Oleh :
11170171
Persetujuan Skripsi
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Skripsi dengan judul
Disusun oleh:
11170171
Telah disetujui dan diterima sebagai salah satu karya ilmiah mahasiswa yang
bersangkutan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora – Program Studi Akuntansi
Unversitas Bunda Mulia.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing
Pemilu dan Pilkada merupakan pesta demokrasi terbesar di Indonesia. Tak dapat
dipungkiri kalau Pemilu dan Pilkada merupakan ajang para calon pemimpin negara
dan daerah untuk bersaing demi mendapatkan kursi pemerintahan. Hal tersebut
dibuktikan dengan data dari Kemendagri yang menyatakan kalau seorang calon
pemimpin bisa menggelontorkan dana 25 – 100 miliar rupiah saat kampanye. Dana
tersebut digunakan untuk konsumsi, entertainment, dan keamanan selama masa
kampanye. Dari data tersebut, dapat dibayangkan seberapa besar perputaran uang
yang ada di masyarakat, seberapa banyak barang – barang kebutuhan yang diperjual
– belikan selama masa kampanye tersebut.
Peningkatan penjualan dan omzet biasanya akan berujung ke peningkatan laba,
peningkatan laba juga biasanya diikuti dengan peningkatan nilai perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh antara
ukuran perusahaan, good corporate governance, dan kebijakan deviden terhadap
nilai perusahaan.
Penelitian ini mengambil populasi perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun
2015 – 2019 dengan sektor consumer goods. Setelah dilakukannya purposive
sampling, maka terpilih 14 sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian
ini merupakan penelitian dengan data sekunder yang mengambil data dari laporan
keuangan serta laporan tahunan perusahaan dari website resmi BEI, idx.co.id
ataupun website resmi perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, kesimpulan yang didapatkan yaitu ukuran
perusahaan dan kebijakan deviden berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Dewan direksi dan dewan komisaris tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa ukuran perusaahan dan
kebijakan deviden merupakan faktor – faktor penting yang diperhatikan investor
dalam penanaman modal.
Kata Kunci:
Nilai Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Dewan Direksi, Dewan Komisaris,
Kebijakan Deviden
i
ABSTRACT
Keyword :
Firm Value, Firm Size, Board of Director, Board of Commissioner, Dividend Policy
ii
PRAKATA
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME dan diri saya sendiri karna
atas kemampuan dan niat, saya bisa menyelesaikan skripsi dengan judul
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada
menyelesaikan tugas akhir ini. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin
Mulia.
2. Bapak Howard S. Giam, S.E., Ak., MBA, selaku Pelaksana Harian Rektor
3. Ibu Kandi Sofia Senasstri Dahlam, MBA, PhD selaku Wakil Rektor Bidang
4. Ibu Lelly Christin, S.E, M.M selaku Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan
5. Ibu Devica Pratiwi S.E., M.Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
6. Ibu Kezia Josephine, S.E, M.Ak, selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi
iii
7. Bapak Wendy Salim Saputra, S.E., M.Ak. selaku dosen pembimbing skripsi
8. Bapak Temy Setiawan, SE., AK., M.AK, CA, CIBA, Bapak Hary Saputra
Sundoro, SE., ME, Bapak Piter Nainggolan, SE., Ak., MM., dan Ibu Veny,
SE., M.Ak., selaku dosen yang menurut penulis sangat membantu penulis
10. Semua keluarga penulis, Papi, Mami, Kuku, Sapek, Takuma, Ko Danny,
11. Semua teman penulis baik rekan kerja, teman kampus, teman basket, dan
teman julid, Michael Winarta, Metha, Lauren, Fern, Lita, Bu Lulu, Ms Citra,
12. Semua pihak yang membantu penulis dalam menenangkan pikiran selama
Last, Jeremy Zucker, Chelsea Cutler, Sasha Sloan, 88rissing, James TW,
iv
Semoga semua pihak yang sudah terlibat baik langsung maupun tidak langsung
dalam penulisan skripsi ini diberkati dan dilindungi. Penulis juga menyadari kalau
penelitian ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu, penulis berharap untuk para
pembaca, pembimbing, penguji bisa memberikan kritik dan saran yang dapat
memperbaiki penelitian ini. Semoga skirpsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pihak
yang membutuhkannya.
v
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
vi
3.2. Pengumpulan Data ..................................................................................... 29
3.2.1. Jenis Penelitian ..................................................................................... 29
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 29
3.2.3. Populasi dan Sampel ............................................................................ 30
3.3. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 31
3.4. Metode Analisis Data ................................................................................. 32
3.4.1. Tahapan Pengolahan Data .................................................................... 32
3.4.2. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 33
3.4.3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 33
3.4.3.1. Uji Normalitas Data ...................................................................... 33
3.4.3.2. Uji Heteroskedastisitas.................................................................. 34
3.4.3.3. Uji Multikolinearitas ..................................................................... 34
3.4.3.4. Uji Autokorelasi ............................................................................ 34
3.4.4. Uji Hipotesis......................................................................................... 35
3.4.4.1. Analisis Regresi Berganda ............................................................. 35
3.4.4.2. Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 36
3.4.4.3. Uji Statistik F ................................................................................. 36
3.4.4.4. Uji Statistik t .................................................................................. 36
LAMPIRAN ......................................................................................................... 65
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 21
Tabel 3.1 31
Tabel 4.1 40
Tabel 4.2 41
Tabel 4.3 45
Tabel 4.4 47
Tabel 4.5 48
Tabel 4.6 49
Tabel 4.7 50
Tabel 4.8 51
Tabel 4.9 52
Tabel 4.10 53
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 26
Gambar 4.1 46
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
usaha yang bersifat tetap, terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta
besarnya.
Laba sendiri adalah nilai terakhir pada perhitungan laba rugi dimana untuk
lalu dikurangi dengan beban lain-lain (Sujarweni, 2017) Laba atau rugi merupakan
hasil perhitungan secara periodik (berkala). Laba atau rugi ini belum merupakan
laba atau rugi yang sebenarnya. Laba atau rugi yang sebenarnya baru dapat
Semakin tinggi laba suatu perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan.
Nilai perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang
kepadanya yang sering dihubungkan dengan harga saham (Indrarini, 2019) Maka
dari itu, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau semakin tinggi laba
sebuah perusahan, maka akan semakin tinggi juga nilai perusahaan tersebut, hal
tersebut dapat tercerminkan dari nilai saham perusahaan tersebut yang pasti akan
1
2
naik akibat tingginya laba yang didapatkan oleh perusahaan tersebut, karna setiap
investor pasti melihat profitabilitas pada suatu perusahaan terlebih dahulu, maka
laba yang tinggi merupakan magnet untuk permintaan pasar yang tinggi terhadap
Harga saham merupakan salah satu cerminan nilai perusahaan tersebut. Harga
saham menurut Hartono (2016:8) merupakan harga dari suatu saham yang terjadi
di bursa pada waktu tertentu yang ditentukan oleh para pelaku pasar dan didasarkan
atas permintaan dan penawaran terhadap saham yang bersangkutan di pasar modal.
Harga saham bisa berubah naik atau pun turun dalam hitungan waktu yang
permintaan dan penawaran antara pembeli saham dengan penjual saham. Harga
saham juga menjadi salah satu patokan para investor untuk menentukan apakah
nilai dari suatu perusahaan sudah overvalued ataupun undervalued. Harga saham
perusahaan tidak semata – mata hanya terpengaruh akibat kinerja dari suatu
perusahaan, banyak aspek lain yang akan mempengaruhi harga saham pada suatu
perusahaan. Selain dilihat secara fundamental (ROA, ROE, PBV, GCG), nilai
saham suatu perusahaan juga dapat dipengaruhi secara teknikal (daily chart, dan
candlestick), dan juga berita – berita yang berhubungan dengan suatu perusahaan
Pemilu merupakan salah satu contoh berita yang akan mempengaruhi sebagian
besar harga saham perusahaan (IHSG). Contohnya saja ditahun 2014 kemarin,
pemilu berhasil membuat IHSG menanjak sebesar 22.29%, seperti halnya di 2014,
pada tahun 2019 pun IHSG berhasil mengalami kenaikan walaupun angkanya
3
kurang signifikan, tetapi dari hal tersebut, tergambarkan optimisme pasar terhadap
Kenaikan IHSG saat pemilu biasanya tergambarkan dari sektor consumer goods
karna sektor ini merupakan salah satu sektor yang paling terdampak dengan adanya
pemilu. Secara umum dua sektor utama yaitu consumer dan telecommunication
yang akan mendapatkan dampak positif secara langsung dari hajatan politik pada
2019. Itu terlihat upaya pemerintah untuk meningkatkan kembali daya beli
masyarakat melalui social spending dan juga subsidi BBM yang tidak dikurangi
(Yadika, 2019)
Seperti pada tahun 2014 lalu, sektor consumer goods berhasil menanjak sebesar
11,43 %, mungkin memang bukan angka yang cukup signifikan, tetapi untuk sektor
ini, hal tersebut merupakan angka yang cukup besar, mengingat pergerakan
harganya yang cenderung stabil dan kurang volatile. Hal tersebut pun diperkirakan
terjadi akibat adanya peningkatan jumlah uang yang beredar di masyarakat, yang
bisa bersumber dari berbagai program populis seperti Bantuan Langsung Tunai
(BLT) atau Program Keluarga Harapan (PKH), yang mendorong peningkatan daya
demikian, harga saham erat berkaitan dengan istilah bandar atau bandarmology.
Istilah tersebut menggambarkan harga saham yang bergerak secara volatile dalam
periode waktu tertentu. Bandar berkuasa untuk bisa memainkan harga saham –
saham yang ingin dimainkannya. Hal tersebutpun membuat para trader berpikir
perusahaan itu sendiri, atau ada sentimen lain yang dapat mempengaruhinya.
4
Dewasa ini, selain memperhatikan laba, perusahaan juga dituntut untuk memiliki
good corporate governance. Apabila kondisi GCG dapat dicapai maka diharapkan
sipil (civil society) serta tata kelola perusahaan yang baik (Effendi A, 2016). Good
umumnya.
perusahaan agar tetap pada batasan yang seharusnya. Untuk mendukung dan
Dewan direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial untuk menjalankan
value driver agar berfungsi secara maksimal. Lima tugas utama Direksi adalah
Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara majelis atau kolektif
baik diminta maupun tidak. Dewan Komisaris dapat meminta segala keterangan
yang diperlukan dari Direksi disertai pemberian kewenangan khusus agar dapat
Laba yang didapatkan oleh perusahaan, sebagian diberikan kepada para stakeholder
dalam bentuk dividen, sebagian digunakan untuk belanja modal (Capex), sebagian
lagi ditahan sebagai retained earning. Pembagian dividen merupakan salah satu
cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempercantik dirinya di mata investor.
diperoleh akan dibagikan kepada pemegang saham atau ditahan sebagai laba
perusahaan dengan pihak pemegang saham. Hal ini terjadi karena manajer
Laba yang tadi sebagian digunakan untuk pembelanjaan modal (Capex) nantinya
merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan pada satu periode.
Pengelolaan dana belanja yang efektif dan efisien akan tentunya berpengaruh pada
gambaran mengenai aset yang dimiliki perusahan. Ukuran perusahaan juga dapat
tergambarkan dari total penjualan, serta ekuitas yang dimiliki. Perusahaan yang
besar, akan lebih mudah mendapatkan modal tambahan baik yang dilakukan
6
kecil. Semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka semakin banyak juga investor
demikianm dewasa ini tidak menutup kemungkinan juga perusahaan kecil yang
banyak dilirik oleh investor besar. Pramana dan Mustanda (2016) yang
menyatakan bahwa jika terjadi peningkatan kinerja pada perusahaan maka akan
eksternal perusahaan secara bersama – sama. Ukuran perusahaan, dan GCG pasti
dalam menghadapi setiap kondisi ekonomi yang ada akan dipengaruhi oleh variable
external dari perusahaan tersebut, bagaimana perusahaan melakukan treat bagi para
investornya, seberapa peduli perusahaan tentang return yang didapat oleh investor.
terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Consumer Goods yang
Penulis hanya membatasi penelitian ini pada masalah yang berhubungan dengan
Nilai Perusahaan?
perusahaan.
9
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
hipotesis penelitian.
LANDASAN TEORI
Menurut Brigham dan Hauston (dalam Suganda : 2018) isyarat atau signal adalah
suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor
keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini
maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup perusahaan dan
informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih
banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar
(investor, kreditor). Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah
10
11
Menurut Ayu dan Gerianta (2018), ukuran perusahaan merupakan skala yang dapat
dari total aset yang dimiliki suatu perusahaan (Risma dan Regi (2017)) Ukuran
perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat
dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Semakin besar total aset yang
sebenarnya merupakan jumlah keseluruhan dari total aktiva yang dimiliki oleh
suatu perusahaan, semakin besar total asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan,
(empat) kategori yaitu usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar.
Pengertian dari usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih
ini.
usaha nasional milik Negara atau Swasta, usaha patungan, dan usaha
Menurut I Gusti Ngurah Gede Rudangga dan Gede Merta Sudiarta (2016) ukuran
perusahaan dapat dinyatakan melalui jumlah asset yang dimiliki oleh perusahaan,
nilai saham, sekaligus sebagai bentuk perhatian kepada stakeholders, karyawan dan
Good Corporate Governance adalah suatu sistem yang dibentuk untuk memastikan
Prinsip menurut KBBI merupakan asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar
1. Transparansi (Transparency)
2. Kemandirian (Independency)
3. Akuntabilitas (Accountability)
wajar, untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan
kepentingan lain.
4. Pertanggungjawaban (Responsibility)
5. Kewajaran (Fairness)
Unsur menurut KBBI adalah bagian terkecil dari suatu benda; bagian benda yang
tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan proses kimia; bahan asal; zat asal; elemen,
a. Participation.
konstruktif.
b. Rule of Law
c. Transparency (Transparansi)
d. Responsiveness.
e. Consensus Orientation
f. Equity.
Adanya jaminan bahwa setiap proses dan lembaga yang ada harus
h. Accountability (Akuntabilitas).
lembaga stakeholders.
17
i. Strategic Vision.
governance.
Menurut Taofik, Olabayo, & Ola (2018) kebijakan dividen merupakan praktik
diperolehnya kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tunai atau akan
diatas, dapat disimpulkan dividen merupakan bagian dari laba, yang dibagikan
kepada para pemegang saham atas modal yang mereka tanamkan pada perusahaan.
1. Dividen Kas
cash dividen
2. Dividen Property
3. Dividen Likuidasi
4. Dividen Saham
19
Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan
mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana
internal financing. Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang
diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar. Ini
Bagi investor jumlah rupiah yang diterima dari pembayaran dividen resikonya lebih
kecil dari capital gain, selain itu dividen lebih dapat di perkirakan sebelumnya.
Sedangkan capital gain lebih sulit diperkirakan, sehingga pembayaran dividen yang
yang baik. Akhirnya harga saham cenderung mengikuti naik turunnya besarnya
dividen yang dibayarkan dapat menjadi informasi yang kurang baik bagi
pertumbuhan laba saat ini dan masa mendatang. Dengan anggapan tersebut, harga
saham akan menjadi turun, karena banyak pemegang saham akan menjual
sahamnya.
20
Salah satu tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan,
masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan, yaitu mulai
dari perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini (Hery, 2017) Nilai
Dari beberapa definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan kalau Nilai
Perusahaan adalah nilai yang tercermin dari harga saham suatu perusahaan yang
sudah go public, jika masih belum go public, nilai perusahaan tercerminkan dari
Penelitian sebenarnya yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat
dipakai sebagai bahan masukan serta pengkajian yang terkait dengan penelitian
ini telah dilakukan oleh beberapa orang. Untuk memperjelas perbedaan dan
sebagai berikut:
21
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Wiksuana : 2016)
Perusahaan dengan
Y = Nilai program
Perusahaan SPSS
22
terhadap performa
finansial.
Perusahaan Structural
Equation
Method
(SEM) with
PLS
23
perusahaan mempunyai
tidak berpengaruh
signifikan
Nila Firdausi Nuzula, Ferina Manajerial adalah data Qdipengaruhi oleh variabel
analisis
inferensial
yang terdiri
dari analisis
regresi linear
berganda
Y = Nilai pengujian
menggunakan
regresi linear
berganda
Perusahaan
25
Astuti, I Putu Yadnya : 2019) dividen serta analisis terhadap nilai perusahaan
Y = Nilai berganda.
Perusahaan
SALAFUDIN : 2016)
Kerangka berfikir ini adalah suatu model konseptual mengenai bagaimana teori
berhubungan itu dengan segala macam faktor yang telah atau sudah diidentifikasi
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
Ukuran Perusahaan
(X1) Ha1
Kebijakan Deviden
(X4)
2.4. Hipotesis
karena semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan
tersebut, sehingga investor akan lebih merasa aman jika melakukan penanaman
modal pada perusahaan yang lebih stabil, dan demand akan saham perusahaan itu
meningkat
Nilai Perusahaan
Dewan Direksi merupakan kelompok orang yang memiliki tugas serta tanggung
perusahaan. Sulong dan Nor (2008) juga menyatakan bahwa ukuran dewan
Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Dewan Direksi terhadap Nilai
Perusahaan
dan mengamankan setiap tindakan penting dan krusial yang akan dilakukan oleh
28
Semakin banyak anggota dewan komisaris, maka akan semakin kuat kontrol yang
Nilai Perusahaan
Dividen merupakan bagian dari laba, yang dibagikan oleh perusahaan kepada
sinyal bagi prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Besaran pembagian
Rasio pembagian dividen atau dividen payout ratio dinilai sangat penting bagi
perusahaan.
Nilai Perusahaan
BAB 3
METODE PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan - perusahaan pada sektor consumer
goods yang terdaftar di BEI selama tahun 2015 - 2019. Pemilihan subjek ini
didasarkan pada fenomena yang menyatakan adanya kenaikan harga saham pada
Objek penelitian yang digunakan adalah annual report perusahaan consumer goods
yang terdaftar di BEI periode 2015 - 2019. Variabel yang digunakan sebagai objek
Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal dengan teknik kuantitatif.
ada atau tidaknya pengaruh atau hubungan antara variabel bebas terhadap variabel
terikat lalu jika ada, seberapa kuatnya pengaruh atau hubungan serta berarti atau
data perusahaan seperti total asset, jumlah anggota dewan direksi, jumlah anggota
29
30
dewan komisaris, dividen yang dibayarkan, net income, dan harga saham. Data
yang digunakan yaitu data sekunder yang merupakan laporan tahunan dari
perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI selama tahun 2015 - 2019.
consumer goods yang terdaftar di BEI selama tahun 2015 - 2019. Teknik
Pemilihan kriteria yang pertama dilakukan karna sejalan dengan populasi yang
dilakukan pada penelitian ini yaitu merupakan perusahaan dengan sektor consumer
goods, untuk kriteria kedua dipilih karna berhubungan dengan variabel kebijakan
dividen yang di proxy kan dengan dividend payout ratio sehingga jika memiliki
saldo laba minus, maka nilai DPR akan minus juga. Untuk kriteria yang terakhir,
juga berhubungan dengan variabel kebijakan dividen, karna jika perusahaan yang
tidak membagikan dividen selama periode penelitian, maka nilai DPR akan 0 (nol).
31
Tabel 3.1
Pada penelitian ini, pengolahan dan pengujian data mengganakan bantuan software
pengolahan data yang bernama SPSS dengan versi 25. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan beberapa uji yaitu sebagai berikut, Uji asumsi klasik yang berisi uji
Setelah melakukan uji asumsi klasik, dilakukan juga pengujian hipotesis yang berisi
Uji analisis regresi berganda untuk melakukan prediksi terhadap nilai variabel
dependen jika variabel independent terjadi perubahan, uji koefisien determinasi, uji
2. Setelah semua data sudah siap, selanjutnya data tersebut di-input kedalam
gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa, atau
keadaan. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data
Dalam statistik deskriptif juga dapat mencari kuatnya hubungan antara variabel
melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah pada model persamaan regresi,
distribusi yang bersifat normal (Ghozali, 2016).. Salah satu metode yang dapat
Dalam pengujian ini, nilai yang harus didapatkan sehingga layak untuk dinyatakan
lolos dari uji Kolmogorov - Smirnov ini adalah diatas 0.05, jika hasil output dari
tes KS tersebut diatas 0.05, maka data yang digunakan diangap normal dan asumsi
normalitas terpenuhi.
34
Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak
varian dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika
Pengujian pada penelitian ini menggunakan Grafik Plot antara nilai prediksi
heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
Uji multikolonieritas memiliki tujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi atau hubungan antar variabel bebas (Ghozali, 2016).
a. Jika nilai tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas.
b. Jika nilai tolerance value < 0,10 dan VIF > 10 maka terjadi
multikolinearitas.
Uji autokorelasi memliki tujuan untuk menguji apakah pada model regresi linear
pada periode t-1 (Ghozali, 2016). Jika nilai Durbin Watson di antara dU (Durbin
35
Watson maksimal) dan 4-dU (Durbin Watson minimal) maka tidak terjadi
autokorelasi.
Menurut Ghozali (2016) analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji
pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat.
Menurut Basuki dan Prawoto (2016) analisis regresi memiliki tiga kegunaan, yaitu:
1. untuk tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti,
NP = Nilai Perusahaan
α = Konstanta
DD = Dewan Direksi
DK = Dewan Komisari
ε = Error
variabel terikat. (Ghozali, 2016). Uji ini memiliki nilai antara 0 - 1 dimana semakin
tinggi nilai dari uji ini menggambarkan semakin kuat kemampuan variabel
Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketepatan model (goodness of fit). Uji F
ini juga sering disebut sebagai uji simultan, untuk menguji apakah variabel bebas
tergantung atau tidak (Ghozali, 2016). Jika nilai probabilitas signifikansi < 0.05,
Menurut Ghozali (2016) nilai t hitung digunakan untuk menguji apakah variabel
Suatu variabel akan memiliki pengaruh yang berarti jika nilai t hitung variabel
37
dalam uji ini adalah membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut
tabel. Uji t memiliki signifikansi α = 5%. Kriteria dalam penentuan keputusan yang
digunakan dalam uji ini adalah jika nilai signifikansi t < 0,05, maka hipotesis
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder dimana data
tersebut didapatkan melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) idx.co.id
atau website resmi perusahaan yang dipilih. Objek dari penelitian ini adalah Ukuran
sektor consumer goods yang terdaftar di BEI selama tahun 2015 - 2019.
Pengambilan tahun penelitian ini atas dasar fenomena yang diteliti oleh peneliti
yaitu adanya peningkatan yang cukup signifikan terhadap harga saham perusahaan
Data - data yang diperlukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut
menggunakan Ln total asset perusahaan. Nilai total asset ini didapat dari
anggota dewan direksi pada suatu perusahaan. Jumlah dewan direksi pada
laporan keuangan
38
39
tahunan perusahaan di bagian laporan laba rugi serta laporan arus kas.
sesuai dengan fenomena yang ingin diangkat oleh peneliti yaitu terjadinya kenaikan
harga saham perusahaan consumer goods pada tahun Pemilu dan Pilkada. Hal ini
dan konsumsi di masyarakat, secara simple saja saat kampanye pasti memerlukan
banyak sekali konsumsi untuk para pendukungnya, belum lagi calon wakil rakyat
Tabel 4.1
gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa, atau
minimum, rata – rata, dan standard deviasi yang terdapat pada suatu penelitian.
41
Statistik deskriptif pada penelitian ini terdiri dari variable ukuran perusahaan yang
diproksikan dengan Ln (logaritma natural) total asset, variabel dewan direksi yang
diproksikan dengan jumlah anggota dewan direksi, variable dewan komisaris yang
yang diproksikan dengan DPR (dividend payout ratio). Berikut merupakan hasil
Tabel 4.2
Tabel 4.2 menunjukan hasil pengujian statistik deskriptif, terlihat bahwa n atau
sampel tersebut, diperoleh hasil minimum dari Variabel Nilai Perusahaan sebesar
5,7104 yang merupakan PT Chitose Internasional Tbk (CINT) pada tahun 2019,
42
merupakan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) pada tahun 2017. Berdasarkan tabel
4.2, diketahui juga bahwa mean atau nilai rata – ratanya sebesar 8,227107, yang
berarti rata – rata dari Nilai Perusahaan (Ln Harga Saham) pada sample penelitian
ini yaitu 8,227107. Standar Deviasi sebesar 1,5059877 menggambarkan data Nilai
1,5059877.
(Variabel X1) yang diproksikan dengan Ln Total Asset, pada tabel 4.2
sampel tersebut, diperoleh hasil minimum dari Variabel Ukuran Perusahaan sebesar
26,6558 yang merupakan PT Sekar Laut Tbk (SKLT) pada tahun 2015, sedangkan
hasil maksimum dari Variabel Ukuran perusahaan sebesar 32, 2010 merupakan PT
Indofood Tbk (INDF) pada tahun 2018. Berdasarkan tabel 4.2, diketahui juga
bahwa mean atau nilai rata – ratanya sebesar 29,746978, yang berarti rata – rata
dari Ukuran Perusahaan (Ln Total Asset) pada sample penelitian ini yaitu
1,6731629.
X3) yang diproksikan dengan Jumlah Anggota Dewan Direksi, pada tabel 4.2
sampel tersebut, diperoleh hasil minimum dari Variabel Dewan Direksi sebesar 4
yang merupakan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada
43
tahun 2018 dan 2019, sedangkan hasil maksimum dari Variabel Dewan Direksi
sebesar 12 merupakan PT Indofood Tbk (INDF) pada tahun 2015, 2016, 2017.
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui juga bahwa mean atau nilai rata – ratanya sebesar
6,82, yang berarti rata – rata dari Dewan Direksi pada sample penelitian ini yaitu
6,82. Standar Deviasi sebesar 2,449 menggambarkan data Dewan Direksi pada
(Variabel X4) yang diproksikan dengan Jumlah Anggota Dewan Komisaris, pada
tabel 4.2 menggambarkan bahwa jumlah data pada pengujian sebanyak 68 data.
tahun 2015 - 2019, sedangkan hasil maksimum dari Variabel Dewan Komisaris
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui juga bahwa mean atau nilai rata – ratanya sebesar
5.03, yang berarti rata – rata dari Dewan Komisaris pada sample penelitian ini yaitu
5,03. Standar Deviasi sebesar 1,804 menggambarkan data Dewan Komisaris pada
(Variabel X5) yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio, pada tabel 4.2
sampel tersebut, diperoleh hasil minimum dari Variabel Kebijakan Deviden sebesar
12,4489% yang merupakan PT Sekar Laut Tbk (SKLT) pada tahun 2019,
tabel 4.2, diketahui juga bahwa mean atau nilai rata – ratanya sebesar 56,087481%,
yang berarti rata – rata dari Dividend Payout Ratio pada sample penelitian ini yaitu
28,4310765.
Uji asumsi klasik biasanya dilakukan dengan tujuan untuk menghindari bias pada
hasil uji. Pengujian dalam uji asumsi klasik terdiri 4 pengujian, yaitu : uji
(Yogiswari dan Ramantha:2017). Berikut ini merupakan hasil uji asumsi klasik
Uji Normalitas memiliki tujuan untuk menguji apakah pada model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2016).. Salah satu
metode yang dapat digunakan dalam pengujian ini yaitu pengujian Kolmogorov -
Smirnov (KS). Dalam pengujian ini, nilai yang harus didapatkan sehingga layak
untuk dinyatakan lolos dari uji Kolmogorov - Smirnov ini adalah diatas 0.05, jika
hasil output dari tes KS tersebut diatas 0.05, maka data yang digunakan diangap
Tabel 4.3
Uji Normalitas
Hasil pengujian menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov yang terdapat pada tabel
4.3 menunjukan hasil normal, dilihat dari Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05. Hal
tersebut menggambarkan bahwa data pada model persamaan regresi ini terdistribusi
secara normal.
Pengujian pada penelitian ini menggunakan Grafik Plot antara nilai prediksi terkait
apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
Gambar 4.1
Berdasarkan gambar 4.1 tergambarkan bahwa Grafik Plot antara nilai prediksi
variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya yang adalah SRESID tidak
menunjukan pola tertentu yang teratur dan dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas.
Factor).
a. Jika nilai tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas.
47
b. Jika nilai tolerance value < 0,10 dan VIF > 10 maka terjadi
multikolinearitas.
Tabel 4.4
Uji Multikolinieritas
1. Nilai tolerance 0,442 > 0,10 dan varince inflation factor (VIF) 2,370 < 10 untuk
variabel ukuran perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa untuk varibel ukuran
2. Nilai tolerance 0,518 > 0,10 dan varince inflation factor (VIF) 1,929 < 10 untuk
variabel dewan direksi. Maka dapat disimpulkan bahwa untuk varibel dewan
3. Nilai tolerance 0,643 > 0,10 dan varince inflation factor (VIF) 1,555 < 10 untuk
variabel dewan komisaris. Maka dapat disimpulkan bahwa untuk varibel dewan
4. Nilai tolerance 0,922 > 0,10 dan varince inflation factor (VIF) 1,085 < 10 untuk
Uji autokorelasi memliki tujuan untuk menguji apakah pada model regresi linear
pada periode t-1 (Ghozali, 2016). Jika nilai Durbin Watson di antara dU (Durbin
Watson maksimal) dan 4-dU (Durbin Watson minimal) maka tidak terjadi
autokorelasi.
Tabel 4.5
Berdasarkan tabel 4.5, terlihat bahwa hasil perhitungan Durbin Watson (DW)
sebesar 1,046, selanjutnya dilihat dari tabel Durbin Watson, jumlah data 68 dan
sebesar 1,7335, dan nilai 4 – dU sebesar 2,2665, sehingga nilai dW tidak berada
diantara dU dan 4 – dU (dU < dW < 4 – dU) maka didapatkan dapat disimpulkan
bahwa model regresi ini mengalami gejala autokorelasi. Maka untuk mengatasi
49
gejala ini, perlu dilakukannya peningkatan nilai dari Durbin Watson, dimana
nilai Durbin Watson. Cochrane Orcutt merupakan tindakan memasukkan lag dari
variabel terikat menjadi salah satu variabel bebasnya. Berikut hasil pengujian
Cochrane Orcutt :
Tabel 4.6
Setelah dilakukannya pengujian Cochrane Orcutt terlihat bahwa pada tabel 4.6,
nilai Durbin Watson yaitu 1,973. Berdasarkan angka dU sebesar 1,7335, dan nilai
4 – dU sebesar 2,2665, maka nilai dW penelitian ini berada diantara angka dU dan
4 – dU (1,7335 < 1,973 < 2,2665) dan dapat disimpulkan bahwa model regresi ini
Menurut Ghozali (2016) analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji
pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut ini
Tabel 4.7
1. Koefisien konstanta (α) sebesar -2,971 yang dimana menunjukan nilai negatif.
Nilai tersebut berarti jika semua variabel independent secara bersama – sama
2. Koefisien regresi untuk Ukuran Perusahaan (X1) sebesar 0,320 yang berarti
bahwa setiap adanya penambahan 1 pada variabel ukuran perusahaan, maka akan
3. Koefisien regresi untuk Dewan Direksi (X2) sebesar 0,076 yang berarti bahwa
setiap adanya penambahan 1 pada variabel dewan direksi, maka akan meningkatkan
4. Koefisien regresi untuk Dewan Komisaris (X3) sebesar 0,041 yang berarti bahwa
5. Koefisien regresi untuk Kebijakan Deviden (X4) sebesar 0,017 yang berarti
bahwa setiap adanya penambahan 1 pada variabel kebijakan deviden, maka akan
variabel terikat. (Ghozali, 2016). Uji ini memiliki nilai antara 0 - 1 dimana semakin
tinggi nilai dari uji ini menggambarkan semakin kuat kemampuan variabel
Tabel 4.8
Terlihat dari tabel 4.8 bahwa niali Adjusted R Square sebesar 0,344 dimana nilai
terhadap Variabel Nilai Perusahaan, dan sebesar 65,6% yang mempengaruhi Nilai
Perusahaan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
52
Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketepatan model (goodness of fit). Uji F
ini juga sering disebut sebagai uji simultan, untuk menguji apakah variabel bebas
tergantung atau tidak (Ghozali, 2016). Jika nilai probabilitas signifikansi < 0.05,
Tabel 4.9
Berdasarkan tabel 4.9, terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0.000 dimana nilai
tersebut lebih kecil dari 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi
Menurut Ghozali (2016) nilai t hitung digunakan untuk menguji apakah variabel
Suatu variabel akan memiliki pengaruh yang berarti jika nilai t hitung variabel
tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel. Uji t memiliki signifikansi α
53
= 5%. Kriteria dalam penentuan keputusan yang digunakan dalam uji ini adalah jika
nilai signifikansi t < 0,05, maka hipotesis alternatif diterima, yang menyatakan
Tabel 4.10
variabel ukuran perusahaan sebesar 0,023, dimana 0,023 < 0,05 dan dengan tingkat
koefisien regresi (β) sebesar 0.320. Hal tersebut menjelaskan bahwa Ha1 diterima
yang berarti Ukuran Perusahaan berpengaruh secara posifit dan signifikan terhadap
Nilai Perusahaan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maryam (2014),
Pratama dan Wiksuana (2016), Novari dan Lestari (2016), dan Sukmadijaya dan
hubungan yang positif dan signifikan antara Ukuran Perusahaan dengan Nilai
54
karena semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan
perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar dianggap oleh para investor akan
ukuran yang relatif kecil, sehingga perusahaan yang lebih stabil, investasinya akan
variabel dewan direksi sebesar 0,372, dimana 0,372 > 0,05 dengan tingkat koefisien
regresi (β) sebesar 0.076. Hal tersebut menunjukan bahwa Ha2 ditolak, yang berarti
Perusahaan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Ardiana
(2014), Rosalina (2016), Surjadi dan Tobing (2016), dan Thandean dan Meita
(2018). Ukuran dewan direksi terbukti tidak mempengaruhi nilai perusahaan karna
jumlah anggota dewan direksi bukan merupakan ukuran terhadap peningkatan nilai
pada peningkatan kualitan anggota dewan direksi yang lebih expert serta kompeten
variabel dewan komisaris sebesar 0,692, dimana 0,692 > 0,05 dengan tingkat
koefisien regresi (β) sebesar 0.041. Hal tersebut menunjukan bahwa Ha3 ditolak,
yang berarti Dewan Komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai
Perusahaan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fintreswari dan
Sutiono (2017) Thandean dan Meita (2018), Siddiqi dan Mubtadi (2019), Hafizah
operasionalnya sehari – hari, dan keputusan akhir tetap berada pada dewan direksi.
Dewan Komisaris tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja dan nilai
variabel kebijakan deviden sebesar 0,03, dimana 0,03 < 0,05 dengan tingkat
koefisien regresi (β) sebesar 0.017. Hal tersebut menunjukan bahwa Ha4 diterima,
yang berarti Kebijakan Deviden berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Nilai Perusahaan.
56
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Lestari
(2016), Aji (2017), dan Wati dkk(2018). Para investor cenderung lebih memilih
perusahaan yang membagikan deviden yang besar, karna dengan begitu adanya
semakin baik kinerja perusahaan tersebut, maka biasanya akan semakin besar juga
deviden yang dibayarkan, selanjutnya semakin besar return yang ditawarkan sebuah
perusahaan, semakin tinggi juga minat investor untuk membeli saham tersebut, dan
PENUTUP
5.1 Simpulan
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai asset
perusahaan, semakin tinggi juga nilai perusahaan tersebut. Hal dikarnakan investor
akan merasa bahwa perusahaan yang memiliki asset banyak cenderung lebih stabil
2. Dewan direksi yang diproksikan dengan jumlah anggota dewan direksi tidak
direksi bukan jaminan adanya kestabilan dalam kegiatan operasional sehari – hari
perusahaan.
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut dikarnakan peran dan
pengaruh dewan direksi yang semata – mata hanya controller dan bukan pelaksana
kegiatan sehari – hari. Dewan komisaris tidak turun tangan secara langsung dalam
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi
nilai DPR, semakin tinggi juga nilai perusahaan. Hal tersebut dikarnakan investor
57
58
5.2. Saran
1. Untuk peneliti selanjutnya, gunakan sektor lain yang sekiranya menarik, seperti
property, pertanian, keuangan, dan sektor lain yang terdapat pada IDX.
3. Untuk investor, diketahui dari hasil penelitian ini, ukuran perusahaan dan
perusahaan, maka dari itu, sebelum melakukan investasi bisa melakukan analisa
4. Untuk perusahaan, diketahui dari hasil penelitian ini, ukuran perusahaan dan
perusahaan, maka sekiranya bisa dilakukan tindakan – tindakan baru yang dapat
1. Populasi dari penelitian ini yang merupakan perusahaan dengan sektor consumer
3. Karna hanya populasi penelitian ini diambil dari tahun 2015 – 2019, maka
4. Variable dependent yang merupakan harga saham merupakan harga pada saat
closing per akhir tahun, dan bukan merupakan growth harga saham selama tahun
tersebut.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para calon investor dalam
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat membantu para mahasiswa dalam
Hery. 2017. Kajian Riset Akuntansi: Mengulas Berbagai Hasil Penelitian Terkini
Dalam Bidang Akuntansi Dan Keuangan. Jakarta: Grasindo.
Suganda, T. R. (2018). Event Sudy: Teori dan Pembahasan Reaksi Pasar Modal
Indonesia. Malang: Seribu Bintang.
Bareksa. 2019. IHSG Selalu Naik Saat Tahun Pemilu, Sektor Mana Jadi Pilihan.
Retrived from https://www.bareksa.com/berita/pasar-modal/2019-02-
25/ihsg-selalu-naik-saat-tahun-pemilu-sektor-mana-jadi-pilihan.
Indriyani, E., 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan
Taliyang, S. M., Latif, R.. A., dan Mustafa, N. H. 2011. The Determinants of
Intellectual Capital Disclosure Among Malaysian Listed Companies.
International Journal of Knowledge Management. Vol. 4.
60
61
Indrarini, S. (2019). Nilai Perusahaan Melalui Kualitas Laba (N. Azizah, ed.).
Surabaya: Scopindo Media Pustaka.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Progam IBM SPSS
25 Edisi 9. Semarang: Undip.
Rudangga, I, G., N., G., & Sudiarta, G., M., 2016. PENGARUH UKURAN
PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN
Salafudin, M., A. 2016. PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN CONSUMER GOODS
INDUSTRYYANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI)
Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny. 2012. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan.
Edisi Keenam Cetakan Pertama. Yogyakarta : UPP STIM YPKN.
Yadika, B. 2019. Dua Sektor Saham Bakal Perkasa pada Tahun Politik. Retrived
from https://www.liputan6.com/saham/read/3863128/dua-sektor-saham-
bakal-perkasa-pada-tahun-politik.
Widiastari, P., & Yasa, G. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow, dan
Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi, 23(2),
957-981. doi:10.24843/EJA.2018.v23.i02.p06
Basuki, A. T., & Prawoto, N. 2016. Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan
Bisnis. Depok: Raja Grafindo Persada.
Ajadi, T., Bakare, O. U., & Mohammed, O. M. (2018). Ownership Structure and
Dividend Policy of Listed Insurance Firms in Nigeria.
Effendi, Muh. Arief. 2016. The Power of Good Corporate Governance Teori dan
Implementasi. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Pramana, I., & Mustanda, I. 2016. PENGARUH PROFITABILITAS DAN SIZE
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CSR SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI. E-Jurnal Manajemen, 5(1).
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/17586.
Sulong, Zunaidah & Nor, Fauzias. 2008. Dividends, ownership structure and board
governance on firm value: Empirical evidence from Malaysian listed
firms. Malaysian Accounting Review. 7. 55-94.
63
NIM : 11170171
Riwayat Pendidikan
Pengalaman Kerja
Tahun 2019 s/d 2020 PT. Delta Sukses Pratama (Alfa Group)
64
LAMPIRAN
Kode Tahun
No
Emiten 2015 2016 2017 2018 2019
1 DLTA 27.6686 27.8115 27.9243 28.0520 27.9859
2 ICBP 30.9105 30.9949 31.0848 31.1681 31.2871
3 INDF 32.1510 32.0462 32.1129 32.2010 32.1974
4 MYOR - 30.1900 30.3334 30.4984 30.5775
5 MLBI 28.3734 28.4530 28.3960 28.6921 28.6947
6 SKLT 26.6558 27.0658 27.1789 27.3397 27.3964
7 TBLA 29.8603 30.1645 30.2951 30.4246 30.4854
8 GGRM 31.9960 31.8665 31.8321 31.7734 31.7821
9 TSPC 29.4691 29.5159 29.6372 29.6941 29.7560
10 HMSP - 31.3807 31.3955 31.4727 31.5609
11 KLBF 30.2482 30.3540 30.4414 30.5295 30.6399
12 SIDO 28.6593 28.7255 28.7810 28.8363 28.8943
13 UNVR 30.3866 30.4492 30.5705 30.6430 30.6587
14 CINT 26.6708 26.7131 26.8893 26.9205 26.9800
65
66
Kode Tahun
No
Emiten 2015 2016 2017 2018 2019
1 DLTA 5 5 5 5 5
2 ICBP 9 9 9 8 10
3 INDF 12 12 12 10 9
4 MYOR - 5 5 5 5
5 MLBI 4 4 4 4 4
6 SKLT 4 4 5 5 5
7 TBLA 6 6 6 8 8
8 GGRM 7 7 7 7 9
9 TSPC 11 10 10 9 10
10 HMSP - 8 8 8 8
11 KLBF 5 5 6 6 6
12 SIDO 5 5 5 4 4
13 UNVR 9 10 10 10 11
14 CINT 5 5 4 4 4
Kode Tahun
No
Emiten 2015 2016 2017 2018 2019
1 DLTA 5 5 5 5 5
2 ICBP 7 7 7 7 7
3 INDF 8 8 8 8 8
4 MYOR - 5 5 5 5
5 MLBI 7 7 6 6 8
6 SKLT 3 3 3 3 3
7 TBLA 3 3 3 3 3
8 GGRM 4 4 4 4 4
9 TSPC 4 6 5 5 5
10 HMSP - 5 5 7 8
11 KLBF 7 7 7 6 7
12 SIDO 3 3 3 5 5
13 UNVR 5 5 5 5 5
14 CINT 2 2 2 2 2
67
Kode Tahun
No
Emiten 2015 2016 2017 2018 2019
1 DLTA 81.6882 37.7332 51.4234 61.4164 120.2379
2 ICBP 45.1725 42.5300 54.8328 57.7377 31.3970
3 INDF 67.6242 37.3030 53.6522 70.2325 33.4487
4 MYOR - 19.7973 29.4950 35.0226 32.4926
5 MLBI 58.3550 93.9605 81.2053 91.5863 101.5144
6 SKLT 17.2110 20.0737 13.5317 13.6185 12.4489
7 TBLA 61.1479 20.5581 16.7920 52.4159 20.1796
8 GGRM 24.2989 75.2975 65.0996 64.3648 45.9771
9 TSPC 55.2432 42.0332 40.4035 36.6815 35.2855
10 HMSP - 81.1168 98.8708 92.1890 99.3511
11 KLBF 44.0643 36.7679 44.5701 47.6769 49.3720
12 SIDO 82.2904 76.6876 72.4930 98.6492 79.2419
13 UNVR 98.8549 95.3841 94.7609 76.8748 124.3609
14 CINT 20.3543 40.3084 18.8999 64.6927 53.5960
Kode Tahun
No
Emiten 2015 2016 2017 2018 2019
1 DLTA 8.5564 8.5172 8.4316 8.6125 8.8247
2 ICBP 9.5086 9.0566 9.0938 9.2544 9.3192
3 INDF 8.5516 8.9778 8.9392 8.9160 8.9778
4 MYOR 0.0000 7.4055 7.6109 7.8709 7.6256
5 MLBI 9.0119 9.3716 9.5233 9.6803 9.6486
6 SKLT 5.9135 5.7301 7.0031 7.3132 7.3840
7 TBLA 6.2344 6.8977 7.1107 6.7627 6.9027
8 GGRM 10.9151 11.0651 11.3362 11.3341 10.8780
9 TSPC 7.4674 7.5858 7.4955 7.2371 7.2406
10 HMSP 0.0000 8.2506 8.4617 8.2188 7.6497
11 KLBF 7.1854 7.3232 7.4325 7.3265 7.3902
12 SIDO 6.3099 6.2538 6.3008 6.7334 6.4583
13 UNVR 10.5187 10.5662 10.9313 10.7233 10.6454
14 CINT 7.0783 6.9027 7.2269 6.7523 5.7104
68