Anda di halaman 1dari 45

PENGARUH PERPUTARAN KAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN

STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT


ELNUSA TBK

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan sebagai

Mengikuti Ujian Tengah Semester

Oleh :

Adelya Dwy Agustina

2021220040

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MADURA

PAMEKASAN

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur alhamdulillah, atas nikmat dan karunia yang telah Allah SWT.

Berikan, peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul

“pengaruh perputaran kas ukuran perusahaan dan struktur modal terhadap

profitabilitas.” Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan

kita nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan

menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Tanpa beliau kita tidak akan

merasakan manisnya ilmu dan risalah islam yang sampai saat ini kita rasakan.

Saya sebagai penulis dan peneliti berharap proposal penelitian ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunan proposal penelitian ini, peneliti mengalami kesulitan dan

menyadari bahwa dalam penelitian proposal penelitian ini masih jauh dari kata

kesempurnaan. Untuk itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan proposal penelitian ini. Peneliti sangat berharap

semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, peneliti

mengucapkan terima kasih

Pamekasan, 28 Maret 2023

Peneliti

Adelya Dwy Agustina

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................8
1.3 Manfaat Masalah......................................................................................8
1.4 Tujuan Masalah

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan keberhasilan

perusahaan didalam menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas sering disebut

sebagai rentabilitas ekonomis, yang diartikan dengan ukuran kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang dimiliki perusahaan

tersebut. Alat ukur yang digunakan dalam mengukur tingkat profitabilitas, antara

lain Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Assets

(ROA), Return On Equity (ROE), dan Operating Profit Margin (OPM). Dalam

penelitian ini peneliti tertarik untuk menggunakan indikator Return On Assets

(ROA) sebagai alat ukur dari profitabilitas, karena Return On Assets (ROA)

merupakan alat ukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari total aktiva

yang digunakan dan alasan penelitian ini menggunakan Return On Assets sebagai

alat untuk mengukur profitabilitas, karena rasio ini mencerminkan seberapa

banyak perolehan yang dihasilkan perusahaan atas seluruh sumber daya keuangan

yang ditanamkan pada perusahaan itu tersebut dan semakin tinggi Return On

Assets, maka semakin efesien dan efektif pengelolaan asset perusahaan dan

menunjukan semakin tinggi profitabilitas perusahaan.

Perputaran kas salah satu indikator yang mempengaruhi prfofitabilitas dalam

penelitian. Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan dengan jumlah

kas rata-rata. Perputaran kas merupakan kemampuan kas untuk menghasilkan

pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali kas berputar dalam satu periode

1
tertentu melalui penjualan. Perputaran kas berguna untuk mengetahui efektivitas

perusahaan dalam mengelola kas dan membantu manajemen dalam

memperkirakan besar kecil kas pada masa mendatang atas perencanaan penjualan.

Alasan penelitian menggunakan perputaran kas sebagai indikator yang

mempengaruhi profitabilitas adalah karena tingkat perputaran kas merupakan

ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan. semakin rendah

kas berarti tingkat perputaran kas semakin tinggi sehingga laba perusahaan akan

semakin meningkat dan sebaliknya semakin tinggi kas berarti tingkat perputaran

kas semakin rendah sehingga banyak uang yang berhenti atau tidak dipergunakan.

Selain perputaran kas dalam penelitian ini juga menggunakan indikator ukuran

perusahaan yang mempengaruhi profitabilitas. Ukuran perusahaan adalah ukuran

atas besarnya aktiva yang dimiliki oleh perusahaan di mana perusahaan yang

besar umumnya memiliki total aktiva yang besar pula. Ukuran perusahaan yang

diukur dengan aktiva perusahaan menunjukkan seberapa besar harta yang dimiliki

perusahaan. Perusahaan dengan aktiva yang besar maka akan menggunakan

sumber daya yang ada semaksimal mungkin untuk menghasilkan keuntungan

usaha dan perusahaan dengan aktiva yang kecil tentunya juga menghasilkan

keuntungan sesuai dengan aktiva yang dimilikinya yang relatif kecil. Jadi dapat

dikatakan bahwa berkembang atau tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari

besar kecilnya jumlah aktiva yang dimilikinya dan ukuran perusahaan akan

menjadi tolak ukur dalam mendapatkan dana dari pasar modal. Semakin tinggi

nilai aktiva yang dimiliki perusahaan maka semakin mudah perusahaan tersebut

untuk mendapatkan modal dari para investor karena investor lebih suka

2
melakukan investasi kepada perusahaan yang mampu menyajikan tingkat

profitabilitas yang tinggi pada laporan keuangan.

Struktur modal juga menjadi indikator yang mempengharuhi profitbilitas.

Struktur modal disini merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial

perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka

panjang (Long-Term Liabilities) dan modal sendiri (Shareholder’s Equity) yang

menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan. Jadi dalam penelitian ini yang

mempengaruhi profitabilitas tidak hanya perputaran kas dan ukuran perusahaan

akan tetapi struktur modal juga dijadikan salah satu indikator yang mempengaruhi

profitabilitas karena untuk mencapai laba yang maksimal perusahaan harus

mampu menentukan nilai struktur modal yang tepat. Struktur modal dalam

penelitian ini diukur dengan Debt To Equity Ratio (DER). Debt To Equity

Ratio(DER) adalah rasio yang menunjukan perbandingan hutang dan modal

perusahaan atau situasi yang menunjukan kinerja perusahaan dalam memenuhi

kegiatan operasionalnya. Alasan pemilihan DER diakibatkan karena dengan

hutang yang diperoleh perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh

kepercayaan dari investor selaku pemilik modal. DER yang tinggi mempunyai

dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan karena tingkat utang yang

semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar yang berarti mengurangi

keuntungan dan sebaliknya semakin rendah rasio DER maka semakin baik karena

aman bagi kreditor.

Objek dalam penelitian ini adalah salah satu anak perusahaan dari PT

Pertamina (Persero) yang berfokus dalam eksplorasi minyak dan gas. Perusahaan

ini didirikan pada tanggal 25 Januari 1969 dengan nama PT Electronika Nusantara

3
dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun yang sama. PT Electronika

Nusantara atau yang sekarang sudah diubah dan dikenal dengan nama PT Elnusa

Tbk kegiatan usaha utamanya adalah beroperasi di bidang jasa hulu migas dan

penyertaan saham pada entitas anak serta entitas ventura bersama yang bergerak

dalam berbagai bidang usaha, yaitu jasa dan perdagangan penunjang hulu migas,

jasa dan perdagangan hilir migas, jasa pengolahan dan penyimpanan data migas,

pengelolaan aset lapangan migas dan jasa telekomunikasi.

Dikutip dari sindonews.com, PT Elnusa Tbk mencatat pendapatan usaha

konsolidasi sebesar Rp8,1 triliun, atau tumbuh 5% yoy dibandingkan perolehan

tahun lalu sebesar Rp7,7 triliun. Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan

melalui segmen jasa distribusi & logistik energi sebesar 53%, jasa hulu migas

36% dan jasa penunjang 11%.

Namun, dibalik kenaikan pendapatan tersebut PT Elnusa juga melaporkan

bahwa perusahaan mencatatkan laba bruto Rp 645 miliar, laba operasi Rp 315

miliar dan laba bersih Rp 108 miliar sepanjangan tahun 2021. Jadi PT Elnusa

mengalami penurunan laba yang sangat besar yakni Rp108 miliar, dimana

nominal tersebut jika di persentase merosot sebesar 56% dibandingkan laba bersih

pada tahun 2020 sebesar Rp249,08 miliar.

Menurut Corporate Secretary Elnusa, Ari Wijaya, dalam siaran resminya,

dikutip Jumat (10/3/2022). "Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat

hampir seluruh sektor mengalami tekanan hebat. Sebagai perusahaan jasa migas,

salah satu dampak yang Perseroan rasakan yakni mundurnya beberapa jadwal

proyek pekerjaan oleh KKKS cukup membayangi kinerja Perseroan sepanjang

2021".

4
Ari menambahkan, ELSA melihat bahwa capaian kinerja di tengah berbagai

tantangan hebat ini sebagai sesuatu yang membawa optimisme untuk tahun

mendatang. Ari juga meberitahukan bahwa tidak hanya pendapatan yang

mengalami kenaikan beban pokok pendapatan perseroan juga mengalami

peningkatan menjadi Rp7,49 triliun, dari tahun 2020 senilai Rp6,98 triliun.

Kinerja ini membawa laba per saham ELSA turun menjadi Rp14,90 dari

sebelumnya Rp34,13.

Selain melaporkan laba bersih yang menurun emiten ini juga melaporkan total

aset perseroan per 31 Desember 2021. Dimana total asset emiten tersebut adalah

sebesar Rp7,23 triliun, angka ini lebih rendah dari posisi aset akhir tahun 2020

senilai Rp7,56 triliun. Sementara total liabilitas dan ekuitas perseroan pada 2021

masing-masing adalah sebesar Rp3,45 triliun dan Rp3,77 triliun. Posisi kas dan

setara kas perseroan pada akhir tahun 2021 mencapai Rp1,14 triliun, lebih rendah

dari arus kas akhir tahun 2020 senilai Rp1,23 triliun.

PT Elnusa juga melaporkan di sepanjang tahun lalu, realisasi belanja modal

Elnusa sebesar Rp 436 miliar dengan pemanfaatan untuk berbagai investasi yang

mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis. Beberapa diantaranya

untuk pengembangan jasa hulu serta jasa penunjang migas. “Penyerapan belanja

modal pada tahun 2021 kami sesuaikan dengan kondisi bisnis dan pasar di tahun

berjalan," ujar Ari. 

Berdasarkan latar belakang diatas diperkuat lagi oleh beberapa penelitian

terdahulu yang meneliti tentang pengaruh perputaran kas, ukuran perusahaan dan

struktur modal terhadap profitabilitas. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang

5
meneliti tentang pengaruh perputaran kas, ukuran perusahaan dan struktur modal

terhadap profitabilitas.

Pertama, menurut M. Hari Purnomo, Anessa Musfitria, Ida Robiyah

Adawiyah dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Perputaran Kas,

Kecukupan Modal, dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas: Studi Pada

Perusahaan Perbankan Konvensional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2016-2018 membuktikan bahwa perputaran kas berpengaruh positif

terhadap profitabilitas. Akan tetapi menurut Ita Dwi Fitriana, Anita Wijayanti,

Riana Rachmawati Dewi dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Perputaran

Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas

membuktikan bahwa perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas.

Kedua, menurut Sang Ayu Made Riska Vidyasari,Ni Putu Yuria Mendra, Putu

Wenny Saitri dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Struktur Modal,

Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Likuiditas Dan Perputaran Modal

Kerja Terhadap Profitabilita membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

positif terhadap profitabilitas. Akan tetapi menurut Imwi Brastibian, Mujino dan

Risal Rinofah dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Struktur Modal,

Pertumbuhan Penjualan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas

Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia membuktikan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

profitabilitas.

Ketiga, menurut Gerinata Ginting dalam penelitiannya yang berjudul

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Keputusan Investasi,

6
Dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Property, Konstruksi Dan

Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2017

membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas. Akan tetapi menurut Sang Ayu Made Riska Vidyasari,Ni Putu

Yuria Mendra, Putu Wenny Saitri dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

Struktur Modal, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Likuiditas Dan

Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilita membuktikan bahwa struktur

modal tidak berpengaruh tehadap profitabilitas.

Berdasarkan latar belakang dan gap analisis yang telah dipaparkan diatas,

maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul

“Pengaruh Perputaran Kas Ukuran Perusahaan Dan Struktur Modal Terhadap

Profitabilitas Pada PT Elnusa Tbk”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, rumusan masalah

pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Apa pengaruh secara simultan antara perputaran kas, ukuran perusahaan dan

struktur modal terhadap profitabilitas pada PT Elnusa Tbk. ?

2. Apa pengaruh langsung perputaran kas terhadap profitabilitas pada PT Elnusa

Tbk. ?

3. Apa pengaruh langsung ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada PT

Elnusa Tbk. ?

4. Apa pengaruh langsung struktur modal terhadap profitabilitas pada PT Elnusa

Tbk.?

7
1.3 Tujuan Masalah

Tujuan penelitian adalah sesuatu yang ingin di capai dalam sebuah penelitian.

Mengacu pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian dari rumusan

masalah diatas adalah untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara perputaran kas ukuran

perusahaan dan struktur modal berpengaruh secara bersama-sama terhadap

profitabilitas pada PT Elnusa Tbk.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara langsung antara perputaran kas terhadap

profitabilitas pada PT Elnusa Tbk.

3. Untuk mengetahui pengaruh secara langsung antara ukuran perusahaan

terhadap profitabilitas pada PT Elnusa Tbk.

4. Untuk mengetahui pengaruh secara langsung antara struktur modal terhadap

profitabilitas pada PT Elnusa Tbk.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kegunaan yaitu:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti

tentang ilmu dan pengetahuan khususnya tentang pengaruh perputaran kas ukuran

perusahaan dan struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas pada

perusahaan PT Elnusa Tbk.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi dan rujukan untuk

penelitian selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan dalam materi-materi yang

lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

8
3. Bagi Investor

Dapat menjadi acuan atau bahan bacaan dalam mengambil keputusan pada

saat mau melakukan investasi pada perusahaan tersebut.

1.5 Batasan Masalah

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan ruang lingkup dalam

penelitian ini mencakup batasan variabel-variabel yang diteliti serta objek

penelitiannya. Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai. Dalam penelitian ini

memfokuskan pada variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas

(variabel independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi

penyebab perubahan pada variabel terikat, sedangkan variabel terikat (variabel

dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel

terikat.

Jadi dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independen) adalah

perputaran kas, ukuran perusahaan dan struktur modal. Sedangkan yang dalam

variabel terikatnya (dependen) adalah Profitabilitas.

2. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan PT Elnusa Tbk. Dan untuk data

yang diteliti adalah laporan keuangan triwulan perusahaan pada Tahun 2010-

2021.

9
1.6 Kerangka Pemikiran

Ukuran Perusahaan
(X2)

Ukuran Perusahaan
(X2) Profitabilitas (Y)

Struktur Modal (X3)

Keterangan :

= Parsial

= Simultan

10
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Kajian terdahulu merupakan hasil penelitian terdahulu, yang dapat berfungsi

sebagai bahan analisis berdasarkan kerangka teoritik yang dibangun dan sebagai

pembeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Fungsi kajian

terdahulu yakni menentukan posisi penelitian (persamaan dan perbedaannya)

dengan penelitian terdahulu. Berikut merupakan kajian terdahulu dalam penelitian

ini.

1. M. Hari Purnomo, Anessa Musfitria, Ida Robiyah Adawiyah (2022) Pengaruh

Perputaran Kas, Kecukupan Modal, dan Ukuran Perusahaan terhadap

Profitabilitas: Studi Pada Perusahaan Perbankan Konvensional yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Perputaran Kas, Kecukupan

Modal, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas (Studi Pada

Perusahaan Perbankan Konvensional Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2016-2018). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif

kuantitatif dengan metode penelitian berupa pengumpulan data seperti

dokumen atau arsip yang tersedia di BEI tahun 2016-2018, sumber kutipan,

dan daftar pustaka. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara purposive

sampling. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 42 dan sampel 12 pada

perusahaan perbankan konvensional yang tercatat di BEI. Teknik analisis yang

digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian

menggunakan pengujian hipotesis yang dimana telah dilakukan uji asumsi

11
klasik terlebih dahulu. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda

menunjukkan bahwa 53,4% faktor-faktor profitabilitas dapat dijelaskan oleh

perputaran kas, kecukupan modal, dan ukuran perusahaan, sedangkan sisanya

46,6% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil

uji t menunjukkan bahwa variabel perputaran kas secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan variabel kecukupan

modal, dan ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan variabel

perputaran kas, kecukupan modal, dan ukuran perusahaan secara bersama-

sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

2. Ni Kadek Sri Wilasmi, Putu Kepramareni, Putu Novia Hapsari Ardianti

(2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Perputaran Kas, Perputaran Piutang,

Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas. Penelitian ini bertujuan

untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, perputaran kas, perputaran

piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari laporan keuangan

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 sampai dengan

tahun 2018. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda

Hasil penelitian ini adalah ukuran perusahaan dan perputaran kas berpengaruh

positif terhadap profitabilitas , sedangkan perputaran piutang dan perputaran

persediaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

3. Ita Dwi Fitriana, Anita Wijayanti, Riana Rachmawati Dewi (2020). Pengaruh

Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan Terhadap

Profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran

12
kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas.

Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam melakukan analisis. Variabel

dependen yaitu profitabilitas dan variabel independen yaitu perputaran kas,

perputaran piutang dan perputaran persediaan. Populasi penelitian ini adalah

perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2019. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah 35 sampel. Pengujian hipotesis penelitian ini

menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa:

1) perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas,

2) perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas,

3) Perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

4. Sang Ayu Made Riska Vidyasari,Ni Putu Yuria Mendra, Putu Wenny Saitri

(2021). Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran

Perusahaan, Likuiditas Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas.

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan dan juga memberikan ukuran tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan. Perusahaan dapat memaksimalkan

keuntungannya jika manajer keuangan perusahaan mengetahui faktor apa saja

yang mempengaruhi profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan

memperoleh bukti empiris pengaruh struktur modal, pertumbuhan penjualan,

ukuran perusahaan, likuiditas dan perputaran modal kerja terhadap

profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2017-2019. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2017-2019. Sampel dalam

13
penelitian ini adalah 34 perusahaan manufaktur yang ditentukan berdasarkan

metode purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis

regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran

perusahaan, likuiditas dan perputaran modal kerja berpengaruh positif

terhadap profitabilitas, sedangkan struktur modal dan pertumbuhan penjualan

tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian selanjutnya dapat

mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel lain yang secara

teoritis berpengaruh terhadap profitabilitas, seperti leverage.

5. Gerinata Ginting (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan

Perusahaan, Keputusan Investasi, Dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas

Perusahaan Property, Konstruksi Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Periode 2007-2017. Penelitian ini membahas mengenai

pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, keputusan investasi,

dan struktur modal terhadap profitabilitas perusahaan. Perusahaan dipacu

untuk memiliki keunggulan dibanding para pesaingnya. Dalam melakukan

kegiatan usahanya, keuntungan merupakan tujuan utama yang harus dicapai

setiap perusahaan, dengan adanya keuntungan tersebut maka modal dan aset

perusahaan akan bertambah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Sampel

dalam penelitian ini yaitu perusahaan sector property, konstruksi dan real

estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2007-2017. Data

dianalisis dengan menggunakan regresi berganda, hasil dalam penelitian ini

menunjukan ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahan keputusan investasi,

dan struktur modal memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas

14
perusahaan. Pertumbuhan perusahaan yang diukur oleh pertumbuhan

penjualan perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan-perusahaan sektor property, real estate dan

konstruksi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2007-2017.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Penelitian Metodologi Hasil


Peneliti Penelitian Penelitian
(tahun)
1 M. Hari Pengaruh Perputaran Kas, Metode penelitian Perputaran kas
Purnomo, Kecukupan Modal, Dan pendekatan berpengaruh
Anessa Ukuran Perusahaan terhadap kuantitif dan positif terhadap
Musfitria, Ida Profitabilitas: Studi Pada tekhnik analisis profitabilitas
Robiyah Perusahaan Perbankan regresi linier
Adawiyah Konvensional yang Terdaftar berganda
(2022) di Bursa Efek Indonesia profitabilitas
Tahun 2016-2018
2 Ni Kadek Sri Pengaruh Ukuran Metode penelitian Perputaran kas
Wilasmi, Putu Perusahaan, Perputaran Kas, kuantitatif dan berpengaruh
Kepramareni, Perputaran Piutang, Dan teknik analisis positif terhadap
Putu Novia Peputaran Persediaan regresi linier profitabilitas
Hapsari Terhadap Profitabilitas berganda
Ardianti
(2020)
3 Ita Dwi Pengaruh Perputaran Kas, Metode penelitian Perputaran kas
Fitriana, Anita Perputaran Piutang, Dan pendekatan tidak
Wijayanti, Perputaran Persediaan kuantitatif dan berpengaruh
Riana Terhadap Profitabilitas analisis regresi signifikan
Rachmawati linier berganda terhadap
Dewi (2020) sebagai pengujian profitabilitas
hipotesisnya
4 Sang Ayu Pengaruh Struktur Modal, Metode penelitian Ukuran
Made Riska Pertumbuhan Penjualan, pendekatan perusahaan
Vidyasari, Ni Ukuran Perusahaan, kuantitatif dan berpengaruh
Putu Yuria Likuiditas Dan Perputaran analisis regresi positif terhadap
Mendra, Putu Modal Kerja Terhadap linier berganda profitabilitas
Wenny Saitr Profitabilitas sebagai pengujian
(2021) hipotesisnya
5 Gerinata Pengaruh Ukuran Metode penelitian Ukuran
Ginting (2019) Perusahaan, Pertumbuhan jenis kuantitatif perusahaan
Perusahaan, Keputusan kausal dan berpengaruh
Investasi, Dan Struktur menggunanakan positif terhadap
Modal Terhadap analisis regresi profitabilitas
Profitabilitas Perusahaan linier berganda
Property, Konstruksi Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2007-2017

15
2.2 Landasan Teori

2.2.1 Tinjauan Akuntansi Keuangan

Pendefinisian akuntansi keuangan oleh para profesional, akademisi dan

asosiasi-asosiasi tentu akan dilakukan berdasarkan sudut pandang dan

pemahaman mereka masing-masing. Perbedaan sudut pandang dan

pemahaman terhadap akuntansi keuangan telah banyak melahirkan variasi

definisi akuntansi keuangan. Salah satunya, dari a Statement of

BasicAccounting Theory (ASOBAT) yang mendefinisikan akuntansi sebagai

proses mendefinisikan, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi

sebagai abahn informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif

dalam pengambilan keputusan.

2.2.2 Laporan Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mendefinisikan laporan keuangan

sebagai struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan

dalam sebuah entitas. Dan, Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

mendefinisikan laporan keuangan sebagai bagian dari proses pelaporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti

misalnya: laporan arus kas (dana), catatan dan laporan lain, serta materi

penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian

banyak transaksi yang terjadi dalam suatu Perusahaan. Transaksi dan

peristiwa yang bersifat financial dicatat, digolongkan, dan diringkaskan

16
dengan cara setepat-tepatnya dalam satuan uang, dan kemudian diadakan

penafsiran untuk berbagai tujuan.

Terdapat dua pihak yang membutuhkan laporan keuangan, yaitu pihak

internal perusahaan (pemilik perusahaan serta manajemen maupun pimpinan

perusahaan) dan pihak eksternal perusahaan (investor, kreditur, dan

pemerintah).

2.2.3 Tinjauan Analilis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Prastowo, “mengatakan bahwa analisa laporan keuangan

merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam

rangkamembantuevaluasi posisi keuangan dan hasiloperasi perusahaan

pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk

menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai

kondisi keuangan dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.”

Menurut John. Wild Dan kawan kawan dalam Analisis Laporan

Keuangan (2005) Mendefinisikan, “Analisis laporan keuangan

(Financial Statement Analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik

analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang

berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang

bermanfaat dalam analisis bisnis.”

Menurut Bernstein (1983:3), mengatakan bahwa : “Analisis laporan

keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analisis untuk

laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu

ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam

17
pengembalian keputusan.” Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis

laporan keuangan adalah proses untuk membedah laporan keuangan ke

dalam unsur- unsurnya dan menelaah masing-masing dari unsur

tersebut guna memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan

tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Dimana dalam analisis laporan

keuangan, dilakukan penentuan terlebih dahulu, variabel yang

digunakan dalam penelitian termasuk ke dalam jenis rasio apa dan

bagaimana cara menghitung rasio tersebut nantinya.

2. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio (Ratio Analiysis) merupakan salah satu analisis paling

popular dan paling banyak digunakan karena sangat sederhana yang

menggunakan operasi aritmatika, namun interpretasinya sangat

kompleks.

Umumnya rasio keuangan yang dikenal dan popular adalah rasio

likuiditas, solvabilitas, rentabilitas. Namun banyak lagi rasio yang dapat

dihitung dari laporan keuangan yang dapat memberikan informasi bagi

analisis. Adapun rasio keuangan yang digunakan dalam bisnis yaitu

rasio Likuiditas, rasio Solvabilitas, rasio Profitabilitas atau Rentabilitas,

rasio Leverage, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan (Growth), rasio

Penilaian Pasar dan rasio Produktivitas. Dalam penelitian ini, rasio yang

digunakan adalah rasio, Perputaran Kas, Ukuran Perusahaan, Struktur

Modal Dan Profitabilitas.

18
a. Perputaran Kas

Kas atau uang tunai merupakan aset lancar dengan tingkat

kelancaran yang paling tinggi yang dapat berupa uang tunai yang

ada pada kas perusahaan atau bank. Setiap perusahaan selalu

menyediakan uang tunai untuk keperluan pembayaran yang

bersifat rutin atau mendesak. Misalnya untuk pembayaran upah

harian, pembayaran bahan, serta pengeluaran-pengeluaran yang

bersifat mendesak.

Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi

tingkat likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang ada di dalam

perusahaan berarti makin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti

bahwa perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak

dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Tetapi ini tidak berarti

bahwa perusahaan harus berusaha untuk mempertahankan

persediaan kas yang sangat besar, karena makin besarnya kas

berarti makin banyaknya uang yang menganggur sehingga akan

memperkecil profitabilitasnya.

Kas dalam suatu perusahaan akan berubah menjadi persediaan

bila perusahaan tersebut melakukan kegiatan pembelian.

Selanjutnya persediaan berubah menjadi piutang apabila terjadi

penjualan secara kredit dan akan menjadi kas kembali bila piutang

tersebut telah jatuh tempo dan sudah dilunasi.

Perputaran kas merupakan kemampuan kas untuk

menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali kas

19
berputar dalam satu periode tertentu melalui penjualan. Perputaran

kas berguna untuk mengetahui efektivitas perusahaan dalam

mengelola kas dan membantu manajemen dalam memperkirakan

besar kecil kas pada masa mendatang atas perencanaan penjualan.

Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan bersih

dengan jumlah rata - rata kas yang menggambarkan tingkat

perputaran kas (Cash Turnover). Semakin tinggi perputaran kas

akan semakin baik, karena ini berarti semakin tinggi efisiensi

penggunaan kasnya. Perputaran kas dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

Penjualan
PerputaranKas=
Rata−rata Kas

b. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan suatu penetapan besar kecilnya

perusahaan. Semakin tinggi total asset yang menunjukkan harta

yang dimiliki perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan

tersebut tergolong perusahaan besar. Sebaliknya, semakin rendah

total asset mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tergolong

perusahaan kecil. Semakin besar total asset menunjukkan bahwa

semakin besar pula harta yang dimiliki perusahaan sehingga

investor akan semakin aman dalam berinvestasi ke perusahaan

tersebut.

20
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atas besarnya aset yang

dimiliki perusahaan sehingga perusahaan besar umumnya

mempunyai total aktiva yang besar pula. Perusahaan besar dapat

lebih mudah untuk mengakses pasar modal dibandingkan dengan

perusahaan yang kecil. Semakin besar ukuran perusahaan semakin

mudah untuk mendapatkan modal eksternal dalam jumlah yang

lebih besar, sehingga investor tertarik untuk menanamkan

modalnya pada perusahaan tersebut dan dapat menaikan nilai

perusahaan tersebut. Dengan tersedianya dana tersebut maka

memberi kemudahan perusahaan untuk melaksanakan peluang

investasi.

Jadi dapat dikatakan bahwa berkembang atau tidaknya suatu

industri dapat dilihat dari besar kecilnya jumlah aktiva yang

dimilikinya dan ukuran perusahaan akan menjadi tolak ukur dalam

mendapatkan dana dari pasar modal. Semakin tinggi nilai aktiva

yang dimiliki perusahaan maka semakin mudah perusahaan

tersebut untuk mendapatkan modal dari para investor karena

investor lebih suka melakukan investasi kepada perusahaan yang

mampu menyajikan tingkat profitabilitas yang tinggi pada laporan

keuangan. ukuran perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut:

¿ ln ( TotalAsset )

21
c. Struktur Modal

Rasio struktur modal (Capital Structure Ratio) merupakan alat

analisis solvabilitas lainnya. Ukuran rasio struktur modal

mengaitkan komponen struktur modal satu sama lain atau dengan

totalnya. Bagian ini menjelaskan rasio yang paling umum

digunakan. Kita perlu memahami dengan cermat arti dan

perhitungan semua semua ukuran dan rasio sebelum

menerapkannya.

Struktur Modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan

kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh

menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang berasal dari

dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yakni

yang berasal dari dalam dan luar perusahaan.

Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi

finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang sumber

dari modal sendiri (Shareholders’ Equity) utang jangka panjang

(Long-Term Liabilities) yang menjadi pembiayaan suatu

perusahaan, struktur modal bertujuan untuk menyatukan sumber

dana permanen lalu digunakan perusahaan dengan cara yang

mampu memaksimumkan nilai perusahaan bagi sebuah perusahaan

disarankan untuk memperkuat kestabilan keuangan yang

dimilikinya karena perubahan dalam struktur modal diperkirakan

dapat mempengaruhi perubahan nilai perusahaan. Struktur modal

22
adalah salah satu faktor yang adapat mempengaruhi besar kecilnya

suatu profit yang dihasilkan.

Rasio umum yang digunakan untuk mengukur struktur modal

antara lain Debt To Assets Ratio (DAR) dan Debt To Equity Ratio

(DER). Berdasarkan ketersediaan data, penelitian ini menggunakan

debt to equity ratio (DER) untuk mengukur struktur modal. Debt

To Equity Ratio ialah rasio yang mencerminkan perbandingan

utang serta ekuitas pada permodalan perusahaan dan menunjukkan

kemampuan modal sendiri untuk membiayai seluruh kewajiban

perusahaan. Rasio ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan

suatu perusahaan dalam membayar semua utang-utangnya. Debt

Equity Ratio dihitung dengan cara sebagai berikut :

TotalHutang
DER=
TotalEkuitas

d. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan gambaran kemampuan suatu

perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.

Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dengan kemampuan dan sumber yang ada

seperti kegiatan penjualan, kas, modal, juga jumlah karyawan.

Dapat diartikan profitabilitas digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba pada periode

tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan berpengaruh juga kepada

investor, karena kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

23
dapat menarik minat para investor untuk berinvestasi di perusahaan

tersebut. Selain itu dari hasil perhitungan profitabilitas perusahaan

dapat mempertimbangkan keputusan apa saja yang harus diambil

dalam masalah pemenuhan kebutuhan keuangan perusahaan.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan

keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan. Rasio

profitabilitas sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis, yang

diartikan dengan ukuran kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba atas aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut.

Alat ukur yang digunakan dalam mengukur tingkat profitabilitas,

antara lain Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM),

Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Operating

Profit Margin (OPM).

Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk menggunakan

indikator Return On Assets (ROA) sebagai alat ukur dari

profitabilitas, karena Return On Assets(ROA) merupakan alat ukur

kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari total aktiva yang

digunakan dan semakin tinggi Return On Assets, maka semakin

efesien dan efektif pengelolaan asset perusahaan dan menunjukan

semakin tinggi profitabilitas perusahaan. Alasan penelitian ini

menggunakan return on assets sebagai alat untuk mengukur

profitabilitas, karena rasio ini mencerminkan seberapa banyak

perolehan yang dihasilkan perusahaan atas seluruh sumber daya

24
keuangan yang ditanamkan pada perusahaan itu tersebut. Return

On Asset dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

LabaBersih
ROA=
TotalAsset

2.2.4 Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Perputaran Kas terhadap Profitabilitas

Perputaran kas merupakan kemampuan kas untuk menghasilkan

pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali kas berputar dalam satu

periode tertentu melalui penjualan. Perputaran kas berguna untuk

mengetahui efektivitas perusahaan dalam mengelola kas dan membantu

manajemen dalam memperkirakan besar kecil kas pada masa

mendatang atas perencanaan penjualan. Menurut M. Hari Purnomo,

Anessa Musfitria, Ida Robiyah Adawiyah membuktikan bahwa

perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas dan Ni Kadek

Sri Wilasmi, Putu Kepramareni, Putu Novia Hapsari Ardianti bahwa

perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perputaran

kas dapat mempengaruhi profitabilitas karena tingkat perputaran kas

merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh

perusahaan. semakin rendah kas berarti tingkat perputaran kas semakin

tinggi sehingga laba perusahaan akan semakin meningkat dan

sebaliknya semakin tinggi kas berarti tingkat perputaran kas semakin

rendah sehingga banyak uang yang berhenti atau tidak dipergunakan.

25
2. Hubungan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas

Ukuran perusahaan adalah ukuran atas besarnya aktiva yang

dimiliki oleh perusahaan di mana perusahaan yang besar umumnya

memiliki total aktiva yang besar pula. Ukuran perusahaan yang diukur

dengan aktiva perusahaan menunjukkan seberapa besar harta yang

dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan aktiva yang besar maka akan

menggunakan sumber daya yang ada semaksimal mungkin untuk

menghasilkan keuntungan usaha dan perusahaan dengan aktiva yang

kecil tentunya juga menghasilkan keuntungan sesuai dengan aktiva

yang dimilikinya yang relatif kecil. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Sang Ayu Made Riska Vidyasari,Ni Putu Yuria Mendra,

Putu Wenny Saitri ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap

profitabilitas.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa berkembang

atau tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya jumlah

aktiva yang dimilikinya dan ukuran perusahaan akan menjadi tolak ukur

dalam mendapatkan dana dari pasar modal. Semakin tinggi nilai aktiva

yang dimiliki perusahaan maka semakin mudah perusahaan tersebut

untuk mendapatkan modal dari para investor karena investor lebih suka

melakukan investasi kepada perusahaan yang mampu menyajikan

tingkat profitabilitas yang tinggi pada laporan keuangan.

3. Hubungan Struktur Modal terhadap Profitabilitas

Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial

perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang

26
jangka panjang (Long-Term Liabilities) dan modal sendiri

(Shareholder’s Equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu

perusahaan. Struktur modal memiliki hubungan dengan profitabilitas

karena untuk mencapai laba yang maksimal perusahaan harus mampu

menentukan nilai struktur modal yang tepat. Struktur modal dalam

penelitian ini diproksikan oleh Debt to Equity Ratio (DER). DER

adalah rasio yang menunjukan perbandingan hutang dan modal

perusahaan atau situasi yang menunjukan kinerja perusahaan dalam

memenuhi kegiatan operasionalnya.

Jadi berdasarkan pernyataan diatas pemilihan DER diakibatkan

karena dengan hutang yang diperoleh perusahaan menunjukkan bahwa

perusahaan memperoleh kepercayaan dari investor selaku pemilik

modal. DER yang tinggi mempunyai dampak yang buruk terhadap

kinerja perusahaan karena tingkat utang yang semakin tinggi berarti

beban bunga akan semakin besar yang berarti mengurangi keuntungan

dan sebaliknya semakin rendah rasio DER maka semakin baik karena

aman bagi kreditor.

2.1 Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang suatu tingkah laku, gejala-

gejala, atau kejadian tertentu yang telah terjadi` atau yang akan terjadi. Dalam

tataran praktis hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data, sehingga dapat dikatakan

27
bahwa hipotesis adalah jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian.

Maka, berdasarkan rumusan masalah di atas, disusunlah hipotesis sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh secara simultan antara perputaran kas, ukuran

perusahaan dan struktur modal terhadap profitabilitas.

H2 : Terdapat pengaruh secara langsung antara perputaran kas terhadap

profitabilitas.

H3 : Terdapat pengaruh secara langsung antara ukuran perusahaan terhadap

profitabilitas.

H4 : Terdapat pengaruh secara langsung antara struktur modal terhadap

profitabilitas.

28
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Objek penelitian dilakukan pada PT Elnusa Tbk yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang dipublikasikan melalui website www.idnfinancials.com dan

website resmi perusahaan PT Elnusa Tbk dengan laporan keuangan triwulan

perusahaan dari periode 2010-2021.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

asosiatif dengan bentuk kausalitas, yaitu penelitian yang memberikan penjelasan

secara konkret tentang variabel mana yang menjadi penyebab dan variabel mana

yang menjadi akibat. Dimana dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui

sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Sehingga dalam enelitian ini bertujuan

untuk mengetahui atau menguji seberapa besar pengaruh perputaran kas, ukuran

perusahaan dan struktur modal terhadap profitabilitas pada perusahaan PT. Elnusa

Tbk.

3.3 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini berdasarkan pada waktu pengumpulannya yaitu

Data Time Series. Data time series merupakan data yang di peroleh atau

dikumpulkan dari waktu ke waktu. Adapun tujuannya adalah untuk

menggambarkan perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Berdasarkan

waktu pengumpulannya, penelitian ini menggunakan jenis data Time Series. Data

yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari satu perusahaan yaitu Perusahaan

29
PT. Elnusa Tbk dengan banyak periode dan dengan menggunakan data laporan

keuangan triwulan perusahaan periode 2010-2021.

3.4 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai

sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat

diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan,

jurnal dan lain sebagainya. Alasan penelitian ini menggunakan data sekunder

karena penelitian ini menggunakan data dokumentasi berupa laporan keuangan

triwulan yang dapat diakses melalui website www.idnfinancials.com dan website

resmi perusahaanPT Elnusa Tbk.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam

penelitian ini menggunakan satu perusahaan dengan laporan keuangan yang

telah diterbitkan perusahaan PT Elnusa Tbk.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya

30
akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling dimana

Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan triwulan

yang berjumlah 12 tahun. Sedangkan data yang diambil dalam laporan

keuangan triwulan yaitu dari tahun 2010 sampai 2021dari perusahaan PT

Elnusa Tbk. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini ada 48 sampel atau yang

terdiri dari 48 laporan keuangan.

3.6 Definisi Operasional Variabel

3.6.1 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau yang sering disebut juga sebagai variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

(Y) Profitabilitas. Profitabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba. Variabel ini menggunakan indikator Return On

Asset (ROA) sebagai alat ukur dari profitabilitas, karena Return On Assets

(ROA) merupakan alat ukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari

total aktiva yang digunakan dan alasan penelitian ini menggunakan Return

On Assets sebagai alat untuk mengukur profitabilitas, karena rasio ini

mencerminkan seberapa banyak perolehan yang dihasilkan perusahaan atas

seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada perusahaan itu tersebut

dan semakin tinggi Return On Assets, maka semakin efesien dan efektif

31
pengelolaan asset perusahaan dan menunjukan semakin tinggi profitabilitas

perusahaan.

3.6.2 Variabel Independen (X)

Variabel independen atau yang sering disebut juga sebagai variabel

bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel independen dalam

penelitian ini adalah (X1) perputaran kas, (X2) ukuran perusahaan dan (X3)

struktur modal. Perputaran kas adalah kemampuan kas untuk menghasilkan

pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uas kas beputar dalam satu

periode tertentu. Ukuran perusahaan adalah skala ukuran yang dilihat dari

seluruh total asset dalam suatu perusahaan. Dalam pengertian ini, struktur

modal adalah perbandingan antara modal sendiri dan modal asing. Modal

sendiri adalah ditahan dan kepemlilikan perusahaan, sedangkan modal asing

berupa utang jangka panjang maupun utang jangka pendek. dalam struktur

modal menggunakan Debt To Equity Ratio (DER). Karena rasio ini

menunjukan perbandingan hutang dan modal perusahaan atau situasi yang

menunjukan kinerja perusahaan dalam memenuhi kegiatan operasionalnya.

Alasan pemilihan DER diakibatkan karena dengan hutang yang diperoleh

perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh kepercayaan dari

investor selaku pemilik modal. DER yang tinggi mempunyai dampak yang

buruk terhadap kinerja perusahaan karena tingkat utang yang semakin tinggi

berarti beban bunga akan semakin besar yang berarti mengurangi keuntungan

dan sebaliknya semakin rendah rasio DER maka semakin baik karena aman

bagi kreditor.

32
3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan metode

yang dilakukan dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, majalah, surat kabar, dan sebagainya.

Dokumentasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam penelitian untuk

pengumpulan data dengan menggunakan dokumen perusahaan.

Metode dokumentasi yang digunakan melalui pengumpulan data sekunder

yaitu berupa laporan keuangan perusahaan. Data sekunder adalah data yang telah

dikumpulkan oleh pihak lain dan dipublikasikan untuk umum. Juga, data sekunder

merupakan data yang dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan suatu riset

tertentu saja. Dan untuk memperoleh hasil penelitian yang diinginkan, maka

peneliti membutuhkan data dan informasi yang mendukung dalam penelitiannya.

Data atau dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

triwulan perusahaan PT Elnusa Tbk dan menampilkan laporan keuangan lengkap

selama periode 2010-2021, yang diperoleh dari website www.idnfinancial.com

dan website resmi perusahaan PT Elnusa Tbk.

3.8 Pengujian Instrumen Data

Instrumen merupakan langkah penting dalam pola prosedur penelitian.

Instrument penelitian berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data

yang diperlukan. Bentuk instrument berkaitan dengan metode pengumpulan data,

seperti wawancara yang instrumennya pedoman wawancara. Metode angket atau

kuisioner yang instrumennya berupa angket atau kuisioner. Metode tes dimana

instrumennya berupa soal tes tetapi dengan metode observasi.

33
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa rumus,

karena dalam penelitian ini menggunakan variabel-variabel yang berasal dari rasio

keuangan di antaranya:

a. Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset

Rumus :

LabaBersi h
ROA=
TotalAsset

b. Perputaran Kas

Rumus :

Penjualan
PerputaranKas=
Rata−rataKas

c. Ukuran Perusahaan

Rumus :

¿ ln ( TotalAsset )

d. Struktur Modal yang diukur dengan DER

Rumus :

TotalHutang
DER=
TotalEkuitas

Jadi data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan triwulan dari

perusahaan PT Elnusa Tbk. Dimana laporan tersebut sudah diterbitkan oleh

perusahaan dan juga data laporan keuangan ini menjadi sampel dalam peneltian

ini.

34
3.9 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.9.1 Mengumpulkan Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

deskriptif. Statistik deskriptif merupakan proses analisis data yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan uji Asumsi Klasik dan dilanjutkan dengan analisis

Regresi Linear Berganda, akan tetapi untuk efisiensi waktu maka dalam

penelitian ini peneliti menggunakan analisis dengan menggunakan aplikasi

SPSS.

1. Mencari Data Mentah

Data dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data sekunder

tersebut berupa laporan keuangan triwulan dari sampel perusahaan PT

Elnusa Tbk dan data sekunder tersebut bersumber dari website

www.idnfinancial.com dan website resmi Perusahaan PT Elnusa Tbk.

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan pengolahan data yang terdiri dari angka-

angka atau pun yang lainnya dengan tujuan untuk mendeksripsikan atau

memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel

atau populasi. Kegunaan utama statistik deskriptif adalah untuk

menggambarkan jawaban-jawaban observasi. Yang termasuk didalamnya

ialah distribusi frekuensi, distribusi persendan rata-rata (Mean). Dalam

35
pengujian deskriptif ini di dalamnya terdiri dari pengujian nilai mean,

minimum dan maksimum.

a. Nilai Rata-Rata (Mean)

Mean dapat dicari dengan menjumlahkan semua nilai kemudian

dibagi dengan banyaknya individu.

b. Nilai Median (Me)

Median merupakan nilai tengah yang membatasi setengah

frekuensi bagian bawah dan setengah frekuensi bagian atas.

c. Nilai Mode

Mode merupakan nilai yang jumlah frekuensinya paling besar.

Untuk mencari nilai mode dapat dilihat pada jumlah frekuensi yang

paling besar.

3.9.2 Mengolah Data

Mengolah data dilakukan dengan uji asumsi klasik yaitu untuk

mengetahui apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak

atau tidak dan menilai baik atau tidaknya model regresi yang dikembangkan.

Uji asumsi klasik terdiri dari beberapa pengujian yaitu, uji Normalitas, uji

Multikoloniaritas, uji Heteroskedastisitas, dan uji Autokorelasi. Pengujian ini

dilakukan dengan maksud untuk mencari tahu apakah dalam penelitian ini

terdapat masalah-masalah asumsi klasik atau tidak. Dan juga untuk

mengetahui model regresi dalam penelitian ini baik dan layak atau tidaknya

model regresi yang sedang dikembangkan dalam penelitian ini. Berikut

penjelasan tentang pengujian-pengujian yang ada dalam uji asumsi klasik.

36
1. Uji Normalitas

Asumsi Normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada

pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regressi, apabila model

regresi tidak berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t

masih meragukan, karena statistik uji F dan uji t pada analisis regresi

diturunkan dari distribusi normal. Pada penelitian ini digunakan uji satu

sampel Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas model regressi

2. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah adanya hubungan antar residual pada satu

pengamatan dengan pengamatan lain. Konsekuensi autokorelasi adalah

biasnya varians dengan nilai yang lebih kecil dari nilai sebenarnya,

sehingga nilai R kuadrat dan F-statistik yang dihasilkan cenderung sangat

berlebih (overestimated). Cara mendeteksi adanya autokorelasi adalah

dengan membandingkan nilai Durbin Watson statistik hitung dengan

Durbin Watson (DW) statistik tabel.

3. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas (Kolinearitas Ganda) pertama kali ditemukan oleh

Ragnar Frisch, yang artinya adanya hubungan linear yang sempurna atau

pasti diantara beberapa atau semua variabel penjelas (bebas) dari model

regresi ganda. Dalam arti yang lebih luas, multikolinearitas yaitu untuk

terjadinya korelasi linear yang tinggi di antara variabel-variabel penjelas

(X1, X2, ….,Xp).

Konsekuensi multikearitas adalah invalidnya signifikansi variabel

maupun besaran koefisien variable dan konstanta. Multikolinearitas diduga

37
terjadi apabila estimasi menghasilkan nilai R kuadrat yang tinggi (lebih

dari 0.8), nilai F tinggi, dan nilai t-statistik semua atau hampir semua

variabel penjelas tidak signifikan.

4. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah situasi tidak konstannya varians.

Konsekuensi heteroskedasitas adalah biasnya varians sehingga uji

signifikansi menjadi invalid. Salah satu cara mendeteksi

heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji Glesjer. Uji Glesjer

dilakukan dengan cara meregresi nilai absolut residual dari model yang

diestimasi terhadap variabel-variabel penjelas. Regresi model awal setelah

variable PRM dihilangkan

3.9.3 Menganalisis Data

1. Model regresi

Dalam penelitian ini model regresi yang digunakan adalah model

regresi linier berganda, yang terdiri dari tiga variabel independen dan satu

variabel dependen, yaitu Perputaran Kas (X1), Ukuran Perusahaan (X2),

Struktur Modal (X3) Dan Profitabilitas (Y).

Model regresi ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independen) terhadap

variabel terikat (dependen) yng digunakan. Adapun model persamaan

umum regresi linier berganda yang digunakan yaitu sebagai berikut:

Y = α + β1X 1 + β2 X 2 + β3 X 3 + e

Keterangan :

Y : Profitabilitas

38
X1 : Perputaran Kas

X2 : Ukuran Perusahaan

X3 : Struktur Modal

α : Konstanta

β1,2,3 : Koefesien

e : Error

2. Uji F (Signifikansi Simultan)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah seluruh

variabel independen berpengaruh secara bersamaan terhadap variabel

dependen. Hipotesis H0 yang dirumuskan adalah sebagai berikut:

Langkah-langkah pengujian uji F yaitu :

a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat

H0 = Tidak ada pengaruh variabel independen secara simultan

terhadap variabel dependen

H1 = Ada pengaruh variabel independen secara simultan terhadap

variabel dependen

b. Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik

H0 : β1= artinya, tidak ada pengaruh variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen.

H1: β1≠ artinya, ada pengaruh variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen.

c. Menentukan taraf signifikan α

Taraf yang digunakan adalah 5% atau 0,05

Apabila nilai signifikan F < 0,05 maka H1 diterima.

39
Apabila nilai signifikan F > 0,05 maka H0 diterima.

d. Kaidah pengujian

Jika Fhitung≤ Ftabel maka H1 diterima

Jika Fhitung >Ftabel maka H0 ditolak.

e. Membandingkan Ftabel dan Fhitung

Tujuan membandingkan antara Ftabel dan Fhitung adalah untuk

mengetahui apakah H0 ditolak atau diterima berdasarkan kaidah

pengujian.

f. Mengambil keputusan

Membuat keputusan apakah H0 atau H1 yang diterima.

3. Uji t (Uji Parsial)

Uji t dipergunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan

dari masing-masing variabel independen dalam pengaruh variabel

dependen. Alasan uji t dilakukan yaitu untuk menguji apakah variabel

bebas (X) secara individual terdapat hubungan yang signifikan atau tidak

terhadap variabel terikat (Y).

Adapun bentuk pengujian adalah sebagai berikut :

a. Menentukan Hipotesis

1) H02 : 2 0 artinya perputaran kas tidak berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap Profitabilitas.

2) Ha2 : 2 > 0 artinya perputaran kas berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap profitabilitas.

3) H03 : 3 < 0 artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh

signifikan secara parsial terhada profitabilitas.

40
4) Ha3 : 3 > 0 artinya ukuran perusahaan berpengaruhh

signifikan secara parsial terhadap profitabilitas.

5) H04 : 4< 0 artinya struktur modal tidak berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap profitabilitas.

6) Ha4 : 4 > 0 artinya struktur modal berpengaruhsignifikan

secara parsial terhadap profitabilitas.

b. Membuat keputusan

Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial berdasar pada

nilai probabilitas yang memiliki ketentuan sebagai berikut:

1) Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) adalah sebuah koefisien yang menunjukkan

persentase pengaruh semua variable independen terhadap variabel

dependen. Persentase tersebut menunjukkan seberapa besar variabel

independen dapat menjelaskan variabel dependen. Semakin besar koefisien

determinasinya maka semakin baik variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen. Nilai R2 besarnya antara 0-1 (0 < R 2 < 1)

koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Nilai R-Square

dikatakan baik bila nilainya di atas 0,5 karena nilai dari R-Square berkisar

antara 0 sampai 1. Bila nilai R-Square mendekati 1 maka sebagian besar

variabel independen menjelaskan variabel dependen sedangkan jika

41
koefisien determinasi adalah 0 berarti variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

42

Anda mungkin juga menyukai