Anda di halaman 1dari 110

SKRIPSI

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN


PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk SEBELUM DAN
SELAMA PANDEMI COVID-19

YAYUK SETYAUTAMI
17.11.1001.3443.100

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN


BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

SAMARINDA
2022
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SAMARINDA
PERSETUJUAN HASIL

Dengan Judul :

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk


Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19

Oleh :

Nama : YAYUK SETYAUTAMI


NPM : 17.11.1001.3443.100

Disetujui untuk diujikan dalam Sidang Skripsi


Samarinda 05 Juli 2022

Dosen Pembimbing I I ACC SM II, 4/8/22 Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. H. Eddy Soegiarto K,S.E.,M.M. Purwanti, S.E.,M.E


NIDN : 0020105403 NIDN : 1102058201

ii
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Yayuk Setyautami

NPM : 17.11.1001.3443.100

JURUSAN : Manajemen

JENJANG STUDI : Strata 1

JUDUL : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan


PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Sebelum dan selama
Pandemi Covid-19
Tanda Tangan
Tim Penguji
Ketua
Camelia Verahastuti, S.E.,M.Sc.,Akt.,C.a ………………………

Sekertaris
Dr. Eka Yudhyani, SE.,M.Si ………………………

Anggota
Prof. Dr. H. Eddy Soegiarto K, S.E., M.M ………………………

Anggota
Purwanti, S.E.,M.E ………………………

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas 17 Agustus 1945
Samarinda

Dr. Imam Nazarudin Latif, SE.,M.Si.,Akt.,CA


NIDN : 111912780

iii
LEMBAR PERNYATAAN DAN ORSINALITAS DAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Yayuk Setyautami
NPM : 17.11.1001.3443.100
Program Studi : Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus
1945 Samarinda

Menyatakan bahwa SKRIPSI yang berjudul :


Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk

Sebelum dan selama Pandemi Covid-19

1. Merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri bukan merupakan karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak lain.
2. Saya ijinkan untuk dikelola oleh Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia
menerima konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian
hari pernyataan ini tidak benar.
Samarinda, 15 Juni 2022

Yayuk Setyautami

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yayuk Setyautami, lahir di samarinda pada tanggal 20 November 1999

yang merupakan anak pertama dari Bapak Jaka Purwa Indarta, S.Sit.,M.T ibuku

Jumatul Adawiyah, S.E. Memulai pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 032

Samarinda kota 2005 sampai tahun 2011, kemudian dilanjutkan di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 3 Samarinda dari tahun 2011 sampai

tahun 2014, kemudian dilanjutkan dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN)

Negeri 5 Samarinda pada tahun 2014 sampai tahun 2017 dan pada tahun 2017

melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945

Samarinda program studi Manajemen, dengan konsentrasi manajemen keuangan.

v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT.

Yang telah memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal dengan judul : “ANALISIS

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK RAKYAT

INDONESIA TBK SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID-19 ”

Untuk itu penulis merasa perlu mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak

yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik,

walaupun masih banyak terdapat kekurangan. Penulis mengucapkan terima kasih

banyak kepada :

1. Kedua orang tua, Ayahku Jaka Purwa Indarta, S.Sit., M.T. yang telah sabar

mengarahkan dan membimbing penulis dan ibuku Jumatul Adawiyah, S.E.

mendoakan dan memberikan kepercayaan penulis dalam mengerjakan

skripsi.

2. Almh. Nenekku Hj. Masrah dan adikku Atha, Rafan dan Aisyah yang selalu

memberikan dukungannya.

3. Bapak Prof. Dr. H. Eddy Soegiarto K,S.E.,M.M. sebagai Dosen

Pembimbing 1 yang telah sabar memberikan waktunya kepada peneliti

vi
untuk belajar, dan memberikan saran serta arahan agar peneliti dapat

memahami isi dari proposal ini

4. Ibu Purwanti, S.E.,M.E Sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah

meluangkan waktunya kepada peneliti untuk menanggapi, memberi kan

saran, dan megarahkan penulis agar mampu memahami dan mengamati

kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki dalam isi penelitian skripsi.

5. Bapak Dr.Marjoni Rachman, M. Selaku Rektor Universitas 17 Agustus

1945 Samarinda.

6. Bapak Imam Nazarudin Latif, S.E., M.Si.,Akt., C.A selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

7. Nurfitriani S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas

17 Agustus 1945 Samarinda

8. Bapak-Ibu pimpinan perusahaan yang telah memberikan ijin untuk

mengadakan penelitian dan penyebaran kuesioner kepada responden.

9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945

Samarinda dan para Staff karyawan yang telah senantiasa melayani dan

mengarahkan peneliti selama ini.

10. Sahabat-sahabat penulis yang telah memberikan doa serta teman-teman

kampus semester akhir yang juga masing-masing dalam menyelesaikan

skripsi.

vii
Dan pihak-pihak lain yang dianggap penulis berkontribusi dalam

penyusunan skripsi, dalam penyusunan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa

pembuatan tugas akhir ini jauh dari sempurna dan maasih banyak kelemahan baik

mengenai isi, maupun bahasanya, hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan.

Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayah-nya kepada

semua pihak yang telah memberikan bantuannya selama pembuatan hingga

terselesainya penulisan tugas akhir ini.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan dalam pembahasan, penulis

berharap semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

yang memerlukannya. Akhir kata dari peneliti semoga proposal ini dapat berguna

bagi pembaca, semua pihak, dan dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut.

Samarinda, 01 Januari 2022

Yayuk Setyautami

viii
DAFTAR ISI

Halaman
PROPOSAL ............................................................................................................ i

PERSETUJUAN HASIL ...................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

LEMBAR PRNYATAAN DAN ORIENTASI................................................... ix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI………......………………………………………….……................ix

ABSTRAKSI…………………………………………………….……………... xii

ABSTRAC……………………………………………………..………………...xiii

DAFTAR TABEL…………………...……..…………………………………....xiv

DAFTAR GAMBAR……………….....……………….……………………..….xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................... 6

1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................... 7

ix
BAB II DASAR TEORI...................................................................................... 10

2.1 Manajemen Keuangan ........................................................................... 10

2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan ............................................... 10

2.1.2 Tujuan Manajeman Keuangan .................................................... 10

2.1.3 Fungsi Manajemen Keuangan .................................................... 11

2.1.4 Laporan Keuangan ..................................................................... 12

2.1.5 Bank….. ..................................................................................... 13

2.1.5.1 Pengertian Bank ........................................................... 13

2.1.5.2 Fungsi Bank.................................................................. 14

2.1.5.3 Jenis-jenis Bank............................................................ 14

2.1.6 Tingkat kesehatan Bank ............................................................. 17

2.1.7 Pengertian Kinerja Keuangan ...................................................... 19

2.1.8 Tahap - Tahap Dalam Menganalisis Kinerja Keuangan ............. 20

2.1.9 Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan ...................................... 22

2.1.10 Penilaian Kinerja Keuangan ...................................................... 23

2.1.11 Rasio Keuangan ......................................................................... 23

2.1.12 Rasio Profitabilitas .................................................................... 25

2.1.12.1 Pengertian Return On Assets (ROA) ......................... 25

x
2.1.12.2 Pengertian Return On Equity (ROE) ........................ 27

2.1.12.3 Pengertian biaya operasional dan pendapatan …….29

2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 31

2.3 Kerangka Pikir…........................................................................................ 34

2.4 Definisi Konsepsional ................................................................................ 35

2.5 Hipotesis…..……….. ................................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 37

3.1 Definisi Operasional ................................................................................... 37

3.2 Jangkauan Penelitian .................................................................................. 38

3.3 Rincian Data yang diperlukan .................................................................... 39

3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 40

3.5 Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis ...................................................... 40

3.5.1 Alat Analisis ................................................................................... 40

3.5.2 Pengujian Hipotesis ......................................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN…………………………………............. ……46

4.1 Gambaran Umum PT. Bank Rakyat Indonnesia Tbk ………………........46

4. 2 Dekripsi Data………………………………………………………..........54

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………..………..55

5.1 Analisis …………………………………………………………….…......55

xi
5.2 Pembahasan…………………………………………………………….... 62

BAB VI PENUTUP……………………………………………………………66

6.1 Kesimpulan………………………………………………………………,66

6.2 Saran…………………..………………………………………………….66

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………

LAMPIRAN

xii
ABSTRAKSI

Yayuk Setyautami 2022, Fakultas Ekonomi Universitas 17


Agustus 1945 Samarinda, Kalimantan Timur. Analisis Perbandingan Kinerja
Keuangan PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk, Sebelum dan Selama Pandemi
Covid-19 dibawah bimbingan Bapak Eddy Soegiarto sebagai pembimbing I
dan ibu Purwanti sebagai pembimbing II.
Tujuan peneliti ini adalah Untuk mengetahui perbedaan pada
kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, sebelum dan selama
Pandemi Covid-19 diukur dengan ROA,ROE dan BOPO. ROA adalah
ukuran kemampuan asset perusahaan untuk manghasilkan laba bersih. ROE
adalah ukuran kinerja keuangan yang dihitung dengan membagi laba bersih
dengan ekuitas pemegang saham. BOPO adalah Rasio efesiensi bank yang
mengukur beban operasional terhadap pendapatan operasional. Dasar teori
penelitian ini terdiri dari manajemen keuangan, Rasio, Kinerja keuangan,
Penilaian Bank. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
data sekunder yang diambil dari bursa efek Indonesia www.idx.co.id Alat
analisis penelitian ini menggunakan uji beda sampel berpasangan. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Study peristiwa (Event Study).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan kinerja keuangan
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk sebelum dan selama Pandemi Covid-19
yang diukur dengan nilai ROA dan ROE bahwa terdapat perbedaaan kinerja
keuangan sebelum dan selama pandemi Covid-19 dan nilai BOPO
menunjukkan tidak terdapat perbedaan sebelum dan selama pandemi Covid-
19.
Kata kunci : ROA, ROE, BOPO, Laporan Keuangan Triwulan

xiii
ABSTRAC

Yayuk Setyautami 2022, Faculty ofEconomics, University of 17 August


1945 Samarinda, East Kalimantan. Comparative Analysis of the Financial
Performance of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, Before and During the Covid-19
Pandemic under the guidance of Mr. Eddy Soegiarto as supervisor I and Mrs.
Purwanti as supervisor II.

The purpose of this research is to find out the difference in the financial
performance of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, before and during the Covid-19
Pandemic measured by ROA, ROE and BOPO. ROA is a measure of the ability of
a company's assets to generate net income. ROE is a measure of financial
performance calculated by dividing net income by shareholder equity. BOPO is a
bank efficiency ratio that measures operating expenses to operating income. The
theoretical basis of this research consists of financial management, ratios,
financial performance, bank valuation. The data collection technique was carried
out using secondary data taken from the Indonesia stock exchange www.idx.co.id
The analysis tool of this study used a paired different sample test. The method
used in this research is an event study (Event Study).
The results showed that the differences in the financial performance of PT.
Bank Rakyat Indonesia Tbk before and during the Covid-19 Pandemic as
measured by ROA and ROE values that there were differences in financial
performance before and during the Covid-19 pandemic and the BOPO value
showed no differences before and during the Covid-19 pandemic.
Keywords : ROA, ROE,BOPO Quarterly Financial Report

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu……………………………………………. 31

Tabel 4.2 Deskripsi Data......………………………………………………. 52

Tabel 5.1 Deskriptif Statistik………………...……………………………. 57

Tabel 5.2 Uji Normalitas…………………………………..………………..58

Tabel 5.3 Uji Paired Sample Statistik……………………………................60

Tabel 5.4 Uji Hipotesis Paired Sample T-tes……………………………….61

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Kerangka Pikir………………………………………………34

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbankkan memiliki peran strategis yang sangat penting bagi

pembangunan dalam negeri, manfaat yang paling utama adalah menghimpun

distributor dana dan juga dana untuk mendukung pelaksanaan pembangunan

nasional, mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional serta

pemerataan yang adil, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

secara luas. Bank sebagai lembaga keuangan agar dapat berfungsi secara optimal,

bank perlu mempertahankan kinerja keuangan yang stabil dimana bank syariah

bersaing dengan bank konvensional yang lebih berpengaruh dan tumbuh cepat

pesat di Indonesia.

Menurut Kasmir (2012:2) pengertian bank secara sederhana adalah

sebagai berikut : “Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya

usahannya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali

dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya”.

Uraian di atas dapat disimpulkan jika bank berfungsi sebagai financial

intermediary dan untuk melakukan peningkatan penghidupan masyarakat,

melakukan penghimpunan dana dari masyarakat yang bentuknya suatu simpanan

kemudian disalurkan lagi untuk masyarakat dengan bentuknya suatu pembiayaan


1

maupun yang lainnya. Fungsi dari bank yaitu sebagai Agent of Trust memiliki arti
2

pedoman penting dari aktivitas sebuah bank yakni kepercayaan (trust) dalam

melakukan penyaluran dan penghimpunan dana. Pentingnya kepercayaan dari

masyarakat yang ingin menyimpan dananya pada bank dan percaya jika uang

yang dimilikinya tidak akan disalahgunakan dari pihak bank. Bank perlu

mengelola dengan baik uang yang dititipkan oleh nasabah, sehingga bank tidak

merugi, dan dengan mudah simpanan nasabah dapat diambil dikemudian hari,

dengan cara ini masyarakat memiliki kemauan menyimpan dana pada bank.

Masyarakat yakin jika pihak bank tidak akan menyalahgunakan dana mereka.

Bank Konvensional yakni bank yang mana pada aktivitas operasionalnya

meliputi menyalurkan maupun menghimpun dana, melakukan pemberian dan

memberikan imbalan yaitu bunga ataupun sebesar imbalan pada suatu persentase

berdasarkan dana pada sebuah jangka waktu. Persentase tersebut penetapannya

per tahun secara umum.

Kinerja keuangan bank merupakan bagian dari kinerja bank secara

keseluruhan. Kinerja bank secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi yang

dicapai bank dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan,

pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi, maupun sumber daya

manusia. Salah satu penilaian kinerja yang dapat dilakukan adalah kinerja

keuangan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank. Tingkat kesehatan bank

untuk menilai kinerja ini banyak menggunakan rasio keuangan sebagai alat

hitungnya. Melalui rasio keuangan yang dihitung dari laporan keuangan bank
3

secara berkala maka dapat menunjukkan kualitas suatu bank. Laporan keuangan

pada perbankan menunjukkan kinerja keuangan yang telah dicapai perbankan

pada suatu waktu.

Rasio Profitabilitas adalah salah satu metrik untuk menilai kesehatan

keuangan perusahaan guna memperoleh laba dari aktivitas penjualan dan

operasional dari waktu ke waktu.

Saat ini, dunia sedang dalam masa melawan pandemi Corona Virus

Desease (Covid-19) yang merupakan penyakit menular. Covid-19 bisa ditularkan

dengan sangat cepat dari manusia ke manusia, sehingga jumlah positif kasus

Covid-19 setiap harinya bertambah banyak. Usaha yang dilakukan pemerintah

Indonesia guna melakukan pemutusan penyebaran Covid-19, dengan menerapkan

kebijakan stay at home dan pencegahan kesehatan.

Pencegahan dengan menjaga kesehatan seperti menjaga jarak minimal 2

meter satu sama lain, memakai masker, rajin untuk mencuci tangan, dan

penyemprotan disinfektan setiap rumah, yang kemudian disusul dengan kebijakan

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan pembatasan sosial (social

distancing) ini mengakibatkan seluruh masyarakat dihimbau untuk tetap dirumah.

Himbauan stay at home berdampak pada banyak sektor khususnya sektor

perbankan sehingga berimbas terhadap perlambatan pertumbuhan pembiayaan,

meningkatnya pembiayaan bermasalah akibat dari banyaknya masyarakat

kehilangan pekerjaan. Tentu, pembiayaan tidak lancar ini akan berdampak pada
4

kinerja keuangan perbankan (non performing financing/NPF). Pada saat masa

pandemi Covid-19 Bank BRI menerapkan kebijakan penundaan pembayaran

pembiayaan yang diperuntukkan bagi beberapa nasabah yang mengalami

penurunan pendapatan atas usahanya. Kebijakan tersebut tentu dapat berdampak

pada kinerja keuangan Bank BRI.

Menurut laporan keuangan yang diliris BRI, mulai dari pandemi Covid-19

di Wuhan, China pada Desember 2019 sampai di Indonesia Maret 2020, masih

belum berdampak signifikan bagi nasabah dan BRI itu sendiri, dilihat dari

pembiayaan bermasalah (Performing Financing) justru turun dari 3,38% menjadi

2,95% pada triwulan pertama 2020. Pembiayaan bermasalah (Non Performing

Financing) itu sendiri adalah kegagalan nasabah untuk membayar kewajiban

pembiayaan yang jatuh tempo selain itu menurut Laporan Keuangan Publikasi

BRI, kemampuan menghasilkan keuntungan dari rasio ROA meningkat pesat

menjadi 1%, hal ini menunjukkan bahwa BRI tidak hanya memiliki kemampuan

bertahan yang baik di masa pandemi Covid-19, tetapi juga memiliki kemampuan

untuk meningkatkan kinerja dengan baik.

Laporan ditunjukkan dengan kontras yaitu simpanan secara konsisten,

sehubungan dengan laporan keuangan netto sebesar Rp 34,37 triliun, pada tahun

2020 menjadi 6,25% atas tahun ini 2020 sebesar Rp32,35 triliun dicetak oleh PT

Bank Rakyat lndonesia (Persero) Tbk.


5

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat

permasalahan tersebut untuk dilakukannya penelitian dengan judul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Pada PT BANK RAKYAT INDONESIA

Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19”.

1.2 Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang penelitian yang telah dijelaskan diatas maka

penulis merumuskan masalah penelitian ini yaitu :

1. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan rasio profitabilitas PT. Bank

Rakyat Indonesia Tbk. sebelum dan pada masa pandemi Covid-19 jika

dilihat dari nilai return on asset.

2. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan rasio profitabilitas PT. Bank

Rakyat Indonesia Tbk. sebelum dan pada masa pandemi Covid-19 jika

dilihat dari nilai return on equity.

3. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan rasio profitabilitas PT. Bank

Rakyat Indonesia Tbk. sebelum dan pada masa pandemi Covid-19 jika

dilihat dari nilai Beban Operasional terhadap Pendapatan (BOPO)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisa perbedaan kinerja keuangan rasio

profitabilitas PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. sebelum dan pada masa

pandemi Covid-19 jika dilihat dari nilai return on asset.


6

2. Untuk mengetahui dan menganalisa perbedaan kinerja keuangan rasio

profitabilitas PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. sebelum dan pada masa

pandemi Covid-19 jika dilihat dari nilai return on equity.

2. Untuk mengetahui dan menganalisa perbedaan kinerja keuangan rasio

profitabilitas PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. sebelum dan pada masa

pandemi Covid-19 jika dilihat dari nilai Beban Operasional terhadap

Pendapatan (BOPO)

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah ditemukakan dalam latar belakang tersebut,

maka dapat manfaat penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagi peneliti, dapat meningkatkan pengembangan dan pemahaman tentang

analisis laporan keuangan dalam mengukur kinerja keuangan pada PT Bank

Rakyat Indonesia Tbk. dalam menghadapi pandemi covid-19.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan

dalam melihat kinerja keuangan perusahaan.

3. Bagi Nasabah ,penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

nasabah dalam memilih bank yang sehat, dengan memilih bank yang sehat

diharapkan nasabah dapat mengantisipasi risiko-risiko yang sering dihadapi

bank.
7

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan disajikan dalam 1 bab ke 6 bab tersebut terdiri dari

beberapa hal, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini berisikan tentang teori manajemen keuangan, yaitu teori

laporan keuangan, teori analisis laporan keuangan, teori rasio

keuangan, definisi konsep, kerangka pikir, hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan definisi oprasional, jangkauan penelitian, teknik

pengumpulan data, jenis data, rincian data yang diperlukan dan

alat analisis yang di perlukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini yang berisikan hasil penelitian, gambaran umum

perusahaan, struktur organisasi dan data laporan keuangan.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang analisis dan pengujian hipotesis melalui

perhitungan rasio keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk serta

pembahasan.
8

BAB VI PENUTUP

Bab ini penelitian akan memberikan kesimpulan dan saran dari

hasil penelitian.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Manajemen Keuangan

2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan

Manajer keuangan memegang peranan yang sangat penting. Seiring

dengan perkembangannya, tugas manajer keuangan tidak hanya mencatat,

membuat laporan, mengendalikan posisi kas, membayar tagihan-tagihan, dan

mencari dana, akan tetapi manajer keuangan juga harus mampu menginvestasikan

dana, mengatur kombinasi sumber dana yang optimal, serta pendistribusian

keuntungan (pembagian dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

Penginvestasian merupakan tolak ukur besar kecilnya suatu perusahaan, baik

dilihat dari aspek laba, risiko usaha, maupun likuiditasnya.

Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi

kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan.

Kebutuhan dana tersebut berupa modal kerja maupun untuk pembelian aktiva

tetap. Perusahaan harus mampu mencari sumber dana dengan komposisi yang

menghasilkan beban biaya paling murah.

Menurut Sutrisno (2013:3) Manajemen keuangan adalah:

Semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha


mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta
usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut
secara efesien.
9
10

Pengertian Manajemen menurut Musthafa (2017:3) “Manajeman

keuangan menjelaskan tentang beberapa keputusan yang harus dilakukan, yaitu

keputusan investasi, keputusan pendanan atau keputusan pemenuhan kebutuhan

dana, dan keputusan kebijakan dividen”.

Pinches (2016:6) dalam Rustandi (2012:45) mengemukakan

pengertian manajemen keuangan adalah:

Manajemen keuangan adalah akuisisi, manajemen, dan pembiayaan


terhadap sumberdaya-sumberdaya bagi badan usaha dengan
menggunakan uang dan berhubungan dengan harga-harga di pasar
ekonomi eksternal.

Berdasarkan beberapa definisi mengenai manajemen keuangan tersebut

sdapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan

manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-

murahnya dan menggunakannya efektif, efesien, dan produktif mungkin untuk

menghasilkan laba.

2.1.2 Tujuan Manajeman Keuangan

Hery (2017:5) berpendapat bahwa “Tujuan manajemen keuangan

adalah memaksimalkan nilai perusahaan atau memaksimalkan kemakmuran

bagi para pemegang saham”.

Menurut Sutrisno (2012:4) : “Tujuan utama manajeman keuangan yaitu

meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemilik”.


11

Secara umum dengan memperhatikan hal-hal diatas maka dapat dikatakan

bahwa tujuan memaksimumkan laba per lembar saham tidak sama dengan

memaksimumkan harga pasar saham. Harga pasar saham mencerminkan rill

perusahaan. Harga pasar saham sendiri dipengaruhi beberapa faktor yakni laba

per lembar saham, tingkat bunga bebas risiko dan tingkat ketidakpastian operasi

perusahaan.

2.1.3 Fungsi Manajemen Keuangan

Menurut Sutrisno (2012:5) mengemukakan bahwa :

Fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan


utama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan
keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan
dividen. Masing-masing keputusan harus berorientasi pada
pencapaian tujuan perusahaan.
Kombinasi dari ketiganya akan memaksimumkan nilai
perusahaan. Ketiga keputusan keuangan diimplementasikan
dalam kegiatan sehari-hari untuk mendapatkan laba. Laba
yang diperoleh diharapkan mampu meningkatkan nilai
perusahaan yang tercermin pada makin tingginya harga
saham, sehingga kemakmuran para pemegang saham dengan
sendirinya makin bertambah.
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer
keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-
bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan
keuntungan di masa yang akan datang.

2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan
struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan
dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis
kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi
12

perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan


investasi serta kegiatan usahanya.

3. Keputusan Dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan
oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh
karena itu dividen ini merupakan bagian dari penghasilan
yang diharapkan oleh pemegang saham. Keputusan
deviden merupakan keputusan manajemen keuangan untuk
menentukan besarnya prosentase laba yang dibagikan
kepada para dividen saham dalam bentuk cash dividend,
stabilitas dividen yang dibagikan, dividen saham (stock
dividend), pemecah saham (stock split), dan penarikan
kembali saham yang beredar. Semuanya ditujukan untuk
meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.

2.1.4 Laporan Keuangan

Manajemen keuangan tidak bisa terlepas dari laporan keuangan,

oleh karena itu perlu pembahasan singkat mengenai laporan keuangan, agar

memperoleh gambaran yang jelas mengenai laporan keuangan, maka berikut

ini adalah beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli:

Sutrisno (2012:9) mengemukakan mengenai laporan keuangan adalah:

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang


meliputi dua laporan utama yakni neraca, dan laporan rugi-laba.
Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan
informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil
keputusan.

Astuti (2014:29) menyatakan : “Analisis laporan keuangan adalah segala

sesuatu yang menyangkut penggunaan informasi akuntansi untuk membuat

keputusan bisnis dan investasi”.


13

Brigham and Houston (2012:64), oleh siapa mengemukakan pengertian

laporan keuangan sebagai berikut:

Financial statements are pieces of paper with member written on


them, but it is important to also think about the real assets that
underlie the members. If you understand how and why accounting
began, and how financial statements are used, you can better
visualize what is going on, and why accounting information is so
important.

2.1.5 Bank

2.1.5.1 Pengertian Bank

Peranan perbankan sangat penting dan sangat mempengaruhi kegiatan

perekonomian suatu Negara, karena itu kemajuan suatu bank disuatu Negara

dapat dijadikan ukuran Negara tersebut maju atau tidak. Semakin maju suatu

Negara maka semakin besar peranan perbankan dalam suatu Negara.

Menurut Kasmir (2012:2) pengertian bank secara sederhana adalah sebagai

berikut : “Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya usahannya

adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya”.

Abdurrachman (2014:6) mengemukakan bahwa bank adalah :

Suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam


jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang,
pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat
penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-
perusahaan.
14

Howard D. Crose dan George J. Hemple dalam Veithzal Rivai Dkk (2013:1)

berpendapat bank adalah :

Bank adalah suatu organisasi yang menggabungkan usaha manusia


dan sumber-sumber keuangan untuk melaksanakan fungsi bank
dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat dan untuk
memperoleh keuntungan bagi pemiliknya.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bank merupakan

lembaga keuangan atau organisasi dimana kegiatanya adalah menghimpun dana,

menyalurkan dana ke masyarakat dan memberikan jasa-jasa bank lainnya. Juga

dapat disimpulkan, bank merupakan lembaga keuangan perantara keuangan antara

masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana.

Perbankan ini berbicara tentang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,

mencangkup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya.

2.1.5.2 Fungsi Bank

Fungsi bank menurut Totok Budisantoso dan Nuritmo (2014:9) adalah

"Fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai finance

intermediary".

2.1.5.3 Jenis-jenis Bank

Jenis -jenis Bank Menurut Undang-Undang perbankan (2019:42) maka

jenis perbankan terdiri dari:


15

a. Bank sentral yaitu sebuah badan keuangan milik negara yang


bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi berbagai
kegiatan di lembaga-lembaga keuangan dan memastikan agar
kegiatan badan-badan keuangan tersebut dapat meningkatkan
stabilitas ekonomi

b. Bank umum yaitu bank yang melakukan aktivitas bisnis


perbankan secara konvensional dan berdasarkan prinsip syariah
islam yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.

c. Bank Pengeriditan Rakyat (BPR) yaitu bank yang menjalankan


aktivitas perbankan secara konversional maupun prinsip syariah
islam dimana dalam kegiatannya tidak memberikan jasa di
bidang pembayaran.

Menurut Kasmir (2012:32) jenis perbankan terdiri dari :

1. Dilihat dari segi fungsinya

a. Bank Umum adalah

bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional


dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatan
tersebut memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Sifat jasa
yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan
seluruh jasa perbankan yang ada, begitu pula dengan wilayah
operasinya dapat dilakukan diseluruh wilayah. Bank umum
sering disebut bank komersial (Commercial Bank)

b. Bank Pengkreditan Rakyat adalah

bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional


atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatanya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya
disini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan
dengan kegiatan bank umum.
16

2. Dilihat dari kepemilikannya

a. Bank milik pemerintah pusat, seperti bank Negara Indonesia


46, Bank Rakyat Indonesia Bank Tabungan Negara.

b. Bank milik pemerintah daerah, seperti bank pembangunan


daerah.

c. Bank milik swasta nasional, seperti Bank Muamalat, Bank


Central Asia, Bank Bumi Putra, Bank Danamon, Bank Duta,
Bank Lippo, Bank Nusa Internasional, Bank Niaga, Bank
Universal, Bank Internasional Indonesia.

d. Bank milik koperasi, seperti Bank Umum Koperasi


Indonesia.

e. Bank milik asing, seperti ABN AMRO bank, Deutsche Bank,


American Express Bank, City Bank, European Asian Bank,
Hongkong Bank, Standart Chartered Bank, Chase Manhattan
Bank.

f. Bank milik campuran, seperti Sumitomo Niaga Bank, Bank


Merincop, Bank Sakura Swadarma, Bank Finconesia,
Mitshubishi Buana Bank, Inter Pasifik Bank, Paribas BBD
Indonesia, Ing Bank, Sanwa Indonesia Bank, Bank PDFCI.

3. Dilihat dari segi status

a. Bank devisa

merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar


negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar
negeri, travelers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter
of Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi
bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.

b. Bank non devisa

merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk


melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak
17

dapat melaksanakan transaski seperti halnya bank devisa. Jadi


bank non devisa dimana transaksi yang masih dalam batas-
batas negara.

4. Dilihat dari segi menentukan harga

a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional, dalam mencari


keuntungan dan menentukan harga kepada nasabahnya.

b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah, dalam menentukan


harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan
prinsip syariah.

2.1.6 Tingkat kesehatan Bank

Perbankan harus selalu dinilai kesehatannya agar tetap prima dalam

melayani para nasabahnya. Bank yang tidak sehat, bukan hanya membahayakan

dirinya sendiri, akan tetapi juga pihak lain yang berkaitan. Penilaian kesehatan

bank sangat penting disebabkan karena bank mengelola dana masyarakat yang

dipercayakan kepada bank. Masyarakat pemilik dana dapat saja menarik dana

yang dipakai jika ingin tetap dipercaya oleh nasabahnya.

Riyadi (2016:150) berpendapat : “ Tingkat kesehatan bank adalah penilaian

atas suatu kondisi laporan keuangan bank pada periode dan saat tertentu sesuai

dengan standar Bank Indonesia”.

Pengertian tingkat kesehatan bank dilihat dari pengertian diatas adalah

kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara

normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-

cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku.


18

Penilaian tingkat kesehatan bank berguna untuk menjaga dan

mengendalikan kesehatan bank di industri perbankan, maka tingkat kesehatan

bank senantiasa dilihat oleh bank sentral tiap negara. Bank sentral dalam

menjalankan fungsinya, mewajibkan bank-bank untuk mengirimkan laporan

keuangan secara berkala baik berupa laporan triwulan, maupun laporan tahunan.

Bagi bank yang menunjukkan tingkat kesehatan yang baik dalam laporan

keuangannya akan diberikan kesempatan untuk mengembangkan usahanya,

sedangkan bank yang menunjukkan tingkat kesehatan yang rendah maka bank

sentral akan memberikan batasan-batasan dalam operasional bank tersebut.

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI tanggal 12 April 2004

mengenai sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum, kriteria penetapan

peringkat komposisi dapat digolongkan menjadi 5 peringkat komposit yaitu

sebagai berikut :

1. Mencerminkan bahwa bank tergolong sangat sehat dan mampu


mengatasi pengaruh (negative) kondisi perekonomian dan
industri keuangan.
2. Mencerminkan bahwa bank tergolong sehat dan mampu
mengatasi pengaruh (negative) namun bank masih memiliki
kelemahan-kelemahan yang dapat segera diatasi oleh tindakan
rutin.
3. Mencerminkan bahwa bank tergolong cukup sehat namun
terdapat beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat
kompositnya memburuk apabila bank tidak segera melakukan
tindakan korektif.
4. Mencerminkan bahwa bank tergolong kurang sehat dan sensitif
terhadap pengaruh (negative) kondisi perekonomian dan industri
keuangan atau bank memiliki kelemahan keuangan yang serius
atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor yang tidak
memuaskan, yang apabila tidak dilakukan tindakan koraktif yang
19

efektif berpontensi mengalami kesulitan yang membahayakan


kelangsungan usahanya.
5. Mencerminkan bahwa bank tergolong tidak sehat dan sangat
(sensitive) terhadap pengaruh (negative) kondisi perekonomian
dan industri keuangan serta mengalami kesulitan yang
membahayakan kelangsungan usahanya. (sumber: peraturan
Bank Indonesia No.6/10/PBI tanggal 12 April 2004 ).
Penetapan ketentuan yang memerlukan persyaratan tingkat kesehatan
bank maka predikat tingkat kesehatan bank disesuaikan dengan ketentuan dalam
surat edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 sebagai berikut:
1. Untuk predikat tingkat kesehatan “SEHAT” dipersamakan dengan
peringkat komposit 1 (PK-1) atau peringkat komposit 2 (PK-2).
2. Untuk predikat tingkat kesehatan “CUKUP SEHAT”
dipersamakan dengan peringkat komposit 3 (PK-3).
3. Untuk predikat tingkat kesehatan “KURANG SEHAT”
dipersamakan dengan predikat 4 (PK-4).
4. Untuk predikat tingat kesehatan “TIDAK SEHAT” dipersamakan
dengan peringkat komposit 5 (PK-5).

2.1.7 Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan gambaran pencapaian dari suatu

perusahaan kinerja keuangan dapat diperoleh dari informasi yang terdapat

diperoleh dari laporan keuangan. Pengertian kinerja keuangan menurut Rudianto

(2013:189), “Hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan

dalam menjalankan fungsinya mengelola aset perusahaan secara efektif selama

periode tertentu.”

Sedangkan kinerja keuangan menurut Irham Fahmi (2012:2) adalah sebagai

berikut :

Suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan


telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar seperti dalam membuat suatu laporan
keuangan yang telah memenuhi standar atau ketentuan dalam SAK
20

(standar akuntasi keuangan) atau GAAP (Generally accepted


accounting principles) dan lainnya.

Menurut Jumingan (2011:239) berpendapat kinerja keuangan adalah :

Merupakan gambaran kondisi keuangan pada suatu periode


tertentu baik yang menyangkut aspek penghimpunan dana
maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan
indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas.

Menurut pemaparan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja

keuangan adalah hasil atau prestasi suatu perusahaan yang dicapai dalam suatu

periode atau beberapa peiode tertentu dalam pengelolaan keuangan perusahaan,

dengan prestasi perusahaan tersebut dapat menggambarkan kinerja perusahaan.

2.1.8 Tahap - Tahap Dalam Menganalisis Kinerja Keuangan

Irham Fahmi (2012:3) berpendapat ada lima tahapan dalam menganalisis

kinerja keuangan perusahaan secara umum yaitu :

1. Melakukan Review terhadap data laporan keuangan Review disini


dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah
dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah kaidah yang
berlaku umum dalam dunia akuntasi, sehingga dengan demikian
hasil laporan keuangan tersebut dapat dipertanggung jawabkan.

2. Melakukan Perhitungan

Penerapan metode perhitungan disini adalah disesuaikan dengan


kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil
dari perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan
sesuai dengan analisis yang diinginkan.
21

3. Melakukan Perbandingan

Terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh. Dari hasil hitungan


yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan perbandingan
dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lain.

Metode yang paling umum dipergunakan untuk melakukan


perbandingan ini ada dua, yaitu :

a. Time series analysis, yaitu membandingkan secara antar waktu


atau periode, dengan tujuan itu nantinya akan terlihat secara
grafik.

b. Cross sectional approach, yaitu akan melakukan perbandingan


terhadap hasil hitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antara
satu perusahaan dan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup
yang sejenis yang dilakukan secara bersamaan. Dari hasil
penggunaan kedua metode ini diharapakan nantinya akan dapat
dibuat satu kesimpulan yang menyatakan posisi perusahaan
tersebut berada dalam kondisi sangat baik, baik,
sedang/normal, tidak baik, dan sangat tidak baik.

4. Melakukan Penafsiran (interprestasi)

Terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. Pada tahap ini


analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah
dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran
untuk melihat apa-apa saja permasalahan dan kendala-kendala
yang dialami perusahaan tersebut.

5. Mencari Dan Memberikan Pemecahan Masalah (Solution)

Terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. Pada tahap


terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang
dihadapi maka di carikan solusi guna memberikan suatu input
atau masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan
selama ini dapat terselesaikan.
22

2.1.9 Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan

Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran

kinerja keuangan perusahaan adalah:

1. Mengetahui tingkat likuiditas


Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan
pada saat ditagih.
2. Mengetahui tingkat solvabilitas
Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut di
likuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Mengetahui tingkat rentabilitas
Rentabilitas atau yang sering disebut dengan profitabilitas
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu.
4. Mengetahui tingkat stabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya
dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan
kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta
membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada
waktunya.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja keuangan

Memberikan penilaian manajemen atas pengelolaan aset perusahaan, dan

Manajemen perusahaan perlu mengevaluasi dan mengambil tindakan korektif

Mengenai kinerja keuangan perusahaan yang tidak sehat


23

2.1.10 Penilaian Kinerja Keuangan

Bagi investor, informa mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat

digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka

di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Apabila kinerja perusahaan

baik maka nilai usaha makin tinggi.

Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan,

maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu

bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Dapat digunakan

sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang.

Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi

pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya. Sebagai dasar

penentuan kebijakasanaan pananaman modal agar dapat meningkatkan efesiensi

dan produktivitas perusahaan.

2.1.11 Rasio Keuangan

Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menganalisis laporan

keuangan adalah analisis rasio, pada dasarnya perhitungan rasio-rasio keuangan

menurut Kasmir (2014:93) merupakan “Kegiatan membandingkan angka-angka

yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka

lainya”.
24

Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen

dalam satu laporan keuangan atau antara komponen yang ada di antara laporan

keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka

dalam satu periode maupun beberapa periode.

Analisis rasio keuangan menurut Syamsuddin (2011:37): “Analisis

laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio

untuk menilai perbedaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan

kemungkinan di masa depan”.

“Rasio keuangan adalah indeks yang menghubungkan dua angka

akuntansi dan diperoleh dengan membagi suatu angka dengan angka lainnya”.

Jenis-jenis rasio keuangan menurut Kasmir (2019:110):

Jenis-jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menilai


kinerja manajemen beragam. Penggunaan masing-masing rasio
tergantung kebutuhan perusahaan, artinya terkadang tidak semua
rasio digunakan. Hanya saja jika hendak melihat kondisi dan posisi
perusahaan secara lengkap, maka sebaiknya seluruh rasio digunakan.
Dalam praktiknya terdapat beberapa macam jenis rasio keuangan
yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan
Masing-masing jenis rasio yang digunakan akan memberikan arti
tertentu tentang posisi yang diinginkan. Berikut ini jenis-jenis rasio
keuangan, yaitu:
1. Rasio Likuiditas.
2. Rasio Solvabilitas (Leverage).
3. Rasio Aktivitas
4. Rasio Profitabilitas.
25

Manajemen menggunakan rasio untuk mengukur kinerja keuangan

perusahaan. Kemudian, jelaskan masing-masing hasil dari rasio yang diukur agar

bermakna bagi pengambilan keputusan.

2.1.12 Rasio Profitabilitas

2.1.12.1 Pengertian Return On Assets (ROA)

Salah satu ukuran profitabilitas suatu perusahaan adalah Return on

Asset, Return on Assets (ROA) adalah perbandingan antara laba bersih setelah

pajak dengan aktiva untuk mengukur tingkat pengambilan investasi total.

Semakin tinggi Return on Asset suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai oleh perusahaan. Return on Asset perlu

dipertimbangkan oleh investor dalam berinvestasi saham, karena Return on Asset

berperan sebagai indikator efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk

memperoleh laba

Menurut (Kasmir, 2018: 196) rasio profitabilitas merupakan” rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan”.

Menurut (Munawir, 2014:56) Return On Assets (ROA) adalah “untuk

dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang

ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan”.
26

Menurut (Jufrizen 2019:122) Return On Assets adalah “rasio yang

digunakan perusahaan untuk menilai tingkat laba bersih terhadap total aset

perusahaan”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Return On

Asset merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan asset yang

dilakukan oleh perusahaan bersangkutan. Semakin tinggi hasil pengembalian atas

asset yang dilakukam oleh perusahaan bersangkutan. Semakin tinggi hasil

pengembalian atas asset berarti semakin tinggi pula jumlah laba bersih yang

dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total asset. Sebaliknya,

semakin rendah hasil pengembalian atas asset berarti semakin rendah pula jumlah

laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total

asset.

Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu

perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan

pendapatan investasi. Semakin besar nilai Return on Assets (ROA) berarti

semakin baik kemampuan perbankan dalam menghasilkan laba.

Menurut (Hani, 2015: 56) Return On Asset (ROA) di ukur dalam satuan

rasio yang menggunakan persamaan sebagai berikut:

Laba bersih setelah pajak


ROA = × 100
Total Asset
27

Menurut (Rambe 2017:113) Return on Total Assets “Pebandingan antara

laba bersih dengal total aktiva mengukur tingkat pengembalian investasi total,

atau Return on Investmen (ROI), sebagaimana biasa disebut Return on Total

Assets”

Laba bersih setelah pajak


ROE = 𝑋100
Total Aktiva

Dari rumus diatas maka dapat dijelaskan bahwa laba setelah pajak

yang dimaksud jumlah laba bersih dengan kegiatan operasional setelah

dikurangi pajak. Sedangkan total asset yang dimaksud merupakan rata-rata

volume usaha atau aktiva usaha atau aktiva. Semakin besar perubahan ROA

menunjukkan semakin besar fluktuasi kemampuan manajemen dalam

menghasilkan laba. Hal ini mempengaruhi investor dalam memprediksi

resiko dalam investasi sehingga memberikan dampak pada kepercayaan

investor terhadap perusahaan.

2.1.12.2 Pengertian Return On Equity

Return On Equity merupakan rasio yang memperkirakan

kompetensi dalam membuahkan keuntungan dengan memperkirakan

pengembalian atas modal sendiri. Bilamana ROE bertambah maka akan

menyebabkan nilai sekuritas perusahaan bertambah.


28

Reilly dan Brown (2012:243) menjelaskan bahwa return on equity

adalah :

Sangat penting untuk pemilik perusahaan (pemegang saham umum)


karena menunjukkan tingkat pengembalian bahwa manajemen telah
diperoleh pada modal yang diberikan oleh pemegang saham setelah
memperhitungkan pembayaran kepada semua pemasok modal
lainnya.

Menurut Irham (2012:98), Return on Equity ( ROE) adalah ”rasio yang

digunakan untuk mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan

sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas”.

Menurut Tandelilin (2012: 315) Return on Equity (ROE) ”umumnya

dihitung menggunakan ukuran kinerja berdasarkan akuntansi dan dihitung sebagai

laba bersih perusahaan dibagi dengan ekuitas pemegang saham biasa”.

Pengertian ROE menurut beberapa para ahli tersebut, dapat disimpulkan

bahwa ROE merupakan pengembalian atas ekuitas saham biasa yang digunakan

untuk mengukur tingkat laba yang dihasilkan dari investasi pemegang saham.

Menurut Kasmir (2012:200-206) adapun perhitungan Return On Equity :

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑠 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐵𝐼𝑇)


Return On Equity = x100%
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
29

2.1.13 Pengertian Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

Menurut Muhammad (2014:254), menyatakan pengertian dari BOPO


sebagai berikut:
Rasio Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)
adalah rasio yang menunjukan perbandingan kinerja antara biaya
operasional yang dikeluarkan oleh bank dan pendapatan
operasional yang mampu dihasilkan oleh bank. Rasio pendapatan
operasional ini disebut juga dengan rasio efesiensi yang
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengendalikan biaya operasional yang dikeluarkan terhadap
pendapatan operasional yang didapatkan nya.
Biaya Operasional
BOPO = x 100%
Pendapatan Operasional

Menurut Veithzal (2013:131), pengertian BOPO adalah sebagai


berikut:
Biaya Operasional Pendapatan Operasional adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi dan kemampuan
bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Biaya Operasional
BOPO = x 100%
Pendapatan Operasional

Menurut Frianto (2012: 72), pengertian BOPO diungkapkan


sebagai berikut:
BOPO adalah rasio yang sering disebut rasio efisiensi yang
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan
operasional.
Biaya Operasional
BOPO = x 100%
Pendapatan Operasional

Berdasarkan dari ketiga pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa rasio

BOPO yaitu Rasio yang menunjukan perbandingan kinerja antara biaya


30

operasional yang digunakan oleh bank dan pendapatan operasional yang mampu

dihasilkan oleh bank dengan mengukur tingkat efesiensi atau kemampuan bank

dalam melakukan dan mengendalikan biaya operasionalnya

2.1.14 Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Manfaat analisis rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan

angka-angka dalam laporan keuangan.

Menurut Irham Fahmi (2017:109) menjelaskan manfaat rasio keuangan

adalah:

a) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan


sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan.
b) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak
manajemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan.
c) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk
mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif
keuangan.
d) Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor
dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan
dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan
pembayaran bunga dan pengembalikan pokok pinjaman.
e) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi
pihak stakeholder organisasi.
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

No Judul/Nama Tujuan Penelitian Variabel Metode Hasil Penelitian Perbedaan Kesamaan


Peneliti Penelitian Penelitian

1 Aulia Afdiani A Untuk mengetahui ROA dan Menggunaka Berdasarkan hasil Peneliti Terdahulu Sama-sama
(2021) Analisis apakah terdapat ROE n analisis penelitian Hal ini meneliti BRI meneliti
Perbandingan perbandingan Kuantitaif dapat dilihat dari tiap Syariah dan Peneliti dimasa
Kinerja Keuangan kinerja keuangan nilai ROA dan ROE saat ini meneliti pandemic
PT.BRI Syariah pada Bank BRI mengalami kenaikan BRI Konvesional. Covid-19.
Sebelum dan Syariah antara dan penurunan dari
selama pandemi sebelum pandemi masa sebelum
Covid-19 Covid-19 dan pada Pandemi Covid-19 ke
masa pandemi masa dimana terjadi
Covid-19 Pandemi Covid-19.

Lanjutan

31
No Judul/Nama Tujuan Penelitian Variabel Metode Hasil Penelitian Perbedaan Kesamaan
Peneliti Penelitian Penelitian

2 Veronica Untuk CAR, NPL, Penelitian ini .Hasil penelitian yaitu .Peneliti terdahulu Sama-sama
Stephanie menganalisis ROE, menggunakan CAR, NPL, BOPO menggunakan meneliti
Sullivan dkk, kinerja keuangan BOPO dan metode terdapat perbedaan perhitungan dimasa
(2021) Kinerja bank sebelum dan LDR Kuantitatif yang signifikan CAMEL, pandemi
Keuangan Bank selama pandemi terhadap kinerja Bank sedangkan peneliti Covid-19
Sebelum dan Covid-19 dan sebelum dan selama ini menggunakan
Selama Pandemi mengetahui tolak pandemic Covid-19, perhitungan
Covid-19 ukur apa yang sementara ROE dan aritmatika
paling buruk. LDR terdapat
perbedaan yang tidak
signifikan terhadap
kinerja Bank sebelum
dan selama pandemi
Covid-19.
Lanjutan

32
No Judul/Nama Tujuan Penelitian Variabel Metode Hasil Penelitian Perbedaan Kesamaan
Peneliti Penelitian Penelitian

3 Nabila Afifa Untuk mengetahui Rasio Penelitian ini Hasil penelitian ini Peneliti terdahulu Sama sama
Myrda (2016) kinerja keuangan Keuangan, menggunakan menunjukkan Rasio menggunakan menganlisis
Analisis Kinerja Bank dalam Kinerja metode nilai pasar, nilai PER metode Camels, kinerja
Keuangan pada menilai kinerja Keuangan deskriptif Bank sedangkan peneliti keuangan
Bank Umum keuangan Bank BRI,BNI,Mandiri dan saat ini
pemerintahan umum pemerintah BTN dalam kondisi menggunakan
yang terdaftar di baik, sedangkan metode aritmatika
Bursa Efek MBV dari Bank BTN
Indonesia. tergolong kurang baik
karena nilai nominal
saham yang dimiliki
Bank BTN lebih kecil
dibandingkan nilai
pasarnya.
Sumber : Aulia Afdiani A (2021), Veronica Stephanie Sullivan dkk, (2021), Nabila Afifa Myrda (2016)

33
34

2.3 Kerangka Pikir

PT. Bank Rakyat


Indonsesia Tbk

Laporan Keuangan

Analisa Laporan Keuangan

Profitabilitas

ROA ROE BOPO

Sebelum Pandemi Selama Pandemi


Covid-19 Covid-19

Hasil

Gambar 2.3 Kerangka Pikir


Sumber : Data diolah Peneliti, 2022
35

2.4 Definisi Konsepsional

Penelitian ini membahas tentang Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank

Rakyat Indonesia sebelum dan selama pandemi Covid-19

Sutrisno (2012:9) mengemukakan mengenai laporan keuangan adalah:

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi


yang meliputi dua laporan utama yakni neraca, dan laporan rugi-
laba. Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk
menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam
mengambil keputusan.

Pengertian kinerja keuangan menurut Rudianto (2013:189), “Hasil atau

prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan

fungsinya mengelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.”

Menurut Kasmir (2012:2) pengertian bank secara sederhana adalah sebagai

berikut : “Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya usahannya

adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya”.

Menurut (Munawir, 2014:56) Return On Assets (ROA) adalah “untuk

dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang

ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan”.
36

Menurut Tandelilin (2012: 315) Return on Equity (ROE) ”umumnya

dihitung menggunakan ukuran kinerja berdasarkan akuntansi dan dihitung sebagai

laba bersih perusahaan dibagi dengan ekuitas pemegang saham biasa.

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara yang diungkapkan secara

deklaratif atau yang menjadi jawaban dari sebuah permasalahan.Berdasarkan latar

belakang dan kajian empiris yang sudah dikemukakan sebelumnya, hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah:

H1 : Bahwa terjadi perbedaan kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

sebelum dan selama Pandemi Covid-19 jika dilihat dari nilai return on

asset.

H2 : Bahwa terjadi perbedaan kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

sebelum dan selama Pandemi Covid-19 jika dilihat dari nilai return on

equiy.

H3 : Bahwa terjadi perbedaan kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

sebelum dan selama Pandemi Covid-19 jika dilihat dari nilai Beban

Operasional terhadap Pendapatan (BOPO)


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional

Definisi operasional dari masing-masing variabel yang diteliti adalah

sebagai berikut:

1. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat

sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar”. Kinerja

keuangan adalah analisis yang dilangsungkan agar dapat mengetahui

seberapa baik menerapkan aturan pelaksanaan keuangan melalui

penerapan yang tepat dan sesuai.

2. Return On Assets (ROA)

ROA digunakan untuk menghitung bagaimana kemampuan suatu

manajemen bank untuk mewujudkan keuntungan (profit). Bertambah

tingginya nilai ROA suatu bank, maka bertambah tinggi pula tingkatan

keuntungan yang dihasilkan bank tersebut dan semakin tinggi juga posisi

bank didalam menggunakan assetnya.


38

3. Return On Equity (ROE)

ROE digunakan untuk menghitung kinerja manajemen bank dalam

menghasilkan laba setelah pajak dalam mengelola modal yang tersedia.

Semakin tingginya nilai ROE, semakin tinggi pula keuntunggan yang

akan didapatkan bank dan semakin kecil pula kemungkinan bank

bermasalah.

4. Beban Operasional terhadap Pendapatan (BOPO)

Perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional

dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan

kegiatan oprasinya.

6. Bank

Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya usahannya

adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya

3.2 Jangkauan Penelitian

Penelitian ini memiliki batasan-batasan masalah yang dibahas dalam

penelitian. Adapun batasannya berupa :

1. Jangkauan peneltian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif yang

bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan kinerja keuangan sebelum

dan selama pandemi. Variabel yang diteliti yaitu kinerja keuangan perusahaan

yang hanya didasarkan pada perbedaan rasio keuangan perusahaan sebelum


39

pandemi 2019 dan selama pandemi 2020 yang meliputi Rasio Profitabilitas

yaitu Return On Asseet, Return On Equity, Return On Invesment, Beban

Operasional terhadap Pendapatan.

2. Objek penelitian yang diambil yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang

terdaftar di BEI dan tersedia laporan keuangan Triwulan dengan waktu

penelitian sebelum Covid-19 tahun 2019-2020 dan selama Covid-19 tahun

2020-2021.

3.3 Rincian Data yang diperlukan

Rincian data yang diperlukan untuk memperoleh gambaran yang jelas

tentang masalah dan pemecahanya serta mempermudah pembahasaan, maka data-

data yang diperlukan untuk melengkapi tujuan penulisan ini adalah sebagai

berikut :

a. Gambaran umum perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.

b. Data Laporan keuangan Triwulan yang meliputi Rasio Profitabilitas PT

Bank Rakyat Indonesia Tbk sebelum Covid-19 yaitu 2019-2020 (TW

I,II,III,IV,I,II)

c. Data Laporan keuangan Triwulan yang meliputi Rasio Profitabilitas PT.

Bank Rakyat Indonesia Tbk selama Covid-19 yaitu 2020-2021 (TW

III,IV,I,II,III,IV)
40

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik kepustakaan

(Library Research). Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-

data sekunder laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk laporan

keuangan perusahaan sebelum pandemi (2019) dan selama pandemi (2020) yang

diperoleh dari Bursa Efek Indonesia yaitu melalui www.idx.co.id.

3.5 Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.5.1 Alat Analisis

Berdasarkan pada kerangka konseptual dan model analisis dalam

penelitian ini, maka akan melakukan uji Beda (Paired Sample T-Test) dengan

alat hitung SPSS 23 (Statistikal Package for the Social Sciens). Adapun uji yang

digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini yaitu

1. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan dalam

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul. Menurut Ghozali (2018 :161) analisis ini bertujuan untuk

memberikan gambaran atau mendeskripsikan data dalam variabel yang dilihat

dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan standar deviasi. Statistik

deskriptif adalah statistika yang digunakan dalam mendeskripsikan data menjadi

informasi yang lebih jelas serta mudah dipahami yang memberikan gambaran
41

mengenai penelitian berupa hubungan dari variabel-variabel independen yang

diproksikan dengan dewan direksi dan ukuran perusahaan.

2. Uji normalitas

Menurut V.Wiratna Sujarweni (2019:52) “Uji normalitas data ini sebaiknya

dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian”. Uji

normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang

akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam

penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Dalam hal ini digunakan

alat analisis statistik SPSS Kolmogorov-Smirnov. Apabila data terdistribusi

normal maka pengujian dengan menggunakan statistik parametrik bisa digunakan

dan apabila data tidak berdistribusi normal maka pengujian data harus

menggunakan statistik alternatif.

Menurut Sugiyono (2013:157) Rumus Kolmogorov-Smirnov sebagai

berikut:

√ 𝑛1+𝑛2
𝐾𝐷 = 1,36
𝑛1𝑛2

Keterangan :

KD = Jumlah Kolmogorov-Smirnov yang dicari

𝑛1 = Jumlah sampel yang diperoleh

𝑛2 = Jumlah sampel yang diharapkan


42

Normalitas data dapat dilihat dengan menggunakan uji Normal. Dengan

asumsi:

a. Nilai sig (p) > 0,05, maka data berdistribusi normal

b. Nilai sig (p) < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal

3. Uji Beda (Paired Sample T-Test)

Analisis perbandingan rata-rata, digunakan untuk membandingkan rata-rata

paired sample t-test ataupun dua sampel berpasangan. Uji beda ini digunakan

untuk menganalisis model penelitian pre-post atau sebelum dan sesudah, untuk

membandingkan PT. Bank Rakyat Indonesia sebelum dan saat pandemi Covid-19,

peneliti menggunakan paired sample t-test agar dapat mengetahui perbedaan

rata-rata dua kelompok data, maka akan dibandingkan data triwulan selama

periode penelitian dengan menggunakan uji beda t berpasangan.

Menurut Santoso (2014:56-59) “Uji t berpasangan Paired pada prinsipnya

akan membandingkan rata-rata dari satu sampel yang sama pada dua periode

pengamatan yang berbeda, dengan tujuan apakah kedua periode tersebut

mempunyai rata-rata yang sama atau tidak”.

Menentukan t hitung yang akan di gunakan untuk menjawab rumusan

masalah, maka dibutuhkan asumsi persyaratan untuk membaca output paired

sample t test (t-hitung), dengan menentukan level of significant sebesar 5% atau

0,05.
43

Menurut Suhariyadi (2019:133) dalam pengujian Paired Sample T-Test

menggunakan rumus sebagai berikut:

d
t=
sd√n

Standar deviasi (s) dirumuskan sebagai berikut:

∑d2 − (∑d2 )
s=
n−𝟣

dimana :

t = Nilai distribusi

̅d = rata-rata perbedaan antara pengamatan berpasangan

Sd = standar deviasi perbedaan antara pengamatan berpasangan

n = jumlah pengamatan

d = perbedaan antara data berpasangan

3.5.2 Pengujian Hipotesis

Uji Hipotesis pada penelitian ini dilakukan berdasarkan yang telah

dipaparkan pada bab sebelumnya, yaitu sebagai berikut:

1. Hipotesis diterima jika t hitung >t tabel dan probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05,

maka H0 ditolak dan H1 diterima yaitu terdapat perbedaan kinerja keuangan


44

yang diukur dengan rasio profitabilitas pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

sebelum dan selama Pandemi Covid 19 jika dilihat dari nilai Return On Asset,

2. Hipotesis diterima jika t hitung >t tabel dan probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05,

maka H0 ditolak dan H1 diterima yaitu terdapat perbedaan kinerja keuangan

yang diukur dengan rasio profitabilitas pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

sebelum dan selama Pandemi Covid 19 jika dilihat dari nilai Return on Equity.

3. Hipotesis diterima jika t hitung >t tabel dan probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05,

maka H0 ditolak dan H1 diterima yaitu terdapat perbedaan kinerja keuangan

yang diukur dengan rasio profitabilitas pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

sebelum dan selama Pandemi Covid 19 jika dilihat dari nilai Beban

Operasional terhadap Pendapatan (BOPO)

Hipotesis ditolak :

1. Hipotesis ditolak jika t hitung < t tabel dan probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05, maka

H0 diterima dan Ha ditolak yaitu tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan

yang diukur dengan rasio profitabilitas pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

sebelum dan selama Pandemi Covid 19 jika dilihat dari nilai Return On Asset

2. Hipotesis ditolak jika t hitung < t tabel dan probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05, maka

H0 diterima dan Ha ditolak yaitu tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan

yang diukur dengan rasio profitabilitas pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

sebelum dan selama Pandemi Covid 19 jika dilihat dari nilai Return on Equity
45

3. Hipotesis ditolak jika t hitung < t tabel dan probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05, maka

H0 diterima dan Ha ditolak yaitu tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan

yang diukur dengan rasio profitabilitas pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

sebelum dan selama Pandemi Covid 19 jika dilihat dari nilai Beban

Operasional terhadap Pendapatan (BOPO)


BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah

yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan

di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De

Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan

dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang

melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut

berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari

kelahiran BRI.

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah

pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan

kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara

waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949

dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.

Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank

Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank

Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan

Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam


47

Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan,

setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang

pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam

ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks

BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,

sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor

(Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-

undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang

Undang-undang 2 Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank

Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular

dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank

Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia.

Berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali

tugas tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan

Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No.

21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI

saat itu masih 100% milik negara Republik Indonesia. Pada tahun 2003,

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga

menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk.
48

BRI menerapkan nilai-nilai perusahaan (corporate value) yang menjadi

budaya kerja perusahan (corporate value) yang menjadi budaya kerja perusahaan

yang solid dan berkarakter. Nilai-nilai tersebut adalah intergritas, profesionalisme,

kepuasan Nasabah, Keteladanan, dan Penghargaan kepada SDM. Komitmen ini

juga di wujudkan dalam bentuk tata kelola perusahaan sebagai berikut:

1. Mengintensifkan program budaya sadar resiko dan kepatuhan kepada setiap

pekerja diseluruh unit kerja.

2. Mengintensifkan peningkatan kualitas pelayanan di seluruh unit kerja.

3. Menjabarkan dan memonitorkan setiap kemajuan yang dicapai perusahan

kedalam rencana tindakan yang terukur (RKA) dan dapat dipertanggung

jawabkan oleh setiap unit kerja. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di

tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah

Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi

perusahaan publik dengan nama resmi PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk, yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

4.2 Visi dan Misi

a. Visi Perusahaan

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan

nasabah.
49

b. Misi Perusahaan

• Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan

pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang

peningkatan ekonomi masyarakat

• memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang

tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional

dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen

risiko serta praktek Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik.

• Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak

yang berkepentingan (stakeholders).

4.3 Jenis – Jenis Produk Perusahaan

Kegiatan dalam rangka untuk mencapai visi dan misi Bank BRI yaitu

menjadi Bank komersial yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah, maka dari

itu Bank BRI menciptakan berbagai jenis produk yang bisa memudahkan nasabah

dalam segala transaksi dengan Bank BRI, jenis produk yang ditawarkan Bank

BRI kepada nasabah antara lain :

1. BritAma

Produk tabungan yang memberikan beragam kemudahan dalam melakukan

transaksi perbankan dengan didukung fasilitas e-banking dan sistem real time

online yang akan memungkinkan nasabah bertransaksi kapanpun dan dimanapun.

BritAma merupakan salah satu jenis produk yang diberikan oleh Bank BRI
50

kepada nasabahnya. BritAma memiliki berapa jenis produk yang terdiri dari

BritAma Bisnis, BritAma Junio, BritAma Anak Muda, BritAma Valas, dan

BritAma Rencana.

• BritAma Bisnis BritAma bisnis merupakan jenis produk yang

diperuntuhkan untuk para pebisnis.

• BritAma Junio Produk Tabungan BRI yang ditujukan khusus kepada

segmen anak dengan fasilitas dan fitur yang menarik bagi anak.

• BritAma Anak Muda Produk tabungan dengan desain kartu debit khusus

yang elegan untuk anak muda.

• BritAma Valas Jenis produk tabungan dalam mata uang asing yang

menawarkan kemudahan transaksi dan nilai tukar yang kompetitif.

• BritAma Rencana Jenis produk tabungan investasi dengan setoran tetap

bulanan yang dilengkapi dengan fasilitas perlindungan asuransi jiwa bagi

nasabah.

2. Simpedes

Simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan dengan mata uang rupiah,yang

dapat dilayani di Kantor Cabang Khusus BRI / Kanca BRI / KCP BRI / BRI Unit

/ Teras BRI, yang jumlah penyetoran dan pengambilannya tidak dibatasi baik

frekuensi maupun jumlahnya, sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku. Jenis

produk tabungan Simpedes yaitu Simpedes Impian, Simpedes TKI, Simpedes

Usaha, dan Simpedes Kredit Pangan.


51

• Simpedes Impian Jenis tabungan yang diberikan Bank BRI bagi nasabah

dalam mewujudkan impian dan membantu dalam merencanakan masa

depan.

• Simpedes TKI Jenis tabungan yang diperuntukkan bagi para TKI untuk

mempermudah transaksi mereka termasuk untuk penyaluran /

penampungan gaji TKI.

3. Deposito BRI

• Deposito BRI Rupiah

Deposito BRI memberikan kenyamanan dan keamanan dalam investasi dana

Anda

• Deposito BRI Valas

Produk Deposito BRI yang memberikan kenyamanan invetasi dana nasabah

dalam mata uang asing.

• Deposit On Call (DOC)

Deposit on Call (DOC) BRI merupakan produk deposito yang menawarkan

investment gain yang tinggi Simpedes Usaha Jenis tabungan dengan

pengembangan fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah khususnya

untuk keperluan transaksi bisnis.


52

• Simpedes Kredit Pangan

Merupakan tabungan Simpedes BRI yang diwajibkan bagi setiap calon debitur

kredit pangan yang diperuntukan untuk pencarian kredit dan transaksi

keuangan.

• Giro BRI

GiroBRI Rupiah Giro dari Bank BRI yang mempermudah transaksi bisnis dan

keuangan nasabah.

4. Deposito BRI

• Deposito BRI Rupiah

Deposito BRI memberikan kenyamanan dan keamanan dalam investasi

dana anda.

• Deposito BRI Valas

Produk Deposito BRI yang memberikan kenyamanan invetasi dana nasabah

dalam mata uang asing.

• Deposit On Call (DOC)

Deposit on Call (DOC) BRI merupakan produk deposito yang menawarkan

investment gain yang tinggi.

4. Tabungan Haji

BRI produk yang diperuntukkan bagi perorangan guna mempersiapkan Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).


53

5. Tabunganku

Merupakan tabungan perorangan yang diberikan secara bersama oleh Bank-

bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

6. Tabungan BRI Simple

Tabungan untuk siswa/pelajar yang ditertibkan oleh Bank BRI dengan dalam

rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak

dini.

4.5 Tujuan

1. . Menjadi bank sehat dan salah satu dari lima bank terbesar dalam asset

dan keuntungan.

2. Menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan usaha mikro kecil dan

menengah.

3. Menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan agrobisnis.

4. Menjadi salah satu bank go public terbaik.

5. Menjadi bank yang melaksanakan good corporate govermance secara

konsisten.

4.6 Deskripsi Data

Profitabilitas Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. periode 2019

sampai dengan 2021 berupa data laporan keuangan tahunan yang


54

dipublikasikan melalui website Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut ini

disajikan data laporan keuangan periode 2019-2021 :

Tabel 4.6 : Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebelum


Pandemi 2019-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Periode ROA ROE BOPO
2019 TW I 3,35 18,1 70,21
TW II 3,31 19,02 71,12
TW III 3,42 19,16 70,50
TW IV 3,50 19,41 70,10
2020 TW I 3,19 20,39 72,97
TW II 2,41 12,62 77,49
Sumber: www.idx.co.id

Tabel 4.7 : Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Selama


Pandemi 2020-2021 (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Periode ROA ROE BOPO
2020 TW III 2,07 11,43 80,64
TW IV 1,98 11,05 81,22
2021 TW I 2,65 15,47 76,83
TW II 2,38 14,53 78,30
TW III 2,52 15,28 76,37
TW IV 2,72 16,87 74,30
Sumber:www.idx.co.id
BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis

Bab ini berisi analisis dan pengujian hipotesis melalui perhitungan rasio

keuangan pada perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Alat analisis yang digunakan dalam rasio ini yaitu analisis

rasio yang terdiri dari Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE),

Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO).

5.2 Statistik Deskpriptif

Statistik deskriptif merupakan proses pengumpulan, penyajian dan

peringkasan berbagai karakteristik data dalam upaya untuk menggambarkan data

tersebut secara memadai. Statistik deskriptif digunakan untuk mengambil data

dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif dalam

penelitian ini untuk mengetahui gambaran data secara statistik dari nilai rasio

yang akan diteliti.

Hasil tabel 5.1 statistik untuk melihat nilai minimum dan maximum dalam

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk

Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19 :


56

Tabel. 5.1 : Descriptive Statistics

Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation

ROASebelum 6 2.41 3.50 3.1967 .39928


ROASelama 6 1.98 2.72 2.3717 .29096
ROESebelum 6 12.62 20.39 18.1167 2.79138
ROESelama 6 11.05 16.87 14.1050 2.34769
BOPOSebelum 6 70.10 77.49 72.0650 2.85987
BOPOSelama 6 74.30 81.22 77.9433 2.65045
Valid N
6
(listwise)

Sumber: Data diolah peneliti, 2022

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa bank BRI mempunyai rata-rata

(mean) rasio ROA sebelum pandemi sebesar 3.1967 lebih besar dibandingkan

ROA selama pandemi sebesar 2.3717 dan Standar deviasi selama pandemi

sebesar 0.39928 lebih besar dibandingkan Standar deviasi selama pandemi

sebesar 0.29096.

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa bank BRI mempunyai rata-rata

(mean) rasio ROE sebelum pandemi sebesar 18.1167 lebih besar dibandingkan

ROE sebesar 14.1050 dan Standar deviasi selama pandemi sebesar 2.79138 lebih

besar dibandingkan selama pandemi sebesar 2.34769.

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa bank BRI mempunyai rata-rata

(mean) rasio BOPO sebelum pandemi sebesar 72.06550 lebih kecil dibandingkan
57

BOPO selama pandemi sebesar 77.9433 dan Standar deviasi sebelum pandemi

sebesar 2.85987 lebih besar dibandingkan BOPO selama pandemi sebesar

2.65045.

5.2 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah sampel yang

digunakan berdistribusi normal atau tidak. Kriteria pengujian normalitas adalah

jika nilai taraf signifikan lebih besar 0,05 (P>5%) maka dinyatakan berdistribusi

normal dan sebaliknya, jika nilai taraf signifikan lebih kecil 0.05 (P<5%) maka

dinyatakan berdistribusi tidak normal. Adapun hasil perhitungan uji normalitas

data rasio keuangan yang dilihat berdasarkan tabel 5.2 uji Kolmogorov-Smirnov

adalah sebagai berikut :

Tabel. 5.2 : One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Roa Roa Roe Roe Bopo Bopo
sebelum Selama Sebelum selama sebelum selama
N 6 6 6 6 6 6
a,b
Normal Parameters Mean 3.1967 2.3717 18.1167 14.1050 72.0650 77.9433
Std.
2.3476 2.6504
Deviatio .39928 .29096 2.79138 2.85987
9 5
n
Most Extreme Absolute .327 .195 .331 .238 .296 .179
Differences Positive .224 .183 .208 .206 .296 .163
Negative -.327 -.195 -.331 -.238 -.246 -.179
Test Statistic .327 .195 .331 .238 .296 .179
c c,d c c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) .044 .200 .039 .200 .109 .200c,d
c

Sumber: Data diolah peneliti, 2022


58

Berdasarkan hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov data laporan Triwulan

secara statistik yang dilihat berdasarkan tabel 5.3 sebagai berikut:

Variabel ROA sebelum pandemi Covid-19 memiliki Sig.(2-tailed) sebesar

0,044. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai sig 0,044 > (0.05) dinyatakan

berdistribusi normal.

Variabel ROA selama pandemi Covid-19 memiliki Sig.(2-tailed) sebesar

0,200. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai sig 0,200 > (0.05) dinyatakan

berdistribusi normal.

Variabel ROE sebelum pandemi Covid-19 memiliki Sig.(2-tailed) sebesar

0,039. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai sig 0,039 > (0.05) dinyatakan

berdistribusi normal.

Variabel ROE selama pandemi Covid-19 memiliki Sig.(2-tailed) sebesar

0,200. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai sig 0,200 > (0.05) dinyatakan

berdistribusi normal.

Variabel BOPO sebelum pandemi Covid-19 memiliki Sig.(2-tailed)

sebesar 0,109. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai sig 0,109 > (0.05) dinyatakan

berdistribusi normal.

Variabel BOPO selama pandemi Covid-19 memiliki Sig.(2-tailed) sebesar

0,200. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai sig 0,200 > (0.05) dinyatakan

berdistribusi normal.
59

5.3 Uji Paired Sampel T-tes

Paired sampel t-test digunakan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan rata-rata dua sampel berpasangan . Dua sampel yang dimaksud adalah

sampel yang sama namun mempunyai dua data.

Hasil tabel 5.3 Uji Paired Sampel t-tes Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Sebelum dan Selama Pandemi Covid-

19 :

Tabel. 5.3 : Paired Samples Statistics


Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair 1 Roasebelum 3.1967 6 .39928 .16301
Roaselama 2.3717 6 .29096 .11878
Pair 2 Roesebelum 18.1167 6 2.79138 1.13957
Roeselama 14.1050 6 2.34769 .95844
Pair 3 Boposebelum 72.0650 6 2.85987 1.16754
Boposelama 77.9433 6 2.65045 1.08204
Sumber: Data diolah peneliti, 2022

Hasil ouput 5.3 menunjukkan bahwa rata-rata ROA sebelum pandemi

Covid-19 nilainya lebih besar yaitu 3.1967 dibandingkan ROA selama

pandemi Covid-19 yaitu 2.3717 sedangkan untuk standar deviasi ROA

sebelum pandemi lebih besar dengan nilai 0.39928 dibandingkan standar

deviasi ROA selama pandemi yaitu nilainya 0.29096.


60

Hasil rata-rata ROE sebelum pandemi Covid-19 nilainya adalah 18.1167

lebih besar dibandingkan ROE selama pandemi yaitu 14.1050 dan untuk standar

deviasi ROE sebelum pandemi 2.79138 lebih besar dibandingkan ROE selama

pandemi Covid-19 2.34769.

Hasil rata-rata BOPO sebelum pandemi Covid-19 nilainya adalah 72.0650

lebih kecil dibandingkan selama pandemi Covid-19 yaitu sebesar 77.9433 dan

standar deviasi sebelum pandemi Covid-19 lebih besar nilainya yaitu 2.85987

dibandingkan selama pandemi Covid-19 yaitu 2.65045.

5.2.3 Uji Hipotesis Paired Sample Test

Analisis data dalam penelitian ini akan membuktikan hipotesis yang

diajukan dengan menggunakan alat hitung spss yaitu Uji beda Paired Sample

Test. Pembuktian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan

ROA,ROE dan BOPO sebelum dan selama Pandemi Covid-19.

Kriteria pengujian yang tedapat didalam bab III yang membuktikan

apakah ROA,ROE dan BOPO terdapat perbedaan yang diukur dengan rasio

profitabilitas sebelum dan selama pandemi Covid-19, yaitu :


61

Tabel. 5.4 : Paired Sample Test

Paired Differences
95% Confidence Sig.
Std. Std. Interval of the (2-
Deviatio Error Difference D taile
Mean n Mean Lower Upper T f d)
Paired 1 ROA sebelum-
.82500 .61034 .24917 .18449 1.46551 3.311 5 .021
selama
Paired 2 ROE sebelum –
4.01167 4.31403 1.76119 -.51563 8.53896 2.278 5 .072
selama
Paired 3 BOPOsebelum-
-5.87833 5.14803 2.10167 -11.28086 -.47581 -2.797 5 .038
selama
Sumber: Data diolah, peneliti 2022

Berdasarkan hasil output tabel 5.4 yaitu menjawab hipotesis yang telah

dikemukakan dan disimpulkan bahwa nilai ROA thitung sebesar 3.311 > ttabel yaitu

1.83311 maka H1 diterima bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan PT Bank

Rakyat Indonesia sebelum dan selama pandemi Covid-19.

Berdasarkan hasil output tabel 5.4 yaitu menjawab hipotesis yang telah

dikemukakan dan disimpulkan bahwa nilai ROE thitung sebesar 2,278 > ttabel yaitu

1.83311 maka H1 diterima bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan PT Bank

Rakyat Indonesia sebelum dan selama pandemi Covid-19.

Berdasarkan hasil output tabel 5.4 yaitu menjawab hipotesis yang telah

dikemukakan dan disimpulkan bahwa nilai BOPO thitung sebesar -2.797 < ttabel

yaitu 1.83311 maka H2 ditolak bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan

PT Bank Rakyat Indonesia sebelum dan selama pandemi Covid-19.


62

5.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Sebelum dan Selama Pandemi Covid-

19 yaitu :

1. Analisis Perbandingan ROA (Return On Asset) sebelum dan selama


pandemi Covid-19

ROA (Return On Asset) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.

Semakin tinggi rasio ROA menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan

dalam mengelola asset yang tersedia secara efektif dan efisien. Berdasarkan

hasil uji penelitian pada rasio ROA menunjukkan hipotesis menggunakan uji

statistic parametik dengan uji paired sample t-tes, diketahui bahwa nilai thitung

sebesar 3.311 > ttabel statistik yaitu 1.83311 sehingga menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia sebelum dan

selama pandemi Covid-19.

Rata-rata rasio ROA PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Sebelum dan Selama

Pandemi Covid-19 dapat dilihat pada tabel 5.1 yang menjelaskan bahwa rata

rata rasio ROA sebelum pandemi Covid-19 sebesar 3.1967 dan selama

pandemi Covid-19 sebesar 2.3717. Dapat disimpulkan bahwa PT. Bank Rakyat

Indonesia Tbk semakin besar nilai ROA artinya semakin baik kemampuan

perbankan dalam menghasilkan laba. Penelitian ini menunjukkan bahwa

tingkat efesien dan efektivitas bank BRI sebelum pandemi dalam menghasilkan
63

keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya lebih besar ketika

selama pandemi. Artinya, kinerja bank BRI sebelum pandemi jika ditinjau dari

ROA menunjukkan bahwa tingkat pengembalian atas asset atau modal yang

dimiliki bank BRI mengalami perubahan ketika pandemi Covid-19.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Karina Dwi Indah

yang berjudul “Analisis Kompirasi Kinerja Keuangan Perbankkan Syariah

Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia” menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan kinerja keuangan perbankan syariah selama pandemi

Covid-19 ditinjau dari rasio ROA.

2. Analisis Perbandingan Return On Equity Sebelum dan Selama Pandemi


Covid-19

ROE digunakan untuk menghitung kinerja manajemen bank dalam

menghasilkan laba setelah pajak dalam mengelola modal yang tersedia. Semakin

tingginya nilai ROE, semakin tinggi pula keuntunggan yang akan didapatkan

bank dan semakin kecil pula kemungkinan bank bermasalah. Berdasarkan hasil uji

penelitian pada rasio ROE thitung sebesar 2,278 > ttabel statistik yaitu 1.83311

sehingga terdapat perbedaan kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia

sebelum dan selama pandemi Covid-19.

Rata-rata rasio ROE PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Sebelum dan

Selama Pandemi Covid-19 dapat dilihat pada tabel 5.1 yang menjelaskan bahwa

rata rata rasio ROA sebelum pandemi Covid-19 sebesar 18.1167 dan selama

pandemi Covid-19 sebesar 14.1050. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan


64

karena penurunan saldo laba yang belum ditentukan penggunanya. Bisa dikatakan

BRI selama pandemi kurang mampu mengelola modal yang tersedia selama

efektif dan efesien untuk menghasilkan laba pada saat pandemi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Karina Dwi Indah

yang berjudul “Analisis Kompirasi Kinerja Keuangan Perbankkan Syariah

Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia” menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan kinerja keuangan perbankkan syariah selama pandemi Covid-

19 ditinjau dari rasio ROE.

3. Perbandingan Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional


(BOPO)

Rasio Bopo yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap

pendapatan opersional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya

operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan

suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

Berdasarkan hasil uji penelitian pada rasio ROA menunjukkan hipotesis

menggunakan uji statistik parametik dengan uji paired sample t-tes, nilai BOPO

thitung sebesar -2.797 < ttabel statistik yaitu 1.83311 sehingga menunjukkan bahwa

tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia sebelum

dan selama pandemi Covid-19.

Rata-rata rasio BOPO PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Sebelum dan

Selama Pandemi Covid-19 dapat dilihat pada tabel 5.1 yang menjelaskan bahwa
65

rata rata rasio BOPO sebelum pandemi Covid-19 sebesar 72.0650 dan selama

pandemi Covid-19 sebesar 77.9433. Dapat disimpulkan bahwa semakin kecil nilai

BOPO artinya semakin efisien perbankkan dalam beroperasi, penelitian ini

meunjukkan bahwa tingkat efesiensi sebelum dan selama pandemi dalam

menjalankan kegiatan usahannya .

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Abraham Muchlish dan Dewi

Umardani (2016) yang berjudul “ Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank

Konvensional dan Bank Syariah“. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

ditinjau dari rasio BOPO, bank syariah memiliki nilai BOPO lebih baik

dibandingkan bank konvensional.


BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah

diuraikan diatas serta rumusan masalah, tujuan penelitian, pembahasan dan

pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Terdapat perbedaan pada kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk

selama pandemi covid-19 yang ditandai dengan rendahnya nilai return on asset

(ROA) dan return on equity (ROE) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) selama pandemi covid-19.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan beberapa saran dari peneliti :

Bagi Peneliti selanjutnya yaitu :

1. Apabila menggunakan penelitian yang sama disarankan untuk menambah

variabel-variabel lainnya juga dan memperpanjang masa triwulan selama

pandemi Covid-19 jika pandemi belum dinyatakan hilang. Hal ini

dimaksudkan untuk melihat apa yang dilakukan perusahaan untuk

meningkatkan kinerja keuangan setelah mengetahui terjadi penurunan

laba.

2. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel perusahaan yang

perbankkan lebih dari 1 jika ingin melihat perbandingan. Hal tersebut


67

diharapkan agar dalam pengambilan kesimpulan lebih objektif, karena

kondisi perekonomian bank tidaklah sama walaupun pada tahun

penelitian yang sama.


DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Dewi. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan. Galia Indonesia.


Jakarta.

A Afdiani Aulia. 2021. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT.BRI


Syariah Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19. Jurnal

Anom Eko Sepriyanto. 2018. Analisis Laporan keuangan Untuk Menilai


Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Of India Indonesia Tbk Periode
2012-2016.

Brigham, Eugene. And Joel Houston. 2012. Fundamentals of Financial


Management 12th edition, Cengage Learning. pertama pasien Covid-19
di Indonesia. Jurnal

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta.

Gitman, Laurence j, Chad, J Zutter. 2012. Principles Global of Managerial


Finance 13th Edition Global: Pearson Education Limitid.

Husnan, Suad. 2012. Teori dan Penerapan. Edisi Ke Tujuh. Yogyakarta:


BPFE.

Kamaludin, RiniIndriani. 2012. Manajemen Keuangan Konsep Dasar


Penerapannya. Edisi revisi. Cetakan ke-1. Bengkulu: CV Bandar Maju.

Kasmir. 2018. Analsisi Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2019. Pengantar Manajemen Keuangan Edisi 2. Jakarta


:Prenadamedia Group.
______. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1-5. Jakarta : PT. Raja
Grafinda Persada.

Munawir. 2012. Analisa Laporan Keuangan Edisi 4. Yogyakarta : Liberty.


Rivai, Veithzal dkk 2013. Commercial Bank Management: Manajemen
Perbankan dari Teori ke Praktik, edisi 1, cetakan 1. Jakarta: Rajawali
Pers

Sullivan Stephanie Veronica dkk. 2021. Kinerja Keuangan Bank Sebelum


dan Selama Pandemi Covid-19. Jurnal

Sutrisno. 2012.Manajemen Keuangan “Teori, Konsep dan Aplikasi”, Buku


Manajemen Keuangan, Edisi Pertama: Ekonesia.

Utari, Dewi, dkk. 2014. Manajemen Keuangan : Kajian Praktik dan Teori
dalam Mengelola Keuangan Organisasi Perusahaan. Jakarta : Mitra
Wacana Media.
L

N
Laporan Publikasi Triwulanan
Perhitungan Rasio Keuangan
31 Maret 2019

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk

(Dalam Prosentase)
Komponen Modal Maret 2019 Maret 2018
I. Rasio Kinerja
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 21.68 20.74
2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan 1.48 1.60
aset non produktif
3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 1.68 1.81
4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 3.27 3.31
5. NPL gross 2.31 2.39
6. NPL net 1.05 1.16
7. Return on Asset (ROA) 3.35 3.35
8. Return on Equity (ROE) 18.81 18.70
9. Net Interest Margin (NIM) 6.89 7.49
10. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 70.21 70.43
11. Loan to Deposit Ratio (LDR) 91.43 92.26
12. Nilai Net Stable Funding Ratio (NSFR)
a. NSFR secara Individu 134.57 128.31
b. NSFR secara Konsolidasi 134.42 129.66
II. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
b. Persentase Pelampauan BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 5.06 6.04
Laporan Publikasi Triwulanan
Perhitungan Rasio Keuangan
30 Juni 2019

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk


(Dalam Prosentase)

Komponen Modal Juni 2019 Juni 2018


I. Rasio Kinerja
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 20.77 20.12
2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan 1.57 1.62
aset non produktif
3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 1.79 1.84
4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 3.49 3.52
5. NPL gross 2.33 2.33
6. NPL net 1.11 1.10
7. Return on Asset (ROA) 3.31 3.37
8. Return on Equity (ROE) 19.02 19.33
9. Net Interest Margin (NIM) 7.02 7.64
10. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 71.12 70.50
11. Loan to Deposit Ratio (LDR) 93.90 95.27
12. Nilai Net Stable Funding Ratio (NSFR)
a. NSFR secara Individu 128.69 126.64
b. NSFR secara Konsolidasi 128.41 126.96
13. Nilai Liquidity Coverage Ratio (LCR)
a. LCR secara Individu 201.76 0.00
b. LCR secara Konsolidasi 203.47 0.00
II. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
b. Persentase Pelampauan BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 4.06 4.47
Laporan Publikasi Triwulanan
Perhitungan Rasio Keuangan
30 September 2019

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk


(Dalam Prosentase)
September September
Komponen Modal
2019 2018
I. Rasio Kinerja
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 21.62 21.02
2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan 1.96 1.64
aset non produktif
3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 2.28 1.88
4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 3.66 3.42
5. NPL gross 2.94 2.46
6. NPL net 1.13 1.16
7. Return on Asset (ROA) 3.42 3.60
8. Return on Equity (ROE) 19.16 20.10
9. Net Interest Margin (NIM) 7.02 7.61
10. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 70.50 69.12
11. Loan to Deposit Ratio (LDR) 93.84 93.15
12. Nilai Net Stable Funding Ratio (NSFR)
a. NSFR secara Individu 130.57 130.40
b. NSFR secara Konsolidasi 129.82 129.87
13. Nilai Liquidity Coverage Ratio (LCR)
a. LCR secara Individu 195.57 0.00
b. LCR secara Konsolidasi 197.39 0.00
II. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
b. Persentase Pelampauan BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
2. Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah 6.05 6.68
b. GWM Utama Valas 8.01 8.33
3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 1.74 2.84
Laporan Publikasi Triwulanan
Perhitungan Rasio Keuangan
31 Desember 2019

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk


(Dalam Prosentase)

Komponen Modal Desember 2019 Desember 2018

I. Rasio Kinerja

1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 22.55 21.21

2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif 1.74 1.41

3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 1.98 1.62

4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 3.36 3.26

5. NPL gross 2.62 2.16

6. NPL net 1.04 0.92

7. Return on Asset (ROA) 3.50 3.68

8. Return on Equity (ROE) 19.41 20.49

9. Net Interest Margin (NIM) 6.98 7.45

10. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 70.10 68.40

11. Loan to Deposit Ratio (LDR) 88.64 88.96

12. Nilai Net Stable Funding Ratio (NSFR)


a. NSFR secara Individu 136.17 133.50
b. NSFR secara Konsolidasi 135.91 133.50
13. Nilai Liquidity Coverage Ratio (LCR)
a. LCR secara Individu 229.98 0.00
b. LCR secara Konsolidasi 227.12 0.00
II. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
b. Persentase Pelampauan BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
2. Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah 6.57 7.16
b. GWM Utama Valas 7.91 8.01
3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 1.91 3.73
Laporan Publikasi Triwulanan
Perhitungan Rasio Keuangan
31 Maret 2020

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk


(Dalam Prosentase)
Komponen Modal Maret 2020 Maret 2019
I. Rasio Kinerja
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 18.23 21.68
2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan 1.84 1.48
aset non produktif
3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 2.13 1.68
4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 5.09 3.27
5. NPL gross 2.81 2.33
6. NPL net 0.63 1.05
7. Return on Asset (ROA) 3.19 3.35
8. Return on Equity (ROE) 20.39 18.81
9. Net Interest Margin (NIM) 6.66 6.89
10. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 72.97 70.21
11. Loan to Deposit Ratio (LDR) 90.39 90.74
12. Nilai Net Stable Funding Ratio (NSFR)
a. NSFR secara Individu 132.06 134.57
b. NSFR secara Konsolidasi 131.69 134.42
13. Nilai Liquidity Coverage Ratio (LCR)
a. LCR secara Individu 236.15 218.14
b. LCR secara Konsolidasi 231.36 216.57
II. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
b. Persentase Pelampauan BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
2. Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah 5.59 6.56
b. GWM Utama Valas 4.08 8.03
3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 2.05 5.06
Laporan Publikasi Triwulanan
Perhitungan Rasio Keuangan
30 Juni 2020

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk


(Dalam Prosentase)

Komponen Modal Juni 2020 Juni 2019

I. Rasio Kinerja

1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 19.83 20.77

2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif 1.91 1.57

3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 2.16 1.79

4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 4.72 3.49

5. NPL gross 2.98 2.35

6. NPL net 0.77 1.12

7. Return on Asset (ROA) 2.41 3.31

8. Return on Equity (ROE) 12.62 19.02

9. Net Interest Margin (NIM) 5.72 7.02

10. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 77.49 71.12

11. Loan to Deposit Ratio (LDR) 85.78 93.09

12. Nilai Net Stable Funding Ratio (NSFR)


a. NSFR secara Individu 138.10 128.69

b. NSFR secara Konsolidasi 137.06 128.41

13. Nilai Liquidity Coverage Ratio (LCR)

a. LCR secara Individu 243.57 201.76

b. LCR secara Konsolidasi 222.22 203.47

14. Nilai Leverage Ration (LR)

a. LR secara Individu 12.98 0.00

b. LR secara Konsolidasi 13.47 0.00

II. Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPK

i. Pihak terkait 0.00 0.00

ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00

b. Persentase Pelampauan BMPK

i. Pihak terkait 0.00 0.00

ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00

2. Giro Wajib Minimum (GWM)

a. GWM Utama Rupiah 3.81 6.50

b. GWM Utama Valas 4.11 8.00

3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 1.08 4.06


Laporan Publikasi Triwulanan
Perhitungan Rasio Keuangan
30 September 2020

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk


(Dalam Prosentase)
September September
Komponen Modal
2020 2019
I. Rasio Kinerja
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 20.38 21.62
2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan 1.91 1.96
aset non produktif
3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 1.90 2.28
4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 5.10 3.66
5. NPL gross 3.02 2.96
6. NPL net 0.78 1.13
7. Return on Asset (ROA) 2.07 3.42
8. Return on Equity (ROE) 11.43 19.16
9. Net Interest Margin (NIM) 5.76 7.02
10. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 80.64 70.50
11. Cost to Income Ratio (CIR) 49.82 40.76
12. Loan to Deposit Ratio (LDR) 82.58 93.07
II. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
b. Persentase Pelampauan BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
2. Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah
- Harian 0.00 6.00
- Rata-rata 3.29 6.03
b. GWM Utama Valas 2.00 8.01
3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 0.98 1.74
Laporan Publikasi Triwulanan
Perhitungan Rasio Keuangan
31 Desember 2020

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk(Emiten diaudit)


(Dalam Prosentase)

Desember Desember
Komponen Modal
2020 2019
I. Rasio Kinerja
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 20.61 22.55
2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan 1.82 1.74
aset non produktif
3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 1.81 1.98
4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 5.42 3.36
5. NPL gross 2.94 2.62
6. NPL net 0.80 1.04
7. Return on Asset (ROA) 1.98 3.50
8. Return on Equity (ROE) 11.05 19.41
9. Net Interest Margin (NIM) 6.00 6.98
10. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 81.22 70.10
11. Cost to Income Ratio (CIR) 45.40 40.03
12. Loan to Deposit Ratio (LDR) 83.66 88.64
II. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
b. Persentase Pelampauan BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
2. Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah
- Harian 0.00 3.00
- Rata-rata 3.19 3.15
b. GWM Utama Valas 2.00 8.07
3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 1.07 1.87
Laporan Publikasi Triwulanan
Perhitungan Rasio Keuangan
31 Maret 2021

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk(Emiten diaudit)


(Dalam Prosentase)

Komponen Modal Maret 2021 Maret 2020


I. Rasio Kinerja
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 19.40 18.23
2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan 1.98 1.84
aset non produktif
3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 1.97 2.13
4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 6.17 5.09
5. NPL gross 3.12 2.81
6. NPL net 0.86 0.63
7. Return on Asset (ROA) 2.65 3.19
8. Return on Equity (ROE) 15.47 20.39
9. Net Interest Margin (NIM) 7.00 6.66
10. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 76.83 72.97
11. Cost to Income Ratio (CIR) 41.71 41.50
12. Loan to Deposit Ratio (LDR) 86.77 90.39
II. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
b. Persentase Pelampauan BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
2. Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah
- Harian 0.00 2.50
- Rata-rata 3.03 3.07
b. GWM Utama Valas 2.00 2.00
3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 0.80 2.05
Laporan Publikasi Triwulanan
Perhitungan Rasio Keuangan
30 Juni 2021

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk(Emiten penelaahan terbatas)


(Dalam Prosentase)
Komponen Modal Juni 2021 Juni 2020
I. Rasio Kinerja
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 19.63 19.83
2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset 2.07 1.91
produktif dan aset non produktif
3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 2.07 2.16
4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 6.66 4.72
5. NPL gross 3.27 2.98
6. NPL net 0.93 0.77
7. Return on Asset (ROA) 2.38 2.41
8. Return on Equity (ROE) 14.53 12.62
9. Net Interest Margin (NIM) 7.02 5.72
10. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 78.30 77.49
11. Cost to Income Ratio (CIR) 39.78 50.24
12. Loan to Deposit Ratio (LDR) 84.52 85.78
II. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
b. Persentase Pelampauan BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
2. Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah
- Harian 0.00 0.00
- Rata-rata 3.06 3.22
b. GWM Utama Valas 2.00 2.00
3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 2.16 1.08
Laporan Publikasi Triwulanan
Perhitungan Rasio Keuangan
30 September 2021

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk(Emiten tidak diaudit)


(Dalam Prosentase)
September September
Komponen Modal
2021 2020
I. Rasio Kinerja
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 24.37 20.38
2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total 1.99 1.91
aset produktif dan aset non produktif
3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 1.99 1.90
4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset 6.19 5.10
produktif
5. NPL gross 3.29 3.02
6. NPL net 0.86 0.78
7. Return on Asset (ROA) 2.52 2.07
8. Return on Equity (ROE) 15.28 11.43
9. Net Interest Margin (NIM) 6.86 5.76
10. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 76.37 80.64
11. Cost to Income Ratio (CIR) 42.07 49.82
12. Loan to Deposit Ratio (LDR) 83.05 82.58
II. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
b. Persentase Pelampauan BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
2. Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah
- Harian 0.50 0.00
- Rata-rata 3.60 3.29
b. GWM Utama Valas 2.00 2.00
3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 1.92 0.98
Laporan Publikasi Triwulanan
Perhitungan Rasio Keuangan
31 Desember 2021

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk


(Dalam Prosentase)
Desember Desember
Komponen Modal
2021 2020
I. Rasio Kinerja
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 25.28 20.61
2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan 1.77 1.82
aset non produktif
3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 1.77 1.81
4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 6.16 5.42
5. NPL gross 3.08 2.94
6. NPL net 0.70 0.80
7. Return on Asset (ROA) 2.72 1.98
8. Return on Equity (ROE) 16.87 11.05
9. Net Interest Margin (NIM) 6.89 6.00
10. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 74.30 81.22
11. Cost to Income Ratio (CIR) 43.26 45.40
12. Loan to Deposit Ratio (LDR) 83.67 83.66
II. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
b. Persentase Pelampauan BMPK
i. Pihak terkait 0.00 0.00
ii. Pihak tidak terkait 0.00 0.00
2. Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah
- Harian 0.50 0.00
- Rata-rata 3.97 3.19
b. GWM Utama Valas 2.00 2.00
3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 0.81 1.07

Anda mungkin juga menyukai