Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 4

Rey Manchini

Rizky Safira

Sabrina Rahma

Sarah Camisa

Samuel Mario

Tazkia Maharani

Theodora Pfm

Valerian Farel

Yessyurun Oscar
ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO 2020
POSTUR ANGGARAN 2020
PENERIMAAN PAJAK
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
BELANJA
PEMERINTAH
PUSAT
(triliun rupiah)
 
Belanja Pemerintah Pusat naik
Rp13,5 T dari RAPBN 2020.
Terdiri dari kenaikan belanja
Kementerian/Lembaga (K/L) Rp25
T dan penurunan belanja Non-K/L
Rp11,5 T.
ANGGARAN PENDIDIKAN
TARGET PENDIDIKAN
ANGGARAN KESEHATAN
ANGGARAN INFRASTRUKTUR
TRANSFER KE DAERAH DAN D
ANA DESA
Pada APBN 2020 dialokasikan Tr
ansfer ke Daerah dan Dana Desa
(TKDD) mencapai Rp856,9 triliun.
TKDD tersebut terdiri dari Transfe
r ke Daerah sebesar Rp784,9 trili
un dan Dana Desa sebesar Rp72
triliun.
DEFISIT APBN 2020 (triliun rupiah)
APBN tahun 2020 mengalami defisit sebes
ar Rp307,2 triliun atau sebesar 1,76 persen
terhadap PDB (sama dengan defisit RAPB
N tahun 2020).
Upaya menjaga keberlanjutan fiskal juga te
rlihat dari defisit keseimbangan primer yan
g mendekati nol sebesar minus Rp12 triliu
n. Tren penurunan menuju positif ini memb
erikan bukti kuat, sekaligus sinyal positif ba
hwa pengelolaan APBN selama ini telah be
rada pada jalur positif.
Rasio defisit APBN dan defisit keseimbang
an primer ini merupakan yang terendah dal
am enam tahun terakhir.
PEMBIAYAAN ANGGARAN
(triliun rupiah)

Untuk menutup defisit APBN tahun 2020, pembiayaan anggaran sebesar Rp


307,2 triliun atau turun 1,15 persen dari outlook APBN tahun 2019. Pembiay
aan anggaran berasal dari pembiayaan utang baik berupa Surat Berharga N
egara (SBN) Konvensional dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), pe
mbiayaan utang tersebut tumbuh negatif sebesar minus 5,88 persen dari out
look APBN tahun 2019. Selain itu pembiayaan anggaran juga untuk kegiatan
investasi. Pembiayaan investasi tahun 2020 ditujukan untuk meningkatkan k
ualitas pendidikan, percepatan pembangunan infrastruktur, juga mendorong
ekspor nasional dan meningkatkan daya saing bangsa
Sumber pendapatan negara non-pajak
Adapun sumber pendapatan negara non-pajak terdiri dari keuntungan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), pengelolaan sumber daya alam, penyewaan barang milik
pemerintah kepada swasta, harta terlantar, denda untuk kepentingan umum, retribusi

Dana Bagi Dana Alokasi Dana Alokasi Dana Otomatis Badan Layanan
Hasil Khusus Umum Khusus Umum

merupakan dana yang dana yang bersumber dana yang bersumber merupakan salah satu instansi di lingkungan
bersumber dari dari pendapatan APBN dari pendapatan jenis belanja Transfer Pemerintah yang dibentuk
pendapatan APBN yang yang dialokasikan APBN yang Ke Daerah dalam untuk memberikan
kepada Daerah dialokasikan dengan APBN yang pelayanan kepada
dialokasikan kepada
besarannya ditentukan masyarakat berupa
daerah berdasarkan tertentu dengan tujuan tujuan pemerataan
penyediaan barang dan/atau
angka persentase untuk membantu kemampuan keuangan dalam persentase
jasa yang dijual tanpa
tertentu untuk mendanai mendanai kegiatan antar-Daerah untuk tertentu dari pagu Dana mengutamakan mencari
kebutuhan daerah dalam khusus yang mendanai kebutuhan Alokasi Umum (DAU) keuntungan dan dalam
rangka pelaksanaan merupakan urusan Daerah dalam rangka nasional dan berlaku melakukan kegiatannya
Daerah dan sesuai pelaksanaan dalam jangka waktu didasarkan pada prinsip
desentralisasi
dengan prioritas Desentralisasis tertentu efisiensi dan produktivitas.
nasional.
1. Kebijakan Anggaran Surplus
merupakan kebijakan pemerintah dimana
pendapatan atau pemasukan yang didapatkan 2. Kebijakan Anggaran Berimbang
oleh pemerintah tidak digunakan seluruhnya merupakan kebijakan dimana pemasukan atau
untuk pengeluaran. Hal ini akan menyebabkan pendapatan negara harus sama besar atau seimbang
tabungan pemerintah menjadi bertambah. dengan pengeluaran negara yang disusun. Dalam
Kebijakan anggaran surplus bekerja dengan cara kebijakan ini, pemerintah harus menyesuaikan
pemasukan atau pendapatan anggaran harus pengeluaran yang dilakukan dengan pemasukan yang
lebih besar daripada pengeluaran. didapat.
Dengan adanya kebijakan ini maka pemerintah tidak
Adanya inflasi yang berlangsung menyebabkan perlu meminjam dana dari pihak dalam negeri maupun
terjadinya kenaikan harga. Kenaikan harga pihak luar negeri sehingga menghindari terjadinya
terjadi karena jika dibandingkan, nilai uang hutang negara. Namun di lain sisi, jika deflasi sedang
lebih banyak daripada barang. Kebijakan berlangsung yaitu saat dimana uang yang ada lebih
anggaran surplus bekerja sebaliknya yaitu sedikit dari kebutuhan/permintaan masyarakat dan
menekan pengeluaran pemerintah yang suatu investasi turun maka sangat berdampak pada keadaan
saat dapat menekan dan mengurangi perekonomian negara. Perekonomian negara akan turun
permintaan barang atau jasa dari para dan menjadi terhambat.
konsumen secara total. Dengan demikian,
angka inflasi dapat turun secara bertahap.
3. Kebijakan Anggaran Defisit 1. Defisit Primer : perhitungan defisit berdasarkan selisih
Kebijakan anggaran defisit merupakan antara belanja diluar pembayaran pokok dan bunga
kebijakan pemerintah dimana pengeluaran hutang dengan total pendapatan.
anggaran lebih besar dari pendapatan atau 2. Defisit Operasional : perhitungan defisit yang
pemasukan yang didapatkan. Sehingga perhitungannya diukur dalam nilai riil, bukan dalam
kebijakan anggaran defisit merupakan nilai nominal.
kebalikan dari kebijakan anggaran surplus.3. Defisit Konvensional : perhitungan defisit berdasarkan
selisih antara total pembelanjaan dengan total
pengeluaran termasuk hibah.
4. Defisit Moneter : perhitungan defisit berdasarkan selisih
Pemerintah mengatasi pengeluaran yang
antara total pendapatan dengan total pembelanjaan
lebih besar dari pendapatan dengan
negara. Pembayaran pokok atau hutang tidak termasuk
memakai pinjaman baik itu pinjaman dari ke dalam total pendapatan dan piutang tidak termasuk
pihak dalam negeri maupun dari pihak luar
ke dalam total pembelanjaan negara.
negeri. Ada 4 cara yang digunakan untuk
mengukur kebijakan anggaran defisit
antara lain:
Adapun pengaruh APBN dan APBD terhadap perekonomian masyarakat ant
ara lain :

• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat maksudnya dapat mengetahui besarnya GNP dari
tahun ke tahun.
• Menciptakan kestabilan keuangan atau moneter negara, karena dapat mengatur jumlah uang yang
beredar di masyarakat.
• Menimbulkan investasi masyrakat karena dapat mengembangkan industri-industri dalam negeri.
• Memperlancar distribusi pendapatan maksudnya dapat mengetahui sumber penerimaan dan
penggunaan untuk belanja pegawai dan belanja barang, serta yang lainnya.
• Memperluas kesempatan kerja, karena terdapat pembangunan proyek-proyek negara dan investasi
negara, sehingga dapat membuka lapangan kerja yang baru dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Terimakasih
Fully Editable Icon Sets : A

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : B

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : C

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai