Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KELOMPOK

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 DEMAK

Kelompok :

Oleh :

1. Fathin Syeilla Muna 20108011044


2. Muhammad Zainal Abidin 20108011037
3. Rizki Eko Saputro 20108011041

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kelompok
Praktik Pengalaman Lapangan sebagai salah satu syarat penyelesaian PPL yang di laksanakan
di SMA N 3 Demak mulai tanggal 7 Agustus sampai dengan tanggal 7 Oktober 2023.

Setiap keberhasilan yang telah dicapai tidak terlepas dari usaha, dukungan dan bimbingan
serta saran dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan
permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan kesalahan yang disengaja
maupun yang tidak disengaja. Kami sekaligus ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H Mudzakir Ali, MA selaku rektor UNIVERSITAS WAHID HASYIM


SEMARANG.
2. Muhlisin, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas
Wahid Hasyim Semarang dan sebagai penasehat pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan.
3. Sofyan Ardyanto, M.Pd. selaku Wakil Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Universitas Wahid Hasyim Semarang sebagai pengarah pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan.
4. Lusiana, M.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang sebagai penanggung jawab pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan.
5. Rian Kurniawan, M. Pd. Dosen Fakultas keguruan Ilmu Pendidikan Universitas
Wahid Hasyim Semarang sebagai ketua pelaksanaan PraktikPengalaman Lapangan.
6. Dr. Trisyono, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
7. Didik Supriyadi, S.Pd. selaku PLT Kepala Sekolah SMA N 3 Demak.
8. Suyanto, S.Pd., Budi Darsono, S.Pd., Dicky Firman Syah, S.Pd., Nurhuda, S.Pd
selaku Guru Pamong di SMA N 3 Demak yang telah memberi arahan kepada kami.
9. Seluruh Bapak dan Ibu Guru, Staf dan Karyawan SMA N 3 Demak yang telah
memberikan banyak dukungan kepada Mahasiswa Praktikan selama pelaksanaan
PPL.
10. Rekan-rekan Mahasiswa PPL di SMA N 3 Demak.
11. Siswa-siswi di SMA N 3 Demak
Kami menyadari tentu masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami mengaharap kritik dan saran dari semua pihak
yang telah membaca yang membangun agar lebih baik kedepanya serta bermanfaat bagi
penyusun dan pembaca. Mahasiswa praktikan diharapkan dapat menjadi tenaga kependidikan
yang pofesional dan menumbuhkan bibit-bibit, calon generasi bangsa yang berakhlak mulia,
unggul berprestasi dan mempunyai daya saing tinggi di era globalisasi.

Demak, 16 September 2023

Koordinator PPL

Rizki Eko Saputro


NIM. 20108011041
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan Jasmani adalah salah mata pelajaran di sekolah yang merupakan media
pendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, sikap
sportifitas, pembiasaan pola hidup sehat dan pembentukan karakter (mental, emosional,
spiritual dan sosial) dalam rangka mencapai tujuan system Pendidikan Nasional. Pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan merupakan satu mata ajar yang diberikan di suatu jenjang
sekolah tertentu yang merupakan salah satu bagian dari pendidikan keseluruhan yang
mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk bertumbuh dan
perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang
(Depdiknas, 2006:131). Pendidikan jasmani (disingkat Penjas) adalah mata pelajaran untuk
melatih kemampuan psikomotorik yang mulai diajarkan secara formal di sekolah dasar
hingga sekolah menengah atas.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Wahid Hasyim Semarang sebagai
pendidik tinggi yang memiliki program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi
di harapkan mampu menjawab persoalan yang di hadapi pembangunan pendidikan Nasional
sekaligus menyiapkan tenaga pendidik yang Profesional. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Wahid Hasyim mewajibkan program PPL pada mahasiswa program
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi sebagai wahana untuk melatih,
mengembangkan, dan membentuk kematangan professional para calon guru sehingga
mampu menciptakan pengajaran aktif, kreatif dan inovatif. Melalui program PPL
diharapkan para calon guru mampu mengaplikasikan teori dan praktik dalam
mengembangkan model pendidikan dan pembelajaran unggul.

Berdasarkan kondisi objektif tersebut, dengan program Pendidikan Jasmani Kesehatan


Rekreasi Universitas Wahid Hasyim Semarang bertekad merespon tuntutan masyarakat
untuk menyiapkan calon guru penjas sekolah yang berkualitas yaitu yang memiliki
kompetensi sebagai berikut:
1. Kompetensi Pedagogik yaitu sebagai berikut:
a. Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional dan intelektual.
b. Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
c. Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan
yang diampu.
d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
h. Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
i. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
2. Kompetensi Kepribadian yaitu sebagai berikut:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
d. Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan
rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
3. Kompetensi Sosial yaitu sebagai berikut:
a. Bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin,
agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
c. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain.
4. Kompetensi Profesional yaitu sebagai berikut:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
c. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif.
d. Mengembangkan keprofesian secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.
Agar tujuan tersebut dapat dilakukan dan di capai secara profesional, maka Mahasiswa
perlu di bekali seperangkat pengetahuan yang bersifat teori dan praktek sesuai program
studi yang di pilih. Pengetahuan tersebut meliputi mata kuliah dasar umum, mata kuliah
dasar keahlian, dan mata kuliah penunjang. Seluruh mata kuliah tersebut merupakan
kesatuan yang terintregal dalam rangka melahirkan output guru yang unggul.

Untuk kepentingan tersebut, Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi


Universitas Wahid Hasyim Semarang mewajibkan program PPL Mahasiswa Program
Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi sebagai wahana untuk melatih,
mengembangkan dan membentuk kematangan profesional para calon guru sehingga mampu
menciptakan pendidikan dan pengajar yang unggul. Melalui program ini para calon guru di
harapkan mampu mengaplikasikan teori dan praktik, Dalam mengembangkan model
pendidikan dan pembelajaran.Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan
belajar mahasiswa yang di lakukan di lapangan untuk mengintegrasikan pengetahuan teoritis
yang diperoleh di kampus dengan pengalaman praktik di lapangan sehingg target khusus
yang merupakan target ketercapaian pembelajaran program studi dapat tercapai. Kegiatan
tersebut meliputi pembelajaran dan pengelolaan administrasi di sekolah/madrasah
latihan.Praktik pembelajaran adalah latihan melaksanakan kegiatan pembelajaran oleh
mahasiswa di dalam kelas, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Sedangkan
praktik pengelolaan administrasi adalah latihan meaksanakan tugas-tugas administrasi,
bimbingan dan lain-lain.
Kegiatan PPL Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan di awali dengan pembekalan pada
mahasiswa praktikan. Pembekalan adalah kegiatan orientasi kapus yang berisi penyegaran
terhadap materi-materi pembelajaran, keterampilan mengajar, pembelajaran aktif, etika
keguruan, dan informasi tentang sekolah latihan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari Praktik Pengalaman Lapangan adalah sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman kependidikan secara faktual di lapangan
sebagai wahana terbentuknya tenaga kependidikan yang profesional, yaitu
kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap
yang diperlukan bagi profesional serta mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan
pengajaran baik di sekolah.
2. Tujuan Khusus Secara terperinci PPL diprogramkan dengan tujuan agar mahasiswa
calon guru dapat :
a. Mengenal dengan cermat lingkungan fisik, administrasi serta akademik microt
sekolah sebagai tempat pengabdian kelak.
b. Menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar.
c. Dapat menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi
dalam situasi nyata dibawah bimbingan Dosen Pembimbing dan Guru Pamong.
d. Mampu belajar dari penghayatan dan pengalaman selama mengikuti latihan.
e. Dapat menarik pelajaran dari pengalaman dan penghayatan yang direfleksikan
dalam perilaku sehari-hari.

1.3 Fungsi
Praktik Pengalaman Lapangan berfungsi untuk memberikan bekal kepada mahasiswa
praktik agar memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan social.

1.4 Manfaat
Dengan pelaksanaan PPL ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua
komponen yang terkait yaitu: mahasiswa, sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
Manfaat yang dapat diperoleh dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan adalah
sebaagai berikut:

1. Dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa praktikan untuk


lebih mengenal dan dapat berinteraksi secara lansungdengan subyek dan obyek
pendidikan.
2. Dapat menambah pengalaman mahasiswa praktikan dalammenyusun perangkat
pembelajaran.
3. Dapat menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa praktikan tentang modeldan
cara pembelajaran yang efektif dan efisien.
4. Memiliki kemampuan menggunakan waktu secara efektif dan efisien pada saat
melaksanakan PPL.
5. Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis agar dapat melaksanaan program
dan tugas-tugasnya di sekolah/madrasah.
BAB II
KEADAAN UMUM SEKOLAH PRAKTIK
2.1 Sejarah Singkat SMA N 3 Demak
SMA Negeri 3 Demak berdiri pada tanggal 19 Oktober 1999. Beralamat di Jalan Sultan
Trenggono No. 81 Desa Kalikondang Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Provinsi
Jawa Tengah. Email: sma3_demak@yahoo.com dan Web sekolah:
www.sman3demak.sch.id. Terakreditasi A dengan jumlah rombongan belajar seluruhnya
adalah 32 kelas. Terdiri dari peminatan MIPA Kelas XII masing-masing 7 kelas, peminatan
IPS Kelas XII masing-masing 4 kelas dan KKO dengan 1 Kelas. Kelas XI dengan jumlah
11 kelas dan KKO 1 kelas. Kelas X dengan jumlah 11 kelas dan KKO 1 kelas. Jumlah
pendidik seluruhnya adalah 87 dan tenaga kependidikan berjumlah 21.

Berikut merupakan ciri khusus dan keunggulan dari SMA N 3 Demak:


a. Sekolah Adiwiyata Nasional
Tahun 2019, SMA Negeri 3 Demak mendapat predikat Juara II Sekolah Adiwiyata
Mandiri Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu, SMAN 3 Demak mewajibkan
semua warga sekolah agar selalu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Kebijakan berwawasan lingkungan
2) Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan
3) Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif
4) Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan
Program sekolah adiwiyata dapat terlaksana berkat dukungan dari seluruh guru,
karyawan, komite dan siswa. Semua bekerjasama dengan kompak menjaga lingkungan
sekolah. Mulai dari dalam kelas, ruangan, halaman, dan lingkungan sekitar sekolah.
Berbagai program inovasi dilaksanakan untuk mendukung sekolah adiwiyata.
Misalnya, GerakanPungut Sampah (GPS), penghijauan (satu guru satu tanaman-satu
siswa satu tanaman), pengurangan penggunaan plastik, dan pengelolaan sampah.
b. Sekolah Inklusif
Pendidikan inklusif dilaksanakan pada satuan pendidikan reguler pada semua
jenjang, mulai dari SD, SMP dan SMA. Dalam rangka memberikan dukungan
penyelenggaraan pendidikan inklusif di SD, SMP dan SMA/SMK, Direktorat
Pembinaan Pendidikan Khusus memiliki program untuk memfasilitasi pendampingan
bagi sekolah penyelenggaraan pendidikan inklusif yang didukung dengan bantuan
pemerintah. SMA Negeri 3 Demak terpilih mendapatkan bantuan pendampingan
pelaksanaan Workshop Sosialisasi dan Peningkatan Mutu Guru Penyelenggara
Pendidikan Inklusif Tahun 2019. Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan
inklusif diharapkan dapat memberikan pemahaman dan meningkatkan pengetahuan
serta keterampilan tentang pengelolaan pembelajaran dengan setting kelas inklusif.
Prinsip utama yang dipegang sekolah inklusi adalah bahwa setiap anak bernilai
sama, diperlakukan dengan respek, dan memberi ruang untuk belajar yang setara.
Artinya, anak dengan kebutuhan khusus tidak lagi harus bersekolah di Sekolah Luar
Biasa (SLB) dan bisa berinteraksi dengan anak lainnya di sekolah inklusi. Tidak ada
anak yang sama, bahkan jenis kecerdasan yang mereka miliki pun bisa berbeda. Di
sekolah inklusi, hal ini mendapat validasi tertinggi. Guru tidak akan memaksa setiap
anakmemiliki perkembangan akademik yang sama baiknya, namun disesuaikan
dengan kondisi masing-masing.
Ketika anak berkebutuhan khusus harus menimba ilmu di institusi semacam
Sekolah Luar Biasa (SLB), maka perbedaan antara mereka yang berkebutuhan khusus
dengan anak-anak lainnya akan terasa begitu signifikan. Namun dengan adanya
sekolah inklusi, semua orang yang terlibat akan melihat perbedaan sebagai hal yang
normal dan bukan masalah besar. Lambat laun, anak akan mengerti bahwa kondisi
teman mereka ada yang berkebutuhan khusus dan itu adalah bagian normal dari
kehidupan. Sekolah inklusi adalah sekolah yang merangkul semua anak, terlepas dari
perbedaan kondisi mereka masing-masing. Mengajarkan untuk memahami perbedaan
sejak dini adalah hal luar biasa bernilai untuk tumbuh kembang anak kelak.
c. Sekolah Penyelenggara Kelas Khusus Olahraga
Mendasarkan keberadaan peserta didik yang memerlukan layanan pendidikan
untuk mendukung pengembangan potensi secara optimal, maka Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah memberikan kesempatan kepada beberapa satuan pendidikan terpilih
untuk menyelenggarakan model layanan pembelajaran Kelas Khusus Olahraga.
Melaksanakan mandat tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 421.3/0844 tentang Penetapan Satuan
Pendidikan Penyelenggara Kelas Khusus Olahraga pada Satuan Pendidikan Menengah
Atas (SMA) Negeri Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2021/2022. SMA Negeri 3
Demak membuka 1 Kelas Khusus Olahraga (KKO) dengan peminatan IPS setelah
ditetapkan sebagai satuan pendidikan penyelenggara kelas khusus olahraga oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang dimulai pada PPDB Tahun
Pelajaran 2021/2022.
Kelas Khusus Olahraga (KKO) adalah sebuah kelas di suatu sekolah yang dibentuk
secara khusus untuk menampung dan melayani siswa yang mempunyai bakat atau
potensi khusus, dalam hal ini adalah potensi bakat istimewa di bidang olahraga. Kelas
Khusus Olahraga pada jenjang SMA dibentuk pada satuan pendidikan yang berada di
daerah yang memiliki potensi keunggulan di bidang olahraga. Pengorganisasian
pembelajaran dalam Kelas Khusus Olahraga menggunakan pembelajaran reguler biasa
dengan menambah frekuensi latihan olahraga sebelum dan sesudah kegiatan belajar
efektif berupa ekstrakurikuler. Di samping itu, penyelenggara Kelas Khusus Olahraga
juga memfasilitasi pembelajaran tambahan pada siswa untuk mengikuti pemusatan
latihan dan kompetisi yang bersamaan dengan waktu belajar.
Salah satu pertimbangan Kehadiran Kelas Khusus Olahraga karena disadari banyak
peserta didik yang memiliki bakat dan minat di bidang olahraga, namun pada sisi lain
harus mendapatkan layanan pendikan sesuai penjenjangannya. Sehingga dengan
kehadiran KKO ini maka peserta didik pada satu sisi memperoleh pendidikan sesuai
penjenjangan, dan pada sisi lainnya peserta didik juga mampu mengembangkan bakat
dan minatnya di bidang olahraga. Perlu dipahami bahwa olahraga saat ini sudah
memiliki daya tarik tersendiri dan mampu dijadikan sandaran masa depannya. Potensi
dan berubahnya paradigma tentang olahraga harus ditangkap sebagai sebuah peluang
untuk mempersiapkan olahragawan yang berkualitas. Melalui olahraga pula sudah
terlalu banyak catatan prestasi yang mampu mengangkat citra negeri ini di tingkat
internasional.
Tujuan penyelenggaraan Kelas Khusus Olahraga (KKO) di SMA N 3 Demak:
1) Meningkatnya bakat dan minat siswa dalam bidang olahraga.
2) Meningkatnya mutu akademis dan prestasi olahraga.
3) Meningkatnya kemampuan kompetisi secara sportif.
4) Meningkatnya kemampuan sekolah dalam pembinaan dan pengembangan kegiatan
olahraga.
5) Terwujudnya Kesehatan jasmani dan Rohani.
6) Meningkatnya mutu Pendidikan sebagai bagian dari Pembangunan karakter.

Penerimaan peserta didik KKO dilakukan sebelum PPDB kelas reguler melalui
proses seleksi khusus. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data karakteristik
calon peserta didik baik dari dimensi fisik maupun psikologis. Kriteria kenaikan kelas
dan kelulusan siswa KKO pada hakikatnya sama dengan siswa di kelas reguler. Akan
tetapi, perlu lebih fleksibel pada pemberlakuan syarat kehadiran karena dimungkinkan
peserta didik KKO harus mengikuti pelatihan dan kompetisi yang bersamaan waktunya
dengan kegiatan belajar mengajar (KBM), penilaian akhir semester (PAS), penilaian
akhir tahun (PAT), dan/atau ujian sekolah (US). Syarat kehadiran peserta didik ini
dapat dikompensasikan dengan pencapaian prestasi yang dapat mengangkat nama baik
sekolah, daerah, dan/atau negara.

2.2 Visi dan Misi


2.2.1 Visi
Visi SMA Negeri 3 Demak adalah Terwujudnya SDM yang religius, berkompeten,
berintegritas, berjiwa nasionalis, gotong royong, mandiri dan berwawasan lingkungan.
2.2.2 Misi
Misi SMA N 3 Demak adalah sebagai berikut:
a. Menanamkan dan menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya yang agamis.
b. Menyelenggarakan proses belajar mengajar dan bimbingan secara efektif, sehingga
setiap siswa (termasuk siswa berkebutuhan khusus/inklusi) dapat berkembang
secara optimal
c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran berdasarkan nilai-nilai karakter bangsa
dan kearifan lokal untuk menumbuhkan sikap berbudi pekerti luhur.
d. Menumbuhkan semangat dan jiwa nasionalisme.
e. Menumbuhkembangkan kerjasama dan semangat gotong royong.
f. Mengembangkan semangat dan rasa percaya diri untuk mewujudkan jiwa
kemandirian.
g. Mewujudkan kepedulian dalam pengendalian kerusakan, pencemaran dan
pelestarian lingkungan hidup.
2.3 Keadaan Guru dan Murid Sekolah
SMA N 3 Demak pada tahun ajaran 2023/2024 mempunyai siswa laki-laki sejumlah
598 dan siswi Perempuan berjumlah 681 jadi total peserta didik di SMA N 3 Demak
berjumlah 1.270 siswa. Dengan guru berjumlah 87 serta tenaga kependidikan berjumlah 21
orang.

Sekolah ini menyediakan berbagai fasilitas yang menunjang Pendidikan untuk peserta
didiknya. Terdapat guru-guru dan tenaga kependidikan dengan kualitas terbaik dan
kompeten di bidangnya. SMA N 3 Demak juga menyediakan kelas khusus olahraga untuk
melayani dan menunjang peserta didik yang memiliki bakat atau potensi khusus di bidang
olahraga. Di sekolah ini memfasilitasi untuk kegiatan penunjang pembelajaran seperti
ekstrakulikuler, organisasi siswa, komunitas belajar, tim olahraga dan perpustakaan serta
laboratorium sehingga peserta didik dapat belajar dengan maksimal.
2.4 Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (KBM) Secara Umum
Praktik Pengalaman Lapangan ini dilaksanakan guna mempersiapkan tenaga pendidik
yang profesional. Kegiatan mahasiswa yang dilaksanakan dalam rangka menerapkan
keterampilan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dan mencari
pengalaman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara terpadu di sekolah, yaitu
melakukan praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling, serta
kegiatan pendidikan lainnya yang bersifat kurikuler dan ekstrakurikuler yang ada di
sekolah.
Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di sekolah diharapkan benar-benar
dapat menjadi bekal keterampilan dan pengalaman dari setiap mahaiswa yang nantinya akan
mendukung kerja sebagai pendidik dan pelayanan bimbingan serta konseling yakni dalam
pekerjaantambahan guru sebagai pembimbing atau konselor.
2.5 Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (KBM) bidang studi Pendidikan Jasmani
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PJOK di sekolah bagi tenaga kependidikan
terdapat di jalur Pendidikan sekolah maupun Pendidikan luar sekolah. Salah satu tugas
Universitas Wahid Hasyim Semarang menyiapkan tenaga kependidikan yang terdiri dari:
tenaga pengajar, tenaga pembimbing, tenaga pelatih, dan tenaga kependidikan lainnya.
Calon tenaga kependidikan tersebut wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi
melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Seorang guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan pengetahuan terkait media dan
model pembelajaran agar mendapatkan kemajuan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut
bisa membuat suasana belajar menyenangkan, aktif, kreatif serta inovatif bagi peserta didik,
serta menjadikan peserta didik berpikir lebih tanggap dan melatih keterampilan sosial dan
emosional supaya lebih baik dan tujuan dari pembelajaran pun akan tercapai.
BAB III
PELAKSANAAN PPL
3.1 Observasi
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilakukan pada tanggal 7 Agustus
2023. Mahasiswa melakukan observasi terhadap lingkungan SMA N 3 DEMAK selama
kurang lebih tiga hari yakni hari Senin, 7 Agustus 2023 setelah penerjunan. Observasi
lingkungan yang dilakukan oleh Mahasiswa PPL yakni observasi mengenai gedung/
bangunan SMA N 3 DEMAK, sarana prasarana yang dimikiliki serta sarana dan prasarana
olahraga yang ada. Selain itu observasi model pembelajaran yang diterapkan di SMA N 3
DEMAK. Pelaksanaan observasi model pembelajaran, Mahasiswa PPL didampingi oleh
guru pamong kemudian diberi penjelasan mengenai model pembelajaran yang diterapkan
di SMA N 3 DEMAK. Pelajaran dilakukan di luar kelas sekaligus materi dan praktek serta
memberikan evaluasi kepada murid ketika melakukan kesalahan dalam prkatek tersebut,
setelah itu di lakukanlah penilaian ketrampilan dalam penguasaan materi yang di ajarkan.

Selama Observasi model dan metode pembelajaran di SMA N 3 DEMAK pada mata
pelajaran PJOK, Mahasiswa PPL diperlihatkan cara pembelajaran dan mengajar pada guru
pamong saat melakukan KBM berlangsung, sehingga Mahasiswa tau bagaimana Guru
Pamong melakukan proses KBM. Selain itu, guru pamong juga memberikan penjelasan
mengenai RPP dan modul ajar yang digunakan saat KBM. Pemberian materi dari guru
kepada siswa melalui ceramah atau bisa juga mengirim materi lewat WA membaca materi
dan memahami secara mandiri. Dari observasi tersebut, mahasiswa pratikan mendapatkan
manfaat diantaranya mendapatkan referensi metode dan cara yang dapat digunakan dalam
praktik mengajar. Selain itu, mahasiswa praktikan juga dapat mengetahui cara yang baik
untuk mengelola kelas dalam proses pembelajaran.

Secara umum tujuan adanya observasi adalah sebagai tahap awal mahasiswa PPL
melakukan adaptasi dengan lingkungan sekolah dan sosialisasi dengan peserta didik yang
akan diampu. Secara khusus tujuan dari observasi yang dilakukan sebagai berikut.
1. Mengetahui karakteristik peserta didik yang akan diampu baik pembelajaran di dalam
kelas maupun pembelajaran di luar kelas.
2. Mengetahui cara guru mengembangkan modul ajar atau RPP yang sesuai dengan
kondisi peserta didik saat ini.
3. Mengetahui cara pelaksanaan pembelajaran di luar kelas.
4. Mengetahui tata cara pelaksanaan manajemen sekolah.
5. Mengetahui kondisi lingkungan belajar yang nyaman di sekolah.
Manfaat dari hasil observasi ini adalah mahasiswa mendapatkan hasil yang dapat
direlevansikan dengan pengetahuan yang sudah ada. Selain itu, hasil observasi ini juga
dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai suatu objek atau peristiwa yang diamati.

3.2 Pelaksanaan
Proses praktik pembelajaran yang dilakukan di SMA N 3 Demak berlangsung selama
dua bulan yang dihitung sejak 7 Agustus 2023 sampai 7 Oktober 2023. Di sekolah tersebut
mahasiswa mendapat kesempatan mengajar kelas X, XI, dan XII termasuk juga dengan
kelas KKO. Untuk kegiatan jam mengajar dilakukan secara rolling mingguan sesuai dengan
jadwal guru pamong mahasiswa masing-masing. Dalam pembelajaran PJOK setiap
pertemuan terdiri dari 3x45 Menit Per Kelasnya.

Dalam proses belajar mengajar, mahasiswa praktikan dituntut untuk menerapkan segala
kemampuannya agar materi yang disampaikan dapat diserap dan diterima oleh peserta didik
dengan baik. Selain itu mahasiswa praktikan harus mampu mengembangkan pendidikan
yang berkarakter bagi peserta didik yang sesuai dengan kurikulum merdeka sehingga
peserta didik mempunyai kepribadian yang baik dan juga dapat mengaplikasikan ilmunya
yang telah diperoleh. Apalagi didukung dengan lingkungan religious yang menuntut
berbagai pihak menerapkan karakter berakhlaqul karimah.

Walaupun mahasiswa praktikan telah membuat Perangkat Pembelajaran namun pada


kenyataanya masih menemukan berbagai permasalahan, yaitu keadaan beberapa peserta
didik yang sulit untuk dikondisikan. Seringkali saat guru sudah memulai proses kegiatan
belajar mengajar, peserta didik belum semuanya siap pembelajaran pada guru, ada yang
masih ganti baju. Siswa yang membutuhkan waktu lama untuk berganti pakaian terlebih
para siswi karena jumlah kamar mandi yang terbatas dan letaknya yang jauh sehingga akan
mengurangi waktu untuk pelajaran PJOK.

Saat pelajaran PJOK dilakukan di lapangan sekolah yang bersamaan dengan kelas lain,
maka hal tersebut akan memecah konsentrasi siswa sehingga pelajaran PJOK menjadi
kurang kondusif. Adanya siswa yang terlambat masuk kelas sehingga akan mengganggu
teman-teman yang lainnya. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut yang dapat
dilakukan adalah menertibkan dan memberi arahan ke siswa.

Mahasiswa PPL selain melakukan kegiatan belajar mengajar juga ikut berpartisipasi
dalam kegiatan ekstra. Bukan hanya itu saja, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan
diluar proses belajar mengajar, kegiatan tersebut diantaranya:
a. Kegiatan Aktualisasi 5S yang dilakukan siswa dan guru, karyawan dan setiap pagi.
Maksud kegiatan ini adalah kegitan yang dilakukan rutin setiap pagi di Gerbang Utama
selama masih di lingkungan sekolah.
b. Mengikuti Upacara Bendera Setiap Hari Senin.
c. Membantu serta menjadi Wasit dalam Kegiatan Peringatan HUT Republik Indonesia.
d. Mengikuti Upacara Peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.
e. Mendampingi siswa dalam Event Kejuaraan.
f. Mengawasi Kegiatan P5.
g. Membersikan dan menata ulang Ruang Olahraga.
h. Mengikuti Pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

3.3 Proses Bimbingan


Selama PPL berlangsung, praktikan memperoleh bimbingan dari dosen pembimbing
lapangan, guru pamong penjasorkes. Proses bimbingan bermanfaat untuk memperbaiki
kualitas pendidik dan kependidikan. Pembimbingan meliputi kegiatan berikut:

a. Praktikan membuat perangkat pembelajaran.


b. Praktikan mengajar di bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing.
c. Setelah selesai mengajar dilakukan evaluasi untuk perbaikan lebih lanjut.
d. Di akhir praktik, diadakan penilaian yang dilakukan oleh guru pamong dan kepala
sekolah.
e. Selain kegiatan belajar mengajar, Praktikan memperoleh bimbingan dari coordinator
guru pamong.
1) Guru Pamong
Guru pamong mempunyai peran yang penting selama pelaksanaan PPL berlangsung.
Guru pamong membimbing praktikan selama pengajaran guna peningkatan kualitas
pendidik yaitu kemampuan pedagogik, professional, sosial dan kepribadian. Guru pamong
praktikan di bidang penjasorkes adalah Bapak Suyanto, S.Pd., Bapak Dicki Firman Syah,
S.Pd. Bapak Budi Darsono, S.Pd., Bapak Nurhuda, S.Pd.
Beliau yang selalu memberikan arahan, bimbingan, saran maupun dukungan kepada
praktikan. Beliau merupakan guru di SMAN 3 DEMAK yang ramah, santai, dan
berwibawa. Hal ini menjadikan proses pembimbingan dapat berjalan lancar. Guru pamong
selalu memberikan arahan dan motivasi agar mahasiswa praktikan bisa memperbaiki
kesalahan pada pertemuan selanjutnya.
2) Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing lapangan adalah Dr. Trisyono, M.Pd beliau merupakan Dosen FKIP
UNWAHAS Semarang yang ditunjuk oleh fakultas untuk membimbing praktikan-PPL di
SMAN 3 Demak. Dosen pembimbing memantau praktikan dalam mengajar baik secara
langsung maupun tidak langsung dan memberikan masukan. Praktikan selain berkonsultasi
kepada guru pamong PJOK, juga berkonsultasi kepada dosen pembimbing di antaranya
mengenai, rencana pembelajaran, pelaksanaan di kelas maupun di luar kelas dan lain
sebagainya guna peningkatan kualitas pendidik. Jadi antara guru pamong dan dosen
pembimbing memiliki peran yang penting untuk memberikan arahan agar dapat berjalan
lebih baik.

3.4 Ujian Praktik


Ujian praktik PPM penjasorkes dinilai oleh Guru Pamong penjasorkes dilakukan pada
setiap praktik mengajar tetapi dipantai diluar kelas dan didalam kelas pada praktik
mengajar. Setelah kegiatan ujian praktik berlangsung, pembimbing mengevaluasi praktikan
agar praktikan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan selama proses pembelajaran.
BAB IV
PROBLEM YANG TIMBUL
Dari observasi yang dilakukan oleh mahasiswa, maka ada faktor penghambat dan faktor
penunjang yang muncul selama kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 3
Demak yang dimulai dari tanggal 7 Agustus 2023 sampai dengan 7 Oktober 2023. Di antara
faktor penghambat dan penunjang yang muncul selama kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini antara lain adalah :

4.1 Faktor Penghambat


a. Adanya siswa yang kurang memperhatikan penjelasan Guru.
b. Kurangnya kedisiplinan peserta didik dalam pembelajaran.
c. Suasana Lapangan terlalu ramai membuat peserta didik menjadi tidak fokus.

4.2 Faktor Penunjang


a. Memiliki hubungan baik dengan Guru maupun pihak Sekolah.
b. Guru pamong yang selalu memberikan bimbingan, pengarahan serta motivasi agar
menjadi guru yang professional.
c. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dalam pembelajaran penjas.
d. Adanya komunikasi yang baik antar mahasiswa PPL untuk mengingatkan dalam hal
kebaikan.
e. Peserta didik yang menerima dengan baik terhadap kehadiran mahasiswa PPL.
BAB V
UPAYA PEMECAHAN PROBLEM

Berdasarkan beberapa kendala, baik itu dari faktor penghambat maupun faktor
penunjang yang muncul selama kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
berlangsung, maka ada beberapa upaya pemecahan masalah yang kami lakukan dalam
mengatasi hal tersebut. Di antara upaya pemecahan problem yang kami lakukan antara lain
adalah:

1. Memberikan peringatan kepada siswa yang terlambat hadir dalam pembelajaran penjas
2. Selalu melakukan koordinasi kepada Guru Pamong terkait dengan data yang dibutuhkan
dalam pelaporan.
3. Selalu berusaha melakukan komunikasi kepada Guru Pamong, baik itu dalam bentuk
lisan maupun tertulis oleh seluruh mahasiswa PPL.
4. Memberikan perhatian khusus pada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan laporan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di SMA N 3 DEMAK yang
dimulai dari Bab I sampai dengan Bab VI dengan kurun waktu 2 bulan, praktikan dapat
menyimpulkan bahwa:

a. Informasi dan pengetahuan yang maksimal mengenai SMAN 3 DEMAK sangat


diperlukan dalam melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan PPL ini.
b. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan langkah strategis untuk melengkapi
kompetensi mahasiswa calon pendidik di sekolah. Melalui kegiatan PPL, mahasiswa
dapat mendarma baktikan ilmu akademik yang didapat dari kampus untuk
diimplementasikan di sekolah.
c. Pelaksanaan PPL, sebagai wadah menimba ilmu bagi mahasiswa. Melalui PPL,
Mahasiswa dapat menerima ilmu dan pengalaman dari sekolah yang tidak didapatkan
di bangku perkuliahan, sementara sekolah mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru
dengan adanya mahasiswa sebagai pihak yang dipandang terus memperbarui informasi
dan keilmuannya.
d. Terlaksananya kegiatan PPL, di SMAN 3 DEMAK karena kerjasama yang baik antara
guru dan karyawan, kepala sekolah, siswa serta seluruh warga sekolah di SMAN 3
DEMAK.
e. Lembaga pendidikan SMA N 3 DEMAK yang kini semakin berkembang lebih baik lagi dengan
menjadi SMA yang unggul dalam bidang Olahraga bisa disebut Kelas KKO yang telah dikenal
oleh masyarakat. Hal ini karena SMA dengan program KKO tersebut merupakan program
pengembangan SMA Atlet dengan segala kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan
kualitas dan pengembangan kemampuan Atlet yang diperkuat melalui Pendidik yang terpilih.

6.2 Saran

Berdasarkan pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah berlangsung


maka praktikan dapat memberikan saran sebagai berikut :
6.2.1 Bagi Mahasiswa PPL
a. Diharapkan mahasiswa praktikan bisa menjeaga sikap dan menjaga komunikasi dengan
guru maupun karyawan.
b. Diharapkan semua anggota PPL dapat bekerjasama dengan baik dan mau diajak dalam
berdiskuasi mengenai masalah-masalah yang sedang dihadapi.
c. Diharapkan adanya koordinasi dan saling tolong menolong antar mahasiswa PPL
dalam menggantikan mengajar, bila ada salah satu mahasiswa yang berhalangan
datang.
d. Selalu menjaga kebersamaan, kesatuan, kerukunan, serta kekompakan di dalamtim
dengan selalu mengedepankan tanggung jawab dan kedisplinan.
6.2.2 Bagi SMA N 3 Demak
a. Kerjasama yang telah terjalin antara pihak lokasi praktik pengalaman lapangan
(PPL) dan universitas tetap di jaga dan di tingkatan untuk perbaikan praktik
pengalaman lapangan (PPL) di masa yang akan datang.
b. Mempertahankan berbagai prestasi yang sudah diraih dengan baik di bidang
akademik dan nonakademik.
c. Perlu adanya perbaikan sarpras yang telah rusak sehingga kegiatan pembelajaran bisa di
lakukan secara maksimal.

6.2.3 Bagi Universitas Wahid Hasyim

a. Meningkatkan komunikasi dengan sekolah mitra demi kelancaran pelaksanan


PPL dan terus menerus menjalin kerjasama yang baik dengan semua instansi
terkait kegiatan PPL.
b. Lebih meningkatkan komunikasi dan monitoring terhadap praktikan agar dapat
segera menangani kendala atau permasalahan yang dialami praktikan selama
melaksanakan praktik.
c. Memberikan informasi dengan cepat dan memberikan waktu yang longgar agar
praktikan dapat mempersiapkan segala sesuatu sejak jauh-jauh hari dan tidak
tergesa-gesa dalam menjalankan tugas atau perintah

Anda mungkin juga menyukai