Nama Anggota
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Adi
Bobi
Jeremi
Jessica
Jacqueline
Ria
Rio
Tania
Tujuan Khusus
Memiliki pengetahuan dan
pemahaman :
Tentang
Materi Pembahasan
A.
2.
3.
B.
2.
3.
4.
5.
C.
2.
3.
D.
Penjelasan
Anggaran belanja dipertahankan agar seimbang dalam
arti bahwa pengeluaran total tidak melebihi penerimaan total.
Prioritas
harus
diberikan
kepada
pengeluaranpengeluaran produktif pembangunan, sedang pengeluaranpengeluaran rutin dibatasi. Subsidi kepada perusahaanperusahaan negara dibatasi.
Kebijaksanaann anggaran diarahkan pada sasaran
untuk mendorong pemanfaatan secara maksimal sumbersumber dalam negeri.
3.
Cara
untuk
menggolongkan
pos-pos
penerimaan dan pengeluaran yang masing-masing
menghasilkan tolok ukur yang berbeda mengenai
dampak APBN nya. Ada empat tolok ukur dampak
APBN, yaitu :
a. saldo anggaran keseluruhan
b. konsep nilai bersih,
c. defisit domestik dan
d. defisit moneter
G T = B = Bn + Bb + Bf
Catatan :
G
= Seluruh pembelian barang dan jasa (didalam
maupun luar negeri), pembayaran transer dan pemberian
pinjaman bersih
T
= Seluruh penerimaan, termasuk penerimaan pajak
dan bukan pajak
B
Bn
= Pinjaman pemerintah dari masyarakat di luar sektor
perbankan
Bb
Bf
G T B = Bb + Bf
GTB=0
c. Defisit Domestik
Saldo anggaran keseluruhan tidak merupakan tolok
ukur yang tepat bagi dampak APBN terhadap pereknomian
dalam negeri maupun terhadap neraca pembayaran.
Bila G dan T dipecah menjadi dua bagian (dalam negeri
dan luar negeri)
G = Gd + Gf
T = Td + Tf, maka persamaan (2) di atas menjadi
(Gf Tf)
= dampak langsaung putaran pertama terhadap neraca
pembayaran
Gf
Gd
Gd
Rd
+ Gd = Rf + Rd . (4)
Rd = Rf Gf . (5)
= G Gf . (6)
= R Rf . (7)
Keterangan :
G
= total pengeluaran, R = Total penerimaan
Gf
= bunga/cicilan utang luar negeri + lainnya
Gd
= pengeluaran
rutin
murni
+
pengeluaran
pembangunan
Rf
= penerimaan migas + penerimaan pembangunan
(utang luar negeri)
Rd
= penerimaan non migas
Gf + Gd = Rf + Rd, menunjukkan anggaran berimbang
Gd Rd = Rf Gf, menunjukkan defisit anggaran Dn (Gd
Rd) sama atau ditutup dengan surplus (Rf Gf) anggaran LN
G Gf
= pengeluaran netto domestik
R Rf
= penerimaan netto domestik
G T Gf Gb Karena Bn = 0
B.
C.
D.
E.
Anggaran Defisit
PNH BN = DA
DAP = AP TP
PbDN = PkDN + Non-Pk DN
PbLN = PPLN PC PULN
Keterangan :
PNH
BN
DA
PbDN
PkDN
Non-PkDN
PbLN
PPLN
PCPULN
BLN
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Anggaran Berimbang
PDN PR = TP
DAP = AP TP
Keterangan :
PDN
PR
TP
DAP
AP
=
=
=
=
=
Pendapatan DN
pengeluaran rutin
tabungan pemerintah
defisit anggaran pembangunan
anggaran pembangunan
a. Pembiayaan fungsional
Pengeluaran pemerintah ditentukan dengan
melihat akibat-akibat tidak langsung terhadap
pendapatan nasional.
Pajak dipakai untuk mengatur pengeluaran swasta,
bukan
untuk
meningkatkan
penerimaan
pemerintah.
Pinjaman dipakai sebagai alat untuk menekan
inflasi lewat pengurangan dana yang ada di
masyarakat.
b. Pengeluaran Anggaran
- Pengeluaran pemerintah, perpajakan dan
pinjaman dipergunakan secara terpadu
untuk mencapai kestabilan ekonomi.
- Dalam jangka panjang diusahakan
adanya anggaran belanja seimbang.
Namun pada masa depresi digunakan
anggaran defisit
a.