Anda di halaman 1dari 91

1

SKRIPSI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA


MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI PADA DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN BONE

PATRICIA ANGELINE OCTAVIANTI WARAE


2171082007

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


YAYASAN PENDIDIKAN INDONESIA
(STIE YAPI) BONE
2021
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI PADA DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN BONE

SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Yayasan Pendidikan Indonesia(STIE YAPI) Bone Untuk Memenuhi
Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh
PATRICIA ANGELINE OCTAVIANTI WARAE
2171082007

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


YAYASAN PENDIDIKAN INDONESIA
(STIE YAPI) BONE
2021

i
1
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul : Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya
Manusia Berbasis Kompetensi pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Bone
Nama : Patricia Angeline Octavianti Warae
NIM : 2171082007
Program Studi : Manajemen (S1)
Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Yayasan Pendidikan Indonesia
(STIE YAPI) BONE

Setelah diperiksa dan diteliti, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan

dan layak untuk diajukan dalam ujian skripsi (ujian meja).

Watampone, Oktober 2021


Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

A. Mallanti ST. M.M. Ph.D. Muh. Harisa P., S.T., S.E., M.M.
NIDN. NIDN. 0912058303

Mengetahui:
Ketua STIE YAPI Bone
H. Syahrir Pawerangi, SE.,M.M.
NIDN. 0911127202

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi atas nama Patricia Angeline Octavianti Warae NIM:


2171082007 diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Yayasan Pendidikan Indonesia (STIE-YAPI) Bone dengan SK No. 092
Tahun 2021, Tanggal 1 Oktober 2021, yang telah dipertahankan/diuji dan
lulus pada hari Rabu, Tanggal 20 Oktober 2021 untuk memenuhi sebagian
persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Indonesia
(STIE YAPI) Bone.
Disahkan oleh:
Ketua STIE YAPI-Bone

H. Syahrir Pawerangi, S.E., M.M.


NIDN. 0911127202

Panitia Ujian:

1. Ketua Ujian : H. Syahrir Pawerangi, S.E., M.M. (…………….)

2. Sekretaris : Muhammad Idrus, S.E., M.M. ( ……………)

3. Pembimbing I : A. Mallanti ST. M.M. Ph.D. ( ……………)

4. Pembimbing II : Muh. Harisa P., S.T., S.E., M.M. (………….…)


5. Penguji I : Marniati Syam, S.T., S.E., M.M. (…………….)

6. Penguji II : Sam Arif A., S.Pd., M.Pd. (…………….)

iii
ABSTRAK

Patricia Angeline Octavianti Warae. 2021. Sistem Informasi


Manajemen Sumber Daya Manusia pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Bone. Skripsi. Program Studi Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Indonesia (STIE YAPI)
Bone.
Setiap Perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan jika
pencapaian itu sudah tercapai barulah dapat dikatakan berhasil. Untuk
mencapai sebuah keberhasilan, maka diperlukannya sumber daya manusia
yang kompoten. Dengan kata lain, kompetensi juga sangat di perlukan
karena dengan adanya kompetensi bisa membantu organisasi dan
meningkatkan kinerja dalam sebuah perusahaan. Sistem Informasi
Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi dapat
meningkatkan kapasitas kinerja yang dimiliki dalam sebuah perusahaan
karena apabila orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi mereka
dalam memiliki sebuah kompetensi yang tepat sesuai dengan pekerjaan
mereka masing-masing. Dari latar belakang tersebut peneliti mengemukakan
pertanyaan yaitu”Bagaiamana cara meningkatkan Sistem Informasi
Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone”
Teknik pengumpulan yang digunakan adalah teknik wawancara dan
dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan menggunakan data-data
yang diperoleh dalam bentuk uraian-uraian kemudian data tersebut dianalisa
menggunakan cara berfikir induktif.
Hasil dari penelitian yang didapat bahwa Sistem Informasi Manajemen
Sumber Daya Manusia berbasis Kompetensi memang mempengaruhi kinerja
para karyawan. Semakin meningkatnya kinerja karyawan dan semakin lama
ia bekerja pada perusahaan, pengetahuan karyawan juga harus semakin
ditingkatkan dengan mengadakan pengembangan dan pelatihan karyawan.

iv
KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas

rahmat dan hidayat-nya sehingga skripsi yang berjudul “Sistem Informasi

Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone” dapat penulis

selesaikan dengan baik.

Selama menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis telah dibantu

oleh berbagai pihak, baik bantuan berupa materiil maupun bantuan moril,

oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak H. Syahrir Pawerangi, S.E., M.M. selaku Ketua Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Indonesia (STIE YAPI) Bone

2. Bapak A. Mallanti ST. M.M. Ph.D. selaku pembimbing I dan Bapak

Muh. Harisa P., S.T., S.E., M.M. selaku pembimbing II yang dengan

tulus membimbing dan mengarahkan penulis serta memberikan

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak A. Saharuddin, S.STP,M.SI selaku Kepala Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

4. Bapak A.Idris, SH selaku kepala bidang pemanfaatan data dan inovasi

pelayanan pada Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

v
Bone yang telah memberikan penulis motivasi untuk menyelesaikan

skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan

Pendidikan Indonesia (STIE YAPI) Bone yang selama ini telah banyak

memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Ayah Djemmicus Warae dan Ibu Rahayu atas segala kasih sayang dan

doa restunya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi. Semoga Tuhan melimpahkan berkat kepadanya, melindungi

kedua orang tuaku.Aamiin

Semoga bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis

mendapat imbalan yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis

menyadari akan keterbatasan sebagai manusia biasa, maka karya ini tak

luput dari kekurangan.Mudah-Mudahan kekurangan ini dapat disempurnakan

lagi di masa akan datang dan harapan penulis mudah-mudahan karya ini

dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia ilmu ekonomi.

Watampone, September 2021

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI..................................................iii

ABSTRAK............................................................................................iv

KATA PENGANTAR............................................................................v

DAFTAR ISI....................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR............................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN......................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................5

B. Rumusan Masalah................................................................5

C. Tujuan Penelitian .................................................................5

D. Manfaat Penelitian................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................7

A. Landasan Teori.......................................................................7

1. Sistem...................................................................................7

2. Sistem Informasi Manajemen ( SIM)..................................12

3. Sumber Daya Manusia (SDM)............................................19

4. Kompetensi.........................................................................28

5. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya manusia.......32

B. Penelitian Terdahulu............................................................36

C. Kerangka Konseptual...........................................................38

vii
BAB III METODE PENELITIAN......................................................41

A. Jenis Penelitian.............................................................41

B. Subjek Penelitian...........................................................41

C. Jenis dan Sumber Data.................................................42

D. Definisi Operasional......................................................42

E. Teknik /Prosedur Pengumpulan Data...........................43

F. Metode Analisis Data.....................................................44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................46

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................... 46

B. Hasil Penelitian ............................................................. 57

C. Pembahasan ................................................................ 68

BAB V KESIMPULAN.................................................................... 70

A. Kesimpulan................................................................... 70

B. Saran............................................................................ 70

Daftar Pustaka ................................................................................ 72

Lampiran-Lampiran ...................................................................... 73

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Konseptual....................................................39

Gambar 2 Struktur Organisasi........................................................49

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan persaingan yang semakin tajam karena perubahan

teknologi yang cepat dan lingkungan yang dinamis pada setiap dimensi

kehidupan manusia, maka organisasi membutuhkan SDM yang mempunyai

kompetensi agar dapat memberikan pelayanan yang prima. Dengan

demikian, sebuah organisasi tidak hanya mampu memberikan pelayanan

yang memuaskan (customer satisfaction), tetapi juga berorientasi pada nilai

(customer value), sehingga organisasi tidak semata-mata mengejar

pencapaian produktivitas kerja yang tinggi tetapi lebih pada kinerja dalam

proses pencapaiannya. Kinerja individu dalam setiap kegiatan merupakan

kunci pencapaian produktivitas. Karena, kinerja adalah suatu hasil di mana

SDM dan sumber daya lain yang ada di dalam organisasi secara bersama-

sama membawa hasil akhir yang didasarkan pada tingkat kualitas dan

standar yang ditetapkan. Konsekuensinya, organisasi memerlukan SDM

yang memiliki keahlian dan kemampuan yang “unik” sesuai dengan visi dan

misi organisasi.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan salah satu

instansi pemerintah yang bertugas melayani masyarakat dalam hal

1
pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengesahan anak

dan pengakuan anak. Kependudukan merupakan basis utama dan fokus dari

segala persoalan pembangunan. Hampir semua kegiatan pembangunan baik

yang bersifat sektoral maupun lintas sektor terarah dan terkait dengan

penduduk, atau dengan kata lain penduduk harus menjadi subjek sekaligus

objek pembangunan. Oleh karena itu dalam mengurus semua hal yang

berhubungan dengan kependudukan ditangani oleh suatu dinas dimana

dinas tersebut memberikan semua bentuk pelayanan mengenai

kependudukan itu sendiri.

Pencatatan sipil juga merupakan suatu catatan yang menyangkut

kedudukan hukum seseorang. Bahwa untuk dapat dijadikan dasar kepastian

hukum seseorang maka data atau catatan peristiwa penting seseorang

seperti perkawinan, perceraian, kelahiran, kematian, pengakuan anak dan

pengesahan anak, perlu didaftarkan ke Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil. Oleh karena Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

adalah suatu lembaga resmi Pemerintah yang menangani hal-hal yang

menyangkut peristiwa kependudukan yang sengaja diadakan oleh

Pemerintah, dan bertugas untuk mencatat, mendaftarkan serta membukukan

selengkap mungkin setiap peristiwa penting bagi status keperdataan

seseorang.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan salah satu

instansi pemerintah yang bertugas melayani masyarakat dalam hal


pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengesahan anak

dan pengakuan anak. Peranan dinas kependudukan ini sangat krusial dalam

melakukan pencatatan kependudukan terutama di Kota kabupaten Bone.

Dalam hal ini, kompetensi SDM memiliki peran yang sangat

menentukan dalam upaya mengubah dan meningkatkan kinerja organisasi.

Manajemen SDM berbasis kompetensi dilakukan agar dapat memberikan

hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi dengan standar

kinerja yang telah ditetapkan. Kompetensi menyangkut kewenangan setiap

individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan

perannya dalam organisasi yang relevan dengan keahlian, pengetahuan, dan

kemampuan yang dimiliki. Kompetensi yang dimiliki pegawai secara

individual harus mampu mendukung pelaksanaan strategi organisasi dan

setiap perubahan yang dilakukan oleh manajemen.

Pentingnya kontribusi SDM sebagai salah satu pilar utama

pendukung kesuksesan organisasi harus sejak dini disadari oleh pemimpin

puncak. Oleh sebab itu, organisasi dituntut untuk melakukan pengembangan

berkesinambungan terhadap kuantitas dan kualitas pengetahuan SDM-nya

melalui berbagai pelatihan atau merangsang SDM-nya agar learning by

doing dalam sebuah semangat yang termaksud dalam learning organization.

Membangun SDM yang didasari oleh kapasitas organisasi untuk

mempertahankan kemampuan SDM-nya merupakan langkah awal dalam

penciptaan asset SDM yang strategis. Namun langkah awal tersebut


bergantung pada proses untuk mencetak SDM yang berkompeten serta

kemampuan organisasi untuk meningkatkan nilai tambah individu-individu di

dalamnya. Dalam hal ini, penerapan manajemen SDM berbasis kempetensi

memberikan kontribusi signifikan bagi organisasi.

Konsep manajemen SDM berbasis kompetensi menawarkan

pendekatan baru yang dapat menerjemahkan tuntutan kebutuhan

kompetensi organisasi ke dalam kebutuhan jabatan dan kebutuhan

kompetensi individu (Siswanto, 2003). Selain itu, dengan pendekatan ini

banyak fungsi manajemen SDM yang semula sulit dilakukan menjadi lebih

mudah dan praktis, seperti: analisis kebutuhan pelatihan, rencana karier

pegawai, penge-lompokkan jabatan, dan sebagainya, yang kesemuanya

disusun berdasarkan tingkat kebutuhan kompetensi. Manajemen SDM

berbasis kompetensi merupakan salah satu model yang dapat memberikan

hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pengembangan SDM dan

organisasi berbasis standar kinerja yang telah ditetapkan. Model ini lebih

spesifik, fleksibel, mempunyai relevansi dengan tugas dan pekerjaan, lebih

bermutu dan memerlukan wakktu yang relatif singkat. Jadi, manajemen SDM

berbasis kompetensi adalah pengelolaan SDM, di mana seluruh proses

manajemen SDM, khususnya penempatan individu pada suatu jabatan

didasarkan pada informasi kebutuhan kompetesi suatu jabatan, yang

sebelumnya telah dianalisis dan diukur aspek-aspek yang kemungkinan akan


sangat mempengaruhi keberhasilan/efektivitas penyelesaian tugas/pekerjaan

yang dibebankan dalam jabatan tersebut.

Dengan usaha meningkatkan sistem informasi manajemen sumber

daya manusia berbasis kompetensi pada dinas kependudukan dan

pencatatan sipil kabupaten bone diharapkan nantinya dapat meningkatkan

Pengetahuan Keterampilan dan Sikap pada karyawan dinas kependudukan

dan pencatatan sipil kabupaten bone.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana cara meningkatkan

sistem informasi manajemen sumber daya manusia berbasis kompentensi

pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten bone ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah

diuraikan diatas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah Untuk

mengetahui bagaimana sistem informasi manajemen sumber daya manusia

manajemen berbasis kompetensi pada dinas kependudukan dan pencatatan

sipil kabupaten bone .

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan dan kontribusi bagi beberapa pihak yang terkait, antara lain

bagi karyawan, dan bagi Pihak Manajemen.


1. Bagi Karyawan

Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat menambah pengetahuan dan

dan informasi mengenai meningkatkan sistem informasi sumber daya

manusia berbasis kompetensi pada kantor kependudukan dan

pencatatan sipil kabupaten bone.

2. Bagi Pihak Manajemen

Diharapkan nantinya hasil penelitian ini jadi berpedoman perusahaan

untuk meningkatkan kualitas sistem informasi manajemen sumber daya

manusia berbasis kompetensi yang dimiliki dan memberikan pelayanan

yang terbaik
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

A. Sistem

a. Pengertian Sistem

Secara sederhana pengertian sistem informasi bisa didefinisikan

sebagai sebuah sistem yang mana terdiri dari teknologi atau alat, media

yang digunakan, prosedur yang terorganisir, serta sumber daya manusia

yang didalamnya bekerja sebagai sebuah kombinasi membentuk sebuah

sistem yang terorganisir. Kombinasi antara teknologi dan manusia ini bekerja

untuk mendapatkan sebuah informasi yang kemudian digunakan untuk

mendukung suatu manajemen guna mengambil sebuah kebijakan atau

keputusan.

Dari definisi sistem informasi yang sudah dijelaskan di atas, dapat

disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah kombinasi yang

membentuk sistem guna mendapatkan sebuah informasi yang dibutuhkan.

Disebut sebagai sebuah sistem, komposisi ini juga memerlukan komponen-

komponen yang dibutuhkan untuk mendukung kombinasi kerja itu.

Komponen-komponen itu bekerja dengan saling berinteraksi untuk

membentuk sebuah kesatuan sistem, yang mana nantinya bisa


menghasilkan informasi yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk mengambil keputusan.

b. Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi terdiri dari berbagai hal yang memiliki

fungsi masing-masing namun tetap memiliki tujuan untuk membentuk satu

informasi yang valid. Ada 6 komponen utama dalam sistem informasi yang

harus ada sehingga bisa terbentuk sebuah sistem yang bisa bekerja dengan

baik. Komponen-komponen itu antara lain yang pertama adalah Hardware

(perangkat keras).

Perangkat keras ini meliputi berbagai piranti fisik yang dibutuhkan

guna mendapatkan dan mengolah data informasi. Contoh komponen ini

misalnya komputer. Komponen kedua adalah perangkat lunak (software)

atau yang juga biasa disebut sebagai program. Software atau program ini

adalah kumpulan instruksi-instruksi yang membuat perangkat keras bisa

mengolah data yang didapatkan.

Komponen selanjutnya adalah prosedur yang mana merupakan

aturan yang digunakan untuk mengolah atau memproses data yang

didapatkan guna menghasilkan output yang digunakan. Komponen keempat

dari Sisfo adalah manusia atau sumber daya yang mengoperasikan dua

komponen pertama dan bekerja berdasarkan prosedur yang ditentukan.

Manusia atau sumber daya manusia inilah yang akan bertanggung jawab
secara penuh terhadap proses pengembangan dan juga penggunaan output

dari sistem informasi.

Sedangkan hasil informasi yang dikumpulkan akan dibuat dalam

bentuk database yang merupakan komponen kelima dari sistem ini.

Database atau hasil data yang dikumpulkan ini bisa berupa hubungan, tabel

dan bentuk data lain yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

Ada juga komponen terakhir yang disebut sebagai komunikasi data

dan jaringan komputer yang merupakan sebuah sistem penghubung yang

membuat resources bisa digunakan atau diakses secara bersamaan dan

diakses oleh banyak pemakai.

c. Contoh Komponen Sistem Informasi

Berdasarkan penjelasan dan pengertian sistem informasi tersebut,

ada banyak contoh sistem informasi yang sudah dihasilkan. Salah satunya

adalah TPS (Transaction Processing System). TPS ini adalah sebuah sistem

informasi yang yang digunakan dalam transaksi bisnis. Sistem ini diciptakan

untuk membantu dalam proses pengolahan data yang berjumlah besar dan

transaksi dalam tempo yang rutin.

Sistem informasi ini biasanya diaplikasikan dalam bentuk program

yang digunakan untuk mengatur manajemen inventaris dan gaji karyawan di

sebuah perusahaan. Dengan menggunakan sistem informasi ini, data yang

dihasilkan dan dimanfaatkan secara praktis bisa lebih valid dan bisa

membantu kinerja agar lebih efektif.


Sistem terdiri dari beberapa subsistem yang saling berkaitan, mulai

dari subsistem yang terbesar hingga subsistem yang terkecil. Masing-masing

subsistem saling berinteraksi satu sama lain. Setiap subsistem memiliki

tujuan yang berbeda-beda. Namun,tujuan tersebut memiliki sasaran yang

sama, dan masing-masing subsistem juga terdapat peran yang berbeda,

namun, peran tersebut difungsikan dalam struktur yang sama. Suatu

organisasi maupun lembaga dalam kegiatannya selalu berhubungan dengan

system. Dengan adanya system tersebut, suatu organisasi maupun lembaga

dapat berjalan dengan baik.

d. Manfaat Sistem

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat

berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-

kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui

kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe

keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di

atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen

atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat

dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-

keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.

Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada

pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan

pelaksanaan tugas-tugas organisasi.


Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah

sebagai berikut:

1) Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan

akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem

informasi.

2) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan

sistem informasi secara kritis.

3) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung

sistem informasi.

5) Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6) Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari

sistem informasi dan teknologi baru.

7) Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan

pemeliharaan sistem.

8) Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-

transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai

salah satu produk atau pelayanan mereka.

9) Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah

dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang

terjadi.
Menurut Anatol Raporot sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan

perangkat hubungan satu sama lain. Sistem menghubungkan segala bagian

yang ada di suatu organisasi maupun lembaga, karena saling

ketergantungan dan saling membutuhkan satu sama lainnya. Tujuannya agar

semua kegiatan maupun pekerjaan yang dilakukan berjalan efektif demi

pencapaian tujuan tertentu dari sebuah organisasi maupun lembaga. Sistem

tidak bisa lepas dari pelaku sistem, yaitu manusia itu sendiri. Tenaga

kerja/manusia jika dikaitkan dengan peranan atau pendapatannya dapat

digolongkan atas pengusaha dan karyawan, manajer dan buruh. Suatu

perusahaan atau lembaga juga saling tergantung dengan pegawai maupun

karyawan. Karyawan memiliki andil yang besar dalam pencapaian tujuan

tersebut.

Pendapatan yang sepadan dengan nilai pekerjaan yang dilakukan

juga sangat penting bagi penunjang semangat kerja karyawan. Karyawan

tidak hanya bekerja diwaktu yang telah ditentukan ataupun jenis pekerjaan

yang sesuai standart harinya. Namun, terkadang ada pekerjaan yang

mengharuskan mereka untuk melembur dan bekerja lebih keras lagi

disbanding biasanya.

2. Sistem informasi manajemen (SIM)

a. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sekelompok atau

sekumpulan proses dimana data dapat diolah, dianalisis, dan ditampilkan


supaya data tersebut menjadi berguna untuk kebutuhan pengambilan suatu

keputusan. Sistem ini merupakan alat yang sangat berguna untuk

menunjang dan mengendalikan operasi perusahaan. 

Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mengumpulkan dan

mengatur semua data dari berbagai tingkat perusahaan, meringkas,

kemudian memfasilitasi dan meningkatkan kualitas dari pengambilan

keputusan untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas sebuah

perusahaan. 

Sistem ini berbasis komputer dan dapat berupa

lembar excel atau platform yang lebih kompleks. Selain itu data dapat

diakses dan diolah secara internal maupun eksternal. Sehingga, sistem

informasi yang digunakan lebih efisien dan produktif.

b. Fungsi Sistem Informasi Manajemen pada Bisnis

Sistem ini sangat dibutuhkan karena memiliki tingkat kompleksitas

tinggi dalam organisasi bisnis. Apabila tidak memiliki informasi yang tepat,

maka tidak akan ada organisasi maupun bisnis yang dapat mengambil

sebuah keputusan dengan baik. 

Setiap pengambilan keputusan dari bisnis maupun organisasi harus

berdasarkan informasi yang relevan dan telah terverifikasi. Jika tidak memiliki

informasi yang relevan maupun terverifikasi, maka bisnis yang anda jalankan

dapat mengalami kerugian yang besar dan produktivitas akan menurun.

Berikut merupakan fungsi dari SIM pada bisnis:


1) Membantu dalam proses pengambilan keputusan

Sebuah sistem tentu harus berdasarkan informasi yang relevan dan

dari sumber yang valid. Informasi tersebut haruslah mengandung sebuah

fakta agar proses pengambilan keputusan berjalan dengan baik. Dengan

adanya sistem informasi manajemen dalam bisnis anda, maka pengambilan

keputusan akan lebih mudah dan terstruktur dengan baik. 

2) Membantu dalam menemukan suatu masalah

Seperti yang telah diketahui, sistem ini akan memberikan informasi

yang relevan dalam setiap aspek kegiatan. Apabila terdapat kesalahan pada

manajemen, maka informasi pada SIM akan memberikan solusi pada

permasalahan tersebut.

3) Membantu dalam hal membandingkan kinerja bisnis

Di dalam sistem ini juga menyimpan history data dan menyimpan

data dalam sebuah basis data (database). Sehingga pada sistem informasi

manajemen dapat membandingkan kinerja bisnis anda dengan lebih mudah

dan cepat. 

4) Membantu dalam hal koordinasi antar departemen

Terkadang, di beberapa perusahaan bisnis memiliki beberapa

departemen dan menjalankan tugas masing–masing. Sehingga perlu adanya

sebuah sistem yang dapat mengkoordinasikan tiap departemen dengan baik.

SIM disini, memiliki kemampuan untuk membantu koordinasi masing–masing

departemen. 
Pertukaran informasi menjadi lebih baik dan cepat dengan

manajemen yang terstruktur. Hubungan yang sehat akan terbentuk pada

setiap orang dalam departemen satu dengan departemen yang lain dalam

pertukaran informasi.

c. Tahapan Proses Manajemen

Proses manajemen memiliki beberapa tahapan yang dapat

didefinisikan sebagai berikut:

1) Perencanaan

Proses yang pertama merupakan tahap formulasi yang disusun

secara terperinci untuk mencapai tujuan akhir dan termasuk ke dalam

aktivitas manajemen. Tahapan dari perencanaan memiliki persyaratan untuk

menetapkan tujuan dan mengidentifikasi metode untuk mencapai sebuah

tujuan (objective).

2) Pengendalian

Tahap yang kedua masuk ke dalam proses pengendalian, dimana

setelah rencana berhasil dibuat, selanjutnya masuk pada proses

implementasi rencana tersebut. Peran dari manajer dan karyawan adalah

memonitoring pelaksanaannya supaya berjalan dengan lancar dan

semestinya. 

3) Pengambilan Keputusan

Tahapan yang terakhir, akan dilakukan proses pemilihan diantara

berbagai berbagai alternatif pilihan. Fungsi dari manajerial berperan sebagai


penghubung antara proses perencanaan dan pengendalian. Seorang

manajer harus bisa antara tujuan serta metode untuk melaksanakan tujuan

tersebut. 

d. Komponen Sistem Informasi Manajemen

Sebuah sistem informasi manajemen perlu dibangun dengan

beberapa komponen yang saling berkaitan dan memiliki pengaruh terhadap

informasi satu dengan informasi yang lain. Perancangan sebuah SIM

melibatkan komponen berikut:

Di dalam sebuah SIM, manusia merupakan peranan yang sangat

penting.Peran dari manusia sendiri adalah merancang, mengolah,

mengoperasikan, membangun, dan menggunakan sistem tersebut.

Sehingga informasi yang dihasilkan pada SIM akan memberikan

manfaat bagi manusia dan bisnis yang dijalankan. Sumber daya manusia

sangat diperlukan agar terciptanya sebuah sistem yang berjalan dengan baik

dan semestinya.  

Teknologi informasi banyak membawa perubahan dalam organisasi

dan proses bisnis. Teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan bagi

organisasi yang dapat membantu kinerja organisasi dan individu. Sistem

informasi akan membantu perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan

ke dalam bentuk informasi yang akurat dan terpercaya, sehingga banyak

pihak yang memanfaatkan sistem informasi akuntansi untuk mencapai

keunggulan bagi perusahaan. Sistem informasi adalah komponen dan


elemen dari suatu organisasi yang menyediakan informasi bagi pengguna

dengan pengolahan peristiwa keuangan (Zare, 2012).

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para

pemakainya. Untuk dapat berguna maka informasi harus didukung oleh tiga

pilar sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan, tepat waktu dan

tepat nilainya atau akurat. Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini

tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna. Untuk menjadi sistem

informasi, maka hasil dari sistem itu harus berupa informasi yang berguna,

yaitu harus memenuhi ketiga kriteria: relevan, tepat waktu dan akurat

(Usman, 2000).

e. Manfaat Sistem Informasi Manajemen

1) Meningkatkan Akurasi Data 

Data merupakan sumber daya yang penting sebagai pendukung

kebijakan yang akan Anda ambil. Data yang akurat sangat dibutuhkan dalam

sebuah bisnis karena akan berhubungan dengan keputusan strategis. Sistem

informasi manajemen adalah alat yang akan memberikan data akurat yang

dibutuhkan perusahaan.

Melalui sistem, data yang masuk akan diolah secara otomatis

sehingga membantu tugas manajemen agar lebih efektif dan efisien. Dan

dengan dukungan teknologi internet, Anda juga bisa mengambil data yang

dibutuhkan pada sistem secara realtime.


Sistem ini juga menyediakan layanan informasi yang dapat

digunakan sebagai dasar perencanaan, pengawasan dan pengarahan pihak

manajemen.

Dari data informasi yang dihasilkan, selanjutnya dapat digunakan

oleh departemen atau divisi lain yang membutuhkan.

Pertukaran informasi yang tepat antar departemen mampu

membentuk hubungan yang sehat dalam sebuah organisasi.

Tidak hanya itu, sistem informasi juga membantu pihak manajemen

dalam pendelegasian tugas kepada pihak lain secara mudah. Koordinasi

antar departemen juga dapat dilakukan secara cepat tanpa harus bertatap

muka.

2) Meningkatkan Kualitas SDM

Ketika data informasi telah tersedia secara akurat dan cepat, tentu

hal ini berpengaruh pada kinerja sumber daya manusia perusahaan.

Mau tidak mau sumber daya manusia yang menggunakan sistem ini

harus menyesuaikan sistem kerjanya mengikuti perkembangan teknologi.

Dengan sumber daya yang berkualitas, tentu saja akan berpengaruh

pada progres perkembangan bisnis Anda di masa mendatang.

Semua organisasi membutuhkan aliran informasi yang membantu

manajer untuk mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran

informasi ini diatur dan diarahkan dalam suatu sistem informasi. Sistem

informasi berperan dalam proses pengambilan keputusan operasional harian


sampai perencanaan jangka panjang. Sebelum komputer ada, sistem

informasi sudah menjadi kebutuhan organisasi. Ini berarti sistem informasi

tidak selamanya berbasis komputer. Namun dengan berkembangnya fungsi

komputer, sistem informasi saat ini umumnya didukung penuh oleh

komputer. Sistem informasi organisasi digunakan untuk mendukung aktifitas-

aktifitas organisasi berkembang dari 2 masa-ke masa. Tingkat keterlibata

sistem informasi organisasi makin lama makin luas dan dalam.

3. Sumber Daya Manusia (SDM)

a. Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat

penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi

maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan

perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang

dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan

perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.

Karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih

berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian

muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau

Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama, tetapi

aset yang bernilai dan dapat dilipat gandakan, dikembangkan (bandingkan

dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability


(beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau

organisasi lebih mengemuka.

Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro

dan pengertian makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang

bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa

disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain

sebagainya. Sedangkan pengertian SDM secara makro adalah penduduk

suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum

bekerja maupun yang sudah bekerja.

Sehingga secara menyeluruh, pengertian Sumber Daya Manusia

adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik

institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih

dan dikembangkan kemampuannya.

b. Kinerja Sumber Daya Manusia

SDM dalam sebuah organisasi atau perusahaan, yang bisa dilihat

dalam pengertian secara Mikro dapat dibedakan menjadi 2 kategori. Yang

pertama adalah Karyawan Operasional dan Karyawan Manajerial. Yang

masing-masing memiliki peranannya dalam organisasi atau perusahaan

tersebut. SDM tersebut yang akan mengelola jalannya proses bisnis pada

suatu organisasi atau perusahaan. Sehingga dibutuhkan kinerja yang optimal

dari seluruh SDM yang ada dan terlibat dalam suatu organisasi atau

perusahaan.
Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dan merupakan hasil

kerja yang di capai oleh seorang karyawan dalam melakukan pekerjaannya

sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan oleh perusahaan.Kinerja

karyawan yang baik dapat mempengaruhi kepuasan kerja pada diri

karyawan.Munculnya kepuasan kerja dapat membuat meningkatnya kinerja

karyawan.

c. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) sangat erat kaitannya

dengan SDM dalam sebuah organisasi atau perusahaan. MSDM sendiri

memiliki manfaat dan fungsi yang banyak dan berguna dalam mengatur dan

memberdayakan SDM yang ada dan direncanakan untuk bergabung dalam

sebuah organisasi atau perusahaan. Berikut adalah 11 Fungsi MSDM:

1) Perencanaan, merencanakan tenaga kerja yang sesuai dengan

kebutuhan perusahaan, agar lebih efektif dan efisien.

2) Pengorganisasian, pembagian kerja karyawan, hubungan kerja, delegasi

wewenang dan koordinasi.

3) Pengarahan (Directing), mengarahkan semua karyawan untuk bekerja

secara efektif dan efisien.

4) Pengendalian (Controlling), mengendalikan dan mengawasi karyawan

untuk taat pada peraturan yang ada.


5) Pengadaan (Procurement), yaitu proses penarikan, seleksi, orientasi dan

induksi karyawan jika diperlukan.

6) Pengembangan (Development), yaitu proses peningkatan ketrampilan

dari perusahaan bagi karyawan yang biasa disebut pelatihan.

7) Kompensasi (Compensation), yaitu penghitungan dan pembagian balas

jasa secara adil terhadap karyawan.

8) Pengintegrasian (Integration), Mempersatukan kepentingan karyawan

dan perusahaan agar selaras dan tidak bertolak belakang.

9) Pemeliharaan, yaitu proses memelihara dan meningkatkan kondisi fisik,

mental dan loyalitas.

10) Kedisiplinan (Dicipline), pendisiplinan karyawan terhadap peraturan dan

norma sosial yanga ada.

11)Pemberhentian (Separation), pemberhentian dari organisasi atau dengan

kata lain PHK.

d. Fungsi Sumber Daya Manusia

Beberapa fungsi sumber daya manusia dijelaskan secara lengkap

yaitu sebagai berikut.

1) Sebagai Tenaga Kerja

Tenaga kerja disebut juga ‘man power’ merupakan seluruh penduduk

yang memiliki usia siap kerja (produktif). Tenaga kerja mempunyai

kemampuan untuk memberikan jasa setiap satuan waktu yang berguna


untuk menghasilkan produk berupa barang maupun jasa yang dapat

bermanfaat bagi dirinya sendiri atau orang lain.

2) Sebagai Tenaga Ahli

Sumber daya manusia dapat berfungsi sesuai bidang dan

kemampuannya salah satunya adalah sebagai tenaga ahli bagi suatu

perusahaan atau negara.

3) Sebagai Pemimpin

Sumber daya manusia yang mempunyai kapasitas lebih besar

dengan skill dan pengalaman yang mumpuni dapat berfungsi sebagai

pemimpin bagi suatu golongan, perusahaan, maupun organisasi.

4) Sebagai Tenaga Usahawan

Sumber daya manusia yang dapat menjadi tenaga usahawan adalah

mereka yang dapat melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan

kemandirian dalam rangka menciptakan suatu produk baru yang bermanfaat

bagi orang banyak maupun lingkungannya.

5) Berfungsi dalam Pengembangan IPTEK

Sumber daya manusia juga mempunyai fungsi utama dalam

penemuan dan pengembangan ilmu sehingga dapat digunakan untuk

kemajuan dirinya sendiri, lingkungan, dan orang lain termasuk perusahaan

ataupun organisasi.
e) Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia

Manfaat dari adanya perencanaan SDM ini tentunya sangat penting

bagi organisasi atau perusahaan. 

1) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pendayagunaan SDM

Pada saat tahun berjalan mungkin sudah terjadi kasak kusuk di

belakang mengenai kinerja salah satu karyawan perusahaan yang kurang

maksimal dan sebaiknya diganti dengan orang lain saja. jika anda sebagai

pihak manajer perusahaan maka jangan abaikan hal ini karena anda

memang harus mengevaluasi lagi SDM yang anda gunakan tersebut. Inilah

yang dimaksud dengan efektivitas dan efisiens pendayagunaan SDM supaya

SDM dapat ditempatkan pada jabatan dan posisi yang sesuai dengan

kemampunannya supaya tidak menimbulkan konflik atau penurunan kinerja

dalam perusahaan. Dengan adanya perencanaan SDM ini perusahaan dapat

mencapai tujuannya dengan lebih optimal da maksimal.

2) Meningkatkan penghematan biaya

Biaya merupakan salah satu komponen penting yang ada di dalam

perusahaan dan harus diperhatikan dengan betul karena jika ada yang salah

mengenai biaya atau beban ini bisa membuat perusahaan mengalami

masalah keuangan serius. Hal ini juga berkaitan dengan perencanaan SDM.

Jadi ketika hendak berencana merekrut pegawai baru maka sebaiknya

terlebih dahulu dilakukan promosi kenaikan jabatan dan penghentikan

jabatan pada beberapa posisi supaya tidak terlalu banyak SDM yang ada di
dalam perusahaan. Hal ini juga akan membuat penghematan biaya gaji pada

perushaan tersebut.

3) Meningkatkan perilaku proaktif

Dengan adanya perencanaan SDM ini tentunya akan membuat

pegawai perusahaan menjadi proaktif dikarenakan para pegawai ini akan

melakukan hal yang semaksimal mungkin dalam kinerjanya supaya dirinya

tidak diganti atau supaya bisa mendapatkan promosi jabatan. Hal ini juga

akan membuat pegawai menjadi proaktif namun tidak reaktif sehingga

suasana dalam perusahaan akan menjadi lebih sehat dan kondusif.

4) Memastikan kebutuhan SDM yang kompeten

Melalui perencanaan SDM akan membuat proses penempatan

pegawai menjadi lebih tepat pada kemampuannya sehingga perusahaan

dapat menjalankan kemampuannya dengan baik untuk mencapai tujuan

bersama. Ini juga diperlukan bagi pihak manajemen supaya bisa mengenali

pegawainya dengan baik.

5) Mendorong terbangunnya sistem informasi SDM yang akurat

Perencanaan SDM ini juga akan memberikan sistem informasi yang

akurat dan tepat bagi perusahaan sehingga setiap pegawai yang memiliki

masalah atau kekurangan dapat di atasi dengan baik. begitu pula dengan

pegawai yang memiliki kompetensi lebih baik dari yang lain juga bisa

diberikan bagian yang lebih baik.


6) Meningkatkan koordinasi antar SDM

Ini juga merupakan salah satu manfaat yang sangat penting dari

adanya perencanaan SDM ini. ya karena dengan ini masing-masing atasan

paling tidak selevel supervisor mampu mengenal pegawai lain dari divisi

yang berbeda dan ini akan lebih mudah untuk mengkoordinasikan antar divisi

dengan baik sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai lebih optimal tanpa

adanya miss komunikasi antar divisi. Meskipun terlihat sepele namun ini

kerap kali menjadi masalah dimana ada miss komunikasi antar divisi dalam

peruhsaan.

7) Menciptakan suasana kebersamaan

Dalam pelaksanaan perencanaan SDM juga menuntut adanya

kematangan emosi, sikap dan nilai antar masing-masing SDM sehingga

perlu adanya toleransi di dalamnya. ini akan membantu mencciptakan

suasana kebersamaan yang lebih kondusif dalam pekerjaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebaiknya

menggunakan SDM yang sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi untuk

menempati jabatannya masing-masing. dengan ini tujuan perusahaan dapat

dicapai lebih mudah bersama-sama.

Menurut Raymond McLeod, Jr. dan George P. Schell (2011 h. 244)

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (Human Resources Information

Subsystem-HRIS) memberikan informasi kepada seluruh manajer

perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan.


Masing-masing subsistem output dari HRIS akan menangani aspek-aspek

tertentu dari manajemen SDM: perencanaan, rekrutmen, pengelolaan tenaga

kerja, dan membuat banyak laporan SDM yang diminta oleh lingkungan,

terutama badan-badan pemerintahan.

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat

penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi

maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan

perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang

dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan

perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.

Karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih

berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian

muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau

Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama, tetapi

aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan

dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability

(beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau

organisasi lebih mengemuka.

Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro

dan pengertian makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang

bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa

disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain
sebagainya. Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah penduduk

suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum

bekerja maupun yang sudah bekerja.

Sehingga secara menyeluruh, pengertian Sumber Daya Manusia

adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik

institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih

dan dikembangkan kemampuannya.

4. Kompetensi

a. Pengertian Kompetensi

Pengertian kompetensi secara umum adalah suatu keahlian yang

dimiliki oleh setiap individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan

pada bidang tertentu, sesuai dengan jabatan yang sudah diberikan.

Beberapa ahli ada yang mengatakan bahwa pengertian kompetensi

adalah suatu keahlian, sikap fundamental, pengetahuan, serta nilai yang

dimiliki oleh individu yang terlihat dari bagaimana dirinya berpikir atau

melakukan sesuatu secara konsisten.

Artinya, kompetensi tidak melulu diartikan sebagai pengetahuan atau

keahlian seseorang, tapi juga keinginan seseorang untuk mengerjakan apa

yang diketahuinya, sehingga mampu memberikan manfaat.

Dengan begitu, pengertian kompetensi adalah kombinasi dari

pengetahuan, keterampilan, serta atribut kepribadian setiap individu,


sehingga mampu meningkatkan performanya dan mampu memberikan

kontribusi yang baik bagi keberhasilan perusahaannya.

b) Manfaat Kompetensi

Kompetensi yang dimiliki oleh setiap orang memiliki peranan yang

penting terhadap efektivitas pelaksanaan berbagai tugas pekerjaan. Ruky

menjelaskan bahwa sudah banyak perusahaan besar yang memanfaatkan

kompetensi sebagai suatu dasar kriteria dalam merekrut tenaga kerja.

1) Menurutnya, ada beberapa manfaat merekrut kerja dengan berdasarkan

kompetensi,yaitu:

2) Memperjelas suatu standar kerja dan juga impian yang ingin diraih oleh

perusahaan.

3) Untuk menyeleksi tenaga kerja yang potensial.

4) Memaksimalkan produktivitas perusahaan.

5) Mengembangkan sistem remunerasi.

6) Untuk membantu adaptasi perusahaan atas perubahan yang terjadi.

7) Menyeimbangkan perilaku kerja dengan kaidah yang terdapat di dalam

perusahaan.

c. Pengaruh Kompetensi Di Lingkungan

Perlu Anda ketahui bahwa kompetensi mempunyai peranan yang

sangat penting di dalam dunia kerja. Hal tersebut dikarenakan kompetensi

selalu berbanding lurus dengan perkembangan suatu perusahaan. Jadi,

semakin tinggi nilai kompetensi yang dimiliki perusahaan, maka akan


semakin tinggi pula perkembangan perusahaan agar mampu mencapai

tujuan utamanya.

Kompetensi juga bisa membantu perusahaan dalam mengetahui

sejauh mana karyawan tersebut mampu memberikan yang terbaik sesuai

dengan visi dan misi perusahaan.

d. Cara Meningkatkan Kompetensi Kerja

Perusahaan juga harus turut membantu meningkatkan kompetensi

kerja karyawannya karena hal tersebut saling mempengaruhi antara

karyawan dan perusahaan. Terdapat berbagai macam kegiatan untuk bisa

meningkatkan kompetensi karyawan.

Namun, kegiatan yang dilakukan tersebut harus dilakukan secara

kontinyu, sehingga mampu menjaga kompetensi karyawan didalamnya,

mengevaluasi jika ada performa yang masih kurang, atau mengembangkan

kualitas performa karyawan agar menjadi lebih baik. Berikut ini adalah cara

terbaik untuk meningkatkan kompetensi kerja karyawan.

Penerapan istilah dan konsep kompetensi bisa berlaku di semua

bidang kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan. Kompetensi secara

historis telah muncul dan menjadi kebutuhan dalam pendidikan sebagai

konsekuensi utama dari pertumbuhan ekonomi dan kehidupan yang semakin

kompetitif di Amerika Serikat sejak pertengahan abad ke-19.Meskipun

banyak pengertian umum kompetensi telah dijelaskan oleh para ahli yang

ditulis dalam berbagai buku ilmiah, namun dalam kesempatan ini hanya akan
dikemukakan beberapa pengertian kompetensi yang dianggap sangat

relevan.

Kompetensi sebagai suatu konsep himpunan kecakapan atau

kemampuan terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Berkaitan

dengan hal itu telah memunculkan banyak pertanyaan pragmatik dan teoritik

mengenai definisi dan atau makna kompetensi. McClelland (1973)

mempertegas bahwa competency comprises of knowledge, skill, and

attitude. Sebagaimana diketahui bahwa David McClelland merupakan ahli

yang memperkenalkan konsep kompetensi terkait dengan kinerja atau

performance setelah melalui penelitian untuk kepentingan peningkatan

kualitas kinerja pegawai berbasis kompetensi. Selanjutnya, banyak penelitian

kompetensi telah dilakukan oleh ahli lainnya pasca penelitian McClelland.

Hal itu diungkapkan oleh Raven and Stephenson (2001) bahwa there have

been important developments in research relating to the nature,

development, and assessment of high-level competencies in homes, schools,

and workplaces. Setelah diluncurkan untuk pertama kali oleh McClelland,

konsep kompetensi dengan maksud yang sama dikembangkan terus oleh

para ahli lainnya terutama yang bergerak di bidang pendidikan, manajemen,

dan pelatihan.

Setiap pekerjaan memiliki persyaratan dan serangkaian kompetensi

khusus untuk melaksanakannya secara efisien. Sedangkan orang-orang

yang akan melakukan pekerjaan tersebut perlu disesuaikan dengan


kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaannya. Dapat dikatakan bahwa

Karyawan yang berkompeten adalah sumber daya utama di setiap organisasi

agar dapat memperoleh keunggulan dalam persaingan bisnis.

Jika dilihat dari artinya, Kompetensi adalah istilah yang berasal dari

bahasa Inggris yaitu Competence yang jika diartikan langsung ke bahasa

Indonesia adalah Kecakapan, kemampuan dan kewenangan. Apabila

diaplikasikan ke Manajemen khususnya Manajemen SDM, Kompetensi dapat

diartikan sebagai kombinasi antara pengetahuan, keterampilan dan

kepribadian yang dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga mampu

memberikan kontribusi terhadap kesuksesan organisasinya.

5. Sistem Informasi Manajemen sumber daya manusia

a. Pengertian Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia merupakan salah satu

bagian dari Sistem Informasi Manajemen yang dibangun dalam keseluruhan

organisasi. Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat berharga

bagi organisasi, sehingga manajemen sumber daya manusia merupakan

salah satu pilar utama organisasi dalam mendukung pola penentuan strategi

dan kebijakan secara terpadu.

Keputusan-keputusan sumber daya manusia yang sehat harus

didukung oleh informasi mengenai sumber daya manusia yang baik.

Manfaat sistem informasi Sumber Daya Manusia (SDM) sangat

besar. Sistem informasi Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan


serangakaian proses yang mencakup pada pengumpulan bahan,

peringkasan, dan penganalisaan data berhubungan erat dengan manajemen

Sumber Daya Manusia (SDM) dan perencanaan Sumber Daya Manusia

(SDM). Aktifitas-aktifitas recruitmen, seleksi pelatihan dan pengembangan,

manajer karir, kompensasi dan hubungan karyawan juga menuntut informasi

yang tepat waktu dan akurat untuk pengambilan keputusan-keputusan.

Sistem informasi Sumber Daya Manusia (SDM) dirancang untuk

membantu para manajer membantu membuat keputusan-keputusan yang

lebih efektif. Oleh karena itu, jika hal ini merupakan penyerobotan privasi

pribadi, informasi tersebut hendaknya tidak dimasukan SISDM.

Sebagai alat penilaian suplai Sumber Daya Manusia (SDM), sistem

informasi Sumber Daya Manusia (SDM)  memungkinkan perusahaan

menyimpan data persediaan tenaga ahli (skill inventory) dan persediaan

manajemen (manajemen inventory) dalam cara paling sesuai dengan

kebutuhan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM).

b. Manfaat-Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Manfaat-manfaati sistem informasi Sumber Daya Manusia (SDM) 

adalah menilai suplai SDM meliputi:

1)     Memeriksa kapabilitas karyawan-karyawan saat ini guna mengisi

kekosongan yang diproyeksikan di dalam perusahaan.

2)    Menyoroti posisi-posisi yang para pemegang jabatannya diperkirakan

akan dipromosikan, akan pension atau akan diberhentikan.


3)   Menggambarkan pekerjaan-pekerjaan yang spesifik atau kelas-kelas

pekerjaan yang mempunyai tingkat perputaran, pemecatat,

ketidakhadiran, kinerja, dan masalah yang tinggi yang melebihi kadar

normal.

4)    Mempelajari komposisi usia, suku, dan jenis kelamin dari berbagai

pekerjaan dan kelas pekerjaan guna memastikan apakah semua itu

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5)    Mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan recruitment, seleksi, pelatihan, dan

pengembangan dalam rangka memastikan penempatan yang tepat

waktu karyawan-karyawan bermutu ke dalam lowongan pekerjaan.

6)      Perencanaan sumber daya manusia untuk mengantisipasi pergantian-

pergantian dan promosi-promosi.

7) Laporan-laporan kompensasi untuk memperoleh informasi menyangkut


  

seberapa besar setiap karyawan dibayar, biaya-biaya kompensasi

keseluruhan,dan biaya-biaya financial dari setiap karyawan dibayar,

biaya-biaya kompensasi keseluruhan, dan biaya-biaya financial dari

setiap kenaikan-kenaiakan gaji dan perubahan-perubahan kompensasi.

8)    Riset sumber daya manusia untuk melaksanakan penelitian dalam

permasalahan, seperti perputaran karyawan dan ketidakhadiran, atau

menemukan tempat yang paling produktif guna mencapai calon-calon

baru.
9)    Penilaian kebutuhan pelatihan untuk menganalisis kerja individu dan

menentukan karyawan-karyawan mana yang memerlukan pelatihan lebih

lanjut.

Proses dalam ruang lingkup manajemen sumber daya manusia

adalah suatu proses yang dinamis mengikuti perubahan yang terjadi dalam

suatu pemerintahan. Dimana keadaan yang dinamis tersebut akan banyak

berpengaruh pada teknologi sisteminformasi yang akan digunakan. Oleh

sebab itu proses apa yang dapat dilakukan oleh sebuah sistem sumber daya

manusia akan sangat banyak tergantung pada model data yang dibentuk

untuk kebutuhan tersebut.

Umumnya pada sebuah sistem kepegawaian, terdapat suatu bentuk

model data, yang pada dasarnya mencakup proses-proses yang

berhubungan dengan hal sebagai berikut:

1) Perencanaan Sumber Daya Manusia

2) Administrasi Personalia

3) Kompensasi dan Benefit

4) Kinerja Personel

5) Pendidikan dan Pelatihan

6) Pemutusan Hubungan Kerja/Pensiun

Dimana keenam proses tersebut diatas adalah proses-proses yang

berhubungan dengan kegiatan manajemen kepegawaian disuatu

pemerintahan. Dimulai dari sejak menentukan kebutuhan tenaga kerja,


pemenuhan kebutuhan tersebut (recruitment), sampai dengan berakhirnya

masa kerja seorang pegawai.

B. Penelitian Terdahulu

Pertama, penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arlita Rakhmah

Ilmu Administrasi Negara, FISH, UNESA yang berjudul “Kualitas Pelayanan

Publik Dalam Pembuatan e-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik) Di

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) kota Surabaya”. Hasil

penelitian ini adalah “kualitas pelayanan publik dalam pembuatan e-KTP di

Disdukapil Surabaya sudah cukup baik, namun ada beberapa yang perlu

diperbaiki masalah prasarana. Selain itu mengenai ketepatan waktu yang

kurang tepat dan mengenai masalah komunikasi. Seharusnya pihak

Dispenduk Capil harus memberikan perhatian lebih mengenai hal ini.

Sehingga pengguna jasa tidak perlu bolak-balik untuk mengambil e-KTP

mereka. Selain itu pihak Disdukapil Surabaya harus lebih teliti lagi agar tidak

ada berkas pemohon yang terselip, karena dengan begitu maka e-KTP akan

jadi tepat waktu”.

Kedua, penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Agus Sofyan yang

berjudul “Kinerja Pelayanan Kependudukan Pada Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kabupaten Bandung Barat”. Hasil penelitian ini adalah

“Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung Barat berdasarkan

pada 10 prinsip pelayanan yang ada, ternyata 5 dari 10 prinsip tersebut telah

dapat dijalankan dengan baik, kelima prinsip dimaksud adalah mengenai


Kesederhanaan Prosedur, Kejelasan, Keamanan, Tanggungjawab dan

Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan. Selanjutnya 5 (lima) prinsip dari

10 prinsip tersebut, ternyata dalam memberikan pelayanan pada dinas

dimaksud, belum dapat terealisasi secara baik, sehingga masih perlu

peningkatan kinerja pelayanan agar mencapai pada terciptanya pelayanan

prima pada dinas tersebut. Kelima prinsip dimaksud adalah hal-hal yang

berkaitan dengan Kepastian Waktu Pelayanan, Akurasi Produk Pelayanan,

Kelengkapan Sarana dan Prasarana Pelayanan, Kemudahan Akses dan

Kenyamanan dalam memberikan pelayanan”.

Ketiga, penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Joni Suwarno

Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan “Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lambung Mangkurat Kualitas Pelayanan Pemerintahan

Desa (Studi: Pelayanan KTP dan KK di Desa Teluk Kepayang Kecamatan

Kusan Hulu Kabupaten Bumbu)”. Hasil penelitian ini adalah “Pelayanan yang

tidak resmi lainnya adalah adanya masyarakat yang meminta pengurusan

sampai selesai atas KTP dan KK yang berimplikasi kepada biaya tambahan

seperti biaya transportasi serta biaya tak terduka lainnya. Kualitas pelayanan

publik yang diberikan oleh Pemerintah Desa Teluk Kepayang Kecamatan

Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu khususnya dalam pemberian

dokumen surat pengantar pembuatan atau pencetakan Kartu Tanda

Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) masih belum maksimal dalam hal
ketepatan waktu, prosedur pembiayaan dan tingkat kesalahan pencetakan

dokumen”.

Keempat, penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lisa D. McNary

yang berjudul “Quality Management In The Publik Sector: Applying Lean

Concepts To Customer Service In A Consolidated Government Office”. Hasil

penelitian adalah “Meskipun Manajemen Kualitas di sektor publik memiliki

hasil yang beragam, banyak lembaga pemerintah di semua tingkatan federal,

negara bagianterus menerapkan berbagai aspek Manajemen Mutu. Salah

satunya Pemerintah Konsolidasi Columbus (CCG) Commission of Counter

Ghoul”.

C. Kerangka Konseptual

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone

merupakan unsur pelaksana pemerintah Daerah di bidang Kependudukan

dan Pencatatan Sipil yang dipimpin oleh Dinas dan berkedudukan di bawah

dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Sistem Manajemen adalah suatu kerangka proses dan prosedur

yang digunakan untuk memastikan apakah perusahaan atau organisasi

dapat memenuhi standard dan menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan

organisasi. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu factor yang

sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi,baik

institusi maupun perusahaan.


Kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang kemampuan yang

dibutuhkan untuk melakukan atau untuk melakukan atau melaksanakan

pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan,keterampilan dan sikap kerja.

Untuk mencapai keberhasilan yang diharapkan dan untuk memberikan

pelayanan yang baik dan berkulitas maka sumber daya manusia harus

mempunyai kemampuan dibidangnya masing-masing untuk membersaingin,

kompetensi yang dimiliki sumber daya manusia sesuai bidangnya

berpengaruh pada hasil pekerjaan dan dapat memberikan pelayanan yang

baik kepada masyarakat. Berdasarkan kerangka piker yang telah dituangkan

oleh penulis diatas maka untuk lebih jelasnya dapat ditunjukkan pada

kaerangka piker di bawah ini:

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Dinas Kependudukan dan


Pencatatan Sipil Kabupaten Bone
(CAPIL)

Sistem informasi
Manajemen

Sumber Daya
Kompetensi
Manusia

Hasil

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone


Berdasarkan Gambar 1 yakni kerangka konseptual pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone yang dimana telah

diterapkan dalam pelayanan kepada masyarakat.

Dalam hal ini proses kerangka konseptual ini dilakukan secara

berurutan dimana yang pertama kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Bone adalah tempat pelayanan untuk masyarakat yang dimana

masyarakat bisa mengurus berkas yang mereka perlukan. Sedangkan sistem

informasi manajemen yang digunakan pada kantor Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bone sebuah sistem yang dibangun untuk

membantu mengolah data-data dalam sistem kependudukan yang ada di

suatu instansi, seperti di kelurahan, kecamatan. Sumber Daya Manusia pada

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone yakni karyawan

pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone dimana

mereka melakukan pelayanan kepada masyarakat untuk Meningkatkan

kinerja karyawan, karena dengan keahlian, keterampilan, dan produktivitas

kerja karyawan yang lebih baik, maka lebih banyak kesempatan untuk bisa

melayani masyarakat. Sedangkan kompotensi yaitu Kompetensi berkaitan

dengan sikap karyawan terhadap masyarakat untuk pelayanan berkas yang

diinginkan oleh masyarakat. Adapun hasil yang didapatkan yaitu pelayanan

yang telah diberikan pada karyawan dari Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bone untuk masyarakat bisa terselesaikan

dengan baik dan sesuai dengan berkas yang diberikan dari masyarakat.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif adalah metode metode untuk mengeksplorasikan

dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang

berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan (John Creswell, 2013).

Bogdan dan Taylor dalam Lexy L. Moleong (2011: 4) menjelaskan

bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang diamati. Data yang dihasilkan berupa kata-kata, gambar serta perilaku

individu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

induktif yaitu pendekatan dengan teknik penarikan Simpulan yang berawal

dari khusus menjadi umum.

B. Subjek Penelitian

Yang dimaksud subyek penelitian, adalah orang, tempat, atau benda

yang diamati dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran ( Kamus Bahasa

Indonesia, 1989: 862). Adapun subyek penelitian dalam tulisan ini, adalah

pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten bone ”


C. Jenis dan sumber data

1. Jenis Data

Dalam penelitian ini jenis data yang dipakai yaitu jenis data kualitatif.

Data kualitatif adalah data berupa gambaran mengenai objek penelitian.

2. Sumber Data

a. Data primer

Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer yakni data yang diperoleh secara langsung di Kantor kependudukan

dan pencatatan sipil

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber yang menjadi bahan

penunjang dan melengkapi dalam suatu analisis, selanjutnya data ini

disebut data tidak langsung.

D. Definisi Operasional

Agar penelitian ini menjadi jelas dan terarah maka peneliti

memberikan batasan definisi operasional .

1. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen

yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi,

atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Dimana sistem ini digunakan

dalam membuat sebuah sistem informasi untuk dibagikan kepada

masyarakat tentang hal-hal apa saja yang ingin mereka ketahui tentang

pembuatan berkas-berkas yang mereka inginkan.


2. Manajemen adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk mengatur

dan memanfaatkan Sumber Daya yang ada untuk mencapai tujuan

organisasi atau sekelompok tertentu. Selain itu, manajemen juga diartikan

sebagai seni dalam mengatur dan melaksanakan sebuah organisasi. Dimana

yang terkait disini adalah anggota struktur organisasi pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone.

3. Sumber Daya Manusia   adalah individu yang bekerja sebagai penggerak

suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai

aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya. Adapun Sumber

Daya Manusia yaitu karyawan yang ada di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bone.

4. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan keterampilan, dan perilaku

yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai dan diaktualisasikan dalam

kehidupan. Kompetensi yang dimana dilakukan setiap karyawan pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone dengan melakukan

pekerjaannnya sesuai dengan kompetensi yang mereka bisa kerjakan.

E. Teknik /Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yang akan digunakan

antara lain:

a. Wawancara

Teknik wawancara dalam penelitian ini menggunakan teknik

wawancara bebas terpimpin. Arikunto (2013:199) menjelaskan bahwa


wawancara bebas terpimpin adalah wawancara yang dilakukan dengan

mengajukan pertanyaan secara bebas namun masih tetap berada pada

pedoman wawancara yang sudah dibuat. Pertanyaan akan berkembang

pada saat melakukan wawancara. Peneliti mendapatkan informasi langsung

dengan teknik wawancara dari karyawan maupun Sekertaris Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone

b. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sugiyono (2015:329) adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,

dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan

yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan data kemudian ditelaah. Dokumentasi yang digunakan dalam

penelitian ini foto-foto kegiatan yang dilakukan.

F. Metode Analisis Data

Tiga langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah

reduksi data, penyajian data dan kemudian Simpulan (Sugiyono, 2017).

Pada tahapan reduksi data, peneliti melakukan penelahan terhadap

semua data yang dikumpulkan dari berbagai sumber dengan berbagai

metode pengumpulan data yang digunakan. Selanjutnya data tersebut

diabstraksikan yaitu dengan membuat rangkuman inti sesuai dengan

pertanyaan-pertanyaan pada setiap fokus penelitian.


Data dari hasil proses reduksi kemudian disajikan atau dipaparkan

dalam bentuk uraian secara rinci berdasarkan hasil temuan penelitian. Agar

hasil penelitian ini dapat dimengerti dengan baik oleh para pembaca, maka

digunakan kata dan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami dan jika

ada data pendukung dari hasil studi dokumentasi juga disajikan untuk

memperkuat hasil penelitian.

Pada saat awal penelitian, peneliti berusaha mencari makna dari

data yang dikumpulkan. Untuk itu peneliti berusaha mencari pola,

penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat,

proposisi dan model Melalui langkah-langkah diatas peneliti dapat

menafsirkan secara benar dan kemudian menarik Simpulan atas hasil

penelitian.

Menurut Sugiyono (2017) menyatakan bahwa variabel penelitian

dapat diartikan segala sesuatu yang sejak awal telah ditetapkan oleh

seorang peneliti untuk kemudian dimengerti dan dapat ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebelum

melakukan penelitian seorang peneliti harus terlebih dahulu memutuskan

atau menetapkan segala sesuatu mengenai penelitian yang akan dilakukan

untuk kemudian diakhir penelitian didapatkan kesimpulannya.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Kabupaten Bone

1. Sejarah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten


Bone

Pada tahun 2000 kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil masih

bergabung dengan Pemberdayaan Masyarakat dengan lokasi

perkantorannya berada di Jl H. A. Mappanyukki Kelurahan Macanang

Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone. Pada tahun 2006

Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil mulai berdiri sendiri maka

resmilah terbentuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Dalam

waktu yang tidak terlalu lama dilantiknya pejabat baru sebagai kepala dinas

yaitu Bapak A. Supriadi Mappa.

Akhir tahun 2007 dilantik lagi pejabat baru sebagai Kepala Dinas

yaitu A. Makmur. Dan sampai saat ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil dipimpin oleh Bapak Drs. Andi Darmawan dilantik pada tanggal 07

Februari 2010 sampai sekarang ini yang beralokasikan di Jl H. A.

Mappanyukki Kelurahan Macanang Kecamatan Tanete Riattang Barat

Kabupaten Bone.
2. Visi, Misi, Strategi dan Program Kerja

a. Visi

Terwujudnya masyarakat yang tertib administrasi kependudukan dan

Pencatatan sipil melalui optimalisasi layanan

b. Misi

1) Penerapan Kaidah Good Governance dalam penyelenggaraan urusan

kependudukan dan Pencatatan sipil

2) Penguatan kapasitas kelembagaan dinas kependudukan dan

Pencatatan sipil

3) Pengelolaan database kependudukan berbasis Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan (SIAK)

4) Penyadaran masyarakat tentang arti pentingnya administrasi

kependudukan dan Pencatatan sipil

5) Membangun kerjasama dengan instansi terkait

c. Strategi

Strategi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone

dalam melaksanakan kegiatan dibidang Kependudukan, Bina Program,

Data dan Informasi, dan Pencatatan Sipil  adalah sebagai berikut   :

1) Memberikan kemudahan pelayanan kepada pemohon /masyarakat

dibidang  Kependudukan dan Pencatatan Sipil

2) Mengadakan  sosialisasi  secara  rutin  dan terpadu tentang

Kependudukan dan Pencatatan Sipil.


3) Menjamin ketepatan waktu dalam pelayanan bidang Kependudukan dan

Pencatatan Sipil

4) Melaksanakan program pelayanan KTP keliling secara merata dan

terencana.

d. Program Kerja

1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

Program ini ditujukan untuk menyediakan prasarana dan sarana

pelayanan administrasi kependudukan yang memadai sesuai dengan

tuntutan kebutuhan pelayanan.

2) Program Pelayanan Pencatatan dan Penerbitan Akta Pencatatan Sipil.

Program ini ditujukan untuk membangun pangkalan data

kependudukan yang handal, dan akurat yang dapat digunakan untuk

berbagai kepentingan.

3) Program Penataan Administrasi Kependudukan.

Program ini ditujukan untuk membangun pangkalan data

kependudukan yang handal


Gambar 2. Struktur Organisasi
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
(Peraturan Bupati Bone Nomor 72 Tahun 2016)
KEPALA DINAS
A. SAHARUDDIN, S.STP,M.SI
NIP 19791206 20012 1 006

KELOMPOK JABATAN SEKRETARIS


FUNGSIONAL SIRNANG, SH, MH
NIP. 19651005 199203 1
019

SUB.BAGIAN SUB.BAGIAN KEUANGAN SUB.BAGIAN UMUM DAN


PERENCANAAN ANDI EVI TENRIAWARU, S.Sos KEPEGAWAIAN
SUMARNI USMAN, S.Sos NIP. 19681021 199402 2 001 ANDI SARIWAHYUDA, S.Sos
NIP. 19800421 200701 2 NIP 19770104 200701 2 018
015

BIDANG PELAYANAN BIDANG PELAYANAN BIDANG PENGELOLAAN BIDANG PEMNAFAATAN DATA


PENDAFTARAN PENDUDUK PENCATATAN SIPIL INFORMASI ADM. KEPENDUDUKAN DAN INOVASI PELAYANAN
Drs. ISKANDAR, M.Si YUYUN YUHAENI, S.Sos SRI YULITA, SH, MH IDRIS, SH
NIP. 19641231 198511 1 018 NIP.. 19660221 199403 2 002 NIP. 19660705 199203 2 012 NIP. 19651231 199003 1 086

SEKSI IDENTITAS
SEKSI KELAHIRAN SEKSI SISTEM INFORMASI
PENDUDUK SEKSI KERJASMA
Drs. MUH. AJIS, M.Si ADM. KEPENDDUDUKAN
HJ.HERMIATI, S.Sos A. MUH YUSUF P, S.STP
NIP. 19670327 200604 1 009 HJ. MUNIAR, S.Pd
NIP.. 19750220 200502 2 002 NIP 19760514 199603 1 005
NIP. 19671231 199003 2 039

SEKSI PINDAH DATANG SEKSI PERKAWINAN DAN SEKSI PENGOLAHAN DAN SEKSI PEMANFAATAN DATA DAN
PENDUDUK PERCERAIAN PENYAJIAN DATA KEPENDUDUKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN
NURDIN, S.Sos ANDI DIANA JACUB, SE Dra. NUHRAH HJ. HAWA, S.IP
a 1 023
NIP. 19631010 198503 NIP. 19720719 200604 2 014 NIP. 19700707 199403 2 007 NIP 1971 0507 199401 2 001

SEKSI PENDATAAN SEKSI PERUBAHAN STATUS SEKSI INOVASI PELAYANAN


ANAK, PEWARGANEGARAAN SEKSI TATA KELOLA DAN
PPENDUDUK
DAN KEMATIAN SUMBER DAYA MANUSIA LOWONG
ANDI GUNAWAN, SH TEKNO,INFO DAN KOM
RAODHATUL JANNA, SE
NIP. 19810325 200312 1 005 SURIADI, S.Sos
NIP. 19790923 201001 2 015
NIP. 19860904 200604 1 003

UPTD Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone


3. Aspek Personalia (Pembagian Job Kerja)

a. Kepala Dinas mempunyai tugas merumuskan, membina dan

mengendalikan kebijakan di bidang Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

b. Sekretaris mempunyai tugas, melaksanakan urusan umum dan

memberikan pelayanan administrasi, perencanaan dan perlengkapan.

c. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai Tugas;

Melakukan urusan surat menyurat, mengatur dan mengawasi

perbaikan/ kebersihan kantor, melakukan urusan kearsipan,

melaksanakan urusan pencatatan investaris asset daerah,

melaksanakan urusan rumah tangga, membuat perencanaan anggaran

dan program tahunan, membuat laporan dalam bentuk LAKIP dan

RENSTAR, melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan.

d. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai Tugas:

Menyusun rencana kegiatan, menata administrasi pembukuan

keuangan, melaksanakan verifikasi pertanggungjawaban keuangan,

melaksanakan pengadaan barang dan jasa maupun belanja modal,

membuat laporan bulanan tentang realisasi anggaran penerimaan dan

pelaporan, melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.


52

e. Kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai Tugas:

Menyiapkan data pegawai dilingkungan Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil, melaksanakan permintaan usul kenaikan pangkat bagi

PNS, menghimpun dan mengkoordinasi peraturan perundang-

undangan tentang kepegawaian, membuat daftar urutan kepangkatan

(DUK), membuat daftar DP3, membuat kenaikan gaji berkala (KGB),

membuat rekapitulasi absensi pegawai, membuat izin cuti pegawai,

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

f. Kepala Bidang Administrasi Kependudukan melaksanakan pelayanan

administrasi kependudukan.

g. Kepala Seksi Pendaftaran Administrasi Penduduk mempunyai tugas:

Melaksanakan pendaftaran penduduk, menertibkan dokumen

kependudukan, melaksanakan registrasi, verifikasi dan validasi data

kependudukan, menertibkan SKTT bagi orang asing, menertibkan

nomor induk kependudukan (NIK), melaksanakan tugas lain yang

diberikan oleh pimpinan.

h. Kepala Seksi Mutasi Administrasi Penduduk mempunyai tugas:

Melaksanakan perubahan dokumen kependudukan, melaksanakan

perubahan administrasi kependudukan yang diakibatkan pindah,

datang, keluar dan mati, menertibkan surat keterangan pindah dan

datang, melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.


53

i. Kepala seksi pelaporan penduduk mempunyai tugas :

Membuat laporan kependudukan seara berkala, melakukan evaluasi

dan penyuluhan, melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

pimpinan.

j. Kepala Bidang Pencatatan Sipil melaksanakan tugas mempersiapkan

dan mengelola administrasi pencatatan sipil.

k. Kepala Seksi Kelahiran dan Kematian mempunyai tugas :

Melaksanakan administrasi akta kelahiran anak, melaksanakan

administrasi pencatatan akta kematian anak, melaksanakan

administrasi pencatatan akta kelahiran anak bagi Warga Negara Asing,

melaksanakan administrasi pencatatan bagi anak yang lahir mati,

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

l. Kepala Seksi Perkawinan Dan Perceraian mempunyai tugas:

Melaksanakan administrasi pencatatan akta perkawinan bagi Warga

Negara Non Islam, melaksanakan administrasi pencatatan akta

perceraian bagi Warga Negara Non Islam, melaksanakan administrasi

pencatatan akta pembatalan bagi Warga Negara Non Islam,

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

m. Kepala Seksi Pengangkatan Anak, Pengesahan Anak Dan Pengakuan

Anak mempunyai tugas:

Melaksanakan administrasi pencatatan pengangkatan anak,

melaksanakan administrasi pencatatan pengesahan anak serta


54

pengakuan anak bagi Warga Negara Non Islam, melaksanakan tugas

lain yang diberikan oleh pimpinan.

n. Kepala Bidang Bina Program mempunyai tugas menyusun program

kerja dinas kependudukan dan pencatatan sipil mulai dari proses

perencanaan pengawasan, pengendalian, Evaluasi sampai tahap

sosialisasi.

o. Kepala Seksi Perencanaan mempunyai tugas :

Melakukan koordinasi Bidang data dan informasi dalam rangka

penyusunan program kerja, melakukan penyiapan bahan,

pengumpulan, pengelolaan serta analisa data, melaksanakan tugas lain

yang diberikan oleh pimpinan.

p. Kepala Seksi Penyuluhan mempunyai tugas :

Melakukan Kegiatan Penyuluhan Dari Berbagai informasi yang

berkaitan dengan masalah kependudukan dan pencatatan sipil;

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

q. Kepala Seksi Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi data

mempunyai Fungsi :

Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian atas

pelaksanaan program kerja dinas, melaksanakan kegiatan evaluasi

data, melakukan koordinasi dan penyusunan laporan, melaksanakan

tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.


55

r. Kepala bidang data dan informasi melaksanakan tugas pengelolaan

dan penyajian data dan informasi kependudukan.

s. Kepala Seksi Penyimpanan Dan Perubahan mempunyai tugas :

Melaksanakan Penyimpanan data kependudukan dan pencatatan sipil

sebagai bahan evaluasi, melakukan verifikasi dan validasi serta data

dan informasi dalam pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan

sipil, mendokumentasikan hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan

sipil, melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

t. Kepala Seksi Informasi Data mempunyai tugas :

Melakukan pengelolaan dan penyajian data kependudukan dan

pencatatan sipil berskala Nasional, provinsi dan Kabupaten, melakukan

pemuktahiran data Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai bahan

informasi, memberi pelayanan yang sama secara profesional kepada

setiap penduduk atas pelaporan peristiwa kependudukan dan peristiwa

penting, membuat sistem pengelolaan informasi administrasi

kependudukan atau SIAK, membuat laporan, melaksanakan Tugas

Lain Yang Diberikan oleh pimpinan.

4. Bidang Usaha/Kegiatan

Dalam bidang kegiatan ini hal yang dilakukan untuk kesejahteraan

masyarakat dalam hal peningkatan layanan Kependudukan. Kartu Keluarga

persyaratannya: Surat Pengantar Dari Desa/Kelurahan diketahui Camat,

Foto Copy KTP, Foto Copy Ijazah bagi yang berijazah, dan Foto Copy Surat
56

Nikah. KTP persyaratannya: Surat Pengantar dari Desa diketahui Camat,

Foto Copy Ijazah, Foto Copy KartuKeluarga.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 96 Tahun

2018 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan

Pencatatan Sipil,

Kartu Keluarga (KK)

1. Perbaikan Kartu Keluarga akibat perubahan data:

a. Kartu Keluarga Asli;

b. FC Surat Nikah bagi anggota keluarga yang sudah menikah;

c. FC Ijazah/Akta Kelahiran bagi anggota keluarga yang mengalami

perbaikan identitas.

2. Perbaikan Kartu Keluarga akibat anggota keluarga meninggal :

a. Kartu Keluarga Asli;

b. FC Surat Nikah bagi anggota keluarga yang sudah menikah;

c. Keterangan Kematian dari Lurah/Desa/Rumah Sakit/Puskemas.

3. Perbaikan Kartu Keluarga akibat anggota keluarga lahir :

a. Kartu Keluarga Asli;

b. FC Surat Nikah bagi anggota keluarga yang sudah menikah;

c. Keterangan Kelahiran dari Rumah Sakit/Puskemas.

4. Perbaikan Kartu Keluarga akibat anggota keluarga yang pindah/datang :

a. Kartu Keluarga Asli daerah tujuan (bagi yang numpang KK)/;

b. Formulir Kartu Keluarga daerah tujuan (bagi yang membuat KK baru);


57

c. FC Surat Nikah bagi anggota keluarga yang sudah menikah;

d. Keterangan Pindah dari daerah/kabupaten asal.

5. Penerbitan Kartu Keluarga akibat hilang/rusak :

a. FC Kartu Keluarga (kalau ada)/Formulir isian Kartu Keluarga;

b. FC Surat Nikah bagi anggota keluarga yang sudah menikah;

c. Surat keterangan hilang dari Kepolisian atau KK yang rusak;

d. FC KTP-el.

Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP EL);

1. Penertiban Ktp Elektrik Baru

a. Telah berusia 17 tahun/sudah kawin/pernah kawin;

b. Telah melakukan perekaman biometric (perekaman KTP El);

c. FC KK.

2. Perbaikan KTP Elektronik akibat perubahan data:

a. KTP Elektronik Asli;

b. FC KK;

c. FC Ijazah/Akta Kelahiran/Akta Perkawinan yang mengalami

perbaikan/perubahan identitas.

3. Penerbitan KTP El akibat pindah/datang :

a. KTP El Asli;

b. FC KK;

c. Keterangan Pindah dari daerah/kabupaten asal.


58

4. Penerbitan KTP El akibat hilang/rusak :

a. Surat keterangan hilang dari Kepolisian atau KTP Asli yang rusak;

b. FC KK.

c. Penerbitan KTP El pengganti Suket (Surat Keterangan Pengganti KTP

El)

d. Suket (Surat Keterangan Pengganti KTP El) asli.

B. Hasil Penelitian

Dalam proses Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Berbasis Kompetensi memang perlu dilakukan sebuah pelatihan dan

tingkatan kinerja karyawan terhadap masyarakat. Hal ini menunjukkan

bahwa menjalankan tugas tersebut karyawan bisa bertanggungjawab

dengan kinerja yang telah dicapai.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap Bapak A. Idris S.H

selaku kepala bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Bone mengenai bagaimana

cara meningkatkan Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Berbasis Kompetensi. Maka adapun hasil penelitian dan pembahasan yang

telah dijawab

1. Kompetensi

Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau

melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan
59

pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan

tersebut.

Dalam Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone

juga telah diterapkan sebuah Kompetensi yang dimana kompetensi tersebut

dilakukan agar karyawan lebih meningkatkan hasil kinerjanya untuk

melayani masyarakat yang mau membuat sebuah berkas yang mereka

inginkan. Dari Hasil wawancara yang telah diungkapkan oleh Bapak A. Idris

S.H selaku kepala bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Bone yaitu:

“Istilah karyawan yang ada di Dinas Kependudukan dan


Pencatatan Sipil Kabupaten Bone itu harus menguasai ilmu
teknologi, komputer harus dikuasai karena kita disini adalah
menjalankan tugas dengan aplikasi”
(Hasil Wawancara 6 Oktober 2021)

Apabila kita melihat dari segi spesifiknya dari seorang karyawan,

kompetensi merupakan suatu pedoman untuk menambah sebuah

pengetahuan, keahlian, dan kemampuan dalam bidang pekerjaan yang

dimilikinya yang telah ditentukan.

2. Pengetahuan

Pengetahuan adalah fakta, kebenaran atau informasi yang diperoleh

melalui pengalaman atau pembelajaran disebut posteriori, atau melalui

introspeksi diebut priori. Pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau

disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada

deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara


60

Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Pengetahuan  juga

diartikan berbagai  gejala  yang  ditemui  dan  diperoleh  manusia melalui 

pengamatan  akal.  Pengetahuan terlihat pada saat seseorang menggunakan

akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum

pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. 

Menurut kepala bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Bone tentang

pengetahuan:

Adapun hasil wawancara yang menyatakan bahwa :

“ Selalu diberikan bimbingan secara teknis dan senantiasa


karyawan yang ada disini senantiasa diberikan bimtek.
Pengetahuan tentang diskup kependudukan untuk mencapai
kompetensi Sumber Daya Manusianya(SDM)”
(Hasil Wawancara 6 Oktober 2021)

Dari wawancara tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

karyawan dalam menjalankan tugas pelayanannya harus menerima

bimtek terlebih dahulu agar pekerjaan yang nanti diberikan oleh atasannya

dapat dikerjakan dengan baik.

3. Motivasi

Motivasi adalah sebuah dorongan, hasrat atau pun minat yang begitu

besar di dalam diri, untuk mencapai suatu keinginan, cita-citra dan tujuan

tertentu. Adanya motivasi akan membuat individu berusaha sekuat tenaga

untuk mencapai yang diinginkannya.


61

Seseorang yang memiliki motivasi tinggi akan memberikan dampak

yang baik bagi kehidupannya. Tingginya motivasi tersebut akan mengubah

perilakunya, untuk menggapai cita-cita dan menjalani hidup dengan lebih

baik.

Oleh karena itu, setiap orang sangat membutuhkan motivasi untuk

dirinya sendiri. Hal ini, agar Anda tidak mudah putus asa dan merasa down.

Serta dapat cepat bangkit saat mengalami kegagalan.

Berikut hasil wawancara dari Bapak A. Idris S.H selaku kepala

bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan di Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil kabupaten Bone yaitu:

“Untuk membangun sebuah motivasi dan kinerja karyawan,


tetap kita istilahnya mengikuti aturan-aturan yang ada di
disduk capil”
(Hasil Wawancara 6 Oktober 2021)

Salah satu aspek penting dalam perusahaan untuk meningkatkan

atau menjaga etos kerja pada karyawan tetap gigih dan giat dalam bekerja.

Agar karyawan nantinya bisa bekerja dengan lebih giat.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi yang

diberikan nanti tidak akan sia-sia pada saat bekerja di perusahaan yang

besar dan memiliki tingkat motivasi kinerja yang tinggi.

4. Keterampilan

keterampilan adalah suatu kelebihan atau pun kecakapan yang

dipunyai seseorang yang menjadikannya mampu untuk menggunakan akal


62

pikiran, ide dan juga sisi kreatifitasnya untuk mengerjakan dan

menyelesaikan sesuatu hal.

Menurut Bapak A. Idris S.H selaku kepala bidang pemanfaatan data

dan inovasi pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

kabupaten Bone yaitu:

“ini yang saya bilang tadi ada semua hubungannya disini, ini
istilahnya semua yang sudah kita libatkan dioperator untuk
memberikan pelayanan jelasnya kompetensi cukup luar biasa.
Dengan berbagai pengalaman sehinnga dia bisa
dioperasionalkan ini. Kemudian, istilahnya dengan standar
operasional yang ada disini kita bisa terapkan ada standar
pelayanan yang harus kita lakukan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat, secara khususnya masalah
administrasi kependudukan.”
(Hasil Wawancara 6 Oktober 2021)

Dalam menempatkan seseorang dalam suatu jabatan harus

memperhatikan keterampilan yang dimilikinya. Hal ini sangat membantu

karena keterampilan sangat berperan penting dalam penyelesaian tugas

kepada masyarakat.

Dari wawancara tersebut diatas dapat dsimpulkan bahwa dalam

mengatur tugas dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap karyawan akan

cepat terselesaikan dan dilakukan secara cepat dalam tugas yang diberikan

nantinya.

5. Konsep Diri

Self Concept atau konsep diri adalah cara dan sikap seorang individu

dalam memandang dirinya sendiri. Pandangan atau perspektif diri meliputi

aspek fisik maupun psikis, seperti mengenal karakteristik individu itu sendiri,
63

tingkah laku atau perbuatannya, kemampuan dirinya, dan sebagainya. Tak

hanya mencakup kekuatan diri individu itu saja, melainkan kelemahan dan

kegagalan yang ada pada dirinya.

Sebagai contoh, apabila individu menganggap bahwa dirinya

memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya, akan

terbentuk self concept yang baik atau positif pada dirinya. Namun,

sebaliknya, apabila individu itu menganggap bahwa dirinya tidak mampu

atau dalam artian pesimis sebelum mencoba, akan terbentuk self concept

yang negatif pada dirinya.

Adapun hasil wawancara yang didapatkan dari Bapak A. Idris S.H

selaku kepala bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Bone yaitu:

“Penampilan dari seorang karyawan harus berpenampilan


yang rapih,bersih dengan pakaian yang dikenakan sesuai
aturan yang ditentukan disduk capil ini. Istilahnya masyarakat
bisa melihat bahwa karyawan-karyawan serta staf yang
didisduk capil ini menggunakan pakaian rapi dan enak dilihat.”
(Hasil Wawancara 22 September 2021)

Dari hasil wawancara yang telah didapatkan bisa disimpulkan bahwa

penampilan,tutur bahasa yang telah diterapkan sangatlah penting. Hal ini

mencerminkan para karyawan serta staf yang berada di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone memiliki konsep diri

yang sangat baik.


64

6. Pelayanan

Pelayanan pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai aktifitas

seseorang, sekelompok atau organisasi baik langsung maupun tidak langsu-

ng untuk memenuhi kebutuhan. 

Proses pelayanan inilah yang dilakukan Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bone, dimana sudah ditentukan tugas-tugas

yang mereka akan kerja sesuai kemampuan mereka masing-masing.

Dimana hal ini Telah Disampaikan oleh Bapak A. Idris S.H selaku kepala

bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan di Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil kabupaten Bone;

“Untuk itu yang sudah saya bilang tadi sudah ada tugas
masing-masing untuk pelayanan bagian kependudukan
untuk pencacatan sipil juga untuk melayani semua jenis
dokumen yang dibutuhkan oleh masyarakat jadi,sudah ada
job-job masing-masing dan ditetapkan sudah oleh
kependudukan dan dikependudukan adapun jenis
pelayanan, ada layanan kartu keluarga,layanan KTP,layanan
kartu indentitas anak (KIA), pelayanan untuk surat pindah
dipencacatan sipil ada 14 layanan ada pelayanan akta
kelahiran,akta kematian,akta perkawinan dll sampai itu
istilahnya jenis layanan yang sudah ditentukan.
(Hasil Wawancara 22 September 2021)

Proses pelayanan inilah yang telah diterapkan sebelumnya untuk

masing-masing karyawan sesuai dengan tugas mereka masing-masing pada

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone untuk melayani

masyarakat.
65

Gambar 3
Bagian Pelayanan untuk Masyarakat

Dari gambar 3 diatas dapat dilihat bagaimana penerapan yang telah

dibuat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone

untuk melayani masyarakat dalam pembuat berkas yang sesuai dengan

keinginan masyarakat.

Hasil Wawancara yang dilakukan bersama Bapak A. Idris S.H selaku

bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan berkaitan dengan Sistem

Informasi Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten bone, bahwa dalam

menyebarkan informasi kepada masyarakat ada dua sistem yang diterapkan

oleh Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone yaitu bisa

melalui #diskupcapil_bone dan secara manual dimana masyarakat bisa

datang langsung pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten


66

Bone. Untuk Meningkatkan kemampuan pegawai dalam meningkatkan

pelayanan sesuai dengan standar operasioanal yang diterapkan pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Bone pegawai diharapkan

mengikuti standar operasional yang diterapkan pada Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone. Berikut ini data tentang standar

operasional yang terapkan pada Tahun 2019 pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bone.


67

Berdasarkan gambar 4 yakni tentang Standar Operasional pada

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone yang diterapkan

pada tahun 2019 yang pertama :

Proses Penerimaan berkas dari pemohon yaitu harus melalui

petugas loket dan harus melengkapi berkas yang dibutuhkan seperti Surat

pengantar dari desa/lurah diketahui camat, fotocopy passport bagi penduduk

yang tinggal di luar negeri, mengisi format F1.01, fotocopy kutipan akta

nikah.setelah itu melakukan verifikasi berkas dan menginput data ke dalam

data base Kependudukan dan Pencetakan Dokumen KK yang meliputi

computer, berkas kartu Kendal, Dokumen KK. Setelah melakukan verifikasi

maka, dilakukan verifikasi ulang dan melakukan validasi KK dan di Paraf

maka dari itu proses kartu keluarga sudah dicetak. Adapun memeriksa dan

mengoreksi Kartu keluarga yang sudah diparaf dan dan kelengkapan yang

harus disiapkan yaitu Kartu Keluarga yang telah di paraf. Ketika sudah

selesai tahap peperiksaan maka Kabib Pel.Ped penduduk menandatangani

kartu keluarga dan kelengkapannya dokumen kartu kelurga. Setelah

beberapa tahap sudah selesai maka Kartu Keluarga yang sudah

ditandatangani dan distempel harus mendistribusikannya dulu, agar

mendapatkan Kartu Keluarga yang telah di tandatangani dan distempel dan

tahap akhirnya mengarsipkan dokumen Kartu Keluarga yang sebelumnya

telah dibawa sebelumnya dan berkasnya akan di simpan sebagai arsip.


68

Dalam meningkatkan Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya

Manusia Berbasis Kompetensi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Bone yaitu dengan mematuhi Standard Operating

Procedure(SOP) yang diterapkan pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bone. Upaya-upaya yang dilakukan pihak Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Bone dengan mengikutkan

para karyawan dengan pelatihan-pelatihan salah satunya kemampuan di

bidang aiti (teknologi) agar para karyawan mampu menyelesaikan hasil

pelayanan yang baik dan berkualitas untuk masyarakat.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Sistem Informasi Manajemen

Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bone bahwa Sistem Informasi Manajemen

Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi adalah suatu proses sebuah

informasi yang dimana informasi tersebut dikaitkan oleh suatu

pengorganisasian dalam tahapan memperoleh sebuah informasi dari

pelayanan bagi masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Bone yang diperoleh maka dapat disimpulkan dengan adanya

standar operasional ini maka dapat memberikan kemudahan bagi

masyarakat untuk memperoleh informasi dari Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bone. Standar Operasional yang diterapkan

harus dipatuhi oleh karyawan untuk menciptakan kualitas pelayanan yang


69

baik pada masyarakat. Untuk Meningkatkan Sistem Informasi Manajemen

Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi pada Dinas Pependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bone yaitu dengan Penempatan karyawan

berdasarkan kemampuannnya, serta melakukan pelatihan-pelatihan yang

dilakukan pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone

Untuk para karyawan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan

menambah pengetahuan untuk menyelesaikan tugasnya.

Standar Operasional yang diterapkan dan kemajuan teknologi

dimana bagi masyarakat yang ingin menglengkapi berkas kependudukannya

bisa melalui web #diskupcapil_bone yang memberikan kemudahan kepada

masyarakat dan disisi lain masyarakat juga dapat langsung ke Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone untuk mengurus

berkas kependudukan yang dibutuhkan oleh masyarakat.


70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara peneliti mengenai Sistem Informasi

Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi pada kantor

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone. Semakin

meningkatnya sistem informasi manajemen sumber daya manusia berbasis

kompetensi akan semakin meningkat pula pengetahuan karyawan yang akan

mereka miliki.

Jadi, MSDMBK adalah suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian aktivitas tenaga kerja

mulai dari rekruitmen sampai dengan pensiun di mana proses pengambilan

keputusan–keputusannya didasarkan  pada informasi kebutuhan kompetensi

jabatan dan kompetensi individu untuk mencapai tujuan orgaisasi/

perusahaan.

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan yang mungkin bermanfaat

bagi Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone yaitu:

1. Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone harus

mampu meningkatkan dan mengembangkan kompetensi karyawan yang


71

sudah baik agar segala target dan tujuan perusahaan mampu dicapai secara

maksimal.

2. Untuk mendorong kompetensi yang tinggi, hendaknya pimpinan dapat

mensupport karyawan untuk lebih memiliki kompetensi diri dengan cara

memberikan pelatihan-pelatihan terkait tugas dan tanggung jawabnya seperti

diikutkan diklat, seminar maupun pendidikan keahlian, sebagai wujud

kepedulian organisasi memberikan motivasi kepada karyawan


72

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi


Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Anatol Rapoport, General System Theory. Essential Concepts and
Applications. Tunbridge Wells: Abacus, 1986
Depdikbud, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Buku Satu, Jakarta: Balai
Pustaka Utama
Moleong, Lexy J. 2011. Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
McClelland, David C. 1973. Testing for competence rather than for
intelligence. American Psychologist, 28, 1-14
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta, CV.
Siswanto, Joko, Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis
Kompetensi, makalah disampaikan dalam Lokakarya Pengukuran
Kompetensi Individu, Departemen Kehuatanan, Jakarta, 2003.
Usman, Husaini dan Purnomo Setia Akbar, 2000, Metode Penelitian Sosial,
Jakarta; Bumi Aksara
Zare, I. 2012. Study of Effect of Accounting Information System and
Softwares on Qualitative Features of Accounting Information.
Journal of Management Science and Business Research, 1 (4),
pp: 1-12.
73

Lampiran 1

Lembar Validasi Ahli


Judul: Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis

Kompetensi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Bone

Nama Peneliti : Patricia Angeline Octavianti Warae

Pertanyaan 1 :Kompetensi Apa sajakah yang telah diterapkan dalam

karyawan agar bisa mencapai kompetensi yang memuaskan

pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Bone?

Pertanyaan 2 :Bagaimana langkah yang diambil pihak Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone dalam

peningkatan pengetahuan pelayanan karyawan terhadap

masyarakat ?

Pertanyaan 3 :Bagaimana cara membangun sebuah motivasi dalam

kinerja karyawan dalam menjalankan tugas mereka masing-

masing untuk melayani masyarakat sesuai apa yang mereka

inginkan ?

Pertanyaan 4 :Bagaimana cara meningkatkan Sistem Informasi

Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Bone?
74

Pertanyaan 5 :Keterampilan seperti apa yang telah diterapkan dalam Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone ?

Pertanyaan 6 :Bagaimana cara meningkatkan konsep diri dari seorang

karyawan maupun staf pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bone?

Pertanyaan 7 :Apa saja pelayanan yang dilakukan pada karyawan untuk

melayani masyarakat pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bone ?

B. Saran dan Perbaikan

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Watampone, September 2021

Validator,

(………………………….…….)
75

LAMPIRAN
76

PEDOMAN WAWANCARA

Indetitas Responden

Nama : Bapak A.Idris, S.H

Tempat : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Bone

Topik Wawancara : Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya

Manusia Berbasis Kompetensi

Pertanyaan:
1. Kompetensi Apa sajakah yang telah diterapkan dalam karyawan agar

bisa mencapai kompetensi yang memuaskan pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone?

2. Bagaimana langkah yang diambil pihak Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bone dalam peningkatan pengetahuan

pelayanan karyawan terhadap masyarakat ?

3. Bagaimana cara membangun sebuah motivasi dalam kinerja karyawan

dalam menjalankan tugas mereka masing-masing untuk melayani

masyarakat sesuai apa yang mereka inginkan ?

4. Bagaimana cara meningkatkan Sistem Informasi Manajemen Sumber

Daya Manusia Berbasis Kompetensi di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bone?

5. Keterampilan seperti apa yang telah diterapkan dalam Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone ?


77

6. Bagaimana cara meningkatkan konsep diri dari seorang karyawan

maupun staf pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Bone?

7. Apa saja pelayanan yang dilakukan pada karyawan untuk melayani

masyarakat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Bone ?
78

PEDOMAN DOKUMENTASI

No. Dokumen Yang Dibutuhkan


1. Sejarah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Bone
2. Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Bone
3. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Bone
4. Data SOP Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Bone
5. Foto Dokumentasi
79

DOKUMENTASI PENELITIAN

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL


80

Bagian Pendaftaran Loket dan Ruang loket


81

Wawancara bersama Bapak A.Idris, S.H selaku Kepala Bidang Pemanfaatan

Data dan Inovasi Pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Bone


82

Biodata Penulis

Nama :Patricia Angeline Octavianti Warae


NIM :2171082007
Tempat Tanggal/Lahir :Watampone,30 Oktober 1998
Fakultas :Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan
Pendidikan Indonesia(STIE YAPI) Bone
Program Studi :Manajemen
Jenis Kelamin :Perempuan
Alamat :Jalan,Hoscokroaminoto.Lorong 5 samping
pondok Ayub depannya bengkel karya las
Kabupaten Bone-Tanate Rittang
Barat,Sulawesi Selatan,ID 92732
No.Hp :+6285396230560
Nama Orang Tua
Ayah :Djemmicus Warae
Ibu :Rahayu
Pekerjaan Orang tua
Ayah :Pensiunan PDAM
Ibu :IRT
Alamat : Jalan,Hoscokroaminoto.Lorong 5 samping
pondok Ayub depannya bengkel karya las
Kabupaten Bone-Tanate Rittang
Barat,Sulawesi Selatan,ID 92732

Anda mungkin juga menyukai