Dosen Pengampu:
Yunita Asman, M.Pd
Oleh: Kelompok 10
1. Lindawati
2. Maqfirah
KELAS C
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Yunita Asman, M.Pd
sebagai dosen pengampu mata kuliah Tauhid yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga
apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Bireuen, 16
September 2022
Kelompok 10
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
2.1 PENGERTIAN ALIRAN SYIAH...............................................................6
2.2 LATAR BELAKANG MUNCULNYA ALIRAN SYIAH........................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia. jumlah
penduduk muslim yang banyak juga mengakibatkan banyakya aliran-aliran yang menjadi bagian
Salah satu aliran yang sering diperdebatkan kebenarannya adalah aliran syiah. Aliran syiah mendapat
banyak soroton kebenarannya di beberapa kalangan ulama sunni indonesia. Mereka beranggapan
Pada perkembangannya, aliran ini semakin di sudutkan oleh pertentangan-pertentangan yang datang
silih berganti. Kebencian hingga berujung pembubaran dan pembakaran rumah ibadah maupun
lembaga dalam naungan syiah mengakibatkan pertanyaan khusus bagi benak masyarakat muslim
Pada kesempatan pembahasan makalah kali ini kami akan membahas tentang pengertian, latar
nelakang, tokoh-tokohnya, sekte sektenya hingga pokok pokok pemikirannya. Sehingga dalam
pembahasan ini semoga dapat memberikan pemahaman singkat mengenai syiah yang sbenarnya.
4
1.2 Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
sedangkan secara terminologis adalah sebagian kaum muslim yang dalam spiritual dan
keagamaanya selalu merujuk pada keturunan Nabi Muhammad SAW, atau orang yang
Syi'ah menurut etimologi bahasa Arab bermakna: pembela dan pengikut seseorang. Selain
itu juga bermakna: Setiap kaum yang berkumpul di atas suatu perkara.Adapun menurut
terminologi syariat bermakna: Mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abi Thalib sangat
utama di antara para sahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan
sepeninggaln rasulullah saw. ali bin abi tahlib meyakini bahwa dia adalah penerus
Sedangkan Menurut Abu Zahrah, syi’ah mulai muncul pasda masa akhir pemerintahan
Usman bin Affaan kemudian tumbuh dan berkembang pada masa pewmerintahan Ali bin
Abi Thalib.[2] adapun menurut Watt, syi’ah baru benar-benar. Muncul ketika berlangsung
peperangan antara Ali dan Mu’awiyah yang dikenal dengan perang Shiffin. Dalam
6
peperangan ini, sebagai respon atas penerimaan Ali terhadap arbritase yang ditawarkan
Mu’awiyah.
Pasukan Ali diceritakan terpecah menjadi dua. Satu kelompok mendukung sikap Ali
Untuk Kalangan syi’ah sendiri berpendapat bahwa kemunculan syi’ah berkaitan dengan
masalah penganti (Khilafah) Nabi SAW. Mereka menolak kekhalifahan Abu Bakar, Umar
bin Khathtab, dan Usman bin Affan karena dalam pandangan mereka hanya Ali bin Abi
Thalib yang berhak mengantikan Nabi SAW. Kepemimpinan Ali dalam pandangan syi’ah
tersebut sejalan dengan isyarat-isyarat yang diberikan Nabi SAW, pada masa hidupnya.
kerabatnya, yang pertama menerima adalah Ali bin Abi Thalib. Diceritakan bahwa Nabi
pada saat itu mengatakan bahwa orang yang pertama menemui ajakannya akan menjadi
penerus dan pewarisnya. Selain itu, sepanjang kenabian Muhammad, Ali merupakan orang
Perbedaan pendapat dikalangan para ahli mengenai kalangan Syi’ah merupakan sesuatu
yang wajar. Para ahli berpegang teguh pada fakta sejarah “perpecahan” dalam Islam yang
memang mulai mencolok pada masa pemerintahan Usman bin Affan dan memperoleh
momentumnya yang paling kuat pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib, tepatnya
7
setelah Perang Siffin.
Adapun kaum Syi’ah, berdasarkan hadits-hadits yang mereka terima dari ahl al-bait,
berpendapat bahwa perpecahan itu sudah mulai ketika Nabi SAW. Wafat dan kekhalifahan
jatuh ke tangan Abu Bakar. Segera setelah itu terbentuklah Syi’ah. Bagi mereka, pada masa
kepada masyarakat.
Syi’ah mendapatkan pengikut yang besar terutama pada masa dinasti Amawiyah. Hal ini
menurut Abu Zahrah merupakan akibat dari perlakuan kasar dan kejam dinasti ini terdapat
ahl al-Bait. Diantara bentuk kekerasan itu adalah yang dilakukan pengusaha bani Umayyah.
Yazid bin Muawiyah, umpamanya, pernah memerintahkan pasukannya yang dipimpin oleh
Diceritakan bahwa setelah dipenggal, kepala Husein dibawa ke hadapan Yazid dan dengan
tonkatnya Yazid memukul kepala cucu Nabi SAW. Yang pada waktu kecilnya sering dicium
Nabi.[13] Kekejaman seperti ini menyebabkan kebagian kaum muslimin tertarik dan
mengikuti mazhab Syi’ah, atau paling tidak menaruh simpati mendalam terhadap tragedy
8
Ammawiyah dan Abbasiyah, syi’ah juga mengembangkan doktrin-doktrinnya sendiri.
Berkitan dengan teologi, mereka mempunyai lima rukun iman, yakni tauhid (kepercayaan
kepada kenabian), Nubuwwah (Percaya kepada kenabian), Ma’ad (kepercyaan akan adanya
hidup diakhirat), imamah (kepercayaan terhadap adanya imamah yang merupakan ahl-al
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menurut bahasa syiah berarti pengikut, pendukung, partai atau kelompok, sedangkan
secara terminologis adalah sebagian kaum muslim yang dalam spiritual dan keagamaanya
selalu merujuk pada keturunan Nabi Muhammad SAW, atau orang yang disebut sebagai ahl
al-bait.
pertama dimasa abu bakar. Dimana pendukung ali bin abi thalib yang merupakan awal dari
aliran syah tidak menyetujui naiknya abu bakar sebagai khalifah, karena mereka percaya
bahwa yang pantas untuk menjadi khalifah adalah ali itu sendiri.
Pokok-pokok kaum aliran syiah dibagi menjadi 5 pokok pikiran utama yang harus dianut
oleh para pengikutnya diantaranya yaitu at tauhid, al ‘adl, an nubuwah, al imamah dan al
ma’ad.
Dalam perkembangannya syiah dibagi menjadi empat sekte yaitu, sekte al-kaisaniah,
az-zaidiah, al-imamiah, dan al-ghaliyah. Dimana ke empat sekte tersebut memiliki doktrin
10
3.2 SARAN
Semoga dengan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memahami aliran
syiah itu sendiri. dalam penulisan makalah ini kami sebagai manusia menyadari, masih
banyak kesalahan dan kekeurangan baik dari segi penulisan maupun tata bahasa. Oleh
karena itu kritik dan saran membangun dari pembaca sangat kami butuhk
11
3.3 DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rozak dan Rosihan Anwar, Ilmu Kalam, Pustaka Setia, Bandung,2003
Sahilun A. Nasir, Pemikiran Kalam (Teologi Islam) Sejarah, Ajaran, dan Perkembangannya,
http://restuandrian.blogspot.com/2011/12/syiah-pengertian-serta-latar.html
http://syafieh.blogspot.com/2013/04/ilmu-kalam-syiah-tokoh-dan-ajarannya.html
12