Anda di halaman 1dari 4

Tugas Perekonomian Indonesia Bab 7

1. Perlukah intervensi pemerintah di dalam perputaran roda perekonomian


Indonesia?
2. Apa peran utama dari APBN di dalam perekonomian Indonesia dan dari
mana saja sumber-sumber pembiayaannya?
3. Apa saja yang harus dilakukan agar pemerintah bisa melepaskan atau
mengurangi ketergantungannya pada ULN dalam membiayai
anggarannya?
4. Kapan kebijakan fiskal bersifat ekspansif dan kapan kebijakan fiskal
kontraktif diperlukan?
5. Kemungkinan dampak negatif apa saja yang bisa terjadi bagi
perekonomian Indonesia apabila jumlah ULN sudah terlalu banyak?
6. Langkah apa yang perlu diambil pemerintah lewat APBN apabila
perekonomian Indonesia mengalami suatu krisis seperti krisis keuangan
Asia 1997/1998 atau krisis ekonomi global 2008-2009?
7. Tepatkah tindakan pemerintah mengurangi subsidi BBM dan apa
dampaknya pada perekonomian Indonesia dalam jangka pendek dan
jangka panjang?

Jawaban :

1. Tidak perlu, sebab tugas pemerintah di dalam ekonomi hanyalah sebagai


stabilisator, fasilitator, stimulator dan regulator, sedangkan pelaku
ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada swasta.

2. Peran utama dari APBN yaitu jika setiap perusahaan selalu menyusun
anggaran pengeluaran dan pemasukannya setiap tahun agar perusahaan
bisa berkinerja dengan baik sesuai rencana tahunan, demikian juga
pemerintah, dan hal ini dapat dilihat di dalam APBN, yg dibuat setiap
tahun, agar perekonomian nasional bisa terus bergerak dengan laju
pertumbuhan bukan hanya berkelanjutan tetapi juga dengan laju akselerasi
yg meningkat di satu sisi, dan untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional,
di sisi lain.

Sumber2 pembiayaannya :

 Penerimaan perpajakan
adalah semua penerimaan negara yang terdiri atas pajak dalam negeri
dan pajak perdagangan internasional.
 Penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
adalah semua penerimaan Pemerintah Pusat yang diterima dalam
bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian Pemerintah atas
laba badan usaha milik negara (BUMN), penerimaan negara bukan
pajak lainnya, serta pendapatan badan layanan umum (BLU).
 Penerimaan hibah
adalah semua penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau
devisa yang dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang, jasa,
dan surat berharga yang diperoleh dari pemberi hibah yang tidak perlu
dibayar kembali dan yang tidak mengikat, baik yang berasal dari
dalam negeri maupun dari luar negeri.

3. Upaya pemerintah bisa melepaskan atau mengurangi ketergantungannya


pada ULN dalam membiayai anggarannya yaitu :

1. Mengurangi atau bahkan membatasi import barang ataupun bahan


pangan dari negara lain dengan cara lebih memaksimalkan hasil
sumber daya negara kita sendiri.
2. Mengurangi pemakaian dana belanja negara untuk anggaran-
anggaran yang belum terlalu penting. Seperti banyaknya proyek
pemerintah yang molor dan tidak efektif, padahal telah
mengeluarkan dana yang tidak sedikit nominalnya.
3. Megurangi biaya anggaran yang kurang penting. Salah satunya
mengurangi gaji anggota DPR ,yang menurut data yang diperoleh
dari Ispa dan IMF gaji anggota DPR mencapai sampai USD
65.000/tahun dan merupakan gaji terbesar dengan peringkat ke-4
didunia. Dengan jumlah gaji 18 kali lipat dari pendapatan perkapita
rata-rata penduduk Indonesia. Mengapa kita harus mengeluarkan
biaya sebesar itu sedangkan menurut data dari BPS pada tahun 2013
saja, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,07 juta
orang atau 11,37 persen dari seluruh penduduk Indonesia.
Seharusnya kita bisa memanfaatkan dana tersebut untuk lebih bisa
mensejahterakan rakyat dan untuk mengansur hutang yang menjadi
beban negara.
4. Mengurangi subsidi atau bahkan menghilangkan subsidi yang
kurang penting bagi kepentingan masyarakat banyak. Contohnya
adalah menghilangkan subsidi BBM kecuali untuk angkutan umum
karena kebanyakan yang memakai BBM adalah kalangan menengah
keatas yang memiliki kendaraan pribadi.
5. Meningkatkan pendapatan negara dari penerimaan pajak,
memaksimalkan hasil penerimaan sumber daya alam, pendapatan
bagian laba BUMN, pendapatan BLU, dan hasil dari PNPB lainnya.

4. Kebijakan Fiskal merupakan tindakan yang diambil oleh Pemerintah


dalam bidang perpajakan dan anggaran belanja negara dengan tujuan
untuk mempengaruhi pengeluaran agregat ekonomi. Kebijakan fiskal
dapat berupa kebijakan fiskal ekspansif dan kebijakan fiskal kontraktif.

 Kebijakan Fiskal Ekspansif (expansionary fiscal policy)


Menaikkan belanja negara dan menurunkan tingkat pajak netto.
Kebijakan ini untuk meningkatkan daya beli masyarakat . Kebijakan
fiskal ekspansif dilakukan pada saat perekonomian mengalami
resesi/depresi dan pengangguran yang tinggi.

 Kebijakan Fiskal Kontraktif


Menurunkan belanja negara dan menaikkan tingkat pajak.
Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat
dan mengatasi inflasi.

5. NB harus tetap bergantung pd PLN, terutama negara2 yg kondisi


ekonomi domestiknya tidak menggairahkan investor2 asing, sehingga
sulit bagi negara2 tersebut untuk mensubstitusikan PLN dg investasi,
misalnya dlm bentuk PMA. Malah pada tahun 1997-1998 pemerintah
Indonesia terpaksa membuat utang baru dalam jumlah yg besar dari IMF
untuk membiayai pemulihan ekonomi.

6. Langkah apa yg perlu diambil pemerintah lewat APBN apabila


perekonomian Indonesia mengalami suatu krisis seperti krisis keuangan
Asia 1997/1998 atau krisis ekonomi global 2008-2009?

 Mengurangi secara bertahap pembiayaan pembangunan dengan


memakai ULN, yg merupakan selisih antara pencairan pinjaman baru
dan pembayaran pokok utang.
 Membenahi mekanisme dan prosedur pelaksanaan PLN, termasuk
perencanaan, proses seleksi, pemanfaatan dan pengawasannya.
 Memanfaatkan pinjaman secara optimal sesuai dengan prioritas
pembangunan dan dilaksanakan secara transparan, efektif, dan efisien.
 Mengkaji secara menyeluruh kemampuan setiap proyek dan
mempertajam prioritas pengeluaran anggaran dengan memperkuat
pengawasan yg sistematik, utamanya bagi proyek2 yg dibiayai dari
ULN.
 Meningkatkan kemampuan diplomasi dan negosiasi PLN untuk
memperoleh jangka waktu dan pola persyaratan yg memudahkan
proses pencairan dan memperingan beban pembayaran.
 Melakukan restrukturisasi ULN, termasuk permohonan pemotongan
utang dan penjadwalan kembali ULN dg para donor secara transparan
dan dikonsultasikan dg DPR.

7. Tentu pengurangan subsidi BBM baik untuk perekonomian Indonesia


dalam jangka panjang karena akan mengurangi beban fiskal.
Dalam jangka pendek tentu ada dampak dari pengurangan subsidi
BBM. Bisa dipastikan dari kebijakan ini, tarik angkutan umum akan
naik beriringan dengan naiknya harga bahan bakar minyak. Jika
angkutan naik harga barang-barang pokok akan menyesuaikan dengan
biaya yang harus dikeluarkan untuk pembuatan barang dan biaya
distribusi barang. Dengan semuanya naik, tentu para karyawan akan
menuntut naik gaji, jika perusahaan menuruti permintaan karyawan,
bisa dipasti perusahaan akan menaikkan harga jual kepada konsumen.
Jika ini terjadi, secara agregat akan terjadi inflasi yang luar biasa
sesuai dengan besaran naiknya BBM.

Anda mungkin juga menyukai