Anda di halaman 1dari 18

Perekonomian Indonesia

Modul 9
APBN, Kebijakan Fiskal dan Hutang Luar Negeri
ISMI ISWANDI, DRS, M.Si

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9

BAB 7
APBN, KEBIJAKAN FISKAL DAN HUTANG LUAR NEGERI

1. APBN
APBN merupakan singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Untuk
mengatur kegiatan perekonomian nasional, suatu negara harus membuat anggaran
pendapatan dan belanja, begitu pula dengan Indonesia.
APNB dapat diartikan sebagai Suatu daftar yang memuat rincian sumber-sumber
pendapatan negara dan jenis-jenispengeluarannya dalam jangka waktu satu tahun
(1 januari – 31 desember), yang ditetapkan berdasarkan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk kepentingan rakyat.

Dikenal tiga anggaran:


Anggaran deficit →pengeluaran negara > penerimaan negara
Anggaran surplus →pengeluaran negara < penerimaan negara
Anggaran berimbang →pengeluaran negara = penerimaan negara.

Fungsi APBN ditinjau dari sisi kebijaksanaan Fiskal adalah:


a. Fungsi Alokasi.
APBN digunakan untuk mengatur alokasi dana dari seluruh pendapatan negara
kepada pos-pos belanja untuk pengadaan barang dan jasa public, serta
pembiayaan pembangunan lainnya.
b. Fungsi Distribusi.
Bertujuan untuk menciptakan pemerataan atau mengurangi kesenjangan
ekonomi antar wilayah, kelas social, maupun sektoral. Selain digunakan untuk
kepentingan umum (kegiatan pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintahan), APBN juga disalurkan kembali kepada masyarakat dalam

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9
bentuk subsidi, beasiswa, dan dana pensiun dalam bentuk transfer payment
(pengalihan pembiayaan dari satu sector ke sector yang lain).

c Fungsi Stabilitas
Sebagai instrument bagi pengendalian stabilisasi ekonomi suatu negara di
bidang fiscal. Misal bila terjadi ketidakseimbangan yang sangat ekstrim
maka pemerintah dapat melakukan intervensi melalui anggaran guna
mengembalikan pada keadaan normal.

Fungsi APBN ditinjau dari sisi Manajemen, al:


a. Sebagai pedoman bagi pemerintah untuk melakukan tugas di masa yang
akan datang.
b. Sebagai alat control masyarakat terhadap kebijakan yang telah dibuat oleh
pemerintah.
c. Untuk menilai seberapa jauh pencapaian pemerintah dalam melaksanakan
kebijakan dan program-program yang telah direncanakan.

APBN mempunyai dua komponen besar anggaran pendapatan dan anggaran


pengeluaran.

Anggaran pendapatan meliputi: pajak (paling dominan), retribusi, royalty, bagian laba
BUMN, dan berbagai pendapatan non-pajak lainnya; sedangkan anggaran
pengeluaran terdiri dari: pengeluaran pemerintah pusat (meliputi: gaji pegawai negeri,
pengeluaran material, investasi, pembayaran bunga pinjaman, subsidi, dll) dan
pengeluaran pemerintah daerah (umumnya merupakan transfer untuk kepentingan
pemerintah daerah).

Beberapa gambaran umum tentang APBN Indonesia (2005-2010), al:

1. Diantara jenis-jenis pajak yang ada, pajak penghasilan (PPh) dari sector
migas dan non-migas adalah yang terbesar didominasi oleh PPs sector
non-migas.
2. Dari sector luar negeri, bea masuk selalu lebih besar dari bea keluar. Ini
artinya Indonesia banyak impor. Bea keluar yang rendah belum tentu

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9
ekspornya kecil. Bisa terjadi pemerintah merangsang ekspor dalam jumlah
besar melalui keringanan bea keluar.
3. Ketergantungan keuangan pemerintah terhadap sector migas namun
semakin berkurang
4. Pemasukan dari laba BUMN secara umum cenderung terus meningkat.

Sebagai tambahan informasi bawah dari sisi jumlah penduduk dan luas pasar,
Indonesia adalah yang terbesar di ASEAN tetapi tidak dari Rasio Pendapatan
Pemerintah Pusat (RPPP) terhadap PDB. Lihat gambaran untuk tahun 2009 di
bawah ini:

Indonesia : RPPP terhadap PDB sebesar : 15,4%.

Singapura : RPPP terhadap PDB sebesar : 17,7%.

Malaysia : RPPP terhadap PDB sebesar : 23,5%.

Vietnam : RPPP terhadap PDB sebesar : 23,7%.

Selanjutnya yang perlu disadari bahwa secara umum subsidi merupakan


komponen belanja negara yang terbesar, di mana dalam subsidi tersebut,
komponen subsidi BBM dan listrik merupakan yang terbesar dan bahkan subsidi
BBM konon terus membengkak seiring meningkatnya harga minyak dunia dan
semakin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor.

Selanjutnya komponen belanja pegawai merupakan subsidi terbesar kedua.


Komponen ini meliputi: gaji & tunjangan, honorarium & vakasi, dan kontribusi
social. Gaji & tunjangan merupakan yang terbesar.

Berikut contoh APBN 2018 dan RAPBN 2019

Ingat: mula-mula RAPN dan RABN. Digabung menjadi RAPBN

Setelah disyahkan menjadi APN dan ABN. Digabng menjadi APBN

Postur APBN 2019 (dalam triliun rupiah)

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9
Pendapatan Negara: 1.894,7 Belanja Negara: 2.220,7

berasal dari: terdiri dari:

Penerimaan Pajak:1.618,1 Belanja Pusat :1.454,5

Pen.. bukan Pajak: 275,4 Transf ke daerah

Hibah 1,2 + Dana Desa : 7.66,2

Defisit 325,9

Deficit tersebut di atas ditutup dengan pembiayaan anggaran.

Selanjutnya terdapat keseimbangan primer sebesar 87,3.

Postur RAPBN 2019 (dalam triliun rupiah)

Pendapatan Negara: 2.142,5 Belanja Negara: 2.439,7

berasal dari: terdiri dari:

Penerimaan Pajak:1.781,0 Belanja Pusat :1.607,3

Pen.. bukan Pajak: 361,1 Transf ke daerah

Hibah 0,4 + Dana Desa : 832,4

Defisit 297,2 (1,84% dari PDB)

Deficit tersebut di atas ditutup dengan pembiayaan anggaran.

Selanjutnya terdapat keseimbangan primer sebesar 21,7.

Keseimbangan Primer = Penerimaan utang – (Pengeluaran rutin + bunga dan cicilan


utang..

Beberapa asumsi dasar RAPBN 2019 sbb:

1) Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%


2) Inflasi sebesar 3,5%

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9
3) Nilai tukar rupiah terhadap dolar Rp.14.400
4) ICP (Indonesia Crude Price) USb $.70 per barel
5) Lifting;
a. Minyak 750 barel per hari. Barel adalah ukuran yang berdasarkan standar UK
(United Kingdom). 1 barrel = 159 liter
b. Lifting gas bumi : 1.750 ribu barrel per hari

Keterangan lain:

Belanja pemerintah pusat terutama untuk meningkatkan kualitas SDM, seperti untuk:

a. Meningkatkan sarana prasarana


b. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas pendidikan
c. Menambah dan memperkuat pendidikan vokasi (keahlian terapan) di pusat
dan daerah, dll

Transfer ke daerah meliputi, al:

a. Dana bagi hasil pusat dan daerah


b. Dana alokasi umum
c. Dana insentif daerah
d. Dana alokasi khusus

Dana desa bertujuan untuk, al:

a. Percepatan pengentasan kemiskinan


b. Bantuan usaha padat karya
c. Peningkatan pemberdayaan masyarakat desa, dll.

Pembiayaan anggaran bertujuan untuk mengatasi deficit, antara lain dengan cara:

a. Pembiayaan utang. Contoh: Pemerintah mengeluarkan SBN dan SUN


b. Pembiayaan pinjaman,. Contoh: Pinjaman pemerintah kepada BUMN.
c. Pemanfaatan sisa anggaran (jika ada).

2. Kebijakan Fiskal.

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9
Kebijakan Fiskal dapat diartikan sebagai kebijakan yang dilaksanakan
pemerintah dengan cara meningkatan atau menurunkan pendapatan dalam
bidang anggaran dan belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi
jalannya perekonomian. Instrumen kebijakan ini erat hubungannya dengan
Pajak yang berpengaruh terhadap ekonomi.

Pada umumnya kebijakan fiscal dipahami sebagai kebijakan yang dibuat


pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu Negara melalui pengeluaran
dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Pemerintah menjalankan
kebijakan fiscal dengan maksud mempengaruhi jalannya perekonomian menuju
keadaan yang diinginkan. Dengan melalui kebijakan fiscal, pemerintah dapat
mempengaruhi pendapatan nasional, dapat mempengaruhi kesempatan kerja,
dapat mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan nasilnal, dan dapat
mempengaruhi distribusi pendapatan nasional.

Kebijakan fiscal merupakan sarana untuk menggalakkan pembangunan


ekonomi seperti meningkatkan laju inflasi, mendorong investasi, meningkatkan
kesempatan kerja, meningkatkan kestabilan ekonomi, mengatur
pendistribusian pendapatan nasional. Kebijakan fiscal dapat juga memacu
lajunya investasi di sector swasta. Untuk merangsang investasi tertentu,
pemerintah dapat memberikan tax amnesty atau pembebasan pajak selama
kurun waktu tertentu sehingga diharapkan investor dapat lebih tertarik untuk
menanamkan modalnya di sector tertentu di bidang ekonomi.

Pajak barang ekspor dikenakan dengan serendah mungkin atau bahkan bebas
pajak akan memotivasi ekspor lebih baik, sebaliknya pajak impor tidak hanya
berfungsi untuk meningkatkan pendapatan pemerintah tetapi juga dapat
menghambat lajunya barang impor masukke suatu Negara. Bila pajak
perusahaan (seperti perusahaan produksi) rendah maka berpengaruh terhadap
biaya produksi, akibatnya harga jual produk di pasar lebih rendah dan
kemampuan konsumen meningkat dalam menyerap produk tersebut. selain itu

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9
diharapkan produk dalam negeri menjadi lebih mampu bersaing dari sisi harga
jual dengan produk impor.

Walaupun pajak bukan satu-satunya sumber pendapatan Negara namun pajak


merupakan sumber pendapatan Negara yang paling dominan dibandingkan
dengan sumber pendapatan Negara lain seperti: pinjaman dari bank sentral,
pinjaman dari masyarakat dalam negeri, pinjaman dari luar negeri, hasil
penyewaan (jika ada), jual aset yang diperkirakan sudah tidak atau kurang
bermanfaat seperti di masa Megawati sebagai Presiden, dan lain-lain.

Bila pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat meningkat dan
industry akan meningkat jumlah outputnya. Sebaliknya dengan pajak yang
tinggi akan menurunkan daya beli masyarakat sehingga output industry akan
menurun. Oleh karena itu terkadang pemerintah suatu negara menganut
system pajak degresif dengan alasan atau sebagai upaya memacu
ekonominya.

Ada juga negara yang menganut system pajak proporsional supaya seluruh
masyarakat mendapat perlakuan adil dan proporsional serta tidak sulit
mengatur/mengendalikannya. Namun Indonesia saat ini menganut system
pajak progresif (berubah dari sebelumnya menganut sistem pajak proporsional).
Dikatakan demikian karena di satu sisi pemerintah beralasan untuk mengurangi
pertumbuhan jumlah kendaraan sedangkan di sisi lain adalah untuk
meningkatkan pendapatan daerah melalui PAD (sepertinya dua hal tersebut
bertolak belakang).

Keynes mengatakan bahwa kebijakan fiscal sangat penting untuk mengatasi


pengangguran karena melalui kebijakan ini, pendapatan nasional bisa
bertambah sehingga pengeluaran aggregate dapat meningkat guna
meningkatkan perekonomian dan penambahan menggunaan tenaga kerja.

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9
Di Indonesia, Pajak progresif terutama dikenakan terhadap pajak penghasilan
untuk wajib pajak orang pribadi dengan ketentuan sebagai berikut:
Tarif pajak 5% untuk orang pribadi yang berpenghasilan sampai dengan rp.50
juta per tahun
Tarif pajak 15% untuk orang pribadi yang berpenghasilan antara Rp.50 juta
sampai dengan Rp.250 juta.
Tarif pajak 25% untuk orang pribadi yang berpenghasilan antara Rp.250 juta
sampai dengan Rp.500 juta.
Tarif pajak 30% untuk orang pribadi yang berpenghasilan diatas Rp.500 juta.
Tarif pajak progresif juga ditujukan pada kendaraan bermotor yaitu motor dan
mobil di mana semakin besar atau semakin banyak kendaraan yang dimiliki
maka akan semakin tinggi pula persentase kena pajak.

Pemerintah menganut system tariff pajak progresif dengan alasan:


Orang yang lebih kaya harus dikenakan pajak yang lebih tinggi supaya terasa
lebih berkeadilan dan melalui pajak tersebut pemerintah berhadap pendapatan
pemerintah dari sector pajak akan semakin meningkat dalam rangka
meningkatkan pendapatan APBN agar belanja juga meningkat demi
mengupayakan pertumbhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang berkeadilan.

Kebijaksanaan Fiskal berfungsi untuk:


1) Fungsi Alokasi
Sebagai fungsi untuk mengalokasikan factor-faktor produksi yang
tersedia dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
2) Fungsi Distribusi
Sebagai fungsi yang mempunyai tujuan agar pembagian pendapatan
nasional dapat merata untuk semua kalangan.
3) Fungsi Stabilisasi

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9
Mengupayakan terciptanya keseimbangan ekonomi terutama berupa
kesempatan kerja yang tinggi, tingkat harga barang kebutuhan pokok
relative stabil, dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai.

3. Hutang Luar Negeri


Sejak krisis Utang Luar Negeri (ULN) dunia pada tahun 1980-an, masalah ULN
banyak dialami oleh Nebara Berkembang (NB) semakin memburuk. Banyak
NB semakin terjerumus kepada ULN sampai Negara Negara besar pemberi
pinjaman atau pemberi utang terpaksa melakukan beberapa program
penyesuaian structural terhadap Negara-negara peminjam terutama atas
desakan IMF dan World Bank. Sebagai syarat utama untuk mendapatkan
pinjaman baru atau pengurangan terhadap pinjaman lama (Tambunan : 2001)
bahkan Indonesia beberapa kali nyaris terjerumus kepada utang luar negeri
sejak orde lama hingga krisis keuangan Asia 1997 – 1998. Pada saat krisis
tersebut Indonesia banyak mendapat bantuan dari IMF dan akhirnya bisa
dilunasi beberapa tahun kemudian.

Masalah utang luar negeri sebenarnya bukan masalah baru bagi Indonesia,
namun menjadi masalah yang sangat serius semenjak pertengahan tahun
1980-an yakni hutang baru yang diterima ternyata semakin membuat
Indonesia berat untuk membayar cicilan pokok dan bunga secara keseluruhan
karena sebelumnya sudah ada hutang luar negeri yang jumlahnya tidak kecil.
Utang luar negeri pada era Suharto mencapai 6,3 miliar dolar AS yang berasal
dari hutang pada masa penjajahan belanda ebesar 4 miliar dan pada masa
dan sebesar 2,3 miliar berasal dari hutang pada masa pemerintahan Sukarno.
Selanjutnya pada akhir pemerintahan Suharto terus membengkak dan pada
akhir pemerintahan Suharto, utang luar negeri Indonesia menjadi 54 miliar
dolar AS. Lebih rincinya selama periode 1981 – 2005, hutang luar negeri
Indonesia rata-rata tumbuh sebesar 9% per tahun. Pertumbuhan tertinggi
terjadi pada tahun 1987 yang mencapai 22,3%. Pertumbuhan yang kecil pada
utang luar negeri baru terjadi pada tahun 2002.

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9

Semenjak terjadi krisis ekonomi mulai tahun 1998 saat itu perekonomian
Indonesia mencapai titik terburuk. Utang luar negeri mengalami peningkatan
yang besar dari 100,338 juta dolar AS menjadi 122,033 juta dolar AS pada
tahun 1998 atau meningkat sebesar 21,6% namun mengalami penurunan
kembali pada tahun 2002 dan setelah itu cenderung naik lagi.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan, nilai utang luar
negeri Indonesia ( terdiri dari utang Pemerintah dan Bank Sentral) pada tahun
2009 tercatat sebanyak 99,27 miliar dolar AS sedangkan utang swasta (terdiri
dari utang bank dan non-bank sepertiperusahaan-perusahaan) sebesar 73,61
miliar dolar AS. Namun pada September 2013 utang luar negeri pemerintah
menjadi sedikit lebih kecil dibandingkan utang luar negeri swasta yaitu masing-
masing sebesar 123,71 miliar dolar AS utang luar negeri pemerintah dan
sebesar 133,66 miliar dolar AS untuk utang swasta. Selanjutnya ada rencana
pemerintah untuk membayar cicilan pokok + bunga utang luar negeri

Tingginya utang luar negeri dari banyak Negara berkembang terutama


disebabkan oleh tiga jenis deficit, yaitu: Defisit Transaksi Berjalan (TB), deficit
Neraca Perdagangan yang ditunjukkan dalam ekspor total sering lebih kecil
dari impor total, dan deficit investasi di mana sering kekurangan dana untuk
membiayai investasi dalam negeri.

➢ Transaksi berjalan atau current account artinya adalah bagian dari neraca
pembayaran yang terdiri dari neraca perdagangan, pendapatan factor bersih,
dan transfer unilateral.
➢ Neraca perdagangan berhubungan dengan ekspor – impor.
Pendapatan factor bersih merupakan pendapatan atas factor produksi (tenaga
kerja dan modal milik penduduk suatu Negara dikurangi dengan pendapatan
yang sama milik penduduk asing yang diperoleh dari Negara tersebut yang
harus dibayarkan ke luar negeri.

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9
➢ Transfer unilateral atau unilateral transfer disebut juga transaksi satu arah atau
transaksi sepihak yaitu transaksi yang tidak menimbulkan kewajiban untuk
melakukan pembayaran seperti hadian (gift) dan bantuan (aid). Bila suatu
Negara memberikan hadian atau bantuan ke Negara lain merupaan transaksi
debet dan apabila merima bantuan dari Negara lain merupakan transaksi kredit.

Dari ketiga factor tersebut, transaksi berjalan sering disebut sebagai penyebab utama
membengkaknya utang luar negeri dari banyak Negara berkembang. Besarnya deficit
transaksi berjalan melebihi surplus neraca modal mengakibatkan deficit neraca
pembayaran (BOP:atau Bakance Of Payment) yang berarti cadangan devisa
berkurang. Apabila saldo transaksi berjalan setiap tahun negative maka cadangan
devisa dengan sendirinya akan habis jika tidak ada sumber-sumber lain seperti
investasi dari luar negeri sebagaimana dialami oleh Negara Negara miskin di Afrika.
Padahal devisa sangat dibutuhkan terutama untuk membiayai impor terhadap barang
modal dan barang pembantu untuk melakukan produksi di dalam negeri.

Dari uraian di atas artinya deficit transaksi berjalan yang terus menerus mengakibatkan
banya Negara berkembang semakin ketergantungan terhadap pinjaman luar negeri
terutama Negara-negara yang kondisi ekonomi domestiknya tidak menggairahkan para
investor asing karena berbagai alasan seperti tidak ada kepastian hokum dan
keamanan, infrastruktur buruk, kebijakan ekonomi dan perdagangan luar negeri yang
terlalu protektif, kualitas sumber daya manusia rendah, politik tidak stabil dan lainnya
sehingga sulit bagi Negara-negara tersebut untuk mensubstitusikan pinjaman luar
negeri dengan investasi misalnya daam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA).

Sejak pemerintahan Orde Baru hingga sekarang, tingkat ketergantungan Indonesia


terhadap utang luar negeri tidak pernah menyrut bahkan mengalami suatu akselerasi
yang pesat sejak krisis ekonomi yang dimulai tahun 1997/1998 karena pada peride
tersebut pemerntah terpaksa membuat utang baru dalam jumlah besar dari IMF untuk
membiayaan pemulihan ekonomi.

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9
Pada masa Soeharto, utang luar negeri dibutuhkan terutama untuk membiayaan deficit
investasi, deficit transaksi berjalan, dan beberapa komponen dari sisi pengeluaran
APBN.

Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri merupakan pinjaman yang diperoleh dari
para kreditor di luar negeri. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah,
perusahaan, atau perorangan. Utang luar negeri dapat digunakan untuk membiayai
proyek-proyek pembangunan maupun untuk memperluas usaha bisnis. Di banyak
negara Eropa, utang luar negeri merupakan berkah karena ekonomi negara tersebut
maju melalui utang luar negeri, tetapi di Indonesia dahulu (menurut sebagian
pengamat) ternyata utang luar negeri membawa bencana karena utang luar negeri
terus membengkak tetapi pertumbuhan ekonomi tidak terlalu memuaskan.

Utang luar negeri dapat diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain atau
lembaga keuangan internasional. Sampai dengan Maret 2013 hutang luar negeri
Indonesia mencapai Rp.1.991,22 trilyun atau perkiraan ada di kisaran 21,4% dari PDB.

Berikut perkembangan hutang luar negeri selama beberapa tahun terakhir (Rp. Triliun):

2013 sebesar Rp.1.191 triliun

2014 Rp.3.842

2015 Rp.4.039

2016 Rp.4.121

2017 Rp.4.685

2018 Rp.5.191

2019 Rp.5.569

2020 (s.d Juli) Rp.6.000.

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9
Utang Luar Negeri tersebut terdiri dari Utang Pemerintah + Bank Indonesia dan Utang
Swasta. Sampai saat ini perbandingan Pemerintah + Bank Indonesia dengan Utang
Swasta berada pada porsi yang tidak jauh berbeda atau lebih kurang sama.

Pada Negara maju umumnya hutang swasta lebih besar dari hutang pemerintah
karena wasta lebih banyak berperan di biang ekonomi sedangkan pada Negara miskin
kecenderungan sebaliknya di mana hutang pemerintah lebih besar dari hutang swasta
karena ekonomi belum berkembang sedangkan pemerintah berperan dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. pada Negara berkembang atau
NSB: Negara Sedang Berkembang) umumnya hutang pemerintah dan hutang swasta
mempunyai perbandingan yang tidak jauh berbeda seperti pada Indonesia pada bulan
Januari 2020 total utang luar negeri sebesar $ US..410,8 miliar di mana total
pemerintah + bank sentral sebesar $ US.207,8 dan utang swasta (termasuk BUMN)
sebesar $ US.203,0 atau dengan perbandingan sebesar 51 : 49.

Srimulyani mengatakan bahwa hutang luar negeri tersebut tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu mengkhawatirkan asal akonomi terus bergulir dan semakin lancar dan tentu saja
diiringi adanya transparansi. Hutang luar negeri tersebut, antara lain berasal dari:

➢ Pinjaman dari JBIC (Japan Bank for International Corporation).


➢ World Bank
➢ IMF
➢ ADB, IDB dll.
➢ Beban bunga utang

Negara yang paling rajin memberi pinjaman ke pemerintah Indonesia adalah:

➢ Perancis (sampai Maret 2013: Rp.21,03 trilyun)


➢ Jerman (sampai Maret 2013: Rp.19,43 trilyun)
➢ Jepang (sampai Maret 2013: Rp.235,16 trilyun)
➢ Cina (sebagai Negara pemberi pinjaman terbesar saat ini)

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9
➢ Cina saat ini merupakan Negara pemberi pinjaman atau kreditor terbesar di
dunia. Berdasarkan data statistic utang luar negeri Indonesia dari Cina pada
Agustus 2019 adalah sebesar US $. 16,99 milyar atau setara dengan
Rp.239,55 triliun. Indonesia merupakan Negara yang menerima pinjaman
atau utang luar negeridari Cina di urutan keempat setelah Singapura,
Jepang, dan Amerika Serikat.

Berikut alur krisis utang luar negeri:

Inflasi terus berlangsung

Rupiah terus melemah Krisis nilai rupiah

Utang LN terus bertambah

Pengelolaan utang blm efisien

Rupiah terus terdepresiasi Beban utang LN makin berat

Jatuh tempo bayar utang telah tiba

Ketersediaan valas terbatas Peminjam memburu dolar

Rupiah terus melemah

Beban utang LN makin berat Krisis utang LN, jalan


keluarnya:
Restrukturisasi utang
LN, Konversi dengan
cara pengeluaran
saham, Pinjam uang utk
bayar utang, Bayar
dengan cara tertentu

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9

Sebagai tambahan informasi, berikut dapat dilihat kinerja perdagangan internasional


Indonesia selama beberapa tahun terakhir:

Tabel 7.1: Kinerja Perdagangan internasional Indonesia (juta dolar AS)

ITEM 2015 2016 2017 2018 2019


EKSPOR 150.282,3 144.433,5 168.000,7 188.630,0 167.000,5
IMPOR 186.628,7 135.650,0 156.893,0 180.000,1 170.000,2
DEF/SURP - 36,346.4 + 8.873,5 +11.107,7 - 8.629,9 - 2.999,7
Memperhatikan kinerja perdagangan internasional di atas tampak bahwa selama kurun
waktu lima tahun terakhir, Indonesia hanya dua kali pengalami surplus neraca
perdagangan selebihnya tiga kali atau tiga tahun mengalami deficit termasuk dua tahun
terakhir. Penyebab deficit adalah impor migas yang sangat tinggi. Bila memperhatikan
perdagangan non migas ternyata Indonesia sedikit mengalami surplus tetapi angka
surplus yang kecil ini tidak mampu menurupi deficit yang tinggi dari sector migas
sehingga kinerja perdagangan internasional secara keseluruhan mengalami deficit. Bila
hal ini tidak bisa di atasi maka dalam jangka waktu tertentu berarti devisa akan semakin
menipos dan bahkan habis. Hal ini kemungkinan akan kembali dibiayai melalui pinjaman
seperti melalui Bank Dunia dan atau IMF, akibatnya hutang luar negeri akan terus
bertambah. Akibat lebih anjut nilai mata uang tersebut akan semakin melemah, baik
terhadap nilai mata uang asing maupun terhadap barang dan jasa di dalam negeri.
Kondisi ekonomi Negara tersebut akan semakin parah. Bila masih memungkinkan,
pembangunan kilang baru di dalam negeri perlu dipikirkan karena penggunaannya untuk
jangka panjang.

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9
DAFTAR PUSTAKA

Utama:

Bank Indonesia, Laporan Tahunan, 2000, 2020


Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, PT. Raja Grafindo.

Grossman, Gregoary, 1967, Economic Systems, New Jersey, Prentice Hall, Inc.

Sattar, 2017, Perekonomian Indonesia, CV. Budi Utama,Yogyakarta

Sjahrir, 1995, Moneter, Perkreditan dan Neraca Pembayaran, Persoalan


Ekonomi Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta,
Suroso, P.C., 1994, Perekonomian Indonesia, Buku Panduan Mahasiswa,
Gramedia, Jakarta.

Tambunan, Tulus T.H., 2001., Perekonomian Indonesia, Teori dan Temuan


Empiris, Ghalia Indonesia.

Pendukung:

http://indonesiabaik.id/ebook/sekilas-perekonomian-indonesia-2019

https://ejournal.kemensos.go.id/index.php/Sosioinforma/article/view/47

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/9814

https://jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2011/03/UtangLN.pdf

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/ekonomi-indonesia-pada-
masa-pandemi-covid-19-potret-dan-strategi-pemulihan-2020-2021

https://kumparan.com/berita-terkini/pelaku-kegiatan-ekonomi-di-indonesia-dan-
peranannya-1wNGECkXOOs

https://media.neliti.com/media/publications/11250-ID-analisis-pertumbuhan sektor-
perbankan-di-indonesia-tahun-2001-2008.pdf

https://www.academia.edu/40936638/Peran_Pemerintah_Dalam_Bidang_Ekonomi

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pertumbuhan-ekonomi/

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 9

https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-
makro/kemiskinan/item301

https://www.viva.co.id/arsip/1232162-bank-dunia-ungkap-penyebab-investasi
asing-sulit-masuk-ri

inaba.ac.id

Anda mungkin juga menyukai