ALIRAN SYIAH
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu Kalam
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
GENTENG BANYUWNGI
2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Syukur alhamdulillah ke hadirat Allah subhanahu Wata’ala atas
segala rahmat dan karuniaNya, sebab hanya berkat izin dan ridhoNya
kami dapat menyusun makalah dengan judul “ALIRAN SYIAH” yang
sederhana ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa Allah curahkan
kepada Rosululloh SAW, beserta keluarga dan sahabatnya serta kepada
seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
D. Syi'ah Zaidiyah..............................................................................................11
E. Syi'ah Ghulat..................................................................................................12
A. KESIMPULAN.............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah Islam mencatat bahawa hingga saat ini terdapat dua macam
aliran besar dalam Islam. Keduanya adalah Ahlusunnah (Sunni) dan
Syi’ah. Tak dapat dipungkiri pula, bahwa kedua aliran besar teologi ini
kerap kali terlibat konflik kekerasan satu sama lain.
Syiah ini berbeda pendapatnya dengan aliran lain di antaranya dalam
pendirian, bahwa penunjukkan imam setsudah wafat Nabi ditentukan oleh
Nabi sendiri dengan nash. Nabi tidak boleh melupakan nash itu terhadap
pengangkatan itu secara bebas kepada umatnya dan khalayak umum.
Selanjutnya Syi’ah berpendirian bahwa seorang imam yang di angkat
harus ma’sum atau terpelihar dari dosa besar atau kecil, dan bahwa
Nabi Muhammad dengan nash meninggalkan wasiatnya untuk
mengangkat Ali bin Abi Thalib menjadi khalifahnya, bukan orang lain,
dan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah seorang sahabat yang pertama.
Sunni adalah golongan umat Islam yang berkiblat fiqh pada empat imam
(Imam Maliki, Imam Syafi’I, Imam Hambali, dan Imam Hanafi).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
SAW. Mereka menolak kekhalifahan Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan
Utsman bin Affan karena dalam pandangan mereka hanya Ali bin Abi
tholib
3
pun tidak memberitahukan mereka. Dengan demikian, kawan-kawan Ali
dihadapkanpada suatu keadaan yang sudah tidak dapat berubah lagi
(faith accompli).
1 Rozak Abdul, Anwar Rosihon, Ilmu Kalam , CV PUSTAKA SETIA: Bandung, 2013, Hal. 111-115
4
B. Syi’ah Itsna ‘Asyariah (Syi’ah Dua Belas/Syi’ah Imamiah)
(penerima wasiat) setelah Ali bin Abi Thilib adalah keturunan dari garis
Fatimah, yaitu Hasan bin Ali dan Husen bin Al sebagaimana yang
disepakati. Bagi Syi’ah Itsna Asyariah, Al-Ausiya yang dikltuskan setelah
Husen adalah Ali Zainal Abidin, kemudia secara berturut-turut;
Muhammad AlBaqir (w. 115 H/733 M), Abdullah Ja’far Ash-Shadiq (w.
148 H/765 M),
Musa AL-Kazhim (w. 183 H/799 M). Ali Ar-rida (w. 254 H/799 M),
Muhammad AL- jawwad (W220 H/835 M), Ali Al-Hadi (w. 254 H/874
M), Hasan Al-Askari dan terakhir adalah Muhammad Al-Mahdi sebagai
imam kedua belas. Pengikut sekre Syi’ah telah berbai’at di bawah dua
belas imam, mereka dikenal dengan sebutan Syi’ah Itsna Asyariah (itsna
Asyariyah). Nama dua belas (Itsna Asyariyah) ini mngandung pesan
penting dalam tinjaua sejarah, yaitu bahwa golongan ini terbentuk setelah
semua imam yang berjumlah 12 itu lahir.
5
2. Doktrin-doktrin Syi’ah Itsna Asyariah
Dalam sekte Syi’ah Itsna Asyariah, dikenal konsep Ad-Din atau konsep ini
menjadi akar atau fondasi pragmatism agama. Yang memiliki 5 akar, yaitu:
c. Nubuwwah (apostleship)
6
d. Ma’ad (the last day)
2 Rozak Abdul, Anwar Rosihon, Ilmu Kalam , CV PUSTAKA SETIA: Bandung, 2013, Hal.115-118
3 Oki Setiana Dewi, “Syiah: Dari Kemunculannya Hingga Perkembangannya di
Indonesia”, Jurnal Studi AlQuran Vol.12, No.2, 2003, hlm. 226. 4 Abdul Rozak dan
Rosihon Anwar, Ilmu Kalam, Bandung: Pustaka Setia, 2019, hlm. 118.
7
Syi’ah Sab’iah dinamakan juga Syi'ah Isma'iliyah karena dinisbatkan pada
imam ketujuh, Ismail bin Ja'far Ash-Shadiq. Berikut tujuh Imam yang dipercaya
oleh Syi'ah Syab'iah ialah:
6. Ja'far Ash-Shadiq
7. Ismail bin Ja'far Ash-Shadiq4
Terdapat dalam beberapa riwayat, yang mengemukakan bahwa ayah Ismail
yaitu Imam Ja'far berupaya meyakinkan kelompok Syi’ah yang meyakini bahwa
Ismail belum wafat.
Menurut Ja'far yang meninggal adalah jasad Ismail (dianbilnya ruh dari jasad),
sebagaimana yang terjadi pada Nabi Isa AS, diangkatnya ruh oleh Allah SWT
kemudian akan diturunkan pada hari kiamat. Akan tetapi tetap saja ada kelompok
yang tidak percaya bahwa Ismail meninggal sebagaimana Nabi Isa, dan akan hadir
kembali dihari kiamat sebagai penyelamat.4 Salah satu kelompok yang tidak
percaya bahkan membatalkan Ismail bin Ja'far sebagai Imam adalah Syi'ah
Ay'ariah dengan alasan Ismail berkebiasan tidak terpuji dan juga karena dia telah
wafat (143H/760 M). Menurut Sekte Asy'ariah yang seharusnya menggantikan
Ja'far adalah Musa Al-Kadzim, yaitu adik Ismail. Syi'ah sab'iah menolak
pembatalan tersebut dan tetap menganggap Ismail sebagai Imam ketujuh. Dan
sepeninggalnya diganti oleh putranya yang tertua, Muhammad bin Ismail.5
4 Oki Setiana Dewi, “Syiah: Dari Kemunculannya Hingga Perkembangannya di Indonesia”, hlm.
226
5 Abdul Rozak dan Rosihon Anwar, Ilmu Kalam, hlm. 118-119
8
2. Doktrin Imamah dalam Pandangan Syi’ah Sab'iah
b. Taharah,
c. Shalat,
d. Zakat,
e. Saum,
f. Menunaikan haji,
g. Jihad.
9
Syarat-syarat seorang imam dalam pandangan Syi'ah Sab'iah
adalah sebagi berikut.
Imam harus dijabat oleh seorang yang paling baik. Syi'ah Sab'iah tidak
membolehkan adanya imam mafdhul. Dalam pandangannyabperbuatan
dan ucapan imam tidak boleh bertentangan dengan syariat, karena seorng
imam sifat dan kekuasaannya hampir sama dengan nabi, yang
membedakan adalah seorang imam tidak mendapatkan wahyu.6
10
D. Syi'ah Zaidiyah
A. Merupakan keturunan ahlul bait, baik yang bergaris hasan maupun husen.
11
dan tidak seorang pun yang memprolamasikan diri atau pantas diangkat
sebagai imam.9
Sekte Zaidiyah ini mengakui keabsahan khilafah atau imamah Abu Bakar As-
Siddiq dan Umar bin Khattab, juga imamah tidak harus dengan nas tetapi
boleh dengan ikhtiar (pemilihan), dan sekte ini beraliran teologi Mu'tazilah
karena adanya hubungan dekat antara Wasil bin Atha dengan Zaid bin Ali
sehingga tokoh-tokoh mu'tazilah berasal dari sekte Zaidiyah, seperti Qadir
Abdul Jabbar, penulis kitab Syarh al-usul al-Khamsah.10
E. Syi'ah Ghulat
12
menuntuk hak sebagai pengganti atau khalifah sesudah Nabi Muhammad SAW,
padahal inti ajaran syi'ah itu memuliakan Ali.12
Sekte ekstrem ini dianggap telah punah dan sangat sulit dilacak genealogi
pemikiran dari tiga kelompok besar sekte Syi’ah lainnya (Syi'ah Itsna ‘Asyariyah,
Syi'ah Syabiah, Syiah
Zaidiah). Sekte ini dipandang telah keluar dari Islam sehingga keberadaannya juga
dianggap telah punah.13
1. Tanasukh, adalah keluarnya roh dari satu jasad dan mengambil tempat
pada jasad lain. Paham ini diambil dari Falsafah Hindu.
13
2. Bada' adalah keyakinan bahwa Allah mengubah kehendak-Nya sejalan
dengan perubahan ilmu-Nya, serta dapat memerintahkan perbuatan
kemudian memerintahkan sebaliknya.
2. Sunni
1. Pengertian
Sunni adalah sebutan pendek bagi ahlus sunnah wal jamaah, yang mana
ahlus sunnah wal jamaah ini adalah sebuah aliran pemikiran islam.
Secara etimologi ahlus sunnah wal jamaah diambil dari kata As-sunnah
dan al-jamaah. As-sunnah menurut bahasa arab adalah ath-tariqah, yang memiliki
arti metode, kebiasaan, perjalanan hidup, atau perilaku, baik terpuji atau tercela.
Sedangkan al-jamaah menurut bahasa berasal dari kata al-ijtima yang berarti
berkumpul atau bersatu.15
15 Muhammad Abdul Hadi Al-Mishri, Manhaj dan aqidah ahlussunnah wal jamaah. Hlm 36-40
14
tabiin serta orang-orang yang mengikuti dalam kebaikan hingga hari kiamat
karena berkumpul atas kebenaran.16
Jadi ahlus sunnah wal jamaah adalah orang yang mempunyai sifat dan
karakter mengikuti sunnah Nabi Muhammad Saw. Para sahabat, tabiin, tabiut
tabiin dan para ulama yang berpegang teguh kepada sunnah Nabi.
Penamaan istilah ahlus sunnah wal jamaah ini sudah ada sejak generasi
pertama islam pada kurun yang dimuliakan Allah, yaitu generasi Sahabat, Tabiin,
dan Tabiut tabiin. Sejarah penamaan istilah ini dimulai dari peristiwa ricuhnya
perpolitikan yang mengatasnamakan islam. Yakni dimulai dari wafatnya Nabi
Muhammad Saw. Yang menyebabkan tertundanya pemakaman jasad Nabi
Muhammad Saw. Pada saat itu umat islam menjadi berkelompok yang masing-
masing kelompok memiliki pendapat berbeda mengenai kepemimpinan ummat
islam.
Sedangkan kelompok selain syiah adalah ahlus sunnah wal jamaah atau
lebih dikenal dengan sebutan sunni. Kelompok inilah yang tetap konsisten hingga
16 Yazid bin abdul qodir, Syarah aqidah ahlussunnah wal jamaah. hlm 67-69
15
kini dalam memegang teguh sunnah rasulullah, para sahabat, tabiin, tabiut tabiin
dan para ulama yang berpegang teguh kepada mereka.17
5. Berserah diri (taslin), patuh, dan taat hanya kepada Allah SWT.
6. Dalil aqli (akal) yang benar akan sesuai dengan dalil naqli (nash yang
shahih).
7. Rasulullah Saw. Adalah Ma’shum (dipelihara oleh Allah dari kesalahan)
dan para sahabat secara keseluruhan dijauhkan allah dari bersepakat diatas
kesesatan.
16
1. Akidah ahlus sunnah wal jamaah tentang sifat-sifat Allah : itsbat bilaa
takyif (membenarkan tanpa mempersoalkan bentuknya) dan
mensucikanNya tanpa mengingkariNya.
3. Ahlus sunnah wal jamaah meyakini bahwa Allah tidak bisa dilihat oleh
siapapun didalam kehidupan dunia.
8. Ahlus sunnah wal jamaah meyakini bahwa iman mempunyai pokok dan
cabang.
9. Ahlus sunnah wal jamaah bersepakat terhadap kemungkinan
berkumpulnya antara siksa dan pahala pada diri seseorang.
10. Ahlus sunnah wal jamaah mencintai dan mendukung sahabat rasul, ahlul
bait, dan isteri-isteri rasulullah tanpa meyakini adanya kema’shuman
terhadap siapapun kecuali rasulullah saw.
11. Ahlus sunnah wal jamaah membenarkan adanya karomah para wali dan
kejadiankejadian luar biasa yang diberikan allah kepada mereka.
12. Ahlus sunnah wal jamaah bersepakat untuk memerangi siapapun yang
keluar dari syariat islam sekalipun dia mengucapkan dua kalimat
syahadat.19
19 Muhammad Abdul Hadi Al-Mishri, Manhaj dan aqidah ahlussunnah wal jamaah. Hlm 124-137
17
13. Ahlus sunnah wal jamaah berperang bersama pemimpin-pemimpin mereka
baik pemim[in yang baik maupun pemimpin yang durhaka demi
menegakkan syariat islam.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2. Syi’ah Ismialiyah
3. Syi’ah Zaidiyah
4. Syi’ah Ghulat
Sunni adalah sebutan pendek bagi ahlus sunnah wal jamaah, yang
mana ahlus sunnah wal jamaah ini adalah sebuah aliran pemikiran islam.
Jadi ahlus sunnah wal jamaah adalah orang yang mempunyai sifat dan
karakter mengikuti sunnah Nabi Muhammad Saw. Para sahabat, tabiin,
tabiut tabiin dan para ulama yang berpegang teguh kepada sunnah Nabi.
19
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rozak dan Rosihon Anwar, Ilmu Kalam, CV PUSTAKA SETIA: Bandung,
2013
Muhammad Abdul Hadi Al-Mishri, Manhaj dan aqidah ahlussunnah wal jamaah
20