Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL,

PROFITABILITAS DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP


NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR
FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh :
Purwanti (121201016)
Sampriyani Sihombing (121201072)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS DAN SOSIAL
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan

karunia – Nya kami dapat menyelesaikan proposal skripsi. Tujuan penyusunan

proposal skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah

Metodologi Riset Akuntansi di Universitas Dian Nusantara Jakarta.

Proposal skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan , bimbingan dan

dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini disampaikan ungkapan terima

kasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak Lawe Anasta, SE., M.S., Ak., CIBA., CBV., CSRS selaku dosen

pengampu mata kuliah Metodologi Riset Akuntansi yang telah memberikan

waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan kami dalam penyusunan

proposal skripsi ini.

2. Rekan kelompok yang tidak pernah lupa untuk saling memberikan kontribusi

dan semangatnya dalam proses penyusunan proposal skripsi.

3. Sahabat – sahabat dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu

yang selalu mendukung satu sama lain untuk menyelesaikan proposal skripsi

Semoga doa yang diberikan kepada kami mendapatkan Rahmat dan Karunia dari

Allah SWT, dan kita selalu dalam lindungan – Nya. Kami menyadari sepenuhnya

bahwa dalam proposal skripsi ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu, kami

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan

proposal skripsi ini.


DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................10
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................10
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................................10
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................................11
A. Kajian Pustaka.................................................................................................................11
B. Landasan Teori................................................................................................................14
C. Rerangka Penelitian.........................................................................................................17
D. Hipotesis..........................................................................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................................20
A. Desain Penelitian.............................................................................................................20
B. Metode Pengumpulan Data.............................................................................................20
C. Populasi dan Sampel.......................................................................................................21
D. Metode Analisis Data......................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan dalam perusahaan sub sektor farmasi membuat setiap

perusahan farmasi semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat

tercapai. Salah satu tujuan adalah untuk memaksimumkan kemakmuran

pemegang saham melalui memaksimalkan nilai perusahaan.Nilai perusahaan

adalah suatu kinerja perusahaan yang menggambarkan harga saham yang

dibentuk oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang mencerminkan

penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai perusahaan sangat

penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi

persepsi investor terdadap perusahaan. Pada umumnya, nilai perusahaan dapat

diukur menggunakan rasio keuangan, salah satunya price to the book value

(PBV). Rasio PBV merupakan perbandingan market value suatu saham

terhadap book value (Darmadji dan Fakhrudin, 2021), sehingga dapat diketahui

apakah harga sahamnya overvalued atau undervalued dari book value. Salah

satu factor yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah kepemilikan

manajerial. kepemilikan manajerial adalah tingkat kepemilikan saham oleh

pihak majemen secara aktif terlihat dalam pengambilan keputusan.

Jensen dan Meckling dalam Suastini (2016) menyatakan bahwa

kepemilikan saham oleh manajemen akan menurunkan permasalahan agensi

karena semakin banyak saham yang dimiliki oleh manajemen maka semakin

kuat motivasinya untuk bekerja dalam meningkatkan nilai perusahaan.

Syafrudin (2006) menyatakan bahwa harapan dari fungsi manajer puncak yang
juga sebagai pemilik atau yang disebut dengan kepemilikan manajerial adalah

agar mabajer puncak dalam menjalankan aktivitasnya dapat lebih konsisten

dengan kepentingan pemegang saham, bukan untuk kepentingan individu

manajer itu sendiri sehingga nilai perusahaan dapat lebih dimaksimalkan.

Selain kepemilikan manajerial, profitabilitas juga mempengaruhi nilai

perusahaan. Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan

keputusan. Profitabilitas dianggap penting karena profitabilitas sebagai

indikator dalam mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan sehingga dapat

dijadikan acuan untuk menilai perusahaan.

Beberapa penelitian sebelumnya menemukan bahwa profitabilitas

(ROA) secara signifikan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Johan (2012), serta Dewi dan Wirajaya (2013)

yang menemukan bahwa semakin tinggi nilai ROA, maka nilai perusahaan

juga akan semakin tinggi.Hasil kontradiktif ditunjukkan dalam penelitian

yang dilakukan oleh Susilowati (2011) dan Herawati (2012) menemukan

bahwa variabel ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan yang artinya semakin tinggi nilai ROA tidak akan mempengaruhi

naik atau turunnya nilai perusahaan.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah

struktur modal. Struktur modal menjadi faktor penting dalam menilai kinerja

perusahaan karena struktur modal dapat mempengaruhi kondisi keuangan dan

harga saham perusahaan. Trade off theory mengatakan bahwa manajer akan
menggunakan rasio-rasio hutang untuk meningkatkan nilai perusahaan. Rasio

struktur modal tersebut dapat dilihat investor sebagai pedoman dalam

mengambil keputusan investasi. Investor dapat melihat tingkat risiko dan

tingkat pengembalian yang akan diperoleh sehingga hal tersebut dapat

mempengaruhi permintaan saham atas perusahaan dan berpengaruh terhadap

nilai perusahaan (Sartono, 2010). Teori struktur modal berkenaan dengan

bagaimana modal dialokasikan dalam aktivitas investasi rill perusahaan,

dengan cara menentukan struktur modal antara modal utang dan modal

sendiri (Harmono, 2014).

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah perusahaan sub

sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2017 sampai

2020. Perusahaan farmasi adalah perusahaan bisnis komersial yang fokus

dalam mengembangkan dan mendistribusikan obat,terutama dalam hal

kesehatan.
Berikut data nilai perusahaan sub sektor farmasi yang diukur menggunakan
Price to Book Value (PBV) dari tahun 2017 sampai 2020.

Table 1.1 Price to book Value (PBV) Perusahaan Sub Sektor Farmasi Periode
2017 – 2020
PVB (X)
Nama Emiten
2017 2018 2019 2020

Darya Varia Laboratoria Tbk 1.95 1.81 1.91 2.04


Indofarma (Persero) Tbk 35.74 41 31.48 9.59
Kimia Farma (Persero) Tbk 5.83 5.19 5.88 3.32
Kalbe Farma Tbk 5.97 4.89 5.14 3.98
Merck Tbk 6.24 3.02 3.0 2.40
Pharos Tbk 2.93 2.40 2.75
Pyridam Farma Tbk 0.90 0.89 0.80 3.31
Organon Pharma Indonesia Tbk 0.28 0.23 0.169 0.125
Industri Jamu & Farmasi Sido 2.99 4.27 4.16 3.75
Muncul Tbk
Tempo Scan Pasific Tbk 1.66 1.17 1.28 0.99
Sumber : https://www.idx.co.id/

Nilai PBV yang rendah dicerminkan melalui harga saham yang

undervalued mengindikasikan adanya penurunan kualitas dan kinerja

fundamental emiten. Harga saham yang overvalued atau nilai PBV yang

tinggi mencerminkan persepsi investor yang berlebihan terhadap perusahaan

(Ayu dan Suarjaya, 2017). Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa nilai

perusahaan sub sektor farmasi yang diukur menggunakan Rasio PBV

mengalami fluktuasi setiap tahunnya pada setiap perusahaan. Bahkan terdapat

beberapa perusahaan yang memiliki nilai PBV yang rendah yaitu kurang dari

1 yang artinya memiliki valuasi yang rendah atau undervaued.


B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diambil pada penelitian ini yaitu :

1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitan ini sebagai berikut :

1. Mengetahui apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

2. Mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. Mengetahui apakah struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

Yaitu untuk memberikan informasi tentang pengaruh kepemilikan

manajerial, profitabilitas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan.

Informasi tersebut dapat menjadi acuan dalam memberi masukan guna

pengambilan kebijakan-kebijakan baru di kemudian hari.

2. Bagi Akademisi

Manfaat bagi akademisi yaitu tulisan ini dapat menjadi bahan referensi

mengenai pengaruh kepemilikan manajerial, profitabilitas dan struktur

modal terhadap nilai perusahaan.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Kepemilikan Manajerial

Menurut Bernandhi (2013), kepemilikan manajerial adalah tingkat

kepemilikan saham oleh pihak manajemen yang secara aktif terlibat di

dalam pengambilan keputusan. Pengukurannya dilihat dari besarnya

proporsi saham yang dimiliki manajemen pada akhir tahun yang disajikan

dalam bentuk persentase. Kepemilikan manajerial dapat mensejajarkan

antara kepentingan pemegang saham dengan manajer, karena manajer ikut

merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan manajer yang

menanggung risoko apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi

dari pengambilan keputusan yang salah.

Kepemilikan manajerial adalah suatu kondisi manajer mengambil

bagaian dalam struktur modal perusahaan atau dengan kata lain manajer

tersebut berperan ganda sebagai manajer sekaligus pemegang saham

diperusahaan. Dalam laporan keuangan, keadaan ini dipresentasikan

besarnya presentase kepemilikan oleh manajer

2. Profitabilitas

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan

keputusan. Profitabilitas dapat ditetapkan dengan menghitung berbagai

tolak ukur yang relevan.


Salah satu tolak ukur tersebut adalah dengan rasio keuangan sebagai salah

satu analisa dalam menganalisa kondisi keuangan, hasil operasi dan tingkat

profitabilitas suatu perusahaan. Profitabilitas adalah hasil bersih dari

berbagai kebijaksanaan dan keputusan yang diterapkan oleh perusahaan

(Husnan, 2014). Menurut Kasmir (2016) definisi rasio profitabilitas

merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan. Rasio ini memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen

suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba penjualan dan pendapatan

investasi.

Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah

Return On Assets (ROA) Menurut Kasmir (2016), Return On Assets

merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang

digunakan dalam perusahaan. Menurut Sawir (2009), Return On Assets

(ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara

keseluruhan. Semakin besar ROA suatu perusahaan, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan dan semakin baik pula posisi

perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset.

Perhitungan Rasio Profitabilitas yaitu :

a) Return On Assets (ROA)

Menurut Tandelilin (2010), Return On Assets menggambarkan sejauh

mana kemampuan asset-aset yang dimiliki oleh perusahaan menghasilkan

laba.
b) Gross Profit Margin (GPM)

Gross profit margin menurut Sawir (2009) merupakan ukuran

keefektifitasan suatu perusahaan untuk mengendalikan biaya barang atau

produksi serta kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan untuk

menghasilkan produk secara efisien.

c) Net Profit Margin (NPM)

Menurut Kamsir (2016), Net Profit Margin merupakan rasio yang

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan net income dari

kegiatan operasinya. Net Profit Margin menunjukkan perbandingan

antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih.

d) Return On Investment (ROI)

Menurut Kamsir (2016), return on investment merupakan rasio yang

menunjukan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

ROI juga merupakan ukuran tentang efektivitas manajemen mengelola

investasinya.

e) Return On Equity

Menurut Kamsir (2016), return on equity adalah hasil pengembalian

ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan

rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
3. Struktur Modal

Menurut Halim (2007), Struktur modal adalah perimbangan jumlah

hutang jangka pendek yang bersifat tetap, hutang jangka panjang, saham

preferen dan saham biasa. Dalam teori struktur modal dinyatakan mengenai

apakah perubahan struktur modal berpengaruh atau tidak terhadap nilai

perusahaan, dengan asumsi keputusan investasi dan kebijakan dividen tidak

berubah. Apabila ada pengaruhnya, berarti struktur modal yang terbaik,

tetapi jika tidak ada pengaruhnya, berarti tidak ada struktur modal yang

terbaik. Menurut Sawir (2009), struktur modal adalah pendanaan permanen

yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal

pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham terdiri dari saham

biasa, modal disetor atau surplus, modal dan akumulasi ditahan.

Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan. Sedangkan

menurut Raharja Putra (2009), struktur modal merupakan campuran antara

utang jangka panjang dan ekuitas, dalam rangka mendanai investasi

perusahaan (operating assets). Dalam suatu aktivitas bisnis menentukan

struktur modal yang tepat merupakan tantangan bagi para eksekutif

perusahaan. Perusahaan akan berupaya untuk memperoleh dana dengan

biaya modal yang minimal dengan hasil yang maksimal.


B. Landasan Teori

a. Teori Keagenan

Teori keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan

pemilik (principal). Agar hubungan kontraktual ini dapat berjalan dengan

lancar, pemilik akan mendelegasikan otoritas pembuatan keputusan kepada

manajer. Hubungan keagenan adalah suatu kontrak dimana satu atau

beberapa orang (pemberi kerja atau principal) memperkerjakan orang lain

(agen) untuk melaksanakan sejumlah jasa mendelegasikan wewenang untuk

mengambil keputusan kepada agen itu.

Dalam rerangka kerja manajemen keuangan, hubungan keagenan

terdapat di antara pemegang saham dan manajer, dan/atau diantara

pemegang saham dan kreditur. Manajer-manajer dari perusahaan mungkin

membuat keputusan yang bertentangan dengan tujuan perusahaan untuk

memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Dalam hal ini, dalam

pembuatan keputusan manajer dibantu oleh para karyawan. Keputusan-

keputusan untuk memperluas bisnis mungkin didorong oleh keinginan

manajer untuk membuat divisi mereka sendiri berkembang dengan maksud

mendapatkan tanggung jawab dan kompensasi yang lebih besar. Konflik ini

disebut dengan konflik keagenan (agency problem). Jensen dan Meckling

(1976), menyatakan bahwa agency problem akan terjadi bila proporsi

kepemilikan manajer atas saham perusahaan kurang dari 100% sehingga

manajer cenderung bertindak untuk mengejar kepentingan dirinya dan tidak

berdasar pada pemaksimuman nilai perusahaan dalam pengambilan

keputusan pendanaan.
b. Trade Off Theory
Menurut trade-off theory yang diungkapkan oleh Myers (2001)

Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat utang tertentu, yaitu

penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya

kesulitan keuangan (financial distress). Teori ini menjelaskan bahwa

semakin tinggi perusahaan melakukan pendanaan menggunakan hutang

maka semakin besar resiko mereka untuk mengalami kesulitan keuangan

karena membayar bunga tetap yang besar bagi para debtholders setiap

tahunnya dengan kondisi laba bersih yang belum pasti.

Biaya kesulitan keuangan (financial distress) adalah biaya

kebangkrutan (bankruptcy costs) dan biaya keagenan (agency costs) yang

meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan. menurut

Brigham dan Houston, (2006) trade-off theory merupakan teori yang

menjelaskan mengenai perusahaan menukarkan keuntungan-keuntungan

pendanaan melalui hutang. Teori ini menjelaskan adanya hubungan antara

pajak, risiko kebangkrutan dan penggunaan hutang yang disebabkan

keputusan struktur modal yang diambil perusahaan.


C. Rerangka Penelitian

Penelitian Rerangka pemikiran dibuat untuk mempermudah dalam

melihat hubungan antar variabel melalui gambar. Penelitian ini

menggunakan variabel independen yaitu kepemilikan manajerial,

profitabilitas dan struktur modal yang akan diteliti pengaruhnya terhadap

variabel dependen yaitu nilai perusahaan.

Syafruddin (2006) menyatakan bahwa harapan dari fungsi manajer

puncak yang juga sebagai pemilik atau yang disebut dengan kepemilikan

manajerial adalah agar manajer puncak dalam menjalankan aktivitasnya

dapat lebih konsisten dengan kepentingan pemegang saham sehingga nilai

perusahaan meningkat. Tjandrakirana (2014) bahwasanya kinerja keuangan

menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan perusahaan serta potensi

perusahaan dalam mengelola kekayaan perusahaan dalam meningkatkan

nilai perusahaan. Semakin tinggi angka profitabilitas yang tercantum pada

laporan keuangan, berarti semakin baik kinerja keuangan perusahaan, maka

akan mencerminkan kekayaan investor yang semakin besar dan prospek

perusahaan kedepan dinilai semakin menjanjikan oleh investor (Ayu dan

Suarjaya, 2017). Trade off theory mengatakan bahwa manajer akan

menggunakan rasio-rasio hutang untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Rasio struktur modal tersebut dapat dilihat investor sebagai pedoman dalam

mengambil keputusan investasi. Investor dapat melihat tingkat risiko dan

tingkat pengembalian yang akan diperoleh sehingga hal tersebut dapat


mempengaruhi permintaan saham atas perusahaan dan berpengaruh

terhadap nilai perusahaan (Sartono, 2010). Berdasarkan penjelasan di atas,

berikut disajikan kerangka pemikiran yang dituangkan dalam model

penelitian pada gambar sebagai berikut :

Kepemilikan
Manajerial (X1)

Profitabilitas (X2) Nilai Perusahaan (Y)

Struktur Modal(X3)

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Berdasarkan teori yang ada, maka hipotesis yang dikemukakan oleh

penulis yaitu :

H1 : Kepemilikan Manajerial Berpengaruh Positif Terhadap Nilai

Perusahaan

H2 : Profitabilitas Berpengaruh Positif Terhadap Nilai Perusahaan

H3 : Struktur Modal Berpengaruh Positif Terhadap Nilai Perusahaan


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif

asosiatif, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua

variabel atau lebih (Sugiyono, 2013). Hubungan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah hubungan kausal. Hubungan kausal adalah hubungan

yang bersifat sebab akibat, yang terdiri dari variabel independen (variabel

yang mempengaruhi) dan dependen (variabel yang dipengaruhi) (Sugiyono,

2013)

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi non

partisipan yaitu peneliti tidak terlibat dalam pengumpulan data tetapi hanya

sebagai pengamat independen (Sugiyono, 2013). Pengumpulan data

dilakukan dengan mencatat data dalam laporan tahunan dan laporan

keuangan pada masing- masing perusahaan sub sektor farmasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menjadi sampel selama tahun

2015-2020. Data penelitian ini diperoleh dari media internet dengan cara

mengunduh laporan tahunan dan laporan keuangan melalui website Bursa

Efek Indonesia (www.idx.co.id).


C. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan sub sektor farmasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sugiyono (2013) mendefinisikan sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Sampel yang digunakan untuk penelitian harus bersifat

representatif atau dapat mewakili populasi tersebut melalui ciri dan

karakteristik yang dapat mewakili populasi tersebut.

Menurut Sugiyono (2013) purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Pengambilan sampel

penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan

mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang

ditentukan. Populasi yang akan di jadikan sampel adalah populasi

memenuhi kriteria-kretria tertentu.

Berikut adalah beberapa kriteria yang telah ditentukan :

1. Perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI pada perusahaan 2017 – 2020.

2. Perusahaan farmasi yang tidak delisted selama periode pengamatan

2017 – 2020.
Berikut adalah tabel proses pengambilan sampel penelitan.

Table 3.1 Proses Pengambilan Sampel Penelitian

No Karakteristik Sampel Jumlah Perusahaan

1 Perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI


10
pada periode pengamatan 2017 – 2020
2 Perusahaan farmasi yang delisted selama periode
(1)
pengamatan 2017 – 2020
Jumlah Sampel
9
Sumber : https://www.idx.co.id/

Berikut adalah daftar nama perusahaan yang masuk dalam sampel penelitian.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode


1 Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA
2 Indofarma (Persero) Tbk INAF
3 Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF
4 Kalbe Farma Tbk KLBF
5 Merck Indonesia Tbk MERK
6 Pyridam Farma Tbk PYFA
7 Industry Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO
8 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC
9 Pharos Tbk PEHA
Sumber : https://www.idx.co.id/
D. Metode Analisis Data

1. Statistis Deskriprif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

range, kurtosis, dan skewness. (Gozhali, 2016). Pembahasan ini menjelaskan

mengenai kepemilikan manajerial, profitabilitas, dan sruktur modal yang

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Umumnya statistik deskriptif

digunakan untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel

penelitian.

2. Uji Asumsi Klasik

Mengingat data penelitian yang digunakan adalah data sekunder, maka

untuk memenuhi syarat yang ditentukan sebelum uji hipotesis melalui uji t

dan uji F maka perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik

normalitas, autokorelasi, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas Histogram –

Normality Test. Pengambilan keputusan dilihat dari hasil histogram. Jika nilai

probabilitas > 5%, maka data terdistribusi secara normal. Sebaliknya, jika

nilai probabilitas < 5% maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal

(Gujarati, 2003).
4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menilai apakah ada

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model

regresi linear. Uji Heteroskedastisitas menggunakan metode Glejser. Ghozali

(2016) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji

apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Metode yang digunakan peneliti

adalah uji Glejser. Jika nilai sig pada uji Glejser untuk setiap variabel bebas <

0,05 maka terjadi heteroskedastisitas atau disebut residual tidak sama. Jika

nilai sig pada uji Glejser untuk setiap variabel bebas > 0,05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas atau disebut varians residual yang sama.

5. Analilis Regresi Linear Berganda

Pengujian pada penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi linear berganda,
yaitu suatu metode statistik yang umum digunakan untuk meneliti hubungan antara
sebuah variabel terikat dengan beberapa variabel bebas. Model yang digunakan dalam
analisis ini terdiri dari persamaan regresi yang akan digunakan untuk menguji
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Persamaan tersebut adalah sebagai berikut:
PBV = α + β1KM + β2ROA + β3DER + e
Keterangan :
PBV : Price to Book Value
α : konstanta
β : Koefisien regresi berganda
KM : Kepemilikan manajerial
ROA : Return on Asset
DER : Debt to Equity Ratio
e : Standar eror
DAFTAR PUSTAKA

Apriada dan Suardhika, 2016. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Struktur Modal dan
Profitabilitas Pada Nilai Perusahaan. EJurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana, 201-218. Bali.
Ayu, D.P. dan Suarjaya, G.A. 2017. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Mediasi Pada Perusahaan
Pertambangan. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 2.
Bernandhi, Riza. 2013. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,
Kebijakan Dividen, Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan.
Diponogoro Journal of Accounting, Vol 3 – 1.
Brigham, Eugene F dan Houston. 2006. Fundamental of Financial Management: Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Christiawan, Yulius Jogi dan Josua Tarigan. 2007. Kepemilikan Manajerial, Kebijakan
Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9 No.1.
Darmadji, Tjiptono, dan Fakhruddin. 2012. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi.
Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.
Devianasari, Ni Luh dan Suryantini, S. 2015. Pengaruh Price Earning Ratio,Debt To Equity
Ratio, Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. E- Jurnal Manajemen Unud,
Vol. 4, No. 11.
Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas
dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Journal Akuntansi Universitas
Udayana, 4(2).
Fakhruddin dan Hadianto, Sopian. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar
Modal, Buku satu. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Fidhayatin, S. K., & Dewi, N. H. U. 2012. ”Analisis Nilai Perusahaan, KinerjaPerusahaan
dan Kesempatan Bertumbuh Perusahaan Terhadap Return SahamPada Perusahaan
Manufaktur yang Listing di BEI”. The IndonesianAccounting Review. Vol 2, No2.
Fransiska, Trianna. 2013. Pengaruh Laporan Arus Kas, Laba Kotor, Ukuran Perusahaan,
DER Terhadap Return Saham. E-Jurnal Binar Akuntamsi, 2(1).
Ghozali, Imam. 2016, Aplikasi Analisis Multivariateu dengan Pogram Spss, Edisi
VIII.Semarang: Badan Penerbit Undip.
42

Gujarati. Damodar. 2003. Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain.


Jakarta:Erlangga.
Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi keuangan daerah, Edisi Revisi.
Jakarta: Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syafri. 2018. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Keempat Belas.
Raja Grafindo Persada, Depok
Harmono. 2014. Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scorecard. Jakarta: Bumi
Aksara.
Harsiatun S. dan Hidayat, Wahyu. 2019. Pengaruh Struktur Modal Dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol. 8, No. 3.
Hartono, U., Bambang Subroto, Djumahir, and Gugus Irianto. 2013. Firm Characteristics,
Corporate Governance and Firm Value. International Journal of Business and
Behavioral Sciences. 3(8).
Herawati, Titin. 2013. Pengaruh Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Universitas Negeri Padang, 2(2).
Hermuningsih, Sri. 2013. Profitability, Growth Opportunity, Capital Structure and The Firm
Value. Bulletin of Monetary, Economics and Banking.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic
Publishing Service).
Hestinoviana, Vidyanita, Suhadak, and Siti Ragil Handayani. 2013. The Influence of
Profitability, Solvability, Asset Growth, and Sales Growth Toward Firm Value
(Empirical Study on Mining Companies Which Listed on Indonesia Stock Exchange).
Jurnal Administrasi Bisnis. 4(1).
Horne, James C. Van, John M. Wachowicz, JR. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan
(Buku 2). Terjemahan oleh Dewi Fitriasari & Deny Arnos Kwary 2010. Jakata:
Salemba Empat.
Husnan, Suad. 2014. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka
Panjang). Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Institute for Economic and Financial Research. 2007. Indonesian Capital Market Directory.
Jensen, M., C., dan W. Meckling, 1976. “Theory of the firm: Managerial behavior, agency
cost and ownership structure”, Journal of Finance Economic 3 (4).
Johan, Ruth Prapaska. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2009-2010. Jurnal Akuntansi,1(1).
Jusriani, Ika Fanindya, dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2013. Analisis Pengaruh Profitabilitas,
Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan)
42

Anda mungkin juga menyukai