PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
2021220040
UNIVERSITAS MADURA
PAMEKASAN
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur alhamdulillah, atas nikmat dan karunia yang telah Allah SWT.
kita nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan
menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Tanpa beliau kita tidak akan
merasakan manisnya ilmu dan risalah islam yang sampai saat ini kita rasakan.
Saya sebagai penulis dan peneliti berharap proposal penelitian ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
menyadari bahwa dalam penelitian proposal penelitian ini masih jauh dari kata
semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, peneliti
Peneliti
Adelya Dwy Agustina
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
(S. Kom, 2021 : 103) Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan
profitabilitas, antara lain Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM),
Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Operating Profit Margin
Return On Assets (ROA) sebagai alat ukur dari profitabilitas, karena Return On
dari total aktiva yang digunakan dan alasan penelitian ini menggunakan Return
seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada perusahaan itu tersebut dan
semakin tinggi Return On Assets, maka semakin efesien dan efektif pengelolaan
(M. Hari, 2022 : 970) Perputaran kas salah satu indikator yang mempengaruhi
penjualan dengan jumlah kas rata-rata. Perputaran kas merupakan kemampuan kas
1
untuk menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali kas berputar
dalam satu periode melalui penjualan. Perputaran kas berguna untuk mengetahui
memperkirakan besar kecil kas pada masa mendatang atas perencanaan penjualan.
ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan. semakin rendah
kas berarti tingkat perputaran kas semakin tinggi sehingga laba perusahaan akan
semakin meningkat dan sebaliknya semakin tinggi kas berarti tingkat perputaran
kas semakin rendah sehingga banyak uang yang berhenti atau tidak dipergunakan.
perusahaan adalah ukuran atas besarnya aktiva yang dimiliki oleh perusahaan di
mana perusahaan yang besar umumnya memiliki total aktiva yang besar pula.
besar harta yang dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan aktiva yang besar maka
yang relatif kecil. Jadi dapat dikatakan bahwa berkembang atau tidaknya suatu
perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya jumlah aktiva yang dimilikinya dan
ukuran perusahaan akan menjadi tolak ukur dalam mendapatkan dana dari pasar
modal. Semakin tinggi nilai aktiva yang dimiliki perusahaan maka semakin
mudah perusahaan tersebut untuk mendapatkan modal dari para investor karena
2
investor lebih suka melakukan investasi kepada perusahaan yang mampu
(Gerinata, 2019: 120) Struktur modal disini merupakan gambaran dari bentuk
proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber
dalam penelitian ini yang mempengaruhi profitabilitas tidak hanya perputaran kas
dan ukuran perusahaan akan tetapi struktur modal juga dijadikan salah satu
maksimal perusahaan harus mampu menentukan nilai struktur modal yang tepat.
Struktur modal dalam penelitian ini diukur dengan Debt To Equity Ratio (DER).
dan modal perusahaan atau situasi yang menunjukan kinerja perusahaan dalam
memperoleh kepercayaan dari investor selaku pemilik modal. DER yang tinggi
mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan karena tingkat utang
yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar yang berarti
mengurangi keuntungan dan sebaliknya semakin rendah rasio DER maka semakin
Objek dalam penelitian ini adalah salah satu anak perusahaan dari PT
Pertamina (Persero) yang berfokus dalam eksplorasi minyak dan gas. Perusahaan
3
2
ini didirikan pada tanggal 25 Januari 1969 dengan nama PT Electronika Nusantara
dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun yang sama. PT Electronika
Nusantara atau yang sekarang sudah diubah dan dikenal dengan nama PT Elnusa
Tbk kegiatan usaha utamanya adalah beroperasi di bidang jasa hulu migas dan
penyertaan saham pada entitas anak serta entitas ventura bersama yang bergerak
dalam berbagai bidang usaha, yaitu jasa dan perdagangan penunjang hulu migas,
jasa dan perdagangan hilir migas, jasa pengolahan dan penyimpanan data migas,
tahun lalu sebesar Rp7,7 triliun. Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan
melalui segmen jasa distribusi & logistik energi sebesar 53%, jasa hulu migas
bahwa perusahaan mencatatkan laba bruto Rp 645 miliar, laba operasi Rp 315
miliar dan laba bersih Rp 108 miliar sepanjangan tahun 2021. Jadi PT Elnusa
mengalami penurunan laba yang sangat besar yakni Rp108 miliar, dimana
nominal tersebut jika di persentase merosot sebesar 56% dibandingkan laba bersih
hampir seluruh sektor mengalami tekanan hebat. Sebagai perusahaan jasa migas,
3
salah satu dampak yang Perseroan rasakan yakni mundurnya beberapa jadwal
2021".
tantangan hebat ini sebagai sesuatu yang membawa optimisme untuk tahun
peningkatan menjadi Rp7,49 triliun, dari tahun 2020 senilai Rp6,98 triliun.
Kinerja ini membawa laba per saham ELSA turun menjadi Rp14,90 dari
sebelumnya Rp34,13.
Selain melaporkan laba bersih yang menurun emiten ini juga melaporkan total
aset perseroan per 31 Desember 2021. Dimana total asset emiten tersebut adalah
sebesar Rp7,23 triliun, angka ini lebih rendah dari posisi aset akhir tahun 2020
senilai Rp7,56 triliun. Sementara total liabilitas dan ekuitas perseroan pada 2021
masing-masing adalah sebesar Rp3,45 triliun dan Rp3,77 triliun. Posisi kas dan
setara kas perseroan pada akhir tahun 2021 mencapai Rp1,14 triliun, lebih rendah
Elnusa sebesar Rp 436 miliar dengan pemanfaatan untuk berbagai investasi yang
untuk pengembangan jasa hulu serta jasa penunjang migas. “Penyerapan belanja
4
modal pada tahun 2021 kami sesuaikan dengan kondisi bisnis dan pasar di tahun
terdahulu yang meneliti tentang pengaruh perputaran kas, ukuran perusahaan dan
meneliti tentang pengaruh perputaran kas, ukuran perusahaan dan struktur modal
terhadap profitabilitas.
terhadap profitabilitas. Akan tetapi menurut Ita Dwi Fitriana, Anita Wijayanti,
profitabilitas.
Kedua, menurut Sang Ayu Made Riska Vidyasari,Ni Putu Yuria Mendra,
Putu Wenny Saitri dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Struktur Modal,
positif terhadap profitabilitas. Akan tetapi menurut Imwi Brastibian, Mujino dan
5
profitabilitas.
profitabilitas. Akan tetapi menurut Sang Ayu Made Riska Vidyasari,Ni Putu
Yuria Mendra, Putu Wenny Saitri dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Berdasarkan latar belakang dan gap analisis yang telah dipaparkan diatas,
1. Apa pengaruh secara simultan antara perputaran kas, ukuran perusahaan dan
struktur modal terhadap profitabilitas pada PT Elnusa Tbk. ?
2. Apa pengaruh langsung perputaran kas terhadap profitabilitas pada PT Elnusa
Tbk. ?
3. Apa pengaruh langsung ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada PT
Elnusa Tbk. ?
4. Apa pengaruh langsung struktur modal terhadap profitabilitas pada PT Elnusa
Tbk.?
Tujuan penelitian adalah sesuatu yang ingin di capai dalam sebuah penelitian.
Mengacu pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian dari rumusan
1. Bagi Peneliti
tentang ilmu dan pengetahuan khususnya tentang pengaruh perputaran kas ukuran
7
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi dan rujukan untuk
3. Bagi Investor
Dapat menjadi acuan atau bahan bacaan dalam mengambil keputusan pada
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan penelitian lebih lanjut tentang
referensi pada perpustakaan khususnya bagi jurusan ekonomi dan bisnis, prodi
akuntansi.
dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel
terikat.
Jadi dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independen) adalah
perputaran kas, ukuran perusahaan dan struktur modal. Sedangkan yang dalam
2. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan PT Elnusa Tbk. Dan untuk data
yang diteliti adalah laporan keuangan triwulan perusahaan pada Tahun 2010-
2021.
Gambar 1.1
Ukuran Perusahaan
(X2)
Profitabilitas (Y)
Keterangan :
= Parsial
= Simultan
1. X1, X2, X3 terhadap Y = Perputaran kas, ukuran perusahaan dan struktur modal
BAB II
KAJIAN TEORI
sebagai bahan analisis berdasarkan kerangka teoritik yang dibangun dan sebagai
Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
penelitian berupa pengumpulan data seperti dokumen atau arsip yang tersedia di
BEI tahun 2016-2018, sumber kutipan, dan daftar pustaka. Pemilihan sampel
tercatat di BEI. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier
11
dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Berdasarkan hasil uji regresi linier
oleh perputaran kas, kecukupan modal, dan ukuran perusahaan, sedangkan sisanya
46,6% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji
penelitian ini adalah data sekunder dari laporan keuangan perusahaan manufaktur
di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Metode analisis
yang digunakan adalah regresi linier berganda Hasil penelitian ini adalah ukuran
terhadap profitabilitas.
12
ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2019. Sampel yang
bahwa:
Sang Ayu Made Riska Vidyasari,Ni Putu Yuria Mendra, Putu Wenny Saitri
dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Perusahaan Property, Konstruksi Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek
dengan adanya keuntungan tersebut maka modal dan aset perusahaan akan
bertambah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
perusahaan sector property, konstruksi dan real estate yang terdaftar di bursa efek
14
Sampel pada penelitian ini terdiri dari 14 perusahaan dan penarikan sampel yang
menunjukkan bukti bahwa struktur modal (DER) berpengaruh negatif dan ukuran
memiliki keterbatasan pada jumlah unit data dan hanya menggunakan perusahaan
ini menunjukkan hasil dari kedua kausalitas yang diuji dengan hasil yang serupa
penelitian ini.
Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil sampel perusahaan farmasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang laporan keuangannya telah
perusahaan. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda
dengan tingkat signifkasi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur
Tabel 2.1
Indonesia Periode
2007-2017
Imwi Brastisian, Pengaruh Strujktur Metode penelitian Struktur modal
Mujino dan Risal Modal, Pertumbuhan jenis kuantitatif berpengaruh positif dan
Rinofah Penjualan dan kausal dan analisis signifikan terhadap
(2020) Ukuran Perusahaan data yang profitabilitas perusahaan,
Terhadap digunakan adalah pertumbuhan penjualan
Profitablitas regresi linier berpengaruh positif dan
Perusahaan Farmasi berganda signifikan terhadap
Yang Terdaftar di profitabilitas perusahaan
Bursa Efek dan ukuran perusahaan
Indonnesia berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan
Dhea Lorenza, Pengaruh Struktur Metode penelitian Struktur modal (DER)
Muh. Akob Kadir, Modal dan Ukuran kuantitatif dengan berpengaruh negatif dan
Herman Sjahruddin Perusahaan Terhadap alat analisis yang ukuran perusahaan
(2020) Profitabilitas Pada digunakan adalah berpengaruh tidak
Perusahaan Otomotif analisis regresi signifikan terhadap
yang Terdaftar di linier berganda profitabilitas
Bursa Efek Indonesia
2.2 Landasan Teori
(Ahmad:2015,2).
struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah
18
keuangan sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya: laporan arus kas (dana), catatan
dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
banyak transaksi yang terjadi dalam suatu Perusahaan. Transaksi dan peristiwa
berbagai tujuan.
Terdapat dua pihak yang membutuhkan laporan keuangan, yaitu pihak internal
sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan
prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan
Menurut John. Wild Dan kawan kawan dalam Analisis Laporan Keuangan (2005)
adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan
umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan
keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan
masing dari unsur tersebut guna memperoleh pengertian dan pemahaman yang
baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Dimana dalam analisis laporan
penelitian termasuk ke dalam jenis rasio apa dan bagaimana cara menghitung
popular dan paling banyak digunakan karena sangat sederhana yang menggunakan
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas. Namun banyak lagi rasio yang dapat dihitung
dari laporan keuangan yang dapat memberikan informasi bagi analisis. Adapun
20
rasio keuangan yang digunakan dalam bisnis yaitu rasio Likuiditas, rasio
rasio pertumbuhan (Growth), rasio Penilaian Pasar dan rasio Produktivitas. Dalam
penelitian ini, rasio yang digunakan adalah rasio, Perputaran Kas, Ukuran
Kas atau uang tunai merupakan aset lancar dengan tingkat kelancaran yang
paling tinggi yang dapat berupa uang tunai yang ada pada kas perusahaan atau
pembayaran yang bersifat rutin atau mendesak. Misalnya untuk pembayaran upah
mendesak.
Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat
likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan berarti
risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya.
Tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan harus berusaha untuk mempertahankan
persediaan kas yang sangat besar, karena makin besarnya kas berarti makin
berubah menjadi piutang apabila terjadi penjualan secara kredit dan akan menjadi
kas kembali bila piutang tersebut telah jatuh tempo dan sudah dilunasi.
21
pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali kas berputar dalam satu periode
memperkirakan besar kecil kas pada masa mendatang atas perencanaan penjualan.
(Purnomo : 972)
bersih dengan jumlah rata - rata kas yang menggambarkan tingkat perputaran kas
(Cash Turnover). Semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik, karena ini
berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. Perputaran kas dapat dihitung
Penjualan
PerputaranKas=
Rata−rata Kas
perusahaan. Semakin tinggi total asset yang menunjukkan harta yang dimiliki
bahwa semakin besar pula harta yang dimiliki perusahaan sehingga investor akan
besar pula. Perusahaan besar dapat lebih mudah untuk mengakses pasar modal
semakin mudah untuk mendapatkan modal eksternal dalam jumlah yang lebih
tersebut dan dapat menaikan nilai perusahaan tersebut. Dengan tersedianya dana
Jadi dapat dikatakan bahwa berkembang atau tidaknya suatu industri dapat
dilihat dari besar kecilnya jumlah aktiva yang dimilikinya dan ukuran perusahaan
akan menjadi tolak ukur dalam mendapatkan dana dari pasar modal. Semakin
tinggi nilai aktiva yang dimiliki perusahaan maka semakin mudah perusahaan
tersebut untuk mendapatkan modal dari para investor karena investor lebih suka
¿ ln ( TotalAsset )
modal satu sama lain atau dengan totalnya. Bagian ini menjelaskan rasio yang
paling umum digunakan. Kita perlu memahami dengan cermat arti dan
23
paduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua
sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. (Indomo : 269)
perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang sumber dari modal sendiri
menyatukan sumber dana permanen lalu digunakan perusahaan dengan cara yang
Struktur modal adalah salah satu faktor yang adapat mempengaruhi besar kecilnya
Rasio umum yang digunakan untuk mengukur struktur modal antara lain
Debt To Assets Ratio (DAR) dan Debt To Equity Ratio (DER). Berdasarkan
ketersediaan data, penelitian ini menggunakan debt to equity ratio (DER) untuk
mengukur struktur modal. Debt To Equity Ratio ialah rasio yang mencerminkan
semua utang-utangnya. Debt Equity Ratio dihitung dengan cara sebagai berikut :
TotalHutang
DER=
TotalEkuitas
2.3.3.2.4 Profitablitas
perusahaan untuk menghasilkan laba dengan kemampuan dan sumber yang ada
seperti kegiatan penjualan, kas, modal, juga jumlah karyawan. Dapat diartikan
dapat mempertimbangkan keputusan apa saja yang harus diambil dalam masalah
tersebut. Alat ukur yang digunakan dalam mengukur tingkat profitabilitas, antara
lain Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Assets
25
(ROA), Return On Equity (ROE), dan Operating Profit Margin (OPM). ((Mulia :
103)
Return On Assets (ROA) sebagai alat ukur dari profitabilitas, karena Return On
dari total aktiva yang digunakan dan semakin tinggi Return On Assets, maka
return on assets sebagai alat untuk mengukur profitabilitas, karena rasio ini
seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada perusahaan itu tersebut.
LabaBersih
ROA=
TotalAsset
menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali kas berputar dalam
satu periode tertentu melalui penjualan. Perputaran kas berguna untuk mengetahui
memperkirakan besar kecil kas pada masa mendatang atas perencanaan penjualan.
dan Ni Kadek Sri Wilasmi, Putu Kepramareni, Putu Novia Hapsari Ardianti
rendah kas berarti tingkat perputaran kas semakin tinggi sehingga laba perusahaan
akan semakin meningkat dan sebaliknya semakin tinggi kas berarti tingkat
perputaran kas semakin rendah sehingga banyak uang yang berhenti atau tidak
dipergunakan.
Ukuran perusahaan adalah ukuran atas besarnya aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan di mana perusahaan yang besar umumnya memiliki total aktiva yang
aktiva yang besar maka akan menggunakan sumber daya yang ada semaksimal
yang kecil tentunya juga menghasilkan keuntungan sesuai dengan aktiva yang
dimilikinya yang relatif kecil. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sang
Ayu Made Riska Vidyasari,Ni Putu Yuria Mendra, Putu Wenny Saitri ukuran
tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya jumlah aktiva yang
dimilikinya dan ukuran perusahaan akan menjadi tolak ukur dalam mendapatkan
27
dana dari pasar modal. Semakin tinggi nilai aktiva yang dimiliki perusahaan maka
semakin mudah perusahaan tersebut untuk mendapatkan modal dari para investor
karena investor lebih suka melakukan investasi kepada perusahaan yang mampu
finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang
perusahaan harus mampu menentukan nilai struktur modal yang tepat. Struktur
modal dalam penelitian ini diproksikan oleh Debt to Equity Ratio (DER). DER
adalah rasio yang menunjukan perbandingan hutang dan modal perusahaan atau
operasionalnya.
memperoleh kepercayaan dari investor selaku pemilik modal. DER yang tinggi
mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan karena tingkat utang
yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar yang berarti
mengurangi keuntungan dan sebaliknya semakin rendah rasio DER maka semakin
suatu tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian tertentu yang telah terjadi` atau
yang akan terjadi. Dalam tataran praktis hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
hasil dari uji F tentang perputaran kas, ukuran perusahaan dan struktur modal
Sedangkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel perputaran kas secara pasrial
profitabilitas.
Profitabilitas
jumlah rata - rata kas yang menggambarkan tingkat perputaran kas (Cash
Turnover). Semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik, karena ini berarti
970)
Profitabilitas.
Profitabilitas
Ukuran perusahaan adalah ukuran atas besarnya aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan di mana perusahaan yang besar umumnya memiliki total aktiva yang
aktiva yang besar maka akan menggunakan sumber daya yang ada semaksimal
yang kecil tentunya juga menghasilkan keuntungan sesuai dengan aktiva yang
Penelitian Sang Ayu Made Riska Vidyasari, Ni Putu Yuria Mendra, dan Putu
profitabilitas, sedangkan menurut Dhea Lorenza, Muh. Akob Kadir, dan Herman
profitabilitas.
Profitabilitas
Profitabilitas
perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka
sedangkan menurut Dhea Lorenza, Muh. Akob Kadir dan Herman Sjahruddin
Profitabilitas
BAB III
31
METODOLOGI PENELITIAN
Objek penelitian dilakukan pada PT Elnusa Tbk yang terdaftar di Bursa Efek
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
secara konkret tentang variabel mana yang menjadi penyebab dan variabel mana
yang menjadi akibat. Dimana dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui
sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Sehingga dalam enelitian ini bertujuan
untuk mengetahui atau menguji seberapa besar pengaruh perputaran kas, ukuran
perusahaan dan struktur modal terhadap profitabilitas pada perusahaan PT. Elnusa
Tbk.
Suatu aktivitas penelitian tidak akan terlepas dari keberadaan data yang
obyek penelitian. Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk
Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan
32
Jenis data dalam penelitian ini berdasarkan pada waktu pengumpulannya yaitu
Data Time Series. Data time series merupakan data yang diperoleh atau
waktu pengumpulannya, penelitian ini menggunakan jenis data Time Series. Data
yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari satu perusahaan yaitu Perusahaan
PT. Elnusa Tbk dengan banyak periode dan dengan menggunakan data laporan
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai
sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat
diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan,
PT Elnusa Tbk.
33
3.5.1 Populasi
3.5.2 Sampel
(Sugioyono : 80) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
adalah data laporan keuangan triwulan yang berjumlah 12 tahun. Sedangkan data
yang diambil dalam laporan keuangan triwulan yaitu dari tahun 2010 sampai
2021dari perusahaan PT Elnusa Tbk. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini ada
(Siyoto dan Sodik : 52) Variabel dependen atau yang sering disebut juga
sebagai variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini
Variabel ini menggunakan indikator Return On Asset (ROA) sebagai alat ukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari total aktiva yang digunakan dan
alasan penelitian ini menggunakan Return On Assets sebagai alat untuk mengukur
dihasilkan perusahaan atas seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada
perusahaan itu tersebut dan semakin tinggi Return On Assets, maka semakin
efesien dan efektif pengelolaan asset perusahaan dan menunjukan semakin tinggi
berikut:
LabaBersih
ROA=
TotalAsset
35
Variabel independen atau yang sering disebut juga sebagai variabel bebas
atau timbulnya variabel terikat. (Siyoto dan Sodik : 52) Dalam penelitian ini
jumlah rata - rata kas yang menggambarkan tingkat perputaran kas (Cash
Turnover). Semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik, karena ini berarti
Penjualan
PerputaranKas=
Rata−rata Kas
total aktiva yang besar pula. Jadi dapat dikatakan bahwa berkembang atau
tidaknya suatu industri dapat dilihat dari besar kecilnya jumlah aktiva yang
dimilikinya dan ukuran perusahaan akan menjadi tolak ukur dalam mendapatkan
dana dari pasar modal. Semakin tinggi nilai aktiva yang dimiliki perusahaan maka
semakin mudah perusahaan tersebut untuk mendapatkan modal dari para investor
karena investor lebih suka melakukan investasi kepada perusahaan yang mampu
36
¿ ln ( TotalAsset )
Rasio umum yang digunakan untuk mengukur struktur modal antara lain
Debt To Assets Ratio (DAR) dan Debt To Equity Ratio (DER). Berdasarkan
ketersediaan data, penelitian ini menggunakan debt to equity ratio (DER) untuk
mengukur struktur modal. Debt To Equity Ratio ialah rasio yang mencerminkan
semua utang-utangnya. Debt Equity Ratio dihitung dengan cara sebagai berikut :
TotalHutang
DER=
TotalEkuitas
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, surat
kabar, dan sebagainya. Dokumentasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam
yaitu berupa laporan keuangan perusahaan. (Nur, 2018 : 37) Data sekunder adalah
37
data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan dipublikasikan untuk umum.
Juga, data sekunder merupakan data yang dikumpulkan tidak hanya untuk
keperluan suatu riset tertentu saja. Dan untuk memperoleh hasil penelitian yang
dalam penelitiannya. Data atau dokumen yang digunakan dalam penelitian ini
laporan keuangan lengkap selama periode 2010-2021, yang diperoleh dari website
kuisioner yang instrumennya berupa angket atau kuisioner. Metode tes dimana
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa rumus,
karena dalam penelitian ini menggunakan variabel-variabel yang berasal dari rasio
keuangan di antaranya:
Rumus :
LabaBersi h
ROA=
TotalAsset
2. Perputaran Kas
Rumus :
38
Penjualan
PerputaranKas=
Rata−rata Kas
3. Ukuran Perusahaan
Rumus :
¿ ln ( TotalAsset )
Rumus :
TotalHutang
DER=
TotalEkuitas
Jadi data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan triwulan dari
perusahaan dan juga data laporan keuangan ini menjadi sampel dalam peneltian
ini.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
umum. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan uji Asumsi Klasik dan dilanjutkan dengan analisis Regresi Linear
Berganda, akan tetapi untuk efisiensi waktu maka dalam penelitian ini peneliti
Data dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data sekunder
tersebut berupa laporan keuangan triwulan dari sampel perusahaan PT Elnusa Tbk
yang terdiri dari angka-angka atau pun yang lainnya dengan tujuan untuk
data sampel atau populasi. Kegunaan utama statistik deskriptif adalah untuk
deskriptif ini di dalamnya terdiri dari pengujian nilai mean, minimum dan
maksimum.
Mean dapat dicari dengan menjumlahkan semua nilai kemudian dibagi dengan
banyaknya individu.
Median merupakan nilai tengah yang membatasi setengah frekuensi bagian bawah
3. Nilai Mode
Mode merupakan nilai yang jumlah frekuensinya paling besar. Untuk mencari
nilai mode dapat dilihat pada jumlah frekuensi yang paling besar.
40
Mengolah data dilakukan dengan uji asumsi klasik yaitu untuk mengetahui
apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak dan
menilai baik atau tidaknya model regresi yang dikembangkan. Uji asumsi klasik
terdiri dari beberapa pengujian yaitu, uji Normalitas, uji Multikoloniaritas, uji
untuk mencari tahu apakah dalam penelitian ini terdapat masalah-masalah asumsi
klasik atau tidak. Dan juga untuk mengetahui model regresi dalam penelitian ini
baik dan layak atau tidaknya model regresi yang sedang dikembangkan dalam
penelitian ini. Berikut penjelasan tentang pengujian-pengujian yang ada dalam uji
asumsi klasik.
tidak berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih meragukan,
karena statistik uji F dan uji t pada analisis regresi diturunkan dari distribusi
nilai yang lebih kecil dari nilai sebenarnya, sehingga nilai R kuadrat dan F-
Ragnar Frisch, yang artinya adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti
diantara beberapa atau semua variabel penjelas (bebas) dari model regresi ganda.
Dalam arti yang lebih luas, multikolinearitas yaitu untuk terjadinya korelasi linear
yang tinggi di antara variabel-variabel penjelas (X1, X2, ….,Xp). (Setiawan, Dwi
estimasi menghasilkan nilai R kuadrat yang tinggi (lebih dari 0.8), nilai F tinggi,
dan nilai t-statistik semua atau hampir semua variabel penjelas tidak signifikan.
Glesjer. Uji Glesjer dilakukan dengan cara meregresi nilai absolut residual dari
Dalam penelitian ini model regresi yang digunakan adalah model regresi
linier berganda, yang terdiri dari tiga variabel independen dan satu variabel
dependen, yaitu Perputaran Kas (X1), Ukuran Perusahaan (X2), Struktur Modal
(Robet dan Budi, 2016 : 9) Model regresi ini dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independen)
Y = α + β1X 1 + β2 X 2 + β3 X 3 + e
Keterangan :
Y : Profitabilitas
X1 : Perputaran Kas
X2 : Ukuran Perusahaan
X3 : Struktur Modal
α : Konstanta
β1,2,3 : Koefesien
e : Error
dependen
dependen
Alasan uji t dilakukan yaitu untuk menguji apakah variabel bebas (X) secara
individual terdapat hubungan yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat
1. Menentukan Hipotesis
terhadap profitabilitas.
terhadap profitabilitas.
45
2. Membuat keputusan
nilainya di atas 0,5 karena nilai dari R-Square berkisar antara 0 sampai 1. Bila
DAFTAR PUSTAKA
Cahyana, Agus, Azolla Degita Azis, dan Lilis Lisnawati. “Pengaruh Struktur
Modal Dan Intensitas Teknologi Terhadap Profitabilitas Perusahaan.”
Neraca Keuangan : Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 17, no. 1 (17
April 2022): 69–76. https://doi.org/10.32832/neraca.v17i1.6992.
Fitriana, Ita Dwi, Anita Wijayanti, dan Riana Rachmawati Dewi. “PENGARUH
PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN
PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS.” Seminar Nasional
Manajemen, Ekonomi Dan Akuntansi 5, no. 1 (19 September 2020): 309–
17.
Hakim, Heikal Muhammad Zakaria, Gusganda Suria Manda, dan Arif Rakhman.
“Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap
Profitabilitas.” Business Innovation and Entrepreneurship Journal 2, no. 1
(29 Februari 2020): 61–67. https://doi.org/10.35899/biej.v2i1.42.
47
Maghiszha, Dinar Fitra “Laba Elnusa Jeblok Turun 56% Jadi Rp108 Miliar di
2021”, diakses dari https://ekbis.sindonews.com/read/709257/178/laba-
elnusa-jeblok-turun-56-jadi-rp108-miliar-di-2021-1646960631 pada tanggal
09 Juni 2022.
Nurdin, Ismail, dan Sri Hartati. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Media
Sahabat Cendekia, 2019.
Putra, I. Gusti Ngurah Pradnyana, dan Gede Putu Agus Jana Susila. “Pengaruh
Ukuran Perusahaan Dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Sub Sektor Perkebunan.” Bisma: Jurnal Manajemen 6, no. 2 (11
Desember 2020): 178–87. https://doi.org/10.23887/bjm.v6i2.26813.
Vidyasari, Sang Ayu Made Riska, Ni Putu Yuria Mendra, dan Putu Wenny Saitri.
“PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PENJUALAN,
UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN PERPUTARAN MODAL
KERJA TERHADAP PROFITABILITAS.” Kumpulan Hasil Riset
Mahasiswa Akuntansi (KHARISMA) 3, no. 1 (28 Februari 2021). http://e-
journal.unmas.ac.id/index.php/kharisma/article/view/1683.
Wilasmi, Ni Kadek Sri, Putu Kepramareni, dan Putu Novia Hapsari Ardianti.
“PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN KAS,
PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN
TERHADAP PROFITABILITAS.” Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa
50