara langsung membantu penulisan proposal skripsi ini,

yaitu kepada :

1. Ibu Hj. Zakiyya Tunnufus, SE., M.M. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas La Tansa Mashiro.

2. Ibu Ela Widasari, S.E., M.Akt Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas La Tansa Mashiro.

3. Bapak Dr. Paniran, SE, M.M., Ak., CA., CPA Selaku Dosen Pembimbing I

Proposal Skripsi yang telah memberikan dorongan dan bimbingan serta saran-saran

sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

iv
4. Ibu Sri Intan Purnama, SE., MM. Selaku Dosen Pembimbing Proposal Skripsi II

yang telah memberikan dorongan dan bimbingan serta saran-saran sehingga

laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas La Tansa

Mashiro yang telah memberikan ilmunya selama perkuliahan, yang bermanfaat

bagi penulis dalam menambah ilmu pengetahuan.

6. Seluruh Staf Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas La Tansa Mashiro, yang

telah memberikan dukungan dan kerjasamanya sejak awal perkuliahan sampai

dengan selesai.

7. Kedua Orang Tua beserta keluarga yang telah banyak memberikan dukungan, baik

moril maupun material.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, mengingat

keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan, sehingga segala kritik dan saran yang

bersifat membangun sangat diharapkan, demi kesempurnaan penulisan di masa yang

akan datang.

Akhir kata, Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat, khususnya bagi diri sendiri dan bagi mahasiswa/mahasiswi Universitas

La Tansa Mashiro Jurusan Akuntansi, serta bagi peniliti-peneliti selanjutnya yang

tertarik untuk meneliti pada fokus yang sama.

Rangkasbitung, April 2023

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL


LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL.............................................i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI....................................................................ii
LEMBAR PENYATAAN......................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah........................................................................5
1.3 Pembatasan Masalah.......................................................................6
1.4 Perumusan Masalah.........................................................................6
1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian.....................................................7
1.5.1 Tujuan Penelitian..................................................................7
1.5.2 Kegunaan Penelitian..............................................................8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Deskripsi Teori................................................................................9
2.1.1 Teori Keagenan (agency theory)..........................................9
2.1.2 Kualitas Audit (Y)...............................................................10
2.1.3 Profesionalisme (X1)...........................................................15
2.1.4 Independensi Auditor(X2)...................................................19
2.1.5 Integritas(X3).......................................................................24
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu............................................................26

vi
2.3 Hubungan Antar Variabel.............................................................55
2.4 Kerangka Pemikiran......................................................................57
2.5 Hipotesis Penelitian.......................................................................59
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................60
3.1.1 Tempat.................................................................................60
3.1.2 Waktu..................................................................................60
3.2 Metode Penelitian..........................................................................61
3.3 Populasi dan Teknik Sampling......................................................61
3.3.1 Populasi..............................................................................61
3.3.2 Teknik Sampling.................................................................64
3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian............................................66
3.5 Instrumen Penelitian.....................................................................69
3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian.......................................................75
3.7 Teknik Pengumpulan data............................................................76
3.8 Teknik Analisis Data....................................................................77
3.8.1 Uji Asumsi Klasik...............................................................77
3.8.2 Uji Analisis Regresi Linear Berganda................................79
3.8.3 Koefisien Determinasi.........................................................80
3.8.4 Uji Hipotesis........................................................................81

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan...............................................42


Tabel 3.1 Waktu Penelitian.............................................................................60
Tabel 3.2 Populasi...........................................................................................62
Tabel 3.3 Sampel.............................................................................................65
Tabel 3.4 Operasional Variabel......................................................................67
Tabel 3.5 Instrumen Profesionalisme..............................................................70
Tabel 3.6 Instrumen Independensi Auditor.....................................................72
Tabel 3.7 Instrumen Integritas........................................................................73
Tabel 3.8 Instrumen Kualitas Audit................................................................74

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran....................................................................58

ix
DAFTAR LAMPIRAN

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Audit adalah suatu proses yang dilakukan oleh auditor untuk

memperoleh bukti yang memadai dan cukup mengenai informasi keuangan

suatu perusahaan atau organisasi. Hasil dari proses audit diharapkan dapat

memberikan kepastian yang cukup bagi pengguna informasi keuangan

perusahaan dan organisasi untuk menggunakannya sebagai dasar pengambilan

keputusan bisnis. Namun demikian, kualitas audit yang baik tidak terlepas

dari profesionalisme dan independensi auditor.

Profesionalisme dan independensi merupakan faktor penting dalam

menentukan kualitas audit, karena auditor yang profesional dan independen

akan cukup kompoten dalam menjalankan tugasnya dan mampu memberikan

hasil audit yang objektif dan akurat. Profesionalisme auditor berkaitan dengan

kemampuan auditor dalam melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien

serta memenuhi standar professional yang telah ditetapkan. Sedangkan

independensi auditor berkaitan dengan kemampuan auditor dalam menjaga

objektivitas dan independensi dalam melaksanakan tugas audit.

Salah satu manfaat dari jasa auditor adalah memberikan informasi

yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

keuangan yang telah diaudit oleh auditor kewajaranya lebih dapat

1
2

Dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang belum diaudit. Para

pengguna laporan audit mengharapkan laporan audit yang telah di audit bebas

dari salah saji material, dapat dipercaya kebenarannya untuk dijadikan sebagai

dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip

pelaporan keuangan yang berlaku di Indonesia.

Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini, KAP Umaryadi, Ak,

CPA. melakukan audit lapangan ke beberapa tempat salah satunya Puskesmas

& PDAM di Kabupaten Lebak pada tahun 2022 . Fenomena yang terjadi

Pada hasil manajemen letter nya adalah sebagai berikut : 1. Tidak adanya

bukti kepemilikan pada asset puskesmas, sehingga perlunya pengkordinasi

ulang agar asset memiliki bukti kepemilikan 2. Belum menerapkan

pengelolaan persediaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti

mencatat persediaan di kartu stock secara rutin 3. Tidak adanya bukti serah

terima barang keluar seperti pemakaian kendaraan dinas 4. Adanya beban

rutin akibat Covid 2019, sementara daya beli masyarakat menurun di PDAM.

(KKA UPTD Puskesmas Banjarsari & PDAM Kab. Lebak Tahun 2022)

Kasus ini menunjukkan pentingnya integritas dan profesionalisme

auditor dalam menjalankan tugasnya. Kasus tersebut menunjukkan bahwa

kualitas audit masih menjadi isu yang penting dan menunjukkan adanya

kekurangan dalam professionalisme dan indepedensi auditor yang melakukan

audit pada perusahaan tersebut. Keberhasilan auditor dalam melaksanakan

tugasnya dengan integritas, profesionalisme, independensi yang tinggi dapat


3

membantu mencegah terjadinya kasus akuntansi yang merugikan perusahaan

dan investor. Oleh karena itu, sangat penting bagi audior untuk terus

meningkatkan kualitas audit yang dilakukan.

Kualitas audit adalah karakteristik audit yang telah dapat memenuhi

standar auditing dan juga standar pengendalian mutu yang telah

menggambarkan praktik audit serta menjadi ukuran dari kualitas dalam

pelaksanan tugas untuk memenuhi tanggung jawab profesinya.

Salah satu syarat seorang auditor untuk dapat menghasilkan kualitas

yang baik adalah sikap profesionalismenya. Profesionalisme lebih diartikan

dalam sikap dan perilaku seseorang dalam menjalankan tugasnya. (Iskandar,

2014).

Selain harus mempunyai sikap profesionalisme auditor juga harus

memiliki independensi yang tinggi untuk mejaga relevannya opini atau

kualitas dalam mengaudit laporan keungan. Berdasarkan standar umum dalam

peraturan revisi Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) 2016

menyebutkan bahwa Independensi adalah suatu sikap dan tindakan dalam

melaksanakan pemeriksaan untuk tidak memihak kepada siapapun dan tidak

dipengaruhi oleh siapapun.

Profesi akuntan publik adalah pekerjaan yang memiliki keyakinan

terhadap warga atau kepercayaan masyarakat terhadap laporan keuangan yang

telah dipersiapkan oleh perusahaan. Seorang akuntan publik ataupun auditor


4

dituntut senantiasa kompoten serta independen dalam melakukan tugasnya

mengaudit laporan keungan (Futri and Juliarsa, 2014).

Di Indonesia, kantor akuntan publik (KAP) merupakan lembaga yang

memiliki peran penting dalam menjalankan tugasnya. Salah satunya adalah

Kantor Akuntan Publik (KAP) Umaryadi Ak CPA yang menjadi objek dalam

penelitian ini. KAP Umaryadi Ak CPA telah lama berkecimpung dalam dunia

audit, dan telah mengerjakan banyak proyek audit untuk perusahaan-

perusahaan besar di Indonesia. Perusahaan memerlukan seorang auditor untuk

melakukan audit atas laporan keuangan, sehingga perusahaan harus semakin

kritis dalam memilih Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit laporan

keuangan perusahaan. (Sari dan Tiara, 2020)

Menurut keterangan dari Muhammad Rizal selaku KTU (Kepala Tata

Usaha) KAP Umaryadi, Ak., CPA dari beberapa hal yang ditemukan atau

dialami selama menjadi auditor bahwa profesionalisme auditor dipengaruhi

oleh latar belakang pendidikan auditor, pengalaman, serta jam terbang auditor

tersebut. Sementara untuk Independensi Auditor dipengaruhi oleh

Profesionalisme Auditor tersebut dan kedekatan terhadap klien yang mana hal

tersebut mempengaruhi hasil audit/kualitas audit.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada

objek, tahun dan jumlah variabel penelitian independen yang digunakan

dalam penelitian ini ada 2 (dua) variabel yaitu Profesionalisme dan

Independensi Auditor.
5

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan Identifikasi masalah

untuk menguji apakah profesionalisme dan independensi auditor dapat

berpengaruh terhadap kualitas audit. Melihat pentingnya pertimbangan

kualitas audit maka peniliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Profesionalisme Dan Independensi Auditor Terhadap

Kualitas Audit Dengan Umur Sebagai Variabel Kontrol pada Kantor

Akuntan Publik Umaryadi Ak CPA Periode Tahun 2022.

1.2 Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis

dapat mengindentifikasikan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Masih kurang nya invetarisasi Asset berupa tidak adanya bukti kepemilikan

asset baik berupa Sertifikat tanah, Stnk dan bukti lain nya

2. Pencatatan persediaan yang belum dilakukan secara rutin, seperti mencatat

persediaan yang seharusnya di catat setiap ada transaksi,tetapi di catat

setiap akhir bulan untuk item tertentu karena sibuknya pelayanan.

3. Perlu adanya form serah terima barang keluar agar pencatatan asset lebih

terkendali

4. Kurangnya pemasukan yang disebabkan Pandemi sehigga beban rutin tidak

dapat dihindarkan, sementara daya beli masyarakat menurun.


6

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis membatasi masalah

agar tidak melebar sehingga dalam penelitian ini dengan keterbatasan yang

penulis miliki, maka focus pada masalah pada Profesionalisme, Independensi

Auditor, Integritas Dan Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik Umaryadi

Ak., CPA Periode Tahun 2022.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan pemabatasan masalah yang telah disebutkan diatas

penulis merumuskan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah Profesionalisme audit berpengaruh secara parsial terhadap

kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Umaryadi Ak CPA

periode tahun 2022 ?

2. Apakah Independensi auditor berpengaruh secara parsial terhadap kualitas

audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Umaryadi Ak CPA periode

tahun 2022?

3. Apakah Integritas berpengaruh secara parsial terhadap kualitas audit pada

Kantor Akuntan Publik (KAP) Umaryadi Ak CPA periode tahun 2022?

4. Apakah Profesionalisme, independensi auditor dan integritas berpengaruh

secara simultan terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik

(KAP) Umaryadi Ak CPA periode tahun 2022 ?


7

1.5 Tujuan dan Kegunaan Masalah

1.5.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang diatas telah disebutkan

maka penulis dapat menyimpulkan beberapa tujuan penelitian ini,

yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh Profesionalisme audit terhadap

kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Umaryadi Ak

CPA periode tahun 2022.

2. Untuk mengetahui pengaruh Independensi auditor terhadap

kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Umaryadi Ak

CPA periode tahun 2022.

3. Untuk mengetahui pengaruh Integritas terhadap kualitas audit pada

Kantor Akuntan Publik (KAP) Umaryadi Ak CPA periode tahun

2022.

4. Untuk mengetahui pengaruh Profesionalisme, independensi auditor

dan integritas terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik

(KAP) Umaryadi Ak CPA periode tahun 2022.


8

1.5.2 Kegunaan Penelitian

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat berkontribusi dalam

peningkatan kualitas audit perusahaan untuk memperkuat

kepercayaan publik terhadap laporan keuangan tahunannya.

2. Bagi investor, hasil penelitian ini akan memberikan wawasan

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit suatu

perusahaan, sehingga investor dapat lebih memahami dan

mempertimbangkan risiko berinvestasi pada perusahaan tersebut.

3. Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat menjadi referensi

untuk penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan khususnya di

Indonesia.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Deskrisi Teori

2.1.1 Teori Keagenan (agency theory)

Teori keagenan (agency theory) merupakan hubungan antara dua

pihak, pihak pertama menempati kedudukan sebagai pemilik (principal) dan

pihak kedua sebagai manajemen (agent). Jensen dan Meckling (1976)

menjelaskan hubungan keagenan sebagai:

“agency relationship as a contract under which one or more person

(the principals) engage another person (the agent) to perform some service

on their behalf which involves delegating some decision making authority to

the agent”.

Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih

orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa

atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen membuat

keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Jika kedua belah pihak tersebut

mempunyai tujuan yang sama untuk memaksimumkan nilai perusahaan, maka

diyakini agen akan bertindak dengan cara yang sesuai dengan kepentingan

prinsipal. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham

(shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen.

9
10

Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham

untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham.

Karena mereka dipilih, maka pihak manejemen harus

mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham.

“Hubungan antara Teori Keagenan (Agency Theory) terhadap kualitas audit

sangatlah erat, karena Teori Keagenan (Agency Theory) akan memecahkan

masalah asimetri antara principal dan agent dengan memerlukan pihak ketiga

yang independen (auditor), sehingga laporan keungan yang dihasilkan

mendapat kewajaran dimata stakeholder, maka berkaca dari permasalahan

diatas kualitas audit yang dihasilkan auditor sangat diperlukan dalam

pengambilan keputusan ekonomis.” ( Sugiarmini & Datrini, 2017)

2.1.2 Kualitas Audit (Y)

Menurut Rahima & Haryono (2021:28) menyatakan bahwa “Kualitas

audit adalah kemampuan auditor dalam mendeteksi kesalahan pada laporan

keuangan dan melaporkannya kepada pengguna laporan keuangan.”

Menurut Sinaga para pengguna laporan keuangan berpendapat bahwa

kualitas audit adalah jika auditor dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada

salah saji yang material atau kecurangan dalam laporan keuangan auditan.

Auditor sendiri memandang kualitas audit terjadi apabila mereka bekerja

sesuai standar professional yang ada, dapat menilai resiko bisnis klien
11

dengan tujuan untuk meminimalisasi resiko litigasi, dapat meminimalisasi

ketidakpuasan klien dan menjaga reputasi auditor. (Erfan Efendi, 2021) .

Menurut Mathius Tandiontong (2022) “kualitas audit (Quality Audit),

dimaknai sebagai probabilitas seseorang auditor dalam menemukan dan

melaporkan suatu kekeliruan atau penyelewengan yang terjadi dalam sautu

sistem akuntansi klien. “

Menurut Arum Ardianingsih (2018:25) Kualitas Audit memiliki dua

dimensi yaitu:

1. Independensi

Independensi adalah salah satu hal yang esensial untuk dipenuhi oleh

seorang auditor, untuk menjamin kewajaran atas kredibilitas laporan

keuangan yang menjadi tanggung jawab manajemen. Jika akuntan tidak

bersikap independen maka opini yang diberikan tidak akan memberi

tambahan nilai apapun. Independensi mencakup sisi tampilan dan

kenyataan. (in appearance and in fact).

2. Kompetensi

Kompetensi berhubungan dengan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman.

Oleh karena itu, auditor yang kompoten adalah auditor yang memiliki

pengetahuan, pelatihan, keterampilan, dan pengalaman yang memadai

agar bisa berhasil menyelesaikan pekerjaan auditnya.


12

Menuru Putri dan Cahyonowati dalam (Erfan Effendi, 2021:15).

kualitas audit dalam beberap penelitian dapat dipengaruhi oleh factor

yang berasal dari perusahaan maupun auditor itu sendiri. Faktor yang

mempengaruhi kualitas audit berasal dari perusahaan yaitu “ ukran

perusahaan dan faktor yang berasal dari auditor yaitu reputasi auditor,

audit tenure dan komite audit”.

Berdasarkan (IAI) Ikatan Akuntan Indonesia (2016) mengatakan

bahwa “ audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas jika

memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu.”

Kualitas Audit dapat diartikan sebagai bagus tidaknya suatu

pemeriksaan yang telah dilakukan oleh auditor. Berdasarkan Standar

Profesionalisme Akuntan Publik (SPAP) audit yang dilaksanakan auditor

dikatakan berkualitas, jika memenuhi ketentuan atau standar pengauditan.

Standar pengauditan mencakup mutu professional, auditor independen,

pertimbangan (jugmen) yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan

penyusunan laporan audit.

a. Indikator Kualitas Audit

Indikator kualitas audit seharusnya memiliki pengalaman melaksanakan

audit, memahami lembaga yang diaudit, bertanggung jawab atas lembaga

yang diaudit, keputusan dalam standar audit, keterlibatkan lemabaga

pengawasan lainnya, dan keterlibatkan komite audit. Sebagaimana yang


13

dinyatakan carcello dalam (Hasibuan, dkk, 2022:220) Terdapat enam

atribut kualitas audit yang digunakan antara lain:

1. Pengalaman melakukan audit (client experience)

2. Memahami industry klien (industry expertise)

3. Responsif atas industry klien (responsive)

4. Taat pada standar umum (rechnical competence)

5. Keterlibatkan pimpinan KAP

6. Adanya keterlibatkan komite audit

b. Faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas audit

Kualitas audit dipengaruhi oleh akuntanbilitas, independensi, obyektifitas,

integritas, pengalaman, due professional care, dan yang terakhir

kompetensi. Sisanya dipengaruhi oleh variabel diluar model.

Selain itu akuntan publik juga harus berpedoman pada Standar

Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang ditetapkan oleh IAPI, dalam hal ini

adalah standar auditing. “

1. Standar umum

a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi

dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib

menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.


14

2. Standar Pekerjaan Lapangan

a. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan

asisten harus disupervisi dengan semestinya.

b. pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk

merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian

yang akan dilakukan.

c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,

pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang

diaudit.

3. Standar Pelaporan

a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indnesia.

b. Laporan audit harus menunjukan atau menyatakan, jika, ada, ketidak

konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan

keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip

kuntansi tersebut dalam periode sebelumnya

c. Pengungkapan informatifve dalam laporan keuangan harus dipandang

memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.

d. Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai

laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa


15

penyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara

keseluruhan tidak dapat diberikan maka alasannya harus dinyatakan.

Dalam semua hal yang mana auditor dihubungkan dengan laporan

keuangan, laporan auditor harus memuat tanggung jawab yang

dipikulnya”.

Menurut Aan Malik (2020:2) mengatakan bahwa Kualitas audit

penting karena dengan kualitas audit yang tinggi maka akan dihasilkan

laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan

keputusan. Seorang auditor harus bisa meningkatkan potensi diri dan

tanggung jawab auditor, juga harus memperhatikan lebih detail beberapa

faktor yang mempengaruhi kualitas audit. (Candra Pratiwi, dkk , 2020:1-2)

2.1.3 Profesionalisme (X1)

Menurut Eulerich dkk, dalam (Sepbeariska Manurung, dkk,

2021:310). Profesionalisme dapat dibentuk dengan menggunakan

pengalamandan pengetahuan, keduanya ini memotivasi auditor untuk menge

mbangkan profesionalisme menjadi lebih baik.

Arainti, dkk. (2014) “menyatakan bahwa dengan adanya

profesionalisme dari seorang auditor, maka akan menghasilkan pekerjaan

yang berkualitas, karena dengan profesionalisme berarti auditor telah

menggunakan kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan dengan etika


16

yang tinggi. Mengabdikan diri pada sebuah profesi adalah komitmen yang

terbentuk secara sukarela dalam diri seseorang.”

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) berwenang menetapkan

standar (pedoman) dan aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota

termasuk setiap kantor akuntan publik lain yang beroperasi sebagai auditor

independen. Pedoman – pedoman yang bisa menjadi pijakan seorang auditor

untuk berperilaku profesionalisme (IAPI, 2017) diantaranya adalah:

1. Standar auditing

2. Standar atestasi

3. Standar jasa akuntan dan review

4. Standar jasa konsultasi

5. Standar pengendalian mutu

Profesionalisme bagi auditor sangatlah penting karena di dalam etika

profesi audit menyediakan panduan bagi para auditor profesional dalam

mempert ahankan diri dari godaan dan dalam mengambil keputusan-

keputusan sulit.

Menurut Lailatus Sangadah (2022:1138) Profesionalisme auditor

berperan penting dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam dunia

kerjanya dan menghasilkan kinerja yang baik.

Seorang auditor bisa dikatakan profesional apabila telah memenuhi

dan mematuhi standar-standar kode etik yang telah ditetapkan oleh IAPI,

antara lain:
17

1. Prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh IAPI yaitu standar ideal dari

perilaku etis yang telah ditetapkan oleh IAPI.

2. Peraturan perilaku seperti standar minimum perilaku etis yang

ditetapkan sebagai peraturan khusus yang merupakan suatu keharusan.

3. Interprestasi peraturan perilaku tidak merupakan keharusan,tetapi para

praktisi harus mematuhinya dan

4. Ketetapan etika seperti seorang akuntan public wajib untuk tetap

memegang teguh prinsip kebebasan menjalankan proses auditnya,

walaupun auditor dibayar oleh kliennya.

Menurut Deby Chatrine, dkk (2021:313) Profesionalisme seorang

auditor dapat ditunjukkan dengan kemampuan dan perilaku seorang auditor,

kemampuan auditor mencakup pengetahuan, pengalaman, keahlian

menyesuaikan diri, teknis, teknologi, tanggung jawab dalam menyelesaikan

tugasnya agar dapat memiliki rasa. Rahayu dan Suryanawa (2020:689)

menyatakan bahwa Profesionalisme adalah keadaan dimana seorang auditor

wajib melaksanakan tugas-tugasnya dengan kesungguhan dan kecermatan.

Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) juga telah menetapkan

prinsip dasar etika profesi guna meningkatkan profesionalisme akuntan

publik, sebagai berikut:

1. Prinsip Integritas

2. Prinsip Objektivitas
18

3. Prinsip Kompetensi serta Sikap Kecermatan dan Kehati-hatian

Professional (professional competence and due care)

4. Prinsip Kerahasian

5. Prinsip Perilaku Profesional

Menurut Previts dalam Sukma Ayu Natalia (2016) menjelaskan

bahwa ciri – ciri deskriptif profesionalisme adalah seperti tubuh dari

pengetahuan, individualitas (keputusan yang personal bukan kolektif),

etchical constraint (disiplin diri), altruisme (menempatkan kesejahteraan

orang lain di atas kepentingan pribadi), dan judgment (pengambilan

keputusan dalam menghadapi ketidakpastian).

Profesionalisme akan selalu mempertimbangkan sesuatu sebelum

mengambil keputusan berdasarkan pengabdian pada profesi. Sama halnya

dengan auditor akan menerapkan totalitas kerja sebagai pengabdian

terhadap profesi.

Menurut Akbar, Gunawan, dan Utomo dalam (Sukma Ayu Natalia,

2016) ada lima faktir penting terkait profesionalisme, antara lain:

1. Faktor pertama yaitu pengabdian terhadap profesi, apabila semakin

tinggi pengabdian terhadap profesi akan semakin tinggi pula

profesionalisme auditor.

2. Faktor kedua yaitu kewajiban sosial, auditor juga harus mempunyai

kesadaran bahwa profesi yang dilakukan merupakan kepentingan publik,

dimana laporan audit yang dibuat akan mempengaruhi pemakai laporan


19

tersebut untuk mengambil keputusan. Dengan demikian semakin tinggi

kewajiban sosial akan semakin tinggi pula profesionalisme auditor.

3. Faktor ketiga yaitu kemandirian, di sini auditor dituntut untuk

mengambil keputusan tanpa adanya pengaruh dari pihak lain, sehingga

keputusan diambil berdasarkan kondisi yang sebenarnya dihadapi oleh

auditor.

4. Faktor yang keempat yaitu keyakinan terhadap profesi, diaman auditor

akan lebih percaya atas kinerja rekan seprofesinya untuk menilai kinerja,

sehingga hasil audit yang dihasilkan akan lebih berkualitas.

5. Faktor kelima yaitu hubungan dengan sesama profesi, dimana auditor

yang memiliki ikatan profesi yang kuat akan lebih dapat membangun

kesadaran professional auditor.

2.1.4 Independensi Auditor (X2)

Menuurut Sihotang kata independensi merupakan terjemahan dari

kata independensi merupakan terjemahan dari kata indepence yang berasal

dari bahasa inggris yang memiliki arti kebebasan, kebebasan ini bermakna

tidak tergantung atau dikendalikan oleh apapun; bertindak atau berpikir

sesuai dengan kehendak hati. Independensi adalah situasi atau keadaan

dimana seseorang tidak terkait dengan pihak manapun. Artinya, suatu

keadaan dimana seseorang mandiri bebas serta tidak tergantung pada

siapapun (Sepbeakriska Manurung, dkk, 2021:84).


20

Menurut Rahmadi Murwanto, dkk. “Independensi merupakan suatu

konsep yang lebih mendasar dalam profesi akuntansi dibandingkan dengan

profesi lainnya. Tidak ada standar dalam aturan perilaku atau kode etik

profesi bagi auditor yang lebih penting daripada independensi. Dalam audit,

independensi memegang peranan yang sangat penting sehingga tanpa

adanya independensi tidak ada jasa audit yang sesungguhnya dapat

dilaksanakan. Dengan demikian, independensi merupakan konsep yang

sangat penting yang menempatkan auditor berbeda dengan profesi lainnya.“

Dalam kode etik akuntan publik disebutkan bahwa independensi

merupakan sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak

mempunyai kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya, yang

bertentangan dengan prinsip integritas dan objektvitas. Institut Akuntan

Publik Indonesia (2011) Standar Umum kedua SPAP, mengharuskan auditor

bersikap independen. Artinya, tidak mudah dipengaruhi dalam

melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Dengan demikian, ia

tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapa pun sebab

bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia akan

kehilangan sikap tidak memihak, yang justru sangat penting untuk

mempertahankan kebebasan pendapat.

Independensi auditor timbul karena auditor memainkan peran penting

dalam membuktikan kredibilitas laporan keuangan perusahaan. Dalam

rangka melakukan peran ini, sangan penting auditor independen terhadap


21

manajemen perusahaan (Ahmad, 2012). “Selain menjaga kepentingan

publik dengan bersikap independen, tugas auditor juga harus menjaga nama

baik profesi.” (Azis, 2021)

Independensi auditor merupakan asumsi penting yang melandasi

keberadaan auditor dalam jasa pengauditan. SA 200 dinyatakan “Dalam

semua hal yang yang berhubungan dengan perikatan, indenpendesi dalam

sikap mental harus dipertahankan oleh auditor”. Standar ini mengharuskan

auditor bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi oleh klien,

karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum (Erfan dan

Ridho, 2021).

Menurut Azis (2021:15) Keadaan yang seringkali menganggu sikap

mental independensi auditor terjadi atas beberapa hal.

1. Sebagai seorang yang melaksanakan audit secara independen, auditor

dibayar oleh kliennya atas jasanya tersebut.

2. Sebagai penjual jasa seringkali auditor mempunyai kecenderungan untuk

memuaskan keinginan kliennya.

3. Mempertahankan sikap mental independen seringkali dapat menyebabkan

lepasnya klien.

Menurut Elly Susanti, dkk (2021:64) terdapat tiga aspek yang harus

dimiliki seorang auditor, berikut rinciannya:

1. Independence in appearance (independensi dalam penampilan)

yaitu seorang auditor yang professional dapat dilihat dari dari


22

bagaimana dia bersikap terhadap dirinya sendiri maupun bersikap

dalam pihak lain sehingga tidak melenceng dari tugas yang

diberikan kepadanya.

2. Independence in competence (independensi keahlian) auditor yang

profesional menjalankan dan menyelesaikan tugasnya dengan cara

menggunakan kemampuan serta berkompetensi.

3. Independence in fact (independense senyatanya) yaitu auditor

dituntut memiliki sikap jujur yang tinggi yang berkaitan dengan

objektivitas (IAI, 2001).

Menurut Lazimatul dan Siwin (2020:13) Independensi dapat

diartikan sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan

oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Ade Damayanty, dkk

(2019:221) menjelaskan “Dalam melaksanakan pemeriksaan, akuntan

publik memperoleh kepercayaan dari klien dan para pemakai laporan

keuangan untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang

disusun dan disajikan oleh klien. Oleh karena itu dalam memberikan

pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa harus

bersikap independen terhadap kepentingan klien, para pemakai laporan

keuangan, maupun terhadap kepentingan akuntan public itu sendiri. “

Standar Auditing (SPAP) dalam Desi Wulan Sari dan Shita Tiara

(2020:19) menyebutkan bahwa independen bagi seorang akuntan publik

artinya tidak mudah dipengaruhi karena ia melaksanakan pekerjaannya


23

untuk kepentingan umum. Oleh karena itu ia tidak dibenarkan memihak

kepada siapapun, sebab bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis

yang dimilikinya, ia akan kehilangan sikap tidak memihak yang justru

sangat diperlukan untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya.

1. Penyebab Melemahnya Independensi Auditor

a. Kebebasan Mananjemen dalam Memilih atau Mengganti Auditor

b. Periode Waktu Lama Hubungan Auditor dengan Klien

Layanan Jasa Audit Bersamaan dengan Jasa Nonaudit

2. Pentingnya Independensi Auditor

Menurut DeAngelo kualitas audit telah diakui bahwa secara

bahwa secara langsung berhubungan dengan pemeriksaan secara

independen. Kualitas audit dapat dipandang sebagai kompetensi auditor

untuk menemukan kesalahan dan kemampuan auditor menahan diri

untuk tunduk pada tekanan klien dengan tetap melaporkan kesalahan

yang ditemukan. (Azis, 2021:19)

Menurut Arens dalam (Keiko Alina, 2022:62) indikator

independensi auditor yang relevan adalah sebagai berikut:

1. Durasi hubungan dengan klien.

2. Tekanan dari klien.

3. Umpan balik dari rekan auditor.

4. Penyediaan layanan non-audit.


24

2.1.5 Integritas (X3)

Definisi integritas menurut Kamus Besar Bahsa Indonesia adalah

sebagai berikut: integritas merupakan mutu, sifat, atau keadaan yang

menunjukan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan

yang mencerminkan kewibaan, kejujuran. Integritas merupakan kualitas yang

melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam

menguji semua keputusan (Husen dan Ruslin, 2022).

Integritas merupakan komitmen dan loyalitas. Dimana komitmen

adalah suatu janji, sementara loyalitas adalah kepatuhan atau kesetiaan.

Komitmen auditor pada diri sendiri ataupun pada lembaga di mana ia

berkerja tercermin dalam tindakan – tindakan yang dilakukan. Integritas

berarti tanggung jawab. Tanggung jawab adalah tanda dari kedewasaan

pribadi. Auditor yang berani mengambil tanggung jawab adalah auditor yang

bersedia mengambil resiko, memperbaiki keadaan, dan melakukan kewajiban

dengan kemampuan yang terbaik (Dany Pranata, 2018).

Menurut para ahli dalam Husen dan Ruslin (2022) ada dua faktor

yang mempengaruhi integritas seorang karyawan :

1. Faktor Internal, yaitu terkait dengan sikap baik seorang yang jujur,

tulus, dapat dipercaya, konsisten.


25

2. Faktor Eksternal, yaitu adanya reward dan punishment yang dinilai

secara objektif guna terbentuknya sikap integritas dalam diri

seseorang.

Menurur Umar dalam Husen dan Ruslin (2022) menyatakan bahwa

integritas merupakan sikap dan perilaku yang harus dilakukan dan

dicontohkan kepada siapapun dan dimanapun, karena hal yang baik akan

menularkan yang baik juga terhadap sekitarnya. Dimensi terkait integrity

berdasarkan penelitian Bakri et al (2017) dan Le & Tran (2018) kemudian

dikembangkan menjadi indicator-indikator seperti berikut:

1. Dimensi: Faktor internal, dengan indicator sikap baik seorang yang

jujur, dapat dipercaya, tegas, konsisten.

2. Dimensi: Faktor eksternal, dengan indicator antara lain

Punishment dan Reward.

Menurut Sukrisno (2007) menyatakan bahwa dalam menjalankan

tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan objektivias,

harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh

membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang

diketahuinya atau mengalihkan (mensubordinasikan) kepada pihak lain.

Integritas juga merupakan komponen profesionalisme auditor. Alasan

utama mengapa audit integritas dilakukan.


26

1. Untuk memeriksa laporan keuangan dan informasi untuk melihat

apakah praktik akuntansi itu legal atau tidak. Misalnya, apakah

perusahaan menggunakan dana pemerintah secara legal

2. Untuk memeriksa operasi perusahaan untuk memastikan meereka

mematuhi semua hokum, kebijakan, dan peraturan. Misalnya,

apakah mereka mengikuti hokum lingkungan

3. Untuk memeriksa asset seperti komputer, inventaris dan uang tunai

untuk memastikannya digunakan dengan benar. Apakah mereka

menggunakan komputer untuk melanggar hokum

4. Untuk memeriksa penggunaan sumber daya untuk memastikannya

digunakan dengan benar dan dibeli secara legal dan dengan harga

yang pantas. Misalnya, apakah mereka membeli sumber daya dari

pemasok resmi dan apakah mereka menyia-nyiakannya (Naila dan

Sistya, 2021).

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Desi Wulan Sari dan Shita Tiara (2020) yang berjudul

“Pengaruh Profesionalisme,Akuntanbilitas, Kompetensi, Independensi

Auditor, dan Due Profesional Care Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor

Akuntan Publik di Medan” Penelitian ini adalah merupakan bentuk dari

penelitian eksplanasi (explanatory research), yaitu menjelaskan hubungan


27

kausal antara variabelvariabel penelitian melalui pengujian hipotesis

(Faisal, 2012). Model penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif, yaitu

data yang berkenaan dengan angka-angka yang masih memerlukan

pengolahan dan analisis untuk kepentingan penelitian. Populasi yang

diambil yaitu dari auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan

Publik di Medan sebanyak 109 orang. Dengan menggunakan rumus

slovin, sampel menjadi 86 orang. Metode Analisis Data yang digunakan

adalah sebagai berikut : Regresi Linear berganda. Pengumpulan data

dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang telah diuji validitas dan

reabilitasnya. Penelitian ini dilakukan pada 18 Kantor Akuntan Publik di

Medan. Jumlah sampel sebanyak 66 orang auditor dengan teknik

purposive sampling.

Dari penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan: 1.

Profesionalisme memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada

Kantor Akuntan di Medan, dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar

0,0001 < 0,05 dan nilai t hitung 4,340 > t tabel 1,99834, sehingga dapat

disimpulkan bahwa H1 diterima. 2. Akuntabilitas memiliki pengaruh

signifikan terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan di Medan,

dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,020 < 0,05 dan t hitung

2,210 > t tabel 1,99834, sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima.

3. Kompetensi memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada


28

Kantor Akuntan di Medan, dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar

0,006 < 0,05 dan t hitung 2,008 > t tabel 1,99834, sehingga dapat

disimpulkan bahwa H3 diterima. 4. Independensi auditor memiliki

pengaruh tidak signifikan terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan di

Medan, dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,056 > 0,05 dan t

hitung 1,114 < t tabel 1,99834, sehingga dapat disimpulkan bahwa H4

ditolak. 5. Due professional care memiliki pengaruh signifikan terhadap

kualitas audit pada Kantor Akuntan di Medan, dibuktikan dengan nilai

signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 dan t hitung 2,456 > t tabel 1,99834,

sehingga dapat disimpulkan bahwa H5 diterima. 6. Profesionalisme,

Akuntabilitas, Kompetensi, Independensi auditor, Due professional care

secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap Variabel Kualitas

Audit pada Kantor Akuntan di Medan, dibuktikan dengan nilai

signifikansi sebesar 0,0001 < 0,05 dan F hitung 35,667 > F tabel 2,40,

sehingga dapat disimpulkan bahwa H6 diterima.

2. Penelitian Anak Agung Candra Pratiwi, Ni Nyoman Ayu Suryandari, dan

AA Putu Gde Bagus Ari Susandya (2020) yang berjudul “Pengaruh

Profesionalisme, Independensi Dan Kompetensi Auditor Terhadap

Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Provinsi Bali (Studi

Empiris Pada KAP di Provinsi Bali)” Penelitian ini dilakukan di 13

Kantor Akuntan Publik yang berada di Wilayah Bali dan terdaftar pada
29

Institut Akuntan Publik Indonesia. Variabel – variabel yang digunakan

dalam penelitian ini diantaranya: variabel bebas (independent variable)

yang terdiri dari profesionalisme (PRO), independensi (IND), kompetensi

(KOM); dan variabel terikat (dependent variabel) yaitu adalah kualitas

audit (KA). Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari data

kuesioner yang diangkakan dengan bantuan Skala Likert yang mengacu

pada pengukuran item pernyataan yang digunakan. Sedangkan data

kualitatif dalam penelitian ini dapat berupa nama – nama kantor akuntan

publik yang terdaftar dalam Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer dalam penelitian ini adalah hasil atau jawaban responden

melalui kuesioner. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini

diperoleh melalui artikel ilmiah, jurnal, skripsi, dan penelitian – penelitian

terdahulu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang

bekerja di 13 Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali sebanyak 92 auditor.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampling jenuh. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode angket atau kuesioner dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi statistik

deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, multikoleniaritas, dan

heteroskedastisitas), uji kelayakan model (uji adjusted R2, uji f, dan uji t),

serta analiasis regresi linear berganda.


30

Hasil penelitian menyebutkan bahwa 1) Profesionalisme

berpengaruh positif terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di

Provinsi Bali 2) Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit

pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali. 3) Kompetensi tidak

berpengaruh terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di

Provinsi Bali.

3. Penelitan Didik Maulan (2020) yang berjudul “Pengaruh Kompetensi,

Etika Dan Integritas Auditor Terhadap Kualitas Audit” Data diperoleh

melalui survey dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 31 kantor

akuntan publik yang terdapat di wilayah Kota Bandung dan diperoleh 136

auditor sebagai responden dan diolah dengan menggunakan SPSS 20

dengan metode statistik regresi linear berganda dan uji hipotesis. Metode

dalam penelitian ini ialah explanatory research.

Hasil penelitian mengindikasikan bahwa adanya dampak positif

serta signifikan kompetensi auditor terhadap kualitas audit sejumlah

7,29%, terdapat dampak positif serta signifikan integritas terhadap kualitas

audit sejumlah 13,76%, dan terdapat dampak positif serta signifikan etika

auditor bagi kualitas audit sejumlah 6,40%. Berdasarkan hal itu dapat

disimpulkan bahwa belum semua auditor mempertimbangkan kompetensi,

integritas dan etika auditor yang mempengaruhi kualitas audit, keadaan

pengelolaan intern klien, efek audit, barometer nasabah, kerumitan


31

struktur biaya KAP, fee audit, masa perikatan dan ukuran KAP yang tidak

diteliti oleh penulis juga berdampak bagi kualitas audit.

4. Penelitian Lailatus Sangadah (2022) yang berjudul “Pengaruh

Akuntabilitas Auditor, Independensi Auditor, Dan Profesionalisme

Auditor Terhadap Kualitas Audit” Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian kuantitatif dalam bentuk kuisioner yang telah disebarkan di kota

Yogyakarta dan Solo dalam bentuk google from ataupun hard file.

Populasi dan sampel Penelitian ini menggunakan data primer yang

diperoleh dari KAP di Yogyakarta dan Solo. Populasi dalam penelitian ini

adalah 13 KAP yang ada di Yogyakarta dan Solo. Jumlah sampel yang

digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 82 responden. Data yang

dianalisis melalui SPSS 20 dari hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel

untuk memperoleh gambaran pemahaman mengenai Pengaruh

Akuntabilitas Auditor, Independensi Auditor dan Profesionalisme Auditor

terhadap Kualitas Audit.

Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa Pertama Akuntabilitas

Auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Artinya sikap

akuntabilitas sangat berpengaruh dan dapat memberikan perubahan

terhadap kualitas audit. Kedua Independensi Auditor berpengaruh positif

terhadap kualitas audit. Dapat diartikan bahwa sikap independensi seorang

auditor dalam melakukan tugasnya dapat menghasilkan kualitas audit


32

yang baik sehingga laporan keuangan yang diperiksapun dapat dipercaya.

Ketiga Profesionalisme Auditor berpengaruh positif terhadap kualitas

audit. Artinya jika auditor memiliki sikap yang profesionalisme yang

tinggi maka akan berkurangnya kecurangan dalam melakukan tugasnya.

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal jumlah sample yaitu 82

responden. Penelitian ini hanya menggunakan 3 varibel bebas yaitu

akuntabilitas auditor, independensi auditor dan profesionalisme auditor.

5. Penelitan Sulastri Sihombing, Mega Oktaviani Simanjuntak, Rifka Sinaga,

dan Bayu Wulandari (2021) yang berjudul “Pengaruh Kompetensi

Auditor, Independensi Auditor, Pengalaman Auditor Dan Profesionalisme

Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Kota

Medan” Penelitian ini dilakukan di beberapa kantor Akluntan Publik

(KAP) yang ada terdaftar di Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

yang ada di daerah kota Medan dengan adanya 70 orang auditor yang

ditetapkan sebagai sampel. Analisis data yang dilakukan dengan metode

Regresi linear berganda dan juga uji hipotesa dengan memakai uji T dan

juga uji F. Data yang dipergunakan ialah data primer dan didapati melalui

penyebaran kuisioner.

dapat disimpulkan nilai signifikan kompetensi auditor 0,000 <

0,05. maka Nilai thitung,< 1.99714, yang berarti H1 diterimadan Ho


33

ditolak sehingga Kompetensi Auditor memberikan pengaruh nyata serta

signifikan terhadap Kualitas Audit pada KAP Medan.

Berdasarkan hasil analisis dari asumsi pengujian dalam penelitian

ini memperlihatkan bahwa kompetensi auditor, independensi auditor,

pengalaman auditor serta profesionalisme secara bersamaan memiliki

hubungan yang baik di KAP Medan. Besarnya hubungan Kompetensi

Auditor,Independensi Auditor, Pengalaman Auditor maupun

Profesionalisme terhadap kualitas audit adalah sebesar 53,4% (koefisien

determinasi). Hal tersebutmemperlihatkan bahwa Kompetensi Auditor,

Independensi Auditor, Pengalaman Auditor maupun Profesionalisme

selain memberikan pengaruh sebesar 53,4% juga dipengaruhi faktor faktor

diluar penelitian sebanyak 46,6 %.

6. Penelitian Nur Lazimatul Hilma Sholehah dan Siwin Mohamad (2020)

yang berjudul “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap

Kualitas Audit (Studi Kasus Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo)” Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan

dengan membahas dan membuat presentase dari hasil jawaban responden.

Data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari menyebarkan

kuesioner pada 50 responden. Adapun metode Analisis dalam penelitian

ini menggunakan analisis regresi berganda.


34

Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi auditor secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit dengan

tingkat signifikan sebesar 0,002, begitupun Independensi auditor secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit dengan

tingkat signifikan sebesar 0,003, serta kompetensi auditor dan

independensi auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Hal ini menunjukan

bahwa semakin baiknya kompetensi dan independensi auditor, semakin

bagus pula kualitas audit yang dihasilakan serta kepercayaan masyarakat

terhadap APIP akan semakin meningkat.

7. Penelitian Septony B. Siahaan dan Arthur Simanjuntak (2019) yang

berjudul “Pengaruh Kompetensi Auditor, Independensi Auditor, Integritas

Auditor Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit Dengan

Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Kantor

Akuntan Publik Di Kota Medan)” Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menganalisis baik secara parsial maupun secara simultan

pengaruh Kompetensi Auditor, Independensi Auditor, Integritas Auditor

dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit dan untuk

mengetahui dan menganalisis Etika Auditor mampu memperkuat atau

memperlemah pengaruh Kompetensi Auditor, Independensi Auditor,

Integritas Auditor dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit.

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik yang berada di


35

Kota Medan dengan jumlah sampel sebanyak 46 auditor. Sampel dipilih

menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan

kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah Moderated

Regression Analysis (MRA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Kompetensi

Auditor, dan Independensi Auditor dalam melaksanakan audit

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Audit pada KAP di

Kota Medan. Sedangkan Integritas Auditor dan Profesionalisme Auditor

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kualitas Audit pada

KAP di Kota Medan. Secara simultan Kompetensi Auditor, Independensi

Auditor, Integritas Auditor dan Profesionalisme Auditor berpengaruh

terhadap Kualitas Audit pada KAP di Kota Medan. Etika Auditor mampu

memperkuat pengaruh antara Kompetensi Auditor, Independensi Auditor,

Integritas Auditor dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit

pada KAP di Kota Medan.

8. Penelitian Naila dan Sistya Rachmawati (2021) yang berjudul “Pengaruh

Independensi, Kompetensi, Profesionalisme, Dan Integritas Terhadap

Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Moderasi” The purpose of

this study was to examine and analyze the effect of Independence (I),

Competence (K), Professionalism (P), and Integrity (IT) on Audit Quality


36

with Auditor Ethics as Moderating variable in Public Accounting Firms.

the second is located in DKI Jakarta. Samples were taken by random

sampling method. The research sample was 120 respondents consisting of

6 second-tier Public Accounting Firms located in Jakarta. This research

uses multiple regression analysis methods.

Berdasar hasil analisis data yang sudah didapatkan, maka

simpulannya yakni: a. Independensi auditor mempengaruhi kualitas audit

b. Kompetensi auditor mempengaruhi kualitas audit c. Profesionalisme

auditor mempengaruhi kualitas audit d. Integritas mempengaruhi kualitas

audit e. Independensi auditor dengan dimoderasi etika auditor menguatkan

hubungan antara independensi auditor dengan kualitas auditnya. f.

Kompetensi dengan dimoderasi etika auditor tidak memperkuat atau

melemahkan hubungan antara kompetensi dengan kualitas auditnya. g.

Profesionalisme dengan dimoderasi etika auditor menguatkan hubungan

antara profesionalisme dengan kualitas audit h. Integritas dengan

dimoderasi etika auditor menguatkan korelasi diantara profesionalisme

dan kualitas audit.

9. Penelitian Ahadiati Rohmawati dan Dwi Nor Amadi (2020) yang

berjudul “Pengaruh Profesionalisme, Kompetensi, Komitmen Organisasi,

Independensi Dan Integritas Auditor Terhadap Kualitas Hasil Audit Pada

Inspektorat Kabupaten Ngawi” Data populasi sebanyak 22 orang dipakai


37

untuk obyek penelitian, data yang akan didapat, dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner dengan skala likert berbentuk checklist dengan

pernyataan pernyataan yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian

bersamaan dengan 5 alternatif jawaban untuk mengukur setiap variabel

penelitian. Variabel variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi

profesionalisme (X1), kompetensi (X2), komitmen organisasi (X3),

independensi (X4), integritas auditor (X5) dan kualitas hasil audit (Y). Teknik

yang digunakan untuk menganalisis data diantaranya adalah uji pengaruh

moderasi yakni Uji selisih mutlak quasi moderated dari Multiple Linear

Regression (regresi linear berganda) dengan menggunakan perangkat lunak

untuk statistik SPSS for windows.

Dari penelitian ini dapat menunjukkan bahwa (1) profesionalisme

memiliki pengaruh besar dalam hal positif dan signifikan terhadap kualitas

hasil audit; (2) kompetensi memiliki pengaruh yang baik terhadap kualitas

hasil audit; (3) komitmen organisasi memiliki pengaruh yang baik

terhadap kualitas hasil audit; (4) independensi memiliki pengaruh yang

baik terhadap kualitas hasil audit; (5); integritas auditor memiliki

pengaruh yang baik terhadap kualitas hasil audit; dan (6) terdapat

pengaruh yang baik profesionalisme, kompetensi, komitmen organisasi,

independensi serta prinsip prinsip seorang Auditor terhadap kualitas hasil

audit pada Inspektorat Kabupaten Ngawi.


38

10. Penelitian Ni Kadek Sri Rahayu dan I Ketut Suryanawa (2020) yang

berjudul “Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Skeptisme

Profesional, Etika Profesi dan Gender Terhadap Kualitas Audit Pada KAP

di Bali” Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang

bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Bali dengan jumlah auditor secara

keseluruhan sebanyak 78 auditor. Teknik analisis yang digunakan adalah

Regresi Linier Berganda.

Hasil penelitian ini berhasil mendukung hipotesis pertama bahwa

independensi berpengaruh positif dan signifikan pada kualitas audit. Hal

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat independensi yang dimiliki

seorang auditor, maka semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan

auditor karena auditor tidak akan mudah terpengaruh oleh apapun dalam

melaksanakan audit. Hasil penelitian ini berhasil mendukung hipotesis

kedua bahwa profesionalisme berpengaruh positif dan signifikan pada

kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat

profesionalisme yang dimiliki seorang auditor, maka semakin tinggi pula

kualitas audit yang dihasilkan auditor tersebut. Hasil penelitian ini berhasil

mendukung hipotesis ketiga bahwa skeptisme profesional berpengaruh

positif dan signifikan pada kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi sikap skeptisme profesional yang dimiliki oleh auditor,


39

maka semakin baik kualitas audit yang dihasilkan auditor tersebut. Hasil

penelitian ini berhasil mendukung hipotesis keempat bahwa etika profesi

berpengaruh positif dan signifikan pada kualitas audit. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin auditor menjunjung tinggi etika profesi

maka semakin baik kualitas audit yang dihasilkan auditor tersebut. Hasil

penelitian ini berhasil mendukung hipotesis kelima bahwa gender

berpengaruh pada kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa auditor laki-

laki dan perempuan memiliki kemampuan, independensi, komitmen dan

tanggungjawab yang sama dalam memberikan jasa audit yang berkualitas.

Berdasarkan nilai R Square dalam penelitian ini 89% peneliti

menyarankan untuk menguji variabel kualitas audit dengan menambah

variabel independensi seperti pengalaman, pendidikan dan spesialisasi

auditor. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan metode

wawancara atau observasi langsung kepada responden agar dapat

memperkuat hasil penelitian. Penelitian selanjutnya disarankan dapat

menambah jumlah sampel dengan memperluas wilayah penelitian hingga

luar Bali sehingga hasil penelitian nantinya akan dapat digeneralisasikan

karena pada saat tertentu tidak semua KAP bersedia mengisi kuesioner

penelitian dikarenakan kesibukan auditor dalam melakukan pengauditan.

Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) agar dapat meningkatkan dan

mempertahankan etika profesi bagi auditornya agar tidak terjadinya


40

manipulasi laporan keuangan dikemudian hari dan meningkatkan sikap

tersebut agar menghasilkan kinerja yang maksimal.

11. Penelitian Suahrti, Rita Anugerah dan M. Rusli (2020) yang berjudul

“Pengaruh Pengalaman Kerja, Profesionalisme, Integritas Dan Independensi

Terhadap Kualitas Audit: Etika Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi

Pada Perwakilan Bpkp Provinsi Riau)” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh Pengalaman Kerja Auditor, Profesionalisme, Integritas

dan Independensi terhadap Kualitas Audit. Kemudian untuk mengetahui

apakah Etika Auditor dapat memoderasi hubungan antara Pengalaman Audit,

Profesionalisme, Integritas dan Independensi dan Kualitas Audit. Penelitian

ini dilakukan di Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan sampel auditor

sebanyak 46 orang. Metode pengumpulan data adalah dengan menggunakan

daftar kuesioner. Sedangkan metode analisis data dengan menggunakan

analisis regresi linear berganda dan Moderated Regression Analysis (MRA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengalaman Audit tidak

berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit Profesionalisme

berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. Integritas berpengaruh

signifikan terhadap Kualitas Audit. Independensi tidak berpengaruh

terhadap Kualitas. Kemudian Etika Auditor tidak dapat memperkuat

hubungan antara Pengalaman Kerja Auditor, Profesionalisme, Integritas

dan Independensi dengan Kualitas Audit. Dengan demikikian maka


41

variabel Etika Auditor tidak dapat dijadikan variabel moderasi dalam

penelitian ini.

12. Penelitian Eka Risady, Yesi Mutia Basri dan M. Rusli (2019) yang

berjudul “Pengaruh Kompetensi, Pengalaman Kerja, Independensi,

Integritas, Profesionalisme, dan Akuntabilitas Auditor terhadap Kualitas

Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi (Studi pada

Inspektorat 5 Kabupaten/Kota Provinsi Riau)” Penelitian ini

menggunakan 5 kantor inspektorat yaitu Indragiri Hilir, Indragiri Hulu,

Kuantan Singingi, Siak, dan Pekanbaru dengan sampel sebanyak 102

orang auditor. Analisis data menggunakan Moderated Regression

Analysis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien determinasi

(Adjusted R Square) sebesar 0,784 atau sebesar 78,4%. Hal ini berarti

78,4% variabel Kualitas Auditor dipengaruhi oleh Kompetansi,

pengalaman Kerja, Independensi Auditor, Integritas, Profesionalisme dan

Akuntabilitas dengan variabel pemoderasi Etika Auditor. Uji hipotesis

menunjukkan bahwa Kompetansi (X1), Etika Auditor (X7) berpengaruh

secara parsial terhadap Kualitas Audit. Sedangkan variabel Pengalaman

Kerja (X2), Integritas (X4), Profesional Auditor (X5), Akuntabilitas (X6)

tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kualitas Audit. Variabel

Independensi (X3) berpengaruh negative secara parsial terhadap Kualitas


42

Audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika auditor dapat

memoderasi variabel bebas.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu Yang Relevan

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


1 Nama Penelitian: Desi Hasil penelitian Profesionalisme Akuntabilitas
Wulan Sari dan Shita menunjukkan bahwa (X1) (X2)
secara parsial
Tiara Independensi Kompetensi (X3)
Profesionalisme
Tahun: 2020 memiliki pengaruh Auditor (X4)
Due Profesional
Judul Penelitian: signifikan terhadap Kualitas Audit Care (X5)
kualitas audit pada (Y)
Pengaruh
Kantor Akuntan di
Profesionalisme, Medan. Akuntabilitas
Akuntanbilitas, memiliki pengaruh
signifikan terhadap
Kompetensi,
kualitas audit pada
Independensi Auditor, Kantor Akuntan di
dan Due Profesional Medan. Kompetensi
Care Terhadap memiliki pengaruh
signifikan terhadap
Kualitas Audit Pada kualitas audit pada
Kantor Akuntan Kantor Akuntan di
Publik di Medan Medan. Independensi
auditor memiliki
Variabel Penelitian:
pengaruh tidak
Kualitas Audit (Y) signifikan terhadap
Profesionalisme (X1) kualitas audit pada
Kantor Akuntan di
Akuntabilitas (X2)
Medan. Due
Kompetensi (X3) professional care
Independensi Auditor memiliki pengaruh
signifikan terhadap
(X4)
kualitas audit pada
43

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Due Profesional Care Kantor Akuntan di
(X5) Medan. Hasil
penelitian juga
menunjukkan bahwa
secara simultan
Profesionalisme,
Akuntabilitas,
Kompetensi,
Independensi auditor,
Due professional care
secara simultan
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
Kualitas Audit pada
Kantor Akuntan di
Medan

2 Nama Penelitian: 1)Profesionalisme Profesionalisme Kompetensi


Anak Agung Candra berpengaruh positif (X1) Auditor (X3)
Pratiwi, Ni Nyoman terhadap kualitas
Ayu Suryandari dan audit pada Kantor Independensi
AA Putu Gde Bagus Akuntan Publik di (X2)
Ari Susandya Provinsi Bali Kualitas Audit
Tahun: 2020 2) Independensi (Y)
berpengaruh positif
Judul Penelitian: terhadap kualitas
Pengaruh audit pada Kantor
Profesionalisme, Akuntan Publik di
Independensi Dan Provinsi Bali.
Kompetensi Auditor
Terhadap Kualitas 3) Kompetensi tidak
Audit Pada Kantor berpengaruh terhadap
Akuntan Publik Di kualitas audit pada
44

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Provinsi Bali (Studi Kantor Akuntan
Empiris Pada KAP di Publik di Provinsi
Provinsi Bali) Bali.

Variabel:

Kualitas Audit (Y)

Profesionalisme (X1)

Independensi (X2)

Kompetensi Auditor
(X3)

3 Nama Peneliti: Didik Hasil penelitian Integritas(X3) Kompetensi (X1)


Maulana mengindikasikan
bahwa adanya Kualitas Audit Etika (X2)
Tahun: 2020 dampak positif serta (Y)
Judul Penelitian: signifikan
Pengaruh Kompetensi, kompetensi auditor
Etika Dan Integritas terhadap kualitas
Auditor Terhadap audit sejumlah
Kualitas Audit 7,29%, terdapat
dampak positif serta
Variabel Penelitian: signifikan integritas
Kualitas Audit (Y) terhadap kualitas
Kompetensi (X1) audit sejumlah
Etika (X2) 13,76%, dan terdapat
Integritas (X3) dampak positif serta
signifikan etika
auditor bagi kualitas
audit sejumlah
6,40%. Berdasarkan
hal itu dapat
disimpulkan bahwa
belum semua auditor
mempertimbangkan
45

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


kompetensi, integritas
dan etika auditor
yang mempengaruhi
kualitas audit,
keadaan pengelolaan
intern klien, efek
audit, barometer
nasabah, kerumitan
struktur biaya KAP,
fee audit, masa
perikatan dan ukuran
KAP yang tidak
diteliti oleh penulis
juga berdampak bagi
kualitas audit.

4 Nama Penelitian: Simpulan penelitian Independensi Akuntabilitas


Lailatus Sangadah mengenai Auditor (X2) Auditor (X1)
Akuntabilitas
Tahun: 2022 Auditor, Profesionalisme
Independensi Auditor (X3)
Judul Penelitian:
Pengaruh Auditor, dan Kualitas Audit
Akuntabilitas Auditor, Profesionalisme (Y)
Independensi Auditor, Auditor terhadap
Dan Profesionalisme Kualitas Audit dapat
Auditor Terhadap diambil kesimpulan
Kualitas Audit sebagai berikut:
Pertama
Variabel Penelitian: Akuntabilitas Auditor
Kualitas Audit (Y) berpengaruh positif
terhadap kualitas
Akuntabilitas Auditor
audit. Artinya sikap
(X1)
akuntabilitas sangat
Independensi Auditor berpengaruh dan
(X2) dapat memberikan
perubahan terhadap
46

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Profesionalisme kualitas audit. Kedua
Auditor (X3) Independennsi
Auditor berpengaruh
positif terhadap
kualitas audit. Dapat
diartikan bahwa sikap
independensi seorang
auditor dalam
melakukan tugasnya
dapat menghasilkan
kualitas audit yang
baik sehingga laporan
keuangan yang
diperiksapun dapat
dipercaya. Ketiga
Profesionalisme
Auditor berpengaruh
positif terhadap
kualitas audit.
Artinya jika auditor
memiliki sikap yang
profesionalisme yang
tinggi maka akan
berkurangnya
kecurangan dalam
melakukan tugasnya.

5 Nama Penelitian: Kesimpulan dan Independensi Kompetensi


Sulastri Sihombing, penelitian Auditor (X2) Auditor (X1)
Mega Oktaviani menunjukkan bahwa:
Simanjuntak, Rifka 1) Kompetensi Profesionalisme Pengalaman
Sinaga dan Bayu Auditor dapat (X4) Auditor (X3)
Wulandari dikatakan Kualitas Audit
memberikan (Y)
Tahun: 2021 pengaruh kepada
47

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Judul Penelitian: Kualitas Audit
Pengaruh Kompetensi
Auditor, Independensi 2) Independensi
Auditor, Pengalaman Auditor berpengaruh
Auditor Dan pada Kualitas Audit
Profesionalisme 3) Pengalaman
Terhadap Kualitas Auditor berpengaruh
Audit Pada Kantor pada Kualitas Audit
Akuntan Publik Di
Wilayah Kota Medan 4) Profesionalisme
tidak berpengaruh
Variabel Penelitian: pada kualitas audit;
Kualitas Audit (Y)
5) Kompetensi
Kompetensi Auditor Auditor,
(X1) Independensi
Independensi Auditor Auditor, Pengalaman
(X2) Auditor dan juga
Profesionalisme
Pengalaman Auditor berpengaruh pada
(X3) kualitas audit.

Profesionalisme (X4)

6 Nama Penelitian: Nur Hasil penelitian Independensi Kompetensi (X1)


Lazimatul Hilma menunjukan bahwa (X2)
Sholehah dan Siwin kompetensi auditor
Mohamad secara parsial Kualitas Audit
berpengaruh positif (Y)
Tahun: 2020 dan signifikan
Judul Penelitian: terhadap kualitas
Pengaruh Kompetensi audit dengan tingkat
dan Independensi signifikan sebesar
Auditor terhadap 0,002, begitupun
48

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Kualitas Audit (Studi Independensi auditor
Kasus Perwakilan secara parsial
BPKP Provinsi berpengaruh positif
Gorontalo) dan signifikan
terhadap kualitas
Variabel: audit dengan tingkat
Kualitas Audit (Y) signifikan sebesar
0,003, serta
Kompetensi (X1) kompetensi auditor
dan independensi
Independensi (X2)
auditor secara
simultan berpengaruh
signifikan terhadap
kualitas audit dengan
tingkat signifikan
sebesar 0,000. Hal ini
menunjukan bahwa
semakin baiknya
kompetensi dan
independensi auditor,
semakin bagus pula
kualitas audit yang
dihasilakan serta
kepercayaan
masyarakat terhadap
APIP akan semakin
meningkat

7 Nama Penelitian: Hasil penelitian Kualitas Audit Kompetensi (X1)


Septony B. Siahaan menunjukkan bahwa (Y)
dan Arthur Simanjutak secara parsial Etika Auditor
Kompetensi Auditor, Independensi Sebagai Variabel
Tahun: 2019 dan Independensi Auditor (X2) Moderasi (Y)

Judul Penelitian: Auditor dalam Integritas


Pengaruh Kompetensi melaksanakan audit Auditor (X3)
Auditor, Independensi berpengaruh positif
Profesionalisme
49

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Auditor, Integritas dan signifikan Auditor (X4)
Auditor Dan terhadap Kualitas
Profesionalisme Audit pada KAP di
Auditor Terhadap Kota Medan.
Kualitas Audit Dengan Sedangkan Integritas
Etika Auditor Sebagai Auditor dan
Variabel Moderasi Profesionalisme
(Studi Kasus Pada Auditor berpengaruh
Kantor Akuntan positif dan tidak
Publik Di Kota signifikan terhadap
Medan) Kualitas Audit pada
KAP di Kota Medan.
Variabel Penelitian: Secara simultan
Kualitas Audit (Y) Kompetensi Auditor,
Independensi
Etika Auditor Sebagai Auditor, Integritas
Variabel Moderasi (Y) Auditor dan
Profesionalisme
Kompetensi Auditor
Auditor berpengaruh
(X1)
terhadap Kualitas
Independensi Auditor Audit pada KAP di
(X2) Kota Medan. Etika
Auditor mampu
Integritas Auditor (X3) memperkuat
pengaruh antara
Profesionalisme
Kompetensi Auditor,
Auditor (X4)
Independensi
Auditor, Integritas
Auditor dan
Profesionalisme
Auditor terhadap
Kualitas Audit pada
KAP di Kota Medan.

8 Nama Penelitian: Berdasar hasil Kualitas Audit Kompetensi (X2)


Naila dan Sistya analisis data yang (Y)
Etika Auditor
50

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Rachmawati sudah didapatkan, Independensi Sebagai
maka simpulannya (X1) Moderasi (Y)
Tahun: 2021 yakni:
Profesionalisme
Judul Penelitian: a. Independensi (X3)
Pengaruh auditor
Independensi, mempengaruhi Integritas (X4)
Kompetensi, kualitas audit
Profesionalisme, Dan
Integritas Terhadap b. Kompetensi
Kualitas Audit Dengan auditor
Etika Auditor Sebagai mempengaruhi
Moderasi kualitas audit

Variabel Penelitian: c. Profesionalisme


Kualitas Audit (Y) auditor
mempengaruhi
Etika Auditor Sebagai kualitas audit
Moderasi (Y)
d. Integritas
Independensi (X1) mempengaruhi
Kompetensi (X2) kualitas audit

Profesionalisme (X3) e. Independensi


auditor dengan
Integritas (X4) dimoderasi etika
auditor menguatkan
hubungan antara
independensi auditor
dengan kualitas
auditnya.

f. Kompetensi dengan
dimoderasi etika
auditor tidak
memperkuat atau
melemahkan
hubungan antara
51

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


kompetensi dengan
kualitas auditnya.

g. Profesionalisme
dengan dimoderasi
etika auditor
menguatkan
hubungan antara
profesionalisme
dengan kualitas audit

h. Integritas dengan
dimoderasi etika
auditor menguatkan
korelasi diantara
profesionalisme dan
kualitas audit.

9 Nama Penlitian: Dari penelitian ini Profesionalisme Kompetensi (X2)


Ahadiati Rohmatiah dapat menunjukkan (X1) Komitemen
dan Dwi Nor Amadi bahwa (1) Independensi Organisasi (X3)
profesionalisme Auditor (X4)
Tahun: 2020 memiliki pengaruh Integritas (X5)
Judul Penelitian: besar dalam hal Kualitas Audit
Pengaruh positif dan signifikan (Y)
Profesionalisme, terhadap kualitas
Kompetensi, hasil audit; (2)
Komitmen Organisasi, kompetensi memiliki
Independensi Dan pengaruh yang baik
Integritas Auditor terhadap kualitas
Terhadap Kualitas hasil audit; (3)
Hasil Audit Pada komitmen organisasi
Inspektorat Kabupaten memiliki pengaruh
Ngawi yang baik terhadap
kualitas hasil audit;
Variabel Penelitian: (4) independensi
Kualitas Audit (Y) memiliki pengaruh
52

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Profesionalisme (X1) yang baik terhadap
Kompetensi (X2) kualitas hasil audit;
Komitemen (5); integritas auditor
Organisasi (X3) memiliki pengaruh
Independensi Auditor yang baik terhadap
(X4) kualitas hasil audit;
Integritas (X5) dan (6) terdapat
pengaruh yang baik
profesionalisme,
kompetensi,
komitmen organisasi,
independensi serta
prinsip prinsip
seorang Auditor
terhadap kualitas
hasil audit pada
Inspektorat
Kabupaten Ngawi.

10 Nama Penelitian: Ni Hasil penelitian Independensi Skeptisme


Kadek Sri Rahayu dan tersebut adalah : (X1) Profesional (X3)
I Ketut Suryanawa
(1) independensi Profesionalisme Etika Profesi
Tahun: 2020 berpengaruh positif (X2) (X4)
terhadap kualitas
Judul Penelitian: audit Kualitas Audit Gender (X5)
Pengaruh (Y)
Independensi, (2) profesionalisme
Profesionalisme, berpengaruh positif
Skeptisme Profesional, terhadap kualitas
Etika Profesi dan audit
Gender Terhadap
Kualitas Audit Pada (3) skeptisme
KAP di Bali profesional
berpengaruh positif
Variabel Penelitian: terhadap kualitas
audit
53

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Kualitas Audit (Y) (4) etika profesi
berpengaruh positif
Independensi (X1) terhadap kualitas
Profesionalisme (X2) audit

Skeptisme Profesional (5) gender


(X3) berpengaruh negatif
pada kualitas audit
Etika Profesi (X4)

Gender(X5)

11 Nama Peneliti : Hasil penelitian Kualitas Audit Etika Auditor


Suharti, Rita menunjukkan bahwa (Y) Sebagai Variabel
Anugerah dan M. Pengalaman Audit Pemoderasi (Y)
Rasuli tidak berpengaruh Profesionalisme
signifikan terhadap (X2) Pengalaman
Tahun : 2020 Kualitas Audit Kerja (X1)
Integritas (X3)
Judul Penelitian : Profesionalisme
Pengaruh Pengalaman berpengaruh Independensi
Kerja, signifikan terhadap (X4)
Profesionalisme, Kualitas Audit.
Integritas Dan Integritas
Independensi berpengaruh
Terhadap Kualitas signifikan terhadap
Audit: Etika Auditor Kualitas Audit.
Sebagai Variabel Independensi tidak
Pemoderasi (Studi berpengaruh terhadap
Pada Perwakilan Bpkp Kualitas. Kemudian
Provinsi Riau) Etika Auditor tidak
dapat memperkuat
Variabel Penelitian: hubungan antara
Pengalaman Kerja
Kualitas Audit (Y)
Auditor,
Etika Auditor Sebagai Profesionalisme,
Variabel Pemoderasi Integritas dan
(Y) Independensi dengan
54

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Pengalaman Kerja Kualitas Audit.
(X1) Dengan demikikian
maka variabel Etika
Profesionalisme (X2) Auditor tidak dapat
Integritas (X3) dijadikan variabel
moderasi dalam
Independensi (X4) penelitian ini.

12 Nama Peneliti : Eka Hasil penelitian Kualitas Audit Kompetensi (X1)


Risady, Yesi Mutia menunjukkan bahwa (Y)
Basri dan M. Rasuli koefisien determinasi Pengalaman
(Adjusted R Square) Independensi Kerja (X2)
Tahun Penelitian: sebesar 0,784 atau (X3)
2019 Akuntabilitas
sebesar 78,4%. Hal Integritas (X4) Auditor (X6)
Judul Penelitian: ini berarti 78,4%
Pengaruh Kompetensi, variabel Kualitas Profesionalisme Etika Auditor
Pengalaman Kerja, Auditor dipengaruhi (X5) Sebagai Variabel
Independensi, oleh Kompetansi, Moderasi (Y)
Akuntabilitas
Integritas, pengalaman Kerja,
Auditor (X6)
Profesionalisme, dan Independensi
Akuntabilitas Auditor Auditor, Integritas,
terhadap Kualitas Profesionalisme dan
Audit dengan Etika Akuntabilitas dengan
Auditor sebagai variabel pemoderasi
Variabel Moderasi Etika Auditor. Uji
(Studi pada hipotesis
Inspektorat 5 menunjukkan bahwa
Kabupaten/Kota Kompetansi (X1),
Provinsi Riau) Etika Auditor (X7)
berpengaruh secara
Variabel Penelitian: parsial terhadap
Kualitas Audit.
Kualitas Audit (Y)
Sedangkan variabel
55

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Etika Auditor Sebagai Pengalaman Kerja
Variabel Moderasi (Y) (X2), Integritas (X4),
Profesional Auditor
Kompetensi (X1) (X5), Akuntabilitas
Pengalaman Kerja (X6) tidak
(X2) berpengaruh secara
parsial terhadap
Independensi (X3) Kualitas Audit.
Variabel
Integritas (X4)
Independensi (X3)
Profesionalisme (X5) berpengaruh negative
secara parsial
Akuntabilitas Auditor terhadap Kualitas
(X6) Audit. Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa
etika auditor dapat
memoderasi variabel
bebas.

Sumber: Data diolah oleh penulis (2023)

2.3 Hubungan Antar Variabel

2.3.1 Hubungan Profesionalisme dengan Kualitas Audit

Menurut Agus dan Eka (2021) mengatakan bahwa “Profesionalisme

merupakan sikap bertanggungjawab terhadap apa yang telah ditugaskan

kepadanya.” Auditor yang memiliki kualitas professional yang baik akan

mampu melakukan tugas audit dengan efektif dan efisien serta memastikan

bahwa hasil audit yang dihasilkan berkualitas. Hal ini sejalan dengan

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ni Kadek Sri Rahayu dan I Ketut
56

Suryanawa (2020), Anak Agung Candra Pratiwi, dkk (2020) dan Lailatus

Sangadah (2022).

Menurut para ahli diatas maka penulis menduga adanya pengaruh

Profesionalisme terhadap Kualitas Audit.

2.3.2 Hubungan Independensi Auditor dengan Kualitas Audit

Menurut Hairul dkk (2021) “Independensi merupakan sebuah sikap

bebas dari pengaruh serta adanya kejujuran dalam diri auditor dalam

mempertimbangkan fakta dan bukti audit yang telah ditemukan . “ Auditor

yang independen dalam menjalankan tugasnya akan mampu mengevaluasi

bukti audit secara objektif, serta memastikan bahwa hasil audit yang

dihasilkan tidak terpengaruh oleh kepentingan pihak lain.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nur Lazimatul H.S dan

Siwin Mohamad (2020) Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas

audit. Sama seperti Lailatus Sangadah (2022) dan Sulastri Sihombing, dkk

(2021) mengatakan bahwa independensi auditor berpengaruh positif terhadap

kualitas audit.

Menurut para ahli diatas maka penulis menduga adanya pengaruh

Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit.

2.3.3 Hubungan Integritas dengan Kualitas Audit


Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan

merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya.


57

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Didik Maulana (2020) dan

Suharti, Rita dan Rasuli (2020) berpendapat bahwa integritas memiliki

pengaruh terhadap kualitas audit. berbeda dengan penelitian yang dilakukan

oleh Eka, Yesi dan Rasuli (2019) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

Kompetensi, Pengalaman Kerja, Independensi, Integritas, Profesionalisme,

dan Akuntabilitas Auditor terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor

sebagai Variabel Moderasi (Studi pada Inspektorat 5 Kabupaten/Kota Provinsi

Riau) menyatakan bahwa Integritas tidak berpengaruh terhadap Kualitas

Audit.

2.3.4 Hubungan Profesionalisme, Independensi Auditor dan Integritas


dengan Kualitas Audit

Septhony dan Arthur (2019), Naila dan Sistya (2021) dan Ahadiati dan

Dwi (2020) menyatakan bahwa Profesionalisem, Independensi Auditor dan

Integritas berpengaruh terhadap Kualitas Audit.

2.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori dan beberapa penelitian terdahulu yang sudah

dipaparkan sebelumnya maka dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian

ini. Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel yang pertama

mengenai variabel independen dan variabel kedua mengenai variabel

dependen, variabel independe meliputi profesionalisme, independensi auditor

dan integritas dan variabel independe meliputi kualitas audit.


58

Pemikiran digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Profesionalisme (X1)
H1

Independensi Kualitas Audit


Auditor H2 (Y)
(X2)
H3

Integritas (X3)

H4

2.5 Hipotensis Penelitian


Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat disimpulkan beberapa

hipotensis yaitu sebagai berikut:

1. H1 = Diduga ada Pengaruh Profesionalisme secara Parsial terhadap

Kualitas Audit pada kantor akuntan publik (KAP) Umaryadi Ak., CPA.

Periode Tahun 2022.


59

2. H2 = Diduga ada Pengaruh Independensi Auditor secara Parsial terhadap

Kualitas Audit pada kantor akuntan publik (KAP) Umaryadi Ak., CPA.

Periode Tahun 2022.

3. H3 = Diduga ada Pengaruh Integritas secara Parsial terhadap Kualitas

Audit pada kantor akuntan publik (KAP) Umaryadi Ak., CPA. Periode

Tahun 2022.

4. H4 = Diduga ada Pengaruh profesionalisme, independensi auditor dan

integritas secara Simultan terhadap kualitas audit pada kantor akuntan

publik (KAP) Umaryadi Ak., CPA. Periode Tahun 2022.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat

Penelitian ini dilakukan oleh penulis di Kantor Akuntan Publik (KAP)

Umaryadi, Ak., CPA. Yang beralamat di Jl. Srengseng Raya No.03

RT.01/RW.08, Srengseng, Kec Kembangan Jakarta Barat ,DKI Jakarta

11630.

3.1.2 Waktu

Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan secara bertahap oleh penulis

dengan waktu penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Tahun 2023
No Kegiatan
Mar Apr Mei Juni Juli
1 Persiapan
2 Pengumpulan data
3 Penyusunan Laporan
4 Sidang Proposal
Sumber : Data diolah oleh penulis 2023.

60
61

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

Menurut Djaali (2021:3) “penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

bersifat inferensial dalam arti mengambil kesimpulan berdasarkan hasil

pengujian hipotensis secara statistika, dengan menggunakan data data

emprik hasil pengumpulan data melalui pengukuran.” Pendekatan kuantitatif

lebih memusatkan perhatian pada gejala – gejala atau fenomena – fenomena

yang mempunyai karakteristik tertentu didalam variabel. Pendekatan

kuantitatif hakikat hubungannya di anatara variabel – variabel yang

dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif. I Made L. M. Jaya

(2020:12).

Menurut Creswell dalam (Adhi, dkk 2020:2) “metode penelitian

kuantitatif merupakan metode – metode untuk menguji teori - teori tertentu

dengan cara meneliti hubungan antar variabel. “

3.3 Populasi dan Teknik Sampling


3.3.1 Populasi

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh auditor

yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Umaryadi Ak., CPA sebanyak 77

auditor.

Berikut ini nama-nama auditor yang menjadi populasi penelitian di


kantor Akuntan Publik Umaryadi Ak. CPA
62

Tabel 3.2
Populasi
No Nama Bersertifikat Lama Pendidikan
Bekerja
Abdulah Umar Tidak 5 Tahun D3
Adhi Rochiadhi Tidak 5 Tahun D3
Adhitya Humardani Gandhi Tidak 5 Tahun S1
Agung Nursurya Sultan Tidak 5 Tahun S1
Ahmad Fulail Ya 5 Tahun S1
Alexander Leonard Ludwig Ya 5 Tahun S1
Alpha Hati Shania Ya 5 Tahun S1
Alya Alda Lena Prasetyo Ya 5 Tahun S1
Andi Amelia Alimuddin Tidak 5 Tahun D3
10
Andika Rachman Tidak 5 Tahun S1
11
Andri Baydowi Saputra Ya 5 Tahun S1
12
Arjuna Satria Ya 5 Tahun S1
13
Asrianto Tidak 5 Tahun S2
14
Budi Triyanto Tidak 5 Tahun S1
15
Chairunnisa Tidak 5 Tahun D3
16
Dewantoro Purwonegoro Ya 5 Tahun S1
17
Diah Ariantini W Ya 5 Tahun S1
18
Djati Permana Ya 5 Tahun S1
19
Djoko Herynanto Tidak 5 Tahun S1
20
Doharman Simangunsong Tidak 5 Tahun S1
21
Dollar Togatorop Ya 5 Tahun S1
22
Doni Arman Ya 5 Tahun S1
23
Edy Aslam Tidak 5 Tahun S1
24
Eko Supriyanto Ya 5 Tahun S1
25
Erwin J.R Ya 5 Tahun S1
26
Farhat Aulia Ya 4 Tahun S1
27
Hairuddin SE MAK Ya 4 Tahun S1
28
Hary Kurniawan Nurseha Ya 4 Tahun S1
29
Hendri Hutagalung Ya 5 Tahun S1
30
Herlina Prayitno Ya 5 Tahun S1
31
Ilham Ya 5 Tahun S1
32
Irianto Ak Ya 5 Tahun S1
33
Irwan Ya 5 Tahun S1
34
Iman Ya 4 Tahun S1
35
Ismet Musa, Sm., Ak Ya 4 Tahun S2
36
Ismi Ilmawati Surya Ya 4 Tahun D3
37
Jhon Sangap Purba Ya 4 Tahun S1
38
Jimmi Pawer Manurung Ya 4 Tahun S1
39
Joko Styanto Ya 4 Tahun S1
40
M Sujono Ya 4 Tahun S1
41
M. Nur Farid Iqra I.M Ya 4 Tahun S1
42
M. Syaenuddin Al Aqsa Ms Ya 4 Tahun D3
63

No Nama Bersertifikat Lama Pendidikan


Bekerja
43
Maria Ya 4 Tahun S1
44
Mei Rien Susan Lestari Ya 2 Tahun S1
45
Mia Sulistia Nengsih Ya 5 Tahun S1
46
Mohamad Rizal Ya 5 Tahun S1
47
Mohamad Rizky Yuzar Ya 2 Tahun S1
48
Mohamad Sahlan Ak Ya 2 Tahun S1
49
Monang Oktavian Saragih Ya 2 Tahun S1
50
Muhammad Badrut Tamam Ya 2 Tahun D3
51
Muhammad Farid Ramli Ya 2 Tahun S1
52
Muhammad Imanuddin Ya 5 Tahun S1
53
Mulyadi Ya 3 Tahun S1
54
Nana Mulyana Ya 5 Tahun S1
55
Nasrun, Se Ya 3 Tahun S1
56
Nurmiati Ya 3 Tahun S1
57
Nurpadillah Ya 5 Tahun S1
58
Nursulastiani Sultan Ya 5 Tahun S1
59
Nurul Azizah Ya 3 Tahun D3
60
Octaviandi Ya 5 Tahun S1
61
Pradana R.T. Limbong Ya 2 Tahun D3
62
Prayogo Andiwasito Ya 2 Tahun S1
63
Rahmansah Ya 5 Tahun S1
64
Rifi Aryandi Paputungan Ya 5 Tahun S1
65
Rifka Ayu Irawan Ya 2 Tahun D3
66
Samsuddin Hadi, Se Ya 5 Tahun S1
67
Sarah Laila Hamidah Tidak 5 Tahun D3
68
Stanly Harimisa Tidak 5 Tahun S1
69
Suci Widia Sari Tidak 5 Tahun S1
70
Sunarmin SE Tidak 5 Tahun S1
71
Supriyadi Tidak 5 Tahun D3
72
Syina Shafina Alfia Rahmah Ya 5 Tahun D3
73
Tulus Hasiholan Ya 3 Tahun S1
74
Tunggul Gurning Ya 3 Tahun S1
75
Yolla Anjani Ya 3 Tahun D3
76
Yuli Mayang Sari Ya 5 Tahun S1
77
Yulianita Danti Sukardi Ya 5 Tahun S1
Sumber : Data diolah oleh penulis tahun 2023

3.3.2 Teknik Sampling

Menurut Eddy et al (2021:11) menyatakan bahwa “Sampel

merupakan bagian dari populasi. Kalimat ini memiliki dua makna, yaitu (1)
64

semua unit populasi harus memiliki peluang untuk terambil sebagai unit

sampel, dan (2) sampel dipandang sebagai penduga populasinya atau

sebagai populasi dalam bentuk kecil (miniatur populasi). Artinya besar

sampel harus mencukupi untuk menggambarkan populasinya.“

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive

sampling, yaitu penentuan sampel dengan kriteria tertentu. Sampling dalam

penelitian ini adalah 30 auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik

(KAP) Umaryadi Ak., Cpa.

Adapun kriteria yang pengambilan sampel yang telah ditentukan

oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Bersertifikat atau Tidak

2. Jenjang Pendidikan (S1)

3. Lama Bekerja 5 tahun

Tabel 3.3
Sampel
Lama
No Nama Bersertifikat Pendidikan
Bekerja
65

1 Ahmad Fulail Ya 5 Tahun S1


2 Alexander Leonard Ludwig Ya 5 Tahun S1
3 Alpha Hati Shania Ya 5 Tahun S1
4 Alya Alda Lena Prasetyo Ya 5 Tahun S1
5 Andri Baydowi Saputra Ya 5 Tahun S1
6 Arjuna Satria Ya 5 Tahun S1
7 Dewantoro Purwonegoro Ya 5 Tahun S1
8 Diah Ariantini W Ya 5 Tahun S1
9 Djati Permana Ya 5 Tahun S1
10 Dollar Togatorop Ya 5 Tahun S1
11 Doni Arman Ya 5 Tahun S1
12 Eko Supriyanto Ya 5 Tahun S1
13 Erwin J.R Ya 5 Tahun S1
14 Hendri Hutagalung Ya 5 Tahun S1
15 Herlina Prayitno Ya 5 Tahun S1
16 Ilham Ya 5 Tahun S1
17 Irianto Ak Ya 5 Tahun S1
18 Irwan Ya 5 Tahun S1
19 Mia Sulistia Nengsih Ya 5 Tahun S1
20 Mohamad Rizal Ya 5 Tahun S1
21 Muhammad Imanuddin Ya 5 Tahun S1
22 Nana Mulyana Ya 5 Tahun S1
23 Nurpadillah Ya 5 Tahun S1
24 Nursulastiani Sultan Ya 5 Tahun S1
25 Octaviandi Ya 5 Tahun S1
26 Rahmansah Ya 5 Tahun S1
27 Rifi Aryandi Paputungan Ya 5 Tahun S1
28 Samsuddin Hadi, Se Ya 5 Tahun S1
29 Yuli Mayang Sari Ya 5 Tahun S1
30 Yulianita Danti Sukardi Ya 5 Tahun S1
Sumber: Data Diolah oleh Penulis 2023

3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Profesionalisme (X1) dan

Independensi Auditor (X2) untuk variabel terikat menggunakan Kualitas

Audit (Y), Sebagai Berikut:


66

a. Profesionalisme (X1)

Arents, et al (2011) dalam (Euis, 2016) “Profesionalisme auditor

adalah bertanggungjawab untuk bertindak lebih baik dari sekedar

memenuhi tanggungjawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan

peraturan masyarakat. Akuntan publik sebagai professional mengakui

adanya tanggungjawab kepada masyarakat, klien, serta rekan praktisi,

termasuk prilaku yang terhormat, meskipun itu berarti pengorbanan diri.”

b. Indepedensi Auditor (X2)

Menurut Rahima dan Hayono (2021:35) menyatakan bahwa

“Independensi merupakan standar auditing yang penting karena opini

akuntan independen bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas laporan

keuangan yang disajikan oleh manajemen. Jika akuntan tidak independen

dari auditnya, maka pendapatnya tidak akan memberikan tambahan

apapun. “

c. Integritas (X3)

Menurut Hapsari (2018) “Integritas adalah sikap yang jujur,

berani, bijaksana dan juga bertanggungjawab yang harus dimiliki oleh

auditor dalam melaksanakan tugas audit. “

d. Kualitas Audit (Y)

Menurut lilasari (2019) dalam Silviya, dkk (2022:44) “kualitas

audit merupakan suatu hasil akhir dari proses audit yang sesuai dengan
67

standar pemeriksaan dan pelaporan serta pengendalian mutu yang sudah

ditetapkan, pelaksanaan prakti – praktik dalam mengaudit yang biasanya

dipertanggungjawabkan oleh auditor sebagai bentuk etis profesinya”.

Berikut adalah operasonal dalam penelitian ini:

Tabel 3.4
Operasional Variabel
No
Variabel Dimensi Indikator Skala Sumber
kuis

Proesionalism 1. Pengabdian 1. Auditor menggunakan 1-2 likert Arents, et


e (X1) pada profesi segenap pengetahuan, al (2011)
dalam proses audit dalam
2. Keteguhan profesi Euis
(2016)
2. Kewajiban 1. Pentingnya profesi 3-5
Sosial bagi masyarakat
Masyarakat 2. Menciptakan
transprasi keuangan
3. Mementingkan
kepentingan
masyarakat
3. Kemandirian 6-7
1. Yakin terhadap
keputusan yang
diambil
2. Menyatakan pendapat
tanpa tekanan
manajemen
4. Keyakinan
terhadap 1. Menerima kritik dan
peraturan 8-
saran rekan seprofesi
profesi 10
2. Yakin pada aturan
68

No
Variabel Dimensi Indikator Skala Sumber
kuis

profesi
3. Percaya dan yakin
pada nasihat rekan
seprofesi

5. Hubungan 1. Menggunakan ikatan 11-


sesama profesi sebagai acuan 13
profesi professional dalam
mengeluarkan ide
2. Interaksi rekan
seprofesi
3. Membangun kesadaran
profesional

1. Kemandirian 1. Lama hubungan 1-3 likert Harjanto


Auditor dengan klien (2014:25)
2. Independensi 2. Tekanan dari klien 4-7
dalam 3. Telaah dari rekan 8-9
kenyataan auditor dan jasa non
Independensi (Independenc auditor
Auditor e In Fact)
(X2) 3. Independensi
dalam
penampilan
(Independenc
e In
Appearance)

Integritas (X3) 1. Jujur 1. Kejujuran auditor 1-3 likert Hapsari


2. Berani (2018:40)
3. Bijaksana 2. Keberanian auditor 4-6
4. Bertanggung 3. Sikap bijaksana 7-8
jawab auditor
4. Tanggungjawab 9-
69

No
Variabel Dimensi Indikator Skala Sumber
kuis

auditor 11

1. Hasil akhir 1. Kesesuaian 1-2 likert Menurut


dari proses pemeriksaan dan lilasari
audit standar audit (2019)
2. Sesuai dengan 2. Kualitas laporan 3-6 dalam
standar hasil audit Silviya,
pemeriksaan dkk
dan pelaporan (2022:44)
Kualitas Audit 3. Pengendalian
(Y) mutu
4. Praktek –
praktek dalam
mengaudit
5. Pertanggung
jawaban etis

Sumber : Data Diolah oleh Penulis 2023.

3.5 Instrumen Penelitian

Menurut Supriyadi (2020:3) menyatakan bahwa “instrumen

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan penelitian, yang

dibutuhkan dalam mendukung ketepatan rancangan penelitian. Instrumen

sebagai pengukur variabel penelitian memegang peranan penting dalam usaha

memperoleh informasi yang akurat dan terpecaya.” Instrumen dalam

penelitian ini menggunakan keusioner yang dibagikan oleh peneliti yang

nantinya akan diisi oleh seluruh auditor/responden yang bekerja di Kantor


70

Akuntan Publik Umaryadi Ah., CPA. Menurut Mariana Simanjutak

(2022:109) “Kuesioner adalah serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada

individu untuk memperoleh informasi yang berguna secara statistik tentang

topik tertentu.

Tabel 3.5
Instrumen Profesionalisme
NO PERTANYAAN SS S R TS STS

1 Dalam melakukan proses pengauditan,


saya menggunakan segenap pengetahuan,
kemampuan dan pengalaman yang saya
milik

2 Dari dulu hingga kemudian hari, Saya


akan tetap teguh pada profesi sebagai
auditor meskipun saya mendapatkan
tawaran pekerjaan lain dengan imbalan
yang lebih besar

3 Karena pentingnya profesi ini bagi


masyarakat, maka saya selalu berusaha
menjaga nama baik profesi

4 Dalam melaksanakan pemeriksaan saya


selalu berusaha menciptakan transparansi
keuangan

5 Saya selalu berusaha mengutamakan


masyarakat dalam menjalankan tugas

6 Dalam proses pengauditan saya selalu


yakin pada kemampuan dan keputusan
yang saya ambil

7 Dalam menyatakan pendapat atas laporan


keuangan saya tidak berada dibawah
tekanan manajemen.

8 Saya menerima kritik dan saran dari


71

rekan seprofesi yang berhubungan


dengan kinerja saya sebagai seorang
auditor.

9 Selama ini saya meyakini adanya


peraturan profesi menjadi motivasi bagi
saya untuk memberikan hasil pekerjaan
yang bisa dipertanggungjawabkan.

10 Saya merasa yakin terhadap nasihat dari


rekan seprofesi mengenai pekerjaan saya
sebagai auditor

11 Selama ini saya selalu memberikan ide/


pemecahan masalah sebagai rekan secara
profesi kepada auditor lainnya

12 Selama ini saya memiliki hubungan


interaksi yang baik, dan selalu bertukar
pendapat dengan rekan seprofesi lainnya

13 Selama ini saya menjaga hubungan baik


dengan sesama rekan seprofesi dan saling
menjaga nama baik profesi

Sumber : Euis (2016)


72

Tabel 3.6
Instrumen Independensi Auditor
NO PERTANYAAN SS S R TS STS

1 Auditor sebaiknya memiliki hubungan


dengan klien yang sama paling 3 tahun

2 Saya berupaya tetapbersifat independen


dalam melakukan audit walaupun telah
lama menjalin hubungan dengan klien

3 Tidak semua kesalahan klien yang saya


temukan saya laporkan karena lamanya
hubungan dengan klien tersebut

4 Agar tidak kehilangan klien, kadang-


kadang saya harus bertindak tidak jujur

5 Tidak semua kesalahan klien saya


laporkan karena saya mendapat
peringatan klien

6 Saya tidak berani melaporkan kesalahan


klien karena klien dapat mengganti posisi
saya dengan auditor lain

7 Fasilitas yang saya terima dari klien


menjadikan saya sungkan terhadap klien
sehingga kurang bebas dalam melakukan
audit

8 Saya tidak membutuhkan telaah dari


rekan auditor untuk menilai prosedur
audit saya karena kurang dirasa
manfaatnya

9 Saya bersikap jujur untuk menghindari


penilaian kurang dari rekan seprofesi
(sesama auditor) dalam tim

Sumber: Baigi Rabbani (2016)


73
73

Tabel 3.7
Instrumen Integritas

NO PERTANYAAN S S R TS STS
1 Auditor harus taat pada peraturan – peraturan, baik S
diawasi maupun tidak diawasi

2 Auditor harus bekerja sesuai dengan keadaan yang


sebenarnya, tidak menambah maupun mengurangi
fakta yang ada.

3 Auditor tidak menerima segala sesuatu dalam


bentuk apapun yang bukan haknya.

4 Auditor tidak dapat diintimidasi oleh orang lain


dan tidak tunduk karena tekanan yang dilakukan
oleh orang lain guna mempengaruhi sikap dan
pendapatnya

5 Auditor mengemukakan hal-hal yang menurut


pertimbangan dan keyakinannya perlu dilakukan.

6 Auditor harus memiliki rasa percaya diri yang


besar dalam menghadapi berbagai kesulitan.

7 Auditor selalu menimbang permasalahan berikut


akibat-akibatnya dengan seksama

8 Auditor tidak mempertimbangkan keadaan


seseorang/sekelompok orang atau suatu unit
organisasi untuk membenarkan perbuatan
melanggar ketentuan atau peraturan
perundangundangan yang berlaku.

9 Auditor bersikap dan bertingkah laku sesuai


dengan norma yang berlaku

10 Auditor tidak mengelak atau menyalahkan orang


lain yang dapat mengakibatkan kerugian orang
lain.

11 Dalam menyusun rekomendasi, auditor harus


berpegang teguh pada ketentuan/peraturan yang
berlaku dengan tetap mempertimbangkan agar
74

rekomendasi dapat dilaksanakan.

Sumber : Martha Hapsari (2020)

Tabel 3.8
Instrumen Kualitas Audit
NO PERTANYAAN SS S R TS STS

1 Laporan hasil pemeriksaan memuat


temuan dan simpulan hasil pemeriksaan
secara obyektif, serta rekomendasi yang
konstruktif

2 Laporan hasil pemeriksaan memuat


informasi secara komprehensif tentang
temua yang ditemukan selama proses
pemeriksaan

3 Laporan harus dapat mengemukakan


pengakuan atas suatu prestasi
keberhasilan atau suatu tindakan
perbaikan yang telah dilaksanakan obyek
pemeriksaan

4 Laporan harus mengemukakan


penjelasan atau tanggapan pejabat/pihak
obyek pemeriksaan tentang hasil
pemeriksaan

5 Laporan yang dihasilkan harus akurat,


lengkap, obyektif, meyakinkan, jelas,
ringkas, serta tepat waktu agar informasi
yang diberikan bermanfaat secara
maksimal

6 Laporan mengungkapkan hal-hal yang


merupakan masalah yang belum dapat
75

diselesaikan sampai berakhirnya


pemeriksaan

Sumber: Melissa Lydiawati (2013)

3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji Kualitas Data

Data penelitian tidak dapat digunakan dengan baik, jika instrumen

yang digunakan untuk mengumpulkan data tidak memiliki tingkat

keabsahan (validity) dan tingkat keandalan (reliability) yang tinggi. Oleh

karena itu, terlebih dahulu kuesioner akan diuji keabsahan dan

keandalannya dengan menggunakan pengukuran Uji validitas dan Uji

realibilitas.

a. Uji Validitas

Menurut Budi Darma (2021:7) pada dasarnya, uji validitas

mengukur sah atau tidaknya setiap pertanyaan/pernyataan yang

digunakan dalam penelitian. Kriteria uji validitas adalah dengan

membandingkan Nilai r hitung (Pearson Correlation) dengan nilai r

tabel.
76

Dalam menentukan nilai r hitung, digunakan nilai yang yang

tertera pada baris Pearson Correlation. Sedangkan untuk menentukan

nilai r tabel digunakan rumus N-2 dimana N adalah banyaknya

responden. Kriteria pengujian Uji Validitas sebagai berikut:

- Jika r hitung > r tabel, maka instrumen penelitian dikatakan

valid.

- Jika r hitung < r tabel, maka instrumen penelitian dikatakan

valid.

b. Uji Realibilitas

Menurut Budi Darma (2021:17) uji realibilitas mengukur

variabel yang digunakan melalui pertanyaan/pernyataan yang

digunakan. Uji realibilitas dilakukan dengan membandingkan nilai

Cronbach’s alpha dengan tingkat signifikan yang digunakan. Tingkat

signifikan yang digunakan bisa 0.5 0,6 hingga 0,7 tergantung

kebutuhan dalam penelitian. Adapun tingkat signifikan dalam

penelitian ini yaitu menggunakan tingkat signifikan sebesar 0.5.

Kriteria pengujian sebagai berikut:

- Jika nilai Cronbach’s alpha > tingkat signifikan, maka instrumen

dikatakan reliabel.

- Jika nilai Cronbach’s alpha < tingkat signifikan, maka instrumen

dikatakan tidak reliabel.


77

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan data primer. Dimana data primer ini diperoleh dari kuesioner

yang disebarkan kesemua auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik

(KAP) Umaryadi Ak., CPA melalui email untuk mempermudahkan dalam

mengisi keusioner.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2021:196) Uji Normalitas bertujuan untuk

apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini

dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel

kecil.

untuk menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak

yaitu dengan melihat nilai signifikannya. Jika signifikan > 0,05 maka

dapat dikatakan berdistribusi normal, namun jika sebaliknya < 0,05

maka dapat dikatakan tidak berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi
78

Menurut Ghozali (2021:162) autokorelasi bertujuan untuk

mengetahui atau menguji apakah dalam suatu model regresi linear

memiliki korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan

kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika diketahui

terdapat korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk

melakukan uji autokorelasi dapat menggunakan uji Run Test.

Adapun kriteria dalam pengambilan keputusan:

 Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 5 % atau (0,05)

maka residual tidak random untuk H0 ditolak dan Ha diterima.

 Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 5% atau (0,05)

maka residual random untuk H0 diterima sedangkan Ha ditolak.

c. Uji Hateroskedastisitas

Menurut Ghozali (2021:178) Uji ini bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance pada

residual dari satu observasi ke observasi lainnya. Jika variance dari

residual satu observasi ke observasi lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda, maka disebut hateroskedastisitas.

Salah satu cara untuk mengetahui apakah model regresi linier

berganda memiliki hateroskedastisitas adalah dengan melihat

scatterplot atau nilai prediksi dependen yaitu SRESID, dengan residual


79

ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu

X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-

studentized. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar di atas

atau di bawah nol pada sumbu y, maka dapat disimpulkan bahwa

hateroskedastisitas tidak ada.

d. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2021:157) uji multikolinieritas bertujuan untuk

mengetahui apakah suatu model regresi menemukan korelasi antara

variabel depende atau variabel independent. Efek multikolinieritas ini

meningkatkan variabilitas dalam sampel. Artinya standar errornya

besar, sehingga nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel saat

pengujian koefisien. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat

hubungan linier antara variabel bebas yang dipengaruhi variabel

terikat.

Untuk menilai apakah suatu model regresi memiliki

multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerence and Variance

Infalation Factor (VIF). Toleransi mengukur variabilitas variabel

independen yang dipilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Oleh karena itu, toleransi yang rendah sama

dengan nilai VIF tinggi , menunjukkan kolinearitas yang tinggi karena


80

VIF = 1/toleransi. Nilai cutoff yang digunakan adalah nilai tolerance

0.10 atau nilai VIF lebih besar dari 10.

3.8.2 Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2018:305) analisis regresi linier berganda

digunakan oleh peneliti, apabila peneliti meramalkan bagaimana naik

turunnya keadaan variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih

variabel independen sebagai faktor predictor dinaik turunkan nilainya

(dimanipulasi).

Metode Analisis Regresi Linear berganda memiliki tujuan

untuk mengetahui pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya.

Rumusan analisis regresi linear berganda yaitu :

Y = ɑ+ ƅ1X1+ ƅ2X2 + e

Keterangan:

Y = Kualitas Audit

α = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1 = Profesionalisme

X2 = Independensi Auditor

e = Eror Term

3.8.3 Koefisien Determinasi


81

Menurut Ghozali (2016;95) mengatakan bahwa kofisien

determinasi (R2) terutama untuk menganalisa sejauh apa model dapat

menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi ialah satu

dan nol. Koefisien deteminasi digunakan untuk menguji kualitas audit,

Profesionalisme dan Independensi auditor. Dengan rumus sebagai

berikut :

KD = r2x :  r2x 100%)

3.8.4 Uji Hipotensis

a. Uji Parsial (Uji t)

Menurut Ghozali (2016:97) Uji statistik t dapat menunjukkan

seberapa jauh variabel independen secara individual menjelaskan

variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan

significance level 0,05 (a=5%) penerimaan atau penolakan hipotensis

dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

- Ho ditolak jika p-value (significance- t) < dan koefesien regresi

sesuai dengan yang diprediksi.

- Ho diterima jika p-value (significance- t) > dan koefesien regresi

sesuai dengan yang diprediksi.

b. Uji Simultan (F)


82

Untuk menguji pengaruh perubahan variabel terikat secara

simultan, dilihat dari nilai significance F dibandingkan dengan taraf

nyata (𝛼) yang digunakan sebesar (5% = 0,05) untuk menentukan

daerah kritis, dengan kriteria:

-H0 ditolak, jika significance F < 0,05.

-Ha diterima jika signi

-ficance F ≥ 0,05.
DAFTAR PUSTAKA

Adha, Baigi Rabbani. (2016). Pengaruh Independensi Auditor, Profesionalisme


Auditor, Etika Profesi Auditor, Akuntabilitas Auditor Terhadap Kualitas
Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Skripsi Thesis. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Universitas Airlangga

Anak Agung Candra Pratiwi, N. N. (2020). Pengaruh Profesionalisme, Independensi


dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan
Publik di Provinsi Bali . Jurnal Kharisma, Vol. 2 No. 1.

Ardianimgsih, Arum. (2021). Audit Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arianti, d.k.k. (2014). Pengaruh Integritas, Obyektifitas, dan Akuntabilitas Terhadap


Kualitas Audit di Pemerintahan Daerah (Studi Pada Inspektorat Kabupaten
Buleleng). E-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha. Vol.2
No.1.

Azis, Dr. Nur Alimin. (2021). Model Interaksi Independensi Auditor. Bojong
Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.
Darma, Budi. (2021). Statistika Penelitian Menggunakan SPSS. Guepedia.
Djaali, Prof. Dr. H. (2020). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Euis Marliah. (2016). Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme
Auditor Terhadap Kualitas Audit. Skripsi(S1) thesis. Fakultas Ekonomi Unpas
Bandung.

Erfan E & Ridho D. (2021). Pengaruh Audit Tenur, Reputasi Auditor, Ukuran
Perusahaan dan Komite Audit. Indramayu: Penerbit Adab.
Ghozali, I. (2021). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 26.
Edisi 10. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Jaya, I Made Laut Mertha. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
Johnstone, K. M., Bedard, J. C., & Bierstaker, J. L. (2018). Audit Quality: Insights
from the Academic Literature. Current Issues in Auditing, 12(1), A1-A12.
Lydiawati, Melissa (2013) Pengaruh pengalaman kerja, kompetensi dan
Independensi auditor terhadap Kualitas audit. Undergraduate thesis,
Widya Mandala Catholic

Malik, A. D. (2020). Pengaruh Profesionalisme, Pengalaman, dan Pengetahuan


Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik
di Makassar). Jurnal Ekonomika, Vol 11, No 01 .

Marcelline, S., & Lubis, M. (2021). Pengaruh Profesionalisme, Kompetensi,


Independensi, dan Moral Reasoning terhadap Kualitas Audit pada Kantor
Akuntan Publik (KAP) di Kota Medan. Journal of Economic, Bussines and
Accounting (COSTING), 5(1), 53-62.
https://doi.org/https://doi.org/10.31539/costing.v5i1.2650

Mohamad, N. L. (2020). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap


Kualitas Audit (Studi Kasus Perwakilan BPKP Provinsi Gorontolo). JTBER :
Journal of Technopreneurship on Economics and Business Review, Vol.1, No.
2, hal 13.
Natalia, S. A. (2016). Profesionalisme Dalam Dunia Auditor: Studi Kasus Pada
Sebuah KAP BIG FOUR Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Brawijaya (JIM FEB‐UB).
Nasser, Abdul d.k.k. (2022). Audit Bank Syariah. Jakarta: Kencana.
Nr, Nafisah. Kompasiana Beyond Blogging. 12 Agustus (2017).
https://www.kompasiana.com/nrlr/5989544a953d8f50314e4172/peran
profesionalisme-auditor?page=3&page_images=1 (Diakses 15 April 2023).

Pane, D., Paula, C., Apriliyani, D., & Ufrida, N. (2021). Pengaruh profesionalisme,
experience, akuntabilitas dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit pada
kantor akuntan publik di wilayah kota medan. Jurnal Ilmiah MEA
(Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 5(2), 312-331. Hal. 313
https://doi.org/10.31955/mea.v5i2.1100
Rahayu, Ni Kadek Sri; Suryanawa, I Ketut. Pengaruh Independensi, Profesionalisme,
Skeptisme Profesional, Etika Profesi dan Gender Terhadap Kualitas Audit
Pada KAP di Bali. E-Jurnal Akuntansi, [S.l.], v. 30, n. 3, p. 686-698, mar.
(2020). ISSN 2302-8556. doi: https://doi.org/10.24843/EJA.2020.v30.i03.p11.

Roflin, Eddy d.k.k. (2021). Populasi, Sampel, Variabel. Bojong Pekalongan: PT.
Nasya Expanding Management.
Rosyada, A. D. (2019). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap
Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Makassar. Jurnal Akun
Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif, Vol 2, No 1, hal 221.
Sangadah, L. (2022). Pengaruh Akuntabilitas Auditor, Independensi Auditor, Dan
Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit. Owner : Riset Dan Jurnal
Akuntansi, 6(2), 1137-1143. https://doi.org/10.33395/owner.v6i2.636

Sepbeariska Manurung, d.k.k. (2021). Auditing. Bandung: Media Sains Indonesia.

Sholehah, N. L. H., & Mohamad, S. (2020). Pengaruh Kompetensi dan Independensi


Auditor terhadap Kualitas Audit: (Studi Kasus Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo). Journal of Technopreneurship on Economics and Business
Review, 1(2), 110–119. https://doi.org/10.37195/jtebr.v1i2.44
Sihombing, S., Simanjuntak, M., Sinaga, R., & Wulandari, B. (2021). Pengaruh
Kompetensi Auditor, Independensi Auditor, Pengalaman Auditor Dan
Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di
Wilayah Kota Medan. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, &
Akuntansi), 5(2), 651-666. https://doi.org/10.31955/mea.v5i2.1122

Simanjuntak, Mariana. (2022). Riset Pemasaran. Yayasan Kita Menulis.


Sugiarmini, A., & Datrini, L.K. (2017). Pengaruh Skeptisme Profesional,
Independensi, Kompetensi, Etika, Dan Role Stress Auditor Terhadap Kualitas
Audit Pada Kantor Bpk Ri Perwakilan Provinsi Bali. Krisna: Kumpulan Riset
Akuntansi, 9(1), 1-14.

Sugiono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta

Supriyadi. (2020). Pengembangan Instrumen Penelitian dan Evaluasi. Bojong


Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.
Susanti, Elly d.k.k. (2021). Etika Profesi. Yayasan Kita Menulis.
Susilawati, N. H. (2018). Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme
Auditor Internal Terhadap Kualitas Audit . Jurnal Akuntansi Bisnis, Vol. 16,
No. 1.
Oktavia, Marta Hapsari (2018) Pengaruh Integritas, Kerahasiaan, Kompleksitas
Tugas, Motivasi dan Ketidakjelasan Peran Terhadap Kinerja Auditor di Inspektorat
Provinsi Jawa Tengah. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

Tandiontong, Mathius. (2022). Kualitas Audit dan Pengukurannya. Bandung:


Alfabeta.
Tiara, D. W. (2020). Pengaruh Profesionalisme,Akuntanbilitas, Kompetensi,
Independensi Auditor, dan Due Profesional Care Terhadap Kualitas Audit
Pada Kantor Akuntan Publik di Medan. Journal of Trends Economics and
Accounting Research, Vol 1, No 1.
Umar, Rahima Br. Purba dan Haryono. (2021). Kualitas Audit & Deteksi Korupsi.
Medan: Merdeka Kreasi.

KUESIONER PENELITIAN

Yth. Bapak/Ibu/I Responden

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner dalam
rangka penelitian saya yang berjudul: “Pengaruh Profesionalisme, Independensi
Auditor dan Integritas Terhadap Kualitas Audit dengan Umur Sebagai Variabel
Kontrol Pada Kantor Akuntan Publik Umaryadi AK., CPA. Tahun 2022 ”
Kuesioner ini terdiri atas sejumlah pernyataan. Perlu Bapak/Ibu/Sdr/i ketahui bahwa
keberhasilan penelitian ini sangat tergantung dari partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i dalam
menjawab kuesioner. Atas partisipasi dan kerjasamanya, saya mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

1. Indentitas Responden

1. Nama :
2. Jabatan :
3. Pendidikan Terakhir :

4. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

5. Status Pernikahan : Belum Sudah

6. Berapa usia Bapak/Ibu/I sekarang ?

20 – 30 Tahun 30 – 50 Tahun > 50 Tahun

7. Berapa lama Bapak/Ibu/i telah bekerja di KAP ini?

1 – 3 Tahun 5 Tahun > 10 Tahun

2. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Bapak/ibu/saudara/i cukup memberikan tanda ceklis () pada pilihan


jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i. Setiap
pernyataan mengharapkan hanya ada satu jawaban. Setiap angka akan mewakili
tingkat kesesuaian dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i. Skor/Nilai jawaban
adalah sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju (5)


S : Setuju (4)
R : Ragu (3)
TS : Tidak Setuju (2)
STS : Sangat Tidak Setuju (1)

DAFTAR PERTANYAAN

1. PROFESIONALISME
NO PERTANYAAN SS S R TS STS

1 Dalam melakukan proses pengauditan,


saya menggunakan segenap pengetahuan,
kemampuan dan pengalaman yang saya
milik

2 Dari dulu hingga kemudian hari, Saya


akan tetap teguh pada profesi sebagai
auditor meskipun saya mendapatkan
tawaran pekerjaan lain dengan imbalan
yang lebih besar

3 Karena pentingnya profesi ini bagi


masyarakat, maka saya selalu berusaha
menjaga nama baik profesi

4 Dalam melaksanakan pemeriksaan saya


selalu berusaha menciptakan transparansi
keuangan

5 Saya selalu berusaha mengutamakan


masyarakat dalam menjalankan tugas

6 Dalam proses pengauditan saya selalu


yakin pada kemampuan dan keputusan
yang saya ambil

7 Dalam menyatakan pendapat atas laporan


keuangan saya tidak berada dibawah
tekanan manajemen.

8 Saya menerima kritik dan saran dari


rekan seprofesi yang berhubungan
dengan kinerja saya sebagai seorang
auditor.

9 Selama ini saya meyakini adanya


peraturan profesi menjadi motivasi bagi
saya untuk memberikan hasil pekerjaan
yang bisa dipertanggungjawabkan.

10 Saya merasa yakin terhadap nasihat dari


rekan seprofesi mengenai pekerjaan saya
sebagai auditor

11 Selama ini saya selalu memberikan ide/


pemecahan masalah sebagai rekan secara
profesi kepada auditor lainnya

12 Selama ini saya memiliki hubungan


interaksi yang baik, dan selalu bertukar
pendapat dengan rekan seprofesi lainnya

13 Selama ini saya menjaga hubungan baik


dengan sesama rekan seprofesi dan saling
menjaga nama baik profesi

2. INDEPENDENSI AUDITOR

NO PERTANYAAN SS S R TS STS

1 Auditor sebaiknya memiliki hubungan


dengan klien yang sama paling 3 tahun

2 Saya berupaya tetapbersifat independen


dalam melakukan audit walaupun telah
lama menjalin hubungan dengan klien

3 Tidak semua kesalahan klien yang saya


temukan saya laporkan karena lamanya
hubungan dengan klien tersebut

4 Agar tidak kehilangan klien, kadang-


kadang saya harus bertindak tidak jujur

5 Tidak semua kesalahan klien saya


laporkan karena saya mendapat
peringatan klien

6 Saya tidak berani melaporkan kesalahan


klien karena klien dapat mengganti posisi
saya dengan auditor lain

7 Fasilitas yang saya terima dari klien


menjadikan saya sungkan terhadap klien
sehingga kurang bebas dalam melakukan
audit

8 Saya tidak membutuhkan telaah dari


rekan auditor untuk menilai prosedur
audit saya karena kurang dirasa
manfaatnya

9 Saya bersikap jujur untuk menghindari


penilaian kurang dari rekan seprofesi
(sesama auditor) dalam tim

3. INTEGRITAS
NO PERTANYAAN SS S R TS STS

1 Auditor harus taat pada peraturan –


peraturan, baik diawasi maupun tidak
diawasi

2 Auditor harus bekerja sesuai dengan


keadaan yang sebenarnya, tidak
menambah maupun mengurangi fakta
yang ada.

3 Auditor tidak menerima segala sesuatu


dalam bentuk apapun yang bukan
haknya.

4 Auditor tidak dapat diintimidasi oleh


orang lain dan tidak tunduk karena
tekanan yang dilakukan oleh orang lain
guna mempengaruhi sikap dan
pendapatnya

5 Auditor mengemukakan hal-hal yang


menurut pertimbangan dan keyakinannya
perlu dilakukan.

6 Auditor harus memiliki rasa percaya diri


yang besar dalam menghadapi berbagai
kesulitan.

7 Auditor selalu menimbang permasalahan


berikut akibat-akibatnya dengan seksama

8 Auditor tidak mempertimbangkan


keadaan seseorang/sekelompok orang
atau suatu unit organisasi untuk
membenarkan perbuatan melanggar
ketentuan atau peraturan
perundangundangan yang berlaku.

9 Auditor bersikap dan bertingkah laku


sesuai dengan norma yang berlaku

10 Auditor tidak mengelak atau


menyalahkan orang lain yang dapat
mengakibatkan kerugian orang lain.

11 Dalam menyusun rekomendasi, auditor


harus berpegang teguh pada
ketentuan/peraturan yang berlaku dengan
tetap mempertimbangkan agar
rekomendasi dapat dilaksanakan.

4. KUALITAS AUDIT
NO PERTANYAAN SS S R TS STS

1 Laporan hasil pemeriksaan memuat


temuan dan simpulan hasil pemeriksaan
secara obyektif, serta rekomendasi yang
konstruktif

2 Laporan hasil pemeriksaan memuat


informasi secara komprehensif tentang
temua yang ditemukan selama proses
pemeriksaan

3 Laporan harus dapat mengemukakan


pengakuan atas suatu prestasi
keberhasilan atau suatu tindakan
perbaikan yang telah dilaksanakan obyek
pemeriksaan

4 Laporan harus mengemukakan


penjelasan atau tanggapan pejabat/pihak
obyek pemeriksaan tentang hasil
pemeriksaan

5 Laporan yang dihasilkan harus akurat,


lengkap, obyektif, meyakinkan, jelas,
ringkas, serta tepat waktu agar informasi
yang diberikan bermanfaat secara
maksimal

6 Laporan mengungkapkan hal-hal yang


merupakan masalah yang belum dapat
diselesaikan sampai berakhirnya
pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai