Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH GENDER, DAN MINISRTY POLITICAL CONECTION

PIMPINAN KOMITE AUDIT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


Proposal
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Riset Akuntansi
Berbasis Pasar, yang diampu oleh Dr. Agus Satrya Wibowo, SE., M.Si dan Ade Yuniati SE., MSC

DI SUSUN OLEH :
FIRANI KRISTI : 203030303164
IRMA LESTARI : 203020303054

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul“PENGARUH GENDER,DAN MINISRTY POLITICAL CONECTION
PIMPINAN KOMITE AUDIT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN” tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas
mata Kuliah Riset Akuntansi Berbasis Keuangan.Pada kesempatan ini, penulis hendak
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga
proposal penelitian ini dapat selesai.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal peelitian ini sebaik mungkin,
penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini.Akhir kata,
penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan.

Palangkaraya, 03 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A.LATAR BELAKANG.......................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Nilai perusahaan adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk
oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap
kinerja perusahaan (Harmono, 2009). Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula
penilaian investor terhadap perusahaan tersebut. Oleh karena itu nilai perusahaan akan dijadikan
sebagai suatu ukuran keberhasilan suatu manajemen perusahaan sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan bagi pemegang saham dan terpenuhinya kesejahteraan pemegang saham yang
mencerminkan tingginya nilai perusahaan (Yanti & Darmayanti, 2019).

Dalam teori sinyal dijelaskan bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk mengungkapkan
informasi terkait perusahaan kepada pihak eksternal hal ini dimaksudkan untuk memperkecil
asimetri informasi terkait kondisi perusahaan. informasi yang dipublikasikan akan memberikan sinyal
bagi investor sebagai alat untuk menganalisis sebelum mengambil keputusan berinvestasi. Jika
informasi tersebut mengandung nilai yang positif maka diharapkan pasar atau investor akan bereaksi
pada saat informasi itu diterima. Teori sinyal dalam penelitian ini digunakan sebagai dasar pemikiran
untuk menjelaskan tentang hubungan CEO Gender dan Political Connection terhadap nilai
perusahaan.

D’Ewart, (2015)mengungkapkan bahwa CEO merupakan pihak yang diberikan kewenangan luas
dalam perusahaan dan dibebankan secara menyeluruh mengenai kepemimpinan, strategi dan arah
perusahaan yang mereka pimpin. Perbedaan gender CEO di anggap sebagai salah satu karakteristik
yang dapat mempengaruhi gaya kepemimpinan CEO terkait pengelolaan risiko perusahaannya,
(Ramdania et al., 2020) menyatakan bahwa CEO gender berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
keberadaan wanita dalam dewan eksekutif akan menciptakan hasil yang lebih dalam meningkatkan
market value sebuah perusahaan. Penelitian dari Hamdani & Hatane (2015) juga menemukan bahwa
perusahaan dengan representasi wanita yang tinggi dalam manajemen puncak menghasilkan kinerja
yang lebih baik daripada perusahaan dengan representasi wanita yang rendah. Tetapi hasil
penelitian dari Kristina & Wiratmaja ( 2018) menunjukkan hasil yang berbeda, dimana CEO Gender
dalam sebuah perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

Keberadaan politisi atau seseorang yang terkoneksi dengan politik dalam perusahaan baik sebagai
komisaris maupun direksi akan membawa warna tersendiri dalam perusahaan. Winjantini (2007),
Perusahaan yang terhubung secara politik ditemukan menikmati beberapa keuntungan diantaranya
yaitu akses mudah untuk pembiayaan peminjaman bank, keringanan pajak, kekuatan pasar dan
menerima kontrak pemerintah. Hal tersebut sejalan dengan pendapat (Husnan, 2001) yang
menyatakan bahwa perusahaan yang terkoneksi politik dapat dengan mudah memperoleh
pendanaan utang dengan mendapatkan “memo pinjaman” dari politisi. Selain itu Hubungan politik
terbukti memiliki dampak tersendiri bagi perusahaan. Penelitian Shleifer dan Vishny (1994)
menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki hubungan politik dapat mempengaruhi nilai
perusahaan mendistorsi insentif, penempatan investasi yang salah, dan meningkatkan tingkat
korupsi. Goldman, Rocholl, dan So (2006) mendefinisikan bahwa hubungan politik memiliki
pengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan perusahaan yang tidak berhubungan politik tidak
memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. penelitian dari Tangke (2019) memberikan hasil yang
berbeda dimana dia menyatakan bahwa political connection tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat efek dari gender ceo dan ministry political pimpinan komite
audit dalam mempengaruhi nilai perusahaan. Peneliti akan melakukan kajian untuk perusahaan-
perusahaan di Indonesia yang berorientasi di sektor manufaktur. Berdasarkan hal tersebut, maka
penelitian ini adalah “PENGARUH GENDER CEO ,DAN MINISTRY POLITICAL PIMPINAN KOMITE AUDIT
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN”

1.2 Pertanyaan penelitian

a. Apakah gender ceo mempengaruhi suatu nilai perusahaan

b. Apakah ministry political pimpinan comite audit mempengaruhi suatu nilai

perusahaan

1.3 Tujuan penelitian

a. Untuk menganalisis pengaruh gender ceo tehadap nilai perusahaan

b. Untuk menganalisis pengaruh ministry political pimpinan komite audit terhadap nilai

perusahaan

1.4 Manfaat penelitian

a. Diharapkan penelitian ini dapat berguna dan memberikan masukan yang sangat berarti bagi

perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini agar dapat meningkatkan

kualitas nilai perusahaannya dengan memperhatikan hal-hal yang lebih mendetail lagi

seperti variabel-variabel yang diteliti dalam proposal ini.

b. Dengan adanya penelitian ini, kami para penyusun/penulis memiliki wawasan yang luas

tentang Riset Akuntansi Berbasis Pasar, terutama dalam penelitian variabel-varibel yang

diteliti dan pada perusahaan-perusahaan yang diteliti berorientasi manufaktur.

c. Penulis/penyusun berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi juga bagi para

pembaca. Terkhususnya mahasiswa-mahasiswa fakultas ekonomi bisnis dan jurusan

akuntansi yang juga mengambil mata kuliah Riset Akuntansi Berbasis Pasar. Dan penilitian ini

pula bisa dijadikan sebagai referensi dan pembanding bagi mahasiswa yang akan melakukan

penelitian yang mugkin sama dengan yang kami teliti.


1.5 Kontribusi penelitian

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi referensi atau acuan dengan
pemahaman gender ceo dan ministry political pimpinan komite audit terhadap nilai perusahaan
pada sektor industri manufaktur di perusahaan perusahaan Indonesian.

Penelitian sebelumnnya telah menemukan hasil

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan. Selain itu,
untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini. Terdapat beberapa penelitian
terdahulu yang relavan yaitu sebebagai berikut:

Penelitian dari Ramdania et al., (2020) menunjukkan bahwa CEO perempuan berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan, artinya keberadaan wanita dalam dewan eksekutif akan menciptakan
hasil yang lebih baik dalam meningkatkan market value sebuah perusahaan. Penelitian dari
(Hamdani & Hatane, 2015) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
women in board of director terhadap nilai perusahaan, menurutnya keberdaaan wanita sebagai
minoritas dalam manajemen puncak dianggap sebagai “tough” karena mereka harus menghadapai
tantangan dalam hal mempertahankan kedudukannya di dalam lingkungan kerja yang didominasi
oleh pria.namun bertentangan dengan hasi penelitian Kristina & Wiratmaja ( 2018) menunjukkan
hasil yang berbeda, dimana CEO Gender dalam sebuah perusahaan tidak mempengaruhi nilai
perusahaan.

Penelitian Tri wulandari (2012) membuktikan perusahaan yang memiliki political connection
memiliki kinerja lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang tidak terkoneksi politik,
kepemilikan institusional maupun kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan. penelitian chen et al. (2010) juga menemukan bukti jika prediksi analis akan kurang
akurat jika menyangkut perusahaan dengan hubungan politik dibanding dengan perusahaan yang
tidak memiliki hubungan politik, hal ini menunjukkan bahwa hubungan politik juga dapat
menyebabkan masalah assimetri informasi. penelitian dari Tangke (2019) memberikan hasil yang
berbeda dimana dia menyatakan bahwa political connection tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.

2.2 Landasan teori


1. Signalling Theori (Teori Sinyal)
Pada tahun 1997 Ros mengembangkan teori sinyal yang menyatakan bahwa pihak eksekutif
perusahaan memiliki informasi lebih baik mengenai perusahaannya akan terdorong untuk
menyampaikan informasi tersebut kepada calon investor agar saham perusahaannya meningkat.
Sedangkan menurut (Brigham. Eugene F, 2010) Signalling Theori adalah suatu isyarat yang
membahas tentang petunjuk bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan guna
memberikan sinyal bagi investor. Sedangkan menurut (Melewar, 2008) teori sinyal menunjukkan
bahwa perusahaan akan memberikan sinyal melalui tindakan dan komunikasi. Perusahaan ini
mengadopsi sinyal-sinyal ini untuk mengungkapkan atribut yang tersembunyi untuk para pemangku
kepentingan.

2.3 Kerangka konsep penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan kelompok industri manufaktur yang terdaftar
(listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018- 2021. Dipilihnya satu jenis industri saja dalam
penelitian ini karena perusahaan manufaktur memiliki jumlah perusahaan terbesar dibandingkan
jenis industri lainnya, selain itu untuk menghindari bias yang disebabkan oleh efek industri (industrial
effect) yang muncul apabila menggunakan semua jenis industri dari perusahaanperusahaan yang
terdaftar di BEI

2.4 Hipotesis penelitian


2.3.2 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk
oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap
kinerja perusahaan (Harmono, 2009). Menurut (Wijoyo, 2018) Nilai perusahaan (company value)
merupakan sebuah nilai yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar “Tingkat
Kepentingan” sebuah perusahaan dilihat dari sudut pandang beberapa pihak seperti para investor
yang mengaitkan nilai sebuah sebuah perusahaan dari harga sahamnya. Sedangkan menurut
(Septriana & Mahaeswari, 2019) Nilai perusahaan merupakan cerminan dari tingkat kepercayaan
masyarakat akan kondisi tertentu terhadap perusahaan selama perusahaan tersebut menjalankan
operasinya setelah jangka waktu yang cukup lama, yaitu sejak berdirinya suatu perusahaan tersebut
sampai sekarang ini beroperasi.

2.3.3 CEO Gender


CEO adalah posisi eksekutif tertinggi dalam suatu perusahaan. Sedangkan (Naharin, 2017)
mengemukakan bahwa gender mengarah kepada identitas social yang biasanya menggambarkan
peranan social seseorang berdasarkan jenis kelamin mereka di masyarakat. Menurut (D’Ewart, 2015)
mengungkapkan bahwa CEO merupakan pihak yang diberikan kewenangan luas dalam perusahaan
dan dibebankan secara menyeluruh mengenai kepemimpinan, strategi dan arah perusahaan yang
mereka pimpin. Peran CEO dalam sebuah perusahaan sangat penting sekali karena menentukan
keberhasilan perusahaan yang dipimpin. CEO memiliki peran penting karena kesuksesan suatu
pekerjaan ditentukan dari kinerja pemimpinnya. Menurut (Yogiswari & Badera, 2019) hadirnya
wanita dalam anggota dewan menyebabkan perusahaan akan mampu memiliki kinerja yang lebih
baik dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki anggota dewan wanita, selain itu kinerja
keuangan akan semakin tinggi apabila wanita menempati posisi top management dalam perusahaan.

2.3.4 Political Connection


Nilai perusahaan akan tercermin dalam harga saham, semakin bagus kinerja perusahaan maka
akan semakin tinggi nilai perusahaan. Sehingga menyebabkan harga saham juga akan semakin
meningkat. Menurut (Aras & Crowther, 2008) menjelaskan bahwa nilai perusahaan didalamnya
terkandung unsur-unsur ekonomi, social dan lingkungan. Dari penjelasan tersebut sudah terlihat
jelas bahwa nilai perusahaan tidak terlepas dari faktor social. Dan salah satu faktor social yang
berpengaruh terhadap nilai perusahaan adalah politik (Shleifier, 1994). Political Connection adalah
suatu situasi dimana setidaknya satu orang dari Top Officer sebuah perusahaan, pemegang saham
besar perusahaan, atau kerabat mereka adalah pemegang jabatan politik tinggi atau seorang
politikus yang menonjol (Faccio, 2006). Sedangkan menurut (Suhartono, 2015) political connection
berarti hubungan politik tersembunyi antara manajemen senior dan pejabat pemerintah. Political
connection merupakan suatu kondisi dimana terjalin suatu hubungan antar pihak tertentu dengan
pihak yang memiliki kepentingan dalam politik yang digunakan untuk mencapai suatu hal yang
tertentu yang dapat menguntungkan kedua belah pihak (Purwanti & Sugiyarti, 2017). Keberadaan
politisi atau seseorang yang terkoneksi dengan politik dalam perusahaan baik sebagai komisaris
maupun direksi akan membawa warna tersendiri dalam perusahaan. Perusahaan yang terhubung
secara politik ditemukan menikmati beberapa keuntungan diantaranya yaitu akses mudah untuk
pembiayaan peminjaman bank, keringanan pajak, kekuatan pasar dan menerima kontrak
pemerintah (Winjantini, 2007).

2.3.5 CEO gender dan political connection terhadap nilai perusahaan


1. CEO gender terhadap nilai perusahaan

Penelitian dari (Hamdani & Hatane, 2015) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara women in board of director terhadap nilai perusahaan, menurutnya keberdaaan
wanita sebagai minoritas dalam manajemen puncak dianggap sebagai “tough” karena mereka harus
menghadapai tantangantantangan dalam hal mempertahankan kedudukannya di dalam lingkungan
kerja yang didominasi oleh pria. Usaha dalam mempertahankan kedudukan inilah yang menjadi
pemicudari kinerja wanita sehingga mampu berdampak positif kepada seluruh aspek perusahaan,
salah satumya adalah nilai perusahaan. Jadi semakin tinggi proporsi wanita dalam suatu perusahaan
maka akan menaikkan kinerja perusahaan.

Penelitian dari (Ramdania et al., 2020) menunjukkan bahwa CEO perempuan berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan, artinya keberadaan wanita dalam dewan eksekutif akan menciptakan
hasil yang lebih baik dalam meningkatkan market value sebuah perusahaan. Mengacu pada hal
tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H1: CEO Gender berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan

2. Political conection terhadap nilai perusahaan

pendapat (Husnan, 2001) yang menyatakan bahwa perusahaan yang terkoneksi politik dapat
dengan mudah memperoleh pendanaan utang dengan mendapatkan “memo pinjaman” dari politisi.
Semakin perusahaan memiliki kemudahan memperoleh pinjaman maka akan semakin mudah dalam
meningkatkan utang perusahaan sehingga perusahaan akan Political Connection, Ceo Gender
Sebagai Penentu Nilai Perusahaan Conference on Economic and Business Innovation semakin
terbebani. Hal tersebut sejalan dengan pendapat (Sujoko, 2017) yang menyatakan bahwa
kemudahan dalam menerima pembiayaan akan menyebabkan perusahan memiliki resiko tingkat
leverage yang tinggi dan akan berdampak terhadap nilai perusahaan. Mengacu pada hal tersebut
maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H2: Political Connection Memiliki Pengaruh Negatif terhadap Nilai Perusahaan

BAB III

Anda mungkin juga menyukai