Bagian.2
2. KESEIMBANGAN
Dalam tampilan APBN, dikenal dua istilah defisit anggaran, yaitu :
1. Keseimbangan Primer
Keseimbangan primer adalah total penerimaan dikurangi belanja tidak
termasuk pembayaran bunga,
2. Keseimbangan Umum.
Keseimbangan Umum adalah total penerimaan dikurangi total
pengeluaran termasuk pembayaran bunga
Surplus & Defisit APBN 6
Primer...1
Keseimbangan primer APBN adalah realisasi pendapatan negara (Pendapatan
APBN) dikurangi realisasi belanja negara (Belanja APBN), diluar belanja
pembayaran bunga utang.
Primer...2
Apa maknanya jika keseimbangan primer APBN negatif?
Jika keseimbangan primer APBN (-) bilangan negatif.
Artinya adalah bahwa negara sudah tidak mampu lagi
membiayai dirinya sendiri dari penghasilan yang diperoleh
atau dengan kata lain pemerintah yang menjalankan roda
pemerintahan memiliki perilaku “besar pasak dari tiang”.
11
1. “Ya”, jika pengeluaran yang lebih besar tersebut tidak digunakan dan
direalisasikan dengan efektif dan efisien sehingga memiliki dampak
dimasa-masa yang akan datang. Contoh : komposisi belanja negara
masih didominasi oleh belanja pegawai dan alokasi untuk subsidi
BBM yang menelan banyak anggaran tapi tidak tepat sasaran.
4.Dasar Alokasi
4.Dasar Alokasi
Alokasi anggaran berdasarkan Alokasi anggaran berdasarkan
sektor, subsektor dan program program kementerian/ lembaga
17
Anatomi APBN Tahun 2014
18
Mandatory Spending 19
2015
1. Pertumbuhan ekonomi 5,7%,
2. Laju inflasi 5,0%
3. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS rp12.500.
4. Tingkat suku bunga spn 3 bulan sebesar 6,2%,
5. Harga ICP minyak mentah indonesia US$60 per
barel,
6. Lifting minyak 825.000 barel per hari,
7. Lifting gas 1.221.000 barel setara minyak per hari .
Target Pembangunan APBN-P 25
2015
Target pembangunan APBN-P 2015 antara lain sbb:
1. Tingkat pengangguran 5,6 persen,
2. Angka kemiskinan 10,3%,
3. Rasio ketimpangan pendapatan (Gini Ratio) 0,40
4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 69,4.
APBN Perubahan 2015 26
P 2015
BELANJA NEGARA
1. Belanja Pemerintah Pusat Rp1.319,5 triliun, yang terdiri dari
1. Belanja Kementerian Lembaga Rp795,4 triliun
2. Belanja non-Kementerian Lembaga Rp524,1 triliun
2. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp664,6 triliun.
Terima Kasih