ALIRAN SYI'AH
Dosen Pengampu:
Mochammad su’eb.,M.E.I
Di susun oleh:
AYU WULANDARI(202005030008)
Assalamu`alaikumWr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat taufik hidayat dan
inayahnya kepada kita semua, sehingga kami bias menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “AliranSyiah” ini dengan baik. Dan tak lupa sholawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing kita
dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yakni addinul islam.
Tidak lupa kami ucapkan kepada bapak dosen selaku dosen pembimbing pengampu
mata kuliah ilmu kalam yang membimbing kami dalam pengerjaan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, dan kami
juga mengharap kritik serta saran dari para pembaca untuk bahan pertimbangan perbaikan
masalah.
Dan semoga kegiatan belajar dalam memahami materi ini dapat lebih menambah
wawasan dan dapat dipahami bagisiapapun yang membacanya, sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi mahasiswa maupun orang-orang yang membacanya.
Wassalamu`alaikumWr.Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................1
C. TUJUAN...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Pengertian Syi’ah.......................................................................................................................2
B. Sejarah Aliran Syiah..................................................................................................................3
C. Tokoh-Tokoh Aliran Syiah........................................................................................................3
D. Ajaran-ajaran Aliran Syiah........................................................................................................4
E. Sekte-Sekte Aliran Syiah...........................................................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................10
A. Simpulan..................................................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah islam mencatata bahwa hingga saat ini dterdapat dua macam aliran besar
dalam islam. Keduanya adalah Ahlul Sunna (sunni) dan syi’ah. Tak dapat dipungkiri
pula, bahwa dua aliran besar teologi ini kerap sekali terlibat konflik kekerasan satu
sama lain. Sebagaimana yang kini bisa kita saksikan di negara-negara seperti Irak dan
Lebanon. Syi’ah ini berbeda pendapat dengan aliran di negara lain diantaranya dalam
pendiriannya, bahwa enunjukan imam sesah wafatya nabi ditentukan oleh nabi sendiri
dengan mash. Nabi tidak boleh melakukakn nash tu terhadap pengangkatan
khalifahnya, sehngga menyerahkan pekerjaan pengangkatan itu secara bebas kepada
umatnya dan khalayak ramai. Selanjutnya syi’ah berpendirian bahwa seorang imam
yang di angkat itu harus ma’sum atau terpelihara dari dosa besar atau dosa kecil, dan
bahwa Nabi Muhammad SAW dengan nash meninggakan wasiatnya untuk
mengangkat Ali Bin Abi Thalib menjadi khalifahnya, bukan orang lain, dan bahwa
Ali Bin Abi Thalib adalah seorang sahabatnya yang pertama dan utama.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam penulisna makalah ini penyusunan membag rumusan masalah menjadai
beberapa pertanyaan :
a. Apa pengertian aliran syi’ah?
b. Bagaiaman asejarah aliran syi’ah?
c. Siapa tokoh-tokoh alran syi’ah?
d. Apa saja ajaran-ajaran doktrin aliran syi’ah?
e. Apa saja sekte-sekte aliran syi’ah?
C. TUJUAN
Berdasarkan rmus masalah diatas, tujuan makalah aliran syi’ah ini antara lain:
a. Untuk mengetahui pengertian aliran syi’ah?
b. Untuk mengetahui sejarah aliran syi’ah?
c. Untuk mengetahui tokoh-tokoh alran syi’ah?
d. Untuk mengetahui ajaran-ajaran doktrin aliran syi’ah?
e. Untuk mengetahui sekte-sekte aliran syi’ah?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syi’ah
Syi’ah adalah satu aliran dalam islam yang meyakini bahwa Ali Bin Abi Thalib dan
keturunnya dalah imam-imam atau para pemimpin agama dan umat setelah Nabi
Muhammad SAW. Dari segi bahasa, kata Syi’ah berarti pengikut, atau kelompk atau
golongan, seperti yang terdapat dalam surah Al-Sha’ffat ayaut 83 yang artinya ;” Dan
sesungguhnya Ibrahim benar-benar termsuk golongannya(Nuh)”
Syi’ah secara harfiah berarti kelompok atau pengikut. Kata tersebut dimaksudkan
untuk menunjukkan para pengikut Ali Bin Abi Thalib sebagai pemimpin pertama
ahlul bait. Ketokohan Ali Bin Abi Thalib dalam pandangan syi’ah sejalan dengan
isyarat-isyarat yang telah diberikan Nabi Muhammad sendiri ketika dia (Nabi
Muhammad) masih hidup.
Syi’ah adalah salah satu aliran dalam islam yang berkeyakinan bahwa yang paling
berhak menjadi imam umat islam sepeninggal Nabi Muhammad SAW ialah kelaurga
Nabi SAW sendiri (Ahlul bait). Dalam hal ini Abbas bin Abdul Muththalib ( paman
Nabi SAW) dan Ali bin Abi Thalib ( saudara sepupu sekaligus menantu Nabi SAW)
beserta keturunannya.
Perkataan Syi’ah secara harfiah berarti pengikut, partai, kelompok, atau dalam arti
yang lebih umum“pendukung”. Sedangkan secara khusus, perkataan “Syi’ah”
mengandung pengertian syî’atu‘Aliyyîn, pengikut atau pendukung‘Ali bin Abi
Thalib.
Kata Syi’ah menurut pengertian bahasa secara umum berarti kekasih, penolong,
pengikut, dan lain-lainnya, yang mempunyai makna membela suatu ide atau membela
seseorang, seperti kata hizb(partai) dalam pengertian yang modern. Kata Syi’ah
digunakan untuk menjuluki sekelompok umat Islam yang mencintai‘ Ali bin Abi
Thalib karramallâhuwajhah secara khusus,dan sangat fanatik.
Secara lingusitik,Syi’ah adalah pengikut. Seiring dengan bergulirnya masa, secara
terminologis Syi’ah hanya dikhususkan untuk orang-orang yang meyakini bahwa
hanya Rasulullah SAW (shallallâhu‘alayhiwaâlihiwasallam) yang berhak menentukan
penerus risalah Islam sepeninggalnya.
2
3
karena itu,tidak heran bila kemudian Syaikh Mahmud Syaltut, mantan Rektor
Universitasal-Azhar, Mesir, mengeluarkan fatwa yang kontroversial dikalangan
pengikut Sunnah (Ahlussunnah). Mahmud Syaltut memfatwakan bolehnya setiap
orang menganut fiqh Zaidi atau fiqh Ja’fari Itsna‘Asyariyah.
Adapun Zaid bin ‘Ali bin Husain Zainal‘ Abidin terkenal ahli dibidang tafsir
dan fiqh. Pada usia yang relatif muda, Zaid bin ‘Ali telah dikenal sebagai salah
seorang tokoh Ahlul bait yang menonjol. Salah satu karya yang ia hasilkan adalah kita
bal-Majmû’ (Himpunan / Kumpulan) dalam bidang fiqh. Juga karya lainnya mengenai
tafsir, fiqh, imamah, dan haji.
Selain dua tokoh diatas, terdapat pula beberapa tokoh Syi’ah, diantaranya:
a. Ahmad bin Muhammad bin‘Isa al-Asy’ari
b. Nashr bin Muhazim
c. Muhammad bin Mas’ud al-‘Ayasyial-Samar qandi
d. Muhammad bin Hasan bin Furukhal-Shaffar
e. Ibrahim bin Hilalal-Tsaqafi
f. Ahmad bin Abi‘Abdillah al-Barqi
g. Muhammadbin‘Umaral-Kasyi
h. Muhammad bin Hamamal-Iskafi
i. Ibn Qawlawaehal-Qomi
j. Ali bin Babawaehal-Qomi
k. Ibn‘Aqilal-‘Ummani
l. Syaikhul Masyayikh, Muhammad al-Kulaini
m. Sayyid Husseyn Fadhlullah
n. ‘Ali Syari’ati
o. Jalaluddin Rakhmat
p. Hasan Abu Ammar
q. Al-‘Allamah Sayyid Muhammad Husain al-Thabathaba’i
r. Ayatullah Ruhullah Khomeini
s. Murtadha Muthahhari
1. Ahlul bait.
Secara harfiah ahlul bait berarti keluarga atau kerabat dekat. Dalam sejarah Islam,
istilah itu secara khusus dimaksudkan kepada keluarga atau kerabat Nabi
Muhammad SAW. Ada tiga bentuk pengertian Ahlul bait. Pertama, mencakup
istri-istri Nabi Muhammad SAW dan seluruh Bani Hasyim. Kedua, hanya Bani
Hasyim. Ketiga, terbatas hanya pada Nabi sendiri, ‘Ali, Fathimah, Hasan, Husain,
dan imam-imam dari keturunan‘ Ali bin Abi Thalib. Dalam Syi’ah bentuk
terakhirlah yang lebih populer.
2. Al-Bada
Dari segi bahasa, badâ’ berarti tampak. Doktrinal-badâ’ adalah keyakinan bahwa
Allah SWT mampu mengubah suatu peraturan atau keputusan yang telah
ditetapkan-Nya dengan peraturan atau keputusan baru. Menurut Syi’ah, perubahan
keputusan Allah itu bukan karena Allah baru mengetahui suatu maslahat, yang
sebelumnya tidak diketahui oleh-Nya (seperti yang sering dianggap oleh berbagai
pihak). Dalam Syi’ah keyakinan semacam ini termasuk kufur.Imam Ja’faral-
Shadiq menyatakan, “Barang siapa yang mengatakan Allah SWT baru mengetahui
sesuatu yang tidak diketahui-Nya, dan karenanya Ia menyesal, maka orang itu
bagi kami telah kafir kepadaAllah SWT. ”Menurut Syi’ah, perubahan itu karena
adanya maslahat tertentu yang menyebabkan Allah SWT memutuskan suatu
perkara sesuai dengan situasi dan kondisi pada zamannya. Misalnya, keputusan
Allah mengganti Isma’il AS dengan domba, padahal sebelumnya Ia
memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih Isma’il AS.
3. Asyura
Asyura berasal dari kata ‘asyarah, yang berarti sepuluh. Maksudnya adalah hari
kesepuluh dalam bulan Muharram yang diperingati kaum Syi’ah sebagai hari
berkabung umum untuk memperingati wafatnya Imam Husain bin‘Ali dan
keluarganya ditangan pasukan Yazid bin Mu’awiyah bin Abu Sufyan pada tahun
61 H di Karbala, Irak. Pada upacara peringatan asyura tersebut, selain mengenang
perjuangan Husain bin‘Ali dalam menegakkan kebenaran, orang-orang Syi’ah
juga membaca salawat bagi Nabi SAW dan keluarganya, mengutuk pelaku
pembunuhan terhadap Husain dan keluarganya, serta memperagakan berbagai aksi
(seperti memukul-mukul dadadan mengusung-usung peti mayat) sebagai lambang
kesedihan terhadap wafatnya Husain bin‘Ali. Di Indonesia, upacara asyura juga
6
A. Simpulan
Aliran Syi’ah merupakan aliran pertama yang muncul dikalangan umat Islam.
Aliran ini dilatarbelakangi oleh pendukung ahlul bait yang tetap menginginkan
pengganti Nabi adalah dari ahlul bait sendiri yaitu Ali bin Abi Thalib. Mereka
mempunyai doktrin sendiri dalam alirannya, salah satunya tentang Imamah. Mereka
berpendapat bahwa pengganti Nabi yang pantas menjadi pemimpin adalah seseorang
yang ma’shum (terhindar dari dosa). Bahkan dalam sekte yang ekstrim yaitu Syi’ah
Ghulat, mereka telah menuhankan Ali. Mereka menganggap bahwa Ali lebih tinggi
dari pada Nabi Muhammad SAW.
Dalam perkembangannya, Syi’ah dianggap aliran sesat. Banyak yang
menganggap bahwa Syi’ah adalah Islam. Hal ini sangat berbeda sekali, karena antara
Islam dan Syi’ah sangat jauh sekali tentang ajaran aqidahnya.
B. Saran
Sangatlah diperlukan bagi kita untuk mempelajari Aliran syi’ah ini, karena
dengan belajar aliran ini kita bisa mengetahui seluk beluk dari ajaran Syi’ah.
Misalnya tentang tokoh-tokoh Syi’ah. Danagar kita juga bisa mengambil kekurangan
dan kelebihan dari aliran Syi’ah.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
https://salamkuminfo.blogspots.com/2016/12/makalah-aliran-syiah.html?m=1
https://www.muttaqin.id/2018/03/makalah-aliran-syiah-ilmu-kalam-pdf-doc.html?m=1
https://juraganberdesa.blogspot.com/2019/11/pokok-ajaran-dan-dasar-syiah.html?m=1
11