Anda di halaman 1dari 83

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA

(PERSERO) TBK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI


BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE 2012-2016

SKRIPSI

Disusun Oleh:

YUNIK APRILIA INDRIANTI


NIM. 13 651 049

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL
SAMARINDA
2017

i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA
(PERSERO) TBK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI
BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE 2012-2016

SKRIPSI

Disusun Oleh:

YUNIK APRILIA INDRIANTI


NIM. 13 651 049

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL
SAMARINDA
2017

ii
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA


(PERSERO) TBK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI
BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE 2012-2016

NAMA : YUNIK APRILIA INDRIANTI


NIM : 13 651 049
JURUSAN : AKUNTANSI
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI MANAJERIAL
JENJANG PENDIDIKAN : SARJANA SAINS TERAPAN (S.ST)

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan


Pada tanggal, Agustus 2017

Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Indah Agustini Tri Utami, M.Si. Ruslan Ardi, S.E.,


NIP. 19560803 198703 2 002 NIP. 19601228 199003 1 003

Mengesahkan:

Direktur
Politeknik Negeri Samarinda,

Ir. H. Ibayasid, M.Sc.,


NIP. 19590303 198903 1 002

Lulus Ujian Tanggal : 19 Juli 2017


iii
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA


(PERSERO) TBK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI
BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE 2012-2016

NAMA : YUNIK APRILIA INDRIANTI


NIM : 13 651 049
JURUSAN : AKUNTANSI
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI MANAJERIAL
JENJANG PENDIDIKAN : SARJANA SAINS TERAPAN (S.ST)

Skripsi ini telah diujikan dan disetujui


Pada tanggal, Agustus 2017

Dewan Penguji:
Nama Penguji Tanda Tangan

Penguji I
Chottam, S.E., M.Si.,
NIP. 19590419 198803 1 003

Penguji II
Ratna Wulaningrum, S.E., M.Si.,
NIP. 19790117 200112 2 003

Penguji III
Achmad Rudzali, S.Si., M.Si.
NIP. 19620212 198803 1 002

Mengetahui:
Ketua Jurusan Akuntansi Ketua Program Studi Akuntansi Manajerial

Rifadin Noor, S.E., M.Si. Muhammad Suyudi, S.E., M.SA., Ak., CA.
NIP. 19581005 199003 1 001 NIP. 19750514 200502 1 003

iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Yunik Aprilia Indrianti

NIM : 13 651 049

Jurusan : Akuntansi

Program Studi : Akuntansi Manajerial

Judul Skripsi : Analisis Kinerja Keuangan PT Semen Indonesia (Persero)

Tbk Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-

100/MBU/2002 Periode 2012-2016.

Dengan ini menyatakan bahwa laporan skripsi ini adalah hasil karya saya

sendiri dan sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan

benar.

Jika dikemudian hari terbukti ditemukan unsur plagiarisme dalam laporan

skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan

pasal 70).

Samarinda, 09 Agustus 2017

YUNIK APRILIA INDRIANTI


NIM. 13 651 049

v
RIWAYAT HIDUP

YUNIK APRILIA INDRIANTI, lahir pada tanggal 01 April 1995 di

Batu Ampar, Kalimantan Timur, dan merupakan anak pertama dari dua

bersaudara dari pasangan bapak Paeri Budiarto dan ibu Norhayati.

Memulai pendidikan formal pada tahun 2001 di SD Negeri 019 Samarinda

dan lulusan pada tahun 2007. Selanjutnya pada tahun 2007 melanjutkan ke SMP

Negeri 9 Samarinda dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 melanjutkan ke

SMK Negeri 4 Samarinda dan lulus pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan ke

jenjang perguruan tinggi pada tahun 2013 di Politeknik Negeri Samarinda jurusan

akuntansi program studi akuntansi manajerial.

Sebagai aplikasi dan teori yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di

Politeknik Negeri Samarinda, peneliti pernah mengikuti program Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di PT. Sucofindo (Persero) Cabang Samarinda ditempatkan di

bagian administrasi operasional.

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah senantiasa

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Banyak pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh sebab itu peneliti

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. H. Ibayasid, M.Sc., selaku Direktur Politeknik Negeri Samarinda.

2. Bapak Rifadin Noor, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Samarinda dan Ibu Ratna Wulaningrum, S.E., M.Si., selaku Sekretaris

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda.

3. Bapak Muhammad Suyudi, S.E., M.SA., Ak., CA., selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Manajerial Politeknik Negeri Samarinda.

4. Ibu Dra. Indah Agustini Tri Utami, M.Si., dan bapak Ruslan Ardi, S.E.,

selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan berbagai

bimbingan dan arahan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak/ibu staf pengajar khususnya Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Samarinda.

6. Kedua orang tua saya yang bernama bapak Paeri Budiarto dan ibu Norhayati

yang tiada hentinya untuk memberikan dukungan moril serta materil dalam

kelancaran dari proses studi sampai pembuatan skripsi ini.

7. Teman-teman jurusan akuntansi S1 Terapan angkatan 2013 yang telah

mendukung dan saling membantu satu sama lain dalam penyelesaian skripsi.

vii
8. Kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

memberikan dorongan, motivasi, dan bantuan baik secara langsung maupun

tidak langsung atas kelancaran penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya atas

segala bantuan yang telah diberikan kepada peneliti. Peneliti menyadari bahwa

dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat banyak kekurangan dan

kesalahan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

membangun sehingga dapat lebih baik dan kesalahan yang sama tidak terulang

dikemudian hari.

Samarinda, Juli 2017

Peneliti,

YUNIK APRILIA INDRIANTI


NIM. 13 651 049

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................. v

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

ABSTRAK ........ .................................................................................................. xiv

ABSTRACT ..... .................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

1.5 Sistematika Penulisan .................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 7

2.2 Landasan Teori .............................................................................. 8

ix
2.2.1 Pengertian Akuntansi ......................................................... 8

2.2.2 Pengertian Laporan Keuangan ........................................... 9

2.2.3 Pengertian Kinerja Keuangan ............................................ 10

2.2.4 Jenis-jenis Laporan Keuangan ........................................... 10

2.2.5 Pengertian Analisis Laporan Keuangan............................. 11

2.2.6 Metode Analisis Laporan Keuangan ................................. 13

2.2.7 Teknik Analisis Laporan Keuangan .................................. 14

2.2.8 Pengertian Analisis Rasio Keuangan ................................. 16

2.2.9 Jenis-jenis Rasio Keuangan ............................................... 16

2.3 Kerangka Pikir ............................................................................... 20

2.4 Definisi Konseptual ....................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 22

3.2 Rincian Data Yang Diperlukan ..................................................... 23

3.3 Jangkauan Penelitian ..................................................................... 23

3.4 Jenis Dan Sumber Data ................................................................. 24

3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 24

3.6 Teknik dan Alat Analisis ............................................................... 24

3.7 Standar Penilaian Kinerja Keuangan ............................................. 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 31

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................. 31

4.1.2 Visi Dan Misi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk .............. 32

x
4.1.3 Struktur Organisasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ..... 33

4.1.4 Penyajian Data ..................................................................... 34

4.2 Analisis .......................................................................................... 42

4.3 Pembahasan ................................................................................... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ....................................................................................... 65

5.2 Saran .............................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pikir.... .......................................................................... 20

4.1 Struktur Organisasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk .............. 33

4.2 Grafik Return On Equity (ROE).................................................... 48

4.3 Grafik Return On Investment (ROI) .............................................. 50

4.4 Grafik Cash Ratio.......................................................................... 52

4.5 Grafik Current Ratio ..................................................................... 54

4.6 Grafik Collection Periods ............................................................. 56

4.7 Grafik Perputaran Persediaan ........................................................ 57

4.8 Grafik Total Asset Turn Over (TATO) ......................................... 58

4.9 Grafik TMS Terhadap TA ............................................................. 60

xii
DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

1.1 Aktiva/Passiva, Pendapatan, Biaya dan Laba Bersih .................... 3

2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 7

3.1 Daftar Indikator dan bobot aspek keuangan .................................. 26

3.2 Daftar skor penilaian ROE ............................................................ 27

3.3 Daftar skor penilaian ROI ............................................................. 27

3.4 Daftar skor penilaian cash ratio .................................................... 28

3.5 Daftar skor penilaian current ratio................................................ 28

3.6 Daftar skor penilaian collection periods ....................................... 29

3.7 Daftar skor penilaian perputaran persediaan ................................. 29

3.8 Daftar skor penilaian perputaran total asset .................................. 30

3.9 Daftar skor penilaian rasio TMS terhadap TA .............................. 30

4.1 Neraca Konsolidasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk .............. 35

4.2 Laporan Laba Rugi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk............... 39

4.3 Perhitungan Return On Equity (ROE)........................................... 42

4.4 Perhitungan Return On Investment (ROI) ..................................... 43

4.5 Perhitungan Cash Ratio ................................................................. 44

4.6 Perhitungan Current Ratio ............................................................ 45

4.7 Perhitungan Collection Periods .................................................... 45

4.8 Perhitungan Perputaran Persediaan ............................................... 46

4.9 Perhitungan Total Asset Turn Over (TATO) ................................ 47

4.10 Perhitungan TMS Terhadap TA .................................................... 48

4.11 Hasil Analisis Kinerja Perusahaan PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk Periode 2012-2016 ................................................. 63

xiii
ABSTRAK

INDRIANTI, YUNIK APRILIA 2017, Analisis Kinerja Keuangan PT


Semen Indonesia (Persero) Tbk Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN
Nomor: KEP-100/MBU/2002. Pembimbing I Ibu Dra. Indah Agustini Tri
Utami, M.Si., dan Pembimbing II Bapak Ruslan Ardi, S.E.,.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan
BUMN bidang persemenan dan perkembangannya berdasarkan atas penilaian
yang mengacu pada Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-
100/MBU/2002. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dokumentasi, dokumen yang diperlukan berupa neraca dan laba rugi periode
2012-2016. Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE), Imbalan
Investasi/Return On Investment (ROI), Rasio Kas (Cash Ratio), Rasio Lancar
(Current Ratio), Collection Periods (CP), Perputaran Persediaan (PP),
Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO), dan Total Modal
Sendiri Terhadap Total Asset (TMS terhadap TA).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk pada tahun 2012 total skor untuk kinerja keuangan adalah 64,5
atau 92,14% dari total skor seharusnya 70, Pada tahun 2013 total skor untuk
kinerja keuangan adalah 64 atau 91,42%, Pada tahun 2014 total skor untuk
kinerja keuangan adalah 64,5 atau 92,14%, Pada tahun 2015 total skor untuk
kinerja keuangan adalah 63,5 atau 90,71%, dan Pada tahun 2016 total skor
untuk kinerja keuangan adalah 61,5 atau 87,85%. Meski hasil rasio keuangan
mengalami penurunan, namun penurunan tersebut masih sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
.

Kata kunci: Analisis Kinerja Keuangan, Surat Keputusan Menteri BUMN


Nomor: KEP-100/MBU/2002.

xiv
ABSTRACT

INDRIANTI, YUNIK APRILIA 2017, Financial Performance Analysis of


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Based On The Decree State-Owned
Enterprises Minister Number KEP-100/MBU/2002. Under the guindance
of Mrs. Dra. Indah Agustini Tri Utami, M.Si., as the first supervisor and Mr.
Ruslan Ardi, S.E., as the second supervisor.
This study aims to investigate financial performances of state-owned
enterprises company in the cementing field and their development based on
the assessment referring to the Decree by the Minister of State-owned
Enterprises Number KEP-100/MBU/2002. The data were collected through
documentation, with document in the form of profit and loss account years
2012-2016. Financial ratios that was used in this study were the Return On
Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Cash Ratio, Current Ratio,
Collection Periods (CP), Inventory Turnover, Total Asset Turn Over (TATO),
and Total Eqity to Total Assets.
The result of this research showed the financial performance score of PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk in year 2012 was 64,5 or 92,14% from total
score that should be 70, in 2013 total score of financial performance was 64 or
91,42%, in 2014 was 64,5 or 92,14%, in 2015 was 63,5 or 90,71%, and in
2016 was 61,5 or 87,85%. Even though the result of financial ratios is
decreasing, but the declining is still suitable to specified standards.

Keywords: Financial Performance Analysis, Decree by the Minister of State-


owned Enterprises Number KEP-100/MBU/2002.

xv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan badan usaha yang seluruh

atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara dan turut berperan penting

dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan

masyarakat. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan

persemenan terbesar di Indonesia dan tercatat sebagai Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) pertama yang telah go regional. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri semen. Keberadaan PT

Semen Indonesia (Persero) Tbk pada prinsipnya dimaksudkan untuk menyediakan

pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan

berdasarkan atas prinsip pengelolaan perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam

mempertahankan eksistensinya ditengah persaingan sangat ditentukan oleh kinerja

keuangan perusahaan. Dengan melihat kinerja perusahaan, dapat diketahui

efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi menghasilkan laba yang

optimal. Pengukuran kinerja salah satunya dapat dilihat dari aspek keuangan

suatu perusahaan yaitu melalui laporan keuangan yang disajikan oleh pihak

perusahaan.

Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan

perhitungan rasio-rasio untuk menilai laporan keuangan perusahaan di masa lalu,


2

saat ini dan kemungkinan di masa yang akan datang. Dengan mengadakan

analisis terhadap pos-pos neraca dapat diketahui atau diperoleh gambaran tentang

posisi keuangannya, sedangkan analisis terhadap laporan laba ruginya

memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang

bersangkutan (Munawir, 2012:1). Rasio yang digunakan untuk menganalisis

kinerja keuangan suatu perusahaan diantaranya, Imbalan kepada pemegang

saham/Return On Equity (ROE) yaitu rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan

modal sendiri, Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI) yaitu rasio yang

menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan,

Rasio Kas (Cash Ratio) yaitu rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar

uang kas yang tersedia untuk membayar utang, Rasio Lancar (Current Ratio)

yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

keseluruhan, Collection Periods (CP) yaitu rasio ini menunjukkan berapa lama

dana perusahaan ditanamkan dalam komponen piutang atau berapa lama periode

penagihan piutang, Perputaran Persediaan (PP) yaitu rasio yang digunakan untuk

mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar

dalam suatu periode, Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO) yaitu

rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki

perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap

rupiah aktiva, dan Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset yaitu

digunakan untuk mengukur kemampuan keuangan atau kemampuan perusahaan

dalam melunasi kewajiban jangka panjangnya.


3

Berikut merupakan tabel yang menggambarkan posisi keuangan

perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk selama lima tahun :

Tabel 1.1 Aktiva/Passiva, Pendapatan, Biaya dan Laba Bersih


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun Aktiva/Passiva Pendapatan Biaya Laba Bersih

2012 26.579.083.786 19.598.247.884 3.116.057.658 4.926.639.847

2013 30.833.102.777 24.501.240.780 3.881.101.009 5.354.298.521

2014 34.331.674.737 26.987.035.135 4.436.699.197 5.567.659.839

2015 38.153.118.932 26.948.004.471 4.700.464.643 4.525.441.038

2016 44.226.895.982 26.134.306.138 4.628.759.147 4.535.036.823

Sumber : Data Laporan Keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode


2012-2016

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa laba bersih yang diperoleh PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk dari tahun 2012 sampai dengan 2013 mengalami

peningkatan ini disebabkan peningkatan pendapatan sebesar Rp 4.902.992.896

dan peningkatan aktiva sebesar Rp 4.254.018.991. Pada tahun 2013 sampai

dengan 2014 laba bersih perusahaan mengalami peningkatan ini disebabkan

peningkatan pendapatan sebesar Rp 2.485.794.355 dan peningkatan aktiva sebesar

Rp 3.498.571.960. Pada tahun 2014 sampai dengan 2015 laba bersih perusahaan

mengalami penurunan ini disebabkan penurunan pendapatan sebesar Rp

39.030.664 dan peningkatan biaya sebesar Rp 263.765.446. Pada tahun 2015

sampai dengan 2016 laba bersih perusahaan mengalami peningkatan ini

disebabkan peningkatan aktiva sebesar Rp 6.073.777.050 dan penurunan biaya


4

sebesar Rp 71.705.496. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, maka

judul yang diambil untuk dijadikan penelitian adalah: “ANALISIS KINERJA

KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK BERDASARKAN

KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE

2012-2016”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas,

maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

kinerja keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-2016 jika

diukur berdasarkan Keputusan Menteri BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002

dengan menggunakan Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE),

Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI), Rasio Kas (Cash Ratio), Rasio

Lancar (Current Ratio), Collection Periods (CP), Perputaran Persediaan (PP),

Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO), dan Rasio Total Modal

Sendiri Terhadap Total Asset”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui kinerja keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk jika diukur

berdasarkan Keputusan Menteri BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 dengan

menggunakan Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE),

Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI), Rasio Kas (Cash Ratio), Rasio

Lancar (Current Ratio), Collection Periods (CP), Perputaran Persediaan (PP),

Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO), dan Rasio Total Modal

Sendiri Terhadap Total Asset sehingga dapat dilakukan keputusan manajemen di

masa yang akan datang.


5

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang peneliti lakukan ini diharapkan dapat memberikan

manfaat dan kegunaannya, diantaranya:

a. Bagi Peneliti

Bagi peneliti sebagai sarana untuk memperluas wawasan yang telah

didapat dalam perkuliahan serta menambah referensi, disamping itu juga

sebagai salah satu persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Sains

Terapan Akuntansi.

b. Bagi Kalangan Akademis

Bagi kalangan akademis, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang

akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai pengukuran kinerja

dengan metode rasio.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri lima bab, sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti mengemukakan tentang latar belakang

penulisan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tinjauan pustaka yang menguraikan teori yang

digunakan sebagai landasan untuk membahas analisa laporan

keuangan dalam menilai tingkat rasio likuiditas, rasio

solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas serta bagan

kerangka pikir.
6

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai definisi operasional, rincian

data yang diperlukan, jangkauan penelitian, jenis dan sumber

data, teknik pengumpulan data, teknik dan alat analisis serta

standar penilaian kinerja keuangan.

Bab IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, visi

dan misi, struktur organisasi, penyajian data, analisis, dan

pembahasan dari masalah yang telah dikemukakan.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini peneliti memberikan simpulan dari apa yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya dan memberikan saran yang

bisa berguna bagi peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu diuraikan secara ringkas karena penelitian

ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun alat analisis yang

digunakan sama tetapi objek dan periode waktu yang digunakan berbeda sehingga

dapat dijadikan referensi untuk saling melengkapi. Berikut adalah ringkasan

penelitian sebelumnya yang tercantum pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


Nama
No Judul Alat analisis Hasil
(Tahun)
1 Winda Anaisis rasio 1. Rasio Analisis kinerja pada PT
Kembara likuiditas, likuiditas Angkasa Pura I Balikpapan
(2011) solvabilitas, dan 2. Rasio tahun 2005-2009 mengalami
profitabilitas solvabilitas peningkatan dari tahun ke
laporan 3. Rasio tahun dan dinyatakan baik.
keuangan pada profitabilitas
PT Angkasa
Pura I
Balikpapan
tahun 2005-
2009
2 Nurul Analisis rasio 1. Rasio Berdasarkan hasil
Amalina keuangan untuk likuiditas perhitungan tahun 2009
A. Ibrahim menilai kinerja 2. Rasio mengalami penurunan
(2013) keuangan pada solvabilitas karena belum berada pada
PT Pelabuhan 3. Rasio skor yang maksimal, 2010
Indonesia IV Aktivitas mengalami peningkatan dan
(Persero) 4. Rasio 2011 mengalami penurunan
selama tahun profitabilitas dikarenakan peningkatan
2009-2011 utang perusahaan.
8

3 Mirnawati Penilaian 1. Rasio likuiditas Hasil penelitian


(2014) kinerja 2. Rasio menyimpulkan bahwa jika
keuangan solvabilitas ditinjau dari periode 2007-
berdasarkan 3. Rasio Aktivitas 2012 rasio likuiditas dan
laporan 4. Rasio rasio aktivitas cenderung
keuangan pada profitabilitas mengalami penurunan, rasio
PT Pertamina solvabilitas dan profitabilitas
(Persero) tahun menunjukan hasil yang baik.
2007-2012

Persamaan penelitian sekarang adalah menggunakan data laporan

keuangan pada perusahaan BUMN. Sedangkan perbedaan dari penelitian

terdahulu dengan penelitian sekarang adalah objek penelitian yakni di perusahaan

PT Semen Indonesia Tbk (Persero) periode 2012-2016 dengan menggunakan

Keputusan Menteri BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002.

2.2 Landasan Teori

Dalam bab ini peneliti mengutip beberapa pendapat para ahli sebagai teori

yang dapat mendukung penelitian ini. Adapun yang akan dijelaskan dalam bab ini

adalah hal-hal yang merupakan konsep teori dan definisi yang berhubungan

dengan batasan permasalahan, yaitu sebagai berikut:

2.2.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi mempunyai peranan penting dalam kegiatan instansi atau badan

usaha lainnya, guna menyediakan informasi keuangan bagi pihak-pihak yang

berkepentingan. Untuk mempermudah pemahaman bagi pembaca akan di-

kemukakan beberapa pengertian akuntansi yang dinyatakan oleh para ahli.

Mardiasmo (2000:1) menyatakan bahwa, “Akuntansi adalah seni pencatatan,

penggolongan, peringkasan dan pelaporan transaksi-transaksi keuangan suatu


9

organisasi dengan cara-cara tertentu yang sistematis, serta penafsiran terhadap

hasilnya”. Sedangkan Suradi (2009:2) menyatakan bahwa, “Akuntansi adalah

suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan

peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para pihak yang

berkepentingan”. Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan maka peneliti

memberikan simpulan bahwa akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan,

mengidentifikasi dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu

organisasi kepada para pihak yang berkepentingan.

2.2.2 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan keadaan suatu perusahaan seperti

neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal dan merupakan sumber

informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Baridwan (2010:17)

menyatakan bahwa, “Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses

pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

terjadi selama tahun buku yang bersangkutan”. Sedangkan Kasmir (2015:7)

menyatakan bahwa, “Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan

kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

adalah ringkasan dari suatu transaksi-transaksi yang menunjukkan kondisi

keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan

keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai

salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai

informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban dan sekaligus


10

menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai

tujuannya.

2.2.3 Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan memberikan informasi mengenai baik buruknya suatu

organisasi melalui kegiatan perusahaan. Untuk lebih jelasnya peneliti mengutip

beberapa definisi dari para ahli mengenai kinerja keuangan. Sutrisno (2009:53)

menyatakan bahwa, “Kinerja keuangan merupakan prestasi yang dicapai

perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan

perusahaan tersebut”. Sedangkan menurut Jumingan (2006:239) menyatakan

bahwa, “Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada

suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun

penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal,

likuiditas, dan profitabilitas”. Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan

maka peneliti memberikan simpulan bahwa kinerja keuangan berarti suatu prestasi

yang dapat dicapai dengan melakukan penilaian untuk mengetahui kondisi

keuangan yang dapat dilihat dari laporan keuangan untuk mengukur tingkat

keberhasilan dan kemampuan kerja selama periode waktu tertentu.

2.2.4 Jenis-jenis Laporan Keuangan

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat jenis-jenis laporan

keuangan yaitu sebagai berikut:

A. Neraca

Baridwan (2010:19) menyatakan bahwa, "Neraca adalah laporan yang

menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal waktu

tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang

dimiliki disebut dengan aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang


11

disebut passiva, atau dengan kata lain aktiva adalah investasi di dalam

perusahaan dan passiva merupakan sumber yang digunakan untuk investasi

tersebut”. Sedangkan Munawir, (2012:13) menyatakan bahwa, “Neraca

adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu

perusahaan pada suatu saat tertentu”. Dari pendapat yang dikemukakan,

dapat ditunjukkan bahwa neraca menunjukkan posisi keuangan suatu

perusahaan yang menyajikan aktiva, hutang dan modal pada saat tertentu.

B. Laporan Laba Rugi

Baridwan (2010:29) menyatakan bahwa, “Laporan rugi laba adalah

suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya

dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu”. Sedangkan Munawir

(2012:26) menyatakan bahwa, “ Laporan rugi laba merupakan suatu laporan

yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh suatu

perusahaan selama periode tertentu. Dari pendapat yang dikemukakan dapat

diambil simpulan laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan

hasil usaha perusahaan tentang pendapatan dan biaya-biaya yang menjadi

tanggungan dari suatu unit usaha pada suatu periode tertentu dan disusun

secara sistematis.

C. Pengertian laporan perubahan modal

Mardiasmo (2000:51) menyatakan bahwa, “Laporan perubahan modal

adalah laporan yang menggambarkan mengenai perubahan modal

perusahaan yang terjadi selama periode tertentu”.

2.2.5 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan

dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan.


12

Berikut ini disajikan pengertian analisis laporan keuangan menurut beberapa ahli.

Harahap (2013:190) menyatakan bahwa, “Analisa laporan keuangan adalah

menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil

dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna

antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-

kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang

sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat”. Sedangkan

Kasmir (2015:66) menyatakan bahwa, “Analisis laporan keuangan merupakan

salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode”. Dari

pendapat yang dikemukakan maka peneliti dapat menyimpulkan analisis laporan

keuangan merupakan informasi berupa data kuantitatif maupun non-kuantitatif

dengan tujuan untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode. Oleh

karena itu, sebelum menganalisis laporan keuangan, maka terlebih dahulu kita

harus memahami hal-hal yang berkaitan dengan laporan keuangan. Pemahaman

tentang laporan mulai dari pengertian, jenis, tujuan dan manfaat agar dapat

melakukan analisis lebih mudah untuk menginterprestasikannya.

Kasmir (2015:68) menyatakan bahwa, ada beberapa tujuan dan manfaat

bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum

dikatakan bahwa tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan adalah:

a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode

tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah

dicapai untuk beberapa periode;

b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi

kekurangan perusahaan;

c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki;


13

d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu

dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan

saat ini;

e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu

penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal;

f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis

tentang hasil yang mereka capai.

2.2.6 Metode Analisis Laporan Keuangan

Untuk melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan teknik

analisis yang tepat. Tujuan penentuan metode dan teknik analisis yang tepat

adalah agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal.

Kasmir (2015:69-70) menyatakan bahwa, terdapat dua macam metode analisis

laporan keuangan yang biasa dipakai, yaitu sebagai berikut:

a. Analisis Vertikal (Statis)

Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya

satu periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos

yang ada, dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk

satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke

periode tidak diketahui.

b. Analisis Horizontal (Dinamis)

Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan

membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil


14

analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang

satu ke periode lain.

2.2.7 Teknik Analisis Laporan Keuangan

Teknik yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terdapat

beberapa jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan. Kasmir (2015:70-72)

menyatakan bahwa, terdapat beberapa jenis teknik analisis laporan keuangan yang

dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan

Analisis ini dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih

dari satu periode. Dari analisis ini akan dapat diketahui perubahan-

perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa kenaikan

atau penurunan dari masing-masing komponen analisis. Dari perubahan

ini terlihat masing-masing kemajuan atau kegagalan dalam mencapai

target yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Analisis trend

Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat

apakah perusahaan mengalami perubahan yaitu naik, turun, atau tetap,

serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam

persentase.

c. Analisis persentase per komponen

Analisis ini dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang

ada dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun

laporan laba rugi.


15

d. Analisis sumber dan penggunaan dana

Analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber dana

perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode. Analisis ini

juga untuk mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-sebab berubahnya

modal kerja perusahaan dalam suatu periode.

e. Analisis sumber dan penggunaan kas

Analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas

perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu periode. Selain itu

juga untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas dalam

periode tertentu.

f. Analisis rasio

Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada

dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan

neraca dan laporan laba rugi.

g. Analisis kredit

Analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit

dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti perusahaan.

h. Analisis laba kotor

Analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari

periode satu ke periode lainnya.

i. Analisis titik pulang pokok atau titik impas (break even point)

Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa

penjualan produk dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian.

Kegunaan analisis adalah untuk menentukan jumlah keuntungan pada

berbagai tingkat penjualan.


16

2.2.8 Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Laporan keuangan berisi dengan banyak angka-angka suatu akun yang

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Dengan mem-

bandingkan angka-angka itu maka akan terlihat kinerja perusahaan secara lebih

detail, apakah kinerja perusahaan tersebut mengalami peningkatan atau

mengalami penurunan. Perbandingan inilah yang di kenal dengan analisis rasio

keuangan. Kasmir (2015:104) menyatakan bahwa, “Analisis rasio keuangan

merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan

dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan

keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka

dalam satu periode maupun beberapa periode”. Sedangkan Harahap (2013:297)

menyatakan bahwa, “Analisis rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari

hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan”. Dari kedua pendapat yang

dikemukakan dapat diambil simpulan analisis rasio keuangan adalah kegiatan

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara

perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.

2.2.9 Jenis-jenis Rasio Keuangan

A. Rasio Profitabilotas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran

tingat efektivitas manajemen suatu perusahaan (Kasmir, 2015:196). Untuk

mengetahui rasio profitabilitas dapat digunakan beberapa cara, antara lain

adalah :
17

1. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On Equity)

Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity merupakan rasio

untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio

ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi

rasio ini, semakin baik. Artinya, posisi pemilik perusahaan semakin

kuat, demikian pula sebaliknya (Kasmir, 2015:204).

2. Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investment)

Hasil pengembalian investasi atau return on investment

merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva

yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran

tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya (Kasmir,

2015:201-202).

B. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang)

jangka pendek. Rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau

mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang

sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di

dalam perusahaan (Kasmir, 2015:129-130).

Adapun jenis-jenis rasio likuiditas antara lain:

1. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio Kas (Cash Ratio) merupakan alat yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar

utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana

kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di
18

bank. Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguh-

nya bagi perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendeknya

(Kasmir, 2015:138-139).

2. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio Lancar (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek

atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang

tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh

tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk

mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan

(Kasmir, 2015:134).

C. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas (activity ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang

dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan (Kasmir,

2015:172). Adapun jenis-jenis rasio aktivitas antara lain:

1. Collection Periods

Munawir (2012:240) menyatakan bahwa, rasio collection periods

menunjukkan berapa lama dana perusahaan ditanamkan dalam

komponen piutang atau berapa lama periode penagihan piutang.

2. Perputaran Sediaan (Inventory Turnover)

Perputaran sediaan merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini

berputar dalam suatu periode. Dapat diartikan pula bahwa perputaran


19

sediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang

sediaan diganti dalam satu tahun. Semakin kecil rasio ini, semakin

jelek demikian pula sebaliknya (Kasmir, 2015:180).

3. Perputaran Total Asset (Total Asset Turn Over)

Total asset turn over merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan

mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah

aktiva (Kasmir, 2015:185).

D. Rasio Sovabilitas

Rasio solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan

dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio

solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka panjang

apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi) (Kasmir, 2015:151). Adapun

jenis-jenis rasio solvabilitas antara lain:

1. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset

Jumingan (2006:135) menyatakan bahwa, rasio TMS terhadap TA

digunakan untuk mengukur kemampuan keuangan atau kemampuan

perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka panjangnya.


20

2.3 Kerangka Pikir

PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk

Laporan Keuangan PT Semen Indonesia


(Persero) Tbk periode 2012-2016:
a. Neraca
b. Laba rugi

Alat Analisis:
ROE, ROI, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Periods, Inventoy
Turnover, Total Asset Turn Over, Total Equity to Total Asset

Dinilai dari Aspek Keuangan


Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor:
KEP-100/MBU/2002

Hasil Penilaian Kinerja PT Semen Indonesia


(Persero) Tbk periode 2012-2016

Gambar 2.1 Kerangka Pikir


21

2.4 Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah merupakan suatu bagian dari penulisan untuk

mengidentifikasi konsep-konsep yang sangat penting untuk mengarahkan per-

masalahan dan pembahasan penelitian ini. Definisi konseptual dari penelitian ini,

yaitu :

A. Kinerja keuangan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam

suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan

perusahaan tersebut (Sutrisno, 2009:53).

B. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan

dan merupakan suatu ringkasan dari suatu transaksi-transaksi keuangan

yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan (Baridwan,

2010:17).

C. Rasio profabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan (Kasmir, 2015:196).

D. Rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek

(Kasmir, 2015:129-130).

E. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.

Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan (Kasmir,

2015:172).

F. Rasio solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasio untuk mengukur

sejauh mana aktiva perusahan dibiayai dengan hutang (Kasmir,

2015:151).
22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional

Definisi Operasional digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel yang

akan diteliti sehingga dapat memudahkan pemahaman tentang objek penelitian

maka diuraikan sebagai berikut :

a. Kinerja Keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk sejauh

mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar agar dapat

dijadikan tolak ukur di dalam perusahaan PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk pada periode 2012-2016.

b. Laporan Keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan

kondisi keuangan suatu perusahaan, dan informasi tersebut dapat

dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan. Laporan

yang digunakan adalah laporan laba rugi dan neraca PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk pada periode 2012-2016.

c. Analisis Laporan Keuangan merupakan suatu proses yang berguna

untuk memeriksa data keuangan dan mengetahui kinerja PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk pada periode 2012-2016.

d. Rasio Profitabilitas, rasio ini berhubungan dengan penelitian terhadap

kinerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam menghasilkan laba.


23

e. Rasio Likuiditas, rasio ini digunakan untuk mengukur PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk dalam melunasi hutang jangka pendek.

f. Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk menunjukkan sejauh mana

efesiensi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam menggunakan asset.

g. Rasio Solvabilitas, rasio berhubungan dengan penilaian terhadap kinerja

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam memenuhi kewajiban jangka

panjang terhadap besarnya nilai aktiva yang dimiliki perusahaan dalam

satu periode.

3.2 Rincian Data yang Diperlukan

Untuk memudahkan pemecahan masalah maka peneliti memerlukan data-

data yang berhubungan dalam penulisan laporan. Adapun rincian data adalah

sebagai berikut :

a. Gambaran umum PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

b. Struktur organisasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

c. Laporan keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-

2016, terdiri dari neraca dan laporan laba rugi.

3.3 Jangkauan Penelitian

Dalam penulisan laporan ini, peneliti akan memberikan batasan-batasan

agar terarah dan sistematis. Penelitian ini menganalisis laporan keuangan pada

neraca dan laporan laba rugi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-

2016 dilihat dari aspek keuangan dan menggunakan metode analisis rasio yaitu

Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Rasio Kas (Cash Ratio),

Rasio Lancar (Current Ratio), Collection Periods (CP), Perputaran Persediaan


24

(PP), Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO), dan Rasio Total

Modal Sendiri Terhadap Total Asset untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang dibutuhkan adalah data kuantitatif

dimana data yang berupa angka dan bisa diukur. Sumber data yang digunakan

adalah data sekunder yaitu data yang sudah dicetak dan diterbitkan oleh bagian

keuangan perusahaan seperti neraca dan laporan laba rugi pada PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-2016.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Data sekunder

i. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengumpulkan data-data yang sudah diarsip oleh perusahaan.

ii. Library Reasearch (Penelitian Kepustakaan) yaitu studi pustaka

yang diperoleh dengan cara membaca dan mempelajari secara

seksama data-data yang berasal dari buku-buku maupun literatur-

literatur yang berkaitan dengan penelitian.

3.6 Teknik dan Alat Analisis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis deskriptif yaitu

metode yang bertujuan mengetahui sejauh mana variabel yang diteliti telah sesuai

dengan tolak ukur yang telah ditetapkan. Adapun alat analisis yang digunakan

adalah sebagai berikut:


25

A. Rasio Profitabilitas

Rasio ini digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas

manajemen perusahaan.

1. Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE)

2. Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI)

B. Rasio Likuiditas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar

kewajiban jangka pendek.

1. Rasio Kas (Cash Ratio)

2. Rasio Lancar (Current Ratio)

C. Rasio Aktivitas

Rasio ini menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam

menggunakan aktiva untuk memperoleh penjualan.

1. Collection Periods (CP)


26

2. Perputaran Persediaan (PP)

3. Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO)

D. Rasio Solvabilitas

Rasio ini menggambarkan sejauh mana aktiva suatu perusahaan

dibiayai dengan kewajiban. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total

Asset (TMS terhadap TA) :

3.7 Standar Penilaian Kinerja Keuangan berdasarkan Surat Keputusan

Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

A. Indikator yang dinilai dan masing-masing bobotnya adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Daftar indikator dan bobot aspek keuangan

No Indikator Bobot
1 Imbalan kepada pemegang saham (ROE) 20
2 Imbalan Investasi (ROI) 15
3 Rasio Kas 5
4 Rasio Lancar 5
5 Collection Periods 5
6 Perputaran Persediaan 5
7 Perputaran Total Asset 5
8 Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva 10
Total Bobot 70
Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002
27

B. Metode Penilaian

1. Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE)

Tabel 3.2 Daftar skor penilaian ROE

ROE (%) Skor


15 < ROE 20
13 < ROE < = 15 18
11 < ROE < = 13 16
9 < ROE < = 11 14
7,9 < ROE < = 9 12
6,6 < ROE < = 7,9 10
5,3 < ROE < = 6,6 8,5
4 < ROE < = 5,3 7
2,5 < ROE < = 4 5,5
1 < ROE < = 2,5 4
0 < ROE < = 1 2
ROE < 0 0
Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002

2. Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI)

Tabel 3.3 Daftar skor penilaian ROI

ROI (%) Skor


18 < ROI 15
15 < ROI < = 18 13,5
13 < ROI < = 15 12
12 < ROI < = 13 10,5
10,5 < ROI < = 12 9
9 < ROI < = 10,5 7,5
7 < ROI < = 9 6
5 < ROI < = 7 5
28

ROI (%) Skor


3 < ROI < = 5 4
1 < ROI < = 3 3
0 < ROI < = 1 2
ROI < 0 1
Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Tabel 3.4 Daftar skor penilaian cash ratio

Cash Ratio = x (%) Skor


X > = 35 5
25 < = X < = 35 4
15 < = X < = 25 3
10 < = X < = 15 2
5 < = X < = 10 1
0 < = X < = 5 0
Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002

4. Rasio Lancar (Current Ratio)

Tabel 3.5 Daftar skor penilaian current ratio

Current Ratio = x (%) Skor


125 < = X 5
110 < = X < = 125 4
100 < = X < = 110 3
95 < = X < = 100 2
90 < = X < = 95 1
X < = 90 0
Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002
29

5. Collection Periods (CP)

Tabel 3.6 Daftar skor penilaiancollection periods

CP = x (hari) Perbaikan = x (hari) Skor


X < = 60 X > = 35 5
60 < X < = 90 30 < X < = 35 4,5
90 < X < = 120 25 < X < = 30 4
120 < X < = 150 20 < X < = 25 3,5
150 < X < = 180 15 < X < = 20 3
180 < X < = 210 10 < X < = 15 2,4
210 < x < = 240 6 < X < = 10 1,8
240 < x < = 270 3 < X < = 6 1,2
270 < x < = 300 1 < X < = 3 0,6
300 < x 0 < X 1 0
Skor yang digunakan dipilih dari yang terbaik dari kedua skor diatas
Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002

6. Perputaran Persediaan (PP)

Tabel 3.7 Daftar skor penilaian perputaran persediaan

PP = x (hari) Perbaikan = x (hari) Skor


x < = 60 35 < X 5
60 < x < = 90 30 < X < = 35 4,5
90 < x < = 120 25 < X < = 30 4
120 < x < = 150 20 < X < = 25 3,5
150 < x < = 180 15 < X < = 20 3
180 < x < = 210 10 < X < = 15 2,4
210 < x < = 240 6 < X < = 10 1,8
240 < x < = 270 3 < X < = 6 1,2
270 < x < = 300 1 < X < = 3 0,6
300 < x 0 < X 1 0
Skor yang digunakan dipilih dari yang terbaik dari kedua skor diatas
Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002
30

7. Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO)

Tabel 3.8 Daftar skor penilaian perputaran total asset

TATO = x (%) Perbaikan = x (%) Skor


120 < x 20 < X 5
105 < x < = 120 15 < X < = 20 4,5
90 < x < = 105 10 < X < = 15 4
75 < x < = 90 5 < X < = 10 3,5
60 < x < = 75 0 < X < = 5 3
40 < x < = 60 X < = 0 2,5
20 < x < = 40 X < 0 2
x < = 20 X < 0 1,5
Skor yang digunakan dipilih dari yang terbaik dari kedua skor diatas
Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002

8. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset (TMS thd TA)

Tabel 3.9 Daftar skor penilaian Rasio TMS thd TA

TMS Terhadap TA (%) = x Skor


X < 0 20
0 < = X < 10 18
10 < = X < 20 16
20 < = X < 30 14
30 < = X < 40 12
40 < = X < 50 10
50 < = X < 60 8,5
60 < = X < 70 7
70 < = X < 80 5,5
80 < = X < 90 4
90 < = X < 100 2
Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002
31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada sub bab ini peneliti menampilkan hasil penelitian yang berupa

gambaran umum objek penelitian dan data-data yang dibutuhkan dalam

perhitungan rasio-rasio pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012

sampai dengan 2016.

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan merupakan perusahaan yang

bergerak dibidang industri semen yang berdiri sejak 25 Maret 1953 dan mulai

beroperasi secara komersial di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh presiden

RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen pertahun. Pada tanggal

8 Juli 1991 saham perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek

Surabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan BUMN pertama

yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat.

Komposisi pemegang saham pada saat itu adalah Negara RI 73% dan masyarakat

27%. Pada tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi dengan

PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa.

Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas kepemilikan

sahamnya di perseroan sebesar 14% melalui penawaran terbuka yang

dimenangkan oleh Cemex S. A. de C. V., perusahaan semen global yang berpusat

di Meksiko. Komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%,

masyarakat 35%, dan Cemex 14%. Kemudian tanggal 30 September 1999

komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat

23,4% dan Cemex 25,5%.


32

Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex Asia

Holdings Ltd. kepada Blue Valley Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi

kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51% Blue Valley Holdings PTE

Ltd. 24,9%, dan masyarakat 24%. Pada akhir Maret 2010, Blue Valley Holdings

PTE Ltd, menjual seluruh sahamnya melalui private placement, sehingga

komposisi pemegang saham perseroan berubah menjadi Negara RI 51% dan

publik 48,9%. Pada tanggal 20 Desember 2012 PT Semen Gresik (Persero) Tbk,

resmi berganti nama menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Penggantian

nama tersebut, sekaligus merupakan langkah awal dari upaya merealisasikan

terbentuknya Strategic Holding Group yang ditargetkan dan diyakini mampu

mensinergikan seluruh kegiatan operasional.

4.1.2 Visi Dan Misi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

A. Visi

Menjadi perusahaan persemenan internasional yang terkemuka di Asia

Tenggara.

B. Misi

i. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang

berorientasikan kepuasan konsumen.

ii. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan

keunggulan daya saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai

tambah secara berkesinambungan.

iii. Mewujudkan tanggungjawab sosial serta ramah lingkungan.

iv. Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan

(stakeholders).

v. Membangun kompetisi melalui pengembangan sumber daya

manusia.
33
4.1.3 Struktur Organisasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
Direktur Utama

4.1.3
Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur SDM Direktur
Pengembangan Produksi & Enjiniring & Pemasaran & & Hukum Keuangan
Usaha & Litbang Proyek Supply Chain
Strategi Bisnis

SVP ICT &


Pengadaan
Strategis

Dept. Dept. Litbang Dept. Rancang Dept. Portfolio Dept. Dept. Dept. Keuangan
Perencanaan Proses & Bangun Pengembangan Management Perencanaan Pengembangan Strategis &
Strategi Bisnis Teknologi ICT Office Pemasaran Sistem SDM Pengembangan
& Capex
Dept.
Engineering
Dept. Dept. Dept. Layanan Sekertaris Dept. Dept. Center Of Dept. Akuntansi
Knowledge &
Pengembangan Pengelolaan ICT Perusahaan Corporate Dyamic & Keuangan
Inovasi
Usaha Produksi & Marketing Learning Grup
Pendukung Pusat Keahlian
Semen Dept. Layanan
Teknik Internal Audit
Proyek Dept. Supply Dept. CSR
Grup Dept. Strategic
Dept. Dept. Litbang Chain Performance
Pengembangan Produk & *Manajemen Management
Usaha Semen Aplikasi Proyek Dept. Hukum &
GRC

33
Dept. Ekspansi
Bahan Baku & Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
KET :
Energi Dept. Aset
:Garis Pelaporan
* Manajemen Proyek terdiri dari Tim Proyek yang diterapkanoleh SK Direksi tersendiri Grup
disamping struktur organisasi diatas, Board Of Directors menunjuk tim-tim lainnya
34

4.1.4 Penyajian Data

Pada bagian ini peneliti menyajikan data yang berhubungan dengan

permasalahan yang dikemukakan sebelumnya. Data yang disajikan merupakan

bahan untuk menjawab permasalahan. Sesuai dengan permasalahan dan

penelitian ini maka data yang dibutuhkan yaitu :

a. Data neraca PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tahun 2012 sampai

dengan 2016.

b. Data laporan laba rugi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tahun 2012

sampai dengan 2016.


35

Tabel 4.1 Neraca Konsolidasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk


Neraca Konsolidasi
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016


Aset
Aset lancer
Kas dan setara kas 3.022.124.696 4.070.492.871 4.925.949.551 3.964.018.180 2.834.444.371
Kas dan setara kas yang
dibatasi penggunaannya 58.977.336 37.599.156 13.696.811 25.469.712 13.984.560
Investasi jangka pendek 236.362.922 104.835.223 91.872.422 2.263.173 13.262.624
Piutang usaha
Pihak Ketiga 2.001.493.708 2.238.452.900 2.553.653.508 2.716.270.338 3.199.717.689
Pihak-pihak berelasi 464.566.367 586.655.740 747.593.796 827.569.631 638.200.521
Piutang lain-lain
Pihak Ketiga 44.081.787 73.674.404 103.802.566 56.818.134 154.747.650
Pihak-pihak berelasi 12.387.066 17.278.860 27.506.685 27.982.398 25.617.852
Persediaan 2.284.905.292 2.645.892.517 2.811.704.405 2.408.974.072 2.671.144.517
Uang Muka 62.362.882 90.824.054 148.716.926 88.747.138 144.944.397
Beban dibayar di muka 26.266.094 48.622.460 52.786.968 38.530.615 74.384.913
Pajak dibayar di muka 17.768.955 57.782.185 171.261.037 382.060.519 594.222.863
Aset lancar lainnya - - - - 8.486.870
Total aset lancer 8.231.297.105 9.972.110.370 11.648.544.675 10.538.703.910 10.373.158.827

35
36

Aset tidak lancer


Aset pajak tangguhan 140.742.720 109.974.764 56.552.571 90.267.923 752.492.323
Investasi pada entitas asosiasi 102.827.948 127.509.500 146.980.208 223.952.239 93.984.643
Properti investasi – neto 40.674.520 48.654.931 183.317.846 175.123.263 160.694.045
Aset tetap 16.794.115.433 18.862.518.157 20.221.066.650 25.167.682.710 30.846.750.207
Uang muka pembelian aset tetap 118.424.926 - - - -
Beban tangguhan – neto 93.745.371 100.627.005 113.316.617 134.693.976 117.653.721
Aset tak berwujud – neto 1.003.033.110 1.158.474.986 1.103.697.255 1.134.306.236 1.355.079.570
Uang muka investasi - 214.473.111 531.935.259 328.280.118 179.217.050
Aset lain-lain – neto 54.222.653 238.759.953 326.263.656 360.108.557 347.865.596
Total aset tidak lancer 18.347.786.681 20.860.992.407 22.683.130.062 27.614.415.022 33.853.737.155
Total asset 26.579.083.786 30.833.102.777 34.331.674.737 38.153.118.932 44.226.895.982

Kewajiban dan ekuitas


Kewajiban jangka pendek
Pinjaman jangka pendek 350.353.537 320.926.026 81.808.678 138.603.568 819.024.714
Utang usaha
Pihak ketiga 1.602.800.764 1.672.272.211 2.160.613.721 2.709.634.659 3.249.070.457
Pihak-pihak berelasi 570.452.908 829.461.699 870.893.891 1.073.611.340 828.686.605
Utang lain-lain
Pihak ketiga 435.230.730 295.622.862 182.704.936 151.290.680 266.382.815
Pihak-pihak berelasi 82.602.209 24.761.055 32.295.840 43.009.298 38.868.025

36
37

Beban yang masih harus dibayar 398.252.792 438.205.233 445.434.118 633.616.432 677.378.424
Utang Pajak 504.405.242 398.536.742 271.687.005 275.833.026 363.827.010
Kewajiban imbalan kerja jangka pendek 572.485.640 774.779.665 680.196.988 848.863.477 867.466.489
Uang muka penjualan 30.971.506 23.752.035 30.224.619 17.645.606 49.466.442
Bagian lancar atas kewajiban jangka panjang
Pinjaman bank 241.656.997 469.973.512 463.572.257 630.043.935 866.543.711
Pinjaman dari pemerintah RI - - - - -
Utang bunga dan denda - - - - -
Kewajiban sewa pembiayaan 35.992.312 49.300.788 52.497.495 77.037.601 124.958.736
Total kewajiban jangka pendek 4.825.204.637 5.297.591.828 5.271.929.548 6.599.189.622 8.151.673.428

Kewajiban jangka panjang


Kewajiban pajak tangguhan 1.356.931 9.154.573 70.045.322 107.902.730 38.650.880
Kewajiban imbalan kerja jangka panjang 271.413.089 362.416.321 482.604.646 653.612.297 823.029.982
Kewajiban jangka panjang
Pinjaman bank 3.107.488.345 3.129.289.131 3.183.156.388 2.996.680.899 3.988.450.846
Kewajiban sewa pembiayaan 114.941.141 113.093.127 131.988.819 158.934.642 461.397.183
Provisi jangka panjang 80.593.563 157.622.095 175.064.953 185.526.840 182.760.693
Kewajiban jangka panjang lainnya 13.231.432 12.453.908 11.955.057 10.473.501 6.541.513
Total kewajiban jangka panjang 3.589.024.501 3.784.029.155 4.054.815.185 4.113.130.909 5.500.831.097
Total kewajiban 8.414.229.138 9.081.620.983 9.326.744.733 10.712.320.531 13.652.504.525

37
38

Ekuitas
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk :
Modal saham 593.152.000 593.152.000 593.152.000 593.152.000 593.152.000
Tambahan modal disetor 1.458.257.900 1.458.257.900 1.458.257.900 1.458.257.900 1.458.257.900
Selisih transaksi ekuitas dengan
Pihak non-pengendali - - - - 28.928.287
Pendapatan komprehensif lainnya 3.976.123 - - - -
Komponen ekuitas lainnya - 403.959.446 475.228.790 553.155.266 426.872.903
Saldo laba - dicadangkan 253.338.000 253.338.000 253.338.000 253.338.000 253.338.000
Saldo laba - belum dicadangkan 15.038.589.191 18.123.197.076 21.266.487.985 23.561.638.624 26.274.646.670
Total ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk 17.347.313.214 20.831.904.422 24.046.464.675 26.419.541.790 29.035.195.760
Kepentingan non pengendali 817.541.434 919.577.372 958.465.329 1.021.256.611 1.539.195.697
Total ekuitas 18.164.854.648 21.751.481.794 25.004.930.004 27.440.798.401 30.574.391.457
Total kewajiban dan ekuitas 26.579.083.786 30.833.102.777 34.331.674.737 38.153.118.932 44.226.895.982
Sumber : Data Laporan Keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016

38
39

Tabel 4.2 Laporan Laba Rugi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk


Laporan Laba Rugi
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016


Pendapatan 19.598.247.884 24.501.240.780 26.987.035.135 26.948.004.471 26.134.306.138
Beban pokok pendapatan (10.300.666.718) (13.557.146.834) (15.408.157.860) (16.302.008.098) (16.278.433.690)
Laba bruto 9.297.581.166 10.944.093.946 11.578.877.275 10.645.996.373 9.855.872.448

Beban penjualan (1.750.436.172) (2.283.452.142) (2.694.236.894) (2.658.736.792) (2.719.372.979)


Beban umum dan administrasi (1.438.130.719) (1.688.256.993) (1.937.522.487) (2.087.885.344) (2.163.084.920)
Pendapatan operasi lainnya 102.657.499 90.608.036 195.060.184 46.157.493 253.698.752
Beban operasi lainnya (30.148.266) - - - -
Laba usaha 6.181.523.508 7.062.992.847 7.142.178.078 5.945.531.730 5.227.113.301

Pendapatan keuangan 182.768.691 163.033.492 286.070.140 241.075.757 183.772.800


Beban keuangan (104.793.091) (340.168.567) (382.919.122) (370.004.717) (363.493.284)
Bagian laba bersih entitas asosiasi 27.954.901 34.541.962 31.946.912 34.320.727 37.228.726
Laba sebelum pajak penghasilan 6.287.454.009 6.920.399.734 7.077.276.008 5.850.923.497 5.084.621.543
Beban pajak penghasilan (1.360.814.162) (1.566.101.213) (1.509.616.169) (1.325.482.459) (549.584.720)
Laba bersih tahun berjalan 4.926.639.847 5.354.298.521 5.567.659.839 4.525.441.038 4.535.036.823

39
40

Pendapatan komprehensif lain,


Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali atas
kewajiban imbalan pasti 80.088.812 (83.486.981) (42.796.098)
Beban pajak penghasilan (19.199.223) 22.485.951 10.840.615
Pengukuran kembali atas
kew. imbalan pasti - setelah pajak 60.889.589 (61.001.030) (31.955.483)
Pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi:
Perubahan neto nilai wajar investasi
Efek tersedia untuk dijual (1.285.750) (7.064.701) 2.037.199 492.451 -
Mutasi neto lindung nilai arus kas (2.603) 2.789 (3.883) (1.101.102) 1.157.903
Selisih kurs dari penjabaran
Kegiatan usaha luar negeri (560.022) 504.926.062 11.735.196 198.332.979 (135.895.379)
Jumlah pendapatan komprehensif lain
tahun berjalan (1.848.375) 497.864.150 13.768.512 197.724.328 (134.737.476)
Pajak penghasilan terkait - (140.006) -
Jumlah pendapatan komprehensif lain
tahun berjalan - setelah pajak (1.848.375) 497.724.144 74.658.101 136.723.298 (166.692.959)

Total laba komprehensif


Tahun berjalan 4.924.791.472 5.852.022.665 5.642.317.940 4.662.164.336 4.368.343.864

40
41

Laba yang dapat diatribusikan kepada :


Pemilik entitas induk 4.847.251.843 5.370.247.117 5.559.902.041 4.521.490.578 4.521.596.208
Kepentingan non pengendali 79.388.004 (15.948.596) 7.757.798 3.950.460 13.440.615
4.926.639.847 5.354.298.521 5.567.659.839 4.525.441.038 4.535.036.823
Total laba komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk 4.845.403.468 5.716.493.441 5.631.171.385 4.599.417.054 4.395.313.845
Kepentingan non pengendali 79.388.004 135.529.224 11.146.555 62.747.282 (26.969.981)
4.924.791.472 5.852.022.665 5.642.317.940 4.662.164.336 4.368.343.864
Laba per saham dasar
(Dinyatakan dalam angka penuh
Rupiah per saham) 817 905 937 762 762
Sumber : Data Laporan Keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016

41
42

4.2 Analisis

a. Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE)

Rumus :

Rasio ini memperlihatkan efisiensi penggunaan modal sendiri.

Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Dalam menghitung ROE dengan

menggunakan rumus diatas perlu diketahui keterangan bahwa laba setelah

pajak dikurangi dengan laba hasil penjualan dari aktiva tetap. Modal sendiri

adalah seluruh komponen modal sendiri dalam neraca perusahaan pada

posisi tahun buku dikurangi dengan komponen modal sendiri yang

digunakan untuk membiayai aktiva tetap dalam pelaksanaan. Besarnya

rasio ROE perusahaan selama 5 tahun adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Perhitungan Return On Equity (ROE)


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Keterangan
2012 2013 2014 2015 2016
Laba Bersih Tahun
4.926.639.847 5.354.298.521 5.567.659.839 4.525.441.038 4.535.036.823
Berjalan
Dikurangi:
Laba Penjualan Aset
30.271.818 3.980.789 6.938.144 26.644 9.789.746
Tetap
Laba Setelah Pajak 4.896.368.029 5.350.317.732 5.560.721.695 4.525.414.394 4.525.247.077

Total Modal Sendiri 18.164.854.648 21.751.481.794 25.004.930.004 27.440.798.401 30.574.391.457


Dikurangi:
Aset Dalam
1.948.602 - - - -
Penyelesaian
Laba Bersih Tahun
4.926.639.847 5.354.298.521 5.567.659.839 4.525.441.038 4.535.036.823
Berjalan
Modal Sendiri 13.236.266.199 16.397.183.273 19.437.270.165 22.915.357.363 26.039.354.634
ROE 36,99% 32,63% 28,61% 19,75% 17,38%
Bobot 20 20 20 20 20
Sumber : Data LK PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016 yang telah diolah
43

b. Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI)

Rumus :

Rasio ini menunjukkan kemampuan dasar perusahaan untuk

menghasilkan laba sebelum pajak penghasilan ditambah dengan penyusutan

dan dikurangin dengan laba penjualan aset. Dalam hal ini, capital employed

dihitung berdasarkan posisi akhir tahun buku aktiva tetap dikurangi dengan

aktiva tetap dalam proses penyelesaian. Besarnya rasio ROI perusahaan

selama 5 tahun adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Perhitungan Return On Investment (ROI)


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Keterangan
2012 2013 2014 2015 2016
Laba Sebelum Pajak
Penghasilan 6.287.454.009 6.920.399.734 7.077.276.008 5.850.923.497 5.084.621.543
Dikurangi:
Laba Penjualan Aset
Tetap 30.271.818 3.980.789 6.938.144 26.644 9.789.746
EBIT 6.257.182.191 6.916.418.945 7.070.337.864 5.850.896.853 5.074.831.797
Ditambah:
Penyusutan 7.804.952.676 8.880.960.386 10.117.480.338 11.483.289.749 13.594.170.672
EBIT + Penyusutan 4.062.134.867 15.797.379.331 17.187.818.202 17.334.186.602 18.669.002.469

Total Aktiva 26.579.083.786 30.833.102.777 34.331.674.737 38.153.118.932 44.226.895.982


Dikurangi:
Aset Dalam
Penyelesaian 1.948.602 - - - -
Capital Employed 6.577.135.184 30.833.102.777 34.331.674.737 38.153.118.932 44.226.895.982
ROI 52,91% 51,24% 50,06% 45,43% 42,21%
Bobot 15 15 15 15 15
Sumber : Data LK PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016 yang telah diolah
44

c. Rasio Kas/Cash Ratio

Rumus :

Rasio kas dihitung dengan menjumlahkan kas, bank, dan surat berharga

jangka pendek dibagi dengan kewajiban lancar. Besarnya rasio kas

perusahaan selama 5 tahun adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5 Perhitungan Cash Ratio


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Keterangan
2012 2013 2014 2015 2016
Kas 2.575.563 2.262.283 2.993.872 2.782.678 9.754.581
Bank 316.914.393 353.061.281 462.086.824 548.772.755 1.186.581.229
Surat Berharga Jk.
2.761.612.076 3.752.768.463 4.474.565.666 3.437.932.459 2.848.428.931
Pendek
3.081.102.032 4.108.092.027 4.939.646.362 3.989.487.892 4.044.764.741

Kewajiban Lancar 4.825.204.637 5.297.591.828 5.271.929.548 6.599.189.622 8.151.673.428


Cash Ratio 63,85% 77,55% 93,70% 60,45% 49,62%
Bobot 5 5 5 5 5
Sumber : Data LK PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016 yang telah diolah

d. Rasio Lancar/Current Ratio

Rumus :

Current Ratio

Rasio lancar merupakan hasil bagi antara current asset dengan current

liabilites. Besarnya rasio lancar perusahaan selama 5 tahun adalah sebagai

berikut:
45

Tabel 4.6 Perhitungan Current Ratio


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Keterangan
2012 2013 2014 2015 2016
Aktiva Lancar 8.231.297.105 9.972.110.370 11.648.544.675 10.538.703.910 10.373.158.827
Kewajiban Lancar 4.825.204.637 5.297.591.828 5.271.929.548 6.599.189.622 8.151.673.428
Current Ratio 170,59% 188,24% 220,95% 159,70% 127,25%
Bobot 5 5 5 5 5
Sumber : Data LK PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016 yang telah diolah

e. Collection Periods (CP)

Rumus :

otal Piutang saha


CP x36 hari
otal Pendapatan saha

Collection Periods merupakan hasil bagi antara piutang usaha dengan

pendapatan usaha dikalikan 365 hari. Besarnya Collection Periods (CP)

perusahaan selama 5 tahun adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7 Perhitungan Collection Periods


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Keterangan
2012 2013 2014 2015 2016
Total Piutang Usaha 2.466.060.075 2.825.108.640 3.301.247.304 3.543.839.969 3.837.918.210
Total Pendapatan
Usaha 19.598.247.884 24.501.240.780 26.987.035.135 26.948.004.471 26.134.306.138
Collection Periods
(Hari) 46 42 45 48 54
Perbaikan (Hari) - 4 (3) (3) (6)
Bobot 5 5 5 5 5
Sumber : Data LK PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016 yang telah diolah
46

f. Perputaran Persediaan (PP)

Rumus :

otal Persediaan
PP x 36 hari
otal Pendapatan saha

Perputaran Persediaan merupakan hasil bagi antara total persediaan

dengan pendapatan usaha dikalikan 365 hari. Besarnya Perputaran

Persediaan (PP) perusahaan selama 5 tahun adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Perhitungan Perputaran Persediaan


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Keterangan
2012 2013 2014 2015 2016
Total Persediaan 2.284.905.292 2.645.892.517 2.811.704.405 2.408.974.072 2.671.144.517
Total Pendapatan
Usaha 19.598.247.884 24.501.240.780 26.987.035.135 26.948.004.471 26.134.306.138
Perputaran
Persediaan (Hari) 43 39 38 33 37
Perbaikan (Hari) - 4 1 5 (4)
Bobot 5 5 5 4,5 5
Sumber : Data LK PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016 yang telah diolah

g. Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO)

Rumus :

otal Pendapatan
A O x 100

Perputaran total aset merupakan hasil bagi antara total pendapatan

dengan capital employed. Total pendapatan terdiri dari pendapatan usaha

dan pendapatan lain-lain. Capital employed adalah hasil pengurangan

antara total aktiva dengan aset dalam penyelesaian. Besarnya Perputaran


47

Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO) perusahaan selama 5 tahun

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9 Perhitungan Total Asset Turn Over


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Keterangan
2012 2013 2014 2015 2016
Total Pendapatan 19.598.247.884 24.501.240.780 26.987.035.135 26.948.004.471 26.134.306.138

Total Aktiva 26.579.083.786 30.833.102.777 34.331.674.737 38.153.118.932 44.226.895.982


Dikurangi:
Aset Dalam
Penyelesaian 1.948.602 - - - -
Capital Employed 26.577.135.184 30.833.102.777 34.331.674.737 38.153.118.932 44.226.895.982
TATO 73,74% 79,46% 78,61% 70,63% 59,09%
Perbaikan - 5,72% (0,85%) (7,98%) (11,54%)
Bobot 3 3,5 3,5 3 2,5
Sumber : Data LK. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016 yang telah diolah

h. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset (TMS terhadap TA)

Rumus :

otal Modal Sendiri


MS terhadap A x
otal Aktiva

Rasio total modal sendiri terhadap total aset merupakan hasil bagi

antara total modal sendiri dengan total aset. Total modal sendiri merupakan

hasil pengurangan antara total modal sendiri per 31 Desember dengan dana

yang belum ditentukan status penggunaannya. Besarnya Rasio Total Modal

Sendiri Terhadap Total Asset (TMS terhadap TA) perusahaan selama 5

tahun adalah sebagai berikut :


48

Tabel 4.10 Perhitungan TMS terhadap TA


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun
Keterangan
2012 2013 2014 2015 2016

Total Modal Sendiri 18.164.854.648 21.751.481.794 25.004.930.004 27.440.798.401 30.574.391.457


Dikurangi:
Dana Belum
Ditentukan Status
Penggunaannya 15.038.589.191 18.227.572.979 21.266.487.985 23.561.638.624 26.274.646.670
Total Modal Sendiri 3.126.265.457 3.523.908.815 3.738.442.019 3.879.159.777 4.299.744.787

Total Aktiva 26.579.083.786 30.833.102.777 34.331.674.737 38.153.118.932 44.226.895.982


TMS Terhadap TA 11,76% 11,43% 10,89% 10,17% 9,72%
Bobot 6 6 6 6 4
Sumber : Data LK PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016 yang telah diolah

4.3 Pembahasan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka peneliti akan membahas

hasil secara terperinci untuk mengukur kinerja. Rasio-rasio yang dianalisis adalah

sebagai berikut :

a. Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE)

Gambar 4.2 Grafik Return On Equity (ROE)


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016

Imbalan kepada pemegang


saham/Return On Equity (ROE)
40,00% 36,99%
32,63%
30,00% 28,61%
19,75%
20,00% 17,38%

10,00%

0,00%
2012 2013 2014 2015 2016
49

Pada tahun 2012 sebesar 36,99% mendapat skor 20. Pada tahun 2013

mengalami penurunan persentase sebesar 32,63% mendapat skor 20 ini

disebabkan peningkatan beban pokok pendapatan sebesar Rp

13.557.146.834, peningkatan beban penjualan sebesar Rp 2.283.452.142,

peningkatan beban umum dan administrasi sebesar Rp 1.688.256.993,

penurunan pendapatan operasi lainnya sebesar Rp Rp 90.608.036,

penurunan pendapatan keuangan sebesar Rp 163.033.492, peningkatan

beban keuangan sebesar Rp 340.168.567, dan peningkatan beban pajak

penghasilan sebesar Rp 1.566.101.213. Pada tahun 2014 mengalami

penurunan persentase sebesar 28,61% mendapat skor 20 ini disebabkan

peningkatan beban pokok pendapatan sebesar Rp 15.408.157.860,

peningkatan beban penjualan sebesar Rp 2.694.236.894, peningkatan beban

umum dan administrasi sebesar Rp 1.937.522.487, peningkatan beban

keuangan sebesar Rp 382.919.122, penurunan bagian laba bersih entitas

asosiasi sebesar Rp 31.946.912, dan penurunan beban pajak penghasilan

sebesar Rp 1.509.616.169. pada tahun 2015 mengalami penurunan

persentase sebesar 19,75% mendapat skor 20 ini disebabkan penurunan

pendapatan sebesar Rp 26.948.004.471, peningkatan beban pokok

pendapatan sebesar Rp 16.302.008.098, peningkatan beban umum dan

administrasi sebesar Rp 2.087.885.344, penurunan pendapatan operasi

lainnya sebesar Rp 46.157.493, dan penurunan pendapatan keuangan

sebesar Rp 241.075.757. Pada tahun 2016 mengalami penurunan persentase

sebesar 17,38% mendapat skor 20 ini disebabkan penurunan komponen

ekuitas lainnya sebesar Rp 426.872.903, penurunan pendapatan sebesar Rp

26.134.306.138, penurunan beban pokok pendapatan sebesar Rp


50

16.278.433.690, peningkatan beban penjualan sebesar Rp 2.719.372.979,

peningkatan beban umum dan administrasi sebesar Rp 2.163.084.920, dan

penurunan pendapatan keuangan sebesar Rp 183.772.800.

b. Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI)

Gambar 4.3 Grafik Return On Investment (ROI)


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016

Imbalan Investasi/Return On Investment


(ROI)
60,00% 52,91% 51,24%
50,00% 50,06% 45,43%
42,21%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
2012 2013 2014 2015 2016

Pada tahun 2012 sebesar 52,91% mendapat skor 15. Pada tahun 2013

mengalami penurunan persentase sebesar 51,24% mendapat skor 15 ini

disebabkan peningkatan beban pokok pendapatan sebesar Rp

13.557.146.834, peningkatan beban penjualan sebesar Rp 2.283.452.142,

peningkatan beban umum dan administrasi sebesar Rp 1.688.256.993,

penurunan pendapatan operasi lainnya sebesar Rp 90.608.036, penurunan

pendapatan keuangan sebesar Rp 163.033.429, peningkatan beban keuangan

sebesar Rp 340.168.567, penurunan kas dan setara kas yang dibatasi

penggunaannya sebesar Rp 37.599.156, penurunan investasi jangka pendek

sebesar Rp 104.835.223, dan penurunan asset pajak tangguhan sebesar Rp

109.974.764. pada tahun 2014 mengalami penurunan persentase sebesar


51

50,06% mendapat skor 15 ini disebabkan peningkatan beban pokok

pendapatan sebesar Rp 15.408.157.806, peningkatan beban penjualan

sebesar Rp 2.694.236.894, peningkatan beban umum dan administrasi

sebesar Rp 1.937.522.487, peningkatan beban keuangan sebesar Rp

382.919.122, penurunan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya

sebesar Rp 13.696.811, penurunan investasi jangka pendek sebesar Rp

91.872.422, penurunan aset pajak tangguhan sebesar Rp 56.552.571,

penurunan aset tak berwujud – neto sebesar 1.103.697.255. Pada tahun

2015 mengalami penurunan persentase sebesar 45,43% mendapat skor 15

ini disebabkan penurunan pendapatan sebesar Rp 26.948.004.471,

peningkatan beban pokok pendapatan sebesar Rp 16.302.008.098,

peningkatan beban umum dan administrasi sebesar Rp 2.087.885.344,

penurunan pendapatan operasi lainnya sebesar Rp 46.157.493, penurunan

pendapatan keuangan sebesar Rp 241.075.757, penurunan kas dan setara kas

sebesar Rp 3.964.018.180, penurunan investasi jangka pendek sebesar Rp

2.263.173, penurunan piutang lain-lain sebesar Rp 84.800.532, penurunan

persediaan sebesar Rp 2.408.974.072, penurunan uang muka sebesar Rp

88.747.138, penurunan beban dibayar di muka sebesar Rp 38.530.615,

penurunan properti investasi – neto sebesar Rp 175.123.263, dan penurunan

uang muka investasi sebesar Rp 328.280.118. Pada tahun 2016 mengalami

penurunan persentase sebesar 42,21% mendapat skor 15 ini disebabkan

penurunan pendapatan sebesar Rp 26.134.306.138, peningkatan beban

penjualan sebesar Rp 2.719.372.979, peningkatan beban umum dan

administrasi sebesar Rp 2.163.084.920, penurunan pendapatan keuangan

sebesar Rp 183.772.800, penurunan kas dan setara kas sebesar Rp


52

2.834.444.371, penurunan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya

sebesar Rp 13.984.560, penurunan investasi pada entitas asosiasi sebesar Rp

93.984.643, penurunan propert investasi – neto sebesar Rp 160.694.045,

penurunan beban tangguhan – neto sebesar Rp 117.653.721, penurunan

uang muka investasi sebesar Rp 179.217.050, dan penurunan aset lain-lain –

neto sebesar Rp 347.865.596.

c. Rasio Kas (Cash Ratio)

Gambar 4.4 Grafik Rasio Kas (Cash Ratio)


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016

Rasio Kas/Cash Ratio


100,00% 93,70%
77,55%
80,00% 63,85%
60,45%
60,00% 49,62%

40,00%

20,00%

0,00%
2012 2013 2014 2015 2016

Pada tahun 2012 sebesar 63,85% mendapat skor 5. Pada tahun 2013

mengalami kenaikan persentase sebesar 77,55% mendapat skor 5 ini

disebabkan peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp 4.070.492.871,

penurunan pinjaman pendek sebesar Rp 320.926.026, penurunan utang lain-

lain sebesar Rp 320.383.917, penurunan utang pajak sebesar Rp

398.536.742, dan penurunan uang muka penjualan sebesar Rp 23.752.035.

Pada tahun 2014 mengalami kenaikan persentase sebesar 93,70% mendapat

skor 5 ini disebabkan peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp


53

4.925.949.551, penurunan pinjaman jangka pendek sebesar Rp 81.808.678,

penurunan utang lain-lain sebesar Rp 215.000.776, penurunan utang pajak

sebesar Rp 271.687.005, penurunan kewajiban imbalan kerja jangka pendek

sebesar Rp 680.196.988, dan penurunan bagian lancar atas kewajiban jangka

panjang yaitu pinjaman bank sebesar Rp 463.572.257. Pada tahun 2015

mengalami penurunan persentase sebesar 60,45% mendapat skor 5 ini

disebabkan penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 3.964.018.180,

peningkatan pinjaman jangka pendek sebesar Rp 138.603.568, peningkatan

utang usaha sebesar Rp 3.783.245.999, peningkatan beban yang masih harus

dibayar sebesar Rp 633.616.432, peningkatan utang pajak sebesar Rp

275.833.026, peningkatan kewajiban imbalan kerja jangka pendek sebesar

Rp 848.863.477, peningkatan bagian lancar atas kewajiban jangka panjang

yaitu pinjaman bank sebesar Rp 630.043.935, dan peningkatan bagian

lancar atas kewajiban jangka panjang yaitu kewajiban sewa pembiayaan

sebesar Rp 77.037.601. Pada tahun 2016 mengalami penurunan persentase

sebesar 49,62% mendapat skor 5 ini disebabkan penurunan kas dan setara

kas sebesar Rp 2.834.444.371, peningkatan pinjaman jangka pendek sebesar

Rp 819.024.714, peningkatan utang usaha sebesar Rp 4.077.757.062,

peningkatan utang lain-lain sebesar Rp 305.250.840, peningkatan beban

yang masih harus dibayar sebesar Rp 677.378.424, peningkatan utang pajak

sebesar Rp 363.827.010, peningkatan kewajiban imbalan kerja jangka

pendek sebesar Rp 867.466.489, peningkatan uang muka penjualan sebesar

Rp 49.466.442, peningkatan bagian lancar atas kewajiban jangka panjang

yaitu pinjaman bank sebesar Rp 866.543.711, dan peningkatan bagian

lancar atas kewajiban jangka panjang yaitu kewajiban sewa pembiayaan

sebesar Rp 124.958.736.
54

d. Rasio Lancar (Current Ratio)

Gambar 4.5 Grafik Rasio Lancar (Current Ratio)


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016

Rasio Lancar/Current Ratio


250,00%
188,24% 220,95%
200,00% 170,59%
159,70%
150,00% 127,25%
100,00%

50,00%

0,00%
2012 2013 2014 2015 2016

Pada tahun 2012 sebesar 170,59% mendapat skor 5. Pada tahun 2013

mengalami kenaikan persentase sebesar 188,24% mendapat skor 5 ini

disebabkan peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp 4.070.492.871,

peningkatan piutang usaha sebesar Rp 2.825.108.640, peningkatan pada

piutang lain-lain sebesar Rp 90.953.264, peningkatan persediaan sebesar Rp

2.645.892.517, peningkatan uang muka sebesar Rp 90.824.054, peningkatan

beban dibayar dimuka sebesar Rp 48.622.460, peningkatan pajak dibayar

dimuka sebesar Rp 57.782.185, penurunan pinjaman jangka pendek sebesar

Rp 320.926.026, penurunan utang lain-lain sebesar Rp 320.383.917,

penurunan utang pajak sebesar Rp 398.536.742, dan penurunan uang muka

penjualan sebesar Rp 23.752.035. Pada tahun 2014 mengalami kenaikan

persentase sebesar 220,95% mendapat skor 5 ini disebabkan peningkatan

kas dan setara kas sebesar Rp 4.925.949.551, peningkatan piutang usaha

sebesar Rp 3.301.247.304, peningkatan pada piutang lain-lain sebesar Rp


55

131.309.251, peningkatan persediaan sebesar Rp 2.811.704.405,

peningkatan uang muka sebesar Rp 148.716.926, peningkatan beban dibayar

dimuka sebesar Rp 52.786.968, peningkatan pajak dibayar dimuka sebesar

Rp 171.261.037, penurunan pinjaman jangka pendek sebesar Rp

81.808.678, penurunan utang lain-lain sebesar Rp 215.000.776, penurunan

utang pajak sebesar Rp 271.687.005, penurunan kewajiban imbalan kerja

jangka pendek sebesar Rp 680.196.988, dan penurunan bagian lancar atas

kewajiban jangka panjang yaitu pinjaman bank sebesar Rp 463.72.257.

Pada tahun 2015 mengalami penurunan persentase sebesar 159,70%

mendapat skor 5 ini disebabkan penurunan kas dan setara kas sebesar Rp

3.964.018.180, penurunan investasi jangka pendek sebentar Rp 2.263.173,

penurunan piutang lain-lain sebentar Rp 84.800.532, penurunan persediaan

sebesar Rp 2.408.974.072, penurunan uang muka sebesar Rp 88.747.138,

penurunan beban dibayar di muka sebesar Rp 38.530.615, peningkatan

pinjaman jangka pendek sebesar Rp 138.603.568, peningkatan utang usaha

sebesar Rp 3.783.245.999, peningkatan beban yang masih harus dibayar

sebesar Rp 633.616.432, peningkatan utang pajak sebesar Rp 275.833.026,

peningkatan kewajiban imbalan kerja jangka pendek Rp 848.863.477,

peningkatan bagian lancar atas kewajiban jangka panjang yaitu pinjaman

bank Rp 630.043.935, dan peningkatan peningkatan bagian lancar atas

kewajiban jangka panjang yaitu kewajiban sewa pembiayaan sebesar Rp

77.037.601. Pada tahun 2016 mengalami penurunan persentase sebesar

127,25% mendapat skor 5 ini disebabkan penurunan kas dan setara kas

sebesar Rp 2.834.444.371, penurunan kas dan setara kas yang dibatasi

penggunaannya sebesar Rp 13.984.560, peningkatan pinjaman jangka


56

pendek sebesar Rp 819.024.714, peningkatan utang usaha sebesar Rp

4.077.757.062, peningkatan utang lain-lain sebesar Rp 305.250.840,

peningkatan beban yang masih harus dibayar sebesar Rp 677.378.424,

peningkatan utang pajak sebesar Rp 363.827.010, peningkatan kewajiban

imbalan kerja jangka pendek sebesar Rp 867.466.489, peningkatan uang

muka penjualan sebesar Rp 49.466.442, peningkatan bagian lancar atas

kewajiban jangka panjang yaitu pinjaman bank sebesar Rp 866.543.711, dan

peningkatan bagian lancar atas kewajiban jangka panjang yaitu kewajiban

sewa pembiayaan sebesar Rp 124.958.736.

e. Collection Periods (CP)

Gambar 4.6 Grafik Collection Periods (CP)


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016

Collection Periods (CP)


60
48 54
50 46 45
42
40
30
20
10
0
2012 2013 2014 2015 2016

Pada tahun 2012 sebesar 46 hari mendapat skor 5. Pada tahun 2013

mengalami penurunan hari sebesar 42 hari mendapat skor 5 ini disebabkan

peningkatan piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp 2.238.452.900,

peningkatan piuang usaha pihak-pihak berelasi sebesar Rp 586.655.740, dan

peningkatan pendapatan sebesar Rp 24.501.240.780. Pada tahun 2014


57

mengalami kenaikan hari sebesar 45 hari mendapat skor 5 ini disebabkan

peningkatan piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp 2.553.653.508,

peningkatan piuang usaha pihak-pihak berelasi sebesar Rp 747.593.796, dan

peningkatan pendapatan sebesar Rp 26.987.035.135. Pada tahun 2015

mengalami kenaikan hari sebesar 48 hari mendapat skor 5 ini disebabkan

peningkatan piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp 2.716.270.338,

peningkatan piuang usaha pihak-pihak berelasi sebesar Rp 827.569.631, dan

penrunan pendapatan sebesar Rp 26.948.004.471. Pada tahun 2016

mengalami kenaikan hari sebesar 54 hari mendapat skor 5 ini disebabkan

peningkatan piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp 3.199.717.689,

peningkatan piuang usaha pihak-pihak berelasi sebesar Rp 638.200.521, dan

penurunan pendapatan sebesar Rp 26.134.306.138.

f. Perputaran Persediaan (PP)

Gambar 4.7 Grafik Perputaran Persediaan (PP)


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016

Perputaran Persediaan (PP)


50
43
39
40 38 37
33
30

20

10

0
2012 2013 2014 2015 2016
58

Pada tahun 2012 sebesar 43 hari mendapat skor 5. Pada tahun 2013

mengalami penurunan sebesar 39 hari mendapat skor 5 ini disebabkan

peningkatan persediaan sebesar Rp 2.645.892.517 dan peningkatan

pendapatan sebesar Rp 24.501.240.780. Pada tahun 2014 mengalami

penurunan sebesar 38 hari mendapat skor 5 ini disebabkan peningkatan

persediaan sebesar Rp 2.811.704.405 dan peningkatan pendapatan sebesar

Rp 26.987.035.135. Pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 33 hari

mendapat skor 4.5 ini disebabkan penurunan persediaan sebesar Rp

2.408.974.072 dan penurunan pendapatan sebesar Rp 26.948.004.471. Pada

tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 37 hari mendapat skor 5 ini

disebabkan peningkatan persediaan sebesar Rp 2.671.144.517 dan

penurunan pendapatan sebesar Rp 26.134.306.138.

g. Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO)

Gambar 4.8 Grafik Total Asset Turn Over (TATO)


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016

Perputaran Total Aset/Total Asset Turn


Over (TATO)
100,00%
80,00% 73,74% 79,46% 78,61% 70,63%
59,09%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
2012 2013 2014 2015 2016
59

Pada tahun 2012 sebesar 73,74% mendapat skor 3. Pada tahun 2013

mengalami peningkatan persentase sebesar 79,46% mendapat skor 3,5 ini

disebabkan peningkatan pendapatan sebesar Rp 24.501.240.780,

peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp 4.070.492.871, peningkatan

piutang usaha sebesar Rp 2.825.108.640, peningkatan piutang lain-lain

sebesar Rp 90.953.264, peningkatan persediaan sebesar Rp 2.645.892.517,

peningkatan uang muka sebesar Rp 90.824.054, peningkatan beban dibayar

di muka sebesar Rp 48.622.460, peningkatan pajak dibayar dimuka sebesar

Rp 57.782.185, peningkatan investasi pada entitas asosiasi sebesar Rp

127.509.500, peningkatan properti investasi – neto sebesar Rp 48.654.931,

peningkatan asset tetap sebesar Rp 18.862.518.157, peningkatan beban

tangguhan – neto sebesar Rp 100.627.005, peningkatan asset tak berwujud –

neto sebesar Rp 1.158.474.986, peningkatan uang muka investasi sebesar

Rp 214.473.111, dan peningkatan asset lain-lain – neto sebesar Rp

38.759.953. Pada 2014 mengalami penurunan persentase sebesar 78,61%

mendapat skor 3,5 ini disebabkan penurunan kas dan setara kas yang

dibatasi penggunaannya sebesar Rp 13.696.811, penurunan investasi jangka

pendek sebesar Rp 91.872.422, penurunan asset pajak tangguhan sebesar Rp

56.552.571, dan penurunan aset tak berwujud – neto sebesar Rp

1.103.697.255. Pada 2015 mengalami penurunan persentase sebesar

70,63% mendapat skor 3 ini disebabkan penurunan pendapatan sebesar Rp

26.948.004.471, penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 3.964.018.180,

penurunan piutang lain-lain sebesar Rp 84.800.532, penurunan persediaan

sebesar Rp 2.408.974.072, penurunan uang muka sebesar Rp 88.747.138,

penurunan beban dibayar di muka sebesar Rp 38.530.615, penurunan


60

properti investasi – neto sebesar Rp 175.123.263, dan penurunan uang muka

investasi sebesar Rp 328.280.118. Pada 2016 mengalami penurunan

persentase sebesar 59,09% mendapat skor 2,5 ini disebabkan penurunan

pendapatan sebesar Rp 26.134.306.138, penurunan kas dan setara kas

sebesar Rp 2.834.444.371, penurunan kas dan setara kas yang dibatasi

penggunaanya sebesar Rp 13.984.560, penurunan investasi pada entitas

asosiasi sebesar Rp 93.984.643, penurunan properti investasi – neto sebesar

Rp 160.694045, penurunan beban tangguhan – neto sebesar Rp

117.653.721, penurunan uang muka investasi sebesar Rp 179.217.050, dan

penurunan asset lain-lain neto sebesar Rp 347.865.596.

h. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset (TMS terhadap TA)

Gambar 4.9 Grafik Rasio TMS terhadap TA


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016

Rasio Modal Sendiri Terhadap Total


Aset
14,00% 11,76% 11,43%
12,00% 10,89% 10,17%
9,72%
10,00%
8,00%
6,00%
4,00%
2,00%
0,00%
2012 2013 2014 2015 2016

Pada tahun 2012 sebesar 11,76% mendapat skor 6. Pada tahun 2013

mengalami penurunan persentase sebesar 11,43% mendapat skor 6 ini

disebabkan peningkatan komponen ekuitas lainnya sebesar Rp 403.959.446,


61

peningkatan saldo laba – belum dicadangkan sebesar Rp 18.123.197.076,

peningkatan kepentingan non pengendali sebesar Rp 919.577.372,

penurunan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya sebesar Rp

37.599.156, penurunan investasi jangka pendek sebesar Rp 104.835.223,

dan penurunan aset pajak tangguhan sebesar Rp 109.974.764. Pada tahun

2014 mengalami penurunan persentase sebesar 10,89% mendapat skor 6 ini

disebabkan peningkatan komponen ekuitas lainnya sebesar Rp 475.228.790,

peningkatan saldo laba – belum dicadangkan sebesar Rp 21.266.487.985,

peningkatan kepentingan non pengendali sebesar Rp 958.465.329,

penurunan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya sebesar Rp

13.696.811, penurunan investasi jangka pendek sebesar Rp 91.872.422,

penurunan aset pajak tangguhan sebesar Rp 56.552.571, dan penurunan aset

tak berwujud – neto sebesar Rp 1.103.697.255. Pada tahun 2015 mengalami

penurunan persentase sebesar 10,17% mendapat skor 6 ini disebabkan

peningkatan komponen ekuitas lainnya sebesar Rp 553.155.266,

peningkatan saldo laba – belum dicadangkan sebesar Rp 23.561.638.624,

peningkatan pada kepentingan non pengendali sebesar Rp 1.021.256.611,

penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 3.964.018.180, penurunan

investasi jangka pendek sebesar Rp 2.263.173, penurunan piutang lain-lain

sebesar Rp 84.800.532, penurunan persediaan sebesar Rp 2.408.974.072,

penurunan uang muka sebesar Rp 2.408.974.072, penurunan beban dibayar

di muka sebesar Rp 88.747.138, penurunan pajak dibayar dimuka sebesar

Rp 38.530.615, penurunan property investasi – neto sebesar Rp 175.123.263


62

dan penurunan uang muka investasi sebesar Rp 328.280.118. Pada tahun

2016 mengalami penurunan persentase sebesar 9,72% mendapat skor 4 ini

disebabkan peningkatan saldo laba – belum dicadangkan sebesar Rp

26.274.646.670, peningkatan pada kepentingan non pengendali sebesar Rp

1.539.195.697, penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 2.834.444.371,

penurunan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya sebesar Rp

13.984.560, penurunan investasi pada entitas asosiasi sebesar Rp

93.984.643, penurunan properti investasi – neto sebesar Rp 160.694.045,

penurunan beban tangguhan – neto sebesar Rp 117.653.721, penurunan

uang muka investasi sebesar Rp 179.217.050, dan penurunan asset lain-lain

– neto sebesar Rp 347.865.596.


63

Maka berdasarkan hasil analisis dan evaluasi diatas, secara umum nilai kinerja perusahaan secara keseluruhan selam tahun

2012 sampai dengan 2016 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.11 Hasil Analisis Kinerja Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
No Rasio Keuangan
Skor Skor Skor Skor Skor
Imbalan kepada pemegang
1 saham/Return On Equity (ROE) 36,99 % 20 32,63 % 20 28,61 % 20 19,75 % 20 17,38 % 20
Imbalan Investasi/Return On
2 Investment (ROI) 52,91 % 15 51,24 % 15 50,06 % 15 45,43 % 15 42,21 % 15
3 Rasio Kas (Cash Ratio) 63,85 % 5 77,55 % 5 93,70 % 5 60,45 % 5 49,62 % 5
4 Rasio Lancar (Current Ratio) 170,59 % 5 188,24 % 5 220,95 % 5 159,70 % 5 127,25 % 5
5 Collection Periods (CP) 46 hari 5 42 hari 5 45 hari 5 48 hari 5 54 hari 5
6 Perputaran Persediaan (PP) 43 hari 5 39 hari 5 38 hari 5 33 hari 4.5 37 hari 5
Perputaran Total Asset/Total
7 Asset Turn Over (TATO) 73,74 % 3.5 79,46 % 3 78,61 % 3.5 70,63 % 3 59,09 % 2.5
Total Modal Sendiri Terhadap
8 Total Asset (TMS terhadap TA) 11,76 % 6 11,43 % 6 10,89 % 6 10,17 % 6 9,72 % 4
Total Skor 64,5 64 64,5 63,5 61,5

63
64

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 total skor untuk kinerja

keuangan adalah 64,5 atau 92,14% dari total skor seharusnya yakni 70. Pada

tahun 2013 total skor untuk kinerja keuangan adalah 64 atau 91,42% dari total

skor seharusnya yakni 70. Pada tahun 2014 total skor untuk kinerja keuangan

adalah 64,5 atau 92,14% dari total skor seharusnya yakni 70. Pada tahun 2015

total skor untuk kinerja keuangan adalah 63,5 atau 90,71% dari total skor

seharusnya yakni 70. Pada tahun 2016 total skor untuk kinerja keuangan adalah

61,5 atau 87,85% dari total skor seharusnya yakni 70.


65

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan dan analisa dari bab sebelumnya, maka pada bab

ini peneliti mengambil simpulan serta memberikan saran-saran yang dianggap

perlu sebagai bahan pertimbangan demi penyempurnaan dan pencapaian tujuan di

masa yang akan datang.

5.1 Simpulan

a. Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE) berdasarkan

Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-100/MBU/2002 pada PT

Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-2016, skor penilaian

kinerja yang didapatkan pada tahun 2012-2016 yakni 20.

b. Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI) berdasarkan Surat

Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-100/MBU/2002 pada PT

Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-2016, skor penilaian

kinerja yang didapatkan pada tahun 2012-2016 yakni 15.

c. Rasio Kas (Cash Ratio) berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN

Nomor: Kep-100/MBU/2002 pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

periode 2012-2016, skor penilaian kinerja yang didapatkan pada tahun

2012-2016 yakni 5.

d. Rasio Lancar (Current Ratio) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

BUMN Nomor: Kep-100/MBU/2002 pada PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk periode 2012-2016, skor penilaian kinerja yang

didapatkan pada tahun 2012-2016 yakni 5.


66

e. Collection Periods (CP) berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN

Nomor: Kep-100/MBU/2002 pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

periode 2012-2016, skor penilaian kinerja yang didapatkan pada tahun

2012-2016 yakni 5.

f. Perputaran Persediaan (PP) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

BUMN Nomor: Kep-100/MBU/2002 pada PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk periode 2012-2016, skor penilaian kinerja yang

didapatkan pada tahun 2012-2014 yakni 20 sedangkan pada tahun 2015

mengalami penurunan skor yakni 4,5 tetapi pada tahun 2016 mengalami

peningkatan skor yakni 5.

g. Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO) berdasarkan

Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-100/MBU/2002 pada PT

Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-2016, skor penilaian

kinerja yang didapatkan pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan

skor dari 3,5 menjadi 3 sedangkan pada tahun 2014 mengalami

peningkatan skor yakni 3 tetapi pada tahun 2015-2016 mengalami

penurunan skor dari 3 menjadi 2,5.

h. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset (TMS terhadap TA)

berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-

100/MBU/2002 pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012

sampai dengan 2016, skor penilaian kinerja yang didapatkan pada tahun

2012-2015 yakni 20 sedangkan pada tahun 2016 mengalami penurunan

skor yakni 4.
67

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang dapat peneliti berikan

adalah bagi penelitian berikutnya, diharapkan dapat memasukkan aspek lain

tentang penilaian kinerja BUMN dari Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor :

Kep-100/MBU/2002 yaitu aspek operasional dan aspek administrasi sehingga

diharapkan penilaian kinerja perusahaan BUMN dapat dilihat secara menyeluruh

dari ketiga aspek tersebut.


68

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki 2010. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan, Cetakan Ketiga.


BPFE-Yogyakarta.

Harapan, Sofyan Syafri 2013. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi
Pertama, Cetakan Kesebelas. Jakarta: Rajawali Pers.

Http://bumn.go.id/ (diakses 27 Desember 2016).

Ibrahim, Nurul Amalina A. Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja


Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Universitas
Hasanuddin. Makassar. SKRIPSI LENGKAP-FEB-MANAJEMEN-
NURUL AMALINA A. IBRAHIM.pdf. (diakses 18 Januari 2017).

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan Kedelapan.


Jakarta: Rajawali Pers.

Kembara, Winda. 2011. Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Dan Profitabilitas


Laporan Keuangan Pada PT Angkasa Pura 1 Balikpapan.

Mardiasmo. 2000. Akuntansi Keuangan Dasar I. Edisi Ketiga, Cetakan Pertama.


BPFE-Yogyakarta.

Mirnawati. 2014. Penilaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Laporan Keuangan


Pada PT Pertamina (Persero). Politeknik Negeri Samarinda.

Munawir. 2012.Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Cetakan Keenam


Belas.Liberty Yogyakarta.

Suradi. 2009. Akuntansi Pengantar 1. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Gava


Media.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi.


CetakanKetujuh. Yogyakarta: Ekoisia Yogyakarta.

http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx (diakses
juli 2017).

Anda mungkin juga menyukai