OLEH:
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam
kasih kepada:
1. Ibu Dr. Putu Kepramareni, SE, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Mahasaraswati Denpasar.
4. Ibu Ni Luh Gde Novitasari, SE., M.Si., Ak., CA selaku Pembimbing I atas
5. Ibu Ni Luh Putu Widhiastuti, SE., M.Si selaku Pembimbing II atas bimbingan
i
6. Orang tua tercinta, terimakasih atas doa, dukungan, serta nasihat yang tulus
7. Keluarga tercinta atas dukungan dan doanya yang tulus dan tiada hentinya
10. Kepada diri saya sendiri atas semangat dan tetap bertahan hingga tahap akhir
ini.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
tenaga kerja, modal, sumber daya alam yang bertujuan untuk memperoleh
semakin baik nilai suatu perusahaan (Linda Safitri, 2019). Nilai Perusahaan
merupakan kondisi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran
kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai
dengan saat ini. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi
1
2
tersebut, para pemegang saham tidak akan ragu untuk menanamkan modalnya.
seharusnya dicapai suatu perusahaan, yang akan tercermin dari harga pasar
sahamnya. Semakin tinggi harga saham, maka membuat nilai perusahaan juga
tinggi, begitu juga sebaliknya semakin rendah harga saham semakin rendah pula
Price to Book Value (PBV) yang dapat diartikan sebagai hasil perbandingan
antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham. PBV menunjukkan
seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relatif
terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi rasio PBV, maka
tinggi atau dengan kata lain akan membuat pasar per caya atas prospek
Situasi ekonomi di Indonesia saat ini telah banyak berubah. Pada tahun
Banyak usaha yang terpaksa harus tutup akibat terkena imbas dari pandemi
Covid-19.
farmasi yang mengalami peningkatan laba yang begitu pesat. Kebutuhan akan
orang dirugikan dan pelaku mendapatkan untung sekitar Rp 1,8 miliar. Dari
datang, kondisi ini harus diperhitungkan karena modal perusahaan tidak terlepas
kepemilikan saham pada akhir tahun yang dimiliki oleh lembaga, seperti halnya
(2014), Jayaningrat, Wahyuni, & Sujana (2017), dan Yuslirizal (2017), Handayani
berbeda dengan hasil penelitian Permanasari (2010), Wijaya & Sedana (2015),
keinginan para pemegang saham yang nantinya dapat meningkatkan nilai dari
pemilik dari saham perusahaan, jadi selain sebagai pengelola perusahaan manajer
perusahaan adalah pihak yang berperan aktif dalam pengambilan keputusan untuk
penelitian yang dilakukan Abbasi, Kalantari, & Abbasi (2012), Suryanto & Dai
(2016), Hadiwijaya et al. (2016) dan Pratiwi dkk. (2016) menemukan bahwa
Berbeda halnya dengan hasil penelitian Nurhayati & Medyawati (2012), Rahmatia
& Andayani (2015), Hatem (2015), Sulistianingsih (2016), dan Alfinur (2016)
tanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan, dewan direksi sangat penting
untuk pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, proporsi dewan direksi yang
5
menentukan kebijakan dan strategi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Dewan komisaris memiliki peran
yang sangat peting dalam pengawasan serta penyusunan laporan keuangan agar
masuk dalam kategori konsep Good Corporate Governance yang dapat dijadikan
manjadi seorang dewan direksi beserta dewan komisaris harus dipilih bersama
Saham (RUPS). Sesuai dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 pasal 108
terbuka wajib memiliki 2 (dua) orang anggota dewan komisaris. Penelitian oleh
Meisa (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara ukuran
pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011. Menurut
eksternal dengan perusahaan dan juga dewan komisaris auditor internal. Muh arief
Audit yang bekerja secara professional independent yang dibentuk oleh dewan
Perdana & Raharja (2014) menyatakan bahwa komite audit berpengaruh positif
bisnis nasional, disamping itu perusahaan sektor farmasi merupakan sektor yang
memiliki kompleksitas bisnis yang tinggi. Dari beberapa alasan dan penjelasan
diatas serta adanya fenomena melonjakanya harga saham pada saat Pandemi
7
Komisaris, dan Komite Audit Terhadap Nilai Perusahaan Sub Sektor Farmasi di
BEI”.
Berdasarkan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini
yaitu:
1) Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai
1) Manfaat Teoritis
selanjutnya yang sekiranya memiliki topik yang sama dengan penelitian ini
dan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pemikiran ilmiah bagi para
2) Manfaat Praktis
dewan direksi, dewan komisaris, dan komite audit terhadap nilai perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor dan kreditor)
(Jusriani, 2013).
32
33
Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena
baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan
akurat, relevan dan tepat waktu sebagai alat analisis yang dapat
baik berupa nilai pasar ekuitas, nilai buku dari total utangdan nilai buku
dari total ekuitas.Nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingkat
diukur dengan price to book value ratio. Harga yang mampu dibayar
antara lain:
1) Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran
2) Nilai pasar, seing disebut kurs adalah harga yang terjadi dari proses
tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika
3) Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai riil
hari.
4) Nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep
akuntansi.
5) Nilai likuiditas itu adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah
Nilai sisa itu merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuiditas
dapat dilihat dari tata kelola suatu perusahaan. Suatu perusahaan akan
36
harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga
tinggi. Harga saham merupakan harga yang terjadi pada saat saham
saat ini. Nilai saham yang tinggi menjadi harapan bagi para pemilik
2) Tobin’s Q
digunakan adalah:
Tobin’s Q = MVE + D
BVE + D
Keterangan:
Tobin’s Q = Nilai perusahaan
MVE = Nilai pasar equitas (Equity Market Value), diperoleh dengan
beredar.
BVE =Nilai buku dari equitas (Equity Book Value), yang diperoleh
book value. PBV yang tinggi akan membuat pasar percaya atas
antara harga pasar saham perusahaan dengan laba dan nilai buku
Value Ratio terdiri dari price/earning (P/E) ratio, price/cash flow ratio
dan price to book value. PBV merupakan rasio antar harga pasar
juga dapat berarti rasio yang menunjukkan apakah harga saham yang
Dimana Nilai buku saham (book value per share) dapat dihitung
dengan formula:
39
diartikan sebagai harga pasar atas perusahaan itu sendiri. Menurut Sutrisno
merupakan faktor yang berasal dari dalam, yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan.
sebagai agen pengawas ditekan oleh investasi mereka yang cukup besar
berikut :
keterandalan informasi.
aktivitas perusahaan.
menanamkan dananya.
Kepemilikan Institusional =
Jumlah Kepemilikan Saham Institusi x 100%
Jumlah Saham Beredar
(Nasser, 2008).
saham oleh pihak manajemen yang secara aktif terlibat dalam pengambilan
keputusan perusahaan.
berikut:
Kepemilikan manajerial =
jumlah kepemilikan saham oleh manajemen x 100%
Jumlah saham beredar
tertentu. Tugas dan tanggung jawab dewan direksi adalah sebagai suatu
diambil atau dilakukan oleh salah satu atau lebih anggota direksi akan
44
jawab penuh dan secara pribadi jika dia bersalah atau lalai dalam
Undang RI No. 40 tahun 2007 pasal 120 ayat 2 adalah anggota komisaris
45
dan pemegang saham pengendali serta bebas dari hubungan lainnya yang
pria (Demos & Muid, 2020). Menurut Setyaningrum et.al (2019) dalam
komite audit dikeluarkan oleh PJOK No. 55/PJOK.04 tahun 2015 pasal 2
komite audit dan paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota,
mengadakan rapat pada setiap tahun laporan keuangan yang dapat menjadi
acuan keefektifan dari komite audit tersebut. Semakin banyak komite audit
perusahaan.
nilai perusahaan.
Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil
nilai perusahaan pada perusahaan saham syariah sektor property dan real
Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil
perusahaan.
Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil
49
nilai perusahan.
perusahaan.
komisaris, dewan direksi, komite audit dan nilai perusahaan pada Indeks
independen yang diuji yaitu dewan komisaris, dewan direksi dan komite
BAB III
sudah tidak lagi relevan saat ini. Perusahaan merupakan sebuah entitas yang
dalam menjalani kegiatan usahanya pasti berhubungan baik langsung atau tidak
langsung dengan masyarakat, maka dari itu perusahaan tidak cukup jika hanya
perusahaan
dugaan yang menarik bahwa nilai perusahaan dapat meningkat sebagai akibat
akan efektif dalam memonitoring aktivitas perusahaan, hal ini didasarkan pada
tugas dan tanggung jawab secara penuh terhadap kepentingan perusahaan. Dewan
direksi juga memiliki tugasa untuk membuat rencana strategis dan memastikan
erjalannya sistem dalam perusahaan. Peran yang dimiliki oleh dewan direksi
menjadikannya organ yang sangat pentig bagi perusahaan untuk menentukan arah
kebijakan perusahaan. Perencanaan strategis yang dibuat oleh dewan direksi akan
perusahaan yang akan terlihat dari peningkatan kinerja perusahaan dan akan
anggota komisaris yang berasal dari luar perusahaan, yang tidak terafiliasi dengan
53
perusahaan.
pengawasan dalam perusahaan. Salah satu anggota dari komite audit yaitu anggota
dilakukan komite audit dapat dilihat dari rapat yang diselenggarakan oleh komite
audit. Komite audit pasti akan mengadakan rapat rutin tiap tahunnya. Semakin
manajemen laba. Secara tidak langsung itu akan membantu meningkatkan nilai
perusahaan.
54
berikut:
Gambar 3. 1
Kerangka Berpikir
Kepemilikan
Institusional (X1) H1 (+)
Kepemilikan
Manajerial (X2) H2 (+)
H6 (+)
Dewan Direksi (X3)
H3 (+) Nilai Perusahaan
Dewan Komisaris (X4)
H4 (+) (Y)
menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil
55
Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu tersebut, maka dapat dirumuskan
hipotesis yaitu:
perusahaan, hal ini didasarkan pada logika, bahwa peningkatan proporsi saham
nilai perusahaan.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu tersebut, maka dapat dirumuskan
hipotesis yaitu:
56
menentukan maju atau mundurnya suatu perusahaan tertentu. Tugas dan tanggung
jawab dewan direksi adalah sebagai suatu organ, yang merupakan tanggung jawab
peningkatan kerja suatu perusahaan. Dengan adanya dewan direksi yang berperan
akan terlihat dari peningkatan kinerja perusahaan dan akan meningkatkan nilai
dari perusahaan..
direksi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan teori dan hasil
anggota komisaris yang berasal dari luar perusahaan, yang tidak terafiliasi dengan
perusahaan
dan hasil penelitian terdahulu tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu:
proses pelaporan keuangan. Jumlah komite audit setidaknya terdiri dari 1 anggota
yang memiliki latar belakang pendidikan serta keahlian dalam bidang akuntansi
dan keuangan (Dwiharyadi 2017). Komite audit juga dapat membantu proses
pengawasan dalam perusahaan. Salah satu anggota dari komite audit yaitu anggota
dilakukan komite audit dapat dilihat dari rapat yang diselenggarakan oleh komite
audit. Komite audit pasti akan mengadakan rapat rutin tiap tahunnya. Semakin
manajemen laba. Secara tidak langsung itu akan membantu meningkatkan nilai
perusahaan.
. Hasil penelitian Afni Eliana, dkk (2023) dan Ramadhan Sukma (2014)
Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu tersebut, maka dapat dirumuskan
hipotesis yaitu:
METODE PENELITIAN
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengakses data pada website resmi
perusahan besar jika dibandingkan dengan perusahaan sektor lain, sehingga untuk
responden.
komisaris dan komite audit serta pengaruhnya terhadap nilai perusahaan sub.
pada variabel yang akan diteliti. Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang
sebagai berikut:
1) Variabel Dependen
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam
40
41
penelitian ini digunakan yaitu nilai perusahaan dengan rasio pengukuran Price
to Book Value (PBV). PBV memberikan nilai yang diberikan pasar keuangan
2) Variabel Independen
sebagai jumlah total persentase saham yang dimiliki oleh manajer perusahaan,
harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep untuk menguji
Price to Book Value (PBV). PBV adalah suatu rasio yang sering digunakan
dengan cara membandingkan harga pasar per saham dengan nilai buku
sebagai berikut:
42
institusional akan dapat memonitor tim manajemen secrara lebih efektif dan
(2)
dengan persentase jumlah saham yang proporsi pemegang saham dari pihak
. (3)
43
untuk menjalankan dengan iktikad baik dan penuh tanggung jawab, tugas-
sangat penting peranannya. Dewan komisaris memiliki peran atau tugas untuk
Aktivitas komite audit merupakan kegiatan atau rapat yang dilakukan oleh
yang diselenggarakan oleh komite audit selama satu tahun (Rinta, 2021).
kauntitatif diukur dalam suatu skala numerik (angka). Penelitian ini akan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder dapat diartikan sebagai data peneliti yang diperoleh secara tidak
langsung oleh peneliti. Data sekunder yang digunakan sebagai sumber data dalam
dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia yang tertuang dalam Indonesian Capital
dan buku-buku teori. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi:
4.6.1 Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan merujuk pada
4.6.2 Sampel
Sampel ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
tahunan
Tabel 4. 1
Kriteria Penelitian Sampel
NO KETERANGAN JUMLAH
PERUSAHAAN
jurnal-jurnal, buku, serta melihat dan mengambil data-data yang diperoleh dari
memproses hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Data yang telah
atau deskripsi suatu data, yang diantaranya dilihat dari nilai minimum, nilai
memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data sampel. Hal ini
Metode analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear
rumus:
Keterangan:
NP= Nilai perusahaan
KI= Kepemilikan Instutisional
KM= Kepemilikan Manajerial
DD= Dewan Direksi
DK= Dewan Komisaris
KA= Komite Audit
α= Konstanta
β1, β2, β3, β4, β5= Koefisien
e= error
hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi
asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji
1) Uji Normalitas
atau tidak. Untuk menghindari terjadinya bias, data yang digunakan harus
terdistibusi dengan normal. Model regresi yang baik adalah memiliki data
normal data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2016). Jika asumsi ini
dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
sample kolmogorov-smirnov test dan analisis grafik histogram dan P-P plot.
2) Uji Autokorelasi
1. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien
2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah (di), maka koefisien
3. Bila nilai DW lebih dari pada (4-dl), maka maka koefisien autokorelasi
4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau
disimpulkan.
3) Uji Multikolinearitas
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk
dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor
oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cutoff yang
tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Model regresi yang baik
4) Uji Heteroskedastisitas
lain. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi
50
pada grafik scattterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yng ada membentuk pola tertentu yang
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
dengan variabel dependen atau Y dalam suatu persamaan regresi. Dengan melihat
R 2 kecil, hal ini berarti kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat
amat terbatas. Apabila nilai R2 mendekati angka 1 , maka hal ini berarti variabel-
adalah :
R 2= r 2 x 100%
Dimana:
R = koefisien determinasi
r = koefisien korelasi).
4.8.6 Uji t
dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel pada
variabel terikat.
variabel terikat.
nilai t tabel :
Khoirunnisa, S., & Aminah, I. 2022. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Dewan
Direksi Dan Komite Audit Terhadap Nilai Perusahaan Pada Indeks
Kompas100 Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2018-2020. In Seminar
Nasional Akuntansi Dan Manajemen Pnj (Vol. 3).
76
77
Perusahaan Saham Syariah Sektor Property Dan Real Estate Tahun 2014-
2017) (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Riau).