Anda di halaman 1dari 55

PENGARUH PERPUTARAN KAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN

STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT


ELNUSA TBK

PROPOSAL PENELITIAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Akuntansi

Disusun Oleh :

Adelya Dwy Agustina

2021220040

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MADURA

PAMEKASAN

2023

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur alhamdulillah, atas nikmat dan karunia yang telah Allah SWT.

Berikan, peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul

“pengaruh perputaran kas ukuran perusahaan dan struktur modal terhadap

profitabilitas.” Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan

kita nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan

menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Tanpa beliau kita tidak akan

merasakan manisnya ilmu dan risalah islam yang sampai saat ini kita rasakan.

Saya sebagai penulis dan peneliti berharap proposal penelitian ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunan proposal penelitian ini, peneliti mengalami kesulitan dan

menyadari bahwa dalam penelitian proposal penelitian ini masih jauh dari kata

kesempurnaan. Untuk itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan proposal penelitian ini. Peneliti sangat berharap

semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, peneliti

mengucapkan terima kasih.

Pamekasan, 28 Maret 2023

Peneliti
Adelya Dwy Agustina

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Batasan Masalah
1.6 Kerangka Pemikiran0

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(S. Kom, 2021 : 103) Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan

keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas

sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis, yang diartikan dengan ukuran

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang dimiliki

perusahaan tersebut. Alat ukur yang digunakan dalam mengukur tingkat

profitabilitas, antara lain Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM),

Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Operating Profit Margin

(OPM). Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk menggunakan indikator

Return On Assets (ROA) sebagai alat ukur dari profitabilitas, karena Return On

Assets (ROA) merupakan alat ukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

dari total aktiva yang digunakan dan alasan penelitian ini menggunakan Return

On Assets sebagai alat untuk mengukur profitabilitas, karena rasio ini

mencerminkan seberapa banyak perolehan yang dihasilkan perusahaan atas

seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada perusahaan itu tersebut dan

semakin tinggi Return On Assets, maka semakin efesien dan efektif pengelolaan

asset perusahaan dan menunjukan semakin tinggi profitabilitas perusahaan.

(M. Hari, 2022 : 970) Perputaran kas salah satu indikator yang mempengaruhi

prfofitabilitas dalam penelitian. Perputaran kas adalah perbandingan antara

penjualan dengan jumlah kas rata-rata. Perputaran kas merupakan kemampuan kas

1
untuk menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali kas berputar

dalam satu periode melalui penjualan. Perputaran kas berguna untuk mengetahui

efektivitas perusahaan dalam mengelola kas dan membantu manajemen dalam

memperkirakan besar kecil kas pada masa mendatang atas perencanaan penjualan.

Alasan penelitian menggunakan perputaran kas sebagai indikator yang

mempengaruhi profitabilitas adalah karena tingkat perputaran kas merupakan

ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan. semakin rendah

kas berarti tingkat perputaran kas semakin tinggi sehingga laba perusahaan akan

semakin meningkat dan sebaliknya semakin tinggi kas berarti tingkat perputaran

kas semakin rendah sehingga banyak uang yang berhenti atau tidak dipergunakan.

Selain perputaran kas dalam penelitian ini juga menggunakan indikator

ukuran perusahaan yang mempengaruhi profitabilitas. (Imwi, 2020:82) Ukuran

perusahaan adalah ukuran atas besarnya aktiva yang dimiliki oleh perusahaan di

mana perusahaan yang besar umumnya memiliki total aktiva yang besar pula.

Ukuran perusahaan yang diukur dengan aktiva perusahaan menunjukkan seberapa

besar harta yang dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan aktiva yang besar maka

akan menggunakan sumber daya yang ada semaksimal mungkin untuk

menghasilkan keuntungan usaha dan perusahaan dengan aktiva yang kecil

tentunya juga menghasilkan keuntungan sesuai dengan aktiva yang dimilikinya

yang relatif kecil. Jadi dapat dikatakan bahwa berkembang atau tidaknya suatu

perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya jumlah aktiva yang dimilikinya dan

ukuran perusahaan akan menjadi tolak ukur dalam mendapatkan dana dari pasar

modal. Semakin tinggi nilai aktiva yang dimiliki perusahaan maka semakin

mudah perusahaan tersebut untuk mendapatkan modal dari para investor karena

2
investor lebih suka melakukan investasi kepada perusahaan yang mampu

menyajikan tingkat profitabilitas yang tinggi pada laporan keuangan.

Struktur modal juga menjadi indikator yang mempengharuhi profitbilitas.

(Gerinata, 2019: 120) Struktur modal disini merupakan gambaran dari bentuk

proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber

dari utang jangka panjang (Long-Term Liabilities) dan modal sendiri

(Shareholder’s Equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan. Jadi

dalam penelitian ini yang mempengaruhi profitabilitas tidak hanya perputaran kas

dan ukuran perusahaan akan tetapi struktur modal juga dijadikan salah satu

indikator yang mempengaruhi profitabilitas karena untuk mencapai laba yang

maksimal perusahaan harus mampu menentukan nilai struktur modal yang tepat.

Struktur modal dalam penelitian ini diukur dengan Debt To Equity Ratio (DER).

Debt To Equity Ratio(DER) adalah rasio yang menunjukan perbandingan hutang

dan modal perusahaan atau situasi yang menunjukan kinerja perusahaan dalam

memenuhi kegiatan operasionalnya. Alasan pemilihan DER diakibatkan karena

dengan hutang yang diperoleh perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan

memperoleh kepercayaan dari investor selaku pemilik modal. DER yang tinggi

mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan karena tingkat utang

yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar yang berarti

mengurangi keuntungan dan sebaliknya semakin rendah rasio DER maka semakin

baik karena aman bagi kreditor.

Objek dalam penelitian ini adalah salah satu anak perusahaan dari PT

Pertamina (Persero) yang berfokus dalam eksplorasi minyak dan gas. Perusahaan

3
2

ini didirikan pada tanggal 25 Januari 1969 dengan nama PT Electronika Nusantara

dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun yang sama. PT Electronika

Nusantara atau yang sekarang sudah diubah dan dikenal dengan nama PT Elnusa

Tbk kegiatan usaha utamanya adalah beroperasi di bidang jasa hulu migas dan

penyertaan saham pada entitas anak serta entitas ventura bersama yang bergerak

dalam berbagai bidang usaha, yaitu jasa dan perdagangan penunjang hulu migas,

jasa dan perdagangan hilir migas, jasa pengolahan dan penyimpanan data migas,

pengelolaan aset lapangan migas dan jasa telekomunikasi.

Dikutip dari sindonews.com, PT Elnusa Tbk mencatat pendapatan usaha

konsolidasi sebesar Rp8,1 triliun, atau tumbuh 5% yoy dibandingkan perolehan

tahun lalu sebesar Rp7,7 triliun. Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan

melalui segmen jasa distribusi & logistik energi sebesar 53%, jasa hulu migas

36% dan jasa penunjang 11%.

Namun, dibalik kenaikan pendapatan tersebut PT Elnusa juga melaporkan

bahwa perusahaan mencatatkan laba bruto Rp 645 miliar, laba operasi Rp 315

miliar dan laba bersih Rp 108 miliar sepanjangan tahun 2021. Jadi PT Elnusa

mengalami penurunan laba yang sangat besar yakni Rp108 miliar, dimana

nominal tersebut jika di persentase merosot sebesar 56% dibandingkan laba bersih

pada tahun 2020 sebesar Rp249,08 miliar.

Menurut Corporate Secretary Elnusa, Ari Wijaya, dalam siaran resminya,

dikutip Jumat (10/3/2022). "Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat

hampir seluruh sektor mengalami tekanan hebat. Sebagai perusahaan jasa migas,
3

salah satu dampak yang Perseroan rasakan yakni mundurnya beberapa jadwal

proyek pekerjaan oleh KKKS cukup membayangi kinerja Perseroan sepanjang

2021".

Ari menambahkan, ELSA melihat bahwa capaian kinerja di tengah berbagai

tantangan hebat ini sebagai sesuatu yang membawa optimisme untuk tahun

mendatang. Ari juga meberitahukan bahwa tidak hanya pendapatan yang

mengalami kenaikan beban pokok pendapatan perseroan juga mengalami

peningkatan menjadi Rp7,49 triliun, dari tahun 2020 senilai Rp6,98 triliun.

Kinerja ini membawa laba per saham ELSA turun menjadi Rp14,90 dari

sebelumnya Rp34,13.

Selain melaporkan laba bersih yang menurun emiten ini juga melaporkan total

aset perseroan per 31 Desember 2021. Dimana total asset emiten tersebut adalah

sebesar Rp7,23 triliun, angka ini lebih rendah dari posisi aset akhir tahun 2020

senilai Rp7,56 triliun. Sementara total liabilitas dan ekuitas perseroan pada 2021

masing-masing adalah sebesar Rp3,45 triliun dan Rp3,77 triliun. Posisi kas dan

setara kas perseroan pada akhir tahun 2021 mencapai Rp1,14 triliun, lebih rendah

dari arus kas akhir tahun 2020 senilai Rp1,23 triliun.

PT Elnusa juga melaporkan di sepanjang tahun lalu, realisasi belanja modal

Elnusa sebesar Rp 436 miliar dengan pemanfaatan untuk berbagai investasi yang

mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis. Beberapa diantaranya

untuk pengembangan jasa hulu serta jasa penunjang migas. “Penyerapan belanja
4

modal pada tahun 2021 kami sesuaikan dengan kondisi bisnis dan pasar di tahun

berjalan," ujar Ari. (Dina, 2022).

Berdasarkan latar belakang diatas diperkuat lagi oleh beberapa penelitian

terdahulu yang meneliti tentang pengaruh perputaran kas, ukuran perusahaan dan

struktur modal terhadap profitabilitas. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang

meneliti tentang pengaruh perputaran kas, ukuran perusahaan dan struktur modal

terhadap profitabilitas.

Pertama, menurut M. Hari Purnomo, Anessa Musfitria, Ida Robiyah

Adawiyah dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Perputaran Kas,

Kecukupan Modal, dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas: Studi Pada

Perusahaan Perbankan Konvensional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2016-2018 membuktikan bahwa perputaran kas berpengaruh positif

terhadap profitabilitas. Akan tetapi menurut Ita Dwi Fitriana, Anita Wijayanti,

Riana Rachmawati Dewi dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Perputaran

Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas

membuktikan bahwa perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas.

Kedua, menurut Sang Ayu Made Riska Vidyasari,Ni Putu Yuria Mendra,

Putu Wenny Saitri dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Struktur Modal,

Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Likuiditas Dan Perputaran Modal

Kerja Terhadap Profitabilita membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

positif terhadap profitabilitas. Akan tetapi menurut Imwi Brastibian, Mujino dan
5

Risal Rinofah dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Struktur Modal,

Pertumbuhan Penjualan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas

Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia membuktikan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

profitabilitas.

Ketiga, menurut Gerinata Ginting dalam penelitiannya yang berjudul

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Keputusan Investasi,

Dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Property, Konstruksi Dan

Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2017

membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas. Akan tetapi menurut Sang Ayu Made Riska Vidyasari,Ni Putu

Yuria Mendra, Putu Wenny Saitri dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

Struktur Modal, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Likuiditas Dan

Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilita membuktikan bahwa struktur

modal tidak berpengaruh tehadap profitabilitas.

Berdasarkan latar belakang dan gap analisis yang telah dipaparkan diatas,

maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul

“Pengaruh Perputaran Kas, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Modal Terhadap

Profitabilitas Pada PT Elnusa Tbk”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, rumusan masalah

pada penelitian ini sebagai berikut :


6

1. Apa pengaruh secara simultan antara perputaran kas, ukuran perusahaan dan
struktur modal terhadap profitabilitas pada PT Elnusa Tbk. ?
2. Apa pengaruh langsung perputaran kas terhadap profitabilitas pada PT Elnusa
Tbk. ?
3. Apa pengaruh langsung ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada PT
Elnusa Tbk. ?
4. Apa pengaruh langsung struktur modal terhadap profitabilitas pada PT Elnusa
Tbk.?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sesuatu yang ingin di capai dalam sebuah penelitian.

Mengacu pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian dari rumusan

masalah diatas adalah untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara perputaran kas ukuran


perusahaan dan struktur modal berpengaruh secara bersama-sama terhadap
profitabilitas pada PT Elnusa Tbk.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara langsung antara perputaran kas terhadap
profitabilitas pada PT Elnusa Tbk.
3. Untuk mengetahui pengaruh secara langsung antara ukuran perusahaan
terhadap profitabilitas pada PT Elnusa Tbk.
4. Untuk mengetahui pengaruh secara langsung antara struktur modal terhadap
profitabilitas pada PT Elnusa Tbk.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kegunaan yaitu:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti

tentang ilmu dan pengetahuan khususnya tentang pengaruh perputaran kas ukuran
7

perusahaan dan struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas pada

perusahaan PT Elnusa Tbk.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi dan rujukan untuk

penelitian selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan dalam materi-materi yang

lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Bagi Investor

Dapat menjadi acuan atau bahan bacaan dalam mengambil keputusan pada

saat mau melakukan investasi pada perusahaan tersebut.

4. Bagi Universitas Madura

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan penelitian lebih lanjut tentang

pengaruh perputaran kas ukuran perusahaan dan struktur modal berpengaruh

terhadap profitabilitas pada perusahaan PT Elnusa Tbk. Serta menjadi tambahan

referensi pada perpustakaan khususnya bagi jurusan ekonomi dan bisnis, prodi

akuntansi.

1.5 Batasan Masalah

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan ruang lingkup dalam

penelitian ini mencakup batasan variabel-variabel yang diteliti serta objek

penelitiannya. Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai. Dalam penelitian ini

memfokuskan pada variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas

(variabel independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi

penyebab perubahan pada variabel terikat, sedangkan variabel terikat (variabel


8

dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel

terikat.

Jadi dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independen) adalah

perputaran kas, ukuran perusahaan dan struktur modal. Sedangkan yang dalam

variabel terikatnya (dependen) adalah Profitabilitas.

2. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan PT Elnusa Tbk. Dan untuk data

yang diteliti adalah laporan keuangan triwulan perusahaan pada Tahun 2010-

2021.

1.6 Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1

Pengaruh Perputaran Kas, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal Terhadap


Profitabilitas Pada PT Elnusa Tbk

Perputaran Kas (X1)

Ukuran Perusahaan
(X2)
Profitabilitas (Y)

Struktur Modal (X3)

Keterangan :

= Parsial

= Simultan

1. X1, X2, X3 terhadap Y = Perputaran kas, ukuran perusahaan dan struktur modal

berpengaruh secara bersama-sama terhadap profitabilitas.


9

2. X1 = Perputaran kas berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas.

3. X2 = Ukuran perusahaan berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas.

4. X3 = Struktur modal berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas.


10

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Kajian terdahulu merupakan hasil penelitian terdahulu, yang dapat berfungsi

sebagai bahan analisis berdasarkan kerangka teoritik yang dibangun dan sebagai

pembeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Fungsi kajian

terdahulu yakni menentukan posisi penelitian (persamaan dan perbedaannya)

dengan penelitian terdahulu.(Pedoman Karya Tulis Ilmiah, 20). Berikut

merupakan kajian terdahulu dalam penelitian ini.

M. Hari Purnomo, Anessa Musfitria, Ida Robiyah Adawiyah (2022) Pengaruh

Perputaran Kas, Kecukupan Modal, dan Ukuran Perusahaan terhadap

Profitabilitas: Studi Pada Perusahaan Perbankan Konvensional yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menganalisis Pengaruh Perputaran Kas, Kecukupan Modal, dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Perbankan

Konvensional Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018). Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif kuantitatif dengan metode

penelitian berupa pengumpulan data seperti dokumen atau arsip yang tersedia di

BEI tahun 2016-2018, sumber kutipan, dan daftar pustaka. Pemilihan sampel

dilakukan dengan cara purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini

sejumlah 42 dan sampel 12 pada perusahaan perbankan konvensional yang

tercatat di BEI. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier
11

berganda. Hasil penelitian menggunakan pengujian hipotesis yang dimana telah

dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Berdasarkan hasil uji regresi linier

berganda menunjukkan bahwa 53,4% faktor-faktor profitabilitas dapat dijelaskan

oleh perputaran kas, kecukupan modal, dan ukuran perusahaan, sedangkan sisanya

46,6% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji

t menunjukkan bahwa variabel perputaran kas secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan variabel kecukupan modal, dan

ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil

uji F menunjukkan bahwa secara simultan variabel perputaran kas, kecukupan

modal, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas.

Ni Kadek Sri Wilasmi, Putu Kepramareni, Putu Novia Hapsari Ardianti

(2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Dan

Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk

menguji pengaruh ukuran perusahaan, perputaran kas, perputaran piutang, dan

perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Metode analisis

yang digunakan adalah regresi linier berganda Hasil penelitian ini adalah ukuran

perusahaan dan perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas ,

sedangkan perputaran piutang dan perputaran persediaan tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas.
12

Ita Dwi Fitriana, Anita Wijayanti, Riana Rachmawati Dewi (2020).

Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan

Terhadap Profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap

profitabilitas. Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam melakukan

analisis. Variabel dependen yaitu profitabilitas dan variabel independen yaitu

perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan. Populasi penelitian

ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2019. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 35 sampel. Pengujian hipotesis penelitian

ini menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa:

1) perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas,

2) perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas,

3) Perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Sang Ayu Made Riska Vidyasari,Ni Putu Yuria Mendra, Putu Wenny Saitri

(2021). Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan,

Likuiditas Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas. Rasio

profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan dan juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen

suatu perusahaan. Perusahaan dapat memaksimalkan keuntungannya jika manajer

keuangan perusahaan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi

profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti

empiris pengaruh struktur modal, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan,


13

likuiditas dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019. Populasi

dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia 2017-2019. Sampel dalam penelitian ini adalah 34 perusahaan

manufaktur yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Data

dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, likuiditas dan perputaran modal

kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas, sedangkan struktur modal dan

pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian

selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel

lain yang secara teoritis berpengaruh terhadap profitabilitas, seperti leverage.

Gerinata Ginting (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan

Perusahaan, Keputusan Investasi, Dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas

Perusahaan Property, Konstruksi Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2007-2017. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh

ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, keputusan investasi, dan struktur

modal terhadap profitabilitas perusahaan. Perusahaan dipacu untuk memiliki

keunggulan dibanding para pesaingnya. Dalam melakukan kegiatan usahanya,

keuntungan merupakan tujuan utama yang harus dicapai setiap perusahaan,

dengan adanya keuntungan tersebut maka modal dan aset perusahaan akan

bertambah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan menggunakan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu

perusahaan sector property, konstruksi dan real estate yang terdaftar di bursa efek
14

Indonesia periode 2007-2017. Data dianalisis dengan menggunakan regresi

berganda, hasil dalam penelitian ini menunjukan ukuran perusahaan, pertumbuhan

perusahan keputusan investasi, dan struktur modal memiliki pengaruh signifikan

terhadap profitabilitas perusahaan. Pertumbuhan perusahaan yang diukur oleh

pertumbuhan penjualan perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan-perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi

yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2007-2017.

Dhea Lorenza, Muh. Akob Kadir, Herman Sjahruddin (2020). Pengaruh

Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan

Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Penulis mencoba menganalisis

pengaruh struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada

perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018.

Sampel pada penelitian ini terdiri dari 14 perusahaan dan penarikan sampel yang

dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang

digunakan adalah analisis regresi linear berganda yang bertujuan untuk

menganalisis hubungan antara variabel struktur modal dan ukuran perusahaan

terhadap profitabilitas dengan menggunakan software SPSS v.25. Hasil penelitian

menunjukkan bukti bahwa struktur modal (DER) berpengaruh negatif dan ukuran

perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian ini

memiliki keterbatasan pada jumlah unit data dan hanya menggunakan perusahaan

sub-sektor otomotif saja sehingga membatasi penelitian ini. Penelitian ini

berimplikasi secara praktis kepada investor dan manajemen perusahaan dalam

mengambil keputusan keuangan terkait dengan variabel yang diamati. Penelitian


15

terdahulu sangat banyak yang menganalisis profitabilitas perusahaan, penelitian

ini menunjukkan hasil dari kedua kausalitas yang diuji dengan hasil yang serupa

(negative) dalam suatu pemodelan sehingga dapat digunakan sebagai orisinalitas

penelitian ini.

Imwi Brastibian, Mujino dan Risal Rinofah (2020). Pengaruh Struktur

Modal, Pertumbuhan Penjualan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas

Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian

ini untuk mengetahui pengaruh struktur modal, pertumbuhan penjualan dan

ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan farmasi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil sampel perusahaan farmasi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang laporan keuangannya telah

diaudit. Data penelitian sebanyak 10 perusahaan dan diperoleh sampel sebanyak 8

perusahaan. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda

dengan tingkat signifkasi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur

modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan,

pertumbuhan penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap profitabilitas perusahaan.

Tabel 2.1

Tabel Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian Metodologi Hasil Penelitian


(tahun) Penelitian
M. Hari Purnomo, Pengaruh Perputaran Metode penelitian Hasil uji t menunjukkan
Anessa Musfitria, Kas, Kecukupan pendekatan bahwa variabel
Ida Robiyah Modal, Dan Ukuran kuantitif dan perputaran kas secara
Adawiyah (2022) Perusahaan terhadap tekhnik analisis parsial berpengaruh
Profitabilitas: Studi regresi linier positif dan signifikan
16

Pada Perusahaan berganda terhadap profitabilitas.


Perbankan profitabilitas Sedangkan variabel
Konvensional yang kecukupan modal, dan
Terdaftar di Bursa ukuran perusahaan
Efek Indonesia Tahun secara parsial tidak
2016-2018 berpengaruh terhadap
profitabilitas. Hasil uji F
menunjukkan bahwa
secara simultan variabel
perputaran kas,
kecukupan modal, dan
ukuran perusahaan
secara bersama-sama
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
profitabilitas.
Ni Kadek Sri Pengaruh Ukuran Metode penelitian Ukuran perusahaan dan
Wilasmi, Putu Perusahaan, kuantitatif dan perputaran kas
Kepramareni, Putu Perputaran Kas, teknik analisis berpengaruh positif
Novia Hapsari Perputaran Piutang, regresi linier terhadap profitabilitas ,
Ardianti (2020) Dan Peputaran berganda sedangkan perputaran
Persediaan Terhadap piutang dan perputaran
Profitabilitas persediaan tidak
berpengaruh terhadap
profitabilitas.
Ita Dwi Fitriana, Pengaruh Perputaran Metode penelitian 1) Perputaran kas tidak
Anita Wijayanti, Kas, Perputaran pendekatan berpengaruh signifikan
Riana Rachmawati Piutang, Dan kuantitatif dan terhadap profitabilitas,
Dewi (2020) Perputaran analisis regresi 2) Perputaran piutang
Persediaan Terhadap linier berganda tidak berpengaruh
Profitabilitas sebagai pengujian signifikan terhadap
hipotesisnya profitabilitas,
3) Perputaran persediaan
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas.
Sang Ayu Made Pengaruh Struktur Metode penelitian Ukuran perusahaan,
Riska Vidyasari, Ni Modal, Pertumbuhan pendekatan berpengaruh positif
Putu Yuria Mendra, Penjualan, Ukuran kuantitatif dan terhadap profitabilitas,
Putu Wenny Saitri Perusahaan, analisis regresi sedangkan struktur
(2021) Likuiditas Dan linier berganda modal dan pertumbuhan
Perputaran Modal sebagai pengujian penjualan tidak
Kerja Terhadap hipotesisnya berpengaruh terhadap
Profitabilitas profitabilitas
Gerinata Ginting Pengaruh Ukuran Metode penelitian Ukuran perusahaan,
(2019) Perusahaan, jenis kuantitatif pertumbuhan perusahan
Pertumbuhan kausal dan keputusan investasi, dan
Perusahaan, menggunanakan struktur modal memiliki
Keputusan Investasi, analisis regresi pengaruh signifikan
Dan Struktur Modal linier berganda terhadap profitabilitas
Terhadap perusahaan
Profitabilitas
Perusahaan Property,
Konstruksi Dan Real
Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek
17

Indonesia Periode
2007-2017
Imwi Brastisian, Pengaruh Strujktur Metode penelitian Struktur modal
Mujino dan Risal Modal, Pertumbuhan jenis kuantitatif berpengaruh positif dan
Rinofah Penjualan dan kausal dan analisis signifikan terhadap
(2020) Ukuran Perusahaan data yang profitabilitas perusahaan,
Terhadap digunakan adalah pertumbuhan penjualan
Profitablitas regresi linier berpengaruh positif dan
Perusahaan Farmasi berganda signifikan terhadap
Yang Terdaftar di profitabilitas perusahaan
Bursa Efek dan ukuran perusahaan
Indonnesia berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan
Dhea Lorenza, Pengaruh Struktur Metode penelitian Struktur modal (DER)
Muh. Akob Kadir, Modal dan Ukuran kuantitatif dengan berpengaruh negatif dan
Herman Sjahruddin Perusahaan Terhadap alat analisis yang ukuran perusahaan
(2020) Profitabilitas Pada digunakan adalah berpengaruh tidak
Perusahaan Otomotif analisis regresi signifikan terhadap
yang Terdaftar di linier berganda profitabilitas
Bursa Efek Indonesia
2.2 Landasan Teori

2.2.1 Tinjauan Akuntansi Keuangan

Pendefinisian akuntansi keuangan oleh para profesional, akademisi dan

asosiasi-asosiasi tentu akan dilakukan berdasarkan sudut pandang dan pemahaman

mereka masing-masing. Perbedaan sudut pandang dan pemahaman terhadap

akuntansi keuangan telah banyak melahirkan variasi definisi akuntansi keuangan.

Salah satunya, dari a Statement of BasicAccounting Theory (ASOBAT) yang

mendefinisikan akuntansi sebagai proses mendefinisikan, mengukur dan

menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal

mempertimbangkan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan.

(Ahmad:2015,2).

2.2.2 Laporan Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mendefinisikan laporan keuangan sebagai

struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah
18

entitas. Dan, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mendefinisikan laporan

keuangan sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya

meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat

disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya: laporan arus kas (dana), catatan

dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

laporan keuangan. (Aldila:2019,2)

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian

banyak transaksi yang terjadi dalam suatu Perusahaan. Transaksi dan peristiwa

yang bersifat financial dicatat, digolongkan, dan diringkaskan dengan cara

setepat-tepatnya dalam satuan uang, dan kemudian diadakan penafsiran untuk

berbagai tujuan.

Terdapat dua pihak yang membutuhkan laporan keuangan, yaitu pihak internal

perusahaan (pemilik perusahaan serta manajemen maupun pimpinan perusahaan)

dan pihak eksternal perusahaan (investor, kreditur, dan pemerintah).

2.2.3 Tinjauan Analisis Laporan Keuangan

2.2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Prastowo, “mengatakan bahwa analisa laporan keuangan

merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam

rangkamembantuevaluasi posisi keuangan dan hasiloperasi perusahaan pada masa

sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan

prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan

pada masa mendatang.”


19

Menurut John. Wild Dan kawan kawan dalam Analisis Laporan Keuangan (2005)

Mendefinisikan, “Analisis laporan keuangan (Financial Statement Analysis)

adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan

umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan

yang bermanfaat dalam analisis bisnis.”

Menurut Bernstein (1983:3), mengatakan bahwa : “Analisis laporan

keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analisis untuk laporan

keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan

hubungan tertentu yang sangat berguna dalam pengembalian keputusan.” Jadi

dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah proses untuk

membedah laporan keuangan ke dalam unsur- unsurnya dan menelaah masing-

masing dari unsur tersebut guna memperoleh pengertian dan pemahaman yang

baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Dimana dalam analisis laporan

keuangan, dilakukan penentuan terlebih dahulu, variabel yang digunakan dalam

penelitian termasuk ke dalam jenis rasio apa dan bagaimana cara menghitung

rasio tersebut nantinya. (Dermawan, 2013 : 1-2).

2.2.3.2 Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio (Ratio Analiysis) merupakan salah satu analisis paling

popular dan paling banyak digunakan karena sangat sederhana yang menggunakan

operasi aritmatika, namun interpretasinya sangat kompleks.

Umumnya rasio keuangan yang dikenal dan popular adalah rasio

likuiditas, solvabilitas, rentabilitas. Namun banyak lagi rasio yang dapat dihitung

dari laporan keuangan yang dapat memberikan informasi bagi analisis. Adapun
20

rasio keuangan yang digunakan dalam bisnis yaitu rasio Likuiditas, rasio

Solvabilitas, rasio Profitabilitas atau Rentabilitas, rasio Leverage, rasio aktivitas,

rasio pertumbuhan (Growth), rasio Penilaian Pasar dan rasio Produktivitas. Dalam

penelitian ini, rasio yang digunakan adalah rasio, Perputaran Kas, Ukuran

Perusahaan, Struktur Modal Dan Profitabilitas.

2.2.3.2.1 Perputaran Kas

Kas atau uang tunai merupakan aset lancar dengan tingkat kelancaran yang

paling tinggi yang dapat berupa uang tunai yang ada pada kas perusahaan atau

bank. Setiap perusahaan selalu menyediakan uang tunai untuk keperluan

pembayaran yang bersifat rutin atau mendesak. Misalnya untuk pembayaran upah

harian, pembayaran bahan, serta pengeluaran-pengeluaran yang bersifat

mendesak.

Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat

likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan berarti

makin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai

risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya.

Tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan harus berusaha untuk mempertahankan

persediaan kas yang sangat besar, karena makin besarnya kas berarti makin

banyaknya uang yang menganggur sehingga akan memperkecil profitabilitasnya.

Kas dalam suatu perusahaan akan berubah menjadi persediaan bila

perusahaan tersebut melakukan kegiatan pembelian. Selanjutnya persediaan

berubah menjadi piutang apabila terjadi penjualan secara kredit dan akan menjadi

kas kembali bila piutang tersebut telah jatuh tempo dan sudah dilunasi.
21

Perputaran kas merupakan kemampuan kas untuk menghasilkan

pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali kas berputar dalam satu periode

tertentu melalui penjualan. Perputaran kas berguna untuk mengetahui efektivitas

perusahaan dalam mengelola kas dan membantu manajemen dalam

memperkirakan besar kecil kas pada masa mendatang atas perencanaan penjualan.

(Purnomo : 972)

(Heikal, 2020 : 1) Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan

bersih dengan jumlah rata - rata kas yang menggambarkan tingkat perputaran kas

(Cash Turnover). Semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik, karena ini

berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. Perputaran kas dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut :

Penjualan
PerputaranKas=
Rata−rata Kas

2.2.3.2.2 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan suatu penetapan besar kecilnya

perusahaan. Semakin tinggi total asset yang menunjukkan harta yang dimiliki

perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tergolong perusahaan

besar. Sebaliknya, semakin rendah total asset mengindikasikan bahwa perusahaan

tersebut tergolong perusahaan kecil. Semakin besar total asset menunjukkan

bahwa semakin besar pula harta yang dimiliki perusahaan sehingga investor akan

semakin aman dalam berinvestasi ke perusahaan tersebut. (Esih, 2020 : 3)

Ukuran perusahaan merupakan ukuran atas besarnya aset yang dimiliki

perusahaan sehingga perusahaan besar umumnya mempunyai total aktiva yang


22

besar pula. Perusahaan besar dapat lebih mudah untuk mengakses pasar modal

dibandingkan dengan perusahaan yang kecil. Semakin besar ukuran perusahaan

semakin mudah untuk mendapatkan modal eksternal dalam jumlah yang lebih

besar, sehingga investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan

tersebut dan dapat menaikan nilai perusahaan tersebut. Dengan tersedianya dana

tersebut maka memberi kemudahan perusahaan untuk melaksanakan peluang

investasi. (Uyung, 2019 : 270)

Jadi dapat dikatakan bahwa berkembang atau tidaknya suatu industri dapat

dilihat dari besar kecilnya jumlah aktiva yang dimilikinya dan ukuran perusahaan

akan menjadi tolak ukur dalam mendapatkan dana dari pasar modal. Semakin

tinggi nilai aktiva yang dimiliki perusahaan maka semakin mudah perusahaan

tersebut untuk mendapatkan modal dari para investor karena investor lebih suka

melakukan investasi kepada perusahaan yang mampu menyajikan tingkat

profitabilitas yang tinggi pada laporan keuangan. ukuran perusahaan dapat

dirumuskan sebagai berikut:

¿ ln ( TotalAsset )

2.2.3.2.3 Struktur Modal

Rasio struktur modal (Capital Structure Ratio) merupakan alat analisis

solvabilitas lainnya. Ukuran rasio struktur modal mengaitkan komponen struktur

modal satu sama lain atau dengan totalnya. Bagian ini menjelaskan rasio yang

paling umum digunakan. Kita perlu memahami dengan cermat arti dan
23

perhitungan semua semua ukuran dan rasio sebelum menerapkannya. (K. R

Subramanyam, 2011 : 270)

Struktur modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan

belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau

paduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua

sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. (Indomo : 269)

Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial

perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang sumber dari modal sendiri

(Shareholders’ Equity) utang jangka panjang (Long-Term Liabilities) yang

menjadi pembiayaan suatu perusahaan, struktur modal bertujuan untuk

menyatukan sumber dana permanen lalu digunakan perusahaan dengan cara yang

mampu memaksimumkan nilai perusahaan bagi sebuah perusahaan disarankan

untuk memperkuat kestabilan keuangan yang dimilikinya karena perubahan dalam

struktur modal diperkirakan dapat mempengaruhi perubahan nilai perusahaan.

Struktur modal adalah salah satu faktor yang adapat mempengaruhi besar kecilnya

suatu profit yang dihasilkan. (Dede, 2019 : 159)

Rasio umum yang digunakan untuk mengukur struktur modal antara lain

Debt To Assets Ratio (DAR) dan Debt To Equity Ratio (DER). Berdasarkan

ketersediaan data, penelitian ini menggunakan debt to equity ratio (DER) untuk

mengukur struktur modal. Debt To Equity Ratio ialah rasio yang mencerminkan

perbandingan utang serta ekuitas pada permodalan perusahaan dan menunjukkan

kemampuan modal sendiri untuk membiayai seluruh kewajiban perusahaan. Rasio


24

ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam membayar

semua utang-utangnya. Debt Equity Ratio dihitung dengan cara sebagai berikut :

TotalHutang
DER=
TotalEkuitas

2.3.3.2.4 Profitablitas

Profitabilitas merupakan gambaran kemampuan suatu perusahaan dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas mengukur kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba dengan kemampuan dan sumber yang ada

seperti kegiatan penjualan, kas, modal, juga jumlah karyawan. Dapat diartikan

profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba pada periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan

berpengaruh juga kepada investor, karena kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dapat menarik minat para investor untuk berinvestasi di

perusahaan tersebut. Selain itu dari hasil perhitungan profitabilitas perusahaan

dapat mempertimbangkan keputusan apa saja yang harus diambil dalam masalah

pemenuhan kebutuhan keuangan perusahaan. (Agus, 2022 : 70)

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan keberhasilan

perusahaan didalam menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas sering disebut

sebagai rentabilitas ekonomis, yang diartikan dengan ukuran kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang dimiliki perusahaan

tersebut. Alat ukur yang digunakan dalam mengukur tingkat profitabilitas, antara

lain Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Assets
25

(ROA), Return On Equity (ROE), dan Operating Profit Margin (OPM). ((Mulia :

103)

Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk menggunakan indikator

Return On Assets (ROA) sebagai alat ukur dari profitabilitas, karena Return On

Assets(ROA) merupakan alat ukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

dari total aktiva yang digunakan dan semakin tinggi Return On Assets, maka

semakin efesien dan efektif pengelolaan asset perusahaan dan menunjukan

semakin tinggi profitabilitas perusahaan. Alasan penelitian ini menggunakan

return on assets sebagai alat untuk mengukur profitabilitas, karena rasio ini

mencerminkan seberapa banyak perolehan yang dihasilkan perusahaan atas

seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada perusahaan itu tersebut.

Return On Asset dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

LabaBersih
ROA=
TotalAsset

2.2.4 Hubungan Antar Variabel

2.2.4.1 Hubungan Perputaran Kas terhadap Profitabilitas

(Purnomo : 970) Perputaran kas merupakan kemampuan kas untuk

menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali kas berputar dalam

satu periode tertentu melalui penjualan. Perputaran kas berguna untuk mengetahui

efektivitas perusahaan dalam mengelola kas dan membantu manajemen dalam

memperkirakan besar kecil kas pada masa mendatang atas perencanaan penjualan.

Menurut M. Hari Purnomo, Anessa Musfitria, Ida Robiyah Adawiyah

membuktikan bahwa perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas


26

dan Ni Kadek Sri Wilasmi, Putu Kepramareni, Putu Novia Hapsari Ardianti

bahwa perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perputaran kas

dapat mempengaruhi profitabilitas karena tingkat perputaran kas merupakan

ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin

rendah kas berarti tingkat perputaran kas semakin tinggi sehingga laba perusahaan

akan semakin meningkat dan sebaliknya semakin tinggi kas berarti tingkat

perputaran kas semakin rendah sehingga banyak uang yang berhenti atau tidak

dipergunakan.

2.2.4.2 Hubungan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas

Ukuran perusahaan adalah ukuran atas besarnya aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan di mana perusahaan yang besar umumnya memiliki total aktiva yang

besar pula. Ukuran perusahaan yang diukur dengan aktiva perusahaan

menunjukkan seberapa besar harta yang dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan

aktiva yang besar maka akan menggunakan sumber daya yang ada semaksimal

mungkin untuk menghasilkan keuntungan usaha dan perusahaan dengan aktiva

yang kecil tentunya juga menghasilkan keuntungan sesuai dengan aktiva yang

dimilikinya yang relatif kecil. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sang

Ayu Made Riska Vidyasari,Ni Putu Yuria Mendra, Putu Wenny Saitri ukuran

perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa berkembang atau

tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya jumlah aktiva yang

dimilikinya dan ukuran perusahaan akan menjadi tolak ukur dalam mendapatkan
27

dana dari pasar modal. Semakin tinggi nilai aktiva yang dimiliki perusahaan maka

semakin mudah perusahaan tersebut untuk mendapatkan modal dari para investor

karena investor lebih suka melakukan investasi kepada perusahaan yang mampu

menyajikan tingkat profitabilitas yang tinggi pada laporan keuangan.

2.2.4.3 Hubungan Struktur Modal terhadap Profitabilitas

(Brastibian:82) Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi

finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang

jangka panjang (Long-Term Liabilities) dan modal sendiri (Shareholder’s Equity)

yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan. Struktur modal memiliki

hubungan dengan profitabilitas karena untuk mencapai laba yang maksimal

perusahaan harus mampu menentukan nilai struktur modal yang tepat. Struktur

modal dalam penelitian ini diproksikan oleh Debt to Equity Ratio (DER). DER

adalah rasio yang menunjukan perbandingan hutang dan modal perusahaan atau

situasi yang menunjukan kinerja perusahaan dalam memenuhi kegiatan

operasionalnya.

Jadi berdasarkan pernyataan diatas pemilihan DER diakibatkan karena

dengan hutang yang diperoleh perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan

memperoleh kepercayaan dari investor selaku pemilik modal. DER yang tinggi

mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan karena tingkat utang

yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar yang berarti

mengurangi keuntungan dan sebaliknya semakin rendah rasio DER maka semakin

baik karena aman bagi kreditor.


28

2.3 Rumusan Hipotesis

(Wagian, 2019 : 94) Hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang

suatu tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian tertentu yang telah terjadi` atau

yang akan terjadi. Dalam tataran praktis hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena

jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data,

sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis adalah jawaban teoritis terhadap

rumusan masalah penelitian. Maka, berdasarkan rumusan masalah di atas,

disusunlah hipotesis sebagai berikut:

1. Pengaruh Secara Simultan Antara Perputaran Kas, Ukuran Peruasahaan

dan Srtuktur Modal terhadap Profitabilitas

Penelitian Menurut M. Hari Purnomo, Anessa Musfitria dan Ida Adawiyah

hasil dari uji F tentang perputaran kas, ukuran perusahaan dan struktur modal

secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas,

Sedangkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel perputaran kas secara pasrial

berpengaruh positif dan sigmifikan terhadap proofitabilitas. Variabele kecukupan

modal dan ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas.

H1 : Terdapat Pengaruh Positif Antara Perputaran Kas, Ukuran Perusahaan

dan Struktur Modal terhadap Profitabilitas


29

2. Pengaruh Secara Langsung Antara Perputaran Kas terhadap

Profitabilitas

Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan bersih dengan

jumlah rata - rata kas yang menggambarkan tingkat perputaran kas (Cash

Turnover). Semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik, karena ini berarti

semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. (Purnomo, Musfitria dan Adawiyah :

970)

Penelitian menurut M. Hari Purnomoo, Anessa Musfitria, Ida Robiyah

Adawiyah tentang perputaran kas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

profitablitas, sedangkan menurut Ita Dwi Fitria, Anita Wijayanti, Riana

Rachmawati perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitablitas.

H2 : Terdapat Pengaruh Positif antara Perputaran Kas terhadap

Profitabilitas.

3. Pengaruh Secara Langsung antara Ukuran Perusahaan terhadap

Profitabilitas

Ukuran perusahaan adalah ukuran atas besarnya aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan di mana perusahaan yang besar umumnya memiliki total aktiva yang

besar pula. Ukuran perusahaan yang diukur dengan aktiva perusahaan

menunjukkan seberapa besar harta yang dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan

aktiva yang besar maka akan menggunakan sumber daya yang ada semaksimal

mungkin untuk menghasilkan keuntungan usaha dan perusahaan dengan aktiva

yang kecil tentunya juga menghasilkan keuntungan sesuai dengan aktiva yang

dimilikinya yang relatif kecil. (Brastibian dan Rinofah : 82)


30

Penelitian Sang Ayu Made Riska Vidyasari, Ni Putu Yuria Mendra, dan Putu

Wenny Saitri tentang ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap

profitabilitas, sedangkan menurut Dhea Lorenza, Muh. Akob Kadir, dan Herman

Sjahruddin ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas.

H3 : Terdapat Pengaruh Positif Antara Ukuran Perusahaan terhadap

Profitabilitas

4. Terdapat Pengaruh Secara Langsung antara Struktur Modal terhadap

Profitabilitas

Struktur modal disini merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial

perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka

panjang (Long-Term Liabilities) dan modal sendiri (Shareholder’s Equity) yang

menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan. (Ginting : 120)

Penelitian menurut Imwi Brastibian, Mujino, dan Risal Rinofah tentang

struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitablitas,

sedangkan menurut Dhea Lorenza, Muh. Akob Kadir dan Herman Sjahruddin

struktur modal bepengaruh negatif terhadap perusahaan.

H4 : Terdapat Pengaruh Positif Antara Struktur Modal terhadap

Profitabilitas

BAB III
31

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Objek penelitian dilakukan pada PT Elnusa Tbk yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang dipublikasikan melalui website www.idnfinancials.com dan

website resmi perusahaan PT Elnusa Tbk dengan laporan keuangan triwulan

perusahaan dari periode 2010-2021.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

asosiatif dengan bentuk kausalitas, yaitu penelitian yang memberikan penjelasan

secara konkret tentang variabel mana yang menjadi penyebab dan variabel mana

yang menjadi akibat. Dimana dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui

sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Sehingga dalam enelitian ini bertujuan

untuk mengetahui atau menguji seberapa besar pengaruh perputaran kas, ukuran

perusahaan dan struktur modal terhadap profitabilitas pada perusahaan PT. Elnusa

Tbk.

3.3 Jenis Data

Suatu aktivitas penelitian tidak akan terlepas dari keberadaan data yang

merupakan bahan baku informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai

obyek penelitian. Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk

kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti.

Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan
32

menggunakan teknik selama kegiatan penelitian berlangsung. (Siyoto dan Sodiq,

Dasar Metodologi Penelitian : 67)

Jenis data dalam penelitian ini berdasarkan pada waktu pengumpulannya yaitu

Data Time Series. Data time series merupakan data yang diperoleh atau

dikumpulkan dari waktu ke waktu. Adapun tujuannya adalah untuk

menggambarkan perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Berdasarkan

waktu pengumpulannya, penelitian ini menggunakan jenis data Time Series. Data

yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari satu perusahaan yaitu Perusahaan

PT. Elnusa Tbk dengan banyak periode dan dengan menggunakan data laporan

keuangan triwulan perusahaan periode 2010-2021.

3.4 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai

sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat

diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan,

jurnal dan lain sebagainya.

Alasan penelitian ini menggunakan data sekunder karena penelitian ini

menggunakan data dokumentasi berupa laporan keuangan triwulan yang dapat

diakses melalui website www.idnfinancials.com dan website resmi perusahaan

PT Elnusa Tbk.
33

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

(Sugiyono, 2018 : 80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini menggunakan satu perusahaan dengan laporan

keuangan yang telah diterbitkan perusahaan PT Elnusa Tbk.

3.5.2 Sampel

(Sugioyono : 80) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,

tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representatif (mewakili). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini menggunakan Purposive Sampling dimana Purposive Sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini

adalah data laporan keuangan triwulan yang berjumlah 12 tahun. Sedangkan data

yang diambil dalam laporan keuangan triwulan yaitu dari tahun 2010 sampai

2021dari perusahaan PT Elnusa Tbk. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini ada

48 sampel atau yang terdiri dari 48 laporan keuangan.


34

3.6 Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian dan operasional adalah unsur penelitian yang

memberitahukan bagaiaman caranya mengukur satu variabel. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.6.1 Variabel Dependen (Y)

(Siyoto dan Sodik : 52) Variabel dependen atau yang sering disebut juga

sebagai variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah (Y) Profitabilitas. (Agus, 2022 : 70) Profitabilitas adalah gambaran

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.

Variabel ini menggunakan indikator Return On Asset (ROA) sebagai alat ukur

dari profitabilitas, karena Return On Assets (ROA) merupakan alat ukur

kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari total aktiva yang digunakan dan

alasan penelitian ini menggunakan Return On Assets sebagai alat untuk mengukur

profitabilitas, karena rasio ini mencerminkan seberapa banyak perolehan yang

dihasilkan perusahaan atas seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada

perusahaan itu tersebut dan semakin tinggi Return On Assets, maka semakin

efesien dan efektif pengelolaan asset perusahaan dan menunjukan semakin tinggi

profitabilitas perusahaan. Return On Asset dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

LabaBersih
ROA=
TotalAsset
35

3.6.2 Variabel Independen (X)

Variabel independen atau yang sering disebut juga sebagai variabel bebas

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel terikat. (Siyoto dan Sodik : 52) Dalam penelitian ini

variabel-variabel independen adalah:

3.6.2.1 Perputaran Kas

Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan bersih dengan

jumlah rata - rata kas yang menggambarkan tingkat perputaran kas (Cash

Turnover). Semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik, karena ini berarti

semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. (Purnomo, Musfitria dan Adawiyah :

970) Perputaran kas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Penjualan
PerputaranKas=
Rata−rata Kas

3.6.2.2 Ukuran Perusahaan

(Uyung, 2019 : 270) Ukuran perusahaan merupakan ukuran atas besarnya

aset yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan besar umumnya mempunyai

total aktiva yang besar pula. Jadi dapat dikatakan bahwa berkembang atau

tidaknya suatu industri dapat dilihat dari besar kecilnya jumlah aktiva yang

dimilikinya dan ukuran perusahaan akan menjadi tolak ukur dalam mendapatkan

dana dari pasar modal. Semakin tinggi nilai aktiva yang dimiliki perusahaan maka

semakin mudah perusahaan tersebut untuk mendapatkan modal dari para investor

karena investor lebih suka melakukan investasi kepada perusahaan yang mampu
36

menyajikan tingkat profitabilitas yang tinggi pada laporan keuangan. ukuran

perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut:

¿ ln ( TotalAsset )

3.6.2.3 Struktur Modal

Rasio umum yang digunakan untuk mengukur struktur modal antara lain

Debt To Assets Ratio (DAR) dan Debt To Equity Ratio (DER). Berdasarkan

ketersediaan data, penelitian ini menggunakan debt to equity ratio (DER) untuk

mengukur struktur modal. Debt To Equity Ratio ialah rasio yang mencerminkan

perbandingan utang serta ekuitas pada permodalan perusahaan dan menunjukkan

kemampuan modal sendiri untuk membiayai seluruh kewajiban perusahaan. Rasio

ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam membayar

semua utang-utangnya. Debt Equity Ratio dihitung dengan cara sebagai berikut :

TotalHutang
DER=
TotalEkuitas

3.7 Teknik Pengumpulan Data

(Siyotodan Sodik : 75) Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan metode dokumentasi. Metode

dokumentasi merupakan metode yang dilakukan dengan cara mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, surat

kabar, dan sebagainya. Dokumentasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam

penelitian untuk pengumpulan data dengan menggunakan dokumen perusahaan.

Metode dokumentasi yang digunakan melalui pengumpulan data sekunder

yaitu berupa laporan keuangan perusahaan. (Nur, 2018 : 37) Data sekunder adalah
37

data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan dipublikasikan untuk umum.

Juga, data sekunder merupakan data yang dikumpulkan tidak hanya untuk

keperluan suatu riset tertentu saja. Dan untuk memperoleh hasil penelitian yang

diinginkan, maka peneliti membutuhkan data dan informasi yang mendukung

dalam penelitiannya. Data atau dokumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah laporan keuangan triwulan perusahaan PT Elnusa Tbk dan menampilkan

laporan keuangan lengkap selama periode 2010-2021, yang diperoleh dari website

www.idnfinancial.com dan website resmi perusahaan PT Elnusa Tbk.

3.8 Pengujian Instrumen Data

Instrumen merupakan langkah penting dalam pola prosedur penelitian.

Instrument penelitian berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data

yang diperlukan. Bentuk instrument berkaitan dengan metode pengumpulan data,

seperti wawancara yang instrumennya pedoman wawancara. Metode angket atau

kuisioner yang instrumennya berupa angket atau kuisioner. Metode tes dimana

instrumennya berupa soal tes tetapi dengan metode observasi.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa rumus,

karena dalam penelitian ini menggunakan variabel-variabel yang berasal dari rasio

keuangan di antaranya:

1. Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset

Rumus :

LabaBersi h
ROA=
TotalAsset

2. Perputaran Kas

Rumus :
38

Penjualan
PerputaranKas=
Rata−rata Kas

3. Ukuran Perusahaan

Rumus :

¿ ln ( TotalAsset )

4. Struktur Modal yang diukur dengan DER

Rumus :

TotalHutang
DER=
TotalEkuitas

Jadi data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan triwulan dari

perusahaan PT Elnusa Tbk. Dimana laporan tersebut sudah diterbitkan oleh

perusahaan dan juga data laporan keuangan ini menjadi sampel dalam peneltian

ini.

3.9 Teknik Analisisis Data dan Uji Hipotesis

3.9.1 Mengumpulkan Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

deskriptif. Statistik deskriptif merupakan proses analisis data yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan uji Asumsi Klasik dan dilanjutkan dengan analisis Regresi Linear

Berganda, akan tetapi untuk efisiensi waktu maka dalam penelitian ini peneliti

menggunakan analisis dengan menggunakan aplikasi SPSS.


39

3.9.1.1 Mencari Data Mentah

Data dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data sekunder

tersebut berupa laporan keuangan triwulan dari sampel perusahaan PT Elnusa Tbk

dan data sekunder tersebut bersumber dari website www.idnfinancial.com dan

website resmi Perusahaan PT Elnusa Tbk.

3.9.1.2 Statistik Deskriptif

(Jonathan, 2006 : 138) Statistik deskriptif merupakan pengolahan data

yang terdiri dari angka-angka atau pun yang lainnya dengan tujuan untuk

mendeksripsikan atau memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui

data sampel atau populasi. Kegunaan utama statistik deskriptif adalah untuk

menggambarkan jawaban-jawaban observasi. Yang termasuk didalamnya ialah

distribusi frekuensi, distribusi persendan rata-rata (Mean). Dalam pengujian

deskriptif ini di dalamnya terdiri dari pengujian nilai mean, minimum dan

maksimum.

1. Nilai Rata-Rata (Mean)

Mean dapat dicari dengan menjumlahkan semua nilai kemudian dibagi dengan

banyaknya individu.

2. Nilai Median (Me)

Median merupakan nilai tengah yang membatasi setengah frekuensi bagian bawah

dan setengah frekuensi bagian atas.

3. Nilai Mode

Mode merupakan nilai yang jumlah frekuensinya paling besar. Untuk mencari

nilai mode dapat dilihat pada jumlah frekuensi yang paling besar.
40

3.9.2 Mengolah Data

Mengolah data dilakukan dengan uji asumsi klasik yaitu untuk mengetahui

apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak dan

menilai baik atau tidaknya model regresi yang dikembangkan. Uji asumsi klasik

terdiri dari beberapa pengujian yaitu, uji Normalitas, uji Multikoloniaritas, uji

Heteroskedastisitas, dan uji Autokorelasi. Pengujian ini dilakukan dengan maksud

untuk mencari tahu apakah dalam penelitian ini terdapat masalah-masalah asumsi

klasik atau tidak. Dan juga untuk mengetahui model regresi dalam penelitian ini

baik dan layak atau tidaknya model regresi yang sedang dikembangkan dalam

penelitian ini. Berikut penjelasan tentang pengujian-pengujian yang ada dalam uji

asumsi klasik.

3.9.2.1 Uji Normalitas

Asumsi Normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada

pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regressi, apabila model regresi

tidak berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih meragukan,

karena statistik uji F dan uji t pada analisis regresi diturunkan dari distribusi

normal. Pada penelitian ini digunakan uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov

untuk menguji normalitas model regresi.

3.9.2.2 Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah adanya hubungan antar residual pada satu pengamatan

dengan pengamatan lain. Konsekuensi autokorelasi adalah biasnya varians dengan

nilai yang lebih kecil dari nilai sebenarnya, sehingga nilai R kuadrat dan F-

statistik yang dihasilkan cenderung sangat berlebih (overestimated). Cara


41

mendeteksi adanya autokorelasi adalah dengan membandingkan nilai Durbin

Watson statistik hitung dengan Durbin Watson (DW) statistik tabel.

3.9.2.3 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas (Kolinearitas Ganda) pertama kali ditemukan oleh

Ragnar Frisch, yang artinya adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti

diantara beberapa atau semua variabel penjelas (bebas) dari model regresi ganda.

Dalam arti yang lebih luas, multikolinearitas yaitu untuk terjadinya korelasi linear

yang tinggi di antara variabel-variabel penjelas (X1, X2, ….,Xp). (Setiawan, Dwi

dan Nikodemus, 2010 : 82)

Konsekuensi multikearitas adalah invalidnya signifikansi variabel maupun

besaran koefisien variable dan konstanta. Multikolinearitas diduga terjadi apabila

estimasi menghasilkan nilai R kuadrat yang tinggi (lebih dari 0.8), nilai F tinggi,

dan nilai t-statistik semua atau hampir semua variabel penjelas tidak signifikan.

3.9.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah situasi tidak konstannya varians. Konsekuensi

heteroskedasitas adalah biasnya varians sehingga uji signifikansi menjadi invalid.

Salah satu cara mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji

Glesjer. Uji Glesjer dilakukan dengan cara meregresi nilai absolut residual dari

model yang diestimasi terhadap variabel-variabel penjelas. Regresi model awal

setelah variable PRM dihilangkan.


42

3.9.3 Menganlisis Data

3.9.3.1 Model Regresi

Dalam penelitian ini model regresi yang digunakan adalah model regresi

linier berganda, yang terdiri dari tiga variabel independen dan satu variabel

dependen, yaitu Perputaran Kas (X1), Ukuran Perusahaan (X2), Struktur Modal

(X3) Dan Profitabilitas (Y).

(Robet dan Budi, 2016 : 9) Model regresi ini dilakukan untuk mengetahui

apakah terdapat pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independen)

terhadap variabel terikat (dependen) yng digunakan. Adapun model persamaan

umum regresi linier berganda yang digunakan yaitu sebagai berikut:

Y = α + β1X 1 + β2 X 2 + β3 X 3 + e

Keterangan :

Y : Profitabilitas

X1 : Perputaran Kas

X2 : Ukuran Perusahaan

X3 : Struktur Modal

α : Konstanta

β1,2,3 : Koefesien

e : Error

3.9.2.2 Uji F (Signifikansi Simultan)

(Mudrajat, 2011 : 107) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah seluruh variabel independen berpengaruh secara bersamaan terhadap


43

variabel dependen. Hipotesis H0 yang dirumuskan adalah sebagai berikut:

Langkah-langkah pengujian uji F yaitu :

3.9.3.2.1 Membuat hipotesis dalam uraian kalimat

H0 = Tidak ada pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel

dependen

H1 = Ada pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel

dependen

3.9.3.2.2 Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik

H0 : β1= artinya, tidak ada pengaruh variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen.

H1: β1≠ artinya, ada pengaruh variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen.

3.9.3.2.3 Menentukan taraf signifikan α

Taraf yang digunakan adalah 5% atau 0,05

Apabila nilai signifikan F < 0,05 maka H1 diterima.

Apabila nilai signifikan F > 0,05 maka H0 diterima.

3.9.2.3.4 Kaidah pengujian

Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H1 diterima

Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak.

3.9.2.3.5 Membandingkan Ftabel dan Fhitung

Tujuan membandingkan antara Ftabel dan Fhitung adalah untuk mengetahui

apakah H0 ditolak atau diterima berdasarkan kaidah pengujian.


44

3.9.2.3.6 Mengambil keputusan

Membuat keputusan apakah H0 atau H1 yang diterima.

3.9.3.3 Uji t (Uji Parsial)

Uji t dipergunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan

dari masing-masing variabel independen dalam pengaruh variabel dependen.

Alasan uji t dilakukan yaitu untuk menguji apakah variabel bebas (X) secara

individual terdapat hubungan yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat

(Y). (M. Muslih, 2019: 55-56)

Adapun bentuk pengujian adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Hipotesis

a) H02 : β2< 0 artinya perputaran kas tidak berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap Profitabilitas.

b) Ha2 : β2 > 0 artinya perputaran kas berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap profitabilitas.

c) H03 : β3 < 0 artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan

secara parsial terhada profitabilitas.

d) Ha3 : β3 > 0 artinya ukuran perusahaan berpengaruhh signifikan secara

parsial terhadap profitabilitas.

e) H04 : β4< 0 artinya struktur modal tidak berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap profitabilitas.

f) Ha4 : β4 > 0 artinya struktur modal berpengaruhsignifikan secara parsial

terhadap profitabilitas.
45

2. Membuat keputusan

Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial berdasar pada nilai

probabilitas yang memiliki ketentuan sebagai berikut:

a) Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b) Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

3.9.3.4 Koefisien Determinasi (R2)

(Abraham, 2018; 43-44) Koefisien determinasi (R2) adalah sebuah

koefisien yang menunjukkan persentase pengaruh semua variable independen

terhadap variabel dependen. Persentase tersebut menunjukkan seberapa besar

variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Semakin besar

koefisien determinasinya maka semakin baik variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen. Nilai R2 besarnya antara 0-1 (0 < R2 < 1)

koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel

independen mempengaruhi variabel dependen. Nilai R-Square dikatakan baik bila

nilainya di atas 0,5 karena nilai dari R-Square berkisar antara 0 sampai 1. Bila

nilai R-Square mendekati 1 maka sebagian besar variabel independen menjelaskan

variabel dependen sedangkan jika koefisien determinasi adalah 0 berarti variabel

independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.


46

DAFTAR PUSTAKA

Brastibian, Imwi, dan Risal Rinofah. “Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan


Penjualan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan
Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Sains
Manajemen dan Bisnis Indonesia 10, no. 1 (6 Juli 2020): 81–88.
https://doi.org/10.32528/jsmbi.v10i1.3390.

Cahyana, Agus, Azolla Degita Azis, dan Lilis Lisnawati. “Pengaruh Struktur
Modal Dan Intensitas Teknologi Terhadap Profitabilitas Perusahaan.”
Neraca Keuangan : Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 17, no. 1 (17
April 2022): 69–76. https://doi.org/10.32832/neraca.v17i1.6992.

Fitriana, Ita Dwi, Anita Wijayanti, dan Riana Rachmawati Dewi. “PENGARUH
PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN
PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS.” Seminar Nasional
Manajemen, Ekonomi Dan Akuntansi 5, no. 1 (19 September 2020): 309–
17.

Ginting, Gerinata. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan,


Keputusan Investasi, Dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas
Perusahaan Property, Konstruksi Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2007-2017.” Jurnal TEDC 13, no. 2 (28 Mei
2019): 119–26.

Hakim, Heikal Muhammad Zakaria, Gusganda Suria Manda, dan Arif Rakhman.
“Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap
Profitabilitas.” Business Innovation and Entrepreneurship Journal 2, no. 1
(29 Februari 2020): 61–67. https://doi.org/10.35899/biej.v2i1.42.
47

Indomo, Uyung Sutan. “Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan, Ukuran


Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Pertambangan Periode 2012-2016.” Jurnal STEI Ekonomi 28, no. 02 (10
Desember 2019): 267–79. https://doi.org/10.36406/jemi.v28i02.255.

Jayanti, Esih, dan Dena Sukarno. “PENGARUH LEVERAGE, UKURAN


PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP
PROFITABILITAS:” JURNAL EKONOMI 10, no. 1 (28 Februari 2020):
1–12.

Jusuf, Soewadji. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media,


2012.

Kuncoro, Mudrajad. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Unit Penerbit dan


Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, 2011.

Kurniawan, Robet, dan Budi Yuniarto. Analisis Regresi. Jakarta: Kencana


Prenada Media Group, 2016.

Lorenza, Dhea, Muh Akob Kadir, dan Herman Sjahruddin. “PENGARUH


STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.” Jurnal Ekonomi
Manajemen 6, no. 1 (31 Mei 2020): 13–20.
https://doi.org/10.37058/jem.v6i1.1544.

Maghiszha, Dinar Fitra “Laba Elnusa Jeblok Turun 56% Jadi Rp108 Miliar di
2021”, diakses dari https://ekbis.sindonews.com/read/709257/178/laba-
elnusa-jeblok-turun-56-jadi-rp108-miliar-di-2021-1646960631 pada tanggal
09 Juni 2022.

Maryati, Kun, dan Juju Suryawati. Sosiologi. Jakarta: Erlangga, 2001.

Masyhuri, dan M. Zainuddin. Metode Penelitian Pendekatan Praktis Dan


Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama, 2010.
48

Mulia Rahmah, S. Kom, dan Aryo Bagaskoro. “PENGARUH LIKUIDITAS,


LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP
PROFITABILITAS (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015-2019).”
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana 8, no. 2 (15 Juli 2021).
https://doi.org/10.35137/jabk.v8i2.542.

Muslih, M. “PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN LIKUIDITAS


(CURRENT RATIO) TERHADAP PROFITABILITAS (RETURN ON
ASSET).” KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi 11, no. 1 (2 Juli 2019): 47–
59.

Nurdin, Ismail, dan Sri Hartati. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Media
Sahabat Cendekia, 2019.

Purnomo, M. Hari, Anessa Musfitria, dan Ida Robiyah Adawiyah. “Pengaruh


Perputaran Kas, Kecukupan Modal, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Profitabilitas: Studi Pada Perusahaan Perbankan Konvensional Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018.” El-Mal: Jurnal
Kajian Ekonomi & Bisnis Islam 3, no. 5 (11 April 2022): 968–87.
https://doi.org/10.47467/elmal.v3i5.1299.

Putra, I. Gusti Ngurah Pradnyana, dan Gede Putu Agus Jana Susila. “Pengaruh
Ukuran Perusahaan Dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Sub Sektor Perkebunan.” Bisma: Jurnal Manajemen 6, no. 2 (11
Desember 2020): 178–87. https://doi.org/10.23887/bjm.v6i2.26813.

Septiana, Aldila. Analisis Laporan Keuangan: Konsep Dasar Deskripsi Laporan


Keuangan. Ed. Rudi Hermawan, Cetakan Pertama. Pamekasan: Duta Media
Publishing, 2019.

Setiawan, Dwi Endah Kusrini, dan Nikodemus WK. Ekonometrika. Edisi 1.


Yogyakarta: Andi, 2010.

Siyoto, Sandu, dan M. Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. Cetakan 1.


Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015.
49

Sodik, Sandu Siyoto Ali. DASAR METODOLOGI PENELITIAN. Yogyakarta:


Literasi Media Publishing, 2015.

Subramanyam, K.R., dan John J. Wild. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:


Salemba Empat, 2011.

Sugiyono. METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN


R&D. Bandung: CV. ALFABETA, 2013.

Suharna, Dede, dan Silviyanti Silviyanti. “PENGARUH STRUKTUR MODAL


DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP
PROFITABILITAS.” The Asia Pacific Journal of Management Studies 6,
no. 3 (15 Desember 2019). https://doi.org/10.55171/.v6i3.338.

Surwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta:


Graha Ilmu, 2006.

Syahrial, Dermawan, dan Djahotman Purba. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:


Mitra Wacana Media, 2013.

Syakur, Ahmad Syafi’i. Intermediate Accounting. Edisi Revisi. Jakarta: AV


Publisher, 2015.

Vidyasari, Sang Ayu Made Riska, Ni Putu Yuria Mendra, dan Putu Wenny Saitri.
“PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PENJUALAN,
UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN PERPUTARAN MODAL
KERJA TERHADAP PROFITABILITAS.” Kumpulan Hasil Riset
Mahasiswa Akuntansi (KHARISMA) 3, no. 1 (28 Februari 2021). http://e-
journal.unmas.ac.id/index.php/kharisma/article/view/1683.

Wagian. Metodologi Penelitian Pendidikan: Teori Dan Implementasi. Yogyakarta:


Dee Publish, 2019.

Wilasmi, Ni Kadek Sri, Putu Kepramareni, dan Putu Novia Hapsari Ardianti.
“PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN KAS,
PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN
TERHADAP PROFITABILITAS.” Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa
50

Akuntansi (KHARISMA) 2, no. 2 (5 Agustus 2020). http://e-


journal.unmas.ac.id/index.php/kharisma/article/view/972.

Yanda, Abraham Carlos. “Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan,


Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” 2018.
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7295.

Yulianto, Nur Achmad Budi, Mohammad Maskan, dan Alifiulahtin Utaminingsih.


Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama. Malang: Polinema Press,
2018.

Anda mungkin juga menyukai