Oleh:
17302070
MANAJEMEN KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI
2020
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Prof. Dr. Arie. F.S Kawulur ,MSi Dra. Marietje Keintjem, Msi
NIP. 19550221982031001 NIP. 195807191986032002
2
“PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DEVIDEN YANG DI
MODERASI OLEH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR CONSUMER GOODS YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2015-2019
Oleh:
NIM : 17302070
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh kebijakan deviden,
kebijakan deviden yang dimoderasi oleh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan sektor consumer goods yang terdaftar di Buersa Efek Indonesia periode 2015-
2019. Data yang digunakan merupakan data sekunder dan menggunakan metode asosiatif
yang bersifat kuantitatif dengan analisis regresi data panel dengan model Random Effect
dengan bantuan Eviews 9 untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai
hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Sampel dalam penelitian ini terdiri
dari 23 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 5 tahun dari 2015-
2019 dengan purposive sampling sebagai metode pengambilan sampel. Hasil penelitian
menunjukan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Tobin’s Q dengan koefisiensi 0.000368 dan nilai signifikansi sebesar 0.7429.
Deviden Payout Ratio (DPR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Tobin’s Q
dengan koefisiensi 0.131687 dan nilai signifikansi sebesar 0.7308. Moderasi Profitabilitas
ROA dikali Deviden Payout Ratio (DPR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Tobin’s Q dengan koefisiensi 13.90709 dan nilai signifikan sebesar0.0000.
3
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas penyertaannya yang
selalu ada di dalam hidup penulis. Memberikan kekuatan, kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga lewat tuntunanNya penulis mampu melewati tahapan demi
tahapan penyusunan skripsi ini, sebagai salah satu syarat penulis menyelesaikan studi
Dalam menyelesaikan Skripsi ini tidak lain hanya kuasa Tuhan yang selalu
teman yang selalu ada memberikan semangat dan masukan kepada penulis sehingga
karya tulis ini dapat diselesaikan. dan juga dosen – dosen yang selalu memberikan
bimbingan dan arahan walaupun penulis masih banyak keterbatasan dan kekurang
dalam mencernah segalah petunjuk dan masukan – masukan dosen namun karna
Tuhan yang selalu memberikan hikmat akal budi sehingga penulis bisa
menyelesaikan karya tulis ini. Dan untuk itu penulis merasa tidak dapat membalas
kebaikan dari pihak – pihak yang selalu membantu penulis biar Tuhan yang
Membalas.
1. Prof. Dr. Deitje A. Katuuk M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Manado.
4
3. Dr. Nova. Ch. Mamuaya, MM, MP selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas
8. Prof. Dr. Arie F.S Kawulur M,si sebagai pembimbing I yang banyak
10. Dr. Lihard S. Lumapow, M.Sc, sebagai Dosen yang selalu ada untuk
11. Papaku tercinta Jefri Assa dan Mamaku tercinta Selvi Turangan yang sudah
12. Kaka Kartiko Assa yang sudah mendukung serta memberikan masukan pada
5
13. Kepada kak ika punuu, kak Cela Pangemanan, kak Nia saraisang, kak Mega
15. Untuk Mita dan christy yang sudah mendukung dan memberikan semangat
16. Untuk teman-teman tercinta Aldi, Lorenso, Raydel, Bolex, Glendy, Abdul,
Kapsul, Neles, Viki, altris, velda, Ivanka Angel, Tika, Adelaide, Elisa,
17. Untuk teman-teman SWAG, K,SKUAD tercinta (andris, ato, issey, revi, ito,
jerico, made, ridel, vame, deril, jeri, Sandro, dadi, icel, james, owen, papi,
mitcel, juan, rio, Vincent, demsi, Regina, quen, laya, ghalty, mayen, nad,
18. Untuk Tuaa Buang, Tuaa Afra, Ifan, Ewin dan teman” dan Adee” di kos yang
19. Bursa Efek Indonesia (IDX) Kantor Perwakilan Manado yang boleh
penelitian ini.
6
20. Kepada teman-teman KSPM (kelompok study pasar modal), DPM (dewan
21. Teman teman KKN Kembuan atas kerja sama dan dukungannya.
22. Semua pihak yang telah banyak membantu dan menopang saya yang tidak
Biarlah kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus senantiasa menyertai kita
semua. Akhir kata penulis menyadari bahwa pembuatan Skripsi ini tidak sempurna
dan masih banyak kekurangan. Untuk itu peneliti berharap kepada semua pihak agar
dapat memberikan kritik dan saran untuk menambah kesempurnaan skripsi ini.
Namun peneliti sangat berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Penulis
7
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................ii
MOTTO.......................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN........................................................................................................v
KATA PENGANTAR.................................................................................................vi
ABSTRAK...................................................................................................................ix
DAFTAR ISI.................................................................................................................x
DAFTAR TABEL......................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................xiv
8
BAB I PENDAHULUAN
9
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian..........................................................34
4.3 Pembahasan...............................................................................................50
5.1 Kesimpulan...............................................................................................54
5.2 Saran.........................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................56
LAMPIRAN................................................................................................................60
DAFTAR TABEL
Halaman
10
DAFTAR GAMBAR
Halaman
11
BAB I
sumber – sumber ekonomi dan kegiatan produksi baik barang ataupun jasa untuk
12
bertambahnya perusahan - perusahan baru yang muncul dan dapat menjadi
penyaing bagi perusahaan - perusahaan yang sudah lama, maka dari itu
kinerja dari perusahan tersebut, maka dari itu perusahan berlomba – lomba untuk
perusahaan. nilai perusahaan merupakan persepsi yang dinilai oleh para investor
kaitkan dengan harga saham dimana harga saham yang tinggi membuat nilai
perusahaan juga tinggi. hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pelaku – pelaku
pasar pada kinerja perusahaan masa kini tetapi juga pada prospek dan kemajuan
perusahaan di masa yang akan datang.untuk itu dibutuhkan alat analisis untuk
bisa menilainya . Rasio yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Tobins’Q,
Rasio ini dikembangkan oleh James Tobin (1967). Rasio ini dapat memberikan
gambaran bagi investor untuk dapat menilai peluang investasi dilihat dari nilai
perusahaan yang dicapai. jika Rasio Q diatas satu, ini memberikan gambaran
bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang
lebih tinggi dari pada pengeluaran investasi, hal ini akan merangsang investasi
13
baru. Jika Rasio Q dibawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik
(Herawaty, 2008)
Menurut Modigliani dan Miller (1958) dalam teori struktur modal, nilai
suatu perusahaan akan meningkat dengan meningkatnya DER. Hal ini disebabkan
adanya efek dari corporate tax shield. Dalam keadaan pasar sempurna dan ada
dipergunakan untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak atau kata lain
hutang. Dengan adanya hutang, semakin tinggi proporsi hutang maka semakin
perusahaan berakibat timbulnya biaya bunga , dalam hal ini komponen biaya
menjadi lebih rendah. semakin tinggi kebijakan hutang yang dilakukan, maka
akan semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan maksimum, apabila
pendanaan hutang Dengan adanya hutang, semakin tinggi proporsi hutang maka
14
semakin tinggi harga saham perusahaan tersebut Umi Mardiyati, Gatot Nazir
Ahmad dan Ria Putri (2012) penelitian yang dilakukan oleh Nainggolan dan
nilai perusahaan, yang hasilnya menunjukan bahwa semakin tinggi hutang maka
nilai perusahaan rendah, dan semakin rendah hutang maka nilai perusahan tinggi.
terhadap nilai perusahan. berbeda juga dengan penelitian Azhari Hidayat (2013)
perusahaan.
Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi
sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya jika dividen yang dibayarkan
kecil maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah. Sutrisno (2003)
15
berhubungan dengan pembayaran dividen oleh pihak perusahaan, berupa
penentuan besarnya dividen yang akan dibagikan dan besarnya saldo laba yang
hal ini sama dengan penelitian Gema Fajar Ramadhan, Fitria Husnatarina,
terhadap nilai perusahaan dan berbeda dengan penelitian Gany Ibrahim Fenandar
Perusahaan.
memperoleh laba atau keuntungan perusahaan. Maka dari itu peneliti ingin
maka untuk itu besar kecilnya keuntungan yang didapat oleh perusahaan dapat
manajemen atas dana yang di investasikan oleh para pemegang saham (Wijaya &
Sedana, 2015). dalam hal ini peneliti menggunakan profitabilitas sebagai variabel
manajemen seperti ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan dari
16
pendapatan investasi Juhandi (2007). Profitabilitas dapat memperkuat atau
harga saham suatu perusahaan. Jika harga saham menurun, maka minat dari calon
seberapa banyak dana yang di investasikan kembali dan seberapa banyak yang
dibayar.kan sebagai dividen tunai ataupun dividen saham kepada para pemilik
lebih stabil dan tahan terhadap krisis yang terjadi karnah mencakup kebutuhan
pakai manusia dimana industry consumer goods tidak akan pernah lepas dari
industri rokok, industri farmasi. di mana industri – industri ini di butuhkan secara
Tabel 1.1
17
PT Ultrajaya
1 ULTJ Milk 1.01 0.95 3.07 2.94 3.08 2.21
IndustryTbk
PT Nipon
2 ROTI Indosari 2.92 3.27 2.11 2.02 2.05 2.47
Corporindo Tbk
Handaya
3 HMSP Mandala 0.61 10.67 12.96 9.50 5.09 7.76
Sampoerna Tbk
Bentoel
4 RMBA International 1.54 1.69 1.34 1.20 1.21 1.39
Investma Tbk
Mandom
5 TCID 1.59 1.64 1.52 1.61 1.07 1.48
Indonesia Tbk
Chitose
6 CINT International 1.05 0.97 0.89 0.78 0.83 0.90
Tbk.
Industry jamu
7 SIDO Sido Muncul 3.02 2.68 2.67 3.90 5.54 3.56
Tbk
PT Unilever
8 UNVR 4,28 4,25 5,23 4,16 3,84 4,35
Indonesia Tbk
18
Tbk
PT Kimia
10 KAEF 1,91 3,81 3,03 2,17 0,97 2,37
Farma Tbk
Berdasarkan pada tabel 1.1 di atas Nilai Perusahaan yang diukur menggunakan
Tobin’s Q. Pada perusahaan ULTJ nilai Tobin’s Q tertinggi berada pada tahun
2019 sebesar 3,8%, dan nilai Tobin’s Q terendah berada pada tahun 2016 sebesar
0.95%, sedangkan nilai rata-rata Tobin’s Q pada perusahaan ULTJ pada tahun
2015 - 2019 sebesar 2.21%. Pada perusahaan ROTI nilai Tobin’s Q tertinggi
berada pada tahun 2016 sebesar 3.27% dan nilai terendah berada pada tahun 2018
sebesar 2.02%, sedangkan nilai rata-rata Tobin’s Q pada perusahaan ROTI dari
tahun 2015 - 2019 sebesar 2.47%. Pada perusahaan HMSP nilai Tobin’s Q
tertinggi berada pada tahun 2017 sebesar 12.96% dan nilai Tobin’s Q terendah
berada pada tahun 2015 sebesar 0.61%, sedangkan nilai rata-rata Tobin’s Q pada
RMBA nilai Tobin’s Q tertinggi berada pada tahun 2016 sebesar 1.69% dan nilai
Tobin’s Q terendah berada pada tahun 2018 sebesar 1.20%, sedangkan nilai rata -
rata Tobin’s Q pada perusahaan RMBA pada tahun 2015 - 2019 sebesar 1.39%.
Pada perusahaan TCID nilai Tobin’s Q tertinggi berada pada tahun 2016 sebesar
1.64% dan nilai Tobin’s Q terendah berada pada tahun 2019 sebesar 1.07%,
sedangan nilai rata-rata Tobin’s Q pada perusahaan TCID pada tahun 2015-2019
sebesar 1.48%. Pada perusahaan CINT nilai Tobin’s Q tertinggi berada pada
19
tahun 2015 sebesar 1.05% dan nilai Tobin’s Q terendah berada pada tahun 2018
sebesar 0.78%, sedangkan nilai Tobin’s Q pada perusahaan CINT pada tahun
2015 - 2019 sebesar 0.90%. Pada perusahaan SIDO nilai Tobin’s Q tertinggi
berada pada tahun 2019 sebesar 5.54% dan nilai Tobin’s Q terendah berada pada
tahun 2017 sebesar 2.67%, sedangkan nilai rata-rata Tobin’s Q pada perusahaan
SIDO pada tahun 2015-2019 sebesar 3.56% Pada perusahaan UNVR nilai
Tobin’s Q tertinggi berada pada tahun 2017 sebesar 5,23%, dan nilai Tobin’s Q
terendah berada pada tahun 2019 sebesar 3,84%, sedangkan nilai rata-rata Tobin’s
Q pada perusahaan UNVR pada tahun 2015 - 2019 sebesar 4,35%. Pada
perusahaan INDF nilai Tobin’s Q tertinggi berada pada tahun 2016 sebesar 1,31%
dan nilai terendah berada pada tahun 2015 sebesar 1.02%, sedangkan nilai rata-
rata Tobin’s Q pada perusahaan INDF dari tahun 2015 - 2019 sebesar 1,17%.
Pada perusahaan KAEF nilai Tobin’s Q tertinggi berada pada tahun 2016 sebesar
3,81% dan nilai Tobin’s Q terendah berada pada tahun 2019 sebesar 0.97%,
sedangkan nilai rata-rata Tobin’s Q pada perusahaan KAEF pada tahun 2015-
2019 sebesar 2,37%. Dalam hal ini menunjukan Nilai Perusahan yang dihitung
dengan Tobin’s Q setiap perusahan yang dijadikan sample mengalami gejala yang
sama yaitu berfluktuasi naik turun di setiap tahunnya. hal ini disebabkan oleh
lembar saham yang dikeluarkan dan naik turunnya harga saham dimana bila harga
saham terus meningkat investor akan lebih merasa aman untuk terus berinvestasi
karna sifat manusia yang cenderung meghindari resiko investor lebih cenderung
memilih perusahan yang mempunyai prospek bagus hal ini dapat menarik minat
para investor untuk berinvestasi maka dari itu jika perusahan ingin
20
memaksimumkan nilai perusahan maka perusahan juga harus memaksimumkan
harga saham.
banyak. seiring dengan penduduk yang besar, tingkat konsumsi masyarakat pun
consumer goods setiap tahunnya maka dari itu Indonesia dikenal dunia sebagai
target pasar potensial dan juga target investasi para investor. seperti dilansir pada
pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan total Asia. Untuk Indonesia,
misalnya, pertumbuhan consumer good pada setahun terakhir di kuartal III 2016
Indonesia yakni kenaikan harga barang per unit. Jika melihat indikasi
dibandingkan 2015.
menggunakan periode lima tahun yaitu 2015 – 2019, hal ini memperbaiki
21
menggunakan periode empat tahun yaitu 2008 – 2011. objek yang digunakan
dalam penelitian ini adalah perusahan manufaktur sector consumer goods yang
Indonesia
deviden terhadap Nilai perusahan. objek yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahan manufaktur sector consumer goods yang terdaftar di bursa efek
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan hasil penelitian sebelumnya yang berdeda –
beda karna dipengaruhi oleh factor perbedaan periode, tahun dan objek perusahan
yang diteliti. maka dari itu peneliti merasa termotivasi untuk melakukan
22
pada perusahaan manufaktur sector consumer goods yang terdaftar di BEI periode
2015 -2019. populasi yang diambil dari penelitian ini adalah perusahan
pada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok yang dibutuhkan secara terus
INDONESIA
2015 (1.05%), 2016 (0.97%), 2017 (0.89) hingga tahun 2018 (0.78%). hal ini
dari tahun 2016 (3,81%), 2017 (3,03%), 2018 (2,17%) hingga tahun 2019
23
(0,97%). hal ini menyebabkan ketertarikan investor pada perusahaan
berkuran.
1. Kebijakan Hutang
2. kebijakan Deviden
3. profitabilitas
4. Nilai perusahaan
24
Berdasarkan Rumusan Masalah di atas tujuan dilakukannya penelitian ini
adalah :
perusahaan
perusahaan
1. Bagi Peneliti
diperoleh.
2. Bagi Perusahaan
sejauh mana pengaruh dan dampak kebijakan Hutang dan Devidan pada nilai
perusahaan.
3. Bagi Investor
25
BAB II
LANDASAN TEORI
26
2.1.1 Teori Keagenan ( Agency Theory )
membutuhkan biaya yang disebut biaya agensi. Biaya agensi adalah biaya-biaya
dengan kreditor dan pemegang saham. Konflik antara manajemen dan para
memiliki insentif berbeda sehingga manajer tidak mau bekerja untuk para
dividen dianggap oleh pemegang saham sebagai alat untuk meminimalisasi biaya
agensi.
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manajer dan pemegang saham tidak
mempunyai akses informasi perusahaan yang sama. Ada informasi tertentu yang
27
hanya diketahui oleh manajer, sedangkan pemegang saham tidak tahu informasi
perusahaan baik, dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, manajer
Manajer bisa menggunakan hutang yang lebih banyak, yang nantinya berperan
sebagai sinyal yang lebih terpercaya. Ini karena perusahaan yang meningkatkan
perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas
28
tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.
harga saham perusahaan. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan
juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak
hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di
masa depan. menurut Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas
surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan
Menurut Modigliani dan Miller (1958) dalam teori struktur modal, nilai
suatu perusahaan akan meningkat dengan meningkatnya DER. Hal ini disebabkan
adanya efek dari corporate tax shield. Dalam keadaan pasar sempurna dan ada
dipergunakan untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak atau kata lain
asumsi pasar modal adalah sempurna. Semakin tinggi kebijakan hutang yang
dilakukan, maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan
29
disebut dengan corner optimum debt decision (Mutamimah, 2003). Kebijakan
hutang. Hal ini berkaitan erat dengan struktur modal yang dipilih perusahaan.
Struktur modal adalah perimbangan antara modal asing atau hutang dengan modal
pada tingkat tertentu agar harapan pemilik perusahaan dapat tercapai. Disamping
itu perilaku manajer dan komisaris perusahaan juga dapat dikendalikan. Dalam
(Hasni, 2013) Kebijakan hutang sering diukur dengan debt to equity ratio (DER)
yaitu perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
Semakin rendah DER berarti semakin kecil tingkat hutang yang dimiliki dan
(Pakpahan, 2012)
Menurut kasmir (2008) . Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang
di sediakan oleh kreditor dengan pemilik perusahaan sehingga rasio ini berfunsi
untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang rasio
30
memperoleh kesempatan untuk investasi maka perusahaan akan mencari dana
dengan dana eksternal termasuk hutang. Jika dana internal sudah mencukupi
memperoleh dana dari luar. Namun sebaliknya jika investasi yang dilakukan
tidak cukup jika hanya menggunakan sumber dana dari internal, maka
satu alternatif untuk memperoleh dana dari luar disamping dengan menerbitkan
saham.
informasi yang lebih baik dan cepat berkaitan dengan kondisi terbaru dari
dengan investor luar. Dividen Signalling Theory pertama kali dicetuskan oleh
Bhattacharya pada tahun 1979 dalam Pramastuti ( 2007 ). Teori ini mendasari
Dividen kas sendiri terdiri dari dividen saham (stock dividend) dan stock
reaksi harga saham. Teori ini menjelaskan bahwa informasi tentang cash
31
dimasa mendatang. Adanya anggaran ini disebabkan terjadinya asymmetric
peningkatan dividen akan dianggap sebagai sinyal positif yang berarti perusahaan
mempunyai prospek yang baik, sehingga menimbulkan reaksi harga saham yang
positif. Sebaliknya, jika terjadi penurunan deviden akan dianggap sebagai sinyal
negative yang berarti perusahaan memppunyai prospek yang ridak begitu baik,
kebijaka untuk menentukan berapa laba yang harus dibayarkan ( dividen ) kepada
pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam kembali ( laba ditahan ).
Deviden adalah pendapatan bagi pemegang saham yang dibayarkan setiap akhir
periode sesuai dengan persentasenya. Persentase dari laba yang akan dibagikan
sebagia dividen kepada pemegang saham disebut Dividend Payout Ratio ( DPR ).
yang cukup. Kedua tujuan tersebut saling berhubungan dan harus memenuhi
(Dividend Payout Ratio). Alasan peneliti menggunakan DPR karena rasio ini
32
dapat melihat bagian earning (pendapatan) yang dibayarkan sebagai dividen
kepada investor. Rasio ini juga digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh
Keterangan:
pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan dalam perusahaan, yang
2.1.6 Profitabilitas
hubungannya dengan penjualan, assets maupun laba bagi modal sendiri. Dengan
demikian bagi investor jangka panjang akan sangat bekepentingan dengan analisis
profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang
33
benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen.”Pengertian profitabilitas
dan modal saham yang tertentu. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan yaitu
profit margin, return on asset (ROA), dan return on equity (ROE).” Kemudian
dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar tingkat
34
secara umm ada 4 yaitu, gross profit margin, net profit margin, return on
kebijakan hutang dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan tela banyak di
teliti. Meski demikian, penelitian tersebut memiliki hasil yang berbeda – beda
seperti penggunaan variabel independen dan dependen yang berbeda, lokasi dan
tempat. objek penelitian yang berbeda, dan tahun yang berbeda. Berikut ini adalah
antara lain:
1. Umi Mardiyati, Gatot Nazir Ahmad, Ria Putri (2012) bertujuan untuk
diuji dengan aplikasi SPSS. Penelitian ini menggunakan metode ordinary least
35
signifikan. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan kepemilikan orang dalam
kebijakan utang memiliki negatif tetapi tidak signifikan pada nilai perusahaan.
terhadap PBV dan dengan kepemilikan orang dalam sebagai variabel kontrol,
158 perusahaan manufaktur yang listing dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
termasuk dalam Indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
36
menggunakan teknik Purposive Sampling sehinga diperoleh sampel sebanyak
LQ 45 yang listing dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-
adalah uji asumsi klasik dan uji hipotesis serta analisis regresi. Hasil
37
signifikan terhadap nilai perusahaan, Kebijakan Hutang tidak berpengaruh
perusahaan.
food & beverages. Sampel adalah perusahaan manufaktur Sub Sektor Food &
Beverages yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018, yang
(PBV).
38
1. perusahan yang dijadikan objek Objek hanya dibatasi pada perusahan
yang dilakukan Umi Mardiyati, Gatot Nazir Ahmad, Ria Putri mencakup
1. Objek yang dijadikan dalam penelitian ini hanya dibatasi pada perusahan
Tahun 2008-2011.
1. Objek yang dijadikan dalam penelitian ini pada perusahan manufaktur sector
39
2. periode yang digunakan dalam penelitian adalah 5 tahun 2015 – 2019.
Tahun 2009-2011.
1. Objek yang dijadikan dalam penelitian ini pada perusahan manufaktur sector
Efek Indonesia
1. Objek yang dijadikan dalam penelitian ini hanya dibatasi pada perusahan
manufaktur
40
2. periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 tahun 2015 – 2019.
2. periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2015 – 2019.
Deviden Per Share sedangkan penelitian Mislia Ambar Sari, Lela Nurlaela
Tabel. 2.1
Penelitian Terdahulu
41
o n
42
yang PBV signifikan
terdaftar di terhadap
BEI nilai
periode perusahaan.
2005 - Hasil
2010 penelitian
Kebijakan ini
Hutang dan disimpulkan
Kebijakan bahwa
Deviden kebijakan
Pada Nilai deviden
Perusahaan tidak
(Studi berpengaruh
Empiris signifikan
pada positif
Perusahaan terhadap
Manufaktur nilai
yang perusahaan.
terdaftar di
BEI)
43
Profitabilita
s
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan
44
Kebijakan Deviden Bursa Efek signifikan
Hutang dan Kebijakan Indonesia/ uji terhadap
Profitabilita Hutang ,Pr asumsi klasik nilai
s Terhadap ofitabilitas dan uji hipotesis perusahaan,
Nilai Dependent: serta analisis Kebijakan
Perusahaan Nilai regresi. Hutang
Manufaktur perusahaan tidak
yang berpengaruh
terdaftar di signifikan
BEI terhadap
periode nilai
2012 – perusahaan,
2015 Profitabilita
s
berpengaruh
terhadap
nilai
perusahaan
45
positif dan
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan
(PBV),
profitabilita
s (ROA)
memperkuat
pengaruh
struktur
modal
(DER)
terhadap
nilai
perusahaan
(PBV),
namun
profitabilita
s (ROA)
tidak
memperkuat
pengaruh
kebijakan
dividen
(EPS)
terhadap
nilai
perusahaan
(PBV).
46
Menurut Modigliani dan Miller (1958) dalam teori struktur modal, nilai
suatu perusahaan akan meningkat dengan meningkatnya DER. Hal ini disebabkan
adanya efek dari corporate tax shield. Dalam keadaan pasar sempurna dan ada
dipergunakan untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak atau kata lain
dengan nilai perusahaan. semakin tinggi kebijakan hutang yang dilakukan, maka
akan semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan maksimum, apabila
pendanaan hutang Dengan adanya hutang, semakin tinggi proporsi hutang maka
semakin tinggi harga saham perusahaan tersebut Umi Mardiyati, Gatot Nazir
Ahmad, Ria Putri (2012) kenaikan harga saham secara otomatis akan
47
terjadi kenaikan harga pasar saham maka nilai perusahaan pun akan meningkat
pemegang saham tersebut. Dengan demikian, apabila terjadi kenaikan harga pasar
saham maka nilai perusahaan pun akan meningkat Nani Martikarini (2013)
saham karena menurut Theory Bird In The Hand investor lebih menyukai
pemegang saham tersebut. Pembayaran dividen yang lebih besar tidak selalu
Sehingga apapun kebijakan dividen yang ditetapkan oleh perusahaan akan tetap
mengelola kebijakan deviden untuk menentukan besar kecilnya dividen yang akan
Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi
48
dividen oleh pihak perusahaan, berupa penentuan besarnya dividen yang akan
dibagikan dan besarnya saldo laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan.
oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan dari pendapatan investasi Juhandi
dividen yang diterima yang akan mempengaruhi harga saham suatu perusahaan.
Jika harga saham menurun, maka minat dari calon investor pun menurun yang
pembagian laba yang menjadi haknya yaitu seberapa banyak dana yang di
investasikan kembali dan seberapa banyak yang dibayar.kan sebagai dividen tunai
ataupun dividen saham kepada para pemilik saham (Jusriani & Rahardjo, 2013).
dibuat suatu kerangka pikir dari pengaruh kebijakan hutang dan kebijakan
perusahaan.
perusahaan.
perusahaan
BAB III
50
METODOLOGI PENELITIAN
statistika (Azwar, 2007: 5). Penelitian kuantitatif dilihat dari segi tujuan,
penelitian ini dipakai untuk menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta atau
atau mendiskripsikan banyak hal Menurut Subana dan Sudrajat (2005: 25).
Dilakukannya penelitian ini dalam rentang waktu dari bulan juli 2020
hingga bulan November 2020 dimana tempat penelitian ini dilakukan di Bursa
consumer goods yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2015 – 2019.
Variabel dependen
51
Variabel dependen merupakan Variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena
adanya variabel bebas. variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Nilai
Perusahaan
Variabel Independen
Deviden
Variabel Moderasi
variable dependen.
masih berupa abstrak dengan kata – kata yang menggambarkan Perilaku atau
gejala yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain berdasarkan
52
Nilai perusahaan disimbolkan dengan (Y). Salah satu alternatif yang
Q. Rasio ini dikembangkan oleh James Tobin (1967). Rasio ini merupakan
konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini
tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Jika rasio
Q di atas satu, ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba
yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini
akan merangsang investasi baru. Jika rasio Q di bawah satu, investasi dalam
Penelitian yang dilakukan oleh Copelan (2002), Lindenberg dan Ross (1981)
lebih besar dari satu. Teori ekonomi mengatakan bahwa rasio Q yang lebih besar
dari satu akan menarik arus sumber daya dan kompetisi baru sampai rasio Q
mendekati satu. Variabel ini diberi simbol Q. Variabel ini telah digunakan oleh
Herawaty (2008), Suranta dan Merdistuti (2004) dan Nurlela dan Islahuddin
EMV + D
(2008). Penghitungan menggunakan rumus : Q =
EBV + D
Dimana :
53
Q = Nilai perusahaan
yang
beredar)
Ratio (DER). Dept Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk
menghitung utang dan modal, yang dapat menutupi utang kepada pihak luar.
Rumus:
Total Hutang(Debt )
Dept to Equity Ratio ¿
Ekuitas( Equity)
Payout Ratio (DPR). Deviden Payout Ratio (DPR) merupakan rasio keuangan
yang digunakan untuk melihat seberapa besar presentase laba bersih perusahaan
54
Rumus : Deviden per share
Deviden Payout Ratio=
Earning per share
Profitabilitas (X3)
menunjukkan hasil return atau aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROA
juga dapat disebut dengan rentabilitas ekonomi yang merupakan suatu ukuran
menghasilkan laba.
3.4.1 Populasi
consumer Goods yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia Periode 2015 – 2019
3.4.2 Sampel
55
b. perusahaan yang termasuk dalam sector consumer goods yang terdaftar di
Tabel. 3.1
56
12 MYOR PT Mayora Indah Tbk
Data yang peneliti gunakan dalam penelitan ini adalah jenis data sekunder
yang tersedia dari dokumen laporan – laporan tahunan perusahaan yang dijadikan
sampel berdasarkan periode yang di tentukan. dan sumber dari data yang
digunakan oleh peneliti yaitu Website Bursa Efek Indonesia www.idx.co,id pada
57
3.6 Metode Pengumpulan data
teknik data panel yaitu gabungan antar time series dan cros section. dimana
Hutang dab Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan baik secara simultan
maupun parsial dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Menurut
Basuki dan Prawoto (2017:275) Data Panel merupakan gabungan antara data
runtut waktu (time series) dan data silang (cross section). Data time series
merupakan data yang terdiri atas satu atau lebih variabel yang akan diamati pada
satu unit observasi dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan data cross section
merupakan data observasi dari beberapa unit observasi dalam satu titik waktu.
waktu beberapa tahun dan juga banyak perusahaan. Pertama penggunaan data
58
time series dimaksudkan karena dalam penelitian ini menggunakan rentang waktu
lima tahun yaitu dari tahun 2015-2019. Kemudian penggunaan cross section itu
sendiri karena penelitian ini mengambil data dari beberapa perusahaan yang
penggunaan observasi runtut waktu (time series) dan antar ruang (cross section),
karena skala data yang berbeda, sedangkan observasi dengan data runtut waktu
(pusattesis.com). Model regresi data panel menggunakan data cross section dan
Y = α + β Xi + e
i = 1,2,...,N.............................................................(3.1)
Yt = α + β X t + e
t = 1,2,...,T.............................................................(3.2)
59
Mengingat data panel merupakan gabungan dari data cross section dan
Y = α + β X¿ + e ;
i = 1,2,...,N
t = 1,2...,T
Dimana:
N = banyaknya observasi
T = banyaknya waktu
Y = α +b 1 X 1¿ ¿+b 2 X 2¿ ¿+ b 3 X ¿ ¿+ e
Dimana:
α = Konstanta
X1 = Kebijakan Hutang
60
X2 = Kebijakan Deviden
X3 = Profitabilitas
i = Perusahaan
t = Waktu
e = Error term
Terdapat tiga model yang dapat digunakan untuk melakukan regresi data
panel. Ketiga model tersebut adalah Pooled OLS/ Common Effect, Fixed Effect
dan Random Effect. Menurut Basuki dan Prawoto (2017:276) tiga model tersebut
paling sederhana karena hanya mengombinasikan data time series dan cross
(Ordinary Least Square/OLS). Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu
sama dalam berbagai kurun waktu. Karena tidak memperhatikan dimensi waktu
maupun individu, maka formula Common Effect Model sama dengan persamaan
Y=α+βX+e
61
Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antarindividu dapat
parameter yang tidak diketahui. Oleh karena itu, untuk mengestimasi data panel
Karena menggunakan variable dummy, model estimasi ini disebut juga dengan
teknik Least Square Dummy Variable (LSDV). Selain diterapkan untuk efek tiap
individu, LSDV juga dapat mengakomodasi efek waktu yang bersifat sistemik,
melalui penambahan variabel dummy waktu di dalam model. Fixed Effect Model
Y=α+βX+α+e
Dimana, αit merupakan efek tetap di waktu t untuk unit cross section i.
bagian dari komponen error yang bersifat acak (random) dan tidak berkorelasi
model ini yakni dapat menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini disebut juga
62
mengakomodasi model random effect ini adalah Generalized Least Square (GLS),
dengan asumsi komponen error bersifat homokedastik dan tidak ada gejala
Dimana :
Pada tahap ini ada tiga pengujian model regresi yaitu Common Effect,
Fixed effect, dan Random effect. dan untuk itu dari hasil perhitungan dari masing
masing model regresi diperlukan uji spesifikasi model mana yang tepat untuk
digunakan.
1. Uji Chow
common effect atau fixed effect yang dipilih. Model common effect dan fixed
effect diuji menggunakan Chow Tes . Jika nilai probabilitas cross section F lebih
besar (>) dari 0,05 maka model terpilih adalah common effect. Tetapi jika nilai
probabilitas cross section F lebih kecil (<) dari 0,05 maka model terpilih adalah
fixed effect.
63
2. Hausman Test
Model fixed effect atau random effect yang akan dipilih dengan menggunakan
hausman test. Uji hausman dengan melihat probabilitas cross-section random jika
nilai probabilitas lebih kecil (<) dari 0,05 maka model terpilih adalah fixed effect
dan jika nilai probabilitas lebih besar (>) dari 0,05 maka model terpilih adalah
Random Effect
digunakan untuk menentukan model Common Effect atau Random Effect. Uji LM
digunakan apabila uji Chow menunjukkan model yang dipakai adalah Common
Effect Model, sedangkan uji Hausman menunjukkan model yang tepat adalah
Random Effect Model. Maka diperlukan uji LM sebagai tahap akhir untuk
menentukan model Common Effect atau Random Effect yang paling tepat. jika
hasil probabilitas Breusch-pagan lebih kecil (<) dari 0,05 maka yang baik
digunakan adalah random Effect dan jika hasil probabilitas Breusch-pagan lebih
besar (>) dari 0,05 maka yang baik digunakan adalah Common Effect.
4. Uji t
variabel dependen. dan untuk itu jika hasil pengujian lebih kecil dari 0,05 maka
menunjukan hasil yang signifikan sebaliknya jika hasil pengujian lebih besar dari
64
3.8 Variabel Moderating
Uji Interaksi regresi data panel dimana dalam persamaannya mengandung unsur
Contoh:
dimana:
a : nilai konstanta
X1 : Kebijakan Hutang
X2 : Kebijakan Deviden
X3 : Profitabilitas
Dalam data Income terdapat 2 variabel Independen yaitu earns dan wealth, serta
65
3.8.2 Uji Selisih Mutlak
dari suatu model. Fokusnya adalah lack of fit (ketidakcocokan) yang dihasilkan dari
Jika terjadi kecocokan antara earns dan wealth (nilai residual rendah atau nol), yaitu
Jika terjadi ketidakcocokan antara earns dan wealth (nilai residual tinggi), maka
ditunjukkan pada nilai koefisien b1 income – signifikan dan negative – berarti ada lack of
BAB IV
66
4.1 Gambaran Objek Penelitian
manufaktur sector consumer Goods atau sektor barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Periode 2015 - 2019. perusahaan – perusahaan yang bergerak di sector
ini umumnya memiliki ketahanan daya saing karna mencakup kebutuhan pakai
jadi. dimana sector consumer goods memiliki sub sector yaitu (1) industry
makanan dan minuman, (2) industry roko, (3) industry farmasi, (4) industry
kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, (5) industry peralatan rumah
Sampoerna Tbk (HMSP) didirikan tanggal 27 Maret 1905 dan memulai kegiatan
diantaranya adalah Dji Sam Soe, A Mild, Sampoerna Kretek, dan U Mild.
perusahaan lain.
67
Pada tahun 1990, HMSP memperoleh pernyataan efektif dari
Rp.1000,- per saham dengan harga penawaran Rp.12.600,- per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15
agustus 1990.
1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. dan mulai beroperasi secara
komersial tahun 1933. Kantor pusat Unilever berlokasi di Graha Unilever, BSD
Green Office Park Kav. 3, Jln BSD Boulevard Barat, BSD City, Tangerang
15345, dan pabrik berlokasi di Jl. Jababeka 9 Blok D,. Induk usaha Unilever
Domestos, Molto, Rinso, Cif, Unilever Pure, Surf, Sunlight, Vixal, Super Pell,
SariWangi, Bango, Blue Band, Royco, Buavita, Wall’s Buavita, Wall’s, Lipton,
Magnum, Cornetto, Paddle Pop, Feast, Populaire dan Viennetta. Pada tanggal 16
sebanyak 9.200.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga
68
penawaran Rp3.175,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Maret 1972 yang bergerak dalam bidang usaha industri makanan, minuman, obat-
obatan dan kosmetik. Kegiatan usaha utama yang dijalankan saat ini adalah
farmasi meliputi tiga macam produk balsam dan obat batuk. Pemegang saham
yang memiliki 5% atau lebih saham Kino Indonesia Tbk yaitu PT Kino
dari Otoritas Jasa Keuagan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Desember
2015.
tahun 1995 dan berdiri hingga sekarang. Sepanjang tahun 2015, PT Nippon
15,65% dari tahun sebelumnya, yaitu dari Rp1,88 triliun menjadi Rp2,17 triliun.
Laba Bersih Perseroan meningkat sebesar 43,41% dari Rp189 miliar pada tahun
2014 menjadi Rp271 miliar. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang
69
industri makanan dan minuman, Perseroan berkomitmen untuk terus menjaga
mutu dan kualitas dari produk yang dihasilkan. Komitmen ini ditunjukan melalui
Cikande, Purwakarta dan Semarang. Sementara itu, untuk pabrik lainnya akan
mulai dilakukan secara bertahap. Sejak berdiri pada tahun 1995, Perseroan
Perseroan menerima penghargaan Halal Award 2015 sebagai peraih Halal Top
70
berlokasi di Jl. Mlaten Trenggulun, Semarang. Pada 1970, dibentuk persekutuan
komanditer dengan nama CV Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul. Kemudian
pada 1975, bentuk usaha industri jamu berubah menjadi Perseroan Terbatas
dengan nama PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul, dimana seluruh usaha
dan aset dari CV Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul dimasukkan ke dalam
yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi
kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan
pabrik yang lebih besar dan modern, maka pada 1997 diadakan peletakan batu
dengan luas sekitar 30 hektar tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan
Saat peresmian pabrik, Perseroan sekaligus menerima dua sertifikat, yaitu Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (“CPOTB”) dan Cara Pembuatan Obat
yang Baik (“CPOB”) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang
71
menjadikan Perseroan sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi.
Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas sekitar 8 hektar dan
Analisis pada bab ini akan menunjukan pembahasan hasil dari obsevasi
independen yang di uji dalam model analisis data panel untuk dapat mengetahui
Tabel 4.1
72
Q DER DPR DPRXROA
Keterangan :
Q = Tobin’s Q
0,435195, sedangkan nilai tertinggi adalah 12.96242 dan nilai standar deviasi
73
Berikut adalah diagram rata-rata Nilai perusahaan (Tobin’s Q) pada
Gambar 4.1
Tobin's Q
12
10
8
6
4
2
0
I I J
NT TA LA M SP BP DF EF O BF B R N BA T O LT LA ID PC T VR IM
CI DL DV G R HM IC IN KA KIN KL ML MYO PSD RM RO SID SK TB TC TS UL UN WI
G
Tobin's Q
Dari gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa nilai Tobin’s Q pada
Periode 2015-2019 mengalami naik turun atau dengan kata lain fluktuasi. Pada
Perusahaan CINT nilai Tobin’s Q sebesar 0.9095, dan pada perusahaan DLTA
DVLA turun menjadi 1.5655. Nilai Tobin’s Q pada perusahaan GGRM sebesar
1.9323 dan pada perusahaan HMSP naik menjadi 7.7711, namun pada perusahaan
74
INDF sebesar 1.1774, dan pada perusahaan KAEF nilai Tobin’s Q mengalami
sebesar 1.6303. Nilai Tobin’s Q pada perusahaan KLBF sebesar 4.500 dan pada
perusahaan MLBI naik sebesar 11.3152, dan pada perusahaan MYOR mengalami
0.9666 dan pada perusahaan RMBA naik menjadi 1.3818 dan pada perusahaan
ROTI nilai Tobin’s Q terus naik menjadi 2.4797. Nilai Tobin’s Q pada
1.4914, namun pada perusahaan TSPC mengalami penurunan sebesar 1.3547 dan
perusahaan UNVR sebesar 4.3568 dan pada perusahaan WIIM turun sebesar
0.7061.
5.022957, sedangkan nilai tertinggi adalah 3.338925 dan nilai standar deviasi
Investma Tbk sedangkan PT Prasidha Aneka Niaga Tbk adalah perusahan yang
75
Berikut adalah diagram rata-rata Kebijakan Hutang (DER) pada
Gambar 4.2
DER
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
I I
-0.5 INT LTA VLA RM SP CBP DF AEF INO LBF LB OR DN BA OT IDO KLT BLA CID S PC LTJ VR IIM
C D D G HM I IN K K K M MY PS RM R S S T T T U UN W
-1 G
DER
Dari gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa nilai DER pada Perusahaan
Sektor Consumer Goods Yang Terdafatar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-
2019 mengalami naik turun atau dengan kata lain fluktuasi. Pada Perusahaan
CINT nilai DER sebesar 0.2575, namun pada perusahaan DLTA nilai DER
mengalami penurunan sebesar 0.1876 dan pada perusahaan DVLA naik menjadi
0.4210. Nilai DER pada perusahaan GGRM sebesar 0.5839 dan pada perusahaan
HMSP naik menjadi 0.8105, namun pada perusahaan ICBP mengalami penurunan
sebesar 0.5407. Nilai DER pada perusahaan INDF sebesar 0.9178, dan pada
perusahaan KAEF nilai DER mengalami kenaikan sebesar 0.9916 dan pada
76
perusahaan KINO juga mengalami penurunan sebesar 0.6890. Nilai DER pada
perusahaan KLBF sebesar 0.2138 dan pada perusahaan MLBI naik sebesar
1.5746, dan pada perusahaan MYOR mengalami penurunan sebesar 1.0513. Nilai
DER pada perusahaan PSDN sebesar 1.7527 dan pada perusahaan RMBA
mengalami penurunan menjadi -0.4431 dan pada perusahaan ROTI nilai DER
naik menjadi 0.7875. Nilai DER pada perusahaan SIDO sebesar 0.1107 dan pada
TBLA mengalami kenaikan juga menjadi 1.4840. Nilai DER pada perusahaan
TCID sebesar 0.1007, dan pada perusahaan TSPC mengalami kenaikan sebesar
0.4454 dan pada perusahaan ULTJ menurun sebesar 0.2089. Nilai DER pada
perusahaan UNVR sebesar 2.3916 dan pada perusahaan WIIM menurun sebesar
0.3097
2.235785, sedangkan nilai tertinggi adalah 1.182102 dan nilai standar deviasi
0.461284. Perusahaan dengan nilai DPR terendah adalah PT Kimia Farma (Persero)
77
Berikut adalah diagram rata-rata Kebijakan Deviden (DPR) pada
Gambar 4.3
DPR
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
I TI TJ
-0.2CIN
T L A SP DF NO LB DN LT ID IIM
DV HM IN KI M PS RO SK TC UL W
-0.4
DPR
Dari gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa nilai DPR pada Perusahaan
Sektor Consumer Goods Yang Terdafatar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-
2019 mengalami naik turun atau dengan kata lain fluktuasi. Pada Perusahaan
CINT nilai DPR sebesar 0.3614, dan pada perusahaan DLTA nilai DPR
mengalami kenaikan sebesar 0.4425 dan pada perusahaan DVLA naik menjadi
0.4704. Nilai DPR pada perusahaan GGRM sebesar 0.5470 dan pada perusahaan
HMSP naik menjadi 0.9794, namun pada perusahaan ICBP mengalami penurunan
78
sebesar 0.4419. Nilai DPR pada perusahaan INDF sebesar 0.4061, namun pada
perusahaan KAEF nilai DPR mengalami penurunan sebesar -0.2923 dan pada
perusahaan KINO juga mengalami kenaikan sebesar 0.02231. Nilai DPR pada
perusahaan KLBF sebesar 0.3575 dan pada perusahaan MLBI naik sebesar
0.8556, dan pada perusahaan MYOR mengalami penurunan sebesar 0.2512. Nilai
DPR pada perusahaan PSDN sebesar -0.3247 dan pada perusahaan RMBA naik
menjadi -0.3229 dan pada perusahaan ROTI nilai DPR naik menjadi 0.2688. Nilai
DPR pada perusahaan SIDO sebesar 0.8187 namun pada perusahaan SKLT
kenaikan menjadi 0.2117. Nilai DPR pada perusahaan TCID sebesar 0.4342,
namun pada perusahaan TSPC mengalami penurunan sebesar 0.3991 dan pada
perusahaan ULTJ terus menurun sebesar 0.0939. Nilai DPR pada perusahaan
UNVR sebesar 0.9201 dan pada perusahaan WIIM turun sebesar 0.4681.
dengan menggunakan observasi sebanyak 115 memiliki rata – rata (mean) sebesar
0.059872, sedangkan nilai tertinggi adalah 0.431626 dan nilai standar deviasi
Niaga Tbk sedangkan PT Multi Bintang Indonesia Tbk adalah perusahan yang
79
Berikut adalah diagram rata-rata Moderasi kebijakan deviden dikali
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2015-2019 dapat dilihat pada
Gambar 4.4
DPRXROA
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
-0.05 INT LTA LA RM S P BP DF EF NO LBF LBI OR DN BA OTI IDO KLT LA CID S PC LTJ VR IIM
C D DV G HM IC IN KA KI K M MY PS RM R S S TB T T U UN W
G
DPRXROA
Periode 2015-2019 mengalami naik turun atau dengan kata lain fluktuasi. Pada
GGRM sebesar 0.0629 dan pada perusahaan HMSP naik menjadi 0.2786, namun
80
pada perusahaan ICBP mengalami penurunan sebesar 0.0792. Nilai DPRXROA
pada perusahaan INDF sebesar -.0044, namun pada perusahaan KAEF nilai
DPRXROA mengalami kenaikan sebesar 0.0080 dan pada perusahaan KINO juga
sebesar 0.0510 dan pada perusahaan MLBI naik sebesar 0.3581, dan pada
perusahaan PSDN sebesar -0.0061 dan pada perusahaan RMBA naik menjadi
0.0134 dan pada perusahaan ROTI nilai DPRXROA naik menjadi 0.0130. Nilai
0.0300 dan pada perusahaan ULTJ menurun sebesar 0.0169. Nilai DPRXROA
pada perusahaan UNVR sebesar 0.3659 dan pada perusahaan WIIM turun sebesar
0.0233
1) Uji CHOW
Uji Chow dilakukan guna menentukan apakah model apa yang lebih baik
digunakan dalam mengestimasi data panel apakah Common Effect model atau
Fixed Effect model. Apabila probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, berarti model
commont effect yang digunakan. Jika probabilitas < 0,05 maka H1 diterima, berarti
81
Tabel 4.2
Pool: PERUSAHAAN
Berdasarkan hasil dari uji chow pada tabel 4.2 dapat diketahui (Prob) cross
section Chi-square sebesar 0,0000 < 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini berarti bahwa model fixed effect lebih baik
2) Uji Hausment
Uji Hausment dilakukan guna menentukan apakah model apa yang lebih
baik digunakan dalam mengestimasi data panel apakah Random effect model atau
Fixed Effect model. Apabila probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, berarti model
Random effect yang digunakan. Jika probabilitas < 0,05 maka H1 diterima, berarti
Tabel 4.3
Hasil Uji Hausman
82
Pool: PERUSAHAAN
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Berdasarkan hasil dari uji Hausman pada tabel 4.3 dapat diketahui (Prob)
cross section random sebesar 0,0502 > 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, hal ini berarti bahwa model Random effect lebih
Uji Lagrange Multiplier dilakukan guna menentukan apakah model apa yang
lebih baik digunakan dalam mengestimasi data panel apakah Random effect model
atau Common Effect model. Apabila probabilitas Breusch-Pagan > 0,05 maka H 0
diterima, berarti model common effect yang digunakan. Jika probabilitas < 0,05 maka
Tabel 4.4
83
Total panel observations: 115
Probability in ()
GHM -- -- 48.08335
-- -- (0.0000)
Berdasarkan hasil dari uji Lagrange Multiplier pada tabel 4.4 dapat
diketahui (Prob) Breusch-Pagan sebesar 0,000 < 0,05. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, hal ini berarti bahwa model
Random effect lebih baik dari pada model common effect model.
terhadap nilai perusahaan. Maka model yang terpilih dalam penelitian ini adalah
waktu observasi yaitu tahun 2015-2019. Berikut hasil output dari regresi
84
Tabel 4.5
Dependent Variable: Q?
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 23
CINT--C -0.865721
DLTA--C -0.111275
DVLA--C -0.704476
GGRM--C -0.597712
HMSP--C 1.769332
ICBP--C 0.449061
INDF--C -0.426754
KAEF--C 0.525376
KINO--C -0.220579
KLBF--C 1.749649
MLBI--C 3.856339
MYOR--C 0.644628
85
PSDN--C -0.505350
RMBA--C -0.383238
ROTI--C 0.489864
SIDO--C -0.272061
SKLT--C -0.299723
TBLA--C -0.689121
TCID--C -0.635174
TSPC--C -0.683050
ULTJ--C 0.237581
UNVR--C -2.163777
WIIM--C -1.163820
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
86
Taraf signifikan lebih (>) dari 0,05 atau 5%
probabilitas 0.7429 > 0,05. Disimpulkan bahwa DER berpengaruh positif dan tidak
probabilitas 0.7308 > 0,05. Disimpulkan bahwa DPR berpengaruh positif dan
ini berarti bahwa 26,80%. Nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi variabel
(DPRXROA) sisanya 73,20% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.
87
0.489864. ULTJ sebesar 0.237581. Sedangkan ada 15 perusahaan yang
sebesar 1 dengan asumsi kebijakan hutang tetap dan tidak berubah maka akan
kebijakan hutang sebesar 1 dengan asumsi keputusan tetap dan tidak berubah,
sebesar 1 dengan asumsi kebijakan deviden tetap dan tidak berubah maka
tetap dan tidak berubah, maka akan menaikan nilai perusahaan sebesar
0.131687.
88
4. Koefisien (DPRXROA)X2 = 13.90709. setiap penambahan keputusan
Profitabilitas (ROA) tetap dan tidak berubah maka akan menurunkan nilai
Dari hail estimasi di atas dengan menggunakan metode random effect model,
(5%) dan tidak signifikan diatas 0,05 (5%) dengan menggunakan random effect
model.
hutang berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini
dapat dilihat pada hasil dari pengujian pada tabel.4.5 yang menggunakan random
nilai sebesar 0.000368 dengan nilai probabilitas sebesar 0.7429 > 0.05 Hal
89
tersebut menunjukkan bahwa kebijak Hutang berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Profitabilitas atau dengan kata lain hipotesis 1 (H1) ditolak.
devide berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini
dapat dilihat pada hasil dari pengujian pada tabel.4.5 yang menggunakan random
nilai sebesar 0.131687 dengan nilai probabilitas sebesar 0.7308 > 0.05 Hal
signifikan terhadap Profitabilitas atau dengan kata lain hipotesis 2 (H2) ditolak.
Perusahaan (Tobin’s Q)
terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada hasil dari pengujian pada
sebesar 13.90709 dengan nilai probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05 Hal tersebut
positif dan signifikan terhadap Profitabilitas atau dengan kata lain hipotesis 3
(H3) diterima.
90
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Kebijakan Hutang
(DER) berpengaruh Positif dan tidak signifikan tehadap Nilai Perusahaan pada
Dengan adanya hutang, semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi
perusahaan berakibat timbulnya biaya bunga , dalam hal ini komponen biaya
menjadi lebih rendah. semakin tinggi kebijakan hutang yang dilakukan, maka
hutang ini berkaitan dengan struktur modal karena hutang merupakan salah satu
porsi hutang yang besar dalam struktur modal, namun sebaliknya apabila
perusahaan mengunakan hutang yang kecil atau tidak sama sekali maka
Modigliani dan Miller (1958) dalam teori struktur modal, nilai suatu perusahaan
akan meningkat dengan meningkatnya DER. Hal ini disebabkan adanya efek dari
corporate tax shield. Dalam keadaan pasar sempurna dan ada pajak, pada
untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak atau kata lain bersifat tax
91
deductible. Situasi tersebut menurut Modigliani dan Miller, menunjukkan bahwa
besarnya (dalam keadaan pajak), namun hanya terjadi dengan asumsi pasar modal
adalah sempurna.
terhadap nilai perusahan. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian. Umi
(DPR) berpengaruh Positif dan tidak signifikan tehadap Nilai Perusahaan pada
kecilnya dividen yang akan dibayarkan dan disimpan oleh perusahaan sebagai
mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga
saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya jika
92
dividen yang dibayarkan kecil maka harga saham perusahaan tersebut juga
rendah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Menurut Azhari Hidayat (2013)
hal ini sama dengan penelitian yang di lakukan Gema Fajar Ramadhan, Fitria
Perusahaan
ROA pada Kebijakan Deviden (DPR) berpengaruh Positif dan signifikan tehadap
akan mempengaruhi harga saham suatu perusahaan. Jika harga saham menurun,
maka minat dari calon investor pun menurun yang membahayakan nilai
menjadi haknya yaitu seberapa banyak dana yang di investasikan kembali dan
seberapa banyak yang dibayar.kan sebagai dividen tunai ataupun dividen saham
kepada para pemilik saham (Jusriani & Rahardjo, 2013). penelitian Menurut
terhadap nilai perusahaan. hal ini dapat memperkuat pengaruh kebijakan deviden
kebijakan deviden. hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Mislia Ambar
93
Sari, Lela Nurlaela Wati, Bambang Rahardjo 2020.l profitabilitas (ROA) tidak
Hal ini dapat disebabkan berbedanya sector perusahaan yang dan Rasio
pengukuran variabel. Ini didukung oleh penelitian terdahulu Oktaviani dan Mulya
BAB V
5.1 Kesimpulan
bunga , dalam hal ini komponen biaya bunga menjadi pengurangan laba
94
tinggi kebijakan hutang yang dilakukan, maka akan semakin tinggi nilai
perusahaan. .
yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai
5.2 Saran
berikut:
95
perusahaan tinggi dapat menarik minat para pebisnis ataupun investor –
investor. .
menilai perusahaan yang baik untuk dapat berinvestasi dan factor yang dapat
dijadikan referensi dan bahan acuan dalam melakukan penelitian serta dapat
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index Studi pada Bursa
96
Amnah Gunawan Leli.2011.” Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,
Bangun, Nurainun dan Sinta Wati. 2007. Analisis Pengaruh Profitabilitas dan
107-120.
Diponegoro
Hidayat Azhari. 2013. “Pengaruh kebijakan hutang dan kebijakan dividen terhadap
Januari 2013
Jusriani Ika Fanindya dan Rahardjo Shidiq Nur, 2013. “Analisis Pengaruh
97
Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Nur Sayidah dan Pujiati Diyah. 2008. Corporate Governance dan Rasio Utang
Oktaviani Fuji Retno dan Amalia Mulya Anissa 2018 “pengaruh struktur modal dan
98
Putri Rika Prihasti (2018) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
Ramadhan Gema Fajar, Husnatarina Fitria, Angela Leliana Maria (2018) pengaruh
http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/RAK
Rosiana Gusti Ayu Made Ervina, Juliarsa Gede dan Ratna Sari Maria M..2013.
Udayana 5.3:723-738.
Septariani Desy. 2017. “Pengaruh Kebijakan Dividen dan Kebijakan Hutang terhadap
183-195.
Sari Mislia Ambar, Wati Lela Nurlaela, Rahardjo Bambang (2020) peran
(2020)
99
Sukirni. 2012. “Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan
Subaraman Desmon A. N., dan Listiadi. Agung 2014. “Pengaruh Kebijakan Hutang
www.idx.co.id
https://finance.yahoo.com
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 1
HASIL UJI
Date: 11/16/20
Time: 20:32
100
Minimum 0.435195 -5.022957 -2.235785 -0.059872
UJI CHOW
Pool: PERUSAHAAN
Dependent Variable: Q?
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 23
101
Total pool (balanced) observations: 115
Prob(F-statistic) 0.000000
HAUSMENT
Pool: PERUSAHAAN
102
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: Q?
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 23
Effects Specification
Prob(F-statistic) 0.000000
UJI LM
103
Probability in ()
GHM -- -- 48.08335
-- -- (0.0000)
CEM
Dependent Variable: Q?
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 23
104
Durbin-Watson stat 0.643999
FEM
Dependent Variable: Q?
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 23
CINT--C -1.506416
DLTA--C 0.359218
DVLA--C -1.059238
GGRM--C -0.802281
HMSP--C 3.692418
ICBP--C 0.558910
INDF--C -1.136560
KAEF--C 0.089741
KINO--C -0.757712
KLBF--C 1.863733
MLBI--C 6.779146
MYOR--C 0.374566
PSDN--C -1.233474
RMBA--C -0.934287
ROTI--C 0.081474
105
SIDO--C 0.272907
SKLT--C -0.898793
TBLA--C -1.318778
TCID--C -1.063656
TSPC--C -1.163042
ULTJ--C -0.181889
UNVR--C -0.234110
WIIM--C -1.781878
Effects Specification
Prob(F-statistic) 0.000000
REM
Dependent Variable: Q?
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 23
106
DER? 0.000368 0.001118 0.328853 0.7429
CINT--C -0.865721
DLTA--C -0.111275
DVLA--C -0.704476
GGRM--C -0.597712
HMSP--C 1.769332
ICBP--C 0.449061
INDF--C -0.426754
KAEF--C 0.525376
KINO--C -0.220579
KLBF--C 1.749649
MLBI--C 3.856339
MYOR--C 0.644628
PSDN--C -0.505350
RMBA--C -0.383238
ROTI--C 0.489864
SIDO--C -0.272061
SKLT--C -0.299723
TBLA--C -0.689121
TCID--C -0.635174
TSPC--C -0.683050
ULTJ--C 0.237581
UNVR--C -2.163777
WIIM--C -1.163820
Effects Specification
S.D. Rho
107
Weighted Statistics
Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
108