Disusun Oleh:
Pembimbing:
Redi Sigit Febrianto, ST. MT.
Tutut Nani Prihatmi, SS., S.pd., M.Pd
Oleh:
Redi Sigit Febrianto, ST. MT. Tutut Nani Prihatmi, SS., S.pd., M.Pd
.....................................................
..................................................
NIP.
Mengetahui,
Ketua Program Studi
2
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2021
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Praktek Profesi yang berjudul “IINTERIOR
RUANG KELAS ANAK USIA DIN BERDASARKAN KONSEP ANIMAL
ASSISTED EDUCATION (AAE)” belum pernah dipublikasikan, tidak mengandung
unsur plagiat di dalamnya, dan merupakan hasil dari pengamatan lapangan serta
pemikiran kami. Segala bentuk publikasi atau bahan ajar yang terdapat didalamnya
telah kami tulis sumbernya. Demikianlah pernyataan ini kami dalam keadaan sadar
dan tanpa ada unsur paksaan dari siapapun. Jika di kemudian hari ditemukan
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka kami bersedia
menerima sanksi akademik sesuai peraturan yang berlaku di Institut Teknologi
Nasional Malang.
Materai 10000
Cahono Husen A
3
NIM. 1822027
SURAT KETERANGAN
TELAH MELAKSANAKAN PRAKTEK PROFESI
Yang bertanda tangan dibawah ini, menjelaskan bahwa, mahasiswa berikut ini:
Malang 20-11-2021
Pimpinan Instansi
4
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan praktek profesi
(PP) dengan judul kajian interior ruang kelas anak usia dini berdasarkan konsep
Animal Assisted Education (AAE). Sholawat serta salam kami ucapkan kepada Nabi
Muhammada SAW yang selalu menjadi teladan bagi umatnya.
Dalam menyelesaikan laporan kegiatan praktek profesi (PP) ini kami
menyadari banyak pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, kami iringi do’a dan
menggucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kepada Bapak Ir. Suryo Tri Harjanto, MT. selaku kaprodi jurusan Arsitektur ITN
Malang, selaku dosen yang telah memberikan ilmu dalam menyelesaikan laporan
kegiatan praktek profesi ini.
2. Kepada Bapak Redi Sigit Febrianto, ST. MT. selaku dosen pembimbing yang
kami hormati, kami berterimakasih atas segala ilmu dan kesabarannya selama
yang disampaikan kepada kami selama dalam menyelesaikan laporan kegiatan
praktek profesi ini.
3. Kepada Bapak Hamka, ST. MT. selaku koordinator mata kuliah praktek profesi.
Kami menyadari tentunya laporan kegiatan praktek profesi (PP) ini kami
menyadari banyak kekuranagan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
kami harapkan dari semua pihak, sehingga laporan kegiatan praktek profesi (PP) ini
menjadi lebih baik dan dapat dijadikan kajian lebih lanjut tenteng pembahasan dan
rancangan interior ruang kelas anak usia dini berdasarkan konsep Animal Assisted
Education (AAE). Akhirnya kami berharap semoga laporan kegiatan praktek profesi
(PP) ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan keilmuan, khususnya bagi penulis,
mahasiswa, dan masyarakat umum.
Malang, 27-11-2021
5
Penulis
ABSTRAK
6
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................2
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN..........................................................................3
SURAT KETERANGAN..............................................................................................4
KATA PENGANTAR...................................................................................................5
ABSTRAK.....................................................................................................................6
DAFTAR ISI..................................................................................................................7
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................8
DAFTAR TABEL..........................................................................................................8
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................9
7
BAB 5 EVALUASI KEGIATAN................................................................................28
BAB 6 PENUTUP.......................................................................................................31.
6.1. Kesimpulan......................................................................................................31.
6.2. Saran.................................................................................................................31.
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2. Metode Pelaksanaan ........................................................................... 16
Tabel 3.1. Penelitian Terdahulu........................................................................... 18
Tabel 4.1. Pembagian Tugas/kerja........................................................................ 21
Tabel 4.4. Uraian Kegiatan................................................................................. 22
8
BAB 1 PENDAHULUAN
9
Dan jua penelirian ini tidak membahas tentang animal assisted therapy
(AAT) atau Terapi berbasis hewan, animal assisted activities (AAA) atau
Aktivitas berbasis hewan dan bukan pula membahas animal assisted interaction
(AAI) atau Interaksi terhdap hewan. Animal Assisted Education (AAE)
umumnya menargetkan pada pendidikan anak usia dini (PAUD) atau early
childhood education (ECE) (Fauzi & Novikasari, 2019; Harper & Obee, 2020).
10
keberadaan anjing dengan kelinci atau hewan lainnya. Dari satu objek hewan
dapat mengajarkan banyak hal tertang kebiasaan anjing, preventif menghindari
agresif anjing serta mengajarkan mengenai perbedaan suci dan bersih (khusus
bagi yang beragama Muslim). Hal ini dapat ditunjukkan jika seorang anak
terkena air liur anjing, diperlukan pembersihan diri sesuai aturan Islam. Hal yang
dapat diajarkan rasa toleransi dan menghormati sesama. Anak-anak harus bisa
menghormati teman-temannya dengan menghindari perilaku yang tidak
menyenangkan ketika teman mereka yang lainnya memiliki anjing.
Anak usia dini dianggap sebagai masa kritis dan masa sensitif pada semua tahap
perkembangan anak. Kondisi anak usia dini ini akan lebih terbuka untuk mempelajari
perilaku tertentu dan dapat mempelajari keterampilan tertentu dengan lebih mudah
(Harper & Obee, 2020). Pembelajaran yang terpadu dan tematik dapat dimaksimalkan
sebagai peluang bagi para guru untuk menyispkan pembelajaran tentang kemanusiaan.
Guru dapat menyoroti masalah manusiawi untuk menumbuhkan empati pada anak.
Terdapat tiga jenis ruang kelas, jika dibedakan berdasarkan jenjang usianya yaitu:
Pada jenjang PAUD dan taman kanak-kanak konsep ruang adalah
classroom pets, yaitu mengetahui informasi dasar seputar hewan
peliharaan dan kesempatan untuk berinteraksi dengan hewan.
Pada jenjang SD dan SMP yang menggunakan konsep ruang sciences
classes, yaitu mempelajari ekologi dan biologi hewan.
11
pada jenjang SMA dan perguruan tinggi konsep ruangnya berupa biology,
psychology, anatomy dan physiology classes.
Ditemukan bahwa siswa PAUD dan TK, mendapatkan banyak efek positif dari
pendiidikan berbasis hewan / AAE contohnya:
Pengalaman nyata bagi anak-anak untuk terlibat dalam pengasuhan; mengasah
kepedulian (Juliadilla, Pakaja, & Iksan, 2019);
Terbentuk sikap individu yang peduli, peka dan tanggap terhadap lingkungan
sekitar (Hawkins dalam(Juliadilla, Pakaja, & Iksan, 2019);
Pengembangan empati pada masa kanak-kanak pada hewan tetapi dan pada
sesama manusia (Rothgerber & Mican, 2014);
Membentuk karakter penyayang sejak dini (Zainudin & Ediati, 2016).
Menjadi vegetarian: (Rothgerber & Mican, 2014)
Meningkatkan empati: (Arkow, 2010); (Rothgerber & Mican, 2014)
Mengurangi emosi: (Arkow, 2010)
Meningkatkan prestasi akademik: (Sandt, 2019)
Meningkatkan kesehatan (Arkow, 2010)
Orientasi yang lebih baik (Arkow, 2010)
Tempat curhat dan berbagi rahasia (Rothgerber & Mican, 2014)
Berikut adalah perkiraan aktivitas AAE yang berada di dalam ruangan (indoor)
maupun yang berada diluar ruangan (outdoor).
12
Contoh aktivitas AAE diluar ruangan (outdoor)
Sumber: Febrianto (2021)
Siswa PAUD & TK melakukan darmawisata ke kebun binatang adalah salah satu
contoh aktivitas AAE diluar ruangan (outdoor). Siswa PAUD & TK melakukan
aktivitas membaca bersama hewan adalah salah satu contoh aktivitas AAE didalam
ruangan (indoor). Berikut adalah rangkuman berbagai aktivitas AAE yang
membutuhkan tata perabot (interior) secara khusus:
RUANG untuk aktivitas membaca bersama hewan, yaitu: melancarkan
kemampuan baca pada anak yaitu mengurangi rasa cemas dan gugup pada anak,
dan membuat kegiatan tersebut menjadi sesuatu hal yang menyenangkan. Terapi
ini menjanjikan output yang memuaskan, dan dapat diaplikasikan ke semua
kegiatan (Boe, 2008); (Lane dan Zavada, 2013).
13
RUANG untuk aktivitas aktivitas konseling yaitu: mampu membentuk
lingkungan yang aman dan kondusif yang bermanfaat bagi pengasuhan anak-
anak. Hewan dapat menjelma sebagai tempat berkeluh kesah dan mampu
merasakan apa yang kita rasa yang hal itu mungkin tidak berjalan efektif ketika
diarahkan pada figur seperti ibu atau ayah. Kehadiran hewan dapat menjalin
ikatan kepercayaan antara terapis dan pasien (Pet-Oriented Children) (Levinson,
2017)
RUANG untuk aktivitas simulasi kebun binatang ramah anak, bertujuan:
membangun pemahaman tentang kebiasaan, tingkat emosi dan pengembangan
intelejensi terhadap hewan, yaitu dengan aktiitas melakukan simulasi memelihara
hewan yang ada di kebun binatang (CIIDS).
RUANG untuk aktivitas pendidikan manusiawi, bertujuan: untuk menanamkan,
menumbuhkan pemahaman serta memperkuat sikap dan kebiasaan pada anak
agar memiliki rasa kasih sayang, kebaikan dan tanggung jawab kepada kehidupan
hewan, yaitu dengan aktivitas menghadirkan hewan dalam kelas dengan berbagai
alasan (Dally & Suggs, 2010).
Kehadiran hewan di sekolah hendaknya memerlukan pengawalan dengan
langkah-langkah yang tepat. Selain persiapan psikologis dan materi, faktor siswa dan
sekolah juga diperhitungkan. Sebelum mengenalkan hewan di kelas, pikirkan dulu
tentang animal welfare atau kesejahteraan hewan. Misalnya faktor untuk
mempertimbangkan tempat untuk merawat serta siapa yang menjaga. Guru
memegang peranan penting dalam program ini. Guru perlu melibatkan siswa dalam
membuat keputusan tentang tanggung jawab pengasuhan, jenis yang sesuai, dan
kondisi sekolah.
1.2. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
Apa saja aktivitas AAE?
Siapa saja subyek aktivitas AAE?
Apa saja jenis ruang untuk aktivitas AAE?
Apa saja jenis perabot untuk aktivitas AAE?
14
1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat untuk Mahasiswa
Mahasiswa dapat memahami pengetahuan baru yang merupakan gabungan 3
ilmu (arsitektur-psikologi-pendidikan)
Mahasiswa dapat memahami tentang aktivitas AAE, subyek terkait dengan
AAE, jenis ruang untuk aktivitas AAE, jenis perabot untuk aktivitas AAE
1.3.2. Manfaat untuk Prodi Arsitektur
Mahasiswa dapat membanggakan nama prodi Arsitektur ITN Malang, dengan
mengikuti sayaembara desain terkait dengan tema AAE
Mahasiswa dapat membanggakan nama prodi Arsitektur ITN Malang, dengan
mengikuti sayaembara karya tulis ilmiah terkait dengan tema AAE
1.3.3. Manfaat untuk Masyarakat Umum
Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu AAE di masyarakat melalui abdimas
himpunan (HMA)
15
Animal Assisted Education
(AAE)
Lingkup Lingkup
Pendidikan & arsitektur &
Psikologi interior
Adapun ketentuan yang sudah di sepakati oleh dan mahasiswa adalah tiap
individu diwajibkan mencari minimal 20 kata kunci di setiap jurnal asing yang telah
diberikan oleh dosen. Kemudian melakukan pertemuan secara daring melalui zoom
dan juga via wa grup agar dosen dapat terus memantau dan memeriksa jalannya
kegiatan PP.
16
BAB 2 METODE PELAKSANAAN
Mengadakan
Briefing awal
Mencari kata
1. Aktivitas AAE
2. Pelaku AAE
kunci dari
3. Jenis Ruang AAE
jurnal asing
4. Jenis Perabot AAE
Membuat
diagram
Menyusun
kata kunci
Pada brifing awal kami diberikan penjelasan secara detail mengenai objek
penelitian yang sedang di kerjakan, sehingga kami memiliki gambaran mengenai apa
objek tersebut dan hasil yang akan kita dapatkan dari penelitian ini. Kegiatan tersebut
brlangsung selama kurang lebih 2 jam dimana kita diberikan presentasi mengenai apa
yang akan kita lakukan selama kegiatan PP ini.
Pada tahap mencari kata kunci, tahap ini kita diberikan sjumlah jurnal yang
berhunbungan dengan objek yang di teliti dan diminta untuk mencari kata kuci dari
setiap jurnal yang kita baca yang bertujuan sebagai landasan dari penelitian yang di
berikan. Untuk waktu yang diberikan dalam kegitan tersebut adalah 2 minggu setelah
itu akan ada pengecekan dan revisi pada hasil temuan tersebut.
Pada tahapan membuat diagram, kita diminta menyusun kata kunci yang telah
kita temukan untuk disusun menjadi sebuah diagram ilmiah dimana diagram tersebut
akan di berikan kepada dosen pengawas agar bisa di teliti dan di analisa untuk
menghasilkan susunan dari kata kunci – kata kunci yang baik dan benar.
Pada tahap terahkir penyusunan kata kunci, dari kata kunci yang sudah ada
tersebut kami dininta menyusun laporan mengenai obek yang kita teliti seperti
aktifitas apasaja yang ada pada objek tersebut, siapa saja yang ada pada objek tersebut
17
, dll. Dalam kegiatan ini menghasilkan sebuah laporan penelitian yang akan kami
kumpulkan kepada dosen pemberi objek penelitan yang nantian akan digunakan untuk
hasil penelitian dari dosen bersangkutan.
2.2. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan PP ini adalah mencari data
sekunder barupa kajian literatur dari bebrapa jurnal berbahasa asing yang
merhubungan atau berkaitan dengan objek penelitian yang diteliti. Alasan pengunaan
metode ini dikarenakan keadaan yang tidak mendukung dan mempermudah kami
selaku mahasiswa untuk bekerja di banyak tempat maupun waktu.
Untuk waktu yang di berikan untuk kegitan PP ini adalah 8 minggu atau 2
bulan dimana di seteiap minggu nya memiliki topik bahasan yang akan di diskusikan
bersama via daring zoom.
Secara detail pembagian waktu dalam kegiatan PP ini telah disusun dalam
bentuk diagram metode pelaksaan dibawah :
Tabel 2.2 Metode pelaksanaan
Waktu
No Aktivitas Media
(2 bulan = 8 minggu)
Briefing awal & pengenalan Daring via
1 Minggu 1
materi ZOOM
Mencari kata kunci tentang Daring via
2 Minggu ke 2
Aktivitas AAE ZOOM
Mencari kata kunci tentang Daring via
3 Minggu ke 3
Pelaku Aktivitas AAE ZOOM
Mencari kata kunci tentang Jenis Daring via
4 Minggu ke 4
Ruang AAE ZOOM
Mencari kata kunci tentang Jenis Daring via
5 Minggu ke 5
Perabot AAE ZOOM
Membuat diagram elemen Daring via Minggu ke 6
6
pembentuk AAE ZOOM Minggu ke 7
Daring via
7 Menyusun kata kunci utama AAE Minggu ke-8
ZOOM
18
BAB 3 TINJAUAN PENELITIAN
Dari lingkup psikolog AAE menujukan adanya perubahan sikap dan perilaku
pada anak – anak usia dini dimana adanya tumbuh sikap penyayang dan
empati padak anak usa dini terhadap hewan dan lingkungan sekitar. Anak –
anak yang di sebutkan tersebut tidak hanya anak normal pada umum nya tetapi
juga anak anak berkebutuhan khusus juga mengalami perubahan psikologis
dimana mereka menjadi lebih tenang dan menjadi lebih interaktif dengan
lingkungan sekitar.
Dari lingkup keperawatan AAE ini menghasilkan metode terapi utuk anak –
anak dalam lingkup pendidikan dimana kegiatan tersebut dapat membantu
anak dalam mengenal dan menjadi lebih peka terhadap mahluk hidup disekitar
nya serta membantu anak yang memiliki keterbelakangan untuk menjadi lebih
sosial aktif dengan ada nya hewan yang ada dalam pembelajaran bersama ini
mampu meningkatkan kepercayaan diri tiap anak.
Dari lingkup pendidikan AAE ini mengajarkan sejak dini mengenai
lingkungan dan hewan kepada anak – anak usia dini yamg akan menanamkan
ketertarikan dalam memperlajari hal – hal yang berhubungan dengan hewan
dan lingkungan secara langsung seperti berinteraksi dan merawat hewan dan
lingkungan. Pada ahkirnya membuat anak – anak tersebut memiliki dasar dari
pengetahunan tersebut sejak dini.
19
Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu
No Sitasi Lingkup Tema Penelitian Isi Penelitian
Sikap, keterikatan pada
(Williams et al., Psikologi & Keterikatan hewan dan
1 hewan peliharaan, dan
2010) Pendidikan anak (umum)
empati
(Hawkins et al., Psikologi & Keterikatan hewan dan Sikap, Kasih Sayang dan
2
2017) Keperawatan anak (usia dini) Perilaku
(Rothgerber & Psikologi & Keterikatan hewan dan Keterikatan, Mediasi dan
3
Mican, 2014); Pendidikan anak (usia dini) Empati
Pendidikan tentang
Psikologi & Keterikatan hewan dan
4 (Born, 2018); lingkungan dan hewan di
Pendidikan anak (usia dini)
usia dini
Psikologi & Keterikatan hewan dan Pendidikan tentang hewan
5 (Sandt, 2019)
Pendidikan anak (usia dini) anak usia dini
Keterikatan hewan dan Pendidikan tentang hewan
(Cieślak et al., anak anak usia dini dan &
6 Psikologi
2019) (usia dini & remaja remaja berkebutuhan
berkebutuhan khusus) khusus
Terapi Bantuan Hewan
Interaksi anak
dalam Lingkungan
7 (Morrow, 2019) Psikologi berkebutuhan khusus dan
Pendidikan untuk anak
hewan
berkebutuhan khusus
Terapi Bantuan Hewan
(Fredericksen, Psikologi & Interaksi manusia dan
8 dalam Lingkungan
2019) Keperawatan hewan
Pendidikan
Terapi Bantuan Hewan
Psikologi & Interaksi manusia dan
9 (Gee et al., 2017) dalam Lingkungan
Keperawatan hewan
Pendidikan
21
panjang, dll. Aktivitas yang sama dapat diulangi dengan banyak orang.
Tujuan perawatan khusus tidak direncanakan untuk setiap kunjungan,
catatan dan dokumentasi terperinci tidak diperlukan, dan kunjungan
bersifat spontan dan dapat sesingkat atau selama diperlukan.. Definisi
AAA adalah suatu aktivitas yang menekankan hubungan informal
interaksi antara manusia dengan hewan seperti merawat dan
bermain dengan hewan peliharaan.
22
BAB 4 PELAKSANAAN KEGIATAN
23
4.2. Uraian Kegiatan
4.2.1. Mahasiswa 1 (Cahono Husen A - 1822027)
a. Rekapitulasi kegiatan
Selama kegiatan Paraktek Profesi kami melakukan penelitian dan analisis pada
beberapa jurnal berbahasa asing yang berkaitan dengan AAE (Animal Assisted
Education) yang telah diberikan sebelumnya. Pada pertemuan pertama kami
melakuakan koordinasi atau briefing awal untuk pembagian tugas penelitian melalui
via Zoom Meeting. Dan pada pertemuan selanjutnya melakukan diskusi terhadap
progress kerja penelitian jurnal serta pengumpulan tugas. Dan lanjutan kegiatan
migguannya kami melanjutkan tugas penelitian seperti mencari kata kunci tentang
aktivitas, pelaku, ruang, dan prabot AAE pada minggu kedua sampai minggu kelima.
Lalu kegitan pada minggu ke enam sampai minggu ketujuh membuat diagram
dilanjutkan menyusun kata kunci pada minggu kedelapan.
Jumlah menit
No Jenis kegiatan Uraian Kegiatan
kegiatan
Mencari kata
Mencari kata kunci dari jurnal berbahasa
1 kunci dari jurnal 45 menit
asing Aktivitas & Pelaku AAE
berbahasa asing
mengelompokkan mengelompokkan kata kunci Aktivitas
2 45 menit
kata kunci & Pelaku AAE
membuat membuat diagram Aktivitas & Pelaku
3 60 menit
diagram AAE
Jumlah Total 150 Menit
b. Uraian Kegiatan
1. Mencari kata kunci
Tahapan mencari kata kunci
Pada tahap mencari kata kunci kita diharusakan mencari kalimat penting
pada jurnal tentang AAE (Animal Assisted Education) yang diberikan pada
pertemuan pertama. Kemudian menandai kata kunci pada jurnal untuk
tahap pengelompokkan kata kunci.
Hasil kegiatan
Hasil dari mencari kata kunci tersebut memperoleh beberapa kalimat yang
menjelaskan tentang aktivitas dan pelaku AAE untuk di kelompokkan
beberapa bagian.
Kesimpulan kegiatan
Pada tahap mencari kata kunci dapat digunakan untuk memperoleh
beberapa kalimat yang menjelaskan tentang aktivitas, pelaku, ruang, dan
perabot AAE.
2. Mengelompokan kata kunci
24
Tahapan mengelompokkan kata kunci
Setelah mencari kata kunci pada tahap pertama selanjunya adalah
pengelompokkan kata kunci yang akan terbagi menjadi beberapa bagian
seperti latar belakang (Bab-1), Teori (Bab-2), Metode (Bab-3), Temuan
(Bab-4). Tahap selanjutnya setelah pengelompokkan kata kunci adalah
tahap menyusun kata kunci yang kemudian disusun di tabel.
Hasil kegiatan
Hasil dari pengelompokkan kata kunci kemudian lanjut ketahap membuat
tabel untuk pengelompokkan kata kunci dan penyusunan kata kunci.
Kesimpulan kegiatan
Kegitan pengelompokkan kata kunci untuk memperoleh susunan kalimat
dari kata kunci yang sudah dikelompokkan ke beberapa bagian.
3. Membuat diagram
AAE
KATA KUNCI
PELAKU AKTIFITAS
GURU/ BERMAIN
TENAGA BERSAMA
PENGAJAR HEWAN
HEWAN
MERAWAT
HEWAN
MEMBACA
BERSAMA
HEWAN
BELAJAR KE
KEBUN
BINATANG
25
Education) yang telah diberikan sebelumnya. Pada pertemuan pertama kami
melakuakan koordinasi atau briefing awal untuk pembagian tugas penelitian melalui
via Zoom Meeting. Dan pada pertemuan selanjutnya melakukan diskusi terhadap
progress kerja penelitian jurnal serta pengumpulan tugas. Dan lanjutan kegiatan
migguannya kami melanjutkan tugas penelitian seperti mencari kata kunci tentang
aktivitas, pelaku, ruang, dan prabot AAE pada minggu kedua sampai minggu kelima.
Lalu kegitan pada minggu ke enam sampai minggu ketujuh membuat diagram
dilanjutkan menyusun kata kunci pada minggu kedelapan.
Jumlah menit
No Jenis kegiatan Uraian Kegiatan
kegiatan
Mencari kata
Mencari kata kunci dari jurnal berbahasa
1 kunci dari jurnal 45 menit
asing Jenis Ruang AAE
berbahasa asing
mengelompokkan mengelompokkan kata kunci Jenis
2 45 menit
kata kunci Ruang AAE
membuat
3 membuat diagram Jenis Ruang AAE 60 menit
diagram
Jumlah Total 150 Menit
a. Uraian Kegiatan
1. Mencari kata kunci
Tahapan mencari kata kunci
Pada tahap mencari kata kunci kita diharusakan mencari kalimat penting
pada jurnal tentang AAE (Animal Assisted Education) yang berjudul
Arkow ,2010 (jurnal ini lebih memfokuskan dampak psikis dari
pembelajaran AAE) & Lori Friesen, 2010 (kurang lebih hampir sama
dengan dengan jurnal sebelumnya yang memfokusakan dampak psikis dan
jurnal ini juga memfokuskan terapi karakter setiap murid pembelajaran
AAE) yang diberikan pada pertemuan pertama. Kemudian menandai kata
kunci pada jurnal untuk tahap pengelompokkan kata kunci.
Hasil kegiatan
Hasil dari mencari kata kunci tersebut memperoleh beberapa kalimat yang
menjelaskan tentang aktivitas dan pelaku AAE pada jurnal Arkow ,2010 &
Lori Friesen, 2010 untuk di kelompokkan beberapa bagian.
Kesimpulan kegiatan
Pada tahap mencari kata kunci dapat digunakan untuk memperoleh
beberapa kalimat yang menjelaskan tentang aktivitas, pelaku, ruang, dan
perabot AAE pada jurnal Arkow ,2010 & Lori Friesen, 2010.
2. Mengelompokan kata kunci
Tahapan mengelompokkan kata kunci
Setelah mencari kata kunci pada tahap pertama selanjunya adalah
pengelompokkan kata kunci yang akan terbagi menjadi beberapa bagian
seperti latar belakang (Bab-1), Teori (Bab-2), Metode (Bab-3), Temuan
(Bab-4). Tahap selanjutnya setelah pengelompokkan kata kunci adalah
tahap menyusun kata kunci yang kemudian disusun di tabel.
Hasil kegiatan
26
Hasil dari pengelompokkan kata kunci kemudian lanjut ketahap membuat
tabel untuk pengelompokkan kata kunci dan penyusunan kata kunci.
Kesimpulan kegiatan
Kegitan pengelompokkan kata kunci untuk memperoleh susunan kalimat
dari kata kunci yang sudah dikelompokkan ke beberapa bagian.
3. Membuat diagram
AAE
KATA KUNCI
JENIS RUANG
Kantor
guru/tenaga
pengajar
Ruang indor
untuk
pembejaran AAE
Halaman/outdoor
untuk
pembejaran AAE
Ruang baca
(membaca
bersama hewan)
Ruangan untuk
kandang hewan
Ruang konseling
Ruang simulasi
kebun binatang
27
progress kerja penelitian jurnal serta pengumpulan tugas. Dan lanjutan kegiatan
migguannya kami melanjutkan tugas penelitian seperti mencari kata kunci tentang
aktivitas, pelaku, ruang, dan prabot AAE pada minggu kedua sampai minggu kelima.
Lalu kegitan pada minggu ke enam sampai minggu ketujuh membuat diagram
dilanjutkan menyusun kata kunci pada minggu kedelapan.
Jumlah menit
No Jenis kegiatan Uraian Kegiatan
kegiatan
Mencari kata
Mencari kata kunci dari jurnal berbahasa
1 kunci dari jurnal 45 menit
asing Jenis Perabot AAE
berbahasa asing
mengelompokkan mengelompokkan kata kunci Jenis
2 45 menit
kata kunci Perabot AAE
membuat
3 membuat diagram Jenis Perabot AAE 60 menit
diagram
Jumlah Total 150 Menit
b. Uraian Kegiatan
1. Mencari kata kunci
Tahapan mencari kata kunci
Pada tahap mencari kata kunci kita diharusakan mencari kalimat penting
pada jurnal JTK Ngai (2021), Pearson (2011), dan Birkeland (2016) yang
diberikan pada pertemuan pertama. Kemudian menandai kata kunci pada
jurnal untuk tahap pengelompokkan kata kunci.
Hasil kegiatan
Hasil dari mencari kata kunci tersebut pada jurnal JTK Ngai (2021) lebih
membahas tentang proses implementasi AAE di negara Hongkong dan
Pearson (2011) menjelaskan tentang bagaimana hewan dapat membantu
memperbaiki tingkah laku siswa di sekolah dasar. Sedangkan untuk jurnal
Birkeland (2016) Nature Assisted Education atau NAE yaitu pembelajaran
berbasis pertembuhan.
Kesimpulan kegiatan
Pada tahap mencari kata kunci pada jurnal 1 dan 2 dapat digunakan untuk
memperoleh beberapa kalimat yang menjelaskan tentang aktivitas, pelaku,
ruang, dan perabot AAE. Dan untuk jurnal 3 memperolah beberapa
kalimat yang menjelaskan ke arah isu isu seperti isu arsitektural, psikologi,
dan pendidikan tentang NAE.
2. Mengelompokan kata kunci
Tahapan mengelompokkan kata kunci
Setelah mencari kata kunci pada tahap pertama selanjutnya adalah
pengelompokkan kata kunci yang akan terbagi menjadi beberapa bagian
seperti latar belakang (Bab-1), Teori (Bab-2), Metode (Bab-3), Temuan
(Bab-4). Tahap selanjutnya setelah pengelompokkan kata kunci adalah
tahap menyusun kata kunci yang kemudian disusun di tabel.
Hasil kegiatan
Hasil dari pengelompokkan kata kunci kemudian lanjut ketahap membuat
tabel untuk pengelompokkan kata kunci dan penyusunan kata kunci.
28
Kesimpulan kegiatan
Kegitan pengelompokkan kata kunci untuk memperoleh susunan kalimat
dari kata kunci yang sudah dikelompokkan ke beberapa bagian.
3. Membuat diagram
AAE
KATA KUNCI
JENIS PERABOT
meja
kursi
papan tulis
penyekat (kondisi
covid)
rak buku
lemari
loker
kursi taman
kandang hewan
meja kantor
pendingin ruangan
29
BAB 5 EVALUASI KEGIATAN
Permasalahan kedua yang kami dapati adalah kurang nya kerjasama dari
kelompok kami dimana ketika di bagikan tugas perindividu pada kemompok kami
tiap anggota mengerjakan tugas yang dibagikan secara individualis sehingga hasil
yangdicapai tidak maksimal, yang mengakibatkan laporan penelitian kurang
maksimal dan kurang nya komunikatif tiap anggota.
Untuk permasalahan kedua dapat denagan sikap lebih terbuka antar individu
pada kelompok kami harus diteingkatkan sehingga bila di temui masalah pada salah
satu kegiatan penelitian dapat di bicarakan bersama sehingga hasil yang didapat bisa
lebih akurat dan lebih rinci dalam hasil penelitian kami.
30
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari kegiatan penelitian Kajian Interior Ruang Kelas Anak Usia Dini
Berdasarkan Konsep Animal Assisted Education (AAE) ini menghasilkan sebuah
kajian ilmiah mengenai pengabungan konsep arsitektur dengan pisikologi dimana
cukup menarik dari gabungan dua ilmu yang berbeda dapat menghasil kan konsep
tata interor baru. Hal yang menjadi penghambat kegiatan penelitian ini adalah
terbatasnya interaksi antar angota dikarenakan kondisi sekarang yang segala hal di
lakukan secara daring sehingga membuat kegiatan diskusi menjadi kurang optimal
sedang kan hal ada juga hal yang kami pelajari adalah bagaimana cara membedah
sebuah jurnal penelitian asing maupun lokal sebagai dasar landasan dari sebuah
penelitian dari objek yang inggin di teliti sehingga dapat menghasilkan kajian yang
berkualitas serta menjadi pengalaman bagi kami sebagai mahasiswa dalam membuat
karya ilmiah mengenai arsitektur. Selama pendidikan kami di kampus ITN malang
kami mempelajari arsitektur terutama arsitektur interior lebih ke arah arsitektural
sementara pada penelitian ini kami di berikan pengalaman bahwa arsitektur dapat
memiliki korelasi dengan banyak hal di sekitar kita, sehingga kami pun dapan
menerapkan perinsip tersebut di manapun kami berada di lingkungan masyarakat
umum
6.2 Saran
Dikarenakan kegiatan pp yang dilaksanakan melalui daring zoom di harapkan
intensitas komunikasi antara mahasiswa dan dosen dapat lebih ditingkatkan lagi agar
dapat saling memahami dan mengerti tentang tugas kegiatan pp yang diberikan
31
DAFTAR PUSTAKA
32
Juliadilla, R., Pakaja, F., & Iksan, M. (2019). Pendidikan Dengan Pendampingan
Hewan (Animal Assisted Education) Pada Anak. Malang: Media Nusa
Creative.
Morrow, R. (2019). A Study To Explore How Children With Additional Needs
Experience Animal Interaction. (Doctoral thesis), University of Huddersfield,
Huddersfield, West Yorkshire, England. Retrieved from
http://eprints.hud.ac.uk/id/eprint/34903/
Rothgerber, H., & Mican, F. (2014). Childhood Pet Ownership, Attachment to Pets,
and Subsequent Meat Avoidance. The Mediating Role of Empathy toward
Animals. Appetite, 79, 11-17. doi:https://doi.org/10.1016/j.appet.2014.03.032
Sandt, D. D. (2019). Effective Implementation of Animal Assisted Education
Interventions in the Inclusive Early Childhood Education Classroom. Early
Childhood Education Journal, 48(1), 103-115.
doi:https://doi.org/10.1007/s10643-019-01000-z
Williams, J. M., Muldoon, J., & Lawrence, A. (2010). Children And Their Pets:
Exploring The Relationships Between Pet Ownership, Pet Attitudes,
Attachment To Pets And Empathy. Journal Education and Health, 28(1), 12-
15.
https://www.researchgate.net/publication/242497137_Children_and_their_pets
_Exploring_the_relationships_between_pet_ownership_pet_attitudes_attachm
ent_to_pets_and_empathy
33
LAMPIRAN
34
FORM BIMBINGAN (FORM 6A)
3.
Bentuk PP
Penelitian/Pengabdian Pada
PENELITIAN
Masyarakat/
Perencanaan/Pengawasan/Pelaksan
aan
Nama Peneliti/Pelaksana/
5. Redi Sigit Febrianto, ST. MT.
Pengabdi
35
BIMBINGAN
28-
Untuk bab 1 dan 2 masih banyak yang harus di ubah
11
untuk penulisan kata nya lalu lebih keratif dalam
202
menambah kan kalimat dan gambar maupun tabel ,
1
36
LAMPIRKAN BUKTI TELAH MELAKUKAN BIMBINGAN
DI ISI OLEH MAHASISWA
KODE BUKTI 002
37
38